Bab 3 Skripsi
-
Upload
rinta-uzhii-andriana -
Category
Documents
-
view
68 -
download
0
Transcript of Bab 3 Skripsi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian
yang meliputi : 1) desain penelitian, 2) responden penelitian, 3) prosedur
penelitian, 4) metode pengumpulan data, dan 5) metode analisis data.
3.1 Desain penelitian
Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan
untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian.
(Mc Millan dalam Ibnu Hadjar). Desain penelitian yang digunakan dalam
peneltian ini adalah desain Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research), yang dilakukan secara kolaboratif antara guru mata pelajaran dengan
peneliti. Dalam memilih desain penelitian, seorang peneliti harus mengikuti
proses mulai awal hingga akhir secara konsisten..
Menurut Hopkins, sebagaimana yang dikutip oleh Rochiati Wiriatmaja (2005:
11) PTK adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan
tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau
suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam
sebuah proses perbaikan dan perubahan.
Penelitian ini merupakan pengembangan metode dan strategi pembelajaran.
Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Class
Action Research) yaitu suatu penelitian yang dikembangkan bersama sama
untuk peneliti dan decision maker tentang variable yang dimanipulasikan dan
dapat digunakan untuk melakukan perbaikan.
Alat pengumpul data yang dipakai dalam penelitian ini antara lain :
catatan guru, catatan siswa, rekaman tape recorder, wawancara, angket dan
berbagai dokumen yang terkait dengan siswa.
Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan, melakukan
tindakan, observasi,dan evaluasi. Refleksi dalam tahap siklus dan akan berulang
kembali pada siklus-siklus berikutnya.
Aspek yang diamati dalam setiap siklusnya adalah kegiatan atau aktifitas
siswa saat mata pelajaran fisika dengan pendekatan Problem Based Learning
(pembelajaran berbasis masalah) untuk melihat perubahan tingkah laku siswa,
untuk mengetahui tingkat kemajuan belajarnya yang akan berpengaruh terhadap
hasil belajar dengan alat pengumpul data yang sudah disebutkan diatas.
Data yang diambil adalah data kuantitatif dari hasil tes, presensi, nilai
tugas seta data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa,
partisipasi dan kerjasama dalam diskusi, kemampuan atau keberanian siswa
dalam melaporkan hasil.
Instrument yang dipakai berbentuk : soal tes, observasi, dokumentasi.
Data yang terkumpul dianalisis untuk mengukur indikator keberhasilan yang
sudah dirumuskan.
3.2 Responden penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yaitu seluruh siswa kelas
VII di SMP Negeri 1 songgon. Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek
penelitian adalah siswa kelas VII di SMP Negeri 1 songgon. Subyek yang
dimaksud ini adalah sebagai responden penelitian. Dimana subyek ini
nantinya akan merespon penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran di kelasnya.
Pemilihan subyek pada penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa
permasalahan yang berkaitan dengan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas
VII di SMP Negeri 1 songgon pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013.
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Pra siklus
Diawali dengan memperhatikan dan mengamati suasana kelas terlebih
dahulu. Kemudian memulai melakukan tindakan yang telah ditentukan
terlebih dahulu artinya mempraktekkan model pemelajaran serta
metode pembelajaran yang dimaksud.
3.3.2 Siklus I
Perencanaan
Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan
masalah.
Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses
belajar mengajar.
Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Memilih bahan pelajaran yang sesuai
Menentukan scenario pembelajaran dengan pendekatan
kontekstual dan pembelajaran ENE
Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat Bantu yang
dibutuhkan.
Menyusun lembar kerja siswa
Mengembangkan format evaluasi
Mengembangkan format observasi pembelajaran.
Tindakan
Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario
pembelajaran.
Siswa membaca materi yang terdapat pada buku sumber.
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang
terdapat pada buku sumber.
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang
Pengamatan
dipelajari.
Siswa berdiskusi membahas masalah (kasus) yang sudah
dipersiapkan oleh guru.
Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi.
Siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS).
Melakukan observasi dengan memakai format observasi
yang sudah disiapkan yaitu dengan alat perekam, catatan
anekdot untuk mengumpulkan data.
Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format
lembar kerja siswa (LKS).
Refleksi
Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan
meliputi evaluasai mutu, jumlah dan waktu dari setiap
macam tindakan.
Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evalusi
tentang scenario pembelajaran dan lembar kerja siswa.
Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi,
untuk digunakan pada siklus berikutnya.
3.3.3 Siklus II
Perencanaan
Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I dan belum
teratasi dan penetapan alternative pemecahan masalah.
Menentukan indikator pencapaian hasil belajar.
Pengembangan program tindakan II.
