BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00148-KA-Bab...
Transcript of BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-1-00148-KA-Bab...
BAB 3
ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
Dalam sub bab ini membahas mengenai sejarah PT. MJPF Farma
Indonesia, seperti latar belakang perusahaan, struktur organisasi serta
fungsi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yang ada
diperusahaan.
3.1.1 Latar Belakang Perusahaan
Perusahaan didirikan dengan nama PT. MJPF Farma Indonesia
berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No.2, tanggal 11 juni
2004, yang dibuat dihadapan Notaris Ny.Pipik Avianti, SH yang
berkedudukan di Jakarta dan telah mendapat pengesahan Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan Nomor : C-25539 HT.01.01.TH.2004 tanggal 13 Oktober
2004.
Perusahaan ini bergerak di bidang usaha industri farmasi obat
hewan/ternak dan merupakan anak perusahaan dari Sujaya Group.
Perusahaan ini didirikan dalam mendukung kebijakan Sujaya Group
untuk menjadi suatu kelompok perusahaan yang bergerak di bidang
Agroindustri.
Pada awal tahun 2001, kegiatan perdagangan produk
kesehatan hewan/ternak dilakukan dengan kontrak produksi (Toll
Manufacturing) dengan PT. Sierad Biotek dan PT. Sumber Multivita.
Seiring berjalannya waktu, perusahaan telah memiliki pabrik dan izin
39
40
usaha produsen merangkap distributor obat hewan yang dikeluarkan
Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan
No.9533/Kpts/HK.340/F/12/04 yang ditetapkan di Jakarta tanggal 9
Desember 2004. Dan sejak saat itu perusahaan telah memproduksi
produk kesehatan hewan/ternak di pabrik yang terletak didaerah Desa
Setu, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang dengan alamat
Kawasan Industri dan Gudang Taman Tekno, BSD Sektor XI, Blok
H1 No.18 Tangerang.
Dengan dukungan tenaga ahli, produk kesehatan hewan/ternak
Perusahaan telah mendapat sertifikasi mutu produk dari Balai
Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan Direktorat Jenderal
Peternakan Departemen Pertanian. Jenis obat-obatan diproduksi
merupakan formulasi sendiri. Produk-produk yang dihasilkan
mempunyai 2 bentuk , yaitu:
1. Bentuk bubuk
Bentuk bubuk ini harus dilarutkan dalam air sebelum digunakan.
2. Bentuk cair
Bentuk cair dapat langsung digunakan atau diencerkan dahulu
dengan air.
Selain dalam dua bentuk, produk kesehatan hewan/ternak perusahaan
dapat dikelompokan menjadi 4 jenis, yaitu:
41
1. Antibiotik.
Tabel 3.1 Antibiotik
2. Anticocci & Anthelmintik
NO. MEREK DAGANG KEGUNAANBENTUK SEDIAAN
1 Prima Albens-10 Obat cacing dewasa, telur & larva Cair2 Prima Piperal Obat cacing Cair3 Prima Vam-200 Obat cacing Serbuk
Tabel 3.2 Anticocci & Anthelmintik
3. Vitamin
NO. MEREK DAGANG KEGUNAANBENTUK SEDIAAN
1 Catalyst KatalisatorMetabolisme Serbuk2 Egg Stimulator Promotan Serbuk3 Amino Acid Plus Suplemen harian asam amino Cair
Tabel 3.3 Vitamin
4. Desinfektan
NO. MEREK DAGANG KEGUNAAN BENTUK SEDIAAN1 Primacide-200 Biosekuriti Cair2 Prima Cuats-30 Desinfektan harian Cair
Tabel 3.4 Desinfektan
NO.MEREK
DAGANG KEGUNAANBENTUK SEDIAAN
1 Prima Quinol-F Atasi Salmonellosis & Kolibasilosis Serbuk
2 Stovanol-SF Atasi infeksi bakterial Serbuk
3 Enteritic - C Tuntaskan Enteritis Cair
42
Produk kesehatan hewan/ternak perseroan sudah dipakai di
perusahaan-perusahaan besar seperti PT. Super Unggas Jaya, PT.
Sierad Produce,tbk., PT. Ciomas Adisatwa, PT. Prima Karya Persada,
PT. Cipendawa Agroindustri, dsb. Hal ini mengindikasikan kualitas
produk perusahaan sudah dapat diterima. Perusahaan sangat optimis
dalam meningkatkan omset penjualan, dimana peluang pasar masih
terbuka lebar dengan banyaknya daerah yang belum terjangkau secara
formal. Kebutuhan obat diperkirakan meningkat dari tahun ke tahun
seiring dengan pertambahan industri peternakan yang mendukung
program pemerintah dalam meningkatkan kecerdasan bangsa melalui
perbaikan gizi. Dalam meningkatkan daya persaingan, perusahaan
sangat memperhatikan mutu produk, pelayanan yang maksimal dan
penambahan produk baru.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
PT. MJPF Farma Indonesia mempunyai motto : “Be Health,
Be Fit, Be Happy” untuk semuanya yang terlibat meliputi seluruh
stakeholder dari PT. MJPF Farma Indonesia, sehingga kemajuan dan
kemakmuran PT. MJPF Farma Indonesia diharapkan menguntungkan
juga bagi semua pihak.
3.1.2.1 Visi Perusahaan
Visi perusahaan adalah turut serta memberikan konstribusi
terhadap kesehatan melalui obat hewan bermutu tinggi yang
mampu menciptakan hewan sehat dan berkualitas.
43
3.1.2.2 Misi Perusahaan
Sedangkan untuk misi perusahaan adalah :
a. Memproduksi obat hewan yang bermutu tinggi
b. Menyajikan informasi produk kepada konsumen obat
hewan dengan benar dan tepat waktu.
c. Memasarkan produk-produk baru dan meningkatkan
penelitian obat yang berkualitas.
d. Melakukan penyempurnaan pasar secara terus-menerus
agar produknya mampu bersaing di pasar global dan lebih
memberikan kepuasan kepada pelanggan.
e. Peduli terhadap masalah-masalah lingkungan hidup.
3.1.3 Struktur Organisasi
Komisaris
ManajerPemasaran
ManajerPembelian
ManajerProduksi Manajer HRD Manajer
Keuangan
Processing GudangQualityControl
BagianPembelian
MaterialQualityControl
Finished GoodQualityControl
Gudang BahanBaku
Gudang BahanPengemas
Gudang BahanJadi
PengelolaanLimbah
BranchSales Product Personalia Umum Keuangan Akuntansi Penagihan
TechnicalService
Administration& Expedition
Direktur UtamaWakil Direktur
Utama
Gambar 3.1 Struktur Organisasi 44
45
3.1.4 Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Komisaris
Tugas
a) Merumuskan arah dan tujuan perusahaan melalui rapat
direksi
b) Menetapkan kebijakan umum perusahaan serta hal-hal
selanjutnya yang menyangkut pengambilan keputusan
direksi
c) Mengawasi tindakan-tindakan direksi, khususnya
mengenai kepengurusan harta kekayaan milik perusahaan
Wewenang
a) Menerima dan mengevaluasi laporan pertanggungjawaban
dari direktur dan wakil direktur mengenai pelaksanaan
tugasnya
b) Memberi saran dan petunjuk kepada direktur dan wakil
direktur
c) Berhak melihat buku dan surat perusahaan, memeriksa
keadaan kas untuk verifikasi, berkuasa masuk gedung atau
kantor yang digunakan perusahaan sebagai fasilitas
menjalankan operasi perusahaan
d) Berhak untuk setiap waktu dengan suara terbanyak
menghentikan sementara para anggota direksi, bila
melakukan tindakan yang bertentangan dengan anggaran
perusahaan atau dengan alasan apapun yang
membahayakan perusahaan
46
e) Berhak melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS)
Tanggung Jawab
a) Memeriksa dan menilai pengendalian intern dalam
perusahaan
b) Menopang perusahaan dan memberi dukungan sepenuhnya
bagi kelangsungan perusahaan
2. Direktur dan Wakil Direktur
Direktur utama dan wakil direktur utama mempunyai
kedudukan yang sama di dalam perusahaan, dalam melaksanakan
tugas-tugasnya selalu mengadakan koordinasi tetapi pengendalian
kegiatan perusahaan sehari-hari berada dibawah tanggung jawab
wakil direktur
Tugas
a) Memimpin dan mengelola seluruh kegiatan-kegiatan
perusahaan yang meliputi kegiatan-kegiatan pemasaran,
manufaktur, umum dan HRD dan keuangan perusahaan
dengan efektif dan efisien dan mengarahkan semua upaya-
upaya dan misi-misi yang dilakukan seluruh jajaran
menajemen dan karyawan kearah tercapainya sasaran
perusahaan dan terwujudnya misi perusahaan.
b) Menetapkan sasaran tahunan perusahaan, kemudian
menyusun program kerja tahunan perusahaan dengan
tujuan mencapai sasaran tahunan perusahaan tersebut.
