BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 3.1...
-
Upload
vuongnguyet -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 3.1...
RPJMD Kabupaten Fakfak 2016 - 2021
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
132
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu
3.1.1 Pendapatan Daerah
Sejak berlakunya Undang-Undang N0mor 17 Tahun 2003 tentang
keuangan Negara, dokumen perencanaan tidak lagi terbatas hanya sebagai
dokumen perencanaan belanja, melainkan juga sebagai dokumen
perencanaan yang komprehensif yang menguraikan rencana pendapatan,
pembiayaan dan belanja yang merupakan bagian terpenting dari struktur
APBD. Pendapatan daerah merupakan salah satu sumber pendanaan dalam
pembangunan untuk mendanai belanja langsung maupun tidak langsung
unit-unit organisasi maupun juga sosial kemasyarakatan dalam bentuk
bantuan sosial serta hibah. Oleh karena itu perencanaan pendapatan daerah
merupakan proses yang sangat penting bagi kebutuhan pengalokasian
anggaran pada unit-unit organisasi untuk mendanai program yang menjadi
kewenangan serta urusan baik urusan wajib maupun urusan pilihan
termasuk mendanai program prioritas dalam RPJMD yang merupakan
program unggulan (dedicated) kepala daerah serta program yang menjadi
kebijakan nasional maupun yang telah diatur dalam Undang-Undang seperti
alokasi untuk pendidikan dan kesehatan. Sesuai pasal 22 ayat (1)
Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 disebutkan bahwa Pendapatan daerah
bersumber dari pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan lain-lain
pendapatan yang sah. Berdasarkan data kinerja Keuangan selama Tahun
2011-2015 dimana secara keseluruhan pendapatan Kabupaten Fakfak
mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 10,39% yang bersumber dari tiga
komponen yaitu Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan serta Lain-lain
Pendapatan yang sah. Berdasarkan data Tahun 2011-2015 realisasi
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Fakfak mampu memberi kontribusi
sebesar 3% dari total realisasi pendapatan daerah. Sedangkan kontribusi
terbesar terhadap pendapatan daerah masih didominasi oleh Dana
perimbangan yaitu sebesar 9,04% serta lain-lain pendapatan yang sah yaitu
sebesar 17,66%. Sementara itu jika dilihat dari proporsi pendapatan daerah
maka terlihat bahwa proporsi dana perimbangan setiap tahun mengalami
peningkatan yang cukup signifikan dan pada Tahun 2015 besaran dana
perimbangan mencapai Rp. 883.039.902.160,00 (Delapan ratus delapan
RPJMD Kabupaten Fakfak 2016 - 2021
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
133
puluh tiga milyar tiga puluh sembilan juta sembilan ratus dua ribu seratus
enam puluh rupiah). Namun demikian kenaikan tersebut belum
menunjukkan kemandirian fiskal daerah, hal ini disebabkan masih
rendahnya kontribusi PAD terhadap penerimaan daerah dan hal ini
menunjukkan bahwa ketergantungan pemerintah Kabupaten Fakfak
terhadap dana yang bersumber dari pemerintah pusat masih sangat tinggi.
Berdasarkan data yang ada kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya
berkisar Tahun 2011/2012 sebesar -37,40%, Tahun 2012/2013 sebesar
34,09%, Tahun 2013/2014 sebesar 109,26% dan Tahun 2014/2015 -
19,86%. Selain kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah, peran dana
perimbangan bagi pembangunan juga sangat besar. Dana perimbangan
dikelompokkan atas Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, Dana Alokasi
Umum serta Dana Alokasi Khusus. Proporsi dana perimbangan setiap tahun
mengalami peningkatan. Peningkatan ini bersumber dari Dana Alokasi
Umum, sedangkan untuk Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak
besarannya fluktuatif, dimana Tahun 2011 pendapatan dari dana bagi hasil
pajak dan bukan pajak yaitu sebesar Rp. 577.932.109.000,00 (Lima ratus
tujuh puluh tujuh milyar sembilan ratus tiga puluh dua juta seratus sembilan
ribu rupiah), sedangkan untuk Dana Alokasi Khusus Tahun 2011 sebesar Rp.
55.309.300.000,00 (Lima puluh lima milyar tiga ratus sembilan juta tiga ratus
ribu rupiah) kemudian mengalami penurunan di Tahun 2012 yaitu sebesar
Rp. 40.743.400.000,00 (Empat puluh milyar tujuh ratus empat puluh tiga juta
empat ratus ribu rupiah) dan Tahun 2015 mengalami peningkatan yang
signifikan yaitu sebesar Rp. 173.752.520.000,00 (Seratus tujuh puluh tiga
milyar tujuh ratus lima puluh dua juta lima ratus dua puluh ribu rupiah).
Untuk komponen lain-lain pendataan yang sah yang meliputi Dana Darurat,
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya, Dana
Penyesuaian Otonomi Khusus dan Bantuan Keuangan dari Provinsi dan
Pemerintah Daerah lainnya setiap tahun mengalami peningkatan dimana
Tahun 2011 lain penerimaan yang sah sebesar Rp. 103.274.555.637,00
(Seratus tiga milyar dua ratus tujuh puluh empat juta lima ratus lima puluh
lima ribu enam ratus tiga puluh tujuh rupiah).
RPJMD Kabupaten Fakfak 2016 - 2021
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
134
Tabel 3.1 Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Fakfak Tahun 2011-2015
No. Uraian 2011 (Rp.) 2012 (Rp.) 2013 (Rp.) 2014 (Rp.) 2015 (Rp.)
