BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Keagenan

13
6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Keagenan Keagenan adalah hubungan berkekuatan secara hukum yang terjadi bilamana kedua pihak bersepakat membuat perjanjian, dimana salah satu pihak yang dinamakan agen setuju mewakili pihak lainnya yang dinamakan pemilik (principal) dengan syarat bahwa pemilik tetap mempunyai hak untuk mengawasi agen tentang kewenangan yang dipercayakan kepadanya. (Capt.R.P.Suyono,2007) Keagenan umum (general agent) adalah perusahaan pelayaran yang di tunjuk oleh perusahaan pelayaran lain di Indonesia atau luar negeri yang (selaku principal) untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan kapal principal tersebut. Jadi perusahaan pelayaran dapat menunjuk agen dalam hal dibutuhkan untuk melayani kapal perusahaan lain. (Engkos K dan Hananto S, 2007). Agen umum adalah perusahaan angkutan laut nasioanal atau perusahaan nasional yang khusus didirikan untuk melakukan usaha keagenan kapal, yang ditunjuk oleh perusahaan angkutan laut asing untuk mengurusi kepentingan kapalnya selama di Indonesia (Undang-undang pelayaran no. 17, tahun 2008). 1. Fungsi Keagenan Kapal Untuk melaksanakan tugas tugasnya, keagenan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Memonitor pelaksanaan penanganan atau pelayanan keagenan yang bersifat kegiatan fisik muatan maupun kegiatan jadwal kedatangan dan keberangkatan kapal. b. Mengadministrasikan kegiatan keagenan. c. Memberikan data dan evaluasi terhadap perkembangan kegiatan keagenan. d. Mengupayakan kegiatan keagenan sehingga dapat memberikan stimulant terhadap kegiatan pokok perusahaan.

Transcript of BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Keagenan

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Keagenan

6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Keagenan

Keagenan adalah hubungan berkekuatan secara hukum yang terjadi

bilamana kedua pihak bersepakat membuat perjanjian, dimana salah satu pihak

yang dinamakan agen setuju mewakili pihak lainnya yang dinamakan pemilik

(principal) dengan syarat bahwa pemilik tetap mempunyai hak untuk mengawasi

agen tentang kewenangan yang dipercayakan kepadanya. (Capt.R.P.Suyono,2007)

Keagenan umum (general agent) adalah perusahaan pelayaran yang di tunjuk

oleh perusahaan pelayaran lain di Indonesia atau luar negeri yang (selaku

principal) untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan

kapal principal tersebut. Jadi perusahaan pelayaran dapat menunjuk agen dalam

hal dibutuhkan untuk melayani kapal perusahaan lain. (Engkos K dan Hananto S,

2007).

Agen umum adalah perusahaan angkutan laut nasioanal atau perusahaan

nasional yang khusus didirikan untuk melakukan usaha keagenan kapal, yang

ditunjuk oleh perusahaan angkutan laut asing untuk mengurusi kepentingan

kapalnya selama di Indonesia (Undang-undang pelayaran no. 17, tahun 2008).

1. Fungsi Keagenan Kapal

Untuk melaksanakan tugas – tugasnya, keagenan mempunyai fungsi

sebagai berikut :

a. Memonitor pelaksanaan penanganan atau pelayanan keagenan yang

bersifat kegiatan fisik muatan maupun kegiatan jadwal kedatangan dan

keberangkatan kapal.

b. Mengadministrasikan kegiatan keagenan.

c. Memberikan data dan evaluasi terhadap perkembangan kegiatan

keagenan.

d. Mengupayakan kegiatan keagenan sehingga dapat memberikan

stimulant terhadap kegiatan pokok perusahaan.

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Keagenan

7

e. Menyusun program operasional keagenan berdasarkan kebijakan

perusahaan, baik liner services ataupun tramper services. (Engkos K

dan Hananto S, 2007)

2. Kewajiban Perusahaan keagenan Kapal

Perusahaan keagenan kapal yang telah mendapatkan izin usaha

sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat (5) wajib:

a. Melaksanakan ketentuan yang telah ditetapkan dalam izin usahanya.

b. Melakukan kegiatan operasional secara terus menerus paling lama tiga

bulan setelah izin usaha diterbitkan

c. Mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pelayaran

dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya

d. Melaporkan laoran bulanan secara tertulis kepada pemberi izin

e. Melaporkan secara tertulis apabila terjadi peubahan penanggung jawab

dan/ atu domisili perusahaan kepada pemberi izin dan,

f. Melaporkan secara tertulis setiap pembukaan kantor cabang.

