Bab 3 Gambaran Umum Klinik Indigrowthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00438-MNSI Bab 3.pdf · mampu...
Transcript of Bab 3 Gambaran Umum Klinik Indigrowthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-2-00438-MNSI Bab 3.pdf · mampu...
BAB 3
GAMBARAN UMUM
KLINIK TUMBUH KEMBANG ANAK INDIGROW
3.1 Bidang Usaha Indigrow
Indigrow adalah sebuah organisasi sosial yang bernaung dibawah PT. Peduli
Anak Indonesia. Sebagai sebuah organisasi sosial, Indigrow bergerak dalam bidang
usaha pusat terapi perkembangan anak dan autisme.
Setiap anak unik dan berhak tumbuh dan berkembang optimal. Oleh karenanya
setiap anak perlu memperoleh stimulasi, pendidikan dan penanganan yang sesuai agar
mampu mengembangkan seluruh potensi fisik, emosi, kognisi, bahasa dan
kemandiriannya.
Jika anak memiliki hambatan dalam satu atau lebih aspek perkembangannya
tentu ia tidak berkembang optimal sesuai usia dan potensinya. Oleh karenanya
hambatan yang dimiliki anak harus dideteksi sedini mungkin sehingga dapat ditangani
dengan cepat untuk hasil yang baik.
Hambatan dan potensi setiap anak berbeda-beda maka penanganannya pun
akan berbeda tergantung kebutuhan tiap anak.
Penanganan yang terpadu akan memberikan konsistensi dalam pendekatan,
penetapan tujuan dan evaluasi secara menyeluruh terhadap setiap anak sehingga
diharapkan dapat dicapai proses pengembangan anak secara optimal.
Indigrow hadir sebagai partner orang tua dan sekolah dalam mengembangkan
anak mencapai potensinya. Indigrow membantu masalah perkembangan anak secara
93
terpadu dengan tim ahli perkembangan anak dari berbagai disiplin ilmu : dokter syaraf
anak, dokter anak, dokter rehabilitasi medik, psikolog, terapis perilaku, terapis okupasi,
dan terapi wicara.
3.2 Sejarah Indigrow
Lahirnya Indigrow sebagai pusat terapi perkembangan anak dan autisme tidak
lepas dari berkembangnya GagasCeria. GagasCeria adalah sebuah lembaga pendidikan
yang berdiri pada tahun 1999, dibawah naungan Yayasan Anak Indonesia. Ketika itu
GagasCeria mendirikan playgroup (PG). Kemudian pada tahun 2001 GagasCeria
mendirikan taman kanak-kanak (TK). Dan pada tahun 2003 GagasCeria mendirikan
Sekolah Dasar (SD).
Sebagai sebuah lembaga pendidikan, GagasCeria menyadari bahwa setiap
anak itu perlu dan berhak untuk mendapatkan pendidikan, pun tidak terkecuali bagi
anak-anak berkebutuhan khusus (ABK). Walaupun pada saat ini keberadaan ABK
dibatasi jumlahnya pada setiap kelas, tetapi GagasCeria mau menerima ABK sebagai
siswanya untuk dididik bersama dengan siswa lainnya. Dalam perkembangannya,
GagasCeria menyadari bahwa proses penanganan ABK merupakan proses yang
kompleks sehingga membutuhkan penanganan integratif yang melibatkan para ahli dari
berbagai disiplin ilmu, tidak hanya pendidikan tetapi juga ilmu medis dan psikologi.
Pada awalnya, untuk anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar
GagasCeria menyarankan kepada orang tua mereka agar melakukan pemeriksaan anak
ke dokter ahli dan atau ke psikolog. Pemeriksaan ke dokter ahli dilakukan untuk
mengetahui apakah anak mengalami masalah secara medis, sedangkan pemeriksaan ke
psikolog dilakukan untuk mengetahui apakah anak memiliki masalah secara psikologis.
94
Jika ternyata diperlukan terapi maka GagasCeria akan merujuk anak untuk melakukan
terapi di pusat terapi perkembangan anak yang ada di Kota Bandung.
Di sinilah awal mula GagasCeria mengalami kesulitan. Sebagai lembaga
pendidikan, GagasCeria menyarankan kepada orang tua ABK untuk melakukan
pemeriksaan dan terapi terhadap anak-anak di lembaga yang fokus menangani masalah
ini agar dapat mendukung perkembangan mereka dari segi medis dan atau psikologi.
Hal ini juga dilakukan untuk mendapatkan profil lengkap atas anak-anak tersebut. Profil
setiap ABK diperlukan oleh GagasCeria untuk digunakan sebagai pengetahuan tentang
setiap anak agar pendidik dapat memberikan pengajaran yang sesuai untuk masing-
masing individu ABK. Tetapi pada kenyataanya profil anak atau setidaknya laporan
tentang pemeriksaan dan terapi yang dilakukan pada anak sulit untuk didapatkan.
Untuk mendapatkan profil setiap anak, diperlukan sinergi dan komunikasi
yang baik dari semua pihak yang berperan dalam membantu perkembangan anak; dalam
hal ini pihak-pihak yang berperan adalah orang tua, sekolah, dan para ahli (dokter,
psikolog, terapis) yang menangani ABK. Saat itu ahli yang digunakan berada di bawah
naungan lembaga lain, sehingga hal ini menyebabkan GagasCeria kesulitan untuk
melakukan komunikasi dengan mereka. Masalah ini menghambat upaya GagasCeria
untuk membantu perkembangan anak.
Pada tahun 2004, pengelola GagasCeria bertemu dengan Dr. Purboyo Solek,
beliau adalah seorang dokter ahli syaraf anak yang fokus pada bidang penanganan
sindrom autistik. Awalnya, Dr.Purboyo hanya tertarik untuk menangani kasus pada
anak-anak yang mengalami sindrom autistik, tetapi setelah perbincangan lebih lanjut
yang mengutarakan bahwa masalah yang dihadapi anak dalam belajar itu tidak hanya
95
sindrom autistik akhirnya beliau dan pihak pengelola GagasCeria sepakat untuk
menangani masalah-masalah yang terkait dengan perkembangan anak. Akhirnya, Dr.
