BAB 3 ANALISA INVESTASI SAP HR SUBMODUL SERA-ESSthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00586-SIAS Bab...
Transcript of BAB 3 ANALISA INVESTASI SAP HR SUBMODUL SERA-ESSthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00586-SIAS Bab...
45
BAB 3
ANALISA INVESTASI SAP HR SUBMODUL SERA-ESS
3.1 Latar Belakang Perusahaan
Pada tahun 1985 PT. Sinar Inti Telaga membuka sejarah bisnis jasa sewa
kendaraan dengan lima unit kendaraan. Sejalan dengan kemajuan bisnisnya, PT.
Sinar Inti Telaga bertransformasi menjadi PT. Serasi Autoraya yang
kepemilikannya secara penuh berada ditangan Astra International dengan identitas
“Toyota Rent A Car” pada tahun 1990. Transformasi jati diri baru TRAC-Astra
Rent A Car resmi diluncurkan pada 5 Oktober 2001.
PT Serasi Autoraya (dengan brand utama TRAC Astra Rent a Car), adalah
perusahaan penyedia jasa solusi transportasi terdepan di Indonesia. Bermula
dengan hanya lima unit kendaraan, kini perusahaan tersebut memiliki lebih dari
17.771 kendaraan yang beroperasi di lebih dari 2800 pelanggan segmen korporat.
PT Serasi Autoraya (Head Office) beralamat di Jalan Mitra Sunter Boulevard, Kav
90/C2, Sunter Jaya, Jakarta Utara.
Dengan lebih dari 20 tahun pengalaman di bisnis jasa transportasi,
membuat PT Serasi Autoraya (SERA) matang dan menguasai seluk beluknya.
Publik mempercayai layanannya dengan menganugerahkan Indonesian Best Brand
Award in Car Rental Business, Superbrand Awards, SWA magazine: Word of
Mouth Marketing in Car Rental Business, dan Indonesian Service Quality Award.
Guna mengantisipasi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang, SERA
senantiasa berinovasi untuk melayani lebih baik lagi. Sertifikasi ISO 9001:2000,
46
menjadi jaminan akan layanan yang lebih baik. Kesadaran akn pentingnya
lingkuingan hidup terus menerus ditiupkan pada setiap karyawan lewat komitmen
pada Environment Health and Safety Planning Cycle dan Balanced Scorecard yang
diterapkan pada sistem manajemen membantu kami untuk terus berupaya
menyempurnakan layanan pada pelanggan.
PT Serasi Autoraya memiliki beberapa anak perusahaan yang tergabung
dalam SERA Holding Group, antara lain:
• TRAC Astra Rent a Car, bergerak di bidang sewa dan leasing kendaraan roda
empat dengan segmen korporat dan individu (keluarga)
• TRAC Driver Services (PT Daya Mitra Serasi), bergerak di bidang
penyediaan sumber daya driver (berdiri 8 Juli 2003)
• TRAC Moto Rental (TREMO), bergerak di bidang Rental & Leasing
kendaraan roda dua (berdiri 26 Agustus 2004)
• Mobil88, bergerak di bidang Used Car Business (bergabung dengan SERA
pada tahun 2006)
• IBID (PT Balai Lelang Serasi), bergerak di bidang Used Car Business (berdiri
7 Agustus 2007)
• TFSI (Toyofuji Serasi Indonesia), bergerak di bidang Motor Vessel Shipping
(Berdiri 7 Desember 2005)
• Orenz Taxi (PT Serasi Transportasi Nusantara), bergerak di bidang jasa
transportasi taksi (Berdiri 25 Oktober 2005)
• Harmoni Logistik & SERA Logistik (PT Harmoni Mitra Utama), bergerak di
bidang jasa logistik (berdiri 11 November 2008 & Februari 2009)
47
3.2 Visi
Visi PT Serasi Autoraya: “Menjadi rekanan utama yang terpadu dalam
solusi transportasi”
3.3 Misi
Misi PT Serasi Autoraya: “Memenuhi harapan anda dalam pegelolaan
transportasi”
3.4 Corporate Value
A. Senantiasa menjunjung tinggi kualitas
Sejalan dengan perkembangan bisnisnya, SERA mengutamakan kualitas di
atas segalanya. Dengan didukung oleh ISO 9001-2000, dapat dipastikan
bahwa dari segi kualitas SERA memberikan yang terbaik bagi pelanggannya.
1. Selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang memuaskan
2. Selalu melakukan yang benar sejak awal
3. Selalu mematuhi standard operating procedures
4. Selalu menjaga tingkat efisiensi dan efektivitas
5. Selalu berusaha mencapai yang terbaik
6. Selalu berusaha dan melakukan upaya-upaya perbaikan & peningkatan
B. Senantiasa fokus pada pelayanan pelanggan
Banyak cara yang dilakukan SERA agar senantiasa fokus pada pelayanan
pelanggan. Mulai dari penyediaan unit yang sesuai kebutuhan dan request
pelanggan, ketersediaan driver yang senantiasa bersikap profesional, atau
dengan kata lain pelayanan yang bukan hanya memuaskan, akan tetapi juga
menggembirakan pelanggan.
1. Totalitas/kepedulian dalam bekerja dalam memberikan solusi
48
2. Solusi yang tepat guna
3. Kepuasan pelanggan yang bisa dikonotasikan dengan bentuk senyuman
pelanggan
C. Senantiasa mengutamakan kerjasama
Tanpa kerjasama, SERA tidak akan berkembang sepesat ini. Hampir seluruh
lini, baik di kantor pusat maupun di kantor cabang saling bantu-membantu,
saling mendukung dalam hal kebaikan. Tidak ada kesulitan yang tidak dapat
dipecahkan jika kita bekerjasama untuk memecahkannya. Tidak ada satupun
lini yang diistimewakan, semua dianggap sama dan punya peranan masing-
masing dalam memajukan SERA.
1. Meyakini bahwa setiap tugas adalah penting bagi keberhasilan bersama
dengan menghargai nilai dan kontribusi rekan kerja
2. Mengahargai keberhasilan tim di atas keberhasilan individu
3. Memiliki rasa saling percaya dan menghargai rekan kerja sebagai
individu
4. Menumbuhkembangkan budaya kerjasama
5. Menghargai partisipasi aktif dan inisiatif dari setiap individu
D. Senantiasa menerapkan kepemimpinan yang berkualitas
Selain sikap profesional, kepemimpinan yang berkualitas pun menjadi amat
penting dalam memajukan SERA. Cakupan kepemimpinan tersebut tidak
hanya ditanamkan pada lingkup seksi, departemen, atau divisi. Akan tetapi
juga ditanamkan mulai dari lini terkecil, yaitu individu.
1. Selalu mendorong pengembangan pribadi dan profesionalisme setiap
sumber daya manusia
49
2. Selalu memberikan pengarahan dan bimbingan yang efektif
3. Selalu mempersiapkan calon-calon pemimpin masa depan (kaderisasi)
4. Selalu menjadi teladan
5. Selalu mampu mengantisipasi perubahan
6. Selalu memiliki pemikiran jangka panjang, memberi semangat dan
memberdayakan anggota tim
E. Senantiasa menjunjung tinggi integritas, etika kerja, dan etika bisnis
1. Berkomitmen untuk bekerja dengan integritas, kejujuran, dan etika
2. Perlakuan yang adil
3. Menghindari benturan kepentingan
4. Melakukan apa yang telah dikatakan
50
3.5 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Serasi Autoraya
51
3.6 Tanggung Jawab Divisi
3.6.1 Corporate HRD
Melakukan proses kepersonaliaan karyawan, mulai dari rekrutmen,
penggajian, insentif, tunjangan, pengembangan kompetensi karyawan,
kepengurusan cuti, klaim pengobatan, dan lain-lain.
3.6.2 Corporate General Affair and ESR
Melakukan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan operasional di
kantor pusat dan cabang, mulai dari penyediaan kupon makan siang, pembayaran
listrik dan air, pemeliharaan gedung, penyuluhan terhadap karyawan/karyawati
dan warga sekitar kantor, penyediaan lapangan kerja bagi masayarakat sekitar,
monitoring asset yang dimiliki SERA & Group, dan lain-lain.
