BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini peneliti akan...

38
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada bab ini peneliti akan menguraikan teori umum yang berkaitan dengan pembahasan penelitian mengenai analisis aktivitas media relations untuk meningkatkan publisitas perusahaan melalui event “The Greatest Hits Tour”. Teori umum yang digunakan peneliti dalam pembahasan ini adalah Teori Komunikasi, Teori Komunikasi Massa dan Teori Public Relations. 2.1.1 Definisi Komunikasi Kata komunikasi menurut Effendy dalam Ruslan (2010: 81) yaitu berasal dari perkataan bahasa Latin: communicatio yang berarti “pemberitahuan” atau “pertukaran pikiran”. Menurut Ruben & Steward dalam Liliweri (2011: 35) komunikasi meliputi proses adaptasi orang dan lingkungan. Melalui proses itu manusia menciptakan dan menginterpretasikan pesan tidak hanya sebagai individu, tetapi kelompok, relasi dengan sesama, atau organisasi sebagai wujud relasi degan lingkungan yang menjadi kepentingannya dengan manusia. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan pertukaran informasi dan makna tertentu dengan menggunakan tanda atau simbol. Komunikasi meliputi proses pengiriman pesan (encoding) dan proses penerimaan pesan (decoding) antara komunikator dan komunikan serta

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini peneliti akan...

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

Pada bab ini peneliti akan menguraikan teori umum yang berkaitan dengan

pembahasan penelitian mengenai analisis aktivitas media relations untuk

meningkatkan publisitas perusahaan melalui event “The Greatest Hits Tour”. Teori

umum yang digunakan peneliti dalam pembahasan ini adalah Teori Komunikasi,

Teori Komunikasi Massa dan Teori Public Relations.

2.1.1 Definisi Komunikasi

Kata komunikasi menurut Effendy dalam Ruslan (2010: 81) yaitu berasal

dari perkataan bahasa Latin: communicatio yang berarti “pemberitahuan” atau

“pertukaran pikiran”.

Menurut Ruben & Steward dalam Liliweri (2011: 35) komunikasi

meliputi proses adaptasi orang dan lingkungan. Melalui proses itu manusia

menciptakan dan menginterpretasikan pesan tidak hanya sebagai individu,

tetapi kelompok, relasi dengan sesama, atau organisasi sebagai wujud relasi

degan lingkungan yang menjadi kepentingannya dengan manusia.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan

pertukaran informasi dan makna tertentu dengan menggunakan tanda atau

simbol. Komunikasi meliputi proses pengiriman pesan (encoding) dan proses

penerimaan pesan (decoding) antara komunikator dan komunikan serta

10

merupakan cara terbaik untuk memahami perilaku manusia dalam perubahan

perilaku antara individu, komunitas, dan organisasi.

Keterkaitan dengan pembahasan ini, komunikasi dilakukan sebagai

pertukaran informasi dari perusahaan dengan publik yaitu sebagai komunikator

dan komunikan melalui sebuah event untuk meyampaikan pesan kepada publik.

2.1.2 Fungsi Komunikasi

Komunikasi memiliki empat fungsi komunikasi menurut Mulyana

(2007:5) yaitu:

1. Komunikasi Sosial

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan

bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep-konsep diri kita,

aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan,

terhindar dari tekanan,dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang

menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain.

2. Komunikasi Ekspresif

Komunikasi ekspresif dapat dilakukan baik sendiri ataupun dalam kelompok.

Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain,

namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk

menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasan-perasaan tersebut

dikomunikasikan terutama melalui pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang,

peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci dapat

disampaikan melalui kata-kata namun terutama lewat nonverbal.

11

3. Komunikasi Ritual

Komunikasi ritual biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas

sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang

hidup, yang disebut para antropolog sebagai rites of pasage, mulai dari

upacara kelahiran, sunatan, ulang tahu, pertunangan, pernikahan, ulang tahun

perkawinan, hingga upacara kematian.

4. Komunikasi Instrumental

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum:

menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan,

dan mengubah perilaku atau menggerakan tindakan, dan juga menghibur.

Menurut Adler&Roman dalam Liliweri (2011: 135) komunikasi

memainkan peranan yang integral dari banyak aspek dalam kehidupan manusia.

Kita menghabiskan sebagian besar waktu hidup kita untuk berkomunikasi. Untuk

apa berkomunikasi? Fungsi komunikasi, daam hal ini untuk melayani beragam

fungsi yang penting. Komunikasi dapat memuaskan kehidupan kita manakala

semua kebutuhan fisik, identitas diri, kebutuhan sosial, dan praktis dapat

tercapai.

1. Memenuhi Kebutuhan Fisik

Berbagai penelitian menunjukan bahwa komunikasi berfungsi untuk

menyembuhkan manusia. Adler&Rohman menjelaskan bahwa orang yang

kurang atau jarang membangun relasi dengan sesama memiliki tiga atau empat

kali resiko kematian.

12

2. Memenuhi Kebutuhan Identitas

Menurut Adler&Rohman riset menunjukan bahwa sebagian besar orang merasa

tertarik jika identits diri kita diketahui karena dapat dikenang.

3. Memenuhi Kebutuhan Sosial

Fungsi komunikasi juga penting yaitu untuk memenuhi kebutuhan sosial.

Beberapa kebuhan sosial yang dapat dipenuhi dari lingkungan adalah mengisi

waktu luang, kebutuhan untuk disayangi, kebutuhan untuk dilibatkan, kebutuhan

untk keluar dari masalah yang rumit, kebutuhan untuk rileks, dan untuk

mengontrol diri sendiri atau orang lain.

4. Memenuhi Kebutuhan Praktis

Salah satu fungsi utama komunikasi yaitu dapat memenuhi kebutuhan praktis

kita sehari-hari. Komunikasi merupakan kunci penting yang seolah-olah

membuka pintu supaya kebutuhan kita raktis dipenuhi oleh karena kita

berinteraksi dengan orang lain.

Dari pembahasan teori komunikasi yang dikemukakan para ahli,

komunikasi memiliki fungsi secara umum sebagai sosialisasi, aktualisasi diri,

dan pengungkapan perasan dan kata terhadap situasi yang terjadi serta proses

adaptasi manusia dengan lingkungannya.

Keterkaitan dengan pembahasan, penulis dapat mengindentifikasi fungsi

komunikasi yang digunakan dalam kegiatan aktivitas media relations dalam

event “The Greatest Hits Tour”.

