Bab-2-PDG

34
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013 Page 2 BAB II SISTEM PENDIDIKAN A. Pengertian 1. Kompetensi 1.1 Batasan dan Elemen Kompetensi Standar memberikan pengertian sebagai pernyataan eksplisit tentang kualitas minimal yang diharapkan. Definisi kompetensi menurut Chambers (1993) yang dipakai oleh institusi pendidikan profesi dokter gigi di berbagai Negara dunia adalah “Perilaku yang diharapkan dari dokter gigi yang baru memulai praktik. Perilaku ini meliputi penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai sebagai respon terpadu terhadap berbagai tuntutan yang dihadapi dalam praktik” (Behavior expected of the beginning practitioner. This behavior incorporates understanding, skill, and values in an integrated response to the full range requirements presented in practice) Adapun definisi menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kompetensi adalah seperangkat kemampuan untuk dapat bertindak cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang untuk dapat dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang tertentu. Standar Kompetensi bagi penyelenggaraan pendidikan kedokteran gigi mengandung pengertian sebagai kriteria minimal yang harus dicapai oleh setiap lulusan institusi pendidikan dokter gigi di Indonesia agar para lulusannya dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan mutu yang hampir sama. 1.2 Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia Konsep penyusunan standar kompetensi adalah kesepakatan bersama dari berbagai pihak terkait yaitu AFDOKGI, Kolegium dokter gigi, PDGI, ARSGMP, Depkes dan Depdiknas. Setelah dicapai

description

Bab-2-PDG

Transcript of Bab-2-PDG

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 2

    BAB II

    SISTEM PENDIDIKAN

    A. Pengertian

    1. Kompetensi

    1.1 Batasan dan Elemen Kompetensi

    Standar memberikan pengertian sebagai pernyataan eksplisit

    tentang kualitas minimal yang diharapkan. Definisi kompetensi

    menurut Chambers (1993) yang dipakai oleh institusi pendidikan

    profesi dokter gigi di berbagai Negara dunia adalah Perilaku yang

    diharapkan dari dokter gigi yang baru memulai praktik. Perilaku ini

    meliputi penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai

    sebagai respon terpadu terhadap berbagai tuntutan yang dihadapi

    dalam praktik (Behavior expected of the beginning practitioner. This

    behavior incorporates understanding, skill, and values in an

    integrated response to the full range requirements presented in

    practice)

    Adapun definisi menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

    kompetensi adalah seperangkat kemampuan untuk dapat bertindak

    cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang untuk

    dapat dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan

    tugas-tugas di bidang tertentu.

    Standar Kompetensi bagi penyelenggaraan pendidikan kedokteran

    gigi mengandung pengertian sebagai kriteria minimal yang harus

    dicapai oleh setiap lulusan institusi pendidikan dokter gigi di

    Indonesia agar para lulusannya dapat memberikan pelayanan

    kepada masyarakat dengan mutu yang hampir sama.

    1.2 Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia

    Konsep penyusunan standar kompetensi adalah kesepakatan

    bersama dari berbagai pihak terkait yaitu AFDOKGI, Kolegium dokter

    gigi, PDGI, ARSGMP, Depkes dan Depdiknas. Setelah dicapai

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 3

    kesepakatan bersama antara berbagai pihak tersebut, Standar

    Kompetensi ini disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia.

    Kompetensi Dokter Gigi Indonesia terdiri dari Domain, Kompetensi

    Utama, dan Kompetensi Penunjang.

    Domain:

    Merupakan kelompok/kawasan/kategori/area kepentingan atau

    kebutuhan bagi dokter gigi dalam menjalankan aktivitas professional

    dan tanggung jawabnya kepada masyarakat. Fungsinya untuk

    membimbing penyusunan kurikulum ke arah pembelajaran terpadu

    agar terhindar dari penyusunan kurikulum yang mencerminkan

    departmental/context/discipline based.

    Kompetensi Utama:

    Merupakan uraian kegiatan yang berkaitan dengan domain.

    Memperlihatkan kemampuan untuk melakukan atau menyiapkan

    kegiatan tertentu yang bersifat kompleks/komprehensif dalam

    melayani masyarakat kelak, fungsinya untuk membantu menjabarkan

    berbagi kompetensi khusus/ spesifik saat kegiatan yang bersifat

    kompleks/ komprehensif dilakukan.

    Kompetensi Penunjang:

    Merupakan uraian berbagai kompetensi sebagai kompetensi utama

    yang diperlukan agar tercapainya kompetensi utama. Terminologi

    lain untuk kompetensi penunjang ini adalah pernyataan-pernyataan

    kompetensi, yang dalam rumusannya harus menyatakan juga secara

    jelas tingkat kompetensi yang ingin dicapai.

    Kemampuan Dasar (foundational abilities)

    Untuk mencapai kompetensi penunjang dan kompetensi utama,

    diperlukan kemampuan yang didapat dari Basic Medical Science,

    Basic Dental Science, dan Basic Sciences and Behavioral Sciences

    (Mata Kuliah Dasar Umum [MKDU]). Kemampuan dasar ini juga

    harus meliputi pengetahuan, keterampilan dan perilaku sesuai

    kebutuhan.

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 4

    Tingkat kompetensi ditentukan dengan memanfaatkan Ranah

    Taxonomy yang telah dikenal dan dipakai di dunia pendidikan secara

    terintegrasi, yaitu Cognitif (C), Psikomotorik (P) dan Afektif (A). Batas

    minimal tingkat kompetensi ditentukan berkisar pada tingkat Cognitif

    1 s/d 4, Psikomotorik 1 s/d 5 dan Afektif 1 s/d 4.

    Ranah Kompetensi yang yang digunakan sebagi pedoman adalah

    sebagai berikut:

    PROSES KOGNITIF MENURUT TAKSONOMI BLOOM (REVISI) (ANDERSON & KRATHWOHL, 2001)

    LEVEL KATEGORI PROSES KOGNITIF DESKRIPSI HASIL

    C1 MENGINGAT (REMEMBERING)

    MENGINGAT KEMBALI INFORMASI ATAU PENGETAHUAN DARI INGATAN JANGKA PANJANG

    MAMPU MENGENALI, MENGINGAT

    C2 MEMAHAMI (UNDERSTANDING)

    MEMAHAMI ARTI DARI PESAN YANG DIINSTRUKSIKAN SECARA LISAN, TERTULIS MAUPUN KOMUNIKASI GRAFIS;

    MENJELASKAN IDE-IDE ATAUPUN KONSEP

    MAMPU MENGARTIKAN, MEMBERI CONTOH,

    MENGKLASIFIKASIKAN, MENARIK KESIMPULAN,

    MERUJUK, MEMBANDINGKAN,

    MENJELASKAN

    C3 MENGAPLIKASIKAN (APPLYING)

    MELAKUKAN SUATU PROSEDUR ATAU KEGIATAN DALAM SUATU KONDISI TERTENTU DENGAN

    MENGGUNAKAN INFORMASI ATAU PENGETAHUAN DARI

    PENGALAMAN ATAU SITUASI LAIN YANG SERUPA

    MAMPU MELAKUKAN, MENGIMPLEMENTASIKAN

    TEORI, MEMILIH, MENDEMONSTRASIKAN

    C4 MENGANALISA (ANALYZING)

    MEMBAGI SUATU MATERI MENJADI BAGIAN-BAGIAN TERTENTU DAN MENENTUKAN BAGAIMANA TIAP-TIAP

    BAGIAN TERSEBUT SALING BERKAITAN SATU SAMA LAIN

    DAN KAITANNYA DENGAN STRUKTUR MATERI SECARA

    KESELURUHAN; MEMECAH BELAH INFORMASI YANG DI DAPAT UNTUK MENGEKSPLORASI PEMAHAMAN DAN

    KETERKAITAN ANTAR INFORMASI TERSEBUT

    MAMPU MEMBEDAKAN ATAU

    MENDIFERENSIASIKAN, MENGORGANISASI ATAU

    MENYUSUN SECARA

    SISTEMATIS

    C5 MENGEVALUASI (EVALUATING)

    MEMBUAT SUATU PENILAIAN BERDASAR KRITERIA DAN STANDART; MENJUSTIFIKASI SUATU KEPUTUSAN ATAU

    SUATU TINDAKAN

    MAMPU MENILAI KEMBALI, MENGKRITIK

    C6 MEMBUAT (CREATING)

    MENGUMPULKAN SEMUA ELEMEN MENJADI SATU KESATUAN YANG UTUH DAN KOHEREN; MENYUSUN KEMBALI ELEMEN-ELEMEN KE DALAM SUATU POLA