Purboyo dan pihak pengelola GagasCeria menemukan kesamaan niat, yaitu untuk
membantu perkembangan anak secara optimal. Mereka percaya bahwa setiap anak
adalah unik dan memiliki potensi yang dapat diraih jika ada pihak yang membantu
mereka dalam berkembang, atau minimal membantu agar ABK mampu menjalani hidup
mereka dengan mandiri.
Dengan niat ini disertai tujuan untuk melakukan sinkronisasi program dan
pembagian peran, maka lahirlah Indigrow. Sinkronisasi program disini maksudnya
adalah penyesuaian antara program yang dilakukan GagasCeria sebagai lembaga
pendidikan dan Indigrow sebagai pusat terapi perkembangan anak yang melayani
pemeriksaan medis, psikologi dan terapi untuk membantu perkembangan anak secara
terpadu. Sedangkan, pembagian peran disini maksudnya adalah agar GagasCeria dan
Indigrow dapat memperhatikan fokusnya masing-masing tetapi memiliki mekanisme
komunikasi yang terkendali. Indigrow lahir pada Tahun 2004 atas prakarsa pengelola
GagasCeria dan Dr.Purboyo Solek, sebagai pusat terapi perkembangan anak yang
berlokasi di Jl. Haruman No.35, Bandung., di bawah naungan PT. Peduli Anak
Indonesia.
Indigrow bernaung disebuah badan hukum yang berbentuk PT (Perseroan
Terbatas) tidak dalam bentuk Yayasan seperti kebanyakan organisasi sosial karena
pengelola menginginkan mekanisme keuangan yang lebih profesional, mengingat
organisasi ini tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah dan bergerak berdasarkan
modal swasta.
96
Nama Indigrow dipilih sesuai dengan niat untuk membantu ABK agar dapat
berkembang dan hidup mandiri. Indigrow dilambangkan dengan simbol pohon untuk
menggambarkan bahwa seorang anak berkebutuhan khusus itu seperti juga pohon, ia
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik jika dirawat dan diarahkan, sehingga pada
akhirnya ia akan kuat hidup dengan akarnya sendiri.
3.3 Filosofi Usaha
Filosofi usaha Indigrow adalah :
“Indigrow hadir sebagai partner orang tua dan sekolah dalam mengembangkan anak
mencapai potensinya.””
3.4 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan
3.4.1 Struktur Organisasi
Gambar 3.1 : Struktur Organisasi Indigrow
97
3.4.2 Uraian Pekerjaan
Berikut ini adalah tugas masing-masing jabatan yang ada pada struktur
organisasi yang diilustrasikan di dalam gambar 3.1 :
1. Direktur Utama
Tugas :
a. Menerima laporan dari semua direktur yang bertanggung jawab pada
Indigrow.
2. Direktur Medis
Tugas :
a. Bertugas untuk merancang sistem / program kerja medis (medis,
psikologi, dan terapi) yang dijalankan oleh Indigrow.
3. Direktur Operasional
Tugas :
a. Merekrut karyawan.
b. Memotivasi seluruh karyawan dan para ahli.
c. Merancang program pemasaran Indigrow.
d. Memfasilitasi keperluan medis.
e. Mengendalikan operasional Indigrow
f. Membuat keputusan yang berhubungan dengan operasional Indigrow
4. Direktur Keuangan
Tugas :
a. Menerima laporan yang berkaitan dengan administrasi, akuntansi, dan
keuangan.
98
b. Memberikan arahan yang berkaitan dengan administrasi, akuntansi, dan
keuangan.
5. Tim Dokter
Tugas :
a. Melakukan pemeriksaan terhadap pasien
b. Mencatat riwayat anak.
c. Melakukan tes griffith
d. Melakukan evaluasi terhadap pasien terapi
6. Tim Psikologi
Tugas :
a. Melakukan pemeriksaan psikologi / tes IQ
b. Membuat laporan hasil pemeriksaan tes IQ
c. Mengkomunikasikan perkembangan anak kepada dokter
d. Melakukan observasi pada anak
e. Melakukan evaluasi terhadap pasien terapi
f. Bersama-sama dengan terapis membuat program untuk pasien terapi.
7. Koordinator Terapis
a. Mengawasi semua terapis
b. Menghubungkan terapis dengan dokter
c. Menghubungkan terapis dengan psikolog
8. Administrasi
Tugas :
a. Penjadwalan
99
i. Penjadwalan dokter
ii. Penjadwalan psikolog
iii. Penjadwalan terapi
b. Pengarsipan data
i. Data pasien dokter
ii. Data pasien psikolog
iii. Data pasien terapi
iv. Surat masuk dan surat keluar
v. Form alat bahan
vi. Form observasi
vii. Form alat test
viii. Keuangan bulanan
c. Administrasi
i. Membuat surat interen/eksteren
ii. Membuat laporan hasil tes griffith
iii. Membuat rekap absensi
iv. Membuat rekap barang dagangan
v. Membuat rekap pengeluaran tambahan per bulan
d. Keuangan
i. Menerima uang masuk
ii. Menghitung fee dokter, psikolog, dan terapis
iii. Membayar gaji dokter, psikolog, dan terapis
e. Perpustakaan
100
i. Memberi nomor buku
ii. Mendaftarkan buku
iii. Mendaftarkan peminjaman buku
f. Pelayanan Pelanggan
i. Menerima telepon
ii. Menjawab pertanyaan dari orang tua/ wali pasien seputar layanan dan
administrasi Indigrow
iii. Mengkonsultasikan pertanyaan orang tua yang berkaitan dengan
psikologis atau perilaku anak kepada psikolog atau terapis.
9. Akuntan
Tugas :
a. Mencatat buku besar, neraca, dan laporan-laporann akuntansi lainnya.
b. Memastikan kesesuaian antara jumlah yang dicatat dengan uang yang
ada.
10. Terapis perilaku, wicara, okupasi dan fisioterapi
Tugas :
a. Membuat program terapi yang sudah didiskusikan dengan psikolog.
b. Memberikan terapi kepada pasien di setiap sesi terapi yang telah
dijadwalkan.
c. Mencatat segala sesuatu yang dilakukan saat terapi berlangsung di dalam
buku komunikasi disetiap akhir sesi terapi.
d. Membuat laporan evaluasi pasien.
e. Jika dibutuhkan, berkomunikasi dengan pihak sekolah.
101
f. Mencatat absensi pasien.
g. Mendistribusikan informasi kepada orang tua.
h. Mengkomunikasikan perkembangan anak kepada psikolog.
i. Melakukan observasi terhadap anak.
