bab 2.docx

43
II. ANALISIS POSISI SUMBER DAYA PERUSAHAAN II.1 Analisis Posisi Sumber Daya Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan.Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible). Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap) (Stephen, 2008). Analisa sumber daya perusahaan dan posisinya dalam persaingan merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan dalam pengembangan strategi menggunakan RBV (Resource-Based View).Pada tataran praktikal, analisa diawali dengan mempertanyakan seberapa baik strategi yang ada, kemudian melakukan identifikasi terhadap kekuatan dan kelemahan sumber daya perusahaan yang dimiliki serta peluang dan ancaman yang ada di luar lingkungan perusahaan. Langkah berikutnya mengevaluasi 15

Transcript of bab 2.docx

Page 1: bab 2.docx

II. ANALISIS POSISI SUMBER DAYA PERUSAHAAN

II.1 Analisis Posisi Sumber Daya

Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu

materi atau unsur tertentu dalam kehidupan.Sumber daya tidak selalu

bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible). Sumber daya ada yang

dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang, dan ada pula

sumber daya yang kekal (selalu tetap) (Stephen, 2008).

Analisa sumber daya perusahaan dan posisinya dalam persaingan

merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan dalam pengembangan

strategi menggunakan RBV (Resource-Based View).Pada tataran

praktikal, analisa diawali dengan mempertanyakan seberapa baik strategi

yang ada, kemudian melakukan identifikasi terhadap kekuatan dan

kelemahan sumber daya perusahaan yang dimiliki serta peluang dan

ancaman yang ada di luar lingkungan perusahaan. Langkah berikutnya

mengevaluasi apakah harga produk/jasa dan biaya sudah unggul dari

para pesaing (Maswig, 2007).

Dengan mengetahui posisi perusahaan relatif terhadap pesaing

dalam suatu industri, manajemen dapat menggunakan informasi tersebut

untuk mengidentifikasi isu-isu strategis yang memerlukan perhatian,

terutama bila strategi yang ada belum mampu menjawab perubahan yang

terjadi di lingkungan luar, atau tidak dapat memanfaatkan sumber daya

perusahaan secara efisien dan efektif (Maswig, 2007).

15

Page 2: bab 2.docx

II.1.1 Sumber Daya Lahan dan Bangunan

Sumber daya lahan dan bangunan merupakan sumber daya yang

sangat penting dalam suatu agrosistem karena lahan dan bangunan

merupakan tempat dilaksanakannya semua kegiatan dalam agrosistem.

Selain itu, sumber daya lahan dan bangunan juga merupakan harta tetap

yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan.

Sumber daya lahan dan bangunan merupakan jenis sumber daya

yang mutlak diperlukan untuk mengelola suatu jenis usaha.Sumber daya

lahan adalah tanah yang digunakan sebagai wadah dan ruang bagi tiap

kegiatan manusia atau kelompok masyarakat menurut kepentingan

masing-masing.Lahan merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi besar kecilnya hasil produksi (Morri, 2000).

Bangunan PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan terbagi atas tiga

bagian utama, yaitu kantor, gudang, dan parkiran. Bagian kantor PT.

Pertani sengaja dibuat tidak bersekat agar komunikasi mengenai

pekerjaan antar karyawan dapat berjalan secara efisien. Komunikasi yang

terjadi setiap hari membuat hubungan sosial semakin erat diantara

mereka. Bagian gudang sengaja diletakkan di sebelah bagian utama

(kantor) agar akses dalam pencatatan pengadaan produk dalam

terlaksana. Kasi operasional bagian pemasaran dapat dengan mudah

mengontrol keluar masuknya produk dari perusahaan.Bagian parkiran

diltekkan di bagian depan kantor agar kendaraan yang notabenenya

dimiliki oleh karyawan PT. Pertani, serta kendaraan yang mengangkut

16

Page 3: bab 2.docx

produk dengan mudah memindahkan produk dari mobil pengangkut

menuju ke gudang penyimpanan. Secara keseluhan letak bangunan PT.

Pertani Wilayah Sulawesi Selatan tergolong strategis sebab letaknya

berada di salah satu jalan utama Kota Makassar yaitu

Jl. Jendral Sudirman.

Tabel 1.Sumber Daya Lahan dan Bangunan PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan, 2012.

No. Sumber DayaLuas

Lahan (m2)

Status Kepemilikan

Lahan Nilai (Rp)Sewa Milik

1. Lahan 500 √ 1.000.000.000,-2. Bangunan :

KantorGudangParkiran

240140120

√√√

450.000.000,- 200.000.000,- 100.000.000,-

Total 1000 1.950.000.000,-Sumber : Data Primer setelah diolah, 2012.

Sumber daya lahan dan bangunan yang dimiliki PT. Pertani yaitu

satu buah lahan yang merupakan lahan berdirinya perusahaan yang

terdapat di Jl. Jend. Sudirman No. 29, Makassar. Lahan ini luasnya 500

m2 dengan senilai Rp. 1.000.000.000,- jika ditetapkan berdasarkan harga

satuan lahan yang ada di Kota Makassar sekarang ini. Sedangkan

bangunannya ada dua buah, yakni bangunan kantor yang luasnya 240 m2

senilai Rp. 450.000.000,- dan bangunan gudang yang luasnya 140 m2

senilai Rp. 200.000.000,-. Di depan kantor terdapat parkiran dengan luas

120 m2 senilai Rp. 100.000.000,-. Lahan dan bangunan PT. Pertani

merupakan milik PT. Pertani sendiri.

17

Page 4: bab 2.docx

120 m2

140 m2

Keterangan :

: Parkiran

: Kantor

: Gudang

Gambar 2. Denah PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan, 2012.