    ATAU STRUKTUR; MENGHASILKAN IDE-IDE BARU ATAU PRODUK ATAUPUN CARA PANDANG LAIN DALAM

    MENYIKAPI SESUATU

    MAMPU MEMBUAT PERENCANAAN,

    MENGHASILKAN SUATU IDE

    ATAU KONSEP

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 5

    PROSES AFEKTIF MENURUT TAKSONOMI BLOOM (REVISI) (ANDERSON & KRATHWOHL, 2001)

    LEVEL KATEGORI PROSES AFEKTIF DESKRIPSI HASIL

    A1 MENERIMA DAN MEMUSATKAN

    PERHATIAN (RECEIVING/ATTENDING)

    KESADARAN DAN KEMAUAN UNTUK MENERIMA DAN

    MEMUSATKAN PERHATIAN/FOKUS DALAM SUATU KONDISI ATAU

    PERMASALAHAN

    MAMPU BERTANYA, MEMILIH, MENDESKRIPSIKAN, MENGIKUTI ARAHAN,

    MEMBERIKAN ARAHAN, MENGIDENTIFIKASI, MEMBERIKAN UMPAN BALIK

    A2 MERESPON (RESPONDING)

    KESADARAN UNTUK MERESPON SECARA BAIK SUATU KONDISI ATAU

    MASALAH

    MAMPU MENJAWAB, MENGARTIKULASIKAN, MEMBANTU, MENGKOMUNIKASIKAN, MENDISKUSIKAN, MENGEKSPRESIKAN,

    MEMBERIKAN SALAM, MENDENGARKAN, MEMPRESENTASIKAN, MEMBACA,

    MELAPORKAN, MENYAMPAIKAN KEMBALI SUATU INFORMASI, MEMVERIFIKASI,

    MENULIS DAN MEMBUAT SUATU

    KESIMPULAN

    A3 MENILAI (VALUING)

    BERKOMITMEN, MENERIMA DAN MEMILIH NILAI-NILAI TERTENTU YANG SESUAI DENGAN DIRINYA

    MAMPU MENYELESAIKAN PERMASALAHAN, MEMBANTU, BEKERJA SAMA, MENGAMBIL

    KEPUTUSAN, MENENTUKAN, MENJABARKAN, INISIATIF, MENGAJAK, MENJUSTIFIKASI,

    BERPARTISIPASI AKTIF, MEMBERIKAN USULAN, MEMPERTANYAKAN, MENELITI DAN MEMILAH-MILAH INFORMASI, BERBAGI DAN

    BELAJAR SECARA MANDIRI

    A4 MENGORGANISASI (ORGANIZATION)

    KONSEPTUALISASI NILAI-NILAI DAN PENGORGANISASIAN NILAI-NILAI TERSEBUT SECARA SISTEMATIS

    MAMPU MENAMBAH, MERUBAH, MENGATUR, MENGKOMBINASIKAN,

    MEMBANDINGKAN, MELAKUKAN PEMBELAAN, MENAMPUNG,

    MEMFORMULASIKAN, MENGINTEGRASIKAN, MEMOFIFIKASI, MENENTUKAN PRIORITAS,

    MENGORGANISASI

    A5 KARAKTERISASI NILAI (CHARACTERIZATION BY

    A VALUE OR VALUE

    COMPLEX)

    KARAKTERISASI NILAI-NILAI DALAM DIRI

    MAMPU BERTINDAK, MEWAKILI, BERKOLABORASI, MENDISKRIMINASI,

    MENAMPILKAN, MEMFASILITASI, MENGIMPLEMENTASIKAN, MEMPENGARUHI,

    BERINTERAKSI, MEMIMPIN, MELAKUKAN, MEMPRAKTEKKAN, MENGHASILKAN,

    MEREVISI DAN MELAYANI

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 6

    PROSES PSIKOMOTOR MENURUT SEGITIGA KETRAMPILAN MILLER (MILLER, 1990)

    LEVEL KATEGORI DESKRIPSI HASIL

    P1 TEORI (KNOWS WHAT)

    MAHASISWA MEMAHAMI PENGETAHUAN ATAU KOMPETENSI APA YANG HARUS DIKUASAI AGAR DAPAT MELAKUKAN SUATU TINDAKAN

    P2 CARA (KNOWS HOW)

    MAHASISWA MENGETAHUI BAGAIMANA CARA MENGGUNAKAN ATAU MENGIMPLEMENTASIKAN PENGETAHUAN YANG DIMILIKINYA DALAM MELAKUKAN

    SUATU TINDAKAN

    P3 SIMULASI (SHOWS HOW)

    MAHASISWA MAMPU MENUNJUKKAN BAHWA IA DAPAT MELAKUKAN TINDAKAN DALAM SUATU LINGKUNGAN SIMULASI DENGAN BERDASARKAN

    PENGETAHUAN/TEORI YANG DIPAHAMINYA; MENDEMONSTRASIKAN KETRAMPILAN YANG DIMILIKINYA DALAM SUATU SIMULASI

    P4 MELAKUKAN (DOES)

    MAHASISWA MAMPU MELAKUKAN DAN MENGIMPLEMENTASIKAN KETRAMPILAN YANG DIMILIKINYA DALAM SITUASI KESEHARIAN YANG SEDERHANA

    P5 PENGUASAAN KETRAMPILAN (MASTERY)

    MAHASISWA MENGUASAI KOMPETENSI DAN MAMPU MELAKUKAN KETRAMPILANNYA DALAM SITUASI KESEHARIAN YANG KOMPLEKS

    Adapun rincian Kompetensi Dokter Gigi Indonesia adalah sebagai

    berikut:

    Domain I: Profesionalisme

    Melakukan praktik di bidang kedokteran gigi sesuai dengan keahlian,

    tanggung jawab, kesejawatan, etika dan hukum yang relevan.

    Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang

    a. Etik dan Jurisprudensi (C3, P5, A4)

    (1) Menerapkan etika

    kedokteran gigi

    serta hukum yang

    berkaitan dengan

    praktik kedokteran

    gigi secara

    professional

    1) Menerapkan etika kedokteran gigi

    secara profesional (C3, P3, A4)

    2) Menjaga kerahasiaan profesi dalam

    hubungannya dengan teman sejawat,

    staf dan pasien (C3, P3, A3)

    3) Membedakan hak dan kewajiban

    dokter dan pasien (C3, P3, A4)

    (2) Melakukan

    pelayanan

    kesehatan gigi dan

    mulut sesuai

    dengan kode etik

    1) Memberikan pelayanan kedokteran gigi

    yang manusiawi dan komprehensif

    (C3, P5, A3)

    2) Menjaga hubungan terbuka dan jujur

    serta saling menghargai dengan

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 7

    pasien, pendamping pasien dan

    sejawat (C3, P3, A3)

    3) Memperkirakan keterbatasan

    kemampuan diri untuk kepentingan

    rujukan (C3, P3, A4)

    (3) Memahami

    masalah-masalah

    yang berhubungan

    dengan hukum

    yang berkaitan

    dengan praktik

    kedokteran gigi

    1) Membedakan tanggung jawab

    administrative,pelanggaran etik, disiplin

    dan hukum yang diberlakukan bagi

    profesi Kedokteran Gigi berdasarkan

    ketentuan hukum yang berlaku (C2,

    P1, A1)

    2) Memahami peraturan dan perundang-

    undangan yang berkaitan dengan

    praktik kedokteran gigi di Indonesia (C2,

    P2, A2)

    3) Mengetahui pemanfaatan jalur

    organisasi profesi (C1, P2, A2)

    b. Analisis Informasi Kesehatan Secara Kritis, Ilmiah dan

    Efektif (C4, P3, A3)

    (1) Menganalisa

    secara kritis

    kesahihan

    informasi

    1) Menggunakan teknologi ilmiah mutakhir

    untuk mencari informasi yang sahih

    secara professional dari berbagai

    sumber (C3, P3, A3)

    2) Menggunakan teknologi ilmiah mutakhir

    untuk menilai infromasi yang sahih

    secara professional dari berbagai

    sumber (C3, P3, A3)

    (2) Mengelola

    informasi

    kesehatan secara

    ilmiah, efektif,

    sistematis dan

    komprehensif

    1) Menyusun karya ilmiah sesuai dengan

    konesp, teori, dan kaidah penulisan

    ilmiah (C3, P3, A3)

    2) Menyajikan karya ilmiah kesehatan

    seara lisan dan tertulis (C3, P3, A3)

    (3) Berfikir kritis dan

    alternative dalam

    mengambil

    keputusan

    1) Menyusun pemecahan masalah

    berdasarkan prioritas(C3, P3, A3)

    2) Menilai kualitas produk dan teknologi

    kedokteran gigi (C4, P3, A3)

