BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN...

39
RPJMD Kota Tanjungbalai Tahun 2016-2021 III-1 BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN Kondisi kesehatan keuangan daerah menjadi satu faktor yang sangat penting dalam mendorong terciptanya suatu pemerintahan yang efisien dan efektif. Jika pemerintahan daerah diibaratkan sebagai satu organ tubuh maka fungsi keuangan daerah dalam hal ini dapat diibaratkan sebagai jantung yang senantiasa memompakan darah segar bagi fungsi/sektor pemerintahan dan pembangunan daerah lainnya guna aktualisasi produktivitas daerah secara keseluruhan. Sejauh manakah kesehatan keuangan suatu daerah, sebenarnya dapat kita telusuri dari kondisi anggarannya, “The budget should be a financial mirror of society’s and social choices”. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) menjadi refleksi keputusan politik antara eksekutif dan legislatif yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah dan sudah selayaknya memberikan jaminan bagi peningkatan pelayanan serta peningkatan taraf hidup masyarakat secara keseluruhan. Berbagai literatur dan best practice mengemukakan bahwa manajemen pembelanjaan pemerintah daerah adalah “ a key instrument” dari kebijakan pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk mencermati adanya hubungan integral dan keseimbangan antara “ revenue dan expenditure”. Hal ini penting untuk menjaga terciptanya keberlanjutan fiskal ( fiscal sustainabilty) daerah serta perspektif pembangunan yang berorientasi jangka menengah dan panjang. 3.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Sesuai dengan ketentuan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, struktur APBD Kota Tanjungbalai terdiri atas : (1) Penerimaan Daerah yang di dalamnya terdapat Pendapatan Daerah dan Penerimaan Pembiayaan Daerah; (2) Pengeluaran Daerah yang di dalamnya terdapat Belanja Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah. Secara umum komponen APBD terdiri dari: A. Komponen Pendapatan: 1. Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari Hasil Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah; 2. Dana Perimbangan yang berasal dari Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus; serta 3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah yang berasal dari Pendapatan Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, dan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya.

Transcript of BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN...

Page 1: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-1

III-1

BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN

KERANGKA PENDANAAN

Kondisi kesehatan keuangan daerah menjadi satu faktor yang sangat penting dalam

mendorong terciptanya suatu pemerintahan yang efisien dan efektif. Jika

pemerintahan daerah diibaratkan sebagai satu organ tubuh maka fungsi keuangan

daerah dalam hal ini dapat diibaratkan sebagai jantung yang senantiasa

memompakan darah segar bagi fungsi/sektor pemerintahan dan pembangunan

daerah lainnya guna aktualisasi produktivitas daerah secara keseluruhan.

Sejauh manakah kesehatan keuangan suatu daerah, sebenarnya dapat kita telusuri

dari kondisi anggarannya, “The budget should be a financial mirror of society’s and

social choices”. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) menjadi refleksi

keputusan politik antara eksekutif dan legislatif yang ditetapkan dengan Peraturan

Daerah dan sudah selayaknya memberikan jaminan bagi peningkatan pelayanan

serta peningkatan taraf hidup masyarakat secara keseluruhan.

Berbagai literatur dan best practice mengemukakan bahwa manajemen

pembelanjaan pemerintah daerah adalah “a key instrument” dari kebijakan

pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk

mencermati adanya hubungan integral dan keseimbangan antara “revenue dan

expenditure”. Hal ini penting untuk menjaga terciptanya keberlanjutan fiskal (fiscal

sustainabilty) daerah serta perspektif pembangunan yang berorientasi jangka

menengah dan panjang.

3.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU

3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD

Sesuai dengan ketentuan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, struktur APBD Kota Tanjungbalai terdiri atas :

(1) Penerimaan Daerah yang di dalamnya terdapat Pendapatan Daerah dan

Penerimaan Pembiayaan Daerah; (2) Pengeluaran Daerah yang di dalamnya

terdapat Belanja Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah. Secara umum

komponen APBD terdiri dari:

A. Komponen Pendapatan:

1. Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari Hasil Pajak Daerah, Hasil Retribusi

Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan, dan Lain-lain

Pendapatan Asli Daerah Yang Sah;

2. Dana Perimbangan yang berasal dari Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak,

Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus; serta

3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah yang berasal dari Pendapatan Hibah,

Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah

Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, dan Bantuan Keuangan dari

Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya.

Page 2: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-2

III-2

B. Komponen Belanja :

1. Belanja Tidak Langsung yang didalamnya terdiri atas Belanja Pegawai, Belanja

Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bantuan

Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa Lainnya, dan

Belanja Tidak Terduga; dan

2. Belanja Langsung yang didalamnya terdiri atas Belanja Pegawai, Belanja Barang

dan Jasa, serta Belanja Modal.

C. Komponen Pembiayaan :

1. Penerimaan Pembiayaan Daerah yang didalamnya terdiri atas Sisa Lebih

Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Lalu, Penerimaan Kembali Pemberian

Pinjaman, dan Penerimaan Piutang Daerah;

2. Pengeluaran Pembiayaan Daerah yang didalamnya terdiri atas Pembentukan

Dana Cadangan, Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah, dan

Pembayaran Pokok Utang; serta:

3. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan.

Kinerja pelaksanaan APBD tahun sebelumnya dapat dilihat dari aspek tingkat realisasi APBD, perkembangan pendapatan dan belanja tidak langsung serta belanja langsung, proporsi sumber pendapatan, pencapaian kinerja pendapatan, dan gambaran realisasi belanja daerah, permasalahan yang muncul serta potensi tantangan kedepan.

Ringkasan realisasi APBD Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2015 berdasarkan rincian obyek pendapatan, belanja dan pembiayaan disajikan pada tabel dibawah ini:

Page 3: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-3

Tabel 3.1. Ringkasan Realisasi APBD Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2011- 2015)*

NO URAIAN REALISASI ANGGARAN

2011 2012 2013 2014 2015)*

1. PENDAPATAN 390,222,081,944.57 465,868,953,787.38 542,932,883,914.50 567,805,891,385.46 573,201,021,262.92

1.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 27,089,059,681.57 27,702,368,427.38 31,920,753,948.50 56,545,340,047.46 56,796,110,161.92

1.1.1. Pendapatan Pajak Daerah 6,912,964,876.34 7,371,873,614.01 6,601,969,391.53 9,979,168,447.83 10,423,028,992.50

1.1.2. Hasil Retribusi Daerah 9,765,973,114.05 10,926,954,594.56 11,485,516,285.51 23,862,593,077.13 22,062,143,270.59

1.1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

4,932,946,272.83 4,787,429,511.00 5,495,397,786.00 3,566,499,158.00 6,164,773,881.00

1.1.4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

5,477,175,418.35 4,616,110,707.81 8,337,870,485.46 19,137,079,364.50 18,146,164,017.83

1.2. DANA PERIMBANGAN 312,340,754,882.00 350,519,714,833.00 418,300,052,176.00 430,478,200,574.00 440,409,554,663.00

1.2.1. Dana Bagi Hasil Pajak / Bukan

Pajak

16,617,286,882.00 18,834,267,833.00 20,662,436,176.00 17,698,655,574.00 12,477,188,663.00

1.2.2. Dana Alokasi Umum 275,525,468,000.00 313,729,707,000.00 369,246,576,000.00 387,259,055,000.00 398,405,838,000.00

1.2.3. Dana Alokasi Khusus 20,198,000,000.00 17,955,740,000.00 28,391,040,000.00 25,520,490,000.00 29,526,528,000.00

1.3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

50,792,267,381.00 87,646,870,527.00 92,712,077,790.00 80,782,350,764.00 75,995,356,438.00

1.3.3. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

10,064,974,541.00 6,774,857,447.00 5,400,829,406.00 18,444,998,551.00 20,103,144,928.00

1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

38,113,896,240.00 18,835,927,000.00 29,544,175,000.00 35,822,109,000.00 43,179,989,000.00

1.3.5. Bantuan Keuangan Dari Provinsi 2,613,396,600.00 62,036,086,080.00 47,302,199,363.00 26,515,243,213.00 12,712,222,510.00

1.3.6. Pendapatan Lainnya yang Sah - - 10,464,874,021.00 - -

2. BELANJA 393,778,674,064.00 446,140,831,521.00 472,459,755,942.60 571,815,142,219.50 586,323,596,598.70

2.1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 217,530,391,208.00 223,657,811,965.00 237,897,685,534.00 261,813,746,219.50 291,625,675,573.00

2.1.1. Belanja Pegawai 191,443,178,102.00 211,278,185,965.00 224,508,129,884.00 243,755,364,469.50 259,961,841,608.00

2.1.4 Belanja Hibah 5,489,800,000.00 6,915,500,000.00 4,573,506,000.00 6,127,182,500.00 21,886,488,317.00

2.1.5. Belanja Bantuan Sosial 19,861,021,856.00 4,891,610,000.00 7,634,440,000.00 10,252,268,500.00 9,316,090,000.00

2.1.7. Belanja Bantuan Keuangan kepada

Provinsi Kabupaten/ Kota dan Pemerintahan Desa

440,861,250.00 474,483,000.00 455,491,750.00 447,980,750.00 461,255,648.00

2.1.8. Belanja Tak Terduga 295,530,000.00 98,033,000.00 726,117,900.00 1,230,950,000.00 -

Page 4: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-4

NO URAIAN REALISASI ANGGARAN

2011 2012 2013 2014 2015)*

2.2. BELANJA LANGSUNG 176,248,282,856.00 222,483,019,556.00 234,562,070,408.60 310,001,396,000.00 294,697,921,025.70

2.2.1. Belanja Pegawai 14,366,751,741.00 18,321,620,900.00 23,036,206,639.00 27,915,465,612.00 31,172,162,208.00

2.2.2. Belanja Barang dan Jasa 69,875,798,230.00 90,076,093,254.00 102,725,575,037.10 141,834,666,160.00 156,802,689,864.00

2.2.3. Belanja Modal 92,005,732,885.00 114,085,305,402.00 108,800,288,732.50 140,251,264,228.00 106,723,068,953.70

SURPLUS / (DEFISIT) (3,556,592,119.43) 19,728,122,266.38 70,473,127,971.90 (4,009,250,834.04) (13,122,575,335.78)

3. PEMBIAYAAN DAERAH

3.1. PENERIMAAN PEMBIAYAAN

DAERAH

43,537,172,077.80 33,298,090,900.88 50,293,167,516.36 107,321,387,427.73 98,480,860,768.78

3.1.1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Tahun Sebelumnya

42,679,632,410.80 32,302,296,604.47 49,170,622,916.36 106,652,106,586.16 98,284,860,768.78

3.1.5. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah

857,539,667.00 995,794,296.41 1,122,544,600.00 669,280,841.57 196,000,000.00

3.2. PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH

7,678,283,354.00 3,855,590,251.00 14,114,188,902.00 5,200,000,000.00 -

3.2.2. Penyertaan Modal (Investasi)

Pemerintah Daerah

3,300,000,000.00 800,000,000.00 8,000,000,000.00 5,200,000,000.00 -

3.2.3. Pembayaran Pokok Utang Pihak Ketiga

2,878,283,354.00 1,555,590,251.00 4,614,188,902.00 - -

3.2.4. Pemberian Pinjaman Daerah 1,500,000,000.00 1,500,000,000.00 1,500,000,000.00 - -

PEMBIAYAAN NETTO 35,858,888,723.80 29,442,500,649.88 36,178,978,614.36 102,121,387,427.73 98,480,860,768.78

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN THN BERKENAAN

32,302,296,604.37 49,170,622,916.26 106,652,106,586.26 98,112,136,593.69 85,358,285,433.00

Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tanjungbalai tahun 2011-2015 )* Unaudited

Page 5: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-5

III-5

3.1.1.1. Realisasi Pendapatan Daerah

Pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah

nilai kekayaan bersih daerah. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006, Pendapatan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dikelompokkan

menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan

Daerah yang Sah.

