Bab 3(a) pengantar komunikasi data

54
06/07/22 TJ 2013 - Komunikasi Data 1 BAB TIGA (3) BAB TIGA (3) ISYARAT ANALOG & DIGITAL

description

Bab 3(a) pengantar komunikasi data

Transcript of Bab 3(a) pengantar komunikasi data

Page 1: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 1

BAB TIGA (3)BAB TIGA (3)

ISYARAT ANALOG & DIGITAL

Page 2: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 2

Tujuan PelajaranTujuan Pelajaran

Setelah menyelesaikan bab ini, anda mampu:-– Menerangkan pengkodean & pemodulasian– Membedakan jenis2 pertukaran isyarat– Membicarakan perbedaan antara bps dan baud

Page 3: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 3

IsiIsi

Analog vs DigitalPengkodan (Encoding) & Pemodulasian

(Modulating)– Digital-to-digital– Digital-to-analog

• Bps VS Baud

– Analog-to-digital– Analog-to-analog

Page 4: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 4

Digital VS AnalogDigital VS Analog

Analog ~ sesuatu yg kontinyu (continuous) ~ “a set of specific points of data and all possible point between.”

Digital ~ sesuatu yg diskret (discrete) ~ “a set of specific points of data with no other points in between.”

Istilah digital dan analog digunakan pada 3 konteks komunikasi data yaitu:– Data ~ informasi/ pesan yg dihantar– Isyarat ~ gelombang elektrik / elektromagnetik yg

membawa dan mewakili data– Sistem pengiriman ~ infrastruktur / komponen

komunikasi data yang ‘melayani’ isyarat dlm media pengiriman (media transmisi).

Page 5: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 5

Data DigitalData Digital

Data yg berbentuk diskret (sifat unsur yg jelas terpisah atau sendirian)

Data yg disimpan dalam memori komputer dlm bentuk 0s dan 1s. Data biasanya diubah ke dalam isyarat digital apabila dikirim dari satu tempat ke tempat lain di dalam atau di luar komputer.

Contoh: rententan aksara/huruf, teks, angka.

Page 6: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 6

Data AnalogData Analog

Data yg bersifat kontinyu (continuous)Suara manusia merupakan contoh data

analog. Apabila seseorang berbicara, gelombang kontinyu tercipta di dlm udara. Ia dapat ditangkap oleh mikrofon dan diubah ke dalam isyarat analog.

Contoh: suara, audio, video, temperatur, dll.

Page 7: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 7

Isyarat Komunikasi DataIsyarat Komunikasi Data

Informasi atau data yg melewati media transmisi disalurkan dalam bentuk isyarat elektrik atau gelombang elektromagnet yg dikenali sebagai isyarat analog dan digital.

Isyarat analog & digital ada 2 bentuk:-– Periodic– Aperiodic (nonperiodic)

Page 8: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 8

Isyarat PeriodicIsyarat Periodic

Isyarat periodic memiliki pola sama yang berulang2.

Suatu isyarat disebut isyarat periodik apabila ia dapat menyelesaikan suatu pola dlm rentang waktu tertentu (periode) dan mengulangi pola yg sama berulang2.

Satu pola penuh yg diselesaikan disebut “cycle”.

Page 9: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 9

Isyarat Aperiodic (Nonperiodic)Isyarat Aperiodic (Nonperiodic)

Isyarat yg berubah2 tanpa mengikuti pola tertentu.

Ia tidak mememiliki pola yg berulang2.Isyarat aperiodic dan periodic apapun

polanya/bentuknya dapat diuraikan ke dlm beberapa isyarat periodic sinusioda. Ini telah dibuktikan oleh teknik yg dinamakan Fourier Transform.

Page 10: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 10

Isyarat AnalogIsyarat Analog

Isyarat analog dapat dikelompokkan dalam:– Simple– Composite

Simple analog signal juga dikenali sbg gelombang sinusioda. Ia tidak dapat diurai menjadi isyarat yg lebih sederhana.

Composite analog signal terdiri atas beberapa gelombang sinusioda.

Page 11: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 11

Isyarat Analog (Isyarat Analog (simplesimple))

Isyarat tegangan atau arus yg berubah dengan mulus dan menerus.

