BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - lontar.ui.ac.id 25529-Efek pengumuman... · tersebut akan menyebabkan...

12
16 Universitas Indonesia BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dampak dari pengumuman buy back saham oleh perusahaan terhadap harga saham emiten yaitu dengan melihat ada tidaknya abnormal return dan cumulative abnormal return di sekitar tanggal pengumuman. Selain itu penelitian ini juga akan melihat ada tidaknya perbedaan rata-rata abnormal return dan cumulative abnormal return pada saat sebelum dan sesudah pengumuman sebagai akibat dari reaksi pasar terhadap pengumuman buy back saham tersebut. Metodologi penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu 1. Prosedur pengumpulan data. Tahapan ini dimulai dari penentuan event yang akan diteliti, pemilihan sampel perusahaan, penentuan tanggal event, penentuan periode penelitian, hingga pengumpulan data yang diperlukan. 2. Prosedur pengolahan data Pada tahapan ini terdiri dari dua bagian yaitu tahapan pemodelan expected return dn tahapan event study. Tahapan pemodelan expected return dari saham yang digunakan dalam penelitian. Pemodelan yang dilakukan menggunakan market model dengan variabel independennya adalah return market dalam hal ini adalah IHSG. Untuk model yang tidak signifikan akan dikeluarkan dari sampel. Sedangkan untuk tahapan event study dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya abnormal return yang didapat oleh para investor terkait dengan terjadinya peristiwa tersebut. Tahapan ini dimulai dengan menghitung abnormal return sebagai selisih antara actual return dengan expected return yang diperoleh dari tahapan sebelumnya serta cumulative abnormal return yang merupakan akumulasi dari abnormal return yang diperoleh. 3. Prosedur uji signifikansi Pada tahapan ini akan dilakukan uji secara statistik apakah pengumuman perusahaan akan melakukan buy back sahamnya memberikan abnormal Efek pengumuman..., Fanny Tri Lestari, FE UI, 2008

Transcript of BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN - lontar.ui.ac.id 25529-Efek pengumuman... · tersebut akan menyebabkan...

16 Universitas Indonesia

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dampak dari

pengumuman buy back saham oleh perusahaan terhadap harga saham emiten yaitu

dengan melihat ada tidaknya abnormal return dan cumulative abnormal return di

sekitar tanggal pengumuman. Selain itu penelitian ini juga akan melihat ada

tidaknya perbedaan rata-rata abnormal return dan cumulative abnormal return

pada saat sebelum dan sesudah pengumuman sebagai akibat dari reaksi pasar

terhadap pengumuman buy back saham tersebut.

Metodologi penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu

1. Prosedur pengumpulan data.

Tahapan ini dimulai dari penentuan event yang akan diteliti, pemilihan

sampel perusahaan, penentuan tanggal event, penentuan periode penelitian,

hingga pengumpulan data yang diperlukan.

2. Prosedur pengolahan data

Pada tahapan ini terdiri dari dua bagian yaitu tahapan pemodelan expected

return dn tahapan event study. Tahapan pemodelan expected return dari

saham yang digunakan dalam penelitian. Pemodelan yang dilakukan

menggunakan market model dengan variabel independennya adalah return

market dalam hal ini adalah IHSG. Untuk model yang tidak signifikan

akan dikeluarkan dari sampel. Sedangkan untuk tahapan event study

dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya abnormal return yang didapat

oleh para investor terkait dengan terjadinya peristiwa tersebut. Tahapan

ini dimulai dengan menghitung abnormal return sebagai selisih antara

actual return dengan expected return yang diperoleh dari tahapan

sebelumnya serta cumulative abnormal return yang merupakan akumulasi

dari abnormal return yang diperoleh.

3. Prosedur uji signifikansi

Pada tahapan ini akan dilakukan uji secara statistik apakah pengumuman

perusahaan akan melakukan buy back sahamnya memberikan abnormal

Efek pengumuman..., Fanny Tri Lestari, FE UI, 2008

17

Universitas Indonesia

return pada para investor, serta mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata

besarnya abnormal return dan cumulative abnormal return pada sebelum

dan sesudah hari pengumuman. Selain itu uji statistik ini juga digunakan

untuk membandingkan apakah ada perbedaan rata-rata besarnya abnormal

return dan cumulative abnormal return antara perusahaan yang melakukan

buy back dengan alasan meningkatkan harga saham melalui peningkatan

laba bersih per saham dengan perusahaan yang melakukan buy back

dengan alasan meningkatkan harga saham melalui peningkatan dividen per

saham. Uji statistik ini juga digunakan untuk membandingkan apakah ada

perbedaan rata-rata besarnya abnormal return dan cumulative abnormal

return antara perusahaan yang melakukan buy back yang memiliki tingkat

pertumbuhan yang tinggi dengan perusahaan yang melakukan buy back

yang memiliki tingkat pertumbuhan yang rendah.