47
c) Bersama-sama dengan seluruh jajaran direksi perusahaan,
menyusun budget (anggaran) rinci perusahaan untuk
rencana investasi masing-masing
d) Menyusun atau memperbaiki sistem dan prosedur bagi
seluruh kegiatan-kegiatan di perusahaan agar senantiasa
efisien dan efektif serta mengarah kepada pencapaian
sasaran perusahaan dan perwujudan kebijakan perusahaan.
e) Mensupervisi dan mengkoordinasi seluruh kegiatan-
kegiatan perusahaan.
f) Direktur utama wajib melakukan pengendalian yang ketat
atas pelaksanaan instruksi-instruksi kerja yang dibrekan
serta pelaksanaan tugas-tugas dan kewajiban para direktur
yang dibawahnya.
g) Memonitor dan mengendalikan progress (kemajuan) dari
implementasi kerja tahunan, mengukur sasaran dan
memerintahkan untuk melakukan koreksi terhadap
penyimpangan.
Wewenang
a) Menerima laporan dari bagian-bagian yang terkait
b) Menetapkan dan memvalidasi rencana kerja tahunan
perusahaan
c) Mengkoordinir dan mengendalikan pelaksanaan rencana
kerja tahunan sesuai dengan system dan prosedur yang
telah ditetapkan dan untuk mencapai sasaran-sasaran
perusahaan yang telah ditetapkan
48
d) Memerintahkan direktorat-direktorat dibawahnya, untuk
menyusun rencana kerja tahunan kemudian
mengimplementasikan rencana kerja tahunan tersebut agar
sasaran perusahaan yang telah ditetapkan dapat tercapai
dengan baik.
Tanggung Jawab
a) Bertanggungjawab penuh atas kelangsungan operasional
dan manajemen perusahaan
b) Mengawasi seluruh kegiatan unit usaha dalam perusahaan
yang dipimpinnya.
c) Mengawasi terlaksananya dengan baik rencana kerja
tahunan perusahaan sejalan dengan visi dan misi
perusahaan
d) Tercapainya sasaran-sasaran perusahaan untuk
mengembangkan dan meningkatkan kinerja perusahaan.
e) Terlaksananya budget tahunan perusahaan sesuai dengan
rencana keuangan yang telah ditetapkan
f) Memberi motivasi kerja kepada seluruh bawahannya agar
dapat berprestasi dengan jalan memberi penghargaan bagi
yang berpresetasi dan memberi penalti bagi yang
melakukan kesalahan.
49
3. Manajer Produksi
Tugas
a) Memimpin dan mengelola seluruh kegiatan-kegiatan
pabrik yang meliputi kegiatan-kegiatan engineering dan
persediaan, mengarahkan semua upaya-upaya dan misi-
misi yang dilakukan pabrik kearah tercapainya sasaran
perusahaan dan terwujudnya visi perusahaan.
b) Mengawasi dan mengatur seluruh kegiatan operasional
pabrik
c) Menyusun anggaran terperinci untuk rencana investasi dan
anggaran biaya langsung maupun tidak langsung yang
terjadi di pabrik selama 1 (satu) tahun bersama dengan
manager keuangan.
d) Menyusun sistem dan prosedur bagi seluruh kegiatan-
kegiatan di bagian-bagian yang dibawahinya
e) Memerintahkan bagian-bagian dibawahnya untuk
menyusun rencana kerja tahunan
f) Memberi motivasi kerja kepada seluruh bawahannya dapat
berupa penghargaan kepada karyawannya yang berprestasi
dan memberi penalti bagi yang melakukan kesalahan.
g) Wajib melakukan pengendalian atas pelaksanaan instruksi-
instruksi kerja yang diberikan serta pelaksanaan tugas-
tugas dan kewajiban supervisor departemen yang
dibawahinya
50
h) Memonitor dan mengendalikan kemajuan dari
implementasi kerja tahunan, mengukur sasaran dan
memerintahkan untuk melakukan koreksi terhadap
penyimpangan yang terjadi
i) Mengkoordinasi dan mengawasi bagian yang dibawahnya
agar tercipta kegiatan yang terpadu
j) Melaksanakan dan mengawasi kegiatan produksi agar
berjalan lancar, mencapai target yang ditetapkan, dan
menghasilkan produk-produk yang berkualitas
k) Mengecek dan memberikan persetujuan terhadap produk
yang akan dipasarkan
l) Memeriksa dan menganalisis laporan yang dibuat oleh
bagian quality control
m) Memberikan informasi dan laporan kepada direktur
mengenai keadaan pabrik secara berkala
Wewenang
a) Berwenang untuk pengambilan keputusan di bagiannya
b) Direktur produksi berwenang penuh atas pengelolaan
seluruh kegiatan pabrik
c) Direktur produksi berwenang membina seluruh staf dan
karyawan di pabrik, serta memberi penghargaan kepada
karyawan yang berprestasi atau hukuman bagi karyawan
yang melakukan kesalahan.
51
Tanggung Jawab
a) Bertanggungjawab kepada direktur atas semua hasil kerja
bagiannya.
