Bab 3
-
Upload
m-nur-m-mahmud -
Category
Documents
-
view
152 -
download
27
description
Transcript of Bab 3
-
1
01 BAB 3
Spektroskopi Ultra Violet -
Visible
-
2
A. INTERAKSI ENERGI DENGAN
MATERI
Apa yang terjadi apabila sebuah materi (atom/molekul) dilewati sebuah radiasi elektromagnetik?
Apabila suatu larutan dikenai sinar polikromatis (sinar yang terdiri atas bermacam-macam
warna) maka ada suatu berkas sinar dengan
panjang gelombang tertentu yang diserap
sedang berkas sinar yang lain diteruskan
melalui larutan tersebut.
-
3
Penyerapan sinar oleh suatu molekul dapat menyebabkan
eksitasi elektron dalam zat tersebut dari tingkat energi dasar
(ground state) ke tingkat energi yang lebih tinggi (exited
state). Proses dalam dua tahap:
Tahap 1: M + hv -------- M*
Tahap 2: M* ----------- M + hv Umur M* sangat pendek 10-6 - 10-9 detik
Jenis elektron pengabsorbsi dibedakan:
1. elektron yang terlibat langsung dalam pembentukan ikatan
2. elektron-elektron bebas atau tak berpasangan seperti pada elektron atom oksigen, atom halogen, atom nitrogen, atom belerang.
-
4
Zat pengabsorbsi yang mengandung
elektron , , n
h 170nm photon
Terdapat pada molekul/ion organik
dan beberapa ion anorganik;
1. elektron pada elektron ikatan rangkap 2. elektron pada elektron ikatan tunggal energi tinggi,
-
5
Jenis elektron pengabsorbsi dibedakan:
elektron yang terlibat langsung dalam
pembentukan ikatan
elekron-elektron bebas atau tak berpasangan
seperti pada elektron atom oksigen, atom
halogen, atom nitrgen, atom belerang.
-
6
Jenis transisi elektronik
1. *
2. *
3. n *
4. n *
-
7
-
8
Orbital Molekul dan Transisi Elektronik
-
9
Contoh Tranisisi Elektronik
-
10
Contoh Transisi Elektronik 2
-
11
Absorbsi oleh anion anorganik
sejumlah ion anorganik memperlihatkan puncak absorbsi akibat transisi n * . Contoh: ion-ion nitrat (313 nm), karbonat (217 nm), nitrit (360 nm dan 280 nm)
-
12
Kromofor organik dan pengaruh konjugasinya
Dalam orbital molekul, elektron pi dapat
terdelokalisasi oleh proses konjugasi menurunkan tingkat energi mengabsorbi ke panjang gelombang maks yang lebih besar.
Absorbsi oleh sistem aromatis
kemampuan untuk mengkonjugasi elektron pada
orbital pi dapat menurunkan tingkat energi
eksitasi.
-
13
HUBUNGAN WARNA DENGAN PANJANG GELOMBANG
Radiasi elektromagnet yang dapat dilihat oleh mata adalah yang memiliki panjang gelombang tampak Daerah panjang gelombang 400 700 nm warna pelangi.
Apabila sebuah cahaya polikromatis (sinar dengan bermacam2 warna) dilewatkan dalam larutan maka ada sinar yang diserap dan sinar berwarna yang diteruskan.
Sinar yang diteruskan/yang nampak dari materi merupakan warna komplemen dari warna yang diserap.
-
14
-
15
Warna Komplemen
Panj. Gelombg
(nm)
warna warna komplemen
400 435
435 480
480 490
490 500
500 560
560 595
595 - 610
610 - 680
680 700
violet/ungu
biru
biru kehijauan
hijau kebiruan
hijau
hijau kekuningan
jingga
Merah
ungu kemerahan
hijau kekuningan
kuning
jingga
merah
ungu kemerahan
ungu
biru kehijauan
Hijau kebiruan
hijau
-
16
2. ANALISIS KUANTITATIF
Hubungan Penyerapan REM dengan Konsentrasi
DINYATAKAN dengan HUKUM LAMBERT BEER
Berkas radiasi dikenakan pada sampel yang ditempatkan
dalam wadah/ bejana, kemudian intensitas radiasi yang
ditransmisikan diukur. Sampel dapat berupa gas, larutan
yang terbuat dari berbagai pelarut dan zat padat.
