BAB 2 MSDM.doc
-
Upload
murtiningsih90 -
Category
Documents
-
view
52 -
download
1
Transcript of BAB 2 MSDM.doc
STRATEGIC HUMAN RESOURCE MANAGEMENT
AND
THE HR SCORECARD
A. Proses Manajemen Strategi
Perencanaan strategi merupakan bagian dari proses manejemen perusahaan, karena
rencana strategi merupakan rencana suatu perusahaan untuk dapat menyesuaikan kekuatan
dan kelemahan internal dengan kesempatan dan dan ancaman dari luaruntuk mencapai
keunggulan kompetitif. Sedangkan manajemen strategi merupakan proses mengidentifikasi
dan melaksanakan misi organisasi dengan menyesuaikan antara kemampuan perusahaan
dengan tuntutan lingkungan. Proses manajemen strategi terdiri dari 7 tahap, yaitu :
1. Definisi aliran bisnis
Setiap perusahaan harus mampu memilih lahan bisnis yang berkompeten, seperti produk
apa yang akan mereka jual, dimana mereka akan menjual, dan bagaimana membuat
produk dan jasa yang dimiliki berbeda dengan para kompetitornya. Untuk dapat
memahami tujuan yang ingin dicapai perusahaan, maka mereka harus tau apa visi dan
misi dari perusahaannya, karena visi dan misi membantu mendefinisikan bisnis
perusahaan saat ini dan di masa depan.
Visi adalah pernyataan umum tentang tujuan yang direncanakan yang merupakan sumber
perasaan emosional anggota organisasi, sedangkan misi mengkomunikasikan siapa
perusahaan tersebut, apa yang dilakukannya dan dimana dia dapat memimpin.
2. Perform eksternal and internal audit
Dasar dari rencana stategi adalah memilih arah tindakan perusahaan yang berkaitan
dengan kesempatan dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dan kekuatan serta
kelemahan internal yang dimiliki. Para manajer biasanya menggunakan analisis SWOT
untuk mengonversi dan mengorganisasikan proses identifikasi kekuatan, kelemahan,
kesempatan dan ancaman perusahaan.
3. Formulasi bisnis baru dan statemen misi
Pada situasi tertentu, perusahaan harus mampu memformulasikan suatu bisnis baru
namun tetap berpedoman pada misi yang ada, dimana hal tersebut terkait dengan produk
yang akan mereka jual,dimana mereka akan menjual dan bagaimana membuat produk
atau servicenya berbeda dengan yang lain.
4. Menguraikan misi perusahaan ke dalam tujuan – tujuan perusahaan.
1
5. Membuat formulasi atau langkah – langkah startegis untuk mencapai tujuan perusahaan.
Strategi merupakan rencana jangka panjang perusahaan mengenai bagaimana perusahaan
akan menyeimbangkan kekuatan dan kelemahannya, kesempatan eksternal dan ancaman
yang dihadapinya untuk menjaga keuntungan kompetitif. Pemahaman dan komitmen
terhadap strategi membantu memastikan bahwa karyawan membuat keputusan yang
konsisten dengan kebutuhan perusahaan.
6. Implementasi strategi
Menerjemahkan strategi menjadi tindakan dan hasil berarti bahwa melibatkan
menggunakan dan mengaplikasikan seluruh fungsi manajemen, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan staf, memimpin dan mengontrol.
7. Evaluasi performansi
Strategi yang dibuat dan dilaksakan tidak selalu berhasil, sehingga perlu dilakukan
kontrol strategi. Kontrol strategi merupakan proses evaluasi kemajuan yang dicapai
melalui tujuan – tujuan strategi dan melakukan tindakan korektif yang diperlukan.
B. Tipe Perancanaan Strategi
Tipe perencanaan strategi ada tiga tingkat, yaitu :
1. Strategi tingkat korporasi
Strategi dalam tingkat ini mengidentifikasi portofolio bisnis secara keseluruhan, terdiri
dari perusahaan dan cara berhubungan satu sama lain. Contoh :
- Strategi diversifikasi perusahaan memberikan dampak perusahaan akan diperluas
dengan menambah jalur produk baru.