Untuk mengetahui tingkat kinerja dari pendapatan daerah dapat dilakukan dengan

membandingkan antara target pendapatan dengan realisasinya. Adapun target dan

realisasi pendapatan daerah Kota Tanjungbalai selama tahun 2011-2015

sebagaimana ditampilkan pada tabel 3.2 dibawah ini.

Tabel 3.2. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2011 - 2015

Tahun Anggaran

Target Realisasi Tingkat

Capaian (%) Bertambah/ Berkurang

2011 395,600,000,000.00 390,222,081,944.57 98.64 (5,377,918,055.43)

2012 489,170,253,019.00 465,868,953,787.38 95.24 (23,301,299,231.62)

2013 561,421,585,668.00 542,932,883,914.50 96.71 (18,488,701,753.50)

2014 592,759,706,798.00 567,805,891,385.46 95.79 (24,953,815,412.54)

2015 610,439,739,490.00 573,201,021,262.92 93.90 (37,238,718,227.08)

Sumber: Laporan Realisasi APBD Kota Tanjungbalai TA 2011– 2015, data diolah

)* 2015 unaudited

Selanjutnya rata-rata pertumbuhan realisasi pendapatan dan proporsi realisasi

komponen pendapatan terhadap total pendapatan periode 2011-2015 disajikan pada

tabel 3.3 dan tabel. 3.4.

Page 6: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-6

Tabel 3.3. Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2011 s/d Tahun 2015

NO URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015)* Rata-rata

Pertumbuhan (%)

1. PENDAPATAN 390.222.081.944,57 465.868.953.787,38 542.932.883.914,50 567.805.891.385,46 573.201.021.262,92 7,99

1.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 27.089.059.681,57 27.702.368.427,38 31.920.753.948,50 56.545.340.047,46 56.796.110.161,92 15,96

1.1.1. Pendapatan Pajak Daerah 6.912.964.876,34 7.371.873.614,01 6.601.969.391,53 9.979.168.447,83 10.423.028.992,50 8,56

1.1.2. Hasil Retribusi Daerah 9.765.973.114,05 10.926.954.594,56 11.485.516.285,51 23.862.593.077,13 22.062.143.270,59 17,70

1.1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

4.932.946.272,83 4.787.429.511,00 5.495.397.786,00 3.566.499.158,00 6.164.773.881,00 4,56

1.1.4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 5.477.175.418,35 4.616.110.707,81 8.337.870.485,46 19.137.079.364,50 18.146.164.017,83 27,07

1.2. DANA PERIMBANGAN 312.340.754.882,00 350.519.714.833,00 418.300.052.176,00 430.478.200.574,00 440.409.554.663,00 7,11

1.2.1. Dana Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak 16.617.286.882,00 18.834.267.833,00 20.662.436.176,00 17.698.655.574,00 12.477.188.663,00 (5,57)

1.2.1.3 Dana Alokasi Umum 275.525.468.000,00 313.729.707.000,00 369.246.576.000,00 387.259.055.000,00 398.405.838.000,00 7,65

1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus 20.198.000.000,00 17.955.740.000,00 28.391.040.000,00 25.520.490.000,00 29.526.528.000,00 7,89

1.3. LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 50.792.267.381,00 87.646.870.527,00 92.712.077.790,00 80.782.350.764,00 75.995.356.438,00 8,39

1.3.3. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan

Pemerintah Daerah Lainnya

10.064.974.541,00 6.774.857.447,00 5.400.829.406,00 18.444.998.551,00 20.103.144.928,00 14,84

1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 38.113.896.240,00 18.835.927.000,00 29.544.175.000,00 35.822.109.000,00 - (1,23)

1.3.5. Bantuan Keuangan Dari Provinsi 2.613.396.600,00 62.036.086.080,00 47.302.199.363,00 26.515.243.213,00 12.712.222.510,00 37,22

1.3.6. Pendapatan Lainnya yang Sah - - 10.464.874.021,00 - 43.179.989.000,00 -

Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tanjungbalai 2011-2015, data diolah

Tabel. 3.4. Proporsi Realisasi Komponen Pendapatan Terhadap Total Pendapatan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2015)*

NO URAIAN 2011

(%)

2012

(%)

2013

(%)

2014

(%)

2015)*

(%)

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) 6,94 5,95 5,88 9,96 9,91

2. Dana Perimbangan 80,04 75,24 77,04 75,81 76,83

3. Lain-lain Pendapatan Yang

Sah

13,02 18,81 17,08 14,23 13,26

TOTAL PENDAPATAN 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tanjungbalai 2011-2015, data diolah

Page 7: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-7

III-7

Dari tabel 3.3 dapat dilihat bahwa realisasi pendapatan daerah Kota Tanjungbalai

tahun 2011-2015 mengalami perkembangan yang cukup signifikan dengan rata-rata

pertumbuhan 7.99 persen per tahun. Jika dilihat dari pertumbuhan masing-masing

jenis pendapatan, maka pendapatan asli daerah (PAD) mengalami rata-rata

pertumbuhan paling besar tiap tahunnya sebesar 15.96 persen. Pada tahun 2014

terjadi lonjakan yang cukup besar pada pos pendapatan daerah sebesar 51.15

persen dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan pengalihan Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Pos Retribusi

Daerah juga mengalami peningkatan pada tahun 2014 sebesar 107.76 persen yang

disebabkan meningkatnya retribusi pelayanan kesehatan atas diberlakukannya

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) per tanggal 1 Januari 2014.

Peningkatan cukup besar pada tahun 2014 juga dialami oleh pos Lain-lain

Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebesar 129.52 persen yang bersumber dari

Dana Kapitasi JKN pada FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) yang juga

diakibatkan atas diberlakukannya Program JKN.

Pada tabel 3.4 terlihat bahwa proporsi masing-masing pendapatan mengalami

perubahan yang tidak terlalu siginifikan setiap tahunnya. Dalam perspektif distribusi,

struktur pendapatan daerah Kota Tanjungbalai dapat dikatakan sama dengan daerah

lain di Indonesia yang umumnya didominasi oleh besarnya kontribusi dana

perimbangan dan belum signifikannya kontribusi dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Gambar 3.1 Struktur Pendapatan Daerah Kota Tanjungbalai, 2011-2015)*

Pada periode 2011-2015, pendapatan asli daerah yang menjadi indikator

kemandirian daerah, terlihat mengalami pasang surut. Rasio PAD Kota Tanjungbalai

pada tahun 2014 sebesar 9.96 persen masih dibawah rasio PAD daerah di wilayah

Sumatera sebesar 15.66 persen di tahun 2014 (Deskripsi dan Analisis APBD 2014,

Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan). Hal ini

menunjukkan bahwa rasio ketergantungan daerah Kota Tanjungbalai belum lebih

Page 8: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-8

III-8

baik jika dibandingkan dengan rasio daerah di wilayah Sumatera. Selanjutnya rasio

lain-lain pendapatan yang sah sebesar 14.23 persen di tahun 2014, lebih tinggi dari

pada rasio wilayah Sumatera yang sebesar 12.91 persen. Rasio dana perimbangan

Kota Tanjungbalai sebesar 76.83 persen di tahun 2014 juga lebih tinggi dari pada

rasio wilayah Sumatera sebesar 71.43 persen. Dari uraian tersebut dapat diartikan

bahwa struktur keuangan Kota Tanjungbalai belum cukup kuat dan masih tergantung

dari dana perimbangan dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi.

Gambar 3.2. Rasio Pendapatan Daerah di Wilayah Sumatera dan Kota Tanjungbalai Tahun 2014

3.1.1.2. Realisasi Belanja Daerah

Sesuai dengan definisi yang dikembangkan dalam Permendagri Nomor 13 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, belanja daerah adalah kewajiban

pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.

Berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah disusun

menggunakan pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian

hasil dari input yang direncanakan, dengan memperhatikan pencapaian kinerja

setiap SKPD dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Hal ini bertujuan

untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta menjamin efektivitas

dan efisiensi penggunaan anggaran. Belanja meliputi belanja tidak langsung dan

belanja langsung. Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak

terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, kelompok

belanja ini dibagi menjadi belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial,

belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga. Sedangkan belanja

langsung merupakan merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung

dengan pelaksanaan program dan kegiatan, kelompok belanja langsung dibagi

menjadi belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal. Target dan

realisasi belanja daerah Kota Tanjungbalai selama periode tahun anggaran

2011-2015 disajikan pada tabel 3.5

Page 9: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-9

III-9

Tabel 3.5. Alokasi Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2011 -2015

Tahun Anggaran

Anggaran Realisasi Tingkat

Capaian (%) Bertambah/ Berkurang

2011 429,170,000,000.00 393,778,674,064.00 91.75 (35,391,325,936.00)

2012 517,662,276,222.00 446,140,831,521.00 86.18 (71,521,444,701.00)

2013 595,503,706,832.00 472,459,755,942.60 79.34 (123,043,950,889.40)

2014 691,911,813,384.00 571,815,142,219.50 82.64 (120,096,671,164.50)

2015 702,488,340,188.00 586,323,596,598.70 83.46 (116,164,743,589.30)

Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tanjungbalai 2011-2015, data diolah

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari tahun 2011 sampai tahun 2015, jumlah

anggaran belanja Pemerintah Kota Tanjungbalai terus mengalami peningkatan

seiring dengan peningkatan kapasitas fiskal daerah. Berdasarkan realisasi anggaran

belanja daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2015 dapat diketahui bahwa rata-rata

realisasi belanja mencapai sebesar 85 persen, artinya sekitar 15 persen alokasi

anggaran tidak terserap dalam kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan daerah. Tidak terserapnya alokasi anggaran karena adanya efisiensi

anggaran seperti sisa tender atau karena kegiatan tidak dapat terlaksana.