3.6.3 Corporate Procurement Management
Melakukan seluruh proses pengadaan barang mulai dari seleksi vendor,
pemilihan produk, kepengurusan dokumen, hingga pengiriman produk yang
dibutuhkan ke tangan requester.
3.6.4 Corporate Information System and Technology
Melaksanakan fungsi teknis, operasional, strategis, dan pemeliharaan
seluruh sumber daya IS/IT, mulai dari analisa dan perancangan sistem informasi
yang sesuai dengan bisnis, pembuatan program-program yang mendukung
transaksi data, penentuan besaran investasi teknologi informasi, hingga
pemeliharaan IT/IS yang kontinyu dan menyeluruh.
3.6.5 Corporate Finance, Accounting and Tax
Melakukan seluruh proses keuangan dan perpajakan, mulai dari budgeting,
financial monitoring, controlling, hingga proses pembuatan laporan akunting dan
52
penyajiannya ke holding company (PT Astra International, Tbk) kemudian
dilanjutkan dengan pelaporan pajak ke pemerintah (Dirjen Pajak).
3.6.6 Corporate Marketing and Quality Management
Menjamin kepuasan pelanggan dengan strategi marketing yang handal,
pelayanan pelanggan yang berkualitas prima melalui customer care yang
direpresentasikan di setiap cabang leasing, rental, dan Mobil88, dan penyusunan
standarisasi proses bisnis yang efektif berdasarkan ISO9001:2000 di seluruh unit
bisnis SERA.
3.6.7 Departemen Pendukung
Selain keenam divisi yang telah tertulis, ada dua organisasi setingkat
departemen yang juga mendukung keunggulan bisnis SERA:
1. Corporate Internal Audit
Bertugas melakukan fungsi audit internal SERA & Group dan
konsolidasi terhadap kebijakan-kebijakan yang diberlakukan terhadap
temuan audit ke pihak direksi dan PT Astra International, Tbk sebagai
holding company.
2. Corporate Management & Planning
Bertugas membantu jajaran direksi dalam penyajian informasi dan
strategi bisnis serta memberikan pertimbangan terhadap ekspansi
perusahaan di masa yang akan datang.
3. Corporate Legal
Bertugas memberikan bantuan hukum dan kepengurusannya, yaitu
meliputi pembuatan akta pendirian perusahaan, penyelesaian kasus
hukum, dan sebagainya.
53
3.7 Proses Bisnis
Corporate HR Division PT Serasi Autoraya terbagi menjadi 3 departemen,
yaitu Human Capital, Learning Center, dan Personnel & Industrial Relation.
Human Capital Department memiliki kewenangan terhadap proses rekrutmen dan
organization development. Learning Center Department memiliki kewenangan
dalam hal maintaining people development, assesment dan training. Departemen
terakhir, yaitu Personnel & Industrial Relation memiliki kewenangan dalam
pemeliharaan data karyawan, sejak pertama kali karyawan bergabung hingga
proses retirement. Personnel & Industrial Relation beranggotakan lima orang
karyawan.
Secara umum, tugas-tugas Personnel & IR Department antara lain
menangani karyawan baru dan karyawan keluar, mutasi karyawan, penggajian &
tunjangan karyawan, asuransi dan kesehatan karyawan, koperasi dan pinjaman
karyawan, serta persiapan dan proses pensiun karyawan.
Setiap bulan, departemen PIR menerima ratusan dokumen pengajuan
tunjangan, claim lembur, claim pengobatan dan asuransi, insentif, penerimaan
karyawan baru, termination (pemutusan hubungan kerja karyawan dengan
berbagai alasan), pengajuan dan pelunasan pinjaman, dan lain-lain. Pengajuan
dilakukan oleh karyawan secara manual dengan mengirimkan PMK (Permohonan
Mutasi Karyawan). Seluruh request ini harus di-entry satu per satu ke dalam
system dengan benar, karena berpengaruh secara langsung terhadap nilai dari gaji
yang akan diterima oleh seorang karyawan. Request yang banyak ini tentunya
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dientry satu per satu. Dalam satu
bulan, 3 minggu diantaranya digunakan untuk mengentri seluruh request ini.