Hubungan antara absorbsi radiasi dan panjang jalan medium penyerap
(tebal larutan penyerap) dalam tabung kuvet pertama kali dirumuskan
oleh Lambert Beer (1708)
A = - log T = log Po/P = . b. c
-
TRANSMITANSI DAN ABSORBANSI
Transmitansi
100 T %T dan = =
0 P
P T
P = kekuatan (intensitas) sinar diteruskan P0 = kekuatan (intensitas) sinar datang
TP
P
P
PTA
Solution
Solvent
Solvent
Solution 1loglogloglog ====
Absorbansi
-
HUKUM LAMBERT-BEER
Jumlah radiasi yang diserap proporsional dengan ketebalan sel (b), konsentrasi analit (c), dan koefisien absorptivitas molekuler (a) dari suatu spesi (senyawa) pada suatu panjang gelombang.
abcA =Jika konsentrasi (c) diekspresikan sebagai molaritas (mol/L) dan ketebalan sel (b) dinyatakan dalam centimeter (cm), koefisien absorptivitas molekuler (a) disebut koefisien ekstinsi molar () dan memiliki satuan [L/(mol.cm)]
bcA =Untuk campuran, Hk. Lambert-Beer bersifat aditif.
n n n Total
n Total
c b c b c b c b A
A A A A A
+ + + =
+ + + =
......
......
3 3 3 2 2 2 1 1 1
3 2 1
or
-
19
Catatan: yang berbading lurus dengan konsentrasi sampel adalah absorbansi (A), bukan transmitansi (T)
Jika c dinyatakan dalam berat /volum maka konstanta a disebut absorptivitas
Jika c dinyatakan dakam satuan mol/L, maka a disebut absorptivitas molar () sehingga absorbansi (A) menjadi
A = .b.c Konstanta ini (a atau ) tergantung panjang
gelombang dan sifat materi sampel penyerap radiasi sinar
Satuan untuk = cm-1.mol-1 .L a = cm-1. g-1.L
sedangkan tebal media b biasanya dibuat konstan sebesar 1 cm
-
~ Arie BS ~
HUKUM LAMBERT-BEER
Asumsi:
1. Radiasi sinar datang harus monokromatis.
2. Spesi penyerap (molekul, atom, ion, dll) independen satu sama lain.
3. Radiasi sinar datang merupakan berkas paralel yang tegak lurus dengan permukaan media penyerap.
4. Radiasi sinar melintasi media penyerap dengan panjang yang sama.
5. Media penyerap homogen dan tidak menyebabkan penghamburan sinar.
-
21
The Beer-Lambert Law (a.k.a. Beers Law): A = ebc
Where the absorbance A has no units, since A = log10 P0 / P
e is the molar absorbtivity with units of L mol-1 cm-1
b is the path length of the sample in cm
c is the concentration of the compound in solution, expressed in mol L-1 (or M, molarity)
-
22
Soal 1. Apabila diketahui REM yang memiliki panjang gelombang sebesar 4,5.10-9 m, berapa frekuensi dan energinya? 2. Sebutkan tipe transisi yang mungkin dapat terjadi dari senyawa dibawah ini: CH3Cl, CH3CH2OH`` 3. Suatu sampel memiliki % Transmitansi 75 %. Berapa absorbansinya?
-
23
Syarat penggunaan hukum beer:
syarat konsentrasi harus encer
Pada konsentrasi tinggi jarak antara zat- zat pengabsorbsi menjadi kecil sehingga mempengaruhi distribusi tetangganya.
syarat kimia larutan tidak boleh terdissosiasi, zat yang diukur harus stabil
syarat kejernihan harus jernih
syarat cahaya cahaya yang dipakai harus monokromatis
-
24
Penyimpangan hukum Beer seperti gambar
dibawah
-
25
Analisis Kuantitatif dengan pengukuran
absorbansi
Secara umum Analisis dengan spektrometri, adalah larutan yang mempunyai gugus fungsi/kromofor supaya terjadi transisi elektronik
bila larutan berwarna maka menggunakan analisis spek. Tampak.
Tahapan:
(1) memilih pereaksi pengkompleks agar berwarna (untuk Vis)
3 syarat pereaksi pengkompleks:
- selektif bereaksi dengan senyawa yang akan ditentukan
- ada kondisi optimim untuk pembentukan kompleks
- warna yang terbentuk mempunyai absorbtivitas yang besar
(2) memilih panjang gelombang maksimum
(3) membuat kurva standar
(4) penentuan konsentrasi dalam larutan sampel
-
26
Metode analisis:
1. Metode kurva standar/regresi linear
3. Metode adisi standar
menambahkan larutan standar kedalam larutan cuplikan, pengukuran absorbansi terhadap larutan cuplikan dan larutan standar.