Selanjutnya rata-rata pertumbuhan realisasi belanja periode 2011-2015 disajikan

pada tabel 3.6.

Page 10: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-10

Tabel 3.6. Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Daerah Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2011 -2015

NO URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015*) Rata-rata

Pertumbuhan (%)

2. BELANJA 393,778,674,064.00 446,140,831,521.00 472,459,755,942.60 571,815,142,219.50 586,323,596,598.70 8.29

2.1. BELANJA TIDAK LANGSUNG

217,530,391,208.00 223,657,811,965.00 237,897,685,534.00 261,813,746,219.50 291,625,675,573.00 6.04

2.1.1. Belanja Pegawai 191,443,178,102.00 211,278,185,965.00 224,508,129,884.00 243,755,364,469.50 259,961,841,608.00 6.31

2.1.4 Belanja Hibah 5,489,800,000.00 6,915,500,000.00 4,573,506,000.00 6,127,182,500.00 21,886,488,317.00 31.86

2.1.5. Belanja Bantuan Sosial 19,861,021,856.00 4,891,610,000.00 7,634,440,000.00 10,252,268,500.00 9,316,090,000.00 (14.05)

2.1.7. Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi Kabupaten/ Kota dan Pemerintahan Desa

440,861,250.00 474,483,000.00 455,491,750.00 447,980,750.00 461,255,648.00 0.91

2.1.8. Belanja Tak Terduga 295,530,000.00 98,033,000.00 726,117,900.00 1,230,950,000.00 - 33.02

2.2. BELANJA LANGSUNG 176,248,282,856.00 222,483,019,556.00 234,562,070,408.60 310,001,396,000.00 294,697,921,025.70 10.83

2.2.1. Belanja Pegawai 14,366,751,741.00 18,321,620,900.00 23,036,206,639.00 27,915,465,612.00 31,172,162,208.00 16.76

2.2.2. Belanja Barang dan Jasa 69,875,798,230.00 90,076,093,254.00 102,725,575,037.10 141,834,666,160.00 156,802,689,864.00 17.55

2.2.3. Belanja Modal 92,005,732,885.00 114,085,305,402.00 108,800,288,732.50 140,251,264,228.00 106,723,068,953.70 3.01

Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tanjungbalai 2011-2015, data diolah

Page 11: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-11

III-11

Dari tabel 3.6. diatas menunjukkan bahwa selama periode 2011 sampai 2015

realisasi belanja daerah Kota Tanjungbalai mengalami pertumbuhan rata-rata

sebesar 8.29 persen pertahun. Jika dilihat dari sumber pertumbuhan terlihat adanya

peningkatan yang cukup signifikan pada kedua pos belanja yaitu; belanja tidak

langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung mengalami rata-rata

pertumbuhan sebesar 6.04 persen, sedangkan belanja langsung mengalami

pertumbuhan rata-rata sebesar 10.83 persen pertahun.

Pada pos belanja tidak langsung dalam periode tahun 2011-2015 peningkatan yang

cukup signifikan adalah pada pos belanja hibah yang mengalami pertumbuhan rata-

rata sebesar 31.86 begitu juga dengan belanja tak terduga yang mengalami rata

pertumbuhan sebesar 33.02 persen pertahun.

Sedangkan pada pos belanja langsung peningkatan belanja terbesar adalah belanja

barang dan jasa yang mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 17.55 persen

disusul belanja pegawai dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 16.76 persen per

tahun. Belanja modal mengalami rata-ra pertumbuhan paling sedikit sebesar 3.01

persen per tahun.

Berdasarkan pencermatan dari realisasi belanja di atas proporsi komponen realisasi

belanja terhadap total belanja periode 2015-2015 ditampilkan pada tabel berikut.

Tabel 3.7. Proporsi Realisasi Belanja terhadap Total Belanja Daerah Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2011 -2015

NO URAIAN 2011 (%)

2012 (%)

2013 (%)

2014 (%)

2015)* (%)

A BELANJA TIDAK LANGSUNG 55.24 50.13 50.35 45.79 49.74

B BELANJA LANGSUNG 44.76 49.87 49.65 54.21 50.26

TOTAL BELANJA 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tanjungbalai 2011-2015, data diolah

Apabila dilihat dari kriteria struktur APBD yang sehat, belanja langsung harus lebih

tinggi dari belanja tidak langsung. Maka dari kondisi belanja daerah tersebut dapat

diuraikan bahwa struktur APBD Kota Tanjungbalai belum sehat/belum ideal, karena

selama periode 2011-2015 rata-rata belanja langsung hampir sama jika

dibandingkan dengan belanja tidak langsung, walaupun sesungguhnya belanja tidak

langsung sebahagian penggunaannya adalah untuk belanja publik seperti belanja

hibah, belanja bantuan sosial dan belanja bantuan keuangan kepada provinsi,

kabupaten/kota dan pemerintahan desa.

Page 12: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-12

III-12

Gambar 3.3. Struktur Belanja Daerah Kota Tanjungbalai, 2011-2015)*

3.1.1.3. Realisasi Pembiayaan Daerah

Berdasarkan Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah, Pembiayaan Daerah didefinsikan sebagai semua penerimaan

yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik

pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran

berikutnya. Berdasarkan sumbernya, pembiayaan dibagi menjadi penerimaan

pembiayaan daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah. Penerimaan pembiayaan

merupakan semua penerimaan yang perlu dibayar kembali baik pada tahun

anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

Pengeluaran pembiayaan adalah pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada

tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

Pembiayaan daerah meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau

untuk memanfaatkan surplus. Dalam hal APBD diperkirakan defisit, ditetapkan

sumber penerimaan pembiayaan untuk menutup defisit tersebut yang di antaranya

dapat bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya,

pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan,

penerimaan pinjaman, dan penerimaan kembali pemberian pinjaman atau

penerimaan piutang. Sedangkan ketika APBD diperkirakan surplus, diutamakan

untuk pembayaran pokok utang, penyertaan modal (investasi) daerah, pemberian

pinjaman kepada pemerintah pusat/pemerintah daerah lain dan/atau pendanaan

belanja peningkatan jaminan sosial.

Rincian target dan realisasi penerimaan pembiayaan daerah Kota Tanjungbalai

periode 2011 sampai dengan 2015 ditampilkan pada tabel 3.8.

Page 13: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-13

III-13

Tabel. 3.8. Target dan Realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah Kota

Tanjungbalai Tahun 2011-2015

Tahun Anggaran

Target Realisasi Tingkat

Capaian (%) Bertambah/ Berkurang

2011 43,079,632,000.00 43,537,172,077.80 101.06 457,540,077.80

2012 32,702,296,604.00 33,298,090,900.88 101.82 595,794,296.88

2013 49,570,622,916.00 50,293,167,516.36 101.46 722,544,600.36

2014 107,652,106,586.00 107,321,387,427.73 99.69 (330,719,158.27)

2015)* 99,848,600,698.00 98,480,860,768.78 98.63 (1,367,739,929.22)

Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tanjungbalai 2011-2015, data diolah

Dari tabel diatas terlihat bahwa realisasi penerimaan pembiayaan daerah dalam

kurun waktu 2011 sampai 2015 mengalami peningkatan. Komponen penerimaan

pembiayaan daerah tersebut terdiri dari penggunaan sisa lebih perhitungan

anggaran tahun sebelumnya dan penerimaan kembali pinjaman daerah, yang

dirincikan pada tabel berikut.

Tabel. 3.9. Realisasi Komponen Penerimaan Pembiayaan Daerah Kota

Tanjungbalai Tahun 2011-2015

TAHUN Penggunaan SiLPA Penerimaan Kembali

Pinjaman Daerah Total Penerimaan

Pembiayaan

2011 42,679,632,410.80 857,539,667.00 43,537,172,077.80

2012 32,302,296,604.47 995,794,296.41 33,298,090,900.88

2013 49,170,622,916.36 1,122,544,600.00 50,293,167,516.36

2014 106,652,106,586.16 669,280,841.57 107,321,387,427.73

2015)* 98,284,860,768.78 196,000,000.00 98,480,860,768.78

Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tanjungbalai 2011-2015, data diolah

Jumlah penggunaan SiLPA pada tahun anggaran 2011-2015 semakin meningkat

yang berarti semakin besarnya pemenuhan komposisi jumlah belanja daerah pada

periode yang bersangkutan, sementara penerimaan pinjaman daerah untuk

menutupi kebutuhan belanja daerah jumlahnya semakin kecil.

3.1.2. Neraca Daerah

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintah, neraca daerah merupakan salah satu laporan keuangan yang

harus dibuat oleh Pemerintah Daerah. Laporan ini sangat penting bagi manajemen

pemerintah daerah, tidak hanya dalam rangka memenuhi kewajiban peraturan

perundang-undangan yang berlaku saja, tetapi juga sebagai dasar untuk

pengambilan keputusan yang terarah dalam rangka pengelolaan sumber-sumber

daya ekonomi yang dimiliki oleh daerah secara efisien dan efektif.