b) Terlaksananya dengan baik rencana kerja tahunan pabrik
dengan baik
c) Tercapainya sasaran-sasaran pabrik
d) Terlaksananya sasaran perusahaan
Bagian Quality Control
Tugas dan tanggung jawab :
1. Menentukan standar kualitas bahan baku yang akan
digunakan dalam proses produksi
2. Memimpin dan mengarahkan pelaksanaan tugas di
laboratorium kimia, mikrobiologi, maupun
pelaksanaan pengawasan dalam proses
3. Mempersiapkan prosedur tertulis tentang
pelaksanaan setiap pengujian dan analisa
4. Bertanggung jawab atas hasil analisa dan
keputusan untuk meluluskan atau menolak hasil
peneriksaan kimia maupun mikrobiologi atas bahan
baku dan prduk obat jadi serta menyampaikan
laporan tertulis tentang hasil analisa dan
pemeriksaan / pengujian
52
5. Bertanggung jawab dan menjamin bahwa semua
pemeriksaan dilakukan dengan metode yang benar
dan sudah disetujui
6. Menyelidiki bila terjadi penyimpangan kualitas
selama proses produksi
7. Jika ada kegagalan produksi mendiskusikannya
dengan manajer produksi dan wakil direktur utama
untuk ikut serta mencari sebab dan jalan keluarnya
8. Meneliti obat yang dikembalikan guna menentukan
apakah obat data dilepas, diolah kembali, atau
harus dimusnahkan
Bagian Material Quality Control
Tugas dan Tanggung Jawab :
Mengatur dan mengawasi pelaksanaan
standar kualitas produk atas bahan baku yang
diterima
Memeriksa kesesuaian kualitas bahan baku
yang dikirim oleh pemasok
Mengusahakan dan memelihara kerja sama
dengan bagian gudang
53
Bagian Finished Goods Quality Control
Tugas dan Tanggung Jawab :
Bertanggungjawab atas kesesuaian kualitas
produk jadi
Bekerja sama dengan bagian produksi dalam
mengawasi hasil produksi
Menjaga agar kualitas produksi sama dengan
standar yang telah ditetapkan
Mengawasi inspeksi kualitas barang jadi
sebelum dikirim kepada pelanggan
Melakukan penyelidikan apabila terjadi
penyimpangan kualitas barang jadi
Bagian Gudang
Tugas dan tanggung jawab :
1. Bertanggung jawab atas penyimpangan dan
pemeliharaan barang di gudang sesuai dengan
persyaratan kualitas dan distribusi barang ke bagian
lain
2. Mengawasi penerimaan bahan baku yang dibeli
dengan cara mencocokkan kuantitas, kualitas, jenis,
tanggal pengiriman sesuai dengan Purchase Order
3. Mengatur pendistribusian barang ke bagian yang
membutuhkan berdasarkan dokumen yang telah
disahkan
54
4. Membuat Laporan Harian Stok Persediaan
5. Mengawasi perhitungan fisik bahan baku secara
periodik
6. Memeriksa dokumen pengiriman barang ke luar /
ke dalam pabrik
7. Memeriksa slip pembayaran dan slip keluar masuk
barang
8. Menyimpan dokumen penyimpanan dan distribusi
selama lima tahun serta dokumen yang
menyangkut keuangan selama sepuluh tahun
Gudang bahan baku
Tugas, wewenang dan tanggungjawab:
1. Menyimpan bahan baku yang datang sesuai
jadwal kedatangan di gudang bahan baku
2. Mendapat konfirmasi dari bagian quality
control mengenai kualitas bahan baku yang
tersedia
3. Mendapatkan konfirmasi atau surat resmi
dari bagian produksi jika bagian gudang
mengirimkan bahan baku ke bagian
produksi
4. Menghitung persediaan bahan baku setiap
awal bulan
55
5. Membuat laporan persediaan dan
melaporkannya pada manajer produksi
Gudang bahan pengemas
Tugas, wewenang dan tanggung jawab :
1. Menyiapkan bahan pengemas sesuai
keperluan bagian produksi
2. Mengidentifikasi secara jelas bahan
pengemas yang akan dikirimkan ke bagian
produksi
3. Mempersiapkan bahan pengemas di area
produksi secara rapi dan teratur
4. Mengecek dan memperkirakan jumlah stok
bahan pengemas
5. Membuat laporan dan
mempertanggungjawabkan pada manajer
produksi
Gudang barang jadi
Tugas, wewenang dan tanggung jawab:
a) Menyimpan barang jadi pada rak-rak yang
telah diberi label nama
b) Mengeluarkan barang jadi sesuai dengan
ketentuan FIFO (First In First Out)
56
c) Mengecek dan menjaga kuantitas barang
jadi yang disimpan di gudang
d) Membuat laporan persediaan barang jadi
dan mempertanggungjawabkan pada
manajer Produksi
Pengelolaan limbah
Tugas :
1. Mengkoordinasikan kegiatan pengendalian
lingkungan di wilayah usaha perusahaan
dan lingkungannya
2. Menyusun program pengendalian
lingkungan sesuai dengan program
perusahaan dan dilakukannya evaluasi
secara periodik
3. Merumuskan pedoman dan standar
pengamasan pengendalian limbah dan
lingkungan di tingkat pusat dan tingkat unit
usaha
4. Menyelenggarakan operasional proyek
pengendalian lingkungan dan properti di
wilayah perusahaan
57
Tanggung jawab:
1. Tersusunnya pedoman teknis dan standar
pengawasan pembangunan properti dan
pengendalian lingkungan
2. Terjaminnya urutan tahapan pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan standar teknikal
dan lingkungan yang ditentukan
3. Terlaksananya pengendalian lingkungan
sesuai dengan peraturan pemerintah dan
wilayah kembang perusahaan
4. Terwujudnya suasana kantor dan wilayah
sekitar yang nyaman dan aman sehingga
dapat meningkatkan produktivitas kerja
serta membentuk citra yang baik terhadap
perusahaan.
Wewenang
1. Mengadakan pertemuan berkala
pelaksanaan pembangunan dan
pengendalian lingkungan
2. Menetapkan langkah-langkah penyelesaian
masalah yang timbul dalam pelaksanaan
pengendalian lingkungan sesuai batas
kewenangannya
3. Menyusun rencana dan tindak lanjut tentang
pedoman pengendalian lingkungan di
58
seluruh unit usaha secara periodik dan
setiap saat diperlukan
4. Menyusun dan merevisi sasaran dan mutu
prosedur mutu unit kerja
4. Manajer Pembelian
Tugas
a) Mencari dan mendata nama-nama pemasok baru
b) Mengatur pembelian dan bernegosiasi dengan pemasok
baru maupun pemasok lama
c) Membuat laporan pembelian dan laporan lainnya yang
berkaitan dengan bagiannya
d) Mengawasi kegiatan pembelian agar sesuai dengan
kebijakan dan prosedur pembelian yang telah ditetapkan
perusahaan
e) Membuat evaluasi bulanan persediaan bahan baku dan
bahan pengemas
f) Membuat rencana bulanan pesanan pembelian bahan baku
dan bahan pengemas
g) Memantau harga bahan baku, harga bahan pengemas dan
pengadaan setiap saat
h) Melakukan negosiasi pembelian dan mempertahankan
hubungan baik dengan pemasok
i) Menjamin tersedianya bahan baku dan bahan pembantu
dalam kuantitas, kualitas, waktu, harga, dan tempat yang
tepat
59
j) Mengotorisasi Purchase Order dalam merealisasi rencana
pembelian bahan baku
k) Menganalisis dan memberikan informasi kepada wakil
direktur utama mengenai aktivitas pembelian
Wewenang
a) Mengadakan klaim atas pengiriman bahan baku yang tidak
sesuai dengan kriteria yang dipesan
b) Mengambil keputusan untuk menyelesaikan hal-hal yang
berkaitan dengan pengurusan penyelesaian dokumen
pengiriman
Tanggung Jawab
a) Bertanggungjawab kepada Direktur atas semua hasil
kerjanya
b) Bertanggungjawab untuk mengendalikan semua operasi
pembelian guna mendukung kelancaran operasi
perusahaan
c) Bertanggung jawab terhadap kelancaran penerimaan
barang beserta dokumennya
5. Manajer Pemasaran
Tugas
a) Merencanakan strategi pemasaran
b) Melakukan penjualan produk perusahaan
c) Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan pemasaran
d) Seluruh tugas dipertanggungjawabkan pada direktur
60
e) Mengkoordinasi kegiatan penjualan sesuai dengan
kebijakan dan rencana kerja yang telah ditetapkan oleh
direktur dan wakil direktur
f) Menetapkan rencana pemasaran, pelaksanaan, dan tindak
lanjutnya
g) Membuat rencana penjualan dan rencana biaya untuk satu
hingga tiga tahun
h) Menganalisis pasar farmasi dan pangsa produk yang
berkenaan dengan penetapan strategi pemasaran,
penjualan, rencana promosi dan lain-lain
i) Merencanakan, mengkoordinasi, serta mengawasi kegiatan
memperoleh pesanan, negosiasi dengan pelanggan,
penentuan harga jual, pelimpahan pesanan ke bagian
produksi
j) Mengembangkan bisnis perusahaan, memanfaatkan
kesempatan pada segmen pasar secara ekonomi,
perencanaan peluncuran produk yang baru, kebijaksanaan
harga, pengemasan, dan sistem distribusi
k) Memasarkan hasil produksi dan membina hubungan baik
dengan pelanggan
l) Mengatur dan mengembangkan kemampuan (pengarahan,
pengawasan, pemotivasian), merawat peralatan dan
fasilitas kerja
61
Wewenang
a) Memberikan persetujuan atas penjualan dan potongan
harga
Tanggung Jawab
a) Mempertahankan hubungan dan koordinasi yang baik
dengan jalur-jalur distribusi
b) Membangun hubungan yang baik dengan beberapa dokter
yang potensial, para pembuat keputusan dan kepala bagian
c) Mengawasi pelaksanaan sistem administrasi penjualan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Bagian Penjualan / sales :
Tugas dan tanggung jawab :
a) Memahami dan mengerti seluk beluk produk serta
latar belakang produk yang dipasarkan
b) Memasarkan produk yang dihasilkan perusahaan
c) Melaksanakan kegiatan operasional sales dan
marketing di area, termasuk eksekusi program
sales/marketing untuk mencapai target perusahaan
d) Bertanggungjawab terhadap rencana dan strategi
pemasaran produk
62
Branch
Tugas dan tanggung jawab :
a) Pelaksana dalam penjualan produk yang telah
ditetapkan.
b) Membuat strategi promosi dan penjualan di cabang.
c) Melaksanakan ekspansi penjualan dalam mencapai
sasaran penjualan di cabang.
d) Melakukan koordinasi dan pengendalian terhadap
Technical Service (TS)
e) Memberi masukan dan bertanggung jawab kepada
Manajer Marketing dan Penjualan.