3.5 Kondisi Bisnis Indigrow
Saat ini Indigrow beroperasi dengan mengelola 55 orang anak terapi, 9 orang
terapis, 1 orang Dokter Ahli Syaraf Anak yang juga bertindak sebagai Direktur Medis
Indigrow, dan 1 orang psikolog yang bertindak sebagai koordinator terapi. Indigrow
memiliki sendiri sebuah gedung yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan terapi,
dan satu lingkungan dengan PG-TK-dan SD GagasCeria.
Saat ini yang menjadi pelanggan Indigrow adalah orang tua ABK, sementara
sekolah biasanya menjadi partner yang merujuk agar orang tua melakukan pemeriksaan
/ terapi di Indigrow. Sekolah yang menjadi partner Indigrow terutama adalah PG- TK-
dan SD GagasCeria sendiri dan juga dari sekolah-sekolah lain seperti Semi Palar, Town
for Kids, Athalia, TK Dharma Kartika, Permata Ayah Bunda, Al Azhar SyifaBudi
Parahyangan, dan Mutiara Bunda.
Selain perhatian pada anak yang menjadi pasien, Indigrow juga harus
memberikan perhatian pada orang tua karena dalam hal perkembangan seorang anak,
orang tua adalah pengelola kebutuhan anak atau motor penggerak bagi anak agar anak
dapat berkembang. Dalam menjalankan perannya sebagai pengelola, orang tua
seringkali menghadapi perasaan was-was, takut, malu, meragukan, dan tidak menerima
kondisi anaknya sehingga akhirnya menghambat peluang-peluang yang mungkin diraih
102
jika ia mampu memberi terapi secara berkelanjutan yang dapat menstimulasi
perkembangan anaknya.
Dengan sumber daya manusia untuk tim ahli yang sangat terbatas, sampai saat
ini Indigrow hanya mampu melayani 55 orang pasien, padahal anak dan orang tua yang
membutuhkan layanan masih banyak, hal ini terbukti dari daftar tunggu anak yang
didaftarkan oleh orang tuanya untuk mengikuti sesi konsultasi maupun terapi di
Indigrow.
Faktor kunci keberhasilan usaha Indigrow adalah pada faktor SDM dan
operasional. Dimana, SDM adalah orang-orang yang berperan dalam menghasilkan jasa
bagi ABK dan orang tua; dan operasional adalah proses dalam mengelola sumber daya
untuk mencapai tujuan utama yaitu perkembangan anak yang optimal dan akhirnya
kepuasan orang tua.
Untuk mempromosikan keberadaan dan program Indigrow, pengelola
melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah.
3.6 Layanan Jasa Yang diberikan oleh Indigrow
Indigrow menyediakan suatu layanan terpadu untuk membantu perkembangan
anak yang meliputi :
3.6.1 Pemeriksaan dan Assesment
Pemeriksaan dan Assesment yang disediakan oleh Indigrow diantaranya adalah :
a. Konsultasi dan pemeriksaan tumbuh kembang anak.
b. Konsultasi dan pemeriksaan psikologi, meliputi : tes potensi/intelegensi, tes
kepribadian, tes kematangan sekolah, tes minat dan bakat.
103
c. Pemeriksaan tim (dokter syaraf anak, psikolog, terapis) khusus untuk autis,
asperger, PDD-NOS, ADD/ADHD dan kesulitan belajar.
3.6.2 Terapi dan Stimulasi
Program terapi dan stimulasi yang disediakan Indigrow terdiri dari :
a. Terapi perilaku
Terapi perilaku dilakukan untuk mengurangi perilaku yang berlebih atau tidak
wajar dan mengajarkan perilaku yang lebih bisa diterima oleh lingkungan
dengan memberikan terapi yang mengajarkan berbagai keterampilan yang akan
membantunya mengejar ketertinggalan dalam perkembangan, mencapai
kemandirian dan menjalani kualitas hidup sebaik mungkin.
b. Terapi okupasi
Terapi okupasi dilakukan untuk membantu anak-anak untuk mengembangkan
kemampuan mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari seperti bermain dan
mengurus diri mereka sendiri. Terapis okupasi akan bekerja sama dengan orang
tua untuk menentukan area kekuatan anak dan area mana yang membutuhkan
pengembangan. Ini dilakukan melalui diskusi, observasi, atau pengetesan.
Program akan dibentuk berdasarkan tujuan yang ditetapkan bersama antara
terapis okupasi dan orang tua. Implementasi program dan proses pencapaian
tujuan dilihat ulang secara berkala dan teratur. Permasalahan sensori pada anak
begradasi dari masalah yang ringan sampai berat dan berbeda pada setiap anak,
sehingga terapi atau aktifitas yang berhubungan dengan perbaikan masalah
sensori diberikan sesuai dengan kebutuhan anak. Sehingga terformulasikan
strategi penanganan yang sesuai dengan keunikan anak sebagai suatu individu.
104
Indigrow akan bekerjasama dengan anggota tim dan orang tua untuk
memastikan adanya konsistensi dalam melakukan penangan anak baik di
Indigrow maupun di rumah masing-masing anak.
c. Terapi paedagogi/remedial
Terapi ini adalah bagian dari terapi perilaku hanya saja terapi paedagogi lebih
berfokus dalam membantu anak untuk mengulang pelajaran yang mereka terima
di sekolah.
d. Terapi wicara
Terapi ini bertujuan merangsang dan mempertahankan kemampuan
berkomunikasi melalui latihan sensori organ bicara, melatih gangguan fungsi
luhur mengembangkan kemampuan komunikasi verbal, signal, tulisan dan baca
serta melatih kemampuan makan/minum dan latihan organ mengunyah, menelan
dan menghisap pada gangguan menelan.
e. Home program.
Home program dilakukan untuk menstimulasi perkembangan anak di rumah.
Dilakukan dengan cara pemberian instruksi-instruksi oleh psikolog atau terapis
pada orang tua, agar orang tua melakukan hal-hal yang dapat mempengaruhi
tingkah laku anak di rumah. Program ini dilakukan untuk mendukung terapi
yang dilakukan oleh terapis di Indigrow atau untuk anak-anak yang tidak
memiliki jadwal terapi, tetapi perlu untuk diberikan stimulasi.
