Jabon Dan Sengon Pt. Hasta Baru (Edit)

46

description

Agribisnis

Transcript of Jabon Dan Sengon Pt. Hasta Baru (Edit)

KATA PENGANTAR

Dalam rangka mendukung program pemerintah daerah Propinsi Jawa Barat melakukan penghijauan kembali, reklamasi pada lahan-lahan kritis melalui pemanfaatan sumber daya hutan serta perlindungan hutan dan konservasi alam maka PT. Hasta Timur Sentosa merencanakan akan melakukan pengembangan usaha tanaman hutan berbasis Jabon (Anthocephalus Cadamba) dan Sengon ( Albazia falcataria ) sebagai usaha untuk ikut membantu program penyelamatan bumi dari pemanasan global (global warming), sebagai upaya pemulihan ekonomi masyarakat yang memberikan manfaat bagi perusahaan dan masyarakat di sekitarnya sekaligus merupakan kontribusi positif bagi pembangunan ekonomi Propinsi Jawa Barat khususnya.

Untuk dapat memberikan gambaran ringkas mengenai rencana tersebut serta program kerja kedepan, akan dipaparkan secara terperinci dalam project proposal ini, sehingga dengan demikian pengembangan usaha tanaman Jabon dan Sengon dapat dipahami oleh berbagai pihak, sekaligus akan mendapat dukungan dari para pihak.

Jakarta, Nopember 2013PT. Hasta Timur Sentosa

iDAFTAR ISI

KATA PENGANTARiBAB IPENDAHULUAN 1BAB IIMAKSUD DAN TUJUAN 3BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENGEMBANGAN 5BAB IV ASPEK PASAR 7 Jabon SengonBAB VASPEK TEKNIS 10 Budidaya tanaman jabon Budidaya tanaman sengonBAB VIBIAYA INVESTASI27 Budidaya tanaman jabon Budidaya tanaman sengonBAB VII DATA PERUSAHAAN (Lampiran)29

iiBAB IPENDAHULUAN

Permintaan kayu industri terus meningkat sementara produksi kayu di Indonesia makin terbatas, menyebabkan defisit kayu per tahun makin bertambah. Sedangkan eksploitasi hutan diawasi oleh masyarakat Indonesia dan juga oleh dunia, akibatnya kayu diperoleh dengan cara merusak hutan, yang menyebabkan protes dari masyarakat pecinta lingkungan. Oleh karena itu PT.Hasta Timur Sentosa. sebagai perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang pertanian dan perkebunan merencanakan akan mengembangkan budidaya Jabon (Antochephalus Cadamba) dan Sengon ( Albazia Falcataria ) sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan kayu, di Kabupaten Bogor Kecamatan Leuwiliang. Agribisnis merupakah salah satu bidang usaha yang cukup prospektif terutama bagi pengusaha yang dapat memilih bentuk dan kombinasi usaha komoditi yang berdaya saing tinggi dan dikelola dengan manajemen yang baik. Usaha agribisnis dapat berupa monokultur atau dalam bentuk kombinasi beberapa cabang usaha lainnya dengan berbasiskan salah satu usaha komoditi tertentu.Dengan pemilihan salah satu komoditi dengan dilandasi pada prinsip optimalisasi pemanfaatan semua potensi sumber daya (resources) akan mendapatkan output yang maksimum bagi bidang usaha agrobisnis tersebut. Berdasarkan analisa dan data informasi yang dikumpulkan, bentuk usaha agribisnis berbasis usaha tanamana Jabon dan Sengon dengan dengan jarak tanam yang dimodifikasi/ disesuaikan dengan mengambil lokasi di beberapa tempat di wilayah Kecamatan Leuwiliang kabupaten Bogor diharapkan agar memperoleh hasil yang optimal.Analisis tanah perlu dilakukan meliputi sifat fisik, kimia, biologi dengan menggemburkan tanah dan menambah bahan organic antara lain melakukan perbaikan pH tanah, meningkatkan ketersedian unsur hara dan air. Tanah dapat diperbaiki dengan pengapuran, seperti kalsium karbonat ( Ca Co3 ), kapur bakar (Ca Co ) atau kapur mati, monokalsium fospat, kalsium solpat dan dolomite. Kandungan unsur tanah dapat diperbaiki dengan perbaikan pupuk anorganik, contohnya NPK, SP36, Urea dan lain sebagainya. Sedangkan pupuk organic seperti kotoran hewan, guano, rumput rumput dan lain sebagainya memiliki kandungan aktif rendah, tetapi memiliki sifat memperbaiki struktur tanah, mengikat air dan mempengaruhi terhadap mikroba tanah.Kondisi lahan bekas hutan pada umumnya perlu dilakukan rehabilitasi agar kedua jenis pohon hutan tersebut dapat beradaftasi dan saling bersimbiosis karna tanaman Jabon dan Sengon adalah tanaman yang mudah hidup dan mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan setempat. Oleh karena itu kedua jenis tanaman local akan menjadi jenis andalan dan sebagai jenis pohon yang mempunyai toleransi terhadap lingkungan di samping memerlukan cahaya untuk pertumbuhannya. Pupuk dan kompos sangat diperlukan untuk memperbaiki kualiatas media tumbuh tanaman agar pertumbuhan tanaman tidak terhambat, kadang kadang penambahan dosis pupuk diberikan pada lahan marjinal/terbuka, sedangkan kompos biasanya di sebar merata dalam jalur yang di aduk dengan tanah.Ketersediaan kompos merupakan unsur keberhasilan rehabilitasi lahan marjinal dimana semakin ekstrim kondisi tanah maka semakin tinggi jumlah kompos yang harus di tambahkan, oleh karena itu masyarakat perlu diberikan pelatihan untuk memperoduksi kompos bagi kepentingan perusahaan. Perusahaan perlu melakukan perencanaan mengenai pengadaaan kompos dan pengawasan terhadap proses produksinya karena kualitas kompos sangat dipengaruhi oleh bahan bahan dasar yang dipergunakan, termasuk tingkat kematangan dari kompos. Kompos yang belum matang dapat mematikan tanaman, hal ini dapat dilihat dari daun menguning diikuti dengan pertumbuhan tanaman yang lambat atau tanaman mati.Sedangkan pupuk kotoran sapi baik digunakan dalam rehabilitasi lahan marjinal, di samping penyediaan unsur hara, bahan organic dan mikroba, pupuk kandang diberikan di lubang lubang tanah tanaman Jabon dan Sengon akan merangsang tumbuhnya rumput rumput local sehingga mempercepat penutupan tanah.

