Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. -...

7
Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flow Chart Pemecahan Masalah Dalam flow chart pemecahan masalah dalam penelitian ini menggambarkan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam melakukan penelitian. Langkah- langkah tersebut yaitu sebagai berikut: Identifikasi Masalah Mulai Analisis Usulan rencana perbaikan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) melalui pendekatan metode PDCA cycle Kesimpulan dan Saran Tujuan Penelitian Pembatasan Masalah 1. Penelitian di PT. Krakatau Steel Divisi HSM 2. Penelitian difokuskan pada faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja dan masalah K3 3. Usulan penerapan dengan menggunakan metode siklus PDCA hanya dikhususkan pada faktor teknisnya dan mengabaikan faktor-faktor dari non teknis seperti budaya kerja, sifat individu karyawan, lingkungan kerja dan lain-lain Pengumpulan Data 1. Sejarah Perusahaan PT. Krakatau Steel 2. Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja & JSA, Ruang Lingkup K3 PT. Krakatau Steel Divisi HSM 3. Data Kecelakaan Kerja, K3 & Job Safety Analysis (JSA) 4. Data Wawancara dan Hasil Diskusi Pengolahan Data Dengan menggunakan konsep PDCA Cycle yang diuraikan menjadi 7' step PDCA yaitu: 1. Identifikasi Masalah K3 2. Menganalisa Penyebab 3. Menentukan Penyebab Dominan 4. Menentukan dan Melaksanakan Rencana Perbaikan 5. Meneliti hasil Perbaikan 6. Standardisasi 7. Membuat Rencana Berikutnya Selesai Selesai Studi Pustaka Studi Lapangan Data Observasi Gambar 3.1. Flow Chart Pemecahan masalah

Transcript of Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. -...

Bab 3

Metodologi Pemecahan Masalah

3.1. Flow Chart Pemecahan Masalah

Dalam flow chart pemecahan masalah dalam penelitian ini menggambarkan

langkah-langkah yang akan ditempuh dalam melakukan penelitian. Langkah-

langkah tersebut yaitu sebagai berikut:

Identifikasi Masalah

Mulai

Analisis

Usulan rencana perbaikan penerapan sistem manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) melalui

pendekatan metode PDCA cycle

Kesimpulan dan Saran

Tujuan Penelitian

Pembatasan Masalah

1. Penelitian di PT. Krakatau Steel Divisi HSM

2. Penelitian difokuskan pada faktor-faktor

penyebab kecelakaan kerja dan masalah K3

3. Usulan penerapan dengan menggunakan

metode siklus PDCA hanya dikhususkan pada faktor

teknisnya dan mengabaikan faktor-faktor dari non teknis

seperti budaya kerja, sifat individu karyawan,

lingkungan kerja dan lain-lain

Pengumpulan Data

1. Sejarah Perusahaan PT. Krakatau Steel

2. Faktor Penyebab Kecelakaan

Kerja & JSA, Ruang Lingkup K3

PT. Krakatau Steel Divisi HSM

3. Data Kecelakaan Kerja, K3 &

Job Safety Analysis (JSA)

4. Data Wawancara dan Hasil Diskusi

Pengolahan Data

Dengan menggunakan konsep PDCA Cycle yang

diuraikan menjadi 7' step PDCA yaitu:

1. Identifikasi Masalah K3

2. Menganalisa Penyebab

3. Menentukan Penyebab Dominan

4. Menentukan dan Melaksanakan Rencana Perbaikan

5. Meneliti hasil Perbaikan

6. Standardisasi

7. Membuat Rencana Berikutnya

SelesaiSelesai

Studi Pustaka

Studi Lapangan

Data Observasi

Gambar 3.1. Flow Chart Pemecahan masalah

3.2. Flow Chart PDCA Cycle

Pengolahan data ini dengan menggunakan konsep PDCA cycle yang diuraikan

menjadi 7’ step PDCA tujuannya agar metode pemecahan masalah kecelakaan

kerja di perusahaan menjadi lebih sistematis dan terstruktur, adapun langkah-

langkahnya sebagai berikut:

Mengidentifikasi Masalah

- Data keterangan mengenai jumlah kecelakaan kerja.