Rata-rata
Pertumbuhan
(%)
1 PENDAPATAN
708.970.426.806,00
740.701.111.413,00
852.948.288.226,89
992.905.226.978,22 1.150.691.444.512,73 10,39
1.1. Pendapatan Asli Daerah
27.763.762.169,00
17.379.033.060,00
23.290.981.593,89
48.737.896.937,22
39.056.864.358,73 17,20
1.1.1. Pajak daerah
1.166.500.000,00
2.360.000.000,00
4.769.736.783,00
5.495.083.806 5.772.243.655,00 44,93
1.1.2. Retribusi daerah
2.737.500.000,00
7.271.216.334,00
8.225.031.954,00
21.500.477.641 16.726.954.785,00 63,59
1.1.3. Hasil pengelolaan keuangan daerah
yang dipisahkan
4.621.984.153,00
5.146.316.726,00
5.739.434.611,00
6.449.216.366
2.219.637.769,00 -0,06
1.1.4. Lain-lain PAD yang
sah
19.237.778.016,00
2.601.500.000,00
4.556.778.245,89
15.293.119.124 14.338.028.149,73 43,61
1.2. Dana Perimbangan
577.932.109.000,00
593.387.592.972,00
680.926.175.739,00
764.683.377.901,00 883.039.902.160,00 9,04
1.2.1.
Dana bagi hasil
pajak /bagi hasil bukan pajak
118.519.222.000,00
72.852.427.972,00
96.775.364.739,00
84.389.869.901 67.630.053.160,00 -7,67
1.2.2. Dana alokasi umum
404.103.587.000,00
479.791.765.000,00
541.068.761.000,00
626.893.988.000
641.657.329.000,00 9,94
1.2.3. Dana alokasi khusus
55.309.300.000,00
40.743.400.000,00
43.082.050.000,00
53.399.520.000
173.752.520.000,00 45,75
1.3.
Lain-Lain
Pendapatan Daerah yang Sah
103.274.555.637,00
129.934.485.381,00
148.731.130.894,00
179.483.952.140,00 228.594.677.994,00 17,66
1.3.1 Hibah
-
-
-
- - -
1.3.2 Dana darurat
-
-
-
- - -
1.3.3
Dana bagi hasil pajak dari provinsi
dan Pemerintah Daerah lainnya ***)
4.257.368.093,00
33.267.869.878,00
41.190.946.656,00
35.273.021.140 52.506.021.994,00 147,94
1.3.4 Dana penyesuaian dan otonomi
khusus****)
99.017.187.544,00
96.666.615.503,00
107.540.184.238,00
144.210.931.000 176.088.656.000,00 13,02
1.3.5
Bantuan keuangan
dari provinsi atau Pemerintah Daerah
lainnya
-
-
-
-
- -
3.1.2. Sumber Pendapatan Daerah
3.1.2.1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pendapatan Asli Daerah merupakan ukuran kemampuan daerah
dalam menggali sumber-sumber penerimaan daerah baik dari pajak maupun
retribusi. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Pasal 6 ayat
(1) dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 pasal 22 ayat (1), ada 4
(empat) sumber terdiri dari : (i) Pajak Daerah; (ii) Retribusi Daerah; (iii) Hasil
pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan; dan (iv) Lain-lain PAD yang
sah. Berdasarkan data yang ada kontribusi pendapatan daerah untuk
mendanai program dan kegiatan di Kabupaten Fakfak yang bersumber dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD) peranannya masih sangat kecil sehingga
ketergantungan terhadap sumber dana dari Pusat masih besar khususnya
dari Dana perimbangan meliputi DAU, DAK dan bagi hasil pajak dan bukan
pajak. Besaran penerimaaan daerah dari Pendapatan Asli Daerah (PAD)
RPJMD Kabupaten Fakfak 2016 - 2021
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
135
walaupun setiap tahun mengalami pertumbuhan yang positif namun jika
dilihat dari rasio pertumbuhan terhadap total penerimaan masih sangat
kecil. Hal ini menunjukkan bahwa kemandirian Fiskal Kabupaten Fakfak
masih rendah sehingga diperlukan langkah-langkah strategis dan
komperehensif melalui kebijakan yang tepat untuk mengoptimalkan PAD
sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap dana dari pusat yang
pada gilirannya dapat memperkuat kemampuan daerah dalam membiayai
pembangunan. Jika dilihat dari tingkat pertumbuhan PAD dari tahun 2011
hingga 2015, angka pertumbuhannya selalu positif namun masih kecil dan
cenderung fluktuatif. Penerimaan dari Pajak Daerah tumbuh rata-rata
sebesar 6,47 % per tahun dan Retribusi Daerah hanya tumbuh rata-rata
1,67 % per tahun. Untuk Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan tahun 2013-2015 rata-rata mengalami pertumbuhan sebesar
5,61 % dari target yang ditetapkan. Untuk realisasi Lain-lain PAD Yang Sah
tercapai penerimaan rata-rata pertumbuhan 2013-2015 yaitu sebesar -2,88
%. Jika dilihat dari strukturnya, pembentuk PAD cenderung mengalami
sedikit pergeseran selama dua tahun terakhir. Hal ini disebabkan
penerimaan PAD baik dari pajak retribusi serta hasil pengelolaan kekayaan
daerah belum optimal dilakukan. Untuk perlu dilakukan strategi
peningkatan PAD dari berbagai sumber penerimaan sehingga dapat
meningkat setiap tahun.
3.1.2.2 Dana Perimbangan
Dalam penjelasan UU Nomor 33 Tahun 2004 dinyatakan bahwa Dana
Perimbangan merupakan pendanaan daerah yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terdiri atas Dana Bagi Hasil
(DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana
Perimbangan ini merupakan sistem transfer dana dari Pemerintah serta
merupakan satu kesatuan yang utuh. Proporsi dana perimbangan terhadap
Pendapatan Daerah relatif besar, mencapai 69,92 %. Data ini menunjukkan
bahwa Kabupaten Fakfak dalam pendanaan daerah masih bergantung pada
Pemerintah pusat terutama dari dana transfer. Hingga akhir Tahun
Anggaran 2013, realisasi penerimaan Dana Perimbangan mencapai
Rp.680.926.175.739,00 (Enam ratus delapan puluh milyar sembilan ratus dua
puluh enam juta seratus tujuh puluh lima ribu tujuh ratus tiga puluh sembilan
rupiah) atau sedangkan realisasi penerimaan dari Bagi Hasil Pajak/Bukan
Pajak Tahun 2013 sebesar Rp. 96.775.364.739,00 (Sembilan puluh enam
RPJMD Kabupaten Fakfak 2016 - 2021
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
136
milyar tujuh ratus tujuh puluh lima juta tiga ratus enam puluh empat ribu tujuh
rats tiga puluh sembilan rupiah). Sementara itu kontribusi dari dana DAU
Tahun 2011 sebsar Rp. 404.103.587.000,00 (Empat ratus empat milyar
seratus tiga juta lima ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah) mengalami
kenaikan Tahun 2015 yaitu sebesar Rp. 641.657.329.000,00 (Enam ratus
empat puluh satu milyar enam ratus lima puluh tujuh juta tiga ratus dua puluh
sembilan ribu rupiah) sedangkan Dana Alokasi Khusus Tahun 2011 yaitu
sebesar Rp 55.309.300.000,00 (Lima puluh lima milyar tiga ratus sembilan
juta tiga ratus ribu rupiah) meningkat pada Tahun 2015 yaitu sebesar Rp.
