BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan...

44
Tugas Akhir | 7 BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Pengertian Rumah Susun Terdapat beberapa pengertian atau definisi rumah susun dari sumber yang berbeda-beda: 1. Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama. (No.16 UU tahun 1985 tentang rumah susun, pasal 1 ayat 1) 2. Rumah Susun sebagai rumah, dapat diartikan suatu bangunan dimana manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Disamping itu rumah juga merupakan tempat dimana berlangsung proses sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan pada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat. (Sarlito W, dalam Sejumlah Masalah Pemukiman Kota, 1984 : 145)

Transcript of BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan...

Page 1: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 7  

 

BAB 2

TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum

2.1.1 Pengertian Rumah Susun

Terdapat beberapa pengertian atau definisi rumah susun dari sumber

yang berbeda-beda:

1. Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam

dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang

distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal

dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan

digunakan secara terpisah terutama untuk tempat hunian yang

dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama.

(No.16 UU tahun 1985 tentang rumah susun, pasal 1 ayat 1)

2. Rumah Susun sebagai rumah, dapat diartikan suatu bangunan dimana

manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Disamping itu

rumah juga merupakan tempat dimana berlangsung proses sosialisasi

pada saat seorang individu diperkenalkan pada norma dan adat

kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat. (Sarlito W, dalam

Sejumlah Masalah Pemukiman Kota, 1984 : 145)

Page 2: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 8  

 

3. Rumah susun (kelas: nomina-kata benda), berasal dari akar kata

“rumah’ merujuk pada gedung atau bangunan bertingkat yang terbagi

atas beberapa tempat tinggal (masing-masing untuk satu keluarga); flat.

Kerap dikonotasikan sebagai apartemen versi sederhana, walaupun

sebenarnya apartemen bertingkat sendiri bisa dikategorikan sebagai

rumah susun. (Glosarium Pusat Bahasa, rujukan KBBI, 2009)

Dengan demikian rumah susun bisa diartikan sebagai suatu bangunan

gedung bertingkat yang memiliki sistem kepemilikan perseorangan dengan

hak bersama, yang penggunaannya bersifat hunian, untuk mewadahi fungsi

dan aktivitas keluarga yang dilaksanakan secara sederhana.

2.1.2 Latar Belakang Rumah Susun

Dikaitkan dengan program pemerintah, latar belakang berdirinya

rumah susun terkait erat dengan program peningkatan kesejahteraan rakyat

kecil. Hal ini tampak dalam rincian UU 16 Tahun 1985 tentang Rumah

Susun, yakni:

• Bahwa untuk mewujudkan kesejahteraan umum dan peningkatan taraf

hidup rakyat, sebagaimana diamanatkan dalam Garis-garis Besar

Haluan Negara, diperlukan peningkatan usaha-usaha penyediaan

perumahan yang layak, dengan harga yang dapat dijangkau oleh daya

Page 3: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 9  

 

beli rakyat terutama golongan masyarakat yang mempunyai

penghasilan rendah

• Bahwa dalam rangka peningkatan daya guna dan hasil guna tanah

bagi pembangunan perumahan dirasakan perlu untuk membangun

perumahan dengan sistem lebih dari satu lantai, yang dibagi atas

bagian-bagian yang dimiliki bersama dan satuan-satuan yang masing-

masing dapat dimiliki secara terpisah untuk dihuni, dengan

memperhatikan faktor sosial budaya yang hidup dalam masyarakat.

Berdasarkan hal itu maka tujuan dan fungsi dari rumah susun dapat

dijabarkan sebagai berikut :

• Menyediakan tempat tinggal bagi masyarakat menengah bawah.

• Mengurangi daerah-daerah kumuh yang ada di Jakarta.

• Mengurangi kesenjangan sosial yang ada di masyarakat.

• Mengurangi permasalahan keterbatasan lahan untuk tempat tinggal.

• Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan mengurangi

kesenjangan sosial yang ada.

Secara singkat bisa disimpulkan bahwa target pemerintah dalam

program pembangunan rumah susun adalah masyarakat kelas menengah-

bawah, dengan pertimbangan faktor keterbatasan lahan, sehingga bisa

Page 4: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 10  

 

dicapai suatu hunian yang tanggap terhadap faktor sosial budaya

masyarakat tersebut.

Adapun batasan terhadap rusun yang diperuntukkan bagi masyarakat

menengah bawah berdasarkan Peraturan Menteri Negara Perumahan

Rakyat adalah keluarga/rumah tangga termasuk perorangan baik yang

berpenghasilan tetap maupun tidak tetap, belum pernah memiliki sarusun

sederhana, belum pernah menerima subsidi sarusun sederhana dan termasuk

ke dalam kelompok masyarakat berpenghasilan menengah bawah dan

berpenghasilan rendah dengan penghasilan sampai dengan Rp. 4.500.000,-

per bulan.

Kelompok sasaran masyarakat berpenghasilan menengah bawah dan

berpenghasilan rendah yakni sebagai berikut (Permenpera No:

7/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman):

Kelompok Sasaran Batasan Penghasilan (Rp/Bulan) I (Menengah-Bawah) 3.500.000 - 4.500.000

II (Bawah) 2.500.000 - 3.500.000 III (Rendah) 1.200.000 – 2.500.000

Dari latar belakang diatas, dapat disimpulkan bahwa rusun yang akan

dibangun akan diperuntukkan bagi para penjual/pemilik kios pasar, dengan

profil konsumen yang dibidik adalah kalangan menengah bawah.

Page 5: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 11  

 

2.1.3 Karakteristik Rumah Susun

Berdasarkan peraturan pemerintah, karakteristik rumah susun di

Indonesia memiliki ketetapan standar sebagai berikut:

• Satuan rumah susun

- Mempunyai ukuran standar minimum 18m2, lebar muka minimal 3m.

- Dapat terdiri dari satu ruang utama (ruang tidur) dan ruang lain

(ruang penunjang) di dalam dan/atau diluar ruang utama.

- Dilengkapi dengan sistem penghawaan dan pencahayaan buatan

yang cukup, sistem evakuasi penghuni yang menjamin kelancaran

dan kemudahan, sistem penyediaan daya listrik yang cukup, serta

sistem pemompaan air.

