BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Landasan Teori · grafik, lambing-lambang, atau simbol-simbol. Dengan...
Transcript of BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Landasan Teori · grafik, lambing-lambang, atau simbol-simbol. Dengan...
5
Universitas Muhammadiyah Riau
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Landasan Teori
1.1.1 Komunikasi
Komunikasi adalah suatu topik yang amat sering diperbincangkan,
bukan hanya kalangan ilmuwan komunikasi, melainkan juga kalangan awam,
sehingga kata komunikasi itu sendiri memiliki terlalu banyak arti yang
berlainan. Komunikasi adalah penghantar, penyiar, atau pemancaran pesan
dengan suatau cara melalui udara, dengan sentuhan, secara visual, dan
seterusnya (Danesi, 2004).
Komunikasi menurut Lasswell adalah siapa mengatakan apa? dengan
saluran apa? kepada siapa? dengan pengaruh bagaimana? (Who? Says What?
In Which Channel? To Whom? With What Effect?) (Mulyana, 2004).
Melalui paradigma Lasswell ini dapat dilihat adanya lima unsur
komunikasi yang harus di jawab, yaitu:
a. Sumber (source), sering disebut juga pengirim (sender), penyandi
(coder), komunikator (communicator), pembicara (speaker).
Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai
kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,
bisa seorang individu, kelompok, organisasi, maupun suatu negara
sebagai komunikator.
b. Pesan (message)
Apa yang disampaikan atau dikomunikasikan kepada penerima
(komunikan), dari sumber (komunikator) atau isi informasi.
6
Universitas Muhammadiyah Riau
Merupakan seperangkat simbol verbal atau non-verbal yang mewakili
perasaan, nilai, gagasan/maksud sumber tadi.
c. Media (channel, media)
Wahana atau alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator
(sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap
muka), maupun tidak langsung (melalui media cetak/elektronik dll).
d. Komunikan (communicant)
Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan
dari sumber yang disebut tujuan (destination)/pendegar
(listener)/khalayak (audience)/komunikan/penafsir/penyandi balik
(decoder).
e. Efek (effect, impact, influence)
Dampak/efek yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah
menerima pesan dari sumber, seperti perubahan sikap, bertambahnya
pengetahuan, perubahan keyakinan, perubahan prilaku atau dari tidak
bersedia menjadi bersedia.
Dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian
pesan atau makna baik verbal maupun non-verbal antara komunikator dengan
komunikan melalui suatu media dengan mengharapkan efek tertentu.
1.1.2 Komunikasi Non-Verbal
Menurut Drs. Agus M. Hardjana, M.Sc, Ed. Komunikasi non-verbal
merupakan komunikasi yang pesannya di kemas dalam bentuk non-verbal,
tanpa kata-kata. Sedangkan menurut Atep Adaya Brata, komunikasi non-
verbal merupakan komunikasi yang di ungkapakan melalui pakaian dan setiap.
7
Universitas Muhammadiyah Riau
kategori benda lainnya, komunikasi dengan gerak sebagai sinyal dan
komunikasi dengan tindakan atau gerakan tubuh.
Tingkat pembicaraan seseorang hanya 7% (tujuh persen) dari bahasa
verbal, 38% (tiga puluh delapan persen) dari vocal suara dan 55% (lima puluh
lima persen) dari expresi muka. Dalam hal ini dalam pembicaraan orang lain
cenderung lebih percaya hal-hal yang bersifat non-verbal (Cangara, 2014).
Komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang menggunakan pesan-
pesan non-verbal. Istilah non-verbal biasanya untuk melukiskan semua
peristiwa komunikasi diluar kata-kata terucap dan tertulis. Secara teoritis
komunikasi non-verbal dan komunikasi verbal dapat di pisahkan. Namun
dalam kenyataannya, kedua jenis komunikasi ini saling jalin menjalin, saling
melengkapi dalam komunikasi yang masyarakat lakukan sehari-hari (Melani,
2012).
Cangara (2014) Dalam Bukunya menuliskan Kode dalam komunikasi
non-verbal dapat di kelompokkan dalam beberapa bentuk antara lain:
a. Kinecsics
Adalah kode non-verbal yang ditunjukkan oleh gerakan-
gerakan badan
b. Gerakan Mata (ese geze)
Mata adalah alat komunikasi yang paling berat dalam memberi
isyarat tanpa kata-kata. Misalnya melirik mengungkapkan pandangan
mata mengundang.
c. Sentuhan (touching)
Adalah isyarat yang dilambangkan menurut yang dilakukan
dengan sentuhan badan.
