BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab...

38
44 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMUN 78 Ketika Bapak Mashuri, SH menjabat sebagai menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Tahun 1975, didirikan beberapa sekolah lanjutan tingkat atas yang dinamakan Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan dan disingkat SMPP, yang berada dibeberapa wilayah di Indonesia. Di Jakarta didirikan sebanyak dua buah sekolah, satu berada di wilayah Cempaka Putih Jakarta Pusat, yaitu SMPP-1, sekarang menjadi SMUN 77 Jakarta Pusat dan satu lagi SMPP-35 berada diwilayah kemanggisan, Jakarta Barat, dan selanjutnya menjadi salah satu SMUN Unggulan di Kota Madya Jakarta Barat. Dalam perjalanan sejarahnya SMPP-35 Jakarta didirikan pada bulan Januari 1975 sampai berubah nama menjadi SMUN 78 Jakarta, yaitu pada tanggal 9 Oktober 1985 dengan SK Mendikbud Nomor 0353/U/1985 sampai tahun 1993, dan pada tahun 1994 ditetapkan oleh SK Kanwil Depdikbud DKI Jakarta sebagai sekolah Unggulan Kota Madya Jakarta Barat, yang sekarang ini sudah menjadi salah satu Sekolah Unggulan di Propinsi DKI Jakarta. Kegiatan belajar mengajar di SMUN 78 dimulai dari pukul 07.00 WIB di pagi hari dan berakhir pukul 13.30 WIB, kecuali hari Jumat hanya sampai 11.30 WIB.Hari belajar efektif dalam seminggu hanya dari hari Senin sampai hari Jumat, sedangkan hari Sabtu dan Minggu dianggap hari libur.

Transcript of BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab...

Page 1: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

44

BAB 3

ANALISIS SISTEM BERJALAN

3.1 Sejarah Singkat SMUN 78

Ketika Bapak Mashuri, SH menjabat sebagai menteri Pendidikan dan Kebudayaan

RI Tahun 1975, didirikan beberapa sekolah lanjutan tingkat atas yang dinamakan

Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan dan disingkat SMPP, yang berada

dibeberapa wilayah di Indonesia. Di Jakarta didirikan sebanyak dua buah sekolah, satu

berada di wilayah Cempaka Putih Jakarta Pusat, yaitu SMPP-1, sekarang menjadi

SMUN 77 Jakarta Pusat dan satu lagi SMPP-35 berada diwilayah kemanggisan, Jakarta

Barat, dan selanjutnya menjadi salah satu SMUN Unggulan di Kota Madya Jakarta

Barat.

Dalam perjalanan sejarahnya SMPP-35 Jakarta didirikan pada bulan Januari

1975 sampai berubah nama menjadi SMUN 78 Jakarta, yaitu pada tanggal 9 Oktober

1985 dengan SK Mendikbud Nomor 0353/U/1985 sampai tahun 1993, dan pada tahun

1994 ditetapkan oleh SK Kanwil Depdikbud DKI Jakarta sebagai sekolah Unggulan

Kota Madya Jakarta Barat, yang sekarang ini sudah menjadi salah satu Sekolah

Unggulan di Propinsi DKI Jakarta.

Kegiatan belajar mengajar di SMUN 78 dimulai dari pukul 07.00 WIB di pagi

hari dan berakhir pukul 13.30 WIB, kecuali hari Jumat hanya sampai 11.30 WIB.Hari

belajar efektif dalam seminggu hanya dari hari Senin sampai hari Jumat, sedangkan hari

Sabtu dan Minggu dianggap hari libur.

Page 2: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

45

Di SMUN 78 sendiri memiliki 3 pembagian kelas, antara lain : kelas Reguler,

kelas Akselerasi, kelas Internasional.

Kelas Reguler merupakan kelas normal selayaknya kelas biasa seperti disekolah

lain dengan waktu pembelajaran selama 3 tahun dan bahasa pengantar yang digunakan

adalah bahasa Indonesia.

Kelas Akselerasi merupakan kelas khusus yang masa belajarnya lebih pendek

yaitu hanya 2 tahun dan bisa langsung melanjutkan ke perguruan tinggi. Kelas

Akselerasi ini merupakan kelas yang dianggap cukup cerdas oleh pihak sekolah. Untuk

mengikuti kelas ini diperlukan ketentuan dan syarat tertentu yang dibuat oleh pihak

sekolah. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia, materi yang

diajarkan didalam kelas in sangat cepat dan padat.

Kelas Internasional merupakan kelas yang baru dibuat oleh SMUN 78

bekerjasama dengan universitas di luar negeri. Kelas ini baru berjalan selama 2 tahun.

Bahasa pengantar yang digunakan adalah Bahasa Inggris dan Indonesia. Guru-guru yang

mengajar dikelas ini berasal dari pihak luar negeri ataupun dalam negeri yang kompeten

dalam bidangnya.

3.2 Proses Pendidikan/Pembelajaran

Proses pendidkan atau pembelajaran disekolah dibagi menjadi 2 bagian, yaitu

pendidikan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.

Kegiatan intrakurikuler merupakan kegiatan pembelajaran untuk menguasai

kompetensi dengan alokasi waktu seperti di atas. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan

kegiatan diluar kegiatan intrakurikuler untuk memenuhi penguasaan kompetensi,

Page 3: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

46

pembentukan karakter bangsa, dan peningkatan kecakapan hidup. Juga SMU 78

membuat inovasi baru untuk membuat belajar lebih menarik dan baik, yaitu :

1. Team Teaching

Yaitu sistem yang berjalan pada kelas X (1 SMU), dimana dalam satu kelas

terdapat 2 guru. Ketika 1 guru menjelaskan didepan, yang lain membantu

murid dalam memahami. Saat ini baru dilakukan tahap kelas X.

2. Moving Class

Yaitu murid-murid berpindah kelas menurut ruang pelajaran berikutnya. Jadi

bukan diam dikelas seperti guru datang ke kelas seperti biasanya, melainkan

murid yang berpindah keruang pelajaran berikutnya.

3.3 VISI, MISI dan Tujuan SMUN 78 Jakarta

Visi SMUN 78 Jakarta :

”Menjadi SMU Negeri Unggulan dalam IMTAQ, IPTEK , dan mampu

bersaing di Era Global”

Misi SMUN 78 Jakarta :

a. Membentuk warga sekolah yang memiliki keimanan dan ketaqwaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki sikap-sikap mulia dan

menjunjung kebenaran

c. Membentuk warga sekolah yang inovatif (pembaru) dalam segala bidang

baik akademis maupun non akademis.