Ia diwakili oleh gelombang sinusioda. Gelombang sinusioda dapat dinyatakan dg 3 ciri:

– Amplitude– Period atau frekuensi– Phase

Page 12: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 12

AmplitudoAmplitudo

Nilai setiap isyarat yang menyatakan titik-titik gelombang.

Amplitudo merujuk pada ketinggian isyarat. Satuan amplitude bergantung kpd jenis isyarat. Bagi isyarat elektrik, ia diukur dlm satuan volt,

amphere atau watt– Volts (voltage)– Amperes (current)– Watts (power)

Page 13: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 13

Perioda dan FrekuensiPerioda dan Frekuensi

Perioda merujuk ke waktu (dalam detik) yang diperlukan isyarat periodik untuk menyelesaikan satu putaran.

Frekuensi merujuk ke banyaknya perioda dlm waktu 1 detik.

Frekuensi suatu isyarat adalah bilangan yang menyatakan putaran yang dilakukan oleh isyarat dalam waktu 1 detik

Satuan perioda adalah second (s), millisecond (ms), microsecond (s), nanosecond (ns) dan picosecond (ps).

Satuan frekuensi adalah hertz (Hz), kilohertz KHz), megahertz (MHz), gigahertz (GHz) dan terahertz (THz).

Page 14: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 14

Gambar putaran lengkap Gambar putaran lengkap gelombang Sinusgelombang Sinus

Page 15: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 15

PhasePhase

Ia menggambarkan kedudukan bentuk gelombang pada waktu 0.

Ia dinyatakan dlm derajat (degree) atau radian

Page 16: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 16

Isyarat DigitalIsyarat Digital

Isyarat elektrik yg bersifat diskret yg mempunyai dua nilai khusus utk mewakili dua keadaan logik perduaan.

Ia diwakili oleh gelombang segi empat

Interval bit

Bit rate (bps)= jumlah interval bit tiap detik

time

(sec)

am

plit

ud

e (

volt

s)

Page 17: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 17

Ciri-ciri Isyarat DigitalCiri-ciri Isyarat Digital

Sinyal data yang diwakili oleh sinyal digital akan dinyatakan sebagai 1 untuk mewakili tegangan positif sedangkan kode 0 mewakili tegangan nol

Isyarat digital digambarkan dengan interval bit (pengganti periode) dan bit rate (kecepatan bit, pengganti frekuensi).

Interval bit adalah waktu yg gunakan utk menghantar 1 bit. Bit rate jumlah interval bit dlm 1 saat (Jumlah bit yg

dikirim dalam waktu 1 saat). Satuan bit rate adalah bits per second (bps).

Interval bit

Amplitudobit rate = 8bps

1 saat = 8 bit interval

Page 18: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 18

Pengekodean & PermodulasianPengekodean & Permodulasian(Encoding & Modulating)(Encoding & Modulating) Perubahan data digital ke isyarat digital dikenal

sebagai digital-to-digital conversion atau encoding digital data into digital signal (pengekodean)

Perubahan data analog ke isyarat digital dikenal sbg analog-to-digital conversion atau digitizing an analog signal (pendigitalan)

Perubahan data digital ke isyarat analog dikenal sbg digital-to-analog conversion atau modulating a digital signal (pemodulasian)

Perubahan data analog ke isyarat analog dikenal sbg analog-to-analog conversion atau modulating an analog signal.

Page 19: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 19

Hubungan antara Data & IsyaratHubungan antara Data & Isyarat

IsyaratData

Digital Analog

Digital (I)Pengekodean

Data

(II)Permodulasian

Analog (III)Pendigitalan

(IV)Penyesuaian

Isyarat

Page 20: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 20

Hubungan antara Data & IsyaratHubungan antara Data & Isyarat

+15Volt

0 1 0 1 0

-15Volt0 0 1 01

Pengekodean data

pemodulasian

Pendigitalan data analog

Page 21: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 21

Sistem Transmisi:Sistem Transmisi:Analog VS DigitalAnalog VS Digital

Pengulang

Setelah mencapai suatu jarak

Penguat

Digital

Analog

Page 22: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 22

Keunggulan Sistem DigitalKeunggulan Sistem Digital

Kualitas data yang lebih baik– Mudah dipastikan data aslinya

Dapat membawa berbagai jenis data dalam satu kabel

Gabungan dengan komputer– Dapat membangun sistem yang lebih canggih

dan dapat dipercaya

Page 23: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 23

Lebar Jalur (Lebar Jalur (BandwidthBandwidth)) Lebar spektrum frekuensi yang dapat ditransmisikan Perbedaan ant. frekuensi tertinggi dan frek. terendah

– Jika spektrum suara=300 hingga 3400Hz, maka lebar jalurnya =3100Hz (300hz bertindak sebagai jalur pengaman, guardband).