8
Universitas Muhammadiyah Riau
d. Postur Tubuh
Ahli psikologi melalui studi yang mereka lakukan berhasil
menggambarkan bentuk-bentuk tubuh manusia dengan karakternya.
Dari hal ini postur tubuh juga memiliki pesan non-verbal.
e. Artefak dan Visualitas
Hasil seni juga banyak memberi isyarat yang mengandung arti.
Artefak adalah hasil kerajinan manusia (seni), baik yang melekat pada
diri manusia maupun yang ditunjukkan untuk kepentingan umum.
1.1.3 Bentuk Komunikasi Nonverbal
Bentuk-bentuk komunikasi non verbal terdiri dari tujuh macam
yaitu:
a. Komunikasi visual
Komunikasi visual merupakan salah satu bentuk komunikasi yang
digunakan untuk menyampaikan pesan berupa gambar-gambar, grafik-
grafik, lambing-lambang, atau simbol-simbol. Dengan menggunakan
gambar-gambar yang relevan, dan penggunaan warna yang tepat, serta
bentuk yang unik akan membantu mendapat perhatian pendengar.
Dibanding dengan hanya mengucapkan kata-kata saja, penggunaan
komunikasi visual ini akan lebih cepat dalam pemrosesan informasi
kepada para pendengar. (Mulyana, 2003).
Komunikasi visual, sesuai namanya adalah komunikasi melalui
penglihatan. Komunikasi visual merupakan sebuah rangkaian proses
penyampaian kehendak atau maksud tertentu kepada pihak lain dengan
penggunaan media mengkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar,
desain grafis, ilustrasi, dan warna dalm penyampaiannya.
Komunikasi visual memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai
sarana informasi dan instruksi, bertujuan menunjukkan hubungan antara
9
Universitas Muhammadiyah Riau
suatu hal dengan hal yang lain sama petunjuk, arah, posisi dan skala,
contohnya peta, diagram, simbol dan penunjuk arah. Informasi akan
berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu
dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang dapat dimengerti, dan
dipresentasikan secara logis dan konsisten.
Sebagai sarana presentasi dan promosi untuk menyampaikan
pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan
membuat pesan tersebut dapat diingat: contohnya poster. Juga sebagai
sarana identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa
orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga dengan benda, produk
ataupun lembaga, jika mempunyai identitas akan dapat mencerminkan
kualitas produk atau jasa itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya
maupun konsumennya. Kita akan lebih mudah membeli minyak goreng
dengan menyebutkan merek X ukuran Y liter daripada hanya mengatakan
membeli minyak goreng saja. Atau kita membeli minyak goreng merek X
karena logonya berkesan bening, bersih, dan “sehat”. Jika komunikasi
visual digunakan untuk identifikasi lembaga seperti sekolah, misalnya.
Maka orang akan lebih mudah menentukan sekolah A atau B sebagai
Favorit, karena sering berprestasi dalam kancah nasional atau meraih
peringkat tertinggi di daerah itu.
Komunikasi visual memiliki beberapa teori dasar yang dapat
digunakan sebagai patokan dalam menjalankan fungsinya, yaitu teori
sensual dan perceptual. Persepsi visual adalah kesimpulan makna setelah
rangsangan visual yang diterima.
b. Komunikasi sentuhan
Ilmu yang mempelajari tentang sentuhan dalam komunikasi non
verbal sering disebut Haptik. Contoh: bersalaman, pukulan, mengelu-elus,
sentuhan dipunggung dan lain sebagainya merupakan salah satu bentuk
komunikasi yang menyampaikan suatu maksud dan tujuan tertentu dari
orang yang menyentuhnya.
10
Universitas Muhammadiyah Riau
c. Komunikasi gerakan tubuh
Komunikasi atau gerak tubuh merupakan bentuk komunikasi non
verbal, seperti melakukan kontak mata, ekspresi wajah, isyarat dan sikap
tubuh. Gerakan tubuh digunakan untuk menggantikan informasi yang
disampaikan tanpa harus mengucapkan suatu kata. Seperti menganggukan
kepala berarti setuju.
d. Komunikasi lingkungan.
