Bab 4, 5

download Bab 4, 5

of 34

Transcript of Bab 4, 5

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN

4.1.PENYAJIAN DATA HASIL UJI COBA SKALA KECIL 4.1.1. Deskripsi Draf Produk Awal Setelah menentukan produk yaitu Pembelajaran Permainan Rounders yang akan dikembangkan atau Dimodifikasi di lingkungan luar sekitar sekolahan yaitu lingkungan persawahan untuk siswa sekolah dasar Negeri Surokidul 02 Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal. Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah menganalisis kebutuhan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Analisis tujuan dan karakteristik ketrampilan gerak pada siswa Sekolah Dasar 2. Analisis karakteristik siswa SD 3. Mengkaji literature tentang prinsip-prinsip atau cara membuat atau mengembangkan dan memodifikasi permainan rounders 4. Menetapkan prinsip-prinsip untuk pengembangan permainan

Rounders yang dimodifikasi pada lingkungan persawahan. 5. Menetapkan tujuan isi, dan strategi pengelolaan pembelajaran. 6. Pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran 7. Menyusun produk awal permainan rounders yang dimodifikasi pada lingkungan persawahan.

Setelah menganalisis kebutuhan dalam menentukan produk maka dihasilkan produk awal pengembangan permainan rounders yang dimodifikasi pada lingkungan persawahan yang sesuai untuk siswa Sekolah Dasar, . Berikut ini adalah desain produk awal pengembangan permainan rounders yang dimodifikasi pada lingkungan persawahan sebelum divalidasi oleh ahli dan guru Penjasorkes Sekolah Dasar. 1. Lapangan permainan menggunakan lingkungan persawahan 2. Siswa dibagi menjadi dua regu, yaitu regu pemukul dan regu penjaga. 3. Tentukan urutan pada regu pemukul. 4. Pada regu penjaga tentukan penjaga base 1,2,3,4 dan 5 yang lain menjadi penjaga lapangan. 5. Penjaga base berdiri di belakang tiap-tiap base 6. Pelempar dilakukan oleh regu pemukul urutan ke 2 dari pemain. 7. Pada regu pemukul tentukan urutan pemain. 8. Setelah pemukul 1 memukul bola dengan benar, maka pemukul 1 berlari menempati base 1, 9. Jika pemukul 1 berhasil mencapai base 1 sebelum penjaga base 1 menangkap bola, maka pemukul 1 mendapat nilai 1, namun jika pemukul 1 tidak berhasil mencapai base 1, maka dinyatakan mati dan tidak mendapat nilai. kemudian dilanjutkan pemukul 2 10. Setelah pemukul 2 melakukan pukulan dengan benar, maka pemukul 2 berlari menempati base 1 dan pemukul 1 berlari

menempati base 2, kemudian dilanjutkan pada pemukul 3. Begitu seterusnya. 11. Nilai pada pemukul ditentukan pada base yang berhasil

ditempatinya. 12. Pukulan dikatakan benar jika bola yang dilempar berhasil dikenai oleh papan pemukul dan bola jatuh pada area permainan 13. Tiap-tiap pemukul mendapat kesempatan memukul sebanyak 3 kali. 14. Jika pukulan salah sebanyak 3 kali maka pemukul dinyatakan mati. 15. Pergantian antara regu pemukul dan regu penjaga setelah dari regu pemukul telah mati 6 anak. 16. Pemukul yang digunakan adalah pemukul tonis. 17. Untuk mencapai tiap-tiap base, siswa harus melewati pematang sawah. 18. Jumlah nilai terbanyak yang dikumpulkan siswa pada tiap-tiap regu dinyatakan sebagai pemenang Dalam desain produk awal pengembangan permainan rounders yang dimodifikasi pada lingkungan persawahan, terdapat sarana dan prasarana yang digunakan yaitu : a) Lapangan Lapangan yang di gunakan dalam permainan rounders yang dimodifikasi berbentuk persegi. Ukuran lapangan tidak

menggunakan ukuran yang pasti tetapi disesuaikan dengan kondisi lahan persawahan yang ada.

Gambar Lap R

Gambar.5 rs pada Li

an Persawahan

b) B la yang digunakan adalah bola tennis Gambar.6 Gambar bola tonnis yang dipakai pada Permainan Rounders di Lingkungan Persawahan

c) Gambar Pemukul. Gambar.7 Gambar bola tonnis yang dipakai pada Permainan Rounders di Lingkungan Persawahan

d) Base/ Tempat hinggap di buat dengan keset dengan ukuran 40x40 cm Gambar.8 Gambar Base yang dipakai pada Permainan Rounders di Lingkungan Persawahan 40 cm