Technical Service
Tugas dan tanggung jawab:
Berusaha mecapai sasaran penjualan yang telah
ditetapkan.
Mendatangi peternak untuk menawarkan dan
menjual produk.
Melakukan penagihan serta mencari pelanggan baru
yang potensial.
Administration and ekspedition
Tugas dan tanggung jawab:
Menerima dan mencatat Sales Order dari bagian
marketing
63
Memeriksa dengan teliti atas barang yang keluar dari
gudang barang jadi, baik jenis, kuantitas, nama, dan
alamat pengiriman.
Membuat surat jalan yang akan diserahkan kepada
bagian ekspedisi.
Product
Tugas dan tanggung jawab :
a) Bertanggungjawab atas pemasaran produk yang
dihasilkan perusahaan
b) Berusaha meningkatkan image dan eksistensi
perusahaan
c) Mengenal dan memahami produk serta dapat
menjelaskan keunggulan produk
d) Memonitor kemajuan respon terhadap produk-produk
yang dijual di pasaran
e) Manajer HRD
Tugas
a) Memonitor kemajuan kinerja setiap sumber daya manusia
yang terlibat dalam perusahaan, baik staff maupun nonstaff
b) Memimpin dan membantu menyelesaikan semua persoalan
ketenagakerjaan yang mungkin timbul di lingkungan
perusahaan yang mengganggu ketenangan dan ketertiban
suasana kerja di perusahaan
64
c) Mengawasi pelaksanaan kebijakan pimpinan perusahaan
yang berkaitan dengan ketenagakerjaan
d) Mengorganisir penerimaan karyawan baru
Wewenang
a) Mengusulkan kepada wakil direktur di dalam mengatur
pelaksanaan program pelatihan untuk karyawan
b) Memberikan masukan kepada wakil direktur mengenai
peraturan pemerintah yang menyangkut ketenagakerjaan
Tanggung Jawab
a) Bertanggungjawab dalam mengendalikan perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan proses penyeleksian,
penerimaan, dan penempatan sumber daya yang ada
b) Mempertahankan hubungan baik dengan pemerintah dan
lembaga non-pemerintah
c) Menyelenggarakan administrasi personalia secara
sistematis
Bagian personalia
Tugas, wewenang dan tanggung jawab:
1. Mengendalikan dan menyelenggarkan kegiatan di
bidang administrasi kepegawaian
2. Melaksanakan kegiatan berkala dan pembinaan
karyawan
65
3. Mengurus proses Askes, Astek, Taspen dan proses
pegawai yang telah mencapai usia pension dan
penghargaan
4. Memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada
direksi tentang langkah-langkah atau tindakan yang
perlu tentang kepegawaian
Bagian Umum
Tugas, wewenang dan tanggung jawab:
1. Mengendalikan dan menyelenggarakan kegiatan di
bidang adminstrasi, kepegawaian/personalia sert
kesekretariatan
2. Meyelenggarakan kegiatan di bidang peralatan
kantor
3. Mengurus perbekalan material dan peralatan teknik
7. Manajer Keuangan
Tugas
a) Menandatangani permintaan pembayaran kepada pihak
sub-kontraktor
b) Menyerahkan uang tunai kepada bagian pembelian untuk
dilakukan pembelian
c) Mengawasi penerimaan dan pengeluaran kas
d) Mengatur pembayaran kepada pemasok
e) Mencatat dan melaporkan atas segala transaksi keuangan
yang terjadi di perusahaan
66
f) Menyediakan laporan yang tepat waktu dan akurat
g) Membuat laporan bulanan, termasuk rugi laba dan neraca
h) Melakukan pemeriksaan catatan data keuangan masing-
masing bagian bila diperlukan
i) Mengkoordinasikan bawahannya dalam menangani
aktivitas kerja harian
j) Mengatur prosedur dan jadwal pemeriksaan persediaan,
biasanya setahun sekali sebelum tahun fiskal berakhir
k) Membuat usulan yang berkenan dengan program pelatihan
yang dibutuhkan dalam rangka meningkatnya kemampuan
dan produktivitas
Tanggung Jawab
a) Menyimpan dokumen-dokumen transaksi
b) Bertanggungjawab atas administrasi keuangan seperti
keluar masuknya penerimaan.
c) Seluruh kegiatan dipertanggungjawabkan pada direktur
Bagian keuangan
Tugas dan tanggung jawab
1. Mengatur keuangan dan anggaran operasional
tahunan
2. Mengatur rencana oprasional jangka panjang
3. Menangani masalah pajak
4. Merencanakan penyediaan sumber keuangan
67
5. Membuat analisa keuangan dan operasional untuk
efisiensi dan efektivitas perusahaan
6. Mengawasi pelaksanaan kegiatan pengihan piutang
pelanggan dan administrasi penagihan
7. Mempersiapkan data daftar gaji semua karyawan
untuk keperluan keputusan direksi
8. Melaksanakan perhitungan dan membayar gaji
khususnya staf perusahaan
9. Mempersiapkan laporan keuangan bulanan/tahunan
10. Mengawasi realisasi anggaran bagian
11. Mempersiapkan laporan keuangan untuk keputusan
direksi
12. Membuat laporan lain yang diperlukukan untuk
bank dan untuk tujuan lain
13. Menjaga hubungan baik dengan pihak bank dan
lembaga keuangan lainnya
Bagian akuntansi
Tugas dan tanggung jawab
1. Menyelenggarakan serta merevisi sistem akuntansi
umum untuk kelancaran operasional perusahaan
dan ketetapan penyajian informasi akuntansi
2. Memeriksa semua data transaksi keuangan dari
semua bagian setiap bulannya, sebelum diproses
oleh bawahannya
68
3. Mengkoordinasi, mengawasi pencatatan dan
pengklasifikasian transaksi keuangan perusahaan
ke dalam buku harian, buku besar, serta menjamin
bahwa sistem akuntansi disusun dengan prinsip-
prinsip akuntansi dan sistem pengawasan intern
yang memadai
4. Menyusun dan menganalisis ikhtisar keuangan
perusahaan seperti neraca laporan laba rugi, dan
laporan operasional perusahaan berdasarkan
pencatatan yang telah dilakukan untuk disajikan
secara tepat waktu kepada pimpinan perusahaan
dan pihak-pihak yang berkepentingan di luar
perusahaan
5. Membuat laporan perbandingan antara rencana dan
hasil dan dihimpun dari basis bulanan dan
akumulasinya
6. Membuat perkiraan hasil keuntungan dan kerugian
kemudian dibandingkan dengan rencana. Di
samping itu membuat perhitungan perkiraan
pembayaran pajak penghasilan perusahaan
terhutang dibandingkan dengan pembayaran
dimuka pajak tersebut
7. Mengatur penyimpanan semua dokumen dan bukti
asli akuntansi yang ada
69
Bagian penagihan :
a) Menyusun rencana kerja untuk melakukan penagihan
serta ditetapkannya target dan aturan dalam penagihan
b) Mengecek data serta mempersiapkan surat pengantar
penagihan
c) Mengumpulkan dan menyetorkan hasil tagihan pada
bagian keuangan beserta surat pengantar
70
3.2 Sistem Yang Berjalan
3.2.1 Prosedur Sistem yang Berjalan
3.2.1.1 Prosedur Pembelian pada Sistem Berjalan
Prosedur pembelian bahan baku yang sedang berjalan pada
PT. MJPF Farma Indonesia sebagai berikut:
Secara berkala maupun sesuai order, bagian gudang
akan melakukan pengecekan persediaan bahan baku
agar diketahui jumlah barang yang masih tersisa di
gudang, apabila sisa persediaan telah mencapai limit
atau kurangnya bahan baku untuk proses produksi,
maka bagian gudang akan mengajukan permintaan
untuk pembelian bahan baku.