BAB IIMAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan project proposal ini adalah memberikan gambaran bahwa Propinsi Jawa Barat diharapkan akan menjadi Propinsi pencontohan dalam memilih sumber daya alam yang potensial dapat dimanfaatkan secara optimal dan substainable (berkelanjutan) sesuai dengan dasar-dasar ekonomi yang berkeadilan. Tujuan pengembangan usaha tanaman Kehutanan di wilayah Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat, dalam rangka : 1. Pengembangan usaha 2. Mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan peluang / kesempatan kerja. 3. Mendukung upaya pemerintah dalam rangka penghijauan kembali kawasan hutan gundul pada lahan kritis, akibat perambahan hutan, penebangan liar (illegal logging) dan kebakaran hutan. 4. Mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan devisa negara dan pendapatan daerah (PAD). 5. Mendukung upaya pemeirntah dalam percepatan pengembangan ekonomi baru di pedesaan. Proyeksi kebutuhan industri kayu setiap tahun bertambah tidak seimbang dengan pasokan bahan baku kayu yang sangat terbatas, sehingga perusahaan merencanakan investasi sebagai upaya untuk memenuhi substitusi kayu dari hutan masyarakat. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang perkayuan akan menerapkan teknologi pengolahan kayu yang berbasis pada konsep ramah lingkungan seiring dengan menghangatnya isu lingkungan sehingga memilih jenis kayu jabon dan sengon sebagai bahan utama industry.Selain hal tersebut, hanya membutuhan waktu lebih kurang lima tahun pohon jabon sudah siap diolah, sedangkan pohon jati memerlukan waktu sekitar 30 tahun baru bisa diolah. Melihat sifat dari pohon jabon bisa dibudidayakan dengan daur pertumbuhannya relative cepat dan lebih ramah lingkungan dan ekonomis selain harga produk kayunya tidak kalah mahalnya bila dibanding dengan produk kayu jati.Kebijakan pengembangan tanaman kehutanan dimaksud oleh PT. Hasta Timur Sentosa adalah termasuk jenis pohon tanaman lokal yang bersifat memperbaiki kondisi lingkungan dan dapat tumbuh di lokasi tersebut, juga termasuk kelompok tanaman kayu komersil yang memiliki nilai ekonomis karena kayunya dapat tumbuh di daerah ekstrim, tanah kurus dan kering. Pemilihan lokasi penanaman jabon dan sengon di Leuwiliang disebabkan sebagai jenis pohon kehutanan yang mampu beradaptasi dengan tanah-tanah berbatu di lahan terbuka dan tanah berasam. Karakteristik jenis jabon dan sengon selain memiliki daya adaptasi pada lahan marginal juga dapat mereklamasi lahan bekas tambang. Di lokasi tersebut banyak terdapat bukit-bukti dan permukaan lahan yang terbuka menyebabkan longsor, erosi, dan sedimentasi sehingga menyebabkan pendangkalan sungai. Oleh karena itu diperlukan perencanaan dan penataan yang baik disertai evaluasi agar dapat memberikan manfaat yang besar bagi ekonomi, social negara dan masyarakat sekitarnya.

BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENGEMBANGAN

Rencana pengembangan budidaya jabon (anthocephalus cadamba) dan sengon (albazia falcataria) dilakukan di Provinsi Jawa Barat Kabupaten Bogor, terletak di koordinat antara 6.19o 6.47o LS dan 103o BT, memiliki 40 Kecamatan, 16 Kelurahan dan 410 desa dengan luas wilayah 2.071,21 km2. Sedangkan wilayah pengembangan untuk budidaya tanaman kehutanan akan mencapai luasan lebih kurang 1000 hektar yang terdiri dari 500 hektar tanaman jabon dan 500 hektar tanaman sengon, terletak di lahan berstatus HGU (Hak Guna Usaha) berlokasi di Kecamatan Leuwiliang wilayah Bogor sebelah Barat dan dikelola oleh PT. Hasta Timur Sentosa, sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang usaha pertanian dan perkebunan. Di lahan Hak Guna Usaha PT. Hasta Timur Sentosa adalah suatu luasan berskala sedang diperkirakan sesuai untuk usaha agribisnis terpadu berbasis jabon dan sengon. Dengan luasan tersebut diatas pengelolaan dapat dilakukan secara efisien sehingga tidak terlalu peka terhadap kondisi ekonomi yang mungkin timbul. Untuk mengoptimalkan potensi lahan Hak Guna Usaha tersebut, perusahaan akan mengembangkan tanaman jabon dan sengon dengan sistem kerjasama pengelolaan sumber daya hutan bersama masyarakat dengan memberdayakan sumber daya manusia agar tercapai kesejahteraan dan kemandirian daerah dimaksud.Proyek dimaksud tersebut direncanakan berlokasi di Kabupaten Bogor dengan memperhatikan tata ruang wilayah kota Bogor dan RPJM Daerah yang relative jarak lokasi proyek dengan Jakarta diharapkan tidak terlalu jauh yang dapat ditempuh melalui jalur darat sekitar 2-3 jam dengan kendaraan mobil. Pemilihan Propinsi Jawa Barat sebagai lokasi pengembangan tanaman Jabon dan sengon karena daerah ini masyarakatnya telah mengenal terhadap tanaman tersebut, terbukti baik secara perorangan maupun instansi pemerintah telah melakukan kegiatan penanaman komiditi ini, karena pohon jabon dan sengon pertumbuhannya sangat cepat dan secara ekologis sangat bersahabat dengan lingkungan dan dapat mensuply unsur hara pada tanah sehingga kondisi tanah akan semakin subur.Tanaman jabon dapat ditanam ditepi kawasan yang mudah erosi dan disekitar aliran sungai (DAS) dan kondisi lingkungan tanah lempung, podsolik dan lembab daerah bekas tanah rawa kadangkala tergenangi air, juga dapat ditanam pada tanah-tanah marjinal dan daerah terbuka sekitar lahan bekas tambang yang berfungsi sebagai tanaman yang menyuburkan kembali pada lahan-lahan kritis.Saat ini perusahaan kayu melakukan program Corporate Social Responsibility (CSR), juga ikut membantu program penanaman jabon kepada masyarakat dimana dapat dilihat dari permintaan bibit jabon yang terus meningkat. Dari hasil survey lahan tanaman jabon yang dilakukan oleh berbagai pihak menunjukkan bahwa lokasi tersebut dapat ditanami jabon, dengan tingkat kesesuaian tanah S2 dan S3. Lokasi tanaman jabon sangat strategis karena dengan dengan pemasaran hasil juga dekat dengan pelabuhan export (pelabuhan Tanjung Priuk) dimana kondisi sarana dan prasarana cukup memadai. Sebagai lokasi proyek akan menjadikan propinsi Jawa Barat sebagai central usaha agribisnis yang tepat sehingga dimasa depan dapat dijadikan sebagai program pengentasan kemiskinan dan mengurangi dampak sosial pengangguran.