II.1.2 Sumber Daya Manusia

Manusia sebagai SDM keberadaannya sangat penting dalam

perusahaan atau suatu organisasi, karena SDM menunjang perusahaan

melalui karya, bakat, kreativitas, dorongannya dan peran nyata seperti

yang dapat disaksikan dalam setiap perusahaan ataupun dalam

organisasi. Tanpa adanya unsur manusia dalam perusahaan, tidak

mungkin perusahaan tersebut dapat bergerak dan berjalan menuju yang

diinginkan (Rivai, 2006).

SDM perlu dikelola secara baik dan profesional agar terciPT.a

keseimbangan antara kebutuhan SDM dengan tuntutan serta kemajuan

bisnis perusahaan.Keseimbangan tersebut merupakan kunci sukses

18

Page 5: bab 2.docx

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2012

utama bagi perusahaan agar dapat berkembang dan tumbuh secara

produktif dan wajar.Perkembangan bisnis perusaahan sangat tergantung

pada produktivitas tenaga kerja yang ada diperusahaan ataupun di

organisasi (Rivai, 2006).

Berdasarkan hasil penelitian, PT. Pertani Wilayah Indonesia timur

memiliki 22 orang karyawan, yang masing-masing memiliki tugas pokok

dan fungsi sesuai dengan jabatannya.

Tabel 2.Sumber Daya Manusia PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan, 2012.

No. Nama Umur (thn)

Pendidikan Terakhir Jabatan

Lama Bekerja (tahun)

Gaji Per Bulan (Rp)

1. H. Maryadi, SE, MM 46 Strata 2 Kepala Cabang 6 5.000.0002. Ir. Yudi Herdiana 40 Strata 1 Kepala Bagian Perbenihan 4 3.500.0003. Sudirman 49 SMA Kepala Bagian Perberasan 7 3.500.0004. Parman, SE 50 Strata 1 Kepala Bagian Pemasaran 7 3.500.000

5. Sri Mujiati 38 SMA Bendahara Bagian Perbenihan 7 2.250.000

6. Amir, SE 40 Strata 1 Bendahara Bagian Pemasaran 7 2.250.000

7. Siti Rohaida 37 SMA Kasi Keuangan/ Umum Bagian Perberasan 5 2.250.000

8. Basiruddin 40 SMA Kasi Keuangan/ Umum Bagian Pemasaran 6 2.250.000

9. Rano Sujatma, S. Kom 40 Strata 1 Kasi Operasional Bagian Perberasan 6 2.250.000

10. Laremmang, SE 45 Strata 1 Kasi Operasional Bagian Pemasaran 7 2.250.000

11. M. Natsir 29 SMA Staf Bagian Perbenihan 4 1.700.00012. Riksan 28 SMA Staf Bagian Perbenihan 4 1.700.00013. Yani 35 SMA Staf Bagian Perberasan 6 1.700.00014. Hendrik 30 SMA Staf Bagian Perberasan 6 1.700.00015. Siska 30 SMA Staf Bagian Perberasan 4 1.700.00016. Yulian 55 SMA Staf Bagian Pemasaran 8 1.700.00017. Anggraeni 43 SMA Staf Bagian Pemasaran 7 1.700.00018. Nike 23 SMA Staf Bagian Pemasaran 3 1.700.00019. Muhlis 25 SMA Staf Bagian Pemasaran 3 1.700.00020. Subair 47 SMA Staf Bagian Pemasaran 7 1.700.00021. Asrul 30 SMA Staf Bagian Pemasaran 5 1.700.00022.

Idris 25 SMA Staf Bagian Pemasaran 3 1.700.000

19

Page 6: bab 2.docx

Tabel 2 menunjukkan jumlah tenaga kerja atau karyawan yang

dimiliki oleh PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan. Jumlah tenaga kerja

yang dimiliki oleh perusahaan ini adalah sebanyak 22 orang, yang terdiri

dari 1 orang Kepala Wilayah yang bernama Bapak H. Maryadi, SE, MM,

selanjutnya 3 orang Kepala Bagian yang bernama Bapak

Ir. Yudi Herdiana (Perbenihan), Sudirman (Perberasan), dan Parman, SE

(Pemasaran). Kemudian 2 orang bendahara yaitu Ibu Sri Mujiati

(Perbenihan) dan Bapak Amir, SE (Pemasaran), selanjutnya 2 orang Kasi

Keuangan/Umum yaitu Ibu Siti Rohaida (Perberasan) dan Bapak

Basiruddin (Pemasaran), serta 2 orang Kasi Operasional yaitu Bapak

Rano Sujatma, S.Kom (Perberasan) dan Laremmang, SE (Pemasaran).

Dan selebihnya adalah 2 orang Staf bagian Perbenihan (M. Natsir dan

Riksan), 3 orang Staf bagian Perberasan (Yani, Hendrik, Siska), dan 7

orang Staf bagian Pemasaran (Yulian, Anggraeni, Nike, Muhlis, Subair,

Asrul dan Idris).

Sistem penggajian di PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan

berlangsung tiap 1 kali dalam sebulan. Pemberian gaji didasarkan pada

jenis pekerjaan yang dilakukan serta jabatan karyawan di perusahaan

tersebut. Pimpinan memiliki gaji yang lebih besar karena memiliki

tanggung jawab besar dan memiliki andil yang banyak terhadap berdirinya

perusahaan. Sistem jam kerja yang di gunakan oleh PT. Pertani ialah

sesuai dengan jam kerja karyawan (pegawai) pemerintah. Sistem lima hari

20

Page 7: bab 2.docx

kerjadari pukul 07.00-16.00 (delapan jam) yang di terapkan oleh

perusahaan menyebabkan tidak efisien dalam pemakaian peroses

produksi. Menghadapi hal ini perusahaan biasanya akan menambah jam

kerja apabila permintaan beras meningkat untuk mengatasi persediaan

beras.

