Bab 3(a) pengantar komunikasi data
-
Upload
putra-tidore -
Category
Education
-
view
557 -
download
4
description
Transcript of Bab 3(a) pengantar komunikasi data
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 1
BAB TIGA (3)BAB TIGA (3)
ISYARAT ANALOG & DIGITAL
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 2
Tujuan PelajaranTujuan Pelajaran
Setelah menyelesaikan bab ini, anda mampu:-– Menerangkan pengkodean & pemodulasian– Membedakan jenis2 pertukaran isyarat– Membicarakan perbedaan antara bps dan baud
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 3
IsiIsi
Analog vs DigitalPengkodan (Encoding) & Pemodulasian
(Modulating)– Digital-to-digital– Digital-to-analog
• Bps VS Baud
– Analog-to-digital– Analog-to-analog
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 4
Digital VS AnalogDigital VS Analog
Analog ~ sesuatu yg kontinyu (continuous) ~ “a set of specific points of data and all possible point between.”
Digital ~ sesuatu yg diskret (discrete) ~ “a set of specific points of data with no other points in between.”
Istilah digital dan analog digunakan pada 3 konteks komunikasi data yaitu:– Data ~ informasi/ pesan yg dihantar– Isyarat ~ gelombang elektrik / elektromagnetik yg
membawa dan mewakili data– Sistem pengiriman ~ infrastruktur / komponen
komunikasi data yang ‘melayani’ isyarat dlm media pengiriman (media transmisi).
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 5
Data DigitalData Digital
Data yg berbentuk diskret (sifat unsur yg jelas terpisah atau sendirian)
Data yg disimpan dalam memori komputer dlm bentuk 0s dan 1s. Data biasanya diubah ke dalam isyarat digital apabila dikirim dari satu tempat ke tempat lain di dalam atau di luar komputer.
Contoh: rententan aksara/huruf, teks, angka.
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 6
Data AnalogData Analog
Data yg bersifat kontinyu (continuous)Suara manusia merupakan contoh data
analog. Apabila seseorang berbicara, gelombang kontinyu tercipta di dlm udara. Ia dapat ditangkap oleh mikrofon dan diubah ke dalam isyarat analog.
Contoh: suara, audio, video, temperatur, dll.
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 7
Isyarat Komunikasi DataIsyarat Komunikasi Data
Informasi atau data yg melewati media transmisi disalurkan dalam bentuk isyarat elektrik atau gelombang elektromagnet yg dikenali sebagai isyarat analog dan digital.
Isyarat analog & digital ada 2 bentuk:-– Periodic– Aperiodic (nonperiodic)
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 8
Isyarat PeriodicIsyarat Periodic
Isyarat periodic memiliki pola sama yang berulang2.
Suatu isyarat disebut isyarat periodik apabila ia dapat menyelesaikan suatu pola dlm rentang waktu tertentu (periode) dan mengulangi pola yg sama berulang2.
Satu pola penuh yg diselesaikan disebut “cycle”.
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 9
Isyarat Aperiodic (Nonperiodic)Isyarat Aperiodic (Nonperiodic)
Isyarat yg berubah2 tanpa mengikuti pola tertentu.
Ia tidak mememiliki pola yg berulang2.Isyarat aperiodic dan periodic apapun
polanya/bentuknya dapat diuraikan ke dlm beberapa isyarat periodic sinusioda. Ini telah dibuktikan oleh teknik yg dinamakan Fourier Transform.
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 10
Isyarat AnalogIsyarat Analog
Isyarat analog dapat dikelompokkan dalam:– Simple– Composite
Simple analog signal juga dikenali sbg gelombang sinusioda. Ia tidak dapat diurai menjadi isyarat yg lebih sederhana.
Composite analog signal terdiri atas beberapa gelombang sinusioda.
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 11
Isyarat Analog (Isyarat Analog (simplesimple))
Isyarat tegangan atau arus yg berubah dengan mulus dan menerus.
Ia diwakili oleh gelombang sinusioda. Gelombang sinusioda dapat dinyatakan dg 3 ciri:
– Amplitude– Period atau frekuensi– Phase
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 12
AmplitudoAmplitudo
Nilai setiap isyarat yang menyatakan titik-titik gelombang.
