Estimasi MGD menggunakan metode TRS 457 pada pemeriksaan mammografi
Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. -...
Transcript of Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. -...
Bab 3
Metodologi Pemecahan Masalah
3.1. Flow Chart Pemecahan Masalah
Dalam flow chart pemecahan masalah dalam penelitian ini menggambarkan
langkah-langkah yang akan ditempuh dalam melakukan penelitian. Langkah-
langkah tersebut yaitu sebagai berikut:
Identifikasi Masalah
Mulai
Analisis
Usulan rencana perbaikan penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) melalui
pendekatan metode PDCA cycle
Kesimpulan dan Saran
Tujuan Penelitian
Pembatasan Masalah
1. Penelitian di PT. Krakatau Steel Divisi HSM
2. Penelitian difokuskan pada faktor-faktor
penyebab kecelakaan kerja dan masalah K3
3. Usulan penerapan dengan menggunakan
metode siklus PDCA hanya dikhususkan pada faktor
teknisnya dan mengabaikan faktor-faktor dari non teknis
seperti budaya kerja, sifat individu karyawan,
lingkungan kerja dan lain-lain
Pengumpulan Data
1. Sejarah Perusahaan PT. Krakatau Steel
2. Faktor Penyebab Kecelakaan
Kerja & JSA, Ruang Lingkup K3
PT. Krakatau Steel Divisi HSM
3. Data Kecelakaan Kerja, K3 &
Job Safety Analysis (JSA)
4. Data Wawancara dan Hasil Diskusi
Pengolahan Data
Dengan menggunakan konsep PDCA Cycle yang
diuraikan menjadi 7' step PDCA yaitu:
1. Identifikasi Masalah K3
2. Menganalisa Penyebab
3. Menentukan Penyebab Dominan
4. Menentukan dan Melaksanakan Rencana Perbaikan
5. Meneliti hasil Perbaikan
6. Standardisasi
7. Membuat Rencana Berikutnya
SelesaiSelesai
Studi Pustaka
Studi Lapangan
Data Observasi
Gambar 3.1. Flow Chart Pemecahan masalah
3.2. Flow Chart PDCA Cycle
Pengolahan data ini dengan menggunakan konsep PDCA cycle yang diuraikan
menjadi 7’ step PDCA tujuannya agar metode pemecahan masalah kecelakaan
kerja di perusahaan menjadi lebih sistematis dan terstruktur, adapun langkah-
langkahnya sebagai berikut:
Mengidentifikasi Masalah
- Data keterangan mengenai jumlah kecelakaan kerja.
- Data wawancara dan hasil diskusi
- Data Monitoring Job Safety Analisys (JSA).
- Kronologis kecelakaan kerja
PDCA
Menganalisa Penyebab
- Inventarisasi penyebab
Mengumpulkan semua penyebab-penyebab kecelakaan kerja
berdasarkan laporan investigation report dari perusahaan dan
wawancara terhadap para tenaga ahli di perusahaan.
- Stratifikasi penyebab
Stratifikasikan semua faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja
kedalam 4M+IE (man, machine, method, material, environment).
- Strukturisasi penyebab
Gambarkan tulang ikan, dengan menyusun ide-ide yang telah
terkumpul kedalam masing-masing faktor penyebab (4M+IE).
Menguji dan Menetapkan Penyebab Dominan
Melakukan penetapan yang diduga dominan dengan cara proses NGT
(Nominal Group Technique) terhadap pihak perusahaan dalam hal ini
para ahli yang berkompeten atau dapat menggunakan diagram pencar
(scatter diagram) untuk menganalisa korelasi dan regresi dari
penyebab kecelakaan kerja tersebut.
1
2. Fishbone Diagram
3. Nominal Group Technique
(NGT)
Membuat Usulan Rencana Perbaikan
Berisikan rincian rencana perbaikan dan target perbaikan yang ingin
dicapai. Khusus untuk menguraikan rencana perbaikan ini, dapat
memanfaatkan alat bantu 5W+1H dengan menjawab pertanyaan
dibawah ini:
- Kolom why (mengapa) : mengapa faktor tersebut perlu diperbaiki?
- Kolom What (apa) : apa wujud perbaikannya?
- Kolom Where (dimana) : dimana pelaksanaan perbaikannya?
- Kolom when (kapan) : kapan percobaan perbaikan dilakukan?
- Kolom who (siapa) : siapa saja yang terlibat?
- Kolom how (bagaimana) : bagaimana caranya?
4. Alat Bantu 5W+H
Meneliti hasil
- Berisikan analisa perbandingan-perbandingan kondisi sebelum dan
sesudah perbaikan. Alat bantu yang biasa digunakan adalah diagram
pareto, control chart dan diagram balok. Bandingkan diagram
tersebut dengan diagram pada kondisi sebelum perbaikan dan buat
kesimpulan tentang perolehan perbaikannya.