Perkembangan pos-pos neraca daerah Kota Tanjungbalai dalam kurun waktu tahun

2010-2015, disajikan dalam tabel di bawah ini:

Page 14: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-14

Tabel 3.10. Perkembangan Neraca Daerah Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2011-2015

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015)* Rata-rata

Perumbuhan (%)

ASET 1,199,137,813,540.05 1,360,187,971,724.34 1,611,334,476,435.63 1,672,326,858,391.15 1,324,517,537,709.09 2.01

ASET LANCAR 51,429,304,673.32 67,530,087,016.72 170,201,577,637.56 148,703,733,816.97 122,097,739,270.21 18.88

Kas 32,16,682,104.47 49,171,519,376.15 106,760,651,844.25 98,321,860,414.55 85,356,192,356.45 21.44

Investasi Jangka Pendek - - - - - -

Piutang 14,756,217,414.82 16,152,389,287.81 58,345,215,122.28 46,759,985,735.35 33,751,356,581.00 17.99

Persediaan 4,356,405,154.03 2,206,178,352.76 5,095,710,671.03 3,621,887,667.07 2,990,190,332.76 (7.25)

Aset Lancar Lainnya - - - - -

INVESTASI JANGKA PANJANG 31,627,584,200.11 30,614,053,012.62 35,094,115,467.78 47,564,772,864.00 47,564,772,864.00 8.50

Investasi Non Permanen 6,135,594,960.46 6,723,544,106.87 - - - 1.85

Investasi Permanen 25,491,989,239.65 23,890,508,905.75 35,094,115,467.78 47,564,772,864.00 47,564,772,864.00 13.29

ASET TETAP 1,106,765,998,684.00 1,254,533,831,695.00 1,363,003,821,474.66 1,468,946,659,221.18 1,114,005,466,475.88 0.13

Tanah 198,547,974,047.00 207,996,834,925.00 202,827,267,417.00 212,313,258,864.00 385,016,846,832.00 14.16

Peralatan dan Mesin 187,040,641,340.00 232,013,356,191.00 246,298,013,095.07 267,152,032,751.65 227,230,608,555.65 3.97

Gedung dan Bangunan 286,309,876,159.00 306,506,982,156.00 342,734,503,194.00 367,165,378,993.53 426,171,166,366.23 8.28

Jalan Jaringan dan Instalasi 404,878,287,933.00 429,499,995,841.00 477,350,926,726.03 559,600,894,464.00 599,635,535,696.00 8.17

Aset Tetap Lainnya 25,610,208,957.00 26,864,022,659.00 34,003,774,462.56 37,044,669,086.00 39,347,157,180.00 8.97

Konstruksi Dalam Pengerjaan 4,379,010,248.00 51,652,639,923.00 59,789,336,580.00 25,670,425,062.00 23,573,125,140.00 40.03

Akumulasi Penyusutan - - - - (586,968,973,294.00) -

DANA CADANGAN - - - - - -

Dana Cadangan - - - - - -

ASET LAINNYA 9,314,925,982.62 7,510,000,000.00 43,034,961,855.63 7,111,692,489.00 40,849,559,099.00 34.40

Tagihan Piutang Penjualan Angsuran - - - - - -

Kemitraan Dengan Pihak Ketiga 7,510,000,000.00 7,510,000,000.00 7,510,000,000.00 - -

Aset Tak Berwujud - - - 2,757,098,691.00 2,757,098,691.00 -

Aset Lain-lain 1,804,925,982.62 - 35,524,961,855.63 4,354,593,798.00 38,092,460,408.00 84.02

Page 15: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-15

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015)* Rata-rata

Perumbuhan (%)

KEWAJIBAN 9,543,945,248.88 12,995,865,451.68 37,678,369,497.88 15,933,529,446.88 15,937,270,037.33 10.80

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 9,543,945,248.88 12,995,865,451.68 37,678,369,497.88 15,933,529,446.88 15,937,270,037.33 10.80

Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 1,277,623,150.00 4,729,543,352.80 97,308,608.00 36,697,615.00 40,438,205.45 (49.87)

Bagian Lancar Utang ke Pempus - - - - - -

Utang Jangka Pendek Lainnya 8,266,322,098.88 8,266,322,098.88 37,581,060,889.88 15,896,831,831.88 15,896,831,831.88 13.97

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - - - - - -

Utang Dalam Negeri - - - - - -

EKUITAS DANA 1,189,593,868,291.17 1,347,192,106,272.66 1,573,656,106,937.75 1,656,393,328,944.27 1,308,580,267,671.76 1.92

EKUITAS DANA LANCAR 41,885,359,424.44 54,534,221,565.04 132,523,208,139.68 132,770,204,370.09

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)

32,302,296,604.47 49,171,519,376.15 106,652,106,586.25 98,112,136,593.69

Cadangan Untuk Piutang 14,756,217,414.82 16,152,389,287.81 58,345,215,122.28 46,759,985,735.35

Cadangan Untuk Persediaan 4,356,405,154.03 2,206,178,352.76 5,095,710,671.03 3,621,887,667.07

Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek

(9,543,945,248.88) (12,995,865,451.68) (37,581,060,889.88) (15,896,529,801.80)

Pendapatan yang Ditangguhkan 14,385,500.00 - 11,236,650.00 172,724,175.78

Diinvestasikan dalam Jangka Pendek - - - -

EKUITAS DANA INVESTASI 1,147,708,508,866.73 1,292,657,884,707.62 1,441,132,898,798.07 1,523,623,124,574.18

Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka Panjang

31,627,584,200.11 30,614,053,012.62 35,094,115,467.78 47,564,772,864.00

Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 1,106,765,998,684.00 1,254,533,831,695.00 1,363,003,821,474.66 1,468,946,659,221.18

Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya (Tidak Termasuk Dana Cadangan)

9,314,925,982.62 7,510,000,000.00 43,034,961,855.63 7,111,692,489.00

Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang

- - - -

EKUITAS DANA CADANGAN - - - -

Diinvestasikan Dalam Dana Cadangan - - - -

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA

1,199,137,813,540.05 1,360,187,971,724.34 1,611,334,476,435.63 1,672,326,858,391.15 1,324,517,537,709.09 2.01

Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tanjungbalai 2011-2015, data diolah

Page 16: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-16

III-16

Dari tabel diatas dapat diuraikan elemen utama neraca Pemerintah Daerah Kota Tanjungbalai periode 2011-2015, yaitu :

1) Aset Pada tahun 2015, Pemerintah Kota Tanjungbalai memiliki aset senilai Rp. 1,3 trilyun, dengan tingkat pertumbuhan 2.01 persen per tahun. Jumlah aset terbesar berupa aset tetap dimana pada tahun 2015 mencapai Rp. 1,1 trilyun atau mencakup 84.11 persen dari total aset dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 0.13 persen pertahun.

2) Kewajiban Jumlah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Tanjungbalai pada tahun 2015 adalah sebesar Rp. 15,9 milyar. Dari tahun 2011 hingga 2015, jumlah kewajiban relatif fluktuatif, yaitu terendah tahun 2011 dan tertinggi tahun 2013 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 10.8 persen per tahun.

3) Ekuitas Dana Ekuitas dana merupakan selisih antara aset dengan kewajiban pemerintah daerah. Nilai ekuitas dana Kota Tanjungbalai Tahun 2015 mencapai Rp. 1,3 trilyun dan sejak tahun 2011 sampai 2015 mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 1.92 persen.

Berdasarkan data perkembangan neraca daerah Kota Tanjungbalai tahun 2010-2015, selanjutnya dapat dianalisa kemampuan keuangan pemerintah daerah melalui perhitungan rasio likuiditas dan rasio solvabilitas. Rasio likuiditas adalah rasio untuk mengukur kemampuan Pemerintah Kota Tanjungbalai dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Sedangkan rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Semakin besar rasio yang diperoleh maka semakin besar kemampuan Pemerintah Daerah untuk membayar hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjangnya.

Page 17: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-17

Tabel 3.11. Analisis Rasio Keuangan Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2011-2015

RASIO RUMUS 2011 2012 2013 2014 2015)*

Rasio Likuiditas

Aset Lancar 51,429,304,673.32 67,530,087,016.72 170,201,577,637.56 148,703,733,816.97 122,097,739,270.21

Kewajiban Jangka Pendek

9,543,945,248.88 12,995,865,451.68 37,678,369,497.88 15,933,529,446.88 15,937,270,037.33

Rasio Lancar 5.39 5.20 4.52 9.33 7.66

Aset Lancar – Persediaan

47,072,899,519.29 65,323,908,663.96 165,105,866,966.53 145,081,846,149.90 119,107,548,937.45

Kewajiban Jangka Pendek

9,543,945,248.88 12,995,865,451.68 37,678,369,497.88 15,933,529,446.88 15,937,270,037.33

Quick Ratio 4.93 5.03 4.38 9.11 7.47

Rasio Solvabilitas

Total Hutang 9,543,945,248.88 12,995,865,451.68 37,678,369,497.88 15,933,529,446.88 15,937,270,037.33

Total Aset 1,199,137,813,540.05 1,360,187,971,724.34 1,611,334,476,435.63 1,672,326,858,391.15 1,324,517,537,709.09

Rasio Total Hutang / Aset

0.0080 0.0096 0.0234 0.0095 0.0120

Total Hutang 9,543,945,248.88 12,995,865,451.68 37,678,369,497.88 15,933,529,446.88 15,937,270,037.33

Total Ekuitas 1,189,593,868,291.17 1,347,192,106,272.66 1,573,656,106,937.75 1,656,393,328,944.27 1,308,580,267,671.76

Rasio Hutang/ Modal 0.0080 0.0096 0.0239 0.0096 0.0122

Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tanjungbalai 2011-2015, data diolah

Page 18: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-18

III-18

Rasio lancar menunjukkan kemampuan untuk membayar hutang jangka pendek

yang segera harus dipenuhi dengan mencairkan aktiva lancar. Berdasarkan

tabel di atas, Rasio lancar dari tahun 2011 s/d 2015 mengalami peningkatan

dari 5.39 di tahun 2011 menjadi 7.66 di tahun 2015. Dengan demikian dapat

dinyatakan bahwa kemampuan membayar hutang jangka pendek Pemerintah

Kota Tanjungbalai masih memadai.

Quick ratio yang menunjukkan kemampuan Pemerintah Daerah dalam

membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang

lebih likuid. Berdasarkan tabel diatas, Rasio Quick selama periode tahun 2011-

2015 juga mengalami peningkatan, dari sebesar 4,93 pada tahun 2011 menjadi

sebesar 7.47 pada tahun 2015. Sehingga dapat dinyatakan bahwa kemampuan

Pemerintah Kota Tanjungbalai untuk membayar hutang jangka pendek masih

cukup kuat.

Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset menunjukkan seberapa besar pengaruh hutang terhadap aktiva, dimana semakin besar nilainya diartikan semakin besar pula pengaruh hutang terhadap pembiayaan dan menandakan semakin besar resiko yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Tanjungbalai. Selama periode tahun 2011-2015, rasio total hutang terhadap aset menunjukan tren peningkatan yaitu dari angka 0.0080 pada tahun 2011 menjadi 0.0120 pada tahun 2015 sehingga dapat diartikan bahwa pengaruh hutang terhadap asset semakin meningkat. Meskipun demikian kemampuan keuangan Pemerintah Kota Tanjungbalai relatif kuat dalam pelunasan seluruh kewajibannya.