Sumber Daya Manusia adalah hal terpenting dalam perekonomian

perusahaan karena hal ini merupakan faktor penggerak dinamika

perekonomian perusahaan termasuk di dalamnya untuk meningkatkan

kuantitas penjualan produk suatu perusahaan.PT.. Pertani mengharapkan

Sumber Daya Manusia yang bermutu dan bekompeten, agar tujuan yang

ingin dicapai .perusahaan dapat tercapai sesuai dengan visi perusahaan.

Dalam merekrut pegawai PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan

melakukan proses seleksi. Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai

berikut :

1. Seleksi Kelengkapan Berkas

Hal ini dilakukan untuk melihat kebenaran dari daftar riwayat hidup

(Curriculum Vitae), Ijazahdan sertifikat pelamar.

2. Psikotes

Pelaksanaan psikotes di PT.. Pertani biasanya diterapkan dalam

bentuk tes tertulis yang pertanyaan disesuaikan dengan jabatan pekerjaan

yang akan diisi.

21

Page 8: bab 2.docx

   

3. Tes Wawancara (Interview)

Pelamar melakukan interview dengan Pimpinan Perusahaan. Dalam

interview, biasanya pelamar diberikan pertanyaan mengenai pengalaman

kerja sebelumnya dan jabatan apa yang ingin diisi dalam perusahaan,

selain itu pelamar juga terkadang diberikan pertanyaan mengenai upah

yang mereka inginkan.

4. Tes Kesehatan (Jasmani)

Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui riwayat penyakit

yang pernah diderita oleh pelamar. Agar nantinya dapat disesuaikan

dengan posisi jabatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan pelamar

tersebut.

5. Tes Fisik

Dalam proses seleksi PT. Pertani juga melakukan tes fisik. Tes fisik ini

hanya untuk pelamar yang mendaftarkan diri menjadi seorang buruh.

II.1.3 Sumber Daya Peralatan

Sumber daya peralatan merupakan segala sesuatu yang dapat

digunakan oleh perusahaan untuk memperlancar kegiatan-kegiatan dan

menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.Untuk menunjang kelancaran

mekanisme kerja perusahaan, maka ketersediaan peralatan yang

memadai sangat penting dalam menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

Pengolahan suatu agrosistem tidak akan terlepas dari jenis dan jumlah

22

Page 9: bab 2.docx

peralatan yang digunakan pengelola usaha tersebut. Dalam pemilihan

peralatan, harus disesuaikan dengan kebutuhan unit usaha yang

dilakukan (Pambudy, 2001).

Pelaksanaan kegiatan usaha apapun memerlukan seperangkat

peralatan. Sumber daya peralatan adalah sumber daya yang penting

dalam pelaksanaan kegiatan produksi karena tanpa peralatan, kegiatan

produksi tidak dapat berjalan. Begitu pula jumlah dan jenis peralatan

sangat berpengaruh terhadap jumlah produksi yang dihasilkan. Setiap

peralatan yang digunakan akan mengalami penyusutan dan dari tahun ke

tahun penyusutan suatu alat akan semakin bertambah besar, sehingga

nilai peralatan tersebut akan menurun (Morri, 2000).

Sumber daya peralatan adalah semua sarana dan fasilitas yang

berupa alat yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan.

Sumber daya peralatan yang digunakan perusahaan tentu akan

mengalami penyusutan dari tahun ke tahun sehingga nilainya juga

semakin menurun sesuai dengan lama pemakaian. Nilai penyusutan dari

peralatan yang digunakan dihitung berdasarkan harga barang pada

saat pembelian (nilai awal) yang dikurangi dengan nilai sekarang (nilai

akhir) lalu dibagi dengan lama pemakaian (umur) kemudian dikalikan

dengan jumlah alat yang digunakan (Pambudy, 2001).

23

Page 10: bab 2.docx

Nilai penyusutan alat dapat dicari dengan menggunakan

rumus:

NP= NAwal(Rp )−NAkhir (Rp)LP( tahun )

xjumlahalat

Keterangan :

NP = Nilai Penyusutan (Rp)

LP = Lama Pemakaian (Tahun)

Tabel 3. Sumber Daya Peralatan PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan, Makassar, 2012.

No. Jenis Alat Jumlah (unit)

Nilai Akhir (Rp/unit)

Nilai Awal (Rp/unit)

Umur Alat

(tahun)

Nilai Penyusutan

(Rp)1. Lemari 10 800.000 500.000 3 1.000.0002. Komputer 6 1.850.000 1.250.000 6 600.0003. Kursi 58 175.000 150.000 2 725.0004. Meja 29 300.000 250.000 2 725.0005. Kipas Angin 5 450.000 350.000 4 125.0006. Air

Conditioner (AC)

12 2.500.000 2.000.000 3 2.000.000

7. Telepon 10 150.000 100.000 4 125.0008. Sofa 2 1.500.000 800.000 4 350.000

Total 7.725.000 5.400.000 5.650.000Sumber : Data Primer setelah diolah, 2012.

Berdasarkan tabel 3, sumber daya peralatan yang dimiliki oleh PT.

Pertani Cabang Makassar terdiri dari 8 macam alat. Untuk lebih jelasnya

dapat diuraikan pada penjelasan sebagai berikut :

1. Lemari terdiri atas 10 unit dengan umur alat 3 tahun yang memiliki nilai

awal sebesar Rp. 500.000,- dan nilai akhir sebesar Rp. 800.000,-

sehingga memiliki nilai penyusutan sebesar Rp.1.000.000,-. Lemari ini

24

Page 11: bab 2.docx

berfungsi sebagai tempat penyimpanan berkas-berkas atau arsip

penting perusahaan.

Gambar 3. Sumber Daya Peralatan PT.. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan, Makassar, 2012.

