BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

25
 STANDAR KOMPETENSI Setelah menyelesaikan mata kuliah Komputer mahasiswa mampu mengembangkan paket program aplikasi mandiri untuk menyelesaikan masalah keteknikan khususnya Teknik Mesin dengan bahasa FORTRAN KOMPETENSI DASAR Mahasiswa dapat membuat program aplikasi yang lebih kompleks yang membutuhkan adanya pengambilan keputusan dalam mengatur aliran logika program. INDIKATOR 1. Mahasiswa dapat menggunakan stetemen perulangan dalam mengatur aliran logika pemrograman dimana dibutuhkan adanya pengerjaan sebuah statemen yang berulang-ulang (looping and repetition) 2. Mahasiswa dapat menerapkan penyeleksian kondisi pada sebuah statemen yang memiliki beberapa opsi pengerjaan yang berbeda sesuai dengan kondisi yang dihasilkan. 42 4

Transcript of BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

Page 1: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 1/25

 

STANDAR KOMPETENSI

Setelah menyelesaikan mata kuliah Komputer mahasiswa

mampu mengembangkan paket program aplikasi mandiri untuk

menyelesaikan masalah keteknikan khususnya Teknik Mesin

dengan bahasa FORTRAN

KOMPETENSI DASAR  

Mahasiswa dapat membuat program aplikasi yang lebih

kompleks yang membutuhkan adanya pengambilan keputusan

dalam mengatur aliran logika program.

INDIKATOR 

1. Mahasiswa dapat

menggunakan stetemen perulangan dalam mengatur aliranlogika pemrograman dimana dibutuhkan adanya

pengerjaan sebuah statemen yang berulang-ulang

(looping and repetition)

2. Mahasiswa dapat

menerapkan penyeleksian kondisi pada sebuah statemen

yang memiliki beberapa opsi pengerjaan yang berbeda

sesuai dengan kondisi yang dihasilkan.

4244

Page 2: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 2/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

3.1 PERULANGAN

Statemen kontrol atau statemen kendali termasuk  executabel statement , yang

mengendalikan urutan dari proses statemen-statemen di dalam blok program. Didalam sebuah program, kadang kala, terdapat suatu eksekusi statemen yang sama

yang dilakukan berulang-ulang. Dimana, pengulangan suatu proses adalah hal yang

mendasar untuk penulisan progran komputer, dan akan sangat berguna untuk 

mempunyai sebuah komando mirip makro seperti DO … WHILE 1≤ I≤ N.

3.1.1 STATEMEN

CONTINUE

Pernyataan CONTINUE digunakan sebagai dummy statement (statemen boneka),

yang digunakan untuk  terminal statement  pada statemen DO atau statemenGOTO

3.1.2 STATEMEN END

Fungsi dari statemen END pada program utama adalah untuk mengahiri proses

dari program, sedangkan pada unit program mempunyai fungsi seperti RETURN.

Statemen END harus terletak diakhir dari program dan tidak boleh digabungdengan statemen lain. Bentuk umum dari statemen ini adalah :

END

Contoh 3.1 :

C234567890

A= 20.0

WRITE(*,21) A

21 FORMAT(1X,’NILAI A = ’,F7.2)

END

3.1.3 STATEMEN STOP

Statemen ini berfungsi untuk menghentikan proses pengerjaan program.Statemen STOP tidak mesti ada didalam sebuah program. Penempatan statemen

ini boleh dimana saja di dalam program. Bentuk umum statemen STOP adalah

sebagai berikut :

STOP [<n>]

Dimana :

43

END selalu di akhir program

Page 3: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 3/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

<n> merupakan suatu konstanta angka yang panjangnya tidak boleh

lebih dari lima digit atau suatu string dan sifatnya opsional.

Contoh 3.1 :

C234567890

A=10.0

B=60.0

WRITE(*,100) A

STOP ’PROSES DIHENTIKAN DENGAN STATEMEN STOP’

WRITE(*,200) B

100 FORMAT(1X,’NILAI A =’,F5.1,/)

200 FORMAT(1X,’NILAI B =’,F5.1)

END

Bila program ini dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut :

NILAI A = 10.0

PROSES DIHENTIKAN DENGAN STATEMEN STOP

3.1.4 STATEMEN PAUSE

Tidak seperti statemen STOP yang menghentikan/keluar dari program, statemen

PAUSE digunakan untuk menghentikan sementara proses eksekusi program.

Pengaruh dari penghentian sementaran program dengan statemen PAUSE akan

 berakhir atau eksekusi program dilanjutkan apabila ditekan tombol < Enter >.Bentuk umum statemen PAUSE sebagai berikut :

PAUSE [<n>]

Dimana :

<n> merupakan suatu konstanta angka yang panjangnya tidak bolehlebih dari lima digit atau suatu string dan sifatnya opsional.

Contoh 3.2 :

C234567890

A=10.0B=60.0

WRITE(*,100) A

PAUSE ’Tekan Tombol RETURN untuk melihat nilai B’

WRITE(*,200) B

100 FORMAT(1X,’NILAI A =’,F5.1,/)

200 FORMAT(1X,’NILAI B =’,F5.1)

END

44

Page 4: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 4/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

Bila program ini dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut :

NILAI A = 10.0

Tekan Tombol RETURN untuk melihat nilai B

Please press <return> to continue.