(Peraturan Menteri Perhubungan 2016)

3. Macam-macam Keagenan

Berdasarkan kewenangan yang melekat pada agen, maka agen dapat

diklasifikasikan dalam beberapa golongan :

a. Keagenan umum (general agent)

Agen umum adalah perusahaan pelayaran nasional yang ditunjuk oleh

perusahaan pelayaran asing untuk melayani kapal-kapal milik perusahaan

asing tersebut selama berlayar dan singggah di pelabuhan Indonesia.

b. Sub agent

Sub agent adalah perusahaan pelayaran yang ditunjuk oleh agen umum

untuk melayani kebutuhan tertentu kapal di pelabuhan tertentu.Sub agen

ini sebenarnya berfungi sebagai wakil atau agen dari general agen.

c. Cabang agen

Cabang agen adalah cabang dari general agent di pelabuhan tertentu.

(Capt.R.P.Suyono, 2017),

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Keagenan

8

4. Tugas Agen Pelayaran

a. Tugas pokok dari keagenan kapal adalah mewakili owner / principal

dalam memenuhi ketentuan dan kewajibannya di pelabuhan singgah dari

kapal yang diageni.

b. Melaporkan kedatangan atau keberangkatan kapal, dan menyerahkan

dokumen kapal kepada administrator pelabuhan atau kepala kantor

pelabuhan setempat.

c. Berkenan dengan jasa-jasa kepelabuhanan yang diperlukan oleh kapal

tersebut.

d. Penunjukan Perusahaan Bongkar Muat (PBM) untuk kepentingan pemilik

kapal.

e. Menyelesaikan kebutuhan nahkoda dan anak buah kapal tentang

proposion.

f. Menyelesaikan dokumen kapal yang habis masa berlakunya atas beban

pemilik kapal.

g. Menjamin kegiatan operasional kapal di pelabuhan dan memungut uang

jasa angkut (Freight) atas perintah pemilik kapal.

h. Melakukan pembukuan dan pencairan muatan (Canvasssing).

i. Menerbitkan konosement (Bill of Lading) dan atas nama pemilik kapal.

j. Menyampaikan realisasi kinjungan kapal – kapal di pelabuhan serta

menyelesaikan tagihan (Disbursement) dan Claim untuk nama pemilik

kapal.

k. Menyelesaikan pengisian bunker Bahan Bakar Minyak dan Air tawar.

l. Memberikan informasi yang diperlukan oleh pemilik kapal. (Fendi P,

2015)

2.2 Pengertian Dokumen

Dokumen adalah syarat – syarat penting kapal yang harus di jaga dengan

baik, karena tanpa surat-surat tersebut kapal atau armada tidak bisa melakukan

suatu pelayaran.

Dokumen mencakup surat – surat atau benda – benda berharga termasuk

rekaman yang dapat dijadikan sebagai alat bukti untuk mendukung keterangan

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Keagenan

9

supaya lebih meyakinkan. Jumlah dokumen yang begitu banyak tentu

memerlukan pengaturan yang tepat pada penyimpanannya agar lebih mudah untuk

menemukannya kembali di kemudian hari. Penyimpanan dokumen yang tidak

tertata dengan baik dapat menyulitkan ketika kita ingin menemukan kembali

dokumen tersebut jika sewaktu – waktu membutuhkannya. Oleh karena itu suatu

kapal atau armada untuk melaksanakan suatu pelayaran yang lancar serta aman

maka semua syarat-syarat kapal yang ditentukan harus dimiliki, karena setiap

Pelabuhan yang disinggahi, dokumen kapal tersebut akan diperiksa oleh Instansi

terkait. (Tjetjep K dan Yulinda P, 2015)

Contoh dokumen-dokumen yang harus dimiliki oleh kapal dalam melakukan

kedatangan atau keberangkatan kapal yaitu :

a. Surat laut

Merupakan tanda kebangsaan bagi kapal Indonesia dengan isi kotor 500

m3 atau lebih, bukan kapal nelayan atau kapal pesiar

b. Surat ukur

Surat Ukur merupakan surat keterangan yang dikeluarkan oleh Pejabat

yang berwenang bagian pengukuran mengenai besarnya kapal

c. Internasional load line

Sertifikat Garis Muat ( Load Line Certificate ) dalah suatu sertifikat yang

diterbitkan oleh Pemerintah Negara Kebangsaan kapal, berdasarkan

Perjanjian Internasional (monvensi) tentang garis muat dan lambung

timbul (free board) yang memberikan pembatasan garis muat untuk tiap-

tiap musim atau daerah atau jenis perairan dimana kapal berlayar.

