BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00681-IF...

26
51 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Ilustrasi Organisasi 3.1.1 Sejarah Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sejak era reformasi bergulir di tengah percaturan politik Indonesia, sejak itu pula perubahan kehidupan mendasar berkembang di hampir seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara. Seperti merebaknya beragam krisis yang melanda Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satunya adalah berkaitan dengan Orientasi Pembangunan. Dimasa Orde Baru, orientasi pembangunan masih terkonsentrasi pada wilayah daratan. Sektor kelautan dapat dikatakan hampir tak tersentuh, meski kenyataannya sumber daya kelautan dan perikanan yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam, baik jenis dan potensinya. Potensi sumberdaya tersebut terdiri dari sumber daya yang dapat diperbaharui, seperti sumberdaya perikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya laut dan pantai, energi non konvensional dan energi serta sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui seperti sumberdaya minyak dan gas bumi dan berbagai jenis mineral. Selain dua jenis sumberdaya tersebut, juga terdapat berbagai macam jasa lingkungan lautan yang dapat dikembangkan untuk pembangunan kelautan dan perikanan seperti

Transcript of BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00681-IF...

51

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Gambaran Ilustrasi Organisasi

3.1.1 Sejarah Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Sejak era reformasi bergulir di tengah percaturan politik

Indonesia, sejak itu pula perubahan kehidupan mendasar berkembang di

hampir seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara. Seperti merebaknya

beragam krisis yang melanda Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah

satunya adalah berkaitan dengan Orientasi Pembangunan. Dimasa Orde

Baru, orientasi pembangunan masih terkonsentrasi pada wilayah daratan.

Sektor kelautan dapat dikatakan hampir tak tersentuh, meski

kenyataannya sumber daya kelautan dan perikanan yang dimiliki oleh

Indonesia sangat beragam, baik jenis dan potensinya. Potensi sumberdaya

tersebut terdiri dari sumber daya yang dapat diperbaharui, seperti

sumberdaya perikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya laut

dan pantai, energi non konvensional dan energi serta sumberdaya yang

tidak dapat diperbaharui seperti sumberdaya minyak dan gas bumi dan

berbagai jenis mineral. Selain dua jenis sumberdaya tersebut, juga

terdapat berbagai macam jasa lingkungan lautan yang dapat

dikembangkan untuk pembangunan kelautan dan perikanan seperti

52

pariwisata bahari, industri maritim, jasa angkutan dan sebagainya.

Tentunya inilah yang mendasari Presiden Abdurrahman Wahid dengan

Keputusan Presiden No.355/M Tahun 1999 tanggal 26 Oktober 1999

dalam Kabinet Periode 1999-2004 mengangkat Ir. Sarwono

Kusumaatmaja sebagai Menteri Eksplorasi Laut.

Selanjutnya pengangkatan tersebut diikuti dengan pembentukan

Departemen Eksplorasi Laut (DEL) beserta rincian tugas dan fungsinya

melalui Keputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1999 tanggal 10

November 1999 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi,

dan Tata Kerja Departemen. Ternyata penggunaan nomenklatur DEL

tidak berlangsung lama karena berdasarkan usulan DPR dan berbagai

pihak, telah dilakukan perubahan penyebutan dari Menteri Eksplorasi

Laut menjadi Menteri Eksplorasi Laut dan Perikanan berdasarkan

Keputusan Presiden Nomor 145 Tahun 1999 tanggal 1 Desember 1999.

Perubahan ini ditindaklanjuti dengan penggantian nomenklatur DEL

menjadi Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan (DELP) melalui

Keputusan Presiden Nomor 147 Tahun 1999 tanggal 1 Desember 1999.

Dalam perkembangan selanjutnya, telah terjadi perombakan

susunan kabinet setelah Sidang Tahunan MPR tahun 2000, dan terjadi

perubahan nomenklatur DELP menjadi Departemen Kelautan dan

Perikanan (DKP) sesuai Keputusan Presiden Nomor 165 Tahun 2000

53

tanggal 23 November 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,

Wewenang, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen.

Kemudian berubah menjadi Kementrian Kelautan dan Perikanan

sesuai dengan Peraturan Presiden No. 47 tahun 2009 tentang

Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, maka Nomenklatur

Departemen Kelautan dan Perikanan menjadi Kementerian Kelautan dan

Perikanan, sedangkan struktur organisasi pada Kementerian Kelautan dan

Perikanan tidak mengalami perubahan.