13

2.1.3 Definisi Komunikasi Massa

Menurut Black dan Whitney dalam Nurudin (2011: 5) disebutkan “Mass

communication is a process whereby mass-produced message are transmitted to

large, anonymous, and heterogeneous, masses of receivers (Komunikasi massa

adalah sebuah proses dimana pesan-pesan yang diproduksi secara massal/tidak

sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonim,

heterogen)”.

Menurut Rakhmat dalam Ardianto (2007: 3) komunikasi massa adalah

pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.

Dari definisi mengenai komunikasi massa diatas dapat disimpulkan

bahwa komunikasi massa merupakan komunikasi yang menggunakan media

massa sebagai alat pengirim informasi kepada masyarakat secara massal.

Keterkaitan dengan pembahasan peneliti yaitu komunikasi massa dalam

aktivitas media relations yaitu kegiatan komunikasi yang menggunakan media

untuk menjangkau komunikasi kepada publik secara massal.

2.1.4 Fungsi Komunikasi Massa

Menurut Black dan Whitney dalam Nurudin (2011: 64) fungsi

komunikasi antara lain: (1) to inform (menginfomasikan), (2) to entertain

(memberi hiburan), (3) to persuade (membujuk), (4) transmission of the culture

(transmisi budaya).

14

1. Informasi

Fungsi informasi merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalam

komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi

informasi ini adalah berita-berita yang disajikan.

2. Hiburan

Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang paling tinggi

dibandingkan dengan fungsi-fungsi lain. Karena masyarakat kita masih

menjadikan media televisi sebagai media hiburan.

3. Persuasi

Fungsi persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan informasi

dan hiburan. Banyak bentuk tulisan yang diperlihatkan secara lebih jeli

ternyata terdapat fungsi persuasi.

4. Transmisi Budaya

Transmisisi budaya merupakan suatu fungsi komunikasi yang paling luas,

meskipun paling sedikit dibicarakan. Transmisisi budaya tidak dapat

diletakkan selalu hadir dalam berbagai bentuk komunikasi yang mempunya

dampak penerimaa individu.

Fungsi komunikasi massa menurut Dominick dalam Ardianto (2007: 14)

terdiri dari surveillance (pengawasan), interpretations (penafsiran), linkage

(keterkaitan), trasmission of values (penyebaran nilai) dan entertainment

(hiburan).

1. Surveillance (Pengawasan)

Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama (a).

warning or beware surveillance (pengawasan peringatan) terjadi ketika

15

media massa menginformasikan tentang ancaman angin topan, meletusnya

gunung merapi, kondisi yag memprihatinkan, tayangan inflasi atau serangan

militer. Peringatan ini dengan serta merta dapat menjadi ancaman. (b).

instrumental surveillance (pengawasan instrumental) merupkan

penyampainan atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau

dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari seperti ide-ide mode,

resep masakan, dan produk-produk baru.

2. Interpretation (Penafsiran)

Contoh nyata penafsiran media dapat dilihat pada halaman tajuk berita

(editorial) surat kabar. Penafsiran ini terbentuk komentar dan opini yang

ditujukan kepada khalayak pembaca, serta dilengkapai perspektif (sudut

pandang) terhadap berita yang disajikan pada halaman lainnya.

3. Linkage (Pertalian)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga

membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang

sama tentang sesuatu.

4. Transmission of Values ( Penyebaran Nilai-Nilai)

Fungsi penyebaran nilai disebut juga sosialisasi. Sosialisasi mengacu kepada

cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa

yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca.

Media massa yang memperlihatkan kepada khalayak bagaimana cara

bertindak dan apa yang khalayak harapkan.

16

Dari penjelasan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi

komunikasi massa yaitu sebagai fungsi pengawasan, penafsiran, keterkaitan,

penyebaran nilai dan hiburan.

Keterkaitan dengan penelitian, pesan yang diberikan melalui media massa

memberikan fungsi sebagai penyebaran nilai atau sosialisasi dan hiburan kepada

masyarakat.

2.1.5 Komponen Komunikasi Massa

Menurut Hiebert, Ungurait, dan Bohn dalam Ardianto (2007: 31)

komponen komunikasi massa meliputi: communicators, codes and contents,

gatekeepers, the media, regulators, filters, audiences, dan feedback.

1. Communicators (Komunikator)

Proses komunikasi massa diawali oleh komunikator (communicator).

Komunikator komunikasi massa pada media cetak adalah para pengisi rubrik,

reporter, redaktur, pemasang iklan, dan lain-lain. Sedangkan pada media

elektronik, komunikatorya adalah pengisi program, pemasok program,

penulis naskah, produser, aktor, presenter, personel teknik, perusahaan

periklanan, dan lain-lain.

2. Codes and Content

Codes adalah sistem simbol yang digunakan untuk menyampaikan pesan

komunikasi, misalnya: kata-kata lisan, foto, musik, dan film (moving

pictures). Content atau isi media merujuk pada makna dari sebuah pesan,

sedangkan codes adalah simbol yang digunakan untuk membawa pesan

tersebut.

17

3. Gatekeeper

Gatekeeper seringkali diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia sebagai

penjaga gawang. Gawang yang dimaksud dalam hal ini adalah gawang dari

sebuah media massa, agar media massa tersebut tidak “kebobolan”.

Kebobolan dalam pengertian media massa tersebut tidak diajukan ke

pengadilan oleh pembacanya karena menyampaikan berita yang tidak akurat,

menyinggung reputasi orang, mencemarkan nama baik seseorang, dan lain-

lain. Sehingga gatekeeper pada media massa menentukan penilaian apakah

suatu informasi penting atau tidak. Ia menaikkan berita yang penting dan

menghapus informasi yang tidak memiliki nilai berita.

4. Regulator

Dalam proses komunikasi massa, regulasi media massa adalah suatu proses

yang rumit dan melibatkan banyak pihak. Peran regulator hampir sama

dengan gatekeeper, namun regulatir bekerja di lar institusi media yang

mengahsilkan berita. Regulator bisa menghentikan aliran berita dan

menghapus suatu informasi, tapi ia tidak dapat menambah atau memulai

informasi, dan bentuknya lebih seperti sensor.

5. Media

Media massa terdiri dari: (1). media cetak, yaitu surat kabar dan majalah; (2).

Media elektronik, yaitu radio siaran, televisi, dan media online (internet).

6. Audience

Media mendistribusikan informasi yang merasuk pada masing-masing

individu. Audience hampir tidak bisa menghindar dari media massa, sehingga

18

beberapa individu menjadi anggota audiences yang besar, yang menerima

ribuan pesan media massa.

7. Filter

Filter boleh juga diartikan ke dalam bahasa Indonesia sebagai saringan.