2. Komputer terdiri atas 6 unit dengan umur alat 6 tahun yang memiliki

nilai awal sebesar Rp.1.250.000,- dan nilai akhir sebesar

Rp.1.850.000,- sehingga memiliki nilai penyusutan sebesar Rp.

600.000. Komputer ini berfungsi sebagai alat pengolahan data

perusahaan, seperti data personalia dan hasil-hasil keinerja

perusahaan.

Gambar 4. Sumber Daya Peralatan PT.. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan, Makassar, 2012.

3. Kursi terdiri atas 58 unit dengan umur alat 2 tahun yang memiliki nilai

awal sebesar Rp.150.000,- dan nilai akhir sebesar Rp.175.000,-

sehingga memiliki nilai penyusutan sebesar Rp.725.000,-. Kursi

berfungsi sebagai tempat duduk bagi karyawan dalam melakukan

pekerjaannya.

25

Page 12: bab 2.docx

Gambar 5. Sumber Daya Peralatan PT.. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan, Makassar, 2012.

4. Meja terdiri atas 29 unit dengan umur alat 2 tahun yang memiliki nilai

awal sebesar Rp.250.000,- dan nilai akhir sebesar Rp.300.000,-

sehingga memiliki nilai penyusutan sebesar Rp.725.000,-. Meja

berfungsi sebagai sebagai tempat untuk meletakkan peralatan

admnistrasikantor, barang-barang pegawai seperti laPT.op, tas, dan

lain-lain.

Gambar 6. Sumber Daya Peralatan PT.. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan, Makassar, 2012.

5. Kipas Angin terdiri atas 5 unit dengan umur alat 4 tahun yang memiliki

nilai awal sebesar Rp.350.000,- dan nilai akhir sebesar Rp.450.000,-

sehingga memiliki nilai penyusutan sebesar Rp.125.000,-. Kipas angin

berfungsi sebagai alat pendingin dalam ruangan.

Gambar 7. Sumber Daya Peralatan PT.. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan, Makassar, 2012.

26

Page 13: bab 2.docx

6. Air Conditioner (AC) terdiri atas 12 unit dengan umur alat 3 tahun yang

memiliki nilai awal sebesar Rp.2.000.000,- dan nilai akhir sebesar

Rp.2.500.000,- sehingga memiliki nilai penyusutan sebesar

Rp.2.000.000,-. Air Conditioner (AC) berfungsi sebagai salah satu alat

pendingin ruangan selain kipas angin.

Gambar 8. Sumber Daya Peralatan PT.. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan, Makassar, 2012.

7. Telepon terdiri atas 10 unit dengan umur alat 4 tahun yang memiliki

nilai awal sebesar Rp.100.000,- dan nilai akhir sebesar Rp.150.000,-

sehingga memiliki nilai penyusutan sebesar Rp.125.000,-. Telepon

berfungsi sebagai alat komunikasi jarak jauh yang memudahkan

perusahaan saling berkoordinasi secara tidak langsung.

Gambar 9. Sumber Daya Peralatan PT.. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan, Makassar, 2012.

8. Sofa terdiri atas 2 unit dengan umur alat 4 tahun yang memiliki nilai

awal sebesar Rp.800.000,- dan nilai akhir sebesar Rp.1.500.000,-

sehingga memiliki nilai penyusutan sebesar Rp.350.000,-. Sofa

27

Page 14: bab 2.docx

berfungsi sebagai tempat duduk sekaligus tempat menunggu bagi

tamu yang datang ke kantor perusahaan.

Gambar 10. Sumber Daya Peralatan PT.. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan, Makassar, 2012.

II.1.4 Sumber Daya Finansial

Sumber daya finansial merupakan komponen yang sangat vital

dalam pengembangan suatu perusahaan.Sumber daya finansial

merupakan salah satu faktor yang dapat memperjelas kelangsungan

suatu usaha karena usaha yang terencana dengan baik pastinya didukung

dengan perhitungan finansial yang mapan (Sartono, 2001).

Sumber daya finansial adalah satu sumber daya yang

keberadaannya sangat penting dalam kelangsungan hidup suatu

perusahaan.Kunci keberhasilan untuk mendapatkan finansial yang

oPT.imum dan untuk mempertahankan kelangsungan usaha adalah

tersedianya asset atau kekayaan perusahaan dalam jumlah yang cukup

dan kombinasi tepat (Sartono, 2001).

Sumber daya yang sangat penting dimiliki perusahaan ialah sumber

daya finansial. Hal ini menjadi sangat penting karena sumber daya

finansial mencakup masalah keuangan yang berada dalam suatu

perusahaan. Dengan adanya sumber daya finansial, suatu perusahaan

28

Page 15: bab 2.docx

dapat mengetahui dengan rinci mengenai masalah keuangan yang terjadi

pada perusahaannya tersebut, agar perusahaan dapat memperhitungkan

keuntungan dan kerugian, serta pemasukan dan pengeluaran yang

dilakukan untuk menunjang pengembangan perusahaan (Sofian, 2009).

Adapun neraca keuangan PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan

pada tahun 2012 dirincikan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.Sumber Daya Finansial PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan, 2012.

AKTIVA PASSIVA

Harta Lancar Utang Lancar

Kas Rp 700.000.000 Gaji Tenaga Kerja Rp. 197.600.000Pajak Rp. 130.000

Jumlah Harta Lancar

Rp 700.000.000 Jumlah Utang Lancar Rp. 197.730.000

Harta Tetap

Lahan Bangunan

RpRp

1.000.000.000950.000.000

Modal Rp 2.459.995.000

Peralatan Rp 7.725.000

Jumlah Harta Lancar

Rp 1.957.725.000

TOTAL AKTIVA Rp 2.657.725.000 TOTAL PASSIVA Rp 2.657.725.000

Sumber: Data Primer Setelah diolah, 2012.

