Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saing

20
By: Kartika Aji Lukitasari (135020201111085) KUALITAS SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN DAYA SAING

Transcript of Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saing

By: Kartika Aji Lukitasari (135020201111085)

KUALITAS SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN DAYA SAING

Faktor Penentu PersainganPertumbuhan industriBiaya tetap / nilai tambahKelebihan kapasitas intermitenDiferensiasi produkIdentitas merekBiaya beralih pemasokKonsentrasi dan keseimbanganKompleksitas informasiRagam pesaingCorporate stakesHambatan keluar

Perintang MasukSkala ekonomisDiferensiasi produkIdentitas merekBiaya beralih pemasokKebutuhan modalAkses ke dalam jaringan distribusiKeunggulan biaya absolut berupa: kurva

pengalaman, akses ke sumber input yang diperlukan, desain produk berbiaya murah

Kebijakan pemerintahExpected retaliation

Faktor Penentu Kekuatan PemasokDiferensiasi inputBiaya beralih pemasok dari pemasok dan

perusahaan dalam industriAdanya input subtitusiKonsentrasi pemasokPentingnya volume penjualan bagi

pemasokBiaya relatif terhadap pembelian total

dalam industriDampak input terhadap pembelian total

dalam industriAncaman integrasi ke depan relatif

terhadap ancaman integrasi ke belakang oleh perusahaan dalam industri.

Faktor Penentu Kekuatan PembeliA. Penentu Posisi Bergaining Power Pembeli

B. Kepekaan Harga

Konsentrasi pembeli dibandingkan dengan konsentrasi perusahaan

Volume pembeliBiaya beralih pemasok

dari pembeli relatif terhadap biaya beralih pemasok dari perusahaan

Informasi pembeliKemampuan

melakukan integrasi balik

Produk subtitusiPull-through

Harga / total pembelian

Diferensiasi produkIdentitas merekDampak atas

kualitas / kinerjaLaba pembeliInsentif pengambil

keputusan

Dasar Alasan Pokok Kerangka Manajemen Kualitas

1. Orientasi Pemasaran

2. Orientasi Internal Perusahaan

Perusahaan berusaha memenuhi semaksimal mungkin kebutuhan dan persyaratan yang ditetapkan pelanggan. Di samping itu, perusahaan juga berupaya meningkatkan pangsa pasar efisiensi, serta produktivitas.

Perusahaan berusaha menghindari losses, spills, waste, dan scrap. Selain itu juga diusahakan adanya maksimalisasi usaha karyawan, penghematan energi sdm, dan pengidentifikasian peluang pemecahan masalah betapapun kecilnya.

Manfaat Kualitas yang SuperiorLoyalitas pelanggan yang lebih besarPangsa pasar yang lebih besarHarga saham yang lebih tinggiHarga yang lebih tinggiProduktivitas yang lebih besar

Kekuatan Persaingan

Pendatang baru

Pesaing industri(Persaingan di antara

industri yg ada)Pembeli

Produk subtitusi

Pemasok(Bargaining power of supplier) (Bargaining power of buyer)

(ancaman pendatang baru)

(Ancaman produk barang/jasa subtitusi)

Komponen Penunjang Daya SaingStandar hidup Gross National Product

(GNP). Investasi persentase GNP yang masuk

dalam berbagai bidang.Produktivitas manufaktur jumlah output

yang dihasilkan setiap karyawan sektor manufaktur.

Perdagangan pertumbuhan ekspor & surplus perdagangan.

