Bab 22 Induksi Persalinan

19
7/23/2019 Bab 22 Induksi Persalinan http://slidepdf.com/reader/full/bab-22-induksi-persalinan 1/19 Bab 22 Induksi Persalinan Induksi menyiratkan stimulasi kontraksi sebelum terjadinya persalinan spontan, dengan atau tanpa pecahnya ketuban. Augmentasi merujuk pada stimulasi kontraksi spontan yang dianggap tidak adekuat akibat gagalnya dilatasi serviks dan penurunan janin. Menurut National Center for Health Statistics, insidensi induksi persalinan di Amerika Serikat meningkat lebih dari dua kali lipat dari 9,5 persen pada tahun 1991 menjadi ,5 persen di tahun !!" #Martin dkk, !!9$. Insidensi bervariasi pada pusat penelitian yang berbeda. Sebagai contoh, di %S &arkland dilakukan induksi atau augmentasi pada sekitar '5 persen persalinan. Sebagai perbandingan, pada (niversitas Alabama di %S )irmingham, sekitar ! persen persalinan diinduksi dan '5 persen lainnya diberikan oksitosin untuk augmentasi #total 55 persen$. )ab ini akan membahas garis besar indikasi induksi dan augmentasi persalinan, dan juga gambaran berbagai macam teknik untuk menyebabkan pematangan serviks sebelum induksi. INDUKSI PERSALINAN Indikasi Induksi diindikasikan saat kemaslahatan ibu atau janin lebih penting daripada pelanjutan kehamilan. Indikasi mencakup kondisi* kondisi mendesaak seperti ketuban pecah dengan korioamnionitis atau preeklamsia berat. Indikasi yang lebih la+im mencakup ketuban pecah dini, hipertensi gestasional, janin nonreakti, kehamilan le-at -aktu, dan berbagai kondisi medis ibu seperti hipertensi kronis dan diabetes. #American ollege o /bsterticians and 0ynecologists, 1999a$.  ersedia beberapa teknik untuk menginduksi atau mengaugmentasi persalinan yang akan dibahas secara terpisah.  2ang penting adalah, seperti yang direkomendasikan dalam Guidelines for Perinatal Care, setiap departemen obstetrik harus memiliki protokol tertulisnya sendiri yang menjelaskan pemberian oksitosin dan uterotonik lainnya #American Academy o &ediatrics and American ollege o /bstetricians and 0ynecologists, !!3$. Kontraindikasi 4ontraindikasi induksi serupa dengan hal*hal yang menghalangi persalinan atau kelahiran spontan. aktor janin mencakup makrosomia, kehamilan multipel, hidrosealus berat, kelainan presentasi, dan janin nonreakti. )eberapa kontraindikasi maternal berkaitan dengan jenis insisi uterus sebelumnya, kelainan anatomi pelvis, kelainan letak plasenta, dan beberapa kondisi seperti ineksi herpes genital atau kanker serviks. Risiko

Transcript of Bab 22 Induksi Persalinan

Page 1: Bab 22 Induksi Persalinan

7/23/2019 Bab 22 Induksi Persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-22-induksi-persalinan 1/19

Bab 22 Induksi Persalinan

Induksi menyiratkan stimulasi kontraksi sebelum terjadinyapersalinan spontan, dengan atau tanpa pecahnya ketuban.Augmentasi merujuk pada stimulasi kontraksi spontan yang

dianggap tidak adekuat akibat gagalnya dilatasi serviks danpenurunan janin. Menurut National Center for Health Statistics,insidensi induksi persalinan di Amerika Serikat meningkat lebih daridua kali lipat dari 9,5 persen pada tahun 1991 menjadi ,5 persendi tahun !!" #Martin dkk, !!9$. Insidensi bervariasi pada pusatpenelitian yang berbeda. Sebagai contoh, di %S &arkland dilakukaninduksi atau augmentasi pada sekitar '5 persen persalinan. Sebagaiperbandingan, pada (niversitas Alabama di %S )irmingham, sekitar! persen persalinan diinduksi dan '5 persen lainnya diberikanoksitosin untuk augmentasi #total 55 persen$. )ab ini akanmembahas garis besar indikasi induksi dan augmentasi persalinan,dan juga gambaran berbagai macam teknik untuk menyebabkanpematangan serviks sebelum induksi.

INDUKSI PERSALINANIndikasi

Induksi diindikasikan saat kemaslahatan ibu atau janin lebihpenting daripada pelanjutan kehamilan. Indikasi mencakup kondisi*kondisi mendesaak seperti ketuban pecah dengan korioamnionitisatau preeklamsia berat. Indikasi yang lebih la+im mencakup ketubanpecah dini, hipertensi gestasional, janin nonreakti, kehamilan le-at

-aktu, dan berbagai kondisi medis ibu seperti hipertensi kronis dandiabetes. #American ollege o /bsterticians and 0ynecologists,1999a$.

 ersedia beberapa teknik untuk menginduksi ataumengaugmentasi persalinan yang akan dibahas secara terpisah.

 2ang penting adalah, seperti yang direkomendasikan dalamGuidelines for Perinatal Care, setiap departemen obstetrik harusmemiliki protokol tertulisnya sendiri yang menjelaskan pemberianoksitosin dan uterotonik lainnya #American Academy o &ediatricsand American ollege o /bstetricians and 0ynecologists, !!3$.

Kontraindikasi4ontraindikasi induksi serupa dengan hal*hal yang

menghalangi persalinan atau kelahiran spontan. aktor janinmencakup makrosomia, kehamilan multipel, hidrosealus berat,kelainan presentasi, dan janin nonreakti. )eberapa kontraindikasimaternal berkaitan dengan jenis insisi uterus sebelumnya, kelainananatomi pelvis, kelainan letak plasenta, dan beberapa kondisiseperti ineksi herpes genital atau kanker serviks.

Risiko

Page 2: Bab 22 Induksi Persalinan

7/23/2019 Bab 22 Induksi Persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-22-induksi-persalinan 2/19

4omplikasi pada ibu yang angka kejadiannya meningkatberhubungan dengan induksi persalinan mencakup partus denganseksio sesarea, korioamnionitis, dan atonia uteri.

Seksio Sesarea

6al ini terutama meningkat pada nulipara yang menjalani induksi#7uthy dkk, !!8 2east dkk, 1999$. )eberapa peneliti telahmelaporkan peningkatan risiko sebesar dua sampai tiga kali lipat#6o:man dan Sciscione, !!' Maslo- dan S-eeny, !!! Smithdkk, !!'$. Angka kejadian di atas berbanding terbalik dengankelayakan servis, yang dinilai dengan skor )ishop, saatdilakukannya induksi #;ahratian dkk, !!5 ;rouenraets dkk, !!5$.

<amun demikian, pematangan serviks sebelum induksi bisasaja tidak menurunkan angka seksio sesarea pada nulipara denganserviks yang kurang matang #Mercer, !!5$. =alam sebuahpenelitian kohort retrospekti, 6amar dkk #!!1$ menemukan bah-aangka seksio sesarea setelah induksi elekti meningkat secarasigni>kan pada ibu tanpa komplikasi antepartum dan skor )ishoplebih dari sama dengan 3 dibandingkan dengan mereka yangmelahirkan secara spontan.