Page 4: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

47

d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap

diri dan lingkungan.

e. Mendorong warga sekolah untuk memiliki dan melaksanakan prinsip

kesetaraan dalam kemajemukan didunia global.

Tujuan SMUN 78 Jakarta :

a. Meningkatkan kulitas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, Allah SWT, perilaku/sikap yang terpuji, budi pekerti luhur,

rasa nasionalisme dan kreativitisme

b. Peningkatan mutu bidang akademis,dan non akademis, baik dalam bentuk

perolehan hasil Ujian Nasional, persentase masuk perguruan tinggi,

maupun dalam berbagai kegiatan kejuaraan dan olimpiade.

c. Peningkatan efektivitas sarana dan prasarana yang mampu menumbuhkan

potensi peserta didik agar dapat berkembang secara optimal.

d. Pembaharuan layanan pendidikan ditinjau dari pengelolaan keuangan dan

administrasi berbasis teknologi, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

guru/pegawai dan pengembangan sekolah.

e. Peningkatan manajemen partisivatif sebagai aplikasi konsep manajemen

peningkatan mutu berbasis sekolah dengan melibatkan seluruh warga

sekolah dan komite sekolah.

Page 5: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

48

3.4 Struktur Organisasi Sekolah

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sekolah SMU 78 Sumber : Data dari Deputi Humas SMU 78

Keterangan : = Gugus Tugas . = Gugus Fungsi

Page 6: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

49

3.5 Tugas dan Tanggung Jawab

3.5.1 Kepala Sekolah

Dalam rangka peningkatan disiplin, kepala sekolah bertugas :

• Menyusun perencanaan

• Mengorganisasikan kegiatan sekolah

• Mengarahkan,mengkoordinasikan, melaksanakan, mengevaluasi suatu

kegiatan

• Menentukan suatu kebijakan

• Mengadakan rapat

• Mengatur proses belajar mengajar

• Mengatur administrasi

• Mengatur kegiatan OSIS

• Mengatur hubungan dengan masyarakat dan Instansi terkait

3.5.2 Wakil Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah, berfungsi dan bertugas mengkoordinir kegiatan bidang

kurikulum, bidang kegiatan kesiswaan, kegiatan bidang sarana dan prasarana,

kegiatan bidang humas, dan membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan sebagai

berikut :

a. Penyusunan rencana dan pembuatan program dan pelaksanaan program

b. Pengorganisasiaan, pengarahan, ketenagaan, pengawasan, penilaian,

identifikasi dan pengumpulan, penyusunan laporan.

c. Mewakili atau membantu Kepala Sekolah dalam menjalankan tugas

sehari-hari.

Page 7: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

50

3.5.3 Deputi Bidang Kuriklum

a. Menyusun program pembelajaran

b. Menyusun pembagian tugas guru

c. Menyusun jadwal pelaksanaan ulangan umum dan ujian nasional

d. Analisis dan penyusunan program mengajar

e. Menetapkan kriteria persyaratan naik/tidak naik dan kriteria ketamatan

f. Pelaksanaan proses pembelajaran

g. Pelaksanaan evaluasi tengah semeseter

h. Penyusunan kisi-kisi soal evaluasi belajar semester ganjil

i. Pelaksanaan evaluasi belajar semeseter ganjil

j. Pemeriksaan/penilaian hasil belajar

k. Pengolahan nilai dan pengisian laporan pendidikan

l. Analisis soal dan hasil evaluasi belajara siswa

m. Pelaksanaan pengayaan, remedial dan perbaikan

n. Membina kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

o. Mmebina kegiatan sanggar PKG/pelatihan guru

p. Membina lomba yang bersifat akademis

3.5.4 Deputi Kesiswaan

a. Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS

b. Melaksanakan bimbingan dan pengarahan serta pengendalian kegiatan

siswa/OSIS dalam rangka penegakkan disisplin dan tata tertib sekolah dan

pemilihan pengurus OSIS/PK

c. Membina pengurus OSIS/PK dalam berorganisasi

Page 8: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

51

d. Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan

insidentil

e. Membina pelaksanaan koordinasi keamanan, kebersihan, dan ketertiban,

kerindangan, keindahan, kekeluargaan dan kesehatan.

f. Melaksanakan pemilihan calon siswa penerima beasiswa dan siswa teladan

g. Mengadakan seleksi siswa untuk mewakili sekolah dlam berbagai kegiatan

diluar sekolah

h. Menyusun kegiatan ekstrakurikuler

i. Menyusun laporan kegiatan kesiswaan secara berkala

3.5.5 Deputi bidang Sarana dan Prasarana

a. menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana

b. mengkoordinasikan penggunaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana

c. mengelola alat-alat pembelajaran

d. menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana

e. membina pengelolaan keuangan

3.5.6 Deputi bidang Humas

a. Menyusun rencana promosi sekolah

b. Mengatur jadwal pertemuan antara orangtua siswa dengan sekolah

c. Mengadakan pertemuan dengan pengurus Komite dan perwakilan kelas

d. Menyusun rencana pertandingan ilmu pengetahuan dan lain-lain.

e. Mengelola perlombaan diluar sekolah

f. Mengadakan kegiatan studi tour/ widya wisata dan rekreasi sekolah

g. Menyelengarakan pentas seni dan Show bis

h. Menyelengarakan acara ulang tahun sekolah

Page 9: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

52

i. Menjalin kerjasama dengan instansi terkait lainnya

3.5.7 Tugas Guru Mata Pelajaran

Guru mata pelajaran, bertanggung jawab kepada Kepala sekolah dan

melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien, yang meliputi :

a. membuat program pembelajaran terdiri dari :

