Bab 3C
description
Transcript of Bab 3C
Bab 3C
Statistika Deskriptif:Statistik Sampel
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
Bab 3CSTATISTIKA DESKRIPTIF:
STATISTIK SAMPEL
A. Sampel Acak
1. Populasi dan Sampel
• Populasi merupakan seluruh data yang menjadi perhatikan di dalam kegiatan kita
• Sampel acak merupakan sebagian dari data populasi yang ditarik secara acak dari populasi
• Pada tarikan secara acak setiap anggota populasi memiliki probabilitas sama untuk tertarik ke dalam sampel
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
Ada berbagai cara untuk menarik sampel dari populasi (akan dibahas kemudian) dengan berusaha agar sampel adalah representatif (cocok dengan ciri populasi)
Pada umumnya, data sampel digunakan untuk membahas atau berbicara tentang data populasi (mengandung kemungkinan keliru)
Catatan: Jika seluruh data populasi diperoleh maka hal ini dikenal sebagai sensus
• Sensus : memperoleh seluruh data populasi• Pensampelan: memperoleh sebagian data populasi
populasi
sampel
Tarikan secara acak
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
2. Statistik Sampel
• Ciri populasi dikenal sebagai parameter
• Ciri sampel dikenal sebagai statistik
Parameter Statistik proporsi proporsi rerata rerata variansi variansi simpangan baku simpangan baku kovariansi kovariansi koefisien korelasi koefisien korelasi koefisein regresi koefisien regresi
populasisampel
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
3. Notasi Statistik
• Biasanya, notasi parameter menggunakan abjad Yunani
• Notasi statistik menggunakan abjad Latin
Besaran Parameter Statistiik Ukuran N n Proporsi p Rerata X Y X Y
Variansi 2X 2
Y s2X s2
Y
Simpangan baku X Y sX sY
Kovariansi XY sXY
Koef korelasi linier XY rXY
Koef regresi linier A B a b
Perhatikan: rumus untuk variansi, simpangan baku, dan kovariansi berbeda di antara parameter dan sampel
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
B. Statistik Proporsi
1. Data Politomi
• Rumus proporsi untuk statistik sama saja dengan rumus proporsi untuk parameter
• Perbedaan terletak pada notasi yakni parameter menggunakan notasi dan statistik menggunakan notasi p
Rumus proporsi
• Proporsi
• Batas nilai 0 p 1
ff
nfp
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
Kumulasi proporsi
• Kumulasi proporsi adalah jumlah proporsi di antara rentangan data
• Kumulasi bawah adalah jumlah proporsi secara bertahap dari data terkecil ke terbesar
• Kumulasi atas adalah jumlah proporsi secara bertahap dari data terbesar ke terkecil
Contoh 1. Pada sampel
Data X Frek f Prop p Kum baw Kum atas 5 5 0,20 0,20 1,00 8 6 0,24 0,44 0,80 11 9 0,36 0,80 0,56 14 5 0,20 1,00 0,20
25
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 2. Pada sampel
Data X Frek f Prop p Kum baw Kum atas 67 6 70 3 75 9 80 2
20
Contoh 3. Pada sampel
Data Y Frek f Prop p Kum baw Kum atas 4 3 5 5 6 10 7 15 8 11 9 6 50
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
2. Data Dikotomi
• Data dikotomi biasanya dinyatakan dengan 0 dan 1 (misalnya 0 gagal dan 1 sukses)
• Di samping proporsi untuk 1 (p) terdapat juga proporsi untuk 0 (q)
p + q = 1 q = 1 – p
Contoh 4
Data sampel 1 p = 3 / 5 = 0,6 0 1 q = 1 – 0,6 = 0,4 1 0
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 5
Data sampel X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
p q
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
C. Statistik Rerata
1. Data Politomi
• Di sini hanya dibicarakan rerata hitung