Bagian gudang akan membuat Bon Permintaan Barang
(BPB) untuk memenuhi persediaan yang kurang. Bon
Permintaan Barang (BPB) ini memuat nomor bon,
tanggal, jenis barang, banyaknya barang, dan
keterangan, dibuat sebanyak 2 lembar dan
didistribusikan sebagai berikut :
a. Rangkap 1 (lembar putih) : untuk Bagian
Pembelian
b. Rangkap 2 (lembar merah) : untuk arsip Bagian
Gudang sebagai bukti permintaan yang telah
dikeluarkan.
71
Setelah bagian pembelian menerima Bon Permintaan
Barang (BPB) dan dianggap sudah benar maka bagian
pembelian akan menentukan pemasok yang sesuai.
Kemudian dilakukan konfirmasi ketersediaan barang
dan harga barang kepada pemasok, setelah semuanya
cocok bagian pembelian membuat Purchase Order
(PO) dan memberi keterangan ‘tutup’ pada Bon
Permintaan Barang. Bagian Pembelian mengisi nomor
PO, tanggal, nama pelanggan, telpon pelanggan, nama
barang, kuantitas, kemasan, harga, jumlah serta total
harga pada Purchase Order (PO) yang kemudian
diotorisasi. Purchase Order dibuat 4 rangkap, yaitu :
a. Rangkap 1 (lembar putih) : diserahkan pada
Supplier untuk pemesanan barang
b. Rangkap 2 (lembar merah) : diarsip oleh Bagian
Pembelian
c. Rangkap 3 (lembar kuning) : diserahkan pada
Bagian Akuntansi sebagai dokumen untuk
pencatatan transaksi pembelian
d. Rangkap 4 (LembarBiru) : diserahkan pada
Bagian Gudang (tanpa cetak harga) untuk
konfirmasi spesifikasi bahan baku yang telah
dipesan oleh Bagian Pembelian.
72
3.2.1.2 Prosedur Persediaan pada Sistem Berjalan
Proses informasi persediaan dimulai saat:
Setelah bahan baku yang dipesan telah datang beserta
Surat Jalan (SJ) 3 rangkap dari supplier yang diterima
oleh staff berwenang dari gudang. Bagian gudang akan
mengecek kondisi bahan baku, kecocokan spesifikasi
bahan baku dengan pesanan, jumlah serta keterangan
yang tercantum lainnya, setelah cocok maka bagian
gudang akan menandatangani Surat Jalan (SJ) dan
dikembalikan ke supplier lembar 1 dan 3
Apabila terjadi retur karena kerusakan ataupun bahan
baku yang diterima tidak sesuai permintaan maka
bagian gudang akan mengkonfirmasi ketidakcocokan
kepada bagian pembelian, nantinya bagian pembelian
akan menghubungi supplier melalui telepon dan
mengirimkan kembali bahan baku tersebut
Setelah semua proses tersebut selesai dan bahan baku
siap digunakan maka bagian gudang akan membuat
Bukti Penerimaan Barang (BPnB) 4 rangkap yang
didistribusikan sebagai berikut :
a. Rangkap 1 (lembar putih) : diserahkan pada
Supplier
b. Rangkap 2 (lembar merah) : diserahkan pada
Bagian Akuntansi
73
c. Rangkap 3 (lembar kuning) : diarsip oleh Bagian
Gudang
d. Rangkap 4 (lembar biru) : diserahkan pada
Bagian Pembelian. Bukti Penerimaan Barang
(BPnB) tersebut dilampiri PO yang telah dibuat dan
PO tersebut diberi keterangan ‘tutup’ (menandakan
bahwa barang telah diterima).
Setelah semua prosedur administrasi selesai, bahan
baku dimasukkan ke gudang dan pencatatan persediaan
bahan baku.
Kemudian berdasarkan BPnB rangkap 4, bagian
pembelian membuat laporan pembelian setiap
bulannya.
Ketika akan melakukan proses produksi, bagian
produksi akan menghubungi bagian gudang untuk
memberitahukan jumlah bahan baku yang diperlukan
untuk produksi. Kemudian Bagian gudang akan
mengirimkan bahan baku ke bagian produksi.
Berdasarkan pencatatan bahan baku yang masuk (data
tersebut didapat dari BPnB rangkap 2) dikurangi bahan
baku yang terpakai, bagian gudang membuat Laporan
Persediaan per hari dan per bulan di Microsoft Excel
sebagai rincian sisa pemakaian persediaan.
Invoice/faktur 3 rangkap, Surat Jalan rangkap 1 serta
BPnB rangkap 1 yang telah ditanda tangani oleh
74
supplier beserta PO rangkap 1 akan diterima bagian
keuangan. Setelah menerima invoice/faktur dari
supplier, bagian keuangan membuat tanda terima 2
rangkap sebagai bukti penerimaan faktur dari
pelanggan. Tanda terima 2 rangkap didistribusikan
kepada :
a. Rangkap 1 (lembar putih) : dikirim ke supplier
beserta Invoice rangkap 1 dan 3
b. Rangkap 2 (lembar merah) : diarsip oleh Bagian
Keuangan
Dari bukti Tanda Terima rangkap 2, Purchase Order
(PO) rangkap 1, Bukti Penerimaan Batang (BPnB)
rangkap 1, Invoice rangkap 1 dan Surat Jalan rangkap
1 akan digunakan oleh bagian keuangan sebagai
dokumen pendukung untuk membuat Form
Pembayaran 2 rangkap dan didistribusikan sebagai
berikut :
a. Rangkap 1 (lembar putih) : dikirim ke supplier
b. Rangkap 2 (lembar merah) : diarsip oleh Bagian
Keuangan
Pada saat jatuh tempo, berdasarkan PO rangkap 1,
BPnB rangkap 1, SJ rangkap 1 dan Faktur rangkap 1
dari keuangan maka bagian akuntansi akan membuat
Bukti Pengeluaran Bank (BPBk). Bukti Pengeluaran
Bank (BPBk) akan dicetak sebanyak 2 rangkap, yaitu :
75
1. Rangkap 1 ( lembar putih) : diberikan pada
Supplier beserta bukti pembayaran berupa struk
maupun uang tunai
2. Rangkap 2 (lembar merah) : sebagai arsip Bagian
Akuntansi
Dokumen-dokumen tersebut akan digunakan sebagai
bukti pembuatan jurnal pembelian setiap bulannya dan
diarsip oleh bagian akuntansi.