54
Kegiatan administrative yang sangat banyak ini mengharuskan Departemen
Personnel untuk merombak cara kerjanya. Proses-proses yang masih manual harus
diefektifkan dan diotomatisasi. Cara yang dipilih oleh Departemen Personnel
adalah dengan mengembangkan system yang memungkinkan karyawan untuk
mengajukan claim secara swalayan. Personnel tinggal meng-approve request yang
masuk.
Modul pertama yang dikembangkan dalam paket employee self service
adalah modul untuk claim pengobatan dan cuti. Untuk mengakses modul ini,
karyawan membutuhkan PIN khusus yang unik untuk masing-masing karyawan.
Untuk claim pengobatan, karyawan hanya menginputkan jumlah claimnya beserta
diagnose dan nama pasien. Setelah menginput, akan tampil nomor claim. Nomor
claim ini harus diinformasikan kepada Personnel. Pihak personnel akan
mencocokkan jumlah yang diclaim oleh karyawan dengan kuitansi yang mereka
kirimkan. Untuk klaim yang sah, akan di-approve oleh payroll administrator.
Karyawan bisa memantau apakah klaim mereka telah di-approve atau
belum dari status approve yang tampak pada menu claim. Jika claim pengobatan
mereka di-reject karena alasan tertentu, maka karyawan akan menerima notifikasi
by email.
Untuk claim cuti, cara yang dilakukan sama saja dengan claim obat.
Namun, pihak yang meng-approve bukan dari pihak Personnel melainkan atasan
langsung dari karyawan yang bersangkutan. Pihak personnel tinggal menarik data
approve dari atasan tersebut untuk di-record di rekap absensi karyawan yang
digunakan untuk menghitung tunjangan transportasi dan tunjangan makan
karyawan.
55
Satu kali dalam sebulan akan dilakukan proses running payroll. Proses ini
bertujuan untuk mengeksekusi seluruh data yang berhubungan dengan gaji
karyawan, mulai dari gaji pokok, tunjangan, lembur, insentif, claim medical, cuti,
nomor rekening, masa kerja, pinjaman karyawan, pajak, dan sebagainya agar bisa
menjadi data gaji final. Data gaji final ini harus mendapat persetujuan dari finance
dan direksi agar bisa ditransfer ke rekening masing-masing karyawan.
Setelah running payroll, maka akan ter-generate suatu report gaji untuk
karyawan dalam bentuk slip gaji. Pada slip gaji, karyawan dapat melihat jumlah
take home pay bulan ini dan item-item yang menghasilkan jumlah akhir tersebut.
Departemen PIR wajib memastikan slip gaji ini sampai pada masing-masing
karyawan dengan utuh dan benar.
Di PT Serasi Autoraya, tanggal pembayaran gaji dilakukan setiap tanggal
25. Jika tanggal 25 tersebut jatuh pada hari Sabtu atau Minggu, maka pembayaran
gaji akan dimajukan ke hari Jumat. Dengan demikian, waktu untuk memproses
gaji dan men-delivery slip gaji pun akan lebih singkat. Agar dapat men-delivery
slip gaji tepat waktu, maka waktu untuk running payroll maksimal 3 hari sebelum
tanggal pembayaran gaji, karena waktu yang dibutuhkan untuk mencetak slip gaji
adalah kurang lebih 2 hari kerja. Pengiriman slip gaji dilakukan dengan layanan
one day service.
Walaupun telah melakukan berbagai antisipasi, Departemen PIR seringkali
masih mengalami hambatan dalam proses pencetakan dan distribusi slip gaji.
Jumlah karyawan yang semakin lama semakin bertambah sehingga waktu untuk
mencetak slip gaji semakin lama, masalah teknis pada mesin printer slip gaji,
masalah pada perusahaan pengiriman, menjadi beberapa hal yang menyebabkan
56
keterlambatan proses delivery. Selain itu, proses ini juga menjadi semacam
‘momok’ karena terlalu manual, prosesnya terlalu lama (2 hari), namun tetap tidak
bisa diserahkan kepada anak PKL atau magang karena data-datanya yang amat
confidential.