3.1. Prosedur Pengumpulan Data

3.1.1. Penentuan Event

Peristiwa yang akan diteliti dalam karya akhir ini adalah peristiwa

pembelian kembali saham yang dikeluarkan perusahaan publik yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini akan berfokus pada peristiwa pengumuman

keputusan perusahaan akan melakukan pembelian kembali saham.

Event ini dipilih karena penulis ingin memperoleh bukti empiris tentang

dampak aksi korporasi berupa pelaksanaan buy back saham terhadap return saham

perusahaan. Dalam penelitian perusahaan sampel akan dibagi berdasarkan alasan

dan tingkat pertumbuhan perusahaan.

3.1.2. Penentuan Sampel

Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahan publik yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan pembelian kembali sahamnya.

Penelitian ini akan mengambil sampel selama enam tahun terakhir yaitu dari tahun

2002 sampai dengan tahun 2007. Yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan

periode waktu tersebut adalah periode waktu tersebut merupakan periode waktu

terbaru. Periode waktu tersebut juga dipilih untuk menghindarkan periode 1998-

Efek pengumuman..., Fanny Tri Lestari, FE UI, 2008

18

Universitas Indonesia

1999 dalam perhitungan yang akan digunakan. Dimana pada periode tersebut

Indonesia mengalami krisis ekonomi dan dikhawatirkan kondisi tersebut

mempengaruhi kondisi pasar modal Indonesia.

Berdasarkan laporan tahunan Bappepam selama kurun waktu tahun 2002

sampai dengan 2007 diperoleh daftar perusahaan-perusahaan publik yang

melakukan pembelian kembali saham, seperti dalam table dibawah ini.

Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Yang Melakukan Buy Back Saham

Sumber : Laporan Tahunan BAPEPAMLK Tahun 2002-2007

3.1.3. Identifikasi Event Date

Identifikasi event date penting dilakukan karena informasi pada event date

tersebut akan menyebabkan pasar bereaksi. Dalam penelitian ini hari atau tanggal

Tahun Nama Perusahaan Kode

PT Dynaplast Tbk DYNA

PT HM sampoerna Tbk HMSP

PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF

PT Metrodata Elektronik Tbk MTDL

PT Matahari Putra Prima Tbk MPPA

PT Panin Insurance Tbk

PT Matahari Putra Prima Tbk MPPA

PT Trimegah Securities Tbk TRIM

PT Metrodata Elektronik Tbk MTDL

PT Bentoel Internasional Investama Tbk RMBA

PT Sari Husada Tbk SHDA

PT Humpuss Intermoda Tbk HITS

PT Asuransi Dayin Mitra Tbk ASDM

PT Matahari Putra Prima Tbk MPPA

PT Trimegah Securities Tbk TRIM

PT Berlian Laju Tanker Tbk BLTA

PT Telkom Tbk TLKM

PT Metrodata Elektronik Tbk MTDL

PT Petrosea Tbk PTRO

PT Bank Central Asia, Tbk BBCA

PT Telkom Tbk TLKM

PT Suryainti Permata Tbk SIIP

PT Berlian Laju Tanker Tbk BLTA

PT Bumi Resources Tbk BUMI

PT Kalbe Farma Tbk KLBF

PT Bentoel Internasional Investama Tbk RMBA

PT Centrin Online Tbk CENT

PT Berlian Laju Tanker Tbk BLTA

PT Telkom Tbk TLKM

PT Panin Life Tbk PNLF

PT Panin Insurance Tbk PNIN

PT Suryainti Permata Tbk SIIP

PT Kalbe Farma Tbk KLBF

PT SMART Tbk SMAR

2007

2002

2003

2004

2005

2006

Efek pengumuman..., Fanny Tri Lestari, FE UI, 2008

19

Universitas Indonesia

kejadian (event date) yang digunakan adalah ketika perusahaan mengungkapkan

rencana pembelian kembali saham kepada seluruh pemegang saham melalui

RUPS. Dimana pada hasil RUPS tersebut mengumumkan bahwa perusahaan

akan melakukan buy back sahamnya kepada seluruh pemegang sahamnya.