d. Minimum safe manning

Sertifikat Pengawakan (Safe Manning Certificate) adalah sertifikat yang

dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk awak kapal

yang memenuhi persyaratan kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan

ketentuan nasional dan internasional yang menerangkan jumlah awak

kapal yang diwajibkan dan sertifikat keahlian.

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Keagenan

10

e. Buku kesehatan ( Healthy book)

Buku yang diberikan kepada alat angkut kapal yang dilakukan

pemeriksaan kapal tim kantor kesehatan pelabuhan, yang dinyatakan

bahwa kapal bebas dari tanda-tanda kehidupan tikus.

f. Buku pelaut

Buku Pelaut adalah dokumen resmi negara yang dikeluarkan oleh

Pemerintah yang berisi identitas fisik Pelaut yang tidak berdasarkan

standar biometrik sidik jari dan bukan sebagai dokumen perjalanan dan

tidak dapat menggantikan paspor.

2.3 Pengertian Kapal

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia kapal adalah kendaraan

pengangkut penumpang dan kendaraan di laut (sungai dan sebagainya). Menurut

Undang – Undang Pelayaran Bab 1 No 36 menyebutkan bahwa kapal adalah jenis

kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakan dengan tenaga

agin, tenaga meknik, energy lainnya, di Tarik atau di tunda, temasuk kendaraan

yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat

apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah- pindah.

Menurut (Capt. R.P. Suyono,2007) Berdasarkan rutenya kapal dapat

dibagi menjadi tramper dan liner. Tramper adalah kapal dengan tujuan, rute dan

jadwal tidak tetap. Sedangkan liner kapal yang memiliki tujuan, rute, dan jadwal

yang tetap. Adapun berdasarkan jenisnya kapal dapat di bagi menjadi :

a. Conventional Liner vessel ( Kapal Barang biasa )

Kapal jenis ini melakukan pelayaran dengan jadwal tetap dan biaanya

membawa muatan umum (general cargo) atau barang dalam partai yang

tidak begitu besar.

b. Semi container/ pallet vessel

Jenis kapal ini dapat mengangkut muatan secara breakbulk, pre-slung, atau

unit-unit pre-pallet.

c. Full Container Vessel (Kapal Petikemas)

Kapal ini khusus dibuat untuk mengangkut petikemas (Container). Oleh

karena itu, kapal ini bisa ,mempunyai alat bongkar/muat sendiri dan dapat

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Keagenan

11

juga memakai shore crane dan gantry crane dari darat untuk memuat dan

membongkar petikemas.

d. General Cargo breakbulk vessel

Menurut sejarahnya, kapal jenis ini yang mula mula beroperasi sebagai

kapal angkut serbaguna, sebelum ada kapal petikemas dan kapal kapal lain

yang dibuat demi efisiensi.

e. Passenger Ship (Kapal Penumpang)

Kapal penumpang adalah kapal yang digunakan untuk angkutan

penumpang. Untuk meningkatkan efisiensi atau melayani keperluan yang

lebih luas kapal penumpang dapat berupa kapal Ro – Ro,

f. Tug boat ( Kapal Tunda )

Kapal tunda dibuat agar dapat menari atau mendorong kapal atau

sesuatu yang mengapung

g. Tanker

Katagori kapal dengan sebuah geladak dimana terdapat tanki- tanki yang

tersusun secara integral maupun terpisah yang dilakukan untuk

mengangkut minyak maupun cairan kimia, ga cair dan sebagainya.