40 cm

4.1.2. Validasi Ahli Desain produk awal pengembangan model pembelajaran

permainan rounders yang dimodifikasi di lingkungan persawahan divalidasi terlebih dahulu oleh para ahli yaitu satu orang ahli pendidikan jasmani dan olahraga, yaitu Bapak Agung Wahyudi, S.Pd.M.Pd dan dua orang ahli Pembelajaran yaitu Bapak Wakyadi, S.Pd dan Bapak Budi Trikaranto, S.Pd. Validasi dilakukan dengan cara memberikan desain produk awal pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang dimodifikasi di lingkungan persawahan disertai lembar evaluasi untuk ahli Pendidikan Jasmani dan Olahraga dan dua orang ahli Pembelajaran Sekolah Dasar. Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat para ahli terhadap pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang dimodifikasi di lingkungan persawahan supaya lebih

efektif dan efesien untuk proses Pembelajaran Pendidikan jasmani dan Olahraga bagi siswa Sekolah Dasar. Adapun lembar evaluasi tersebut terdiri dari tiga bagian yaitu : a. Lembar Evaluasi Kualitas Lembar Evaluasi Kualitas berupa kuesioner yang berisi aspek kualitas dari produk yang dibuat yaitu pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang dimodifikasi di lingkungan persawahan. Pada lembar evaluasi kualitas menggunakan Skala Likert dengan rentangn nilai mulai dari 1 sampai dengan 5. b. Lembar saran untuk perbaikan Lembar saran untuk perbaikan berisi saran dari para ahli untuk produk awal yang digunakan. lembar saran untuk perbaikan terdiri dari, (1) Bagian yang direvisi, (2) Alasan direvisi, (3) Saran Perbaikan c. Lembar Komentar dan saran Umum Pada lembar ini para ahli diharapkan mengisi komentar dan saran untuk produk awal yang dibuat, disamping itu para ahli juga diharapkan untuk memberikan kesimpulan apakah pengembangan model

pembelajaran permainan rounders yang dimodifikasi di lingkungan persawahan telah dinyatakan (a) layak untuk digunakan / uji coba skala kecil tanpa revisi (b) layak untuk digunakan / uji coba skala kecil dengan revisi sesuai saran, dan (c)tidak layak digunakan / uji coba skala kecil. Lembar Evaluasi untuk para ahli dapat dilihat pada lampiran 8.

4.2. HASIL ANALISIS DATA UJI COBA SKALA KECIL. Data yang diperoleh dari pengisian Evaluasi untuk para ahli, merupakan pedoman untuk menyatakan apakah produk pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang dimodifikasi di lingkungan

persawahan dapat digunakan untuk uji coba skala kecil dan uji coba lapangan. Berikut adalah hasil pengisian lembar evaluasi dari Ahli Pendidikan Jasmani dan Olahraga serta Ahli Pembelajaran. Tabel 5 Rekapitulasi Hasil Lembar Evaluasi KualitasRentangan Nilai 1 2 3 4 5 Jawaban Alternatif Tidak baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Baik Sekali Jumlah Ahli Penjasorkes 0 1 3 11 0 15 Ahli Pembelajaran 1 0 1 0 7 7 15 Ahli Pembelajaran 2 0 1 0 3 12 15

Sumber : Data Penelitian Penjasorkes 2011 Berdasarkan hasil lembar evaluasi yang dilakukan oleh ahli Pendidikan Jasmani dan Olahraga serta ahli Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga, dapat disimpulkan bahwa dari tiga ahli menyatakan bahwa pengembangan model pembelajaran sudah masuk dalam kategori diatas baik. Akan tetapi ada beberapa yang perlu diperbaiki karena masih ada

beberapa alternative jawaban yang menyatakan kurang baik. Oleh karena itu perlu ada revisi lebih lanjut agar pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang dimodifikasi di lingkungan persawahan lebih baik dan sempurna.hasil evaluasi kualitas oleh para ahli dapat dilihat pada lampiran 10. Sedangkan hasil analisis tiap ahli secara keseluruhan, diperoleh bahwa pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang dimodifikasi di lingkungan persawahan sudah termasuk baik. Hal ini dapat dilihat prosentase jawaban para ahli dalam diagram berikut ini : Diagram I Diagram Prosentase Evaluasi Kualitas Oleh Ahli Penjasorkes

AHLI PENJASORKESTIDAK BAIK KURANG BAIK CUKUP BAIK 0% 0% 7% BAIK BAIK SEKALI

20%

73%

Sesuai dengan diagram diatas, ahli Penjasorkes menyatakan bahwa 73% pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang

dimodifikasi di lingkungan persawahan Baik, 20% cukup baik, 7% kurang baik, sedangkan jawaban alternatif tidak baik dan baik sekali 0%.