&ada nulipara lebih dari 81 minggu dengan verteks yangbelum masuk pintu atas panggul, risiko seksio sesarea meningkat1 kali lipat dibandingkan dengan yang verteksnya sudah masukpintu atas panggul #Shin dkk, !!8$. idak ada peningkatan risiko

 jika bagian kepala yang masuk pintu atas panggul saat induksiadalah oksiput posterior #&eregrine dkk, !!3$.

KorioamnionitisIbu yang persalinannya diinduksi memiliki angka kejadian

korioamnionitis yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yangpersalinannya spontan #American ollege o /bstetricians and0ynecologists, 1999a$.

Atonia UteriAtonia pascapartum dan perdarahan lebih la+in terjadi pada -anitayang menjalani induksi dan augmentasi. Atonia tak terkendaliadalah indikasi bagi sepertiga dari seluruh histerektomi sesarea.

Indikasi tersebut lebih sering didapat pada -anita dengan induksiatau augmentasi persalinan, atau ibu dengan korioamnionitis.Shellhaas dkk #!!1$ melaporkan data dari sekitar 1'3.!!!kelahiran di Maternal-Fetal Units Network . Ada 18" histerektomipascapartum darurat yang dilakukan, sekitar 1 per 1!!! kelahiranpervaginam berbnding 1 per !! kelahiran perabdominam. 4astnerdkk #!!$ melaporkan penemuan serupa.

INDUKSI PERSALINAN ELEKTIF idak diragukan lagi bah-a induksi elekti demi kemudahan

praktisi kesehatan atau ibu dan keluarganya telah menjadi lebihsering dilakukan. 0lant+ #!!'$ memperkirakan bah-a seperempat

Page 3: Bab 22 Induksi Persalinan

7/23/2019 Bab 22 Induksi Persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-22-induksi-persalinan 3/19

dari seluruh induksi persalinan adalah elekti. Meskipun begitu, American College of Ostetricians and G!necologists #1999a$ tidakmendukung tindakan ini, kecuali untuk alasan logis seperti risikopersalinan cepat, ibu yang tinggal jauh dari rumah sakit, atauindikasi psikososial. &enulis juga beropini bah-a induksi elekti rutin

tidak dapat dibenarkan, karena dapat meningkatkan risiko luaranmaternal yang meskipun jarang tetapi berat. ita #!!9$ dan lark#!!9$ dkk juga melaporkan morbiditas neonatal yang signi>kandan bermakna pada kelahiran elekti sebelum usia gestasional '9minggu dan tanpa pertimbangan atau dokumentasi dari kriteria American College of Ostetricians and G!necologists #!!3, !!?$yang dijelaskan lebih lanjut pada bab " #hlm. 531$ dan 9 #hlm."!"$. @ika induksi elekti dipertimbangkan saat kehamilan cukupumur, risiko di atas harus didiskusikan dan persetujuan tindakanmedis harus diperoleh.

/hiro dkk #!!9$ menerapkan pedoman yang tidakmerekomendasikan kelahiran sebelum usia gestasional '9 minggu.isch dkk #!!9$ juga mengembangkan dan menggencarkanpedoman sejenis pada institusi mereka. 4edua kelompok peneliti diatas melaporkan penurunan angka kelahiran elekti yang signi>kansetelah penerapan pedoman tersebut.

HARAPAN PADA INDUKSI PERSALINAN)eberapa aktor yang meningkatkan kesuksesan induksi

persalinan mencakup multiparitas, indeks massa tubuh #IM$ '!,serviks yang matang, dan berat badan anak '.5!!g #&eregrine

dkk, !!" &ev+ner dkk, !!9$. &ada banyak kasus, uterus seakantidak dipersiapkan untuk persalinan. Salah satu contohnya adalahserviks yang belum membuka. &eningkatan kelahiran secara seksiosesarea juga sepertinya sangat dipengaruhi oleh durasi usahainduksi, terutama pada serviks yang tidak matang. %ouse dkk#!!!$ melaporkan karakteristik induksi persalinan yang gagaldalam sebuah protokol manajemen prospekti untuk 5!9 -anitayang di dalamnya terdapat '"! nulipara. &ersentasi seksio sesareapada ibu hamil adalah 9 persen tetapi pada mulipara menjadi 5persen. &ara peneliti tersebut kemudian menyimpulkan bah-adengan ketuban pecah, banyak nulipara yang terus berada di ase

laten pada " dan 9 jam akhirnya mencapai ase akti sebelum seksiosesarea. Mereka menyimpulkan bah-a ase laten selama 1? jamselama induksi memperkenankan sebagian besar -anitatersebutuntuk melakukan kelahiran pervaginam tanpa peningkatanrisiko morbiditas ibu dan anak.

=urasi induksi atau augmentasi dan kelahiran yang berhasilselama ini mendapat perhatian yang terlalu kecil. )anyak dataakurat yang diperlukan untuk memahami manejemen individu yangberbagai macam. Sebagai contoh, 0arcia dkk #!!1$, setelahpenyesuaian untuk beberapa campuran kasus, melaporkan bah-a

angka kelahiran sesarea sekitar '!B lebih rendah pada rumah sakitpendidikan dibandingkan dengan di rumah sakit umum. =oyle dkk

Page 4: Bab 22 Induksi Persalinan

7/23/2019 Bab 22 Induksi Persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-22-induksi-persalinan 4/19

#!!$ melaporkan bah-a kelahiran secara seksio sesarea di rumahsakit umum berjumlah dua kali yang ada di rumah sakit pendidikan.

PEATAN!AN SER"IKS SEBELU INDUKSI4ondisi serviks, atau kelayakan, sangat pentik untuk

kesuksesan induksi persalinan.

#Kesia$an Ser%iks&Salah satu metode kuantitati untuk memprediksi luaran

induksi persalinan dijelaskan oleh )ishop #19"8$ dan ditampilkan ditabel *1. )ishop Score 9 menunjukkan kemungkinan yang besarinduksi untuk berhasil. 4ebanyakan dokter akan mempertimbangkanbah-a seorang -anita yang serviksnya membuka cm, menipis?!B, lembut, berposisi di tengah, dan oksiput etus pada station *1akan menjalani induksi persalinan yang berhasil. (ntuk kepentinganpenelitian, skor )ishop kurang dari sama dengan 8 dianggapsebagai serviks yang tidak matang dan bisa jadi indikasi untukpematangan serviks.

Sebagai alternati untuk skor )ishop, 6at>eld dkk #!!3$melakukan sebuah metaanalisis terhadap ! percobaan di manapanjang serviks diukur menggunakan sonogra> transvaginal danmencoba melakukan prediksi kesuksesan induksi. 4arenakeberagaman de>nisi operasional, termasuk de>nisi CinduksisuksesD, peneliti menyimpulkan bah-a pertanyaan tersebut masihbelum terja-ab. Mereka, seperti yang juga dilakukan oleh rane#!!"$, menemukan bah-a pengukuran panjang serviks

menggunakan sonogra> tidak lebih superior dibandingkan denganpenggunaan skor )ishop.

 abel *1. Sistem Skoring )ishop yang =igunakan untuk &engkajianSebelum InduksiSkor Dilatasi

'(m)Peni$isan '*)

Station'+, s-d-.2)

KonsistensiSer%iks

PosisiSer%iks

/  ertutup !*'! *' 4eras &osterior0 1* 8!*5! * Sedang engah2 '*8 "!*3! *1 7embut Anterior, E5 E?! F1, F * *

Sayangnya, ibu seringkali memiliki indikasi untuk induksitetapi dengan serviks yang belum matang. Seiring berkurangnyaskor )ishop atau kematangan serviks, terjadi peningkatan angkakegagalan induksi. Itulah mengapa, banyak penelitian yangdiselenggarakan mengenai berbagai metode untuk CmematangkanDserviks sebelum stimulasi kontraksi uterus. =alam banyak kasus,metode yang digunakan untuk mematangkan serviks jugamenstimulasi kontraksi sehingga teknik*teknik tersebut bisa

digunakan untuk menginduksi persalinan. Metode yang digunakan

Page 5: Bab 22 Induksi Persalinan

7/23/2019 Bab 22 Induksi Persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-22-induksi-persalinan 5/19

untuk mematangkan serviks mencakup metode armakologis danberbagai macam metode pembukaan serviks secara mekanis.