BAB IV ASPEK PASAR

Jabon ( Anthochepalus Cadamba )Pemasaran kayu jabon relatif lebih mudah, karena kayu jabon merupakan jenis kayu yang tingkat konsumsinya tinggi. Kebutuhan kayu jabon disamping untuk dijual sebagai kayu papan dapat pula digunakan sebagai kayu kaso, palet, bahan pembuat peti dan lain sebagainya. Ranting kayu jabon dapat pula dijual sebagai kayu bakar dan bahan baku pembuatan kertas (pulp). Pemasaran jabon di daerah biasanya dilakukan oleh tengkulak atau langsung dijual ke pabrik pemotongan kayu (sawmill). Harga pasar kayu beragam, saat ini harga satu batang pohon jabon usia tanam 5 tahun dapat dijual seharga Rp. 300.000,- Rp. 500.000,-. Sedangkan jika sudah dibuat papan atau balok dapat dijual seharga Rp. 1.000.000 Rp. 1.200.000 per m3. Pemasaran seluruh produksi Jabon ( Anthocephalus Cadamba ) dilakukan oleh perusahaan sendiri.

Pemasaran Produksi Kayu dan Hasil Olahan Kayu Indonesia

TahunKayu Bulat(m3)Kayu Lapis(m3)Kayu Sengon(m3)Papan Partikel(m3)Moulding(m3)

1992/199328.267.0009.874.0003.534.35635.62733.599

200110.051.4812.101.485074.868296.877139.134

20084.610.0003.353.479530.688

*) kayu bulat berasal dari hutan alamKebutuhan kayu untuk pasar global pada tahun 2001 saja mengalami kekurangan, sehingga kebutuhan dunia akan kayu meningkat semakin tajam pada saat yang bersamaan terjadi proses penyempitan kawasan hutan. Kenyataan tersebut telah membuka pasar yang lebar bagi siapa pun yang melakukan investasi daklam bidang perkayuan ini. Kawasan hutan tropis mengalami kerusakan yang cukup parah, penebangan tanpa diimbangi oleh upaya regererasi yangmenjadi penyebab utama persoalan tersebut. Kerusakan hutan dikaasan tropis meningkat akibat suhu bumi dan menipisnya kadar oksigen bumi. Hal ini menyebabkan mendorong organisasi internasional (ITTO) Untuk ikut serta menentukan masa depan perdagangan kayu tropis. Organisasi ITTO menyampaikan beberapa langkah untuk melindungi hutan tropis yang dilaksanakan mulai tahun 2002 dengan mengunahan syarat syarat bahwa kayu tropis tidak boleh diekspor kecuali kayu dari hasil pengolahan.

Ekspor dan Impor Produk Kayu Indonesia

Ekspor/ImporVolume (Kg)Nilai (USD)Volume (Kg)Nilai (USD)

Kayu Bulat--55.882.75618.120.503

Kayu50.910.12055.202.968192.882.447127.369.826

Kayu Lapis1.668.337.1811.533.456.77553.039.41628.032.870

Bubur Kayu/Pulp2.615.776.3791.422.446.811892.958.5461.156.307.565

Finir11.532.70030.112.94321.185.65131.991.961

Papan Partikel4.243.9361.140.930230.718.80563.972.943

Papan Serat180.029.16056.144.786107.228.37043.553.955

Sumber : http/www.dephut.go.id

Sifat kayu jabon berwarna putih agak kekuning kuningan tanpa terlihat seratnya, sangat diperlukan pada industri kayu lapis (playwood), mebelair dan bahan bangunan non konstruksi, sehingan dalam pemasaran kayu jabon tidak mengalami kesulitan. Industri kayu lapis juga telah melakukan kerjasama dengan perusahaan perkebunan untuk membeli dalam jumlah yang tidak terbatas. Apabila budidaya tanaman jabon dikerjakan secara serius dan benar maka sangat mengiurkan apabila dipanen pada usia 8 10 tahun. Harga diprediksi akan mengalami kenaikan seiring dengan tingkat kebutukan/permintaan tinggi sedangkan persediaan kayunya volumenya semakin terbatas. .

SENGON (Albacia Falcataria)

Pemasaran kayu sengon dapat ditempuh dengan cara :1. Menjual langsung kepasar 2. Menjualmelalui koperasi unit desa (KUD)3. Keindustri kayu terdekat atau keperusahaan kayu pengumpul/pedagang kayuAdanya jaminan pemasaran baik didalam negeri maupun luar negri dengan harga semakin baik maka sangat menguntungkan bagi petani tanaman sengon untuk kayu pertukangan dan kayu bakar. Sementara kebutuhan pembiayaan meliputi pengadaan bibit, penanaaman, pupuk, obat obatan dan pemeliharaan. Menurut pengalaman petani sengon hasil penjualan dikurangi biaya-biaya yang dibutuhkan masih menghasilkan nilai keuntungan yang cukup besar. Menurut industri kayu sengon lebik ramah lingkungan karena hanya membutuhkan waktu 5 tahun tumbuh, pohon sudah siap diolah. Berbeda dengan pohon jati memperlukan waktu sekita 30 tahun baru bisa diolah, selain itu hasil produk kayu segon harganya hampir sama dengan kayu jati dan kayu keras lainya. Penampilan kayu sengon dapat dipoles dengan lapisan kayu keras seperti, kayu oak dan kayu jati sesuai permintaan konsumenPermintaan pasar internasional terhadap sengon yang terus meningkat sebagai bentuk apresiasi terhadap kayu budidaya. Dunia mengharapkan hutan Indonesia tetap lestari sehingga kayu sengon hasil budidaya sebagai alternatif. Sehingga otomatis permintaan kayu olahan sengon terus melambung, dan harga pun diperkirakan akan terus meningkat mencapai diatas Rp. 1.500.000,- per kubik untuk jangka waktu 3 tahun kedepan.Dengan melakukan peluang usaha budidaya sengon ini anda juga sudah terlibat dalam usaha untuk memperbaiki lahan. Bermitra menanam sengon di pekarangan / kebun yang saat ini dirasakan kurang bermanfaat untuk ditanami sengon sehingga mendapatkan hasil yang lebih optimal. Keuntungan pada peluang usaha budidaya sengon ini anda tidak perlu terlibat merawat sendiri kebun kayu segon yang anda beli,tetapi hanya perlu menginvestasikan sejumlah uang dan anda akan menerima hasilnyaBAB VASPEK TEKNIS

