Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem€¦ · 1. Pengumpulan kebutuhan : pada tahap ini meliputi...
Transcript of Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem€¦ · 1. Pengumpulan kebutuhan : pada tahap ini meliputi...
Bab 3
Metode dan Perancangan Sistem
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang model proses yang
digunakan, analisis kebutuhan, perancangan desain sistem,
gambaran database perangkat lunak, gambaran desain antarmuka
(interface) sampai cara kerja aplikash
3.1. Model Proses yang DigunakanPrototyping Model dimulai dengan pengumpulan
persyaratan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan menentukan
tujuan umum untuk perangkat lunak, mengidentifikasi persyaratan
apapun yang dibutuhkan. Desain cepat berfokus pada representasi
aspek-aspek dari perangkat lunak yang akan terlihat oleh pelanggan /
pengguna misalnya, pendekatan input dan format output (Pressman,
2001)
Gambar 3.1 Bagan Prototyping Model (Pressman, 1997)
14
Tiga tahapan prototyping, yaitu:
1. Pengumpulan kebutuhan : pada tahap ini meliputi perijinan
pembuatan aplikasi, pengamatan secara langsung terhadap
ruangn-ruangan yang akan di buat denah. Mendatangi dan
mewawancarai nara-sumber untuk kelengkapan data lapangan.
Secara terperinci menjadi :
- Nama Dosen
Data nama dosen didapatkan berdasarkan wawancara
langsung ke tiap fakultas yang ada, karena data yang sangat
penting mengingat banyaknya jumlah dosen yang pada tiap
fakultas.
- Nama Ruangan
Data ruangan diperlukan untuk mendata nama dan kode
ruangan. Pendataan ruangan diperlukan karena dalam satu
ruangan dapat terdiri dari beberapa bagian sehingga dosen
yang bekerja dalam satu ruangan dapat labih dari satu.
2. Perancangan : pada pembuatan prototype, yang diutamakan ialah
proses masukkan dan keluaran dari aplikasi. Perancangan dilak
ukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang
diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype.
Pada tahap pembuatan dan pengujian sesuai dengan perancangan
makan di gunakan perangkat lunak seperti PHP, MySQL,
Notepad++. Perangkat lunak yang digunakan mengubah,
pengaturan, dan pembuatan aplikasi agar terlihat menarik dan
database agar dapat mengakses langsung pada halaman web.
PHP memungkinkan web dapat di buat dinamis pemeliharaan
15
situs web dapat mudah dan efisien. MySQL ( My Struktur Query
Language ) merupakan program pembuatan database yang
bersifat open souce, menggunakan bahasa query standar yang di
miliki SQL. Corel Draw di gunakan untuk mendesain tampilan
gambar pada denah ruangan maupun tampilan pada web.
Macromedia Flash digunakan untuk menunjukan tampilan
gedung-gedung yang ada di lingkungan FTI UKSW.
3. Evaluasi prototype: setelah menyelesaikan perancangan dan
pembuatan aplikasi, tahap evaluasi dilakukan untuk menguji
seberapa besar program dapat berjalan dengan baik dan aplikasi
bermanfaat untuk pencarian lokasi. Pada tahap mengujian di
lakukan pada mahasiswa baru mau pun mahasiswa lama.
3.2. Analisis KebutuhanTahap analisis ini digunakan untuk mengetahui dan
menterjemahkan semua permasalahan serta kebutuhan perangkat
lunak dan kebutuhan sistem yang dibangun. Oleh karena itu dalam
tahapan ini akan dilakukan proses pengumpulan data-data untuk
membangun sistem.
3.2.1. Pengumpulan DataPada tahap ini dilakukan wawancara dan pengambilan data
dosen pada fakultas sebagai data dosen. Untuk mengetahui apakah
aplikasi yang akan di buat nantinya dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan Universitas maka dilakukan wawancara terhadap
salah satu karyawannya yaitu Bapak Hariadi. Dari hasil wawancara,
dapat diketahui bahwa:
16
1. Aplikasi yang akan di buat dapat membantu para orang tua dan
mahasiswa baru yang belum tahu tentang tata letak ruangan yang
ada di UKSW.