1. Menetapkan SKBM

2. Membuat Silabus

3. membuat model pembelajaran

4. membuat perangkat pembelajaran

b. membuat program tahunan dan program semesteran

c. membuat program kegiatan siswa

d. membuat analisis hasil ulangan harian

e. mengadakan perbaikan dan pengayaan remedial

f. melaksanakan kegiatan pembelajaran

g. melaksanakan kegiatan penilaian hasil belajar (Ulangan harian, ujian Blok

dan Semesteran)

h. mengisi daftar hadir siswa dan menelitinya sebelum memulai pembelajaran

i. melaksanakan kegiatan bimbingan guru dalam PBM

j. membuat alat peraga pembelajaran

k. menciptakan karya seni yang lebih bermanfaat

l. mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum

m. mengadakan pengembangan bidang pelajaran yang menjadi tanggung

jawabnya

n. membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa

Page 10: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

53

o. mengatur kebersihan kelas dan ruang laboratorium

3.5.8 Staff Litbang

Tugas Staf Litbang antara lain :

a. meneliti kegiatan MGMP

b. meneliti program pembelajaran

c. meneliti instrumen penilaian

d. meniliti kehadiran guru

e. meneliti hasil pembelajaran

f. meningkatkan kualifikasi guru melalui pelatihan

g. memprogramkan kegiatan studi banding

3.5.9 Guru Wali Kelas

Wali kelas merupakan kepanjangan tangan Kepala Sekolah mempunyai peran

untuk menyampaikan kebijakan dan program Kepala Sekolah kepada siswa dan

para orangtuanya, menjalankan tugas dan tanggung jawab, mengetahui secara

pasti keberadaan siswa dari sisi positif dan negatifnya. Wali kelas harus

melaksanakan tugas sebagai berikut

1. Menyelengarakan Administrasi kelas, seperti :

a. buku absen siswa

b. buku agenda/jurnal kelas

c. daftar organisasi/struktur organisasi

d. daftar petugas piket

e. Daftar pelajaran dikelas

f. Papan absen kelas

g. Denah / ttempat duduk siswa

Page 11: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

54

h. Statistik bulanan siswa

i. Buku ledger kelas

j. Catatatan kepribadian siswa

k. Mengisi dan membagikan raport

2. Mengelola sarana dan prasarana kelas, seperti :

a. sarana kebersihan kelas : sapu, kemoceng, pengki plastik, tempat sampah

dan microfon (untuk kelas tertentu)

b. sarana pembelajaran : papan tulis, hapusan spidol dan lain-lain

c. sarana penunjang : gambar presiden dan wakil, jam dinding, taplak meja

guru, vas bunga dan lain-lain

3. Melakukan fungsi sebagai orangtua dikelas :

a. memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam berbagai kegiatan sekolah

b. membina dan membimbing siswa dalam berprilaku, berorganisasi,

bersosialisasi, berpakaian dan berdisiplin.

c. Mengoptimalkan potensi siswa secara individu dalam strategi belajar,

prestasi belajar, bakat dan minat belajar

4. Menjalin kerjasama dengan stake holders, seperti :

a. orangtua siswa

b. guru mata pelajaran dan BK

3.5.10 Kepala Tata Usaha

Kepala tata usaha, bertugas membantu Kepala Sekolah dalm hal sebagai berikut :

1. menyusun program tata usaha

2. mengelola keuangan sekolah

3. mengurus administrasi kepegawaian

Page 12: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

55

4. membina dan mengembangkan karir pegawai tata usaha

5. menyusun administrasi perlengkapan sekolah

6. menyusun dan menyajikan data statistik sekolah

7. mengkoordinir dan melaksanakan 7K

8. Analisis kebutuhan guru dan pegawai

9. penyusunan tugas tambahan guru

10. penyusunan tugas tambahan guru

11. pengajuan usul kenaikan pangkat

12. pengajuan usul kenaikan gaji berkala

13. pengelolaan administrasi gaji

14. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan ketata usahaan secara berkala

3.6 Hasil kuisioner dan wawancara

Untuk mendukung analisa terhadap permasalahan yang terjadi di SMU

78, dilakukan wawancara dengan guru dan beberapa siswa, dan juga

menyebarkan kuisioner kepada 136 siswa/i di kelas X-XII. Adapun hasil analisa

dengan guru dan murid sebagai berikut :

3.6.1 Hasil kuisioner dengan murid (Dibimbing dalam pegsian):

1. Dalam belajar, metode belajar seperti apa yang anda sukai ? (beri nomor

1 untuk yang paling disukai sampai nomor 5 yang tidak disukai )

Page 13: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

56

Tabel 3.1 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 1

Peringkat 1 2 3 4 5 No. Bobot 5 4 3 2 1 NxB / Jml % Rank 1. Membaca buku atau

tekstual 7 17 17 23 72 272 13 % 5

2. Ada eksperimen atau praktikum 35 46 31 18 6 494 24 % 2

3. Dibimbing oleh guru 18 17 40 40 21 379 19 % 3 4. Belajar kelompok 7 23 40 43 23 356 17 % 4 5. Media elektronik 68 33 9 12 14 535 27 % 1

Setelah di persentase dengan jumlah sample Maka :

Metode belajar yang disukai siswaBaca13%

Lab24%

Guru19%

Kelompok17%

Media Elektronik

27% BacaLabGuruKelompokMedia Elektronik

Gambar 3.2 Persentase metode belajar yang disukai siswa

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa 27 % siswa sample menyukai

metode belajar melalui media elektronik yaitu melalui animasi komputer, video,

dll. Kemudian 24 % menyukai percobaan berupa eksperimen di laboratorium.

Sisanya berupa guru yang menjelaskan, dalam arti guru monoton dalam

mengajar, dan biasanya murid hanya mendengarkan apa yang dijelaskan, tanpa

adanya kesempatan bertanya sebanyak 19 %, membaca buku manual sendiri

13 % dan belajar kelompok sebanyak 17 %.

Dua metode belajar yang lebih disukai oleh para siswa adalah belajar

menggunakan media elektronik dan lab (mempraktekkan langsung dan memiliki

kontrol penuh terhadap pembelajaran yang dilakukan). Tentunya data tersebut

Page 14: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

57

sangat mendukung rencana penerapan e-Learning pada SMUN 78. Dengan

penerapan e-Learning, para siswa akan belajar menggunakan media elektronik

(dalam hal ini komputer) dan memiliki kontrol yang penuh terhadap

pembelajaran mereka.

2. Menurut Anda, cara belajar mengajar yang bagaimana yang dapat

membuat anda tertarik belajar ? (beri nomor 1 untuk yang paling disukai

sampai nomor 5 yang tidak disukai )

Tabel 3.2 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 2

Peringkat 1 2 3 4 5 No. Bobot 5 4 3 2 1 NxB / Jml % Rank

1. Guru yang menjelaskan 6 10 15 30 75 250 13 % 5 2. Ada interaksi antara guru

dan murid 32 47 25 22 10 477 24 % 2

3. Sarana dan prasarana kelas mendukung 15 24 35 20 42 358 18 % 3

4. Sering diberikan latihan soal dan pembahasannya 12 24 32 31 37 351 18 % 4

5. Ada contoh berupa gambar, peragaan, animasi, video 74 25 10 13 14 540 27 % 1

Setelah di persentase dengan jumlah sample maka :

Cara Belajar Mengajar yang Membuat Tertarik

Contoh berupa gambar, dll

27%

Penjelasan Guru13%

Interaksi Guru dan Murid

24%

Sarana dan Prasarana Mendukung

18%

Sering latihan soal dan

Pembahasan 18%

Penjelasan Guru

Interaksi Guru danMurid

Sarana dan PrasaranaMendukung

Sering latihan soal danPembahasan

Contoh berupa gambar,dll

Gambar 3.3 Persentase Cara Belajar Mengajar yang membuat tertarik

Page 15: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

58

Pertanyaan No 2, berkaitan dengan hal teknis yang berlangsung dikelas.

