BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI...

72
49 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan ISI-Dentsu, Ltd. ISI-Dentsu, Ltd. Information Services International-Dentsu, Ltd. (ISID) didirikan pada tahun 1975 sebagai penyedia layanan private time-sharing komputer (TSS) Jepang pertama, yang merupakan perusahaan gabungan antara Dentsu Inc, perusahaan periklanan independen terbesar di dunia dalam hal pendapatan, dan General Electric Company (GE), salah satu perusahaan blue-chip terkemuka di Amerika Serikat. Di era sebelum era komputer atau internet, tujuan dari proyek ini adalah untuk memanfaatkan pusat komputer besar GE melalui jaringan internasional untuk menyediakan perusahaan-perusahaan Jepang dengan layanan yang inovatif. Didukung oleh perusahaan terkemuka Jepang dalam industri manufaktur dan keuangan ISID pun melaju ke luar negeri, TSS yang ditawarkan oleh ISID memperoleh pangsa pasar terbesar. Pengalaman yang diperoleh dengan menyediakan berbagai aplikasi bisnis terdepan melalui jaringan TSS adalah dasar dari layanan yang ditawarkan saat ini, termasuk solusi pengembangan produk untuk industri manufaktur, dan pengembangan sistem untuk keuangan, ritel dan industri jasa. Hingga hari ini ISID selalu berusaha untuk memberikan solusi terbaik yang menangani masalah-masalah manajemen, seperti pemanfaatan layanan awan dan media sosial, dan ekspansi global berfokus pada pasar negara berkembang, dengan bersandar pada kemampuan penyediaan layanan dan keahlian luar biasa yang diperoleh sebagai penyedia TSS, dan pengalaman dalam menerapkan inovatif menggunakan teknologi terdepan. ISID juga berperan sebagai solusi IT lengan bisnis dari Grup Dentsu, dan menyediakan platform pemasaran yang mendasari. ISID terus berusaha untuk mengembangkan berbagai layanan yang membuat penggunaan praktis dari teknologi mutakhir seperti teknologi berbasis lokasi dan penginderaan, dalam rangka menciptakan solusi-generasi berikutnya.

Transcript of BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI...

Page 1: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

49

BAB 3

ANALISIS SISTEM BERJALAN

3.1. Gambaran Umum Perusahaan

3.1.1. Sejarah Perusahaan ISI-Dentsu, Ltd.

ISI-Dentsu, Ltd.

Information Services International-Dentsu, Ltd. (ISID) didirikan pada tahun

1975 sebagai penyedia layanan private time-sharing komputer (TSS) Jepang

pertama, yang merupakan perusahaan gabungan antara Dentsu Inc, perusahaan

periklanan independen terbesar di dunia dalam hal pendapatan, dan General Electric

Company (GE), salah satu perusahaan blue-chip terkemuka di Amerika Serikat. Di

era sebelum era komputer atau internet, tujuan dari proyek ini adalah untuk

memanfaatkan pusat komputer besar GE melalui jaringan internasional untuk

menyediakan perusahaan-perusahaan Jepang dengan layanan yang inovatif.

Didukung oleh perusahaan terkemuka Jepang dalam industri manufaktur dan

keuangan ISID pun melaju ke luar negeri, TSS yang ditawarkan oleh ISID

memperoleh pangsa pasar terbesar. Pengalaman yang diperoleh dengan menyediakan

berbagai aplikasi bisnis terdepan melalui jaringan TSS adalah dasar dari layanan

yang ditawarkan saat ini, termasuk solusi pengembangan produk untuk industri

manufaktur, dan pengembangan sistem untuk keuangan, ritel dan industri jasa.

Hingga hari ini ISID selalu berusaha untuk memberikan solusi terbaik yang

menangani masalah-masalah manajemen, seperti pemanfaatan layanan awan dan

media sosial, dan ekspansi global berfokus pada pasar negara berkembang, dengan

bersandar pada kemampuan penyediaan layanan dan keahlian luar biasa yang

diperoleh sebagai penyedia TSS, dan pengalaman dalam menerapkan inovatif

menggunakan teknologi terdepan. ISID juga berperan sebagai solusi IT lengan bisnis

dari Grup Dentsu, dan menyediakan platform pemasaran yang mendasari. ISID terus

berusaha untuk mengembangkan berbagai layanan yang membuat penggunaan

praktis dari teknologi mutakhir seperti teknologi berbasis lokasi dan penginderaan,

dalam rangka menciptakan solusi-generasi berikutnya.

Page 2: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

50

Saat ini ISID telah melebarkan sayapnya dengan mendirikan cabang overseas

di delapan negara dengan total sebelas subsidiari termasuk New York City, London,

Hong Kong, Taiwan, Thailand, China, San Francisco, Singapore dan Indonesia.

Dengan estimasi revenue sekitar 700.000.000 USD setiap tahunnya, sekitar 2.300

orang karyawan berada dibawah naungan ISID. Di Indonesia, PT. ISID Indonesia

memiliki lima belas karyawan tetap dengan estimasi revenue sekitar 1.200.000 USD

setiap tahunnya.

Perjalanan ISI-Dentsu, Ltd.

Tabel 3.1. Perjalanan ISI-Dentsu, Ltd.

Tahun Aktivitas

1971

Divisi Time-Sharing Service didirikan di Tokyo kantor pusat Dentsu

Inc.

Mulai menawarkan layanan time-sharing computer swasta pertama

di Jepang untuk penggunaan komersial, bekerja sama dengan

perusahaan Amerika Serikat yaitu General Electric Company (GE).

1975 Layanan Informasi Internasional-Dentsu, Ltd didirikan sebagai

perusahaan patungan antara Dentsu dan GE.

1976

Didirikan Kantor Penjualan Osaka (saat ini Kantor Cabang Osaka),

dan Kantor Penjualan Nagoya (saat ini Kantor Cabang Chubu).

Mulai menawarkan sistem analisis struktural.

1982 Mendirikan CAE Technology Center, dan mulai menawarkan

perangkat lunak CAE melalui bisnis dasi-up dengan perusahaan AS

Struktural Dinamika Research Corporation (saat Siemens Product

Lifecycle Management Software Inc).

1983 Mulai menawarkan (Global Banking System) kembali sistem kantor

GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan.

1984 Mulai menawarkan sistem akuntansi konsolidasi.

1986 Kantor Cabang London (saat ISI-Dentsu Eropa, Ltd) didirikan di

Inggris

1987 ISI-Dentsu of America, Inc didirikan di Amerika Serikat

Page 3: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan
Page 4: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

51

Tahun Aktivitas

1989

Mulai menerima pesanan untuk berdiri pengembangan sistem dan

layanan operasi pada sistem data perusahaan internal yang Dentsu.

Kantor Cabang Hong Kong didirikan (saat ISI-Dentsu dari Hong

Kong, Ltd).

1992 ISI-Dentsu Singapore Pte. Ltd didirikan (saat ini ISI-Dentsu South

East Asia Pte. Ltd) di Singapura.

1993 Mulai menawarkan I-Deas Master Series (saat ini NX) software

desain 3D dari perusahaan U.S. firm Structural Dynamics Research

Corporation (saat ini Siemens Product Lifecycle Management

Software Inc.)

1994

Mulai menawarkan SCOPE (saat ini STRAVIS) software

konsolidasi akuntansi.

Mulai menawarkan STAFFBRAIN software yang terintegrasi

sumber daya manusia untuk perusahaan menengah.

Mulai menawarkan Metaphase (saat Teamcenter) perangkat lunak

PLM dari U.S. firm Structural Dynamics Research Corporation

(saat Siemens Product Lifecycle Management Software Inc).

1997 Didirikan Kantor Mitaka dan Kantor Hiroshima (saat ini Kantor

Cabang Hiroshima)

2000

Terdaftar di Bagian Pertama Tokyo Stock Exchange.

Kantor Perwakilan Shanghai didirikan (saat ini ISI-Dentsu Shanghai

Co, Ltd).

2001

Kisco Solutions, Ltd membuat anak perusahaan (nama berubah

menjadi Brainyworks, Ltd pada tahun 2001, terintegrasi dengan

ISID pada tahun 2009).

iTiD Consulting, Ltd (membuat anak perusahaan yang dimiliki

sepenuhnya di tahun 2010) didirikan sebagai perusahaan patungan

dengan perusahaan U.S. firm International TechneGroup Inc.

Keicho, Ltd (InterTechnologies saat ISID, Ltd) membuat anak

perusahaan.

Page 5: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan
Page 6: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

52

Tahun Aktivitas

2002

ISID Deloitte, Inc (saat Dentsu e-marketing One Inc, membuat

afiliasi pada tahun 2004) didirikan sebagai perusahaan bersama

dengan Deloitte Consulting & Tohmatsu, Ltd (saat ini abeam

Consutiong Ltd).

ISID Fairness, Ltd didirikan.

SIID, Ltd membuat anak perusahaan (nama berubah menjadi

Technosolutions ISID, Ltd pada tahun 2004, terintegrasi dengan

ISID pada tahun 2009).

Mulai menawarkan POSITIVE mengintegrasikan perangkat lunak

sumber daya manusia untuk perusahaan besar.

2004 Mulai menawarkan RiskTaker (saat ini BANK R) integrasi

perangkat lunak pinjaman untuk lembaga keuangan regional.

2005 ISID Asia Tenggara (Thailand) Co, Ltd didirikan di Thailand.

2006 ESTECH Corporation membuat anak perusahaan.

2009

Mulai menawarkan iPRIME NAVI (saat ini iQUAVIS) desain /

pengembangan perangkat lunak pendukung.

ISID Lanjutan outsourcing, Ltd didirikan.

2010

Kantor Cabang Beijing didirikan di Cina.

Boardwalk, Inc membuat afiliasi.

Mulai menawarkan layanan awan CLOUDiS.

2011

Kantor Cabang Jepang Barat dan Kantor Cabang Kansai ditutup,

Kantor Cabang Chubu, dan Kantor Cabang Hiroshima didirikan.

ISID Open Innovation Laboratorium didirikan, sebuah organisasi

untuk mengembangkan bisnis baru yang memanfaatkan teknologi

mutakhir.

Koozyt, Inc membuat afiliasi.

Page 7: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan
Page 8: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

53

Tahun Aktivitas

2012

Mulai menawarkan iPLAss platform layanan pemasaran

Kantor Cabang Taiwan didirikan di Taiwan.

San Francisco Office of ISI-Dentsu of America, Inc, didirikan di

Amerika Serikat sebagai penelitian dan pengembangan situs.

2013

ISID Asia Tenggara (Thailand) Co, Ltd merekomendasikan operasi

bisnis.

ISID Business Consulting, Ltd didirikan.

PT. ISID Indonesia didirikan di Indonesia.

3.1.2. Visi dan Misi ISI-Dentsu, Ltd.

3.1.2.1 Visi

Untuk membangun bisnis terkemuka dengan inovasi yang baik dan organisasi

yang bertanggung jawab dimana solusi dan layanan berkualitas diberikan kepada

pelanggan, martabat & bakat karyawan dihormati dan diakui. Serta semangat untuk

menciptakan inovasi yang baik.