Semakin besar lebar jalur semakin besar biayanya (peralatan dan media).

Lebar jalur yang terbatas mudah terjadi gangguan. Analog diukur dalam Hertz, digital diukur dalam baud.

Page 24: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 24

Formula NyquistFormula Nyquist

Kelajuan maksimal suatu saluran transmisi adalah dua kali lebar jalurnya.

B = 2WB = kelajuan dalam baudW = lebar jalur dalam hz

Page 25: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 25

Bps (Bit per Second) VS BaudBps (Bit per Second) VS Baud

Bps = jumlah bit pada satu saat Baud = jumlah perubahan isyarat pada satu

saat Setiap perubahan isyarat dapat mewakili

lebih dari satu bit, dengan melihat variasi amplitudo, frekuensi atau phasa

Page 26: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 26

Skema PengkodeanSkema Pengkodean

Data mesti dikodekan menjadi isyarat sebelum dihantar ke destinasi.

Proses pengkodean data ini bergantung pada format data asal dan format yang digunakan oleh perkakas komunikasi.

Page 27: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 27

Jenis Skema PengkodeanJenis Skema Pengkodean

Pengkodean digital-ke-digital (hanya akan dibahas skema pengkodan manchester )

Pengkodean analog-ke-digital (disinggung lebih lanjut dalam bab pendigitalan)

Pengkodean digital-ke-analog (disinggung lebih lanjut dlm bab modulation)

Pengkodean analog-ke-analog (disinggung lebih lanjut dlm bab modulation)

Page 28: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 28

Pengkodean Digital ke DigitalPengkodean Digital ke Digital

Pengkodean jenis ini mewakilikan informasi digital dengan isyarat digital.

Contoh: apabila data dipindahkan daripada komputer kepada pencetak

Dalam pengkodean jenis ini, binari 1 dan 0 yang dikeluarkan dari komputer diterjemahkan ke arus atau tegangan

Page 29: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 29

Kategori Pengkodan Digital ke Kategori Pengkodan Digital ke DigitalDigital

3 kategori umum: A. Unipolar – pengkodan hanya menggunakan satu level amplitudo. B. Polar – menggunakan dua tingkat amplitudo (positif dan negatif)

1. Non Return Zero (NRZ)1. Non Return Zero level (NRZ-L)2. Non Return Zero Inversion (NRZ-I)

2. Return Zero (RZ)3. Biphase

1. Manchester2. Differential Manchester

C. Bipolar – menggunakan tiga tingkat: positif, kosong, dan negatif. Ada 3 macam:

1. AMI (Alternate Mark Inversion )

2. B8ZS (Bipolar 8-Zero Substitution)

3. HDB3 (High-Density Bipolar 3)

Page 30: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 30

A. UnipolarA. Unipolar Sangat sederhana dan sangat primitif. Sistem transmisi digital bekerja dengan mengirim pulsa tegangan

sepanjang media penghubung, biasanya kabel. Pengkodean yang banyak digunakan, satu level tegangan

ditetapkan untuk biner 0 dan level lainnya ditetapkan untuk biner 1. Pengkodean unipolar hanya menggunakan satu level. Yaitu: ‘1’ dienkode sebagai nilai positif dan ‘0’ dienkode sebagai nilai

nol.

Amplitude

Time

0 0 0 01 1 1 1

Page 31: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 31

B. PolarB. Polar

Ia menggunakan dua level amplitudo tegangan (positif dan negatif)

Encoding polar yang sangat populer ada tiga:– Nonreturn to zero (NRZ)– Return to zero (RZ)– biphase

Page 32: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 32

B.1 Polar - Nonreturn to Zero (NRZ)B.1 Polar - Nonreturn to Zero (NRZ)

Level isyarat selalu salah satu dari positif atau negatif.