Berdasarkan berbagai alasan tersebut, maka Departemen PIR berpikir
untuk meng-online-kan proses delivery slip gaji ini. Dengan demikian, slip gaji
tidak perlu dicetak dan dikirimkan satu per satu ke masing-masing cabang, namun
karyawan bisa langsung melihat slip gajinya masing-masing dari komputer mereka
sendiri dan jika dibutuhkan bisa mencetak slip gaji mereka sendiri. Gagasan ini
segera digodok dan diajukan ke Departemen IT.
Sebelum ini, telah ada aplikasi modifikasi SAP yang memudahkan
karyawan dalam hal pengajuan claim pengobatan, untuk melihat dan mencetak
report kehadiran karyawan, pengajuan cuti, dan untuk absensi (karyawan Head
Office melakukan absensi dengan mesin finger print sedangkan karyawan cabang
melalui SAP). Aplikasi ini kemudian dikembangkan lebih lanjut dan ditambahi
menu untuk melihat dan mencetak slip gaji. Untuk mengakses aplikasi ini,
karyawan menggunakan PIN yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Agar
dapat mengakses menu slip gaji, maka karyawan harus memasukkan key
tambahan. Additional key ini merupakan kunci pengaman tingkat dua karena slip
gaji bersifat pribadi dan rahasia.
57
3.8 Gambaran Umum Sistem
Gambar 3.2 Gambaran Umum Sistem SERA-ESS
Setiap karyawan memiliki sebuah nomor pengenal yang berbeda satu sama
lain. Nomor pengenal ini disebut dengan Nomor Registrasi Pegawai (NRP). NRP
diberikan oleh departemen Personnel & IR ke karyawan-karyawan baru di hari
pertama mereka bergabung. Selain NRP, karyawan juga memiliki 2 buah kode
rahasia yang digunakan untuk melakukan transaksi di sistem SERA-ESS, yaitu
PIN dan KEY. Sebelum satu per satu dibahas, ada baiknya jika dijelaskan terlebih
dahulu apa saja formulir-formulir yang ada di SERA-ESS.
SERA-ESS (SERA-Employee Self Service) adalah salah satu submodul
dari SAP HR yang dikembangkan dari kustomisasi internal hasil kerjasama antara
divisi Corporate Human Resource dan divisi Corporate Information System &
Technology. Dalam submodul SERA-ESS terdapat lima transaksi utama, yaitu
Absence, Overtime, Leave, Medical, dan Payslip.
3.8.1 Absence
Melalui formulir ini karyawan dapat melakukan absensi clock in dan clock out,
absensi ketidakhadiran, dan pencetakan laporan kehadiran/ketidakhadiran per
bulan. Approval absensi clock in dan clock out dilakukan oleh staf personnel,
58
sedangkan approval pengajuan absensi ketidakhadiran dilakukan oleh atasan
langsung masing-masing karyawan. Pemberitahuan pengajuannya diperoleh dari
email notifikasi yang dikirimkan secara otomatis saat karyawan melakukan
pengajuan ketidakhadiran.
Gambar 3.3 Formulir Absence
3.8.2 Overtime
Melalui formulir ini kayawan dapat mengajukan klaim lembur. Klaim lembur
sebelumnya diajukan dengan dilengkapi tiga buah formulir, yaitu Surat keterangan
Lembur (SKL), Surat Perintah Lembur (SPL), dan print out clock in dan clock out
di hari lembur. SKL dan SPL ditandatangani atasan masing-masing dan kepala
divisi sebagai tanda sudah disetujui. Setelah itu dilakukan input manual oleh staf
personnel ke sistem SAP. Pada modul SERA-ESS, ketiga formulir tersebut
59
ditiadakan dan diganti pengajuannya melalui sistem. Approval-nya ada di tangan
atasan masing-masing karyawan.
Gambar 3.4 Formulir Overtime
3.8.3 Leave
Formulir ini men-display sisa cuti besar dan cuti tahunan yang dimiliki karyawan.