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 8

    (4) Menggunakan

    pendekatan

    evidence based

    dentistry dalam

    pengelolaan

    kesehatan gigi dan

    mulut

    1) Menapis sumber rujukan yang sahih

    untuk kepentingan peningkatan kualitas

    pelayanan kesehatan gigi dan mulut

    (C3, P3, A3)

    2) Menggunakan informasi kesehatan

    secara professional untuk kepentingan

    peningkatan kualitas pelayanan

    kesehatan gigi dan mulut (C3, P3, A3)

    c. Komunikasi (C3, P3, A3)

    (1) Melakukan

    komunikasi,

    informasi, dan

    edukasi secara

    efektif dan

    bertanggung

    jawab baik secara

    lisan maupun

    tertulis dengan

    pasien keluarga

    atau pendamping

    pasien serta

    masyarakat,

    teman sejawat dan

    profesi kesehatan

    lain yang terkait

    1) Berdialog dengan pasien dalam

    kedudukan yang setara (C3, P3, A3)

    2) Bersikap empati terhadap pasien akan

    keluhan kesehatan gigi dan mulut yang

    mereka kemukakan (C3, P3, A3)

    3) Menuliskan surat rujukan pasien kepada

    sejawat dan atau penyelengara

    kesehatan lain jika diperlukan sesuai

    dengan standar prosedur operasional

    yang berlaku (C3, P3, A3)

    4) Berdialog dengan teman sejawat,

    praktisi kesehatan dan praktisi lain

    terkait (C3, P3, A3)

    d. Hubungan Sosio Kultural dalam Bidang Kesehatan Gigi dan

    Mulut (C3, P3, A3)

    (1) Mengelola dan

    menghargai

    pasien dengan

    keanekaragaman

    social, ekonomi,

    budaya, agama

    dan ras melalui

    kerjasama dengan

    pasien dan

    berbagai pihak

    1) Memahami adanya keanekaragaman

    social ekonimi, budaya, agama dan ras

    berdasarkan asal-usul pasien (C2, P2,

    A2)

    2) Memperlakukan pasien secara

    manusiawi tanpa membeda-bedakan

    satu sama lainnya (C3, P3, A3)

    3) Berkerja sama dengan berbagai pihak

    terkait untuk menunjang peningkatan

    kesehatan gigi dan mulut (C2, P3, A3)

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 9

    terkait untuk

    menunjang

    palayanan

    kesehatan gigi dan

    mulut yang

    bermutu

    Domain II: Penguasaan Ilmu Pengetahuan Kedokteran Dan

    Kedokteran Gigi

    Memahami ilmu kedokteran dasar dan klinik, kedokteran gigi dasar

    dan klinik yang relevan sebagai dasar profesionalisme serta

    pengembangan ilmu kedokteran gigi.

    Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang

    e. Ilmu Kedokteran Dasar (C3, P3, A4)

    (1) Mengintegrasikan

    ilmu pengetahuan

    biomedik yang

    relevan sebagai

    sumber keilmuan

    dan berbagai data

    penunjang untuk

    diagnosis dan

    tindakan medic

    kedokteran gigi

    1) Mengintegrasikan ilmu biomedik yang

    relevan dengan bidang kedokteran gigi

    untuk menegakkan diagnosis,

    menetapkan prognosis dan

    merencanakan tindakan medic

    kedokteran gigi (C3, P3, A4)

    2) Menghubungkan morfologi

    makroskopis, mikroskospis dan

    topografi organ, jaringan penyusun

    system tubuh manusia secara terpadu ,

    sebagai landasan pengetahuan untuk

    diagnosis, prognosis dan

    merencanakan tindakan medic

    kedokteran gigi (C3, P3, A3)

    3) Memahami proses tumbuh kembang

    dentokraniofasial prenatal dan

    pascanatal (C2, P3, A3)

    4) Memahami proses penyakit/kelainan

    yang meliputi infeksi dan non infeksi

    (C2, P2, A3)

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 10

    5) Memahami prinsip sterilisasi, desinfeksi

    dan asepsis (C2, P3, A3)

    6) Memahami obat-obat yang digunakan

    untuk penyakit gigi dan mulut , termasuk

    efek samping dan interaksinya (C2, P3,

    A4)

    7) Memahami penggunaan dan bahaya

    sinar X (C2, P3, A4)

    f. Ilmu Kedokteran Klinik (C4, P3, A4)

    (1) Memahami ilmu

    kedokteran klinik

    yang relevan

    sebagai

    pertimbangan

    dalam melakukan

    perawatan gigi

    dan mulut pada

    pasien medic

    kompromis

    1) Menghubungkan tatalaksana

    kedokteran klinik untuk mengembalikan

    fungsi optimal system stomatognati

    (C4, P3, A4)

    2) Memahami kelainan/penyakit sistemik

    yang mermanifestasi di rongga mulut

    pada pasien medic kompromis (C2,

    P3, A4)

    3) Memahami cara pengelolaan pasien

    dengan kelainan / penyakit sistemik

    yang bermanifestasi di rongga mulut

    pada pasien terkompromis secara

    holistic dan komprehensif (C2, P2,A2)

    4) Memahami cara merujuk pasien medic

    kompromis secara profesional (C2,

    P3,A4)

    g. Ilmu Kedokteran Gigi Dasar (C4, P4, A4)

    (1) Memahami prinsip

    ilmu kedokteran

    gigi dasar

    mencakup :

    Biologi Oral, Bio

    Material dan

    Teknologi

    Kedokteran Gigi

    untuk menunjang

    ketrampilan

    preklinik dan klinik

    1) Memahami ilmu-ilmu kedokteran gigi

    dasar untuk pengembangan ilmu

    kedokteran gigi dasar dan klinik (C2,

    P4, A4)

    2) Menganalisis hasil penelitian

    kedokteran gigi dasar yang berkaitan

    dengan kasus medic dental dan disiplin

    ilmu lain yang terkait (C4, P3, A4)

    3) Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi

    dasar untuk menunjang keterampilan

    preklinik dan klinik serta penelitian

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 11

    serta penelitian

    bidang kedokteran

    gigi

    bidang kedeokteran gigi meliputi :

    Biologi Oral, Biomaterial Kedokteran

    Gigi, Radiologi Kedokteran Gigi (C2, P3,

    A4)

    4) Merencanakan material kedokteran gigi

    yang akan digunakan dalam tindakan

    rekonstruksi untuk mengembalikan

    fungsi stomatognati yang optimal (C4,

    P3, A4)

    5) Menginterprestasikan hasil pemeriksaan

    laboratories dan radiografi intra oral dan

    ekstra oral untuk diagnosis kelainan dan

    penyakit pada system stomatognati (C2,

    P3, A4)

    h. Ilmu Kedokteran Gigi Klinik (C4, P3, A4)

    (1) Memahami prinsip

    ilmu kedokteran

    gigi klinik sebagai

    dasar untuk

    melakukan

    pelayanan klinis

    kesehatan gigi dan

    mulut yang efektif

    dan efesien

    1) Memahami prinsip pelayanan klinis

    kesehatan gigi dan mulut yang meliputi

    tindakan promotif, preventif kuratif, dan

    rehabilitatif (C2, P3, A4)

    2) Menghubungkan berbagai tatalaksana

    kedokteran gigi klinik untuk membantu

    dalam memberikan pelayanan

    kesehatan gigi dan mulut dalam

    mengembalikan fungsi optimal system

    stomatognatik (C4, P3, A4)

    Domain III: Pemeriksaan Fisik Secara Umum dan Sistem

    Stomatognatik

    Melakukan pemeriksaan, mendiagnosis dan menyusun rencana

    perawatan untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang prima

    melalui tindakan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 12

    Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang

    i. Pemeriksaan Pasien (C4, P3, A4)

    (1) Melakukan

    pemeriksaan fisik

    secara umum dan

    system

    stomatognatik

    dengan mencatat

    informasi klinis,

    laboratoris,

    radiologis,

    psikologis dan

    social guna

    mengevaluasi

    kondisi medic

    pasien

    1) Mengidentifikasi keluhan utama

    penyakit atau gangguan system

    stomatognatik (C1, P2, A2)

    2) Menerapkan pemerikasaan

    komprehensif system stomatognatik

    dengan memperlihatkan kondisi umum

    (C3, P3, A4)

    3) Menentukan pemerikasaan penunjang

    laboratories yang dibutuhkan (C4, P4,

    A4)

    4) Menginterprestasikan hasil pemeriksaan

    laboratoris (C4, P3, A3)

    5) Menentukan pemeriksaan penunjang

    radiologi intra oral dan ekstra oral yang

    dibutuhkan (C4, P4, A4)

    6) Menghasilkan radiograf dengan alat foto

    sinar X intra oral (C3, P3, A3)