- Strategi integrasi vertikal berarti perusahaan mungkin memperluas perusahaan dengan
memproduksi bahan mentah sendiri atau menjual secara langsung produknya.
- Konsolidasi, mengurangi ukuran perusahaan
- Perluasan wilayah, misalnya membawa bisnis ke luar negeri adalah beberapa
kemungkianan lain strategi perusahaan.
2. Strategi kompetitif
Strategi kompetitif mengidentifikasikan bagaimana membangun dan memperkuat posisi
kompetitif jangka panjang di pasar untuk mencapai keuntungan kompetitif, dimana
keuntungan kompetitif merupakan faktor – faktor yang memungkinkan organisasi
mendiferensiasikan produk atau jasa dari para pesainganya untuk meningkatkan pangsa
2
pasar. Strategi kompetitif yang biasa digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh
keunggulan kompetitif, antara lain :
- Kepemimpinan berbiaya rendah
- Diferensiasi
- Focusers
3. Strategi fungsional
Strategi yang mengidentifikasi serangkaian tindakan dasar yang harus diikuti oleh setiap
departemen untuk membantu bisnis mencapai tujuan kompetitif.
Pencapaian Kesesuaian Strategi
Ahli perencanaan strategi Michael Porter mengatakan bahwa semua aktivitas
perusahaan harus dirangkai sesuai dengan strateginya, dengan memastikan bahwa
strategi fungsional perusahaan mendukung strategi korporasi dan kompetitif.
Sedangkan Gary Hamel dan C.K Prahalad mempunyai anggapan dan berbeda. Mereka
setuju bahwa setiap perusahaan pada akhirnya harus menyinkronkan sumber daya dan
tanggung jawabnya, tetapi mereka berpendapat bahwa memikirkan kesesuaian dapat
membatasi pertumbuhan. Oleh karena itu mereka menyatakan bahwa leveraging atau
memberikan tambahan pada apa yang telah dimiliki dan melakukan lebih dengan apa
yang dimiliki dapat menjadi lebih penting daripada hanya menyesuaikan rencana
strategi dengan sumber daya saat ini.
Sumber Daya Manusia dan Keuntungan Kompetitif
Dalam menciptakan strategi kompetitif yang efektif, perusahaan harus memiliki
keuntungan kompetitif. Di sejumlah perusahaan berkembang, sumber daya manusia
dipandang sebagai sumber keuntungan kompetitif, namun hal tersebut tidak dapat
berlaku pada pola pemikiran tradisional bahwa sumber daya manusia dapat digantikan
dengan peralatan atau mesin. Keuntungan kompetitif dapat diraih dengan tenaga kerja
berkualitas tinggi yang memungkinkan organisasi untuk bersaing atas dasar
responsivitas pasar, kualitas produk dan pelayanan, diferensiasi produk, dan inovasi
teknologi.
Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia
Strategi manajemen sumber daya manusia adalah memformulasikan dan
melaksanakan sistem sumber daya manusia yang berupa kebijakan dan aktivitas yang
menghasilkan kompetensi dan perilaku karyawan yang dibutuhkan perusahaan untuk
meraih tujuan strategi. Strategi sumber daya manusia mengacu pada serangkaian
3
tindakan spesifik manajemen sumber daya manusia yang di dorong oleh perusahaan
untuk mencapai tujuan. Tujuan utama dari strategi sumber daya manusia adalah
membangun karyawan yang memiliki komitmen, terutama dalam lingkungan tanpa
serikat kerja. Keterkaitan antara korporasi dan strategi sumber daya manusia dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tantangan Strategi Sumber Daya Manusia
Ada tiga tantangan strategi dasar sumber daya manusia, yaitu :
1. Perlu dukungan produktivitas dan upaya perbaikan kinerja perusahaan
2. Memperluas peran karyawan dalam upaya peningkatan kinerja perusahaan
3. Karyawan lebih terlibat dalam pembuatan rencana strategi, tidak hanya
melaksanakan.