NILAI B = 60.0

3.1.5 STATEMEN DO

Pernyataan DO digunakan untuk mengulang suatu statemen atau proses

sebanyak N kali. Bentuk umum dari statemen ini adalah sebagai berikut :

DO < slabel >[,] <nama variabel > = <exp1>,<exp2>[,<exp3>]

Dimana :

< slabel > : adalah statemen label dari suatu executabel 

 statement.<nama variabel > : suatu variabel numerik integer 

<exp1> : nilai numerik bulat sebagai awal perulang-

an ( starting point )

<exp2> : nilai numerik bulat akhir perulangan (end 

 point )<exp3> : nilai numerik bulat sebagai peningkatan

(interval) perulangan.

Contoh 3.3 :

C234567890

DO 5 I=1,5,1

5 WRITE(*,21) I

21 FORMAT(1X,I2,’.’,1X,’KOMPUTER’)

END

Bila program ini dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut :

1. KOMPUTER

2. KOMPUTER

3. KOMPUTER

4. KOMPUTER

5. KOMPUTER

Tampak statemen WRITE akan diperoses sebanyak lima kali, yaitu

hitungan I = 1 sampai I = 5 dengan interval 1.

45

Statemen label

Variabel numerik integer 

Awal perulangan

Akhir perulangan

Peningkatan (increment )

Page 5: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 5/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

Untuk pengulangan menurun gunakan nilai awal lebih besar dari nilai

akhir dengan interval bertanda minus (-) seperti tampak dalam contoh3.4 berikut.

Contoh 3.4 :

C234567890

DO 5 I=8,1,-2

5 WRITE(*,21) I

21 FORMAT(1X,’NILAI I = ’,I2)

END

Bila program ini dijalankan, didapatkan hasil sebagai berikut :NILAI I = 8

NILAI I = 6

NILAI I = 4

NILAI I = 2

NILAI I = 1

Selain hal tersebut di atas, statemen DO juga bisa menggunakan blok 

 program DO-CONTINUE (badan DO-loop diindentasi lebih kedalamuntuk memudahkan pembacaan). Bentuk statemen ini sebagai berikut:

DO n I = IN,IE,IC .

.

.

BADAN DO LOOP

.

.

.

n CONTINUE

Untuk jelasnya, stateman DO dapat digambarkan dalam bentuk diagram

alir seperti tampak dalam gambar 3.1.

46

Dimana :

IN = nilai awal indeksIE = nilai uji/akhir indexs

IC = peningkatan/interval

n = statemen label (nomor 

Pernyataan CONTINUE)

Page 6: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 6/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

(a) (b)

Gambar 3.1 Diagram Alir Statemen DO

Contoh 3.5 :

C PROGRAM MENGHITUNG NILAI MAHASISWA

C234567890

WRITE (*,5)

5 FORMAT(1X,’ID NO.’,4X,1’TEST1’, 4X,’TEST2’,4X,

2’TEST3’,3X,’AVERAGE’)

DO 200 I=1,100

READ(*,10)ID,S1,S2,S3

10 FORMAT(5X,I5,3(4X,F6.2)

SUM = S1 + S2 + S3

AVE = SUM/3.0

WRITE(*,20)ID,S1,S2,S3,AVE

20 FORMAT(5X,I5,4(4X,F6.2))

200 CONTINUE

STOP

END

47

StatemenCONTINUE

StatemenDO

Blok DO LOOP

MULAI

DO

200

I=1,100

BACA

ID,S1,S2,S3

SUM S1+S2+S3

AVESUM/3.0

CETAK 

ID,S1,S2,S3,AV

E

20

0

 

SELESAI

Gambar 3.2 Diagram alir contoh 3.5,

menghitung rata-rata 3 (tiga)

nilai ujian mahasiswa

 belum selesai  belum selesai

Ya

I

IN

Badan DO

I I + IC

I ≤

IE

Tidak 

SELESAI

Badan DO

DO nI = IN,IE,

IC

 

SELESAI

n

Page 7: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 7/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

Contoh 3.6

C PROGRAM PENENTUAN RATA-RATA

C

C234567890

SUM=0.0

DO 200 I=1,100

READ(*,10)A

10 FORMAT(F10.2)

SUM = SUM+A

200 CONTINUE

AVE = SUM/100.0

WRITE(*,20)AVE

20 FORMAT(1X,F10.2)

STOP

END

3.1.6 KELUAR DARI

DO-LOOP

Terdapat dua cara untuk keluar dari suatu DO-loop : (a) keluar secara

normal, (b) keluar tak normal. Pembahasan hal tersebut akan dibahas

lebih detail di bawah ini.A. Keluar Normal

Program akan keluar dari perulangan secara normal terjadi apabila

indeks I melebihi nilai uji IE (seperti ditunjukkan pada diagram alir  pada gambar 3.1 (a). Dalam kasus demikian, pengendalian

dialihkam ke pernyataan pertama setelah Do-loop. Semua contoh di

atas keluar secara normal.

B. Keluar Tak NormalDimungkinkan beralih dari dalam ke luar suatu DO loop, misalnya

dengan sebuah penyeleksian kondisi IF di dalam DO loop,walaupun nilai indeks yang sekarang tidak melebihi nilai uji IE.

Suatu sifat mendasar dari keluar tidak normal suatu DO loop adalah

 bahwa pada saat keluar, nilai indeks I yang sekarang dipertahankan,karenanya dapat digunakan dalam perhitungan lebih lanjut atau

48

MULAI

DO

200

I=1,10

0

BACA A

SUM SUM + A

AVESUM/100.0

CETAK 

AVE

20

0

 

SELESAI

Gambar 3.2 Diagram alir contoh 3.6,

Menghitung rata-rata 100 bilangan

SUM 0

Page 8: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 8/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

dalam operasi masukan/keluaran. Kerangka program berikut

menggambarkan bilangan indeks K terdefinisi atau tidak.