- Batas pemilikan satuan rumah susun dapat berupa ruang tertutup

dan/atau sebagian terbuka dan/atau ruang terbuka.

• Benda bersama

- Benda bersama dapat berupa prasarana lingkungan dan fasilitas

lingkungan.

• Bagian Bersama

- Bagian bersama dapat berupa ruang untuk umum, struktur dan

kelengkapan rumah susun, prasarana lingkungan dan fasilitas

lingkungan yang menyatu dengan bangunan rumah susun.

Page 6: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 12  

 

• Prasarana lingkungan

- Prasarana lingkungan berupa jalan setapak, jalan kendaraan

sebagai penghubung antar bangunan rumah susun atau keluar

lingkungan rumah susun, tempat parkir, utilitas umum yang terdiri

dari jaringan air limbah, sampah, pemadam kebakaran, listrik, gas,

telepon dan alat komunikasi lainnya.

• Fasilitas lingkungan

- Lingkungan rumah susun harus dilengkapi fasilitas perniagaan dan

perbelanjaan, lapangan terbuka, pendidikan, kesehatan,

peribadatan, pelayanan umum serta pertamanan.

Selain itu terdapat pula Unsur-unsur persyaratan kelengkapan rusun

berdasarkan UU no 16 tahun 1985, tentang rumah susun yakni :

• Jaringan air bersih yang memenuhi persyaratan.

• Jaringan listrik yang memenuhi persyaratan;

• Jaringan gas yang memenuhi persyaratan;

• Saluran pembuangan air hujan yang memenuhi persyaratan;

• Saluran pembuangan air limbah yang memenuhi persyaratan;

• Saluran dan/ atau tempat pembuangan sampah yang memenuhi

persyaratan ;

Page 7: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 13  

 

• Tempat untuk kemungkinan pemasangan jaringan telepon dan alat

komunikasi lainnya;

• Alat transportasi yang berupa tangga, lift atau eskalator sesuai dengan

tingkat keperluan;

• Pintu dan tanggga darurat kebakaran;

• Tempat jemuran;

• Alat pemadam kebakaran;

• Penangkal petir;

• Alat / sistem alarm;

• Pintu kedap asap pada jarak-jarak tertentu;

• Generator listrik yang disediakan untuk rumah susun yang

menggunakan lift;

Dari karakteristik yang telah dijabarkan, dapat disimpulkan bahwa

rusun yang akan dibangun difokuskan pada rusun sederhana untuk kelas

menengah bawah, dengan kisaran luas antara 18-45 m2.

2.1.4 Pengertian Pasar

Terdapat beberapa pengertian atau definisi mengenai pasar dari

sumber yang berbeda-beda:

Page 8: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 14  

 

1. Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan

(pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu,

sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar)

dan jumlah yang diperdagangkan. (Kajian Ilmu Ekonomi, Sudarsono

1995, hal: 226).

2. Pasar dalam arti sempit adalah tempat dimana permintaan dan

penawaran bertemu, dalam hal ini lebih condong ke arah pasar

tradisional. Pasar dalam arti luas adalah proses transaksi antara

permintaan dan penawaran, dalam hal ini lebih condong ke arah pasar

modern. Permintaan dan penawaran dapat berupa barang atau jasa.

Pasar tradisional, pasar modern, bursa kerja dan bursa efek merupakan

contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Indonesia Online, 2009)

3. Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih

dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional,

pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya.

Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh

Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara

dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta

dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang

dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat

Page 9: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 15  

 

atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses

jual beli barang dagangan melalui tawar menawar. (Perpres 112-2007,

Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional)

Berdasarkan pengertian di atas, maka definisi pasar terbagi menjadi

dua kelompok utama yakni Pasar Tradisional dan Pasar Modern. Pasar

tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta

ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan

biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang

dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.

Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan

makanan berupa ikan, buah, sayuran, telur, daging, kain, pakaian, barang

elektronik, jasa, dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue

dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di

Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar

memudahkan pembeli untuk mencapai pasar.

Pasar Modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun

pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara langsung

melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang

(barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara

mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga.

Page 10: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 16  

 

Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti;

buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah

barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah pasar

swalayan, hypermarket, supermarket, dan mini-market.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam proyek kali ini,

konsep pasar yang dituju adalah bentuk pasar modern, namun dengan tetap

mempertahankan karakteristik serta fungsi dari pasar tradisional (misal:

kegiatan tawar menawar, produk yang ditawarkan berupa kebutuhan sehari-

hari, lokasi di tempat terbuka, pembeli bertatap muka dengan penjual, dll).

2.1.5 Latar Belakang Pasar

Pasar berdiri karena adanya kebutuhan dari masyarakat berupa

permintaan akan barang dan jasa. Kebutuhan itu direspon oleh penjual,

sehingga kemudian muncul bermacam jenis pasar, yang dapat dibedakan

menurut beberapa kriteria.

Berdasarkan jenisnya pasar dapat dibedakan menjadi :

• Pasar konsumsi : menjual barang-barang untuk keperluan konsumsi.

Misalnya menjual beras, sandal, lukisan, dll. Contohnya adalah Pasar

Mergan di Malang, Pasar Kramat Jati, dll.

Page 11: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 17  

 

• Pasar faktor produksi : menjual barang-barang untuk keperluan

produksi. Misalnya menjual mesin untuk memproduksi, lahan untuk

pabrik, dll.

Dari sekian banyak kriteria pasar, ada beberapa poin mendasar yang

harus dipenuhi oleh sebuah pasar. Adapun fungsi dari pasar dapat

dijabarkan sebagai berikut :

• Tempat pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

• Tempat berlangsungnya transaksi antara penjual dan pembeli.

• Tempat pertemuan antara permintaan dan penawaran.

2.1.6 Karakteristik Pasar

Mengacu pada kriteria yang diberikan oleh Menteri Perdagangan RI,

Maria Elka Pangestu (Buku Putih Pasar Tradisional, Maret 2009)

disebutkan bahwa karakteristik pasar terbagi menjadi:

• Pasar Modern

Bentuk pasar ini lebih mewah, aman, luas, bersih, dimana barang

tertata rapi disertai dengan petunjuk yang jelas, ada pelayanan yang

profesional, serta menyediakan semua yang dibutuhkan. Selain itu

juga tresedia mekanisme pembayaran yang canggih (bisa non-cash).

