BAB 3 DESKRIPSI UMUM FLEET MANAGEMENT SYSTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00096-IF Bab...
Transcript of BAB 3 DESKRIPSI UMUM FLEET MANAGEMENT SYSTEMthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2012-1-00096-IF Bab...
17
BAB 3
DESKRIPSI UMUM FLEET MANAGEMENT SYSTEM
3.1 Latar Belakang IT Directorate
3.1.1 Profil IT Directorate
Salah satu kekuatan Universitas Binus dalam menciptakan dan
mengoperasikan kegiatan – kegiatan akademik serta servis untuk pemegang
saham grup Bina Nusantara adalah implementasi IT pada setiap aspek akademik
dan proses pendukung akademik.
3.1.2 Sejarah IT Directorate
Pada Agustus 2005, yayasan Bina Nusantara memutuskan untuk
meningkatkan status teknologi informasinya dari departmental menjadi
directorate yang langsung melaporkan kepada yayasan Bina Nusantara. IT
Directorate bertanggungjawab tidak hanya untuk mendukung Universitas Binus
tapi juga semua unit bisnis dalam grup Binus.
3.1.3 Susunan Organisasi IT Directorate
Sekarang ini IT Directorate dipimpin oleh seorang General Manager
dibidang IT yaitu Eddy Santosa Jaya, S.Kom., MM. IT Directorate terbagi atas 4
fungsi utama :
A. IS University Development
B. IS School Development
C. Technology Development
D. IT Operation
E. External Project Team
18
3.2 Latar Belakang External Project Team
3.2.1 Profil External Project Team
External Project Team atau dikenal juga dengan singkatan ExPert adalah
tim yang dibentuk untuk mengerjakan proyek – proyek IT Directorate yang
didapatkan dari luar lingkungan Bina Nusantara yang berisikan gabungan dari
staff IT Directorate, mahasiswa internship danAssociate Member yaitu
mahasiswa dan mahasiswi Binus yang menjadi bagian dari IT Directorate.
3.2.2 Struktur OrganisasiExternalProjectTeam
Gambar 3.1 Struktur Organisasi External Project Team
3.3 Latar Belakang PT. PatriaMaritimLines
3.3.1 Profil PT. PatriaMaritimLines
PT. PatriaMaritimLinesadalah perusahaan yang bergerak di bidang
pengangkutan batu bara melalui perairan atau coal barging dan perpindahan
Project Coordinator Arif Maulana Nurbani
Assistant System Analyst & Programmer
Irfan Haryanto
System Analyst Liem William Salim
Programmer & Quality Control
Albertus Raditya
Assistant System Analyst & Programmer
Gito Lukman
Programmer Ahmad Maulana
Irfanuddin
Programmer Gunadi
Programmer Fransisca Adelia
Programmer Jacky
19
kapal atau transhipment untuk mengantisipasi kebutuhan energi alternatif di
lingkup domestik maupun internasional.
3.3.2 Sejarah PT. PatriaMaritimLines
PT. United Tractors Tbk melalui anak usahanya, PT. United Tractors
Pandu Engineering mulai mengoperasikan PT. Patria Maritime Lines sejak Senin
27 Juli 2009.PT. PatriaMaritimLinespada tahap awal operasinya mengelola
delapan set tug boat dan barge.
Beberapa bulan kemudian, perusahaan itu membeli satu set tug
boat (Patria 1) dan barge (Auriga) berukuran 300 kaki dengan kapasitas angkut
8.000 ton batu bara.
Jumlah kapal itu meningkat menjadi 16 set pada 2010 dan 19 set pada
2011. Potensi total muatan diperkirakan mencapai 7 juta ton batu bara.
3.3.3 Susunan OrganisasiPT. PatriaMaritimLines
PT. PatriaMaritimLinesmemiliki susunan organisasi yang terdiri dari :
A. Direktur
B. GeneralManager
C. Manajer marketing
D. Manajer crewing / supervisor
E. Manajer production
F. Manajer maintenance
G. Manajer operation
H. Manajer finance
I. Manajer procurement
20
3.3.4 Struktur OrganisasiPT. PatriaMaritimLines
Gambar di bawah ini merupakan bagan struktur organisasi yang ada pada
PT. PatriaMaritimLines.