Lingkungan dapat memiliki pesan tertentu bagi orang yang melihat
atau merasakannya. Contohnya: jarak, ruang ,temperature dan
warna.ketika seseorang menyebutkan bahwa “ jaraknya sangat jauh”,
“ruangan ini kotor”, “lingkungannya panas” dan lain-lain, berarti
seseorang tersebut menyatakan demikian karena atas dasar penglihatan
dan perasaan kepada lingkungan tersebut.
e. Komunikasi penciuman
Komunikasi penciuman merupakan salah satu bentuk komunikasi
dimana penyampaian suatu pesan atau informasi melalui aroma yang dapat
dihirup oleh indera penciuman. Misalnya aroma parfum bulgari, seseorang
tidak ada memahami bahwa parfum tersebut parfum bulgari apabila ia
hanya menciumnya sekali.
f. Komunikasi penampilan.
Seseorang yang memakai pakaian yang rapi atau dapat dikatakan
penampilan yang menarik, sehingga mencerminkan kepribadiannya. Hal
ini merupakan bentukkomunikasi yang menyampaikan pesan kepada
tanggapan yang negative melihatnya. Tetapi orang akan menerima pesan
berupa tanggapan yang negative apabila penampilannya buruk (pakaiann
tidak sopan, rapi , kotor dan lainnya).
11
Universitas Muhammadiyah Riau
g. Komunkasi citarasa
Komunikasi citarasa merupakan salah satu bentuk komunikasi,
dimana penyampaian suatu pesan atau informasi melalui citarasa dari
suatu makanan atau minuman memiliki rasa enak, manis, lezat dan lain-
lain.apabila makanan tersebut telah memakan atau meminumnya ,
sehingga dapat dikatakan bahwa citarasa dari makanan atau minuman tadi
menyampaikan suatu maksud dan makna.
1.2 TARI
1.2.1 Jenis Tari
Tarian lazim ada di berbagai masyarakat budaya. Tarian merupakan
seni berdasarkan irama, gerakan, dan isyarat yang saling terhubung melalui
pola dan gagasan musik.
Tarian dapat menjadi bentuk komunikasi estis, mengekspresikan
emosi, suasana hati, atau gagasan, atau mengisahkan suatu cerita. Tarian dapat
menjadi bagian ritual dan berfungsi komunal. Tarian dapat menjadi bentuk
rekreasi dan dapat memenuhi berbagai kebutuhan fisik, psikologis, dan sosial,
atau hanya sekedar sebuah pengalaman yang sendirinya menyenangkan.
Sediyawati (1986) seni tari mempunyai banyak jenis, namun di negara
indonesia terdapat beberapa jenis tari yang berkembang yaitu:
1. Tari tradisional
Tari taradisional adalah tari yang berasal dari suatu daerah
yang diwariskan secara turun-temurun hingga menjadi sebuah budaya
didaerah tersebut. Tari tradisional umumnya mengandung nilai-nilai
filosofis yang kuat.
12
Universitas Muhammadiyah Riau
2. Tari kreasi baru
Tari kreasi baru adalah tari perkembangan dari tari tradisi yang
ada. Jenis tarian yang sudah ada yang biasanya dipakai untuk upacara
ritual, adat dan keagamaan lalu dimodifikasi oleh penata tari hingga
tari tersebut bisa dinikmati oleh khalayak umum.
3. Tari kontemporer
Tari kontemporer adalah suatu jenis tari modern. Tari ini lahir
sebagai reaksi atas seni tari klasik yang telah mencapai titik akhir
didalam perkembangan teknisnya. Tari kontemporer merupakan tari
moderen yang tidak ada unsur tradisi lama lagi, tari kontemporer ini
cenderung bernuansa unik dan memakai jenis musik yang telah diolah
komputer.
1.2.2 Fungsi dan Unsur-unsur Tari
Menurut Endang (2001) dalam tari terdapat fungsi dan unsur-unsur
tari diantaranya yaitu :
a. Fungsi Tari
1. Sarana Upacara
Tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang
ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun
dari generasi kegenerasi berikutnya yang sampai saat ini yang
berfungsi sebagai ritual. Tari dalam upacara pada umumnya bersifat
sakral dan magis. Pada tari upacara keindahan tidak diutamakan, yang
menjadi pokok utama adalah kekuatan yang mempengaruhi kehidupan
manusia itu sendiri.