2. Mahasiswa lama pun dapat mengetahui ruangn-ruangan yang
selama ini mereka belum mengetahuinya.
3. Aplikasi dapat membantu memberikan informasi terutama lokasi
ruang/gedung. Virtual map ini sangat bermanfaat terutama bagi
orangtua mahasiswa atau tamu dari luar UKSW.
3.2.2. Analisis Kebutuhan Hardware dan SoftwareKebutuhan software dan hardware yang akan digunakan
untuk membangun aplikasi tersebut, memiliki spesifikasi:
a. Kebutuhan hardware yang digunakan
1. Processor : Intel Pentium 4 @ 2,6 GHz
2. Memori : 512 MB RAM
3. Hard Disk : 2 GB free disk
b. Kebutuhan software yang digunakan
1. Windows XP Service Pack 2
2. Macromedia Flash
3. Wampserver
3.2.3. Analisis Kebutuhan InputUntuk kebutuhan input dari sistem yang dibutuhkan
berdasarkan dari hasil wawancara adalah:
1. Dapat dilihat oleh semua kalangan
2. Dapat mempermudah dalam pencarian tataletak ruang
17
3.2.4. Analisis Kebutuhan ProsesUntuk perancangan proses akan dimodelkan dengan
menggunakan DFD (Data Flow Diagram). DFD adalah suatu grafik
yang menjelaskan sebuah sistem dengan menggunakan bentuk-
bentuk atau simbul untuk menerangkan aliran data dari proses-
proses yang saling berhubungan.
Pada tahap ini akan di adakan prencanaan DFD level 0 dan
jika di harap kurang maka akan dilanjutkan dengan level 1 dan
seterusnya sehingga di rasakan bahwa penjelasan cukup di mengerti.
Setiap tahap perancangan yang telah disampaikan pada bab
sebeumnya dipaparkan lebih lengkap di dalam bab ini bagian 3.3.1,
3.3.2 dan 3.3.3.
3.3. Perancangan Sistem Tahap perancangan bertujuan untuk memberikan gambaran
awal yang jelas tentang apa yang harus dikerjakan dalam tahap
pembuatan aplikasi. Perancangan yang baik akan mempercepat
proses pembuatan sebab pembuat aplikasi tinggal mengikuti
rancangan yang ada. Rancangan yang dibuat juga dapat dipakai
sebagai dokumentasi aplikasi.
3.3.1 Perancangan ProsesPada perancangan proses ini akan dijelaskan proses dari
jalannya aplikasi ini dan juga bagian-bagian yang saling
berhubungan melalui Flowchart, DFD (Data Flow Diagram) dan
ERD (Entity Relationship Diagram).
18
3.3.1.1 Flowchart
Gambar 3.2 Flowchart pencarian ruangan
19
Pada Gambar 3.2 menjelaskan proses pencarian ruangan
pada pengguna atau user. Pertama pengguna diberikan pilihan untuk
menentukan pencarian berdasarkan ruangan, dosen, atau semua
kategori. Pilihan berdasarkan dosen maka pencarian hanya dapat
dilakukan hanya berupa nama dosen yang ada di UKSW begitu juga
jika pengguna memilih kategori ruangan maka pencarian hanya
dapat berdasarkan nama ruangan yang ada di FTI UKSW tetapi jika
pengguna tidak memilih semua kategori maka pencarian akan
mencari bardasarkan kategori ruangan dan ketegori dosen. Setelah
melakukan pemilihan pengguna dapat mencari ruangan dengan ketik
nama dosen atau pun nama ruangan yang diinginkan dan menekan
enter. Setelah menekan enter maka akan muncul link gambar atau
denah ruangan yang di tuju.