Gambar3.2Struktur Organisasi PT. PatriaMaritimLines
3.4 Ruang Lingkup
Dalam tahap perancangan sampai implementasi aplikasi ini dibuat dengan akses
general pada tiap departemennya sehingga belum dibagi atas hak akses tertentu
dikarenakan perancangan untuk hak akses merupakan modul tersendiri yang bukan
cakupan dari skripsi ini. Batasan pembuatan aplikasi yang tercakup dalam skripsi ini
terdiri dari :
a. Sistem pelayaran
• Pembuatan Quotation
• Pembuatan ShippingOrder untuk penjadwalan kapal
• Pembuatan VoyageOrder
• Pengumpulan dokumen wajib untuk berlayar
Direktur Hilman Risan
Manajer Operation
Rendy dan
Avison
Manajer Crewing
Oliv & Asep
Manajer Marketing
Denny &
Surya
Manajer Procurement
Joko
Manajer Production
Ratna
Manajer Maintenance
Wahyu &
Dika
Manajer Finance
Jessie
21
• Pencatatan laporan pelayaran seperti Timesheet, Worksheet dan ActivityReport
• Verifikasi dokumen setelah pelayaran
b. Sistem notifikasi
• Pembuatan sistem notifikasi secara general untuk setiap departemen di PT. Patria
Maritim Lines
c. Sistem pemeliharaan kapal
• Pembuatan VisitPlan untuk penjadwalan rutin inspeksi kapal secara berkala
• Pembuatan SchedularPlan untuk penjadwalan rutin inspeksi setiap peralatan dan
suku cadang yang ada di kapal secara berkala
• Pembuatan Template yang menjadi pilihan kategori dalam melakukan inspeksi
kapal (Vessel Inspection)
• Melakukan penilaian untuk kapal dengan menggunakan template yang dibuat
dari Vessel Inspection (Visit Inspection)
d. Sistem penerimaan gudang
• Pembuatan GoodsIssue untuk laporan pengeluaran barang di gudang
3.5 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Dari survei dan wawancara dapat disimpulkan prosedur sistem yang sedang
berjalan padaPT. PatriaMaritimLinessebagai berikut.
3.5.1 Prosedur Sistem yang Sedang Berjalan
a. Ordermanagement
Proses ini dimulai dari pelanggan yang ingin melakukan penggunaan
jasa PT. PatriaMaritimLinesmelakukan requestorder yang diterima oleh
22
DepartemenMarketing. Kemudian DepartemenMarketing melakukan
pencatatan requestorder yang telah diterima lalu mempersiapkan beberapa
rekomendasi kapal disertai estimasi ukuran dan biaya per metric tonnya
kepada pelanggan. Pelanggan akan menentukan apakah rekomendasi yang
diberikan layak atau tidak, apabila disetujui maka Departemen
Marketingakan mulai melakukan pengecekan ketersediaan kapal kepada
DepartemenProduction sesuai dengan requestorder dari pelanggan.
DepartemenProduction akan memberikan tanggapan mengenai request
order tersebut kepada Departemen Marketingdengan memberitahukan
ketersediaan kapalatau memberikan rekomendasi kapal lain apabila kapal
yang diinginkan sedang digunakan. Apabila tersedia, DepartemenMarketing
akan menghubungi pelanggan dan memberitahukan status requestorder.
Pelanggan akan melihat status dan rekomendasi yang diberikan oleh
Departemen Marketing, apabila pelanggan setuju maka pelanggan akan
memberikan shippinginstruction kepada DepartemenMarketing agar Voyage
Order dapat dibuat namun apabila pelanggan tidak setuju, makaVoyageOrder
akan dibatalkan dan akan mengulang siklus request order.
Setelah menerima shipping instruction dari pelanggan, Departemen
Marketing dapat membuat Voyage Order. Voyage Order kemudian akan
diberikan kepada Departemen Production. Dari sini Departemen Production
akan menjalankan proses Schedule Management.