Diketahui cara belajar mengajar dikelas yang paling banyak membuat siswa

tertarik adalah dengan berupa contoh, gambar , video, dll. Selanjutnya adanya

interaksi antara guru dan murid yang menyebabakan pembelajaran lebih

menarik. Kemudian juga adanya sarana dan prasarana yang mendukung seperti

ruang kelas yang nyaman, alat peraga, lampu, papan tulis, proyektor, dll. Dan

cara belajar yang kurang membuat tertarik para siswa adalah sering diberikan

latihan soal beserta pembahasannya sehingga siswa bisa lebih mengerti, terakhir

guru yang menjelaskan terus menerus didepan kelas tanpa memberika murid

untuk mengembangkan sendiri kegiatan belajarnya adalah yang paling tidak

disukai oleh murid dikelas.

Dari keterangan di atas para siswa sangat tertarik belajar dengan banyak

contoh-contoh berupa gambar, video dalam hal ini penerapan e-Learning di

sekolah akan sangat membantu dalam hal memenuhi kebutuhan di atas. Dalam

e-Learning juga tersedia fasilitas untuk adanya interaksi antara pengajar dengan

para siswa diluar kelas, yaitu melalui forum diskusi dan chatting.

Dalam e-Learning juga dapat disesuaikan suasana dirumah atau diwarnet

kesayangan, sehingga bisa menyebabkan belajar lebih menarik dan santai.

Page 16: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

59

3. Seberapa sering Anda mengunakan komputer dalam sehari ?

Tabel 3.3 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 3 Jawaban Jumlah Persentase

1. tidak pernah 6 murid 4 %

2. 30 menit 7 murid 5 %

3. 1 jam 35 murid 26 %

4. 2-3 jam 70 murid 52 %

5. lebih dari 3 jam 18 murid 13 %

+

Setelah di persentase dengan jumlah sample maka :

Lama Penggunaan Komputer dalam Sehari

1 jam26%

30 menit5%

Tidak pernah4%

Lebih dari 3 jam13%

2 - 3 jam52%

Tidak pernah30 menit1 jam2 - 3 jamLebih dari 3 jam

Gambar 3.4 Persentase lama penggunaan Komputer dalam sehari

Pertanyaan nomor 3 berkaitan dengan penggunaan komputer sehari-hari.

Pengambilan sample jumlah jam didasarkan pada analisa survey dari bahan

skripsi tahun-tahun yang lalu.Lamanyanya penggunaan komputer berguna untuk

melihat betapa sering mereka menggunakan komputer. Diharapkan waktu

menggunakan komputer berbanding lurus dengan kemampuan mengoperasikan

komputer yang berkaitan dengan program yang diajarkan sekolah. Rata-rata

Page 17: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

60

siswa menggunakan komputer dalam sehari selama 2-3 jam. Itu berarti sekolah

bisa menerapkan e-Learning sebagai salah satu cara belajar alternatif ataupun

pendukung.

4. Berapa sering Anda mengakses Internet dalam sehari ?

Tabel 3.4 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 4

Jawaban Jumlah Persentase

1. tidak pernah 6 murid 4 %

2. 30 menit 15 murid 12 %

3. 1 jam 60 murid 82 %

4. 2-3 jam 41 murid 1 %

5. lebih dari 3 jam 14 murid 1 %

Setelah di persentase dengan jumlah sample maka :

Lama Akses Internet dalam Sehari

tidak pernah 4% 30 menit

11%

1 jam45%

2-3 jam30%

lebih dari 3 jam 10%

tidak pernah 30 menit1 jam2-3 jamlebih dari 3 jam

Gambar 3.5 Persentase Lama Akses Internet dalam sehari

Page 18: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

61

Pertanyaan No.4 Berkaitan dengan menggunakan dan pengenalan akan

internet. Rata-rata jumlah jam akses internet juga didasarkan atas survey skripsi

tahun-tahun lalu. Dalam table dilihat rata-rata akses ke internet dalam sehari

selama 1 jam. Artinya siswa SMUN 78 sudah mengetahui dan bisa menggunakan

internet. Selebihnya adalah 2-3 jam per hari.

5. Dari manakah Anda mengakses Internet ?

Tabel 3.5 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 5 Jawaban Jumlah Persentase

1. dari rumah sendiri 43 murid 32 %

2. Tetangga 0 murid 0 %

3. Tempat Saudara 1 murid 1 %

4. Warnet 92 murid 67 %

5. Tempat Kerja Kakak 0 murid 0 %

Setelah di persentase dengan jumlah sample maka :

Lokasi akses Internet

dari rumah sendiri, 43

Tetangga , 0Tempat

Saudara, 1

Warnet, 92

Tempat kerja kakak, 0

0102030405060708090

100

dari rumahsendiri

Tetangga TempatSaudara

Warnet Tempatkerja kakak

Series1

Gambar 3.6 Persentase lokasi Akses Internet

Page 19: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

62

Pertanyaan No. 5 berkaitan dengan tempat pengaksesan internet. Secara

umum terlihat yang terbanyak adalah melalui Warnet, dan dirumah sendiri. Itu

artinya pengaksesan internet tidak menjadi kendala bagi siswa SMUN 78.

banyaknya yang mengakses dari warnet dan rumah sendiri nantinya akan

berpengaruh dalam efisiensi web, dan fitur-fitur yang ada dalam web.