Diagram II Diagram Prosentase Evaluasi Kualitas Oleh Ahli Pembelajaran 1

AHLI PEMBELAJARAN 1TIDAK BAIK KURANG BAIK CUKUP BAIK0% 7%

BAIK

BAIK SEKALI

0%

47% 46%

Sesuai dengan diagram diatas, ahli Pembelajaran 1 menyatakan bahwa 47% pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang

dimodifikasi di lingkungan persawahan Baik Sekali, 46% baik, 7% kurang baik, sedangkan jawaban alternatif tidak baik dan cukup baik 0%. Diagram III Diagram Prosentase Evaluasi Kualitas Oleh Ahli Pembelajaran 2

AHLI PEMBELAJARAN 2TIDAK BAIK KURANG BAIK CUKUP BAIK 0% 6% 0% BAIK BAIK SEKALI

19%

75%

Sesuai dengan diagram diatas, ahli Pembelajaran 2 menyatakan bahwa 75% pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang

dimodifikasi di lingkungan persawahan Baik Sekali, 19% baik, 6% kurang baik, sedangkan jawaban alternatif tidak baik dan cukup baik 0%. Dari seluruh Jumlah jawaban evaluasi oleh para ahli maka didapat rekapitulasi hasil analisis keseluruhan jawaban sebagai berikut. : Tabel. 6 Rakapitulasi Hasil Analisis EvaluasiRentangan Nilai 1 2 3 4 5 Jawaban Alternatif Tidak baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Baik Sekali Jumlah Jawaban evaluasi oleh para ahli Jumlah Prosentase Jawaban Evaluasi para ahli

0 3 3 21 19

0% 6% 7% 46 % 41 %

Berdasarkan tabel diatas, terlihat ada beberapa jawaban alernatif yang kurang baik dan cukup baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang dimodifikasi di lingkungan persawahan terlihat tidak maksimal. Hal ini disebabkan kurangnya kesesuaian dengan Kompetensi Dasar jika dilakukan oleh kelas III dan kejelasan petunjuk permainan serta kurang sesuainya alat dan fasilitas yang digunakan. Oleh karena itu perlu adanya revisi pada pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang dimodifikasi di lingkungan persawahan agar dapat lebih maksimal dan dapat berhasil sehingga pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang dimodifikasi di

lingkungan persawahan dapat dinyatakan layak dan efektif

digunakan

sebagai salah satu alternatif model pembelajaran Penjasorkes pada siswa Sekolah dasar.

4.3. REVISI PRODUK AWAL Berdasarkan saran dari Ahli Penjasorkes dan Ahli Pembelajaran pada draft atau narasi model pembelajaran yang telah diuraikan di atas, maka segera dilaksanakan revisi produk awal. Proses revisi produk berdasarkan saran dari ahli Penjasorkes dan Ahli Pendidikan sebagai berikut : 1. Sample Uji Coba disesuaikan dengan Kompetensi dasar produk yang dibuat. Dalam hal ini siswa yang dijadikan sample uji coba yang tadinya menggunakan Kelas III Sekolah Dasar diganti menjadi Siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2. Untuk base yang semula di buat dari keset, diganti menjadi tiang/tongkat supaya siswa lebih mudah mencapai base tersebut. 3. Tiap siswa diberi Nomer dada sesuai dengan urutan memukul pada regunya. Agar tiap siswa tahu urutan giliran memukul bula dan melempar bola. Setelah revisi produk awal maka segera dilaksanakan Uji Coba Skala Kecil yang dilakukan pada siswa kelas IV SDN Surokidul 01 Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal yang berjumlah 12 siswa. Uji coba skala kecil bertujuan untuk mengetahui efektifitas pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang dimodifikasi di

lingkungan persawahan yang telah direvisi atas dasar validasi dan saran oleh para ahli. Data yang diperoleh dari uji coba skala kecil digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi produk sebelum digunakan pada uji skala besar atau uji lapangan. Data tersebut diperoleh pada pengamatan ahli Pendidikan Jasmani dan Olahraga Berikut adalah hasil pengisian lembar evaluasi pengamatan dari Ahli Pendidikan Jasmani dan Olahraga Tabel 7 Hasil Evaluasi Pengamatan dari Ahli PenjasorkesRentangan Nilai 1 2 3 4 5 Jawaban Alternatif Tidak baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Baik Sekali Ahli Penjasorkes 0 0 2 11 2

Berdasarkan hasil lembar evaluasi yang dilakukan oleh ahli Pendidikan Jasmani dan Olahraga dapat disimpulkan bahwa pengembangan model pembelajaran sudah masuk dalam kategori penilaian baik. Hal ini dapat dilihat dalam prosentase jawaban dalam diagram berikut ini :