2.4 Pengertian Pelabuhan

Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/ atau perairan dengan

batas batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan

pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun

penumpang, dan/ atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh

kapalyang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan

kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra – dan antar

moda transportasi. (Undang-undang pelayaran no. 16, tahun 2008)

1. Fungsi Pelabuhan

a. Gateway

Berasal dari kata pelabuhan atau port yang berasal dari kata Latin porta

telah bermakna sebagai pintiu gerbang Gateway. Pelabuhan berfingsi

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Keagenan

12

sebagai Pintu yang dilalui orang dan barang ke dalam maupun keluar

pelabuhan yang bersangkutan.

b. Link

Dari batasan pengertian yang telah dipaparkan terdahu, keberadaan

pelabuhan pada hakikatnya memfasilitasi pemindahan barang muatan

antar moda transportasi darat, dan moda transportasi laut menyalurkan

barang masuk dan keluar daerah secepat dan seefesien mungkin.

c. Interface

Barang muatan yang diangkut via maritime transport setidaknya melintasi

area pelabuhan dua kali, yakni satu kali di pelabuhan muat dan stukali di

pelabuhan bongkar.

d. Industrial Entity

Pelabuhan yang diselenggarakan dengan baik akan bertumbuh dan akan

menyuburkan bidang uaha lain sehingga area pelabuhan menjadi zona

industrial terkait dengan kepelabuhannan. (Dr.D.A.Lasse, 2014)

2. Penanganan Dokumen Kapal Serta Contoh Beberapa Dokumen Kapal

Penanganan dokumen kapal adalah seluruh rangkaian proses pekerjaan

atau kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang dengan data dan petunjuk

untuk mengawasi dan melakukan pemeriksaan terhadap surat-surat

kelengkapan kapal yang datang di pelabuhan serta kapal yang akan berangkat

dari pelabuhan atau melakukan pelayaran. Dalam penanganan dokumen kapal

yang terdiri dari beberapa dokumen seperti:

a. Shipping Order

Yang juga disebut shipping Instruction (S/I) atau Booking Note, adalah

dokumen yang menjadi sumber dari semua jenis dokumen muatan kapal

niaga. Dalam dokumen Booking Note ini pengitim muatan menyatakan

kehendaknya secara tertulis untuk mengapalkan muatan tertentu dari

pelabuhan pemuatan tertentu dan ditujukkan kepelabuhan tujuan tertentu

(atau yang akan ditentukan kemudian), menggunakan kapal tertentu

(tepatnya sailing tertentu).

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Keagenan

13

b. Cargo Manifest

Yaitu daftar muatan yang dimuat oleh kapal pada pelabuhan –

pelabuhan muatan dan akan dibongkar dipelabuhan – pelabuhan tujuan

masing – masing. Ada dua jenis manifest yang sering digunakan yaitu

Cargo Manifest dan Freight Manifest (dalam hal – hal tertentu sering

digabung menjadi Cargo & Freight Manifest).

c. Bill of lading (B/L)

Adalah bukti kepemilikan barang yang dikeluarkan oleh pengusaha

kapal atau agennya yang menyangkut barang bersangkutan di

pelabuhan yang berfungsi sebagai :

1) Tanda terima syah barang di kapal pelabuhan pemuatan yang

ditandatangani oleh nahkhoda atau agen pelayaran.

2) Perjanjian pengangkutan antara pengirim dan pengangkut

3) Sebagai bukti kepemilikan

d. Master receipt (Resi mualim)

Berdasarkan master receipt inilah pengirim barang menukarkan

dengan tanda terima yang syah yaitu B/L

e. Delivery order (D/O)

Adalah surat perintah pengangkutan untuk menyerahkan barang

kepada penerima (consignee)

f. Faktur penjualan barang

Dokumen ini membuktikan kebenaran bahwa eksportir secara syah

membeli barang yang dijual kepada si penjual atau importir

g. Polis dan asuransi laut (marine insurance police)

Adalah surat bukti tentang diasuransikannya barang yang dikirim

dengan kapal laut dari pelabuhan pemuatan yang dikeluarkan oleh

perusahaan asuransi. (Jembris S, 2014)

3. Prosedur Penanganan Dokumen Kapal

Prosedur penanganan dokumen kapal adalah suatu rangkaian kegiatan

atau suatu pekerjaan yang melibatkan orang lain, di mana terdapat

mekanisme atau cara yang teratur dan terarah. Dalam hal menangani dan

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Keagenan

14

melayani pengurusan dokumen kapal serta surat – surat penting lainnya

yang dibutuhkan untuk pelayaran satu kapal dari awal hingga akhir seperti:

a. Memeriksa Shipping Order yang dibuat oleh perusahaan atau

agennya yang ditujukan kepada nakhoda atau perwira kapal untuk

memuat barang.