3.1.4. Penentuan Periode Penelitian

Periode penelitian terdiri dari periode estimasi dan periode event. Dalam

peneltian ini, digunakan periode estimasi dari hari -180 sampai hari ke -11 dari

pengumuman dimana return pada periode estimasi akan digunakan untuk

menghasilkan model expected return. Sedangkan untuk periode event yang

diamati selama 21 hari, yitu terbagi menjadi 10 hari setelah tanggal event, serta 10

hari sebelum tanggal event. Skema periode ini dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 3.1 Skema Periode Event Study

Sumber : (Chen, Cheng, Chen, 2002)

3.1.5. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan mencakup data harga saham harian dari

perusahaan-perusahaan tersebut, beserta harga saham harian dari pasar yang

diperoleh dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kedua data ini merupakan

data sekunder yang diperoleh dari Yahoo Finance. Dari data harga saham ini

selanjutnya akan dilakukan perhitungan guna memperoleh return harga saham

harian dari masing-masing saham tersebut. Data mengenai harga saham

perusahaan sampel diambil mulai dari 180 hari sebelum pengumuman sampai

Efek pengumuman..., Fanny Tri Lestari, FE UI, 2008

20

Universitas Indonesia

dengan 10 hari setelah pengumuman. Dengan pembagian seperti yang telah

disebutkan sebelumnya yaitu 170 hari data saham tersebut akan digunakan untuk

periode estimasi dan 21 hari data harga saham yaitu 10 hari sebelum dan 10 hari

setelah event akan digunakan untuk pengamatan dan pengujian periode event.

3.1.6. Seleksi Sampel

Dari seluruh perusahan yang melakukan pembelian kembali sahamnya

pada periode tahun 2002 sampai dengan tahun 2007, dilakukan seleksi untuk

menetapkan perusahaan mana yang dapat dijadikan sebagai sampel dalam

penelitian ini. Yang menjadi kriteria dalam seleksi sampel ini adalah :

1. Tercukupinya periode event yang diperlukan dalam melihat reaksi harga

saham sebelum dan setelah pengumuman, yaitu [-10,+10] hari dari tanggal

efektif pengumuman.

2. Tercukupinya periode estimasi yang diperlukan dalam membentuk model

optimal untuk menghitung expected return dari masing-masing saham

dalam hal ini 170 hari sebelum periode event. Emiten yang tidak memenui

kriteria kedua ini dikarenakan pada periode estimasi tersebut ternyata

emiten belum terdaftar di bursa atau belum listing atau belum IPO.

Emiten yang tidak memenuhi kriteria ini adalah PT Humpuss Intermoda

Transportation. Perusahaan ini tidak memenuhi kriteria karena jarak

antara IPO dan pengumuman buy back yang terlalu dekat.

3. Pengumuman pembelian kembali saham terjadi pada periode tahun 2002

sampai dengan tahun 2007. Emiten yang tidak memenuhi kriteria ini

disebabkan oleh pengumuman pembelian kembali saham sebelum tahun

2002. Emiten yang tidak memenuhi kriteria tersebut adalah PT Dynaplast

Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Metrodata Elektronik Tbk, PT

Panin Insurance Tbk. Perusahaan-perusahaan ini tidak memenuhi kriteria

karena pengumumannya dilakukan pada tahun 2001.

Efek pengumuman..., Fanny Tri Lestari, FE UI, 2008

21

Universitas Indonesia

3.1.7. Pengelompokkan Sampel

Dari sampel yang sudah memenuhi persyaratan maka sampel-sampel

tersebut dikelompokkan berdasarkan alasan melakukan buy back saham. Adapun

alasannya adalah :

1. Untuk meningkatkan nilai saham melalui peningkatan laba bersih per

saham.

2. Untuk meningkatkan nilai saham melalui peningkatan dividen per saham

Sesuai dengan laporan tahunan BAPEPAM LK dari tahun 2002 sampai tahun

2007.