3.1.2.2 Misi

ISI-Dentsu tanpa henti dan penuh semangat mengerucutkan ide yang luar

biasa dan berada di luar bayangan, penerapan Teknologi Informasi guna

mewujudkan segala kemungkinan dan memelihara kewirausahaan melebihi harapan,

sebagaimana ditetapkan dalam filosofi perusahaan Dentsu Group.

3.1.3. Sejarah Perusahaan PT. XYZ Indonesia

PT. XYZ Indonesia

PT. XYZ Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang food

and beverages berupa restoran cepat saji dan hadir di Indonesia pada tahun 1991 dan

merupakan negara ke 70 dari XYZ Corporation di seluruh dunia.

Warga negara Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan hak master franchise

dari XYZ Corporation berhasil mengalahkan 13.000 pesaing.

Page 9: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan
Page 10: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

54

Sampai sekarang WNI tersebut bertindak sebagai Presiden Direktur PT XYZ

Indonesia. Sebelum membuka restorannya yang pertama di Sarinah-Jakarta, beliau

diwajibkan mengikuti training selama 1 tahun di Australia, Amerika Serikat,

Malaysia dan Singapura. Dalam masa training tesebut beliau melakukan

semua pekerjaan di restoran XYZ dari yang paling sederhana termasuk

membersihkan toilet sampai ke tingkat manajerial, kemudian menerapkan semuanya

di Indonesia.

Tepat pada 22 Februari 1991, restoran XYZ di Sarinah Thamrin

Jakarta beroperasi dengan mempekerjakan 460 crew dan 26 manajer. Perkembangan

PT. XYZ Indonesia dalam 10 tahun ini dinilai sangat cepat. Sampai saat ini restoran

PT. XYZ Indonesia telah berjumlah 109 restoran dengan jumlah karyawan

seluruhnya mencapai sekitar 8000 orang yang sebagian besar lulusan SLTA.

3.1.4. Visi dan Misi PT XYZ Indonesia

3.1.4.1 Visi PT XYZ Indonesia

Visi PT. XYZ Indonesia adalah menjadi restoran cepat saji dengan pelayanan

terbaik di dunia. Untuk mencapai visi ini, PT. XYZ Indonesia selalu menjamin mutu

produk-produknya, memberikan pelayanan yang memuaskan, menawarkan

kebersihan dan keamanan produk pangan serta nilai-nilai tambah lainnya. Bagi PT.

XYZ Indonesia, senyum setiap pelanggan adalah hal terpenting.

3.1.4.2 Misi PT. XYZ Indonesia

Guna mencapai stabilitas eksistensi yang cemerlang, PT. XYZ Indonesia

menyusun berbagai misi terbaik yang dapat menunjang pencapaian tujuan dari

eksistensi PT. XYZ Indonesia serta mencapai visi yang dimilikinya. Berikut adalah

misi – misi yang dimiliki PT. XYZ Indonesia :

1. Menjadi perusahaan terbaik bagi semua karyawan kami di setiap

komunitas di seluruh dunia.

2. Menghadirkan pelayanan dengan sistem operasional yang unggul bagi

setiap pelanggan kami di setiap restoran cabang PT. XYZ Indonesia.

3. Terus mengalami perkembangan ke arah yang menguntungkan sebagai

sebuah brand, serta terus mengembangkan sistem operasional PT. XYZ

Indonesia ke arah yang lebih baik lagi lewat inovasi dan teknologi.

Page 11: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

55

3.1.4.3 Tujuan Perusahaan PT. XYZ Indonesia

Tujuan dari XYZ Corporation dan PT. XYZ Indonesia adalah :

1. Suatu sistem yang mampu menyediakan jasa makanan di dunia dengan

lebih dari 50.000 restoran.

2. Brand XYZ menyentuh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja saat kita

melakukan bisnis.

3. XYZ sebagai tempat bekerja yang terbaik untuk setiap orang yang ada di

seluruh dunia.

4. Restoran dimana setiap pelanggan tersenyum dan merasa spesial.

5. Makanan yang paling baik di kelasnya dengan penyajian yang istimewa

dan menu makanan yang beragam.

6. Organisasi yang memiliki hubungan kerja yang baik dan kuat antara

pemilik, pemasok barang, dan perusahaan.

7. Brand yang sukses dan memberikan kontribusi pada pemilik, pemasok

barang dan perusahaan.

3.2. Struktur Organisasi Perusahaan

3.2.1 Struktur Organisasi PT. ISID Indonesia

PT. ISID Indonesia memiliki lima belas karyawan tetap. PT. ISID Indonesia

sendiri berada langsung di bawah ISI-Dentsu Singapore Pte. Ltd. PT. ISID Indonesia

dikepalai oleh seorang President Director yang merupakan representative dari ISI-

Dentsu, Ltd (Jepang). President Director membawahi langsung seorang General

Manager, dimana General Manager membawahi tiga departement beserta karyawan

di dalamnya, yaitu Admin & HR &Finance Departement, Sales & Marketing

Departement, dan Technical Support Departement.

Berikut adalah gambaran susunan struktur organisasi PT. ISID Indonesia

yang di tampilkan pada Gambar 3.1

Page 12: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

56

Gambar 3.1. Susunan Struktur Organisasi PT. ISID Indonesia

Page 13: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

57

3.2.2 Tugas dan Wewenang Secara Umum

Susunan Tugas dan Wewenang PT. ISID Indonesia Secara Umum :

A President Director

i Memimpin seluruh personil di dalam divisi yang ada.

ii Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi.

iii Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan

pelaksanaan tata-tertib; keadilan dan kesempatan bagi semua

untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu

per item masalah; menentukan urutan agenda; mengarahkan

diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan

tindakan dan kebijakan.

iv Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya

dengan dunia luar.

v Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi

dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan

dan efektivitas.

vi Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh Board

of Direction tau pada situasi tertentu yang dianggap perlu,

yang diputuskan, dalam meeting-meeting Board of Direction.

vii Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai

dengan standar etika dan hukum, sebagai referensi dalam.

B. General Manager

Merupakan pimpinan tertinggi perusahaan setelah President

Director. Bertanggung jawab kepada President Director. Tugasnya

adalh sebagai berikut:

i Menentukan garis kebijakan umum dari program kerja

perusahaan.

ii Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan.

iii Mengarahkan dan meneliti kegiatan perusahaan.

iv Menyebarkan dan menerapkan kebijaksanaan serta mengawasi

pelaksanaannya.

v Melaksanakan kontrak kerja dengan pihak luar

Page 14: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

58

vi .Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang

didelegasikan kepada manager dan menjalin hubungan kerja

yang baik.

vii Bersama manager lain membuat rencana produksi per triwulan.

C. Admin & HR & Finance Departement

a Auditor

i Membahas dan menilai kebaikan dan ketepatan

pelaksanaan pengendalian akuntansi, keuangan serta

operasi. ii Meyakinkan apakah pelaksanaan sesuai dengan

kebijaksanaan, rencana dan prosedur yang ditetapkan. iii Menyakinkan apakah kekayaan perusahaan/ organisasi

dipertanggungjawabkan dengan baik dan dijaga dengan

aman terhadap segala kemungkinan resiko kerugian. iv Menyakinkan tingkat kepercayaan akuntansi dan cara

lainnya yang dikembangkan dalam organisasi. v Menilai kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

yang telah dibebankan. b Office Manager

Bertanggung jawab mengurus segala kepentingan perusahaan

yang berhubungan dengan human capital management,

financial and accounting, serta kebutuhan sarana dan

prasarana. Bertanggung jawab kepada General Manager.

i. General Assistant.

Membantu segala keperluan perusahaan.

ii. Driver.

Merupakan tenaga operasional yang bertugas mengantar

personil kantor dalam rangka keperluan tugas luar.

Page 15: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

59

D. Sales & Marketing Departement

a Sales Manager.

I Mengatur sistem penjualan software dan tools yang

merupakan solution yang ditawarkan perusahaan.

ii Menjaga kelestarian hubungan terhadap client.

b Technical Support Departement.

i Technical Manager.

Tidak hanya bertugas dalam mengawasi IT perusahaan,

kerusakan-kerusakan, perbaikan dan lainya, namun juga

bertugas memilih tenaga – tenaga teknis tambahan yang

kompeten setiap kali perusahaan memiliki project. ii NX Engineer.

Consultant yang menguasai secara spesifik mengenai tools

NX . Bertanggung jawab pada Technical Manager.

iii Consultant.

Consultant tools IT lainnya yang memiliki peran sebagai

programmer atau system analyst pada setiap project yang

dimiliki perusahaan. Bertanggung jawab pada Technical

Manager.

3.2.3 Struktur Organisasi PT XYZ Indonesia

Secara umum, top level management PT. XYZ Indonesia terdiri dari

President Director sebagai pimpinan utama yang membawahi Finance and IT

Director, Managing Director, Operation Director, Legal & HR Director, Director,

Marketing & Communication Director, dan Store Development Director.

Susunan struktur organisasi top level management PT. XYZ Indonesia dapat

dilihat pada Gambar 3.2.

Page 16: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

60

Gambar 3.2. Susunan Struktur Organisasi Top Level Management PT XYZ Indonesia

Page 17: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

61

3.2.4 Tugas dan Wewenang Secara Umum

Susunan Tugas dan Wewenang PT. XYZ Indonesia Secara Umum :

A President Director.

a. Bertanggung jawab untuk memastikan setiap dewan dan komite

beroperasi dengan efektif sesuai dengan standar tertinggi tata kelola

perusahaan beserta segala urusan mengenai kantor pusat dan kantor

cabang.

b. Memastikan komunikasi yang efektif dengan pemegang saham,

pemerintah dan konstitusi lain yang relevan.

c. Mengatur agenda dan pelaksanaan diskusi dewan untuk

mengadakan perbincangan yang konstruktif dan membuat

keputusan yang efektif.

d. Menentukan nominator untuk ketua komite dan membangun suatu

dewan yang efektif dan melengkapi, memulai perubahan dan

merencanakan keberhasilan dalam pembentukan dewan dan

kelompok eksekutif.

e. Memastikan bahwa semua komite dewan dibentuk, disusun, dan

dioperasikan dengan benar.

f. Memastikan program induksi yang komprehensif untuk direksi

baru dan update untuk semua direksi dan bila diperlukan.

g. Mendukung dan memperlengkapi Chief Executive dalam

pengembangan strategi.

h. Mempromosikan hubungan dan komunikasi yang efektif antara

direktur non-eksekutif dan anggota komite eksekutif.

i. Memastikan bahwa kinerja dewan, setiap komite, dan direksi

dievaluasi secara resmi setiap tahunnya.

B Finance and IT Director.

Mengurusi segala keperluan perusahaan mengenai segala aset

berharga perusahaan yang mengacu pada urusan keuangan dan

teknologi informasi perusahaan.

C Managing Director.

Mengelola segala aktivitas departement – departement terkait

perusahaan.

Page 18: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

62

Operation Directior.

Mengurusi segala aktivitas operasi bisnis sehari – hari dalam

perusahaan.

E Legal & HR Director.

Mengurusi segala kepentingan hukum dan kepentingan human

resources beserta pembagian wewenang dan tugas serta hak dan

kewajiban perusahaan terhadap dua hal tersebut.

F Director.

Mengkomunikasikan segala kebutuhan perusahaan antara President

Director dengan seluruh departement terkait dalam perusahaan.