Diagram IV Lembar Evaluasi Ahli Penjasorkes Pada Uji Skala Kecil

Ahli PenjasorkesTIDAK BAIK KURANG BAIK13%

CUKUP BAIK 0%14%

BAIK 0%

BAIK SEKALI

73%

Berdasarkan

data

diatas, bahwa

73%

pengembangan

model

pembelajaran permainan rounders yang

dimodifikasi di lingkungan

persawahan Baik , 13% baik sekali, 14% Cukup baik, sedangkan jawaban alternatif tidak baik dan kurang baik 0%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang dimodifikasi di lingkungan persawahan layak untuk di Uji Coba lapangan atau Uji Skala Besar

4.4. PENYAJIAN DATA HASIL UJI COBA SKALA BESAR 4.4.1. Deskripsi Produk kedua. Setelah melalui revisi dari para ahli, maka produk awal dirubah menjadi model pembelajaran sebagai berikut : 1. Lapangan permainan menggunakan lingkungan persawahan

2. Siswa dibagi menjadi dua regu, yaitu regu pemukul dan regu penjaga. 3. Tentukan urutan pada regu pemukul. 4. Setelah ditentukan urutan, beri nomer dada pada tiap-tiap siswa pada regu pemukul 5. Pada regu penjaga tentukan penjaga base 1,2,3,4 dan 5 yang lain menjadi penjaga lapangan. 6. Tiap-tiap base ditandai oleh Tongkat setinggi 1,5 m 7. Penjaga base berdiri di belakang tiap-tiap base 8. Pelempar dilakukan oleh regu pemukul urutan ke 2 dari pemain.. 9. Pada regu pemukul tentukan urutan pemain. 10. Setelah pemukul 1 memukul bola dengan benar, maka pemukul 1 berlari menempati base 1, 11. Jika pemukul 1 berhasil mencapai base 1 sebelum penjaga base 1 menangkap bola, maka pemukul 1 mendapat nilai 1, namun jika pemukul 1 tidak berhasil mencapai base 1, maka dinyatakan mati dan tidak mendapat nilai. kemudian dilanjutkan pemukul 2 12. Setelah pemukul 2 melakukan pukulan dengan benar, maka pemukul 2 berlari menempati base 1 dan pemukul 1 berlari menempati base 2, kemudian dilanjutkan pada pemukul 3. Begitu seterusnya. 13. Untuk mematikan pemain pada regu pemukul, penjaga base harus membakar base dengan cara memegang bola dengan satu tangan,

dan tangan yang satunya memegang tongkat base sebelum pemain pada regu pemukul sampai pada base. 14. Nilai pada pemukul ditentukan pada base yang berhasil

ditempatinya. 15. Pukulan dikatakan benar jika bola yang dilempar berhasil dikenai oleh papan pemukul dan bola jatuh pada area permainan 16. Tiap-tiap pemukul mendapat kesempatan memukul sebanyak 3 kali. 17. Jika pukulan salah sebanyak 3 kali maka pemukul dinyatakan mati. 18. Pergantian antara regu pemukul dan regu penjaga setelah dari regu pemukul telah mati 6 anak. 19. Pemukul yang digunakan adalah pemukul tonis. 20. Untuk mencapai tiap-tiap base, siswa harus melewati pematang sawah. 21. Jumlah nilai terbanyak yang dikumpulkan siswa pada tiap-tiap regu dinyatakan sebagai pemenang Dalam desain produk awal pengembangan permainan rounders yang dimodifikasi pada lingkungan persawahan, terdapat sarana dan prasarana yang digunakan yaitu : a) Lapangan Lapangan yang di gunakan dalam permainan rounders yang dimodifikasi berbentuk persegi. Ukuran lapangan tidak

menggunakan ukuran yang pasti tetapi disesuaikan dengan kondisi lahan persawahan yang ada.

Gambar. 9 Gb. Lapangan Permainan Rounders yang dimodi ikasi Di lingkungan persawahan

e) Bola yang digunakan adalah bola tennis Gambar. 10 Gambar bola Tennis yg digunakan untuk permainan Rounders Pada lingkungan persawahan

f) Gambar Pemukul. Gambar. 11 Gambar Paddle Tonnis yg digunakan untuk permainan Rounders Pada lingkungan persawahan

g) Base/ Tempat hinggap di buat dengan Tongkat dengan ukuran 150 cm Gambar. 12 Gambar Base yg digunakan untuk permainan Rounders Pada lingkungan persawahan