    7) Menginterprestasikan hasil pemeriksaan

    radiologi intra oral dan ekstra oral

    secara umum (C4, P3, A3)

    8) Menganalisis kondisi fisik, psikologis

    dan social melalui pemeriksaan klinis

    (C4, P3, A3)

    (2) Mengenal dan

    mengelola perilaku

    pasien secara

    professional

    1) Mengidentifikasi keluhan utama

    penyakit atau gangguan system

    stomatognatik (C1, P2, A2)

    2) Menerapkan pemerikasaan

    komprehensif system stomatognatik

    dengan memperlihatkan kondisi umum

    (C3, P3, A4)

    3) Menentukan pemerikasaan penunjang

    laboratories yang dibutuhkan (C4, P4,

    A4)

    4) Menginterprestasikan hasil pemeriksaan

    laboratoris (C4, P3, A3)

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 13

    5) Menentukan pemeriksaan penunjang

    radiologi intra oral dan ekstra oral yang

    dibutuhkan (C4, P4, A4)

    6) Menghasilkan radiograf dengan alat foto

    sinar X intra oral (C3, P3, A3)

    7) Menginterprestasikan hasil pemeriksaan

    radiologi intra oral dan ekstra oral

    secara umum (C4, P3, A3)

    8) Menganalisis kondisi fisik, psikologis

    dan social melalui pemeriksaan klinis

    (C4, P3, A3)

    (3) Menggunakan

    rekam medic

    sebagai acuan

    dasar dalam

    melaksanakan

    perawatan gigi

    dan mulut

    1) Membuat rekam medic secara akurat

    dan komprehensif (C1, P3, A4)

    2) Mengelola rekam medic sebagai

    dokumen legal dengan baik (C3, P3,

    A4)

    3) Merencanakan perawatan medic

    kedokteran gigi berdasarkan catatan

    medic yang tertulis pada rekam medic

    (C3, P3, A4)

    j. Diagnosis (C4, P4, A4)

    (1) Menegakkan

    diagnosis dan

    menetapkan

    prognosis

    penyakit/kelainan

    gigi dan mulut

    melalui

    interprestasi,

    analisis dan

    sintesis hasil

    pemeriksaan

    pasien

    1) Menegakkan diagnosis sementara

    dan diagnosis kerja berdasarkan

    analisis hasil pemeriksaan riwayat

    penyakit , temuan klinis, temuan

    laboratories, temuan radiograf dan

    temuan alat bantu yang lain (C4, P4,

    A4)

    2) Memastikan lokasi, perluasan, etiologi

    karies dan kelainan periodontal serta

    kerusakannya (C4, P3, A4)

    3) Membedakan antara pulpa yang sehat

    dan tidak sehat (C4, P4,A4)

    4) Membedakan antara jaringan

    periodontal yang sehat dan tidak

    sehat (C4, P4,A4)

    5) Memastikan penyimpangan dalam

    proses tumbuh kembang yang

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 14

    mengakibatkan maloklusi (C3, P4,A3)

    6) Menjelaskan kondisi, kelainan,

    penyakit dan fungsi kelenjar saliva

    (C2, P3,A4)

    7) Menjelaskan gambaran klinis proses

    penyakit pada mukosa mulut akibat

    inflamasi, gangguan imunologi,

    metabolit dan neoplastik (C2, P3,A4)

    8) Menjelaskan keadaan kehilangan gigi

    yang memerlukan tindakan rehabilitatif

    (C2, P3,A4)

    9) Menjelaskan keadaan akibat aklusal

    dan gangguan fungsi mastikasi dan

    kondisi yang memerlukan perawatan

    (C4, P4,A4)

    10) Mengidentifikasi kelainan

    oromaksilofasial (C4, P4,A4)

    11) Menjelaskan hubungan kebiasaan

    buruk pasien dengan adanya kelainan

    oromaksilofasial (C2, P3,A2)

    12) Membedakan kelainan dental, skeletal

    atau fasial yang berhubungan dengan

    gangguan tumbuh kembang, fungsi

    dan estetik (C4, P4,A4)

    13) Memastikan adanya manisfestasi

    penyakit sistemik pada rongga mulut

    (C4, P3,A4)

    14) Menganalisa dan menentukan derajat

    risiko penyakit rongga mulut dalam

    segala usia guna menetapkan

    prognosis (C2, P3,A2)

    15) Memastikan kelainan congenital dan

    herediter dalam rongga mulut (C3,

    P4,A3)

    k. Rencana Perawatan (C4, P3, A3)

    (1) Mengembangkan,

    mempresentasi

    kan dan

    1) Menganalisis derajat resiko penyakit

    gigi dan mulut (C4, P3, A2)

    2) Merencanakan pengelolaan

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 15

    mendiskusikan

    rencana

    perawatan yang

    didasarkan pada

    kondisi,

    kepentingan dan

    kemampuan

    pasien

    ketidaknyamanan dan kecemasan

    pasien yang berkaitan dengan

    pelaksanaan perawatan (C3, P3, A3)

    3) Merencanakan pelayanan preventif

    berdasarkan analisis resiko penyakit

    (C3, P3,A3)

    4) Merencanakan perawatan dengan

    memperhatikan kondisi sistematik

    pasien (C3, P3,A3)

    5) Mengembangkan rencana perawatan

    yang komprehensif dan rasional

    berdasarkan diagnosis (C3, P3,A3)

    6) Menjelaskan temuan, diagnosis dan

    perawatan pilihan, ketidaknyamanan

    dan resiko perawatan untuk mendapat

    persetujuan melakukan perawatan

    (C2, P3,A3)

    7) Menjelaskan tanggung jawab pasien,

    waktu yang dibutuhkan langkah-

    langkah perawatan dan perkiraan

    biaya perawatan (C2, P2,A3)

    8) Berkerjasama dengan profesi lain

    untuk merencanakan perawatan yang

    akurat (C4, P3,A3)

    (2) Menentukan

    rujukan yang

    sesuai

    1) Membuat surat rujukan kepada

    spesialis bidang lain terkait dengan

    panyakit/kelainan pasien (C3, P3, A3)

    2) Mampu melakukan rujukan kepada

    yang lebih kompeten sesuai dengan

    bidang terkait (C3, P3, A3)

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 16

    Domain IV : Pemulihan Fungsi Sistem Stomatognatik

    Melakukan tindakan pemulihan fungsi system stomatognatik melalui

    penatalaksanaan klinik.

    Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang

    l. Pengelolaan Sakit dan Kecemasan (C4, P4, A4)

    (1) Mengendalikan

    rasa sakit dan

    kecemasan

    pasien disertai

    sikap empati

    1) Meresepkan obat-obatan secara benar

    dan rasional (C3, P3, A3)

    2) Mengatasi rasa sakit, rasa takut dan

    ansietas dengan pendekatan

    farmakologik dan non farmakologik

    (C3, P3, A3)

    3) Menggunakan anastesi local untuk

    mengedalikan rasa sakit (control of

    pain) untuk prosedur restorasi dan

    bedah (C4, P4,A4)

    m. Tindakan Medik Kedokteran (C4, P5, A4)

    (1) Melakukan

    perawatan Ilmu

    Konservasi Gigi

    Gigi gigi sulung

    dan permanen

    yang sederhana

    1) Mempersiapkan gigi yang akan di

    restorasi sesuai dengan indikasi

    anatomi, fungsi dan estetik (C3, P3,

    A3)

    2) Mengisolasi gigi-geligi dari saliva dan

    bakteri (C3, P4, A3)

    3) Membuang jaringan karies dengan

    mempertahankan vitalitas pulpa pada

    gigi sulung dan permanen (C3, P3,A4)

    4) Memilih jenis restorasi pasca

    perawatan saluran akar yang sesuai

    dengan indikasinya (C3, P3,A4)

    5) Membuat restorasi dengan bahan-

    bahan restorasi yang sesuai indikasi

    pada gigi sulung dan permanen (C4,

    P4,A4)

    6) Mempertahankan vitalitas pulpa

    dengan oba-obatan dan bahan

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 17

    kedokteran gigi pada gigi sulung dan

    permanen yang vital dan non vital (C3,

    P3,A3)

    7) Melakukan perawatan saluran akar

    pada gigi sulung dan permanen yang

    vital dan non vital (C3, P3,A3)

    8) Menindaklanjuti hasil perawatan

    saluran akar (C3, P3,A4)

    (2) Melakukan

    perawatan

    penyakit /

    kelainan

    periodontal

    1) Melakukan perawatan awal penyakit

    /kelainan periodontal (C4, P4, A4)

    2) Mengendalikan factor etiologi

    sekunder pada kelainan periodontal

    (C3, P3, A3)