Umumnya dikunjungi oleh konsumen berpendapatan tinggi dan

menengah atas.

Page 12: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 18  

 

• Pasar Tradisional

Bentuk pasar yang lebih sederhana, namun lebih ramai, banyak

tersedia pilihan barang kebutuhan, bisa ditawar karena penjual dan

pembeli bertemu secara langsung, harga umumnya terjangkau,

pembayaran dilakukan dengan cash, tersedia fasilitas angkutan umum

sehingga bisa diakses semua kalangan. Umumnya dikunjungi oleh

penduduk yang berpendapatan rendah dan menengah bawah.

Berdasarkan Newnes Butterworths, pembagian luasan pasar adalah

45 % untuk barang-barang yang tidak tahan lama, dijual langsung dari

pendingin/ kulkas atau dalam rak pendingin dan 55 % untuk barang tahan

lama (barang-barang kering).(Planning Building for Habitation, Commerce

and Industry. Tahun 1999, bab 5 hal 17 – 31)

Adapun kelengkapan ruang pasar adalah sebagai berikut :

• Area untuk produk kering

• Area pengolahan dan area dingin untuk :

o Daging segar

o Daging matang

o Ikan

o Susu dan perbekalan

o Buah dan sayuran

Page 13: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 19  

 

• Gudang

• Ruang perawatan produk

• Ruang pembuangan, terbagi menjadi :

o Basah dan semi basah (untuk bahan organik seperti: sayuran,

ikan dan daging).

o Kering; tidak hancur (meliputi bahan oragnik, non-organik,

ataupun campuran seperti: seperti peti kayu, kemasan, logam,

kaca dan plastik).

Sedangkan untuk karakteristik pasar tradisional, tidak ada standar

baku yang menetapkan pembagian unit dalam pasar tradisional. Hanya saja

biasanya letak kios-kios atau slot untuk pedagang sudah diatur sesuai

dengan kesepakatan bersama terkait dengan produk yang dijual.

Misalnya saja, produk hewani seperti daging (ayam, sapi, babi, .dll)

digabung menjadi satu. Produk hewani basah, seperti ikan dipisahkan

kelompoknya dari produk daging, namun letaknya berdekatan. Sedangkan

produk organik kering seperti sayur mayur, dikelompokan menjadi satu dan

umumnya letaknya berjauhan dengan produk basah ataupun hewani.

Dikaitkan dengan tugas perancangan yang akan dibuat, dapat ditarik

hubungan antara keberadaan dengan pasar dengan rumah susun. Sementara

rumah susun berfungsi sebagai hunian, pasar merupakan wadah bagi

perilaku sosial ekonomi masyarakat tersebut.

Page 14: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 20  

 

2.2 Tinjauan Khusus

2.2.1 Tinjauan Terhadap Tapak

Lokasi : Jalan Tanjung Duren Raya, Jakarta Barat

Peruntukan Lahan : Pasar Tradisional

Lingkungan : Perdagangan, perkantoran, dan perumahan

Luas Tapak : ± 8.900 m2

Luas Bangunan : ± 7.120 m2

KDB : 80%

Gambar 1. Peta Lokasi Tapak

Gambar 2. Lokasi tapak dan area sekitarnya

Page 15: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 21  

 

Lokasi tapak merupakan lokasi existing dari pasar Kopro (Pasar

Tomang Barat), yang akan digunakan sebagai lahan untuk proyek Rumah

Susun dan Pasar. Adapun kelebihan dari tapak antara lain:

• Lokasi lahan yang strategis, dekat dengan jalan raya.

• Mudah dalam pencapaian baik dengan kendaraan pribadi maupun

dengan transportasi umum (P91, KWK, ojek, becak, dll)

• Dekat dengan perumahan sehingga pangsa pasar terjamin

• Masih ada penghijauan di sekitar tapak.

• Area parkir yang memadai serta terorganisir

Foto 1-2: Area parkir di dalam pasar

Foto 3-4: Sebagian tampak gedung pasar

Page 16: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 22  

 

Berikut ini adalah kelemahan yang ditemukan di lokasi tapak:

• Suasana pengap dan lembab, kurang pencahayaan dan pengudaraan

• Di beberapa lokasi sangat kurang nyaman, misal: area daging basah

Foto 5-6: Area lapak basah Pasar Kopro

• Akses keluar masuk menganggu jalan raya pada jam tertentu

Foto 7. Lapak kering Foto 8. Lapak makanan

Foto 9. Suasana di dalam pasar

Page 17: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 23  

 

2.2.2 Tinjauan Terhadap Topik dan Tema

Pengertian Hemat Energi

Merujuk pada KBBI, energi diartikan sebagai suatu tenaga / daya

kekuatan yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses aktivitas.

(KBBI, Pustaka Phoenix, Mei 2008)

Berdasarkan pengertian hemat energi yang dikaitkan terhadap

arsitektur maka hemat energi adalah menggunakan energi se-efisen

mungkin untuk mendukung aktivitas dari bangunan. Contohnya dengan

memanfaatkan energi matahari dan angin secara maksimal sehingga

mengurangi penggunaan listrik untuk penerangan dan AC untuk

pendinginan Hemat energi dalam arsitektur adalah meninimalkan

penggunaan energi tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan,

kenyamanan, maupun produktivitas penghuninya.

Adapun poin-poin utama dari pengertian hemat energi, yakni:

• Memilih teknologi baru penambah kenyamanan hidup yang

menggunakan energi lebih sedikit,

• Bijaksana menggunakan energi,

• Mengurangi pemborosan atau kebocoran energi.

Arsitektur merupakan salah penyumbang kerusakan alam terbesar.

Secara global, sektor konstruksi mengonsumsi 50% sumber daya alam,

40% energi, dan 16% air. Konstruksi juga menyumbangkan emisi CO2

Page 18: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 24  

 

terbanyak, yaitu sebesar 45% (Imelda Akmal, Sustainable construction,

tahun 2007).