Base

4.5. HASIL ANALISIS DATA UJI C BA LAPANGAN (SKALA B SAR) Data hasil Uji coba skala kecil yang sudah direvisi diterapkan pada uji kelompok skala besar. Dalam uji kelompok skala besar peneliti

menggunakan sample kelas IV Siswa SD Negeri Surokidul 02 Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal dengan Jumlah 32 Siswa. Hasil analisis data skala besar merupakan pedoman untuk menyatakan apakah produk yang dihasilkan efektif untuk digunakan sebagai salah satu pembelajaran alternatif pada mata pelajaran Pendidikan jasmani di Sekolah Dasar. Untuk menganalisa data diperlukan suatu teknik analisis yang sesuai dengan bentuk data yang terkumpul. Data yang terkumpul dalam penelitian ini berupa data numeric (angka) maka menggunakan teknik statistik deskriptif dengan analisis deskriptif prosentase. Dalam alternatif jawaban terdapat 2 alternatif jawaban yaitu ya atau tidak. Jika jawaban yang didapat adalah ya maka nilai yang di dapat adalah 2, namun jika jawaban yang di dapat adalah tidak maka nilai yang di dapat adalah 1. Data yang terkumpul dikelompokkan berdasarkan nomor pertanyaan dan alternatif jawaban. Persentase alternatif jawaban dihitung menggunakan rumus

:

Kriteria persentase berdasarkan Moh. Ali dalam skripsi Wiro Sudono (2007 : 34) adalah sebagai berikut : 76 % sampai dengan 100 % 56 % sampai dengan 75 % 46 % sampai dengan 55 % Kurang dari 45 % : baik : cukup baik : kurang baik : tidak baik

Hasil data yang diperoleh dari uji lapangan atau uji skala besar ditentukan dari : 4.5.1. Hasil Pengamatan Indikator Adapun Indikator yang diamati adalah sebagai berikut : a. Siswa dapat melakukan pembelajaran permainan Rounders yang dimodifikasi pada lingkungan persawahan b. Siswa memahami peraturan permainan rounders yang dimodifikasi pada lingkungan persawahan c. Siswa dapat melambungkan bola dengan baik ke teman yang akan memukul. d. Siswa dapat memukul Sample yang dilemparkan/dilambungkan dengan berbagai arah dan jarak e. Siswa dapat berlari melewati pematang sawah untuk mencapai base f. Siswa dapat berlari melewati pematang sawah tanpa terjatuh g. Siswa dapat mencapai base dengan benar h. Siswa dapat melakukan bertukar tempat dalam permainan rounders yang dimodivikasi pada lingkungan persawahan i. Siswa tau cara mematikan regu pemukul j. Siswa memberi kesempatan kepada teman satu regu untuk mengoper bola k. Siswa dapat melempar bola dengan berbagai arah dan kecepatan l. Siswa dapat menangkap bola dengan berbagai variasi arah dan kecepatan

m. Siswa bekerjasama dalam kegiatan permainan rounders n. Siswa mampu bermain secara sportif Pengamatan Indikator ini dilaksanakan pada Uji Coba lapangan atau Uji Skala Besar. Pada Uji Skala Besar pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang dimodifikasi di lingkungan persawahan dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Surokidul 02 Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal, yang berjumlah 32 siswa dengan 7 orang pengamat. Menurut hasil pengamatan yang dilakukan oleh para pengamat,adalah sebagai berikut : Tabel 8 Rekapitulasi Hasil PengamatanProsentase Jawaban

No

Indikator pengamatanya

Kemampuan siswa

Kriteria

Siswa dapat melakukan pembelajaran permainan Rounders yang

1dimodifikasi pada lingkungan persawahan Siswa memahami peraturan permainan rounders yang

32

100 %

baik

2dimodifikasi pada lingkungan persawahan Siswa dapat melambungkan bola

32

100 %

Baik

3

dengan baik ke teman yang akan memukul.

29

91 %

Baik

Siswa dapat memukul Sample yang Cukup

4

dilemparkan/dilambungkan dengan berbagai arah dan jarak Siswa dapat berlari melewati

24

75 % baik

5 pematang sawah untuk mencapai base Siswa dapat berlari melewati 6 pematang sawah tanpa terjatuh Siswa dapat mencapai base dengan 7 benar Siswa dapat melakukan bertukar tempat dalam permainan rounders 8 yang dimodivikasi pada lingkungan persawahan Siswa tau cara mematikan regu 9 pemukul Siswa memberi kesempatan kepada 10 teman satu regu untuk mengoper bola Siswa dapat melempar bola dengan 11 berbagai arah dan kecepatan

26

81 %

Baik

Cukup 21 66 % baik

30

94 %

Baik

29

91 %

Baik

29

91 %

Baik

27

84 %

Baik

31

97 %

Baik

Siswa dapat menangkap bola dengan 12 berbagai variasi arah dan kecepatan 29 91 % Baik

Siswa bekerjasama dalam kegiatan 13 permainan rounders 32 100 % Baik

14

Siswa mampu bermain secara sportif

32

100 %

Baik

Berdasarkan pengamatan para pengamat, terhadap 32 siswa yang mengikuti pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang dimodifikasi di lingkungan persawahan 12 Indikator sudah masuk dalam Kriteria Penilaian baik dan 2 indikator masuk dalam kriteria cukup baik.hasil Rekapitulasi Pengamatan indicator oleh para pengamat dapat dilihat pada lampiran Sedangkan hasil analisis para pengamat secara keseluruhan diperoleh bahwa pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang dimodifikasi di lingkungan persawahan sudah termasuk baik. Hal ini dapat dilihat dalam prosentase jawaban dalam diagram berikut ini : Diagram V Prosentase Kemampuan Siswa