G Marketing & Communication Director.

Mengurusi segala kepentingan pemasaran dan hubungan perusahaan

dengan customer.

H Store Development Group Director.

Mengurusi segala kepentingan pendirian store – store baru.

3.2.5 Struktur Organisasi Supply Chain and Quality Assurance Departement

PT. XYZ Indonesia memiliki sebuah departement yang berwenang

menangani berbagai pencatatan mengenai data – data yang berhubungan dengan

produk dan menganalisis seluruh data tersebut yang digunakan untuk kepentingan

bisnis. Departement tersebut adalah Supply Chain and Quality Assurance

Departement yang dikepalai oleh Supply Chain and QUALITY ASSURANCE

Manager dimana Supply Chain and Quality Assurance Manager membawahi empat

buah divisi, yaitu Buyer/Procurement Division, Quality Assurance Division, Data

Analyst Division, dan IT Manager Division.

Susunan struktur organisasi pada Supply Chain and Quality Assurance

Departement dapat dilihat pada Gambar 3.3. di bawah ini

Page 19: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

63

Gambar 3.3. Susunan struktur organisasi pada Supply Chain and Quality Assurance Departement

Page 20: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

64

3.2.6 Tugas dan Wewenang Supply Chain and Quality Assurance

Departement

i Supply Chain and Quality Assurance Manager.

Mengawasi dan memantau kinerja setiap divisi dalam Supply Chain and

Quality Assurance Departement dan bertanggung jawab melaporkan segala

hal mengenai aktivitas terkait kepada jajaran Excecutive.

ii Buyer / Procurement Division.

Mengurus segala hal mengenai pendaftaran produk baru, supplier baru

atau perubahan mengenai data produk dan data supplier yang telah ada.

iii Quality Assurance Division.

Mengurus segala hal yang berhubungan dengan working specification,

nomor sertifikat halal, nomor NKV (Nomor Kontrol Veteriner), report

working specification, jadwal audit dan data serta report lainnya.

iv Data Analyst Division.

Mengurus segala hal mengenai data Menu Product & Recipe, Data

Store, dan Data Usage/Delivery produk, membuat estimasi Outlook dan

simulasi Quality Cost Report.

v IT Division.

Mengelola Database dan seluruh sistem terkait.

Page 21: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

65

3.3. Analisis Kompetitif Model Lima Kekuatan Porter

Faktor utama penentu kemampuaan suatu perusahaan untuk terus bertahan dalam

industrinya adalah tingginya tingkat kompetitif didalam industri. Dalam industri

terdapat sejumlah segmen industri yang mempunyai aturan persaingan yang tercakup

dalam lima faktor persaingan yang biasanya tidak sama dengan segmen lainnya.

PT. XYZ Indonesia berkecimpung dalam industri makanan cepat saji (fast food).

Sebelum melangkah lebih jauh, terlebih dahulu akan ditentukan di segmen industri

mana perusahaan ini bersaing. Variabel segmentasi yang digunakan adalah

berdasarkan model produk, jenis pembeli, saluran, dan lokasi geografi pembeli.

Segmen produk yang ditawarkan PT. XYZ Indonesia adalah berbagai menu makanan

cepat saji yang diantaranya terdiri dari kombinasi menu burger, kentang goreng,

ayam goreng tepung, es krim, minuman bersoda, chicken nugget, minuman ringan,

sup, serta kue-kue kering. Segmen pembeli bagi PT. XYZ Indonesia adalah pembeli

panganan cepat saji dengan golongan mayarakat yang berusia anak-anak hingga

dewasa. Tingkat sosial/ ekonomi pembeli mulai dari masyarakat dari kalangan

menengah ke bawah hingga masyarakat dari kalangan menengah ke atas, gaya hidup

(psikografi) yang menggemari makanan cepat saji bercita rasa western; tanpa

memandang agama, suku, jenis kelamin, pekerjaan, dan tingkat pendidikan. Segmen

saluran PT. XYZ Indonesia adalah penjualan langsung (direct selling) dengan sistem

layanan 24 jam store atau kios dan layanan pesan antar melalui pemesanan online

dan telepon. Geografis pembeli PT. XYZ Indonesia tersebar hampir di seluruh

wilayah Indonesia (saat ini mencakup : Bali, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa

Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Sumatera).

Dapat disimpulkan bahwa segmen industri dimana PT. XYZ Indonesia bersaing

adalah produk makanan cepat saji dengan konsumen dari kalangan menengah ke

bawah sampai menengah ke atas, saluran p enjuaan langsung, dan dalam wilay ah

Indonesia

Page 22: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

66

Berikut ini adalah model Lima kekuatan Porter y ang men ganalisis p ersaingan

bisnis pada PT. XYZ Indonesia yang dapat dilihat pada gambar 3.6.

Gambar 3.4 Model Lima Kekuatan Porter PT XYZ Indonesia

1. Persaingan Antarperusahaan Sejenis : High

Di dalam segmen industri PT. XYZ terdapat beberapa perusahaan

sejenis, seperti KFC, A&W, Wendy’s, Texas Fried Chicken, CFC, dan

banyak perusahaan lainnya.

PT. XYZ merupakan salah satu restoran fast food terpopuler di

Indonesia yang memiliki banyak store dan kiosk dengan jumlah sekitar 146

gerai yang tersebar di berbagai daerah Indonesia. Dengan berbagai macam

inovasi menu yang ditawarkan, PT. XYZ memiliki tempat tersendiri di hati

masyarakat. Dengan fasilitas yang ditawarkan oleh PT. XYZ menjadikannya

sebagai salah satu tempat favorit masyarakat dalam menghabiskan waktu

luangnya.

Page 23: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

67

Ada pun pesaing yang se- level dengan PT XYZ antara lain :

- KFC

- A&W

- Texas Fried Chicken

- CFC

Tabel 3.2. Perbandingan PT. XYZ Indonesia dengan Empat Pesaing Utamanya

Berikut adalah gambaran persaingan antara PT. XYZ Indonesia

dengan empat restoran fastfood sejenis yang bersaing di segmen industry ini.

Tabel Perbandingan PT. XYZ Indonesia dengan Empat Pesaing Utamanya

Diantara empat perusahaan sejenis yang telah disebutkan di atas,

berdasarkan tiga faktor utama di atas, yaitu : Jumlah Gerai, Variasi Menu

Produk, dan Sertifikasi Halal, didapatkan bahwa KFC memiliki jumlah store

dan kiosk dengan jumlah yang lebih banyak diantara empat perusahaan

lainnya. PT. XYZ Indonesia berada di posisi terkuat dalam hal variasi menu

produk. Kelima, perusahaan tersebut memiliki sertifikasi halal yang memiliki

faktor kuat dalam keberhasilan industri fast food di Indonesia.

PT. XYZ

Indonesia

KFC A&W Texas

Fried

Chicken

CFC

Jumlah

Gerai

146 430 207 105 277

Variasi

Menu

Produk

34 varian 21 varian 14 varian 32 varian 11 varian

Sertifikasi

Halal

Bersertifikat Bersertifikat Bersertifikat Bersertifikat Bersertifikat

Kekuatan

Brand

(dalam 1-

10 orang)

(10/10)

(10/10)

(2/10)

-

(4/10)

Page 24: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

68

Mengenai kekuatan brand atau branding power, berdasarkan survey

yang dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap masyarakat yang

menjadi target penjualan makanan cepat saji, diperoleh data sebagai berikut :

• 10 orang mengetahui signature phrase dari PT. XYZ

Indonesia

• 10 orang mengetahui signature phrase dari KFC

• 4 dari 10 orang mengetahui signature phrase dari CFC

• 2 dari 10 orang mengetahui signature phrase dari A&W

• Tidak ada yang mengetahui signature phrase dari Texas Fried

Chicken

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Market Leader dalam

industri ini adalah KFC. Hal tersebut terlihat jelas dalam jumlah store dan

kiosk yang dimiliki oleh KFC, banyaknya jumlah store dan kiosk KFC jelas

sangat mempengaruhi revenue yang dihasilkannya.

2. Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru : High

Ketertarikan pesaing baru untuk memasuki segmen industri fast

food ini dapat dikatakan cukup besar, hal tersebut dikarenakan

mudahnya dalam membuka usaha sejenis dengan banyaknya sistem

franchise yang ada di segmen industri ini. Ditambah dengan adanya

peraturan pemerintah yang baru mengenai batasan ekspansi pemain lama

akan sangat menguntungkan bagi pemain baru, hal ini tertera di dalam

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 07/M-DAG/PER/2/2013 tentang

Pengembangan Kemitraan Dalam Waralaba Untuk Jenis Jasa Makanan dan

Minuman.

Selain itu, mudahnya potensi keluar – masuk pemain dalam

segmen industri ini, dapat menjadi suatu keuntungan sendiri bagi para

pemain baru karena tidak adanya tuntutan untuk bertahan di segmen

industri ini, hal tersebut meyebabkan tingginya ketertarikan pemain baru

untuk memasuki segmen industri ini selain karena tingginya minat pasar

dalam industri fast food.

Page 25: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

69

3. Potensi Pengembangan Produk Substitusi : Low - Moderate

Terdapat beberapa produk substitusi di dalam segmen industri

PT. XYZ, yaitu pedagang fast food kaki lima, Es Teller 77, Hoka –

Hoka Bento, J.Co, dan Starbucks Coffee. Produk – produk substitusi

tersebut di kelompokan berdasarkan kategori sebagai berikut :

a. Produk Substitusi Berdasarkan Product Form

Produk substitusi berdasarkan product form merupakan produk

substitusi yang menyerupai produk dari PT. XYZ. Dalam hal

ini pedagang fast food kaki lima termasuk di dalamnya, dimana

produk fast food kaki lima menawarkan harga yang jauh lebih

murah.

b. Produk Substitusi Berdasarkan Product Category

Produk substitusi berdasarkan product category merupakan

produk susbtitusi yang berada dalam jenis yang sama dengan

produk PT. XYZ namun kategori yang berbeda. Dalam hal ini

Es Teller 77, Hoka – Hoka Bento, J.Co, Starbucks Coffee,

dimana produk yang ditawarkan kedua produk substitusi

tersebut juga berada di dalam jenis yang sama yaitu produk

panganan siap saji.

Berdasarkan perbandingan antara PT. XYZ Indonesia dengan

pedagang fast food kaki lima, Es Teller 77, Hoka – Hoka Bento, J.Co,

dan Starbucks Coffee, dapat disimpulkan bahwa persaingan diantara

produk – produk pengganti dengan produk PT. XYZ Indonesia berada di

kisaran rendah hingga cukup. Persaingan tersebut tidaklah

mempengaruhi keberlangsungan bisnis PT. XYZ Indonesia mengingat

banyaknya varian menu yang ditawarkan oleh PT. XYZ Indonesia

dengan kualitas sangat baik dan harga yang terjangkau dan bersaing

dengan lima produsen produk pengganti tersebut.