Pengeksploitasian dalam jumlah besar dan secara berkesinambungan

berdampak pada rusaknya alam dan menipisnya jumlah sumber daya alam

yang nantinya akan berdampak pada penurunan kualitas hidup manusia.

Arsitektur hemat energi berusaha untuk meminimalkan penggunaan

energi tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan, kenyamanan,

maupun produktivitas penghuninya sedangkan Arsitek sebagai pelaku yang

mengaplikasikan arsitektur itu sendiri turut berperan dalam upaya

penghematan energi guna mengurangi eksploitasi secara berlebihan.

Hal ini tercermin dari desain bangunan yang dirancang oleh si arsitek.

Diharapkan agar bangunan yang dihasilkan tidak hanya memperhatikan

aspek fungsi ataupun estetika dari bangunan saja, tapi juga memperhatikan

aspek hemat energi sebagai salah satu unsur utama dalam bangunan.

Penerapan Hemat Energi dalam Bangunan

Penerapan arsitektur hemat energi dalam bangunan, dikenal dengan

dua macam pendekatan, yakni berupa perancangan pasif dan perancangan

aktif (http://www.jurnalinsinyurmesin.com/index.php?option=com_content

&view=article&id=65)

Page 19: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 25  

 

Perancangan Pasif

Perancangan pasif merupakan cara penghematan energi melalui

pemanfaatan energi matahari secara pasif, yaitu tanpa mengonversikan

energi matahari menjadi energi listrik. Rancangan pasif lebih

mengandalkan kemampuan arsitek bagaimana rancangan bangunan dengan

sendirinya mampu “mengantisipasi” permasalahan iklim luar.

Perancangan pasif di wilayah tropis basah seperti Indonesia umumnya

dilakukan untuk mengupayakan bagaimana pemanasan bangunan karena

radiasi matahari dapat dicegah, tanpa harus mengorbankan kebutuhan

penerangan alami. Sinar matahari yang terdiri atas cahaya dan panas hanya

akan dimanfaatkan komponen cahayanya dan menepis panasnya.

Strategi perancangan bangunan secara pasif di Indonesia bisa

dijumpai terutama pada bangunan lama karya Silaban: Masjid Istiqal dan

Bank Indonesia; karya Sujudi: Kedutaan Prancis di Jakarta dan Gedung

Departemen Pendidikan Nasional Pusat; serta sebagian besar bangunan

kolonial karya arsitek-arsitek Belanda. Meskipun demikian, beberapa

bangunan modern di Jakarta juga tampak diselesaikan dengan konsep

perancangan pasif, seperti halnya Gedung S Widjojo dan Wisma Dharmala

Sakti, keduanya terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

Beberapa contoh aplikasi perancangan semacam ini dalam desain

bangunan antara lain:

Page 20: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 26  

 

• Pencahayaan langit dan siang hari.

• Pembayangan ruang luar, kulit bangunan, dan ventilasi.

• Pemilihan bahan penutup atap yang dingin.

• Orientasi bangunan dan Organisasi ruang

Gambar 3-5: Masjid Istiqlal, Bank Indonesia, dan Wisma Dharmala

Perancangan Aktif

Dalam perancangan aktif, yang lebih diandalkan adalah pemanfaatan

alat bantu teknologi yang dapat menghemat sejumlah pemakaian energi,

ataupun mengkonversi energi yang baru. Dalam perancangan aktif, secara

simultan arsitek juga harus menerapkan strategi perancangan secara pasif.

Tanpa penerapan strategi perancangan aktif, penggunaan energi dalam

bangunan akan tetap tinggi apabila tingkat kenyamanan termal dan visual

harus dicapai. Beberapa contoh aplikasi perancangan semacam ini dalam

desain bangunan antara lain:

• Pencahayaan dengan efisiensi tinggi

• Penggunaan peralatan rumah tangga berefisiensi tinggi.

• Pemanfaatan teknologi (tenaga solar, air, dll)

Page 21: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 27  

 

Selain cara-cara aplikasi penghematan energi seperti yang sudah

dijabarkan melalui kedua jenis perancangan di atas, ada juga beberapa cara

yang dapat diterapkan dalam merancang bangunan hemat energi (saduran

majalah Serial Rumah: Rumah Hemat Energi, Januari, tahun 2007) :

• Ventilasi silang : menciptakan perbedaan tekanan udara sehingga

udara dapat mengalir.

• Ventilasi dan insulasi atap : mengurangi panas di atap akan

mempengaruhi suhu ruang yang ada di bawahnya.

• Menara angin : menghisap dan menangkap angin sehingga udara

senantiasa bersirkulasi.

• Plafon tinggi : jarak yang jauh antara lantai dan plafon

memungkinkan udara bergerak bebas pada ruang kosong.

• Material dan kemiringan atap : pada rumah 2 lantai, lantai bawah

terasa lebih sejuk karena terhalangi oleh dak beton lantai atas.

• Warna terang : permukaan berwarna terang tidak hanya terlihat bersih

dan meluaskan pandangan, tapi juga tidak menyerap radiasi matahari.

• Menghadirkan teras : teras dapat berfungsi sebagai area peralihan

yang dapat menciptakan iklim mikro.

• Membuat teritisan : semakin lebar teritisan, dapat membuat ruang

terasa makin adem dan air hujan tidak akan tampias.

• Menerapkan konsep open space dalam penataan ruang.

Page 22: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 28  

 

• Menghindari terjadinya efek rumah kaca (sebisa mungkin material

transparan seperti kaca tidak langsung terkena sinar matahari).

• Penanaman tanaman hijau yang berfungsi menyerap radiasi sinar

matahari dan mendinginkan ruangan.

• Menerapkan teknik pendinginan malam hari (memasang menara-

menara penangkap angin yang dibuka pada malam hari untuk di-

distribusikan kedalam bangunan, sesuai kebutuhan).

• Menggunakan tabir air pada dinding yang berfungsi sebagai filter

radiasi matahari untuk mendinginkan bangunan.