    3) Melakukan prosedur kuretase, flep

    operasi, dan ginggivektomi sederhana

    pada kasus kelainan periodontal

    dengan kerusakan tulang mencapai

    tidak lebih dari sepertiga akar bagian

    koronal (C3, P3,A3)

    4) Menindaklanjuti hasil perawatan dan

    pemeliharaan jaringan periodonsium

    (C3, P3,A3)

    (3) Melakukan

    perawatan

    ortondosia pada

    pasien anak dan

    dewasa

    1) Melakukan pencegahan maloklusi

    dental (C3, P4, A3)

    2) Memastikan faktor-faktor yang

    mempengaruhi hasil perawatan (C3,

    P4, A3)

    3) Melakukan perawatan maoklusi dental

    (C3, P4, A4)

    (4) Melakukan

    perawatan bedah

    sederhana pada

    jaringan keras

    dan lunak mulut

    1) Melakukan pencabutan gigi sulung

    dan permanen (C4, P5, A4)

    2) Melakukan bedah minor sederhana

    pada jaringan lunak dank eras (C4,

    P5, A4)

    3) Melakukan tindakan bedah

    preprostetik sederhana (C4, P5, A4)

    4) Menanggulangi komplikasi pasca

    bedah minor (C4, P5, A4)

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 18

    (5) Melakukan

    perawatan non

    bedah pada lesi

    jaringan lunak

    mulut

    1) Mengelola lesi-lesi jaringan lunak

    mulut yang sederhana (C4, P4, A4)

    2) Memelihara kesehatan jaringan lunak

    mulut pada pasien dengan kompromis

    medic ringan (C4, P4, A4)

    (6) Melakukan

    perawatan

    kelainan sendi

    temporoman

    dibular dan oklusi

    dental

    1) Melakukan terapi kelainan oklusi

    dental yang sederhana (C3, P3, A3)

    2) Melakukan perawatan kelainan oklusi

    dengan coronoplasty (C4, P4, A4)

    3) Melakukan tahap awal perawatan TMJ

    non bedah kelainan sendi

    temporomandibular (C3, P3, A3)

    (7) Melakukan

    perawatan

    postodontik pada

    pasien anak dan

    dewasa

    1) Melakukan perawatan kasus gigi

    tiruan cekat, gigi tiruan sebagian, gigi

    tiruan penuh sederhana (C3, P3, A3)

    2) Memilih gigi penyangga untuk

    pembuatan gigi tiruan tetap dan

    lepasan(C4, P3, A4)

    3) Menanggulangi masalah-masalah

    pasca pemasangan gigi tiruan(C3, P3,

    A3)

    (8) Mengelola

    kagawat

    daruratan di

    bidang

    kedokteran gigi

    1) Mengelola kegawatdaruratan gigi dan

    mulut berbagai usia (C3, P3, A3)

    2) Mengelola kegawatdaruratan akibat

    penggunaan obat (C3, P3, A3)

    3) Mengelola kegawatdaruratan akibat

    trauma di rongga mulut pada pasien

    segala tingkatan usia (C3, P3, A3)

    4) melakukan tindakan darurat medic

    kedokteran gigi (C3, P3, A3)

    (9) Bekerja dalam tim

    secara efektif dan

    efesien untuk

    mencapai

    kesehatan gigi

    dan mulut yang

    prima

    1) Berkerja sama secara terintegrasi

    diantara berbagai bidang ilmu

    kedokteran gigi dalam melakukan

    pelayanan kesehatan gigi dan mulut

    yang prima (C3, P3, A3)

    2) Melaksanakan kerjasama dalam tim

    secara professional (C3, P3, A3)

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 19

    3) Melakukan rujukan kepada sejawat

    yang lebih kompeten secara

    interdisiplin dan intradisiplin (C3, P3,

    A3)

    Domain V : Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat

    Menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat menuju kesehatan

    gigi dan mulut yang prima.

    Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang

    n. Melakukan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

    Masyarakat (C4, P3, A4)

    (1) Mendiagnosis

    masalah

    kesehatan gigi

    dan mulut

    masyarakat

    1) Menilai kesehatan gigi dan mulut

    masyarakat dengan menggunakan

    data hasil survey, data epidemiologi

    dan evidence denstitry (C4, P3, A3)

    2) Mengidentifikasi factor resiko yang

    berkaitan dengan masalah kesehatan

    gigi dan mulut masyarakat (C1, P3,

    A3)

    3) Merencanakan program kesehatan

    gigi dan mulut masyarakat

    berdasarkan prioritas masalah (C4,

    P3,A4)

    (2) Melakukan upaya

    promotif dan

    preventif pada

    masyarakat

    1) Mengkomunikasikan program

    kesehatan gigi dan mulut masyarakat

    (C3, P3, A3)

    2) Menetapkan strategi promotif dan

    preventif kesehatan gigi dan mulut

    masyarakat (C3, P3, A3)

    3) Menganalisa program kesehatan gigi

    dan mulut masyarakat yang telah

    dilaksanakan (C4, P3,A3)

    (3) Mengupayakan

    teknologi

    1) Memahami penggunaan /

    Pemanfaatan teknologi informasi

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 20

    informasi untuk

    kepentingan

    pelayanan

    kesehatan

    masyarakat

    untuk program kesehatan gigi dan

    mulut masyarakat (C2, P2, A2)

    2) Memahami penggunaan teknologi

    informasi untuk penelusuran informasi

    dan sumber belajar di bidang

    kesehatan gigi masyarakat (C2, P2,

    A2)

    3) Memahami penggunaan teknologi

    informasi untuk pengumpulan dan

    pengolahan data di bidang kesehatan

    gigi masyarakat (C24, P2,A2)

    (4) Berkerjasama

    tim serta

    membuat jejaring

    kerja (networking)

    yang efektif dan

    efesien dalam

    usaha menuju

    kesehatan gigi

    dan mulut yang

    optimal

    1) Melakukan kerjasama dengan tenaga

    kesehatan dan masyarakat , dalam

    upaya mencapai kesehatan gigi dan

    mulut masyarakat yang optimal (C3,

    P3, A3)

    2) Melaksanakan jejearing kerja dalam

    pelaksanaan program kesehatan gigi

    dan mulut masyarakat (C3, P3, A3)

    3) Melakukan kerjasama dan jejaring

    kerja dengan masyarakat , dan

    instansi terkait dalam upaya

    pemberdayaan masyarakat (C3,

    P3,A3)

    o. Manajemen Perilaku (C4, P3, A3)

    (1) Memahami

    konsep perilaku

    kesehatan

    individu dan

    masyarakat di

    bidang

    kedokteran gigi

    1) Mengidentifikasi perilaku kesehatan

    individu, keluarga dan masyarakat di

    bidang kesehatan gigi dan mulut (C1,

    P3, A3)

    2) Memotivasi perilaku hidup sehat

    individu, keluarga dan masyarakat di

    bidang kesehatan gigi dan mulut (C3,

    P3, A3)

    3) Menerapkan metoda pendekatan

    untuk mengubah perilaku kesehatan

    gigi dan mulut individu serta

    masyarakat (C3, P3,A3)

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 21

    4) Membuat penilaian perubahan

    perilaku kesehatan gigi dan mulut

    individu serat masyarakat (C4, P3,A3)

    5) Mampu menjabarkan upaya

    mengubah kebiasaan masyarakat dari

    berorientasi kuratif menjadi preventif

    (C2, P3,A3)

    Domain VI : Manajemen Praktik Kedokteran Gigi

    Menerapkan fungsi manajemen dalam menjalankan praktik

    Kedokteran Gigi.

    Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang

    p. Manajemen Praktik dan Lingkungan Kerja (C3, P3, A3)

    (1) Menata

    Manejeman

    praktik serta

    tatalaksana

    lingkungan kerja

    praktik

    kedoktaran gigi

    1) Memahami menajemen praktik dan

    tatalaksana sesuai standar pelayanan

    kedokteran gigi (C2, P3, A3)

    2) Membuat perencanaan praktek

    kedokteran gigi yang efektif dan

    efesien (C3, P3, A3)

    3) Menjelaskan pengorganisasian dalam

    menjalankan praktek (C2, P3,A4)

    4) Menjelaskan cara memantau dan

    mengevaluasi praktek (C2, P3,A3)

    (2) Menata

    lingkungan kerja

    kedokteran gigi

    secara ergonomic

    dan prinsip

    keselamatan

    kerja

    1) Menjelaskan lingkungan kerja yang

    sehat sesuai dengan prinsip

    ergonomic (C2, P3, A3)

    2) Menerapkan prinsip kesehatan dan

    keselamatan kerja (C3, P3, A3)

    3) Mengelola dampak praktik terhadap

    lingkungan sekitar (C3, P3,A3)

    (3) Menerapkan

    prinsip dasar

    pengelolaan

    praktik dan

    1) Melakukan prosedur perawatan gigi

    yang tepat bersama-sama dengan

    tenaga medis lainnya (C3, P3, A3)

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 22

    hubungannya

    dengan aspek

    social

    2) Melakukan komunikasi secara efektif

    dan bertanggung jawab secara lisan

    maupun tulisan dengan tenaga

    kesehatan, pasien dan masyarakat

    (C3, P3, A3)

    2. Kurikulum

    2.1 Pengertian Kurikulum

    Mengacu pada definisi kurikulum sisdiknas no 20 th 2003, bahwa

    kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

    tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

    pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai

    tujuan pendidikan tertentu.