• Kecuali notasi yang berbeda, perhitungan rerata sama dengan perhitungan rerata pada populasi (hal sama juga untuk rerata ukur dan rerata harmonik)
• Rumus rerata
• KalkulatorSama dengan cara pada parameter rerata (cara sama untuk parameter dan statistik rerata)
ffY
nY
Y
ffX
nX
X
Y
X
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 6
Data Sampel X Y 7 10
7 9 X = 40 / 8 = 5 6 9 5 6 Y = 50 / 10 = 5 4 5 4 4 4 3 3 2 1 1
40 50
------------------------------------------------------------------------------Bab 3
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 7
Data sampel Data X Frek f fX 4 3 12 5 5 25 X = 344 / 50 = 6,88 6 10 60 7 15 105 8 11 88 9 6 54 50 344
Contoh 8 Data sampel Data Y Frek f fY 1 1 2 0 3 5 4 9 Y = 5 15 6 23 7 15 8 17 9 9
10 6
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
2. Data Dikotomi
Pada data dikotomi, rerata sama dengan proporsi
X = pX Y = py
Karena itu, biasanya, yang ditampilkan adalah proporsi
Contoh 9
Data sampel X Y 1 1 X = pX = 2 / 5 = 0,4
0 1 0 1 Y = pY = 4 / 5 = 0,8
1 1 0 0
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
-----------------------------------------------------------------------------
D. Statistik Variansi dan Simpangan Baku
1. Data Politomi
(a) Simpangan
• Simpangan adalah jarak data dengan rerata
• Simpangan
x = X – X y = Y – Y
• Di atas rerata, nilai simpangan adalah positif
• Sama dengan rerata, nilai simpangan adalah nol
• Di bawah rerata, nilai simpangan adalah negatif
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 10
Data sampel X x Y y 7 + 2 10 + 5 7 + 2 9 + 4 6 + 1 9 + 4 5 0 6 + 1 4 – 1 5 0 4 – 1 4 – 1 4 – 1 3 – 2 3 – 2 2 – 3 40 1 – 4 1 – 4
50
X = 40 / 8 Y = 50 / 10 = 5 = 5
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 11. Pada sampel
Data X Frek f fX x Data Y Frek f fY y 4 3 1 1 5 5 2 5 6 10 3 9 7 15 4 15 8 11 5 10 9 6 6 25 7 17 8 9 9 6 10 3
Contoh 12 Pada sampel
Data X Frek f fX x Data Y Frek f fY y 60 5 400 5 65 8 450 8 70 10 500 10 75 20 550 15 80 25 600 7 85 13 90 9 95 6 100 4
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
(b) Jumlah Kuadrat Simpangan
Jumlah kuadrat simpangan (JK)
Contoh 13
Data sampel
X X2
7 49 7 49 nX = 8
6 36 5 25 JK(X) = 216 – (402) / 8 4 16 = 16 4 16 4 16 3 940 216
XnX
X
XXxXJK
2
2
22
)(
)()(
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 14. Data sampel
X f fX X2 fX2
4 3 12 16 48 nX = 50 5 5 25 25 125 6 10 60 36 360 JK(X) = 2458 – (3442)/50 7 15 105 49 735 = 91,28 8 11 88 64 704 9 6 54 81 486 50 344 2458
Contoh 15. Data sampel
Y Y2
10 9 nY = 9 6 JK(Y) = 5 4 3 2 1 1
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 16
Data sampel
Y f fY Y2 fY2
1 1 2 5 3 9 4 15 5 10 6 25 7 17 8 9 9 6 10 3
nY =
JK(Y) =
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
(c) Statistik Variansi
• Rumus variansi pada statistik sampel agak beda dari rumus variansi pada parameter populasi
• Perbedaan terletak pada NX untuk parameter variansi tetapi nX – 1 untuk statistik variansi
• Statistik variansi menggunakan notasi s2
• Sebelum menghitung variansi, perlu jelas dulu apakah data itu populasi ataukah sampel
1
1112
2
222
X
X
XXXX
nnX
X
nXX
nx
nXJKs
)(
)()(
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
(d) Statistik Simpangan Baku
• Statistik simpangan baku adalah akar dua positif dari statistik variansi
• Statistik simpangan baku diberi notasi s
Contoh 17
Dari contoh 13 s2X = 16 / (8 – 1) = 2,29
sX = √ 2,29 = 1,51
Dari contoh 14 s2X = 91,28 / (50 – 1) = 1,86
sX = √ 1,86 = 1,36
Dari contoh 15 s2Y =
sY =