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 songgon kecamatan songgon
kabupaten banyuwangi. Memiliki 15 ruang kelas, 1 kantor kepala sekolah dan
guru, dengan tenaga kependidikan sejumlah 43 orang yang terdiri dari kepala
sekolah, guru, dan penjaga. Alasan yang mendasari penelitian dilaksanakan di
SMPN 1 songgon, yaitu:
a. Pengajaran dengan model problem based learning belum pernah diteliti di
SMPN 1 songgon.
b. Berdasarkan hasil pengamatan penelitian di lapangan terdapat permasalahan
dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
c. Penghematan waktu dan biaya, karena lokasi penelitian dekat dengan tempat
tinggal peneliti.
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini selama 6 bulan bulan, yakni pada
semester genap tahun ajaran 2012/2013.
B. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1 songgon
sebanyak 34 siswa terdiri dari 22 siswa putra dan 12 siswa putri. Dengan
pertimbangan bahwa pemahaman konsep gaya magnet dalam pembelajaran IPA
masih rendah.
C. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini lebih
menekankan pada masalah proses. Sedangkan data yang akan diperoleh berupa
data yang langsung tercatat dari kegiatan lapangan, maka bentuk pendekatan yang
perlu digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kualitatif dan jenis
penelitiannya adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research).
Menurut Wardhani, dkk (2008: 13) penelitian tindakan kelas merupakan
terjemahan dari Classroom Action Research yang berarti satu action research yang
dilakukan di kelas.
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sebagai guru. Penelitian tindakan kelas berangkat dari permasalahan
yang riil yang dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar.
2. Strategi Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan strategi model siklus. Adapun langkah-
langkah pelaksanaan PTK dilakukan melalui 4 tahap yaitu perencanaan
(planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting)
(Suharsimi Arikuntoro, 2008: 16). Secara jelas langkah-langkah tersebut dapat
digambarkan pada Gambar 2. Sebagai berikut:
Perencanaan
Refleksi Tindakan
Pengamatan
Rancangan Penelitiannya sebagai berikut:
a. Perencanaan Tindakan
Kegiatan ini meliputi:
1) Membuat perencanaan pengajaran.
2) Membuat lembar observasi.
3) Membuat alat evaluasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
c. Observasi
Tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan dengan
menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.
d. Refleksi
Pada tahap ini data-data yang diperoleh melalui pengamatan dikumpulkan
dan dianalisis, guna mengetahui seberapa jauh tindakan telah membawa
perubahan dan perubahan apa yang terjadi.
D. Data dan Sumber Data
Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang rendahnya
pemahaman konsep gaya magnet dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA).
Data penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi:
1. Informan atau nara sumber, yaitu guru dan siswa SD SMPN 1 songgon
kabupaten banyuwangi Tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas
pwmbwlajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
2. Dokumen atau arsip yang antara lain berupa kurikulum, rencana pelaksanaan
pembelajaran, hasil belajar siswa, dan buku penilaian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas meliputi
pengamatan/observasi, tes, dan dokumentasi yang masing-masing secara singkat
diuraikan berikut ini:
1. Pengamatan/Observasi
Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan peneliti
dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang
diselidiki. Observasi yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan ini adalah
observasi langsung. Observasi langsung adalah observasi yang dilakukan
tanpa perantara (langsung) terhadap objek yang diamati. Observasi langsung
ini dilakukan pada guru dan siswa kelas kelas VII SMPN 1 songgon
banyuwangi untuk mengetahui pemahaman dan perkembangan siswa dalam
proses pembelajaran yang sedang berlangsung sesuai dengan siklus yang ada.
Observasi ini bertujuan untuk memantau dan mengamati proses
pembelajaran IPA mengenai gaya magnet yang dilakukan guru dan siswa di
dalam kelas sejak sebelum melaksanakan tindakan, saat pelaksanaan tindakan
sampai akhir tindakan untuk menata langkah-langkah perbaikan agar lebih
efektif dan efisien.
2. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui perkembangan pemahaman
konsep gaya magnet, yang merupakan serangkaian pertanyaan yang harus
dijawab / dilakukan untuk menunjukkan seberapa baik orang mengetahui
tentang sesuatu atau seberapa baik orang dapat melakukan sesuatu. Tes ini
diberikan pada awal penelitian untuk mengidentifikasi kekurangan atau
kelemahan siswa dalam pembelajaran gaya magnet. Selain itu, tes ini
dilakukan di setiap akhir pertemuan untuk mengetahui peningkatan
pemahaman konsep gaya magnet pada siswa. Dengan kata lain tes disusun
dan dilakukan untuk mengetahui tingkat perkembangan pemahaman konsep
gaya magnet pada siswa kelas V kelas VII SMPN 1 songgon banyuwangi
tahun pelajaran 2012/2013 yang ditandai dengan nilai tes yang diperoleh
siswa sesuai dengan siklus yang ada.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen, rapat, agenda, dan sebagainya ( Suharsimi Arikuntoro, 2006: 231).
Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan peneliti untuk
memperoleh daftar nilai, daftar hadir siswa, daftar nama siswa kelas VII dan
arsip-arsip lain yang dimiliki guru kelas kelas VII SMPN 1 songgon
banyuwangi
F. Validitas Data
Untuk menjamin dan mengembangkan validitas data yang dikumpulkan
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan trianggulasi.
Adapun dari trianggulasi yang ada hanya menggunakan 2 teknik:
1. Trianggulasi Data (sumber0 dengan cara mengumpulkan data sejenis dari
sumber berbeda. Dengan teknik ini diharapkan dapat memberikan informasi
yang lebih tepat sesuai keadaan siswa. Dalam penelitian ini membandingkan
hasil pengamatan dengan data isi dokumen yang terkait misal arsip nilai,
absen dan lainnya.
2. Trianggulasi Metode. Jenis trianggulasi metode ini dilakukan dengan
mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik pengumpulan
data yang berbeda. Yang ditekankan adalah penggunaan teknik atau metode
pengumpulan data yang berbeda dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan
mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan
informasinya. Dalam penelitian ini membandingkan hasil pengamatan
kegiatan siswa yang dilakukan oleh observer dengan hasil pengamatan guru
itu sendiri
G. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah cara mngolah data yang sudah diperoleh dari
dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
analisis interaktif (Miles dan Huberman, 2007: 20). Model analisis interaktif ini
mempunyai tiga komponen pokok yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan
kesimpulan atau verifikasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini digunakan
untuk menganalisis data-data yang berhasil dikumpulkan.
1. Reduksi data
Data-data penelitian yang telah dikumpulkan selanjutnya direduksi.
Reduksi adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan
tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu
dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga
kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik kesimpulan/diverifikasi.
2. Penyajian data
Setelah data direduksi langkah selanjutnya yaitu diadakan
penyajian data. Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Dengan melihat penyajian data, maka akan dimengerti apa yang
terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis ataupun
tindakan lain berdasarkan pengertian tersebut. Dalam pelaksanaan penelitian
penyajian-penyajian data yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama
bagi analisis kualitatif yang valid. Untuk menampilkan data-data tersebut agar
lebih menarik maka diperlukan penyajian yang menarik pula. Dalam
penyajian ini dapat dilakukan melalui berbagai macam cara visual misalnya
gambar, grafik, chart network, diagram, matrik dan sebagainya (Miles dan
Hubberman, 2007: 17)
3. Penarikan kesimpulan
Data-data dari hasil penelitian setelah direduksi disajikan langkah
terakhir adalah penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil dari data-data yang
telah didapatkan dari laporan penelitian selanjutnya digabungkan dan
disimpulkan serta diuji kebenarannya. Penarikan kesimpulan merupakan
bagian dari suatu kegiatan dari konfigurasi yang utuh sehingga kesimpulan-
kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi data
yaitu pemeriksaan tentang benar dan tidaknya hasil dari laporan penelitian.
Kesimpulan adalah tinjauan ulang pada catatan di lapangan, kesimpulan dapat
ditinjau sebagai makna-makna yang muncul dari data yang harus diuji
kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya yaitu yang merupakan
validitasnya. (Milles dan Hubberman, 2007: 19)
H. Indikator Keberhasilan
Penelitian dikatakan berhasil dan ada peningkatan apabila jumlah siswa
yang memperoleh nilai sesuai dengan KKM (≥ 65) di kelas pada siklus I mencapai
65% (kurang lebih 15 siswa, kemudian pada siklus II mencapai 70% (kurang lebih
16 siswa), dan pada akhir siklus III mencapai 75% (kurang lebih 17 siswa)
I. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus yang masing-
masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan
refleksi. Pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran yang dalam
satu siklus ada dua kali tatap muka yang masing-masing 2x35 menit. Tiap Siklus
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah didesain.
Untuk mengetahui pemahaman konsep gaya magnet pada pelajaran IPA siswa
kelas VII SMPN 1 songgon banyuwangi diadakan obsrvasi terhadap pembelajaran
yang dilakukan oleh guru.
Berdasarkan hasil temuan di kelas, maka peneliti berusaha meningkatkan
pemahaman konsep gaya magnet pada pelajaran IPA siswa VII dengan
menerapkan Model Problem Based Learning dan menghubungkan dengan konsep
lain yang telah dikuasai siswa.