6. Untuk Keperluan apa Anda mengakses internet ? (boleh lebih dari satu)

Tabel 3.6 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 6

Jawaban Jumlah

1. Cek Email 88 murid

2. Main Games 48 murid

3. Chatting 43 murid

4. Browsing 123 murid

5. Belajar 103 murid

6. Lain-lain 29 murid

Setelah di sesuaikan dengan jumlah sample maka :

88

48 43

123

103

29

0

20

40

60

80

100

120

140

Cek Email Main Games Chatting Brow sing Belajar Lain-lain

Gambar 3.7 Persentase keperluan akses Internet

Page 20: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

63

Pertanyaan no. 6 berkaitan dengan keperluan apa yang mendasari mereka

mengakses internet. Dapat dilihat dari tabel bahwa yang paling banyak adalah

browsing, belajar, cek e-mail, main games, chatting, dan lain-lain. Itu berarti

siswa smun 78 sudah bisa memanfaatkan Internet. Juga pertanyaan ini akan

berpengaruh ke pemanfaatan fitur-fitur yang akan dikembangkan nantinya.

7. Jika disekolah anda akan menggunakan teknologi perangkat ajar

(e-Learning), kemudahan apa yang Anda harapkan ? (boleh lebih dari

satu)

Tabel 3.7 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 7

Jawaban Jumlah

1. Kemudahan belajar dimana saja dan kapan saja 100 murid

2. Ada interaksi secara langsung (online) dengan guru ketika

Anda belajar dari tempat lain. 75 murid

3. Banyak contoh langsung, latihan, ataupun soal latihan. 60 murid

4. Akses informasi, jadwal, nilai, kumpul tugas, ulangan

secara online tanpa harus datang kesekolah. 123 murid

5. Saling diskusi antara satu siswa dengan yang lain

(Interconnecting) secara langsung sehingga memperkaya

pembelajarn

103 murid

6. Lain-lain 29 murid

Setelah di sesuaikan dengan jumlah sample maka :

Page 21: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

64

100

7560

112

80

4

0

20

40

60

80

100

120

Kemudahan InteraksiOnline

BanyakContoh

AksesInformasi

Online

Diskusi Lain-lain

Gambar 3.8 Persentase Kemudahan yang diharapkan

Pertanyaan No. 7 berkaitan dengan harapan-harapan siswa kedepan

dalam penggunaan e-Learning disekolah mereka. Adapun yang paling besar

adalah adanya akses informasi online, kemudahan, maupun hubungan

komunikasi satu dengan yang lain. Hal ini juga akan menjadi bahan

pertimbangan kedepan dalam mengembangkan pembelajaran yang lebih mudah,

menyenangkan, dan bisa kapanpun maupun dimanapun

Page 22: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

65

8. Fasilitas apa yang Anda harapkan jika sekolah Anda menggunakan

e-Learning ? (Boleh lebih dari satu)

Tabel 3.8 Hasil Kuisioner untuk pertanyaan nomor 8

Jawaban Jumlah

1. Forum Diskusi 65 murid

2. E-mail 73 murid

3. Messenger (Chatting) 80 murid

4. Schedule (Penjadwalan) 71 murid

5. Multimedia (text,gambar,animasi,video,dll) 124 murid

6. Lain-lain 29 murid

Setelah di sesuaikan dengan jumlah sample maka :

6573 80

71

124

0

20

40

60

80

100

120

140

ForumDiskusi

E-Mail Messenger Schedule Multimedia

Gambar 3.9 Persentase Fasilitas didalam e-Learning

Pertanyaan no. 8 berkaitan dengan fasilitas yang diharapkan kedepan

dengan adanya aplikasi e-Learning. Kebanyakan siswa sekitar 124 siswa

menjawab perlunya perubahan penyampaian materi melalui multimedia,

kemudian chatting, e-mail, schedule, forum diskusi. Lain-lainnya banyak yang

bisa ditampung sebagai masukan seperti penggunaan games dalam pembelajaran.

Page 23: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

66

3.6.2 Hasil Wawancara dengan Guru bidang Studi :

Rangkuman Hasil Wawancara dengan guru :

1. Bagaimana proses kegiatan belajar mengajar yang sedang berjalan pada saat ini ?

- Masuk jam 7 pagi pulang jam 13.30 dan pulang sekolah ada

ekstrakurikuler bagi yang mengikutinya

- Adanya team teaching yaitu satu kelas diajar oleh 2 orang guru, satu

sebagai pengajar dan satu lagi membantu dalam menangani siswa. Team

teaching ini baru diterapkan dikelas X (1 SMU)

- Adanya Moving Class, yaitu murid-murid berpindah mengikuti jadwal

kelas pelajaran yang sudah ditetapkan, Moving Class ini sudah

diterapkan disemua kelas.

2. Menurut Bapak/Ibu apakah kendala-kendala selama proses kegiatan belajar

mengajar yang sedang berjalan ini ? Bagaimana cara Bapak/Ibu menangani

masalah tersebut ?

Jawaban yang diterima beraneka ragam tetapi secara garis besar dapat

disimpulkan kendala yang paling besar karena :

- Kurangnya perhatian orang tua terhadap prestasi belajar anaknya

- Kurangnya alat peraga (gambar, video,musik)

- Kurangnya referensi, dalam arti hanya berdasar buku manual, sedangkan

perpustakaan belum berfungsi secara optimal. Buku-buku yang ada hanya

bisa menampung berberapa mata pelajaran, seperti sastra, puisi, dan

cerita rakyat.

Page 24: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

67

3. Berapa waktu ideal dalam seminggu untuk mata pelajaran yang Bapak/Ibu

berikan ? Berapa kali dan berapa lama dalam seminggu siswa mendapat

pelajaran yang Bapak/Ibu berikan ?

Jawaban yang diberikan oleh para guru beraneka ragam. Dan ditemukan

bahwa permasalahan yang dihadapi oleh guru berkaitan dengan masalah waktu

adalah kurangnya waktu untuk belajar disekolah. Waktu ideal untuk mengajar

tergantung kepada kompleksitas setiap mata pelajaran, sehingga waktu idealnya

berbeda-beda untuk setiap mata pelajaran dan pembagian waktu untuk mengajar

mata pelajaran telah ditetapkan oleh pemerintah.

4. Menurut Bapak/Ibu cukupkah waktu yang tersedia jika dibandingkan dengan

materi yang akan disampaikan ?

- 20 % guru menjawab cukup, (Sejarah, PKN, SOSIOLOGI)

- dan 80 % lainnya merasa waktunya kurang cukup.(Mat, Fisika, Kimia,

Pendidikan Seni)

5. Bagaimana pelaksanaan praktikum untuk mata pelajaran yang Bapak/Ibu

ajarkan? Berapa kali pelaksanaan dalam seminggu (jika ada) ?

Selama ini semua diajarkan sendiri, tidak ada asisten lab, prakteknya

tergantung kebutuhan dan materi yang diajarkan.

