Bab 3 bentuk bentuk korupsi

25
BENTUK-BENTUK KORUPSI

Transcript of Bab 3 bentuk bentuk korupsi

Page 1: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

BENTUK-BENTUK KORUPSI

Page 2: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

Slide 2

entuk-bentuk Korupsi

• Kerugian keuangan negara• Suap• Penggelapan dalam jabatan• Pemerasan• Perbuatan curang• Benturan kepentingan dalam pengadaan• Gratifikasi (hadiah)

NEPOTISME :

penggiring bola menuju ke-7 bentuk korupsi tersebut

1

2

3

4

5

6

7

Page 3: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

Slide 3

Contoh

entuk : Kerugian keuangan negara

• Setiap orang yang menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan / kedudukan,

• dengan tujuan menguntungkan diri sendiri, orang lain atau suatu korporasi – dan dapat merugikan keuangan negara ataupun perekonomian negara

1

Di Indonesia, sampai saat ini merupakan pasal yang paling banyak dipakai untuk memidana koruptor

Umum

Page 4: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

Slide 4

Contoh

entuk : Suap = Bribery

• Sebuah perbuatan kriminal• Melibatkan sejumlah pemberian kepada seseorang• Penerima pemberian mengubah perilakunya • Bertentangan dengan tugas dan tanggung jawab

2

Pengendara mobil/motor yang ditilang polisi Pengusaha konstruksi bangunan menyuap pejabat

pemerintah yang berwenang untuk memenangi tender proyek tertentu

Koruptor menyuap hakim Mahasiswa menyuap dosen untuk memperoleh

kelulusan atau nilai yang lebih baik

Umum

Page 5: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

Slide 5

entuk : Suap = Bribery (Cont’d)• Transaktif: Pemberi dan penerima suap sepakat

melakukan tindakan penyuapan demi keuntungan kedua belah pihak dan dengan aktif diusahakan tercapainya keuntungan oleh kedua belah pihak

• Berlangsung secara rahasia: Penyuap dan penerima suap berjanji bertemu di suatu tempat secara rahasia.

• Tanpa tanda terima, sehingga sulit dibuktikan

2

Ciri-ciri

Enrichment:

Di negara maju seperti USA, transaksi lebih banyak dilakukan dengan menggunakan kartu kredit, kartu debit atau cek, sehingga semua transaksi tercatat dengan jelas. Untuk transaksi dengan nilai tertentu, misalnya USD 200, banyak toko yang menolak pembayaran secara cash, selain untuk menghindari uang paslu, hal ini merupakan kesadaran kolektif masyarakat untuk mengurangi potensi suap.

Jadi: Transaksi secara cash meningkatkan potensi suap.

Mengurangi transaksi secara cash merupakan salah satu cara menekan tingkat suap.

Page 6: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

Slide 6

Contoh

entuk : Penggelapan dalam jabatan

• Suatu bentuk korupsi, sama dengan penggelembungan, pemalsuan

• Melibatkan pencurian uang, properti, dan barang berharga lain

• Dilakukan oleh seseorang atau lebih yang diberi amanat untuk menjaga dan mengurus uang, properti atau berharga tersebut

3

Menaikkan jumlah penerima dana bantuan berkali lipat dari jumlah aslinya. Jumlah korban Lapindo yang diputuskan menerima bantuan pemerintah digelembungkan dari 500 menjadi 2000 kepala keluarga. Uang hanya diberikan kepada 500, sedangkan sisanya 1.500 korban fiktif dibagi kepada fihak-fihak yang bersekongkol dalam penggelembungan data tersebut

Umum

Page 7: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

Slide 7

entuk : Penggelapan dalam jabatan

• Menggelapkan uang, atau membiarkan orang lain mengambil/ menggelapkan, atau membantu dalam melakukan penggelapan itu

• Memalsukan bukti-bukti untuk pemeriksaan administrasi

• Menggelapkan, menghancurkan, merusak atau membuat tidak dapat dipakai – barang, surat, akta, daftar yang digunakan untuk meyakinkan atau membuktikan dimuka pejabat yang berwenang.