BUDIDAYA JABON ( ANTHOCHEPALUS CADAMBA )Penyiapan Lahan Persiapan lahan merupakan kegiatan yang sangat penting untuk menentukan produktifitas tanaman jabon dalam jangka panjang. Untuk itu diperlukan persiapan seoptimal mungkin berupa perbaikan lahan khususnya bagi lahan yang akan ditanami tanaman kehutanan dengan memperhatikan cahaya matahari sangat diperlukan, sehingga tanaman lain seperti pisang, papaya dan pohon buah-buahan perlu dilakukan pemangkasan terhadap daun atau cabang dari pohon-pohon tersebut agar matahari dapat leluasa sampai ke tanaman jabon muda. Bagi tanaman muda, gulma menjadi kompetitor dalam mendapatkan unsur hara, air, cahaya serta ruangan.Tiga pola pembersihan lahan untuk penyiapan tanaman yaitu sebagai berikut: a. Pembersihan seluruh areal yang akan ditanami dibersihkan dari gulma. b. Pembersihan jalur tanam, hanya gulma yang berada pada jalur tanam dibersikan 0,5 m 1m kanan-kiri jalur tanam. c. Pola piringan, hanya gulma di sekitar lubang tanam saja yang dibersihkan dengan jari-jari 0,5 m 1m. Selain pembersihan gulma dan bahan pengganggu, termasuk bongkahan batu dalam persiapan lahan diperlukan pembuatan saluran-saluran drainase untuk menghindari genangan di areal penanaman pada saat musim hujan. Genangan air memang tidak sampai mematikan pohon jabon, tetapi dapat mengurangi pertumbuhan tinggi dan diameter batang hingga 50%. Alternatif 1 dengan membuat parit-parit untuk mengeluarkan air jika terjadi genangan. Alternatif 2 membuat guludan-guludan setinggi 30-40 cm lebar 50-100 cm dengan mengikuti panjang jalan. Pada tanah subur jarak tanam sebaiknya dibuat agak lebar karena bibit jabot akan tumbuh cepat sehingga penanaman harus dilakukan dengan ekstra yaitu penjarangan pohon. Apabila tidak dilakukan penjarangan akan terjadi persaingan cahaya antar tanaman yang menyebabkan pertumbuhan terhambat dan pohon-pohon yang kalah tersaingi dengan tanaman lain kemungkinan akan mati. Sebaliknya pada tanah yang kurus penanaman sebaiknya dilakukan dengan jarak tanam rapat. Tujuannya agar tanah tertutup dan erosi dapat dikurangi sehingga kesuburan tanah terjamin.

Perusahaan yang membuat bibit sendiri akan dirasakan keuntungan yang cukup signifikan bila penanaman yang dilakukan dalam jumlah besar (puluhan sampai ratusan ribu). Hal ini karena biaya produksi untuk pembelian bibit bisa dipangkas cukup banyak. Selain itu, dengan memproduksi bibit sendiri, biaya angkutan bibit juga dapat ditekan. Lokasi pembibitan harus dekat dengan lokasi penanaman agar dapat mengurangi risiko bibit rusak atau stres selama dalam pengangkutan. Namun, bila jumlah bibit yang akan ditanam hanya sedikit (kurang dari 10.000 batang) akan lebih efisien bila membeli bibit dari pihak lain.

Kriteria Bibit yang baik Untuk menjamin hasil yang memuaskan, bibit yang digunakan harus dipilih yang berkualitas baik. Sebaiknya, bibit yang baik adalah bibit yang memiliki mutu genetik yang baik. Untuk menghasilkan bibit dengan mutu genetik yang tinggi adalah dengan perbanyakan bibit secara vegetative (biasanya tunas/pucuk tanaman) yang memang telah diketahui memiliki morfologi baik (batang lurus, silindris, sehat, dan memiliki bebas cabang yang tinggi). Beberapa cara yang perlu diketahui dalam memilih bibit jabon. a. Umur bibit telah 3-5 bulan. b. Berbatang lurus. c. Batang telah berkayu. d. Tinggi bibit berkisar 25-35 cm.e. Bibit sehat serta bebas dari hama dan penyakit.

POLA TANAM DAN TEKNIK BUDIDAYA Teknik Budidaya Jabon Mudah dikembangkan karena termasuk tanaman baru yagn telah diketahui sejak lama di Indonesia merupakan jenis pohon budidaya dan bersifat komersil, dapat diperbanyak dengan berbagai cara melalui benih, setek, maupun kultur jaringan dan dapat cepat tumbuh dengan tiap tahun dimater 7-10 cm setinggi 3-6 cm per tahun. Perawatannya cukup mudah yakni hanay perlu dilakukan di awal penanaman hingga tahun kedua. Ketika memasuki tahun ketiga kanopi atau tajuk tanaman jabon sudah lebar sehingga gulma tidak tumbuh karena ternaungi oleh tanaman jabon. Tanamn ini cenderung tahan terhadap serangan penyakit, secara alami mempunyai keunggulan banyaknya lurus dan silindris dengan cabang-cabang kecil mendatar dan memiliki kemampun pemangkasan alami yang tinggi sehingga batangnya bisa tumbuh dengan bebas dan tinggi.

Penentuan jarak tanam : Jarak tanam harus ditentukan berdasarkan tujuan penanaman dan kondisi kesuburan lahan. Jika tujuan penanaman adalah untuk produksi pulp (bubut kayu) dan kertas maka dapat menggunakan jarak tanama misalnya 2 m x 2m atau 3 m x 2 m. Sedangkan untuk menghasilkan kayu pertukangan dan veneer maka diperlukan jarak tanam yang lebih lebar, yakni minimum 3m x 3m. Pada tanah yang subur, jarak tanam sebaiknya dibuat agak lebar karena bibit jabon akan tumbuh cepat sehingga penanam harus melakukan penjarangan yang tidak komersial. Pada tanah-tanah yang kurus, penanaman sebaiknya dilakukan dengan jarak tanam rapat agar tanah cepat tertutup dan erosi dapat dikurangi dengan cepat sehingga kesuburan tanah tidak terus berkurang.

Pembuatan Lubang Tanam Dalam membuat lubang tanam adalah semakin besar maka akan semakin baik karena volume tanah semakin besar dan volume kompos yang dapat dimasukkan ke lubang tanam juga bertambah banyak. Lubang tanam minimum adalah 30 cm x 30 cm x 30 cm untuk lahan-lahan yang subur dan gembur. Lubang tanam idealnya dibuat 2 minggu sebelum penanaman, tanah galian dicampur dengan kompos atau pupuk kandang 2-5 kg. Tanah selanjutnya dicampur dengan pupuk NPK sebanyak 50-100 g per lubang tanam. Lubang tanam dan pencampuran pupuk kandang (khususnya pupuk kandang sapi atau kambing/domba) harus dilakukan secara sempurna sehingga di kemudian hari tidak terserang hama uret / kuuk. Tanaman yang terserang uret tiba-tiba akan layu dan tidak segar. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan pemberian kapur