3.3.1.2 Data Flow Diagram (DFD)Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model
yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan
sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan
satu sama lain dengan alur data.
Komputerisasi. Data Context Diagram dapat juga disebut
Diagram Aliran Data level 0. Data Context Diagram berisi
penjelasan umum atau global tentang proses yang terjadi dalam
sistem yang menggambarkan interaksi antara sistem dan entity luar.
Berdasarkan pemahaman tersebut, maka Data Flow Diagram untuk
layanan tata letak ruang di UKSW terlihat sebagai berikut:
20
Gambar 3.3 Diagram Konteks (DFD Level 0)
Pada diagram DFD level konteks yang ditunjukkan pada
gambar, menunjukkan proses alur sistem secara garis besar. Pada
gambar admin dapat melakukan proses masukkan data, melihat.
Sedangkan guest hanya dapat melakukan proses melihat data denah
peta. Sistem sendiri akan menghasilkan keluaran berupa tampilan
data dan peta kepada admin dan user.
Gambar 3.4 Diagram DFD Level 1
Admin
user
Informasi denah
Input/edit data
Informasi denah
Permintaan denah
0Denah ruangan
2D
21
Pada diagram DFD level 1 konteks yang ditunjukkan pada
gambar, menunjukkan proses alur sistem secara garis besar. Pada
gambar admin dapat
melakukan proses edit, input, delete dan melihat hasil masukan data
yang berupa informasi denah
Gambar 3.5 Diagram DFD Level 2 Proses login
Pada DFD level 2 proses login menjelaskan proses login
yang dilakukan oleh admin berdasarkan dua level. Level disini
dimaksudkan bahwa untuk memudahkan pengelolaan data, admin
yang bekerja dan yang dapat mengelola basis data dibagi
berdasarkan dua kategori, yaitu bagian BAA,dan bagian Fakultas
kedua bagian ini berhak mengolah data di database.
Admi
1
login
2Mengisi
username &
password
dbuser
Cek usernam dan password
Hasil cek username & pass
22
Gambar 3.6 Diagram DFD Level 2 Proses Pengelolaan Data
Pada Gamabr 3.6 proses user hanya dapat melihat denah
yang telah tersedia dengan memilih kategori yang telah disediakan
oleh admin.
3.3.1.3 ERD (Entity Relationship Diagram)ERD adalah diagram yang menggambarkan hubungan antara
beberapa entitas atau opyek-opyek dasar yang ada pada sebuah
aplikasi. Pada Gambar 3.5 dijelaskan ERD dari aplikasi denah
interaktif. ( sumber, tahun )
User
1Kategori
Ruang/dosen
2Input nama ruang/dose
nFTI
3Tampilan
denah ruangan
23
Gambar 3.7 Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar 3.7 menjelaskan Hubungan relasi antara
entitas dosen dimana satu dosen bisa memiliki lebih dari satu ruangn
dan tiap dosen memiliki satu fakultas. Pada entitas dosen, dosen juga
sebagai admin pada entitas dbuser. Pada tiap fakultas memiliki lebih
dari satu gedung dan tiap gedung memiliki satu atau lebih lantai
gedung. Pada tiap lantai memiliki lebih dari satu ruangan dan tiap
ruangan memiliki satu denah gambar ruangan.
Nama
nik Nama
Id
Memiliki
Gedung
Nama
Id
Lantai_gedung
Nama
Id
Id_fakultas
Memiliki
Id_fakultas Id_lantai
Id_gedung
Ruangan
Namanik Nama
Id
Memiliki
Fakultas
size
Id_ruangan
Gambar
type
Nama
Id
Id_lantai
Id_gedung
Memiliki
Nama
nik Nama
Id
Id_fakultas Id_ruangan
Id_lantai
Id_gedung
NamaId
username password
hak_akses
Dosendb_userMemiliki
Memiliki
24
Analisis Kebutuhan OutputOutput yang akan dihasilkan adalah berupa program Virtual
Map di mana dalam program tersebut dapat menunjukan ruangan
yang diinginkan sekaligus menunjukan ruangan dosen pengajaran
dari setiap Fakultas yang berada di UKSW.