• Membiarkan orang lain merusak bukti • Membantu orang lain merusak bukti

3

Bentuk

Page 8: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

Slide 8

entuk : Penggelapan….(Cont’d)

• Otogenik

Mengacu kepada tindakan korupsi yang dilakukan sendiri (sepihak) tanpa melibatkan orang (pihak) lain

3

Ciri-ciri

Enrichment:

Saat bepergian ke berbagai negara, dengan mudah kita rasakan tingkat korupsi di negara bersangkutan dengan mengamati kualitas bangunan, infrastruktur dan sarana phisik lainnya.

Hampir semua negara, termasuk negara miskin mempunyai peraturan standard bangunan yang tinggi (hampir setara dengan negara maju, karena regulasi gampang sekali ditiru, tinggal cut and paste), tetapi dalam prakteknya penggelembungan, penggelapan dll menyebabkan kualitas bangunan sangat rendah.

Kualitas prasarana di India, Pakistan, dan Nigeria, sangat berbeda dengan di Malaysia, Singapura dan Korea….Kualitas bangunan milik pemerintah dan swasta di Indonesia sangat terasa sekali perbedaannya…..ini indikasi awal untuk melihat dimana saja incidence of corruption rentan terjadi.

Page 9: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

Slide 9

Contoh

entuk : Pemerasan = Extortion• Suatu bentuk korupsi• Menggunakan ancaman kekerasan• Membujuk seseorang agar mau bekerjasama

4

Pemerasan oleh polisi terhadap pengusaha (L. h.56)

Pemerasan terhadap pejabat (L.h.56) Pemerasan oleh anggota dewan (L.h.57)

Umum

Enrichment:

Pemerasan dilakukan oleh pihak yang mempunyai monopoli terhadap sesuatu. Pengurusan SIM & KTP merupakan contoh yang paling kongkrit, dimana masyarakat tidak mempunyai alternatif untuk mengurusnya selain di Kantor Kelurahan dan Kantor Polisi. Tidak adanya alternatif ini membuat masyarakat kerap menjadi sasaran empuk.

Pertanyaannya, apakah privatisasi atau outsource pengurusan KTP dan SIM, dimana pemerintah menunjuk pihak swasta untuk melakukan proses KTP & SIM akan memecahkan masalah? Diskusikan kelebihan dan kekurangannya.

Page 10: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

Slide 10

Contoh

entuk : Perbuatan curang• Suatu bentuk korupsi• Terkait dengan perbuatan curang

5

Pemborong, ahli bangunan, penjual bangunan melakukan perbuatan curang pada waktu membuat bangunan atau menyerahkan bahan bangunan, sehingga membahayakan keamanan orang lain

Pengawas proyek yang membiarkan kecurangan tersebut tekrjadi

Rekanan TNI/Polri berbuat curang pada waktu menyerahkan barang keperluan TNI atau Polri, sehingga dapat membahayakan keamanan negara

Pengawas rekanan TNI/Polri yangmembiarkan kecurangan tersebut terjadi

Umum

Page 11: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

Slide 11

entuk : Benturan kepentingan ….• Suatu bentuk korupsi• Orang yang ditugaskan untuk mengurus atau

mengawasi pengadaan, baik seluruh ataupun sebagian saja,

• dengan sengaja, langsung atau tidak langsung turut serta dalam pemborongan , pengadaan atau persewaan,

• sehingga terjadi benturan kepentingan

6

Umum

Page 12: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

Slide 12

= Korupsi

entuk : Hadiah = Gratifikasi

• Terbuka;• Bukan rahasia;• Tidak menyebabkan pelanggaran tugas dan hak

publik maupun pemerintah;• Tidak merupakan penggelapan dana pemerintah

atau pemerasan publik

7

Hadiah tersebut disalahgunakan dan menjadi lahan subur “pemerasan” oknum

Hadiah berpengaruh pada perubahan kebijakan/keputusan atau tanggungjawab penerima

Pemberi hadiah memiliki self interest untuk mengeruk keuntungan jangka panjang

Sifat Hadiah

Hadiah ≠ Korupsi, jika……….

Hadiah = Korupsi, jika……….

Page 13: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

Slide 13

entuk : Hadiah = Gratifikasi• Mengharuskan penerima hadiah melaporkan ke

KPK selambat-lambatnya 30 hari setelah menerima hadiah tsb.