Page 26: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

70

4. Kekuatan Tawar – Menawar Pemasok : High - Moderate

PT. XYZ Indonesia memiliki dua kategori supplier, yaitu : Major

Supplier dan Small Supplier. Major Supplier adalah supplier yang

memasok hampir seluruh kebutuhan dari PT. XYZ Indonesia, dalam hal

ini supplier tersebut telah ditentukan berdasarkan keputusan dalam

sistem franchise yang ada. Contoh bahan mentah yang dipasok oleh

supplier kategori ini adalah kentang jenis Russet Burbank. Dengan

demikian kekuatan yang dimiliki oleh supplier dalam kategori ini adalah

tinggi.

Sedangkan Small Supplier adalah supplier yang memasok

sebagian kecil kebutuhan PT. XYZ Indonesia. Dimana kantor pusat

XYZ membebaskan setiap region untuk memilih small supplier sesuai

kebutuhan dan kriteria yang diinginkan. Beberapa pemasok lokal yang

ditentukan berdasarkan hasil perbandingan dari tender yang diadakan.

Hal ini menyebabkan PT. XYZ memiliki kekuatan tawar-menawar yang

lebih tinggi dari pemasok lokal dikarenakan PT XYZ dapat memilih

pemasok terbaik berdasarkan kerjasama yang ditawarkan oleh pemasok.

Contoh bahan mentah yang di[asok oleh supplier dalam kategori ini

adalah garam, sayur mayor, telur, dan susu. Dengan kebabasan yang

diberikan untuk memilih small supplier maka kekuatan tawar – menawar

pemasok dalam kategori ini adalah rendah.

Namun PT XYZ juga memiliki beberapa pemasok tetap yang

tidak dapat digantikan posisinya dengan pemasok lainnya. Pada kondisi

ini, kekuatan tawar-menawar PT XYZ lebih rendah dibandingkan

dengan pemasok dikarenakan PT XYZ membutuhkan raw product yang

disediakan oleh pemasok tanpa dapat digantikan dengan raw product

dari pemasok lain.

5. Kekuatan Tawar-Menawar Konsumen : High

Kekuatan tawar-menawar konsumen PT. XYZ Indonesia adalah

tinggi. Hal itu disebabkan karena banyaknya pilihan yang ditawarkan

kepada konsumen dalam segmen industri ini. Konsumen dapat

membandingkan harga dan kualitas produk antar setiap perusahaan

Page 27: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

71

sejenis maupun perusahaan yang menghadirkan produk pengganti sebelum

melakukan pembelian.

Melalui analisis kompetitif model lima kekuatan porter maka dapat

disimpulkan bahwa PT. XYZ Indonesia berada dalam industri yang sangat

kompetitif. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan tingginya ancaman akan masuknya

pendatang baru, kekuatan tawar-menawar pemasok yang tergolong menengah, dan

tingginya kekuatan tawar – menawar konsumen.

3.4. Analisis Kompetitif PEST

Faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi yang dapat mempengaruhi

perusahaan, antara lain:

• Faktor Politik

Faktor politik merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh

terhadap stabilitas dan eksistensi PT. XYZ Indonesia. Syarat utama agar

bisnis waralaba seperti PT. XYZ Indonesia dapat berkembang adalah dengan

memenuhi kepastian hukum yang ditetapkan oleh pemerintah. Berikut adalah

beberapa peraturan dan kebijakan pemerintah yang mengikat bisnis waralaba

di Indonesia:

1. PP (Peraturan Pemerintah) Republik Indonesia Nomor 42 tahun

2007 tentang Waralaba.

Peraturan pemerintah ini merupakan pengganti PP Nomor 16

tahun 1997 tentang Waralaba. Peraturan ini dengan tegas

menetapkan bahwa bisnis waralaba harus memenuhi syarat dan

membuktikan profitabilitas serta keunukan usahanya. Selain itu,

pemberi waralaba (pewaralaba) dan penerima waralaba

(terwaralaba) harus mendaftarkan usahanya ke Departemen

Perdagangan paling lambat 1 tahun sejak PP No. 42/ 2007 ini

diberlakukan. Bila tidak, maka akan dikenakan sanksi berupa

denda sebesar Rp 100.000.000 atau oencabutan STPW (Surat

Tanda Pendaftaran Usaha Waralaba).

2. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No.

259/MPP/KEP/7/1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan

Pendaftaran Usaha Waralaba.

Page 28: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

72

Ketentuan pemerintah mengatur hal-hal minimal yang harus ada

dalam suatu perjanjian waralaba.

3. Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 31/M-

DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba.

4. Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten.

5. Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.

6. Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.

Sekarang, semakin banyak kepastian hukum yang mendukung bisnis

waralaba di Indonesia. Namun demikian, agar dapat melanjutkan kegiatan

bisnisnya dan berkembang, bisnis waralaba harus mengikuti peraturan dan

kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah. Sebagai contoh, PT. XYZ

Indonesia memiliki sertifikat NKV (Nomor Kontrol Veteriner) untuk daging

yang dijual. Menteri Pertanian menetapkan NKV sebagai bukti tertulis yang

sah bahwa telah dipenuhinya persyaratan higiene sanitasi sebagai kelayakan

dasar jaminan keamanan pangan asal hewan yang dikeluarkan PT. XYZ

Indonesia.

• Faktor Ekonomi

Kondisi ekonomi di Indonesia sangatlah mempengaruhi keberlangsungan

bisnis waralaba yang bergerak dalam industri fast food, seperti PT XYZ

Indonesia. Sebagai contoh berikut adalah inflasi dan penurunan nilai mata

uang:

1. Tingginya tingkat inflasi di Indonesia berdampak pada semakin

mahalnya harga bahan makanan. BPS (Badan Pusat Statistik)

mencatat laju inflasi 2013 yang mencapai 8,38%, dengan inflasi pada

Desember 2013 mencapai 0.55%. PT XYZ sebagai bisnis waralaba

yang bergerak dalam industri fast food tentu mendapat pengaruh dari

tingginya laju inflasi ini. Harga pembelian bahan mentah menjadi

meningkat dan berdampak terhadap kemungkinan kenaikan harga jual

produk atau penurunan profit perusahaan

2. Apabila nilai rupiah melemah maka akan berpengaruh terhadap

pembelian beberapa bahan baku PT XYZ. Hal ini dikarenakan

beberapa bahan baku yang digunakan oleh PT. XYZ Indonesia masih

Page 29: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

73

3. diimpor sesuai dengan standar franchise yang telah ditetapkan. Nilai

rupiah yang melemah berdampak pada naiknya harga produk impor

sehingga memungkinkan untuk mempengaruhi total profit yang

didapat oleh PT XYZ Indonesia.

• Faktor Sosial

Masyarakat sebagai konsumen merupakan faktor penentu

keberhasilan bisnis waralaba fast food seperti PT XYZ. Kebiasaan dan trend

masyarkat dalam mengonsumsi jenis makanan tertentu sangat berpengaruh

terhadap hasil penjualan PT XYZ. Selama kuartal I/ 2009, sebanyak 54%

masyarakat Jakarta membeli makanan cepat saji. Angka ini meningkat bila

dibandingkan dengan dua tahun lalu sebelumnya, yaitu hanya 48% penduduk

Jakarta yang mengaku pernah membeli makanan cepat saji. Konsumen

makanan cepat saji merk asing seperti PT XYZ juga didominasi oleh

kalangan muda yang memiliki kisaran usia 14-24 tahun dan 25-34 tahun.

Pada Juni 2010, tercatat PT XYZ mampu menyerap 30.000 pengunjung/

bulan dengan rata-rata spending per konsumen Rp 25.000 sampai Rp 50.000.

Indikasi ini menunjukkan adanya peluang besar bisnis waralaba fast food.

Namun, dibalik trend makanan cepat saji yang dapat dimanfaatkan

oleh PT. XYZ Indonesia terdapat satu kekhawatiran. Dewasa ini mindset

masyarakat Indonesia akan makanan sehat juga semakin meningkat. Hal ini

menyebabkan masyarakat mulai menghindari mengonsumsi makanan cepat

saji seperti yang ditawarkan oleh PT XYZ. Dengan semakin luasnya

kesadaran masyarakat akan makanan sehat akan berdampak pada hasil

penjualan PT XYZ.

Selain pengaruh yang ditimbulkan dari kebiasaan dan trend

masyarakat dalam mengonsumsi makanan, CSR (Corporate Social

Responsibility) atau tanggung jawab sosial suatu industri juga menjadi faktor

yang penting di masyarakat pada masa kini. Suatu industri dituntut secara

moral untuk memiliki tanggung jawab terhadap seluruh pemangku

kepentingan, diantaranya adalah konsumen, pemegang saham, komunitas,

dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Salah satu

bentuk CSR yang telah dilakukan PT. XYZ Indonesia adalah membangun

sebuah rumah penampungan bagi anak-anak dan orang tua yang harus

Page 30: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

74

mendapat perawatan rumah sakit, dan memberikan biaya pengobatan gratis.

Program ini memberikan citra baik PT XYZ kepada masyarakat.

• Faktor Teknologi

Saat ini PT. XYZ Indonesia telah menggunakan sistem

terintegrasi dengan SOP (Standard Operating Procedures) yang jelas

sehingga dapat membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatan

bisnisnya, terutama dalam kegiatan penjualan produk dan pembelian

bahan mentah.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga mendorong PT

XYZ untuk terus menyesuaikan penggunaan teknologi yang diterapkan

dalam perusahaan. Sebagai salah satu contohnya, pada September 2013,

PT XYZ menggandeng bank dengan jumlah kartu terbesar di Indonesia

untuk menyediakan layanan transaksi non-tunai. Pemanfaatan teknologi

dalam proses pembayaran ini memangkas antrian pembayaran di kasir

dan juga memberikan kemudahan serta kenyamanan bagi pelanggan

dalam melakukan pembayaran.

Namun dibalik pemanfaatan teknologi berkembang tersebut,

terdapat satu kelemahan yaitu kurangnya teknologi yang menunjang

pemenuhan kebutuhan informasi pihak eksekutif dari PT XYZ

Indonesia. Kompleksitas dan kuantitas data perusahaan yang tidak

sedikit mempengaruhi lamanya penggunaan waktu dalam menganalisis

dan mengelompokkan data yang berguna dalam pengambilan keputusan

strategis perusahaan. Pemanfaatan teknologi diharapkan dapat menjadi

solusi atas permasalahan tersebut

Page 31: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

75

3.5. Analisis Tahap Masukan

3.5.1. Evaluasi Faktor Eksternal PT XYZ Indonesia

Dalam melakukan evaluasi faktor eksternal, data-data dikumpulkan dari hasil

wawancara dengan pihak eksekutif PT. XYZ Indonesia dan analisis industri. Faktor

eksternal dikelompokkan menjadi 2, yaitu peluang (opportunities) dan ancaman

(threats).

Setelah menganalisis dan menentukan faktor apa saja yang menjadi peluang

dan menjadi ancaman bagi PT XYZ Indonesia, selanjutnya ditentukan pembobotan

terhadap tinggi rendahnya pengaruh dari faktor tersebut terhadap keberlangsungan

bisnis PT XYZ Indonesia.