Cuti tahunan adalah hak cuti yang secara lazim diberikan perusahaan ke karyawan
setiap satu tahun sekali dan berjumlah 12 hari. Sedangkan cuti besar adalah hak
cuti yang didapat karyawan setelah menempuh masa bakti lima tahun, jumlahnya
adalah 22 hari. (Perjanjian Kerja Bersama PT Serasi Autoraya 2007-2009)
60
Gambar 3.5 Formulir Leave
3.8.4 Medical
Melalui formulir ini karyawan dapat mengajukan klaim pengobatan (berobat
jalan). Klaim pengobatan sebelumnya diajukan dengan dilengkapi Surat Vonis
Dokter dan Kwitansi Pembayaran Obat. Kedua formulir tersebut di-input manual
& di-approve oleh staf personnel ke sistem SAP untuk kemudian di-approve
kembali oleh Personnel & IR Department Head. Pada modul SERA-ESS,
formulir-formulir tersebut di-maintain dan di-input oleh PIC di masing-masing
cabang. Staf personnel dan Personnel & IR Department Head hanya akan
melakukan approval terhadap klaim yang sudah disubmit melalui sistem.
61
Gambar 3.6 Formulir Medical
3.8.5 Payslip
Dalam modul SERA-ESS, formulir ini sifatnya paling confidential. Formulir ini
berfungsi sebagai media pencetakan gaji karyawan. Setiap karyawan memiliki PIN
yang berguna untuk masuk ke SERA-ESS. Tidak seperti formulir-formulir lain di
SERA-ESS, selain harus meng-input PIN, karyawan juga diminta meng-input
KEY saat berada dalam menu formulir ini. Hal ini bertujuan untuk melindungi
data gaji karyawan yang bersangkutan karena sifatnya yang amat confidential.
Setelah masuk ke path laporan, akan diminta bulan dan tahun pembayaran gajinya.
Karyawan yang bersangkutan dapat langsung mencetak payslip-nya sesuai bulan
dan tahun yang diinginkan. Opsi lain adalah dengan menyimpan payslip tersebut
ke dalam direktori lokal sehingga dapat dicetak kapanpun saat dibutuhkan.
62
Gambar 3.7 Formulir Payslip
3.9 Pembobotan Nilai dan Resiko Korporasi PT Serasi Autoraya
Dalam kerangka kerja Information Economics menggunakan analisa cost
and benefit, dapat dilakukan pembobotan terhadap nilai–nilai perusahaan yang
tangible (nyata) maupun intangible (tidak nyata). Pembobotan nilai (value)
kemudian disesuaikan berdasarkan banyak faktor seperti pengembalian biaya
investasi, kemampuan bersaing perusahaan, tingkat dukungan teknologi dalam
perusahaan tersebut, dan lain–lain yang dapat dilihat didalam tabel faktor dan
pembototan nilai perusahaan. Selain pembobotan nilai, resiko dan ketidakjelasan
juga perlu didapatkan sebagai faktor pengurang kesuksesan proyek sehingga
menentukan hasil akhir sebuah investasi implementasi sistem.
Faktor nilai dan resiko dipecah lagi kedalam dua domain. Suatu perusahaan
yang telah berbasiskan IT, dalam menjalankan bisnisnya tentu memiliki 2 sisi yang
63
menjadi acuan untuk mengembangkan bisnisnya. Dua sisi yang dimaksud disini
adalah sisi (domain) bisnis dan sisi (domain) teknologi.
3.10 Faktor Domain Bisnis
3.10.1 Financial Value
Return On Investment (ROI)
Return On Investment merupakan pengukuran untuk menghitung
tingkat pengembalian investasi atau biaya yang dikeluarkan. Penilaian ini
dianggap penting oleh PT Serasi Autoraya dalam menghitung dampak
finansial (cost and benefit) dari investasi teknologi informasi. Karena
faktor ini dianggap penting maka bobot yang diberikan adalah +4.
