bab 3 plk.doc

10
24 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Metode Pembelajaran Penelitian ini menggunakan metode deskriptif berdasarkan hasil wawanc dan observasi yang menggambarkan faktor risiko low back pain dan lingkung kerja. Wawancara dilakukan menggunakan kuesioner data umum untuk mengetahui karakteristik responden dan pajanan lingkungan kerja serta kue Oswestry Low Back Pain Disability Questionnaire (O!" untuk menge derajat low back pain. 3.2 Subjek Penelitian #umlah total subjek penelitian adalah 2$ pegawai yang bekerja di %aku Psikologi &njani. 'ubjek penelitian yang termasuk kriteria inklusi sebany warga lansia. 'edangkan kriteria eksklusi sebanyak 4 orang. 3.2.1 Kriteria Inklui $. Pegawai yang terdaftar di daftar hadir %akultas Psikologi &njani. 3.2.2 Kriteria Ekklui $. Pegawai yang tidak hadir pada hari pengambilan data 2. Pegawai yang tidak bersedia melakukan wawancara

description

....

Transcript of bab 3 plk.doc

33

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN3.1 Metode Pembelajaran

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang menggambarkan faktor risiko low back pain dan lingkungan kerja. Wawancara dilakukan menggunakan kuesioner data umum untuk mengetahui karakteristik responden dan pajanan lingkungan kerja serta kuesioner Oswestry Low Back Pain Disability Questionnaire (ODQ) untuk mengetahui derajat low back pain.3.2Subjek Penelitian

Jumlah total subjek penelitian adalah 21 pegawai yang bekerja di Fakultas Psikologi Unjani. Subjek penelitian yang termasuk kriteria inklusi sebanyak 17 warga lansia. Sedangkan kriteria eksklusi sebanyak 4 orang.

3.2.1Kriteria Inklusi

1. Pegawai yang terdaftar di daftar hadir Fakultas Psikologi Unjani.3.2.2Kriteria Eksklusi

1. Pegawai yang tidak hadir pada hari pengambilan data2. Pegawai yang tidak bersedia melakukan wawancara3.3Prosedur Penelitian Pertama-tama peneliti melakukan perijinan kepada fakultas psikologi dari 1 minggu sebelumnya. Setelah mendapat izin, peneliti meminta daftar staff yang bekerja di Fakultas Psikologi Unjani. Peneliti melakukan wawancara kepada staff yang hadir dan bersedia diwawancara di tempat kerja. Setelah data terkumpul, peneliti melakukan pengolahan data menggunakan microsoft excel lalu disajikan dalam bentuk pie chart di dalam makalah, serta dilaporkan dalam bentuk presentasi.3.4 Hasil Kuesioner

3.4.1 Gambaran Faktor Risiko Low Back Pain

Gambar 3.1 Gambaran Faktor Risiko Low Back Pain

3.4.2 Gambaran Pajanan di Tempat Kerja

3.4.2.1 Pajanan Fisik

Gambar 3.2 Diagram Pajanan Fisik

Hasil wawancara didapatkan pajanan fisik kebisingan sebesar 17%, suhu 23%, penerangan 11% dan yang paling berpengaruh dari radiasi komputer sebanyak 50%. Kebisingan tidak berpengaruh terhadap kejadian Low Back Pain. Kebisingan hanya berpengaruh terhadap gangguan organ telinga yang akan mengakibatkan gangguan pada pendengaran.

Getaran bukan merupakan pengaruh terhadap terjadinya Low Back Pain pada seseorang. Getaran berpengaruh terhadap gangguan muskuletal yang terkena pada waktu 3-5 jam.1 Suhu dingin dapat menyebabkan risiko timbul/ kekambuhan LBP pada seseorang yang sudah memiliki penyakit LBP. Suhu dingin dapat merangsang dari saraf pusat nyeri yang akan berpengaruh terhadap timbulnya nyeri pada penyakit LBP. Angka kejadian nyeri pada saat malam hari sekitar 30%-45%. Tetapi pada beberapa kasus nyeri suhu dingin dapat mengurangi rasa nyeri seseorang.1Penerangan cahaya pada lingkungan kerja akan berpengaruh terhadap terjadinya LBP. Cahaya yang kurang baik akan menyebabkan posisi duduk dari pekerja akan membungkuk secara terus menerus yang akan meningkatkan gangguan nyeri pada tulang belakang.1 Punggung harus bekerja tanpa berhenti 24 jam sehari. Dalam posisi duduk, berdiri (mengerjakan pekerjaan rumah tangga, berjalan) bahkan tidur, harus bekerja keras menyangga tubuh kita. Bisa dibayangkan , jika kita tak jeli menjaga kesehatan punggung, maka nyeri punggung atau nyeri tulang belakang atau back pain pun menimpa. penyebab low back pain yang paling sering adalah duduk terlalu lama, sikap duduk yang tidak tepat,postur tubuh yang tidak ideal (improper), aktivitas yang berlebihan, serta trauma. Jadi, untuk mencegah nyeri punggung, yang harus dilakukan adalah menghindari semua itu.23.4.2.2 Pajanan Kimia

Gambar 3.3 Diagram Pajanan Kimia

Hasil dari wawancara kepada pegawai Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani didapatkan bahwa pajanan kimia berasal dari asap rokok paling banyak didapatkan sebanyak 56%, dari debu 33%, dari larutan sebanyak 11%. Asap rokok mengandung CO yang sangat berbahaya bila kita terus terpajan gas tersebut terus-menerus.