    2.2 Kurikulum Berbasis Kompetensi

    Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah Dokumen formal dan

    terorganisasi terkait dengan penyelenggaraan Proses Belajar

    Mengajar yang bertujuan menyiapkan kompetensi yang dibutuhkan

    lulusan untuk mampu melaksanakan tugas profesi yang

    dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

    2.3 Model Kurikulum

    Kurikulum yang digunakan dalam Pendidikan Dokter Gigi Fakultas

    Kedokteran Universitas Brawijaya adalah Kurikulum Berbasis

    Kompetensi.

    2.4 Isi Kurikulum

    Kurikulum Program Studi Pendidikan Dokter Gigi (PSPDG) FKUB

    tahun akademik 2012/2013 mencakup beberapa blok yang terdiri dari

    mata ajar terintegrasi. Blok disusun berdasarkan KBK (Kurikulum

    Berbasis Kompetensi) dengan metode Problem Based Learning

    (PBL). Secara keseluruhan kurikulum PSPDG terdiri dari kurikulum

    pendidikan akademik dan profesi. Pendidikan akademik PSPDG

    FKUB terdiri dari 14 Blok yang dilaksanakan dalam 7 semester dan

    pendidikan profesi tiga semester berikutnya

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 23

    KED

    OK

    TER

    AN

    GIG

    I DA

    SAR

    TAHUN I

    SEMESTER I SEMESTER II

    BLOK 1 BLOK 2 BLOK 3 BLOK 4

    Mata Kuliah Dasar Umum U

    jia

    n B

    lok

    Uji

    an

    Ski

    ll

    Ilmu Kedokteran Dasar

    Uji

    an

    Blo

    k

    U

    jia

    n S

    kill

    Ilmu Kedokteran Gigi Dasar 1

    Uji

    an

    Blo

    k

    Uji

    an

    Ski

    ll

    Ilmu Kedokteran Gigi dasar 2

    Uji

    an

    Blo

    k

    Uji

    an

    Ski

    ll

    Skills Lab

    Skills Lab Skills Lab Skills Lab

    KED

    OK

    TER

    AN

    GIG

    I KLI

    NIK

    TAHUN II

    SEMESTER III SEMESTER IV

    BLOK 5 BLOK 6 BLOK 7 BLOK 8

    Kelainan Jaringan Keras Gigi

    Uji

    an

    Blo

    k

    Uji

    an

    Ski

    ll

    Penyakit Pulpa dan Periapikal

    Uji

    an

    Blo

    k

    Uji

    an

    Ski

    ll

    Penyakit Periodontal dan Mukosa Mulut

    Uji

    an

    Blo

    k

    Uji

    an

    Ski

    ll

    OSC

    E 1

    Tumbuh Kembang Orokranio fasial

    Uji

    an

    Blo

    k

    Uji

    an

    Ski

    ll

    Skills Lab

    Skills Lab Skills Lab

    Skills Lab

    TAHUN III

    SEMESTER V SEMESTER VI

    BLOK 9 BLOK 10 BLOK 11 BLOK 12

    Pemulihan Stomatognatik 1

    Uji

    an

    Blo

    k

    Uji

    an

    Ski

    ll

    Pemulihan Stomatog natik 2

    Uji

    an

    Blo

    k

    Uji

    an

    Ski

    ll

    Oromaksilo fasial 1

    Uji

    an

    Blo

    k

    Uji

    an

    Ski

    ll

    Oromaksilo fasial 2

    Uji

    an

    Blo

    k

    Uji

    an

    Ski

    ll

    Skills Lab Skills Lab

    Skills Lab Skills Lab

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 24

    TAHUN IV

    SEMESTER VII

    PEN

    DID

    IKA

    N P

    RO

    FESI

    SEMESTER VIII

    BLOK 13 BLOK 14

    KLINIK TERINTEGRASI

    Kegawat daruratan dan Kesgimas U

    jia

    n B

    lok

    Uji

    an

    Ski

    ll Simulasi Klinik dan Elektif

    Uji

    an

    Blo

    k

    Uji

    an

    Ski

    ll

    OSC

    E 2

    Skills Lab

    Skills Lab

    PEN

    DID

    IKA

    N P

    RO

    FESI

    TAHUN V

    SEMESTER IX SEMESTER X

    KLINIK TERINTEGRASI

    KLINIK TERINTEGRASI

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 25

    Semester I

    Blok 1: Mata Kuliah Dasar Umum

    Agama Islam (MPK 4001), Agama Katolik (MPK 4002), Agama Protestan (MPK 4003), Agama Hindu (MPK 4004), Agama Budha (MPK 4005), Pancasila (MPK 4006), Bahasa Inggris I, Filsafat Ilmu (DDG 4111), Learning Skill (DDG 4128).

    DDG 4113 Blok 2: Ilmu Kedokteran Dasar

    Oral Biologi 1, Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat-Pencegahan 1 dan Biostatistik, Psikologi, Bioetika dan Hukum Kedokteran.

    Reinforcement : Histologi Dasar, Anatomi, Biokimia, Biostatistik

    Skills lab : IKGM P 1 (DDG 4112), Faal Dasar (DDG 4109).

    Semester II

    DDG 4216 Blok 3 : Ilmu Kedokteran Gigi Dasar 1

    Oral Biologi 2, Radiologi Dasar dan Radiologi Kedokteran Gigi 1, Ilmu Material Kedokteran Gigi 1, Forensik Kedokteran Gigi, Nanoteknologi.

    Reinforcement : Radiologi Dasar dan Radiologi Kedokteran Gigi 1, Histologi, Oral Anatomi

    Skills lab : Radiologi Kedokteran Gigi 1 (DDG 4248), Ilmu Material Kedokteran Gigi 1 (DDG 4220), Oral Biologi 2 (DDG 4233).

    DDG 4217 Blok 4 : Ilmu Kedokteran Gigi Dasar 2 Oral Biologi 3, Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat-Pencegahan 2, Pengenalan Klinik Dini/ Early Clinical exposure.

    Reinforcement : Mikrobiologi, Patologi Anatomi, Patologi Klinik, Farmakologi

    Skills Lab : Pengenalan Klinik Dini (DDG 4242)

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 26

    Semester III

    DDG 4124 Blok 5 : Kelaianan Jaringan Keras Gigi

    Oral Biologi 4, Ilmu Material Kedokteran Gigi 2, Ilmu Konservasi Gigi Gigi 1, Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat-Pencegahan 3. Radiologi Kedokteran Gigi 2

    Reinforcement : Ilmu Konservasi Gigi Gigi 1

    Skills lab : Ilmu Konservasi Gigi 1 (DDG 4118), Ilmu Material Kedokteran Gigi 2 (DDG 4121), Radiologi Kedokteran Gigi 2 (DDG 4149)

    DDG 4108 Blok 6 : Endodonsi

    Ilmu Konservasi Gigi Gigi 2, Ilmu Material Kedokteran Gigi 3, Radiologi Kedokteran Gigi 3. Ilmu Kedokteran Gigi Anak I, Metodologi Penelitian

    Reinforcement : Metodologi Penelitian, Ilmu Kedokteran Gigi Anak I

    Skills lab : Ilmu Konservasi Gigi 2 (DDG 4119), Ilmu Material Kedokteran Gigi 3 (DDG 4122), Radiologi Kedokteran Gigi 3 (DDG 4150)

    Semester IV

    DDG 4244 Blok 7 : Penyakit Periodontal dan Mukosa Mulut

    Periodonsia 1, Penyakit Mulut 1, Radiologi Kedokteran Gigi 4, Ilmu Penyakit Dalam 1

    Reinforcement : Periodonsia I

    Skills lab : Periodonsia I (DDG 4245), Radiologi Kedokteran Gigi 4 (DDG 4251)

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 27

    DDG 4256 Blok 8 : Tumbuh Kembang Orokraniofasial Periodonsia 2, Ortodonsia 1, Ilmu Kedokteran Gigi Anak 2, Ilmu Kesehatan Anak, Radiologi Kedokteran Gigi 5.