DO 100 K = 1, 100, 2

* * *

* * *IF( X .LT. Y) GO TO 200

* * *

* * *

100 CONTINUE* * *

* * *  Nilai Indeks K tidak terdefinisi untuk pernyataan

ini

* * *

STOP200 * * *

* * *  Nilai indeks K terdefinisi untuk pernyataan ini

* * *

STOP

CONTOH 3.7 :

C234567890

READ (*,8) K8 FORMAT(I10)

KK = K/2

DO 100 I = 2, KK

IF (K .EQ.(K/I)*I) GO TO 50

100 CONTINUE

WRITE(*,10)K

10 FORMAT(10X,I5,1X,’ADALAH

1PRIMA’)

STOP

50 WRITE(*,20)K,I

20 FORMAT(10X,I5,1X,’BUKAN PRIMA’

1 10X,I5,1X,’ADALAH PEMBAGI’)

STOPEND

49

Keluar normal

Tidak 

Ya (keluar tak norm

MULAI

DO

100

I=2,

KK 

BACA K 

K buka

 prima

I pemba10

0

 

SELESAI

Gambar 3.3 Diagram alir contoh 3.7Mencari bilangan prima

KK  K/2

I membagi

K prima

Page 9: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 9/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

3.1.7 PENGALIHAN DIDALAM DAN KE SUATU DO-LOOP

Seseorang selalu dapat beralih dari suatu titik dalam suatu DO loop ke

titik lainnya dalam DO loop yang sama, dan seseorang secara bebasdapat melompat ke luar dari DO loop sembarang. Tetapi tidak mungkin

untuk melompat ke tengah-tengah DO loop. Yakni, satu-satunya cara

untuk beralih ke pernyataan di dalam suatu DO loop hanyalah melalui

 pernyataan DO yang sama.Adaikan kita ingin sebuah ruas program FORTRAN

menggunakan DO loop yang menghitung jumlah 1+2+3+5+6+7+

8+9+10 tanpa melalui bilangan 4, bandingkan dua program berikut :

(A) ISUM =0

DO 100 I=1,10IF(I .EQ. 4) I = I + 1

ISUM = ISUM + I

100 CONTINUE

(B) ISUM = 0

50 DO 200 I=1,10

IF(I .EQ. 4) GO TO 50ISUM = ISUM + I

200 CONTINUE

Progran A tidak benar karena indeks I diubah di dalam DO loop. Yaitu,

 jika pernyataan

IF(I .EQ. 4) I = I + 1ISUM = ISUM + I

tidak berada dalam sebuah DO loop, maka 5 akan ditambahkan pada ISUM jika I

mula-mula berisi 4. Tetapi, karena disini beada di tengah-tengah DO loop, pernyataan-pernyataan tersebut tidak diijinkan.

Berlawanan dengan hal ini, program B memuat penggunaan DO loop

secara benar, tetapi logika program salah. Terdapat suatu ke luar tak normal bilamana I bernilai 4, tetapi pengendalian dialihkan lagi ke pernyataan DO, dan

indeks dikembalikan ke nilai awal.Sehingga hasil exsekusi hanya akan

menjumlahkan 1+2+3 berulang-ulang. Hasilnya adalah :1+2+3+1+2+3+…

Program B akan menghitung jumlah yang diminta apabila pernyataan

IF(I .EQ. 4) GO TO 50

diganti dengan :

50

Page 10: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 10/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

IF(I .EQ. 4) GO TO 200

Contoh 3.8 :

C PROGRAM PENENTUAN

C BILANGAN TERBESAR

C

C234567890

REAL LAR

READ (*,10) LAR

10 FORMAT(F10.2)

DO 50 I = 1, 99

READ (*,10) X

IF(LAR.GE.X)GO TO 50

LAR = X50 CONTINUE

WRITE(*,20)LAR

20 FORMAT(1X,F10.2)

STOP

END

3.1.8 DO-LOOPBERSARANG (NASTED DO)

Dimungkinkan mempunyai sebuah DO loop (lebih dalam) di dalamrentang DO loop lain (lebih luar). DO loop yang terbentuk disebut DO

loop bersarang (nasted do). Aturan yang berlaku pada DO loop

 bersarang pada dasarnya sama dengan DO loop tunggal. Tetapi berikutadalah hal-hal yagn penting di dalam penggunaan DO loop bersarang:

1. Karena indeks tidak dapat didefinisikan ulang didalam badan DO

loop, indeks DO loop yang lebih dalam harus tidak sama dengan

indeks DO loop sebelah luar.

2. Do loop yang lebih dalam harus terletak di dalam DO loop yanglebih luar; yatiu tidak boleh jadi tumpang tindih. Gambar 3.5

menggambarkan cara DO loop bersarang dibentuk.3. Banyaknya Do loop bersarang dibatasi oleh kompailer. Pengalihan

 pengendalian di dalam DO loop bersarang dapat memperdayakan,

tetapi atauran-aturan tetap sama seperti DO loop tunggal.4. DO loop boleh memiliki pernyataan terakhir yang sama seperti

ditunjukkan dalam gambar 3.6.