TAHAPAN PENANAMAN Penanaman sebaiknya dilakukan diawal musim hujan pada pagi hari pukul 07.00-11.00 dan bisa dilanjutkan pada sore hari pada pukul 14.00-17.00. Frekuensi hujan harus cukup tinggi dan tanah menjadi basah dengan maksud agar tanah tidak jadi kering memudahkan pekerjaan penanaman. Persiapan pemberian pupuk di lubang-lubang tanaman dicampur Pupuk NPK dan Kompos. Menanam bibit pohon jabon merupakan kegiatan yang mudah dan sederhana dengan maksud untuk mendapatkan hasil yang baik, diperlukan diperhatikan teknik penanaman bibit yang benar. Teknik menanam bibit jabon yang benar, yakni sebagai berikut : 1. Memasukkan tanah yang telah dicampur dengan kompos dan pupuk NPK ke lubang tanam. 2. Memadatkan media dalam polibag secara hati-hati. 3. Melepas polibag secara hati-hati 4. Menanam bibit di lubang tanam 5. Memang penyangga

PEMANENAN Tanaman ini bisa dipanen pada umur 4-7 tahun, tergantung daerah penanaman, terkait dengan kualitas tanah, tinggi tempat, dan perawatan. Apabila tanaman sudah mencapai diameter 30 cm, tanaman sudah bisa dipanen. Pemanenan hasil dari tanaman jabon dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan, misalnya untuk produksi bahan baku pulp dan bahan baku korek api dipanen saat berumur 5 tahun. Pemanenan dilakukan pada musim kemarau agar kandungan air kayu rendah.

Manfaat kayu jabonIndonesia memanfaatkan jabon pada kayunya, kerap dipergunakan untuk pembuatan kayu lapis (plywood), papan blok, papan serat, dan papan partikel. Selain pemanfaatan kayu, bunga, buah dan kulit kayu dapat dimanfaatkan secara komersial. Kayu jabon mudah dibuat venir. Untuk pembuatan kayu lapis, perekatan venir kayu jabon dapat menghasilkan kayu lapis. Bila dibandingkan dengan jenis kayu sengon, saat ini kayu jabon memiliki berat jenis yang lebih tinggi, yaitu 0,42 dibandingkan dengan sengon yang hanya 0,30.

BUDIDAYA TANAMAN SENGON (ALBAZIA FALCOTAZIA) Sengon merupakan komoditas yang prospeknya cukup cerah mengingat permintaan dunia sangat tinggi. Tanaman sengon banyak di tanam di kawasan hutan yang mudah erosi di sekitar daerah aliran sungai di Jawa, Sumatera dan Bali, karena sengon memiliki akar tunggang dan akar serabut sehingga tanah di sekitar pohon sengon menjadi subur. Tanaman sengon dapat tumbuh pada tanah regosol, latosol dan aluvial dengan kemasaman tanah pH 6-7 dan ditanam pada ketinggian DPL antara 0-800 m, di daerah tropis dengan suhur 18o-27oC dengan curah hujan per tahun berkisar 2000-4000 mm. Pohon sengon berfungsi serba guna dari kayu memberikan manfaat paling besar dengan harga cukup bagus dapat diusahakan sebagai kayu olahan untuk papan sebagai bahan pembuat peti, papan penyekat dan industri korek api, pensil, papan partikel sampai industri pulf, dan lain-lain. Nilai ekonomi pada tanaman sengon mempunyai tajuk seperti payung dengan daun tersusun majemuk dan kecil-kecil mudah rontok, bermanfaat untuk memasak makanan dan penyegar nitrogen serta karbondioksida. Tanaman sengon diperbanyak melalui biji yang mempunyai sifat genetik yang baik. Bibit diperoleh dari polybak yang sudah disediakan dengan ukuran 10 x 20 cm berlubang kecil 204 pada sisinya, kemudian di dalamnya dimasukkan campuran terdiri tanah, pupuk kandang, pasir dan pupuk hayati yang diletakkan dibawah para-para agar tidak langsung terkena sinar matahari dan selanjutnya dari pembibitan secara operasional akan ditanam di kebun dengan jarak tanam 3x2 m. Bagian tanaman sengon yang terpenting adalah kayunya karena mempunyai nilai ekonomi tinggi. Pohon sengon dapat mencapai ketinggian sekitar 3045 meter dengan diameter batang sekitar 7080 cm. Berat jenis kayu rata-rata 0,33 dan termasuk kelas awet IV V. Bentuk batang bulat dan tidak berbanir. Kulit luarnya berwarna putih atau kelabu, tidak beralur dan tidak mengelupas.Kayu sengon digunakan untuk tiang bangunan rumah, papan peti kemas, peti kas, perabotan rumah tangga, pagar, tangkai dan kotak korek api, pulp, kertas dan lain-lainnya.Tajuk tanaman sengon berbentuk menyerupai payung dengan rimbun daun yang tidak terlalu lebat. Daun sengon tersusun majemuk menyirip ganda dengan anak daunnya kecil-kecil dan mudah rontok. Warna daun sengon hijau pupus, berfungsi untuk memasak makanan dan sekaligus sebagai penyerap nitrogen dan karbon dioksida dari udara bebas.Sengon memiliki akar tunggang yang cukup kuat menembus kedalam tanah, akar rambutnya tidak terlalu besar, tidak rimbun dan tidak menonjol kepermukaan tanah. Akar rambutnya berfungsi untuk menyimpan zat nitrogen, oleh karena itu tanah disekitar pohon sengon menjadi subur.Dengan sifat-sifat kelebihan yang dimiliki sengon, maka banyak pohon sengon ditanam ditepi kawasan yang mudah terkena erosi dan menjadi salah satu kebijakan pemerintah melalui DEPHUTBUN untuk menggalakan Sengonisasi di sekitar daerah aliran sungai (DAS) di Jawa, Bali dan Sumatra.Bunga tanaman sengon tersusun dalam bentuk malai berukuran sekitar 0,5 1 cm, berwarna putih kekuning-kuningan dan sedikit berbulu. Setiap kuntum bunga mekar terdiri dari bunga jantan dan bunga betina, dengan cara penyerbukan yang dibantu oleh angin atau serangga.Buah sengon berbentuk polong, pipih, tipis, dan panjangnya sekitar 6 12 cm. Setiap polong buah berisi 15 30 biji. Bentuk biji mirip perisai kecil dan jika sudah tua biji akan berwarna coklat kehitaman,agak keras, dan berlilin.

TanahTanaman Sengon dapat tumbuh baik pada tanah regosol, aluvial, dan latosol yang bertekstur lempung berpasir atau lempung berdebu dengan kemasaman tanah sekitar pH 6-7.

IklimKetinggian tempat yang optimal untuk tanaman sengon antara 0 800 m dpl. Walapun demikian tanaman sengon ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1500 m di atas permukaan laut. Sengon termasuk jenis tanaman tropis, sehingga untuk tumbuhnya memerlukan suhu sekitar 18 27 C.