ET1DE FARAK1L1!ISProstalandin E2

Aplikasi lokal prostaglandin G  #dinoproston$ sudah la+imdigunakan untuk mematangkan serviks #American ollege o /bstetricians and 0ynacologists, 1999a, b$. Sediaan gel #&redipil$tersedia dalam spuit ,5m7 yang berisi !,5 mg dinoproston. =enganibu berposisi supinasi, ujung spuit dimasukkan intraservikal dan gelditempatkan tepat di ba-ah ostium servikal interna. Setelahpemberian ibu tetap berbaring untuk setidaknya '! menit.&emberian dapat diulangi setiap " jam dengan maksimal tiga kalipemberian dalam 8 jam.

/-en dkk #1991$ melakukan metaanalisis pada 1? penelitianterhadap 1?11 ibu. Mereka menemukan bah-a prostaglandin G

meningkatkan skor )ishop dan ketika dikombinasikan denganoksitosin, menyingkatkan rentang -aktu induksi sampai kelahirandibandingkan dengan ibu yang diberikan oksitosin saja. Sayangnya,hal tersebut tidak menurunkan angka seksio sesarea.

Sisipan vaginal 1! mg #ervidil$ juga disetujui untukmematangkan serviks. Sediaan ini berupa -aer polimer yang tipis,rata, dan berbentuk persegi panjang, yang dimuat dalam kantongpolyester putih yang kecil #0br. *1$. 4antong ini tersambungdengan ekor yang panjang untuk memudahkan pengeluaran darivagina. &emberian sisipan terbukti memperlambat pengeluaran

obat #!,' mgHjam$ dibandingkan sediaan gel. =ikombinasikandengan oksitosin, sisipan ini dilaporkan telah memperpendekinterval induksi sampai kelahiran #)olnick dkk, !!8$. ervidildiberikan dalam dosis tunggal dan ditempatkan secara melintangpada orniks vagina posterior. 7ubrikan sebaiknya digunakansecukupnya saja saat memasukkan sisipan. 7ubrikan yangberlebihan dapat menutupi atau menghalangi pengeluarandinoproston. Setelah insersi sisipan, ibu harus tetap berbaringselama setidaknya jam. Sisipan dilepaskan setelah 1 jam denganatau tanpa mulainya persalinan.Pemberian- Sediaan prostaglandin hanya boleh diberikan di atau di

dekat kamar bersalin, aktivitas uterus serta denyut jantung janinharus dipantau #American ollege o /bstetricians and0ynecologists, 1995b$. &edoman tersebut berakar dari risiko bah-asediaan prostaglandin dapat mengakibatkan takisistol uteri. Saatkontraksi dimulai, kontraksi biasanya terlihat jelas pada jampertama dan menunjukkan aktivitas puncak pada 8 jam pertama#)ernstein, 1991 Miller dkk, 1991$. Saat &erry dan leaphart #!!8$membandingkan gel intraservikal dengan sisipan intravaginal,mereka menemukan bah-a sisipan intravaginal menghasilkankelahiran yang lebih cepat 11,3 la-an 1", jam. <amun demikian,

saat lebih dari dua dosis sisipan &rostaglandin G  diberikan, handkk #!!8$ melaporkan bah-a 59 persen ibu membutuhkan seksio

Page 6: Bab 22 Induksi Persalinan

7/23/2019 Bab 22 Induksi Persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-22-induksi-persalinan 6/19

sesarea darurat. Menurut pembuat pedoman, induksi oksitosinsetelah pemberian prostaglandin untuk pematangan serviks harusditunda selama " sampai 1 jam setelah pemberian prostaglandinG.E3ek Sam$in-  akisistol uteri pernah dilaporkan terjadi setelah

pemberian sisipan prostaglandin G  intravaginal pada 1 sampai 5persen ibu #)rindley dan Sokol, 19?? %ayburn, 19?9$.

0ambar *1. Sisipan vagina ervidil mengandung 1! mgdinoproston yang dirancang untuk mengeluarkan sekitar !,' mgHjamselama periode 1! jam.

Meskipun de>nisi dapat berbeda antarpenelitian, kebanyakan

peneliti menggunakan de>nisi dari  American College of Ostetricians and G!necologists  #1999a$ untuk menjelaskanpeningkatan aktivitas uterus sebagai berikut

1. akisistol uteri adalah J" kontraksi dalam periode 1! menit.. 6ipertonus uteri adalah sebuah kontraksi tunggal yang

berdurasi lebih dari menit.'. 6iperstimulasi uteri adalah saat salah satu kondisi di atas

mengakibatkan pola detak jantung bayi nonreakti.4arena hiperstimulasi yang dapat mengakibatkan ga-at janin

dapat terjadi saat prostaglandin diberikan pada persalinan spontanyang sudah sedang berlangsung, pemberian seperti itu tidak

direkomendasikan. @ika hiperstimulasi muncul setelah sisipan 1! mg,mengeluarkan sisipan dengan menarik ekornya biasanya akanmemperbaiki keadaan. Irigasi untuk membuang sediaan gel tidakterbukti membantu.

4ontraindikasi pemerian prostaglandin pada umumnyamencakup asma, glaukoma, atau peningkatan tekanan intraokular.7ebih lanjut, rekomendasi produsen memberi peringatan terhadappenggunaan pada -anita dengan ketuban pecah.

Prostalandin E0

Misoprostol #ytotec$ adalah prostaglandin G1 sintetik, tersediadalam sediaan tablet 1!! dan !! mcg untuk pencegahan ulkuspeptikum. /bat ini digunakan di luar indikasi resmi untuk

Page 7: Bab 22 Induksi Persalinan

7/23/2019 Bab 22 Induksi Persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-22-induksi-persalinan 7/19

mematangkan serviks dan dapat diberikan per oral atau pervaginam. ablet misoprostol stabil pada suhu kamar.