Peran Strategi Sumber Daya Manusia
- Peran dalam Melaksanakan Strategi
Manajer sumber daya manusia mempunyai 2 peran dasar dalam perencanaan
strategi, yaitu melaksanakan dan memformulasikan strategi. Melaksanakan
strategi secara tradisional merupakan inti pekerjaan dari manajer sumber daya
manusia, dimana manajemen puncak memformulasikan strategi korporasi dan
kompetitif, kemudian memformulasikan kebijakan dan strategi fungsional
yang luas.
- Peran dalam Formulasi Strategi
Sumber daya manusia membantu manajemen puncak memformulasikan
strategi dengan berbagai cara, antara lain dengan mengidentifikasi,
menganalisis, dan menyeimbangkan antara kesempatan dan ancaman dari luar
4
dengan kekuatan dan kelemahan internal. Sehingga rencana strategi dapat
mendatangkan keuntungan pada kekuatan dan kesempatan perusahaan, serta
meminimalisir dan menetralisir ancaman dan kelemahannya.
C. Menciptakan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia
Suatu sistem manajemen sumber daya manusia mempunyai tiga komponen dasar, yaitu :
- Sumber daya manusia yang profesional yang memiliki keahlian strategi dan lainnya
yang dibutuhkan untuk membangun sistem sumber daya manusia yang berorientasi
pada strategi.
- Kegiatan dan kebijakan sumber daya manusia, seperti merekrut, menyeleksi, dan
melatih, serta memberikan penghargaan pada karyawan.
- Kompetensi dan perilaku karyawan.
Ketiga komponen dasar tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
The High Performance Work System (HPWS)
HPWS merupakan suatu set kebijakan dan praktik sumber daya manusia yang
memaksimalkan kompetensi, komitmen, dan kemampuan karyawan perusahaan.
Perusahaan – perusahaan yang menggunakan kebijakan dan praktik HPWS biasanya
menunjukkan kinerja yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak. Pada tahun 1960,
U.S Departement of Labor mengidentifikasikan beberapa karakteristik organisasi
yang berkinerja tinggi, antara lain : tim dengan beberapa keahlian, tenaga kerja front-
line yang berdaya guna, pelatihan rutin, bekerjasama dengan serikat kerja, komitmen
pada kualitas dan kepuasan pelanggan.
Mentransformasikan Strategi ke dalam Kebijakan dan Praktik Sumber Daya Manusia
Manajer sumber daya manusia membutuhkan cara untuk mentransformasikan strategi
baru perusahaan ke dalam kebijakan dan praktek sumber daya manusia yang spesifik.
Secara sederhana, proses dasar bagaimana menempatkan strategi dan tindakan sumber
daya manusia dengan strategi bisnis dapat digambarkan sebagai berikut :
5
Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa manajemen memformulasikan rencana
strategi, kemudian dalam rencana strategi tersebut membutuhkan beberapa
persyaratan tenaga kerja, berkaitan dengan keahlian, karakteristik, dan perilaku
karyawan yang harus dimiliki oleh sumber daya manusia untuk memberdayakan
bisnis agar dapat mencapai tujuan strategi. Manajemen sumber daya manusia
memformulasikan tujuan dari peraktik, kebijakan dan strategi sumber daya manusia
pada pencapaian keahlian, karakteristik, dan perilaku tenaga kerja. Kemudian
manajemen sumber daya manusia mengidentifiksikan ukuran scorecard yang dapat
digunakan untuk mengukur sejauh mana inisiatif sumber daya manusia baru
mendukung tujuan strategi manajemen.