4. Analisis dua komponen tanpa pemisahan
-
Metoda Adisi Standard Metoda ini dipakai secara luas karena mampu
meminimalkan kesalahan yang disebabkan oleh perbedaan kondisi lingkungan (matriks) sampel dan standard. Dalam metoda ini dua atau lebih sejumlah volume tertentu dari sampel dipindahkan ke dalam labu takar. Satu larutan diencerkan sampai volume tertentu, kemudian diukur absorbansinya tanpa ditambah dengan zat standard, sedangkan larutan yang lain sebelum diukur absorbansinya ditambah terlebih dulu dengan sejumlah tertentu larutan standard dan diencerkan seperti pada larutan yang pertama. Menurut hukum Beer akan berlaku hal-hal berikut :
Ax = k.Cx; AT = k(Cs + Cx) dimana, Cx = konsentrasi zat sampel Cs = konsentrasi zat standar yang ditambahkan ke
larutan sampel Ax = Absorbansi zat sampel (tanpa penambahan zat
standar) AT = Absoebansi zat sampel + zat standar Jika kedua persamaan diatas digabung, akan
diperoleh:
27
-
Jika kedua persamaan diatas digabung, akan diperoleh: Cx = Cs x {Ax/(AT-Ax)} Konsentrasi zat dalam sampel (Cx) dapat dihitung dengan
mengukur Ax dan AT dengan spektrofotometer. Jika dibuat suatu seri penambahan zat standar dapat pula dibuat suatu grafik antara AT lawan Cs, garis lurus yang diperoleh diekstrapolasi ke AT = 0, sehingga diperoleh:
Cx = Cs x {Ax/(0-Ax)} ; Cx = Cs x (Ax/-Ax) Cx = Cs x (-1) atau Cx = -Cs
28
-
Metoda Standard Tunggal Metoda ini sangat praktis karena hanya
menggunakan satu larutan standard yang telah diketahui konsentrasinya (Cstd). Selanjutnya absorbsi larutan standard (Astd) dan absorbsi larutsn sampel (Asmp) diukur dengan Spektrofotometri. Dari hukum Beer diperoleh :
Astd = e.b.Cstd Asmp = e.b.Csmp e.b = Astd/ Cstd e.b = Asmp/ Csmp sehingga, Astd/Cstd = Asmp/Csmp Csmp = (Asmp/Astd) x Cstd Dengan mengukur Absorbansi larutan sampel dan
standar, konsentrasi larutan sampel dapat dihitung.
29
-
30
-
Penentuan Komponen dalam Campuran Campuran 2 senyawa atau lebih yang mempunyai spektra saling
tumpang tindih dapat ditentukan secara simultan.
Menurut Hk. Beer: Absorbansi total 2 zat atau lebih pada suatu tertentu akan sama dengan penjumlahan absorbanasi dari
masing-masing zat tersebut, sehingga untuk 2 zat X dan Y:
A = aX b CX + aY b CY , atau
A = X b CX + Y b CY
Dari Gambar disamping terlihat bhw:
A1 = AX1 + AY1 = X1bCX + Y1bCY
Dan
A2 = AX2 + AY2 = X2bCX + Y2bCY
A1 dan A2 diukur dengan
spektrofotometer, X1, X2, Y1 dan Y2 Dengan mengukur Absorbansi lar.
Standar X dan Y pada 1 dan 2
Gb. spektra
-
Contoh soal Kalium dikromat dan kalium permanganat dalam 1 M H2SO4
mempunyai spektra absorbansi yang saling tumpang tindih
(overlap). K2Cr2O7 mempunyai absorbansi maksimum pada
maks = 440 nm dan KMnO4 pada = 545 nm (maks KMnO4
sebenarnya 525 nm, ttp yang lebih tinggi biasa digunakan
karena interferensinya lebih sedikit). Campuran kedua zat tsb
dianalisis secara spektrofotometri dengan mengukur
absorbansi larutan pada kedua tersebut dengan hasil sbb:
A440 nm= 0,405 dan A545 nm= 0,712 dengan menggunakan sel
setebal 1 cm.
Hasil pengukuran larutan murni (standar) K2Cr2O7 (1 x 10-3 M)
dan KMnO4 (2 x 10-4 M) dalam 1 M H2SO4 dengan menggunakan
sel yang sama adalah sbb:
ACr, 440 = 0,374 ACr, 545 = 0,009
AMn, 440= 0,019 AMn, 545= 0,475
Hitung konsentrasi dikromat dan permanganat dalam larutan
sampel?
-
33
INSTRUMENTASI Spektrometri UV-Vis
Single Beam
-
34
Double Beam
-
35
Single Beam
-
36
Double Beam