Meskipun telah digunakan di banyak tempat, penggunaanmisoprostol di luar indikasi resmi tetap kontroversial #Kagner, !!5Keeks dkk, !!5$. &ada tahun !!!, 0. =. Searle dkk mengingatkan

para dokter bah-a misoprostol tidak disetujui untuk menginduksipersalinan atau aborsi. =i luar itu, American College of Ostetriciansand G!necologists #!!!$ segera menegaskan kembaliperekomendasian penggunaan misoprostol karena telah terbuktikeamanan dan e>kasinya. Saat ini, misoprostol adalah prostaglandinpilihan di %S &arkland dan (niversitas Alamaba di %S )irmingham.Pemberian Per "ainam- )eberapa peneliti telah melaporkanbah-a tablet misoprostol yang dimasukkan ke dalam vaginamemiliki e>kasi yang setara atau lebih baik dibandingkan dengangel prostaglandin G intraservikal #von 0emund dkk, !!8 King dkk,1995a, b$.  American College of Ostetricians and G!necologists#1999b$ mengulas 19 uji klinis acak di mana lebih dari 1.9!! ibudiberikan misoprostol intravaginal dengan rentang dosis dari 5sampai !! mcg. Mereka merekomendasikan dosis 5 mcg#seperempat tablet 1!! mcg$. /bat ini bahkan diperjualbelikandalam sediaan tablet terbagi empat.

&enggunaan misoprostol dapat menurunkan kebutuhaninduksi oksitosin dan menurunkan rentang -aktu dari induksisampai kelahiran #Sanche+*%amos dkk, 1993$. 6omeyr dkk #!!'$mengulas basis data ochrane dan mendukung rekomendasitersebut, tetapi mengingatkan bah-a angka kejadian hiperstimulasi

uteri dengan perburukan denyut jantung janin meningkat denganpemberian misoprostol. Satu dosis misoprostol 5! mcg intravaginaldihubungkan dengan meningkatnya secara signi>kan takisistol uteri,pasase mekonium, dan aspirasi mekonium dibandingakan dengangel prostaglandin G  #King dkk, 1995a, b$. Satu dosis 5 mcgintravaginal sebanding dengan dinoproston merujuk pada eeksamping luaran neonatusnya #von 0emund dkk, !!8$.

%uptura uteri juga dilaporkan oleh King dkk #199?$ padapemberian prostaglandin G1  kepada ibu dengan ri-ayar seksiosesarea sebelumnya. &laut dkk #1999$ juga melaporkan rupturauteri pada 5 dari ?9 #"B$ ibu dengan ri-ayar seksio sesarea

sebelumnya yang diberikan misoprostol. Angka tersebut sangattinggi apabila dibandingkan dengan 1 dari 8' pada ibu yang tidakdiberikan misoprostol. =e-asa ini, konsensusnya adalah sebelumoperasi uterus, termasuk seksio sesarea, hindari penggunaanmisoprostol #American ollege o /bstetricians and 0ynecologists,!!8$.Pemberian Per 1ral-  ablet prostaglandin G1  juga sangat eekti saat diberikan per oral. Kindrim dkk #1993$ melaporkan bah-apemberian misoprostol oral memiliki e>kasi yang sebanding denganpemberian pervaginam untuk pematangan serviks. King #!!!$,

6all #!!$, dll melaporkan bah-a dosis oral 1!! mcg samaeektinya dengan dosis 5 mch intravaginal.

Page 8: Bab 22 Induksi Persalinan

7/23/2019 Bab 22 Induksi Persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-22-induksi-persalinan 8/19

Induksi Persalinan denan Prostalandin E0- )aik misoprostolvagina maupun oral, keduanya sama*sama dapat digunakan untukpematangan serviks atau induksi persalinan. 6omeyer dan 0ulme+oglu #!!3$ melakukan ulasan sistematik ochrane danmenemukan bah-a misoprostol vagina, dilanjutkan dengan

pemberian oksitosin jika dibutuhkan, lebih baik daripada pemberianoksitosin saja dalam menginduksi persalinan. Angka seksio sesareabervariasi. )eberapa penelitian menunjukkan penurunan angkapada penggunaan misoprostol, tetapi penelitian lainnyamenunjukkan tidak ada perbedaan angka seksio sesarea.

G>kasi 1!! mcg misoprostol oral atau 5 mcg misoprostolvagina setingkat dengan oksitosin intravena dalam menginduksipersalinan pada usia kehamilan cukup atau hampir cukup denganketuban pecah dini atau serviks yang matang # 7in dkk, !!5 7odkk, !!'$. Misoprostol bisa dikaitkan dengan peningkatan angkakejadian hiperstimulasi. Selain itu, induksi dengan &0G1  bisa jadiineekti dan membutuhkan augmentasi lanjutan dengan oksitosin./leh karena itu, terjadi tarik ulur antara risiko, biaya, dankemudahan dalam pemberian kedua obat tersebut, tetapi keduanyadapat menginduksi persalinan. (ntuk augmentasi persalinan, hasilstudi pendahuluan menunjukkan pemberian misoprostol oral 35mcg setiap 8 jam dengan maksimal pemberian dua kali terbuktiaman dan eekti #;illano dkk, !1!$.

D1N1R 1KSIDA NITRAT)eberapa penelitian telah mengarah pada pencarian agen

yang menstimulasi produksi oksida nitrat #</$ yang dapatdigunakan untuk kepentingan klinis #hanrachakul dkk, !!!$.&ertama, </ mungkin sekali merupakan mediator pematanganserviks. Selain itu, metabolit </ serviks meningkat pada a-alkontraksi uterus. erakhir, produksi </ serviks menjadi sangatrendah pada kehamilan le-at -aktu #;LisLnen*ommiska dkk, !!',!!8$.

)ullarbo dkk #!!3$ de-asa ini mengulas penggunaan donor</ isosorbit mononitrat dan gliseril trinitrat. Isosorbit mononitratmenginduksi c!clo-o"!genase  pada serviks #Gkerhovd dkk, !!$.Isosorbit mononitrat juga menginduksi penyusunan ultrastruktur

serviks menjadi seperti yang terlihat saat pematangan serviksspontan #homson dkk, 1993 Gkerhovd dkk, !!'$.

(ji klinis belum menunjukkan donor </ memiliki eektivitassetingkat prostaglandin G  dalam mematangkan serviks#hanrachakul dkk, !!1 /sman dkk, !!"$. Selain itu,penambahan isosorbit mononitrat kepada dinoproston ataumisoprostol tidak meningkatkan kematangan serviks baik di a-alatau di akhir kehamilan dan tidak memperpendek rentang -aktusampai kelahiran per vaginam #ollingham, !!9 7edingham, !!1KlNer, !!", dll$.

ET1DE EKANIS

Page 9: Bab 22 Induksi Persalinan

7/23/2019 Bab 22 Induksi Persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-22-induksi-persalinan 9/19

Kateter Transser%ikalSebuah kateter oley dapdat dimasukkan ke ostium uteri

interna. ekanan ke ba-ah yang dihasilkan dengan mem>ksasikateter di paha dapat mengakibatkan pematangan serviks.Modi>kasi dari metode ini, e"tra-amniotic saline infusion #$AS%&,

terdiri dari pemasukkan salin secara konstan melalui kateter menujurongga antara ostium uteri interna dan membran plasenta #0br. *$. &enempatan kateter, dengan atau tanpa pemasukkan salinsecara terus menerus, menghasilkan kematangan serviks yang lebihbaik dan seringkali merangsang kontraksi #0uinn dkk, !!8$.Sherman dkk #199"$ meringkas hasil 1' uji klinis dengan kateterbalon untuk mendilatasi serviks. Mereka menyimpulkan bah-a,dengan atau tanpa pemasukkan salin, metode tersebutmenyebabkan peningkatan cepat skor )ishop dan mempercepatpersalinan. 4arjane dkk #!!"$ melaporkan bah-a korioamnionitisterjadi lebih jarang saat pemasukkan salin dilakukan dibandingkandengan saat tidak ada pemasukkan #" berbanding 1" persen$.