Audience media massa itu jumlahnya banyak, tersebar dan heterogen,

sehingga diperlukan filter untuk mengantisipasi terjadinya pemaknaan pesan

yang berbeda yang mengakibatkan respons yang berbeda pula.

8. Feedback (Umpan Balik)

Komunikasi adalah proses dua arah antara pengirim dan penerima pesan.

Proses komunikasi belum lengkap apabila audiens tidak mengirim tanggapan

kepada komunikator terhadap pesan yang disampaikan. Tanggapan ini

disebut feedback.

Elemen-elemen komunikasi massa menurut Nurudin (2011: 95) antara

lain komunikator, isi, audience, umpan balik, gangguan, gatekeeper, pengatur,

filter dan efek.

1. Komunikator

Komunikator dalam komunikasi massa sangat berbeda dengan komunikator

dalam bentuk komunikasi yang lain. Komunikator disini meliputi jaringan,

stasiun lokal, direktur, dan staf teknis yang berkaitan dengan sebuah acara

televisi. Jadi, komunikator merupakan gabungan dari berbagai individu

dalam sebuah lembaga media massa.

19

2. Isi

Masing-masing media massa mempunyai kebijakan diri sendiri dalam

pengelolaan isinya. Sebab, masing-masing media melayani masyarakat yang

beragam juga menyangkut individu atau kelompok sosial.

3. Audience

Audience yang dimaksud disini sangat beragam, dari jutaan penonton televisi,

ribuan pembaca buku, majalah, koran, atau jurnal ilmiah. Masing-masing

audience berbeda satu sama lain di antaranya dalam hal berpakaian, berfikir,

menanggapi pesan yang diterimanya, pengalaman, dan orientasi hidupnya.

Akan tetapi, masing-masing individu bisa saling mereaksi pesan yang

diterimanya.

4. Umpan Balik

Ada dua umpan balik (feedback) dalam komunikasi, yakni umpan balik

langsung (immediated feedback) dan tidak langsung (delayed feedback).

Umpan balik langsung terjadi jika komunikator dan komunikan berhadapan

langsung atau berbicara langsung. Sedangkan umpan balik secara tidak

langsung terjadi jika komunikator dan komunikan dalam komunikasi tidak

terjadi kontak langsung yang memungkinkan mereka mengadakan reaksi

langsung satu sama lain.

5. Gangguan

Gangguan dalam saluran komunikasi biasanya selalu ada. Didalam media

gangguan berupa sesuatu hal, seperti kesalahan cetak, kata yang hilang,

gambar yang tidak jelas di pesawat televisi maupun gangguan gelombang

radio.

20

6. Gatekeeper

Gatekeeper merupakan orang yang berperan penting dalam media massa dan

memainkan peranan dalam beberapa fungsi. Mereka dapat menghapus pesan

atau memodifikasi dan menambah pesan yang akan disebarkan.

7. Pengatur

Yang dimaksud pengatur dalam media massa adalah mereka yang secara

tidak langsung ikut mempengaruhi proses aliran pesan media massa.

Pengatur tidak berasal dari media tersebut tetapi diluar media.

8. Filter

Filter adalah kerangka pikir melalui mana audienc menerima pesan. Filter

ibarat sebuah bingkai kacamata tempat audience bisa melihat dunia.

Dari pembahasan mengenai komponen-komponen dalam komunikasi ini

dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa komponen-komponen komunikasi

massa yang terlibat didalamnya.

Komponen komunikasi massa memiliki keterkaitan dengan pembahasan

pada penelitian ini. Komponen atau elemen komunikasi massa tersebut sebagai

medium yang terlibat dalam membentuk publisitas perusahaan melalui event

“The Greatest Hits Tour” kepada khalayak.

2.1.6 Definisi Public Relations

Menurut Cutlip, Center dan Broom dalam Ardianto (2011: 8) Public

Relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap-sikap publik,

mengindetifikasi kebijakan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar

21

kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh

pengertian dan pengakuan publik.

Menurut Turney dalam Liliweri (2011: 654) Public Relations adalah

salah satu fungsi manajemen yang membedakannya dengan fungsi manajemen

lain untuk membantu menetapkan, memelihara komunikasi timbal balik,

pemahaman, penerimaan, dan kerja sama antara organisasi dengan publiknya.

Sementara itu menurut Effendy dalam Liliweri (2011: 657) merumuskan

falsafah PR dari segi pandangan terhadap saran dan aktivitas, bahwa falsafah

tersebut PR berdasarkan:

a. Sasaran PR (public relations) adalah publik interen (internal publik) dan

publik ekstern (external publik). Publik interen adalah orang-orang yang

bergiat didalam organisasi, antara lain karyawan PR. Publik ekstern adalah

orang-orang yang diluar organisasi yang ada kaitannya dengan organisasi.

b. Kegiatan public relations adalah komunikasi dua arah secara timbal balik

(reciprocal two way traffic communication). Dalam eangka menyampaikan

informasi kepada publik intern dan eksrteren, harus terjadi timbal balik

(feedback). Pejabat PR harus mengetahui efek tau akibat dari penyampaian

informasinya dalam bentuk tanggapan positif atau negatif.

Dari pengertian di atas dapat disimpukan bahwa public relations

merupakan fungsi menejemen untuk melaksanakan program komunikasi sehingga

terjalin relasi yang baik antara perusahaan dengan publiknya baik publik internal

maupun publik eksternal. Program yang dilaksanakan terencana dan terus-

menerus untuk mencapai hasil yang maksimal.

22

Keterkaitan dengan pembahasan aktivitas media relations yaitu

merupakan suatu tugas dan fungsi PR sebagai pelaksana program media

relations pada event “The Greatest Hits Tour”.