    Reinforcement : Ilmu Kedokteran Gigi Anak 2

    Skills lab : Radiologi Kedokteran Gigi 5 (DDG 4252), Ortodonsia 1 (DDG 4236), Ilmu Kedokteran Gigi Anak 2 (DDG 4214)

    Semester V

    DDG 4139 Blok 9 : Pemulihan Stomatognatik 1

    Ortodonsia 2, Ilmu Kedokteran Gigi Anak 3, Metodologi Penelitian Ilmiah 1, Bahasa Indonesia I

    Reinforcement : Ortodonsi 2

    Skills lab : Ortodonsi 2 (DDG 4137), Ilmu Kedokteran Gigi anak 3 (DDG 4115), Metodologi Penelitian I (DDG 4131)

    DDG 4140 Blok 10 : Pemulihan Stomatognatik 2

    Penyakit Mulut 2, Bedah Mulut 1, Ilmu Penyakit Dalam 2, Oral Biologi 5, THT, Mata, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, anastesi, Periodonsia 3

    Reinforcement : Penyakit Mulut 2, Oral Biologi 5.

    Skills lab : Farmasi (DDG 4110), Bedah Mulut I, Penyakit Mulut 2 (DDG 4143)

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 28

    Semester VI

    DDG 4234 Blok 11 : Oromaksilofasial 1

    Bedah Mulut 2, Prostodonsia 1, Radiologi Kedokteran Gigi 6, Ilmu Material Kedokteran Gigi 4.

    Reinforcement : BM 2, Prostodonsia I

    Skills lab : Prostodonsia I (DDG 4246), RKG 6 (DDG 4253), BM 2 (DDG 4204)

    DDG 4235 Blok 12 : Oromaksilofasial 2

    Prostodonsia 2, Bedah Mulut 3, Penyakit Mulut 3, Psikiatri, Neurologi

    Reinforcement : Prostodonsia 2.

    Skills lab : Prostodonsia 2 (DDG 4247), IMKG 4 (DDG 4223)

    Semester VII

    DDG 4107 Blok 13 : Emergensi Medik Dental dan Elektif

    Penanganan Gawat Darurat, Metodologi Penelitian Ilmiah 2, Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat-Pencegahan 4, Elektif, Bahasa Indonesia 2, Bahasa Inggris 2

    Reinforcement : Kesehatan Gigi Masyarakat-Pencegahan 4, Elektif

    Skills lab : PGD (DDG 4141), MPI 2 (DDG 4131)

    DDG 4155 Blok 14 : Simulasi Klinik dan Elektif

    Elektif, Metodologi Penelitian Ilmiah 3, KKN, Simulasi Klinik, IKGM-P 5, bahasa Inggris 3

    Reinforcement : Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat-Pencegahan 5, Elektif.

    Skills lab : KKN (DDG 4217), Metodologi Penelitian Ilmiah 3 (DDG 4132), Simulasi Klinik (DDG 4154).

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 29

    SEMESTER KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK KODE MATA AJAR

    VII ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK (IKGA) KGK 891001

    ILMU KONSERVASI GIGI (IKG) KGK 891002

    BEDAH MULUT (BM) KGK 891003

    ILMU PENYAKIT MULUT (IPM) KGK 891004

    PERIODONSIA (PER) KGK 891005

    ORTODONSIA (ORT) KGK 891006

    PROSTODONSIA (PROS) KGK 891007

    RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI (RKG) KGK 891008

    ILMU KESEHATAN GIGI MASYARAKAT-PENCEGAHAN (IKGM-P) KGK 891009

    VIII ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK (IKGA) KGK 891001

    ILMU KONSERVASI GIGI (IKG) KGK 891002

    BEDAH MULUT (BM) KGK 891003

    ILMU PENYAKIT MULUT (IPM) KGK 891004

    PERIODONSIA (PER) KGK 891005

    ORTODONSIA (ORT) KGK 891006

    PROSTODONSIA (PROS) KGK 891007

    RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI (RKG) KGK 891008

    IX ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK (IKGA) KGK 891001

    ILMU KONSERVASI GIGI (IKG) KGK 891002

    BEDAH MULUT (BM) KGK 891003

    ILMU PENYAKIT MULUT (IPM) KGK 891004

    PERIODONSIA (PER) KGK 891005

    ORTODONSIA (ORT) KGK 891006

    PROSTODONSIA (PROS) KGK 891007

    RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI (RKG) KGK 891008

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 30

    2.5 Struktur, Durasi dan Komposisi Kurikulum

    a. Struktur dan Durasi Kurikulum terdiri dari dua tahap, yaitu tahap

    sarjana kedokteran gigi dan tahap profesi dokter gigi.

    b. Tahap program akademik/ sarjana kedokteran gigi dilakukan 7

    semester dengan total beban studi setara dengan 144 SKS

    dengan gelar akademik Sarjana Kedokteran Gigi yang

    dilaksanakan pada akhir semester VII

    c. Tahap program akademik dibagi menjadi 2 sub tahapan

    berturutan , masing-masing :

    (1) Semester I dan II mengakomodasikan isi kurikulum dasar

    kedokteran gigi, meliputi: MKDU, Kedokteran Dasar,

    Kedokteran Gigi Dasar 1 dan Kedokteran Gigi Dasar 2

    (2) Semester III,IV,V,VI,VII mengakomodasikan isi kurikulum

    kedokteran gigi klinik, meliputi Kelainan Jaringan Keras Gigi,

    Penyakit Pulpa dan Periapikal, Penyakit Periodontal dan

    Mukosa Mulut, Tumbuh Kembang Orokraniofasial,

    Pemulihan Stomatognatik 1, Pemulihan Stomatognatik 2,

    Orokraniofasial 1, Orokraniofasial 2, Kegawatdaruratan dan

    Kesgimas, Simulasi Klinik dan Elektif

    d. Semester VIII,IX, dan X mengakomodasikan Kepaniteraan Klinik

    e. Tahap program profesi dokter gigi dilakukan 3 semester di RS

    Akademik UB dan wahana pendidikan lain (RS Pendidikan, RS

    jejaring dan Puskesmas) serta diakhiri dengan sumpah Dokter

    Gigi dengan sebutan Dokter Gigi (drg)

    f. Komposisi kurikulum Program Studi Pendidikan Dokter Gigi

    terdiri dari muatan yang disusun berdasar Standar Kompetensi

    Dokter Gigi yang disahkan oleh KKI dan muatan lokal.

    Beban muatan lokal maksimal 20% dari seluruh kurikulum.

    Muatan lokal kurikulum fakultas berupa Kedaruratan Medik dan

    Nanoteknologi yang dikembangkan oleh institusi sesuai dengan

    visi, misi dan kondisi lokal, merupakan materi wajib.

    2.6 Kodifikasi Mata Ajar, Bahan Ajar Mata kuliah (Course Content)

    Dalam rangka pengelompokan matakuliah dan bahan ajar

    matakuliah diperlukan kodifikasi yang ditetapkan oleh Universitas

    sehingga mempermudah penelusuran rumpun ilmu terkait diantara

    seluruh disiplin ilmu yang dibelajarkan di berbagai program studi dan

    jenjang pendidikan di Universitas Brawijaya.

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 31

    2.7 Tugas Akhir a. Pengertian Tugas Akhir merupakan karya ilmiah dalam bidang / cabang ilmu

    kedokteran gigi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian

    mahasiswa baik mandiri maupun ikut serta dalam pohon

    penelitian dosen.

    b. Sifat dan Tujuan (1) Ujian Tugas Akhir program sarjana adalah ujian yang wajib

    ditempuh mahasiswa sebagai syarat untuk mendapatkan gelar kesarjanaan.

    (2) Ujian Tugas Akhir program sarjana bersifat komprehensif. (3) Ujian Tugas Akhir dilaksanakan secara lisan dan bertujuan

    untuk mengevaluasi mahasiswa dalam penguasaan ilmu dan penerapan teknologi sesuai dengan bidang yang dikaji.

    c. Syarat-syarat membuat Tugas Akhir Bagi Mahasiswa:

    1) Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang

    bersangkutan.

    2) IP Kumulatif sekurang-kurangnya 2,00

    3) Tidak ada nilai K (kosong) dan E

    4) Telah lulus mata kuliah Metodologi Penelitian dan MPI I.

    d. Waktu penyelesaian Tugas Akhir. (1) Tugas Akhir sudah harus diselesaikan dalam waktu 6 (enam)

    bulan sejak Tugas Akhir diprogramkan dalam KRS. (2) Perpanjangan waktu harus mendapatkan persetujuan Ketua

    Program Studi dengan tata cara yang ditentukan oleh Fakultas.

    e. Beban kredit Tugas Akhir.