3.3.2 Perancangan Tampilan Aplikasi
Gambar 3.8 Form Login
Pada gambar 3.8 admin dapat mengakses aplikasi dengan
cara memasukan username dan password apabilah berhasil maka
admin menuju ke halaman admin dan dapat penambah atau pun
mengubah data.
25
Gambar 3.9. Desain Tampilan Utama
Gambar 3.9 adalah bentuk dasar dari tampilan aplikasi.
Aplikasi ini terdiri dari 4 bagian yaitu header menu, body dan footer.
Pada bagian header terdapat background image dan pada kanan atas
terdapat icon login yang berfungsi untuk mengakses aplikasi. Pada
bagian menu terdapat submenu yaitu beranda, kategori, fakultas dan
search.
Menu beranda merupakan link ke halaman utama, sedangkan
pada menu kategori terdapat dua pilihan yaitu pilihan dosen dan
ruangan. Jika memilih dosen maka pencarian ruangan akan
dilakaukan berdasarkan ruangan dosen sedangkan jika memilih
ketegori ruangan, maka pencarian berdasarkan ruangan UKSW.
Pada menu fakultas adalah keterori seluruh fakultas yang ada
di UKSW dan mengartikan bahwa kategori akan di batasi
berdasarkan fakultas yang ada. Pada menu fakultas akan di utaman
berdasarkan pencarian dosen. Menu search merupakan menu untuk
26
melakukan pencarian sebagai contoh jika pengguna mencari ruangan
A101.
Pada menu search pengguna menuliskan kata A maka semua
yang mengandung A akan muncul dan saat memasukan A101 maka
akan menanpilkan link A101. Link A101 dapat di klik sehingga akan
muncul denah rungan A101. Pada gambar 3.10 adalah contoh denah
A101 yang telah ditemukan berdasarkan pencarian ruangan.
Gambar 3.10 Denah Ruangan A101
27
Gambar 3.11 Utama Admin
Pada Gambar 3.11 menjelaskan tampilan utama adamin yaitu
terdapat header, menu user, body, menu admin, dan footer. Pada
header menjelaskan tentang nama instansi dan terdapat icon logout.
Menu user merupakn menu yang disediakan untuk pengguna
dapat melihat dan menggunakan aplilasi Layanan Informasi
Mahasiswa. Body merupakan bidang yang inputan submenu dari
menu admin.
Menu admin merupakan menu yang dapat di akses oleh
admin. Pada bagin menu terdapat submenu. Menu input data
terdapat submenu fakultas, dosen, gedung, dan ruangan. Menu edit
terdapat submenu fakultas, dosen, gedung, dan ruangan, sedangkan
pada menu upload terdapat menu upload gambar.
28
Gamber 3.12 Input Data Fakultas
Pada Gambar 3.12 admin memilih submenu fakultas, pada
submenu fakultas terdapa tiga inputan yaitu id, nama, dan inisial. Id
merupakan id dari fakultas dengan tipe primary key, sedangkan
nama merupakan nama dari tiap fakultas yang berada di UKSW.
Inisial merupakan singkatan atau pun nama yang sering di gunakan
pada umumnya dan sering d kenal oleh mahasiswa.
Gambar 3.13 Input Data Dosen
29
Gamabar 3.7 admin memilih submenu dosen, pada submenu
dosen terdapa tujuh inputan yaitu id, nama, dan inisial dosen,
fakultas, ruangan, lantai gedung, dan gedung. Id merupakan id dari
fakultas dengan tipe primary key, sedangakan nama merupakan
nama pra dosen yang berada di UKSW. Inisial merupakan singkatan
atau pun nama yang sering di gunakan pada umumnya dan sering di
kenal oleh mahasiswa. Fakultas merupakan tempat para dosen
mengajar atau bertugas. sedangkan ruangan, gedung, dan lantai
gedung merupakan lokasih dan tempat kantor dosen pengajar.