3.10.2 Strategic Value
Strategic value faktor, yaitu :
• Strategic Match
Strategic Match berfokus pada derajat dimana teknologi informasi
selaras dengan strategi bisnis. Strategic Match pada PT Serasi Autoraya
terhadap aplikasi Submodul SERA-ESS diberi bobot +3 karena proyek
implementasi aplikasi Submodul SERA-ESS ini tidak memiliki hubungan
langsung maupun tidak langsung pada pencapaian tujuan strategis
perusahaan, tetapi aplikasi Submodul SERA-ESS merupakan prasyarat
terhadap sistem lain yang telah mencapai tujuan strategis perusahaan.
Selain itu juga aplikasi Submodul SERA-ESS sangat membantu dalam
mengatasi masalah human capital management dan laporan.
64
• Competitive Advantage
Competive Advantage adalah nilai lebih yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan yang dianggap sebagai sebuah keunggulan untuk bersaing
dengan pesaing perusahaan tersebut. Pada perusahaan ini. Competitive
advantage diberi bobot +2 karena proyek implementasi aplikasi
Submodul SERA-ESS ini tidak menciptakan akses data atau pertukaran
data seperti di atas, tetapi meningkatkan posisi persaingan dari
perusahaan dengan meningkatkan efisiensi operasi di dalam area
strategis.
• Competitive Response
Competitive Response adalah tingkat dimana kegagalan sistem
dapat mengurangi keunggulan bersaing perusahaan. Hal ini dapat terjadi
karena pesaing telah memiliki pelayanan, produk, atau pertukaran data,
atau kemampuan yang diperlukan oleh perusahan. Bobot yang diberikan
pada competitive response adalah +3 karena jika aplikasi Submodul
SERA-ESS ini ditunda, perusahaan tetap mampu memberikan respon
terhadap perubahan yang diperlukan tanpa mempengaruhi posisi
persaingan perusahaan, walaupun kekurangan sistem yang baru,
perusahaan secara substansial tidak kehilangan kemampuannya untuk
berubah secara cepat dan efektif dalam lingkungan yang bersaing.
• Management Information Support
Management Information Support adalah tingkat dimana sebuah
proyek sistem informasi manajemen menyediakan manajemen informasi
65
pada aktivitas utama perusahaan atau line of business (management
information support of core activities (MISCA). Dalam hal ini
management information support diberi bobot +5 karena proyek
implementasi aplikasi Submodul SERA-ESS ini sangat penting untuk
menciptakan MISCA di masa sekarang.
• Project or Organizational Risk
Project or Organizational Risk berfokus pada tingkat dimana
sebuah perusahaan mampu membawa perusahaan yang dibutuhkan oleh
proyek sistem informasi manajemen. Evaluasi ini memperhatikan
pengguna dari area bisnis perusahaan, bukan area teknis perusahaan.
Project Organizational or Risk diberi bobot -1 karena perusahaan
memiliki rencana domain bisnis yang terformulasi dengan baik untuk
mengimplementasikan aplikasi Submodul SERA-ESS yang dibangun,
manajemen domain bisnis pada tempatnya, rencana kontingensi tidak
diketahui, proses dan prosedur pada tempatnya, adanya pelatihan para
pengguna yang terencana, manajemen unggulan tidak diketahui,
produknya ditentukan dengan baik, dan kebutuhan pasar diketahui
dengan jelas.
3.11 Faktor Domain Teknologi
• Strategic IS Architecture
Strategic IS Architecture mengevaluasi tingkat dimana proyek selaras
dengan strategi sistem informasi. Keselarasan ini direfleksikan dalam rencana
sistem informasi (blueprint). Hasil blueprint dalam prioritas pengembangan
66
sistem diperlukan untuk menyelesaikan rencana tersebut. Strategic IS
Architecture diberi bobot +3 karena aplikasi Submodul SERA-ESS adalah
bagian integral dari perencanaan strategis sistem informasi perusahaan,
• Definitional Uncertainty
Definitional Uncertainty mengkaji derajat dimana sebuah kebutuhan user
dan atau spesifikasi sistem telah diketahui serta menilai kompleksitas dari sebuah
area TI dan kemungkinan adanya berbagai perubahan pada sistem yang bersifat
non rutin. Definitional Uncertainty diberi bobot -2, karena persyaratan jelas,
spesifikasinya cukup jelas, area yang ditelaah jelas. Memiliki probabilitas
perubahan non rutin yang masuk akal.
