BAB 3b

7
3.2 Pembahasan 3.2.1 Hubungan Perubahan Waktu Terhadap Densitas 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 1.0000 1.0500 1.1000 1.1500 1.2000 1.2500 1.3000 1.3500 Waktu (menit) Densitas (gr/ml) Gambar 3.1 Hubungan Perubahan Waktu Terhadap Densitas Gambar 3.1 diatas menunjukkan grafik hubungan densitas (gr/ml) terhadap perubahan waktu (menit). Dari grafik tersebut terlihat bahwa selama reaksi resinifikasi berlangsung, densitas sampel yang diperoleh mengalami fluktuasi. Dari menit ke 0 densitas meningkat hingga menit ke 8 yaitu dari 1,2086 gr/ml meningkat menjadi 1,2902 gr/ml dan menurun pada menit ke 24 menjadi1,1793gr/ml Menurut teori, semakin lama reaksi berlangsung maka akan semakin banyak produk yang dihasilkan, dan akan konstan bila semua reaktan sudah terkonversi. t=N AO 0 X A dX A (−r A V ) = ρ BM 0 X A dX A (−r A )

Transcript of BAB 3b

Page 1: BAB 3b

3.2 Pembahasan

3.2.1 Hubungan Perubahan Waktu Terhadap Densitas

0 5 10 15 20 25 30 35 40 451.0000

1.0500

1.1000

1.1500

1.2000

1.2500

1.3000

1.3500

Waktu (menit)

Den

sita

s (g

r/m

l)

Gambar 3.1 Hubungan Perubahan Waktu Terhadap Densitas

Gambar 3.1 diatas menunjukkan grafik hubungan densitas (gr/ml) terhadap

perubahan waktu (menit). Dari grafik tersebut terlihat bahwa selama reaksi

resinifikasi berlangsung, densitas sampel yang diperoleh mengalami fluktuasi. Dari

menit ke 0 densitas meningkat hingga menit ke 8 yaitu dari 1,2086 gr/ml meningkat

menjadi 1,2902 gr/ml dan menurun pada menit ke 24 menjadi1,1793gr/ml

Menurut teori, semakin lama reaksi berlangsung maka akan semakin banyak

produk yang dihasilkan, dan akan konstan bila semua reaktan sudah terkonversi.

t=N AO ∫0

X A dX A

(−r A V )=

ρBM

∫0

X A dX A

(−r A )

Dimana : N AO= gr

BM= ρ . V

BM ( Levenspiel, 1999)

Dari hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar

berat sampel , maka densitasnya semakin besar pula.

Page 2: BAB 3b

3.2.2 Hubungan Perubahan Waktu Terhadap pH

0 5 10 15 20 25 30 35 40 450.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

Waktu (menit)

pH

Gambar 3.2 Hubungan Perubahan Waktu Terhadap pH

Gambar 3.2 menunjukkan grafik hubungan pH (derajat keasaman) terhadap

perubahan waktu (menit). Pada Gambar 3.3 di atasterlihat bahwa selama reaksi

resinifikasi berlangsung, pH terjaga konstan. Pada menit ke 0 pH sampel 11, menit

ke8 pH sampel 11 hingga menit ke32 pH sampel tetap 11. Dimana menurut teori,

Untuk menjaga agar pH tetap maka dilakukan penambahan ammonia sebagai buffer

kedalam campuran. Pada umumnya reaksi menggunakan katalis hidroksida alkali

dan kondisi reaksi dijaga tetap agar tidak terjadi reaksi Cannizaro, yaitu reaksi

diproporsionasi formaldehid menjadi alcohol dan asam karboksilat (Rohman,

2009).Dari hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa hasil percobaan

telah sesuai dengan teori yaitu dengan adanya penambahan buffering agent ke dalam

campuran maka akan terjaga konstan.