• Dalam rangka menghindarkan pejabat dari penyalahgunaan hadiah yang diberikan pengusaha, KPK melarang pejabat menerima hadiah parcel untuk hari-hari besar dan keagamaan.

7

UU no 21Th 2001

Enrichment:

Beberapa investment banking international mengatur bahwa staff tidak boleh menerima pemberian dari klien-nya senilai lebih dari USD 100. Apakah ini efektif?

World Bank mensyaratkan agar staff menerima pemberian dari klien, dan pada lain kesempatan staff bersangkutan diharuskan untuk memberikan hadiah dengan nilai yang sama kepada klien bersangkutan, hal ini untuk mencegah: (1) Ketersinggungan klien atas penolakan hadiah, sehingga hadiah diterima, (2) Perasaan hutang budi dari staff, karena dia memberikan hadiah dengan nilai yang setara. Efektifkah kebijakan ini? Pls discuss.

UU no 21Th 2001UU no 21Th 2001

Page 14: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

Slide 14

engapa ke 7 hal tersebut disebut korupsi?

• Pengkhianatan terhadap amanah• Penyalahgunaan wewenang• Pengambil keuntungan pribadi/lembaga dengan

mengorbankan masyarakat umum

KarakterKorupsi

Enrichment:

Pengambilan keuntungan pribadi dengan mengorbankan kepentingan umum adalah merupakan bentuk korupsi. Ada beberapa negara yang berbentuk kerajaan, dimana raja memiliki kekuasaan penuh atas segala kekayaan alam.

Apakah kerajaan merupakan sistim yang secara genetik korup?

Lalu mengapa beberapa negara dengan bentuk kerajaan dianggap lebih bersih dari Indonesia?

Kalau sistim pemerintahan kerajaan tidak dianggap sebagai sistim yang korup, apakah jika pada tahun 90-an kita transform Indonesia menjadi kerajaan dgn Pak Harto sebagai rajanya…otomatis Indonesia menjadi negara yang tidak korup?

Page 15: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

Slide 15

Nepotisme : creating corruptions

• Memilih keluarga atau teman dekat• Berdasarkan pertimbangan hubungan kekerabatan• Bukan karena kemampuannya

UU no 21Th 2001

Enrichment:

Dibanyak negara manapun, sistim meritokrasi (berdasarkan ability/kemampuan yang dimiliki) telah menjadi dasar rekrutmen karyawan. Indonesia masih terus berkutat dengan dampak dari kentalnya KKN di masa Orde Baru. Meskipun kini cukup gencar pelaksanaan sistim meritokrasi ini di semua line, namun faktanya masih selalu saja terjadi proses rekrutmen yang diwarnai dengan usaha-usaha memasukkan keluarga, kerabat, teman tanpa ataupun dengan kesamaan daerah asal alias etnisitas - tanpa mempertimbangkan kemampuan.

UU no 21Th 2001

KKNKKN

Page 16: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

• Bentuk-bentuk korupsi lain

Buku saku KPK : Memahami untuk membasmi

Slide 16

Page 17: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

17

Apa yang dimaksud dengan KORUPSI ?

Definisi Korupsi secara gamblang dijelaskan dalam 13 buah pasal dalam UU 31/ 1999 jo UU 20/2001

30 Bentuk / jenis TPK, dengan pengelompokan sbb:

1. Kerugian Keuangan Negara- Pasal 2- Pasal 3

2. Suap – Menyuap- Pasal 5 ayat (1) huruf a - Pasal 11- Pasal 5 ayat (1) huruf b - Pasal 6 ayat (1) huruf a- Pasal 13 - Pasal 6 ayat (1) huruf b- Pasal 5 ayat (2) - Pasal 6 ayat (2)- Pasal 12 huruf a - Pasal 12 huruf c- Pasal 12 huruf b - Pasal 12 huruf d

Page 18: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

18

3. Penggelapan dalam jabatan- Pasal 8- Pasal 9- Pasal 10 huruf a- Pasal 10 huruf b- Pasal 10 huruf c

4. Pemerasan- Pasal 12 huruf e- Pasal 12 huruf g- Pasal 12 huruf h

5. Perbuatan curang- Pasal 7 ayat (1) huruf a- Pasal 7 ayat (1)huruf b- Pasal 7 ayat (1) huruf c- Pasal 7 ayat (1) huruf d- Pasal 7 ayat 2- Pasal 12 huruf h

