Bab 3. Persamaan Beda dan Operasi Konvolusi Bab 3. Persamaan ...
BAB 3
-
Upload
banuarmanto -
Category
Documents
-
view
47 -
download
20
description
Transcript of BAB 3
BAB 3
PENALARAN DALAM BAHASA
Berpikir/Bernalar sebagai Proses Berbahasa
Berbahasa identik dengan berpikir.
Penalaran adalah proses berpikir yang sistematisuntuk memperoleh kesimpulan/ pengetahuan yang dapat bersifat ilmiah dan tidak ilmiah.
Bernalar mengarah pada berpikir benar, lepas dari berbagai prasangka emosi dan keyakinan seseorang, karena penalaran mendidik manusiabersikap obyektif, tegas, dan berani.
Penalaran menghubungkan fakta menuju kesimpulan. Fakta adalah kenyataan yang dapat diukur dan dikenali.
Fakta dikenali melalui pengamatan:menghitung, mengukur, menaksir, memberikan ciri-ciri, mengklasifikasikannya dan menghubungkannya .
Jadi dasar berpikir adalah klasifikasi.
Yaitu pengelompokan benda/fakta yang sama dan memisahkan dari yang berbeda menurut spesiesnya,
Berfungsi memudahkan pengenali fakta
Klasifikasi Kompleks
Alat angkut
Bermesin Takbermesin
Motor
Sedan Truk
Mobil DelmanBecakKereta Sepeda
Bus
Klasifikasi alat angkut
Manusia
Rasional Emosional
Badan
Berbadan Takberbadan
Klasifikasi dikotomis
Persyaratan Klasifikasi1. Prinsipnya jelas 2. Logis dan Konsisten 3. Lengkap dan Menyeluruh
Klasifikasi Pendidikan (yang tidak jelas prinsipnya)
Pendidikan PendidikanPendidikan formalPendidikan jasmaniPendidikan zaman Jepang
Pendidikan informalPendidikan formalPendidikan nonformal
Latihan:
Buatlah klasifikasi alat angkut bedasarkan prasarananya
Prasarana ialah tempat alat angkut tersebut beroperasi
Alat angkut
Darat Air Udara
RelJalan raya
JR 2-Minitruk-Minibus-Sedan-Motor
JR 1-Trailer -Tronton -Truk-Bus -Sedan
JR 3-Sedan-Minibus-Motor -Sepeda-Becak -Bajaj
Rel atas-Kereta gantung
Rel bawah-KRL-Lori-KRD
AirUdaraHelikopter PesawatParasut Paralayang GantoleBalon
Laut-Tangker -Kargo-Penumpang
Sungai-Cano-Perahu-Getek -Sampan
Danau -Sepeda air-Getek
Bahasa/kalimat diambil dari prinsip penalaran (klasifikasi)
Buatlah kalimat dari salah satu fakta di dalam klasifikasi alat angkut tersebut di atas
Tema: BajajBerdasarkan klasifikasi di atas: Bajaj adalah alat angkut darat yang beroperasi di jalan raya kelas tiga.
Apakah cukup pengertian bajaj tersebut? Harus dilengkapi
Kumpulkan data tentang bajaj1) Data teknis/penting (yang tidak disebut bajaj kalau tidak ada unsur ini/yang harus ada pada bajaj)2) Data nonteknis/sekunder/tertier (data pelengkap yang biasanya dipunyai oleh bajaj)
Data Teknis
Stang motorMesin 2takRoda tigaBuatan IndiaStarter tarik
Data nonteknis
1.Warna jingga2.Berisik3.Tua 4.Angkutan umum5.Berpenunpang 3 orang6.Polusi 7.Panas 8.Beroperasi di Jakarta9.Telah dilarang beroperasi10.Sinetron bajaj bajuri 11.Dll
Bajaj adalah alat angkut darat yang beroperasi di jalan raya kelas 3. Bajaj yang bermesin 2tak dan sering menimbulkan polusi udara itu telah dilarang beroperasi di Jakarta. Namun bajaj masih menarik banyak minat sehingga sempat dibuat sinetron di televisi. Sinetron tersebut bercerita tentang kisah hidup supir bajaj di Jakarta, yang mempunyai istri bernama Oneng yang oon dan mempunyai mertua sangat bawel. Mereka mempunyai tetangga yang sangat genit dan seksi bernama mPok Hindun, mereka juga mempunyai tetangga yang sangat santun yang sedikit-sedikit minta maaf, bernama mPok Mina.