Dalam rangka menindaklanjuti Keputusan Presiden Nomor 165

Tahun 2000 tersebut, pada November 2000 telah dilakukan

penyempurnaan organisasi DKP. Pada akhir tahun 2000, diterbitkan

Keputusan Presiden Nomor 177 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi

dan Tugas Departemen, dimana organisasi DKP yang baru menjadi :

a) Menteri Kelautan dan Perikanan;

b) Sekretaris Jenderal;

c) Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap;

d) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya;

e) Direktorat Jenderal Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan

Perikanan

54

f) Direktorat Jenderal Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan

Pemasaran;

g) Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-pulau Kecil;

h) Inspektorat Jenderal;

i) Staf Ahli.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Kementrian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Preaturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006, maka struktur

organisasi DKP menjadi :

a) Menteri Kelautan dan Perikanan;

b) Sekretaris Jenderal;

c) Inspektorat Jenderal;

d) Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap;

e) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya;

f) Direktorat Jenderal Pengawasan & Pengendalian Sumberdaya

Kelautan dan Perikanan;

g) Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Perikanan;

h) Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;

i) Badan Riset Kelautan dan Perikanan;

55

j) Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan

Perikanan

k) Staf Ahli

Tebentuknya Kementrian Kelautan dan Perikanan pada

dasarnya merupakan sebuah tantangan, sekaligus peluang bagi

pengembangan sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Artinya,

bagaimana KKP ini menempatkan sektor kelautan dan perikanan

sebagai salah satu sektor andalan yang mampu mengantarkan Bangsa

Indonesia keluar dari krisis ekonomi yang berkepanjangan.

Setidaknya ada beberapa alasan pokok yang mendasarinya.

Pertama, Indonesia sebagai negara kepulauan dengan jumlah

pulau 17.508 dan garis pantai sepanjang 81.000 km tidak hanya sebagai

negara kepulauan terbesar di dunia tetapi juga menyimpan kekayaan

sumberdaya alam laut yang besar dan belum dimanfaatkan secara

optimal.

Kedua, selama beberapa dasawarsa, orientasi pembangunan

negara ini lebih mangarah ke darat, mengakibatkan sumberdaya daratan

terkuras. Oleh karena itu wajar jika sumberdaya laut dan perikanan

tumbuh ke depan.

56

Ketiga, dikaitkan dengan laju pertumbuhan penduduk serta

meningkatnya kesadaran manusia terhadap arti penting produk perikanan

dan kelautan bagi kesehatan dan kecerdasan manusia, sangat diyakini

masih dapat meningkatkan produk perikanan dan kelautan di masa

datang. Keempat, kawasan pesisir dan lautan yang dinamis tidak hanya

memiliki potensi sumberdaya, tetapi juga memiliki potensi bagi

pengembangan berbagi aktivitas pembangunan yang bersifat ekstrasi

seperti industri, pemukiman, konservasi dan lain sebagainya.

3.1.2 Visi dan Misi

a) VISI

Pembangunan Kelautan dan Perikanan :

“ Indonesia Penghasil Produk Kelautan dan Perikanan Terbesar 2015”

b) MISI

“ Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan “

TUJUAN ((GRAND STRATEGY (The Blue Revolution Policies)) :

1. Memperkuat Kelembagaan dan SDM secara Terintegrasi.

2. Mengelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secara

Berkelanjutan.

3. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Berbasis Pengetahuan.

4. Memperluas Akses Pasar Domestik dan Internasional.

57

SASARAN STRATEGIS :

1. Memperkuat Kelembagaan dan SDM secara Terintegrasi.

• Peraturan perundang-undangan di bidang Kelautan dan Perikanan

sesuai kebutuhan nasional dan tantangan global serta

diimplementasikan secara sinergis lintas sektor, pusat dan

daerah."

• Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pelaporan

terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu berdasarkan data yang

terkini dan akurat.

• Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan memiliki

kompetensi sesuai kebutuhan.

2. Mengelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secara

Berkelanjutan.

• Sumber daya Kelautan dan Perikanan dimanfaatkan secara

optimal dan berkelnjutan.

• Konservasi kawasan dan jenis biota perairan yang dilindungi

dikelola secara berkelanjutan.

• Pulau-pulau kecil dikembangkan menjadi pulau bernilai ekonomi

tinggi.