76
3.2.2 Overview Activity Diagram
Gambar 3.2 Overview Activity Diagram Pembelian dan Persediaan Bahan Baku
KomputerBagian AkuntansiBagian KeuanganBagian ProduksiBagian PembelianBagian GudangSupplier
Mengecek Bahan Baku
Membuat BPB
Menerima Bahan Baku
Membuat BPnB
Menerima PO
Mengirim Bahan Baku
Memilih Supplier
Membuat PO
Melakukan Retur
Membuat Laporan Pembelian
Membuat Tanda Terima
Membuat Form Pembayaran
Membuat BPBk
Membuat Jurnal
[Ya]
[Tidak]
[Ya]
[Tidak]
BPB
Mengirim Faktur
LaporanPersediaan
JurnalPembelian
FormPembayaran
BPnB
PO
PO
BPnB
SJ
BPnBPO
OVERVIEW PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SISTEM BERJALAN
12
SJ12
3
PO1234
BPnB
2134
Invoice
321
1
1
11
1 1
1
TT21
BPBk
21
Keterangan :BPB : Bon Permintaan Barang SJ : Surat Jalan TT : Tanda TerimaPO : Purchase Order BPnB : Bukti Penerimaan Barang BPBk : Bukti Pengeluaran Bank
Membuat Laporan Persediaan
Ms_BhnBaku
Ms_Supplier
LaporanProduksi
LaporanPembelian
Mengambil Bahan Baku
77
3.2.3 Identifikasi Event / Event Table
3.2.3.1 Event Table Pembelian dan persediaan
Event
Internal Agent
Assuming
Responsibility
Start when Activities
1. Mengecek
Bahan baku
Bagian Gudang Secara berkala
atau saat bahan
baku diperlukan
- mengecek bahan baku
2. Membuat
BPB
Bagian Gudang Bahan baku
mencapai ROP
- mencatat bahan baku yang akan
diminta
- membuat BPB sebanyak 2
rangkap
- mengotorisasi BPB
3. Memilih
supplier
Bagian
Pembelian
Setelah
menerima BPB
- menghubungi supplier untuk
mencocokkan harga
- memilih supplier
4. Membuat PO Bagian
Pembelian
Setelah memilih
supplier yang
cocok
- mengisi formulir PO
- mengotorisasi PO
- mengirim PO ke supplier
- memberi keterangan ‘tutup’ pada
BPB
5. Menerima
Bahan baku
Bagian Gudang Setelah bahan
baku tiba
- menerima bahan baku dan SJ dari
supplier
- mengecek kondisi bahan baku
dan mencocokkan dengan PO
6. Melakukan
retur bahan
baku
Bagian
Pembelian
Terdapat bahan
baku yang rusak
atau tidak
sesuai pesanan
- Bag. Gudang mengkonfirmasi
retur ke Bag. Pembelian
- menghubungi supplier mengenai
retur
- mengirim kembali bahan baku
yang ingin diretur
78
7. Membuat
BPnB
Bag. Gudang Setelah bahan
baku dicek
- mengisi formulir BPnB
- mengotorisasi BPnB sebanyak 4
rangkap
8. Membuat
Laporan
Pembelian
Bagian
Pembelian
Setiap bulan - Menerima BPnB rangkap 4 dari
Bag. Gudang
- Mencocokan PO dengan BPnB
- Membuat laporan Pembelian
9. Mengambil
Bahan Baku
Bagian
Produksi
Ketika ada
proses produksi
- Mengkonfirmasi jumlah bahan
baku yang diperlukan melalui
telepon
- Menerima bahan baku dari
gudang.
10. Membuat
Laporan
Persediaan
Bagian Gudang Dilakukan
setiap hari
- menerima Laporan Produksi
- menghitung sisa persediaan pada
laporan persediaan
11. Membuat TT Bagian
Keuangan
Setelah
menerima
invoice/faktur
- menerima invoice sebanyak 3
rangkap dari supplier dan BPnB
rangkap 1
- mengecek kecocokan dokumen-
dokumen yang diterima
- membuat Tanda Terima 2
rangkap atas faktur yang diterima
12. Membuat
Form
Pembayaran
Bagian
Keuangan
Setelah
membuat Tanda
Terima
- menentukan cara dan jangka
waktu pembayaran
- membuat Form Pembayaran
- melakukan pembayaran
13. Membuat
BPBk
Bagian
Akuntansi
Setelah jatuh
tempo
- menerima invoice/faktur rangkap
1, PO rangkap 1, BPnB rangkap
1, SJ rangkap 1 dan Tanda
Terima rangkap 2 serta Form
Pembayaran rangkap 2
- membuat BPBk 2 rangkap
79
14. Membuat
Jurnal
Bagian
Akuntansi
Setiap akhir
bulan
- membuat jurnal pembelian
- mengarsip invoice/faktur rangkap
1, PO rangkap 1, BPnB rangkap
1, SJ rangkap 1
- mengembalikan Tanda Terima
rangkap 2 serta Form
Pembayaran rangkap 2 ke bagian
keuangan
Tabel 3.5 Event Table Pembelian dan Persediaan
80
3.2.4 Formulir dan Laporan pada Sistem Berjalan
Formulir pada sistem berjalan :
Bon Permintaan Barang (BPB)
BPB memiliki field sebagai berikut : no BPB, tanggal BPB, no urut,
jenis barang, banyaknya dan keterangan. BPB yang dikeluarkan oleh
bagian gudang akan ditandatangani oleh Manajer Produksi sebagai
otorisasi pernyataan setuju dan oleh karyawan bagian gudang sebagai
pemohon BPB.
Bukti Permintaan Barang (BPB) ini akan dibuat sebanyak 2 (dua)
rangkap, yaitu : rangkap pertama (putih) akan diberikan pada Bagian
Pembelian dan rangkap kedua (merah) akan digunakan sebagai arsip
oleh bagian gudang.
Kegunaan dari BPB adalah sebagai bukti permintaan pembelian bahan
baku yang dilakukan oleh bagian gudang.
Purchase Order (PO)
PO memiliki field sebagai berikut : no PO, tanggal PO, nama supplier
yang dituju, no telpon/fax, no urut, nama barang, kuantitas, kemasan,
harga, jumlah, total harga, keterangan (yang berisi no BPB), tanda
tangan Manajer Keungan dan karyawan bagian pembelian order yang
membuat PO.
Purchase Order (PO) dibuat sebanyak 4 (empat) rangkap, yaitu :
rangkap pertama (putih) difax/dikirim ke supplier sebagai surat
pembelian, rangkap kedua (merah) sebagai arsip bagian pembelian,
81
rangkap ketiga (kuning) diberikan pada pagian akuntansi, rangkap
keempat (biru) diberikan kepada bagian gudang.
PO digunakan sebagai bukti order pembelian dari bagian pembelian
kepada supplier.
Bukti Penerimaan Barang (BPnB)
Memiliki field sebagai berikut : no BPnB, tanggal BPnB, no urut,
nama barang, jumlah , nama supplier, keterangan, tanda tangan
pengirim, penerima, pemeriksa dan penanggunjawab.
BPnB dibuat sebanyak 4 (empat) rangkap ; yaitu ; rankap pertama
(putih) diberikan paa bagian Keuangan, rangkap kedua (merah)
diberikan pada bagian akuntansi, rangkap ketiga (kuning) diarsip oleh
bagian gudang, dan rangkap keempat (biru) deiberikan pada bagian
pembelian agar dapat diberi keterangan ‘tutup’ pada PO yang telah
dibuat sebelumnya.
Bukti Penerimaan Barang (BPnB) dibuat oleh bagian gudang sebagi
bukti bahwa telah menerima barang dengan spesifikasi yang cocok
dengan Purchase Order (PO).
Tanda Terima (TT)
Tanda Terima (TT) memiliki field antara lain: no TT, nama supplier,
nominal, jumlah, nominal terbilang, keterangan dan tanda tangan
bagian keuangan.
82
Dokumen ini dibuat sebanyak 2 rangkap, rangkap 1 (lembar putih)
diberikan pada supplier dan rangkap 2 (lembar merah) diarsip oleh
bagian keuangan.
Bukti Tanda Terima (TT) ini dibuat oleh bagian keuangan, merupakan
dokumen yang biasanya digunakan sebagai bukti penerimaan
faktur/invoice yang diterima dari supplier.
Form Pembayaran
Dokumen ini memiliki field antara lain: tanggal Form Pembayaran,
Bank, no Rekening, nama supplier, jumlah nominal, nominal
terbilang, pilihan cara pembayaran (seperti cek cash, bilyet giro, atau
transfer), keterangan, tanda tangan bagian keuangan dan tanda tangan
manajer keuangan.