Dua metode yang sangat populer dalam transmisi NRZ :– Nonreturn to zero, Level (NRZ-L)– Nonreturn to zero, Invert (NRZ-I)

Page 33: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 33

B.1 Polar - Pengekodean Data NRZB.1 Polar - Pengekodean Data NRZ

Tinggi+ve

Rendah-ve

01 01 01 1 0

Tinggi untuk 0,Rendah untuk 1.

Digunakan pada RS-232

Page 34: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 34

B.1.1 Polar - Nonreturn to Zero, Level (NRZ-L)B.1.1 Polar - Nonreturn to Zero, Level (NRZ-L)

Level sinyal bergantung pada bit yang disajikan. Tegangan positif biasanya berarti sebuah bit ‘0’,

dan tegangan negatif berarti sebuah bit ‘1’.

Amplitude

Time

0 0 0 01 1 1 1

Page 35: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 35

B.1.2 Nonreturn to Zero, Invert (NRZ-I)B.1.2 Nonreturn to Zero, Invert (NRZ-I)

Isyarat dibalik (diinversi) bila sebuah bit diberikan. Bit ‘1’ dinyatakan sebagai perubahan (transisi) antara

tegangan positif dan negatif, dan bukan level tegangan. Bit ‘0’ dinyatakan sebagai ‘tanpa perubahan’ isyarat,

dan bit ‘1’ dinyatakan sebagai ‘perubahan’ isyarat.

Amplitude

Time

0 0 0 01 1 1 1

Page 36: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 36

B.1.2 Pengekodean Data NRZ-IB.1.2 Pengekodean Data NRZ-I

Perwakilan bit 0 dan 1 ditentukan oleh isyarat sebelumnya dan bukan oleh perwakilan tetap elektrik. Bit 1 akan merubah level tegangan sebelumnya dan bit 0 akan membiarkan level tegangan sebelumnya

Tinggi+ve

Rendah-ve

01 01 01 1 0

Page 37: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 37

B.2 Return to Zero (RZ)B.2 Return to Zero (RZ) Ia menggunakan tiga nilai (positive, negative dan zero) Isyarat berubah tidak antar interval bit, tetapi selama

masing-masing interval bit. Sebuah bit ‘1’ disajikan sebagai positif-ke-nol dan bit ‘0’

disajikan sebagai negatif-ke-nol

Amplitude

Time

0 0 0 01 1 1 1

1 interval bit

Page 38: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 38

B.3 BiphaseB.3 Biphase

Perubahan isyarat pada pertengahan interval bit dan tidak kembali ke nol.

Ia kontinyu ke polaritas sebaliknya.Ada dua tipe pengkodean biphase :

– Manchester (method used by Ethernet LANs)– Differential Manchester (used by Token Ring)

Page 39: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 39

B.3 Manchester & Diff. ManchesterB.3 Manchester & Diff. Manchester

Page 40: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 40

B.3.1 ManchesterB.3.1 Manchester

Menggunakan inversi di tengah setiap interval bit untuk sinkronisasi dan representasi bit.

A negative-to-positive transition represents binary 1 and a positive-to-negative transition represents binary 0.

Page 41: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 41

B.3.1 ManchesterB.3.1 ManchesterDalam setiap bit data yang dikirim ada

perubahan isyaratDitengah suatu isyarat, arah tegangan akan

berubah dari +ve -ve atau sebaliknyaBit ditentukan oleh permulaan tegangan

– bit 0 ~ bermula dgn tegangan tinggi kemudian berubah menjd teg rendah di pertengahan isyarat

– bit 1 ~bermula dgn teg rendah kemudian berubah mjd teg tinggi di dipertengahan isyarat

Page 42: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 42

B.3.1 Nyatakan bit 10110100?B.3.1 Nyatakan bit 10110100?

1 1 1 10 0 0 0

Page 43: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 43

B.3.2 Differential ManchesterB.3.2 Differential Manchester

Inversi di tengah interval bit digunakan untuk sinkronisasi, tapi ada atau tidak adanya transisi tambahan pada awal interval digunakan untuk mengidentifikasi bit

A transition means binary 0 and no transition means binary 1.

It requires two signal changes to represent binary 0 but only one to represent binary 1.