Amplitudo merujuk pada ketinggian isyarat. Satuan amplitude bergantung kpd jenis isyarat. Bagi isyarat elektrik, ia diukur dlm satuan volt,
amphere atau watt– Volts (voltage)– Amperes (current)– Watts (power)
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 13
Perioda dan FrekuensiPerioda dan Frekuensi
Perioda merujuk ke waktu (dalam detik) yang diperlukan isyarat periodik untuk menyelesaikan satu putaran.
Frekuensi merujuk ke banyaknya perioda dlm waktu 1 detik.
Frekuensi suatu isyarat adalah bilangan yang menyatakan putaran yang dilakukan oleh isyarat dalam waktu 1 detik
Satuan perioda adalah second (s), millisecond (ms), microsecond (s), nanosecond (ns) dan picosecond (ps).
Satuan frekuensi adalah hertz (Hz), kilohertz KHz), megahertz (MHz), gigahertz (GHz) dan terahertz (THz).
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 14
Gambar putaran lengkap Gambar putaran lengkap gelombang Sinusgelombang Sinus
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 15
PhasePhase
Ia menggambarkan kedudukan bentuk gelombang pada waktu 0.
Ia dinyatakan dlm derajat (degree) atau radian
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 16
Isyarat DigitalIsyarat Digital
Isyarat elektrik yg bersifat diskret yg mempunyai dua nilai khusus utk mewakili dua keadaan logik perduaan.
Ia diwakili oleh gelombang segi empat
Interval bit
Bit rate (bps)= jumlah interval bit tiap detik
time
(sec)
am
plit
ud
e (
volt
s)
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 17
Ciri-ciri Isyarat DigitalCiri-ciri Isyarat Digital
Sinyal data yang diwakili oleh sinyal digital akan dinyatakan sebagai 1 untuk mewakili tegangan positif sedangkan kode 0 mewakili tegangan nol
Isyarat digital digambarkan dengan interval bit (pengganti periode) dan bit rate (kecepatan bit, pengganti frekuensi).
Interval bit adalah waktu yg gunakan utk menghantar 1 bit. Bit rate jumlah interval bit dlm 1 saat (Jumlah bit yg
dikirim dalam waktu 1 saat). Satuan bit rate adalah bits per second (bps).
Interval bit
Amplitudobit rate = 8bps
1 saat = 8 bit interval
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 18
Pengekodean & PermodulasianPengekodean & Permodulasian(Encoding & Modulating)(Encoding & Modulating) Perubahan data digital ke isyarat digital dikenal
sebagai digital-to-digital conversion atau encoding digital data into digital signal (pengekodean)
Perubahan data analog ke isyarat digital dikenal sbg analog-to-digital conversion atau digitizing an analog signal (pendigitalan)
Perubahan data digital ke isyarat analog dikenal sbg digital-to-analog conversion atau modulating a digital signal (pemodulasian)
Perubahan data analog ke isyarat analog dikenal sbg analog-to-analog conversion atau modulating an analog signal.
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 19
Hubungan antara Data & IsyaratHubungan antara Data & Isyarat
IsyaratData
Digital Analog
Digital (I)Pengekodean
Data
(II)Permodulasian
Analog (III)Pendigitalan
(IV)Penyesuaian
Isyarat
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 20
Hubungan antara Data & IsyaratHubungan antara Data & Isyarat
+15Volt
0 1 0 1 0
-15Volt0 0 1 01
Pengekodean data
pemodulasian
Pendigitalan data analog
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 21
Sistem Transmisi:Sistem Transmisi:Analog VS DigitalAnalog VS Digital
Pengulang
Setelah mencapai suatu jarak
Penguat
Digital
Analog
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 22
Keunggulan Sistem DigitalKeunggulan Sistem Digital
Kualitas data yang lebih baik– Mudah dipastikan data aslinya
Dapat membawa berbagai jenis data dalam satu kabel
Gabungan dengan komputer– Dapat membangun sistem yang lebih canggih
dan dapat dipercaya
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 23
Lebar Jalur (Lebar Jalur (BandwidthBandwidth)) Lebar spektrum frekuensi yang dapat ditransmisikan Perbedaan ant. frekuensi tertinggi dan frek. terendah
– Jika spektrum suara=300 hingga 3400Hz, maka lebar jalurnya =3100Hz (300hz bertindak sebagai jalur pengaman, guardband).