0ambar *. GASI menggunakan kateter oley " dimasukkanmelalui serviks. )alon '! ml dikembangkan menggunakan salin danditarik mela-an ostium interna, kemudian kateter di>ksasi di paha.Salin >siologis suhu ruangan dimasukkan melalui lubang kateter '!

atau 8! m7Hjam menggunakan pompa inus intravena.

Induksi $ersalinan-  erutama dengan pemasukkan salin, metodekateter transservikal juga eekti dalam menginisiasi persalinan, danbeberapa studi banding telah dilakukan. hung dkk #!!'$mengacak 1'5 ibu untuk diinduksi persalinan dengan misoprostolvagina, kateter oley ekstraamnion dengan pengembangan balonsampai '! m7, atau keduanya. 4etiga kelompok menghasilkanluaran yang sejenis dan tidak ada keuntungan darimengkombinasikan kedua metode ini. Sebaliknya, ulver dkk #!!8$membandingkan oksitosin ditambah kateter oley intraservikal

dengan misoprostol vagina 5 mcg setiap 8 jam pada ibu denganskor )ishop kurang dari ". %erata rentang -aktu induksi sampai

Page 10: Bab 22 Induksi Persalinan

7/23/2019 Bab 22 Induksi Persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-22-induksi-persalinan 10/19

kelahiran lebih pendek secara signi>kan pada kelompok kateter plusoksitosin #1" berbanding jam$. 7evy dkk #!!8$ melaporkanbah-a penggunaan kateter oley balon transservikal ?! m7 lebiheekti secara signi>kan dalam mematangkan serviks dibandingkandengan yang '! m7.

Extra-amniotic Saline Infusion 'EASI)Metode ini telah dilaporkan berhasil meningkatkan secara signi>kanskor )ishop dan mempercepat rentang -aktu induksi sampaikelahiran dibandingkan dengan #1$ 5! mcg tablet misoprostolvagina, #$ !,5 mg prostaglandin G  intraservikal, #'$ 5! mcgmisoprostol oral #0oldman dan Kigton, 1999 ;engalil dkk, 199?$.=alam penelitian lainnya, 0uinn dkk #!!!$ mengacak ibu*ibu hamilpada prostaglandin G  intraservikal, laminaria plus oksitosinintravena, dan GASI plus oksitosin. Angka kelahiran sesar serupapada ketiga kelompok di atas. %erata rentang -aktu induksi sampaikelahiran 1? jam pada pemasukkan kateter secara signi>kan lebihpendek daripada 1 jam pada laminaria plus oksitosin dan 5 jampada gel prostaglandin G.

=alam sebuah penelitian lanjutan, Sciscione dkk #!!8$menyimpulkan bah-a pematangan serviks dengan kateter oleytidak meningkatkan risiko kelahiran prematur pada kehamilanselanjutnya.

Dilator Ser%iks Hirosko$ik =ilatasi serviks dapat tercapai menggunakan dilator serviks osmotik

higroskopik, seperti yang dijelaskan untuk terminasi kehamilan a-al#lht. )ab 9, hlm. 9$. =ilator mekanis sejak lama telah berhasildigunakan saat dimasukkan sebelum terminasi kehamilan #6ale dan&ion, 193$. &ada penelitian yang lebih baru, dilator mekanis jugatelah digunakan untuk pematangan serviks sebelum induksipersalinan. 4ekha-atiran terhadap ineksi asenden belum terbukti./leh karena itu, penggunaannya nampak aman, meskipun ada yangmengalami ana>laksis setelah dimasukkan laminaria #ole dan)ruck, !!! <guyen dan 6o:man, 1995$. =ilator sangat menarikmengingat harganya yang murah dan pemasangan sertapelepasannya yang mudah.

0ilson dkk #199"$ melaporkan pematangan serviks yang cepatpada ibu yang diacak pada dilator higroskopik sebelum induksioksitosin. <amun, tidak ada eek menguntungkan pada angkakelahiran per vaginam maupun rentang -aktu induksi sampaikelahiran dibandingkan dengan ibu yang diberikan oksitosin saja.=alam studi acak yang dikutip sebelumnya, 0uinn dkk #!!$melaporkan adanya rentang -aktu induksi sampai kelahiran yanglebih panjang pada ibu dengan dilator serviks dibandingkan denganGASI plus oksitosin.

Membrane Stripping untuk Induksi Persalinan

Page 11: Bab 22 Induksi Persalinan

7/23/2019 Bab 22 Induksi Persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-22-induksi-persalinan 11/19

Induksi persalinan dengan CmengelupasD atau CmengusapD#stri''ing$ selaput ketuban merupakan tindakan yang seringdilakukan #lht. 0br. "*8, hlm. 18$. Mcolgin dkk #199!$ melaporkanbah-a tindakan stri''ing aman dan menurunkan insidensikehamilan le-at -aktu. Mereka mencatat kenaikan signi>kan kadar

prostaglandin endogen dalam serum dengan stri''ing  #Mcolgindkk, 199'$. Allott dan &almer #199'$ mengacak 195 ibu dengankehamilan normal di atas 8! minggu untuk melakukan pemeriksaandalam pada ibu dengan atau tanpa memrane stri''ing. &ara ibutersebut diperiksa sebagai pasien ra-at jalan. =ua pertiga pasienyang menjalani memrane stri''ing mengalami persalinan spontandalam 3 jam dibandingkan dengan sepertiga pasien dari kelompoktanpa memrane stri''ing. Insidensi ketuban pecah, ineksi, danperdarahan tidak meningkat. 2ang lebih penting lagi, induksilanjutan untuk kehamilan le-at -aktu pada minggu ke*8 secarasigni>kan menurun dengan stri''ing.

RIN!KASAN PEATAN!AN SER"IKS SEBELU INDUKSIMetode*metode yang ada diindikasikan untuk ibu dengan

serviks yang Cbelum matangD. Sebagian teknik preinduksi disebutmemberikan manaat yang lebih besar dibandingkan denganpemberian oksitosin saja #abel *$. )eberapa cukup suksesdigunakan untuk induksi. Seperti yang telah dijelaskan, terdapatbeberapa data yang mendukung premis yang menyatakan bah-ametode*metode tersebut dapat menurunkan angka kelahiran sesaratau menurunkan morbiditas ibu dan anak dibandingkan dengan ibu

yang tidak diberikan metode tersebut.

 abel *. )eberapa Metode &ematangan Serviks Sebelum InduksidanHatau Induksi &ersalinanetode Aen 4alur5Dosis Keteranan

FarmakoloisProstalandinE2

0eldinoproston,!,5 mg#&redipil$

Intraservikal!,5 mg ulangisetiap " jammaksimal 'dosis

1. 4ombinasidenganoksitosinmempercepatkelahirandibandingkanoksitosin saja. Sisipan lebihcepat daripadagel'. @eda "*1

 jam sebelumpemberianoksitosin

Sisipandinoproston, 1!mg #ervidil$

orniksposterior, 1!mg

Prostalandin

E0

a

 ablet

misoprostol,1!!*!! mcg

;agina, 5

mcg ulangisetiap '*" jam

1. 4ontraksi

dalam '!*"!menit

Page 12: Bab 22 Induksi Persalinan

7/23/2019 Bab 22 Induksi Persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-22-induksi-persalinan 12/19