6. Benturan kepentingan dalam pengadaan- Pasal 12 huruf I

7. Gratifikasi- Pasal 12 B jo. Pasal 12 C

Page 19: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

19

Tindak Pidana Lain yang berkaitan dengan TPK :

1. Merintangi Proses pemeriksaan perkara Korupsi :- Pasal 21

2. Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan tidak benar :- Pasal 22 jo. Pasal 28

3. Bank yang tidak memberikan keterangan rekening tersangka:- Pasal 22 jo. Pasal 29

4. Saksi atau ahli yang tidak memberi keterangan atau memberi keterangan palsu :- Pasal 22 jo.Pasal 35

5. Orang yang memegang rahasia jabatan tidak memberikan keterangan atau memberi keterangan palsu

6. Saksi yang membuka identitas pelapor :- Pasal 24 jo. Pasal 31

Page 20: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

20

Pasal 12 B UU 20/2001(1) Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau

penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, dengan ketentuan sebagai berikut:a. yang nilainya Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau lebih,

pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan suap dilakukan oleh penerima gratifikasi;

b. yang nilainya kurang dari Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), pembuktian bahwa gratifikasi tersebut suap dilakukan oleh penuntut umum.

(2) Pidana bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Page 21: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

21

Pasal 12 C(1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 B

ayat (1) tidak berlaku, jika penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

(2) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib dilakukan oleh penerima gratifikasi paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal gratifikasi tersebut diterima.

(3) Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal menerima laporan wajib menetapkan gratifikasi dapat menjadi milik penerima atau milik negara.

(4) Ketentuan mengenai tata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan penentuan status gratifikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diatur dalam Undang-undang tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Page 22: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

22

Pengertian Gratifikasi menurut penjelasan pasal 12 B UU No. 20 Tahun 2001

• pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik .

• Pengecualian :Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Pasal 12 C ayat (1): Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12

B ayat (1) tidak berlaku, jika penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Page 23: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

7 TIPOLOGI KORUPSI

Syed Hussein Alatas dalam Corruption Its Nature, Causes and Functions membedakan tujuh tipologi korupsi yang berkembang selama ini:1) Transactive corruption, yakni korupsi yang

menunjukkan adanya kesepakatan timbal-balik antara pihak penyuap dan penerima suap demi keuntungan kedua belah pihak dan dengan aktif diusahakan tercapainya keuntungan ini oleh kedua-duanya.

2) Extortive corruption (korupsi yang memeras), yakni pihak pemberi dipaksa untuk menyuap agar mencegah kerugian yang sedang mengancam dirinya, kepentingannya, dan hal-hal yang dihargainya.

Page 24: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

3) Investive corruption, yakni korupsi dalam bentuk pemberian barang atau jasa tanpa ada pertalian langsung dengan keuntungan tertentu, selain keuntungan yang dibanyangkan akan diperoleh di masa yang akan datang.

4) Supportive corruption, korupsi yang secara tidak langsung menyangkut uang atau imbalan langsung dalam bentuk lain untuk melindungi dan memperkuat korupsi yang sudah ada.

5) Nepostistic corruption, yakni korupsi yang menunjukkan tidak sahnya teman atau sanak famili untuk memegang jabatan dalam pemerintahan atau perilaku yang memberi tindakan yang mengutamakan dalam bentuk uang atau lainnya kepada teman atau sanak famili secara bertentangan dengan norma dan aturan yang berlaku.

Page 25: Bab 3 bentuk bentuk korupsi

6) Defensive corruption, yakni perilaku korban korupsi dengan pemerasan untuk mempertahankan diri. George L. Yaney menjelaskan bahwa pada abad 18 dan 19, para petani Rusia menyuap para pejabat untuk melindungi kepentingan mereka. Tipe ini bukan pelaku korupsi, karena perbuatan orang yang diperas bukanlah korupsi. Hanya perbuatan pelaku yang memeras sajalah yang disebut korupsi.

7) Autogenic corruption adalah korupsi yang tidak melibatkan orang lain dan pelakunya hanya seorang diri.