3.4.2.3 Pajanan Biologi

Gambar 3.4 Diagram Pajanan BiologiHasil wawancara kepada pegawai Fakultas Psikologi Universitas Jendral Achmad Yani didapatkan bahwa pajanan biologi terbanyak didapatkan berasal dari mikroorganisme. Faktor biologi di tempat kerja umumnya dalam bentuk mikroorganisme, yaitu bakteri, mikrofungi, virus dan parasit.

a. Bakteri

Bakteri memiliki 3 bentuk dasar yaitu bulat (kokus), lengkung (koma, vibrion dan spiral) dan batang (basil). Sel-sel bakteri mempunyai ukuran yang bervariasi. Sebagian bakteri dapat membentuk struktur khusus yang disebut dengan endospoa. Dalam bentuk endospore bakteri dapat tahan terhadap keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan baginya. Bakteri merupakan grup mikroorganisme yang bertanggung jawab untuk berbagai variasi penyakit dan infeksi, contohnya bakteri seperti anthrax, tuberkulosis, leprospira, tetanus, tifoid, kolera, difteri dan sebagainya. Banyak bakteri timbul akibat kesehatan dan sanitasi yang buruk, makanan yang tidak dimasak dan dipersiapkan dengan baik, kontak dengan orang dan hewan yang terinfeksi.

b. Virus

Virus memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan bakteri. Untuk melihatnya memerlukan miikroskop elektron. Virus mempunyai bentuk yang berbeda-beda. Virus tidak dapat bereplikasi, untuk dapat bereplikasi virus harus berada dalam keadaan intraseluler.

c. Jamur

Jamur dapat berupa sel tunggal atau koloni, tetapi berbentuk lebih kompleks karena berupa multiseluler. Jamur mengambil makanan dan nutrisi dari jaringan yang mati dan hidup dari organisme atau hewan lain. Ukurannya dapat bervariasi dari yang berukuran besar sehingga dapat dilihat dengan mata hingga yang berukuran mikroskopis.

d. Parasit

Beberapa macam parasite, contohnya protozoa dan cacing banyak ditemukan di tempat kerja. Banyak parasite memiliki lingkaran hidup yang kompleks, mereka dapat memiliki inang dua atau lebih, misalnya malaria yang mempunyai inang manusia dan nyamuk. Beberapa parasite dapat mepengaruhi sistem pencernaan, darah, dan mata.

Perkantoran terutama perkantoran modern biasanya menggunakan pendingin tanpa ventilasi alami. Pekerja dapat berisiko mengidap beberapa penyakit, diantaranya

1. Humidifier Fever

Suatu penyakit yang disebabkan oleh organisme yang menyebabkan sakit pada saluran pernapasan dan alergi. Organisme ini biasanya terdapat dan hidup pada air yang terdapat di sistem pendingin. Mikroorganisme yang bertanggung jawab atas penyakit ini adalah bakteri, jamur atau protozoa. Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit ini adalah Thermophillic actinomycetes atau bakteri gram negative lainnya. Thermophilic fungi, Trichoderma viride, Phoma sp, Fusarium sp, Micropolyspora faeni, Phialophora hoffmanii adalah contoh jamur yang dapat menyebabkan humidifier fever, sedangkan dalam bentuk protozoa, yaitu Naegleria gruberi dan Acanthamoeba sp.

2. Legionnaire disease

Penyakit ini berhubungan dengan sistem pendingin ruangan, namun disebabkan oleh bakteri spesifik terutama bakteri Legionella pneumophila. Penyakit ini akan lebih berbahaya pada pekerja di usia lanjut3.4.2.4 Pajanan Ergonomi

Gambar 3.5 Diagram Pajanan Ergonomi

1. Kelelahan otot

Kelelahan adalah suatu kondisi yang mengarah pada keasdaan dimana melemahnya tenaga untuk melakukan sesuatu kegiatan. Kelelahan dibagi menjadi dua yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum. Fenomena berkurangknya kerja otot setelah terjadinya tekanan melalui fisik untuk waktu tertentu disebut kelelahan otot. Gambaran kelelahan antara lain : lesu, pusing, kurang konsentrasi, kurang kewaspadaan, presepsi yang buruk dan lambat, dan berkurangnya gairah untuk berkerja. Gejala ini dapat menyebabkan penurunan esensi dan efektivitas kerja fisik dan mental. Menurut para ahli ergonomi, terdapat keterkaitan antara kelelahan dengan tingkat stress dan produktivitas kerja.

3.4.2.5 Pajanan PsikososialGambar 3.6 Diagram Pajanan Psikososial

Hasil dari wawancara dengan pegawai fakultas psikologi Unjani didapatkan bahwa lingkungan psikososial di tempat kerja pegawai dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu stress dan beban pikiran, gangguan saraf dan perilaku, dan ketergantungan zat. Yang paling berpengaruh dari lingkungan psikososial adalah faktor stress dan beban pikiran dengan nilai 67%. Selanjutnya ketergantungan zat 27% dan gangguan saraf dan perilaku 6%. Hal ini sesuai dengan teori yang disebutkan di buku Hiperkes dan KK bahwa Kepekaan individu dipengaruhi oleh kepribadian yang terdiri dari aspek-aspek dalam diri manusia seperti intelegensi, kehidupan emosional, cara berpikir dan pemecahan masalah. Selanjutnya faktor tersebut akan mempengaruhi perilaku kerja.3.4.3 Gambaran Tingkat Derajat Low Back Pain

Gambar 3.7 Diagram derajat low back pain

Hasil wawancara didapatkan derajat low back pain paling banyak didapatkan minimal disability.

24