Tabel 4 menunjukkan keadaan sumber daya finansial di PT. Pertani

Cabang Makassar yang terdiri atas aktiva dan passiva.Aktiva terbagi atas

harta lancar dan harta tetap. Harta lancar terdiri dari kas sebesar

29

Page 16: bab 2.docx

Rp.700.000.000,-. Sedangkan untuk harta tetap terdiri dari lahansenilai

Rp. 1.000.000.000,- dan bangunan yang senilai Rp 950.000.000,- serta

peralatan senilai Rp. 7.725.000,-. Jadi jumlah harta tetap PT. Pertani

Cabang Makassar adalah sebesar Rp 1.957.725.000,-.Jadi total aktiva

PT. Pertani adalah sebesar Rp2.657.725.000,-.

Pada passiva yang terdiri dari utang lancar dan modal, PT. Pertani

tidakmemiliki utang ataupun pinjaman dari bank atau pemilik kredit usaha

lainnya. Pada tabel menunjukkan bahwa PT. Pertani Wilayah Sulawesi

Selatan memiliki utang lancar dan modal. Utang lancar pada PT. Pertani

Wilayah Sulawesi Selatan terdiri dari gaji tenaga kerja sebesar Rp.

197.600.000,- dan pajak sebesar Rp. 130.000,-, jadi jumlah utang lancar

PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan senilai Rp. 197.730.000,-.

Sedangkan modal yang dimiliki oleh PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan

adalahsebesar Rp2.459.995.000,-yang digunakan untuk keperluan proses

produksi. Jadi total keseluruhan passiva adalah sebesar

Rp2.657.725.000,-.

Keadaan keuangan perusahaan termasuk baik karena PT. Pertani

Wilayah Sulawesi Selatanmelaksanakan manajemen keuangan dengan

cukup baik yang dimana setiap pengeluaran dan pemasukan dicatat

dalam pembukuan perusahaan.

II.2 Analisis Kinerja Perusahaan Agrosistem

30

Page 17: bab 2.docx

Sebuah perusahaan tidak pernah lepas dengan suatu analisis

kinerja yang dapat menjadi pengarah perusahaan itu sendiri.Analisis

kinerja adalah suatu proses yang ada dalam lingkup perusahaan dan

diluarnya serta hubungannya dengan proses yang lainnya. Analisis kinerja

biasanya digunakan untuk melihat kondisi dari agrosistem atau

perusahaan serta yang diperoleh perusahaan tersebut. Analisis kinerja

terdiri atas proses pengadaan bahan baku, proses produksi, proses

pemasaran serta pengendalian dampak lingkungan (Iyandri, 2009).

Kinerja proses adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam

suatu agrosistem kasus. Analisis kinerja proses meliputi pengadaan

bahan baku, proses produksi, pemasaran, dan proses pengupahan dan

jaminan kesejahteraan. Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh

seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya (Cantika, 2005).

II.2.1 Proses Pengadaan Bahan Baku

Bahan baku merupakan salah satu unsur penting dalam proses

produksi, dengan tersedianya bahan baku dalam jumlah dan waktu yang

tepat akan memperlancar proses produksi dalam perusahaan, sehingga

diharapkan dengan lancarnya proses produksi tersebut dapat

menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen baik

jumlah dan waktunya, sebaliknya jika proses produksi kurang lancar akan

dapat menghasilkan produk yang kurang memuaskan konsumen dan

konsumen sendiri akan berpindah ke produsen lain, apabila ini terjadi

31

Page 18: bab 2.docx

maka perusahaan akan kehilangan konsumennya, volume penjualan akan

turun dan laba yang diraih akan berkurang. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa dengan tersedianya bahan baku dengan jumlah dan

waktu yang tepat akan dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan

(Yulianto, 2000).

Bahan baku merupakan faktor produksi yang sangat penting untuk

melakukan proses produksi dalam suatu industri atau pabrik, karena

merupakan sumber bahan pokok untuk diproses menjadi suatu produk

yang bermutu. Mutu akhir produk sangat ditentukan oleh mutu bahanbaku

yang digunakan dalam proses produksi. Bahan baku haruslah disortir

terlebih dahulu untuk menentukan kualitas produk yang akan diproduksi

untuk menghilangkan dampak yang tidak diinginkan saat produksi

dilaksanakan (Cantika, 2005).

PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan dalam mendapatkan bahan

baku,perusahaan membeli gabah dalam bentuk gabah kering sawah

(GKS) yang di dapatkan di daerah-daerah sentra beras seperti : Sidrap,

Pinrang, Bone-Wajo, Luwu, dan Bulukumba. Perusahaan mendapatkan

bahan baku dalam bentuk gabah melalui para pedagang pengumpul dan

juga kadang perusahaan langsung mengambil gabah dari para penebas

(Pa’Daros). Selanjutnya GKS tersebut di bawah kedi tempat penggilingan

padi perusahaan yang ada di beberapa daerah Sulawesi Selatan (Sidrap,

Pinrang, Bone, dan Bulukumba) , di tempat ini gabah tersebut dibersihkan

kotoran, sampah pasir dan batu–batu dan kotoran lainnya. Proses

32

Page 19: bab 2.docx

selanjutnya yaitu penggilingan proses ini bertujuan untuk memisahkan

antara beras pecah kulit dengan kulit (sekam) dan kotoran lainnya.

Setelah proses penggilingan dilanjutkan dengan proses pemutihan beras.