3.6.3 Pendidikan dan Dukungan bagi Orang Tua
Program yang ditujukan untuk pendidikan dan dukungan bagi orang tua adalah :
1. Evaluasi perkembangan anak secara berkala
105
Evaluasi dilakukan satu kali setiap akhir term. Evaluasi ini memberikan
gambaran yang jelas terhadap orang tua mengenai tujuan awal, target,
dan hasil yang dicapai, sehingga evaluasi ini dapat menjadi motivasi bagi
orang tua untuk terus memberikan terapi bagi anak-anaknya.
2. Family gathering
Family gathering dilakukan dengan mengundang orang tua beserta anak-
anaknya untuk berpartisipasi di dalam suatu acara, dimana mereka dapat
berkumpul dengan keluarga-keluarga yang senasib. Dengan acara ini
mereka dapat saling berbagi dan memberikan dukungan.
3. Seminar dan pelatihan untuk orang tua
Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan mengundang orang tua untuk
ikut serta dalam acara seminar yang diadakan di luar Indigrow. Dengan
seminar dan pelatihan ini diharapkan orang tua dapat memperoleh
pengetahuan lebih untuk merawat anaknya.
3.7 Jenis Kelainan Perkembangan pada Anak yang Ditangani oleh Indigrow
Pada dasarnya Indigrow tidak memfokuskan diri untuk melayani salah satu
jenis kelainan perkembangan pada anak saja. Sejak awal, Indigrow didirikan untuk
membantu perkembangan anak, jadi apapun jenis kelainan perkembangan itu jika
dirasakan akan menghambat anak dalam belajar maka Indigrow akan mencoba untuk
menanganinya. Untuk saat ini jenis kelainan perkembangan pada anak yang sudah
terdeteksi dan dilayani oleh Indigrow adalah :
1. Mental Retardation (MR)
106
Mental retardation atau mental retardasi merupakan kata yang digunakan
ketika seseorang memiliki batasan dalam fungsi mental dan dalam keterampilan
seperti komunikasi, perawatan diri, dan keterampilan sosial. Keterbatasan ini akan
menyebabkan anak belajar dan berkembang lebih lambat daripada anak-anak secara
umumnya. Anak-anak dengan mental retardasi akan lebih lama untuk belajar
berbicara, berjalan, dan merawat dirinya sendiri seperti berpakaian atau makan.
Mereka tampak bermasalah terutama dalam hal pelajaran di sekolah. Mereka akan
yang lebih lama. Mungkin ada beberapa hal yang tidak dapat mereka pelajari.
Dokter menemukan beberapa sebab dari mental retardasi dan yang paling
umum adalah :
- Kondisi genetik
- Masalah selama masa kehamilan
- Masalah selama proses kelahiran
- Masalah kesehatan
Penanganan mental retardasi harus dilakukan bersama-sama dengan
seluruh pihak. Baik orang tua, guru, maupun terapis dengan target yang harus
dipahami dan diterima oleh orang tua.
Terapi-terapi yang dapat dilakukan pada anak dengan masalah ini adalah :
- Terapi prilaku
- Terapi edukasi
- Terapi wicara/ terapi komunikasi (bagi yang mengalami masalah bicara)
2. Cerebral Palsy (CP)
107
Cerebral Palsy (CP), merupakan gangguan yang disebabkan oleh
masalah/kerusakan pada bagian otak, khususnya otak pada bagian yang mengatur
dan mengkontrol gerakan dan postural. Masalahnya adalah berupa symtom muscular
yang lemah, dan ketidakmampuan untuk menggerakan anggota tubuh.
Bergantung pada lokasi kerusakan, cerebral palsy dapat dikategorikan
mulai dari yang ringan hingga berat. Masalah cerebral palsy biasanya disertai
dengan masalah seperti epilepsi, mental retardasi, masalah telinga dan pendengaran,
masalah mata dan pengelihatan, masalah komunikasi, dan kesulitan pada sensorinya.
Dokter mengklasifikasi cerebral palsy dalam 2 bentuk, yaitu: cerebral
palsy yang merupakan akibat pada limbs dan masalah gerakan alamiah.
Yang termasuk akibat pada limbs adalah :
- Diplegia
- Hemiplegia or hemiparesis
- Quadriplegia atau quadriparesis
Masalah gerakan alamiah :
- Spastic cerebral palsy
- Athetoid cerebral palsy
- Ataxic cerebral palsy
- Rigidity
- Tremor
Penyebab dari cerebral palsy ini adalah :
- Infeksi selama masa dalam kandungan ibu, yang menyerang sistem saraf bayi.
- Kelahiran prematur
108
- Berat badan lahir yang rendah
- Kesulitan selama proses kelahiran
- Hypoxia, atau kekurangan oksigen pada otak
- Masalah kecocokan tipe darah (Rh) bayi dan ibu
- Obat-obatan, rokok, dan alkohol yang digunakan selama masa kehamilan
Belum ada obat bagi cerebral palsy, tetapi beberapa jenis terapi digunakan
untuk menolong setiap anak sebaik mungkin dan seoptimal mungkin, antara lain:
- Physical therapy/ fisioterapi,
- Biofeedback
- Occupational therapy
- Speech and language therapy,
- Drugs
- Surgery
- Orthopedic devices
3. Pervasive Developmental Disorder (PDD) – lebih dikenal dengan istilah
autisme.
Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif (kompleks) yang
menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam menerima serta mengolah
informasi pada otaknya sehingga ia mengalami gangguan dalam komunikasi,
interaksi sosial serta perilaku dan minat yang sangat terbatas.
Sampai saat ini penyebab autisme belum jelas, tetapi beberapa penelitian
mengungkap kan autisme disebabkan oleh aktivitas otak yang berlebihan pada anak,
gangguan metabolisme, kelainan biokimia, agresi kromosom, serta genetis.
109
Gejala yang tampak :
- Komunikasi
Perkembangan bahasa sangat lambat atau tidak bicara sama sekali, hanya
menggunakan bahasa tubuh untuk memenuhi kebutuhannya, sulit memahami
percakapan, ekolali – mengulang kalimat yang didengarnya.
- Interaksi sosial
Lebih senang bermain sendiri daripada dengan orang lain, tidak responsif
terhadap orang seperti tidak adanya kontak mata, tidak senyum.
- Bermain
Tidak bermain dengan benar, tidak meniru cara orang lain, tidak dapat bermain
imajinasi / bermain peran.