Semakin besar lebar jalur semakin besar biayanya (peralatan dan media).
Lebar jalur yang terbatas mudah terjadi gangguan. Analog diukur dalam Hertz, digital diukur dalam baud.
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 24
Formula NyquistFormula Nyquist
Kelajuan maksimal suatu saluran transmisi adalah dua kali lebar jalurnya.
B = 2WB = kelajuan dalam baudW = lebar jalur dalam hz
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 25
Bps (Bit per Second) VS BaudBps (Bit per Second) VS Baud
Bps = jumlah bit pada satu saat Baud = jumlah perubahan isyarat pada satu
saat Setiap perubahan isyarat dapat mewakili
lebih dari satu bit, dengan melihat variasi amplitudo, frekuensi atau phasa
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 26
Skema PengkodeanSkema Pengkodean
Data mesti dikodekan menjadi isyarat sebelum dihantar ke destinasi.
Proses pengkodean data ini bergantung pada format data asal dan format yang digunakan oleh perkakas komunikasi.
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 27
Jenis Skema PengkodeanJenis Skema Pengkodean
Pengkodean digital-ke-digital (hanya akan dibahas skema pengkodan manchester )
Pengkodean analog-ke-digital (disinggung lebih lanjut dalam bab pendigitalan)
Pengkodean digital-ke-analog (disinggung lebih lanjut dlm bab modulation)
Pengkodean analog-ke-analog (disinggung lebih lanjut dlm bab modulation)
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 28
Pengkodean Digital ke DigitalPengkodean Digital ke Digital
Pengkodean jenis ini mewakilikan informasi digital dengan isyarat digital.
Contoh: apabila data dipindahkan daripada komputer kepada pencetak
Dalam pengkodean jenis ini, binari 1 dan 0 yang dikeluarkan dari komputer diterjemahkan ke arus atau tegangan
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 29
Kategori Pengkodan Digital ke Kategori Pengkodan Digital ke DigitalDigital
3 kategori umum: A. Unipolar – pengkodan hanya menggunakan satu level amplitudo. B. Polar – menggunakan dua tingkat amplitudo (positif dan negatif)
1. Non Return Zero (NRZ)1. Non Return Zero level (NRZ-L)2. Non Return Zero Inversion (NRZ-I)
2. Return Zero (RZ)3. Biphase
1. Manchester2. Differential Manchester
C. Bipolar – menggunakan tiga tingkat: positif, kosong, dan negatif. Ada 3 macam:
1. AMI (Alternate Mark Inversion )
2. B8ZS (Bipolar 8-Zero Substitution)
3. HDB3 (High-Density Bipolar 3)
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 30
A. UnipolarA. Unipolar Sangat sederhana dan sangat primitif. Sistem transmisi digital bekerja dengan mengirim pulsa tegangan
sepanjang media penghubung, biasanya kabel. Pengkodean yang banyak digunakan, satu level tegangan
ditetapkan untuk biner 0 dan level lainnya ditetapkan untuk biner 1. Pengkodean unipolar hanya menggunakan satu level. Yaitu: ‘1’ dienkode sebagai nilai positif dan ‘0’ dienkode sebagai nilai
nol.
Amplitude
Time
0 0 0 01 1 1 1
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 31
B. PolarB. Polar
Ia menggunakan dua level amplitudo tegangan (positif dan negatif)
Encoding polar yang sangat populer ada tiga:– Nonreturn to zero (NRZ)– Return to zero (RZ)– biphase
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 32
B.1 Polar - Nonreturn to Zero (NRZ)B.1 Polar - Nonreturn to Zero (NRZ)
Level isyarat selalu salah satu dari positif atau negatif.