51

Tidak 

Ya

MULAI

DO 50

I=1, 99

BACA LAR 

5

0

SELESAI

Gambar 3.4 Diagram alir contoh 3.8,Menentukan Bilangan Terbes

LAR  X

LAR ≥ X

CETAK LAR 

BACA X

Page 11: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 11/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

DO 18____________ 

***

***

DO 20___________ 

***

***

DO 30___________ ***

***

30 CONTINUE

***

***20 CONTINUE

***

***18 CONTINUE

Dapat diterima

( DO loop bersarang )

(a)

DO 18____________ 

***

***

***

DO 20___________ 

***

******

18 CONTINUE

***

***

***20 CONTINUE

Tidak dapat diterima

(DO loop tumpang tindih)

(b)

GAMBAR 3.5 Penggunaan DO loop bersarang

DO 20___________ 

***

***

DO 10___________ 

******

10 CONTINUE

20 CONTINUE

 

DO 10___________ 

***

***

DO 10___________ 

******

10 CONTINUE

DO 10___________ 

***

***

DO 10___________ 

******

10 PERNYATAAN TEREKSEKUSI

GAMBAR 3.5 Penggunaan DO loop bersarang dengan akhir yang sama

52

Page 12: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 12/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

Contoh 3.9 :

C PROGRAM MENGHITUNG NILAI RATA-RATA

C TIGA KALI UJIAN 25 MAHASISWA DENGAN

C NASTED DO-LOOP

C

C234567890

WRITE(*,100)

100 FORMAT(‘1’,4X,’ID’,9X,’AVERAGE’)

DO 80 K = 1,25

READ (*,90) ID90 FORMAT(I10)

SUM=0.0

DO 20 I=1,3

READ(*,10)SCORE

10 FORMAT(F6.2)

SUM=SUM+SCORE

20 CONTINUE

AVE=SUM/3.0

WRITE(*,30)ID, AVE

30 FORMAT(1X,110,5X, F6.2)

80 CONTINUE

END

3.2 PENYELEKSIAN KONDISI

3.2.1 STATEMEN GO TO

Statemen GO TO merupakan statemen loncatan, yaitu digunakan untuk 

meloncat ke suatu statemen lainnya yang tertentu. Ada dua bentuk 

statemen ini, yaitu :

• Statemen GO TO tanpa syarat (unconditional GO TO)

• Statemen GO TO pengerjaan (assigned GO TO)

• Statemen GO TO bersyarat/terhitung (computed GO TO)

A. STATEMEN GO TO TANPA SYARAT

Statemen ini memberiperintah agar program dilanjutkan langsung ke

statemen nomor <slabel>. Bentuk umum :

GO TO <slabel>

Dimana :

53

Page 13: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 13/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

<slabel> = nomor statemen yang dapat dilaksanakan.

variabel <slabel> (integer) adalah salah satu

nomor statemen yangterdapat dalam program.Dengan statemen ini program dapat meloncati beberapa baris

statemen di atas atau dibawahnya.

Contoh 3.10 :C PROGRAM MENGHITUNG NILAI

C RATA-RATA UNTUK TIAP MAHASISWA

C

C234567890

 

100 READ (*,90) ID,S1,S2,S3

90 FORMAT(I5,F10.2,F10.2,F10.2)

WRITE(*,90)ID,S1,S2,S3

SUM = S1+S2+S3

AVE = SUM/3.0WRITE(*,30)AVE

30 FORMAT(1X,’RATA-RATA =’,F6.2)

GO TO 100

END

Contoh 3.11 :C234567890

5 WRITE(*,’(1A,A)’)KOMPUTER’

GO TO 5END

Bila program ini dijalankan didapat hasil :KOMPUTER

KOMPUTER

KOMPUTER

KOMPUTER

KOMPUTER

KOMPUTER

KOMPUTER

KOMPUTER

KOMPUT^C

B. STATEMEN GO TO PENGERJAAN

Statemen ini memberi perintah agar program meloncat ke statemen

nomor <slabel> yang ditunjukkan oleh isi dari <name>. Bentuk umumnya :

GO TO <name>[[,](<slabel>[,<slabel>]…)]

Dimana :

54

Tanda C ini menunjukkan ditekan tombol CTRL+C (Break)Karena program akan terus berjalan (loop tak terhingga)

Gambar 3.6 Diagram alir contoh 3.10 

MULAI

BACAID,S1,S2,S3

SELESAI

SUM S1+S2+S3

CETAK AVE

CETAK 

ID,S1,S2,S3

AveSUM/3

Page 14: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 14/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

<name> adalah nama variabel integer yang diisi statemen label

dengan perintah ASSIGN

Jadi salah satu nilai dari <slabel> harus sama dengan nilai dari<name>. Kalau nilai dari <name> tidak ada yang sama dari salah satu

<slabel>, maka proses tidak akan melompat ke suatu statemen label

apapun, tetapi akan dilanjutkanke statemen berikutnya.

CONTOH 3.12 :C234567890

ASSIGN 15 TO LONCAT

GOTO LONCAT,(15)

WRITE(*,’(1A,A)’)’TIDAK DITAMPILKAN’

15 WRITE(*,’(1A,A)’)’DITAMPILKAN’

WRITE(*,’(1A,A)’)’INI JUGA DITAMPILKAN’

END

Bila dijalankan akan didapatkan hasil :DITAMPILKAN

INI JUGA DITAMPILKAN

 Nama variabel integer LONCAT berisi nilai statemen label 15 danstatemen

GOTO LONCAT,(15)

akan membawa proses meloncat ke statemen label 15, karena nilaivariabel integer LONCAT sama dengan statemen label tersebut.