Selain itu sampel juga dikelompokkan berdasarkan tingkat pertumbuhan

yang berdasarkan nilai Tobin Q. Untuk perusahaan yang memiliki nilai Tobin Q

lebih besar dari satu maka akan dikelompokkan pada perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan tinggi, sedangkan untuk perusahaan yang memiliki nilai Tobin Q

kurang dari satu akan dikelompokkan pada perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan rendah. Nilai Tobin Q hitung dengan membagi rata-rata nilai

market dengan book value dari ekuitas perusahaan sebelum pengumuman

(Akhigbe dan MaDura, 1996).

3.2. Prosedur Pengolahan Data

Data yang akan digunakan dalam kedua tahapan berikut ini adalah return

dari harga saham, maka dari hasil data-data harga saham harian yang telah

dikumpulkan untuk masing-masing sampel maupun market dipersiapkan terlebih

dahulu yaitu dikonversikan menjadi return saham harian. Actual return untuk

masing-masing sampel diperoleh dengan membandingkan harga penutupan hari

iini dengan harga penutupan hari sebelumnya, yaitu:

Rit = …………………………………………………………………(3.1)

Dimana : Rit = actual return saham i pada periode t

Pit = harga untuk saham i pada periode t

Pit-1 = harga saham I pada periode t-1

Sedangkan return market harian diperoleh dengan membandingkan

indeks penutupan hari ini dengan indeks penutupan kemarin. Indek dalam hal ini

yaitu IHSG. Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Efek pengumuman..., Fanny Tri Lestari, FE UI, 2008

22

Universitas Indonesia

Rmt = …………………………………………………………...(3.2)

Dimana : Rmt = return market pada periode t

IHSGt = IHSG pada periode t

IHSGt-1 = IHSG pada periode t-1

3.2.1. Tahapan Pemodelan Expected Return

Untuk menghitung expected return, berdasarkan Weston, et.al (2004:153),

ada tiga metode yang dapat digunakan yaitu: mean adjusted return method,

market model method, dan market adjusted return method. Dalam penelitian akan

digunakan metode market model. Dengan metode ini selain mempertimbangkan

return dari saham dan return dari market juga mempertimbangkan risiko yang

terkait dalam return saham dan market. Data yang digunakan dalam perhitungan

ini adalah return saham perusahaan sampel pada periode estimasi. Untuk setiap

perusahaan yang melakukam pengumuman pembelian kembali saham, periode

estimasi dari hari ke -180 sampai hari ke -11 digunakan untuk mengestimasi

parameter αj dan βj dengan menggunakan market model method seperti berikut :

Rjt = αj + βjRmt + εjt..............................................................................................(3.3)

dimana Rjt adalah return saham perusahaan j pada periode t

Rmt adalah market index pada periode t

βj untuk mengukur sensitivitas saham perusahaan j terhadap pasar

(risiko pasar)

αj untuk mengukur rata-rata return dari periode yang tidak

dijelaskan oleh pasar

εjt adalah eror statistika

Setelah itu maka maka akan diperoleh nilai dan nilai yang merupakan

koefisien prediksi hasil regresi antara return saham individual dengan return

market. Kemuadian akan di bentuk model untuk perhitungan expected return

dengan market model (Weston, Mitchel, dan Mulherin) yaitu:

= + ……………………………………………………………(3.4)

Dimana: adalah expected return pada periode t dari perusahaan j

adalah market index pada periode t

Efek pengumuman..., Fanny Tri Lestari, FE UI, 2008

23

Universitas Indonesia

Nilai mengukur rata-rata return yang tidak dijelaskan oleh pasar

Nilai mengukur sensitivitas perusahaan j terhadap pasar

Dalam pembentukan market model, digunaan model regresi linier. Untuk

itu, pembentukan market model harus memenuhi asumsi-asumsi regresi linier.

Beberapa asumsi tidak diuji dalam penelitian ini. Sembiring (2003: 39)

menyatakan bahwa alat uji yang dipakai, uji t dan F, cukup robust sehingga

asumsi kesamaan variansi dan kenormalan tidak dituntut secara ketat dipenuhi.

Khusus untuk data time series, seperti harga saham, penggunaannya untuk

pemodelan ekonometrik memerlukan asumsi bahwa data tersebut adalah stasioner.