2.1.7 Fungsi dan Tugas Public Relations

Fungsi utama Public Relations menurut Ruslan (2010: 10) yaitu :

1. Bertindak sebagai communicator dalam kegiatan komunikasi pada organisasi

perusahaan, prosesnya berlangsung dalam dua arah timbal balik. Dalam hal

ini, di satu pihak melakukan fungsi komunikasi merupakan bentuk

penyebaran informasi, di lain pihak komunikasi berlangsung dalam bentuk

penyampaian personal dan menciptakan opini publik

2. Membangun atau membina hubungan (relationship) yang positif dan baik

dengan pihak publik sebagai target sasaran yaitu internal public dan

eksternal public

3. Peranan back up management, bahwa fungsi public relations melekat pada

fungsi manajemen, berarti ia tidak dapat dipisahkan dari manajemen. Fungsi

manajemen tersebut melingkupi POAC yaitu Planning (perencanaan),

Organizing (pengorganisasian), Actuating (penggiatan), dan Controlling

(pengawasan)

4. Menciptakan citra perusahaan atau lembaga (corporate image) yang

merupakan tujuan (goals) akhir dari suatu aktivitas program kerja PR

campaign, baik untuk keperluan publikasi maupun promosi

23

Tugas Public Relations menurut Rumanti (2002: 39) terbagi dalam lima

tugas pokok public relations sehari-hari, yaitu :

1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi

secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik

mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan,

tujuan, serta kegiatan yang dilakukan

2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum

atau masyarakat

3. Memperbaiki citra organisasi

4. Tanggung jawab sosial

Public Relations merupakan instrument untuk bertanggung jawab terhadap

semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Terutama

kelompok publik sendiri, publik eksternal, dan pers. Penting diusahakan

bahwa seluruh organisasi bersikap terbuka dan jujur terhadap semua

kelompok atau publik yang ada hubungannya dan memerlukan informasi.

Suatu organisasi mempunyai kewajiban adanya usaha untuk pelayanan

sosial yang harus menjadi tanggung jawab, “pintu terbuka”.

5. Komunikasi

Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi

timbal-balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. Dalam

fungsinya, komunikasi itu sentral.

24

Kesimpulan dari teori di atas adalah fungsi dan peran public relations

antara lain adalah menjadi komunikator antara perusahaan dengan publik serta

membangun hubungan baik dengan publiknya untuk mengahasilkan pengertian

yang sama.

Keterkaitan dengan pembahasan, PR merupakan seorang yang bertugas

sebagai jembatan komunikasi antara perusahaan dengan publiknya dalam hal ini

melalui aktivitas media relations yang berhubungan langsung dengan salah satu

publik eksternal yaitu media.

2.1.8 Publik Dalam Public Relations

Menurut Seitel dalam Ardianto (2011: 115), publik dapat diklasifikasikan

ke dalam beberapa kategori: (1) internal and external public (internal/dalam dan

eksternal/luar); (2) primary, secondary, and marginal/pinggiran); (3) traditional

and future public (traditional dan masa mendatang/potensial); (4) proponent,

opopnent, and uncommitted public (pendukung, penentang dan tidak peduli).

Public Internal adalah yang terdapat didalam organsasi atau perusahaan,

seperti supervisor (pengawas), clerks (pegawai), managers (manajer),

stokckholder (pemegang saham), dan board of directors (direktur pengelola).

Publik eksternal adalah publik yang tidak secara langsung terkait dengan

persahaan, seperti press (pers atau media massa), government (pemerintah),

community (komunitas), suppliers (pemasok). (Ardianto, 2011: 115)

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, seorang PR memiliki aktivitas

yang melibatkan publik internal dan eksternal. Menurut Public Relations Society

25

of America (PRSA) dalam Danandjaja (2011: 28) merumuskan aktivitas-aktivitas

public relation yaitu :

a. Counseling. Jasa untuk melakukan konseling kepada para manajemen

organisasi.

b. Community Relations. Hubungan publik yang memfokuskan diri pada

komunitas yang berkaitan dengan keberlangsungan perusahaan.

c. Development/Fundraising. Mengembangkan kebutuhan untuk

memperoleh dan mengmpulkan anggota organisasi, temen-teman,

pendukung, dan pihak lain yang dapat secara sukarela memberikan

dukungan terhadap oganisasi.

d. Employee/Member Relations. Bertanggung jawab dalam kepedulian atas

proses informasi dan motivasi terhadap para anggota organisasi terutama

kepada mereka yang pensiun dan keluarganya.

e. Finansial Relations. Menciptakan dan mengelola kepercayaan investir

untuk membangun relasi yang positif dengan komunitas finansial.

f. Hubungan Media (Media Relations). Berperan sebagai pengubung antara

organisasi dengan media komunikasi yang berfungsi untuk melakukan

publisitas demi orang berminat pada organisasi.

g. Government Affairs. Menghubungkan legislatif dengan agensi regulatif

sebagai agen untuk mengelolanya atas nama suatu organisasi.

h. Industry Relations. Berhubungan dengan perusahaan lain dalam industri

atas kerjasama perdangan.

26

i. Minority Relations/ Multicultural Affairs. Berhubungan dengan individu

dan kelompok kecil.

j. Issues Management. Mengidentifikasi dan mengalamatkan isu dari

kepedulian publik yang mendorong kepedulian organisasi.

k. Marketing Communication. Kombinasi aktifitas yang dirancang

sedemikian rupa untuk menjual produk, layanan dan gagasan termasuk

periklanan, publisitas materiil, promosi, pengemasan, dan display,

mempertunjukan merk dagang dan menciptakan special events.

l. Special Events. Mendorong suatu minat melalui personal, produk atau

organisasi untuk memfokuskan diri pada suatu acara atau aktifitas yang

dirancang agar organisasi dapat berinteraksi dengan publik.

Dari penjelasan di atas penulis memberi kesimpulan bahwa aktivitas

public relations merupakan kegiatan dengan publik internal maupun eksternal.

Kegiatan publik internal misalnya member relations yang mengacu pada

hubungan dengan karyawan. Sedangkan salah satu kegiatan PR dalam publik

eksternal adalah media relations, yang mengacu pada hubungan antara

perusahaan dengan media.

Dalam pembahasan mengenai publik-publik dalam public relations ini

bermanfaat untuk menjelaskan teori khusus selanjutnya mengenai media

relations yaitu salah satu kegiatan publik eksternal PR yang akan dibahas peneliti

lebih lanjut. Sesuai dengan objek penelitian event “The Greatest Hits Tour”

dimana media menjadi salah satu alat yang digunakan PR untuk menjangkau

publik.

27

2.2 Teori Khusus

Setelah membahas teori umum yang berkaitan secara umum terhadap

penelitian ini, selanjutnya peneliti akan membahas teori khusus yaitu teori yang

digunakan secara khusus oleh peneliti dalam penelitian aktivitas media relations

untuk meningkatkan publisitas Mahkota Promotion pada event “The Greatest Hits

Tour” . Teori khusus yang digunakan adalah Teori Media Relations, Teori Media

Massa, Teori Publisitas, Teori Event dan Teori Spesial Event.