Dari contoh 16 s2Y =
sY =
2XX ss
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
(e) Statistik simpangan baku dengan kalkulator
• Statistik simpangan baku dapat dihitung dengan bantuan kalkulator elektronik
• Cara pemasukan data sama dengan cara pada parameter simpangan baku
• Cara menampilkan simpangan baku berbeda di antara parameter simpangan baku dan statistik simpangan baku
Tekan tombol
Shift xn – 1 (untuk tampilan sX)
Shift yn = 1 (untuk tampilan sY)
x2 (untuk variansi)
• Sebelum menekan tombol simpangan baku, perlu jelas dulu apakah data itu populasi atau sampel
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 18
Dengan anggapan data sampel, melalui bantuan kalkulator, tentukan simpangan baku sampel dan variansi sampel untuk data pada
Contoh 11 sX =
s2X =
sY =
s2Y =
Contoh 12
sX =
s2X =
sY =
s2Y =
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 19
Data sampel
Dengan kalkulator, hitung simpangan baku dan variansi
X1 X2 X3 X4 X5
8 5 9 3 6 sX1 =
3 9 4 8 3 s2X1 =
9 10 8 5 8 4 5 3 3 4 sX2 =
8 8 5 9 3 s2X2 =
9 4 8 4 5 4 6 3 7 6 sX3 =
7 4 7 6 7 s2X3 =
4 7 5 1 3 6 3 8 7 5 sX4 =
s2X4 =
sX5 =
s2X5 =
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 20
Data sampel
Dengan kalkulator, hitung simpangan baku dan variansi
X1 X2 X3 X4 X5
6 7 5 8 7 sX1 =
9 4 7 3 6 s2X1 =
3 8 3 6 4 6 6 4 8 5 sX2 =
7 3 6 4 8 s2X2 =
4 9 8 5 3 3 5 4 7 4 sX3 =
8 3 6 3 5 s2X3 =
4 9 8 7 8 3 5 3 5 3 sX4 =
s2X4 =
sX5 =
s2X5 =
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
2. Data Dikotomi
Pada data dikotomi, rumus statistik variansi dan statistik simpangan baku dapat disederhanakan menjadi
Contoh 21 Data sampel
X1 X2 0 1 nX1 = 10 pX1 = 0,6 qX1 = 0,4 1 1 1 0 s2
X1 = 0,27 sX1 = 0,52 1 0 0 0 0 0 nX2 = 10 pX2 = 0,3 qX2 = 0,7 1 1 0 0 s2
X2 = 0,23 sX2 = 0,48 1 0 1 0
1
12
X
XXXX
X
XXXX
nnqps
nnqps
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 22
Data sampel X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
p q s2
s
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
E. Statistik Kovariansi
1. Jumlah Perkalian Simpangan (JP)
• Seperti halnya pada parameter JP, di sini pun JP merupakan jumlah dari perkalian pasangan simpangan
• Pada data X dan Y
• n = banyaknya pasangan data
• Nilai JP dapat positif (hubungan searah), nol (tiada hubungan), atau negatif (hubungan berlawanan arah)
nYX
XY
YYXXxyJP
))((
))((
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
2. Statistik Kovarinasi
• Statistik kovariansi agak berbeda dengan parameter kovariansi
• Pada parameter kovariansi terdapat N tetapi pada statistik kovariansi terdapat n – 1
• Stastiksik kovariansi diberi notasi sXY
• Sebelum menghitung kovariansi, perlu jelas apakah data itu populasi ataukah sampel
1
111
nn
YXXY
nYYXX
nxy
nJPsXY
))((
))((
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 23 Data sampel
X Y XY 3 2 6 JP = 82 – (18)(14)/5 = 3,6 4 3 12 6 3 18 7 2 14 sXY = 3,6 / (5 – 1) = 0,9 8 4 3228 14 82
Contoh 24 Data sampel
X Y XY 63 87 50 74 55 76 JP = 65 90 55 85 70 87 64 92 sXY = 70 98 58 82 68 91 52 77 60 78
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
F. Statistik Korelasi
1. Statistik Koefisien Korelasi Linier
• Dikenal juga sebagai koefisien korelasi momen-produk Pearson (Pearson product moment correlation)
• Koefisien korelasi linier diberikan notasi rXY
• KalkulatorCaranya sama dengan cara pada parameter koefisien korelasi linier (parameter dan statistik koefisien korelasi linier menggunakan cara yang sama pada kalkulator)