Form pembayaran dibuat sebanyak 2 rangkap, yaitu rangkap 1
(lembar putih) diberikan pada supplier dan rangkap 2 (lembar merah)
diarsip oleh bagian keuangan.
Form Pembayaran dibuat oleh bagian keuangan dan digunakan
sebagai tanda perjanjian akan dilakukannya pembayaran dengan cara
pembayaran dan jangka waktu pembayaran.
Bukti Pengeluaran Bank (BPBk)
Bukti Pengeluaran Bank memiliki field sebagai berikut : no BPBk,
tanggal BPBk
BPBk dibuat sebanyak 3 rangkap, yaitu ; rangkap pertama (putih)
diberikan kepada supplier beserta bukti pembayaran berupa struk
83
transfer maupun uang tunai, rangkap kedua( merah) diarsip oleh
bagian keuangan, dan rangkap ketiga (kuning) diberikan pada bagian
akuntansi untuk melakukan pencatatan dalam jurnal.
BPBk digunakan sebagai bukti dikeluarkannya kas guna membayar
pembelian maupun pengeluaran lainnya.
Laporan pada sistem berjalan :
Laporan Pembelian
Laporan ini berisi field-field antara lain: tanggal pembuatan laporan,
no urut, tanggal pembelian, referensi no PO, nama supplier,
keterangan, kuantitas, harga satuan,jumlah sebelum PPn, diskon, PPn
10%, jumlah setelah PPn, dan tandatangan bagian pembelian.
Laporan ini dibuat oleh bagian pembelian setiap bulan ataupun saat
tertentu diperlukan dan digunakan untuk menginformasikan transaksi
pembelian yang telah dilakukan selama periode waktu tertentu kepada
manajer pembelian maupun direktur
Laporan Persediaan
Laporan persediaan memiliki field-field: tanggal, no urut, nama bahan
baku, jumlah dan tandatangan bagian gudang.
Dibuat oleh bagian gudang secara harian dan bulanan untuk
mengetahui jumlah stok bahan baku yang ada digudang.
84
Laporan Produksi
Laporan produksi memuat field-field: tanggal, nama obat yang
diproduksi, total kuantitas, no urut, nama bahan baku, total,
tandatangan bagian produksi dan atasan yang bertanggungjawab atas
laporan ini.
Dibuat oleh bagian produksi untuk menginformasikan jumlah dan
spesifikasi bahan baku yang diambil dari gudang untuk proses
produksi.
Laporan Pengeluaran Bank
Laporan ini memiliki field-field antara lain: tanggal, no voucher,
cek/giro, keterangan, debit, kredt. Laporan pengeluaran bank dibuat
oleh bagian akuntansi untuk menginformasikan telah terjadinya
pengeluaran kas di bank.
85
3.2.5 Workflow Table Sistem Berjalan
Actor Acivities
Bagian Gudang
1. Mengecek bahan baku
1. mengecek bahan baku
2. membuat daftar bahan baku kosong
Bagian Gudang
Manager Produksi
Bagian Gudang
2. Membuat BPB
3. mengisi formulir Bukti Permintaan Barang 2
rangkap
4. mengotorisasi BPB 2 rangkap
5. menyerahkan BPB rangkap 1 ke bagian pembelian
6. mengarsip BPB rangkap 2
Bagian Pembelian
3. Memilih supplier
7. menerima BPB rangkap 2
8. menghubungi supplier untuk mencocokkan harga
9. memilih supplier
Bagian Pembelian
Direktur
Bagian Pembelian
4. Membuat PO
10. membuat PO 4 rangkap
11. mengotorisasi PO
12. mengirimkan PO rangkap 1 ke supplier
13. mengarsip PO rangkap 2
14. menyerahkan PO rangkap 3 ke bagian akuntansi
15. menyerahkan PO rangkap 4 ke bagian gudang
Bagian Gudang
5. Menerima bahan baku
16. menerima PO rangkap 4 dari bagian pembelian
17. menerima bahan baku, SJ dan invoice dari supplier
18. mengecek kondisi bahan baku
Bagian Gudang
Bagian Pembelian
6. Melakukan retur bahan baku
19. menghubungi bagian pembelian mengenai retur
20. menghubungi supplier untuk mengkonfirmasi retur
21. mengirim kembali bahan baku
Bagian Pembelian
7. Membuat Laporan Pembelian
22. menerima BPnB rangkap 4 dari Bagian Gudang
86
23. Mencocokan antara PO rangkap 2 dengan BPnB
rangkap 4
24. membuat Laporan Pembelian
Bagian Produksi
8. Mengambil Bahan Baku
25. menghubungi bagian gudang melalui telepon
mengenai jumlah bahan baku yang dibutuhkan
untuk proses produksi
26. menerima bahan baku dari bagian gudang
Bagian Gudang
9. Membuat Laporan persediaan
27. menerima laporan produksi harian
28. membuat laporan persediaan
Bagian Keuangan
10. Membuat Tanda Terima
29. menerima Invoice/Faktur 3 rangkap
30. menerima BPnB rangkap 1
31. membuat Tanda Terima 2 rangkap
32. menerima SJ rangkap 1 dari supplier
33. mengirim Tanda Terima rangkap 1 ke supplier
34. mengarsip Tanda Terima rangkap 2
Bagian Keuangan
11. Membuat Form Pembayaran
35. membuat Form Pembayaran
36. mengirim Form Pembayaran rangkap 1 ke supplier
37. mengarsip Form Pembayaran rangkap 2
Bagian Akuntansi
12. Membuat BPBk
38. menerima PO rangkap 1
39. menerima BPnB rangkap 1
40. menerima SJ rangkap 1
41. menerima Invoice/Faktur rangkap 1 dari supplier
42. membuat BPBk 2 rangkap
43. mengirim BPBk rangkap 1 ke supplier beserta
struk
44. mengarsip BPBk rangkap 2
Bagian Akuntansi
13. Membuat Jurnal
45. membuat Jurnal Pembelian
87
46. mengarsip Invoice/Faktur rangkap 1, PO rangkap
1, BPnB rangkap 1 dan SJ rangkap 1
47. mengembalikan Tanda Terima rangkap 2 serta
Form Pembayaran rangkap 2 ke bagian keuangan
Tabel 3.6 Workflow Table (Pembelian dan persediaan)
88
3.3 Analisis Temuan Hasil Survey
1. Temuan 1 : Perusahaan sudah menggunakan komputer namun
belum memiliki sistem informasi akuntansi yang
terintegrasi antar bagiannya, dan pembuatan
laporan masih dilakukan secara manual (beberapa
laporan menggunakan Microsoft Excel).
Kriteria : Menurut Jones dan Rama (2003, p33), although
source documents have detailed infomation about
each event (manually), data must be organized and
stored in other ways in order to provide useful
information. Yang diterjemahkan bahwa walaupun
dokumen sumber (manual) memiliki informasi
yang mendetil mengenai setiap event, data harus
diorganisir dan disimpan dengan cara lain dengan
tujuan menyediakan informasi yang berguna.
Sebab : Perusahaan belum memperhatikan manfaat-
manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan
aplikasi sistem informasi akuntansi dalam
menjalankan proses bisnis di perusahaan.
Akibat : Lambatnya arus informasi antar bagian dan dapat
terjadi kesalahan informasi.
Rekomendasi : Mengembangkan sebuah sistem informasi
akuntansi yang terintegrasi dan digunakan oleh
setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan
proses bisnis.
89
2. Temuan 2 : Kurangnya informasi yang ditampilkan pada
dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem
berjalan terutama foreign key dokumen pendukung.
Kriteria : Menurut Mulyadi (2001, p79) bahwa semua data
yang diperlukan untuk identifikasi transaksi
direkam dalam formulir (dokumen) sebagai bukti
telah dilaksanakannya transaksi.
Sebab : Pihak perusahaan belum memperhatikan manfaat
dan pentingnya perekaman data yang terorganisir.