13
Universitas Muhammadiyah Riau
2. Sarana Hiburan
Tari sebagai sarana hiburan diciptakan hanya untuk ditonton
dan dinikmati. Tari hiburan disebut juga tari gembira, tari gembira ini
pada dasarnya bukan hanya untuk di nikmati akan tetapi cenderung
untuk dinikmati oleh penari itu sendiri. Dalam penyajiannya terkait
berbagai kepentingan maka disajikan untuk dinikmati publik berbagai
hiburan.
a. Unsur-unsur Tari
1. Gerak
Gerak merupakan inti unsur yang pokok dalam seni tari
yang memiliki nilai estetis, meliputi gerak tubuh dari kaki sampai
kepala dan gerak yang disesuaikan dengan karakter tokoh yang
dibawakan. Ada 2 (dua) jenis gerak dalam tarian, yaitu gerak
maknawi dan gerak murni. Gerak maknawi adalah gerak yang
memiliki sebuah arti, sedangkan gerak murni yang mementingkan
nilai keindahan.
2. Tema
Sebuah tarian harus memiliki tema, karena gerak tari,
iringan, tata busana, riasan dan unsur-unsur lainnya ditentukan
berdasarkan tema tarian tersebut. Jadi tema merupakan unsur yang
tidak dapat dipisahkan dari unsur tari.
3. Iringan
Iringan merupakan unsur yang berasal dari gerakan
tubuh, misalnya dari hentakan kaki, tepuk tangan, suara dari mulut.
Selain itu iringian juga bisa berasal dari permainan alat musik,
misalnya permainan alat musik tradisional atau alat musik modern.
14
Universitas Muhammadiyah Riau
4. Setting Panggung
Cabang seni tari yang tak bisa dipisahkan dari setting
panggung adalah seni pertunjukkan. Seni pertunjukkan
membuntuhkan ruangan atau tempat pementasan. Biasanya tempat
tarian tradisional berupa pendopo, panggung atau lapangan.
5. Tata Busana dan Tata Rias
Merupakan rasa dari suatu tarian yang dimiliki penari. Tata
busana dan tata rias merupakan unsur yang sangat penting untuk
pertunjukkan.
Menurut Sediyawati (1986) gerakan dalam tarian ada beberapa
macam gerak yaitu:
a) Gerak Sehari-hari (gerak wantah)
Gerak yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari berupa
gerak spontan atau terjadi begitu saja, gerak-gerak mekanis (gerak
yang muncul akibat kebiasaan) maupun gerak-gerak khusus yang
timbul karena suatu pengalaman yang sifatnya khas dan baru.
b) Gerak Berstruktur
Gerak yang memiliki pola tertentu sehingga dapat ditiru
dan dipelajari, gerak ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1) Gerak maknawi, yaitu gerak-gerak tari yang besumber
dari kehidupan sehari-hari, yang kemudian diperkaya
(stilisasi) atau disederhanakan (distorsi).
2) Gerak murni, yaitu gerak-gerak tari yang disengaja
diciptakan untuk keperluan tari dengan maksud
menampilkan kesan keindahan atau artistiknya.
c) Gerak Koreograf (Koreografi)
15
Universitas Muhammadiyah Riau
Merupakan bentuk penampilan keseluruhan dari awal
hingga akhir. Ritme dan organisasi geraknya memiliki konsep yang
berhubungan dengan unsur luar gerak sebagai pendukung tarian,
baik yang bersifat internal atau eksternal.
Dalam Tari Makan Sirih, penari terdiri dari 7 (tujuh) orang penari yang
mana seluruh penari tersebut berjenis kelamin Perempuan. Dari tujuh orang penari
tersebut terbagi menjadi tiga kelompok yang mana 1 (satu) orang pejawat tepak, 2
(dua) orang gading-gading dan 4 (empat) orang dayang-dayang (Jamil, 2009).
1.3 Tari Makan Sirih
O. K. Nizami Jamil (2009) mengatakan bahwa Tari Makan Sirih memiliki
deskripsi sebagai berikut:
1. Penari gading-gading dan dayang-dayang masuk berlari-lari kecil dari
sisi kiri dengan ujung telapak kaki sambil membuat formasi segitiga.
2. Penari gading-gading dan dayang-dayang kembali ke sisi kiri sambil
berlari-lari kecil menjemput penari pejawat tepak.
3. Penari pejawat tepak, gading-gading dan dayang-dayang kembali ke
depan berlari-lari kecil dari sisi kiri dan membuat formasi segitiga
sama kaki.
4. Seluruh penari bersimpuh dan melakukan gerakan tari dengan formasi
segitiga.
5. Penari berdiri dan melakukan gerakan tari dengan formasi yang yang
sama.
6. Penari pejawat tepak dan gading-gading berjalan menuju tamu dan
menyuguhkan tepak sirih dan mempersilakan untuk memakan sirih
sedangkan penari dayang-dayang mengikut di belakang.