- Apakah target dapat tercapai atau tidak dan apabila masih terjadi
kecelakaan kerja perlu meninjau kembali penyebab kecelakaan kerja
dan mungkin terjadi kekeliruan dalam memilih alternatif perbaikan.
5. Alat Bantu Diagram Pareto, Control
chart dan Diagram Balok
Memperbaharui Standar Prosedur K3 (Standarisasi)
Memperbaharui Standar prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) yaitu perbaikan instruksi atau prosedur kerja yang baru, yang
harus dipatuhi oleh semua petugas/atau karyawan agar terhindar dari
kecelakaan kerja sehinga tercipta kondisi kerja yang aman dan
nyaman.
Membuat Rencana Berikutnya
Gambarkan kondisi kerja yang baru, apakah masih terlihat potensi-
potensi berbahaya yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja atau
persoalan lama masih belum tuntas diselesaikan, sementara di lain
pihak kondisi kerja yang aman dan nyaman tetap diprioritaskan dana
dipertahankan.
6
7
Tidak
Ya
Tercapai atau
tidaknya target
Gambar 3.2. Flow Chart Pemecahan Masalah PDCA Cycle
3.3. Kerangka Pemecahan Masalah
Kerangka pemecahan masalahnya adalah sebagai beikut:
1. Mulai
Kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan observasi langsung kelapangan yaitu
di PT. Krakatau Divisi HSM
2. Identifikasi Masalah
Pada tahap awal penelitian, diidentifikasi jenis dan klasifikasi masalah yang akan
diteliti. Tujuannya adalah untuk memperjelas apa yang akan dibahas dalam
penelitian ini. Dengan identifikasi masalah ini, arah dan pembahasan yang
dilakukan dapat spesifik dan terarah. Identifikasi masalah menyatakan latar
belakang mengapa penelitian dilakukan. Permasalahan-permasalahan yang sudah
dapat diidentifikasikan kemudian difokuskan lagi agar relevan terhadap penelitian
yang akan dilakukan. Identifikasi masalah merupakan tahap selanjutnya dari
kerangka pemecahan masalah, dengan tujuan dapat menentukan penyimpangan
atau permasalahan yang ada pada PT. Krakatau Steel.
Adapun penyimpangan atau permasalahan yang terjadi dalam hal ini adalah
kecelakaan kerja yang masih saja terjadi dan mencari akar penyebabnya. Belum
dilakukannya metode pemecahan masalah K3 secara sistematis, terstruktur, dan
berkesinambungan mengakibatkan terulangnya kembali kecelakaan kerja dimasa
yang akan datang. Dengan melakukan perbaikan K3 dengan mnggunakan konsep
PDCA cycle (7 step PDCA) pada perusahaan PT. Krakatau Steel, diharapkan
dapat menekan jumlah kejadian masalah K3 yang terjadi selama ini. Sehingga
menimbulkan kondisi lingkungan kerja yang aman, nyaman, sehat dan aktivitas
tenaga kerja dapat berjalan dengan optimal. Dari Identifikasi masalah yang akan
dibahas ini didapat dari hasil studi pustaka dan studi langsung dari observasi.
3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab dominan masalah K3 di PT. Krakatau
Steel divisi/departemen Hot Strip Mill (HSM).
- Mengusulkan rencana perbaikan penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) untuk mengurangi masalah K3 seperti kondisi tidak aman
(unsafe condition), tindakan tidak aman (unsafe act) dan kombinasi dari
keduanya (combinate) yang terjadi secara terstruktur dan berkesinambungan
melalui pendekatan metode siklus PDCA (PDCA cycle).
4. Pembatasan masalah
Agar penulisan lebih terarah dan mudah untuk dipahami sesuai dengan tujuan
pembahasannya, maka penelitian hanya akan dilakukan di dalam ruang lingkup:
- Ruang lingkup penelitian dilakukan di perusahaan PT. Krakatau Steel di Divisi
Hot Strip Mill (HSM).
- Penelitian difokuskan pada faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja dan
masalah K3 seperti kondisi tidak aman (unsafe condition) dan tindakan tidak
aman (unsafe act) ataupun kombinasi dari keduanya (combinate).
- Usulan penerapan dengan menggunakan metode siklus PDCA dan hanya
didasarkan pada cara kerjanya saja atau hanya dikhususkan pada faktor
teknisnya, dan mengabaikan faktor-faktor dari non teknis seperti budaya kerja,
sifat individu karyawan, lingkungan kerja dan lain-lain.
5. Pengumpulan Data
Pengumpulan Data yang dilakukan adalah dengan mengunakan teknik:
A. Wawancara
- Faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan
B. Dokumentasi
- Data kecelakaan kerja
- Monitoring Job Safety Analys (JSA).
- Data wawancara dan hasil diskusi.
- Sejarah umum perusahaan.