• Penerapan ‘Building Insulation’ pada bangunan

Tentunya dalam tugas perencanaan ini, nantinya akan diaplikasikan

bermacam cara penghematan energi dalam rancang bangun, yang akan

disesuaikan dengan kondisi tapak, serta hasil dari analisa manusia,

lingkungan, dan bangunan agar dapat menjawab permasalahan yang ada.

2.3 Studi Banding

2.3.1 Survey Lapangan (Rumah Susun)

Rumah Susun Tanah Abang – Rumah Susun Kemayoran

Rumah Susun Tanah Abang merupakan rumah susun hunian karena

seluruhnya berfungsi sebagai tempat tinggal, diperuntukkan untuk penghuni

dengan tingkat perekonomian menengah bawah, tetapi sekarang ini sudah

Page 23: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 29  

 

mengalami alih pemilik sehingga masyarakat ekonomi menengah ke atas juga

menempati rumah susun ini. Sekarang ini, penghuninya adalah yang

berprofesi sebagai pegawai negeri, pegawai swasta dan pensiunan.

Rumah susun ini terdiri dari 2 wilayah yaitu wilayah A dan wilayah

B. Wilayah A memiliki 32 blok dan wilayah B memiliki 32 blok. Survey

dilakukan hanya pada rusun blok A saja, pada hari Kamis 9 September 2009.

Sebagai bahan perbandingan, dipilih Rumah Susun Kemayoran yang

merupakan rumah susun campuran karena sebagian berfungsi sebagai tempat

tinggal dan sebagian lagi berfungsi sebagai tempat usaha.

Rumah susun Kemayoran merupakan rusun yang diperuntukkan bagi

korban penggusuran, bencana dan masyarakat ekonomi menengah bawah

namun sekarang juga ditempati oleh masyarakat ekonomi menengah atas

yang berprofesi sebagai pegawai negeri, pegawai swasta, bahkan pengusaha.

Rata-rata yang menempati rumah susun ini minimal memiliki sepeda motor.

Rumah susun ini terdiri dari 2 tahap pembangunan yaitu :

- Tahap I terdiri dari Rusun jenis Dakonta dan Apron yang tiap unitnya tidak

memiliki WC di dalam tetapi memiliki WC umum/ bersama.

- Tahap II terdiri dari Rusun jenis Conver dan Boeing yang tiap unitnya

memiliki WC di dalam tiap unitnya.

Survey dilakukan untuk jenis Conver, pada hari Rabu 8 September

2009. Berikut ini adalah data dari hasil survey dan analisa:

Page 24: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 30  

 

No. Pembanding Hasil Pengamatan

Rusun Kebon Kacang Rusun Kemayoran

Kondisi Tapak Terletak di Jl. K.H Mas Mansyur, Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Terletak di Jl Landas Pacu Timur, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Bentuk dan Gubahan Massa

Bentuk massa kotak-kotak disusun memanjang dengan modul berulang. 1 blok = 4 lapis dan 1 lapis = 4 unit. (1 blok=16 unit) Rusun A memiliki 512 unit.

Bentuk massa memanjang dengan blok-blok yang disusun maju mundur menggunakan modul yang diulang-ulang. Gubahan massa terpusat ke lapangan dan tempat parkir.

Unit Hunian:

Tipe 36 (plafon 2,6 m), terdiri dari : -ruang tidur ( 3x2,5 ) -dapur ( 3x1,5 ) -kamar mandi ( 1x1 ) -tempat jemur/ teras ( 1,5x1 ) -ruang tamu dan keluarga

Tipe 42 (plafon 2,6 M) terdiri dari : - 2 ruang tidur - kamar mandi - dapur - teras/tempat jemur - ruang tamu dan keluarga.

- Pencahayaan

Tergolong kurang, ruangan gelap pada siang hari.

Tergolong baik, sinar matahari dapat masuk, ada bukaan di kamar dan dapur.

Page 25: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 31  

 

- Penghawaan

Bukaan sedikit, ruangan lembab dan panas

Cukup baik, tidak lembab, ketika memasak udara dapat keluar. Juga terdapat bukaan di koridor.

Utilitas:

- Jaringan air bersih

Menggunakan PAM dan reservoir atas

Menggunakan PAM dan sumur resapan

- Saluran air hujan - Saluran air limbah

Menggunakan floor drain dan talang air dan pipa air

Dialirkan melalui selokan-riol kota. Air limbah dialirkan melalui pipa

- Pembuangan sampah

Terdapat bak penampungan sampah dekat pintu masuk.

Bak penampungan sampah jauh dari hunian dan tertutup.

Page 26: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 32  

 

- Pemadam kebakaran

Tidak tersedia hidran ataupun tangga darurat

Dilengkapi hidran dan tangga darurat

- Jaringan listrik

Panel listrik pada lantai dasar untuk setiap blok

Panel listrik pada lantai dasar untuk setiap blok

- Jaringan gas

Saluran gas untuk memasak ditanam dalam tanah, disalurkan ke tiap unit melalui pipa meteran gas yang diletakkan di kulit bangunan.

Saluran gas untuk memasak ditanam dalam tanah, disalurkan ke tiap unit melalui pipa meteran gas yang diletakkan di kulit bangunan.

- Jaringan telepon

Disediakan oleh TELKOM, berdasarkan permintaan masing-masing pemilik unit.

Disediakan oleh TELKOM, berdasarkan permintaan masing-masing pemilik unit.

Page 27: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 33  

 

Fasilitas:

Gedung serbaguna

Gedung Serbaguna, Lapangan Olahraga, Mushola

Lapangan olahraga

Tempat usaha - kios

Mushola

Restoran

Penunjang:

Kantor RW dan Puskesmas

Penunjang: - Kantor PRRS dan Posyandu -Salon dan fitness (terletak di lantai dasar)

Bersebelahan dengan sekolah Said Num (SD-SMK) Dekat dengan RS Mitra Kemayoran

Page 28: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 34  

 

Parkir

Parkir

Pos keamanan

Pos Keamanan

Material dan Fisik Bangunan

Bangunan batubata, dinding diplester, bagian dalam di cat dan bagian luar di expose. Plat lantai beton, tidak dilapisi keramik pada bagian luar (koridor), lantai bagian dalam unit dilapisi keramik. Plafond dari beton yang di cat. Tangga dari beton.