Contoh Pelaksanaan Strategi Sumber Daya Manusia
Usaha perubahan organisasi Einstein Medical mengilustrasikan bagaimana
perusahaan memformulasikan dan menggunakan strategi sumber daya manusia untuk
membantu melaksanakan rencana strategi mereka. Pada awal tahun 1990-an tampak
jelas bagi CEO baru Einstein bahwa persaingan intensif, perubahan sains dan
teknologi, pertumbuhan pengelolaan kesehatan (HMO dan PPO), dan pemotongan
yang signifikan dalam Medicare dan Medicaid yang berarti bahwa perusahaan
membutuhkan rencana strategi baru. Tahap - tahap perubahan rencana strategi
Einstein :
1. Strategi baru
Perubahan strategi membutuhkan sejumlah perubahan besar dalam perilaku
karyawan dan organisasi Einstein Medical. Einstein Medical membutuhkan
pendekatan yang lebih fleksibel, mudah beradaptasi, dan profesional dalam 6
memberikan pelayanan. Berdasarkan hal tersebut, CEO memutuskan untuk
meringkas tujuan dari program perubahan dalam 3 kata: “memulai, mengadaptasi
dan menyediakan.” Untuk mencapai tujuan strategi Einstein Medical, strategi
sumber daya manusia dan lainnya harus membantu pusat kesehatan dan
karyawannya untuk menghasilkan pelayanan baru (memulai), meraih keuntungan
atas kesempatan yang ada (adaptasi), dan memberikan pelayanan berkualitas yang
terus menerus (menyediakan)
2. Kompetensi dan perilaku karyawan baru
Pertanyaan CEO selanjutnya adalah “apakah kompetensi, keahlian, dan perilaku
karyawan yang dibutuhkan Einstein Medical untuk menghasilkan 3 hal
tersebut ?”. Para karyawan harus berdedikasi, bertanggung jawab, memiliki
kemampuan produktif, dan tahan banting. Mereka harus didesikasikan pada fokus
Einstein untuk memulai, mengadaptasi dan menyediakan, selain itu meraka juga
harus bertanggung jawab secara pribadi pada diri mereka sendiri, memiliki
kemampuan produktif, dan juga harus tahan banting berkaitan dengan
perpindahan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain karena perusahaan
membutuhkan perubahan.
3. Kebijakan sumber daya baru dan praktek
Pertannyaan berikutnya yang timbul adalah, “apakah spesifikasi kebijakan dan
praktik sumber daya manusia tersebut membantu karyawan Einstein berdedikasi,
bertanggungjawab, generatif dan ulet dalam mencapai tujuan strateginya?”.
Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah dengan mengimplementasikan beberapa
program baru sumber daya manusia dibawah ini :
- Memberikan pelatihan baru dan mengkomunikasikannya, mengandung arti
bahwa karyawan harus memahami dengan jelas visi perusahaan dan apa yang
dibutuhkan.
- Memperbanyak keterlibatan karyawan, dengan menyediakan lebih banyak
tantangan dan tanggung jawab yang fleksibel yang berdasarkan tugas dan
kerjasama tim.
- Pelatihan baru dan manfaat program pengembangan diri, dimana hal tersebut
dapat membantu memperbaiki dan mengembangkan tanggung jawab mereka.
- Memberikan penghargaan pada karyawan yang berprestasi
7
- Peningkatan prosedur seleksi, orientasi dan pemberhentian karyawan untuk
membantu Einstein membuat karyawan yang lebih berdedikasi, ulet,
tanggungjawab dan bekerja keras.
D. HUMAN RESOURCES SCORECARD (HR SCORECARD)
Definsi HR SCORECARD
HR Scorecard adalah suatu alat untuk mengukur dan mengelola kontribusi startegik
dari peran human resources dalam menciptakan nilai untuk mencapai strategi
perusahaan. Untuk mendesain suatu system pengukuran, manajer HR menggunakan
perspektif yang berbeda – beda dengan satu focus yakni bagaimana human resources
dapat mengambil peran dalam mengimplementasikan strategi perusahaan. Manager
dapat mengadakan suatu diskusi tentang bagaimana mengkomunikasikan sasaran
perusahaan ke seluruh organisasi. Tugas manajer HR adalah memfokuskan pada
implementasi strategi bukan isi strategi tersebut.