Dua metode yang sangat populer dalam transmisi NRZ :– Nonreturn to zero, Level (NRZ-L)– Nonreturn to zero, Invert (NRZ-I)
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 33
B.1 Polar - Pengekodean Data NRZB.1 Polar - Pengekodean Data NRZ
Tinggi+ve
Rendah-ve
01 01 01 1 0
Tinggi untuk 0,Rendah untuk 1.
Digunakan pada RS-232
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 34
B.1.1 Polar - Nonreturn to Zero, Level (NRZ-L)B.1.1 Polar - Nonreturn to Zero, Level (NRZ-L)
Level sinyal bergantung pada bit yang disajikan. Tegangan positif biasanya berarti sebuah bit ‘0’,
dan tegangan negatif berarti sebuah bit ‘1’.
Amplitude
Time
0 0 0 01 1 1 1
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 35
B.1.2 Nonreturn to Zero, Invert (NRZ-I)B.1.2 Nonreturn to Zero, Invert (NRZ-I)
Isyarat dibalik (diinversi) bila sebuah bit diberikan. Bit ‘1’ dinyatakan sebagai perubahan (transisi) antara
tegangan positif dan negatif, dan bukan level tegangan. Bit ‘0’ dinyatakan sebagai ‘tanpa perubahan’ isyarat,
dan bit ‘1’ dinyatakan sebagai ‘perubahan’ isyarat.
Amplitude
Time
0 0 0 01 1 1 1
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 36
B.1.2 Pengekodean Data NRZ-IB.1.2 Pengekodean Data NRZ-I
Perwakilan bit 0 dan 1 ditentukan oleh isyarat sebelumnya dan bukan oleh perwakilan tetap elektrik. Bit 1 akan merubah level tegangan sebelumnya dan bit 0 akan membiarkan level tegangan sebelumnya
Tinggi+ve
Rendah-ve
01 01 01 1 0
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 37
B.2 Return to Zero (RZ)B.2 Return to Zero (RZ) Ia menggunakan tiga nilai (positive, negative dan zero) Isyarat berubah tidak antar interval bit, tetapi selama
masing-masing interval bit. Sebuah bit ‘1’ disajikan sebagai positif-ke-nol dan bit ‘0’
disajikan sebagai negatif-ke-nol
Amplitude
Time
0 0 0 01 1 1 1
1 interval bit
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 38
B.3 BiphaseB.3 Biphase
Perubahan isyarat pada pertengahan interval bit dan tidak kembali ke nol.
Ia kontinyu ke polaritas sebaliknya.Ada dua tipe pengkodean biphase :
– Manchester (method used by Ethernet LANs)– Differential Manchester (used by Token Ring)
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 39
B.3 Manchester & Diff. ManchesterB.3 Manchester & Diff. Manchester
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 40
B.3.1 ManchesterB.3.1 Manchester
Menggunakan inversi di tengah setiap interval bit untuk sinkronisasi dan representasi bit.
A negative-to-positive transition represents binary 1 and a positive-to-negative transition represents binary 0.
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 41
B.3.1 ManchesterB.3.1 ManchesterDalam setiap bit data yang dikirim ada
perubahan isyaratDitengah suatu isyarat, arah tegangan akan
berubah dari +ve -ve atau sebaliknyaBit ditentukan oleh permulaan tegangan
– bit 0 ~ bermula dgn tegangan tinggi kemudian berubah menjd teg rendah di pertengahan isyarat
– bit 1 ~bermula dgn teg rendah kemudian berubah mjd teg tinggi di dipertengahan isyarat
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 42
B.3.1 Nyatakan bit 10110100?B.3.1 Nyatakan bit 10110100?
1 1 1 10 0 0 0
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 43
B.3.2 Differential ManchesterB.3.2 Differential Manchester
Inversi di tengah interval bit digunakan untuk sinkronisasi, tapi ada atau tidak adanya transisi tambahan pada awal interval digunakan untuk mengidentifikasi bit
A transition means binary 0 and no transition means binary 1.
It requires two signal changes to represent binary 0 but only one to represent binary 1.