Suatu data dikatakan stasioner jika tidak mengalami perubahan rerata dan variansi

yang signifikan sepanjang periode pengamatan. Pengujian kestasioneran data

dilakukan dengan mgnggunakan uji Augmented Dickey-Fuller Statistiks (ADF-

test). Pada pengujian ini akan dibandingkan antara ADF Test Statistiks dengan

1% critical value* pada menu unit root test yang ada pada program EViews,

dimana jika ADF Test Statistiks > 1% critical value* berarti H0 (terdapat unit root

dalam data) diterima yang berarti data tidak stasioner dan perlu ditransformasi

dengan diferensiasi. Pada umumnya data dalam bidang keuangan mempunyai

kecenderungan trend, sehingga data mentah belumlah stasioner. Berdasarkan

penelitian-penelitian event study yang telah dilakukan sebelumnya, untuk data

yang telah diubah dalam bentuk return dikatan telah mengalami kondisi stasioner

karena telah dilakukan transformasi, yaitu diferensiasi pada ordo 1.

3.2.2. Tahapan Event Study

Setelah mendapatkan model expected return, maka tahapan selanjutnya

adalah melakukan tahapan empiris event study. Tujuan utama tahapan ini adalah

untuk meneliti reaksi pasar terhadap suatu kejadian dengan menghitung excess

return yang mungkin terjadi antara actual return dengan expected return (return

yang didapat tanpa adanya suatu peristiwa), atau yang sering disebut abnormal

return. Parameter estimasi dari setiap perusahaan yang mengumumkan pembelian

kembali saham, dan , akan digunakan untuk menghitung abnormal return,

ERjt, dari hari ke -10 sampai hari ke +10 untuk setiap perusahaan yang

Efek pengumuman..., Fanny Tri Lestari, FE UI, 2008

24

Universitas Indonesia

mengumumkan pembelian kembali saham. Perhitungannya adalah sebagai

berikut:

ARjt = Rjt - - Rmt………………………………………………………...(3.5)

Dimana ARjt merupakan abnormal return dari perusahaan j pada periode t

Rjt merupakan actual return dari perusahaan j pada periode t

merupakan estimasi rata-rata return dari periode j yang tidak

dijelaskan oleh pasar.

merupakan estimasi sensitivitas saham perusahaan j terhadap

pasar (risiko pasar)

Rmt adalah market index pada periode t

Rata-rata abnormal return (AAR) untuk tiap hari dari dari periode event

dan cumulative average abnormal return (ACAR) akan dihitung untuk menguji

efek pengumuman dengan perhitungan sebagai berikut :

AARt = ∑

ACAR (-d,d) = ∑

Dimana n merupakan jumlah dari perusahaan dan (-d,d) menunjukan satu periode

dalam suatu periode event.

3.3. Prosedur Uji Signifikansi

3.3.1. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka dapat disusun hipotesis penelitian

sebagai berikut:

A. Untuk Kejadian Pengumuman Buy Back Secara Keseluruhan

1. Pengumuman buy back saham memberikan average abnormal return

positif disekitar tanggal efektif bagi investor.

Hipotesis tersebut dapat diformulasikan sebagai berikut:

H0 : AARt ≤ 0

H1 : AARt > 0

Dimana AARt adalah rata-rata abnormal return pada periode t

2. Pengumuman buy back memberikan cumulative abnormal return positif di

sekitar tanggal pengumuman bagi investor.

Hipotesis tersebut diformulasikan sebagai berikut:

Efek pengumuman..., Fanny Tri Lestari, FE UI, 2008

25

Universitas Indonesia

H0 : ACAR(t1,t2) ≤ 0

H1 : ACAR(t1,t2) > 0

Dimana ACAR(t1,t2) adalah rata-rata cumulative abnormal return

pada periode (t1,t2)

3. Abnormal return sesudah penguman buy back saham lebih besar

dibandingkan dengan abnormal return sebelum pengumuman.

Hipotesis tersebut diformulasikan sebagai berikut:

H0 : AAR[t1,-1] = AAR[1,t2]

H1 : AAR[t1,-1] ≠ AAR[1,t2]

Dimana AAR[t1,-1] adalah rata-rata abnormal return pada

periode [t1,-1]

AAR[1,t2] adalah rata-rata abnormal return pada

periode [1,t2]

4. Cumulative abnormal return sesudah pengumuman buy back saham lebih

besar dibandingkan dengan Cumulative abnormal return ssebelum

pengumuman.