PROSE T SE E0% 0% 14%

PUAN SISWA

baik

cukup baik kurang baik tidak baik 86%

Sesuai dengan diagram diatas, para pengamat bahwa secara keseluruhan pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang dimodifikasi di lingkungan persawahan sudah masuk dalam kriteria penilaian baik dan efektif untuk dijadikan alternatif pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar. 4.5.2. Hasil Kuesioner angket siswa. Kuesioner angket siswa dibagikan kepada seluruh siswa yang telah melakukan uji skala besar pada penelitian pengembangan model

pembelajaran permainan rounders yang persawahan. Kuesioner angket siswa

dimodifikasi di lingkungan bertujuan untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam melakukan pembelajaran, minat siswa, dan pengetahuan siswa tentang pembelajaran tersebut. Sehingga data tersebut dikategorikan dalam tiga aspek penilaian, yaitu aspek kognitif, Psikomotorik, dan Afektif. Berikut hasil Keusioner yang dibagikan kepada siswa pada uji coba skala besar. 1. Data Skor Kuesioner Angket Siswa Aspek Kognitif Berdasarkan hasil angket siswa pada aspek kognitif dapat diketahui pada tabel berikut. Tabel 9 Rakapitulasi Aspek Kognitif Siswa.No Indikator Pertanyaan Apakah kamu tahu cara bermain Permainan 1 Rounders Yang Dimodifikasi Pada Lingkungan Persawahan ? 30 93.75% Jawaban yang diharapkan Prosentase nilai jawaban pada siswa

Apakah Permainan rounders merupakan 2 materi yang dijarkan oleh guru dengan tujuan agar kamu bergerak ? Apakah Permainan Rounders pada 3 lingkungan persawahan dapat membuat kamu lebih aktif bergerak ? Menurut kamu Sebelum bermain permainan 4 rounders di lingkungan persawahan perlu dilakukan pemanasan terlebih dahulu ? Apakah dalam permainan rounders di 5 lingkungan persawahan semua pemain harus mematuhi peraturan permainan. ? 32 100% 25 78.13% 28 87.50% 29 90.63%

Dari hasil rekapitulasi aspek kognitif siswa, disimpulkan kriteria penilaian pembelajaran ini adalah baik karena diketahui bahwa 90% siswa telah mampu dan memahami tentang pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang dimodifikasi di lingkungan persawahan. Hal ini dapat dilihat pada diagram berikut ini: Diagram VI Prosentase Penilaian Aspek Kognitif Siswa

PROSENTASE PENILAIAN ASPEK KOGNITIF SIS AMEMAHAMI TI AK MEMAHAMI

10%

90%

2.

Data Skor Kuesioner Angket Siswa Aspek Psikomotorik Berdasarkan hasil angket siswa pada aspek Psikomotorik dapat diketahui pada tabel berikut. Tabel .10 Rakapitulasi Aspek Psikomotorik Siswa.

No

Indikator Pertanyaan Apakah kamu dapat memainkan permainan

Jawaban yang diharapkan 31

Prosentase jawaban siswa

1

Rounders yang dimodifikasi pada lingkungan persawahan ? Apakah dalam permainan Rounders yang 29

96.88%

2

dimodifikasi pada lingkungan persawahan kamu dapat mencapai Base. ? Apakah dalam permainan Rounders yang 30

90.63%

3

dimodifikasi pada lingkungan persawahan kamu dapat mengoper bola ? Apakah dalam permainan Rounders yang dimodifikasi pada lingkungan persawahan 17

93.75%

4

kamu dapat mematikan regu lawan dengan mudah ? Apakah permainan Rounders yang dimodifikasi 25

53.15%

5

pada lingkungan persawahan sangat sulit untuk dimainkan. ?

78.13%

Dari hasil rekapitulasi aspek Psikomotorik siswa, disimpulkan kriteria penilaian pembelajaran ini adalah baik karena diketahui bahwa 82% siswa telah dapat melakukan dengan baik tentang pengembangan model

pembelajaran permainan rounders yang

dimodifikasi di lingkungan

persawahan. Hal ini dapat dilihat pada diagram berikut ini: Diagram VII Prosentase Penilaian Aspek Psikomotorik Siswa

PROSENTASE PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK SIS A18%

3.

Data Skor Kuesioner Angket Siswa Aspek Afektif Berdasarkan hasil angket siswa pada aspek Afektif dapat diketahui pada tabel berikut. Tabel.11 Rakapitulasi Aspek Afektif Siswa.