6. Berapa kali dalam seminggu siswa mendapat pelajaran komputer ?

Pertanyaan ini diajukan kepada guru komputer. Untuk kelas X-XI

seminggu sekali selama 2 shift mata pelajaran (90 menit). Untuk kelas XII tidak

ada pelajaran komputer.

Page 25: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

68

7. Aplikasi/materi apa saja yang diajarkan pada pelajaran komputer tersebut ?

Materi pelajaran yang diajarkan adalah Microsof Office ( Words, Excel,

Power Point, Access )

8. Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar mengenai teknologi perangkat ajar

berbasis komputer (e-Learning) ? Bagaimana Pendapat Bapak/Ibu mengenai

teknologi tersebut ?

- 70 % para guru menjawab sudah mendengar, Para guru yang menjawab

sudah pernah mendengar, berpendapat bahwa e-Learning sangat perlu

untuk mendukung proses belajar mengajar. Mereka juga berpendapat,

bahwa SMU 78 di masa yang akan datang juga sedang mengarah kepada

penerapan e-Learning tersebut

- Sedangkan 30 % lainnya menjawab belum pernah mendengar.

9. Menurut Bapak/Ibu perlukah siswa yang Anda didik menggunakan teknologi

perangkat ajar tersebut ?

Semua guru menjawab, sangat perlu. Karena nantinya semua sekolah

akan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan penting untuk para siswa

di SMUN 78 mulai dari sekarang untuk mempelajari teknologi dan melalui

e-Learning, pembelajaran mereka terhadap teknologi akan lebih bermanfaat.

10. Jika sekolah ini memiliki suatu perangkat ajar berbasis teknologi komputer,

fasilitas apa saja yang Bapak/Ibu harapkan yang tersedia pada perangkat ajar

tersebut ?

Jawaban yang diberikan sangat beraneka ragam, tetapi pada intinya guru

menginginkan

Page 26: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

69

- Bantuan dalam memudahkan kegiatan belajar mengajar, dan membuat

belajar lebih menyenangkan.

- Fasilitas yang diinginkan adalah multimedia buat belajar, fasilitas yang

membuat murid dan guru lebih mudah berhubungan walaupun sudah

selesai sekolah, dan fasilitas yang membuat belajar bukan hanya dari

buku, tapi dari sumber yang lain.

3.7 Sistem pembelajaran yang berjalan

Dari hasil diskusi dan wawancara dengan pihak SMU 78 mengenai sistem

pembelajaran yang berjalan selama ini, dapat dijelaskan sebagai berikut (lihat gambar

3.10)

Pada awal tahun ajaran baru, divisi kurikulum (khususnya staff PBM–Proses

Belajar Mengajar) akan membuat rencana jadwal mengajar yang akan diberikan kepada

guru-guru bidang studi. Rencana tersebut, kemudian akan dipertimbangkan oleh para

guru bidang studi dan direvisi jika ada perubahan. Rencana jadwal mengajar yang telah

dipertimbangkan oleh para guru bidang studi, baik yang mengalami revisi ataupun tidak,

akan dikembalikan kepada divisi kurikulum sehingga dapat ditentukan jadwal proses

belajar mengajar yang pasti. Divisi kurikulum akan memberikan jadwal mengajar yang

pasti beserta silabus pelajaran. Secara otomatis saat jadwal mengajar para guru telah

ditentukan, jadwal pelajaran murid akan disesuaikan sehingga proses belajar mengajar

dapat berjalan dengan baik.

Page 27: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

70

Wali Kelas

Div. Kurikulum( Staff PBM )

Siswa

Orang Tua

Guru Bidang Studi

SAS

Raport Siswa (11)

Input Nilai (8)

Print Out Raport Siswa (10)

Penempatan Kelas Dan Jadwal Belajar (5)

File Raport Siswa (9)

Rencana Jadwal Mengajar (1)

Revisi Jadwal Mengajar (2)

Jadwal Mengajar Pasti (3)

Silabus (4)

Materi, Latihan, Ulangan (6)Latihan, ulangan terisi (7)

� Materi membosankan

� Kurangnya waktu belajar dikelas bagi para siswa untuk memahami materi.

� Kemampuan tanggap yang berbeda antar siswa

� Kurangnya waktu untuk diskusi kepada guru selama dikelas.

� Kurangnya referensi belajar

� Kurang waktu untuk mengajar

� Terbatasnya referensi dari buku cetak

� Kurangnya variasi dalam mangajar.

� Murid selalu tergantung kepada guru

� Kurangnya alat peraga dan contoh-contoh untuk mendukung pembelajaran siswa

Gambar 3.10 : Rich Picture Sistem Berjalan

Di SMU 78 khususnya diterapkan metode baru dalam proses belajar mengajar,

yaitu metode moving class dimana bukan guru yang menghampiri murid, tetapi

sebaliknya murid menuju kelas yang sudah ditentukan dan guru sudah siap dikelas tanpa

harus pindah-pindah. Di kelas guru memberi pelajaran berupa catatan, latihan, ulangan,

dan lain-lain. Setiap nilai dari latihan dan ulangan yang diberikan para guru bidang studi

kepada siswa akan dimasukan ke dalam sistem penilaian siswa yang disebut SAS

Page 28: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

71

(Sistem Administrasi Sekolah) yang terhubung langsung dengan server di departemen

pendidikan.

Pada server tersebut diolah beberapa data administrasi sekolah yang berkaitan

dengan siswa berupa kehadiran, nilai, dll. Hasil akhir dari SAS tersebut adalah raport

siswa berupa file pdf yang akan dikirimkan ke sekolah masing-masing yang siap diprint.

Divisi kurikulum (bagian PBM) akan menerima dan mencetak file tersebut, dipisahkan

menurut kelas dan diberikan kepada wali kelas tersebut. Wali kelas akan menyerahkan

laporan hasil belajar (raport) ini kepada orangtua murid, sebagai laporan prestasi

anaknya selama disekolah pada semester tersebut.

3.8 Kendala yang dihadapi

Berdasarkan kuisioner, observasi dan wawancara dari siswa dan guru diketahui

kendala-kendala yang dihadapi dalam sistem pembelajaran yang berjalan adalah :

- Kurangnya waktu untuk kegiatan belajar mengajar didalam kelas, baik

untuk para siswa memahami materi ataupun untuk diskusi pelajaran

antara siswa dan guru.