C. STATEMEN GOTO BERSYARAT

Statemen ini digunakan untuk mengontrol loncatan dari nilai

ungkapan integer <i>. Bentuk umum :GOTO (<slabel>[,<slabel>]…)[,]<i>

Dimana :<slabel> adalah statemen label dari suatu executabel statemen yang

 berada pada unit program yang sama dengan statemen

GOTO bersyarat tersebut.

<i> adalah ungkapan integer 

Statemen GOTO bersyarat akan menuju ke <slabel> yang pertama

 bila ungkapan <i> bernilai 1, akan menuju ke <slabel> kedua bila <i> bernilai 2 dan seterusnya.

55

Page 15: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 15/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

Contoh 3.13

C234567890

CHARACTER*1 BUNYI

WRITE(*,’(1X,A)’)’ << PILIHAN >>’

WRITE(*,*)

WRITE(*,’(1X,A)’)’ 1. Menghitung isi silinder’

WRITE(*,’(1X,A)’)’ 2. Menghitung luas segi tiga’

WRITE(*,’(1X,A)’)’ 3. Menghitung isi kubus’

WRITE(*.*)

WRITE(*,’(1X,A)’)’ 4. SELESAI’

15 WRITE(*,’(//,1X,A,\)’)’PILIH NOMER (1-4)?’READ(*,’(BN,I1’) NOMER

C

C menuju ke label sesuai dengan nomor yang dipilih

WRITE(*,*)

GOTO(1000,2000,3000,4000) NOMER

BUNYI = 7

WRITE(*,’(1X,A,A)’)’SALAH PILIH!!,Ulangi’, BUNYI

GOTO 15

C

C MENGHITUNG ISI SILINDER

1000 WRITE(*,’(1X,A,\)’)’JARI-JARI LINGKARAN?’

READ(*,’(BN,F7.2)’) R

WRITE(*,’(1X,A,\)’)’TINGGI SILINDER?’

READ(*,’(BN,F7.2)’) T

XISI = 3.1419 *R**2*T

WRITE(*,’(/,1X,A,F7.2)’)’ISI SILINDER =’,XISI

GOTO 4000

C

C MENGHITUNG LUAS SEGI TIGA

2000 WRITE(*,’(1X,A,\)’)’PANJANG SISI DASAR?’

READ(*,’(BN,F7.2)’) S

WRITE(*,’(1X,A,\)’)’TINGGI SEGITIGA?’

READ(*,’(BN,F7.2)’) T

XLUAS = 0.5*S*T

WRITE(*,’(/,1X,A,F7.2)’)’LUAS SEGITIGA =’,XLUAS

GOTO 4000C

C MENGHITUNG ISI KUBUS

3000 WRITE(*,’(1X,A,\)’)’PANJANG SISI KUBUS?’

READ(*,’(BN,F7.2)’) S

WRITE(*,’(1X,A,\)’)’TINGGI SILINDER?’

READ(*,’(BN,F7.2)’) T

XISI = S*S*S

WRITE(*,’(/,1X,A,F7.2)’)’ISI KUBUS =’,XISI

GOTO 4000

56

 

Computed GOTO

- 1 1000

- 2 2000

- 3 3000

-  

Page 16: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 16/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

C

C SELESAI

4000 CONTINUE

END

Bila dijalankan akan ditampilkan 4 buah pilihan dan anda dapatmemilih salah satu dari pilihan tersebut :

 

<< PILIHAN >>

1. Menghitung isi silinder

2. Menghitung luas segi tiga

3. Menghitung isi kubus

4. SELESAI

PILIH NOMER (1-4)?2 

Jika misalnya dipilih 2, berarti akan menghitung luas segi tiga, maka

akan ditanyakan :

PANJANG SISI DASAR?20.0

TINGGI SEGITIGA?15.0

LUAS SEGITIGA = 150.00

3.2.2 STATEMEN IF

Statemen atur kondisional dan iterasi (pengulangan) merupakan

komponen bahasa FORTRAN yang dapat digunakan untuk membuat

keputusan. Keputusan diambil setelah meninjau beberapa kondisi tertentu.

Untuk keperluan ini dikenal adanya statemen IF.Ada 3 macam statemen IF yaitu :

- IF logika (logical IF )

- IF aritmatika (arithmetic IF )- IF blok ( Block IF )

A. IF LOGIKA

IF logika digunakan untuk menyeleksi suatu statemen logika atau

statemen hubungan (relasi), jika kondisinya benar (TRUE) maka

statemen yang mengikutinya akan diperoses. Sebaliknya, jika salah(FALSE) proses akan meloncat ke statemen berikutnya (ungkapan

logika yang digunakan .LT.,.LE.,.EQ.,.NE.,.GT.,.GE.). Dua operator 

logika yang sangat berguna selain .NOT. adalah .OR. (logika atau )dan .AND. (logika dan).

57

Pilih proses yang and

 pilih

Page 17: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 17/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

Bentuk umum :

IF(<expresi>) <statemen>Dimana :

<expresi> ungkapan logika atau ungkapan hubungan yang akan

diseleksi.

<statemen> executable statement , kecuali statemen DO, blok IFatau statemen IF logika lainnya.