Curah HujanCurah hujan mempunyai beberapa fungsi untuk tanaman, diantaranya sebagai pelarut zat nutrisi, pembentuk gula dan pati, sarana transpor hara dalam tanaman, pertumbuhan sel dan pembentukan enzim, dan menjaga stabilitas suhu. Tanaman sengon membutuhkan batas curah hujan minimum yang sesuai, yaitu 15 hari hujan dalam 4 bulan terkering, namun juga tidak terlalu basah, dan memiliki curah hujan tahunan yang berkisar antara 2000 4000 mm.

KelembabanKelembaban juga mempengaruhi setiap tanaman. Reaksi setiap tanaman terhadap kelembaban tergantung pada jenis tanaman itu sendiri. Tanaman sengon membutuhkan kelembaban sekitar 50%-75%.

DaunDaun Sengon, sebagaimana famili Mimosaceae lainnya merupakan pakan ternak yang sangat baik dan mengandung protein tinggi. Jenis ternak seperti sapi, kerbau, dfan kambingmenyukai daun sengon tersebut.

PerakaranSistem perakaran sengon banyak mengandung nodul akar sebagai hasil simbiosis dengan bakteri Rhizobium. Hal ini menguntungkan bagi akar dan sekitarnya. Keberadaan nodul akar dapat membantu porositas tanah dan openyediaan unsur nitrogen dalam tanah. Dengan demikian pohon sengon dapat membuat tanah disekitarnya menjadi lebih subur. Selanjutnya tanah ini dapat ditanami dengan tanaman palawija sehingga mampu meningkatkan pendapatan petani penggarapnya.

KayuBagian yang memberikan manfaat yang paling besar dari pohon sengon adalah batang kayunya. Dengan harga yang cukup menggiurkan saat ini sengon banyak diusahakan untuk berbagai keperluan dalam bentuk kayu olahan berupa papan papan dengan ukuran tertentu sebagai bahan baku pembuat peti, papan penyekat, pengecoran semen dalam kontruksi, industri korek api, pensil, papan partikel, bahan baku industri pulp kertas dll.

Pembibitan Tanaman SengonPada umumnya tanaman sengon diperbanyak dengan bijinya. Biji sengon yang dijadikan benih harus terjamin mutunya. Benih yang baik adalah benih yang berasal dari induk tanaman sengon yang memiliki sifat-sifat genetik yang baik, bentuk fisiknya tegak lurus dan tegar, tidak menjadi inang dari hama ataupun penyakit. Ciri-ciri penampakan benih sengon yang baik sebagai berikut : Kulit bersih berwarna coklat tua Ukuran benih maksimum Tenggelam dalam air ketika benih direndam, dan Bentuk benih masih utuh.Selain penampakan visual tersebut, juga perlu diperhatikan daya tumbuh dan daya hidupnya, dengan memeriksa kondisi lembaga dan cadangan makanannya dengan mengupas benih tersebut. Jika lembaganya masih utuh dan cukup besar, maka daya tumbuhnya tinggi.

Kebutuhan BenihJumlah benih sengon yang dibutuhkan untuk luas lahan yang hendak ditanami dapat dihitung dengan menggunakan rumus perhitungan sederhana berikut : Luas kebun penanaman sengon 1 hektar (panjang= 100 m dan lebar= 100 m) Jarak tanam 3 x 2 meter Satu lubang satu benih sengon Satu kilogram benih berisi 40.000 butir Daya tumbuh 60 % Tingkat kematian selama di persemaian 15 %

Dengan demikian jumlah benih = 100 / 3 x 100/2 x 1 = 1.667 butir. Namun dengan memperhitungkan daya tumbuh dan tingkat kematiannnya, maka secara matematis dibutuhkan 3.705 butir. Sedangkan operasionalnya, untuk kebun seluas satu hektar dengan jarak tanam 3 x 2 meter dibutuhkan benih sengon kira-kira 92,62 gram, atau dibulatkan menjadi 100 gram.

Perlakuan benihSehubungan dengan biji sengon memiliki kulit yang liat dan tebal serta segera berkecambah apabila dalam keadaan lembab, maka sebelum benih disemaikan , sebaiknya dilakukan treatment guna membangun perkecambahan benih tersebut, yaitu : Benih direndam dalam air panas mendidih (80 C) selama 15 30 menit. Setelah itu, benih direndam kembali dalam air dingin sekitar 24 jam, lalu ditiriskan. untuk selanjutnya benih siap untuk disemaikan.

Pemilihan Lokasi PersemaianKeberhasilan persemaian benih sengon ditentukan oleh ketepatan dalam pemilihan tempat. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa persyaratan memilih tempat persemaian sebagai berikut : Lokasi persemaian dipilih tempat yang datar atau dengan derajat kemiringan maksimum 5% Diupayakan memilih lokasi yang memiliki sumber air yang mudah diperoleh sepanjang musim ( dekat dengan mata air, dekat sungai atau dekat persawahan). Kondisi tanahnya gembur dan subur, tidak berbatu/kerikil, tidak mengandunh tanah liat. Berdekatan dengan kebun penanaman dan jalan angkutan, guna menghindari kerusakan bibit pada waktu pengangkutan.Untuk memenuhi kebutuhan bibit dalam jumlah besar perlu dibangun persemaian yang didukung dengan sarana dan prasarana pendukung yang memadai, antara lain bangunan persemaian, sarana dan prasarana pendukung, sarana produksi tanaman dll. Selain itu ditunjang dengan ilmu pengetahuan yang cukup diandalkan.

Langkah-Langkah Penyemaian Benih SengonTerlepas dari kegiatan pembangunan dan penyediaan sarana dan prasarana pendukung maka langkah-langkah penyemaian benih dapat dibagi benjadi tahap tahap kegiatan sebagai berikut:a) PenaburanKegiatan penaburan dilakukan dengan maksud untuk memperoleh prosentase kecambah yang maksimal dan menghasilkan kecambah yang sehat. Kualitas kecambah ini akan mendukung terhadap pertumbuhan bibit tanaman, kecambah yang baik akan menghasilkan bibit yang baik pula dan hal ini akan dapat membentuk tegakan yang berkualitas.Bahan dan alat yang perlu diperhatikan dalam kegiatan penaburan adalah sebagai berikut : Benih Bedeng tabur/bedeng kecambah Media Tabur, campuran pasir dengan tanah 1 : 1 Peralatan penyiraman Tersedianya air yang cukupdan sebagainya.Teknik pelaksanaan, bedeng tabur dibuat dari bahan kayu/bambu dengan atap rumbia dengan ukuran bak tabur 5 x 1 m ukuran tinggi naungan depan 75 cm belakang 50 cm.. kemudian bedeng tabur disi dengan media tabur setebal 10 cm , usahakan agar media tabur ini bebas dari kotoran/sampah untuk menghindari timbulnya penyakit pada kecambah.Penaburan benih pada media tabur dilakukan setelah benih mendapat perlakuan guna mempercepat proses berkecambah dan memperoleh prosen kecambah yang maksimal. Penaburaan dilakukan pada waktu pagi hari atau sore hari untuk menghindari terjadinya penguapan yang berlebihan.Penaburan ini ditempatkan pada larikan yang sudah dibuat sebelumnya, ukuran larikan tabur ini berjara 5 cm antar larikan dengan kedalaman kira kira 2,0 cm. Usahakan benih tidak saling tumpang tindih agar pertumbuhan kecambah tidak bertumpuk. Setelah kecambah berumur 7 10 hari maka kecambah siap untuk dilakukan penyapihan.