58

• Indonesia bebas Illegal, Unreported and Unregulated (IUU)

Fishing serta kegiatan yang merusak sumber daya kelautan dan

perikanan.

3. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Berbasis Pengetahuan.

• Seluruh kawasan potensi perikanan menjadi kawasan Minapolitan

dengan usaha yang bankable.

• Seluruh sentra produksi kelautan dan perikanan memiliki

komoditas unggulan yang menerapkan teknologi inovatif dengan

kemasan dan mutu terjamin.

• Sarana dan Prasarana Kelautan dan Perikanan mampu memenuhi

kebutuhan serta diproduksi dalam negeri dan dibangun secara

terintegrasi.

4. Memperluas Akses Pasar Domestik dan Internasional.

• Seluruh desa memiliki Pasar yang mampu memfasilitasi penjualan

hasil perikanan.

• Indonesia menjadi market leader dunia dan tujuan utama investasi

di bidang kelautan dan perikanan.

59

3.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kementerian Kelautan dan Perikanan

60

Gambar 3.2 Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap

61

Gambar 3.3 Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan

62

Gambar 3.4 Direktorat Pelabuhan Perikanan

63

Gambar 3.5 Pusat Data, Statistik dan Informasi

64

3.1.4 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut ini adalah tugas dan wewenang dari struktur Kementerian

Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP) :

1. Staff Ahli Menteri

a) Staff ahli bidang ekonomi, sosial dan budaya mempunyai tugas

memberikan telaahan kepada Menteri kelautan dan perikanan

mengenai masalah ekonomi, sosial dan budaya.

b) Staff ahli bidang kebijakan publik mempunyai tugas memberika

telaahan kepada Menteri kelautan dan perikanan mengenai

masalah kebijakan public.

c) Staff ahli bidang kemasyarakatan dan hubungan antar lembaga

mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri kelautan

dan perikanan mengenai masalah kemasyarakatan dan hubungan

antar lembaga.

d) Staff ahli bidang ekologi dan sumber daya laut mempunyai tugas

memberikan telahaan kepada Menteri kelautan dan perikanan

mengenai masalah ekologi dan sumber daya laut.

2. Inspektorat Jenderal

a) Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern di lingkungan

KKP

65

b) Pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan KKP terhadap

kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan

dan kegiatan pengawasan lainnya.

c) Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan

Menteri kelautan dan perikanan

d) Penyusunan laporan hasil kepengawasan di lingkungan KKP

e) Pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal

3. Sekretariat Jenderal

a) Koordinasi kegiatan KKP

b) Koordinasi dan penyusunan rencana dan program KKP

c) Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi

ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsip

dan dokumentasi KKP

d) Pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerja

sama dan hubungan masyarakat

e) Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang – undangan dan

bantuan hokum

f) Penyelenggaraan pengelolaan barang milik / kekayaan Negara

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Menteri keluatan dan

perikanan

4. Ditjen Perikanan Tangkap

66

a) Perumusan kebijakan di bidang perikanan tangkap

b) Pelaksanaan kebijakan di bidang perikanan tangkap

c) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

perikanan tangkap

d) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perikanan

tangkap

e) Pelaksanaan administrasi Ditjen perikanan tangkap

5. Ditjen Perikanan Budidaya

a) Perumusan kebijakan di bidang perikanan budidaya

b) Pelaksanaan kebijakan di bidang perikanan budidaya

c) Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang

perikanan budidaya

d) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perikanan

budidaya

6. Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil

a) Perumusan kebijakan di bidang kelautan, pesisir, dan pulau-pulau

kecil

b) Pelaksanaan kebijakan di bidang kelautan, pesisir, dan pulau-

pulau kecil

67

c) penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil

d) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelautan,

pesisir, dan pulau-pulau kecil

e) Pelaksanaan administrasi Ditjen kelautan, pesisir dan pulau-pulau

kecil

7. Ditjen Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya KP

a) Perumusan kebijakan di bidang pengawasan sumber daya

kelautan dan perikanan

b) Pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan sumber daya

kelautan dan perikanan sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan yang berlaku

c) Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang

pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan

d) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi bidang pengawasan

sumber daya kelautan dan perikanan

e) Pelaksanaan administrasi Dijen PSDKP

8. Badan Pengembangan SDM KP

68

a) Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pendidikan,

pelatihan dan penyuluhan di bidang kelautan dan perikanan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan

b) Pelaksanaan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan di bidang

kelautan dan perikanan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan

c) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pendidikan,

pelatihan dan penyuluhan di bidang kelautan dan perikanan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan

d) Pelaksanaan administrasi Badan Pengembangan SDM KP

9. Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan

a) Perumusan kebijakan di bidang pengolahan dan pemasaran hasil

perikanan

b) Pelaksanaan kebijakan di bidang pengolahan dan pemasaran hasil

perikanan

c) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

pengolahan dan pemasaran hasil perikanan

d) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengolahan

dan pemasaran hasil perikanan

e) Pelaksanaan administrasi Ditjen P2HP

69

10. Badan Riset Kelautan dan Perikanan

a) Penyusunan kebijakan teknis rencana dan program penelitian

dan pengembangan di bidang kelautan dan perikanan

b) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang kelautan

dan perikanan

c) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan

pengembangan di bidang kelautan dan perikanan

d) Pelaksanaan administrasi Balitbang KP

11. Pusat Data, Statistik dan Informasi

a) Penyiapan penyusunan program dan rencana serta pengumpulan

dan pengolahan data dan statistic kelautan dan perikanan

b) Penyiapan penyusunan rencana dan program perancangan dan

pengembangan pemeliharaan infrastruktur teknologi informasi,

serta penerapan operasionalisasi dan penerapan aplikasi sistem

informasi.

c) Pelaksanaan pembinaan hubungan dan pelayanan komunikasi

dengan media massa dan lembaga, serta pengelolaan perpustakaan

kememterian; dan

d) Pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga pusdatin

70

3.2 Prosedur yang Sedang Berjalan

3.2.1 Sistem Pembongkaran Ikan

Berikut Flowchart Sistem Pembongkaran Ikan yang sedang

berjalan saat ini :

Gambar 3.6 Sistem Pembongkaran Ikan

71

3.2.2 Sistem Jaringan Distribusi Pemasaran Ikan

Berikut Flowchart Sistem Jaringan Distribusi Pemasaran Ikan

yang sedang berjalan saat ini :

Gambar 3.7 Sistem Jaringan Distribusi Pemasaran Ikan

72

3.2.3 Sistem Tambat Labuh

Berikut Flowchart Sistem Tambat Labuh yang sedang berjalan saat ini :

Gambar 3.8 Sistem Tambat Labuh

73

3.2.4 Sistem Surat Tanda Bukti Lapor Kedatangan Kapal (STBLKK)

Berikut Flowchart Sistem STBLKK yang sedang berjalan saat ini:

Gambar 3.9 Sistem Sistem Surat Tanda Bukti Lapor Kedatangan Kapal (STBLKK)

74

3.2.5 Sistem Keberangkatan dan Pengisian Perbekalan Kapal

Berikut Flowchart Sistem Keberangkatan dan Pengisian

Perbekalan Kapal yang sedang berjalan saat ini :

Gambar 3.10 Sistem Keberangkatan dan Pengisian Perbekalan Kapal

75

3.2.6 Sistem Kerja Kapal Indonesia Masuk

Berikut Flowchart Sistem Kerja Kapal Indonesia Masuk yang

sedang berjalan saat ini :

Gambar 3.11 Sistem Kerja Kapal Indonesia Masuk

76

3.3 Permasalahan yang Dihadapi

Dari hasil analisis dari sistem yang sedang berjalan di Kementerian

Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, permasalahan yang sedang dihadapi

antara lain :.

1. Pusat Data, Statistik dan Infosrmasi (PUSDATIN) memiliki masalah dalam

membuat laporan data produk hasil produksi ikan karena website yang

dimiliki sekarang sangat berat diakses dikarenakan banyaknya data dari

berbagai subdivisi.

2. Membutuhkan sebuah aplikasi untuk melihat dan membandingkan data

pelabuhan yang berada dalam database KKP.

3.4 Usulan Pemecahan Masalah

Dari permasalahan yang ada, berikut ini adalah usulan untuk masing-

masing permasalahan yang ada:

1. Merancang sistem basis data untuk pendataan produk Pelabuhan Perikanan

lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

2. Membuat Web database yang ringan dan mudah diakses sesuai kebutuhan

Pusat Data, Statistik dan Infosrmasi (PUSDATIN).

3. Membuat sistem untuk membandingkan data ikan baik antar Pelabuhan

Perikanan maupun Pasar.