No

Indikator Pertanyaan Apakah kamu sangat suka permainan

1

Rounders yang dimodifikasi pada lingkungan persawahan ? Apakah kamu tertarik bermain Permainan

2

Rounders yang dimodifikasi pada lingkungan persawahan ?

BAIK

TI AK BAIK

82%

Jawaban yang diharapkan

Prosentase jawaban ya pada siswa

30

93.75%

30

93.75%

Apakah kamu sangat bersungguh-sungguh 3 dalam melakukan permainan Rounders yang dimodifikasi pada lingkungan persawahan ? Apakah setiap pemain harus mentaati 4 peraturan permainan Rounders yang dimodifikasi pada lingkungan persawahan ? Apakah dalam permainan Rounders yang dimodifikasi pada lingkungan persawahan 5 kamu dapat bekerjasama dengan teman satu regu ? 31 96.88% 29 90.63% 32 100%

Dari hasil rekapitulasi aspek Affektif

siswa, disimpulkan kriteria

penilaian pembelajaran ini adalah baik karena diketahui bahwa 95% siswa menyukai dan dapat menyesuaikan diri terhadap pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang dimodifikasi di lingkungan

persawahan. Hal ini dapat dilihat pada diagram berikut ini: Diagram VIII Prosentase Penilaian Aspek Afektif

PROSENTASE PENILAIAN ASPEK AFEKTIF PADA SIS A 5 BAIK TI AK BAIK

95

Tabel 12 Rekapitulasi Hasil Analisis Kuesioner SiswaAspek Penilaian No pertanyaan 1 2 KOGNITIF 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 AFEKTIF 3 4 5 Alternatif jawaban Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Jumlah 30 2 29 3 28 4 25 7 32 0 31 1 29 3 30 2 17 15 7 25 30 2 30 2 32 0 29 3 31 1 Nilai 60 2 58 3 56 4 50 7 64 0 62 1 58 3 60 2 34 15 7 50 60 2 60 2 64 0 58 3 62 1 prosentase93.75% 6.25% 90.63% 9.38% 87.50% 12.50% 78.13% 21.88% 100.00% 0.00% 96.88% 3.13% 90.63% 9.38% 93.75% 6.25% 53.13% 46.88% 78.13% 21.88% 93.75% 6.25% 93.75% 6.25% 100.00% 0.00% 90.63% 9.38% 96.88% 3.13%

PSIKOMOTOR

Berdasarkan data analisis di atas, terlihat bahwa dari tiga aspek penilaian ranah dan pengamatan oleh para pengamat dapat disimpulkan bahwa pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang dimodifikasi di lingkungan persawahan sudah dapat atau layak digunakan sebagai alternatif pembelajaran Penjasorkes pada siswa kelas IV sekolah Dasar. Karena pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang dimodifikasi di lingkungan persawahan.tersebut sudah berhasil menjadi pembelajaran yang PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan menyenangkan). 4.6. PROTOTIPE PRODUK Berdasarkan pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang dimodifikasi di lingkungan persawahan, dapat diambil garis besar bahwa model pembelajaran yang telah dibuat sangat efektif diterapkan di lingkungan persawahan dan dapat di gunakan sebagai salah satu model pembelajaran dalam bentuk permaian rounders. Produk yang dikembangkan dapat di gunakan dalam pembelajaran Penjasorkes melalui berbagai pendekatan lingkungan fisik luar sekolah. Adapun media media pembelajaran dapat memanfaatkan media yang ada di lingkungan sumber belajar. Hal ini terbukti setelah produk awal direvisi, permainan rounders yang dilakukan pada lingkungan persawahan mendapat tanggapan yang positif dari ahli pembelajaran maupun bagi siswa. Karena merupakan pengalaman baru dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes di

sekolah. Sehingga suasana pembelajaran inofatif, menyenangkan, tidak membosankan karena tidak monoton. Hal ini dapat dijadikan alternatif pembelajaran penjasorkes dalam memberikan materi gerak dasar kelincahan. Dari hasil pengamatan terhadap 32 siswa memberikan gambaran bahwa modifikasi permainan rounders yang dimodifikasi di lingkun persawahan dapat meningkatkan gerak dasar siswa dan kesegaran jasmani siswa. Hal ini terlihat dari prosentase kemampuan siswa dalam melaksanakan pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang dimodifikasi di lingkungan persawahan dengan baik. Oleh karena itu pengembangan model pembelajaran permainan rounders yang dimodifikasi di lingkungan persawahan.bagi siswa kelas IV SD Negeri Surokidul 02 Kecamatan Pagerbarang kabupaten Tegal layak dan efektif untuk digunakan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran.