Bajaj adalah alat angkut darat yang beroperasi di jalan raya kelas 3. Bajaj yang bermesin 2tak menimbulkan polusi udara itu telah dilarang beroperasi di Jakarta. Namun bajaj masih menarik banyak minat sehingga sempat dibuat sinetron*) di televisi.Bahkan, ibu-ibu rumah tangga . . . .
*) sinetron tersebut bercerita tentang kisah hidup supir bajaj di Jakarta, yang mempunyai istri bernama Oneng yang oon dan mempunyai mertua sangat bawel. Mereka mempunyai tetangga yang sangat genit dan seksi bernama mPok Hindun, mereka juga mempunyai tetangga yang sangat santun yang sedikit-sedikit minta maaf, bernama mPok Mina.
Proposisi
Kalimat yang mengandung pernyataan tentang hubungan fakta-fakta yang dapat dinilai benar dan atau salah.
Contoh:1. Bahasa adalah sarana penalaran.2. Sifat kuantitatif matematika meningkatkan daya prediksi ilmu.3. Bu Minto Rahayu adalah dosen matematika.4. Bagaimana peranan bahasa dalam proses penalaran?5. Semoga saja penelitian ini berhasil!
Implikasi
Ucapan/pernyataan tentang fakta, tanpa mempertimbangkan pendapat tentang fakta.
Contoh: Tadi pagi terjadi sebuah tabrakan di depan kampus.Diuji dengan 1. tempat kejadian perkara
2. saksi mata3. bukti tertulis/saksi mati4. prasasti/fosil
Inferensi
Pendapat/kesimpulan, merupakan hasil penilaian, pertimbangan, dan keyakinan seseorang tentang fakta.
Contoh: Tabrakan tu terjadi karena kesalahan supir bus yang menghentikan kendaraannya secara mendadak.
Ada pendapat lain?
Pendapat benar jika didasarkan atas argumentasi yang logis.
Jika terjadi pertentangan diuji dengan referensi
Latihan
1. Buatlah klasifikasi atas alat angkut berdasarkan ciri khusus
yang Anda kehendaki (berdasarkan prasarananya)
2.Buatlah sebuah implikasi dan inferensi tentang ujian masuk perguruan tinggi/ Ujian Akhir Sekolah (UN)/KPSPP/ Kasus Bank Century
IMPLIKASI
Tadi pagi terjadi sebuah tabrakan di depan Kampus. Kejadiannya, ketika jip yang berada di arah berlawanan dengan bus, tiba-tiba memotong jalan bus. Untuk menghindari tabrakan, supir bus mengerem kendaraannya secara mendadak. Sedan yang ada di belakang bus ikut mengerem, tetapi karena jarak dengan bus terlalu dekat, sedan menabrak pantat bus.