2.2.1 Pengertian Media Relations

Menurut Iriantara dalam Ardianto (2011: 264) mengartikan Media

Relations merupakan bagian dari Public Relations external yang membina dan

mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi

antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut Averil dalam Iriantara (2005: 28) “Media Relations hanyalah

salah satu bagian dari public relations, namun ini bisa menjadi perangkat yang

sangat penting dan efisien. Begitu kita bisa menyusun pesan yang bukan saja

diterima tetapi juga dipandang penting oleh media lokal, maka kita sudah

membuat langkah besar menuju keberhasilan program kita.” Ringkasnya

menurut Averil media relations adalah publisitas.

Definisi media relations menurut Jefkins dalam Ruslan (2010: 167)

adalah: “suatu kegiatan untuk mencapai publikasi atau penyaiaran berita

semaksimal mungkin, sedangkan informasi yang disebarkan melalui Hubungan

Masyarakat adalah untuk pengenalan dan pengertian”.

28

Penulis menyimpulkan bahwa media relations merupakan kegiatan untuk

mencapai publikasi yang dilakukan oleh PR dengan cara menjalin hubungan

dengan media tertentu sesuai dengan tujuan dan sasaran perusahaan.

Keterkaitan dengan pembahasan aktivitas media relations pada event

“The Greatest Hits Tour” yaitu pada event tersebut PR menggunakan aktivitas

media relations untuk menjangkau publik melalui media sehingga tercipta

publisitas perusahaan.

2.2.2 Arus Komunikasi dalam Media Relations

Secara sederhana bila digambarkan arus komunikasi dalam praktik media

relations akan muncul seperti berikut ini:

Gambar 2.1: Arus Komunikasi dalam Media Relations

Sumber: “Media Relations” (Iriantara, 2005: 31)

Gambar tersebut menunjukan, organisasi menyampaikan informasi,

gagasan atau citra melalui media massa kepada publik. Sedangkan publik, bisa

menyampaikan aspirasi, harapan, keinginan atau informasi melalui media massa

pada organisasi. Namun publik juga bisa menyampaikan secara langsung melalui

Organisasi

Publik

Media Massa

29

saluran komunikasi yang tersedia antara publik dan organisasi. Saluran tersebut

bisa berupa saluran komunikasi formal, seperti layanan bebas pulsa yang

disediakan customer sevice organisasi bisa juga melalui saluran informal melalui

kontak komunikasi dengan staf organisasi dalam kesempatan formal pula.

Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa aktivitas media

relations merupakan fungsi manajemen yang memfokuskan diri pada

membangun dan mengembangkan hubungan komunikasi yang dilakukan

organisasi terhadap publik melalui media massa guna menciptakan hubungan

yang saling menguntungkan.

Keterkaitan dengan pembahasan perusahaan menyampaikan pesan

melalui media massa guna menjangkau publik. Perusahaan sebagai pemberi

informasi, media massa sebagai medium untuk menyampaikannya kepada

publik, yang nantinya publik akan memberi feedback secara langsung maupun

tidak langsung kepada perusahaan. Melalui event “The Greatest Hits Tour” ini

diharapkan media massa dapat menyebarkan informasi kepada publik.

2.2.3 Aktivitas Media Relations

Menurut Ruslan (2010: 186) dalam kegiatan atau aktivitas publikasi, PR

sering mengadakan kerjasama dengan pers/wartawan, baik secara fungsional

maupun individual yang biasanya dilakukan melalui berbagai cara, seperti

bertemu pada event (acara) tertentu ini berupa kontak secara formal dan kontak

secara informal, seperti:

30

a. Konferensi Pers (Press Conference)

Merupakan suatu pertemuan (kontak) khusus dengan pihak pers yang bersifat

resmi atau sengaja diselenggarakan oleh pejabat PR, yang bertindak sebagai

narasumber dalam upaya menjelaska suatu rencana atau permasalahan

tertentu yang telah dihadapinya. Semua itu diselenggarakan dalam bentuk

acara jumpa pers yang telah ditetapkan waktu, tempat dan temanya dengan

sekelompok wartawan yang masing-masing mewakili berbagai media massa

yang didaftar sebagai peserta dan diundang secara resmi.

b. Wisata Pers (Press Tour)

Sejumlah wartawan berasal dari berbagai media massa yang dikenal baik oleh

PR bersangkutan diajak wisata sebagai kunjungan event khusus untuk meliput

secara langsung mengenai kegiatan tertentu.

c. Press Gathering

Jamuan pers/wartawan yang bersifat sosial, menghadiri acara resepsi tertentu

baik formal maupun informal.

d. Taklimat Pers (Press Briefing)

Acara ini termasuk bentuk jumpa pers resmi yang diselenggarakan secara

periodik. Biasanya pada awal/akhir bulan atau tahun oleh pihak PR atau

pimpinan perusahaan, dan pejabat tinggi instansi bersangkutan.

e. Keterangan Pers

Biasanya keterangan pers dilakukan kapan dan dimana saja oleh narasumber,

cara ini banyak dilakukan pejabat, budayawan, politisi dan pengamat untuk

menjelaskan atau memeberikan argumentasi kepada pers.

31

f. Wawancara Pers

Biasanya inisiatif dari pihak pers/wartawan setelah melalui perjanjian dengan

narasumbernya. Hasil wawancara itu dimuat atau tidak d media bersangkutan

adalah sepenuhnya ada ditangan pewawancara (redaktur).

Menurut Ardianto (2011: 267) dalam upaya membina hubungan media,

PR melakukan berbagai hubungan media, PR melakukan berbagai kegiatan yang

bersentuhan dengan media, antara lain:

1. Press Conference (konferensi pers, temu media atau jumpa pers)

2. Press Briefing (perbincangan dengan media)

3. Press Tour (wisata media)

4. News Release (siaran pers, press release, boadcast release)

Sebagai publisitas, yaitu media yang banyak digunakan dalam kegiatan

kehumasan karena dapat menyebarkan berita.

5. Special Event

Peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan PR yang penting dan memuaskan

banyak orang untuk ikut serta dalam suatu kesempatan, mampu

meningkatkan pengetahuan dan memenuhi selera publik.

6. Press Luncheon

Pejabat PR mengadakan jamuan makan siang bagi para wakil media massa

(wartawan atau reporter) sehingga pada kesempatan ini pihak pers bisa

bertemu dengan top management perusahan/lembaga guna mendengarkan

perkembangan perusahaan atau lembaga tersebut.

32

7. Press Interview (wawancara media)

Penulis menyimpulkan bahwa untuk menjalin hubungan dengan media

PR memiliki aktivitas yang bersentuhan dengan media massa. Diantaranya

adalah konferensi pers, dimana pejabat PR mengundang para wartawan untuk

menyampaikan informasi terkait dengan kegiatan perusahaan.