b. Memeriksa cargo manifest atau daftar muatan atau yang biasa juga

disebut sebagai kumpulan B/L

c. Memeriksa daftar pengapalan muatan atau Boat Note serta syarat –

syarat penting kapal lainnya

Memeriksa peralatan – peralatan kapal yang masih berfungsi atau

setidaknya oleh tim marine untuk kelancaran keberangkatan dan

kedatangan kapal oleh suatu daerah tertentu yang akan disinggahi oleh

kapal. (Jembris Sagisolo,dkk ,2014)

4. Pengertian Dasar Perusahaan Pelayaran

Menurut Suwarno (2011:127-130) Pelayaran dilihat dari kegiatannya ada dua

macam yaitu:

a. Pelayaran Niaga (Shipping Bussiness, commercial shipping atau merchant

marine) adalah usaha jasa dalam bidang penyedian ruangan pada angkutan

air atau angkutan laut untuk kepentingan mengangkut muatan penumpang

dan barang dagang dari suatu pelabuhan asal (muat) kepelabuhan jasa

(bongkar) baik didalam negeri maupun luar negeri .

b. Pelayaran bukan Niaga yaitu pelayaran angkatan perang, dinas pos,

pelayaran dinas penambang, pelayaran penjaga pantai, pelayaran

hidrografi dan lain-lainnya.

Perusahaan pelayaran adalah badan usaha milik Negara atau swasta,

berbentuk perusahaan pelayaran, perusahaan Negara persero, Perseroan

Terbatas (PT) perseroan Comanditer (CV) dan lain – lain yang melakukan

usaha jasa dalam bidang penyedian ruangan kapal laut untuk kepentingan

mengangkut barang penumpang (orang), dan barang dagangan dari suatu

pelabuhan asal kepelabuhan tujuan baik didalam negeri maupun diluar

negeri.

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Keagenan

15

Manfaat industri jasa perusahaan pelayaran sebagai jasa transportasi laut atau

shipping industri yaitu :

1) Place utility, yaitu barang menjadi lebih bermanfaat setelah dipindahkan

ketempat lain

2) Time utility, yaitu barang saat ini belum bermanfaat sekarang menjadi lebih

bermanfaat

3) Ownership utility, yaitu barang benar – benar dapat berada ditangan

pemiliknya.

5. Pihak – pihak yang terkait

Dalam menangani kegiatan clearence seorang agen akan berhadapan dengan

beberapa instansi, diantaranya :

a. Instansi Pemerintah

1) Syahbandar

Syahbandar adalah badan yang melaksanakan port clearance, yaitu

pemeriksaan surat-surat kapal, agar kapal dapat keluar masuk pelabuhan.

Syahbandar adalah penegak hokum dalam ketertiban bandar dan pengawas

keselamatan pelayaran. Kpal-kapal harus memiliki dokumen yang

menyatakan bahwa kapal layak laut serta telah memenuhi syarat dan

ketentuan keselamatan pelayaran.

2) Bea Cukai

Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No.10/1995 tentang

kepabeanan, Direktorat Bea Cukai berada yang berada di bawah

Departemen keuangan yang mengatur dan mengawasi dan mengawasi

kepabeanan di seluruh wilayah Indonesia. Jadi, secara umum tugas instansi

Bea dan Cukai adalah mengenakan pajak cukai terhadap barang atau

muatan yang mauk keluar daerah dimanapun pemerintah yang

mengenakan kewajiban untuk membayar bea.

3) Imigrasi

Direktorat Imigrasi adalah badan yang berada di bawah Departemen

Kehakiman. Di pelabuhan, instansi ini mempunyai tugas untuk :

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Keagenan

16

Mengawasi keluar masuknya orang sesuai ketentuan dari keimigrasian,

memeriksa penumpang dan awak kapal dalam hal penumpang asing yang

hendak masuk atau keluar daerah hukum indonesia dalam hal ini akan

diperiksa paspornya apakah sudah memenuhi ketentuan, memeriksa paspor

ABK (anak buah kapal), memberikan immigration clearance.

4) Karantina Kesehatan Pelabuhan

Karantina Kesehatan Pelabuhan yang selanjutnya disebut KKP adalah unit

pelaksana teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang berada

dibawah dan bertanggungjawan kepada Direktorat Jenderal Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Permenkes No. 356 Tahun 2011

pasal 1 ayat 1).

Karantina Kesehatan Pelabuhan memiliki tugas :

a) Melakukan pelayanan kesehatan

b) Memeriksa dan meneliti buku kesehatan, derating certificate, daftar

awal kapal dan penumpang

c) Memberikan health certificate dan health clearance

d) Mengawasi tumbuh – tumbuhan dan hewan yang dibawa keluar

masuk pelabuhan melalui kapal

e) Bila perlu melakukan karantina.