Setelah proses Schedule Management selesai dan pelayaran sudah
berakhir, maka DepartemenProduction berhak mengeluarkan invoice untuk
diberikan kepada pelanggan dan Departemen Finance.
23
Kemudian Departemen Finance akan menagih jumlah yang harus
dibayarkan oleh pelanggan berdasarkan Invoice yang telah dibuat. Proses ini
selesai ketika pelanggan melakukan konfirmasi pembayaran kepada
Departemen Finance. Diagram aliran proses ini dapat dilihat pada Gambar
3.3.
Gambar 3.3Order Management
b. ScheduleManagement
Pada proses ini DepartemenProduction mulai membuat jadwal
keberangkatan kapal dan pengangkutan barang dari titik pengangkutan
sampai ke titik pembongkaran batu bara.Penjadwalan ini akan terus
dilakukan sampai menemukan tanggal yang tepat untuk melakukan
pelayaran. Setelah jadwal sudah ditentukan maka Departemen
24
Productionakan mengeluarkan surat jalan agar kru kapal dapat mulai
melakukan pelayaran.Setelah itu tug boat dan barge yang sudah dijadwalkan
akan dipasangkan dan mulai berlayar menuju titik pengangkutan atau
pembongkaran. Titik pengangkutan dan pembongkaran bisa merupakan
sebuah Jetty atau sebuah MotherVessel. Setelah pelayaran selesai maka akan
dicek dokumen kelengkapan kapal seperti DraughtSurvey, BillofLading,
ShippingInstruction dan Timesheet. Proses ini dapat terlihat pada Gambar 3.4
di bawah ini.
Gambar 3.4 Schedule Management
c. CrewManagement
Departemen Operation akan memantau periode kerja dan lisensi-lisensi
dari kru kapal. Apabila ada kru yang masa periode atau lisensinya yang akan
habis, maka Departemen Operation akan memberitahukanSupervisor /
25
Manajer Crewing. Kemudian supervisor/ Manajer Crewing akan
memberitahu kru untuk memperpanjang masa kerja ataupun lisensi tersebut.
Lalu kru diharuskan untuk memperbaharui lisensi dengan melapor kepada
Departemen Operation.
Gambar 3.5Crew Management
d. Maintenance Management
DepartemenOperation akan mengecek tanggal batas pemakaian peralatan
kapal. Apabila sudah melewati batas maka Departemen Operation akan
memberitahukan supervisor / ManajerCrewing. Kemudian supervisor /
Manajer Crewing akan menyampaikannya kepada Departemen
Maintenance.Departemen Maintenance akan menentukan jadwal
Maintenance yang harus dilakukan kemudian memberitahukan Departemen
26
Operation mengenai informasi perawatan atau perbaikan yang perlu
dilakukan. Proses ini dapat terlihat padaGambar 3.6di bawah ini.
Gambar 3.6Maintenance Management
e. Renting Management
Apabila pada saat proses order management, kapal alternatif tidak dapat
ditemukan, DepartemenProduction dapat melakukan membuat formulir
penyewaan kapal untuk kemudian diberikan kepada Departemen Procurement.
Kemudian Departemen Procurement akan membuat RequestforQuotation dan
mengirimnya ke vendor. Vendor akan menerima dan mengirimkan Quotation
sebagai tanggapan, lalu Departemen Procurement mempelajari Quotation dan
dapat memilih untuk menyetujui atau menolak Quotation tersebut. Apabila
disetujui maka Departemen Procurement akan membuat formulir persetujuan
penyewaan kapal dan diberikan ke vendor. Apabila vendor menyetujui, maka
kedua belah pihak akan menandatangani formulir persetujuan tersebut.
27
3.5.2 Diagram Alir
Gambar 3.7 Diagram alir proses manajemen PT. Patria Maritim Lines
28
3.6 Permasalahan yang Dihadapi
Berdasarkan analisis sistem dan pengumpulan kebutuhan yang sudah dilakukan
maka ditemukan beberapa masalah yang dihadapi oleh PT. PatriaMaritimLines.Secara
umum terdapat masalah yaitu sistem yang digunakan PT. PatriaMaritimLinesuntuk
menjalankan proses bisnisnya masih manual sehingga membutuhkan suatu sistem
terkomputerisasi untuk memudahkan proses kerja.