- Masalah sensorik (Sensory Impairment)
Bereaksi tidak biasa pada input-input sensori, misalnya tidak suka sentuhan,
tidak sakit jika jatuh, tidak suka ruangan gaduh.
- Perilaku dan minat yang sangat terbatas
Memiliki gerakan stereotipik dan berulang, tidak menyukai perubahan terhadap
kegiatan rutin, ada yang agresif ataupun menyakiti diri sendiri, ada yang sangat
aktif namun ada pula yang sangat pasif.
Penanganan autisme ditujukan agar anak dapat adaptif dan
mengembangkan serta memfungsikan seluruh potensi yang dimilikinya secara
optimal. Karena spektrum gangguan bisa berbeda-beda pada tiap anak, maka
penangannya pun berbeda-beda tergantung kebutuhan tiap anak.
Penanganan terpadu dari berbagai disiplin ilmu :
110
- Terapi perilaku
- Terapi okupasi
- Terapi edukasi
- Terapi wicara/terapi komunikasi
- Terapi biomedis (pengaturan makanan dan pemberian suplemen)
Kunci dari keberhasilan penanganan autisme adalah pemahaman,
keterlibatan serta dukungan dari seluruh anggota keuarga dan semua pihak. Dengan
pemahaman bahwa anak autisme itu mempunyai spektrum dan kompleksitas gejala
yang luas serta anak itu unik, Indigrow memberikan berbagai pendekatan sesuai
dengan kebutuhan anak. Dari berbagai pendekatan penanganan autisme seperti
ABA, TEACCH, Floortime, dan Sensory Integration. Indigrow seringkali
mengkombinasikan berbagai pendekatan tersebut sesuai dengan kebutuhan anak.
4. Attenttion Deficit and Hyperactive Disorder (ADHD)
Gangguan Pemusatan Perhatian-Hiperaktifitas (GPPH) atau lebih dikenal
sebagai Attention-Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan kelainan
neurobehavioral yang sering ditemukan pada anak. Anak ADHD biasanya
dikeluhkan mempunya prestasi akademis yang buruk, mengalami gangguan dalam
membina hubungan social baik dengan teman sebaya, guru, maupun orang tua,
memiliki ‘self esteem’ rendah, dan mempunyai resiko penyalah gunaan obat dan
risiko kecelakaan yang lebih tinggi dibandingkan anak normal, serta berpotensi
mempunyai perilaku seksual yang berbahaya. Seluruh gangguan fungsi tersebut
tentunya akan berpengaruh terhadap kehidupan individu ADHD itu sendiri,
keluarganya, pendidikan, kesehatan dan kehidupan sosialnya secara keseluruhan.
111
Sampai sekarang penyebab ADHD masih tetap belum jelas, namun
terdapat banyak teori mengenai penyebab ADHD ini, yaitu teori neuropsikologi,
teori neurobiology dan teori genetik.
Kelainan ini mempunyai tiga gejala utama yaitu gangguan pemusatan
perhatian yang tidak sesuai umur, perilaku hiperaktif disertai dengan atau tanpa
impulsivitas. Gejala ini terjadi di semua kondisi dan tempat, serta menyebabkan
berbagai gangguan fungsi dalam kehidupan sehari-hari.
Anak yang mengalami ADHD biasanya :
- Perhatiannya mudah teralih
- Tidak mampu untuk menyelesaikan tugas-tugas dan duduk diam
- Seringkali berprilaku tanpa disertai pemikiran (impulsif)
- Berbicara terus menerus, tamoak tak kenal lelah seperti disetir mesin penggerak.
- Seringkali tidak patuh pada aturan, mealawan orang lain dan tidak mampu
menunggu giliran.
Anak yang mengalami ADHD juga biasanya disertai gangguan lainnya
yaitu perilaku menentang (Oppositional Defiant Disorder), perilaku merusak
(Conduct Disorder), kecemasan, dan kesulitan belajar (Learning Disabilities).
Anak yang mengalami ADHD membutuhkan kompilasi penangan terapi
obat dan terapi perilaku yang melibatkan dokter, orang tua dan keluarga, guru,
terapis dan masyarakat. Kompilasi penggunaan obat dan terapi perilaku ini telah
direkomendasikan oleh institusi-institusi berikut; American Association of
Pediatrician (AAP), American Association of Child and Adolescent Psychiatry
112
(AACAP), European Duidelines dan National Institute of Clinical Excelence
(NICE).
Dengan pemahaman bahwa anak itu unik, Indigrow berusaha memahami
anak secara menyeluruh baik dari aspek kognisi, fisik, mental dan emosional serta
kemandirian. Anak yang mengalami ADHD berbeda satu dan lainnya sesuai dengan
kompleksitas gejala yang dimiliki, assessment dan evaluasi yang dilakukan
Indigrow dengan melibatkan dokter, psikolog, orang tua, guru serta terapis, profil
anak yang mengalami ADHD akan tergambar secara jelas sehingga anak dapat
ditangani secara optimal.
5. Gangguan Sensori Integrasi
Setiap detik, menit dan jam tak terhitung berapa banyak informasi sensori
yang masuk kedalam tubuh kita. Tidak hanya dari telinga dan mata, tapi dari seluruh
bagian tubuh. Sensori tersebut memberikan informasi tentang kondisi fisik tubuh
dan lingkungan di sekitar.
Otak berperan sebagai polisi lalu lintas yang mengatur jalur informasi yang
masuk dan mengaturnya dengan cara yang tepat. Otak juga menggunakan informasi
tersebut untuk menentukan respon terhadap perubahan lingkungan.
Saat seorang anak duduk di atas ayunan, ia akan tahu keberadaan posisi
tubuhnya saat duduk, jika terlalu maju ke depan ia akan berhenti sebentar untuk
membetulkan posisi duduknya. Jika ayunan bergerak terlalu cepat ia akan
mengurangi kecepatan ayunannya dan jika dirasa kurang ia akan menggunakan
kakinya untuk mengayunkan badannya dibantu dengan kemampuan dirinya menjaga
postur tubuh terhadap perubahan kecepatan tersebut.
113
Dalam hal ini informasi sensori sebagai ”makanan bagi otak” yang
menyediakan energi dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengarahkan tubuh
(body) dan pikiran (mind). Tanpa kemampuan processing yang cukup untuk
mengorganisasikan sensori, semua hal tersebut tidak dapat dicerna sebagai makanan
bagi otak.