Akibat : Sulitnya menelusuri data-data terkait dalam
dokumen yang telah dikeluarkan. Sehingga arsip
dokumen tidak secara cepat memberikan informasi
bagi pengguna selanjutnya dari dokumen tersebut.
Rekomendasi : Membuat dokumen dengan atribut yang lengkap
sehingga alur informasi dan tanggungjawab atas
dokumen dapat ditelusuri dengan mudah.
3. Temuan 3 : Nomor urut pada formulir BPB, BPnB, BPBk dan
Tanda Terima masih ditulis dengan tangan.
Kriteria : Berdasarkan Mulyadi (2001, p317), untuk
menciptakan praktik yang sehat, formulir dalam
perusahaan harus bernomor urut tercetak.
Sebab : Penggunaan dokumen sumber tanpa nomor urut
tercetak memungkinkan suatu transaksi dapat
dicatat lebih dari satu kali.
90
Akibat : Perusahaan sulit menelusuri jika terjadi kesalahan
transaksi, kecurangan dan penyalahgunaan
dokumen tersebut.
Rekomendasi : Setiap formulir transaksi menggunakan sistem yang
secara otomatis dapat menampilkan nomor urut
tercetak pada dokumen tersebut.
4. Temuan 4 : Tidak adanya dokumen SPPH (Surat Permintaan
Penawaran Harga) yang ditujukan kepada supplier.
Kriteria : Menurut Mulyadi (2001, p305), SPPH digunakan
untuk meminta penawaran harga bagi barang yang
menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.
Sebab : Perusahaan menganggap tidak diperlukannya
formalitas untuk menawar harga, melainkan cukup
bernegosiasi melalui telepon pada supplier.
Akibat : Tidak ada dokumen yang membuktikan adanya
penawaran harga terhadap bahan baku sehingga
staff bagian pembelian kemungkinan dapat
melakukan kecurangan untuk memperkaya diri
sendiri.
Rekomendasi : Dibuatnya dokumen SPPH sehingga ada bukti
tertulis dan resmi agar mendapatkan penawaran
supplier yang lebih kompetitif.
91
5. Temuan 5 : Tidak terdapat dokumen retur yang secara resmi
mengkonfirmasi retur bahan baku yang dilakukan
perusahaan.
Kriteria : Menurut Mulyadi (2001, p336), surat retur
pembelian merupakan formulir yang diisi oleh
fungsi pembelian untuk mengirimkan kembali
barang yang telah dibeli oleh perusahaan.
Sebab : Pihak perusahaan mengganggap bahwa retur bahan
baku cukup dikonfirmasi melalui telepon.
Akibat : Adanya kemungkinan terjadinya ketidakcocokan
informasi atas jumlah ataupun spesifikasi bahan
baku yang diretur oleh perusahaan dengan yang
diterima oleh supplier.
Rekomendasi : Dibuat dokumen Surat Retur Pembelian (SRP)
yang menampilkan data bahan baku yang diretur
oleh perusahaan kepada supplier.
6. Temuan 6 : Tidak adanya dokumen resmi yang mencatat
pengambilan, pengeluaran dan penerimaan bahan
baku oleh bagian produksi.
Kriteria : Menurut Mulyadi (2001, p574), dokumen sumber
yang dipakai untuk prosedur ini adalah bukti
permintaan dan pengeluaran barang gudang. Bukti
ini dipakai Bagian Gudang untuk mencatat
pengurangan persediaan karena pemakaian intern.
92
Sebab : Dapat terjadi kecurangan pengambilan bahan baku
dan tidak ada catatan tertulis yang menunjukkan
jumlah pengambilan bahan baku yang sebenarnya.
Akibat : Kemungkinan dapat terjadinya selisih jumlah
bahan baku yang tersedia dengan bahan yang
diambil untuk proses produksi.
Rekomendasi : Dibuatnya dokumen pengambilan (BPBB),
pengeluaran (BPgB) dan penerimaan bahan baku
(STP) oleh bagian gudang dan bagian produksi.
3.4 Identifikasi Kebutuhan Informasi
Informasi yang digunakan :
1. Bon Permintaan Barang (BPB)
Bon Permintaan Barang (BPB) dibutuhkan untuk :
Bukti permintaan bahn baku yang akan dibeli
Dokumen sumber pembuatan Purchase Order (PO)
Bukti Penerimaan Barang (BPB) dibutuhkan oleh bagian gudang dan
bagian pembelian.
2. Purchase Order (PO)
Purchase Order (PO) dibutuhkan untuk:
Mencatat transaksi pembelian
Mencatat order pembelian yang dilakukan
Dokumen sumber pembuatan Bukti Pengeluaran Bank (BPBk)
Dokumen sumber pembuatan Laporan Pembelian
93
Purchase Order (PO) dibutuhkan oleh bagian pembelian, gudang,
akuntansi dan supplier.
3. Bukti penerimaan Barang (BPnB)
Bukti Penerimaan Barang (BPnB) dibutuhkan untuk:
Mencatat penerimaan bahan baku yang diterima dari supplier
Dokumen sumber pembuatan Bukti Pengeluaran Bank (BPBk)
Dokumen sumber pembuatan Laporan Persediaan
Bukti penerimaan Barang (BPnB) dibutuhkan oleh bagian gudang,
keuangan, akuntansi dan pembelian.
4. Bukti Pengeluaran Bank (BPBk)
Bukti Pengeluaran Bank (BPBk) dibutuhkan untuk:
Mencatat pengeluaran kas yang dilakukan oleh Bagian Keuangan
Dokumen sumber informasi mengenai pengeluaran kas atas transaksi
yang telah dilakukan
Dokumen sumber pembuatan Laporan Pengeluaran Bank
Bukti Pengeluaran Bank (BPBk) dibutuhkan oleh bagian akuntansi dan
keuangan.
Informasi yang dibutuhkan :
1. Surat Jalan (SJ)
Surat Jalan (SJ) dibutuhkan untuk :
Dokumen pengiriman bahan baku dari supplier ke perusahaan
Dokumen sumber pembuatan Bukti Penerimaan Barang (BPnB)
Surat Jalan (SJ) dibutuhkan oleh bagian gudang.
94
2. Invoice / tagihan
Invoice dibutuhkan untuk:
Dokumen penagihan dari supplier kepada perusahaan
Bukti penerimaan berkas tagihan yang berisi total harga pembelian
yang harus dibayar
Dokumen sumber pembuatan Laporan Pembelian
Dokumen sumber pembuatan Laporan Pengeluaran Bank
Dokumen sumber pembuatan Jurnal Pengeluaran Bank
Invoice dibutuhkan oleh bagian keuangan dan bagian akuntansi.
Laporan yang digunakan :
1. Laporan Pembelian
Laporan Pembelian dibutuhkan untuk :
Mengetahui banyaknya transaksi pembelian yang dilakukan dalam
periode waktu tertentu.
Dokumen sumber pembuatan Jurnal Pembelian
Laporan Pembelian diperlukan oleh Direktur, bagian Akuntansi dan
pembelian.
2. Laporan Persediaan
Laporan Persediaan dibutuhkan untuk :
Mengetahui jumlah persediaan yang tersisa
Dokumen sumber pembuatan Bon Permintaan Barang (BPB)
Laporan Persediaan dibutuhkan oleh bagian gudang dan Manajer
Produksi.
95
3. Laporan Produksi
Laporan Produksi dibutuhkan untuk :
Mengetahui jumlah dan spesifikasi bahan baku yang digunakan oleh
bagian produksi
Dokumen sumber pembuatan Laporan Persediaan
Laporan Produksi dibutuhkan oleh Bagian Gudang dan Manajer
Produksi.
4. Laporan Pengeluaran Bank
Laporan Pengeluaran Bank dibutuhkan untuk :
Sumber informasi untuk mengetahui besarnya pengeluaran bank yang
telah dilakukan dalam periode waktu tertentu
Laporan Pengeluaran Kas dibutuhkan oleh Direktur, Bagian Keuangan
dan Manajer Keuangan.