- Terbatasnya referensi dalam belajar. Selama ini didasarkan atas

pengalaman guru dan dari buku yang diperoleh sendiri. Perpustakan

belum bisa mendukung referensi karena buku yang ada dalam

perpustakaan adalah buku-buku lama dan juga banyak bersifatnya sastra

dan cerita bacaan seperti novel, cerita rakyat, puisi-puisi.

- Materi membosankan karena kurangnya variasi dalam belajar maupun

mengajar, seperti kurangnya contoh dan alat peraga.Guru menjelaskan

hanya menggunakan papan tulis.

Page 29: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

72

3.9 Usulan pemecahan masalah

Untuk mengatasi kendala yang dihadapi, diberikan beberapa alternatif

pemecahan masalah, antara lain yaitu :

1. Penambahan waktu belajar dikelas

Ini merupakan alternatif yang pertama. Ada sisi negatif aupun positifnya.

Segi positif alternatif ini adalah semua berada di dalam kelas sehingga guru

dapat dengan mudah mengawasi dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar,

serta siswa diharapkan akan lebih mengerti materi yang diberikan dan

memberikan waktu yang lebih untuk terjadinya diskusi antara guru dan siswa

berkaitan dengan mata pelajaran yang diajarkan. Negatifnya bagi siswa adalah

akan menambah panjang jam belajar dalam satu hari, yang tentunya akan

membuat fisik semakin lelah dan tidak fokus karena terlalu lama belajar di kelas.

Sedangkan bagi SMUN 78 sendiri, tentunya akan menambah biaya operasional

akibat dari perpanjangan waktu belajar di kelas tersebut. Bagi pihak guru, juga

akan menimbulkan kelelahan yang pada akhirnya menimbulkan ketidak

maksimalan kegiatan belajar mengajar tersebut.

2. E-Learning

Alternatif ini kedua ini memiliki fleksibilitas tempat dan waktu yang

digunakan untuk belajar. Sifatnya juga tidak terlalu formal, seperti harus datang

ke kelas, sehingga para siswa memiliki kebebasan untuk mengatur pembelajaran

mereka. Belajar pun bisa dilakukan sambil makan atau mendengarkan musik,

sehingga suasananya dapat dibuat senyaman mungkin untuk mendukung

pemahaman mereka terhadap materi yang diajarkan. Hal-hal tersebut di atas

Page 30: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

73

merupakan sisi positif dari e-Learning. Sedangkan kelemahan dari alternatif

kedua ini adalah harus terhubung dengan internet dan penambahan komputer

yang cukup memakan biaya.

Berdasarkan perbandingan terhadap kedua alterrnatif di atas, e-Learning

merupakan solusi yang paling baik untuk menjawab permasalahan yang terjadi di

SMUN 78 dengan alasan :

1. Penambahan waktu belajar diluar waktu sekolah tidak dimungkinkan,

karena adanya peraturan pemerintah mengenai waktu belajar.

2. Secara fisik akan melelahkan para siswa karena waktu belajar yang

terlalu lama, sehingga membuat tidak terlalu fokus belajar.

Elearning sendiri memiliki kelemahan yaitu harus terhubung dengan jaringan internet

dan juga penambahan computer yang cukup memakan biaya. Karena itu dilakukan

analisa cost and benefit untuk melihat keuntungan yang akan diperoleh dari penggunaan

elearning.

3.10 Analisa Cashflow, Cost and Benefit, dan ROI dari penerapan e-learning

Berikut ini merupakan perbandingan antara Sistem e-learning yang diusulkan

dibanding dengan penggunaan OHP yang sedang berjalan SMUN 78. Faktor – faktor

biaya yang akan dikeluarkan untuk membangun sistem e-learning bila dibandingkan

dengan OHP yang sedang berjalan, dibagi menjadi 5 biaya dengan rincian sebagai

berikut :

Page 31: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

74

1. Startup : Modal awal

2. Acquisition : Pembelian hardware dan software.

3. Development : Untuk pengembangan sistem, distribusi via CD dan training ke guru.

4. Operation : Untuk operasi sehari-hari. (Listrik dan internet)

5. Maintenance : Untuk pemeliharaan sistem dan jaringan.

Sedangkan Perkiraan Faktor Biaya E-Learning :

Tabel 3.9 Perkiraan biaya e-learning

Tahun 1 Startup Acquisition Development Operation Maintenance E-Learning Acquisition

Server Rp. 10.000.000 LCD Proyektor Rp.70.000.000

Komputer Rp.45.000.000 Software Rp.0 Speaker Rp 1.000.000

Switch/ Router Rp. 1.000.000 Kabel jaringan Rp. 1.500.000

Pengembangan Training Guru Rp.3.000.000

Operation Biaya Listrik Rp.6.000.000

Internet Rp.35.000.000 Maintenance

Biaya Tidak terduga Rp.2.000.000

• Biaya Acquisition elearning Berupa pembelian server seharga Rp. 10.000.000

Dengan Spesifikasi :

• Motherboar Asus

• Pentium Core 2 Duo 3.0 Ghz

• Memory DDR2 2 GB Visipro

Page 32: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

75

• HARDISK 200 GB seagate

• VGA 256 MB Geforce

• DVD-RW SAMSUNG

• Ethernet Card 10/100

• Monitor Samsung 17'' Flat

• keyboard+mouse

• Diasumsikan SMUN 78 mempunyai lisensi resmi terhadap software-software yang

digunakannya saat ini, yaitu :

- Sistem Operasi : Windows 2000 Server, Windows XP

- Microsoft Office 2003 + Open Office 2.0

- Browser Internet Explorer v. 6.0

- Macromedia

• Diasumsikan harga 1 Proyektor Rp. 7.000.000, maka biaya yang diperlukan sebesar

Rp. 70 juta

• Speaker untuk pengeras suara sebesar Rp.1.000.000 di mana @ Rp.100.000

• Komputer senilai Rp.45.000.000 akan dipakai oleh 10 kelas dimana masing-masing

@ Rp. 4.500.000, komputer tersebut mempunyai spesifikasi sebagai berikut :

o Motherboard ASUS

o Processor Intel Pentium IV 2,8 GHz

o Memori DDR2 512MB

o HDD 80 GB SEAGATE

o DVD-CDRW

Page 33: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

76

o VGA 128 MB Geforce

o Ethernet Card 10/100

o Keyboard + Mouse

• Biaya pengembangan digunakan untuk training guru sebesar Rp. 3.000.000 yang

dialokasikan untuk pengembangan e-learning seperti makalah, jasa instruktur.