Bangunan batu bata yang di cat (interior-ekstrior). Plat lantai beton dilapisi keramik pada bagian luar (koridor) dan dalam. Plafond triplek yang di cat.Tangga dari beton dilapisi keramik.

Jarak Antar Bangunan

Jalan setapak antar bangunan sempit, hanya untuk motor dan pejalan kaki.

Cukup berjauhan, karena dipisahkan oleh tempat parkir kendaraan.

Page 29: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 35  

 

Berikut ini adalah tabel perbandingan karakteristik bangunan Rusun

Tanah Abang dengan Rusun Kemayoran (Tabel 2.)

Poin Pengamatan Tanah Abang Kemayoran Fisik Cukup terawat Terawat Estetika Kurang Cukup Kebersihan Kurang Cukup Material Batubata expose Batubata di cat Pipa Utilitas Tidak tertutup Tertutup Penghijauan Banyak Sedikit Cross ventilasi Tidak terjadi Terjadi Jarak antar bangunan Sempit Lebar Perkerasan Cukup Banyak

Sedangkan perbandingan dari segi kelengkapan fasilitas, yakni:

Kelengkapan Tanah Abang Kemayoran Area parkir Cukup Luas Pos keamanan Ada Ada Tempat ibadah Mushola Mushola Fasilitas lain - Salon, tempat fitness Gedung serba guna Ada Tidak ada Pelayanan kesehatan Puskesmas, posyandu Posyandu, dekat RS Sekolah Said Naum - Lapangan Badminton Badminton Taman Ada Sedikit Penampungan sampah Ada, terbuka Ada, tertutup Pemadam kebakaran Tidak ada Ada Tangga darurat Tidak ada Ada Reservoir air, pompa Ada Pompa Tempat jemuran Ada Ada Kantor pengelola Kantor RW Kantor PPRS Tempat makan Warung, kantin Restaurant, warung Area bermain anak Ada Tidak ada

Tabel 3. Perbandingan fasilitas rusun

Page 30: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 36  

 

Dikaitkan dengan penerapan konsep Hemat Energi, kesimpulan yang

bisa diambil dari data dan analisa diatas antara lain:

• Kondisi tapak berpengaruh dalam hal pencapaian ke tapak, yakni seberapa

besar usaha yang dibutuhkan penghuni untuk sampai ke rusun. Lokasi kedua

rusun yang strategis (dekat jalan raya) dapat mengatasi masalah tersebut.

• Ada usaha untuk memanfaatkan penghawaan dan pencahayaan alami melalui

Bentuk dan Gubahan Massa, namun sayangnya usaha itu kurang berhasil

khususnya pada Rusun Tanah Abang.

• Pencahayaan alami dan penghawaan pada rusun kurang sehingga

membutuhkan pencahayaan dan penghawaan buatan (lampu listrik, AC, kipas

angin, exosfan, dll) khususnya pada Rusun Tanah Abang.

• Penghijauan juga memegang peranan, karena lingkungan yang asri akan

memancing kegiatan komunal di luar ruangan sehingga menghemat

pemakaian energi listrik. Hal ini terjadi pada Rusun Tanah Abang yang

memiliki penghijauan lebih banyak.

• Material bangunan berperan dalam menyerap atau meredam panas. Hal ini

direspon lebih baik oleh bangunan Rusun Kemayoran yang memiliki

finishing relatif lebih baik.

• Jarak antar bangunan dapat menghemat energi dalam hal sirkulasi manusia.

Jarak yang jauh mendorong manusia untuk menggunakan kendaraan di dalam

area sirkulasi (misalnya: motor).

Page 31: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 37  

 

2.3.2 Survey Literatur (Rumah Susun)

A. Rumah Susun Kebon Kacang

Berlokasi di di Kebon Kacang, Jakarta Pusat rumah susun Kebon

Kacang merupakan hunian yang diperuntukkan untuk penghuni

berpenghasilan rendah. Data bangunan ini antara lain:

• Rumah susun 4 lantai di atas tanah seluas 1.82 Ha

• Rumah susun ini terdiri dari 8 blok massa, menampung 600 unit hunian.

• Tipe – tipe unit hunian yang disediakan oleh rumah susun ini adalah :

o Tipe 21 sebanyak 368 unit

o Tipe 36 sebanyak 14 unit

o Tipe 42 sebanyak 152 unit

o Tipe 51 sebanyak 66 unit

• Selain itu juga terdapat unit – unit fasilitas komersial yaitu :

o Kios sebanyak 32 unit

o Warung sebanyak 32 unit

• Penduduk asli setempat yang memang berpenghasilan rendah hanya

menempati sekitar 20% dari rumah susun, lebih banyak penghuni

pendatang, yang penghasilannya lebih tinggi. Hal ini menyebabkan

adanya perombakan unit – unit hunian (penambahan luas) karena

dirasakan tidak cukup luas oleh penghuni pendatang.

Page 32: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 38  

 

• Terdapat beberapa alih fungsi dari unit hunian menjadi kantor, dan dari

unit komersial menjadi hunian.

• Tidak adanya taman dan tempat bermain anak menjadi salah satu masalah

• Jarak antar massa bangunan terlalu dekat, kurang memperhatikan faktor

kenyamanan dan privasi penghuni – penghuni.

• Fasilitas-fasilitas yang disediakan untuk melengkapi rumah susun ini

antara lain :

o Ruang pertemuan

o Sekolah (TK dan SD)

o Parkir motor dan mobil setiap blok

o Tempat pembuangan sampah lingkungan

o Reservoir air bawah tanah

o Gardu listrik dan genset

o Penghijauan / taman dan jalan setapak

o Fasilitas olahraga dan ibadah

Gambar 6. Rusun Kebon Kacang - denah

Page 33: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 39  

 

B. Rumah Susun Benhil 2

• Rumah susun Ben-Hil merupakan rumah susun yang terdiri atas 2 blok

massa identik dengan jumlah lapis 10 lantai.

• Terdiri atas 614 unit hunian dengan tipe 21.