173.752.520.000.00 (Seratus tujuh puluh tiga milyar tujuh ratus lima puluh
dua juta lima ratus dua puluh ribu rupiah).
3.1.2.3 Lain-lain Pendapatan daerah yang Sah
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah dalam APBD di Kabupaten
Fakfak terdiri dari dana bagi hasil pajak dari provinsi, dana penyesuaian dan
otonomi khusus, serta bantuan keuangan dari provinsi atau pemda lainnya.
Proporsi Lain-lain Pendapatan Yang Sah terhadap pendapatan daerah
Kabupaten Fakfak mencapai Rp. 148.731.130.894,00 (Seratus empat puluh
delapan milyar tujuh ratus tiga puluh satu juta seratus tiga puluh ribu delapan
ratus sembilan puluh empat rupiah) mengalami kenaikan pada Tahun 2015
yaitu sebesar Rp. 228.594.677.994,00 (Dua ratus dua puluh delapan milyar
lima ratus sembilan puluh empat juta enam ratus tujuh puluh tujuh ribu
sembilan ratus sembilan puluh empat rupiah). Untuk Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus dan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda Lainnya
Tahun 2011 yaitu sebesar Rp. 99.017.187.544,00 (Sembilan puluh sembilan
milyar tujuh belas juta seratus delapan puluh tujuh ribu lima ratus empat
puluh empat rupiah) meningkat Tahun 2015 sebesar R. 176.088.656.000,00
(Seratus tujuh puluh enam milyar delapan puluh delapan juta enam ratus lima
puluh enam ribu rupiah).
3.1.3. Belanja Daerah
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah maka komponen belanja daerah terdiri dari :
RPJMD Kabupaten Fakfak 2016 - 2021
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
137
1. Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak
terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, yang
terdiri dari jenis belanja (a) Belanja Pegawai, (b) Belanja Bunga, (c)
Belanja Subsidi, (d) Belanja Hibah, (e) Belanja Bantuan Sosial, (f) Belanja
Bagi Hasil, (g) Belanja Bantuan Keuangan, dan (h) Belanja Tidak Terduga.
2. Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, yang terdiri dari
jenis belanja (a) Belanja Pegawai, (b) Belanja Barang dan Jasa, dan (c)
Belanja Modal. Analisis Belanja daerah bertujuan untuk memperoleh
gambaran realisasi dari kebijakan pembelanjaan dan pengeluaran
pembiayaan daerah pada periode tahun anggaran sebelumnya yang
digunakan sebagai bahan untuk menentukan kebijakan pembelanjaan
dan pengeluaran pembiayaan dimasa datang dalam rangka peningkatan
kapasitas pendanaan pembangunan daerah. Gambaran tentang proporsi
realisasi belanja daerah dapat dijelaskan sebagai berikut bahwa Pada
Tahun 2013, realisasi belanja Kabupaten Fakfak mencapai Rp.
409.354.719.405,00 (Empat ratus sembilan milyar tiga ratus lima puluh
empat juta tujuh ratus sembilan belas ribu empat ratus lima rupiah)
Besaran belanja ini meningkat dari tahun ke tahun. Walaupun besaran
belanja mengalami peningkatan, proporsi masing-masing belanja relatif
tidak banyak mengalami perubahan. Tahun 2013 Proporsi Belanja
Langsung masih lebih besar dibanding belanja tidak langsung yaitu
sebesar 86,08 % Belanja Langsung, sementara proporsi Belanja tidak
langsung yaitu sebesar 60,03 %. Dari Belanja Langsung pengeluaran
Belanja modal merupakan yang terbesar jumlahnya. Proporsinya
terhadap total Belanja Daerah mencapai 89,39 % Besaran belanja
langsung yang terkait langsung dengan program dan kegiatan dengan
masyarakat mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sedangkan
belanja terbesar kedua setelah belanja modal yaitu belanja pegawai
dengan proporsi sebesar 88,88 %. Sementara itu untuk belanja barang
dan jasa yaitu sebesar 79,98 %, belanja bantuan sosial sebesar 82,37 %
dan belanja hibah sebesar 70,49 % dan yang terendah adalah belanja
bantuan keuangan dengan proporsi sebesar 3,26 %.