Berikut adalah contoh pendeklarasian IF logika yang benar :

IF(X .GT. 3 .AND. Y .LE. 2) GOTO 3

IF(A .LE. X .OR. Y .LE. 2) GOTO 5IF(.NOT. (X .LT. Y .OR. G .GT. GG)) GOTO 3

Contoh 3.15

C PROGRAM MENCARI TAHUN KABISAT

C234567890

WRITE(*,’(1X,A,\)’)’TAHUN ?’

READ(*,’(BN,I4)’) ITAHUN

XTAHUN=ITAHUN/4.0

JTAHUN=ITAHUN/4

IF(XTAHUN .EQ. JTAHUN) GOTO 100

WRITE(*,’(1X,A,I4,A)’)’TAHUN’,

1ITAHUN,’BUKAN TAHUN KABISAT’GOTO 200

100 WRITE(*,’(1X,A,I4,A)’)’TAHUN’,

1ITAHUN,’ADALAH TAHUN KABISAT’

200 CONTINUE

END

Bila program tersebut dijalankan akan didapatkan

hasil :

TAHUN ? 1987TAHUN 1987 ADALAH BUKAN TAHUN KABISAT

B. IF ARITMATIKA

58

Tidak 

Ya

MULAI

BACA

ITAHUN

 

SELESAI

Gambar 3.7 Diagram alir contoh

Menentukan Tahun Kabis

TULIS :

BUKAN TAHUN

KABISAT

XTAHUN

=

JTAHUN

HITUNG

XTAHUN = ITAHUN/4.0

JTAHUN =ITAHUN/4

TULIS :

TAHUN KABISAT

CONTINUE

Page 18: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 18/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

Statemen IF aritmatika digunakan untuk menyeleksi kondisi suatu

ungkapan aritmatika apabila bernilai positif, negatif atau nol. Gambar 

3.8 menunjukkan diagram alir dari if aritmatika.Bentuk umu IF aritmatika adalah :

IF (<expressi>) <slabel>,<slabel>, <slabel>

dimana :<expressi> merupakan ekspresi aritmatika (disebelah kanan

tanda =) yang akan dievaluasi harganya.

<slabel> merupakan nomor statemen yang dituju selanjutnya

 bila <expressi> lebih kecil, sama dengan atau lebih besar dari nol.

Gambar 3.8 Diagram alir IF Arithmatika

Berikut adalah contoh pendeklarasian statemen IF aritmatika yangsahih :

IF (A+B) 21, 23, 24 IF(Z-0.001)12, 12, 13IF(X) 3, 4, 5 IF(K(I,J)-1)20, 40, 30IF(A*XZ**3-A*B) 2, 3, 4

Contoh 3.16 :

C PROGRAM PREMI

C PREMI = 9.75 JIKA BELUM KAWIN

C PREMI = 16,25 KAWIN TANPA ANAK

C PREMI = 24.50 KAWIN PUNYA ANAK

C234567890

REAL NET

WRITE(*,50)’ID ?’

50 READ(*,’(BN,I4)’)ID

PAY = 50000.00

IF(TYPE-2) 10,20,30

10 NET = PAY -9.75

GOTO 75

20 NET = PAY – 16.25

GOTO 75

30 NET = PAY – 24.50

59

= 0

< 0 > 0

FALSE

FALSETRUE

TRUEI

E<

0

E=

0J

EI

J

 

ATAU

Gambar 3.9 Diagram alir contoh 3.16,

Menentukan Jumlah Premi

POSITIF

 NOL

 NEGATIF

MULAI

BACA ID

PAY 50000

SELESAI

 NETPAY-16.25 NET PAY-9.75 NETPAY-2

CETAK 

ID, NET

TYPE-2

Page 19: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 19/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

75 WRITE(*,40)ID, NET

40 FORMAT(1X,I5,3X,F12.2)

END

C. IF BLOK 

Statemen IF blok dapat terdiri dari statemen IF-THEN, ELSE,

ELSEIF dan ENDIF.Bentuk umum :

IF(<statemen>) THEN

ELSE

ELSEIF (<statemen>) THEN

ENDIFBerikut contoh pendeklarasian IF-THEN, ELSE, ELSEIF dan

ENDIF :

A. IF (IREMAIN .EQ. 2) THEN

<statemen>ENDIF

B. IF(IREMAIN .EQ.2) THEN

<statemen>ELSE

<statemen>

ENDIFC. IF(IREMAIN .EQ. 2) THEN

<statemen>

ELSEIF (IREMAIN .EQ.3) THEN

<statemen>ELSE

<statemen>

ENDIF

Contoh 3.17 :

C234567890CHARACTE*20 NAMA(5), KET, GARIS*52

REAL*4 NILAI(5)

DATA NAMA /’ARIEF’,’BUDI’,’CANDRA’,’DEWI’,’EDI’/

DATA NILAI/95.9,57.5,23.5,90.0,65.75/

C CETAK JUDUL TABEL

GARIS=’----------------------------------------‘

WRITE(*,’(1X,A)’)’ DAFTAR NILAI UJIAN’

WRITE(*,*)

WRITE(*,’(1X,A)’) GARIS

60

Page 20: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 20/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

WRITE(*,’(1X,A)’)’ NAMA MAHASISWA NILAI KETERANGAN’

WRITE(*,’(1X,A)’) GARIS

DO 15 I=1,5

IF(NILAI(I) .GT. 75.0) THENKET = ‘LULUS SANGAT BAIK’

ELSEIF(NILAI(I) .GT. 65.0) THEN

KET = ‘LULUS BAIK’

ELSEIF(NILAI(I) .GT. 55.0) THEN

KET = ‘LULUS CUKUP’

ELSE

KET =’TIDAK LULUS’

ENDIF

15 WRITE(*,40) NAMA(I), NILAI(I), KET

40 FORMAT(1X,A20,2X,F6.2,2X,A20)

WRITE(*,’(1X,A)’) GARIS

END

61

Gambar 3.10 Diagram alir contoh 3.17,Menentukan kelulusan mahasiswa

TIDAK 

TIDAK 

TIDAK 

YA

YA

YA

MULAI

BACA

DATA NAMA, NILAI

SELESAI

 NILAI(I) >

75.0 ?