Secara spesifik masalah yang dihadapi oleh PT. PatriaMaritimLinesadalah :
a. Order management yang kurang efisien
Sering ditemukan masalah dalam pemesanan kapal karena sistem yang
masih mengakibatkan komunikasi antara pelanggan, DepartemenMarketing,
dan DepartemenProduction menjadi tidak lancar dan lambat. Sehingga hal
tersebut akan mengurangi transaksi-transaksi yang seharusnya bisa
dilakukan oleh PT. PatriaMaritimLines. Misalnya dalam hal pemberitahuan
mengenai status pesanan kapal dari Departemen Marketing ke pelanggan.
DepartemenMarketing harus memberi informasi mengenai kapal-kapal yang
tersedia kepada pelanggan secara manual melalui telepon. Proses manual ini
akan memakan banyak waktu bagi pelanggan untuk mempertimbangkan
kapal yang ingin digunakan dan DepartemenMarketing harus
memberitahukan mengenai detil kapal satu persatu kepada pelanggan dan
tentu saja hal itu juga akan memberi beban ingatan yang besar baik bagi
pelanggan maupun DepartemenMarketing. Hal ini juga dapat menyebabkan
human error di mana salah satu contohnya adalah penyampaian informasi
yang terlewatkan oleh DepartemenMarketing.
29
b. Pengawasan lisensi kru membutuhkan tenaga dan waktu yang kurang efektif
dan efisien
Mengingat PT. PatriaMaritimLinesmerupakan perusahaan yang besar, dapat
dipastikan jumlah kru yang bekerja memiliki jumlah yang cukup banyak, hal
ini membuat Departemen Crewingmengalami kesulitan dalam hal
pengecekan data dan lisensi tiap kru yang bekerja. Departemen
Crewingperlu untuk mengecek lisensi-lisensi kru setiap periode waktu
tertentu dengan jumlah kru PT. PatriaMaritimLinesyang berjumlah
300orang, maka untuk melakukan pengecekan saja diperlukan tenaga dan
waktu yang besar belum lagi ditambah dengan kemungkinan kesalahan yang
disebabkan oleh humanerror.
a. Pencatatan anggaran yang kurang akurat
Dengan sistem yang masih manual, sulit bagi departemen Finance untuk
menentukan estimasi biaya sampai beberapa tahun ke depan karena banyak
departemen yang ikut terlibat.
d. Kesulitan dalam hal pengontrolan dan penjadwalan maintenance
Untuk menjaga performa yang baik dari setiap kapal yang disewakan oleh
PT. PatriaMaritimLinesmaka Departemen Maintenance perlu melakukan
pengontrolan mesin-mesin maupun peralatan kapal. Karena sistem
maintenance yang masih manual, jadwal maintenance tiap kapal sering
tertunda. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti lupa akan jadwal
maintenance, kapal masih dalam pelayaran untuk memenuhi pesanan kapal
yang dibutuhkan pelanggan, ataupun jadwal maintenance yang
30
tertimpakarena kurangnya kesadaran dari DepartemenProduction bahwa
pada tanggal tersebut kapal akan dilakukan maintenance.
e. Permasalahan dalam penelusuran histori baik itu histori transaksi, histori
mutasi kru, hingga histori maintenance kapal
Pada sistem PT. PatriaMaritimLinesyang belum terkomputerisasi dan sangat
mengandalkan kertas, diperlukan pencarian manual secara menyeluruh
apabila departemen yang bersangkutan membutuhkan berkas – berkas lama.
Sehingga dibutuhkan waktu dan tenaga lebih untuk melakukan pencarian
histori yang ada.
3.7 Solusi Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi, maka disusunlah flow untuk
menggambarkan solusi yang akan dibuat. Beberapa solusi yang diusulkan adalah :
a. Marketing dan Operational
Dengan membangun sebuah sistem modul yang saling terintegerasi dengan
aliran – aliran dokumen yang dimulai dari Quotation, ShippingOrder sampai
ke VoyageOrder dan Invoice . List untuk shippingorder yang dapat dilihat
oleh kedua department untuk mengurangi penukaran yang terlewat.