RPJMD Kabupaten Fakfak 2016 - 2021
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
138
Tabel. 3.2
Tabel 3.3. Proporsi Realisasi Belanja Daerah terhadap Anggaran Belanja
Kabupaten Fakfak
No Uraian 2013 (%) 2014 (%) 2015 (%)
A Belanja Tdk Lansung
1 Belanja Pegawai 84,2 % 86,31 % 85,07 %
2 Belanja Bunga - 99,66 % -
3 Belanja Subsidi - - -
4 Belanja Hibah 70,49 % 82,94 % 90.36 %
5 Belanja Bantuan
Sosial
82,37 77,55 % 70.18 %
6 Belanja Bagi Hasil
7 Belanja Bantuan
Keuangan
3,26 % 32,32 % 99,17 %
8 Belanja Tak Terduga - 97,65 % 44,00 %
B Belanja Langsung
1 BelanjaPegawai 88,88 % 85,57 % 77,74 %
2 Belanja Barang dan
Jasa
79,98 % 80,61 % 90,47 %
3 Belanja Modal 89,39 % 80,37 % 89,62 %
Sumber : DPPKAD Kabupaten Fakfak Tahun 2016
RPJMD Kabupaten Fakfak 2016 - 2021
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
139
3.1.4. Neraca Daerah
Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan
suatu entitas (Perusahaan, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah) yang
meliputi aset, kewajiban dan ekuitas dana pada suatu saat tertentu. Laporan
Neraca daerah akan memberikan informasi penting kepada manajemen
pemerintahan daerah (seperti Kepala daerah dan Kepala Bagian Keuangan
serta Kepala dinas), pihak legislatif daerah maupun para Kreditur/Pemberi
Pinjaman kepada daerah serta masyarakat luas lainnya tentang posisi atau
keadaan kekayaan atau aset daerah dan kewajibannya serta ekuitas dana
pada tanggal tertentu. Elemen utama neraca pemerintah daerah meliputi
aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Setiap elemen utama neraca tersebut
diturunkan dalam sub-sub rekening yang lebih terinci sebagaimana
tergambar dalam tabel 3.4.
Tabel. 3.4
Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah
Kabupaten Fakfak
No. Uraian
Rata-rata
Pertumbuhan
(%)
1. ASET 8,02
1.1. ASET LANCAR 10,93
1.1.1. Kas 1,67
1.1.2. Piutang 66,90
Piutang Lain-lain 48,30
1.1.3. Persediaan 20,46
1.2. ASET TETAP 7,94
1.2.1. Tanah 2,42
1.2.2. Peralatan dan mesin 15,02
1.2.3. Gedung dan bangunan 18,91
1.2.4. Jalan, irigasi, dan jaringan 14,45
1.2.5. Aset tetap lainnya 14,11
1.2.6. Konstruksi dalam pengerjaan -4,25
1.3. ASET LAINNYA 46,85
1.3.3. Kemitraan dengan pihak ketiga 0,00
1.3.4. Aset tak berwujud 5,69
1.3.5. Aset Lain-lain 5,26
JUMLAH ASET DAERAH
2. KEWAJIBAN 22,25
2.1. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 22,25
2.1.1. Utang Perhitungan Fihak Ketiga 4,18
2.1.2. Utang Jangka Pendek Lainnya 16,62
3. EKUITAS DANA 8,02
3.1.1. SILPA 4,08
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
8,02
Sumber : DPPKAD Kabupaten Fakfak Tahun 2016
RPJMD Kabupaten Fakfak 2016 - 2021
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
140
3.1.4.1 Aset
Aset memberikan informasi tentang sumber daya yang dimiliki dan
dikuasai oleh pemerintah daerah yang dapat memberikan manfaat ekonomi
dan sosial bagi pemerintah daerah maupun masyarakat di masa datang
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam satuan
moneter. Aset terdiri dari (i) Aset Lancar, (ii) Investasi Jangka Panjang, (iii)
Aset Tetap, (iv) Dana Cadangan, dan (v) Aset Lainnya. Nilai pertumbuhan
aset selama 2011-2015 tercatat 8,02% per tahun. Aset Lancar adalah kas
dan sumber daya lainnya yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kas,
dijual atau dipakai habis dalam 1 (satu) periode akuntansi. Aset lancar
untuk Kabupaten Fakfak pada Tahun 2013 rata-rata sebesar 10,93 % per
tahun sedangkan Aset Tetap tumbuh sebesar 7,92 % dengan tingkat
pertumbuhan yang tinggi yaitu aset berupa gedung dan bangunan sebesar
18,91 % dan pertumbuhan negatif yaitu konstruksi dan pengerjaan -4,25%
3.1.4.2. Kewajiban
Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugas
tanggungjawab untuk bertindak di masa lalu. Kewajiban memberikan
informasi tentang utang pemerintah daerah kepada pihak ketiga atau klaim
pihak ketiga terhadap arus kas pemerintah daerah. Kewajiban dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban
Jangka Panjang. Jumlah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
Pemerintah Kabupaten Fakfak pada Tahun 2015 adalah sebesar 22,25 %.
Kewajiban jangka pendek baik terhadap pihak ketiga maupun utang jangka
pendek lainnya yang diharapkan harus diselesaikan dalam jangka waktu 12
bulan setelah tanggal pelaporan.
3.1.4.3. Ekuitas Dana
Ekuitas Dana merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
pemerintah daerah. Ekuitas Dana meliputi (i) Ekuitas Dana Lancar, (ii)
Ekuitas Dana Investasi, dan (iii) Ekuitas Dana Cadangan. Ekuitas Dana
Lancar adalah selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek.
Ekuitas dana investasi merupakan selisih antara jumlah nilai investasi
permanen, aset tetap dan aset lainnya (tidak termasuk Dana cadangan)
dengan jumlah nilai utang jangka panjang. Ekuitas dana cadangan
merupakan kekayaan
RPJMD Kabupaten Fakfak 2016 - 2021
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
141
pemerintah daerah yang diinvestasikan dalam Dana cadangan untuk tujuan
tertentu dimasa mendatang. Tingkat pertumbuhan Ekuitas Dana yaitu
sebesar 8,02 %
3.1.4.4. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan
Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
panjangnya. Untuk neraca keuangan daerah, rasio solvabilitas yang
digunakan adalah rasio kewajiban terhadap aset dan rasio kewajiban
terhadap ekuitas. Rasio kewajiban terhadap aset adalah kewajiban dibagi
dengan aset, sedangkan rasio kewajiban terhadap ekuitas adalah kewajiban
dibagi dengan ekuitas.