• Fasilitas – fasilitas penunjang yang disediakan pada rumah susun ini:

o MCK umum (Gambar 9.)

o Kios / minimarket / warung (makanan, sembako, laundry, pijat)

o Restoran, Klinik, Sekolah ( TK )

o Ruang pertemuan / serba guna (Gambar 10.)

o Tempat pembuangan sampah (Gambar 11.)

Page 34: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 40  

 

o Fasilitas olahraga/fitness (Gambar 12.)

o Lift barang dan lift orang (Gambar 13.)

o Hidran dan Sprinkler (Gambar 14.)

• Keberadaan rumah susun ini memang diperuntukkan untuk hunian

masyarakat berpenghasilan rendah.

• Ada beberapa unit hunian yang berubah fungsi menjadi kantor.

• Lantai dasar diperuntukkan khusus bagi fasilitas umum/bersama.

• Faktor maintenance kurang diperhatikan, baik dari segi perawatan

bangunan maupun penanganan sampah, sehingga bangunan terkesan

kumuh / tidak higienis sebagai hunian.

• Plumbing / ducting tidak tertata dengan baik, kebocoran di mana – mana,

serta tidak ada plafon penutup yang melindungi pipa – pipa utilitas di area

koridor lantai dasar.

• Pengudaraan dilakukan dengan membuka beberapa titik pada area koridor

sehingga udara di dalam koridor cukup mengalir

Page 35: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 41  

 

• Ukuran koridor cukup lebar sehingga meningkatkan pengaliran udara dan

kenyamanan pengguna bangunan / penghuni.

          

Gambar 14. Denah tipikal dan unit hunian tipe 21

2.3.3 Survey Lapangan (Pasar Serpong)

Umum dikenal oleh masyarakat setempat dengan nama Pasar Modern

BSD, pasar ini terletak di dalam BSD City, Banten, Tangerang. Awalnya

berbentuk pasar tradisional, namun melalui campur tangan develepor maka

pasar ini dikembangkan ke arah pasar modern.

Pasar Serpong ini merupakan segelintir dari pasar tradisional yang

kemudian berkembang menjadi pasar modern. Dikatakan pasar modern

karena terdapat beberapa perbedaan dengan pasar tradisional, baik dari segi

pengelolaan pasar juga dalam pengelolaan bangunan dan ruang.

Page 36: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 42  

 

Perbedaan sudah tampak dari pintu masuk yang dibentuk sedemikian

rupa, sehingga tampak eye-catching, sepintas mirip dengan pintu gerbang

karnaval.

Foto 10. Pintu masuk Pasar Serpong

Yang juga sangat berbeda dari pasar tradisional kebanyakan adalah

pengelompokan barang dagangan yang sangat rapi, mirip dengan keadaan

di supermarket. Papan-papan penunjuk (sign-board) berisi keterangan

produk yang dijual di setiap blok tampak menghiasi langit-langit pasar.

Keadaan di dalam pasar juga jauh dari kesan kumuh karena barang

dagangan tertata dengan rapi di setiap lapak. Lapak yang dimaksud terbuat

dari batu bata yang dilapis keramik lengkap dengan floor drain. Lantai

pejalan kaki juga dilapisi dengan keramik, sehingga tidak ada istilah becek

atau genangan air dimana-mana.

Foto 11. Sign-board di dalam pasar Foto 12. Suasana dalam pasar

Page 37: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 43  

 

Foto 13. Floor drain untuk lapak yang menjual produk basah

Selain lapak-lapak yang menjual bahan pangan, ada juga kios-kios

yang menjual produk rumah tangga seperti: pakaian, sapu, plastik, dll.

Letak kios ini dipisahkan dengan lapak yang berada di tengah bangunan.

Banyak juga penjual makanan yang berjualan di area ini, karena suasanya

yang terkesan bersih dan higienis.

Foto 14. Suasana dalam kios Foto 16. Kios makanan

Keterangan:

1. Area Lapak Basah

2. Area Lapak Kering

3. Kios-kios (mini shop)

4. Area Parkir

5. Pintu Masuk/Keluar Foto 15. Denah Pasar Serpong

3

1  2 

4

5

Page 38: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 44  

 

Perencanaan bangunan ini tampaknya juga memperhatikan segi

pencahayaan dan pengudaraan alami. Tampak dari denah, sistem

pengudaraan mengandalkan bukaan dari ke-empat penjuru, ditandai dengan

pintu masuk disetiap sisinya. Selain itu, posisi lapak yang ada di tengah

bangunan, memiliki plafon yang lebih tinggi dibandingkan dengan kios-

kios di sekelilingnya, sehingga udara bisa mengalir leluasa.

Tidak hanya udara, cahaya matahari juga dapat merambat masuk

sehingga tidak membutuhkan pencahayaan buatan sama sekali. Atap yang

menggunakan rangka baja I, juga dilapisi dengan aluminium foil sehingga

dapat meredam panas.

Foto 17. Pemanfaatan pencahayaan alami

Foto 18. Permainan tinggi rendah plafon

Page 39: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 45  

 

Selain itu, dari segi pengelolaan pasar ini juga memiliki kantor

pengelola. Fungsinya adalah untuk mengatur tata-tertib di pasar, sekaligus

mengelola kebersihan pasar. Pasar ini buka sampai tengah hari, sehingga

pada siang hari suasana tampak lenggang dan petugas kebersihan mulai

bekerja.

Terdapat juga bak penampungan sampah di sisi Selatan bangunan

yang pengelolaanya diatur oleh pengelola pasar. Menjelang sore hingga

malam hari, kios-kios yang menjual makanan mulai meramaikan suasana

sehingga tampak seperti pasar malam.

Foto 19. Suasana di dalam kantor pengelola Foto 20. Tata tertib pasar

Foto 21. Suasana pasar menjelang siang Foto 22. Bak penampungan sampah

Page 40: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 46  

 

2.3.4 Survey Literatur (Pasar Sinpasa)

Untuk survey literatur, lokasi yang diambil adalah Pasar Sinpasa yang

terletak di wilayah Perumahan Gading Serpong, pasar ini lokasinya

berdektan dengan Summarecon Mall Serpong (SMS) yang juga dibangun

oleh PT Summarecon Agung Tbk.