- Data wawancara dan hasil diskusi

- Data Monitoring Job Safety Analisys (JSA).

- Kronologis kecelakaan kerja

PDCA

Menganalisa Penyebab

- Inventarisasi penyebab

Mengumpulkan semua penyebab-penyebab kecelakaan kerja

berdasarkan laporan investigation report dari perusahaan dan

wawancara terhadap para tenaga ahli di perusahaan.

- Stratifikasi penyebab

Stratifikasikan semua faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja

kedalam 4M+IE (man, machine, method, material, environment).

- Strukturisasi penyebab

Gambarkan tulang ikan, dengan menyusun ide-ide yang telah

terkumpul kedalam masing-masing faktor penyebab (4M+IE).

Menguji dan Menetapkan Penyebab Dominan

Melakukan penetapan yang diduga dominan dengan cara proses NGT

(Nominal Group Technique) terhadap pihak perusahaan dalam hal ini

para ahli yang berkompeten atau dapat menggunakan diagram pencar

(scatter diagram) untuk menganalisa korelasi dan regresi dari

penyebab kecelakaan kerja tersebut.

1

2. Fishbone Diagram

3. Nominal Group Technique

(NGT)

Membuat Usulan Rencana Perbaikan

Berisikan rincian rencana perbaikan dan target perbaikan yang ingin

dicapai. Khusus untuk menguraikan rencana perbaikan ini, dapat

memanfaatkan alat bantu 5W+1H dengan menjawab pertanyaan

dibawah ini:

- Kolom why (mengapa) : mengapa faktor tersebut perlu diperbaiki?

- Kolom What (apa) : apa wujud perbaikannya?

- Kolom Where (dimana) : dimana pelaksanaan perbaikannya?

- Kolom when (kapan) : kapan percobaan perbaikan dilakukan?

- Kolom who (siapa) : siapa saja yang terlibat?

- Kolom how (bagaimana) : bagaimana caranya?

4. Alat Bantu 5W+H

Meneliti hasil

- Berisikan analisa perbandingan-perbandingan kondisi sebelum dan

sesudah perbaikan. Alat bantu yang biasa digunakan adalah diagram

pareto, control chart dan diagram balok. Bandingkan diagram

tersebut dengan diagram pada kondisi sebelum perbaikan dan buat

kesimpulan tentang perolehan perbaikannya.

- Apakah target dapat tercapai atau tidak dan apabila masih terjadi

kecelakaan kerja perlu meninjau kembali penyebab kecelakaan kerja

dan mungkin terjadi kekeliruan dalam memilih alternatif perbaikan.

5. Alat Bantu Diagram Pareto, Control

chart dan Diagram Balok

Memperbaharui Standar Prosedur K3 (Standarisasi)

Memperbaharui Standar prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) yaitu perbaikan instruksi atau prosedur kerja yang baru, yang

harus dipatuhi oleh semua petugas/atau karyawan agar terhindar dari

kecelakaan kerja sehinga tercipta kondisi kerja yang aman dan

nyaman.

Membuat Rencana Berikutnya

Gambarkan kondisi kerja yang baru, apakah masih terlihat potensi-

potensi berbahaya yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja atau

persoalan lama masih belum tuntas diselesaikan, sementara di lain

pihak kondisi kerja yang aman dan nyaman tetap diprioritaskan dana

dipertahankan.

6

7

Tidak

Ya

Tercapai atau

tidaknya target

Gambar 3.2. Flow Chart Pemecahan Masalah PDCA Cycle

3.3. Kerangka Pemecahan Masalah

Kerangka pemecahan masalahnya adalah sebagai beikut:

1. Mulai

Kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan observasi langsung kelapangan yaitu

di PT. Krakatau Divisi HSM

2. Identifikasi Masalah

Pada tahap awal penelitian, diidentifikasi jenis dan klasifikasi masalah yang akan

diteliti. Tujuannya adalah untuk memperjelas apa yang akan dibahas dalam

penelitian ini. Dengan identifikasi masalah ini, arah dan pembahasan yang

dilakukan dapat spesifik dan terarah. Identifikasi masalah menyatakan latar

belakang mengapa penelitian dilakukan. Permasalahan-permasalahan yang sudah

dapat diidentifikasikan kemudian difokuskan lagi agar relevan terhadap penelitian

yang akan dilakukan. Identifikasi masalah merupakan tahap selanjutnya dari

kerangka pemecahan masalah, dengan tujuan dapat menentukan penyimpangan

atau permasalahan yang ada pada PT. Krakatau Steel.