Penyebaran kuisioner dilakukan kepada 10 pihak eksekutif PT XYZ yang

menjadi responden dalam penelitian ini. Responden diminta untuk memberikan

angka 1 sampai 5 untuk setiap faktor yang menjadi peluang dan ancaman bagi PT

XYZ. Dimana angka 1 diberikan untuk faktor yang paling tidak berpengaruh dan

angka 5 diberikan untuk faktor yang paling berpengaruh bagi kelangsungan bisnis

perusahaan. Berikut dapat dilihat pada tabel 3.3. rangkuman dari penilaian responden

yang didapat dari pengisisan kuisioner yang telah dilakukan

Page 32: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

76

:Tabel 3.3. Rangkuman Kuisioner Faktor Ekternal yang Mempengaruhi PT. XYZ Indonesia

Key External Factors Responden 1 (X1)

Responden 2 (X2)

Responden 3 (X3)

Responden 4 (X4)

Responden 5 (X5)

Responden 6 (X6)

Responden 7 (X7)

Responden 8 (X8)

Responden 9 (X9)

Responden 10 (X10)

Total (∑XiEj)

Opportunities 1. Tren masyarakat

dalam mengonsumsi makanan cepat saji (E1)

5 5 5 5 3 5 4 4 3 4 43

2. Perkembangan teknologi informasi yang dapat mendukung proses pengambilan keputusan eksekutif usaha waralaba (E2)

3 4 3 5 5 3 5 5 3 5 41

3. Potensi perluasan pasar (E3)

5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 47

4. Perkembangan inovasi dalam pelayanan makanan cepat saji (E4)

3 5 5 4 5 5 5 5 4 5 46

Page 33: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

77

Key External Factors Responden 1 (X1)

Responden 2 (X2)

Responden 3 (X3)

Responden 4 (X4)

Responden 5 (X5)

Responden 6 (X6)

Responden 7 (X7)

Responden 8 (X8)

Responden 9 (X9)

Responden 10 (X10)

Total (∑XiEj)

5. Loyalitas partner bisnis, seperti pemasok dan distributor bahan mentah (E5)

1 4 1 4 5 5 5 5 3 5 38

Threats 6. Tren dalam

mengonsumsi healthy food dan kesadaran hidup sehat masyarakat (E1)

5 3 1 2 4 2 5 3 4 4 33

7. Perubahan kebijakan pemerintah dalam kurun waktu tertentu (E2)

3 5 1 3 4 2 4 3 2 3 30

8. Inflasi dan penurunan nilai tukar mata uang (E3)

3 2 2 4 5 4 4 3 1 5 33

Page 34: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

78

Key External Factors Responden 1 (X1)

Responden 2 (X2)

Responden 3 (X3)

Responden 4 (X4)

Responden 5 (X5)

Responden 6 (X6)

Responden 7 (X7)

Responden 8 (X8)

Responden 9 (X9)

Responden 10 (X10)

Total (∑XiEj)

9. Munculnya restoran cepat saji lokal di Indonesia sehingga kecenderungan masyarakat untuk membeli produk substitusi meningkat (E4)

4 2 5 4 4 3 2 4 4 4 36

10. Kompetisi yang tinggi diantara restoran sejenis (E5)

5 4 3 5 5 4 5 5 3 4 43

Total (∑(∑XiEj)) 390

Page 35: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

79

Dari hasil penilaian responden tersebut, kemudian dilakukan penghitungan

dengan metode weighted average, sehingga didapat fungsi penghitungan bobot untuk

setiap faktor internal adalah sebagai berikut:

Pembobotan faktor – faktor yang menjadi peluang dan menjadi ancaman bagi

PT. XYZ Indonesia dapat di lihat pada tabel 3.4. EFE Matrix PT XYZ Indonesia.

Tabel 3.4. EFE Matrix PT XYZ Indonesia

Key External Factors Weight Rating Weighted

Score

Opportunities

1. Tren masyarakat dalam mengonsumsi

makanan cepat saji

0.11 4 0.44

2. Perkembangan teknologi informasi yang

dapat mendukung proses pengambilan

keputusan eksekutif usaha waralaba

0.11 3 0.33

3. Potensi perluasan pasar 0.12 4 0.48

4. Perkembangan inovasi dalam pelayanan

makanan cepat saji

0.12 3 0.36

5. Loyalitas partner bisnis, seperti pemasok dan

distributor bahan mentah

0.10 2 0.20

Threats

6. Tren dalam mengonsumsi healthy food dan

kesadaran hidup sehat masyarakat

0.08 4 0.32

7. Perubahan kebijakan pemerintah dalam kurun

waktu tertentu

0.08 2 0.16

8. Inflasi dan penurunan nilai tukar mata uang 0.08 4 0.32

Page 36: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

80

Key External Factors Weight Rating Weighted

Score

Threats

9. Munculnya restoran cepat saji lokal di

Indonesia sehingga kecenderungan

masyarakat untuk membeli produk substitusi

meningkat

0.09 3 0.27

10. Kompetisi yang tinggi diantara restoran

sejenis

0.11 4 0.44

TOTAL 1.00 3.32

Total nilai tertimbang sebesar 3.32 menunjukkan bahwa perusahaan

memberikan respon yang sangat baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam

industriny a.

3.5.2. Evaluasi Faktor Internal PT XYZ Indonesia

Dalam melakukan evalu asi faktor internal, data-data d ikump ulkan dar i

hasil wawancara den gan PT. XYZ Indonesia dan analisis industri. Faktor Internal

dikelompokkan menjadi 2, y aitu kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness).

Setelah menganalisis dan menentukan faktor apa saja yang menjadi kekuatan

dan kelemahan bagi PT XYZ Indonesia, selanjutnya ditentukan pembobotan

terhadap tinggi rendahnya pengaruh dari faktor tersebut terhadap keberlangsungan

bisnis PT XYZ Indonesia.

Penyebaran kuisioner dilakukan kepada 10 pihak eksekutif PT XYZ yang

menjadi responden dalam penelitian ini. Responden diminta untuk memberikan

angka 1 sampai 5 untuk setiap faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi PT

XYZ. Dimana angka 1 diberikan untuk faktor yang paling tidak berpengaruh dan

angka 5 diberikan untuk faktor yang paling berpengaruh bagi kelangsungan bisnis

perusahaan. Berikut dapat dilihat pada tabel 3.4. rangkuman dari penilaian responden

yang didapat dari pengisisan kuisioner yang telah dilakukan:

Page 37: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

Tabel 3.5. Rangkuman Kuisioner Faktor Internal yang Mempengaruhi PT. XYZ Indonesia

Key Internal Factors Responden 1 (Y1)

Responden 2 (Y2)

Responden 3 (Y3)

Responden 4 (Y4)

Responden 5 (Y5)

Responden 6 (Y6)

Responden 7 (Y7)

Responden 8 (Y8)

Responden 9 (Y9)

Responden 10 (Y10)

Total (∑YiIj)

Strength 1. Menu produk yang

khas dan beragam dengan kualitas terjamin

5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 47

2. Fasilitas layanan store, drive-thru, dan delivery 24 jam

3 4 4 5 5 4 5 5 1 5 41

3. Harga produk terjangkau dan bersaing

5 3 5 5 5 5 4 5 4 5 46

4. Strategi penjualan yang baik sehingga hasil penjualan produk terus meningkat meskipun ditengah krisis global

3 4 5 5 5 5 4 5 3 5 44

5. Lokasi store strategis dan tersebar di berbagai kota di Indonesia

4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 47

81

Page 38: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

82

Key Internal Factors Responden 1 (Y1)

Responden 2 (Y2)

Responden 3 (Y3)

Responden 4 (Y4)

Responden 5 (Y5)

Responden 6 (Y6)

Responden 7 (Y7)

Responden 8 (Y8)

Responden 9 (Y9)

Responden 10 (Y10)

Total (∑YiIj)

6. Stabilitas dan eksistensi produk perusahaan yang baik di masyarakat

3 4 2 3 5 3 4 5 4 4 37

7. Marketing plan yang sederhana dan menarik serta disesuaikan dengan tren

5 4 3 3 5 3 4 5 4 4 40

8. Memiliki sistem franchise dengan SOP (Standard Operating Procedure) yang jelas

5 4 5 3 5 4 5 5 5 5 46

9. Kepemilikian sertifikasi NKV dan Halal

5 5 5 4 5 3 5 5 3 5 45

Page 39: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

Key Internal Factors Responden 1 (Y1)

Responden 2 (Y2)

Responden 3 (Y3)

Responden 4 (Y4)

Responden 5 (Y5)

Responden 6 (Y6)

Responden 7 (Y7)

Responden 8 (Y8)

Responden 9 (Y9)

Responden 10 (Y10)

Total (∑YiIj)

10. Perusahaan mengikuti perkembangan teknologi dalam menjalankan bisnisnya

3 5 5 4 5 4 4 5 4 5 44

Weaknesses 11. Perbedaan produk

dengan pesaing tidak signifikan

1 5 3 3 5 1 2 5 1 4 30

12. Delivery cost bahan mentah disamaratakan untuk setiap store dengan lokasi berbeda

3 4 2 3 5 3 4 5 4 4 37

13. Promosi terkesan ditargetkan hanya untuk golongan tertentu

2 2 3 4 5 3 4 3 2 4 32

14. Inovasi produk jarang dilakukan

3 3 5 4 5 5 4 4 4 3 40

83

Page 40: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

82

Key Internal Factors Responden 1 (Y1)

Responden 2 (Y2)

Responden 3 (Y3)

Responden 4 (Y4)

Responden 5 (Y5)

Responden 6 (Y6)

Responden 7 (Y7)

Responden 8 (Y8)

Responden 9 (Y9)

Responden 10 (Y10)

Total (∑YiIj)

15. Kekuatan tawar-menawar terhadap beberapa pemasok tetap yang relatif rendah

5 3 3 3 5 2 5 5 5 3 39

Total (∑(∑YiIj)) 615

84

Page 41: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

85

Dari hasil penilaian responden tersebut, kemudian dilakukan penghitungan dengan

metode weighted average, sehingga didapat fungsi penghitungan bobot untuk setiap

faktor internal adalah sebagai berikut:

Pembobotan faktor – faktor yang menjadi kekuatan dan menjadi kelemahan

bagi PT. XYZ Indonesia dapat di lihat pada tabel 3.6. IFE Matrix PT XYZ Indonesia.

Tabel 3.6. IFE Matrix PT XYZ Indonesia

Key Internal Factors Weight Rating Weighted

Score

Strengths

1. Menu produk yang khas dan beragam dengan

kualitas terjamin

0.08 4 0.32

2. Fasilitas layanan store, drive-thru, dan

delivery 24 jam

0.07 4 0.28

3. Harga produk terjangkau dan bersaing 0.07 4 0.28

4. Strategi penjualan yang baik sehingga hasil

penjualan produk terus meningkat meskipun

ditengah krisis global

0.07 4 0.28

5. Lokasi store strategis dan tersebar di berbagai

kota di Indonesia

0.08 4 0.32

6. Stabilitas dan eksistensi produk perusahaan

yang baik di masyarakat

0.06 3 0.18

7. Marketing plan yang sederhana dan menarik

serta disesuaikan dengan tren

0.07 4 0.28

Page 42: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

86

Key Internal Factors Weight Rating Weighted

Score

Strengths

8. Memiliki sistem franchise dengan SOP

(Standard Operating Procedure) yang jelas

0.07 3 0.21

9. Kepemilikian sertifikasi NKV dan Halal 0.07 4 0.28

10. Perusahaan mengikuti perkembangan

teknologi dalam menjalankan bisnisnya

0.07 3 0.21

Weaknesses

11. Perbedaan produk dengan pesaing tidak

signifikan

0.05 1 0.05

12. Delivery cost bahan mentah disamaratakan

untuk setiap store dengan lokasi berbeda

0.06 1 0.06

13. Promosi terkesan ditargetkan hanya untuk

golongan tertentu

0.05 2 0.10

14. Inovasi produk jarang dilakukan 0.07 2 0.14

15. Kekuatan tawar-menawar terhadap beberapa

pemasok tetap yang relatif rendah

0.06 2 0.12

TOTAL 1.00 3.11

Total nilai tertimbang sebesar 3.11 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki

posisi internal yang sangat kuat dan baik.