16
Universitas Muhammadiyah Riau
7. Setelah tamu memakan sirih, penari memberi sembah terakhir dan
kembali ke sisi kiri.
i. Properti Tari Makan Sirih
O. K. Nizami Jamil (2009) dalam Tari Makan Sirih terdapat
properti yang di gunakan yaitu:
1. Tepak Sirih
Adalah sebuah wadah atau tempat peralatan untuk
memakan sirih dimasyarakat Melayu Riau. Didalam Tepak Sirih
terdapat berbagai bahan untuk memakan sirih.
2. Combul (cembul)
Adalah sebuah wadah atau tempat yang terbuat dari perak
yang dipergunakan untuk tempat Kapur, Gambir, Pinang dan
Tembakau yang diletakkan dalam Tepak Sirih.
3. Daun Sirih
Adalah bahan utama untuk memakan sirih, daun sirih
merupakan dedaunan dari tumbuhan sirih. Dalam Tepak Sirih daun
sirih yang dihidangkan terbagi menjadi dua lipatan di mana
masing-masing lipatan terdapat 5 (lima) helai Daun Sirih. Daun
Sirih ditempatkan didalam tepak Sirih.
4. Buah Pinang
Adalah bahan untuk memakan sirih, buah pinang
merupakan buah dari tumbuhan pinang. Dalam tepak sirih buah
pinang sudah di potong-potong dan ditempatkan dalam Combul
(cembul) dalam Tepak Sirih.
17
Universitas Muhammadiyah Riau
5. Kapur
Adalah bahan untuk memakan sirih yang ditaburkan di atas
dau sirih. Kapur ditempatkan didalam Combul (cembul) dalam
Tepak Sirih.
6. Gambir
Adalah bahan untuk memakan sirih yang dioleskan pada
daun sirih. Gambir ditempatkan didalam Combul (cembul) dalam
Tepak Sirih.
7. Tembakau
Adalah bahan untuk memakan sirih yang digulung bulat
seperti bola yang nantinya akan diletakkan dibibir setelah memakan
sirih dan di hisap-hisap. Kapur ditempatkan didalam Combul
(cembul) dalam tepak sirih.
ii. Busana dan Atribut
O. K. Nizami Jamil (2009) penari Tari Makan Sirih dibalut dengan
baju dan atribut sebagai berikut:
1. Busana
Kebaya Labo Cekak Musang
Adalah baju Adat Melayu yang kerahnya tegak berdiri
dan lengan panjang yang berbahan dari kain tenun Siak, Daik
dan tenun Indragiri yang motif tradisional Melayu Cukup
Padat.
18
Universitas Muhammadiyah Riau
Kain Samping
Adalah kain yang terbuat dari tenun Siak, Daik dan
Indragiri yang berbentuk persegi panjang. Kain samping
digunakan untuk melilit pinggang penari.
2. Atribut
Ramen
Adalah perkakas andam pengantin perempuan yang
terbuat dari Tekat Perade (Emas Melayu), Perak dan Tembaga
yang berhiaskan batu permata. Ramen ditempatkan diatas dahi
penari.
Sanggul
Adalah perkakas andam pengantin perempuan yang
terbuat dari rambut yang di bentuk lingkaran bulat yang diberi
bunga cengkeh atau bunga tajuk. Sanggul Melayu terdiri dai 2
(dua) sanggul yaitu Sanggul Joged dan Sanggul Lipat Pandan.
Sanggul ditempatkan di ubun-ubun kepala penari.
Anting-anting
Adalah perhiasan perempuan yang terbuat dari emas.
Anting-anting diletakkan di telinga penari.
Jurai Panjang atau Pendek
Adalah perkakas andam pengantin perempuan yang
berbentuk jarum besar dengan kepala bulat besar bermotif
bunga yang terbuat dari emas atau perak. Jurai Panjang atau
Pendek diletakkan diatas sanggul penari.
19
Universitas Muhammadiyah Riau
Dokoh (rantai papan)
Adalah kalung yang berbentuk papan terdiri dari 3
(tiga), 5 (lima) dan 7 (tujuh) tingkat yang terbuat dari emas,
perak, dan tembaga yang berhias batu permata. Dokoh (rantai
papan) dikalungkan padapenari dan letak papannya diatas dada.
Pending (ikat pinggang)
Adalah ikat pinggang penari yang berukiran Perade
Siam yang terbuat dari emas, perak dan tembaga. Pending
dililitkan di pingga sebagai penutup lilitan kain samping penari.