Tabel 3.5
Analisis Rasio Keuangan
Kabupaten Fakfak
NO Uraian 2013 (%) 2014 (%)
(2015)**)
(%)
1. Rasio lancar (current ratio)
58,14 74,37 229,72
2. Rasio quick (quick
ratio) 55,34 70,56 194,27
3. Rasio total hutang
terhadap total aset 0,14 0,12 0,02
4. Rasio hutang
terhadap modal 0,14 0,12 0,02
5. Rata-rata umur
piutang - - -
6. Rata-rata umur
persediaan - - -
Sumber : DPPKAD Kabupaten Fakfak Tahun 2016
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai rasio kewajiban
terhadap asset Tahun 2013 sebesar 0,14, Tahun 2015 sebesar 0,12.
Semakin besar nilai rasio ini, maka semakin buruk rasio kewajiban terhadap
asset. Jika dilihat dari hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan
keuangan Pemerintah Kabupaten Fakfak selama Tahun 2013-2015 cukup
kuat untuk membayar hutang jika Pemerintah melakukan pinjaman ke
kreditor.
RPJMD Kabupaten Fakfak 2016 - 2021
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
142
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
3.2.1 Kebijakan Pelaksanaan Belanja Aparatur
Kebijakan pengelolaan keuangan Pemerintah Kabupaten Fakfak
selama 2013-2015-,dilihat dari proporsi terhadap Belanja daerah
menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Pada tahun 2014 proporsi
belanja aparatur mencapai 0,67 %. Namun pada tahun 2015 proporsi
belanja aparatur hanya mencapai 0,59 %. Ini menunjukkan kinerja
pengelolaan belanja daerah yang semakin baik, karena belanja yang bersifat
pelayanan masyarakat porsinya semakin meningkat. Namun demikian
proporsinya masih diatas 50 %. Ini mengindikasikan bahwa belanja daerah
masih lebih banyak digunakan untuk kebutuhan rutin birokrasi
dibandingkan untuk memberikan pelayanan publik.
Tabel. 3.6
Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Fakfak
No Uraian
Total belanja untuk
pemenuhan
kebutuhan
aparatur (Rp)
Total pengeluaran
(Belanja +
Pembiayaan
Pengeluaran) (Rp.)
Prosentase
(a) (b)
(a) / (b) x
100%
1 Tahun anggaran 2013
- 790.002.643.551,00
-
2 Tahun anggaran 2014
644.950.566.944,00 956.260.078.504,00
0,67
3 Tahun anggaran
2015
739.988.723.662,86 1.261.423.861.205,00
0,59
Sumber : DPPKAD Kabupaten Fakfak Tahun 2016
3.2.2 Analisis Belanja Periodik dan Pengeluaran Pembiayaan yang
Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui besaran belanja Wajib
dan mengingat yang tidak dapat dihindari atau harus dibayar pada satu
tahun anggaran tertentu. Belanja Wajib dan mengikat terutama terkait
dengan pembayaran gaji dan tunjangan, belanja bunga, jasa kantor, sewa
kantor atau jenis belanja lainnya yang wajib serta mengikat sebagaimana
yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini
RPJMD Kabupaten Fakfak 2016 - 2021
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
143
Tabel. 3.7
Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta prioritas Utama Kabupaten
Fakfak 2013-2015
No Uraian 2013 (Rp) 2014 (Rp) 2015 (Rp)
Rata-rata
Pertumbuhan
(%)
A Belanja Langsung 300.000.000 246.819.196.380,29 346.908.907.372,88 7,61%
1 Belanja Gaji dan
Tunjangan - 242.164.440.230,29 260.672.943.808,88 2,55%
2
Belanja penerimaan
anggota dan pimpinan
DPRD serta Oprasional
KDH/WKDH
- 464.685.496,00 712.480.000,00 17,78%
3 Belanja Bunga - 792.321.442,00 - -
4 Belanja bagi Hasil - - - -
5
Belanja bantuan
keuangan kepada
Provinsi/Kab/Kota dan
pemerintah lainnya
300.000.000 2.421.279.212,00 84.423.483.564,00 1.095%
6 Belanja tidak terduga - 976.470.000,00 1.100.000.000,00 4,22%
B Belanja Langsung 5.001.008.242,00 9.836.073.117,00 7.576.039.019,00 24,57%
1 Belanja Honorarium PNS - - - -
2 Belanja Beasiswa
Pendidikan PNS - - - -
3 Belanja jasa Kantor 3.058.130.842,00 4.019.960.755,00 5.181.953.824,00 20,12%
4 Belanja sewa gedung
Kantor 1.942.877.400,00 1.922.400.642,00 2.201.052.695,00 4,48%
5
Belanja sewa
perlengkapan dan
peralatan kantor
- 3.893.711.720,00 193.032.500,00 -31,68%
C Pembiayaan Pengeluaran 5.959.977.482,00 12.092.748.463,00 4.925.380.518,00 14,54%
1 Pembentukan dana
cadangan - - - -
2 Pembayaran Pokok
Utang 3.959.977.482,00 9.592.748.463,00 2.925.380.518,00 24,25%
3 Penyertaan Modal 2.000.000.000,00 2.500.000.000,00 2.000.000.000,00 1,67%
Total (A+B+C) 11.260.985.724,00 268.748.017.960,00 359.410.326.909,88 773,43%
3.2.3. Analisis Proyeksi Belanja Daerah
Analisis ini untuk memperoleh gambaran kebutuhan belanja tidak
langsung daerah dan pengeluaran pembiayaan yang bersifat wajib dan
mengikat serta prioritas utama dalam lima tahun sebagaimana pada tabel
dibawah ini :
RPJMD Kabupaten Fakfak 2016 - 2021
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
144
Tabel. 3.8
Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
No Uraian Data Tahun Dasar 2016 Induk (Rp.)
Tingkat pertumbuhan
(%)
Proyeksi
Tahun 2017 (Rp.)
Tahun 2018 (Rp.)
Tahun 2019 (Rp.)
Tahun 2020 (Rp.)
Tahun 2021 (Rp.)
