Bab 3 Skripsi

17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang meliputi : 1) desain penelitian, 2) responden penelitian, 3) prosedur penelitian, 4) metode pengumpulan data, dan 5) metode analisis data. 3.1 Desain penelitian Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti- bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian. (Mc Millan dalam Ibnu Hadjar). Desain penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah desain Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan secara kolaboratif antara guru mata pelajaran dengan peneliti. Dalam memilih desain penelitian, seorang peneliti harus mengikuti proses mulai awal hingga akhir secara konsisten.. Menurut Hopkins, sebagaimana yang dikutip oleh Rochiati Wiriatmaja (2005: 11) PTK adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang

Transcript of Bab 3 Skripsi

Page 1: Bab 3 Skripsi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian

yang meliputi : 1) desain penelitian, 2) responden penelitian, 3) prosedur

penelitian, 4) metode pengumpulan data, dan 5) metode analisis data.

3.1 Desain penelitian

Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan

untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian.

(Mc Millan dalam Ibnu Hadjar). Desain penelitian yang digunakan dalam

peneltian ini adalah desain Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research), yang dilakukan secara kolaboratif antara guru mata pelajaran dengan

peneliti. Dalam memilih desain penelitian, seorang peneliti harus mengikuti

proses mulai awal hingga akhir secara konsisten..

Menurut Hopkins, sebagaimana yang dikutip oleh Rochiati Wiriatmaja (2005:

11) PTK adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan

tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau

suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam

sebuah proses perbaikan dan perubahan.

Page 2: Bab 3 Skripsi

Penelitian ini merupakan pengembangan metode dan strategi pembelajaran.

Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Class

Action Research) yaitu suatu penelitian yang dikembangkan bersama sama

untuk peneliti dan decision maker tentang variable yang dimanipulasikan dan

dapat digunakan untuk melakukan perbaikan.

Alat pengumpul data yang dipakai dalam penelitian ini antara lain :

catatan guru, catatan siswa, rekaman tape recorder, wawancara, angket dan

berbagai dokumen yang terkait dengan siswa.

Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan, melakukan

tindakan, observasi,dan evaluasi. Refleksi dalam tahap siklus dan akan berulang

kembali pada siklus-siklus berikutnya.

Aspek yang diamati dalam setiap siklusnya adalah kegiatan atau aktifitas

siswa saat mata pelajaran fisika dengan pendekatan Problem Based Learning

(pembelajaran berbasis masalah) untuk melihat perubahan tingkah laku siswa,

untuk mengetahui tingkat kemajuan belajarnya yang akan berpengaruh terhadap

hasil belajar dengan alat pengumpul data yang sudah disebutkan diatas.

Data yang diambil adalah data kuantitatif dari hasil tes, presensi, nilai

tugas seta data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa,

partisipasi dan kerjasama dalam diskusi, kemampuan atau keberanian siswa

dalam melaporkan hasil.

Instrument yang dipakai berbentuk : soal tes, observasi, dokumentasi.

Data yang terkumpul dianalisis untuk mengukur indikator keberhasilan yang

sudah dirumuskan.

3.2 Responden penelitian

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yaitu seluruh siswa kelas

VII di SMP Negeri 1 songgon. Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek

penelitian adalah siswa kelas VII di SMP Negeri 1 songgon. Subyek yang

dimaksud ini adalah sebagai responden penelitian. Dimana subyek ini

Page 3: Bab 3 Skripsi

nantinya akan merespon penerapan model pembelajaran Problem Based

Learning dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran di kelasnya.

Pemilihan subyek pada penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa

permasalahan yang berkaitan dengan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas

VII di SMP Negeri 1 songgon pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013.

3.3 Prosedur Penelitian

3.3.1 Pra siklus

Diawali dengan memperhatikan dan mengamati suasana kelas terlebih

dahulu. Kemudian memulai melakukan tindakan yang telah ditentukan

terlebih dahulu artinya mempraktekkan model pemelajaran serta

metode pembelajaran yang dimaksud.

3.3.2 Siklus I

Perencanaan

Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan

masalah.

Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses

belajar mengajar.

Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Memilih bahan pelajaran yang sesuai

Menentukan scenario pembelajaran dengan pendekatan

kontekstual dan pembelajaran ENE

Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat Bantu yang

dibutuhkan.

Menyusun lembar kerja siswa

Mengembangkan format evaluasi

Mengembangkan format observasi pembelajaran.

Tindakan

Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario

pembelajaran.

Page 4: Bab 3 Skripsi

Siswa membaca materi yang terdapat pada buku sumber.

Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang

terdapat pada buku sumber.

Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang

Pengamatan

dipelajari.

Siswa berdiskusi membahas masalah (kasus) yang sudah

dipersiapkan oleh guru.

Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi.

Siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS).

Melakukan observasi dengan memakai format observasi

yang sudah disiapkan yaitu dengan alat perekam, catatan

anekdot untuk mengumpulkan data.

Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format

lembar kerja siswa (LKS).

Refleksi

Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan

meliputi evaluasai mutu, jumlah dan waktu dari setiap

macam tindakan.

Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evalusi

tentang scenario pembelajaran dan lembar kerja siswa.

Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi,

untuk digunakan pada siklus berikutnya.

3.3.3 Siklus II

Perencanaan

Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I dan belum

teratasi dan penetapan alternative pemecahan masalah.

Page 5: Bab 3 Skripsi

Menentukan indikator pencapaian hasil belajar.

Pengembangan program tindakan II.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 songgon kecamatan songgon

kabupaten banyuwangi. Memiliki 15 ruang kelas, 1 kantor kepala sekolah dan

guru, dengan tenaga kependidikan sejumlah 43 orang yang terdiri dari kepala

sekolah, guru, dan penjaga. Alasan yang mendasari penelitian dilaksanakan di

SMPN 1 songgon, yaitu:

a. Pengajaran dengan model problem based learning belum pernah diteliti di

SMPN 1 songgon.

b. Berdasarkan hasil pengamatan penelitian di lapangan terdapat permasalahan

dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

c. Penghematan waktu dan biaya, karena lokasi penelitian dekat dengan tempat

tinggal peneliti.

2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini selama 6 bulan bulan, yakni pada

semester genap tahun ajaran 2012/2013.

B. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1 songgon

sebanyak 34 siswa terdiri dari 22 siswa putra dan 12 siswa putri. Dengan

pertimbangan bahwa pemahaman konsep gaya magnet dalam pembelajaran IPA

masih rendah.

C. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini lebih

menekankan pada masalah proses. Sedangkan data yang akan diperoleh berupa

Page 6: Bab 3 Skripsi

data yang langsung tercatat dari kegiatan lapangan, maka bentuk pendekatan yang

perlu digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kualitatif dan jenis

penelitiannya adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research).

Menurut Wardhani, dkk (2008: 13) penelitian tindakan kelas merupakan

terjemahan dari Classroom Action Research yang berarti satu action research yang

dilakukan di kelas.

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di

dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

kinerjanya sebagai guru. Penelitian tindakan kelas berangkat dari permasalahan

yang riil yang dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar.

2. Strategi Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan strategi model siklus. Adapun langkah-

langkah pelaksanaan PTK dilakukan melalui 4 tahap yaitu perencanaan

(planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting)

(Suharsimi Arikuntoro, 2008: 16). Secara jelas langkah-langkah tersebut dapat

digambarkan pada Gambar 2. Sebagai berikut:

Perencanaan

Refleksi Tindakan

Pengamatan

Rancangan Penelitiannya sebagai berikut:

Page 7: Bab 3 Skripsi

a. Perencanaan Tindakan

Kegiatan ini meliputi:

1) Membuat perencanaan pengajaran.

2) Membuat lembar observasi.

3) Membuat alat evaluasi.

b. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan kegiatan

pembelajaran.

c. Observasi

Tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan dengan

menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.

d. Refleksi

Pada tahap ini data-data yang diperoleh melalui pengamatan dikumpulkan

dan dianalisis, guna mengetahui seberapa jauh tindakan telah membawa

perubahan dan perubahan apa yang terjadi.

D. Data dan Sumber Data

Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang rendahnya

pemahaman konsep gaya magnet dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA).

Data penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi:

1. Informan atau nara sumber, yaitu guru dan siswa SD SMPN 1 songgon

kabupaten banyuwangi Tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas

pwmbwlajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

2. Dokumen atau arsip yang antara lain berupa kurikulum, rencana pelaksanaan

pembelajaran, hasil belajar siswa, dan buku penilaian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas meliputi

pengamatan/observasi, tes, dan dokumentasi yang masing-masing secara singkat

diuraikan berikut ini:

Page 8: Bab 3 Skripsi

1. Pengamatan/Observasi

Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan peneliti

dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang

diselidiki. Observasi yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan ini adalah

observasi langsung. Observasi langsung adalah observasi yang dilakukan

tanpa perantara (langsung) terhadap objek yang diamati. Observasi langsung

ini dilakukan pada guru dan siswa kelas kelas VII SMPN 1 songgon

banyuwangi untuk mengetahui pemahaman dan perkembangan siswa dalam

proses pembelajaran yang sedang berlangsung sesuai dengan siklus yang ada.

Observasi ini bertujuan untuk memantau dan mengamati proses

pembelajaran IPA mengenai gaya magnet yang dilakukan guru dan siswa di

dalam kelas sejak sebelum melaksanakan tindakan, saat pelaksanaan tindakan

sampai akhir tindakan untuk menata langkah-langkah perbaikan agar lebih

efektif dan efisien.

2. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui perkembangan pemahaman

konsep gaya magnet, yang merupakan serangkaian pertanyaan yang harus

dijawab / dilakukan untuk menunjukkan seberapa baik orang mengetahui

tentang sesuatu atau seberapa baik orang dapat melakukan sesuatu. Tes ini

diberikan pada awal penelitian untuk mengidentifikasi kekurangan atau

kelemahan siswa dalam pembelajaran gaya magnet. Selain itu, tes ini

dilakukan di setiap akhir pertemuan untuk mengetahui peningkatan

pemahaman konsep gaya magnet pada siswa. Dengan kata lain tes disusun

dan dilakukan untuk mengetahui tingkat perkembangan pemahaman konsep

gaya magnet pada siswa kelas V kelas VII SMPN 1 songgon banyuwangi

tahun pelajaran 2012/2013 yang ditandai dengan nilai tes yang diperoleh

siswa sesuai dengan siklus yang ada.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen, rapat, agenda, dan sebagainya ( Suharsimi Arikuntoro, 2006: 231).

Page 9: Bab 3 Skripsi

Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan peneliti untuk

memperoleh daftar nilai, daftar hadir siswa, daftar nama siswa kelas VII dan

arsip-arsip lain yang dimiliki guru kelas kelas VII SMPN 1 songgon

banyuwangi

F. Validitas Data

Untuk menjamin dan mengembangkan validitas data yang dikumpulkan

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan trianggulasi.

Adapun dari trianggulasi yang ada hanya menggunakan 2 teknik:

1. Trianggulasi Data (sumber0 dengan cara mengumpulkan data sejenis dari

sumber berbeda. Dengan teknik ini diharapkan dapat memberikan informasi

yang lebih tepat sesuai keadaan siswa. Dalam penelitian ini membandingkan

hasil pengamatan dengan data isi dokumen yang terkait misal arsip nilai,

absen dan lainnya.

2. Trianggulasi Metode. Jenis trianggulasi metode ini dilakukan dengan

mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik pengumpulan

data yang berbeda. Yang ditekankan adalah penggunaan teknik atau metode

pengumpulan data yang berbeda dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan

mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan

informasinya. Dalam penelitian ini membandingkan hasil pengamatan

kegiatan siswa yang dilakukan oleh observer dengan hasil pengamatan guru

itu sendiri

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah cara mngolah data yang sudah diperoleh dari

dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

analisis interaktif (Miles dan Huberman, 2007: 20). Model analisis interaktif ini

mempunyai tiga komponen pokok yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan

kesimpulan atau verifikasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini digunakan

untuk menganalisis data-data yang berhasil dikumpulkan.

1. Reduksi data

Data-data penelitian yang telah dikumpulkan selanjutnya direduksi.

Reduksi adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

Page 10: Bab 3 Skripsi

pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan

tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu

dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga

kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik kesimpulan/diverifikasi.

2. Penyajian data

Setelah data direduksi langkah selanjutnya yaitu diadakan

penyajian data. Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Dengan melihat penyajian data, maka akan dimengerti apa yang

terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis ataupun

tindakan lain berdasarkan pengertian tersebut. Dalam pelaksanaan penelitian

penyajian-penyajian data yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama

bagi analisis kualitatif yang valid. Untuk menampilkan data-data tersebut agar

lebih menarik maka diperlukan penyajian yang menarik pula. Dalam

penyajian ini dapat dilakukan melalui berbagai macam cara visual misalnya

gambar, grafik, chart network, diagram, matrik dan sebagainya (Miles dan

Hubberman, 2007: 17)

3. Penarikan kesimpulan

Data-data dari hasil penelitian setelah direduksi disajikan langkah

terakhir adalah penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil dari data-data yang

telah didapatkan dari laporan penelitian selanjutnya digabungkan dan

disimpulkan serta diuji kebenarannya. Penarikan kesimpulan merupakan

bagian dari suatu kegiatan dari konfigurasi yang utuh sehingga kesimpulan-

kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi data

yaitu pemeriksaan tentang benar dan tidaknya hasil dari laporan penelitian.

Kesimpulan adalah tinjauan ulang pada catatan di lapangan, kesimpulan dapat

ditinjau sebagai makna-makna yang muncul dari data yang harus diuji

kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya yaitu yang merupakan

validitasnya. (Milles dan Hubberman, 2007: 19)

Page 11: Bab 3 Skripsi

H. Indikator Keberhasilan

Penelitian dikatakan berhasil dan ada peningkatan apabila jumlah siswa

yang memperoleh nilai sesuai dengan KKM (≥ 65) di kelas pada siklus I mencapai

65% (kurang lebih 15 siswa, kemudian pada siklus II mencapai 70% (kurang lebih

16 siswa), dan pada akhir siklus III mencapai 75% (kurang lebih 17 siswa)

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus yang masing-

masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan

refleksi. Pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran yang dalam

satu siklus ada dua kali tatap muka yang masing-masing 2x35 menit. Tiap Siklus

dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah didesain.

Untuk mengetahui pemahaman konsep gaya magnet pada pelajaran IPA siswa

kelas VII SMPN 1 songgon banyuwangi diadakan obsrvasi terhadap pembelajaran

yang dilakukan oleh guru.

Berdasarkan hasil temuan di kelas, maka peneliti berusaha meningkatkan

pemahaman konsep gaya magnet pada pelajaran IPA siswa VII dengan

menerapkan Model Problem Based Learning dan menghubungkan dengan konsep

lain yang telah dikuasai siswa.