Gelang Tangan Patah Semat Bertingkat
Adalah gelang tangan yang bermoif Melayu yang
disebut Patah Semat Bertingkat yang terbuat dari emas, perak
dan tembaga. Gelang tangan Patah Semat Bertingkat ini
diletakkan di pergelangan tangan penari.
Gelang Kaki Kuntum Bunga Melati
Adalah gelang kaki yang bermoif Melayu yang disebut
Kuntum Bung Melati yang terbuat dari emas, perak dan
tembaga. Gelang kaki Kuntum Bunga Melati ini diletakkan di
pergelangan kaki penari.
Sebai
Adalah kain yang terbuat dari bahan beludru kuning
yang dihiasi dari benang emas yang bermotif Bertekat Laut.
Sebai diletakkan pada bahu penari.
Tarian memainkan peran penting dalam fungsi sosial. Setiap masyarakat
memiliki bentuk tarian karakteristik, yang dilangsungkan di acara-acara
20
Universitas Muhammadiyah Riau
seremonial atau pada perkumpulan informal. Seperti halnya makanan dan kostum
tradisional, tarian membantu orang-orang dalam sebuah bangsa atau kelompok
etnis untuk memahami hubungan mereka satu sama lain dengan leluhur mereka.
(Diensi, 2010).
2.5 Semiotika Charles Sanders Pierce
Semiotika merupakan ilmu tentang tanda-tanda. Semiotik mempelajari
sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda
tersebut mempunyai arti. Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda
dan sistem tanda yang eksis baik secara exsplisit maupun samar-samar melalui
cara-caranya yang implicit, baik dalam realitas masyarakat maupun melalui
sistem-sistem yang membentuk masyarakat itu sendiri. Tanda-tanda adalah basis
dari seluruh komunikasi. Manusia dengan perantara tanda-tanda dapat melakukan
komunikasi dengan sesamanya (Sobur, 2006).
Kajian keilmuan yang meneliti mengenai simbol atau tanda-tanda dan
konstruksi makna yang terkandung dalam tanda-tanda tersebut dinamakan
semiotik. Semiotik menjadi salah satu kajian yang bahkan menjadi tradisi dalam
teori komunikasi. Tradisi semiotik terdiri atas sekumpulan teori tentang
bagaimana tanda-tanda mempresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan
dan kondisi diluar tanda-tanda itu sendiri (Littlejhon, 2009).
Semiotik bertujuan untuk mengetahui makna-makna yang terkandung
dalam sebuah tanda atau menafsirkan makna tersebut sehingga diketahui
bagaimana komunikator mengkonstruksi pesan. Konsep pemaknaan ini tidak
terlepas dari perspektif atau nilai-nilai ideologis tertentu serta konsep kultural
yang menjadi ranah pemikiran masyarakat dimana simbol tersebut diciptakan.
Kode kultural yang menjadi salah satu faktor konstruksi makna dalam sebuah
simbol menjadi aspek yang penting untuk mengetahui konstruksi pesan dalam
tanda tersebut. Konstruksi makna yang terbentuk inilah yang kemudian menjadi
dasar terbentuknya idedologi dalam sebuah tanda. Sebagai salah satu kajian
21
Universitas Muhammadiyah Riau
pemikiran dalam cultural studies, semiotik tentunya melihat bagaimana budaya
menjadi landasan pemikirran dari pembentukan makna dalam satu tanda. Semiotik
mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi, yang
memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti (Kriyantono, 2007).
2.5.1 Model Charles Sanders Pierce
Charles Sanders Peirce lahir di Camridge, Massachussets, tahun 1890.
Charles Sanders Peirce lahir dari sebuah keluarga intelektual. Charles
menjalani pendidikan di Harvard University dan memberikan kuliah mengenai
logika dan filsafat di Universitas John Hopskin dan Harvard. Semiotika adalah
suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah
perangkat yang dipakai dalam upaya berusaha mencari jalan di 24 dunia ini, di
tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika, atau dalam
istilah Barthes, semiologi, pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana
kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things) memaknai (to sinify)
dalam hal ini tidak dicampurkaadukkan dengan mengkomunikasikan (to
communicate).15 Bagi Charles Sanders Peirce prinsip mendasar sifat tanda
adalah sifat representatif dan interpretatif. Sifat representatif tanda berarti
tanda merupakan sesuatu yang lain, sedangkan sifat interpretatif adalah tanda
tersebut memberikan peluang bagi interpretasi bergantung pada pemakai dan
penerimanya. Semiotika memiliki tiga wilayah kajian:
a. Tanda itu sendiri. Studi tentang berbagai tanda yang berbeda, cara-cara
tanda yang berbeda itu dalam menyampaikan makna dan cara tanda
terkait dengan manusia yang menggunakannya.
b. Sistem atau kode studi yang mencakup cara berbagai kode yang
dikembangkan guna memenuhi kebutuhan masyarakat atau budaya.
c. Kebudayaan tempat kode dan tanda bekerja bergantung pada
penggunaan kode- dan tanda.