Faktor Pendukung Daya Saing

Kebijakan Industri, dalam bentuk:a. Investasi litbang b. Perluasan sektor industri c. Alih teknologi d. Ekspor industri e. Reformasi & investasi pendidikan f. Insentif pajak

Teknologi, contohnya:a. Assembly robotsb. CNC Machine Toolsc. Flexible Manufacturing Cellsd. Computer Aided Design (CAD)e. Automated Inspectionf. Material Handling Robotsg. Automated Warehouse Equipment

Peningkatan Sumber Daya Manusia, dalam bentuk:

a. Kerjasama antar perusahaan, tenaga kerja & pemerintah.

b. Pendidikan & pelatihan berkualitas tinggi.

c. keterlibatan & pemberdayaan karyawan.d. kepemimpinan dalam setiap level.e. Kerjasama tim

Budaya Kualitas Sebagai Penunjang Daya SaingBudaya kualitas adalah sistem nilai organisasi

yang menghasilkan suatu lingkungan yang kondusif bagi pembentukan dan perbaikan kualitas secara terus menerus

Karakteristik umum:Prilaku sesuai sloganMemperhatikan saranMelibatkan karyawanMemberikan pelatihan dan pendidikanSistem penghargaan dan promosi didasarkan

kualitas.Rekan kerja dianggap pelangganPemasok diperlakukan sebagai mitra

Mekanisme Perubahan BudayaFokus Budaya Tradisional Budaya kualitas

1. Rencana Anggaran jangka pendek

Isu-isu strategis masa depan

2. Organisasi Hierarkis Partisipasi

3. Pengendalian Laporan varian Ukuran & informasi kualitas utk. Self control

4. Komunikasi Top- down Bottom-up & Top-Down

5. Keputusan Manajemen krisis Perubahan terencana

6. Manajemen fungsional

Parochial, kompetitif Cross-function, Integratif

7. Manajemen kualitas Fixing / one-shot manufacturing

Berkelanjutan

Konsep Value Chain

Standar ISO-9000Tipe Nama Deskripsi

Pedoman -ISO 9000 (1987)

-ISO 9000-2 (prospektif)-ISO 9000-3 (1991)

-ISO 8402 (1986)

-Pedoman untuk pemilihan dan penggunaan standar-Pedoman penerapan ISO 9001, ISO 9002, dan ISO 9003-Pedoman dalam penerapan ISO 9001 untuk pengembangan, penawaran, dan pemeliharaan perangkat lunak-perbendaharaan istilah kualitas

Unsur-unsur manajemen kualitas dan sistem kualitas

-ISO 9004 (1987)-ISO9004-2 (1991)

-pedoman-bagian 2: pedoman untuk bidang jasa

Tipe Nama DeskripsiSistem kualitas (model kontraktual)

-ISO 9001 (1987)

-ISO 9002 (1987)

-ISO 9003 (1987)

-model untuk jaminan kualitas dalam desain/pengembangan, produksi, instalasi, dan pelayanan jasa-model utnuk jaminan kualitas dalam produksi dan instalasi-model untuk jaminan kualitas dalam inspeksi akhir dan pengujian

Pedoman bagi sistem kualitas audit

-ISO 10011-1 (1990)-ISO 10011-2 (1991)

-ISO 10011-3 (1991)

-bagian 1: Auditing-Bagian 2: Kriteriakualifikasi bagi auditor sistem kualitas-bagian 3: manajemen program-program audit

Kemitraan dengan InternalPembentukan kemitraan internal dapat

dilakukan pada tiga tingkatan, yaitu:Kemitraan anatara manajemen dengan

karyawanKemitraan antar timKemitraan antar karyawan

Kemitraan dengan PemasokSyarat yang perlu dipenuhi dalam menjalin

kemitraan dengan pemasok:Personil pemasok harus berinteraksi

dengan orang yang benar2 menggunakan produnya

The price-only approach dalam negoisasi antara pembeli dan pemasok harus dihilangkan

Pemasok menerapkan Just In TimeSaling bertukar informasi

Kemitraan dengan Pelanggan dan dengan Pesaing PotensialAlasan perlunya membentuk kemitraan dengan

pelanggan adalah untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan daya saing perusahaan.

Pada prinsipnya tujuan dari dijalinnya kemitraan dengan pesaing potensial juga untuk meningkatkan daya saing. Jaringan pemanufakturan merupakan suatu kelompok perusahaan kecil dan menengah yang bekerja sama (meliputi produksi, pendidikan dan pelatihan,pemasaran, pengembangan produk, transfer teknologi, dan pembelian) sehingga dapat meningkatkan kualitas, produktivitas, dan daya saing mereka.