Contoh latihan 2
INFERENSI
1. Tabrakan itu terjadi karena kesalahan supir bus yang menghentikan kendaraannya secara mendadak.
2. Tabrakan itu terjadi karena kesalahan supir jip karena memotong jalan bus tanpa memberi tanda-tanda.
3. Tabrakan itu terjadi karena kesalahan sedan karena jaraknya dengan bus terlalu dekat
Penalaran
Deduktif
InduktifAnalogi
Gerenalisasi
Sebab akibat
Sebab-akibat
Akibat-sebab
Akibat-akibat
Entimen
Silogisme
Penalaran Induktif
A.GeneralisasiInferensi dari fakta khusus ke umum
Syarat:1.Memadai: cukup jumlah sampel: homogen atau heterogen2. Mewakili: mewakili populasi3. Kekecualian: “Dari mayoritas yang diteliti” bukan “Semua”
Generalisasi Ilmiah:
1.Hasil observasi2.Menggunakan instrumen yang dapat
dipertanggungjawabkan3.Melaksanakan pengujian, perbandingan,
klasifikasi data4.Bahasa efektif (jelas, sederhana, lengkap,
sistematis)5.Mempertimbangkan variabel waktu,
tempat,dsb6.Dipublikasi untuk dapat diuji, dikritik, dan
dites
B. Analogi
Inferensi ttg gejala khusus dr gejala khusus lainyang bermiripan
Contoh: kera dapat diberi makan seperti anak manusia, berdasarkan kesamaan pencernaannya
Analogi deklaratif: lahar letusan gunung merapi: wedus gembel
C. Sebab-akibat
1. sebab ke akibat: terlambat masuk kelas dapat kompensasi
2. akibat ke sebab: sakit kepala dikarenakan stres
3. akibat ke akibat: jalan basah, ingat jemuran basah (hujan)
Pengujian:
1.Sebab langsung (sebab-akibat)Pakailah “cream” anda akan ganteng
2. Adakah penyebab lain (akibat-sebab) Ia meninggal karena jatuh dari tangga
3. Adakah penyebab umum (akibat-akibat) Dari kedua akibat
1.Silogisme Cara berpikir yang sangat formal
Penalaran Deduktif
1) Semua yang melanggar peraturan X akan dihukum.2) Ia melanggar peraturan X.3) Ia dihukum.
Berpikir untuk menarik kesimpulan khusus dari fakta yang bersifat umum
Sebuah silogisme:• 3 term (mayor, tengah, dan minor) • 3 proposisi (premis mayor, premis minor,
dan kesimpulan).
Ia dihukum karena melanggar peraturan X
Ia melanggar peraturan X maka dia dihukum
1.Premis mayor: Semua cendekiawan adalah manusia pemikir S P (term mayor)
2. Premis minor: Semua ahli filsafat adalah cendekiawan. S (term minor) P (term tengah)
3. Kesimpulan: Semua ahli filsafat adalah manusia pemikir.
S P
SILOGISME/BERPIKIR FORMAL
Manusia pemikir
Cendekiawan
Ahli filsafat
Paranormal
Seniman
Ahli kedokteran
Mayor
Tengah
MinorAhli teknik
2) Entimem
Dalam sehari-hari, silogisme akan berbentuk entimem, yaitu silogisme yang salah satu premisnya dihilangkan/ tidak diucapkan karena sudah diketahui.
Menipu adalah dosa karena merugikan orang lain.Kalimat di atas dapat dipenggal menjadi duaa. Menipu adalah dosa.b. Karena (menipu) merugikan orang lain.
Kalimat a merupakan kesimpulan, kalimat b adalah premis minor (khusus)
Silogisme dapat disusun:Premis mayor : ?Premis minor : Menipu merugikan orang
lain.Kesimpulan : Menipu adalah dosa.
PM: perbuatan yang merugikan orang lain adalah dosa.
PM: Anak-anak berusia di atas sebelas tahun telah mampu berpikir formal.Pm: Siswa kelas 6 di Indonesia telah berusia lebih dari sebelas tahun.K. : Siswa kelas 6 di Indonesia telah mampu berpikir formal.
Entimem dengan penghilangan premis mayor:Siswa kelas 6 di Indonesia telah berumur di atas sebelas tahun, jadi mereka mampu berpikir formal
Entimem dengan penghilangan premis minor:Anak-anak yang berusia di atas sebelas tahun telah mampu berpikir formal, karena itu siswa kelas 6 di Indonesia mampu berpikir formal.
1. Buatlah kesimpulan dengan menggunakan generalisasi, analogi, dan sebab-akibat. (masing-masing satu)
2. Buatlah silogisme berikut menjadi entimem dengan a) menghilangkan PM, dan b) menghilangkan Pm.
PM: mahasiswa yang mengikuti kuliah kurang dari 75% tidak diperkenankan mengikuti ujian. Pm: Santi hanya mengikuti kuliah 40%. K : Santi tidak diperkenankan mengikuti ujian.