Adapun penyimpangan atau permasalahan yang terjadi dalam hal ini adalah

kecelakaan kerja yang masih saja terjadi dan mencari akar penyebabnya. Belum

dilakukannya metode pemecahan masalah K3 secara sistematis, terstruktur, dan

berkesinambungan mengakibatkan terulangnya kembali kecelakaan kerja dimasa

yang akan datang. Dengan melakukan perbaikan K3 dengan mnggunakan konsep

PDCA cycle (7 step PDCA) pada perusahaan PT. Krakatau Steel, diharapkan

dapat menekan jumlah kejadian masalah K3 yang terjadi selama ini. Sehingga

menimbulkan kondisi lingkungan kerja yang aman, nyaman, sehat dan aktivitas

tenaga kerja dapat berjalan dengan optimal. Dari Identifikasi masalah yang akan

dibahas ini didapat dari hasil studi pustaka dan studi langsung dari observasi.

3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

- Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab dominan masalah K3 di PT. Krakatau

Steel divisi/departemen Hot Strip Mill (HSM).

- Mengusulkan rencana perbaikan penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (SMK3) untuk mengurangi masalah K3 seperti kondisi tidak aman

(unsafe condition), tindakan tidak aman (unsafe act) dan kombinasi dari

keduanya (combinate) yang terjadi secara terstruktur dan berkesinambungan

melalui pendekatan metode siklus PDCA (PDCA cycle).

4. Pembatasan masalah

Agar penulisan lebih terarah dan mudah untuk dipahami sesuai dengan tujuan

pembahasannya, maka penelitian hanya akan dilakukan di dalam ruang lingkup:

- Ruang lingkup penelitian dilakukan di perusahaan PT. Krakatau Steel di Divisi

Hot Strip Mill (HSM).

- Penelitian difokuskan pada faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja dan

masalah K3 seperti kondisi tidak aman (unsafe condition) dan tindakan tidak

aman (unsafe act) ataupun kombinasi dari keduanya (combinate).

- Usulan penerapan dengan menggunakan metode siklus PDCA dan hanya

didasarkan pada cara kerjanya saja atau hanya dikhususkan pada faktor

teknisnya, dan mengabaikan faktor-faktor dari non teknis seperti budaya kerja,

sifat individu karyawan, lingkungan kerja dan lain-lain.

5. Pengumpulan Data

Pengumpulan Data yang dilakukan adalah dengan mengunakan teknik:

A. Wawancara

- Faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan

B. Dokumentasi

- Data kecelakaan kerja

- Monitoring Job Safety Analys (JSA).

- Data wawancara dan hasil diskusi.

- Sejarah umum perusahaan.

6. Pengolahan Data

Pengolahan data ini dengan menggunakan konsep PDCA cycle yang diuraikan

menjadi 7’ step PDCA, Agar metode pemecahan masalah kecelakaan kerja di

perusahaan menjadi lebih sistematis dan terstruktur sehingga dapat mempertajam

solusi atau perbaikan yang akan direncanakan. Adapun langkah-langkahnya

sebagai berikut:

Merencanakan (plan)

A. Mengidentifikasi Masalah.

- Keterangan mengenai jumlah kecelakaan kerja.

- Kronologis kecelakaan kerja.

- Sebab-sebab kecelakaan kerja.

- Monitoring Job Safety Analisys (JSA).

B. Menganalisis Penyebab.

- Inventarisasi penyebab

Mengumpulkan semua penyebab-penyebab kecelakaan kerja berdasarkan

laporan investigation report dari perusahaan dan wawancara terhadap para

tenaga ahli di perusahaan.