Proses ini berfungsi untuk menggosok kulit ari yang membuat beras yang

dihasilkan menempati beberapa kualitas beras broken, beras warna, dan

beras putih. Proses selanjutnya yaitu melakukan pengemasan (packing)

beras sesuai dengan keinginan (5 kg, 20 kg, 25kg, dan 50 kg).Selanjutnya

produk yang yang telah diolah di tempat penggilingan padi ini

(Sidrap,Bone, Pinrang, dan Bulukumba) selanjutnya diangkut ke gudang

PT. Pertani yang bertempat Makassar. Gudang PT. Pertani Wilayah

Sulawesi Selatan hanya menerima barang atau produk dalam bentuk jadi

atau sudah dikemas kemudianPT. Pertani memasarkan produk tersebut

kepada konsumen di seluruh daerah Sulawesi Selatan.

II.2.2 Proses Produksi

Produksi dapat diartikan sebagai usaha untuk menciPT.akan atau

menambah faedah ekonomi suatu benda dengan tujuan untuk memenuhi

kebutuhan manusia.Sedangkan orang, badan usaha, atau organisasi yang

menghasilkan barang dan jasa disebutprodusen.Proses produksi

merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk menghasilkan

produk (Assuari, 2002).

Para ahli ekonomi mendefinisikan produksi sebagai “menghasilkan

kekayaann melalui eksploitasi manusia terhadap sumber-sumber

kekayaan lingkungan” atau bila kita artikan secara konvensional, produksi

33

Page 20: bab 2.docx

adalah proses menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang

atau jasa dengan menggunakan sumber daya yang ada. Produksi juga

dapat diartikan sebagai output yang dihasilkan untuk memberikan nilai

timbale balik bagi yang menghasilkannya (Choir, 2010).

Kegiatan produksi yang dilakukan oleh PT. Pertani Wilayah

Sulawesi Selatan berpusat di 4 unit penggilingan padi yang tersebar di

beberapa daerah yaitu (Sidrap, Bone, Pinrang, dan Bulukumba).

Pengadaan bahan baku yang berlangsung pada PT. Pertani

menggandalkan suplai dari unit penggilingan padi yang tersebar di 4

daerah tersebut, tetapi perlu kita ketahui bahwa untuk benih yang masuk

pada PT. Pertani hanya diperoleh pada kabupaten Sidrap, hal ini

dikarenakan kabupaten lain belum sanggup menyediakan kebutuhan

benih berkualitas yang diinginkan oleh PT. Pertani. Kebutuhan Beras yang

disediakan oleh 4 unit penggilingan merupakan hasil pembelian yang

dilakukan di beberapa petani yang berasal dari daerah sentra beras

seperti Sidrap, Bone, Wajo, Pinrang, Luwu, dan Bulukumba. Adapun

daerah lainnya yang bisa dikatakan bukan sentra beras tetapi menjadi

penyuplai beras yaitu Gowa, Barru, Maros dan Pangkep.

Dalam proses produksi yang dilakukan tentunya perusahaan perlu

mengelompokkan kualitas maupun jenis dari beras yang nantinya akan

dipasarkan. Untuk itu, kualifikasi pengelompokkan yang sudah ditentukan

oleh unit penggilingan PT. Pertani dibagi dalam beberapa hal yaitu terdiri

dari Kristal (3-5 persen broken), super (5-7 persen broken), dan kepala

34

Page 21: bab 2.docx

(10 persen broken). Sedangkan untuk kualifikasi pengelompokan benih

terdiri atas varietas-varietas unggul seperti Ciliwung, Ciherang, IR 64 dan

Ramos.

Pengelompokan yang berlangsung pada unit penggilingan

PT.. Pertani menjadi sebuah kelebihan tersendiri, karena konsumen yang

akan melakukan proses pembelian senantiasa merasa terbantu dengan

penentuan beras maupun benih seperti apa yang akan digunakannya.

Selain itu, kualifikasi ini juga menandakan bahwa manajemen

perencanaan PT. Pertani terhadap kualitas beras maupun benih yang

akan dipasarkan menjadi semakin lebih baik dan terpercaya bagi setiap

konsumen tetap yang menjadi langganan dari PT. Pertani tersebut.

II.2.3 Proses Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana

individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka

dengan menciPT.akan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai

satu sama lain. Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu,

maka seorang ahli pemasaran tergantung lebih banyak pada keterampilan

pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada berorientasi pada ilmu

tertentu.(Sugiri, 2009).

Proses pemasaran pada prinsipnya adalah suatu proses

penyampaian produk dari produsen ke konsumen. Proses pemasaran

merupakan kelanjutan dari proses produksi. Kegiatan ini bertujuan agar

dana yang diinvestasikan dalam kegiatan produksi dapat diperoleh

35

Page 22: bab 2.docx

kembali dengan mendapatkan sejumlah dana dari hasil penjualan sebagai

imbalan dari investasi yang telah dilakukan (Sugiri, 2009).

Analisis faktor pemasaran berhubungan dengan analisis baruan

pemasaran (marketing mix) yang meliputi analisis terhadap produk,

harga,distribusi,dan promosi.

Proses pemasaran yang dilakukan PT. Pertani Wilayah Indonesia

timur adalah sebagai berikut :

1. Produk

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu

pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan.Segala sesuatu yang

termasuk ke dalamnya adalah barang berwujud, jasa, events, tempat,

organisasi, ide ataupun kombinasi antara hal-hal yang baru saja

disebutkan (Sugiri, 2009).

Produk yang di hasilkan oleh PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan

adalah beras dan benih.Adapun kualifikasi beras yang diperdagangkan

oleh PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan terdiri dari beras Kristal (3-5

persen broken), beras Super (5-7 persen broken), dan beras Kepala (10

persen broken.Sedangkan untuk produk benih terdiri dari varietas

Ciliwung, Ciherang, IR 64 dan Ramos.

Saat ini PT.. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan telah memiliki merek

baru yang sudah dipatenkan namun belum digunakan yaituIndonesia

rice.Hal ini disebabkan karena PT. Pertani masih menggunakan merek

dagang dengan nama perusahaan mereka sendiri.