#cytotec$ jika perlu/ral, 5!*1!!mcg ulangisetiap '*" jam

 jika perlu

. 4eberhasilansebandingdenganoksitosin untukketuban pecah

tepat -aktudanHatauserviks matang'. takisistolla+im padadosis O 5 mcgper vaginam

ekanisKateter Fole6,7FTransser%ikal

)alon '! m7 1.Meningkatkanskor )ishopdengan cepat. )alon ?! m7lebih eekti '. 4ombinasidenganoksitosin lebihsuperiordibanding &0G1

per vaginam8. 6asil

semakin baikdengan GASIDilator8irosko$ik 

7aminaria,magnesiumsulat

1.Meningkatkanskor )ishopdengan cepat. )isa tidakmempersingkatpersalinan jikadikombinasikandengan

oksitosinaIndikasi tidak resmi

INDUKSI DAN AU!ENTASI PERSALINAN DEN!AN 1KSIT1SIN&ada sebagian besar kejadian, pematangan serviks sebelum

induksi dan induksi persalinan adalah sebuah proses yangberkelanjutan. Seringkali, seperti yang sudah dijelaskansebelumnya, CpematanganD juga akan merangsang persalinan. @ikatidak, induksi atau augmentasi boleh dilanjutkan dengan oksitosin

yang diencerkan dan diberikan dengan pompa inus intravena.

Page 13: Bab 22 Induksi Persalinan

7/23/2019 Bab 22 Induksi Persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-22-induksi-persalinan 13/19

/ksitosin sintetik adalah salah satu obat yang paling seringdigunakan di Amerika Serikat. /bat tersebut adalah hormonpolipeptida pertama yang disintesis, sebuah pencapaian yangakhirnya dianugerahi 6adiah <obel 4imia 1955 #du ;igneaud dkk,195'$. )erkaitan dengan persalinan, oksitosin dapat digunakan

untuk induksi atau augmentasi persalinan.=engan penggunaan oksitosin,  American College of 

Ostetricians and G!necologists #1999a$ merekomendasikanpemantauan denyut jantung janin dan kontraksi seperti padakehamilan berisiko tinggi. 4ontraksi dapat dipantau dengan palpasiatau dengan pengukuran aktivitas uterus secara elektronik #lht. )ab1?, hlm. 8'3$. Salah satu kekurangan pemantauan dengan palpasiadalah tekanan kontraksi tidak dapat dihitung secara akurat#Arrabal dan <agey, 199"$.

TEKNIK Pemberian 1ksitosin Intra%ena

 ujuan induksi atau augmentasi adalah untuk membuat aktivitasuterus memadai untuk memproduksi perubahan serviks danpenurunan bayi, serta menghindari terjadinya janin nonreakti. &adaumumnya, oksitosin harus dihentikan jika jumlah kontraksi menetapdengan rekuensi lebih dari lima dalam 1! menit atau 3 dalam 15menit atau dengan pola denyut jantung janin nonreakti.&enghentian oksitosin hampir selalu menurunkan rekuensi kontraksidengan cepat. Saat oksitosin dihentikan, konsentrasinya dalamplasma turun dengan sangat cepat karena rerata -aktu paruhnya

sekitar 5 menit. Seitchik dkk #19?8$ menemukan bah-a uterusberkontraksidalam ' sampai 5 menit sejak pemberian oksitosin dankadar yang stabil dalam plasma tercapai dalam 8! menit. %esponssangat bervariasi tergantung aktivitas uterus yang sedangberlangsung, keadaan serviks, usia gestasional, dan perbedaanbiologis antarindividu. aldeyro*)arcia dan &oseiro #19"!$melaporkan bah-a respons uterus terhadap oksitosin meningkatdari minggu ke*! sampai ke*'! dan meningkat secara tajam saatkehamilan tepat -aktu #lht )ab 1?, hlm. 8'3$.Dosis 1ksitosin- Satu ampul 1 m7 mengandung 1! unit biasanyadiencerkan dalam 1!!! m7 larutan kristaloid dan diberikan

menggunakan pompa inus. airan inus biasanya terdiri dari 1!sampai ! unit #1!.!!!*!.!!! m($ dicampur dengan 1!!! m7larutan %inger laktat. ampuran ini menghasilkan konsentrasioksitosin 1! atau ! m(Hm7. (ntuk menghindari masuknyapemberian bolus, inus sebaiknya diinsersi di jalur intravena utamadekat tempat pungsi vena. )eberapa regimen untuk stimulasipersalinan direkomendasikan oleh American College of Ostetriciansand G!necologists #1999a$. %ekomendasi tersebut dan beberaparekomendari lainnya dapat dilihat pada tabel *'. &ada a-alnya,hanya variasi protokol dosis rendah yang digunakan di Amerika

Serikat. &ada 19?8, /P=riscoll mengutarakan sebuah protokol untukmanajemen akti persalinan yang menyebutkan bah-a oksitosin

Page 14: Bab 22 Induksi Persalinan

7/23/2019 Bab 22 Induksi Persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-22-induksi-persalinan 14/19

diberikan dengan dosis a-al " m(Hmenit dengan kenaikan dosis "m(Hmenit. (ji klinis banding selanjutnya pada tahun 199!*andilakukan untuk membandingkan regimen dosis tinggi #8*" m(Hmnt$mela-an dosis rendah konvensional #!,5*1,5 m(Hmnt$ untuk induksidan augmentasi persalinan.

=ari %S &arkland, Satin dkk #199$ mengkaji regimen oksitosinmenggunakan dosis a-al dan dosis naikkan " m(Hmenitdibandingkan dengan dosis 1 m(Hmenit. 4enaikan setiap interval !menit disediakan jika dibutuhkan. =i antara 111 ibu yang diinduksi,regimen " m(Hmenit menghasilkan rerata rentang -aktu induksisampai melahirkan yang lebih pendek, kegagalan induksi yang lebihsedikit, dan tidak ada kasus sepsis neonatus. =i antara 1"3" ibuyang diaugmentasi, ibu yang diberikan regimen " m(Hmenitmemiliki rentang -aktu induksi sampai melahirkan yang lebihpendek, lebih sedikit kelahiran dengan orsep, lebih sedikit seksiosesarea atas indikasi distosia, dan berkurangnya kejadiankorioamnionitis intrapartum dan sepsis neonatus. =engan protokolini, hiperstimulasi uteri ditangani dengan penghentian oksitosindilanjutkan dengan pelanjutkan, jika diindikasikan, pada dosissetengah dari dosis saat penghentian. /leh sebab itu, kenaikandosis menjadi ' m(Hmenit saat memungkinkan bukan " m(Hmenitseperti dosis biasa pada ibu tanpa hiperstimulasi. idak ada eeksamping pada bayi yang ditemukan.