Teori semiotika Charles Sanders Peirce sering kali disebut “Grand
Theory” karena gagasannya bersifat menyeluruh, deskripsi struktural dari semua
22
Universitas Muhammadiyah Riau
penandaan, Peirce ingin mengidentifikasi partikel dasar dari tanda dan
menggabungkan kembali komponen dalam struktural tunggal.
Charles Sanders Peirce dikenal dengan model triadic dan konsep
trikotominya yang terdiri atas berikut ini:
1. Representamen adalah bentuk yang diterima oleh tanda atau berfungsi
sebagai tanda.
2. Object merupakan sesuatu yang merujuk pada tanda. Sesuatu yang
diwakili oleh representamen yang berkaitan dengan acuan.
3. Interpretant adalah tanda yang ada dalam benak seseorang tentang
objek yang yang dirujuk sebuah tanda.
Gambar.2.3. Model Triangel Meaning Charles Sanders Pierce dalam Sobur, Analisis Teks Media,
2004
Dalam mengkaji objek, melihat segala sesuatu dati tiga konsep
trikotonomi, yaitu sebagai berikut:
1. Sign (Representament) merupakan bentuk fisik atau segala sesuatu
yang dapat diserap pancaindera dan mengacu pada sesuatu,
trikotonomi pertama dibagi menjadi tiga.
Sign ( Tanda)
Intrepretant Object
23
Universitas Muhammadiyah Riau
a. Qualisign adalah tanda yang menjadi tanda berdasarkan sifatnya.
Misalnya sifat warna merah adalah qualisign, karena dapat dipakai
tanda untuk menunjukkan cinta, bahaya, atau larangan.
b. Sinsign adalah tanda-tanda yang menjadi tanda berdasarkan bentuk
atau rupanya didalam kenyataan. Semua ucapan yang bersifat
individual bisa merupakan sinsign misalnya suatu jeritan dapat
berarti heran, sengan atau kesakitan.
c. Legisign adalah tanda yang menjadi tanda suatu peraturan yang
berlaku umum, suatu konvensi, suatu kode. Semua tanda-tanda
bahasa adalah legisign, sebab bahasa adalah kode, setiap legisign,
mengandung didalamnya suatu sinsign, suatu second yang
menghubungkan dengan third, yakni suatu peraturan yang berlaku
umum.
2. Object, tanda diklasifikasikan menjadi icon (ikon), indekx (indeks),
dan symbol (simbol).
a. Icon (ikon) adalah tanda yang menyerupai benda yang diwakilinya
atau suatu tanda yang menggunakan kesamaan atau ciri-ciri yang
sama dengan apa yang dimaksudkannya. Misalnya, kesamaan
sebuah peta dengan wilayah geografis yang digambarkannya, foto
dan lain-lain.
b. Indekx (indeks) adalah tanda yang sifat tandanya tergantung pada
keberadaannya suatu denotasi, sehingga dalam terminologi charles
sanders pierce merupakan suatu secondness. Indekx (indeks)
dengan demikian adalah suatu tanda yang mempunyai kaitan atau
kedekatan dengan apa yang diwakilinya.
c. Symbol (simbol) adalah suatu tanda dimana hubungan tanda dan
denotasinya ditentukan oleh suatu peraturan yang berlaku umum
atau ditentukan oleh suatu kesepakatan bersama.
24
Universitas Muhammadiyah Riau
3. Interpretant,tanda dibagi menjadi rheme, dicisign, dan argument
a. Rheme adalah bilamana lambang tersebut interpretant adalah
sebuah first dan makna tanda tersebut masih dapat dikembangkan.
b. Dicisign adalah bilamana antara lambang itu dan interpretant
terdapat hubungan yang benar ada.
c. Argument adalah bilamana suatu tanda dan interpretant
mempunyai sifat yang berlaku umum (merupakan thirdness).