Saat sedang mengupas suatu buah dengan jari, mata merasakan sedikit
perih saat kulitnya terbuka dan hidung mencium aroma yang khas, kulit dan
persendian tangan merasakan sesuatu yang empuk-berair dari dalam buah itu, dan
saat mulut memakannya ada rasa manis-manis asam. Bagaimana anda dapat
mengetahui jika buah tersebut adalah jeruk ? Dan apa yang membuat tangan dan 10
jari bekerja bersamaan ? Semua informasi sensori dari jeruk dan sensasi yang tubuh
rasakan semuanya terpadu (terintegrasi) dalam satu tempat di otak. Dengan
pengintegrasian ini memungkinkan otak untuk mendefinisikan buah tersebut adalah
jeruk.
Sensori integrasi termulai saat janin berada dalam kandungan, yang
merasakan gerakan sang ibu dan pada saatnya ia akan bergerak di dalam rahim.
Pada seorang bayi jika mendapat sentuhan di area sekitar bibir dan mulut ia akan
menggerakan kepalanya ke arah sumber sentuhan yang akhirnya ia akan menyusu
pada sang ibu, saat ia menangis suara merdu sang ibu serta ayunan tangan saat
dalam pelukan membuatnya dapat tenang kembali. Apa yang menyebabkan proses
tersebut terjadi ?
Respon terhadap perubahan (respon adaptif) lingkungan memiliki tujuan
dan terarah terhadap pengalaman sensori yang terjadi. Masa kanak-kanak adalah
114
masa untuk bermain dan belajar, keduanya tidak dapat dipisahkan satu dengan
lainnya. Dengan itu akan tertantang untuk mengeksplorasi lingkungan dan
menguasai kemampuan tertentu yang didapatnya dari lingkungan. Pada saat yang
sama juga otak terus berkembang dan mengatur dirinya.
Saat kebutuhan akan pengintegrasian sensori berjalan sejajar dengan
tuntutan lingkungan. Seorang anak dapat merespon secara efisien, kreatif dan
memuaskan pada saat-saat menyenangkan dalam bermain. Kata “menyenangkan”
adalah kata kunci dalam sensori integrasi, yang memiliki andil besar saat bermain.
Manusia cenderung menikmati sesuatu hal yang menciptakan
perkembangan pada otak. Sesuatu yang natural jika sang anak mencari informasi
sensori yang membantu otak untuk berkembang. Merupakan suatu alasan mengapa
anak senang diangkat ke atas, berayun, dipeluk, memanjat, berlari, melompat.
Mereka bergerak karena merupakan kebutuhan akan makanan bagi otaknya.
Arti kata “masalah” dapat diartikan juga kurang berfungsi yang artinya
otak memiliki kesulitan untuk melakukan fungsinya secara efisien sebagai mestinya.
Kata ”sensori” berarti terjadi inefisiensi kemampuan otak dalam memproses
informasi dari sistem sensori. Yang menyebabkan kesulitan bagi sang individu
untuk mengetahui keberadaan dirinya dan hubungannya dengan lingkungan.
Dengan permasalahan sensori integrasi, anak mengalami kesulitan untuk
menguasai kemampuan tertentu, yang menghambatnya untuk bereksplorasi, kreatif
dan mengorganisasikan dirinya saat berada di lingkungan.
Perilaku defensif membuat anak merasa sangat berhati-hati untuk
menerima informasi sensori. Dunia seakan menakutkan, karena kesulitan untuk
115
dapat memproses semua sensori yang diterima tubuhnya. Perilaku ini timbul karena
mekanisme protektif lebih dominan dibandingkan mekanisme diskriminatif.
Jika sebaliknya, anak akan aktif mencari stimulasi sensori tertentu
sehingga anak akan kesulitan untuk melakukan proses belajar karena kesibukannya
mendapatkan informasi sensori dan kesulitannya memilah input sensori mana yang
penting bagi dirinya.
Jika proses perkembangan kedua mekanisme tersebut berjalan secara
selaras maka dapat memudahkan otak untuk mengatur jalannya pemrosesan sensori,
sehingga anak dapat terus belajar dan mengembangkan dirinya.
Semua jenis kelainan perkembangan pada anak ini kadang kala menimbulkan
ciri-ciri yang hampir sama pada setiap anak dengan gradasi yang sangat luas sehingga
diperlukan perhatian dan penanganan yang khusus untuk masing-masing individu agar
mereka dapat memperoleh penanganan yang tepat.
3.8 Sistem yang Berjalan Saat Ini
Sistem informasi yang berjalan saat ini di Indigrow masih dilakukan secara
manual. Komputer hanya digunakan untuk kepentingan administrasi seperti surat-
menyurat dengan menggunakan aplikasi Ms.Word; mencatat pembukuan, data umum
tentang anak, dan membuat tabel untuk penjadwalan dengan menggunakan aplikasi
Ms.Excel. Komputer juga digunakan untuk pembuatan materi alat bahan untuk
keperluan terapi.
116
Adapun proses bisnis yang berkaitan dengan administrasi pelayanan pelanggan
di Indigrow adalah sebagai berikut :
1. Pendaftaran konsultasi
Setiap anak yang akan mengikuti program terapi, pertama kali harus melalui
proses pemeriksaan oleh tim ahli. Dalam hal ini, jika anak berusia kurang dari 3
tahun maka pemeriksaan harus dilakukan oleh dokter ahli syaraf anak, jika anak
yang didaftarkan usianya sudah lebih dari 6 tahun maka keputusan tentang
apakah anak harus diperiksa oleh dokter syaraf anak terlebih dahulu atau bisa
langsung diperiksa oleh psikolog akan diperoleh dari keluhan yang diutarakan
oleh orang tua mengenai kelainan yang tampak pada anak mereka. Secara
administrasi anak yang akan diperiksa harus melakukan pendaftaran terlebih
dahulu untuk pencatatan data awal dan juga untuk menentukan jadwal
konsultasi.
2. Pelaksanaan konsultasi
Konsultasi dilakukan di kantor Indigrow, yang dihadiri oleh dokter/psikolog,
anak yang menjadi objek terapi (pasien), dan juga orang tua pasien. Setelah
konsultasi awal ini maka dokter/psikolog akan mencatat hasil pemeriksaan di
dalam form pemeriksaan awal. Dari form pemeriksaan ini Indigrow mengetahui
apakah anak membutuhkan terapi, jika ya terapi apa saja, untuk berapa sesi
perminggu, dan juga obat-obatan apa saja yang harus diminum oleh pasien.