KET =’TIDAK LULUS’

CETAK 

JUDUL TABEL

DO

I=1,5

 NILAI(I) >

65.0 ?

 NILAI(I) >

55.0 ?

 

CETAK 

JUDUL TABEL

1

5

KET =’LULUS SANGAT BAIK’

KET =’LULUS BAIK’

KET =’LULUS CUKUP’

Page 21: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 21/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

SOAL-SOAL YANG DIPECAHKAN

3.1 Temukan nilai akhir K setelah tiap ruas program FORTRAN berikut dilaksanakan

a. K=210 DO 20 I=3,8,2

IF (I .EQ.5) GOTO 20

K=K+1

20 CONTINUEK=2*K 

 b. K=210 DO 20 I=3,8,2

IF (I .EQ.5) GOTO 10

K=K+1

20 CONTINUEK=2*K 

Jawab :a. Pernyataan pertama memberi nilai 2 kepada K. Kemudian DO loop dieksekusi

sebagai berikut :

(i) Pertama untuk I=3. karena I≠5, pernyataan K=K+1 dieksekusi, yangmenghasilkan :

K  K+1 = 2+3=5

(ii) Kemudian untuk I=5. Karena I=5,pengendalian dialihkan keCONTINUE yang mendaur-ulang DO loop

(iii) Kemudian untuk I=7. Karena I≠5, pernyataan K=K+1 dieksekusi,

yang menghasilkan :K  K+1 = 5+7=12

 Nilai I berikutnya melampaui nilai uji, sehingga pengendalian dialihkan

ke pernyataan yang menyusul DO loop, yang melipat duakan nilai K.

Karenanya nilai K terakhir adalah 24.(iv)

 b. Pernyataan pertama memberi nilai 2 kepada K. Kemudian DO loop dieksekusisebagai berikut :

(i) Pertama untuk I=3. Karena I≠5 pernyataan K=K+1 dieksekusi, yang

menghasilkan :

K  K+1 = 2+3=5(ii) Kemudian untuk I=5. Karena I=5, pengendalian dialihkan ke

 pernyataan DO

Karena pengendalian dialihkan ke pernyataan DO, DO loop mulai dari awallagi dan menetapkan I=3. Jadi, (i) dan (ii) diulang berkali-kali. Ini

memberikan sebuah loop tak terhingga dan tidak terdapat nilai terakhir dari

K.

62

Page 22: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 22/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

3.2 Tuliskan pernyataan-pernyataan berikut dalam FORTRAN :

a. Jika X>Y, berhenti

 b. Jika J≠K, lanjut ke pernyataan berpengenal 31c. Jika a2≤B+C, lanjutkan ke pernyataan berpengenal 41

d. Jika A-B≥X3, berhenti

Jawab :

a. IF(X .GT. Y) stop c. IF(A**2 .LE. B+C) GOTO 41

b. IF(J .NE. K) GOTO 31 d. IF(A-B .GE. X**3) STOP

3.3 Andaikan X dan Y telah didefinisikan. Tuliskan sebuah pernyataan FORTRAN

atau ruas FORTRAN yang (a) mengalihkan pengendalian ke pernyataan

 berpengenal 41 jika a2 ≤ Y, dan jika tidak demikian mengalohkan pengendalian ke

 pernyataan berpengenal 42; (b) menetapkan K=0 jika X+Y>100, dan jika tidak menetapkan K=1.

Lakukan hal di atas dalam dua cara, sekali dengan sebuah pernyataan IF logika.

Jawab :

a . (i) perhatikan bahwa a2 ≤ Y, jika dan hanya jika a2 – Y negatif atau nolIF (X**2-Y) 41, 41, 42

(ii) IF (X**2 .LE. Y) GOTO 41

42 ………………………

 b. (i) Perhatikan bahwa X+Y>100 jika dan hanya jika X+Y-100 positif IF(X+Y-100.0)20, 20, 10

10 K=0GOTO 3020 K=1

30 ……………………….

(ii) IF (X+Y .LE. 100.0) GOTO 20K=0

GOTO 30

20 K=1

30 ……………….