Qenakin dkk #1995$ melaporkan keuntungan menggunakandosis oksitosin inkremental dimulai dari 8 m(Hmenit. =alam sebuahstudi banding pada 1'!3 ibu oleh Merrill dan Rlatnik #1999$, ?1"

diacak untuk induksi persalinan dan ?1" untuk augmentasi denganoksitosin inkremental yang diberikan pada dosis 1,5 atau 8,5m(Hmenit. Ibu yang diberikan 8,5 m(Hmenit memiliki rentang -aktuCinduksi sampai kala D dan Cinduksi sampai melahirkanD yang lebihpendek secara signi>kan. <ulipara yang diberikan 8,5 m(Hmenitmemiliki angka seksio sesarea atas indikasi distosia yang lebihrendah dibandingkan mereka yang diberikan 1,5 m(Hmenit #5,9berbanding 11,9 persen$.

 abel *' )erbagai Macam =osis /ksitosin %endah dan inggi yang=igunakan untuk Induksi &ersalinan

Reimen Dosis A9al'mU5mnt)

Kenaikaninkremental'mU5mnt)

Inter%al'menit)

Dosis Renda8 !,5*1,5 1 15*8! 8, ?, 1, 1", !,

5, '!15

Dosis Tini 8 8 158,5 8,5 15*'!" " !*8!

/leh karena itu, lebih banyak keuntungan pada regimen 8,5sampai " m(Hmenit daripada dosis rendah !,5*1,5 m(Hmenit. &ada

Page 15: Bab 22 Induksi Persalinan

7/23/2019 Bab 22 Induksi Persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-22-induksi-persalinan 15/19

199!, penggunaan rutin oksitosin " m(Hmenit dimulai dan dosisinkremental juga disertakan di %S &arkland dan berlanjut hingga hariini. &ada (niversitas Alabama di )irmingham, diberikan dosis a-aldan inkremental oksitosin m(Hmenit. =i kedua tempat tersebut,dosis tersebut diberikan baik untuk induksi maupun untuk

augmentasi persalinan.

Inter%al antara Dosis InkrementalInterval untuk meningkatkan dosis oksitosin beragam mulai

dari 15 sampai 8! menit #lihat tabel *$. Satin dkk #1998$ menilitihal ini pada regimen " m(Hmenit yang dinaikkan setiap interval !atau 8! menit. Ibu yang dosisnya dinaikkan setiap ! menit untukaugmentasi persalinan mengalami penurunan angka seksio sesareaatas indikasi distosia yang signi>kan dibandingkan dengan yangdosisnya dinaikkan setiap 8! menit #? berbanding 1 persen$.Seperti yang mungkin sudah diprediksi sebelumnya, hiperstimulasiuteri secara signi>kan menjadi lebih sering pada ibu dengankenaikan dosis setiap ! menit.

&eneliti lain bahkan melaporkan kenaikan dosis inkrementalyang lebih sering. rigoletto dkk #1995$ dan Qenakin dkk #1995$memulai oksitosin pada dosis 8 m(Hmenit dengan kenaikanseperlunya setiap 15 menit. Merrill dan Rlatnik #1999$ memulaidengan 8,5 m(Hmenit dengan kenaikan setiap '! menit. 7pe+*Renodkk #199$ memulai di " m(Hmenit dengan kenaikan setiap 15menit. Sehingga, ada beberapa protokol pemberian oksitosin yangditerima dan nampak tidak seragam. etapi perbandingan protokol

dari dua institusi kami menyiratkan menyiratkan hal yang berbeda1. &rotokol %S &arkland menyatakan dosis a-al oksitosin "m(Hmenit, dengan kenaikan " m(Hmenit setiap 8! menit,tetapi menerapkan dosis yang Neksibel jika ada hiperstimulasi

. &rotokol (niversitas Alabama di %S )irmingham memulaioksitosin pada m(Hmenit dan meningkatkan seperlunyasetiap 15 menit menjadi 8, ?, 1, 1", !, 5, dan '! m(Hmin

 @adi, meskipun regimen pada a-alnya terlihat berbeda, jikatidak ada aktivitas uterus, kedua protokol akan memberikanoksitosin 1 m(Hmenit pada menit ke*85.

Dosis aksimal=osis eekti maksimal oksitosin untuk mencapai kontraksi

adekuat berbeda di setiap ibu. Ken dkk #!!1$ meneliti 1151nulipara dan mendapatkan bah-a kemajuan proses kelahiran pervaginam menurun pada '" m(Hmenit ke atas. <amun, pada =osis3 m(Hmenit setengah dari para nulipara melahirkan melaluivagina. @adi, jika kontraksi tidak adekuat #kurang dari !!Montevideo unit$, status janin reakti, dan persalinan memanjang,pemberian oksitosin lebih dari 8? m(Hmenit tidak memiliki risikoyang besar.

Risiko %ersus Keuntunan

Page 16: Bab 22 Induksi Persalinan

7/23/2019 Bab 22 Induksi Persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-22-induksi-persalinan 16/19

4ecuali jika uterus memiliki jaringan parut, ruptura uteri yangdihubungkan dengan pemberian oksitosin terhitung jarang, bahkanpada -anita yang sudah pernah melahirkan #lht. )ab '5, hlm. 3?8$.lannelly dkk #199'$ melaporkan tidak ada ruptura uteri, denganatau tanpa oksitosin, dari 3.?9 nulipara. Ada delapan kejadian

ruptura uteri selama persalinan pada 8?.31? multipara, tetapi hanyasatu yang dihubungkan dengan pemberian oksitosin.

/ksitosin memiliki homolog asam amino yang mirip denganarginin vasopresin. Sehingga tidak mengejutkan jika oksitosinmemiliki eek antidiuretik, dan saat diberikan pada dosis !m(Hmenit atau lebih, bersihan air bebas ginjal akan menurundengan jelas. @ika ada cairan lain yang diberikan dalam jumlah besatbersamaan dengan pemberian oksitosin, intoksikasi air dapatmengakibatkan kejang, koma, bahkan kematian. &ada umumnya,

 jika oksitosin akan diberikan dalam jumlah besar dan dalam -aktuyang lama, konsentrasinya harus ditingkatkan, bukan meningkatkanlaju inus dan mengencerkan larutan. &ertimbangan juga harusdiberikan dalam memilih salah satu di antara salin >siologis dan%inger laktat.

Tekanan Kontraksi Uterus ekanan kontraksi pada ibu yang sedang bersalin secara

spontan bervariasi antara 9! sampai '9! Montevideo unit. Sepertiyang dibahas pada )ab ! #hlm. 8"3$, tekanan dihitung dengancara mengurangkan tekanan puncak kontraksi dengan tekananaseline  uterus dalam periode 1! menit. ekanan hasil masing*

masing kontraksi kemudian dijumlahkan. aldeyro*)arcia dkk #195!$dan Seitchik dkk #19?8$ menemukan bah-a rerata dan median polakontraksi uterus spontan dalam proses melahirkan per vaginamadalah antara 18! dan 15! Montevideo units.

=alam manajemen ase akti yang terhambat, dan tanpakontraindikasi terhadap pemberian oksitosin intravena, keputusanharus dibuat dengan mengetahui batas aman atas aktivitas uterus.6auth dkk #19?"$ menjabarkan sebuah protokol yang yang eekti dan aman untuk augmentasi oksitosin untuk ase akti yangmemanjang di mana lebih dari 9! persen ibu mencapai rata*ratasetidaknya !!*5 Montevideo unit. 6auth dkk #1991$ kemudian

melaporkan bah-a hampir semua ibu yang tahanan ase aktinyamenetap, meskipun diberikan oksitosin, menghasilkan lebih dari !!Montevideo unit. 2ang terpenting adalah, meskipun tidak adakemajuan persalinan, tidak ada eek samping maternal atauperinatal pada mereka yang akhirnya menjalani seksio sesarea.

 idak ada data mengenai keamanan dan e>kasi pola kontraksi padaibu dengan ri-ayat seksio sesarea, kehamilan majemuk, atauoverdistensi uterus sebelumnya.