10 Tahapan Proses HR Scorecard
Pendekatan 10 tahapan proses HR Scorecard untuk merumuskan kebijakan, aktivitas,
dan strategi HR. Adapun 10 tahapan tersebut adalah seebagai berikut :
1. Mendefinisikan strategi bisnis
Basic HR Scorecard Relationships :
Aktivitas HR merupakan suatu system sumber daya manusia yang meliputi
kebijakan, prosedur, dan praktik sumber daya manusia dalam rangka mendukung
tujuan strategi perusahaan.
Perilaku prgawai adalah keluaran dari pelaksanaan fungsi sumber daya manusia
dan sistemnya.
Keluaran dari suatu system sumber daya manusia berasal dari 2 kontribusi yakni
penentu kerja dan pendukung kerja
8
Tolok ukur suatu keberhasilan perusahaan yakni telah menjalankan strategic goal
perusahaan dengan performansi yang memuskan. Performansi organisasi
merupaka alat untuk mengukur suatu kerberhasilan bisnis suatu perusahaan.
10 tahapan proses HR Scorecard :
2. Outline value chain perusahaan
Untuk mencapai tujuan perusahaan, suatu bisnis harus diidentifikasikan ke dalam
suatu program – program / kegiatan tertentu. Untuk itu perlu adanya analisis rantai
nilai (value chain). Analisis rantai nilai adalah proses identifikasi kegiatan primer
yg membentuk suatu nilai untuk customer dan berhubungan dengan kegiatan
support.
Contoh value chain di TLKM ARNET SOLO :
Outline dan analisis value chain di suatu perusahaan dapat membantu manajer
HR untuk menformulasikan kebijakan, dan praktik SDM yang juga akan
berpengaruh thd tujuan strategic perush.
9
3. Outline peta strategi perusahaan
Peta strategi (strategy map) adalah diagram yang menggambarkan kegiatan besar
suatu perusahan yang saling berkaitan yang memberikan kontribusi terhadap
kebrhasilan suatu perusahaan
Contoh aplikasi strategi map di PT TLKM ARNET SOLO :
4. Identifikasi outcome organisasi secara strategik
Setiap perush. harus memberikan outcome strategic yang relevan dengan tujuan
perusahaan. Dengan strategy map dapat membantu seorang manajer mengenali
outcome.
5. Identifikasi kebutuhan kompetensi pegawai dan perilakunya
Dengan strategi map juga dapat membantu manajer untuk identifikasi kompetensi
pegawai.
6. Identifikasi kebutuhan mengenai Kebijakan HR dan Kegiatannya
Ketika seorang manajer HR mengetahui kompetensi pegawai dan perilakunya,
manjer HR dapat membuat suatu kebijakan, policies dan sebagainya.
Sebagai contoh : kebutuhan training pegawai di PT TLKM diawali dengan
identifikasi kebutuhan di masing – masing unit. Masing-masing manajer unit
harus memberikan usulan training apa yang akan dilakukan bawahannya untuk
mendukung kinerja di unit / bagiannya. Usulan ini akan ditampung HR dan
dijadikan bahan evaluasi untuk menentukan apa saja training yang harus diberikan
oleh HR, siapa pesertanya, dsb.10
7. Membuat HR Scorecard
8. Pilih system pengukuran HR Scorecard
9. Resume pengukuran dengan Scorecard dalam Digital Dashboard
10. Monitoring, prediksi, dan evaluasi.
CREATING HR SCORECARD
Studi Kasus : THE HOTEL PARIS INTERNATIONAL
1. Strategy dengan cara menggunakan layanan /servis kepada tamu superior yang
datang ke hotel, respon positif tamu kepada layanan hotel akan digunakan sebagai
peritmbangan untuk ekspansi hotel.
2. Outcome Masing – masing step/unit meningkatkan fungsi pelayanannya.
Contoh : untuk direktur HR, dalam rangka mencapai tujuan perusahaan dengan
cara menekan complain pelanggan, tamu yang dating tertarik ingin dating ke
hotel lagi, memberikan kesan baik kepada pelanggan.