36

Page 23: bab 2.docx

2. Harga

Harga menduduki tempat yang cukup penting, karena harga akan

menentukan penerimaan perusahaan. Dalam menentukan harga harus

menitikberatkan pada kemampuan si pembeli pada harga yang

telahditetapkan. Harga bukan semata-mata untuk membiayai produk dan

keuntungan yang diinginkan perusahaan, tetapi yang lebih penting akan

menunjukkan persepsi konsumen terhadap produk yang dipasarkan

(Godam, 2009).

Dalam penepatan harga oleh PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan

dipengaruhi oleh harga yang berlaku di pasar. Harga yang ditetapkan oleh

perusahaan untuk kemasan 5 kg yaituRp 15.000 hingga Rp 25.000 per

kemasan untuk tiap kualitas, kemasan 20 kg yaitu Rp 68.000 hingga

Rp 75.000 per kemasan untuk tiap kualitas, kemasan 25 kg yaitu

Rp 100.000 hingga Rp 112.500 per kemasan untuk tiap kualitas,

sedangkan untuk kemasan 50 kg yaitu Rp 200.000 hingga Rp 230.000 per

kemasan untuk tiap kualitas.

Penetapan harga yang ditawarkan oleh perusahaan dipengaruhi

oleh harga yang berlaku di pasar. Karena dengan melihat harga di

pasaran suatu perusahaan dapat meningkatkan kualitas produknya

sehingga harga yang ditawarkan oleh perusahaan tidak rendah dari harga

dasar yang berlaku. Harga yang ditawarkan oleh PT. Pertani tergolong

37

Page 24: bab 2.docx

harga yang terjangkau karena selisihnya dengan harga di pasaran

berkisaran antara Rp 5.000 hingga Rp 10.000. Misalnya untuk kemasan

5 kg yaitu Rp 15.000 hingga Rp 25.000 per kemasan untuk tiap kualitas

sedangkan di pasaran berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per

kemasan untuk tiap kualitas. Kemasan 20 kg yaitu Rp 68.000 hingga Rp

75.000 per kemasan untuk tiap kualitas, sedangkan di pasaran berkisar

antara Rp 120.000 hingga Rp 130.000 per kemasan untuk tiap kualitas.

Kemasan 25 kg yaitu Rp 100.000 hingga Rp 112.500 per kemasan untuk

tiap kualitas sedangkan di pasaran berkisar antara Rp 150.000 hingga

Rp 160.000 per kemasan untuk tiap kualitas. Untuk kemasan 50 kg yaitu

Rp 200.000 hingga Rp 230.000 per kemasan untuk tiap kualitas

sedangkan di pasaran berkisar antara Rp 300.000 hingga Rp 320.000.

3. Promosi

Promosi adalah kegiatan pemasaran yang sangat penting bagi

perusahaan untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen,

sedangkan distribusi merupakan proses pendistribusian produk dan jasa

yang sesuai dan terorganisir sehingga terjadi keefektifan penjualan. Selain

itu, promosi juga dapat dikatakan sebagai upaya untuk memberitahukan

atau menawarkan produk atau jasa kepada konsumen dengan tujuan

menarik calon konsumen untuk membeli dan mengkonsumsinya.Dengan

adanya promosi produsen atau distributor mengharapakan kenaikan

angka penjualan.Oleh karena itu usaha untuk mempromosikan suatu

produk pada perusahaan sangatlah penting (Sugiri, 2009).

38

Page 25: bab 2.docx

Kegiatan promosi dapat didefinisikan sebagai berikut (Rizal, 2008).:

a. Advertising (Periklanan). Suatu promosi barang atau jasa yang

sifatnya non personal dilakukan oleh sponsor yang diketahui.

b. Personal selling (Penjualan perorangan). Penjualan perorangan yang

dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba dan membujuk untuk

melakukan penjualan sekaligus.

c. Sales promotion (Promosi penjualan). Suatu kegiatan yang dimaksud

untuk membantu mendapatkan konsumen yang bersedia membeli

produk atau jasa suatu perusahaan.

d. Public relation (Publisitas). Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak

langsung dimana produk atau jasa suatu perusahaan disebarluaskan

oleh media komunikasi.

Promosi produk PT. Pertani Cabang Makassar dilakukan melalui

media cetak.Selain itu, PT. Pertani juga sering ikut serta dalam pameran-

pameran agribisnis secara pribadi maupun melakukan kerjasama dengan

DinasPertanian. Promosi lainnya yang dilakukan oleh PT. Pertani yang

melibatkan instansi-instansi pemerintah yaitu melakukan proses

kerjasama dengan pihak penyuluh pertanian lapangan dalam hal

pengenalan benih berkualitas.

39

Page 26: bab 2.docx

4. Tempat Pemasaran

Distribusi merupakan upaya agar produk yang ditawarkan berada

pada tempat dan waktu yang tepat sesuai dengan biaya wajar.Saluran

distribusi merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari

produsen ke perantara dan akhirnya sampai ke konsumen (Sugiri, 2009).

Berdasarkan saluran tataniaga padi dari petani sampai konsumen

pada gambar 3, maka PT. Pertani dapat dikatakan sebagai produsen yang

melakukan proses penampungan produk yang berasal dari unit-unit yang

telah bekerjasama dengan PT. Pertani sebelumnya. Pada posisi ini

perusahaa melakukan pembelian bahan baku (gabah) maupun benih dari

pedagang pengumpul yang berada pada daerah sentra beras yaitu Bone,

Wajo, Sidrap, Luwu, Pinrang dan Bulukumba. Kemudian gabah tersebut

dibawa ke daerah penggilingan padi PT. Pertani (Sidrap, Bone, Pinrang,

dan Bulukumba) untuk diolah sendiri menjadi beras dan kemudian di

pasarkan di pedagang besar/grosir. Terkhusus pada benih hanya

dilakukan proses pembelian di Kabupaten Sidrap.