Rasio Hutang Terhadap Modal menunjukkan seberapa perlu hutang jika

dibandingkan dengan kemampuan modal yang dimiliki, dimana semakin kecil

nilainya berarti semakin mandiri, tidak tergantung pembiayaan dari pihak lain.

Selama periode tahun 2011-2015, Rasio Hutang Terhadap Modal Pemerintah

Kota Tanjungbalai berkisar antara 0.008 sampai dengan 0.0122 . Hal ini

menunjukkan bahwa nilai total hutang masih jauh di bawah nilai modal yang

dimiliki Kota Tanjungbalai, sehingga dapat diartikan kemampuan keuangan juga

masih cukup kuat bila akan melakukan peminjaman dana untuk pembangunan

terebih yang bersifat jangka panjang.

3.2. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN MASA LALU

Keuangan daerah merupakan komponen yang sangat penting dalam perencanaan

pembangunan, sehingga analisis mengenai kondisi dan proyeksi keuangan daerah

perlu dilakukan untuk mengetahui kemampuan daerah dalam mendanai rencana

pembangunan dan kesadaran untuk secara efektif memberikan perhatian kepada isu

dan permasalahan strategis secara tepat. Dengan melakukan analisis keuangan

daerah yang tepat akan menghasilkan kebijakan yang efektif dalam pengelolaan

keuangan daerah.

Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan rangkaian siklus Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (APBD), yang pelaksanaannya dimulai dari perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan/pemeriksaan sampai kepada pertanggungjawaban atas

pelaksanaan APBD yang ditetapkan berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-

undangan. Pengelolaan keuangan daerah mengacu pada Peraturan Pemerintah

Page 19: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-19

III-19

Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah

kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat dan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 21 Tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,

yang mengamanatkan bahwa Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala

Daerah sekurang-kurangnya menjelaskan arah kebijakan umum daerah;

pengelolaan keuangan daerah secara makro termasuk pendapatan dan belanja

daerah; penyelenggaraan urusan desentralisasi; penyelenggaraan tugas

pembantuan; dan penyelenggaraan tugas umum pemerintahan.

3.2.1. Kebijakan Pendapatan Daerah

Berdasarkan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kota Tanjungbalai dengan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tanjungbalai yang disepakati setiap

tahunnya, maka secara umum kebijakan pendapatan daerah Kota Tanjungbalai

tahun-tahun anggaran sebelumnya sebagai berikut :

1. Meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan khususnya yang

bersumber dari pajak dan retribusi daerah terutama melalui usaha daerah dan

pendayagunaan aset daerah namun dengan tetap menjaga agar peningkatan

penerimaan pajak dan retribusi daerah tidak menambah beban masyarakat dan

tidak menimbulkan distorsi ekonomi baik jangka pendek maupun jangka

panjang.

2. Peningkatan kemampuan dan optimalisasi organisasi di bidang pendapatan

atau organisasi penghasil, antara lain dengan memberikan kewenangan yang

lebih luas dalam mengoptimalkan perolehan pendapatan daerah.

3. Perubahan manajemen keuangan dengan memberi peran lebih pada kas umum

daerah.

4. Penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi pemungutan pajak dan

retribusi daerah guna meningkatkan ketaatan wajib pajak dan pembayar

retribusi daerah.

5. Meningkatkan koordinasi antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan

Kabupaten/Kota dalam peningkatan pendapatan khususnya yang bersumber

dari dana perimbangan.

6. Peningkatan kualitas pelayanan untuk mendekatkan dan memudahkan

masyarakat serta menyederhanakan sistem dan prosedur pelayanan.

3.2.2. Kebijakan Umum Belanja Daerah

Secara umum, kebijakan umum keuangan daerah menyangkut tentang belanja

daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2010-2015, sebagai berikut:

a. Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan

yang menjadi kewenangan Kabupaten/Kota yang terdiri dari urusan wajib dan

urusan pilihan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan.

Page 20: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-20

III-20

b. Belanja dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib digunakan untuk

melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya

memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan

pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang

layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial

c. Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi

pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Hal tersebut bertujuan

untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas

efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran.

d. Penyusunan belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang efektivitas

pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka

melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang menjadi tanggung jawabnya.

Peningkatan alokasi anggaran belanja yang direncanakan oleh setiap Satuan

Kerja Perangkat Daerah harus terukur yang diikuti dengan peningkatan kinerja

pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

e. Kebijakan belanja tidak langsung meliputi :

1) Mengalokasikan belanja pegawai untuk kenaikan gaji berkala, kenaikan

pangkat, tunjangan keluarga dan mutasi pegawai dengan memperhitungkan

acress yang besarnya maksimum 2,5 persen dari jumlah belanja pegawai

untuk gaji pokok dan tunjangan.

2) Mengalokasikan belanja hibah yang digunakan untuk pemberian hibah dalam

bentuk uang dan/atau jasa kepada pemerintah atau pemerintah daerah

lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan

yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak mengikat

serta tidak secara terus menerus kecuali ditentukan lain oleh peraturan

perundang-undangan.

3) Mengalokasikan belanja bantuan sosial yang digunakan untuk

menganggarkan pemberian bantuan yang bersifat sosial kemasyarakatan

dalam bentuk uang dan/atau barang kepada kelompok/anggota masyarakat

dan partai politik yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

4) Mengalokasikan belanja bantuan keuangan yang digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat khusus yang diberikan kepada partai politik dan bantuan organisasi profesi.

5) Mengalokasikan belanja tidak terduga yang merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa/tanggap darurat yang tidak dapat diprediksi sebelumnya, diluar kendali dan pengaruh pemerintah, demikian juga dilakukan dalam rangka pencegahan gangguan terhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintahan demi terciptanya keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat atau tidak tidak diharapkan secara berulang seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.

Page 21: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-21

III-21

3.2.3. Kebijakan Pembiayaan Daerah

Kebijakan umum pembiayaan Pemerintah Kota Tanjungbalai adalah meningkatkan

manajemen pembiayaan daerah dalam rangka akurasi, efisiensi, efektifitas dan

profitabilitas sumber-sumber pembiayaan. Apabila APBD dalam keadaan surplus,

maka kebijakan yang diambil adalah melakukan transfer ke persediaan kas daerah

dalam bentuk penyertaan modal atau pemberian pinjaman daerah yang dialokasikan

kepada pemberian dana bergulir kepada UMKM. Apabila APBD dalam keadaan

defisit maka kebijakan yang dilaksanakan adalah memanfaatkan penerimaan

pembiayaan secara optimal seperti Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun

Sebelumnya (SILPA) dan penerimaan piutang daerah.

3.2.4. Proporsi Penggunaan Anggaran

Gambaran realisasi dari kebijakan belanja daerah Kota Tanjungbalai pada periode

tahun anggaran sebelumnya digunakan sebagai bahan untuk menentukan kebijakan

pembelanjaan dimasa datang dalam rangka peningkatan kapasitas pendanaan

pembangunan daerah, adalah sebagai berikut:

1. Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja

Berdasarkan data realisasi APBD Kota Tanjungbalai tahun 2011-2015, dapat

diketahui bahwa realisasi belanja daerah berkisar antara 81 persen sampai dengan

92 persen atau rata-rata realisasi tahunan mencapai sebesar 86 persen, kemudian

rata-rata realisasi belanja tidak langsung mencapai sebesar 87 persen dari total

anggaran yang ditetapkan dan pada kelompok belanja langsung, serapan anggaran

selama periode tahun 2011-2015 mencapai sebesar 83 persen dari total anggaran

yang ditetapkan.

Tabel 3.12. Proporsi Realisasi Belanja terhadap Anggaran Belanja

Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2015

No Uraian 2011 (%)

2012 (%)

2013 (%)

2014 (%)

2015)* (%)

2 Belanja 92 86 81 85 83

2.1. Belanja Tidak Langsung 94 89 81 85 87 Belanja Pegawai 94 89 80 85 87 Belanja Subsidi

Belanja Hibah 94 88 70 93 95 Belanja Bantuan Sosial 95 80 91 93 89 Belanja Bantuan Keuangan

kepada Provinsi / Kabupaten / Kota dan Pemerintahan Desa

92 97 93 85 67

Belanja Tidak Terduga 25 10 61 82 0

2.2. Belanja Langsung 90 84 78 81 78

Belanja Pegawai 95 93 92 93 92 Belanja Barang dan Jasa 90 87 86 84 80 Belanja Modal 89 80 70 75 72

Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tanjungbalai 2011-2015, data diolah

Page 22: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-22

III-22

2. Proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur

Dalam kerangka untuk melaksanakan fungsi pelayanan dan pembangunan daerah,

maka pemerintah daerah membutuhkan sumber pembiayaan overhead cost bagi

sumber daya pegawai maupun barang jasa serta kebutuhan lainnya. Dalam konteks

penganggaran daerah, overhead cost pemerintah ini diletakkan pada berbagai pos

pembelanjaan belanja tidak langsung dan belanja langsung seperti pada tabel

berikut ini;

Gambaran tentang belanja daerah yang menginformasikan mengenai proporsi

belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur Kota Tanjungbalai tahun 2011-2015

tertuang pada tabel sebagai berikut:

Page 23: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-23

Tabel 3.13. Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Tahun Anggaran 2011-2015

URAIAN Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015)*

BELANJA 286,108,271,563.00 319,460,940,932.00 345,573,833,338.10 402,052,045,430.50 424,646,142,313.00

BELANJA TIDAK LANGSUNG 191,012,192,347.00 210,579,723,176.00 223,913,816,641.00 243,466,299,212.50 259,468,862,119.00

Gaji Dan Tunjangan 147,201,646,837.00 158,179,423,791.00 162,924,053,552.00 170,883,762,884.50 182,210,730,531.00

Tambahan Penghasilan PNS 42,873,695.510.00 51,427,099,385.00 59,982,663,089.00 71,643,486,328.00 76,298,881,588.00

Belanja Penerimaan Lainnya Pimpinan Dan Anggota DPRD Serta KDH/WKDH

936,850,000.00 973,200,000.00 1,007,100,000.00 939,050,000.00 959,250,000.00

BELANJA LANGSUNG 95,096,079,216.00 108,881,217,756.00 121,660,016,697.10 158,585,746,218.00 165,177,280,194.00

Honorarium PNS 7,188,864,741.00 9,131,694,500.00 10,863,576,000.00 14,018,542,612.00 14,592,451,088.00