b) Penyapihan BibitLangkah-langkah kegiatan penyapihan bibit antara lain adalah : Siapkan kantong plastik ukuran 10 x 20 cm, dan dilubangi kecil-kecil sekitar 2 4 lubang pada bagian sisi-sisinya. Masukkan media tanam yang berupa campuran tanah subur, pasir dan pupuk kandang (1:1:1). Jika tanah cukup gembur, jumlah pasir dikurangi. Setelah media tanam tercampur merata, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plasitk setinggi bagian, barulah kecambah sengon ditanam, setiap kantong diberi satu batang kecambah. Kantong plastik yang telah berisi anakan, diletakkan dibawah para-para yang diberi atap jerami atau daun kelapa, agar tidak langsung tersengat terik matahari. Pada masa pertumbuhan anakan semai sampai pada saat kondisi bibit layak untuk ditanam di lapangan perlu dilakukan pemeliharaan secara intensif.

c) PemeliharaanPemeliharaan yang dilakukan terhadap bibit dipersemaian adalah sebagai berikut :PenyiramanPenyiraman yang optimum akan memberikan pertumbuhan yang optimum pada semai / bibit. Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari maupun siang hari dengan menggunakan nozle. Selanjutnya pada kondisi tertentu, penyiraman dapat dilakukan lebih banyak dari keadaan normal, yaitu pada saat bibit baru dipindah dari naungan ke areal terbuka dan hari yang panas.PemupukanPemupukan dilakukan dengan menggunakan larutan gir. Adapun pembuatan larutan gir adalah sebagai berikut : Siapkan drum bekas dan separuh volumenya diisi pupuk kandang. Tambahkan air sampai volumenya bagian. Tambahkan 15 kg TSP, lalu diaduk rata. Tambahkan 500 gr pupuk Biarkan selama seminggu dan setelah itu digunakan untuk pemupukan. Dosis pemupukan sebanyak 2 sendok makan per 2 minggu, pada umur 6 bulan, ketika tingginya 70 125 cm, bibit siap dipindahkan ke kebun.PenyulamanPenyulaman dilakukan apabila bibit ada yang mati dan perlu dilakukan dengan segera agar bibit sulaman tidak tertinggal jauh dengan bibit lainnya.

PenyianganPenyiangan terhadap gulma, dilakukan dengan mencabut satu per satu dan bila perlu dibantu dengan alat pencungkil, namun dilakukan hati hati agar jangan sampai akar bibit terganggu.

Pengendalian Hama dan PenyakitBeberapa hama yang biasa menyerang bibit adalah semut, tikus rayap, dan cacing, sedangkan yang tergolong penyakit ialah kerusakan bibit yang disebabkan oleh cendawan.Untuk mengatasi serangan cendawan atau jamur pada tanaman bibit sengon bisa diantisipasi pada saat awal pembenihan. Caranya dengan menggunakan GLIO. GLIO merupakan produk pengendali hama & penyakit tanaman dari PT. Natural Nusantara. Natural GLIO mampu menghancurkan inokulum sumber infeksi penyakit tanaman, mencegah sumber infeksi penyakit menyebar kembali dengan kolonisasi tanah oleh Natural GLIO, mampu melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari sumber infeksi penyakit, aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan, selaras dengan keseimbangan alam, mudah dan murah.Natural GLIO bersifat Hiperparasit terhadap pathogen penyakit tanaman, sehingga terjadi persaingan tempat hidup dan nutrisi. Natural GLIO mengeluarkan zat antibiotik yaitu Gliovirin dan Viridin yang akan mematikan pathogen penyebab penyakit tanaman dan Natural GLIO ini akan berkembang terus mengkolonisasi melindungi tanaman dari gangguan pathogen.Petunjuk Aplikasi :1. 1 bungkus GLIO dicampur pupuk kandang/kompos 25-50 kg, diamkan kurang lebih 1 minggu dalam kondisi lembab, baru kemudian digunakan sebagai pupuk dasar.2. Untuk tanaman yang sudah terinfeksi penyakit, jika terjadi gejala serangan pathogen, maka 1 bungkus GLIO dicampur pupuk kandang matang atau kompos 2-3 kg lalu diamkan kurang lebih 1 minggu baru digunakan. Dosis 2-3 sendok makan pada tanaman terserang.

Seleksi bibitKegiatan seleksi bibit merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum bibit dimutasikan kelapangan, maksudnya yaitu mengelompokan bibit yang baik dari bibit yang kurang baik pertumbuhannya. Bibit yang baik merupakan prioritas pertama yang bisa dimutasikan kelapangan untuk ditanam sedangkan bibit yang kurang baik pertumbuhannya dilakukan pemeliharaan yang lebih intensip guna memacu pertumbuhan bibit sehingga diharapkan pada saat waktu tanam tiba kondisi bibit mempunyai kualitas yang merata.

Penyiapan Lahan Budidaya SengonPenyiapan lahan pada prinsipnya membebaskan lahan dari tumbuhan pengganggu atau komponen lain dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dibudidayakan. Cara pelaksanaan penyipan lahan digolongkan menjadi 3 cara, yaitu cara mekanik, semi mekanik dan manual. Jenis kegiatannya terbagi menjadi dua tahap:1. Pembersihan lahan, yaitu berupa kegiatan penebasan terhadap semak belukar dan padang rumput. Selanjutnya ditumpuk pada tempat tertentu agar tidak mengganggu ruang tumbuh tanaman.2. Pengolahan tanah, dimaksudkan untuk memperbaiki struktur tanah dengan cara mencanggkul atau membajak (sesuai dengan kebutuhan).