Page 44: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 44

B.3.2 Differential ManchesterB.3.2 Differential Manchester

Tegangan sebelumnya menentukan isyarat.Bit 0, terjadi perubahan isyaratBit 1, tanpa perubahan isyarat

Page 45: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 45

Andaikan, tegangan awal adalah +ve

B.3.2 Nyatakan bit 01001110?B.3.2 Nyatakan bit 01001110?

0 0 0 11 1 1 0

Page 46: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 46

C. Bipolar C. Bipolar

It uses three voltage levels (positive, negative and zero) The zero level is used to represent binary 0 The 1s are represented by alternating positive and negative

voltages. Jika bit 1 pertama diwakili oleh amplitudo positif, yang

kedua akan disajikan oleh amplitudo negatif, yang ketiga oleh amplitudo positif, dan sebagainya

Amplitude

Time

0 0 0 01 1 1 1

Page 47: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 47

C. Bipolar (cont…)C. Bipolar (cont…)

Three types of bipolar encoding are in popular use by the data communications industry:– Bipolar Alternate Mark Inversion (AMI)– Bipolar 8-Zero Substitution (B8ZS)– High-Density Bipolar 3 (HDB3)

Page 48: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 48

C.1 Alternate Mark Inversion (AMI)C.1 Alternate Mark Inversion (AMI)

AMI : alternate 1 inversion.Netral (tegangan nol) menyajikan 0 biner.1 biner dinyatakan dengan pembalikan

tegangan positif dan negatif.

Amplitude

Time

0 0 0 01 1 1 1

Page 49: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 49

C.2 Bipolar 8-Zero Substitution (B8ZS)C.2 Bipolar 8-Zero Substitution (B8ZS)

B8ZS functions identically to bipolar AMI Perbedaan antara B8ZS dan AMI bipolar terjadi bila

delapan atau lebih berturut-turut 0s ditemui dalam data stream.

Setiap terjadi delapan 0 berturut-turut, B8ZS memulai perubahan pola berdasarkan polaritas 1 sebelumnya (1 sebelum 0).

Jika bit 1 sebelumnya adalah positif, delapan 0s akan dikodekan sebagai 0,0,0, + ve,-ve, 0,-ve, + ve.

Jika bit 1 sebelumnya adalah negatif, delapan 0s akan dikodekan sebagai 0,0,0,-ve,+ve,0,+ve,-ve.

Page 50: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 50

C.2 Bipolar 8-Zero Substitution (B8ZS)C.2 Bipolar 8-Zero Substitution (B8ZS)

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0Amplitude

Time

+ 0 0 0 0 0 0 0 0

+ 0 0 0 + - 0 - + - 0 0 0 - + 0 + -

- 0 0 0 0 0 0 0 0

Polarity of previous b

it

Page 51: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 51

C.3 High-Density Bipolar 3 (HDB3)C.3 High-Density Bipolar 3 (HDB3) HDB3 memperkenalkan perubahan menjadi pola bipolar

AMI setiap kali ada empat 0 berturut-turut ditemui daripada menunggu selama delapan 0 seperti B8ZS.

Jika empat 0 datang satu demi satu, kita mengubah pola di salah satu dari empat cara berdasarkan polaritas 1 sebelumnya dan jumlah 1 sejak substitusi terakhir.

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0Amplitude

Time

Page 52: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 52

High-Density Bipolar 3 (HDB3)High-Density Bipolar 3 (HDB3)

+ 0 0 0 0

- 0 0 0 - + - 0 0 - - + 0 0 +

+ 0 0 0 0- 0 0 0 0 - 0 0 0 0

+ 0 0 0 +

Jika jumlah 1s sejak substitusi terakhir adalah ganjil

Jika jumlah 1s sejak substitusi terakhir adalah genap

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0Amplitude

Time

Page 53: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 53

Latihan Latihan

Gambarkan isyarat digital untuk mewakili bit 0010100010 menggunakan skema pengekodean NRZ-L dan NRZ-I. Anggaplah isyarat sebelumnya adalah positif

Page 54: Bab 3(a) pengantar komunikasi data

04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 54

Latihan Latihan

1. Gambarkan pengkodean bit menggunakan kaidah pengkodean NRZ, Manchester dan Differential Manchester untuk rentetan bit 10110100.

2. Apakah rentetan bit pada grafik dibawah untuk skema pengekodan manchester dan skema differential manchester?

Tinggi+ve

Rendah-ve