BAB V KAJIAN DAN SARAN

5.1.Kajian Prototipe Produk Hasil akhir dari penelitian Pengembangan Model Pembelajaran Permainan Rounders Yang Dimodifikasi Di Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Surokidul 02 Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal, disimpulkan layak dan efektif digunakan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran Penjasorkes pada Sekolah Dasar. Pengembangan model pembelajaran ini telah di validitasi oleh satu orang Ahli Penjasorkes yaitu Bapak Agung Wahyudi, S.Pd.M.Pd dan dua orang ahli Pembelajaran yaitu Bapak Wakyadi, S.Pd dan Bapak Budi Trikaranto, S.Pd. melalui dua uji coba, yaitu Uji Coba Skala Kecil dengan jumlah sample 12 siswa dan uji coba skala besar (Uji Lapangan) dengan Jumlah sample 32 siswa. Adapun hasil revisi produk awal yang kemudian dikembangkan untuk uji skala besar atau uji lapangan adalah sebagai berikut : 1. Sample Uji Coba disesuaikan dengan Kompetensi dasar produk yang dibuat. Dalam hal ini siswa yang dijadikan sample uji coba yang tadinya menggunakan Kelas III Sekolah Dasar diganti menjadi Siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2. Untuk base yang semula di buat dari keset, diganti menjadi tiang/tongkat supaya siswa lebih mudah mencapai base tersebut.

3. Tiap siswa diberi Nomer dada sesuai dengan urutan memukul pada regunya. Agar tiap siswa tahu urutan giliran memukul bula dan melempar bola.

5.2. Saran Pemanfaatan, Diseminasi dan Pengembangan Lebih Lanjut 5.2.1. Saran Pemanfaatan Saran yang dapat diberikan peneliti dalam hal Pengembangan Model Pembelajaran Permainan Rounders Yang Dimodifikasi Di Lingkungan Persawahan yang telah dilakukan adalah : 1. Sebelum model pembelajaran ini digunakan, sebaiknya guru memberikan penjelasan tujuan dan manfaat model

pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2. Pemilihan lingkungan sebagai sumber belajar harus

menyesuaikan dengan kondisi dan situasi sekolah. Dalam hal ini adalah lokasi yang dekat dengan lingkungan sekolah. 3. Penggunaan model pembelajaran ini harus memperhatikan faktor kemanan dan keselamatan bagi siswa 4. Pemanfaatan lingkungan fisik luar sekolah harus disesuaikan dengan model pembelajaran. 5. Penggunaan alat dan media belajar disesuaikan dengan

kondisi anak dan memanfaatkan sesuatu yang ada di lingkungan sebagai sumber belajar.

5.2.2. Diseminasi dan Pengembangan lebih lanjut. Pengembangan Model Pembelajaran Permainan Rounders Yang Dimodifikasi Di Lingkungan Persawahan ini dapat didiskusikan atau disebarluaskan melalui KKG Penjasorkes baik tingkat daerah maupun tingkat Provinsi. Dalam Pengembangan Model Pembelajaran Permainan Rounders Yang Dimodifikasi Di Lingkungan Persawahan ini dapat meningkatkan aktifitas jasmani para peserta didik secara efektif sehingga model pembelajaran ini perlu diseminasi oleh guru-guru Penjasorkes di Indonesia sebagai salah satu alternatif model pembelajaran untuk tingkat Sekolah Dasar. Untuk kesempurnaan model pembelajaran ini, perlu dikaji kembali dan dikembangkan lebih lanjut melalui berbagai macam lingkungan fisik luar sekolah. Model ini dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing guru penjasorkes sesuai dengan kebutuhan masing-masing guru penjasorkes dan sesuai dengan karakteristik siswa. Sehingga pengembangan model pembelajaran ini tidak cukup berhenti disini, tetapi harus dikembangkan dan diseminasikan kepada seluruh guru-guru penjasorkes di seluruh pelosok tanah air.

DAFTAR PUSTAKA

Herman subarjah. 2008. Permainan Kecil Di Sekolah Dasar. Jakarta. Universitas Terbuka Muhammad Mutoin. 2006. Survei Terhadap Proses Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Sekolah Menengah Pertama Negeri Se-Kabupaten Grobogan. Skripsi. Program Sarjana Universitas Negeri Semarang Samsudin. 2009. Pemanfaatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Penjas. Jakarta. Universitas Terbuka Sukintaka.et.al. 1979. Permainan dan Metodik Buku III. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan -----Sukintaka.1992. Teori Untuk D2 PGSD Penjaskes. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Supriyadi. 2007. Survei Minat Siswa Terhadap Pelajaran Pendidikan Jasmani Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Magelang. Skripsi. Program Sarjana Universitas Negeri Semarang Tim Putlitjaknov. 2008. Metode Penelitian Pengembangan. Online Available at http://infokursus.net/download/0604091354Metode_Penel_Pengemb _Pembelajaran.pdf (accesad 29/1/2011) Yoyo Bahagia dan Adang suherman. 2000. Prinsip-Prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang Olahraga. Departemen Pendidikan Nasional