Page 43: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

87

3.5.3. Competitive Profile Matrix

Competitive Profile Matrix (CPM) bertujuan untuk mengidentifikasi kompetitor

utama serta faktor penentu keberhasilan (CSF / Critical Success Factor) yang

menjadi kekuatan dan kelemahan PT XYZ. Faktor penentu keberhasilan dan

kompetitor utama didapat dari hasil analisis industri dan wawancara dengan pihak

eskskutif PT XYZ.

Tabel 3.7. CPM PT. XYZ Indonesia

Critical

Success

Factors

Weight PT XYZ KFC A&W

Rating Weighted

Score

Rating Weighted

Score

Rating Weighted

Score

Ciri khas,

keragaman,

dan kualitas

produk

0.10 4 0.40 4 0.40 3 0.30

Fasilitas

layanan

pembelian

produk

0.15 4 0.60 4 0.60 3 0.45

Daya saing

harga

0.15 2 0.30 4 0.60 3 0.45

Lokasi

strategis store

0.07 3 0.21 4 0.28 2 0.14

Stabilitas dan

eksistensi

0.04 3 0.12 4 0.16 2 0.08

Marketing

plan

0.07 3 0.21 4 0.28 1 0.07

Inovasi

produk

0.07 4 0.28 4 0.28 2 0.14

Page 44: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

88

Critical

Success

Factors

Weight PT XYZ KFC A&W

Rating Weighted

Score

Rating Weighted

Score

Rating Weighted

Score

Standarisasi

dan sertifikasi

0.05 4 0.20 4 0.20 4 0.20

Pengaturan

pengiriman

bahan mentah

0.05 2 0.10 4 0.20 2 0.10

EIS 0.15 2 0.30 3 0.45 1 0.15

Infrastruktur

IT

0.10 3 0.30 3 0.30 3 0.30

Total 1.00 3.02 3.75 2.83

Dari tabel 3.6. di atas maka dapat di simpulkan bahwa PT. XYZ Indonesia berada di posisi ke dua setelah KFC yang merupakan pesaing terkuatnya, dan pesaing terlemah adalah A&W. Secara berurutan total nilai tertimbangnya adalah sebagai berikut : 3.75, 3.02, dan 2.83.Serta terdapat sebelas faktor kritis di dalam industri ini.

3.6. Analisis Tahap Pencocokan

3.6.1. Matriks SWOT

M atriks SWOT digunakan untuk men cocokkan faktor eksternal (opportunities—

O dan threats—T) dan f aktor internal (strengths—S dan weakness—W) dari PT.

XYZ Indonesia.

Berikut Matriks SWOT beserta p erumusan strategi alternatif untuk PT XYZ

Indonesia.

Page 45: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

89

Tabel 3.8. Matriks SWOT PT XYZ Indonesia

Strengths (S) Weakness (W)

1. Menu produk yang khas dan beragam

dengan kualitas terjamin

1. Perbedaan produk dengan pesaing tidak

signifikan

2. Fasilitas layanan store, drive-thru dan

delivery 24 jam

2. Delivery cost bahan mentah disamaratakan

untuk setiap store dengan lokasi berbeda

3. Harga produk terjangkau dan bersaing 3. Promosi terkesan ditargetkan untuk golongan

tertentu

4. Strategi penjualan yang baik sehingga hasil

penjualan produk terus meningkat

meskipun ditengah krisis global

4. Inovasi produk jarang dilakukan

5. Lokasi store strategis dan tersebar

diberbagai kota di Indonesia

5. Kekuatan tawar-menawar terhadap beberapa

pemasok tetap yang relatif rendah

6. Stabilitas dan eksistensi produk perusahaan

yang baik di masyarakat

Page 46: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

90

Strengths (S) Weakness (W)

7. Marketing plan yang sederhana dan

menarik serta disesuaikan dengan tren

8. Memiliki sistem franchise dengan SOP

yang jelas

9. Kepemilikian sertifikasi NKV dan Halal

10. Perusahaan mengikuti perkembangan

teknologi dalam menjalankan bisnisnya

Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO

1. Tren masyarakat dalam mengonsumsi

makanan cepat saji

1. Melakukan inovasi terhadap penawaran

bonus atau discount dan pemberian

product gift dalam setiap pembelian

produk. (S7, O4)

1. Melakukan ekspansi penawaran produk

terhadap target pasar menengah ke bawah

dengan tetap mempertimbangkan kualitas

dan selera pasar. (W3, O3)

2. Perkembangan teknologi informasi yang

dapat mendukung proses pengambilan

keputusan eksekutif usaha waralaba

2. Penerapan teknologi yang mengikuti

perkembangan sehingga dapat

memudahkan pengelolaan bisnis PT XYZ

Indonesia. (S10, O2)

2. Membangun sistem dalam mengelola

penentuan delivery cost bahan mentah untuk

setiap store. (W2, O2)

Page 47: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

91

Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO

3. Potensi perluasan pasar 3. Mempertahankan dan meningkatkan

sistem franchise yang telah ada

sehingga dapat menarik partner bisnis

lebih banyak. (S8, O5)

3. Memperkuat ciri khas produk yang tidak

dimiliki dan berbeda dengan restoran fast

food lainnya. (W1, O1)

4. Perkembangan inovasi dalam pelayanan

makanan cepat saji

4. Melakukan inovasi dan pengembangan

produk sehingga dapat meningkatkan daya

beli konsumen dan memiliki signature yang

kuat di dalam benak masyarakat. (W4, O4)

5. Loyalitas partner bisnis, seperti

pemasok dan distributor bahan mentah

Threats (T) Strategi ST Strategi WT

1. Tren dalam mengonsumsi healthy food

dan kesadaran hidup sehat masyarakat

1. Menawarkan menu produk dengan

penggunaan bahan – bahan berkualitas

organik. (S1, T1)

1. Membuat sebuah program yang

berorientasi untuk meningkatkan loyalitas

konsumen, seperti member card. (W1, T5)

Page 48: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

92

Threats (T) Strategi ST Strategi WT

2. Perubahan kebijakan pemerintah dalam

kurun waktu tertentu

3. Inflasi dan penurunan nilai tukar mata

uang

2. Melakukan forecasting atau peramalan untuk

penjualan produk selama 2 tahun kedepan

dengan memperhatikan aspek-aspek yang

mempengaruhi seperti penawaran harga

bahan mentah dari supplier, delivery cost

bahan mentah, dan lainnya. Sehingga hal ini

dapat mencegah dan meminimalisir kerugian

yang mungkin dialami perusahaan. (W2, T3)

4. Munculnya restoran cepat saji local di

Indonesia sehingga kecendrungan

masyarakat untuk membeli produk

substitusi meningkat

5. Kompetisi yang tinggi diantara restoran

sejenis

Page 49: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

93

3.6.2. Matriks IE

M atriks IE (Internal-External) didasari pada dua dimensi kunci, yaitu total

nilai tertimbang IFE pada sumbu x d an total nilai tertimbang EFE p ada sumbu y

p ada analisis tahap masukan, dip eroleh nilai tertimban g EFE sebesar 3,32 d an IFE

seb esar 3,11. M atriks IE PT. XYZ Indonesia dap at dilihat sebagai ber ikut:

Gambar 3.7. IE Matrix PT. XYZ Indonesia

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa PT. XYZ Indonesia memiliki posisi

internal dan eksternal rata-rata yang sama kuatnya, sehingga berada pada sel I

(berada pada lingkaran hijau) yang berarti dapat dikatagorikan sebagai strategi

tumbuh dan kembangkan. Hal tersebut dapat didukung dengan dilakukan strategi

intensif seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk

atau strategi integratif seperti backward, forward, atau horizontal integration

(integrasi kebelakang, integrasi kedepan, atau integrasi horisontal).

Page 50: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

94

3.6.3. Grand Strategy Matrix

Gambar 3.8. Grand Strategy Matrix PT. XYZ Indonesia

Pada Grand Strategy Matrix, PT. XYZ Indonesia berada pada kuadran I.

Strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan ini adalah tetap terus berkonsentrasi

pada pasar saat ini (penetrasi pasar dan pengembangan pasar) dan produk saat ini

(pengembangan produk). Integrasi ke belakang, kedepan, atau horizontal juga dapat

menjadi strategi yang efektif. Diversifikasi konsentrik dapat digunakan untuk

mengurangi resiko lini produk yang sempit. Strategi yang memungkinkan dan cocok

bagi PT. XYZ Indonesia untuk diimplementasikan adalah penetrasi pasar,

pengembangan produk, atau integrasi ke belakang (backward integration).

3.7. Analisis Tahap Keputusan : Matriks QS PM

Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) digunakan untuk

memungkinkan evaluasi alternatif strategi bagi PT. XYZ Indonesia secara objektif

dan melalui penilaian intuitif yang baik, berdasarkan faktor keberhasilan kunci

internal dan eksternal yang telah didefenisikan pada tahap sebelumnya. Keseluruhan

analisis yang telah dilakukan pada tahap pencocokan menghasilkan tiga alternatif

strategi yang paling dominan, memungkinkan, dan disarankan untuk dievaluasi lebih

lanjut, yakni:

Page 51: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

95

1. Strategi penetrasi pasar, yaitu meningkatkan pangsa pasar produk PT. XYZ

Indonesia saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar dan tidak hanya

terkesan diperuntukkan bagi kalangan menengah atas. Penetrasi pasar dapat

dilakukan dengan meningkatkan jumlah iklan dan menawarkan promosi produk

dengan target pasar yang lebih meluas, serta mempertahankan dan meningkatkan

layanan penjualan produk pada PT XYZ Indonesia.

2. Strategi pengembangan produk, yaitu melakukan inovasi secara berkala terhadap

menu produk yang dimiliki oleh PT. XYZ Indonesia sehingga dapat memiliki

lebih banyak signature product dan tidak kalah saing dengan produk -produk dari

restoran sejenis. Hal ini dapat dilakukan dengan terus mengeksplorasi dan

menganalisis selera pasar yang sedang menjadi trend di kalangan target saat ini.

Selain itu dengan terus mengontrol dan mempertahankan kualiats produk yang

telah ada.

3. Backward integration (integrasi kebelakang), yaitu meningkatkan kontrol atas

pemasok perusahaan. Persaingan global mendesak perusahaan untuk mengurangi

jumlah pemasok dan mengharapkan pelayanan dan kualitas yang lebih baik dari

pemasok. PT XYZ dapat menjalankan strategi ini dengan melakukan forecasting

atau peramalan produk yang dijual untuk 2 tahun kedepan dengan

memperhatikan penawaran harga dari pemasok. Dengan begitu PT XYZ dapat

mengontrol pengaruh perubahan harga bahan mentah dan delivery cost bahan

mentah, serta memilih supplier yang memberikan penawaran harga terbaik

dengan jangka waktu yang memadai.