Honorarium Non PNS 6,053,625,000.00 7,812,161,000.00 10,548,362,639.00 11,695,909,000.00 13,656,802,120.00

Uang Lembur 1,124,262,000.00 1,377,765,400.00 1,624,268,000.00 2,201,014,000.00 2,533,239,000.00

Belanja Bahan Pakai Habis 7,550,665,515.00 10,412,513,333.00 12,656,660,659.00 15,746,444,638.00 14,539,301,261.00

Belanja Bahan/Material 12,371,370,578.00 16,103,031,657.00 18,841,936,361.10 17,819,946,666.00 21,364,023,183.00

Belanja Jasa Kantor 9,047,461,147.00 10,136,753,650.00 12,927,878,860.00 25,974,955,775.00 27,259,623,980.00

Belanja Premi Asuransi 11,744,000.00 899,524,900.00 356,632,000.00 337,820,500.00 170,185,400.00

Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 3,801,935,371.00 3,912,614,129.00 4,607,660,907.00 5,523,740,667.00 7,800,229,395.00

Belanja Cetak Dan Penggandaan 3,779,300,178.00 4,678,050,071.00 5,060,995,550.00 5,874,106,806.00 5,411,752,304.00

Belanja Sewa Perlengkapan Dan Peralatan Kantor

354,991,000.00 400,546,500.00 315,302,923.00 1,044,205,750.00 1,073,090,500.00

Belanja Makanan Dan Minuman 3,171,641,400.00 5,903,873,232.00 6,527,975,340.00 7,927,740,700.00 8,358,193,800.00

Belanja Pakaian Dinas Dan Atributnya 1,385,603,900.00 304,034,000.00 1,399,317,458.00 1,295,920,922.00 626,863,500.00

Belanja Pakaian Kerja 85,353,500.00 125,260,000.00 190,581,000.00 405,950,000.00 692,396,000.00

Belanja Pakaian Khusus Dan Hari-Hari Tertentu

103,110,000.00 292,382,250.00 542,100,000.00 717,758,850.00 732,099,000.00

Belanja Perjalanan Dinas 11,012,816,500.00 11,976,490,234.00 12,442,050,855.00 14,025,286,887.00 20,234,656,587.00

Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 616,296,000.00 398,000,000.00 210,587,000.00 339,012,600.00 193,413,200.00

Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis PNS

2,643,315,700.00 2,471,605,000.00 1,877,256,810.00 2,879,593,600.00 2,391,548,250.00

Belanja Jasa Konsultansi 3,552,977,000.00 3,689,448,000.00 2,248,420,000.00 3,881,238,000.00 3,145,965,950.00

Belanja Modal Pengadaan Tanah 1,045,421,600.00 854,073,000.00 49,700,000.00 1,633,480,244,00 3,085,349,100.00

Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Berat 1,767,301,000.00 3,490,054,950.00 208,411,500.00 101,300,000.00 12.712.000,00

Page 24: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-24

URAIAN Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015)*

Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Darat Bermotor

2,613,519,014.00 1,483,696,350.00 4,496,310,124.00 5,380,037,712.00 4,301,417,600.00

Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Darat Tidak Bermotor

93,811,000.00 - 177,900,000.00 - 117,072,900.00

Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Di Atas Air Bermotor

716,670,000.00 884,815,000.00 1,249,050,000.00 - -

Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Di Atas Air Tidak Bermotor

77.880.000,00 - - - -

Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Bengkel 103,649,000.00 120,945,000.00 579,002,800.00 511,991,000.00 56,699,600.00

Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Pengolahan Pertanian Dan Peternakan

9,949,000.00 52,774,500.00 6,250,000.00 72,255,000.00 766,113,500.00

Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor 454,087,600.00 679,456,800.00 556,872,820.00 642,268,900.00 2,225,381,976.00

Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor

845,875,240.00 2,162,142,600.00 1,657,897,234.00 2,595,612,150.00 -

Belanja Modal Pengadaan Komputer 2,259,161,469.00 2,482,305,270.00 3,014,167,530.00 3,560,677,183.00 2.736.791.400,00

Belanja Modal Pengadaan Mebeulair 5,474,542,400.00 2,648,765,430.00 3,406,998,377.00 2,094,197,850.00 4,922.924.350.00

Belanja Modal Pengadaan Peralatan Dapur 581,029,900.00 243,964,500.00 82,324,700.00 168,154,000.00 127,152,650.00

Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan Rumah Tangga

20,206,000.00 136,509,600.00 258,833,000.00 4,000,000.00 -

Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Studio 1,166,136,963.00 575,983,900,00 718,183,900.00 1,085,730,806.00 702,486,000.00

Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Komunikasi

22,375,000.00 60,769,000.00 10,950,000.00 143,675,300.00 389,975,600.00

Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Ukur 39,355,000.00 1,500,000.00 9,800,000.00 48,971,000.00 55,389,000.00

Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Kedokteran

2,746,643,000.00 1,380,178,000.00 197,420,000.00 695,888,000.00 41,340,000.00

Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik Dan Telepon

1,173,212,500.00 1,555,072,000.00 1,738,118,350.00 8,127,791,100.00 749,276,500.00

Belanja Modal Pengadaan Barang Bercorak Kesenian, Kebudayaan

29,920,000.00 284,000.00 - 10,000,000.00 101,480,000.00

Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Persenjataan/Keamanan

- 42,180,000.00 264,000,00 528,000.00 9,883,500.00

Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tanjungbalai 2011-2015, data diolah

Page 25: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-25

III-25

Berdasarkan tabel diatas, dilakukan analisis proporsi belanja pemenuhan kebutuhan

aparatur. Proporsi pengeluaran yang digunakan untuk belanja aparatur tahun 2011

sampai tahun 2015 cenderung stabil dengan rata-rata 71 persen dari total

pengeluaran. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Tanjungbalai masih

belum memberikan pelayanan yang optimal bagi publik karena sebagian besar

anggaran digunakan untuk belanja pegawai.

Tabel 3.14. Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2015

NO TAHUN

BELANJA

(UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN APARATUR)

TOTAL PENGELUARAN (BELANJA +

PEMBIAYAAN PENGELUARAN)

PROSENTASE

( a) ( b ) (a) / (b) X 100

1 2011 286,108,271,563.00 401,456,957,418.00 71.3

2 2012 319,460,940,932.00 449,996,421,772.00 71.0

3 2013 345,573,833,338.10 486,573,944,844.60 72.5

4 2014 402,052,045,431.50 577,015,142,219.50 69,7

5 2015)* 424,646,142,313.00 586,323,596,598.70 72.4

Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tanjungbalai 2011-2015, data diolah

3.2.4. Analisis Pembiayaan

Analisis pembiayaan bertujuan untuk memperoleh gambaran dari pengaruh

kebijakan pembiayaan daerah pada tahun-tahun anggaran sebelumnya terhadap

surplus/defisit belanja daerah sebagai bahan untuk menentukan kebijakan

pembiayaan dimasa datang dalam rangka penghitungan kapasitas pendanaan

pembangunan daerah.

Surplus/Defisit Riil adalah realisasi pendapatan daerah dikurangi realisasi belanja

daerah ditambah dengan pengeluaran pembiayaan daerah. Kebijakan anggaran

untuk menutup Surplus/Defisit riil APBD Kota Tanjungbalai selama kurun waktu

tahun 2011 s.d 2015 disajikan dalam tabel dibawah ini.

Page 26: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-26

Tabel 3.15. Penutup Defisit Riil Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2015

NO URAIAN

REALISASI ANGGARAN

2011 2012 2013 2014 2015*)

1 Realisasi Pendapatan Daerah 390,222,081,944.57 465,868,953,787.38 542,932,883,914.50 567,805,891,385.46 573,201,021,262.92

Dikurangi Realisasi:

2 Belanja Daerah 393,778,674,064.00 446,140,831,521.00 472,459,755,942.60 571,815,142,219.50 586,323,596,598.70

3 Pengeluaran Pembiayaan 7,678,283,354.00 3,855,590,251.00 14,114,188,902.00 5,200,000,000.00 -

A Defisit Riil (11,234,875,473.43) 15,872,532,015.38 56,358,939,069.90 (9,209,250,834.04) (13,122,575,335.78)

Ditutup oleh Realisasi Penerimaan :

4 Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA)

42,679,632,410.80 32,302,296,604.47 49,170,622,916.36 106,652,106,586.16 98,284,860,768.78

5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah

857,539,667.00 995,794,296.41 1,122,544,600.00 669,280,841.57 196,000,000.00

B Total Realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah

43,537,172,077.80 33,298,090,900.88 50,293,167,516.36 107,321,387,427.73 98,480,860,768.78

A+B Sisa Lebih Pembiayaan Tahun Berkenaan

32,302,296,604.37 49,170,622,916.26 106,652,106,586.26 98,112,136,593.69 85,358,285,433.00

Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tanjungbalai 2011-2015, data diolah

Page 27: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-27

III-27

Berdasarkan tabel 3.14 selama kurun waktu 2011-2015, APBD Kota Tanjungbalai

mengalami mengalami defisit, yang artinya realisasi pendapatan daerah kurang dari

realisasi belanja daerah yakni pada tahun 2011 sebesar Rp. 11,234,875,473.43,

tahun 2014 sebesar Rp. 9,209,250,834.04 dan tahun 2015 sebesar

Rp.13,122,575,335.78. Namun demikian pada tahun 2012 dan 2013 mengalami

surplus artinya realisasi pendapatan daerah melebihi realisasi belanja daerah,

masing-masing sebesar Rp. 15,872,532,015.38 dan Rp. 56,358,939,069.90.

Selanjutnya dari akumulasi defisit/surplus ditambah penerimaan pembiayaan yang

relatif besar diperoleh surplus riil yang cukup besar yaitu sisa lebih pembiayaan

tahun berkenaan (SILPA) mencapai Rp. 85,358,285,433.00 pada tahun 2015.

Kondisi demikian menggambarkan kemampuan keuangan Pemerintah Kota

Tanjungbalai cukup kuat untuk membiayai belanja langsung dan belanja tidak

langsung.

SILPA menurut Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 merupakan selisih lebih

realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran.