SOAL-SOAL LATIHAN

1. Pada tiap pernyataan DO berikut, temukan kesalahan, jika ada :

a. DO 700, LAMB=1,14,l c. DO 900 K=I, J, K   b. DO 800 J=7,M**2,2 d. DO 1000 LONG=K234 , K123, K345

2. Temukan nilai K setelah tiap ruas FORTRAN berikut dieksekusi

63

Page 23: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 23/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

a. K=3

DO 100 J=3,7,3

K=K+J100 CONTINUE

K=3*K 

 b. K=3

M=2

DO 300 J=3,7,MM=M+K 

300 CONTINUE

K=3*K c. K=3

M=2

DO 300 J=3,7,M

K=K+J300 CONTINUE

K=3*K 

D. K=3

M=2

DO 400 J=M,7,M

K=J+K+MIF(K.GT.9) GOTO 10

400 CONTINUE

10 K=3*K 

3. Temukan kesalahan jika ada, pada tiap pernyataan FORTRAN berikut:

a. IF(A=B) GOTO 50 e. IF(X.LE.100) GOTO K   b. IF(X GT Y) STOP f. IF(A-100)10,20,30

c. IF(B**2-A*C) STOP g. IF(X.GE.Y) GOTO 55

d. IF(X.LT.Y+Z) 10,15, 20 h. IF(INT.LT.AMOUNT STOP

4. Jika J dan K masing-masing berisi 3 dan 5. temukan nilai akhir J setelah

masing-masing ruas program dieksekusi :

a. IF(J.GE.K) J=J+2

J=J+2

 b. IF(J.LT.K-1) GOTO 10

J=J+210 J=J+K c. IF(5*J.EQ.3*K) J=J+2

J=J+2

D. IF(J.GE.K+1) GOTO 10

J=J+2

10 J=J+K d. IF(J-) 10,10,20

10 J=K 

20 J=J+2

IF(2*J-K)10,10,20

10 J=K 

20 J=J+2

PRAKTIKUM

1. Tulislah bebrapa program FORTRAN berikut, jalankan, amati prosesnya dan

simpan dengan nama berbeda.

C23456789

PROGRAM LAT3_1A

C Program statemen STOP

WRITE(*,4) A

4 FORMAT (1X,’NILAI A = ‘,F4.1)

C23456789

PROGRAM LAT3_1B

C Program statemen PAUSE

A=10.0

B=12.0

64

Page 24: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 24/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

STOP

END

WRITE(*,4) A

PAUSE ‘TEKAN <ENTER> UNTUK MELIHAT NILAI B’

WRITE(*,6) B

4 FORMAT(1X,’NILAI A = ‘, F4.1)

6 FORMAT(1X, ‘NILAI B = ‘,F4.1)STOP

END

C23456789PROGRAM LAT3_1C

C Program statemen membuat fungsi

C Y(X)= LOG10 (X)

DO J=1,20,2

X=FLOAT(J)Y=LOG10(X)

WRITE(*,50) X, Y

ENDDO

50 FORMAT(1X,’NILAI A = ‘, F7.5),

- 3X,’NILAI LOG10(X) = ‘,F9.5)

END

C23456789PROGRAM LAT3_1D

C Program membuat fungsi

C Y(X) = X!

DOUBLEPRECISION Y

WRITE(*,*) ‘BERAPA FAKTORIAL? ‘READ(*,*) IFAKT

Y=1.0

DO N=1, IFAK 

X=FLOAT(N)

Y=Y*X

WRITE(*,4) X,YENDDO

4 FORMAT(1X,’HARGA ‘, I5,’!’,

‘ADALAH’, E27.17)

STOPEND

C23456789

PROGRAM LAT3_1E

C Program menghitung jumlah bilangan

C dari 1 sampai NDOUBLEPRECISION Y

WRITE(*,*) ‘N = ?’

READ(*,*) IAKHIR 

Y=0.0DO 10 N=1, IAKHIR 

X=FLOAT(N)

Y=Y+XWRITE(*,10) N,Y

ENDDO4 FORMAT(1X,’JUMLAH BIL. DARI

- 1-- ‘, I5, ‘ADALAH’, F9.1)

STOP

END

C23456789

PROGRAM LAT3_1F

C Program menghitung nilai dari persamaan

C R

bv

a P V  P T 

)(),(

2

−   

   +=

C

CHARACTER*17 IFX1

DOUBLEPRECISION P,V,TC PERSAMAAN GAS CO2

R=8.31*1.0E+3

A=366.0B=0.0429

DO M=1, 25P=10000.0*FLOAT(M)

DO N=1,M

V=FLOAT(N)

T=(P+A/V**2)*(V-B)/R 

WRITE(*,10) P, V, TENDDO

ENDDO

10 FORMAT(1X, ‘P= ’,F9.1,\,1X,’V= ’,F9.1,\,1X,’T=’,F9.1)

STOP

ENDC23456789

PROGRAM LAT3_1F

C Program mencari bilangan terbesar 

C

REAL LAR WRITE(*,*) ‘N = ?’

READ(*,10) N

10 FORMAT(I6)

WRITE(*,*) ‘LAR = ?’

READ(*,20) LAR I=1

100 READ(*,20) X

20 FORMAT(F12.2)

IF (LAR .GE.X) GOTO 200

LAR=X200 I=I+1

65

Page 25: BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran)

5/17/2018 BAB 3 Pengaturan Aliran Pemograman (Fotran) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-pengaturan-aliran-pemograman-fotran 25/25

 

Pemrograman Komputer Bahasa FORTRAN -

IF (I .LE.N-1) GOTO 100

WRITE(*,30) LAR 

30 FORMAT(1X,’BIL. TERBESAR ADALAH’,2X,F12.2)

STOP

END

2. Buatlah program untuk menghitung :

a. 1/n! b. y(t)=10.0 sin(2Πft) exp(-0.9t)

c. ∑=

==+

n

iB A11

1Bdan10.0Adengan1

d. 0.1)(2

++= t t t  y

3. Buatlah program untuk menghitung

∑=++

10

1

2 1n

nn menggunakan statemen

GOTO dan IF (decision) THEN

4. Hitunglah 0.80.75.0 24−+−=  x x x y dengan batas -4<x<4 dengan step 0.1

66