Hasil analisis Matriks QSPM dapat dilihat pada tabel 3.9. Matriks QSPM PT

XYZ Indonesia.

Page 52: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

96

Tabel 3.9. Matriks QSPM PT XYZ Indonesia

Strategies Alternatives

Penetrasi Pasar Pengembangan Produk Backward Integration

Key Factors Weight AS TAS AS TAS AS TAS

Opportunities

1. Tren masyarakat dalam

mengonsumsi makanan cepat

saji

0.11 4 0.44 2 0.22 1 0.11

2. Perkembangan teknologi

informasi yang dapat

mendukung proses

pengambilan keputusan

eksekutif usaha waralaba

0.11 1 0.11 3 0.33 4 0.44

Page 53: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

97

Strategies Alternatives

Penetrasi Pasar Pengembangan Produk Backward Integration

Key Factors Weight AS TAS AS TAS AS TAS

3. Potensi perluasan pasar 0.12 4 0.48 2 0.24 1 0.12

Opportunities

4. Perkembangan inovasi dalam

pelayanan makanan cepat

saji

0.12 3 0.36 2 0.24 1 0.12

5. Loyalitas partner bisnis,

seperti pemasok dan

distributor bahan mentah

0.10 2 0.20 1 0.10 4 0.40

Threats

1. Tren dalam mengonsumsi

healthy food dan kesadaran

hidup sehat masyarakat

0.08 4 0.32 3 0.24 1 0.08

2. Perubahan kebijakan

pemerintah dalam kurun

waktu tertentu

0.08 - - - - - -

Page 54: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

98

Strategies Alternatives

Penetrasi Pasar Pengembangan Produk Backward Integration

Key Factors Weight AS TAS AS TAS AS TAS

Threats

3. Inflasi dan penurunan nilai

tukar mata uang

0.08 3 0.24 2 0.16 4 0.32

4. Munculnya restoran cepat

saji lokal di Indonesia

sehingga kecendrungan

masyarakat untuk membeli

produk substitusi meningkat

0.09 4 0.36 3 0.27 1 0.09

5. Kompetisi yang tinggi

diantara restoran sejenis

0.11 4 0.44 3 0.33 1 0.11

TOTAL 1.00

Page 55: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

99

Strategies Alternatives

Penetrasi Pasar Pengembangan Produk Backward Integration

Key Factors Weight AS TAS AS TAS AS TAS

Strengths

1. Menu produk yang khas dan

beragam dengan kualitas

terjamin

0.08 4 0.24 3 0.24 1 0.08

2. Fasilitas layanan store, drive-

thru dan delivery 24 jam

0.07 - - - - - -

3. Harga produk terjangkau dan

bersaing

0.07 4 0.28 2 0.14 1 0.07

4. Strategi penjualan yang baik

sehingga hasil penjualan

produk terus meningkat

meskipun ditengah krisis

global

0.07 - - - - - -

5. Lokasi store strategis dan

tersebar diberbagai kota

0.08 4 0.32 2 0.16 3 0.24

Page 56: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

100

Strategies Alternatives

Penetrasi Pasar Pengembangan Produk Backward Integration

Key Factors Weight AS TAS AS TAS AS TAS

Strengths

6. Stabilitas dan eksistensi

produk perusahaan yang baik

di masyarakat

0.06 - - - - - -

7. Marketing plan yang

sederhana dan menarik serta

disesuaikan dengan tren

0.07 4 0.28 3 0.21 1 0.07

8. Memiliki sistem franchise

dengan SOP yang jelas

0.07 1 0.07 2 0.14 4 0.28

9. Kepemilikian sertifikasi

NKV dan Halal

0.07 - - - - - -

10. Perusahaan mengikuti

perkembangan teknologi

dalam menjalankan bisnisnya

0.07 2 0.14 3 0.21 4 0.28

Page 57: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

101

Strategies Alternatives

Penetrasi Pasar Pengembangan Produk Backward Integration

Key Factors Weight AS TAS AS TAS AS TAS

Weakness

1. Perbedaan produk dengan

pesaing tidak signifikan

0.05 4 0.20 3 0.15 1 0.05

2. Delivery cost bahan mentah

disamaratakan untuk setiap

store dengan lokasi berbeda

0.06 1 0.06 2 0.12 4 0.24

3. Promosi terkesan ditargetkan

hanya untuk golongan

tertentu

0.05 4 0.20 2 0.10 1 0.05

4. Inovasi produk jarang

dilakukan

0.07 4 0.28 3 0.21 1 0.07

5. Kekuatan tawar-menawar

terhadap beberapa pemasok

tetap yang relatif rendah

0.06 1 0.06 2 0.12 4 0.24

TOTAL 1.00 5.08 3.93 2.79

Page 58: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

102

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah total nilai daya tarik (STAS)

untuk strategi penetrasi pasar memiliki total daya tarik sebesar 5.08, strategi

pengembangan produk sebesar 3.93, dan strategi backward integration sebesar

2.79. Hal ini menunjukkan bahwa strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk

merupakan strategi yang paling menarik bagi PT. XYZ Indonesia dibandingkan

dengan strategi backward integration.

Upaya yang dapat dilakukan untuk menerapkan penetrasi pasar yang berhasil

adalah mendorong lebih banyak konsumen dipasar agar memilih produk PT XYZ

dibandingkan dengan produk dari restoran cepat saji lainnya dan meningkatkan

intensitas pembelian produk yang dilakukan oleh konsumen. Hal ini dapat dilakukan

dengan cara meningkatkan jumlah store, meningkatkan usaha publikasi, menawarkan

promosi seperti diskon dan pemberian hadiah dalam setiap pembelian produk serta

menjalankan strategi harga produk yang kompetitif dengan melakukan peramalan

atau forecasting yang memperhitungkan aspek penawaran harga dan delivery cost

dari bahan mentah. Sedangkan untuk menerapkan pengembangan produk yang

berhasil yang dapat dilakukan adalah mengembangkan produk sesuai dengan selera

masyarakat yang didapat dari hasil analisis terhadap penjualan produk yang telah

berjalan dan juga analisis terhadap selera target masyarakat yang dituju oleh

perusahaan.

Pengembangan EIS (Executive Information System) dinilai sebagai alat yang

dapat mendukung PT XYZ untuk menjalankan strategi penetrasi pasar dan

pengembangan produk. EIS yang dikembangkan dengan menggunakan teknologi

berbasis web ini mencakup laporan dari profit, penjualan produk dari setiap store

yang dimiliki PT XYZ dan hasil peramalam atau forecasting untuk produk yang

dijual dan yang akan dirilis. Hal ini bertujuan agar PT XYZ dapat mengendalikan

profit yang akan didapat perusahaan dari penjualan produk yang dilakukan dan juga

dapat meminimalisir kerugian yang mungkin dialami perusahaan serta diharapkan

dapat membantu pihak eksekutif dalam mengambil keputusan untuk menentukan

keberhasilan penetrasi pasar dan pengembangan produk yang akan dilakukan.

Page 59: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

103

3.8. Penurunan Rekomendasi Strategi Alternatif Terhadap Kebutuhan Informasi

Berdasarkan hasil analisis tahap keputusan maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan informasi yang diperlukan dalam perancangan dashboard bagi PT XYZ Indonesia adalah sebagaimana ditampilkan dalam table 3.10 sebagai berikut.

Table 3.10 Hubungan Rekomendasi Strategi dengan SWOT Strategi dan Kebutuhan Informasi bagi PT XYZ Indonesia

Rekomendasi

strategi Strategi SWOT Kebutuhan

Penetrasi pasar 1. Melakukan inovasi terhadap penawaran

bonus atau discount dan pemberian product

gift dalam setiap pembelian produk. (S7, O4)

2. Melakukan ekspansi penawaran produk

terhadap target pasar menengah ke bawah

dengan tetap mempertimbangkan kualitas dan

selera pasar. (W3, O3)

1. Pemantauan dan evaluasi hasil penjualan dan keuntungan yang

diperoleh setiap store PT XYZ oleh pihak eksekutif setiap

bulannya.

2. Pemantauan dan evaluasi yang dilakukan pihak eksekutif terhadap

kegiatan promosi dan event yang diadakan disetiap store PT XYZ.

Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi strategi perusahaan dalam

melakukan promosi atau event dan mengetahui keuntungan yang

didapat.

3. Pemantauan posisi dan keberadaan pesaing dalam industri bisnis

yang sama pada setiap lokasi yang terdapat store PT XYZ dan

lokasi baru yang dapat menjadi peluang bisnis baru bagi PT XYZ.

Page 60: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

104

Rekomendasi

strategi Strategi SWOT Kebutuhan

3. Membuat sebuah program yang

berorientasi untuk meningkatkan

loyalitas konsumen, seperti member card.

(W1, T5)

4. Pemantauan dan evaluasi kegiatan CSR (Corporate Social

Responsibility) yang dilakukan PT XYZ oleh pihak eksekutif

untuk mendapatkan informasi mengenai respon masyarakat

terhadap kegiatan tersebut sehingga dapat dilakukan perbaikan

dan inovasi.

Pengembangan

Produk

1. Memperkuat ciri khas produk yang tidak

dimiliki dan berbeda dengan restoran fast

food lainnya. (W1, O1)

2. Melakukan inovasi dan pengembangan

produk sehingga dapat meningkatkan

daya beli konsumen dan memiliki

signature yang kuat di dalam benak

masyarakat. (W4, O4)

3. Menawarkan menu produk dengan

penggunaan bahan – bahan berkualitas

organik. (S1, T1)

1. Pemantauan dan evaluasi hasil penjualan produk-produk PT

XYZ pada setiap store dan keuntungan yang diperoleh dari

penjualan tersebut setiap bulannya oleh pihak eksekutif.

2. Pemantauan dan evaluasi yang dilakukan pihak eksekutif

terhadap kegiatan promosi dan event yang diadakan disetiap store

PT XYZ. Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi strategi

perusahaan dalam melakukan promosi atau event dan

menganalisis produk yang sesuai dengan selera masyarakat

sekitar lokasi store.

Page 61: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

105

3.9. Penurunan Hasil Analisis ke dalam Perancangan Dashboard Sistem

Berikut merupakan hasil temuan dari analisis kebutuhan pemenuhan informasi

eksekutif dan solusi yang diusulkan dalam fitur-fitur yang akan dibangun dalam EIS

(Executive Information System) yang akan diterapkan pada PT XYZ:

Hasil temuan dan solusi dapat dilihat pada tabel 3.11. Temuan masalah dan Usulan

bagi PT XYZ Indonesia.

