Bab 2.doc
-
Upload
andry-tonnaya -
Category
Documents
-
view
10 -
download
0
Transcript of Bab 2.doc
BAB II
GAMBARAN KEADAAN
A. GAMBARAN UMUM
1. VISI
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana
instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan
dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi adalah suatu
gambaran yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Dalam
rangka menunjang Program Pembangunan pemerintah Provinsi
Kepulauan Riau, visi diarahkan untuk mewujudkan pencapaian arah
dan tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi
Kepulauan Riau dalam visinya yaitu “Terciptanya Provinsi Kepulauan
Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia
dan Ramah Lingkungan”. Adapun Visi Sekretariat Daerah adalah
Terwujudnya Sekretariat Daerah Provinsi Kepulauan Riau Menjadi
Pengelola Administrasi Pemerintahan Yang Profesional.
2. MISI
Guna mewujudkan dan merealisasikan visi Sekretariat Daerah
Provinsi Kepulauan Riau menetapkan misi sebagai berikut :
a. Mewujudkan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan yang
akuntabel;
b. Mewujudkan kebijakan peraturan dan organisasi yang berkualitas;
Kertas Kerja Perseorangan Diklatpim Tingkat IV 9
c. Mewujudkan kebijakan hubungan kerja yang serasi dan dinamis
antara pemerintah daerah dengan stakeholder;
d. Mewujudkan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat;
e. Mewujudkan kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi;
f. Mewujudkan kebijakan pembangunan yang berpihak kepada
rakyat;
g. Mewujudkan kebijakan pelayanan internal organisasi yang prima;
h. Mewujudkan kebijakan pengelolaan keuangan yang transparan
dan akuntabel;
i. Mewujudkan kebijakan pemberdayaan perempuan yang setara
dan mandiri.
3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Biro Administrasi Pemerintahan Umum mempunyai tugas yaitu
menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan, fasilitasi, koordinasi
serta pembinaan penyelenggaraan pemerintahan umum, otonomi
daerah, pemerintah daerah dan pertanahan. Untuk
menyelenggarakan tugas tersebut. Biro Administrasi Pemerintahan
Umum mempunyai fungsi:
a. Penyiapan bahan pembinaan dan perumusan kebijakan
penyelenggaraan pemerintahan umum;
b. Penyiapan bahan pembinaan dan perumusan kebijakan
penyelenggaran otonomi daerah
Kertas Kerja Perseorangan Diklatpim Tingkat IV 10
c. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan pemerintah desa
d. Penyusunan bahan pembinaan dan perumusan kebijakan di
bidang pertanahan.
e. Pelaksanaan fasilitasi, koordinasi di bidang pemerintahan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya.
f. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas di bidang pemerintahan.
g. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan biro
h. Penyelenggaraan tugas lain, tugas dekonsentrasi dan tugas
pembantuan di bidang pemerintahan yang diserahkan oleh
Gubernur, Sekretaris Daerah dan Asisten Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat.
Untuk melaksanakan fungsi tersebut, maka Biro Administrasi
Pemerintahan Umum Provinsi Kepulauan Riau tersusun ke dalam
beberapa bagian yaitu Pemerintahan umum, Pemerintahan Desa,
Otonomi Daerah dan Pertanahan.
Susunan struktur organisasi dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Kepala Biro
b. Bagian Pemerintahan Umum:
(1) Sub Bagian Tata usaha Biro;
(2) Sub Bagian Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
(3) Sub Bagian Perbatasan Wilayah.
c. Bagian Otonomi Daerah membawahi :
Kertas Kerja Perseorangan Diklatpim Tingkat IV 11
(1) Subbag Kerjasama Antar Daerah;
(2) Subbag Desentralisasi;
(3) Subbag Bina Administrasi dan Perangkat Daerah.
d. Bidang Pemerintah Desa membawahi :
(1) Subbag Sarana dan Prasarana Pemerintahan Desa/
Kelurahan;
(2) Subbag Peningkatan Kapasitas dan Administrasi Desa;
(3) Subbag Badan Permusyarakatan Desa (BPD) dan Lembaga
Kemasyarakatan Desa.
e. Bagian Pertanahan membawahi :
(1) Subbag Perizinan;
(2) Subbag Pengadaan Lahan;
(3) Subbag Sengketa Lahan.
Bagian Otonomi Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, fasilitasi, koordinasi dan pembinaan
penyelenggaraan desentralisasi, kerjasama antar daerah, bina
administrasi dan perangkat daerah. Untuk melaksanakan tugas
pokok, Bagian Otonomi Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. pelaksanaan perencanaan program kegiatan
bidang otonomi daerah;
b. penyiapan dan pengolahan bahan perumusan
kebijakan pembinaan penyelenggaraan desentralisasi;
Kertas Kerja Perseorangan Diklatpim Tingkat IV 12
c. penyiapan dan pengolahan bahan perumusan
kebijakan pembinaan kerjasama antar daerah;
d. penyiapan dan pengolahan bahan perumusan
kebijakan pembinaan bina administrasi dan perangkat daerah;
e. penyelenggaraan fasilitasi, koordinasi dan
pembinaan di bidang otonomi daerah;
f. penyiapan data dan bahan pembinaan dan
petunjuk teknis penyelenggaraan otonomi daerah;
g. penyiapan data dan bahan pembinaan serta
petunjuk teknis pengembangan daerah;
h. penyiapan bahan penyelenggaraan pemantauan,
evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas di bidang
otonomi daerah;
i. pelaksanaan tugas lain di bidang otonomi daerah
yang diberikan oleh Kepala Biro.