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 44
B.3.2 Differential ManchesterB.3.2 Differential Manchester
Tegangan sebelumnya menentukan isyarat.Bit 0, terjadi perubahan isyaratBit 1, tanpa perubahan isyarat
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 45
Andaikan, tegangan awal adalah +ve
B.3.2 Nyatakan bit 01001110?B.3.2 Nyatakan bit 01001110?
0 0 0 11 1 1 0
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 46
C. Bipolar C. Bipolar
It uses three voltage levels (positive, negative and zero) The zero level is used to represent binary 0 The 1s are represented by alternating positive and negative
voltages. Jika bit 1 pertama diwakili oleh amplitudo positif, yang
kedua akan disajikan oleh amplitudo negatif, yang ketiga oleh amplitudo positif, dan sebagainya
Amplitude
Time
0 0 0 01 1 1 1
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 47
C. Bipolar (cont…)C. Bipolar (cont…)
Three types of bipolar encoding are in popular use by the data communications industry:– Bipolar Alternate Mark Inversion (AMI)– Bipolar 8-Zero Substitution (B8ZS)– High-Density Bipolar 3 (HDB3)
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 48
C.1 Alternate Mark Inversion (AMI)C.1 Alternate Mark Inversion (AMI)
AMI : alternate 1 inversion.Netral (tegangan nol) menyajikan 0 biner.1 biner dinyatakan dengan pembalikan
tegangan positif dan negatif.
Amplitude
Time
0 0 0 01 1 1 1
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 49
C.2 Bipolar 8-Zero Substitution (B8ZS)C.2 Bipolar 8-Zero Substitution (B8ZS)
B8ZS functions identically to bipolar AMI Perbedaan antara B8ZS dan AMI bipolar terjadi bila
delapan atau lebih berturut-turut 0s ditemui dalam data stream.
Setiap terjadi delapan 0 berturut-turut, B8ZS memulai perubahan pola berdasarkan polaritas 1 sebelumnya (1 sebelum 0).
Jika bit 1 sebelumnya adalah positif, delapan 0s akan dikodekan sebagai 0,0,0, + ve,-ve, 0,-ve, + ve.
Jika bit 1 sebelumnya adalah negatif, delapan 0s akan dikodekan sebagai 0,0,0,-ve,+ve,0,+ve,-ve.
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 50
C.2 Bipolar 8-Zero Substitution (B8ZS)C.2 Bipolar 8-Zero Substitution (B8ZS)
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0Amplitude
Time
+ 0 0 0 0 0 0 0 0
+ 0 0 0 + - 0 - + - 0 0 0 - + 0 + -
- 0 0 0 0 0 0 0 0
Polarity of previous b
it
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 51
C.3 High-Density Bipolar 3 (HDB3)C.3 High-Density Bipolar 3 (HDB3) HDB3 memperkenalkan perubahan menjadi pola bipolar
AMI setiap kali ada empat 0 berturut-turut ditemui daripada menunggu selama delapan 0 seperti B8ZS.
Jika empat 0 datang satu demi satu, kita mengubah pola di salah satu dari empat cara berdasarkan polaritas 1 sebelumnya dan jumlah 1 sejak substitusi terakhir.
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0Amplitude
Time
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 52
High-Density Bipolar 3 (HDB3)High-Density Bipolar 3 (HDB3)
+ 0 0 0 0
- 0 0 0 - + - 0 0 - - + 0 0 +
+ 0 0 0 0- 0 0 0 0 - 0 0 0 0
+ 0 0 0 +
Jika jumlah 1s sejak substitusi terakhir adalah ganjil
Jika jumlah 1s sejak substitusi terakhir adalah genap
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0Amplitude
Time
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 53
Latihan Latihan
Gambarkan isyarat digital untuk mewakili bit 0010100010 menggunakan skema pengekodean NRZ-L dan NRZ-I. Anggaplah isyarat sebelumnya adalah positif
04/10/23 TJ 2013 - Komunikasi Data 54
Latihan Latihan
1. Gambarkan pengkodean bit menggunakan kaidah pengkodean NRZ, Manchester dan Differential Manchester untuk rentetan bit 10110100.
2. Apakah rentetan bit pada grafik dibawah untuk skema pengekodan manchester dan skema differential manchester?
Tinggi+ve
Rendah-ve