Berkaitan dengan keberadaan SILPA (sisa lebih pembiayaan anggaran) tersebut

dapat bermakna positif ataupun negatif. Bermakna positif Jika SILPA tersebut

merupakan hasil dari efektifnya penerimaan PAD sehingga terjadi overtarget dan

dibarengi oleh efisiensi anggaran belanja pemerintah daerah. Sedangkan SILPA

bermakna negatif bila berasal dari tertundanya belanja langsung pada kegiatan

Pemerintah Daerah. SILPA yang terdapat pada APBD Kota Tanjungbalai sebagian

besar berasal dari tertundanya belanja langsung. Dari hasil evaluasi terhadap SILPA

tersebut diharapkan untuk rencana kedepan jumlah SILPA Kota Tanjungbalai dapat

diperkecil. Realisasi komposisi sisa lebih perhitungan anggaran Kota Tanjungbalai

Tahun 2011-2015 dapat dilihat pada tabel 3.15.

Page 28: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-28

Tabel 3.16. Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2015

NO URAIAN

2011 2012 2013 2014 2015*)

Rp. % dari SiLPA

Rp. % dari SiLPA

Rp. % dari SiLPA

Rp. % dari SiLPA

Rp. % dari SiLPA

1 Jumlah (SiLPA) 42,679,632,410.80 100.00 32,302,296,604.47 100.00 49,170,622,916.36 100.00 106,652,106,586.16 100.00 98,284,860,768.78 100.00

2 Pelampauan Penerimaan PAD

(1,870,340,318.43) (4.38) (3,912,971,572.62) (12.11) (614,246,051.50) (1.25) 6,956,326,202.46 6.52 1,022,700,014.92 1.04

3 Pelampauan Penerimaan

Pendapatan TRANSFER

(4,457,724,337.00) (10.44) (6,502,825,739.00) (20.13) 4,191,026,878.00 8.52 (18,984,194,190.00) (17.80) (7,241,651,752.00) (7.37)

4 Pelampauan Penerimaan Lain-lain Pendapatan yang Sah

950,146,600.00 2.23 (12,885,501,920.00) (39.89) (22,065,482,580.00) (44.88) (12,925,947,425.00) (12.12) 31,019,766,490.00) (31.56)

5 Sisa Penghematan Belanja

35,391,325,936.00 82.92 71,521,444,701.00 221.41 123,043,950,889.40 250.24 120,096,671,164.50 112.61 116,164,743,589.30 118.19

6 Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun

belum terselesaikan

1,277,623,150.00 2.99 4,729,543,352.80 14.64 29,314,738,791.00 59.62 7,630,509,733.00 7.15 7,630,509,733.00 7.76

7 Kegiatan Lanjutan - - - - - - - - - -

Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tanjungbalai 2011-2015, data diolah

Page 29: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-29

III-29

3.3. KERANGKA PENDANAAN

Setelah mengetengahkan kondisi pengelolaan keuangan daerah masa lalu sampai

tahun 2015, maka selanjutnya dapat digambarkan proyeksi kapasitas riil keuangan

daerah untuk mendanai kebutuhan pembangunan daerah dari tahun 2016 hingga

tahun 2020 mendatang. Namun sebelumnya perlu diketahui kondisi pengeluaran

masing-masing komponen belanja sebagai pengeluaran yang bersifat wajib dan

mengikat.

3.3.1. Analisis Pengeluaran Periodik Wajib Dan Mengikat Serta Prioritas Utama

Realisasi pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama dilakukan untuk

menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaan yang tidak

dapat dihindari atau harus dibayar dalam suatu tahun anggaran. Gambaran tentang

realisasi pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama pada (lima) tahun

terakhir, tertuang pada tabel berikut:

Page 30: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-30

Tabel 3.17. Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2011-2015

NO URAIAN Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015)* Rata-rata

Pertumbuhan (%)

I. BELANJA 207,330,831,850.00 227,355,094,726.00 245,585,077,813.00 280,793,319,337.50 296,845,105,347.00 7.44

A. BELANJA TIDAK LANGSUNG 197,660,200,453.00 215,920,816,176.00 232,086,948,299.00 254,141,530,462.50 269,221,882,767.00 6.37

1 Gaji Dan Tunjangan 147,201,646,837.00 158,179,423,791.00 163,024,620,800.00 170,884,395,900.50 182,211,405,531.00 4.36

2 Tambahan Penghasilan PNS 42,873,695,510.00 51,427,099,385.00 59,990,295,749.00 71,642,835,312.00 76,298,881,588.00 12.22

3 Belanja Penerimaan Lainnya

Pimpinan Dan Anggota DPRD Serta KDH/WKDH

936,850,000.00 973,200,000.00 1,007,100,000.00 939,050,000.00 959,250,000.00 0.47

4 Belanja Subsidi Kepada

Perusahaan/Lembaga

- - - - - -

5 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik

440,861,250.00 449,483,000.00 430,491,750.00 422,980,750.00 436,255,648.00 (0.21)

6 Belanja Bantuan Sosial Organisasi Kemasyarakatan

6,207,146,856.00 4,891,610,000.00 7,634,440,000.00 10,252,268,500.00 9,316,090,000.00 8.46

B. BELANJA LANGSUNG 9,670,631,397.00 11,434,278,550.00 13,498,129,514.00 26,651,788,875.00 27,623,222,580.00 23.36

1 Belanja Jasa Kantor 9,042,591,397.00 10,136,753,650.00 12,930,910,514.00 25,974,955,775.00 27,259,623,980.00 24.69

2 Belanja Premi Asuransi 11,744,000.00 899,524,900.00 356,632,000.00 337,820,500.00 170,185,400.00 70.70

4 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 616,296,000.00 398,000,000.00 210,587,000.00 339,012,600.00 193,413,200.00 (20.69)

II. PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH

2,878,283,354.00 1,555,590,251.00 4,614,188,902.00 - - 9.90

1 Pembentukan Dana Cadangan - - - - - -

2 Pembayaran Pokok Hutang Kepada Pihak Ketiga

2,878,283,354.00 1,555,590,251.00 4,614,188,902.00 - - 9.90

JUMLAH (I + II) 210,209,115,204.00 228,910,684,977.00 250,199,266,715.00 280,793,319,337.50 296,845,105,347.00 7.15

Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tanjungbalai 2011-2015, data diolah

Page 31: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-31

III-31

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa belanja wajib dan mengikat untuk belanja

tidak langsung pertumbuhan paling tinggi berasal dari tambahan penghasilan PNS

mencapai12.22 persen. Sedangkan untuk belanja langsung pertumbuhan paling

tinggi berasal dari belanja belanja premi sebesar 70.70 persen dan belanja jasa

kantor sebesar 24,69 persen.

3.3.2. Penghitungan Kerangka Pendanaan

3.3.2.1. Proyeksi Pendapatan Daerah

Asumsi target penerimaan pendapatan daerah Kota Tanjungbalai untuk tahun 2016-

2021 adalah sebagai berikut :

1. Pendapatan Asli daerah (PAD).

Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) KotaTanjungbalai Tahun 2016 -

2021 diproyeksikan tumbuh rata-rata sebesar 6.38 persen per tahun. Proyeksi

tersebut mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a. Realisasi penerimaan PAD selama kurun waktu lima tahun terakhir yaitu

tahun 2011-2015 mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 15.96 persen;

b. Pertumbuhan ekonomi Kota Tanjungbalai diperkirakan meningkat dengan

rata-rata pertumbuhan sebesar 5.91 persen pertahun.

c. Pemerintah Kota Tanjungbalai akan melakukan upaya untuk meningkatkan

PAD dengan menggali potensi sumber-sumber pendapatan asli daerah

melalui intensifikasi dan ekstensifikasi PAD, pendataan objek dan subjek

pajak, pemutakhiran kembali zona nilai tanah khusus Kecamatan Datuk

Bandar dan Datuk Bandar Timur serta melaksanakan sosialisasi pajak

daerah.

d. Kebijakan pemerintah daerah untuk meningkatkan Kinerja Pengelolaan

Keuangan Daerah dengan menurunkan SILPA yang pada kurun 5 tahun

terakhir lebih dominan bersumber dari sisa penghematan belanja. Hal

tersebut berimplikasi kepada menurunnya penerimaan lain-lain PAD meliputi

pendapatan dari jasa giro dan pengembalian TPTGR.

Dalam penerimaan PAD, komponen penyumbang kontribusi paling besar adalah

Retribusi Daerah sebesar 44.11 persen. Kontribusi berikutnya diberikan oleh

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebesar 31.60 persen. Selanjutnya

Pendapatan Pajak Daerah diharapkan dapat memberikan kontribusi sebesar

17.35 persen. Dan terakhir Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan akan memberikan kontribusi sebesar 6.94 persen.

2. Dana Perimbangan

Proyeksi penerimaan dari Dana Perimbangan pada tahun 2016-2021

diperkirakan mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 5.34 persen dengan

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a. Realisasi penerimaan Dana Perimbangan selama kurun waktu lima tahun

terakhir yang mengalami kenaikan rata-rata sebesar 7.11 persen.

b. Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan komponen yang meberikan

Kontribusi terbesar terhadap penerimaan Dana Perimbangan yaitu sebesar

69.07 persen. Berdasar kan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Page 32: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-32

III-32

Perimbangan Keuangan Pusat dan Keuangan Daerah, DAU diberikan

berdasarkan celah fiskal/keuangan dan alokasi dasar. Celah fiskal/keuangan

merupakan kebutuhan daerah yang dikurangi dengan kapasitas

fiskal/keuangan daerah. Kebutuhan daerah merupakan variable-variable

yang ditetapkan undang-undang antara lain penduduk, luas wilayah,

penduduk miskin dan indeks harga, perhitungan kapasitas keuangan

didasarkan atas PAD dan Dana Bagi Hasil yang diterima daerah, sedangkan

alokasi dasar merupakan pemenuhan gaji PNS. Kebutuhan fiskal Kota

Tanjungbalai di tahun-tahun mendatang akan mengalami peningkatan seiring

dengan pertambahan penduduk Kota Tanjungbalai dengan pertumbuhan

rata-rata sebesar 1.44 persen per tahun penduduk miskin relatif sebesar

14.02 persen. Untuk pemenuhan gaji PNS daerah, alokasinya

memperhatikan UU Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah

dimana salah satunya akan mengalihkan urusan pemerintahan

SMA/sederajat dari kabupaten/kota ke provinsi mulai tahun 2017.

3. Penerimaan pada pos Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah diproyeksikan

mengalami peningkatan sebesar 2.02 persen per tahun. Kontribusi terbesar

diberikan oleh Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah daerah

lainnya sebesar 92.86 persen. Selanjutnya Bantuan Keuangan dari Propinsi dan

Pemerintah Daerah Lainnya sebesar 7.14 persen. Dalam upaya optimalisasi

penerimaan pendapatan, maka Pemerintah Kota Tanjungbalai harus secara

intensif melakukan koordinasi menggali potensi penerimaan Lain-lain

pendapatan daerah yang sah dengan Pemerintah Pusat, Provinsi maupun

pemerintah daerah lainnya.