Keterkaitan dengan pembahasan penelitian tentang aktivitas media

relations pada event “The Greatest Hits Tour” adalah aktivitas media relations

yang dilakukan dengan konferensi pers kemudian membentuk suatu pemberitaan

di media massa yang menjadikan suatu publisitas perusahaan kepada publik.

2.2.4 Tujuan Aktivitas Media Relations

Menurut Iriantara (2005: 90) secara umum tujuan yang hendak dicapai

melalui aktivitas media relations dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu:

1. Meningkatkan kesadaran merk (brand-awareness) pada publik

2. Mengubah sikap

3. Mendorong tindakan

Publikasi berkaitan dengan PR dalam praktek media relations dilakukan

sebagai alat penyebaran informasi atau pesan untuk meningkatkan pengenalan

(awareness), pengetahuan (knowledge), bujukan (persuasive), pedidikan

(educative). Semua itu dilakukan sebagai upaya menciptakan cira postif dan

opini masyarakat kepada sesuatu yang positif, serta menghindarkan unsur-unsur

pemberitaan atau publikasi uang bersifat negatif, sensasional, sehingga dapat

menimbulkan keresahan, polemik atau kontroversial di masyarakat. (Ruslan,

2010: 173)

33

Kesimpulan penulis tujuan media relations untuk mencapai publisitas

yang positif sehingga dapat mendorong tindakan publik sesuai dengan tujuan

lembaga atau perusahaan.

Keterkaitan pada pembahasan ini dengan adanya aktivitas media relations

diharapkan terciptanya publisitas event “The Greatest Hits Tour” sehingga dapat

mendorong tindakan publik untuk ikut serta dalam kegiatan event musik tersebut

dan juga terciptanya publisitas perusahaan.

2.2.5 Jenis Media Massa

Media massa merupakan istilah yang digunakan untuk mempertegas

kehadiran suatu kelas, seksi media yang dirancang sedemikian rupa agar dapat

mencapai audiens yang sangat besar dan luas. (Liliweri, 2011: 874)

Media massa pada dasarnya dibagi menjadi dua kategori, yakni media

massa cetak dan media massa elektronik. Media cetak yang memenuhi kriteria

sebagai media massa adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media

elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio siaran, televisi, film

dan media on-line (internet). (Ardianto, 2007: 103)

Menurut Ardianto (2011: 135) berdasarkan perkembangan saat ini media

massa tersebut (surat kabar umum, majalah umum, radio siaran dan televisi

siaran) sudah termasuk kategori media massa konvensional atau tradisional.

Setelah berkembangnya internet, muncul media online (newspaper online,

megazine online, digital radio, digital television).

Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa media massa terdiri

dari media massa cetak dan media massa elektronik.

34

Keterkaitan dengan pembahasan penelitian dengan menggunakan media

massa, publisitas perusahaan dapat terbentuk karena media massa merupakan

media yang sangat dekat dengan khalayak dan sebagai sebagai sumber informasi

publik.

2.2.6 Fungsi Media Massa

Menurut Baran dalam Ardianto (2011: 137) Para pembaca menggunakan

surat kabar umum yang termasuk dalam media cetak (1) untuk memperoleh

infomasi tentang interpretasi; (2) sebagai alat kehidupan sehari-hari; (3) untuk

santai dan pelarian; (4) untuk prestise dan gengsi; (5) untuk kontak sosial.

Sedangkan menurut pakar lain Agee dalam Ardianto (2007: 104)

menjelaskan surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder, sebagai

fungsi utama media (1) to inform (menginformasikan kepada pembaca secara

objektif tentang apa yang terjadi dalam komunitas, negara dan dunia); (2) to

comment (mengomentari berita yang disampaikan dan engembangkannya

kedalam fokus berita); to provide menyediakan keperluan informasi bagi

pembaca yang memerlukan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media).

Sedangkan fungsi sekunder media, adalah: (1) untuk kampanye proyek-proyek

yang bersifat kemasyarakatan, yang sangat diperlukan untuk membantu kondisi-

kondisi tertentu; (2) memberikan hiburan kepada pembaca; (3) melayani

pembaca sebagai konselor yang ramah.

Berkembangnya teknologi komunikasi dalam bentuk internet telah

melahirkan apa yang disebut dengan media online. Newspaper online, magazine

online, digital radio dan digital television adalah media kontemporer yang

35

operasinalnya melalui jalur internet. Surat kabar dan majalah ini tidak

menggunakan kertas untuk dicetak karena setiap pembaca mengaksesnya melalui

internet.

Penulis menyimpulkan bahwa perkembangan internet telah

memungkinkan persebaran informasi di seantero jagat. Kini kita dapat

mengakses sebagian surat kabar cetak melalui website di internet. Yang menarik

surat kabar dan majalah online ini berperan sebagai surat kabar dan majalah yang

dalam beberapa jam saja bisa mengikuti perubahan dan berkembangan suatu

berita.

Keterkaitan dengan penelitian bahwa hasil dari aktivitas media relations

yang dilakukan pada event “The Greatest Hits Tour” akan dimuat didalam media

cetak dan media elektronik termasuk didalamnya media online yang tengah

berkembang pada era ini. Elemen komunikasi massa yaitu media cetak, media

elektronik, dan media online ini yang berperan menginformasikan kepada

khalayak secara luas dan heterogen sesuai dengan tujuan perusahaan dalam event

“The Greatest Hits Tour” sehingga khalayak bisa mengetahui informasi

mengenai event tersebut.

2.2.7 Definisi Publisitas

Publisitas dan promosi dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan.

Promosi tanpa publisitas merupakan hal yang tidak mungkin, demikian pula

publisitas tanpa promosi juga tak pernah ada dalam praktek komunikasi.

Publisitas menurut Lesly dalam Iriantara (2005: 190) adalah “penyebaran

pesan yang direncanakan dan dilakukan untuk mencapai tujuan lewat media

36

tertentu untuk kepentingan tertentu dari organisasi dan perorangan tanpa

pembayaran tertentu pada media”.

Sedangkan menurut Cutlip dan Center dalam Danandjaja (2011: 121)

publisitas adalah “penyebaran informasi secara sistematis tentang lembaga atau

perorangan”.

Menurut Yale dalam Liliweri (2011: 458) publisitas melibatkan

penyediaan informasi faktual, menarik, dan layak diberitakan sehingga tidak

dapat ditampung oleh siapa pun; berita ini disebarluaskan melalui media seperti

radio, televisi, majalah, surat kabar, dan jurnal bisnis.

Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa publisitas

merupakan kegiatan penyebaran pesan atau informasi yang direncanakan untuk

mencapai tujuan organisasi atau perusahaan melalui media.

Keterkaitan dengan pembahasan mengenai aktivitas media relations yaitu

kegiatan publisitas merupakan hasil hubungan dengan media. Dengan demikian

sesuai dengan pembahasan event The Greatest Hits Tour publisitas perusahaan

akan dicapai dengan adanya aktivitas media relations.

2.2.8 Tujuan Publisitas

Menurut Hachigian dalam Ardianto (2011: 263) Publisitas bertujuan

memperoleh perhatian publik melalui penyebaran di media cetak dan elektronik,

mencakup surat kabar, majalah, televisi, radio, talk show, dan acara lainnya,

publisitas online, kelompok-kelompok, dan website.

Menurut Lesly dalam Liliweri (2011: 459) hampir segala sesuatu yang

disajikan media adalah publisitas seseorang, sesuatu atau lembaga. Pekerjaan

37

seorang publicist (publisitas di bagian PR) adalah mengemas dan menyebarkan

berita dalam informasi, ide-ide yang menarik dalam organisasi untuk dimuat atau

ditayangkan di media massa tradisional/ konvenional (surat kabar, majalah, radio

dan televisi) dan media kontemporer (newspaper online, magazine online, radio

digital, televisi digital) atau penyebaran dalam bentuk lain, seperti baliho, poster,

spanduk, billboard.

Penulis menyimpulkan bahwa publisitas memiliki tujuan mendapatkan

tempat di media massa untuk memperoleh perhatian publik.

Manfaat penulisan tujuan publisitas ini agar penulis dapat melihat

bagaimana hasil publisitas dari aktivitas media relations dalam event “The

Greatest Hits Tour”.

2.2.9 Cara Meningkatkan Publisitas

Onggo (2005: 93) menyatakan bahwa ada 6 cara membangun publisitas

antara lain :

1. Bicara

Aktiflah membicarakan gagasan, filosofi atau pekerjaan anda ke mana-mana.

Dengungkan semua itu kepada komunitas anda. Bicaralah di tempat-tempat yang

sesuai dengan target pasar anda atau di majalah-majalah yang target pembacanya

sesuai dengan industri anda. Jangan di sembarangan komunitas atau klub, apalagi

jika komunitas dan klub tersebut berbeda dengan industri atau kapasitas anda.

Atau, anda juga bisa berbicara di berbagai seminar yang sesuai dengan industry

38

bisnis anda.

2. Kirimkan Artikel Tulisan Anda�

Anda bisa melihat bahwa dengan mengirimkan artikel tulisan, target pasar anda

akan melihat dan memperhatikan bahwa anda memang kompeten di industri

anda. Hal ini sekaligus juga dapat membangun kepercayaan dan kredibilitas anda

sebagai seorang ahli di industri tersebut sehingga tidak perlu lagi berbicara

banyak untuk meyakinkan mereka karena mereka tentunya sudah percaya. Oleh

karena itu, masukkanlah artikel tulisan anda ke berbagai majalah dan koran. Dari

situ pasti ada saja di antara orang yang membaca majalah dan koran tersebut

yang merupakan target prospek anda. Jangan lupa, di era globalisasi, e-zine yang

disebut juga majalah elektronik akan menjadi media promosi yang populer dan

bahkan akan sangat segmented.

3. Hubungi Bagian Redaksi atau Editor Penerbit �

Dalam hal ini, yang harus anda kirimkan ialah artikel yang berisi gagasan atau

ide-ide brilian dan aktual. Kirimlah artikel tersebut melalui faks, surat biasa atau

email, bergantung pada pilihan dari redaksi penerbit tersebut. Lakukanlah hal itu

secara teratur, setiap hari, minggu dan bulan. Carilah peluang untuk bekerja sama

dengan berbagai media, entah itu online atau offline, karena pengaruh publisitas

jenis ini akan terpatri kuat di benak calon pelanggan dan tentunya tidak terbiaya.

39

4. Jadilah Pembacanya Dulu �

Sebelum mengirimkan artikel, jadilah pembaca dari tabloid, majalah, surat kabar,

e-zine, atau jurnal mereka terlebih dulu. Amati gaya penulisan, isi dan perhatikan

daftar isinya. Lalu, cari tahu nama redaksi atau editornya dan sebutkan bahwa

anda adalah pembacanya dan ingin mengirimkan artikel yang sesuai dengan

minat dan keahlian anda.

5. Ikuti Forum Online �

Bantulah siapa pun di anggota forum online tersebut. Dengan demikian,

publisitas anda akan melayang dengan cepat. Ikuti di forum ini adalah salah satu

cara yang paling efektif dan memiliki daya jangkau yang luas hingga ke seluruh

dunia.

6. Publisitaskan Melalui e-zine

Memiliki e-zine sendiri adalah keharusan apabila publisitas anda akan tampil dan

berbicara tentang industri anda sekaligus kredibilitas anda. E-zine adalah satu-

satunya sarana follow-up yang bermartabat sekaligus memberikan kepercayaan

yang penuh respek dengan mereka yang pernah bertanya kepada anda, daripada

anda mengirimkan iklan anda ke sembarangan email dan penerima tidak pernah

meminta informasi kepada anda.

40

2.2.10 Prinsip-prinsip Dasar Publisitas

Menurut Iriantara (2005: 195) prinsip-prinsip dasar publisitas, mencakup:

1. Kreatifitas, yang berarti mendorong antusiasme dan perhatian khalayak

melalui metode kegiatan yang cerdas, unik dan segar.

2. Beragam, yang berarti bila publisitas hanya menggunakan satu media saja

diapandang belum memadai, maka harus digunakan berbagai media.

3. Kuantitas, yang pada dasarnya menggunakan prinsip repetisi untuk

menyampaikan pesan secara berulang-ulang pada publik.

4. Visibilitas, yang berarti meteri publisitas tersebut dapat mudah dilihat

oleh khalayak atau perhatian kahalayak bisa tertuju pada publisitas itu.

5. Legibilitas, yang berarti bentuk tulisan yang dibuat menyampaikan pesan

enak dan cukup jelas diikuti oleh khalayak untuk publisitas dalam bentuk

cetak, dan jelas didengar dan dilihat untuk media audio visual.

6. Mudah dipahami, yang berarti rangkaian pesannya sangat mudah

dipahami maksudnya oleh khalayak.