Penanaman SengonJenis kegiatan yang dilakukan berupa : Pembuatan dan pemasangan ajir tanam : Ajir dapat dibuat dari bahan bambu atau kayu dengan ukuran, panjang 0,5 1 m, lebar 1 1,5 cm. Pemasangangan ajir dimaksudkan untuk memberikan tanda dimana bibit harus ditanam, dengan demikian pemasangan ajir tersebut harus sesuai dengan jarak tanam yang digunakan. Pembuatan lobang tanam. Lobang tanam dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm tepat pada ajir yang sudah terpasang. Pengangkutan bibit, ada dua macam pengangkutan bibit yaitu pengangkutan bibit dari lokasi persemaian ketempat penampungan bibit sementara di lapangan (lokasi penanaman), dan pengangkutan bibit dari tempat penampungan sementara ke tempat penanaman. Penanaman bibit, pelaksanaan kegiatan penanaman harus dilakukan secara hati hati agar bibit tidak rusak dan penempatan bibit pada lobang tanam harus tepat ditengah-tengah serta akar bibit tidak terlipat, hal ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit selanjutnya.

Pemeliharaan Tanaman SengonKegiatan pemeliharaan yang dilakukan berupa kegiatan : Penyulaman, yaitu penggantian tanaman yang mati atau sakit dengan tanaman yang baik, penyulaman pertama dilakukan sekitar 2-4 minggu setelah tanam, penyulaman kedua dilakukan pada waktu pemeliharaan tahun pertama (sebelum tanaman berumur 1 tahun). Agar pertumbuhan bibit sulaman tidak tertinggal dengan tanaman lain, maka dipilih bibit yang baik disertai pemeliharaan yang intensif. Penyiangan. Pada dasarnya kegiatan penyiangan dilakukan untuk membebaskan tanaman pokok dari tanaman penggagu dengancara membersihkan gulma yang tumbuh liar di sekeliling tanaman, agar kemampuan kerja akar dalam menyerap unsur hara dapat berjalan secara optimal. Disamping itu tindakan penyiangan juga dimaksudkan untuk mencegah datangnya hama dan penyakit yang biasanya menjadikan rumput atau gulma lain sebagai tempat persembunyiannya, sekaligus untuk memutus daur hidupnya. Penyiangan dilakukan pada tahun-tahun permulaan sejak penanaman agar pertumbuhan tanaman sengon tidak kerdil atau terhambat, selanjutnya pada awal maupun akhir musim penghujan, karena pada waktu itu banyak gulma yang tumbuh. Pendangiran. Pendangiran yaitu usaha mengemburkan tanah disekitar tanaman dengan maksud untuk memperbaiki struktur tanah yang berguna bagi pertumbuhan tanman. Pemangkasan. Melakukan pemotongan cabang pohon yang tidak berguna (tergantung dari tujuan penanaman). Penjarangan. Penjarangan dillakukan untuk memberikan ruang tumbuh yang lebih leluasa bagi tanaman sengon yang tinggal. Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman berumur 2 dan 4 tahun, Penjarangan pertama dilakukan sebesar 25 %, maka banyaknya pohon yang ditebang 332 pohon per hektar, sehingga tanaman yang tersisa sebanyak 1000 batang setiap hektarnya dan penjarangan kedua sebesar 40 % dari pohon yang ada ( 400 pohon/ha ) dan sisanya 600 pohon dalam setiap hektarnya merupakan tegakan sisa yang akan ditebang pada akhir daur. Cara penjarangan dilakukan dengan menebang pohon-pohon sengon menurut sistem untu walang (gigi belakang) yaitu : dengan menebang selang satu pohon pada tiap barisan dan lajur penanaman.Sesuai dengan daur tebang tanaman sengon yang direncanakan yaitu selama 5 tahun maka pemeliharaan pun dilakukan selama lima tahun. Jenis kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tanaman. Pemeliharaan tahun I sampai dengan tahun ke III kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan dapat berupa kegiatan penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan dan pemangkasan cabang. Pemeliharaan lanjutan berupa kegiatan penjarangan dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dipertahankan, presentasi dan prekuensi penjarangan disesuaikan dengan aturan standar teknis kehutanan yang ada.

BAB VIBIAYA INVESTASI

JABON Pembangunan kebun tanaman jabon akan dilakukan secara bertahap dengan perincian sebagai berikut : Tahun I :Sekitar 500 Ha Tahun II :Sekitar 500 Ha Pengembangan kebon tanaman jabon dan prasrana serta prasarana yang diperlukan antara lain jalan utama, jalan penghubung, bangunan, peralatan, transportasi dilakukan secara simultan dan sesuai dengan kemampuan dari perusahaan dengan perencanaan serta tahapan sehingga hasilnya dapat berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

BIAYA INVESTASI Untuk pengembangan budi daya jabon dengan lahan seluas 500 Ha membutuhkan biaya investasi sebesar Rp 16.765.700.000,- (Enam Belas Milyar Tujuh Ratus Enam Puluh Lima Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah). Disamping itu untuk kelancaran proses produksi antara lain sarana dan prasarana dibutuhkan modal sekitar Rp. 3 Milyar, sehingga total biaya investasi yang diperlukan adalah sebesar Rp.19.765.700.000,- (Sembilan Bela Milyar Tujuh Ratus Enam Puluh Lima Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah).

Perincian biaya investasi sebagai berikut : Lahan dan tanaman : 500 Ha x Rp. 33.531.500 / Ha Rp. 16.765.700.000,- Alat-alat transportasi (truk dan alat-alat berat)Rp. 1.000.000.000,- Bengkel dan gudangRp. 2.000.000.000,-Jumlah Biaya InvestasiRp. 19.765.700.000,-

Lampiran : Analisa Biaya

SENGON Pembangunan kebun tanaman sengon akan dilakukan secara bertahap dengan perincian sebagai berikut : Tahun I :Sekitar 500 Ha Tahun II :Sekitar 500 Ha Pengembangan kebon tanaman sengon dan prasrana serta prasarana yang diperlukan antara lain jalan utama, jalan penghubung, bangunan, peralatan, transportasi dilakukan secara simultan dan sesuai dengan kemampuan dari perusahaan dengan perencanaan serta tahapan sehingga hasilnya dapat berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

BIAYA INVESTASI Untuk pengembangan budi daya sengon dengan lahan seluas 500 Ha membutuhkan biaya investasi sebesar Rp 21.290.500.000,- (Dua Puluh Satu Milyar Dua Ratus Sembilan Puluh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah). Disamping itu untuk kelancaran proses produksi antara lain sarana dan prasarana dibutuhkan modal sekitar Rp. 3 Milyar, sehingga total biaya investasi yang diperlukan adalah sebesar Rp.24.290.5000.000,- (Dua Puluh Empat Milyar Dua Ratus Sembilan Puluh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah).

Perincian biaya investasi sebagai berikut : Lahan dan tanaman : 500 Ha x Rp. 42.581.000 / Ha Rp. 21.290.500.000,- Alat-alat transportasi (truk dan alat-alat berat)Rp. 1.000.000.000,- Bengkel dan gudangRp. 2.000.000.000,-Jumlah Biaya InvestasiRp. 24.290.500.000,-

Lampiran : Analisa Biaya