Penerimaan pendapatan daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2016-2021 yang terdiri

dari penerimaan Pendapatan Asli daerah, Dana Perimbangan dan Lain-lain

Penerimaan Daerah yang Sah diproyeksikan mengalami peningkatan rata-rata

sebesar 5.63 persen per tahun, yang dirincikan pada tabel di bawah ini :

Page 33: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-33

Tabel 3.18. Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2016-2021 (Rp. Juta)

NO URAIAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Rata-rata

Pertumbuhan (%)

1. PENDAPATAN 667,311 705,198 774,378 816,218 861,065 879,085 5.63

1.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH

64,477 68,523 72,861 77,510 82,496 87,844 6.38

1.1.1. Pendapatan Pajak Daerah 10,659 11,449 12,299 13,211 14,192 15,245 7.42

1.1.2. Hasil Retribusi Daerah 25,602 27,814 30,217 32,828 35,664 38,745 8.64

1.1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

5,400 5,532 5,668 5,807 5,949 6,095 2.45

1.1.4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

22,816 23,728 24,677 25,664 26,691 27,759 4.00

1.2. DANA PERIMBANGAN 564,485 593,871 655,188 668,540 724,221 732,339 5.34

1.2.1. Dana Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak

16,342 16,505 16,670 16,837 17,005 17,175 1.00

1.2.1.3. Dana Alokasi Umum 418,170 434,395 451,250 468,759 486,946 505,840 3.88

1.2.1.4. Dana Alokasi Khusus 128,756 142,971 187,268 202,270 220,270 209,324 10.00

1.3. LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

39,566 42,804 46,329 50,168 54,348 58,902 8.28

1.3.3. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

35,566 38,764 42,249 46,047 50,186 54,698 8.99

1.3.5. Bantuan Keuangan Dari Pemerintah Daerah Lainnya

4,000 4,040 4,080 4,121 4,162 4,204 1.00

1.3.6. Pendapatan Lainnya yang Sah

-

-

-

-

-

-

Page 34: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-34

III-34

3.3.2.2. Proyeksi Belanja Daerah

Kebijakan penggunaan belanja langsung untuk mendanai pembangunan daerah

Kota Tanjungbalai tahun 2016-2021 diarahkan pada hal-hal sebagai berikut :

1. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah

Kota Tanjungbalai mengacu kepada Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah.

2. Pengalokasian anggaran bidang pendidikan minimal 20 persen dari total

anggaran untuk jenjang SD dan SMP.

3. Melakukan efisiensi anggaran dengan cara memverifikasi seluruh belanja pada

SKPD agar sesuai dengan pencapaian hasil dan prosedur yang telah

ditetapkan.

4. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan daerah

dengan cara meningkatkan pemahaman pejabat/aparatur pengelola keuangan

pada masing-masing SKPD.

Untuk belanja tidak langsung kebijakan yang dilakukan diarahkan pada hal-hal

sebagai berikut :

1. Mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing SKPD

sehingga dapat meningkatkan kinerja pelayanan pemerintahan daerah.

2. Melakukan sinkronisasi kegiatan lintas sektoral sehingga tidak tumpang tindih

dan keterpaduan dalam pencapaian sasaran.

Selanjutnya belanja daerah yang dipergunakan untuk mendanai program/kegiatan

pembangunan baik belanja tidak langsung maupun belanja langsung dapat dilihat

pada tabel berikut :

Page 35: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-35

Tabel 3.19. Proyeksi Belanja Daerah Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2016-2021 (Rp. Juta)

URAIAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Rata-rata

Pertumbuhan

BELANJA 746,996 784,051 853,925 896,827 943,184 963,227 5.22

BELANJA TIDAK LANGSUNG 346,141 353,812 361,660 369,686 377,898 386,296 2.22

Belanja Pegawai 324,163 331,651 339,312 347,150 355,170 363,374 2.31

Belanja Hibah 7,890 7,890 7,890 7,890 7,890 7,890 -

Belanja Bantuan Sosial 12,074 12,250 12,429 12,610 12,794 12,981 1.46

Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi Kabupaten/ Kota dan Pemerintahan Desa

814 821,223

829 836 844 851 0.91

Belanja Tak Terduga 1,200 1,200 1,200 1,200 1,200 1,200 -

BELANJA LANGSUNG 400,855 430,239 492,265 527,142 576,931 576,931 7.55

Belanja Pegawai 53,019 56,110 59,381 62,833 66,507 70,384 5.83

Belanja Barang dan Jasa 209,866 232,006 261,483 283,502 313,432 346,525 10.55

Belanja Modal 137,970 142,123 171,401 185,347 185,347 160,022 3.01

Page 36: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-36

III-36

3.3.2.3. Proyeksi Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kota

Tanjungbalai Tahun Anggaran 2011-2015

Proyeksi pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama tahun 2016-2021 diproyeksikan cenderung meningkat, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.20. Proyeksi Pengeluaran Wajib dan Mengikat Tahun Anggaran

2016-2021 (Rp.Juta)

NO URAIAN Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

Tahun 2019

Tahun 2020

Tahun 2021

Rata-rata Pertumbuhan

(%)

I. BELANJA 316,587 335,018 354,849 376,221 399,295 424,246 7.77

A. BELANJA TIDAK

LANGSUNG

284,904 298,674 313,151 328,374 344,385 361,224 4.86

1 Gaji Dan Tunjangan 190,156 198,447 207,099 216,128 225,552 235,386 4.36

2 Tambahan Penghasilan PNS

81,258 86,540 92,165 98,156 104,536 111,331 6.5

3 Belanja Penerimaan Lainnya Pimpinan Dan

Anggota DPRD Serta KDH/WKDH

980

1,001

1,022

1,044

1,067

1,090

2.15

4 Belanja Subsidi Kepada

Perusahaan/Lembaga

-

-

-

-

-

-

-

5 Belanja Bantuan Kepada

Partai Politik

436

436

436

436

436

436

-

6 Belanja Bantuan Sosial Organisasi Kemasyarakatan

12,074 12,250 12,429 12,610 12,794 12,981 8.46

B. BELANJA LANGSUNG 31,683 36,344 41,698 47,847 54,910 63,022 14.75

1 Belanja Jasa Kantor 31,313 35,969 41,318 47,462 54,520 62,627 14.87

2 Belanja Premi Asuransi 175 180 185 190 195 200 2.90

4 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS

195

195

195

195

195

195

-

II. PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH

-

-

-

-

-

-

-

1 Pembentukan Dana Cadangan

-

-

-

-

-

-

-

2 Pembayaran Pokok Hutang Kepada Pihak Ketiga

-

-

-

-

-

-

-

JUMLAH (I + II) 316,587 335,018 354,849 376,221 399,295 424,246

Page 37: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-37

III-37

3.3.2.4 Proyeksi Kapasitas Kemampuan Keuangan Daerah

Berdasarkan data historis sebagaimana disajikan pada tabel sebelumnya, maka

perkiraan kapasitas riil kemampuan keuangan daerah untuk mendanai

pembangunan Kota Tanjungbalai dalam jangka waktu lima tahun 2016-2020,

disajikan sebagai berikut:

Tabel 3.21. Proyeksi Kapasitas Kemampuan Keuangan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2016-2021 (Rp.juta )

NO URAIAN PROYEKSI

2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 Pendapatan 667,311 705,198 774,378 816,218 861,065 879,085

2 Pencairan Dana Cadangan (sesuai Perda)

-

-

-

-

-

-

3 Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran

82,577 78,853 79,547 80,609 82,119 84,142

Total Penerimaan 749,888 784,051 853,925 896,827 943,184 963,227

Dikurangi :

4 Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama

316,587 335,018 354,849 376,221 399,295 424,246

Kapasitas riil kemampuan keuangan

433,301

449,033

499,076

520,606

543,889

538,981

Page 38: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-38

III-38

3.3.2.5 Rencana Penggunaan Kapasitas Kemampuan Keuangan Daerah

Penggunaan kapasitas riil kemampuan keuangan daerah Kota Tanjungbalai Tahun

Anggaran 2016-2020 untuk memenuhi belanja langsung dan belanja tidak langsung

disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.22. Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Keuangan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2016-2021 (Rp. Juta)

NO URAIAN PROYEKSI

2016 2017 2018 2019 2020 2021

I Kapasitas riil kemampuan keuangan

433,301

449,033

499,076

520,606

543,889

538,981

Rencana alokasi pengeluaran prioritas I

II.a Belanja Langsung 408,266 430,239 492,265 527,141 565,286 576,931

II.b Pembentukan dana cadangan

-

-

-

-

-

-

Dikurangi :

II.c Belanja langsung yang wajib dan mengikat serta prioritas utama

31,683 36,344 41,698 47,847 54,910 63,022

II.d Pengeluaran pembiayaan yang wajib mengikat serta prioritas utama

- - - - - -

II Total rencana pengeluaran prioritas I (IIa+IIb-IIc-IId)

376,583

393,895

450,567

479,294

510,376

513,909

Sisa kapasitas riil kemampuan keuangan daerah setelah menghitung alokasi pengeluaran prioritas I (I-II)

56,718

55,138

48,509

41,312

33,513

25,072

III.a Belanja Tidak Langsung

346,141 353,812 361,660 369,686 377,898 386,296

Dikurangi :

III.b Belanja tidak langsung yang wajib dan mengikat serta prioritas utama

284,904 298,674 313,151 328,374 344,385 361,224

III Total rencana pengeluaran prioritas II (IIIa-IIIb)

56,718

55,138

48,509

41,312

33,513

25,072

Surplus anggaran riil atau berimbang (I-II-III)

-

-

-

-

-

-

Page 39: BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH … · BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN ... pemerintah daerah, karena itu disarankan kepada otoritas penganggaran untuk ...

RRPPJJMMDD KKoottaa TTaannjjuunnggbbaallaaii TTaahhuunn 22001166--22002211 III-39

III-39

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa Kapasitas riil kemampuan keuangan

daerah Kota Tanjungbalai tahun 2016 diproyeksikan sebesar Rp. 431 Milyar dan

akan terus meningkat sampai dengan tahun 2021 mencapai sebesar Rp. 499 Milyar.

Peningkatan kemampuan keuangan daerah sejalan dengan meningkatnya berbagai

sumber penerimaan pendapatan.