YXXYXY
XYYX
XYXY
ssrs
rsssr
)( 11
------------------------------------------------------------------------------
Bab 3C------------------------------------------------------------------------------
Contoh 25 Data sampel
X Y XY 3 2 6 JP = 82 – (18)(14)/5 = 3,6 4 3 12 sXY = 3,6 / (5 – 1) = 0,9 6 3 18 sX = 2,07 7 2 14 sY = 0,84 8 4 3228 14 82 rXY = 0,9 / (2,07)(0,84) = 0,52
Contoh 26 Data sampel
X Y
63 87 50 74 Dengan kalkulator 55 76 65 90 rXY = 55 85 70 87 sX = 64 92 sY = 70 98 58 82 sXY = rXYsXsY = 68 91 52 77 60 78
-----------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
2. Statistik Koefisien Korelasi Biserial Titik
• Salah satu data adalah dikotomi dan data pasangannya adalah politomi
• Rumus statistik koefisien korelasi biseral titik dalam hal X adalah dikotomi dan Y adalah politomi
dengan
Y1 = data Y yang berpasangan dengan X = 1Y0 = data Y yang berpasangan dengan X = 0
p = porporsi dari X = 1q = proporsi dari X = 0
Y1 = rerata dari Y1
Y0 = rerata dari Y0
Y = simpangan baku dari seluruh Y
pqs
rY
YYbt
01
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 27
Data sampel
X Y Y1 Y0
1 59 59 0 67 67 n = 15 1 63 63 1 65 65 Y1 = 64,25
0 55 55 Y0 = 61,14
1 72 72 0 62 62 sY = 3,78
0 60 60 1 64 64 p = 8 / 15 1 66 66 q = 7 / 15 1 63 63 0 61 61 64,25 – 61,14 1 62 62 rbt = ------------------ √(8/15)(7/15)
0 63 63 3,78 0 60 60 = 0,41
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 28
Data sampel
X Y Y1 Y0
1 160 12 p =0 11 q =1 71 15 Y1 =1 14 Y0 =0 100 11 sY =1 150 91 13 rbt =0 71 131 110 101 111 101 11
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 29
Data sampel
X Y Y1 Y0
0 52 1 52 p = 0 44 q = 0 55 1 58 Y1 =
0 52 Y0 =
0 61 0 38 sY =
1 53 0 29 0 40 rbt =
0 40 0 45 1 59 1 57 1 50
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
G. Statistik Koefisien Regresi Linier
1. Bentuk regresi linier
• Seperti halnya pada parameter koefisien regresi linier, tetapi dilakukan pada sampel
• Rumus regresi linier pada sampel
Ŷ = a + bX a dan b adalah koefisien regresi b merupakan koefisien arah
• Pada nilai baku, rumus regresi linier pada sampel adalah
zŶ = rXYzX
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
2. Koefisien regresi linier
Rumus diperoleh melalui jumlah kuadrat residu terkecil
Contoh 30
Data sampel
X Y X = 5,714 1 3 Y = 5,286 3 2 rXY = 0,833
4 6 sX = 3,559
6 5 sY = 2,338
7 7 b = 0,547 9 6 a = 2,16010 8
Ŷ = 2,160 + 0,547 X
XbYa
ssrbX
YXY
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 31
Data sampel
X Y30 66 X =38 54 Y =38 4343 42 sX =
34 49 sY =
42 4531 64 rXY =
32 6126 61 b =34 66 a =
Ŷ =
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 32
Data sampel
X Y13,9 66 X = 1,9 54 Y = 1,4 43 1,5 42 sX =
5,8 49 sY =
2,7 4511,2 64 rXY =
8,2 61 7,9 61 b =10,8 66 a =
Ŷ =
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 33
Data sampel
X Y10 76 X =19 74 Y =11 7717 73 sX =
14 74 sY =
24 7315 75 rXY =
23 7118 73 b =21 72 a =
19 72 12 76 Ŷ =
------------------------------------------------------------------------------Bab 3C
------------------------------------------------------------------------------
G. Alat Bantu
Statistika desskriptif digunakan di berbagai bidang termasuk bidang ilmu
Ada sejumlah alat bantu yang dapat digunakan oleh statistika deskriptif
Beberapa alat bantu mencakup
• Kalkulator elektronik ilmiah• Program komputer, di antaranya, seperti
SPSS (Statistical Package for Social Sciences)StatgraphMinitab StatisticaSAS
Cara pakai mereka tercantum di dalam manual mereka