Charles S. Pierce menekankan bahwa masing-masing istilah
dapat dipahami hanya dalam relasinya dengan yang lain. Sebuah tanda
mengacu pada sesuatu diluar dirinya sendiri (objek), dan ini dipahami
oleh seseorang dan memiliki efek dibenak penggunanya (interpretant).
Interpretant dikatakan sebagai konsep mental yang dihasilkan baik
oleh tanda maupun pengalaman pengguna terhadap objek.
Pada saat tanda dipengaruhi oleh budaya, yang berlaku
kemudian tahap interpretasi. Karena representasi tanda akhir yang
tersaji sebagai realitas simbolik atas realitas sosial atau fakta, telah
mengalami perluasan makna.
2.6 Penelitian Terdahulu
Beberapa Penelitian terdahulu yang menjadi rujukan bagi Peneliti yakni:
Tabel.2.1. Penelitian Terdahulu
NO NAMA
PENELITI
JUDUL
PENELITIAN KETERANGAN
1
Sutrisno
(Universitas
Makna Cinta Pada
Lukisan Abstrak
Teori : Analisis Semiotika
25
Universitas Muhammadiyah Riau
Muhammadiyah
Riau)
2016
(Analisis Semiotika
Charles Sanders
Pierce Pada Karya
Dedy Sufriadi)
Metode : Kualitatif
Hasil : Makna pesan cinta pada
setiap lukisan abstrak Dedy
Sufiandi yang berjudul “love
art and coffee are besta when
they are hot” adalah cinta yang
dirasakan indah, menyenagkan
pada saat awal. Seiring
berjalannya waktu munculah
satu persatu masalah hingga
membuat cinta itu memudar
dan sampai pada akhirnya
cinta itu hilang perlahan.
Sehingga pelukis
mengibaratkan cinta seperti
minum kopi yang hanya
nikmat saat dinikmati diwaktu
masih panas.
2
Sinta Emilia
(Universitas
Muhammadiyah
Riau)
2016
Makna Simbolik
Bentuk Rehal Pada
Gedung
Perpustakaan
Seosman HS
Provinsi Riau
Teori : Analisis Semiotika
Metode : Kualitatif
Hasil : Bentuk Rehal yang
berbentuk Al-Qur’an
mengandung dengan nilai-nilai
yang erat dengan adat istiadat
dan nilai-nilai keagamaan
islam. Bentuk Rehal yang
identik dengan keperluan
membaca sesuai dengan
konsep kehidupan tradisional
dan sehari-hari orang Melayu
26
Universitas Muhammadiyah Riau
khususnya umat islam yang
akrab dengan Al-Qur’an pada
umumnya.
2.7 Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini menggunakan analisis semiotika model Charles
Sanders Pierce dalam Triangel Menaning.
Triangel Meaning Charles Sanders pierce
Gambar.2.4. Model Triangel Meaning Charles Sanders Pierce dalam Sobur, Analisis Teks Media,
2004
Sign (Penanda) Adalah unsur yang berada di dalam gerakan Tari Makan
Sirih, unsur seni dan budaya. Untuk memaknai setiap unsur gerakan yang ada
didalam Tari Makan Sirih tersebut dimaknai secara umum dan berdasarkan
informasi budaya yang ada.
Objek adalah penari Melayu, dalam hal ini media penyampai pesannya
merupakan manusia yang melakukan gerakan tarian Budaya Melayu yaitu makan
sirih. Dari hal tersebut diambil makna dari gerakan-gerakan yang dilakukan oleh
penari.
Sign
Object Interpretant
27
Universitas Muhammadiyah Riau
Interpretant adalah makna yang terkandung dari gerakan inti Tari Makan
Sirih tersebut, yang pada dasarnya sudah diartikan oleh pemilik tarian tersebut.
Dalam hal memaknainya bisa secara umum dan berdasarkan informasi dari
Koreografer, Akademisi Tari dan Penari. Dimaknai secara umum dapat
berdasarkan seni tari klasik yang memiliki beberapa pakem-pakem tarian atau
aturan-aturan yang telah ditetapkan dan tidak dapat dirubah lagi oleh pihak mana
pun.
Dari model segitiga makna yang digunakan oleh Charles S. Pierce Diatas
Peneliti dapat mengartikan pesan non verbal yang terkandung dalam gerakan inti
Tari Makan Sirih yang telah lama ada dimasyarakat budaya Melayu dan
merupakan salah satu ikon masyarakat budaya Melayu Riau.