3. Pembayaran konsultasi
Pembayaran dilakukan setelah satu sesi konsultasi selesai dilaksanakan, dengan
jumlah bayar yang disesuaikan per periode waktu.
117
4. Pencocokan jadwal terapi
Jika ternyata diperlukan terapi, maka staff administrasi akan melakukan
pencarian jadwal yang tersedia dan sesuai dengan kesanggupan orang tua untuk
menghadiri jadwal tersebut. Jika kesesuaian tercapai maka proses pendaftaran
terapi dilakukan.
5. Pendaftaran terapi
1 unit jadwal terapi berlaku selama satu term (4 bulan). Untuk pendaftaran terapi
digunakan form pendaftaran terapi yang tentu saja berisi data yang lebih rinci
daripada form pendaftaran konsultasi. Pemesanan jadwal terapi dilakukan agar
selama masa satu term Indigrow dapat menjadwalkan terapis yang menangani
anak, dan penggunaan ruang.
6. Pembayaran pemesanan jadwal terapi
Pembayaran pemesanan jadwal terapi dilakukan setelah proses pendaftaran
terapi, jadi dilakukan di awal keikutsertaan anak pada suatu term.
7. Proses terapi
Layanan terapi dilakukan terhadap anak oleh terapis yang telah dipesan di awal
term. Terapis akan mencatat segala sesuatu tentang kondisi anak dan apa yang
dilakukan pada saat terapi di akhir setiap sesi di dalam sebuah buku komunikasi
yang dimiliki oleh setiap anak yang diterapi.
8. Pembayaran terapi
Pembayaran terapi berbeda dari pembayaran pemesanan jadwal terapi,
pembayaran terapi dilakukan per kedatangan anak dalam sesi terapi, tepatnya
setelah satu sesi terapi selesai dilakukan.
118
9. Konsultasi lanjutan/Evaluasi rutin
Konsultasi lanjutan dapat dilakukan kapan saja sesuai dengan kebutuhan anak/
keperluan orang tua untuk berkomunikasi dengan dokter.
Evaluasi rutin pada hasil terapi anak dilakukan setiap akhir term dengan dihadiri
oleh dokter dan atau psikolog, terapis, anak, dan orang tua.
Kedua proses ini (konsultasi lanjutan/evaluasi rutin) dilakukan melalui
penjadwalan seperti pada konsultasi awal dan hasil konsultasi dicatat dalam
form konsultasi lanjutan.
10. Surat-menyurat
Indigrow menggunakan metode surat-menyurat untuk mengkomunikasikan
tentang jadwal pertemuan dan sebagainya.
11. Parenting
Program parenting terdiri dari evaluasi perkembangan anak secara berkala,
family gathering, serta seminar dan pelatihan untuk orang tua dilakukan untuk
memberikan pendidikan dan dukungan bagi orang tua dalam mendidik dan
merawat anak-anak mereka.
3.9 Analisis Kondisi Lingkungan Persaingan Usaha
Berdasarkan analisis kompetitif dengan menggunakan model 5 kekuatan
Porter, diperoleh model persaingan usaha yang dijalani oleh Indigrow, berikut ini adalah
gambarannya :
119
PENDATANG BARUPOTENSIAL
- Borromeus
PARA PESAING INDUSTRI
PRODUK PENGGANTI
rendah
rendah
tinggitinggiPEMBELI
- Orang Tua ABKPara Ahli :- Dokter ahli syaraf anak- Dokter anak- Psikolog- Terapis perilaku- Terapis wicara- Terapis okupasi- Terapis fisioterapi
PEMASOK
- Yayasan Suryakanti- Klinik Ourdream
Terapi Alternatif :- Terapi ATFG- Terapi Syifa
Milis atau forum online.
Gambar 3.2 : Analisis Kompetitif 5 Kekuatan Porter
Penentu struktural intensitas persaingan Indigrow terdiri dari :
1. Persaingan diantara perusahaan sejenis
Indigrow bukanlah pusat terapi untuk anak berkebutuhan khusus yang pertama
dan satu-satunya di Bandung. Pelopor pusat terapi di Bandung adalah
Suryakanti yang berlokasi di Jl. Terusan Cimuncang, Bandung. Organisasi lain
yang bergerak dalam bidang yang sama dengan Indigrow adalah Klinik
Ourdream yang berlokasi di Jl.Ir.H.Juanda No. 347, Bandung. Klinik Ourdream
didirikan dan ditangani juga oleh Dr. Purboyo Solek.
Secara kualitas yang ditawarkan, Indigrow adalah pusat terapi perkembangan
anak yang terpadu karena Indigrow menyediakan jasa konsultasi medis dan
psikologi bersama tim ahli yang fokus dalam bidang perkembangan anak,
120
Indigrow juga menawarkan berbagai jenis terapi untuk mendukung
perkembangan anak yang sesuai dengan saran dokter/psikolog, dilengkapi
dengan gedung yang dirancang khusus untuk mendukung proses terapi dan
fasilitas pendukung lainnya. Indigrow juga memiliki kerja sama yang erat
dengan sekolah GagasCeria dan melakukan komunikasi secara konsisten dengan
sekolah-sekolah lain, sehingga anak-anak yang ditangani oleh Indigrow akan
mendapatkan perhatian yang menyeluruh, yakni dari segi medis, psikologi,
terapi dan pendidikan.