Gambar 3.14 Input Data Gedung
Pada gambar 3.14 menjelaskan bahwa admin memilih
submenu gedung di mana terdapat dua filed yaitu id dan nama. id
mempunyai tipe primary kay sedangkan nama merupakan nama
gedung yang berada di UKSW.
30
Gamabr 3.15 Input Data Ruangan
Gambar 3.15 merupakan submenu ruangan dengan lima filed
yaitu id, nama, gedung, lantai gedung dan fakultas. Id merupakan
primary kay, sedangakan nama menunjukan nama ruangan
contohnya A101 seperti pada gambar 3.9. Filed gedung dan lantai
gedung merupakan nama gedung yang ada di UKSW dan lantai
menunjukan berada pada lantai berapa ruangan berada. Filed
fakultas merupakan nama fakultas dari setiap fakultas yang berada di
UKSW
Gamber 3.16 Menu Edit Data
31
Gambar 3.16 adalah menu dimana terdapat empat submenu
yaitu fakultas, dosen, ruangan, dan gedung. Pada gambar 3.16
adalah menu edit. Saat admin memilih filed submenu dengan filed
fakultas maka akan muncul tampilan table fakultas dengan kolom
no, id, nama, inisal dan option.
Pada kolom option terdapat dua menu yaitu hapus dan edit,
saat klik hapus maka data yang terpilih akan terhapus sedangkan jika
memilih edit maka data yang terpilih akan ditampilkan kembali dan
dapat di update.
Pada menu upload admin dapat menambahkan gambar denah
menambahkan data dan keterangan gambar.
3.3.3 Perancangan Struktur Tabel DataSalah satu komponen penting dalam perancangan Layanan
Informash Mahasiswa adalah rancangan struktur tabel. Oleh karena
itu, pada bagian ini akan dirancang struktur tabel yang digunakan
dalam Sistem Layanan Informasi Mahasiswa. Adapun tabel yang
termasuk dalam perancangan struktur adalah:
Tabel 3.1 Tabel Dosen
Name Data Type Field Size
Allow
Zero
id Varchar Auto No
nama_dosen Varchar 25 No
Nama_panggilan Varchar 20 No
Id_fakultas Varchar 10 No
Id_ruangan Varchar 10 No
32
Id_gedung Varchar 10 No
Tabel 3.1 merupakan tabel dosen yang memuat 6 fields yaitu
field id yang digunakan untuk menyimpan ID dosen dan sebagai
primary key, field nama_dosen untuk menyimpan nama dosen, field
nama_panggilan untuk nama panggilan dosen, sedangakan
id_fakultas, id_ruangan, id_gedung merupakan forenkey dari tabel
fakultas, tabel ruangan dan tabel gedung.
Tabel 3.2 Tabel Ruangan
Name Data Type Field Size
Allow
Zero
Id Varchar Auto No
Nama Varchar 20 No
Id_gedung Varchar 10 No
Id_fakultas Varchar 10 No
Id_lantai Varchar 10 No
Tabel 3.2 merupakan tabel ruangan yang memuat 5 fields
yaitu field id yang digunakan untuk menyimpan ID ruangan dan
sebagai primary key, field nama untuk menyimpan nama ruangan
sedangkan field id_gedung,id_fakultas, dan di_lantai merupakan
forenkey dari table gedung, table fakultas dan table lantai.
Tabel 3.3 Tabel fakultas
Name Data Type Field Size Allow
33
Zero
Id Varchar Auto No
Nama Varchar 20 No
Tabel 3.3 merupakan tabel fakultas yang memuat 2 fields
yaitu field id yang digunakan untuk menyimpan ID ruangan dan
sebagai primary key, field nama untuk menyimpan nama fakultas.