5) Sucofindo

Sucofindo (Supertintending Company Indonesia) merupakan bagian dari

Departemen yang bertugas menilai mutu, harga, dan jumlah harga dari

muatan yang keluar / masuk Indonesia. Disamping itu, Sucofindo juga

bertindak sebagai lembaga penelitian pemerintah mengenai jumlah dan

mutu dari muatan. Badan ini berhak mengeluarkan setifikat – setifikat

yang diperlukan.

Bila diperlukan, Sucopindo juga memeriksa keadaan muatan diluar negeri

yang diimpor ke indonesia, serta menyatakan harganya dan mutunya untuk

keperluan bea masuk. (Edy Hidayat N, dkk, 2009)

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Keagenan

17

b. Perusahaan Swasta

Edy Hidayat N, (2009) menyebutkan perusahaan swasta yang melaksanakan

jasa kepelabuhanan terkait lalu lintas kapal, penumpang dan barang terdiri dari:

1) Perusahaan Pelayaran

Perusahaan pelayaran adalah perusahaan yang mengoperasikan kapal-kapal,

baik kapal milik sendiri maupun sewa (charter).

2) Perusahaan Bongkar Muat (PBM)

Perusahaan bongkar muat adalah perusahaan yang bergerak dalam kegiatan

bongkar dan muat barang/petikemas ke kapal.

3) Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) dan Freight Forwader

Adalah perusahaan yang menyediakan jasa pengurusan barang-barang di bea-

cukai, pelayaran dan angkutan.

4) Perusahaan Angkutan Bandar

5) Perusahaan angkutan bandar adalah perusahaan yang mengadakan angkutan

barang dan manusia antara kapal dan daratan.

6) Perusahaan Angkutan Darat

Perusahaan angkutan darat adalah perusahaan angkutan barang yang

dibongkar/muat dari kapal.

7) Perbankan

Perbankan adalah perusahaan yang mengadakan jas perbankan untuk di

pelabuhan, terutama transaksi ekspor/impor barang.

8) Surveyor

Surveyor adalah perusahaan yang mensurvei mutu suatu keadaan barang atau

jasa.

9) Perusahaan Persewaan peralatan

Perusahaan persewaan peralatan adalah perusahaan yang menyewakan

peralatan bongkar/muat dan transport.

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Keagenan

18

Beberapa pihak – pihak yang terkait dengan perusahaan pelayaran dalam

melaksanakan operasionalnya menurut (Suwarno, 2011) antara lain:

1. Shipper (pengirim barang) yaitu orang atau badan hukum, yang muatan kapal

laut untuk dikirim dari suatu pelabuhan tertentu (pelabuhaan pemuatan) untuk

diangkut ke pelabuhan tujuan.

2. Consignee (penerima barang), yaitu orang atau badan hukum yang berhak

menerima barang muatan kiriman shipper dari pelabuhan muat kepelabuhan

tujuan.

3. Carrier (pengangkut barang), yaitu perusahaan pelayaran yang melakukan

pengangkutan muatan dari pelabuhan muat ke pelabuhan tujuan dengan kapal

laut.

4. Forwarder atau ekspedisi muat kapal laut (EMKL),yaitu perusahaan yang

mengurus barang-barang muatan kapal laut dan dokumen untuk mengirim dan

menerima ke kapal dari gudang / lapangan penumpukan dipelabuhan sebagai

wakil pengirim atau penerima brang muatan kapal laut.

5. Perusahaan pergudangan yaitu, perusahaan yang melakukan usaha

penyimpanan barang muatan ke kapal laut didalam pelabuhan untuk

disampaikan dan dikirim kepada penerima.

6. Stevedoring atau perusahaan bongkar muat (PBM), yaitu perusahaan yang

berusaha untuk melakukan pemuatan dan pembongkaran barang – barang

muatan ke kapal laut, terkadang kegiatan tersebut dilakukan melalui tongkang.

7. Freight Forwarder adalah lembaga jasa pengurusan transportasi yang

mengkoordinasikan angkutan multimoda, sehingga terselenggara angkutan

terpadu sejak dari door ship sampai dengan door consignee, pelaksanaannya

tetap EMKL, PBM dan perusahaan pelayaran.