Untuk memperlancar tugas-tugas tersebut Bagian Otonomi Daerah
membawahi:
a. Sub bagian Kerjasama Antar Daerah;
b. Sub bagian Desentralisasi;
c. Sub bagian Bina Administrasi dan Perangkat Daerah.
Masing-masing sub bagian di pimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang berada dan bertanggung jawab langsung kepada Kabag
Otonomi Daerah.
Kertas Kerja Perseorangan Diklatpim Tingkat IV 13
Adapun tugas pokok Sub Bagian Kerjasama Antar Daerah adalah
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, fasilitasi,
koordinasi dan pembinaan penyelenggaraan kerjasama antar Daerah
Propinsi dan Kabupaten/Kota.
Uraian tugas Sub Bagian Kerjasama Antar Daerah adalah sebagai
berikut :
a. menyiapkan bahan perencanaan program kegiatan bidang
kerjasama antar daerah;
b. mengumpulkan data dan menyiapkan bahan perumusan kebijakan
penyelenggaraan kerjasama antar daerah;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan fasilitasi, koordinasi dan
pembinaan penyelenggaraan kerjasama antar daerah;
d. menyiapkan bahan pedoman tentang pelaksanaan pembinaan
kerjasama antar daerah;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan analisa untuk pelaksanaan
kerjasama antar daerah;
f. menyiapkan bahan perrtimbangan dan solusi kerjasama dalam
rangka kerjasama antar daerah;
g. menyiapkan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan program kegiatan bidang kerjasama antar daerah;
h. melaksanakan tugas lain di bidang kerjasama antar daerah yang
diberikan oleh Kepala Bagian.
Kertas Kerja Perseorangan Diklatpim Tingkat IV 14
B. KONDISI SAAT INI
Pelaksanaan kinerja pada Tahun 2012 di Biro Administrasi
Pemerintahan Umum khususnya Sub Bagian Kerjasama Antar Daerah
yang menggunakan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Kota Batam sebesar Rp 433.050.000,00. Hasil capaian
kinerja Tahun 2012 menunjukkan bahwa untuk Program Peningkatan
Kerjasama Antar Daerah di Biro Asministrasi Pemerintahan Umum telah
terealisasi 100%.
Tabel 2PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN TAHUN 2012
Sasaran Indikator Sasaran
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Realisasi
Persentase Pencapaian
Rencana Tingkat Capaian
Keterangan
1 2 3 4 5 6Terlaksananya Rapat Asosiasi Pemerintah Provinsi se-Indonesia
Terlaksananya Rapat Asosiasi Pemerintah Provinsi se-Indonesia
12 bulan kegiatan
12 bulan kegiatan 100% -
Terlaksananya Rapat Badan Kerjasama Provinsi Kepulauan
Terlaksananya Rapat Badan Kerjasama Provinsi Kepulauan
1 kali rapat teknis dan 1 kali rapat Koordinasi
1 kali rapat teknis dan 1 kali rapat Koordinasi
100% -
C. KONDISI YANG DIHARAPKAN
Tabel 3RENCANA KERJA TAHUNAN 2014
Kertas Kerja Perseorangan Diklatpim Tingkat IV 15
SASARANPROGRAM
KEGIATANKetUraian Indikator
Kinerja Target Uraian Indikator Kinerja Target
1 2 3 4 5 6 8 9
Fasilitasi, koordinasi dan pembinaan penyelenggaraan kerjasama antar daerah
Terlaksananya Bimbingan Teknis Bagi Pegawai di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau
48 SKPD Provinsi dan 7
Perwakilan Kabupaten
/ Kota
Peningkatan Kerjasama Antar Daerah
Terlaksananya Bimbingan Teknis Bagi Pegawai di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau
Input : Dana yang dibutuhkan
Rp.125.800.000
Output :Terlaksananya Bimbingan Teknis Bagi Pegawai di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau
Outcome :
Terlaksananya peningkatan kapasitaspelaksana kerjasama daerah
Rp.125.800.000
55 orang pelaksana kerjasama
daerah
Pengukuran indikator kinerja yang ingin dicapai yang dipergunakan oleh
penulis dalam menentukan tingkat keberhasilan adalah dengan cara
sederhana yaitu menggunakan rasio prosentasi dari target yang harus
dicapai. Untuk itu tingkat terlaksananya peningkatan kapasitas aparatur
pelaksana kerjasama daerah harus tercapai 100% setelah kegiatan
dilaksanakan dalam artian bahwa pelaksanaan seharusnya mampu
meningkatkan kapasitas aparatur pelaksana kerjasama daerah.
Kertas Kerja Perseorangan Diklatpim Tingkat IV 16