A Belanja TidakLangsung 630.513.251.789,22 2,5% 646.276.083.083,95 662.432.985.161,05 678.993.809.790,08 695.968.655.034,83 713.367.871.410,70
1 Belanja Gaji dan
Tunjangan 291.598.407.952,10 2,5% 298.888.368.150,90 306.306.577.354,68 314.019.591.788,54 321.870.081.583,29 327.916.833.622,84
Belanja Tambahan
Penghasilan**) 111.828.380.000,00 2,5% 114.624.089.500,00 117.489.691.737,50 120.426.934.030,94 123.437.607.381,71 126.523.547.566,25
2
Belanja Penerimaan
Anggota dan Pimpinan
DPRD serta Operasional KDH/WKDH
604.000.000,00 2,5% 6 19.100.000,00 634.577.500,00 650.441.937,50 666.702.985,94 683.370.560,59
Belanja pemungutan
Pajak / Retribusi
Daerah**)
540.708.402,00 2,5% 554.226.112,05 568.081.764,85 582.283.808,97 596.840.904,20 611.761.926,80
3 Belanja Bunga - - - - - - -
4 Belanja bagi hasil - - - - - - -
5 Belanja Hibah 37.388.511.344,00 2,5% 38.323.224.127,60 39.281.304.730,79 40.263.337.349,06 41.269.920.782,79 42.301.668.802,38
6 Belanja Bantuan Sosial 16.573.738.442,06 2,5% 16.988.081.903,11 17.412.783.950,69 17,848,103,549,46 18,294,306,138,19 18,751,663,791,65
7
Belanja Bantuan
Keuangan Kepada
Provinsi / Kabupaten/Kota dan
Pemerintahan Daerah
Lainnya
171.979.505.649,06 2,5% 176,278,993,290,29 180,685,968,122,54 185,203,117,325,61 189,833,195,258,75 194,579,025,140,22
B Belanja Langsung 132.784.352.245,40 2,5% 136,103,961,051,54 139,505,560,077,82 142,994,224,079,77 146,569,681,76 150,233,306,673,81
1
Belanja honorarium PNS
khusus untuk guru dan
tenaga medis.
25.170.843.045,00 2,5% 25,800,114,121,13 26,445,116,974,15 27,106,244,898,51 27,783,901,020,97 28,478,498,546,49
2 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS
- 2,5%
- - - - -
RPJMD Kabupaten Fakfak 2016 - 2021
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
145
3
Belanja Jasa Kantor
(khusus tagihan bulanan
kantor seperti listrik, air,
telepon dan sejenisnya )
31.389.853.339,20 2,5% 32,174,599,672,68 32,978,964,664,50 33,803,438,781,11 34,648,524,750,60 35,514,737,869,40
4
Belanja sewa gedung
kantor (yang telah ada
kontrak jangka
panjangnya)
3.061.681.250,00 2,5% 3.138,223,281,25 3,216,678,863,28 3,297,095,834,86 3,379,523,230,73 3,464,011,311,50
5
Belanja sewa
perlengkapan dan
peralatan kantor ( yang telah ada kontrak jangka
panjangnya)
189.187.500,00 2,5% 193,917,187,50 198,765,117,19 203,734,245,12 208,827,601,25 214,048,291,28
6 Honorarium Non PNS 36.622.421.096,00 2,5% 37,537,981,623,40 38,476,431,163,99 39,438,341,943,08 40,424,300,491,66 41,434,908,003,95
Belanja Perawatan
Kendaraan Bermotor 13.338.508.242,00 2,5% 13,671,970,948,05 14,013,770,221,75 14,364,114,477,30 14,723,217,338,23 15,091,297,772,71
Belanja Pemeliharaan 3.052.110.736,30 2,5% 3,128,413,504,71 3,206,623,842,33 3,268,789,438,38 3,368,959,174,34 3,453,183,153,70
Belanja Barang Pakai
Habis 19.959.747.036,90
2,5% 20,458,740,712,82 20,970,209,230,64 21,494,464,461,41 22,031,826,072,94 22,582,621,724,77
C Pengeluaran Pembiayaan 10.003.225.000,00 2,5% 10,253,305,625,00 10,509,638,265,6 10,772,379,222,27 11,041,688,702,82 11,317,730,920,39
1 Pembentukan Dana
Cadangan -
- - - - - -
2 Penyertaan Modal 3.000.000.000,00 2,5% 3,075000,000,00 3,151,875,000,00 3,230,671,875,00 3,311,438,671,88 3,394,224,638,67
3 Pembayaran pokok utang 7.003.225.000,00 2,5% 7,178,305,625,00 7,357,763,265,63 7,541,707,347,27 7,730,250,030,95 7,923,506,281,72
TOTAL BELANJA WAJIB DAN
PENGELUARAN YANG WAJIB
MENGIKAT SERTA PRIORITAS
UTAMA
773.300.829.034,62 2,5% 792,633,349,760,49 812,449,183,504,50 832,760,413,092,11 853,579,423,419,41 874,918,909,004,90
RPJMD Kabupaten Fakfak 2016 - 2021
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
146
3.2.4. Analisis Pembiayaan
Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pengaruh
kebijakan pembiayaan daerah pada tahun-tahun anggaran sebelumnya
terhadap surplus/defisit belanja daerah sebagai dasar dalam menentukan
kebijakan pembiayaan dimasa datang dalam rangka perhitungan kapasitas
pendanaan pembangunan daerah. Kondisi pembiayaan daerah dipengaruhi
oleh sisi penerimaan dan pengeluaran pembiayaan. Berdasarkan data yang
ada Selama kurun waktu 2013-2015 , APBD Kabupaten Fakfak mengalami
tiga kali defisit anggaran. Pada pelaksanaan tahun ketiga RPJMD 2011-2015
yang lalu, APBD Kabupaten Fakfak berturut-turut mengalami defisit sebesar
Rp.62.945.644.674,89 (Enam puluh dua milyar sembilan ratus empat puluh
lima juta enam ratus empat puluh empat ribu enam ratus tujuh puluh empat
rupiah delapan puluh sembilan sen) kemudian mengalami defisit pada Tahun
2014 sebesar Rp 44.248.718.615,22 (Empat puluh empat milyar dua ratus
empat puluh delapan juta tujuh ratus delapan belas ribu enam ratus lima
belas rupiah dua puluh dua sen). Dan Tahun 2015 defisit sebesar Rp
110.732.416.692,27 (Seratus Sepuluh milyar tujuh ratus tiga puluh dua juta
empat ratus enam belas ribu enam ratus sembilan puluh dua rupiah dua puluh
tujuh sen). Defisit ini selain dipengaruhi oleh kebutuhan pembangunan yang
semakin besar dan memiliki skala prioritas sehingga mendorong pemerintah
daerah untuk mendanai program dan kegiatan pembangunan dengan
melaksanakan belanja defisit, namun tetap dalam batas yang bisa
dipertanggung jawabkan. Selain itu juga beberapa faktor lainnya seperti
asumsi-asumsi makro ekonomi dalam APBN yang sering berubah serta
adanya kebijakan Nasional yang harus diimplementasikan ke daerah
berimplikasi terhadap besaran penerimaan daerah maupun juga beban
APBD. Kondisi inilah yang mempengaruhi kebijakan perencanaan belanja
Pemerintah Kabupaten Fakfak setiap tahun. Untuk itu Pemerintah
Kabupaten Fakfak dalam merencanakan belanja sebagai bagian dari
kebijakan anggaran telah memperhitungkan sumber-sumber penerimaan
yang dapat menutupi defisit setiap tahun baik dari perhitungan SILPA
maupun juga sumber penerimaan lainnya.