Page 3: BAB 3b

3.2.3 Hubungan Perubahan Waktu Terhadap Kadar Formaldehid Bebas

0 5 10 15 20 25 30 35 40 450.0000

0.1000

0.2000

0.3000

0.4000

0.5000

0.6000

0.7000

0.8000

Waktu (menit)

Kad

ar F

orm

ald

ehid

Beb

as

Gambar 3.3 Hubungan Perubahan Waktu Terhadap Kadar Formaldehid Bebas

Pada Gambar 3.3 terlihat bahwa semakin lama reaksi resinifikasi

berlangsung, maka kadar formaldehid bebas yang tersisa cenderung menurun hingga

pada akhirnya konstan. Pada menit pertama kadar formaldehid bebasnya sebesar

0,7500 gr/cc larutan. karena formaldehid yang digunakan sebagai reaktan belum

dimasukkan ke dalam labu reaksi, namun setelah 8 menit kadar formaldehid

bebasnya menjadi 0,5833 gr/cc larutan. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi

kadar formaldehid bebas konstan hingga menit ke 40 dengan kadar 0,3333 gr/cc

larutan.

Menurut teori, semakin lama reaksi berlangsung maka akan semakin banyak

produk yang dihasilkan, dan akan konstan bila semua reaktan sudah terkonversi

sesuai dengan persamaan :

t= ∫CA 0

C A dC A

(−r A ) ( Levenspiel, 1999)

Semakin lama reaksi berlangsung, maka semakin banyak formaldehid yang

terkonversi membentuk resin urea formaldehid sehingga kadar formaldehid yang

tersisa semakin menurun. Dari grafik di atas, disimpulkan bahwa hasil percobaan

telah sesuai dengan teori.

Page 4: BAB 3b

3.2.4 Hubungan –rAdengan XA

0.99 1.00 1.000.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

XA

-rA

(M

/men

it)

Gambar 3.4 Hubungan –rAdengan XA

Pada Gambar 3.4 di atas ditunjukkan hubungan antara–rA dengan XA.Dimana

konversi akan meningkat seiring bertambahnya waktu dan akan mencapai suatu nilai

yang konstan. Sedangkan rA semakin berkurang karena reaktan akan bereaksi

membentuk suatu produk. Hubungan rA dengan XA yaitu reaktan akan semakin

berkurang hingga semua terkonversi menjadi produk.Misalnya untuk XA0,9905 maka

nilai –rA 0(M/menit), untuk XA 0,9958 nilai –rA 0,6090 (M/menit) dan pada saat XA

konstanyaitu 0,9958 nilai –rAnya menjadi 0,3654 (M/menit).

Berdasarkan teori, penurunan laju reaksi disebabkan oleh konsentrasi reaktan

yang semakin menurun karena semakin banyak reaktan yang bereaksi membentuk

produk. Hal ini sesuai dengan rumus:

−r A=k C An =k CA 0

n (1−X A )n(Levenspiel, 1999)

yang menyatakan banyaknya reaktan yang berkurang per satuan waktu, dimana

semakin lama waktu reaksi maka konsentrasi reaktan semakin menurun. Dengan

demikian, laju reaksi juga akan semakin menurun (Levenspiel, 1999).

Jadi,dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa percobaan telah sesuai

dengan teori yaitu laju reaksi semakin berkurang seiring bertambahnya produk yang

dihasilkan dan akan konstan bila semua reaktan sudah terkonversi.

Page 5: BAB 3b

3.2.5 Hubungan –rA dengan CA

0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.10 0.11 0.12 0.13 0.14 0.150.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

CA

-rA

(M

/men

it)

Gambar 3.5 Hubungan –rAdenganCA

Gambar 3.5 diatas menunjukkan grafik hubungan kecepatan reaksi (-rA)

(M/menit) terhadap perubahan CA (M). Dari grafik di atas dapat dilihat dimana

konsentrasi semakin berkurang seiring bertambahnya waktu dan akan mencapai

suatu nilai yang konstan. Sedangkan rA semakin berkurang karena reaktan akan

bereaksi membentuk suatu produk. Sehinggahubunganantara–rAdengan CAadalah

sebanding, dimana semakin keci lnilai CA maka nilai (-rA) juga semakin menurun.

Misalnya untuk CA0,1388 nilai –rA 0 (M/menit), untuk CA CA konstan yaitu 0,0617

nilai –rA semakin menurun menjadi 0,3654 (M/menit).

Menurut teori, konsentrasi akan semakin menurun dengan bertambahnya

waktu. Reaksi berlangsung hingga tercapai kesetimbangan reaksi dimana konsentrasi

menjadi konstan dan proses dapat dihentikan.

-rA =-d CA

dt=kCA

n (Levenspiel, 1999)

Jadi, dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa percobaan telah sesuai

dengan teori dimana semakin kecil nilai CA maka nilai–rA pun akan semakin kecil.