Tabel 3.4 Tabel Gambar
Name Data Type Field Size
Allow
Zero
Id Varchar Auto No
Nama Varchar 20 No
zise blob
Id_lantai_gedung Varchar 10 No
type Varchar 10 No
Id_ruangan Varchar 10 No
Id_gedung Varchar 10 No
Tabel 3.4 merupakan tabel gambar yang memuat tujuh fields
yaitu field id yang digunakan untuk menyimpan ID gambar dan
sebagai primary key, field nama untuk menyimpan nama gambar,
field zise untuk mengetahi ukuran dari file gambar, fields type untuk
mengetaui tipe data sedangkan id_lantai_gedung, id_ruangan,
34
id_gedung merupakan forenkey dari table lantai gedung, tabel
ruangan dan tabel gedung.
Tabel 3.5 Tabel Gedung
Name Data Type Field Size
Allow
Zero
Id Varchar Auto No
Nama Varchar 20 No
Tabel 3.5 merupakan tabel gambar yang memuat 2 fields
yaitu field id yang digunakan untuk menyimpan ID gedung dan
sebagai primary key, field nama untuk menyimpan nama gedung.
Tabel 3.6 Tabel lantai_gedung
Name Data Type Field Size
Allow
Zero
Id Varchar Auto No
Nama Varchar 20 No
Tabel 3.6 merupakan tabel gambar yang memuat 2 fields
yaitu field id yang digunakan untuk menyimpan ID lantai_gedung
dan sebagai primary key, field nama untuk menyimpan nama
lantai_gedung.
Tabel 3.7 Tabel login
Name Data Type Field Size Allow
35
Zero
Id bigint Auto No
Nama Varchar 20 No
Username Varchar 20 No
Password Varchar 20 No
Hak_akses Varchar 20 No
Id_fakultas Varchar 20 No
Table 3.7 merupakan table untuk menyimpan data admin
yang dapat akses penuh pada aplikasi. Pada kolom nama id
merupakan primary key, pada field nama merupakan nama pemakai
atau nama pengguna dari admin, sedangkan pada filed username dan
password di gunakan untuk menyimpan username dan password
untuk mengakses aplikasi. Filed hak_akses merupakan tipe hak
akses pada admin, id_fakultas di ambil dari table fakultas.
3.3.4 Desain MapSebelum membuat denah ruangan, dilakukan pengumpulan
informasi mengenai tempat atau daerah yang akan buat denah.
Dalam hal ini, penulis menggunakan UKSW (Universitas Kristen
Satya Wacana) sebagai objek. Informasi yang dikumpulkan berupa
informasi mengenai gedung, dosen dan ruang UKSW, mencari
denah UKSW, memetakan beberapa gedung UKSW. Peta UKSW
hanya sebagai salah satu contoh pengimplementasian sistem denah
ke dalam bentuk layanan aplikasi yang sesungguhnya. Peta-peta
yang digunakan sebagai contoh tersebut, tidak memperhatikan jarak
36
dalam pembuatannya. Hal ini dikarena adanya kesulitan untuk
mengukur jarak antar gedung dan luas-luas gedung dan ruang yang
berada pada lingkungan kampus UKSW.
Gambar 3.17 Peta UKSW ( UKSW, 2005 )
Setelah dilakukan pengumpulan informasi, informasi di olah
agar setiap gedung yang dapat dipetakan dan penggambarannya
dikenali oleh program sebagai layer tersendiri.
3.4. Perancangan Metode
Dalam penelitian ini, pengujian sistem di lakukan dengan
metode black box testing. Uji coba black box testing digunakan
untuk mendemonstrasikan fungsi software yang dioperasikan,
apakah inputan diterima dengan benar, apakah output yang
dihasilkan benar, dan apakah intergritas informasi eksternal
terpelihara. (Ayuliana, 2009)