2. Ancaman pendatang baru
Rintangan masuk yang dihadapi oleh perusahaan yang akan memasuki industri
ini meliputi :
a. differensiasi produk
Dalam industri ini, setiap organisasi memiliki differensiasi yang
menyebabkan adanya kesetian pelanggan terhadap pelayanan yang
diberikan, para ahli yang menangani ABK, dan nama organisasi,
sehingga perusahaan baru harus mampu meyakinkan pelanggan bahwa
mereka memiliki kualitas yang lebih baik daripada perusahaan yang
sudah ada.
b. kebutuhan modal
Untuk perusahaan yang termasuk dalam kategori perusahaan menengah,
usaha di bidang pusat terapi perkembangan anak dan autisme ini
memerlukan modal yang besar karena perusahaan harus mampu
mengikat para ahli dengan kontrak kerja, tentu saja para ahli ini memiliki
121
tarif yang tinggi untuk kemampuan mereka. Modal juga diperlukan untuk
menyediakan fasilitas penduung terapi dan tempat untuk
penyelenggaraan terapi.
c. penguasaan yang menguntungkan atas bahan baku
Bahan baku / sumber daya utama dalam industri ini adalah para ahli
yang terdiri dari dokter, psikolog, dan terapis. SDM yang tersedia untuk
kelangsungan usaha dalam industri ini jumlahnya sangat terbatas,
sehingga mereka sudah terikat kontrak dengan perusahaan yang sudah
lebih dulu mapan. Bagi perusahaan baru ini adalah suatu hambatan untuk
masuk yang besar karena mereka harus mampu meyakinkan para ahli
yang ada untuk mau bekerja sama dengan perusahaannya.
d. lokasi yang menguntungkan
Lokasi tempat anak-anak melakukan kegiatan adalah salah satu faktor
yang dipertimbangkan oleh orang tua ketika akan mendaftarkan anak-
anak mereka ke suatu lembaga. Lokasi menentukan apakah tempat itu
dapat dijangkau dengan mudah dari rumah, apakah tidak membuat anak-
anak kelelahan, dan apakah keamanan anak-anak dapat dijamin.
e. kurva belajar dan pengalaman
Kurva belajar dan pengalaman berpengaruh pada kemampuan
perusahaan dalam memberikan pelayanan bagi pelanggannya. Dalam
usaha ini perusahaan bertanggung jawab atas perkembangan anak dengan
masalah yang sangat kompleks dan beragam serta menghadapi harapan
pelanggan yang sangat besar, sehingga organisasi membutuhkan waktu
122
untuk belajar dari pengalaman untuk mengkoordinasikan sumberdaya
dan memahami masing-masing pasien beserta pelanggan agar dapat
memberikan pelayanan yang maksimal.
Dari uraian tentang faktor-faktor yang telah diuraikan di atas, dapat
diambil kesimpulan bahwa hambatan yang dihadapi oleh pendatang baru untung
masuk ke dalam industri ini adalah besar, ini berarti ancaman pendatang baru
pada industri ini berada pada tingkat yang rendah.
3. Ancaman produk pengganti
Produk pengganti dari industri ini adalah terapi alternatif yang banyak
ditawarkan seperti terapi syifa, terapi lumba-lumba, terapi ATFG dsb. Terapi
alternatif ini ditawarkan untuk menstimulasi perkembangan anak. Produk
pengganti ini umumnya memiliki harga yang lebih baik dan dipercaya oleh
sebagian masyarakat yang masih lebih mempercayakan kesehatan mereka untuk
diobati dengan cara tradisional.
4. Kekuatan tawar-menawar pemasok
Pemasok utama dalam bidang usaha ini adalah sumber daya manusia yang
terdiri dari dokter, psikolog, dan terapis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan tawar pemasok adalah :
a. Produk pemasok merupakan input penting bagi bisnis pembeli.
Pengetahuan dan pendidikan yang dimiliki oleh para ahli adalah pasokan
utama bagi kelangsungan usaha dalam industri ini.
b. Produk kelompok pemasok terdifferensiasi/ pemasok menciptakan biaya
peralihan.
123
Usaha pada sektor jasa pelayanan kesehatan ini sangat bergantung dari
ahli yang menangani dan kesesuaian antara ahli, anak, dan orang tua. Hal
ini menciptakan differensiasi secara tersendiri. Jika pelanggan
memutuskan untuk pindah tempat, pelanggan akan memiliki perasaan
keraguan dan ketidakpercayaan terhadap para ahli baru yang
menanganinya.
c. Kelompok pemasok memperlihatkan ancaman yang meyakinkan untuk
melakukan integrasi maju.
Dalam industri ini pemasok memiliki peluang untuk melakukan integrasi
maju yaitu dengan membuka kliniknya sendiri, sehingga perusahaan
akan semakin kekurangan tenaga ahli.
d. Pemasok tidak menghadapi produk pengganti lain untuk dijual kepada
industri.
Dalam usaha ini industri tidak memiliki pilihan untuk produk pengganti,
karena jika sektor usaha yang dijalani fokus sebagai klinik tumbuh
kembang, maka pasokan yang diperlukan adalah para ahli dalam bidang
ini.
Dengan ketersediaan dokter ahli yang jumlahnya masih kurang dari 5 orang di
Kota Bandung, psikolog dan terapis yang fokus dalam bidang ini juga masih
langka, maka daya tawar pemasok dalam bidang ini sangat kuat.
5. Kekuatan tawar-menawar konsumen
Konsumen atau pelanggan yang dalam bidang ini adalah orang tua pasien, tidak
dapat dengan mudah pindah dari satu lembaga ke lembaga lain karena anak yang
124
diterapi terikat dengan jadwal yang sudah dipesan, selain itu biasanya kapasitas
masing-masing tempat terapi juga terbatas sehingga tidak bisa langsung
menerima pasien baru. Kesetiaan pelanggan dalam bidang ini cukup tinggi
karena biasanya jika mereka sudah merasa cocok dengan tim ahli yang
menangani anak-anak mereka, maka orang tua akan mempercayakan
perkembangan anak kepada tim ahli tersebut. Sampai disini berdasarkan analisis
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan tawar-menawar konsumen
diatas menunjukan bahwa kekuatan tawar-menawar konsumen untuk Klinik
tumbuh kembang anak ada di posisi yang rendah.
Tetapi mengacu kepada penjelasan Porter yang menyatakan bahwa kekuatan
dari tiap-tiap kelompok pembeli yang penting dalam suatu industri tergantung
pada sejumlah karakteristik situasi pasarnya dan pada kepentingan relatif
pembeliannya, maka dapat dijelaskan bahwa usaha dalam bidang klinik tumbuh
kembang anak ini berhubungan dengan tanggung jawab moral atas
perkembangan anak secara optimal , harapan orang tua akan perkembangan
anaknya sangat besar dan dengan kepercayaan mereka terhadap Indigrow maka
mau atau tidak harapan yang sangat besar tadi berada di pundak tim ahli
Indigrow. Oleh karena itu, kekuatan tawar-menawar konsumen dalam bidang
usaha ini berada dalam tingkat yang kuat.