Latihan
3. Ubahlah entimem berikut menjadi silogismea) Orang itu dihukum karena korupsi.
b) Demam berdarah sulit diobati karena disebabkan virus
4. Kembangkan silogisme berikut menjadi sebuah paragraf .
PM : Perbuatan yang merugikan orang lain adalah dosa. Pm : Menipu merugikan orang lain. K : Menipu adalah dosa
Kesalahan Bernalar Kesalahan Informal (bahasa)
Anak dosen yang cantik itu adalah mahasiswa UI (siapa yang cantik dosennya? Atau anaknya?)
Mukti berkata kepada temannya Ardi bahwa ia harus berangkat sekarang juga. (menunjukkan siapakah ia, Mukti atau Ardi?).
Anak-dosen yang cantik itu adalah mahasiswa UI.
Anak dosen-yang-cantik itu adalah mahasiswa UI.
Jenis Kesalahan Informal
• Argumentum ad Hominem• Argumentum ad Baculum • Argumentum ad Aditoritatis • Argumentum ad Populum • Argumentum ad Misericordian • Kesalahan Non-Causa Pro-Causa • Kesalahan Aksidental • Petitio Principii • Kesalahan Komposisi dan Divisi • Kesalahan pada Pertanyaan yang Kompleks • Non-Secuitur atau Kesalahan Konsekuen • Ignoratio Elenchi
Kesalahan Formal
Kesalahan Induktif1. Generalisasi terlalu luas 2. Hubungan sebab-akibat yg tidak memadai 3. Kesalahan Analogi
Kesalahan Deduktif1. Kesalahan premis mayor tidak dibatasi.2. Kesalahan term keempat 3. Kesimpulan terlalu luas 4. Kesimpulan dari premis-premis negatif
Latihan
1. Buatlah klasifikasi atas alat angkut berdasarkan ciri khusus yang Anda kehendaki (berdasarkan prasarananya)
2. Buatlah sebuah implikasi dan inferensi tentang ujian masuk perguruan tinggi
3. Buatlah kesimpulan dengan menggunakan generalisasi, analogi, dan sebab-akibat. (masing-masing satu)
4. Buatlah silogisme berikut menjadi entimem dengan: a) menghilangkan PM, dan b) menghilangkan Pm.
PM : Mahasiswa yang mengikuti kuliah kurang dari 75% tidak diperkenankan mengikuti ujian.
Pm : Santi hanya mengikuti kuliah 40%. K : Jadi Santi tidak diperkenankan mengikuti ujian.
5. Ubahlah entimem berikut menjadi silogisme a) Orang itu dihukum karena korupsi. b) Demam berdarah sulit diobati karena disebabkan virus
6. Kembangkan silogisme berikut menjadi sebuah paragraf . PM : Perbuatan yang merugikan orang lain adalah dosa. Pm : Menipu merugikan orang lain. K : Menipu adalah dosa
7. Sebutkan kesalahan-kesalahan pada berikut:
1) Ia pecandu narkoba, jangan dengar pendapatnya.2) Kamu berani benar membantahku, kamu baru satu tahun kuliah, sedangkan aku sudah lima tahun kuliah.3) Budi melakukan perbuatan tercela itu karena Amin akan membongkar rahasia Budi.4) Dana Jaring Pengaman Sosial harus terus diprogramkan untuk membantu rakyat miskin agar dapat mandiri.5) Anak guru biasanya sopan, dia anak guru, tentu ia sopan.
6. Banyak lulusan ITB yang sukses menjadi pimpinan perusahaan. Odi kuliah di ITB, ia akan menjadi
pimpinan perusahaan yang sukses.7) Memakai minyak rambut Bris, akan membuat Anda ganteng.8) Kalau listrik masuk desa, taraf hidup rakyat desa meningkat.9) Pak Amar tidak dapat dipilih menjadi kepala desa di sini karena ia miskin.10) Anak-anak tidak boleh memegang barang-barang porselen karena barang porselen itu mudah pecah.
Ada pertanyaan