RPJMD Kabupaten Fakfak 2016 - 2021
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
147
a. Analisa Penutup Defisit Riil Anggaran
Tabel. 3.9
Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Fakfak 2013-2015
N
o Uraian 2013 (Rp) 2014 (Rp) 2015 (Rp)
1 Realisasi
Pendapatan Daerah
852.948.288.225,89 992.905.226.978,22 1.150.691.444.512,73
Dikurangi
realisasi
2 Belanja Daerah 784.042.666.069 936.563.759.900 1.256.498.480.687,00
3 Pengeluaran Pembiayaan
Daerah
5.959.977.482 12.092.748.463 4.925.380.518,00
Defisit Riil 62.945.644.674,89 44.248.718.615,22 (110.732.416.692,27)
b. Analisa Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Analisis ini dimaksudkan untuk memberi gambaran tentang komposisi
sisa lebih perhitungan anggaran. Dengan mengetahui SILPA realisasi
anggaran periode sebelumnya dapat dketahui kinerja APBD tahun
sebelumnya yang lebih rasional dan terukur. Gambaran tentang kondisi
realisasi anggaran SILPA Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak selama
tahun 2013-2015 dapat diketahi dari tabel dibawah ini
RPJMD Kabupaten Fakfak 2016 - 2021
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
148
Tabel. 3.10
Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Kabupaten Fakfak
No. Uraian
2013 2014 (2015)**)
Rp % dari
SiLPA Rp
% dari
SiLPA Rp
% dari
SiLPA
1. Jumlah SiLPA 159.543.223.434,43 204.134.276.377,64
82.648.757.151,92
2. Pelampauan penerimaan PAD (2.454.785.124,11) -1,54 (9.289.533.828,78) -4,55
(37.543.296.788,27) -45,43
3. Pelampauan penerimaan dana
perimbangan 9.096.409.092,00 5,7 7.366.874.185,00 3,61
(48.244.966.592,00) -58,37
4. Pelampauan penerimaan lain-lain
pendapatan daerah yang sah 1.956.778.245,89 1,23 (13.691.199.836,78) -6,71
(44.172.677.696,27) -53,45
5. Sisa penghematan belanja atau
akibat lainnya 148.837.508.695,84 93,29 203.738.837.695,43 99,81 168.606.722.785,91 204,00
6.
Kewajiban kepada pihak ketiga
sampai dengan akhir tahun belum
terselesaikan
1.906.455.968,00 1,19 407.251.537,00 0,20 74.619.482,00 0,09
7. Kegiatan lanjutan
RPJMD Kabupaten Fakfak 2016 - 2021
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
149
c. Analisa Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan
Tabel. 3.11
Sisa Lebih (riil) Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan
Kabupaten Fakfak
No. Uraian 2013 (Rp.) 2014 (Rp.) (2015)**) (Rp.)
1. Saldo kas
neraca daerah 146.271.408.759,43 186.485.129.959,65 75.708.874.295,38
Dikurangi:
2.
Kewajiban
kepada pihak
ketiga sampai
dengan akhir
tahun belum
terselesaikan
2.910.160.545,00 2.952.770.588,50 522.843.055,00
3. Kegiatan
lanjutan
Sisa Lebih (Riil)
Pembiayaan
Anggaran
143.361.248.214,43 183.532.359.371,15 75.186.031.240,38
d. Analisa Proyeksi Pembiayaan Daerah
Analisa ini dilakukan untuk memperoleh gambaran sisa Riil
perhitungan Anggaran sebagai dasar untuk menghitung kapasitas
penerimaan pembiayaan daerah untuk proyeksi 5 (lima) tahun kedepan
sebagaimana tabel berikut ini :
RPJMD Kabupaten Fakfak 2016 - 2021
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
150
Tabel. 3.12 Proyeksi Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran
Kabupaten Fakfak
No Uraian Data tahun dasar (Rp.)
Tingkat pertumbuhan (%)
Proyeksi
Thn 2017 (Rp. Thn 2018 Rp) Thn 2019 (Rp.) Thn 2020 (Rp) Thn 2021 (Rp.)
1. Saldo kas neraca
daerah 75.708.874.295,38 29% 97.903.677.716,00 120.098.481.136,62 142.293.284.557,24 164.488.087.977,86 186.682.891.398,47
Dikurangi:
1.
Kewajiban kepada pihak ketiga sampai
dengan akhir tahun
belum terselesaikan
109.882.296,00
1125% 1.346.109.979,05 2.582.337.662,10 3.818.565.345,15 5.054.793.028,20 6.291.020.711,25
2. Kegiatan lanjutan
Sisa Lebih (Riil)
Pembiayaan Anggaran
82.648.757.151,92 28% 105.681.254.104,83 128.713.751.057,75 151.746.248.010,66 174.778.744.963,57 197.811.241.916,48
3.3 Kerangka Pendanaan
Kebijakan anggaran merupakan acuan umum dari rencana kerja pembangunan dan merupakan bagian dari perencanaan
operasional anggaran dan alokasi sumberdaya. Sementara itu kebijakan keuangan daerah diarahkan pada kebijakan penyusunan program
dan indikasi kegiatan pada pengelolaan pendapatan dan belanja daerah secara efektif dan efisien.