• Oprasional sehari-hari untuk listrik sebesar Rp. 6.0000.000 per tahun, dengan

perkiraan 1 komputer menghabiskan 50ribu perbulan. Jadi 10 kompter =

10*50.000*12=6 juta setahun

• Dan biaya internet untuk penggunaan e-learning setahun untuk dikelas sebesar Rp.

35.000.000.

Page 34: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

77

Tabel 3.10 Cashflow e-learning SMUN

Keterangan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Investasi

Server Rp 10,000,000 - - - -

LCD Proyektor Rp 70,000,000 Rp 77,000,000 Rp 84,700,000 - -

Komputer Rp 45,000,000 Rp 49,500,000 Rp 54,450,000 - -

Speaker Rp 1,000,000 Rp 1,100,000 Rp 1,210,000 - -

Software - - - - -

Switch / Router Rp 1,500,000 Rp 1,600,000 - -

Kabel Jaringan Rp 1,500,000 Rp 1,650,000 Rp 1,815,000 - -

Total Rp 129,000,000 Rp 130,850,000 Rp 142,175,000 - -

Oprasional

Training Guru Rp 3,000,000 Rp 3,300,000 Rp 3,630,000 - -

Biaya Listrik Rp 6,000,000 Rp 12,000,000 Rp 18,000,000 Rp 19,800,000 Rp 21,780,000

Internet Rp 42,000,000 Rp 46,200,000 Rp 50,820,000 Rp 55,902,000 Rp 61,492,200

Pemeliharaan Rp 1,000,000 Rp 1,100,000 Rp 1,210,000 Rp 1,331,000 Rp 1,464,100

Total Rp 52,000,000 Rp 62,600,000 Rp 73,660,000 Rp 77,033,000 Rp 84,736,300

Siswa pengguna 400 SISWA 800 SISWA 1200 SISWA 1200 SIWA 1200 SISWA

Biaya/investasi (Sumbangan) per siswa Rp 322,500 Rp 327,125 Rp 355,438 - -

Biaya Oprasional per siswa setahun Rp 130,000 Rp 78,250 Rp 61,383 Rp 64,194 Rp 70,614

Biaya Oprasional per siswa sebulan Rp 10,833 Rp 6,521 Rp 5,115 Rp 5,350 Rp 5,884

Page 35: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

78

Keterangan :

• Tahun pertama yang akan menggunakan sistem adalah kelas X sebanyak 10

kelas dengan jumlah murid sebanyak 40 orang perkelas total pengguna menjadi

800 siswa. Tahun kedua yang menggunakan sistem adalah kelas X dan kelas XI,

dengan jumlah total siswa 800 siswa, dan Tahun ke 3 maka kelas X, XI,XII akan

menggunakan sistem dengan 1200 pengguna.

• Komputer yang diinvestasikan pada tahun 2 akan mempunyai spek lebih baik

dari tahun sebelumnya dan juga demikian pada tahun berikutnya.

• Router/Switch yang digunakan mempunyai 16 port yang dibeli ditahun pertama

dan tahun ke 2 sehingga menjadi 32 port.

• Biaya Oprasional Training guru dilakukan sampai tahun ke-3, dengan asumsi

tidak ada guru baru. Biaya training guru dialokasikan untuk pembayaran

pengajar, fotokopi bahan penggunaan sistem, dll. Besarnya dapat diatur.

• Biaya internet yang digunakan adalah tarif tetap untuk perusahaan dengan akses

24 jam. Diasumsikan disini juga pembelian domain dan hosting di provider.

• Biaya pemeliharaan digunakan untuk merawat sistem, dan jika ada kerusakan

ataupun pembersihan

• Setiap siswa mempunyai kewajiban untuk membayar uang sumbangan awal

tahun, ketika masuk ke SMUN 78, kemudian siswa mempunyai kewajiban juga

untuk membayar uang sekolah setiap bulan. Adapun besarnya uang sekolah

sekarang adalah Rp. 250.000

• Maka penghitungan biaya e-learning di atas dibagi ke 2 biaya yaitu investasi

masuk ke sumbangan awal tahun, dan biaya oprasional masuk ke uang sekolah.

Page 36: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

79

• Biaya investasi pertahun persiswa didapat dari total biaya investasi dibagi jumlah

siswa.

• Biaya oprasional pertahun persiswa didapat dari total biaya oprasional dibagi

jumlah siswa

• Setiap tahun biaya diasumsikan naik sebesar 10%.

Maka hasil akhir akan didapat :

Pada Tahun ke-1 :

Biaya investasi awal tahun persiswa sebesar (angkatan baru) Rp 322,500

Biaya Oprasional persiswa setahun (Hanya kelas X) Rp. 130,000

Pada Tahun ke-2 :

Biaya investasi awal tahun persiswa sebesar (angkatan baru) Rp 327,125

Biaya Oprasional persiswa setahun (Kelas X dan XI) Rp 78,250

Pada Tahun ke-3 :

Biaya investasi awal tahun persiswa sebesar (angkatan baru) Rp 355,438

Biaya Oprasional persiswa setahun (Kelas X, XI dan XII) Rp 61,383

Pada Tahun ke-4 :

Biaya investasi awal tahun persiswa sebesar (angkatan baru) Rp 0

Biaya Oprasional persiswa setahun (Kelas X, XI dan XII) Rp 64,194

Page 37: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

80

• Sedangkan, masukan perbandingan manfaat lain penggunaan n e-learning tersaji di

bawah ini :

1. Bentuk Materi dinamis

2. Materi yang dapat ditampilkan per halaman banyak

3. Memvisualisasikan soal dengan cukup baik

4. Mudah untuk mengupdate latihan dan contoh soal

5. Kemungkinan sistem rusak lebih kecil

6. Menambah keahlian komputer

7. Materi yang disajikan lebih menarik, dan dapat menarik perhatian siswa

Analisis Return On Investment dari e-learning SMUN 78

Pemasukan = (322.500+130.000) x 400 siswa = 181.000.000

Investasi = 52.000.000

ROI = (181.000.000 / 52.000.000 ) X 100% = 384 %

Analisis Cost and Benefit dari e-learning SMUN 78

ROI = Pemasukan

Investasi 100 % X

BCR =Cf

R - (C)op

Page 38: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-3-00352-MNSI-Bab 3.pdf47 d. Menumbuhkan warga sekolah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diri

81

R = 181.000.000

(C)op = 52.000.000

Cf = 52.000.000

BCR = (181.000.000 - 52.000.000)/ 52.000.000 = 2.4

Jadi BCR = 2.4

BCR > 1 Proyek dianggap layak