Hipotesis tersebut diformulasikan sebagai berikut:

H0 : ACAR[t1,-1] = ACAR[1,t2]

H1 : ACAR[t1,-1] ≠ ACAR[1,t2]

Dimana ACAR[t1,-1] adalah rata-rata cumulative abnormal

return pada periode [t1,-1]

ACAR[1,t2] adalah rata-rata cumulative abnormal

return pada periode [1,t2]

B. Untuk Kejadian Pengumuman Buy Back Yang Dikelompokkan Berdasarkan

Alasan Buy Back

1. Pengumuman buy back saham memberikan average abnormal return

positif disekitar tanggal efektif bagi investor.

Hipotesis tersebut dapat diformulasikan sebagai berikut:

H0 : AARt ≤ 0

H1 : AARt > 0

Dimana AARt adalah rata-rata abnormal return pada periode t

Efek pengumuman..., Fanny Tri Lestari, FE UI, 2008

26

Universitas Indonesia

2. Pengumuman buy back memberikan cumulative abnormal return positif di

sekitar tanggal pengumuman bagi investor.

Hipotesis tersebut diformulasikan sebagai berikut:

H0 : ACAR(t1,t2) ≤ 0

H1 : ACAR(t1,t2) > 0

Dimana ACAR(t1,t2) adalah rata-rata cumulative abnormal return

pada periode (t1,t2)

3. Abnormal return antara perusahaan yang melakukan buy back saham

dengan alasan 1 akan ada berbeda dengan perusahaan yang melakukan buy

back saham dengan alasan 2.

Hipotesis tersebut diformulasikan sebagai berikut:

H0 : AAR1 = AAR2

H1 : AAR1 ≠ AAR2

Dimana AAR1 adalah rata-rata abnormal return untuk

alasan 1

AAR2 adalah rata-rata abnormal return untuk

alasan 2

4. Cumulative abnormal return antara perusahaan yang melakukan buy back

saham dengan alasan 1 akan berbeda dengan perusahaan yang melakukan

buy back saham dengan alasan 2.

Hipotesis tersebut diformulasikan sebagai berikut:

H0 : ACAR1 = ACAR2

H1 : ACAR1 ≠ ACAR2

Dimana ACAR1 adalah cumulative rata-rata abnormal

return untuk alasan 1

ACAR2 adalah cumulative rata-rata abnormal

return untuk alasan 2

C. Untuk Kejadian Pengumuman Buy Back Yang Dikelompokkan Berdasarkan

Tobin Q

1. Pengumuman buy back saham memberikan average abnormal return

positif disekitar tanggal efektif bagi investor.

Hipotesis tersebut dapat diformulasikan sebagai berikut:

Efek pengumuman..., Fanny Tri Lestari, FE UI, 2008

27

Universitas Indonesia

H0 : AARt ≤ 0

H1 : AARt > 0

Dimana AARt adalah rata-rata abnormal return pada periode t

2. Pengumuman buy back memberikan cumulative abnormal return positif di

sekitar tanggal pengumuman bagi investor.

Hipotesis tersebut diformulasikan sebagai berikut:

H0 : ACAR(t1,t2) ≤ 0

H1 : ACAR(t1,t2) > 0

Dimana ACAR(t1,t2) adalah rata-rata cumulative abnormal return

pada periode (t1,t2)

3. Abnormal return antara perusahaan yang melakukan buy back saham

dengan nilai Tobin Q ≥ 1 akan berbeda dengan perusahaan yang

melakukan buy back saham dengan nilai Tobin Q < 1

Hipotesis tersebut diformulasikan sebagai berikut:

H0 : AAR1 = AAR2

H1 : AAR1 ≠ AAR2

Dimana AAR1 adalah rata-rata abnormal return dengan

nilai Tobin Q ≥ 1

AAR2 adalah rata-rata abnormal return dengan

nilai Tobin Q < 1

4. Cumulative abnormal return antara perusahaan yang melakukan buy back

saham dengan nilai Tobin Q ≥ 1 akan berbeda dengan perusahaan yang

melakukan buy back saham dengan nilai Tobin Q < 1

Hipotesis tersebut diformulasikan sebagai berikut:

H0 : ACAR1 = ACAR2

H1 : ACAR1 ≠ ACAR2

Dimana ACAR1 adalah cumulative rata-rata abnormal

return dengan nilai Tobin Q ≥ 1

ACAR2 adalah cumulative rata-rata abnormal

return dengan nilai Tobin Q < 1

Efek pengumuman..., Fanny Tri Lestari, FE UI, 2008