Alur distribusi yang terapkan PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan

dalam memasarkan beras dan benih yang dihasilkan ke tangan konsumen

yaitu melalui pedagang grosir, perusahaan, serta pedagang

pengecer/kios.Pedagang grosir membeli produk (beras dan benih) pada

PT. Pertani dalam yang banyak untuk dijual diusaha-usaha dagang milik

40

Page 27: bab 2.docx

Petani

Pedagang Pengumpul(Sidrap, Bone, Wajo, Pinrang, Luwu, dan Bulukumba)

PT. Pertani

Pedagang GrosirPerusahaan Pedagang Pengecer / Kios

Konsumen

mereka dalam jumlah yang banyak pula. Perusahaan seperti Mc Donalds

membeli produk (beras) pada PT. Pertani untuk kemudian diolah menjadi

makanan siap saji yang selanjutnya dijual kepada konsumen. Sedangkan

untuk pedagang pengecer/kios ini merupakan kios binaan milik PT.

Pertani itu sendiri, mereka tidak perlu membeli produk (beras dan benih)

melainkan hanya mengambil untuk kemudian dijual di kios-kios di seluruh

Kabupaten di Sulawesi Selatan.Adapun hasil penjualan dari produk (beras

benih) yang didapatkan dari pedagang pengecer selanjutnya diserahkan

ke PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan. Konsumen juga dapat langsung

membeli produk (beras dan benih) ke PT. Pertani Wilayah Sulawesi

Selatan dengan mengunjungi koperasi milik PT. Pertani yang ada di

kantor tersebut.

Gambar 11. Alur Pemasaran PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan, 2012.

41

Page 28: bab 2.docx

II.2.4 Pengendalian Dampak Lingkungan

Suatu dampak adalah setiap perubahan yang terjadi dalam

lingkungan akibat adanya aktivitas manusia. Dalam peraturan pemerintah

diartikan sebagai perubahan lingkungan. Dampak adalah perbedaan

antara kondisi lingkungan yang diperkirakan akan ada tanpa adanya

pembangunan (Sumarwoto, 2001).

Setiap perusahaan tentunya mempunyai dampak terhadap

lingkunga sekitar tempat usaha tersebut didirikan baik itu dampak

lingkungan yang positif maupun negatif. Oleh karena itu, perlu dilakukan

pengelolaan usaha yang mampu memahami keadaan lingkungan tersebut

dan dapat mempengaruhi jalannya perusahaan. Lingkungan perusahaan

juga didesain dengan baik agar dapat memberikan kenyamanan untuk

pegawai, konsumen dan lingkungan sosial perusahaan (Wirawan, 2008).

Aspek tentang pengendalian dampak lingkungan merupakan

masalah serius dan mendasar dari suatu usaha. Oleh karena itu,

pengetahuan tentang dampak lingkungan akan membantu pemilik

perusahaan dalam memilih teknologi dan produksi yang dapat

memperkecil dampak negatif dari lingkungan (Suryana, dkk, 2006).

Dalam usaha penjualan yang dijalankan oleh PT. Pertani Wilayah

Sulawesi Selatan ini menghasilkan limbah padat berupa karung beras.

Karung beras ini jika setelah habis dipakai dan dibuang maka tidak dapat

42

Page 29: bab 2.docx

diuraikan oleh tanah sehingga dapat mencemari lingkungan. Sehingga

untuk menanggulangi dampak pencemaran lingkungan yang ditimbulkan,

maka karung-karung bekas tersebut sebaiknya digunakan kembali dengan

dialih fungsikan, contohnya karung bekas tersebut dapat dijadikan sebagai

tempat untuk menyimpan barang-barang bekas seperti buku-buku bekas,

kertas bekas, majalah bekas dan lain-lain.

II.2.5 Pengendalian Keuangan

Pengendalian keuangan adalah perilaku dari dalam orang

organisasi bukan mesin. Maka, pengendalian adalah suatu inisiatif yang

dipilih yang akan mengubah kemungkinan dari pencapaian hasil yang

diharapkan. Manajemen keuangan merupakan proses untuk memperoleh

dan mengelola sumber daya keuangan pada proyek, terutama pada

penghasilan (revenue) dan sumber daya tersebut dan menganalisa atau

updating arus kas (cash flow) untuk proyek konstruksi yang lebih dari

sekedar pengelolaan biaya. Agar manajemen tidak salah arah, maka

keuangan perusahaan harus disusun berdasarkan perhitungan yang riil

yang dapat berfungsi sebagai pedoman kerja yang memberikan arah dan

target-target tertentu yang harus dilakukan oleh perusahaan

(Himia, 2007).

PT. Pertani Wilayah Sulawesi Selatan merupakan salah satu

cabang dari PT. Pertani (Persero) yang berpusat di Jakarta. Perusahaan

wilayah ini mendapat bantuan finansial secara langsung oleh perusahaan

pusat apabila mengalami masalah dalam hal ekonomi, seperti apabila

43

Page 30: bab 2.docx

perusahaan ini kekurangan dalam hal biaya produksi maka langkah yang

diambil oleh perusahaan wilayah adalah melakukan koordinasi terlebih

dahulu dengan stakeholder internal yang ada di perusahaan itu sendiri.

Apabila stakeholder internal tidak dapat menyelesaikannya maka,

kemudian perusahaan wilayah akan langsung berkoordinasi dengan

perusahaan pusat agar mendapatkan bantuan dana sesuai dengan yang

dibutuhkan.Karena perusahaan ini tidak memiliki pinjaman maupun kredit

dengan bank atau instansi keuangan lainnya, oleh karena itu semua

masalah mengenai aktivitas finansial ditangani secara langsung oleh

perusahaan pusat.

44