• Technical Uncertainty
Technical uncertainty menilai kesiapan domain teknologi untuk
menjalankan sistem dimana penilaian ini meliputi : keahlian yang dibutuhkan,
ketergantungan hardware dan ketergantungan software, dan aplikasi software.
Technical uncertainty ini dibagi atas 4 penilaian, antara lain :
• Penilaian berdasarkan keterampilan yang dibutuhkan, bobot pada
penilaian ini adalah -1 karena keterampilan baru banyak dibutuhkan bagi
staff dan manajemen.
• Penilaian berdasarkan ketergantungan perangkat keras, bobot pada
penilaian ini adalah 0 (nol) karena perangkat keras digunakan pada
aplikasi yang sejenis.
• Penilaian pada ketergantungan piranti lunak (selain piranti lunak
aplikasi), bobot pada penilaian ini adalah -2 karena dibutuhkan beberapa
67
interface baru antar piranti lunak dan mungkin membutuhkan
pemrograman yang lebih kompleks.
• Penilaian berdasarkan piranti lunak aplikasi, bobot pada penilaian ini
adalah -1 karena program tersedia secara komersial dan hanya
membutuhkan modifikasi minimal, atau program yang sudah tersedia di
dalam perusahaan, hanya saja dibutuhkan modifikasi yang agak banyak,
atau piranti lunak akan dibangun di dalam perusahaan dengan
kompleksitas yang minimal.
• IS Infrasctructure Risk
IS Infrasctructure Risk menilai seberapa banyak investasi non proyek
yang perlu segera dilakukan agar sistem dapat berjalan dengan baik seperti
administrasi data (seperti kebutuhan kamus data), komunikasi (seperti adanya
bentuk komunikasi yang baru), dan sistem yang tersebar (seperti kebutuhan
metode akses data yang baru). Bobot pada penilaian ini adalah -1 karena tidak
dibutuhkan perubahan yang cukup besar dalam elemen-elemen komputernya.
3.12 Hasil Pembobotan Nilai dan Resiko Korporat
Dari analisa penentuan bobot yang telah dilakukan, menghasilkan
ringkasan table bobot dan maksimum skor terhadap masing-masing nilai dan
risiko baik pada domain bisnis dan teknologi dapat dilihat pada tabel berikut ini.
68
Domain Bobot Maximum
Domain Bisnis ROI 4 20 Strategic Match 3 15 Competitive Advantage 2 10 Management Information Support 5 25 Competitive Response 3 15 Project or Organizational Risak -1 -5 Domain Teknologi Strategic IS Architecture 3 15 Definitional Uncertainty -2 -10 Technical Uncertainty
Keterampilan yang dibutuhkan -1 -5 Ketergantungan Perangkat Keras 0 0 Ketergantungan Piranti Lunak -2 -10 Piranti Lunak Aplikasi -1 -5 IS Infrastructure Risk -1 -5 TOTAL VALUES 20 100 TOTAL RISK AND UNCERTAINTY -8 -40
Tabel 3.1 Hasil Perhitungan Bobot dan Maksimum skor untuk sistem
Dari table bobot dan maksimum skor yang ditampilkan, dapat diketahui
total nilai korporat yang didapat adalah 20 dan resiko 8. Dengan melakukan
metode perhitungan ranking per factor antara 0 – 5, mengartikan bahwa skor
maksimum yang bisa didapat adalah 5 kali bobot, sehingga total seluruh faktor
nilai berjumlah 100 dan total resiko berjumlah 40.
3.13 Menentukan Nilai Korporat ke dalam Kuadran
Nilai korporat dalam kuadran menggambarkan bahwa PT Serasi Autoraya
berada pada kuadran B yaitu Strategic, dimana sisi bisnis mempunyai peranan
yang kuat dan didukung juga dengan SI/TI yang kuat. Infrastruktur dan tulang
punggung sistem berperan besar dalam performa organisasi dan memberikan
kontribusi yang penting terhadap Return on Investment.
69
Gambar 3.8 Kuadaran nilai korporat PT Serasi Autoraya
e