Prinsip-prinsip dasar publisitas mencakup: kreativitas, varietas, kuantitas,

visibilitas, keterbacaan, understandability. (Liliweri, 2011: 463)

Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa prinsip-prinsip

dasar publitas yakni pemberitaan harus kreatif untuk menarik khalayak, memiliki

tempat publisitas yang beragam dalam hal ini tidak hanya menggunakan satu

media saja, kuantitas publisitas harus diperhatikan harus ada pengulangan

publisitas untuk menekankan kepada khalayak bahwa pesan atau informasi itu

penting, visibilitas yaitu materi publisitas dapat mudah dilihat oleh khalayak,

keterbacaan atau legibilitas yaitu betuk tulisan publisitas harus jelas agar mudah

41

dipahami khalaya, dan yang terakhir bentuk pesan dalam publisitas harus mudah

dipahami karena khalayak pada media massa heterogen sehingga isi publisitas

dapat dimengerti secara umum.

Menurut penulis publisitas adalah tindakan atau cara yang dirancang

untuk menyebarkan informasi bernilai tertentu. Nilai promosi itu ada pada

kemampuan menarik publik agar mereka dapat mengenal apa yang harus

diperkenalkan kepada publik. Dari keseluruhan pembahasan diatas mengenai

publisitas sesuai dengan pengertian publisitas itu sendiri yaitu kegiatan

mempromosikan sesuatu kepada publik. Dengan publisitas yang terencana maka

promosi seolah menjadi garansi sukses pemasaran suatu event.

Keterkaitan dengan pembahasan aktivitas media relations pada event

“The Greatest Hits Tour” dengan adanya aktivitas media relations yang

mengahasilkan publisitas maka terciptalah pemahaman publik mengenai

informasi mengenai event dan publisitas perusahaan penyelenggara event

tersebut.

2.2.11 Event

Menurut O’Toole (2007: 10) Event adalah sebagian dari fungsi

pemasaran dan diselenggarakan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Event merupakan suatu kejadian penting atau peristiwa khusus, baik yang

terjadi secara internal, lokal, maupun nasional dan bahkan berkaitan dengan

suatu peristiwa secara internasional. (Ruslan, 2010: 233)

Event didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk

memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia baik secara individu atau

42

kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi, dan agama yang

diselengarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat

yang diselenggrakan pada waktu tertentu. (Noor, 2009: 7)

Dari pengertian tersebut penulis menyimpulkan bahwa event merupakan

kegiatan untuk memperingati acara tertentu sesuai dengan perkembangannya

event digunakan sebagai medium untuk mencapai tujuan perusahaan.

Keterkaitan dengan pembahasan, untuk mencapai tujuan meningkatkan

publisitas perusahaan maka perusahaan menggunakan event “The Greatest Hits

Tour” ini sebagai cara meningkatkan publisitas dengan menggunakan aktivitas

media relations.

2.2.12 Definisi Special Event

Special events adalah peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan PR yang

penting dan memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalam suatu kesempatan,

mampu meningkatkan pengetahuan dan memenuhi selera publik, kegiatan ini

biasanya mengundang media untuk meliputnya. (Ardianto, 2011: 268)

Menurut Ruslan dalam Natoradjo (2011: 134) mengartikan special event

sebagai acara yang biasanya dilaksanakan untuk mendapatkan perhatian media

atau khalayak tertentu terhadap perubahan atau produk perusahaan.

Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa special event

kegiatan atau acara tertentu yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan

perhatian media.

43

Keterkaitan dengan pembahasan peneliti dalam aktivitas media relations

pada event “The Greatest Hits Tour” yaitu event tersebut merupakan salah satu

bentuk dari special event.

2.2.13 Unsur-unsur Special Event

Berdasarkan konsep dan definisi yang dikembangkan diatas, menurut

Noor (2009: 9) event terbagi dalam empat unsur, yang terdiri dari:

a. Leisure event adalah berupa pertandingan yang diselenggarakan pada

susunan tempat duduk berupa teater dan menampilkan kegiatan

keolahragaan.

b. Personal event merupakan segala bentuk kegiatan yang didalamnya

terlibat anggota keluarga atau teman.

c. Cultural event merupakan segala bentuk kegiatan yang selalu identik

dengan upacara adat, dan tradisi yang memiliki nilai sosial yang tinggi

dalam tatanan masyarakat.

d. Organizational event, merupakan kegiatan besar pada setiap organisasi

dengan tujuan organisasi tertentu.

Menurut Ruslan (2010: 273) Peristiwa Khusus secara garis besar terdapat

tiga jenis kegiatan dalam Humas, yaitu:

a. Acara suatu peresmian

b. Acara peringatan tertentu

c. Acara komersial (new product launching) atau non komersial (Social

Community Relations)

44

Dari penjelasan mengenai unsur-unsur special event dapat disimpulkan

bahwa terdapat unsur-unsur dalam special event yaitu event olahraga, event

budaya, event keluarga atau personal, dan event yang dilaksanakan oleh

organisasi atau perusahaan.

Keterkaitan dengan pembahsan peneliti yaitu event “The Greatest Hits Tour”

adalah event organisasi yang memiliki tujuan dalam pelaksanaanya yaitu guna

mencapai publisitas perusahaan di mata publik.

45

2.3 Kerangka Teori

Ada beberapa teori yang digunakan dalam pembahasan ini, teori- teori tersebut

dijelaskan secara garis besar dalam kerangka teori sebagai berikut:

Teori Umum

Teori Khusus

Komunikasi

Komunikasi Massa

Public Relations

Komponen

Media Relations

Fungsi

Fungsi

Fungsi

Definisi

Tujuan

Aktivitas

Media Masssa

Fungsi

Jenis

Publisitas

Cara Meningkatkan

Tujuan

Prinsip Dasar

Event

Special Event Unsur-unsur

Publik

46

2.4 Kerangka Pemikiran

Hal Yang Dianalisa - Aktivitas Media Relations - Meningkatnya Publisitas perusahaan

Teori Yang Dipakai Teori yang menjadi acuan Aktivitas Media Relations

- Konferensi Pers - Press Gathering - Wisata Pers - Taklimat Pers - Keterangan Pers - Wawancara Pers

Teori yang menjadi acuan Publisitas - Prinsip dasar Publisitas

Cara Memperoleh Data

a. Wawancara Semi Terstruktur - Key Informant (Internal) - Informan (Eksternal)

b. Observasi Partisipan c. Dokumentasi

Metode Analisa Metode Analisa Deskriptif-Kualitatif

Cara mengukur Publisitas

- Media Monitoring

Menurun

- Media

Meningkat

- Media

Hal yang harus diperbaiki

- Melalakukan evaluasi - Mencari solusi alternatif - Memperbaiki kinerja