Durasi Pemberian 1ksitosin : Fase Akti3 eman;an

&ersalinan memanjang tingkat I dide>nisikan oleh  AmericanCollege of Ostetricians and G!necologists  #19?9, 1995a$ sebagai

Page 17: Bab 22 Induksi Persalinan

7/23/2019 Bab 22 Induksi Persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-22-induksi-persalinan 17/19

lengkapnya ase laten disertai dengan kontraksi yang melebihi !!Montevideo unit selama lebih dari jam tanpa perubahan serviks.)eberapa peneliti pernah mencoba untuk membuat de>nisi yanglebih akurat untuk ase akti memanjang. Arulkumaran dkk #19?3$menambah batas jam menjadi 8 jam, melaporkan 1,' persen ibu

yang memiliki kontraksi adekuat melahirkan melalui seksio sesarea,dan kemajuan dilatasi serviks setidaknya 1 cmHjam. &ada ibu tanpakemajuan dilatasi serviks yang diperbolehkan bersalin selama 8 jamlagi, setengah di antaranya membutuhkan seksio sesarea.

%ouse dkk #1999$ secara prospekti meneliti 58 ibu hamiltepat -aktu dengan ase akti memanjgna dan tanpa komplikasilainnya. &rotokol mereka bertujuan untuk mencapai pola konsistensetidaknya !! Montevideo unit selama minimal 8 jam.

 @angka -aktu ditambah menjadi " jam jika aktivitas !!Montevideo unit atau lebih tidak dapat dipertahankan. 6ampir 9persen dari para ibu tersebut melahirkan per vaginam.Sebagaimana dibahas di )ab ! #hlm. 8"3$, penelitian ini danserangkaian penelitian lainnya, mendukung tindakan yangmemperbolehkan ase akti memanjang hingga 8 jam #%ouse dkk,!!1$. Solheim dkk #!!9$ juga mendukung keeektian dari segikualitas dan biaya dengan membolehkan ase akti memanjanghingga 8 jam.

Rhang dkk #!!$ menganalisis durasi persalinan dari 8 cmsampai dilatasi lengkap pada 1'9 nulipara hamil tepat -aktu.Mereka menemukan bah-a sebelum dilatasi 3 cm tercapai,minimnya kemajuan selama lebih dari jam adalah hal yang biasa

bagi ibu yang melahirkan per vaginam. AleTander dkk #!!$melaporkan bah-a analgesik epidural memperpanjang ase akti selama 1 jam dibandingkan dengan durasi ase akti yangdiutarakan oleh riedman #1955$. &ertimbangan terhadapperubahan dalam manajemen persalinan, terutama pada nulipara,bisa jadi dengan aman menurunkan angka seksio sesarea.

ANI1T1IIndikasi la+im untuk memecahkan ketuban dengan sengaja

#surgical amniotom! $ mencakup kebutuhan untuk memantaulangsung denyut jantung janin, atau kontraksi uterus, atau dua*

duanya. Selama Amniotomi, untuk meminimalkan risiko prolaps talipusat, perlu diperhatikan agar tidak mengeluarkan kepala bayi.

 ekanan pada undus, suprapubis, atau keduanya bisa mengurangirisiko prolaps tali pusat. Sebagian klinisi lebih memilih untukmemecahkan ketuban saat kontraksi berlangsung. @ika vertekstidak masuk ke segmen ba-ah rahim secara tepat, jalan keluarcarian amnion dapat secara bertahap dicapai melalui beberapapungsi pada membran dengan jarum " gauge yang dipegangmenggunakan cincin orsep dan dengan visualisasi langsungmenggunakan spekulum vagina. <amun di sebagian besar kasus,

membran sobek dan cairan keluar dengan sangat cepat. =enyut jantung janin harus dikaji sebelum dan segera sesudah amniotomi.

Page 18: Bab 22 Induksi Persalinan

7/23/2019 Bab 22 Induksi Persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-22-induksi-persalinan 18/19

Amniotomi Elekti3 Memecahkan ketuban dengan tujuan untuk mempercepat

persalinan sudah la+im dilakukan. =alam penelitian yang tersajipada tabel *8, amniotomi saat dilatasi sekitar 5 cm mempercepat

persalinan spontan sekitar 1 sampai jam. 2ang penting, baikketerbutuhan stimulasi oksitosin maupun angka seksio sesarea,tidak ada yang meningkat. Meskipun rekuensi kompresi tali pusatmeningkat pascaamniotomi, angka seksio sesarea atas indikasiga-at janin tidak meningkat. 2ang paling penting, tidak ada eeksamping perinatal.

Induksi Amniotomi&emecahan ketuban dengan sengaja #kadang disebut surgical

induction$ dapat pula digunakan untuk menginduksi persalinan, danselalu terikat dengan kelahiran. 4erugian utama amniotomi yangdilakukan secara tunggal tanpa metode induksi lain adalah rentang-aktu sampai mulainya persalinan yang tidak dapat diprediksi.=ikatakan bah-a, dalam sebuah uji klinis acak, )akos dan)Lckstrm #19?3$ menemukan bah-a amniotomi sendiri ataudikombinasikan dengan oksitosin lebih superior dibandingkanpemberian oksitosin saja. Mercer dkk #1995$ mengacak !9 ibuyang diinduksi dengan oksitosin kepada kelompok amniotomi a-alsaat dilatasi 1* cm, dan amniotomi lambat saat dilatasi 5 cm.Amniotomi a-al dihubungkan dengan persalinan yang lebih cepat 8

 jam. =engan amniotomi a-al, bagaimanapun, ada peningkatan

insidensi korioamnionitis.

Aumentasi Amniotomi  Amniotomi la+im dilakukan saat persalinan lambat secara

abnormal. %ouse dkk #1998$ menemukan bah-a amniotomi denganaugmentasi oksitosin untuk ase akti memanjang mempercepat 88menit -aktu sampai kelahiran dibandingkan dengan pemberianoksitosin saja. Meskipun amniotomi tidak memengaruhi jalurkelahiran, salah satu kekurangan amniotomi adalah metode inisecara signi>kan meningkatkan insidensi korioamnionitis.

 abel *8 (ji 4linis Acak Amniotomi Glekti pada A-al &ersalinan epat Kaktu

E3ek AmniotomiPenelitian  @umlah %erata

=ilatasiSaatAmniotomi

%erata&emendekan Kaktu&ersalinan

4ebutuhan/ksitosin

Angka&ersalinan Sesar

atatanAbnormal

Gek<eonatal

Fraserdkk '0<<,)

95 5 cm 15mnt

 idakada

 idakadaa

 Idakada

 idakada

!aritedkk 

859 5,5cm

?1 mnt urun idakada

<aikb  idakada

Page 19: Bab 22 Induksi Persalinan

7/23/2019 Bab 22 Induksi Persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-22-induksi-persalinan 19/19

'0<<,)UK Amniotom6!rou$

'0<<=)

1.8"' 5,1cm

"! mnt idakada

 idakada

<HA Idakada

a idak ada pengaruh pada angka keseluruhan seksio sesarea atasindikasi ga-at janin meningkatb&eningkatan sedikit dan sedang kompresi tali pusat