Untuk DepartemenMarketing terdapat sistem informasi yang dapat
menampilkan, membuat shipping order. Dan untuk Departemen Operation
bisa melihat list shipping order yang sudah disetujui dan bisa langsung
membuat voyage order, serta dapat melihat jadwal kapal secara menyeluruh
dari jadwal penyewaan kapal dan maintenance kapal dalam bentuk kalender.
b. Maintenance
31
Dengan membangun sebuah sistem modul yang berfungsi untuk melakukan
penjadwalan maintenance kapal, peralatan dan suku cadang kapal dimana
modul tersebut terintegrasi dengan bagian penjadwalan operational. Dapat
membuat laporan temuan kapal, inspeksi kapal dan templateuntuk penilaian
inspeksi kapal.
c. Procurement
Dengan membangun sebuah sistem modul Goods Issue
untukmencatathistoripengeluaran barang yang mampu mengurangi jumlah
inventory secara otomatis
d. General
Dengan membuat sistem aplikasi notifikasi untuk setiap halaman awal per
departemen, sehingga pengguna bisa mengetahui tentang data baru yang
masuk.
Terdapat perubahan pada beberapa titik flow sistem pada proses penyewaan
kapal yang membuat sebuah flow berjalan lebih efesien dan mengurangi redudansi kerja,
serta pada flow maintenance kapal.
32
Gambar 3.8Flow Order Management PT. Patria Maritim Lines
33
Pada Gambar 3.8menggambarkan flow terbaru untuk order management PT.
Patria Maritim Lines, terjadi beberapa perubahan dari flow sebelumnya agar membuat
order management lebih efisien . Flow ini terbagi atas 3 fase. FaseQuotation dimulai
dari pelanggan melakukan requestorder kepada pihak marketing, lalu pihak marketing
akan membuat quotation untuk pelanggan [1]. Setelah itu pelanggan akan menerima
laporan quotation dari pihak marketing dan melakukan penyetujuan [2], jika ditolak
maka akan mengulang kerequestorder, jika diterima maka pelanggan akan membuat
shippingintruction [3] dan memasuki fase create shipping order. Shipping intruction
tersebut diberikan kepada pihak marketing, lalu pihak marketing akan membuat shipping
order yang berisikan jadwal kapal yang ingin dipesan oleh pelanggan[5], dan akan
mengirimkan laporan tersebut kepada pihak operational untuk persetujuan penyewaan
kapal[6]. Jika tidak penyewaan kapal tidak disetujui, pihak operational bisa meminta
bagian procurement untuk membeli atau menyewa kapal dengan membuat purchase
request, dan untuk persetujuan penyewaan atau pembelian kapal akan berlangsung di
pihak procurement[7]. Jika disetujui maka pihak operational akan langsung membuat
voyage order dan membuat jadwal pelayaran untuk kapal yang dipesan[8]. Untuk bisa
berlayar, kapal harus terlebih dahulu mengumpulkan dokumen keberangkatan[9].
Setelah itu, kapal akan memulai proses penggangkutan dan berlayar, dan pihak
operational akan mengganti status kapal menjadi berlayar[10]. Setelah selesai, maka
kapten kapal harus membuat laporan selama kapal berlayar[11], dan akan diperiksa oleh
pihak marketing jika ditolak maka kapten kapal harus mengisi ulang laporan dan
mengumpulkan semua dokumen[12]. Jika satu pelayaran selesai maka pihak marketing
akan membuat invoice untuk pelanggan[13].
34
Gambar 3.9Flow Maintenance PT. Patria Maritim Lines
PadaGambar 3.9 menggambarkan flow untuk maintenance yang terbagi atas 2
jenis, yaitu schedule plan yang merupakan maintenance untuk peralatan dan suku
cadang kapal[1], sedangkan visit plan untuk kunjungan rutin ke sebuah kapal[2], yang
akan dilanjutkan untuk inspeksi kapal dan pembuatan laporan[3]. Setiap jadwal
maintenance akan langsung masuk ke kalendar pada pihak operation. Dan finding
report, untuk pembuatan laporan hasil temuan untuk kerusakan kapal.