3. Kompetensi pegawai Customer servis dengan kualitas tinggi, Operator
reservasi yang ramah, petugas yang bertugas memberikan salam ketika tamu
dating di lobby hotel, pegawai yang bermoral tinggi, dsb.
4. Kebijakan HR Contoh kebijakan dalam mendapatkan kualitas seorang
customer servis yang berkualitas tinggi diperlukan peningkatan disiplioner dan
peningkatan moral kepada masing – masing pegawai
5. HR Scorecard
Langkah awal dalam membuat HR Scorecard adalah menentukan hipotesis.
Hipotesis yang dapat ditarik dari contoh ini adalah bagaimana sumber daya
manusia berpengaruh kepada performansi hotel, meningkatkan prosedur
penerimaan saran dan kritik (keluhan) yang berdampak pada peningkatan moral
pegawai yakni : penigkatan serivis front desk, kecendurngan tamu ingin dating
kembali, performansi financial perush.
Manager HR memilih matrik untuk mengukur masing – masing factor, membuat
diagram sebab – akibat, dan mengubahnya dengan metode kuantitatif. Mengubah
logical argument menjadi diagram sebab akibat. Dengan menggunakan metode
statistic yakni analisis korelasi, diperoleh 10% peningkatan angka keluhan, saran,
dan kritik dengan 20% peningkatan moral pegawai. Ini sama halnya dengan 20%
peningkatan moral dengan 30% penurunan complain. Selain itu 30% penurunan
11
complain dengan 20% peningkatan angka kedatangan tamu ke hotel lagi. Dan
20% peningkatan angka kedatangan tamu ke hotel lagi memberikan kontribusi
peningkatan 6% pendapatan hotel.
6. Bagaimana menggunakan HR Scorecard
Di dalam model HR Scorecard terdapat aktivitas/kegiatan termasuk dampak dari
kegiatan tersebut, kompetensi pegawai, outcome organisasi, performansi perush,
dsb. HR Scorecard menjadi model komprehensif yang merepresentasi efek nilai
tambah dari aktivitas sumber daya di Hotel Paris.
7. Peningkatan Produktivitas melalui HRIS
Balance scorecard merupakan tool untuk manajemen yang menggunakan model
computerized. HR Scorecard merupakan salah satu elemen balance scorecard.
HRIS merupakan system informasi HR yang terintegrasi. HRIS dapat
didefinisikan sebagai komponen kerja yang saling terkait untuk mengumpulkan,
memproses, menyimpan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan,
koordinasi, control, analisis, dan visualisasi oragnisasi HR.
HRIS In Action perubahan system komponen terintegrasi kedalam system
infomasi sumber daya manusia yang terintegrasi (HRIS).
Peningkatan proses Transaksi HRIS dirancang menjadi komprehensif. Tugas
– tugas HR secara individu dikumpulkan menjadi suatu transaksi HR yang
tercomputerisasi.
Proses online proses penggunaan HRIS secara online internet
Peningkatan Kapabilitas report karena tugas – tugas HR sudah terintegrasi
secara otomatis ke dalam system HRIS yang bersifat komprehensif, sehingga
kapabilitas report juga meningkat, karena keterlangkapan data yang mendukung.
HR Sistem Terintegrasi Integrasi Sistem HR yang terdapat dalam HRIS
meliputi : payroll gaji,dsb.
HRIS Application Salah satu contoh perusahaan yang telah menerapkan
system HRIS adalah PT.Telekomunikasi Indonesia,tbk.
Sistem HRIS TELKOM diberi nama POINT TELKOM (Portal Of Internal
TLKM) yang dapat diakses melalui intranet TELKOM. Menu dalam POINT
diantaranya :
- Slip payroll gaji
- Daftar info rekan
12
- Daftar Curriculum vitae
- DJM (Distinct Job Manual)
- Nota Dinas paperless, Email
- E-learning, dsb.
HRIS vendor Oracle, PeopleSoft, SAP America, dll
HR and Intranet Pegawai dapat mengakses melalui intarnet.
13