RPJMD Kabupaten Fakfak 2016 - 2021
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
68
RPJMD Kabupaten Fakfak 2016 - 2021
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
151
No Uraian Proyeksi
Thn 2017 (Rp.) Thn 2018 Rp) Thn 2019 (Rp.) Thn 2020 (Rp) Thn 2021 (Rp.)
1. Pendapatan
1.300.281.332.299,38 1.449.871.220.086,04 1.599.461.107.872,69
1.749.050.995.659,35 1.898.640.883.446,00
2. Pencairan dana cadangan (sesuai Perda)
- - - - -
3. Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran
105.790.409.154,46
128.932.061.157,00
152.073.713.159,53
175.215.365.162,07
198.357.017.164,61
Total penerimaan
1.406.071.741.453,84
1.578.803.281.243,03
1.751.534.821.032,23
1.924.266.360.821,42
2.096.997.900.610,61
Dikurangi:
4. Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan
yang Wajib dan Mengikat serta
Prioritas Utama
1.341.623.680.510,74
1.506.384.483.380,48
1.671.145.286.250,22
1.835.906.089.119,96
2.000.666.891.989,70
I Kapasitas riil kemampuan keuangan 64.448.060.943,10 72.418.797.862,55 80.389.534.782,01 88.360.271.701,46 96.331.008.620,91
Rencana alokasi pengeluaran
prioritas I 517.087.550.580,02 631.416.722.704,04 745.745.894.828,06
860.075.066.952,08 974.404.239.076,10
II.a Belanja Langsung
985.012.421.705,00
1.212.322.980.560,00
1.439.633.539.415,00
1.666.944.098.270,00 1.894.254.657.125,00
II.b Pembentukan dana cadangan - - - - -
Dikurangi:
II.c Belanja Langsung yang wajib dan mengikat serta prioritas utama
451.523.354.000,04 553.028.604.124,08 654.533.854.248,12
756.039.104.372,16 857.544.354.496,20
II.d Pengeluaran pembiayaan yang wajib mengikat serta prioritas utama
16.401.517.124,94 27.877.653.731,88 39.353.790.338,82 50.829.926.945,76 62.306.063.552,70
II Total Rencana Pengeluaran Prioritas I (II.a+II.b-II.c-II.d)
517.087.550.580,02
631.416.722.704,04
745.745.894.828,06
860.075.066.952,08 974.404.239.076,10
Sisa kapasitas riil kemampuan
keuangan daerah setelah menghitung
alokasi pengeluaran prioritas I (I-II)
(452.639.489.636,92) (558.997.924.841,49) (665.356.360.046,05)
(771.714.795.250,62) (878.073.230.455,19)
RPJMD Kabupaten Fakfak 2016 - 2021
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
152
Tabel. 3.13 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah Kabupaten Fakfak
Rencana alokasi pengeluaran
prioritas II 83.486.393.997,48 73.492.761.862,96 63.499.129.728,44 53.505.497.593,92 43.511.865.459,40
III.a Belanja Tidak Langsung 425.833.774.566,82 438.236.700.039,64
450.639.625.512,46
463.042.550.985,28 475.445.476.458,10
Dikurangi:
III.b Belanja tidak langsung yang wajib dan mengikat serta prioritas utama
342.347.380.569,34
364.743.938.176,68
387.140.495.784,02
409.537.053.391,36 431.933.610.998,70
III Total rencana pengeluaran prioritas
II (III.a-III.b) 83.486.393.997,48 73.492.761.862,96 63.499.129.728,44 53.505.497.593,92 43.511.865.459,40
Surplus anggaran riil atau
Berimbang (I-II-III)* (536.125.883.634,40) (632.490.686.704,45) (728.855.489.774,49) (825.220.292.844,54) (921.585.095.914,59)
RPJMD Kabupaten Fakfak 2016 - 2021
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
153
3.3.1 Kebijakan Alokasi Anggaran
Berdasarkan proyeksi kapasitas kemampuan keuangan daerah,
kebijakan alokasi anggaran pemerintah daerah digunakan untuk membiayai
urusan wajib dan urusan pilihan serta Belanja Aparatur berupa Gaji dan
Tunjangan. Untuk urusan wajib pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan
dialokasikan sesuai ketentuan perundang-undangan yaitu 20 % untuk
Pendidikan dan 10 % untuk Kesehatan. Adapun sasaran alokasi anggaran
dibagi kedalam prioritas sebagai berikut :
1. Prioritas I, dialokasikan untuk mendanai belanja dan pengeluaran wajib
dan mengikat serta prioritas utama seperti Pendidikan, kesehatan dan
program unggulan (dedicated) dalam rangka pencapaian visi dan misi
kepala daerah Bupati dan Wakil Bupati Fakfak periode 2016-2021 yaitu
Program Unggulan Gerbang Kaca (Gerakan Membangun Kampung
Bercahaya).
2. Prioritas II, dialokasikan untuk pendanaan:
a. Program Strategis yaitu program yang memberi dampak luas terhadap
masyarakat serta wilayah yaitu meliputi Pembangunan jalan-jalan
strategis dan pembangunan Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh
(KSCT)
b. Program strategis yang menjadi kebijakan Nasional dan Provinsi yaitu
berkaitan dengan Nawa Cita.
3. Prioritas III, merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi
belanja-belanja tidak langsung seperti: belanja hibah, belanja bantuan
sosial organisasi kemasyarakatan, belanja bantuan keuangan dan
pemerintahan desa serta belanja tidak terduga. Pengalokasiannya
Prioritas III harus memperhatikan (mendahulukan) pemenuhan prioritas
wajib.