6. Pengolahan Data
Pengolahan data ini dengan menggunakan konsep PDCA cycle yang diuraikan
menjadi 7’ step PDCA, Agar metode pemecahan masalah kecelakaan kerja di
perusahaan menjadi lebih sistematis dan terstruktur sehingga dapat mempertajam
solusi atau perbaikan yang akan direncanakan. Adapun langkah-langkahnya
sebagai berikut:
Merencanakan (plan)
A. Mengidentifikasi Masalah.
- Keterangan mengenai jumlah kecelakaan kerja.
- Kronologis kecelakaan kerja.
- Sebab-sebab kecelakaan kerja.
- Monitoring Job Safety Analisys (JSA).
B. Menganalisis Penyebab.
- Inventarisasi penyebab
Mengumpulkan semua penyebab-penyebab kecelakaan kerja berdasarkan
laporan investigation report dari perusahaan dan wawancara terhadap para
tenaga ahli di perusahaan.
- Stratifikasi penyebab
Stratifikasikan semua faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja kedalam
4M+IE (man, machine, method, material, environment).
- Strukturisasi penyebab
Gambarkan tulang ikan, dengan menyusun ide-ide yang telah terkumpul
kedalam masing-masing faktor penyebab (4M+IE).
C. Menguji dan Menetapkan Penyebab Dominan
Melakukan penetapan yang diduga dominan dengan cara proses NGT
(Nominal Group Technique) terhadap pihak perusahaan dalam hal ini para ahli
yang berkompeten atau dapat menggunakan diagram pareto untuk menganalisis
korelasi dan regresi dari penyebab kecelakaan kerja tersebut.
Melakukan (do)
D. Membuat Usulan Rencana Perbaikan
- Berisikan rincian rencana perbaikan dan target perbaikan yang ingin
dicapai. Khusus untuk menguraikan rencana perbaikan ini, dapat
memanfaatkan alat bantu 5W+1H.
- Dan melaksanakan perbaikan.
Mengecek (check)
E. Meneliti hasil
- Berisikan analisis perbandingan-perbandingan kondisi sebelum dan sesudah
perbaikan. Alat bantu yang biasa digunakan adalah diagram pareto dan run
chart. Bandingkan diagram tersebut dengan diagram pada kondisi sebelum
perbaikan dan buat kesimpulan tentang perolehan perbaikannya.
- Apakah target dapat tercapai atau tidak dan apabila masih terjadi kecelakaan
kerja perlu meninjau kembali penyebab kecelakaan kerja dan mungkin
terjadi kekeliruan dalam memilih alternatif perbaikan.
Bertindak (Action)
F. Memperbaharui Standar Prosedur K3 (Standarisasi)
Memperbaharui Standar prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu
perbaikan instruksi atau prosedur kerja yang baru, yang harus dipatuhi oleh
semua petugas/atau karyawan agar terhindar dari kecelakaan kerja sehinga
tercipta kondisi kerja yang aman dan nyaman.
G. Membuat Rencana Berikutnya
Gambarkan kondisi kerja yang baru, apakah masih terlihat potensi-potensi
berbahaya yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja atau persoalan lama
masih belum tuntas diselesaikan, sementara di lain pihak kondisi kerja yang
aman dan nyaman tetap diprioritaskan dana dipertahankan.
7. Analisis dan Pembahasan
Untuk mempermudah kita memahaminya maka akan dilakukan suatu analisis dan
pembahasan dari penerapan konsep metode siklus PDCA yang dikembangkan
menjadi tujuh langkah penyelesaian masalah (seven step PDCA).
7.1. Penerapan Model Pemecahan Masalah Kecelakaan Kerja
Setelah mengetahui faktor-faktor penyebab dominan terjadinya kecelakaan kerja
dari yang mempunyai rank/nilai tertinggi berdasarkan hasil Nominal Group
Technique (NGT) sampai dengan yang terendah. Kemudian akan dilakukan
analisis faktor-faktor penyebab dominan kecelakaan kerja. Sehingga hal tersebut
akan menjadi bahan pertimbangan dalam prioritas solusi atau usulan perbaikan
melalui pendekatan konsep PDCA cycle (7 step PDCA) sehingga dapat
mempertajam dalam proses perbaikan terhadap pihak perusahaan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan terutama dalam hal keselamatan dan kesehatan
kerja.
8. Kesimpulan dan Saran
Langkah ini merupakan penutup dari rangkaian penelitian yang dilakukana berupa
kesimpulan dari hasil penelitian secara keseluruhan. Kesimpulan paling utama
adalah memilih alternatif terbaik yang diusulkan dalam pemecahan masalah.
Kemudian dari hasil penelitian ini juga akan diajukan saran-saran yang perlu
dilakukan sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk dikembalikan lebih
lanjut.
9. Dan untuk kerangka terakhir
kerangka terakhir adalah dengan cara memberikan hasil penelitian berdasarkan
langkah yang dilakukan diatas dalam bentuk laporan tugas akhir.