Page 62: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

106

Tabel 3.11. Temuan masalah dan Usulan bagi PT XYZ Indonesia

Faktor analisis Usulan

Analisis Finding / Temuan Fitur / Solusi Penjelasan

1. Pemantauan dan evaluasi

hasil penjualan dan

keuntungan yang diperoleh

setiap store PT XYZ oleh

pihak eksekutif setiap

bulannya.

a. Pemantauan dan evaluasi hasil

penjualan dan keuntungan yang

diperoleh setiap store masih

dilakukan secara manual oleh pihak

eksekutif melalui laporan keuangan

yang terpisah untuk setiap store yang

dimiliki PT XYZ.

b. Laporan keuangan yang terpisah

untuk setiap store menyebabkan

lambatnya proses pengidentifikasian

terhadap store-store yang memiliki

hasil penjualan dan keuntungan

dibawah maupun diatas standar yang

telah ditetapkan.

a. Executive summary untuk hasil

penjualan dan keuntungan yang

diperoleh setiap store.

b. Executive summary untuk store

dengan hasil penjualan dan

keuntungan dibawah standar.

a. Memberikan informasi mengenai

hasil penjualan, keuntungan, dan

peningkatan atau penurunan

penjualan serta keuntungan yang

diperoleh setiap bulannya pada

setiap store yang dimiliki oleh

PT XYZ.

b. Mengidentifikasi dan

memberikan informasi dengan

cepat mengenai store-store yang

memiliki hasil penjualan dan

keuntungan bulanan dibawah

maupun diatas standar yang telah

ditetapkan.

Page 63: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

107

Faktor analisis Usulan

Analisis Finding / Temuan Fitur / Solusi Penjelasan

2. Pemantauan dan evaluasi

hasil penjualan produk-

produk PT XYZ pada setiap

store dan keuntungan yang

diperoleh dari penjualan

tersebut setiap bulannya

oleh pihak eksekutif.

a. Pihak eksekutif melakukan

pemantauan dan evaluasi penjualan

produk secara manual melalui laporan

penjualan yang terpisah untuk setiap

store yang dimiliki PT XYZ.

b. Evaluasi penjualan produk yang

dilakukan secara manual

menyebabkan lambatnya proses

pengidentifikasian produk dengan

kuantitas penjualan terendah maupun

tertinggi pada setiap store yang

dimiliki PT XYZ.

a. Executive Summary untuk

penjualan produk setiap store.

b. Executive summary untuk tiga

produk dengan kuantitas penjualan

terendah maupun tertinggi pada

setiap store.

c. Executive summary untuk produk

dengan kuantitas penjualan yang

tidak memenuhi maupun melebihi

standar.

a. Menyediakan akses yang cepat

terhadap informasi penjualan

produk serta informasi mengenai

peningkatan maupun penurunan

hasil penjualan dan keuntungan

yang diperoleh dari penjualan

produk tersebut pada suatu store.

b. Mengidentifikasi dan

memberikan informasi dengan

cepat mengenai produk-produk

yang kuantitas penjualannya

berada pada peringkat tiga

terendah maupun tertinggi pada

setiap store yang dimiliki oleh

PT XYZ.

Page 64: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

108

Faktor analisis Usulan

Analisis Finding / Temuan Fitur / Solusi Penjelasan

c. Evaluasi penjualan produk yang

dilakukan secara manual

menyebabkan lambatnya proses

pengidentifikasian produk yang tidak

memenuhi maupun yang melebihi

standar kuantitas penjualan yang telah

ditetapkan untuk setiap store.

c. Mengidentifikasi dan

memberikan informasi dengan

cepat mengenai produk-produk

yang kuantitas penjualannya

tidak memenuhi maupun yang

memenuhi standar yang telah

ditentukan pada setiap store yang

dimiliki oleh PT XYZ.

Page 65: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

109

Faktor analisis Usulan

Analisis Finding / Temuan Fitur / Solusi Penjelasan

3. Pemantauan dan evaluasi

yang dilakukan pihak

eksekutif terhadap

kegiatan promosi dan

event yang diadakan

disetiap store PT XYZ.

Hal ini bertujuan untuk

mengevaluasi strategi

perusahaan dalam

melakukan promosi atau

event, mengetahui

keuntungan yang didapat,

dan menganalisis produk

yang sesuai dengan selera

masyarakat sekitar lokasi

store.

a. Pemantauan dan evaluasi kegiatan

promosi dan event masih dilakukan

secara manual oleh pihak eksekutif

melalui laporan kegiatan promosi

dan event yang terpisah untuk

setiap store yang dimiliki PT XYZ.

b. Evaluasi kegiatan promosi dan

event yang dilakukan secara

manual menyebabkan lambatnya

pengambilan keputusan eksekutif

dalam penentuan strategi penjualan

melalui pelaksanaan kegiatan

promosi atau event.

a. Executive summary untuk

kegiatan promosi dan event

setiap store.

b. Executive summary untuk

kegiatan promosi atau event

yang memiliki penjualan

produk diatas maupun dibawah

target yang ditentukan.

c. Executive summary untuk

penjualan produk pada suatu

kegiatan promosi atau event.

d. Executive summary untuk

kegiatan promosi atau event

pada periode tertentu.

a. Memberikan informasi

mengenai kegiatan promosi

dan event yang dilakukan di

setiap store, beserta dengan

perbandingan hasil penjualan,

biaya, dan keuntungan yang

didapat dari kegiatan tersebut.

Fitur ini juga memberikan

informasi mengenai

peningkatan dan penurunan

keuntungan yang diperoleh

dari pelaksanaan kegiatan

promosi dan event.

Page 66: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

110

Faktor analisis Usulan

Analisis Finding / Temuan Fitur / Solusi Penjelasan

c. Evaluasi kegiatan promosi dan

event yang dilakukan secara

manual menyebabkan lambatnya

proses pengidentifikasian produk

yang sesuai dengan selera

konsumen pada lokasi tertentu

melalui analisis penjualan produk

yang berkaitan dengan promosi dan

event yang dilaksanakan

b. Mengidentifikasi dan

memberikan informasi

mengenai kegiatan promosi

atau event yang memiliki

penjualan produk diatas atau

dibawah target yang telah

ditentukan pada setiap store.

c. Memberikan informasi

mengenai produk-produk

yang terkait dengan suatu

promosi atau event sehingga

eksekutif dapat menganalisis

produk yang sesuai dengan

selera masyarakat pada lokasi

tertentu.

Page 67: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

111

Faktor analisis Usulan

Analisis Finding / Temuan Fitur / Solusi Penjelasan

d. Evaluasi kegiatan promosi dan

event yang dilakukan secara

manual melalui laporan yang

terpisah dengan laporan penjualan

menyebabkan lambatnya analisis

pihak eksekutif terhadap promosi

atau event yang dapat

menyebabkan hasil penjualan

produk meningkat.

d. Memberikan informasi

mengenai promosi atau event

yang dilaksanakan pada

periode tertentu di suatu store

sehingga dapat dilakukan

analisis pengaruh promosi

atau event terhadap

peningkatan maupun

penurunan keuntungan yang

diperoleh pada sebuah store.

Page 68: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

112

Faktor analisis Usulan

Analisis Finding / Temuan Fitur / Solusi Penjelasan

4. Pemantauan posisi dan

keberadaan pesaing

dalam industri bisnis

yang sama pada setiap

lokasi yang terdapat store

PT XYZ dan lokasi baru

yang dapat menjadi

peluang bisnis baru bagi

PT XYZ.

a. Pihak eksekutif melakukan

pemantauan terhadap pesaing bisnis

secara manual melalui hasil laporan

survei mengenai keberadaan

kompetitor dan tingkat hasil

penjualannya.

b. Pemantauan posisi dan keberadaan

pesaing bisnis yang dilakukan

secara manual menyebabkan

lambatnya proses

pengidentifikasian lokasi yang

dapat menjadi peluang bisnis baru

bagi PT XYZ.

a. Executive summary untuk

posisi dan keberadaan

kompetitor.

b. Executive summary untuk

lokasi dengan peluang bisnis

baru.

c. Executive summary untuk

lokasi store dengan kompetitor

kuat.

a. Memberikan informasi

mengenai perbandingan

keberadaan store PT XYZ

dengan store kompetitor

beserta dengan hasil

penjualannya.

b. Mengidentifikasi dan

memberikan informasi

mengenai lokasi baru yang

terdapat store kompetitor dan

dapat dijadikan peluang bisnis

baru untuk membuka store PT

XYZ.

Page 69: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

113

Faktor analisis Usulan

Analisis Finding / Temuan Fitur / Solusi Penjelasan

c. Pemantauan posisi dan keberadaan

pesaing bisnis yang dilakukan

secara manual menyebabkan

lambatnya proses

pengidentifikasian kompetitor

kuat yang berhadapan dengan

store PT XYZ pada suatu lokasi.

d. Mengidentifikasi dan

memberikan informasi

mengenai lokasi-lokasi store

yang berhadapan dengan

kompetitor bisnis yang kuat

beserta dengan jarak dan

perbandingan hasil penjualan

antara store PT XYZ dengan

store kompetitor.

Page 70: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

114

Faktor analisis Usulan

Analisis Finding / Temuan Fitur / Solusi Penjelasan

5. Pemantauan dan evaluasi

kegiatan CSR (Corporate

Social Responsibility)

yang dilakukan PT XYZ

oleh pihak eksekutif

untuk mendapatkan

informasi mengenai

respon masyarakat

terhadap kegiatan

tersebut sehingga dapat

dilakukan perbaikan dan

inovasi.

a. Pemantauan dan evaluasi kegiatan

CSR masih dilakukan secara

manual oleh pihak eksekutif

melalui laporan survei respon

masyarakat terhadap kegiatan-

kegiatan CSR yang dilaksanakan

oleh PT XYZ dan juga ditemukan

bahwa laporan survei tersebut

masih terpisah untuk setiap jenis

kegiatan CSR dan daerah tempat

dilakukannya kegiatan tersebut.

a. Executive summary untuk

kegiatan CSR.

b. Executive summary untuk

respon masyarakat terhadap

kegiatan CSR.

c. Executive summary untuk biaya

pelaksanaan kegiatan CSR.

a. Memberikan informasi

mengenai kegiatan CSR yang

dilakukan perusahaan beserta

dengan daerah tempat

dilaksanakannya kegiatan,

biaya yang dibutuhkan dalam

pelaksanaan, dan baik atau

buruknya respon masyarakat

terhadap kegiatan tersebut.

b. Memberikan informasi

mengenai respon masyarakat

terhadap kegiatan CSR

berdasarkan pemilihan lokasi

tempat berlangsungnya

kegiatan tersebut.

Page 71: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

115

Faktor analisis Usulan

Analisis Finding / Temuan Fitur / Solusi Penjelasan

b. Pemantauan dan evaluasi kegiatan

CSR secara manual melalui

laporan survei yang terpisah

menyebabkan lambatnya proses

pengidentifikasian terhadap

kegiatan CSR yang mendapat

respon baik maupun buruk dari

masyarakat.

c. Pemantauan dan evaluasi kegiatan

CSR secara manual melalui laporan

survei yang terpisah menyebabkan

lambatnya proses

pengidentifikasian terhadap total

biaya yang dikeluarkan perusahaan

untuk melakukan suatu kegiatan

CSR.

d. Memberikan informasi

mengenai biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan

untuk melaksanakan suatu

kegiatan CSR berdasarkan

pemilihan lokasi tempat

berlangsungnya kegiatan

tersebut.

Page 72: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00082-SI Bab3001.pdf · GBS untuk lokasi di luar negeri dari lembaga keuangan. 1984 Mulai menawarkan

116