- Stratifikasi penyebab

Stratifikasikan semua faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja kedalam

4M+IE (man, machine, method, material, environment).

- Strukturisasi penyebab

Gambarkan tulang ikan, dengan menyusun ide-ide yang telah terkumpul

kedalam masing-masing faktor penyebab (4M+IE).

C. Menguji dan Menetapkan Penyebab Dominan

Melakukan penetapan yang diduga dominan dengan cara proses NGT

(Nominal Group Technique) terhadap pihak perusahaan dalam hal ini para ahli

yang berkompeten atau dapat menggunakan diagram pareto untuk menganalisis

korelasi dan regresi dari penyebab kecelakaan kerja tersebut.

Melakukan (do)

D. Membuat Usulan Rencana Perbaikan

- Berisikan rincian rencana perbaikan dan target perbaikan yang ingin

dicapai. Khusus untuk menguraikan rencana perbaikan ini, dapat

memanfaatkan alat bantu 5W+1H.

- Dan melaksanakan perbaikan.

Mengecek (check)

E. Meneliti hasil

- Berisikan analisis perbandingan-perbandingan kondisi sebelum dan sesudah

perbaikan. Alat bantu yang biasa digunakan adalah diagram pareto dan run

chart. Bandingkan diagram tersebut dengan diagram pada kondisi sebelum

perbaikan dan buat kesimpulan tentang perolehan perbaikannya.

- Apakah target dapat tercapai atau tidak dan apabila masih terjadi kecelakaan

kerja perlu meninjau kembali penyebab kecelakaan kerja dan mungkin

terjadi kekeliruan dalam memilih alternatif perbaikan.

Bertindak (Action)

F. Memperbaharui Standar Prosedur K3 (Standarisasi)

Memperbaharui Standar prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu

perbaikan instruksi atau prosedur kerja yang baru, yang harus dipatuhi oleh

semua petugas/atau karyawan agar terhindar dari kecelakaan kerja sehinga

tercipta kondisi kerja yang aman dan nyaman.

G. Membuat Rencana Berikutnya

Gambarkan kondisi kerja yang baru, apakah masih terlihat potensi-potensi

berbahaya yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja atau persoalan lama

masih belum tuntas diselesaikan, sementara di lain pihak kondisi kerja yang

aman dan nyaman tetap diprioritaskan dana dipertahankan.

7. Analisis dan Pembahasan

Untuk mempermudah kita memahaminya maka akan dilakukan suatu analisis dan

pembahasan dari penerapan konsep metode siklus PDCA yang dikembangkan

menjadi tujuh langkah penyelesaian masalah (seven step PDCA).

7.1. Penerapan Model Pemecahan Masalah Kecelakaan Kerja

Setelah mengetahui faktor-faktor penyebab dominan terjadinya kecelakaan kerja

dari yang mempunyai rank/nilai tertinggi berdasarkan hasil Nominal Group

Technique (NGT) sampai dengan yang terendah. Kemudian akan dilakukan

analisis faktor-faktor penyebab dominan kecelakaan kerja. Sehingga hal tersebut

akan menjadi bahan pertimbangan dalam prioritas solusi atau usulan perbaikan

melalui pendekatan konsep PDCA cycle (7 step PDCA) sehingga dapat

mempertajam dalam proses perbaikan terhadap pihak perusahaan untuk

meningkatkan kinerja perusahaan terutama dalam hal keselamatan dan kesehatan

kerja.

8. Kesimpulan dan Saran

Langkah ini merupakan penutup dari rangkaian penelitian yang dilakukana berupa

kesimpulan dari hasil penelitian secara keseluruhan. Kesimpulan paling utama

adalah memilih alternatif terbaik yang diusulkan dalam pemecahan masalah.

Kemudian dari hasil penelitian ini juga akan diajukan saran-saran yang perlu

dilakukan sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk dikembalikan lebih

lanjut.

9. Dan untuk kerangka terakhir

kerangka terakhir adalah dengan cara memberikan hasil penelitian berdasarkan

langkah yang dilakukan diatas dalam bentuk laporan tugas akhir.