    Beban kredit Tugas Akhir adalah 6 (enam) sks, dengan rincian proposal 2 sks dan pelaksanaan 4 sks.

    f. Proses pembuatan Tugas Akhir

    (1) Mahasiswa mengajukan judul penelitian kemudian dikonsultasikan kepada pembimbing Tugas Akhir (ketentuan tentang pembimbing terdapat di buku pedoman penulisan tugas akhir)

    (2) Setelah mendapatkan persetujuan mahasiswa diperkenankan membuat proposal.

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 32

    (3) Proposal akan diuji oleh dosen pembimbing yang bersangkutan.

    (4) Sebelum pelaksanaan Tugas Akhir, mahasiswa harus mendapatkan pernyataan layak etik dari Tim Ethical Clearance.

    (5) Setelah lulus ujian proposal dan dinyatakan layak, mahasiswa melaksanakan penelitian kemudian hasilnya akan diuji oleh tim penguji yang ditetapkan dengan Surat Tugas dari Dekan.

    g. Bimbingan Tugas Akhir

    (1) Jumlah Pembimbing Seorang mahasiswa yang membuat Tugas Akhir, dibimbing

    oleh sekurang-kurangnya dua orang yang terdiri dari seorang

    Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping.

    Penyimpangan persyaratan di atas ditentukan oleh Dekan

    atas usul Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi.

    (2) Penentuan Pembimbing Dekan menentukan Pembimbing Utama dan Pembimbing

    Pendamping atas usul Tim Tugas Akhir. Dosen Pembimbing

    Pendamping dapat berasal dari luar fakultas selama

    diperlukan. Dosen luar biasa atau dosen tamu dapat diusulkan

    menjadi Pembimbing Utama atau Pembimbing Pendamping.

    (3) Syarat Pembimbing 1) Pembimbing Utama adalah dosen yang memiliki jabatan

    fungsional serendah-rendahnya Lektor bagi pemegang ijazah S2 (Magister) / spesialis atau serendah-rendahnya Asisten Ahli bagi pemegang ijazah S3 (Doktor). Dalam hal Program Studi yang masih belum memiliki kualifikasi dosen seperti tersebut di atas, Pembimbing Utama diatur melalui koordinasi Tim Tugas Akhir dan Ketua Jurusan/ Program Studi.

    2) Pembimbing Pendamping adalah dosen yang memiliki jabatan fungsional serendah-rendahnya Asisten Ahli bagi pemegang ijazah S2 (Magister) / spesialis. Dalam hal Program Studi yang masih belum memiliki kualifikasi dosen seperti tersebut di atas, Pembimbing Pendamping diatur melalui koordinasi Tim Tugas Akhir dan Ketua Jurusan/ Program Studi.

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 33

    (4) Tugas dan Kewajiban Pembimbing. 1) Tugas dan kewajiban Pembimbing Utama adalah:

    1.1) Membantu mahasiswa dalam mencari permasalahan yang dijadikan dasar penyusunan Tugas Akhir.

    1.2) Membimbing mahasiswa dalam hal penulisan, penyusunan dan penyelesaian Tugas Akhir.

    2) Tugas dan kewajiban Pembimbing Pendamping adalah

    membantu tugas-tugas Pembimbing Utama.

    h. Majelis Penguji Ujian Tugas Akhir (1) Majelis Penguji ditetapkan oleh Dekan atas usul Tim

    Pengelola Tugas Akhir. (2) Susunan Majelis Penguji terdiri dari tiga orang, yaitu

    pembimbing utama dan pembimbing pendamping sebagai anggota, dan seorang penguji diluar pembimbing yang merangkap sebagai Ketua.

    (3) Ketua Penguji adalah dosen / selain dosen yang berkompeten dibidangnya yang ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua Tim Tugas Akhir

    (4) Tugas Majelis Penguji : 1). Ketua Penguji bertugas memimpin dan mengatur

    kelancaran pelaksanaan ujian. 2). Majelis Penguji bertugas menguji dan memberikan

    penilaian pada calon Sarjana. 3). Menentukan kelulusan calon Sarjana dan menyampaikan

    hal-hal yang terkait dengan penyelesaian pelaksanaan Tugas Akhir.

    4). Menentukan tugas-tugas / ketentuan lain yang harus dipenuhi oleh calon Sarjana yang dinyatakan tidak lulus.

    i. Waktu Ujian Tugas Akhir Waktu yang disediakan untuk ujian Tugas Akhir Sarjana paling

    lama 90 (sembilan puluh) menit.

    j. Penilaian : (1) Penilaian Tugas Akhir meliputi :

    1) Penilaian Proses Penulisan Tugas Akhir dan Penilaian Selama Ujian dengan bobot masing-masing 50%

    2) Penilaian Proses Penulisan oleh Pembimbing meliputi Sikap (30%), Pengetahuan Ilmu (30%), Kreativitas Keilmuan (20%), Log book (10%), Attitude dan Kesopanan (10%)

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 34

    3) Penilaian Selama Ujian oleh Majelis Penguji meliputi Naskah (40%), Penyajian (40%), Pengetahuan Ilmu (20%).

    (2) Penentuan Nilai Akhir Nilai Akhir ujian Tugas Akhir diputuskan melalui musyawarah Majelis Penguji. Nilai akhir ujian dinyatakan dengan huruf A, B+, B, C+, C, D+, D atau E. Atas kesepakatan Majelis Penguji . Nilai tersebut diberitahukan setelah tugas akhir selesai di revisi oleh mahasiswa.

    (3) Mahasiswa dinyatakan lulus ujian Tugas Akhir apabila sekurang-kurangnya memperoleh nilai B+.

    (4) Mahasiswa yang dinyatakan belum lulus ujian harus

    melaksanakan keputusan Majelis Penguji.

    2.8 Kuliah Kerja Nyata a. Kuliah Kerja Nyata merupakan kelompok Mata Kuliah muatan

    Universitas. b. Kuliah Kerja Nyata di Universitas Brawijaya bersifat intrakurikuler

    wajib untuk Program Sarjana c. Bobot Kuliah Kerja Nyata : 3 sks d. Mahasiswa melaksanakan KKN pada blok 14 e. Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di Fakultas Kedokteran

    Universitas Brawijaya dapat berbentuk: (1) Kuliah Kerja Nyata Tematik : merupakan program kerja sama

    antara Universitas Brawijaya dengan Pemerintah Daerah. (2) Program Karya Nyata Mahasiswa (PKNM): merupakan bentuk

    alternatif program Kuliah Kerja Nyata di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

    Petunjuk pelaksanaan PKNM dituangkan dalam Buku Pedoman

    PKNM Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

    B. Alur Administrasi Pendidikan (Registrasi dan Pengisian Kartu

    Rencana studi)

    1. Mahasiswa melakukan pembayaran di Bank yang telah ditunjuk pihak

    Universitas dan memperoleh bukti pembayaran dari Bank.

    2. Mahasiswa menyerahkan 1 lembar bukti pembayaran dari Bank kepada

    administrasi keuangan FKUB.

    3. Administrasi keuangan melakukan verifikasi dan mengesahkan bukti

    pembayaran pada blanko kartu kendali.

  • PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012- 2013

    Page 35

    4. Mahasiswa menyerahkan blanko Kartu Kendali dan Kartu Tanda

    Mahasiswa (KTM) semester ganjil/genap sebelumnya kepada administrasi

    akademik untuk pengesahan/hot stamp.

    5. Mahasiswa mengambil blanko Kartu Rencana Studi (KRS), amplop dan

    Kartu Hasil Studi (KHS).

    6. Mahasiswa menyerahkan KRS paket kepada Dosen PA untuk di sah kan.

    7. Mahasiwa mengembalikan KRS dan amplop yang telah dibubuhi perangko

    kepada petugas administrasi akademik

    C. Pelanggaran Akademik

    1. Jenis pelanggaran akademik mengacu pada Peraturan Akademik

    Universitas Brawijaya

    2. Sanksi terhadap Pelanggaran Akademik mengacu pada Peraturan

    Akademik Universitas Brawijaya

    3. Prosedur Penetapan sanksi mengacu pada Peraturan Akademik

    Universitas Brawijaya

    D. Batas Masa Studi Pendidikan Sarjana Kedokteran Gigi

    1. Batas masa studi mahasiswa program akademik tidak boleh melampaui satu setengah kali Masa Studi terhitung saat terdaftar sebagai mahasiswa (11 semester)

    2. Bila melebihi masa studi tersebut mahasiswa dinyatakan tidak mampu melanjutkan studinya.

    3. Masa studi pada butir satu, tidak termasuk cuti akademik/terminal dengan seijin Rektor.

    4. Diperhitungkan termasuk Masa Studi pada butir 1, apabila mahasiswa yang tidak mendaftar ulang tanpa seijin Rektor.