Ukuran pasar ini lebih kecil dibandingkan dengan pasar modern BSD,

berbentuk bujur sangkar, lokasi pasar berada di tengah bangunan sedangkan

bagiian luarnya dipenuhi dengan kios-kios makanan.

Walau luas bangunannya lebih kecil, namun area parkirnya lebih

besar. Hal ini dikarenakan letaknya yang berdekatan dengan Food Salsa

City, suatu area wisata kuliner di daerah Serpong sehingga diharapkan

dapat menarik banyak pengunjung.

Sepeti pada pasar modern sejenis, pengelompokan produk dagangan

menjadi yang utama. Selain tertata apik dan rapi, penggunaan material juga

menjadi perhatian pengembang. Hal ini tampak dari dominasi besi baja dan

stainless-steel pada struktur pasar.

Gambar 15. Dominasi besi baja pada struktur

Page 41: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 47  

 

Menggunakan konsep terbuka, pasar ini juga memanfaatkan

pencahayaan dan pengudaraan alami untuk menghemat biaya operasional.

Masih ditambah lagi dengan lapak dan lantai yang semuanya dilapisi

keramik. Semuaya memberikan kesan bersih, rapi, dan higienis, sehingga

mendatangkan kenyaman bagi mereka yang berbelanja.

 

Gambar 16. Suasana dalam pasar

Gambar 17. Lapak dan kios di dalam pasar

Dari hasil survey literatur dan lapangan terhadap pasar Serpong

maupun pasar Sinpasa, maka dapat ditarik beberapa perbandingan:

Poin Pengamatan Pasar Serpong (BSD) Pasar Sinpasa Fisik Terawat Terawat Estetika Modern Modern Kebersihan Baik dan terorganisir Baik Material Keramik, besi baja Keramik, besi baja Pengelolaan Baik Baik

Page 42: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 48  

 

Penghijauan Cukup Banyak Cross ventilasi Terjadi Terjadi Pencahayaan Baik Baik Sirkulasi manusia Cukup luas Lenggang Area Parkir Memadai Sangat memadai

Dapat disimpulkan bahwa kedua pasar modern ini tadinya beranjak

dari pasar tradisional. Pasar tradisional yang sudah ada, dikembangkan

muncul suatu bentuk baru dengan tetap memperthankan ke-khasan dari

pasar tradisional itu.

Dengan demikian poin-poin yang didapat dari hasil survey kedua

pasar diatas dapat menjadi pertimbangan untuk perencanaan berikutnya

mengingat dalam perencanaan proyek ini, target yang ingin dicapai adalah

membangun pasar modern yang jauh dari kesan kumuh, namun dengan

penerapan konsep hemat energi agar dapat menekan biaya operasional,

sehingga dapat dimnfaatkan oleh masyarakat menegah-bawah yang tinggal

di dalam rusun.

2.3.5 Survey Sosial-Manusia

Survey ini dimaksudkan sebagai masukan tambahan yang dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam tugas perencanaan rumah

susun dan pasar. Yang menjadi dasar dari survey ini adalah pendapat, opini,

Tabel 4. Perbandingan hasil pengamatan pasar

Page 43: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 49  

 

maupun masukan dari warga sekitar, penghuni rusun, pedagang lapak,

ataupun pengelola yang ada di lokasi survey.

Masukan ini dapat berguna mengingat apa yang disampaikan oleh

responden umumnya berkaitan langsung dengan permasalahan yang

memang dialami sendiri oleh mereka di lapangan. Karena itu keabsahan

data hasil survey ini menjadi relatif sifatnya.

Terkait dengan rumah susun, umumnya responden menyambut positif

konsep Hemat Energi yang akan digunakan. Karena berasal dari golongan

menengah bawah, konsep Hemat Energi bagi mereka identik dengan

penghematan biaya yang memang sangat mereka harapkan. Namun

permasalahan muncul dalam prakteknya, karena mereka tidak terbiasa

dengan penggunaan teknologi canggih semacam tenaga solar, lampu hemat

energi, dan lain sebagainya.

Yang mereka tahu adalah bagaimana menggunakan energi seminim

mungkin, misalnya dalam hal pemakaian lampu, pendingin, alat-alat listrik,

dll. Karena itu yang mereka harapkan pada dasarnya tidak lebih dari sebuah

hunian yang mampu meminimalisir penggunaan energi tersebut.

Terkait dengan perencanaan pasar dengan konsep modern, para

pedagang memberikan respon positif terhadap konsep modern dalam

bentuk bangunan dan pengelolaan. Namun mereka juga masih ingin

Page 44: BAB 2 TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-2-0049… ·  · 2011-05-27contoh-contoh pasar. (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia

Tugas Akhir | 50  

 

mempertahankan cirri khas pasar tradisional, misalnya dalam hal tawar

menawar, tatap muka langsung pembeli dan penjual, dan hal semacam itu.

Masalah lain bagi mereka adalah biaya sewa yang umumnya naik

mengikuti perubahan model pasar dari tradisional ke modern. Hal ini yang

paling mereka cemaskan, karena takut tidak mampu mengimbangi

penjualan. Karena itu konsep pasar modern bagi mereka juga sebaiknya

tidak dibuat terlalu mewah (ber-AC misalnya) karena hal itu justru akan

membebani biaya sewa mereka.

Terkait dengan konsep Mixed Use Building, yakni menggabungkan

fungsi rumah susun dan pasar, yang menjadi masalah adalah pasar ini lantas

kemudian jadi tidak berkembang. Sebagaimana yang dikeluhkan oleh

penghuni sekaligus pemilik lapak di sana, umumnya para pembeli berasal

dari dalam lingkungan rusun tersebut.

Pembeli dari luar sangat jarang didapati, mengingat lokasi pasar yang

terletak jauh di dalam pemukiman. Belum lagi transportasi dan akses jalan

yang tidak mendukung. Mengharapkan pembeli dari sesama penghuni

rusun, tentu tidak banyak keuntungan yang bisa mereka dapatkan.

Dari hasil survey semacam ini, kiranya nanti bisa didapatkan

perancangan rumah susun dan pasar yang tidak hanya memenuhi kaidah

arsitektural, namun juga sesuai dengan realita masyarakat penggunanya.