BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge...

28
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Hotel 2.1.1 Definisi Hotel Kata hotel memiliki pengertian atau definisi yang cukup banyak, masing – masing orang berbeda dalam menguraikannya. Berikut ini adalah beberapa pengertian hotel (Tam C., Fonny, 2008) : 1. Menurut Menteri Perhubungan, hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan berikut makan dan minum (SK. MenHub. RI. No. PM 10/PW.391/PHB-77). 2. Menurut AHMA (American Hotel & Motel Association), hotel adalah suatu tempat dimana disediakan penginapan, makanan, dan minuman, serta pelayanan lainnya, untuk disewakan bagi para tamu atau orang – orang yang tinggal untuk sementara waktu. 3. Menurut Webster, hotel adalah suatu bangunan atau lembaga yang menyediakan kamar untuk menginap, makanan, dan minuman, serta pelayanan lainnya untuk umum. Dengan mengacu pada pengertian di atas, dan untuk menertibkan perhotelan di Indonesia, pemerintah menurunkan peraturan yang dituangkan dalam Surat Keputusan Menparpostel No. KM 37/PW.340/MPPT-86, tentang peraturan Usaha dan Penggolongan Hotel. Bab I, pasal 1, Ayat (b) dalam SK tersebut menyebutkan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Hotel

2.1.1 Definisi Hotel

Kata hotel memiliki pengertian atau definisi yang cukup banyak,

masing – masing orang berbeda dalam menguraikannya. Berikut ini adalah

beberapa pengertian hotel (Tam C., Fonny, 2008) :

1. Menurut Menteri Perhubungan, hotel adalah suatu bentuk akomodasi

yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk

memperoleh pelayanan penginapan berikut makan dan minum (SK.

MenHub. RI. No. PM 10/PW.391/PHB-77).

2. Menurut AHMA (American Hotel & Motel Association), hotel adalah

suatu tempat dimana disediakan penginapan, makanan, dan minuman,

serta pelayanan lainnya, untuk disewakan bagi para tamu atau orang –

orang yang tinggal untuk sementara waktu.

3. Menurut Webster, hotel adalah suatu bangunan atau lembaga yang

menyediakan kamar untuk menginap, makanan, dan minuman, serta

pelayanan lainnya untuk umum.

Dengan mengacu pada pengertian di atas, dan untuk menertibkan

perhotelan di Indonesia, pemerintah menurunkan peraturan yang dituangkan

dalam Surat Keputusan Menparpostel No. KM 37/PW.340/MPPT-86, tentang

peraturan Usaha dan Penggolongan Hotel. Bab I, pasal 1, Ayat (b) dalam SK

tersebut menyebutkan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang

mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

9

penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum

yang dikelola secara komersial.

2.1.2 Pengertian Hotel Bisnis

Definisi Hotel Bisnis mengacu pada Marlina Endy dalam bukunya

Panduan Perancangan Bangunan Komersial (2008, p.52), hotel bisnis

merupakan hotel yang dirancang untuk mengakomodasi tamu yang mempunyai

tujuan bisnis. Lokasi hotel bisnis relatif berada di pusat kota, berdekatan

dengan area perkantoran atau area perdagangan. Hotel Bisnis dikenal juga

dengan nama Commercial Hotel ataupun dengan nama City Hotel.

Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan fasilitas

lengkap yang berkaitan dan mendukung untuk kegiatan bisnis terutama untuk

kegiatan Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition (MICE). Fasilitas

yang tersedia antara lain ballroom, banquet room, dan business center dengan

fasilitas pendukung lainnya seperti restoran, bar & café, pusat kebugaran &

spa, kolam renang, dan sebagainya (Kusumo, 2012).

Ditinjau dari karakteristik tamu pada hotel bisnis relatif tinggal berkisar

antara 1 – 3 malam perkunjungan. Berikut karakteristik tamu baik perseorangan

maupun grup berdasarkan tujuan dan tipe kamar yang dipesan menurut buku

hotel planning and design dalam jurnal Ristya Vidyatama Kusumo (2012):

Tabel 2.1. Karakter Pengunjung Hotel Jenis

Pengunjung

Karakter Pengunjung Tujuan Tipe Kamar

Perseorangan Berprofesi sebagai eksekutif

muda

Memilih harga menengah

keatas

Tours, Club,

perkumpulan

Budaya, seni, teater

Berbelanja

Queen Size

Adanya area

makan & kerja

Kamar mandi

Standar

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

10

Jenis

Pengunjung

Karakter Pengunjung Tujuan Tipe Kamar

Grup Menginap 2 – 4 malam

Pemilihan harga tidak

masalah

Konvensi dan

konferensi

Perkumpulan

profesional

Rapat pelatihan dan

perdagangan

King, Twin,

double – double

size

Kamar mandi

memiliki area

ganti pakaian

Terdapat area

kerja yang baik

sumber :Hotel Planning and Design, Kusumo, 2012

2.1.3 Klasifikasi Hotel

Hotel dapat diklasifikasikan menurut bintang yang ditentukan oleh

Dinas Pariwisata Daerah (Diperda) sesuai persyaratan fasilitas yang terdapat

dalam hotel setiap tiga tahun sekali dalam bentuk sertifikat (Kusumo, 2012).

Berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata ni. KM

3/KW 001/ MKP 02, hotel dikelelompokan dalam 5 golongan kelas (bintang)

berdasarkan kelengkapan fasilitas dan kondisi bangunan, perlengkapan dan

pengelolaan, serta mutu pelayanan. Kategori hotel tersebut dibagi menjadi :

• Hotel melati 1

• Hotel melati 2

• Hotel bintang 3

• Hotel bintang 4

• Hotel bintang 5

Kriteria klasifikasi hotel di Indonesia secara resmi dikeluarkan oleh

peraturan pemerintah dan menurut Dirjen Pariwisata dengan SK: Kep-

22/U/VI/78. Untuk mengklasifikasikan sebuah hotel, dapat ditinjau dari

beberapa faktor yang satu sama lainnya ada kaitannya. Berikut adalah tabel

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

11

pembagian hotel menurut Keputusan Direktur Jendral Pariwisata (1988)

berdasarkan fasilitas dan jumlah kamar hotel dalam Bernadete Monica (2012).

Tabel 2.2. Klasifikasi Hotel Berbintang Jenis Fasilitas ***** **** *** ** *

Kamar Tidur Min. 100 Min. 50 Min. 30 Min. 20 Min. 15

Suite 4 kamar 3 kamar 2 kamar 1 kamar -

Luas kamar 20-28 m² 18-28 m² 18-26 m² 18-24 m² 18-20

Luas kamar

Suite 52 m² 48 m² 48 m² 44 m² 20 m²

Ruang Makan Min. 2 Min. 2 Min. 2 Min. 2 Min. 1

Restaurant &

Bar Min. 1 Min. 1 Min. 1 Min. 1

*tidak

wajib

Function

Room

Min. 1

dan pre-

function

room

Min. 1

dan pre-

function

room

Min. 1

dan pre-

function

room

- -

Rekreasi &

Olahraga

Kolam

renang

dan

ditambah

dengan 2

sarana

lain

Kolam

renang

dan

dianjurkan

ditambah

dengan 2

sarana lain

Kolam

renang

dan

dianjurkan

ditambah

dengan 2

sarana

lain

Kolam

renang

dan

dianjurkan

ditambah

dengan 2

sarana

lain

Min. 1

sarana

Ruang yang

disewakan

Min. 3

ruangan

Min. 3

ruangan

Min. 3

ruangan

Min. 3

ruangan

Min. 3

ruangan

Lounge Wajib Wajib Wajib - -

Taman Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib

sumber : Dirjen Pariwisata 1988, Monica, 2012

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

12

2.1.4 Pembagian Area Hotel

Secara fungsional, hotel dapat dibagi menjadi 4 bagian utama yaitu area

tamu, area publik, bagian administrasi (front of the house), dan back of the

house dikutip dari The Architects Handbook oleh Quentin Pickard (Quentin P.,

2002). Adapun area Front of The House dan Back of The House meliputi ruang

(Monica B., 2012) :

1. Front of the house adalah area karyawan yang berhadapan langsung

dengan tamu, yang termasuk area front of the house adalah :

• Front desk & Concierge

• Area reservasi dan kasir

• Room service

• Area lift

• Retail

• Restoran

• Function room

2. Back of the house adalah area karyawan yang berada di area servis dan

terpisah dengan area tamu. Yang termasuk dalam area back of the house

adalah:

• Dapur dan gudang

• Area bongkar muat

• Area pegawai

• Laundry dan housekeeping

• Mekanikal dan elektrikal

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

13

2.2 Compact City

2.2.1 Definisi Compact City

Pertumbuhan penduduk yang terjadi sekarang ini dapat menimbulkan

berbagai permasalahan yang mendorong untuk terjadinya fenomena Urban

Sprawl, yaitu perpindahan penduduk ke daerah pinggiran (mungkasa, 2012).

Menanggapi fenomena tersebut muncul konsep Compact City. Adapun

Compact City mempunyai beberapa definisi seperti yang dikemukakan oleh J.

Arbury, Compact City yaitu sebuah model pengembangan kota yang terfokus

pada intensifikasi perkotaan, menetapkan batas pertumbuhan kota, mendorong

pengembangan campuran (mixed use) dan mengedepankan peran angkutan

umum dan kualitas desain perkotaan. Burton (2000) menjelaskannya Compact

City sebagai kota dengan dimensi ‘kepadatan yang tinggi’. Dapat disimpulkan

bahwa Compact City adalah suatu konsep perencanaan kota terfokus kepada

kepadatan hunian yang relatif tinggi pada guna lahan campuran, lebih

mengandalkan sistem transportasi umum yang efisien, termasuk aktivitas

pejalan kaki dan bersepeda sehingga penggunaan kendaraan bermotor pribadi

berkurang intensitasnya, penggunaan energi menurun rendah dan polusi

berkurang (Mungkasa, 2012)

Sebagai sebuah tanggapan terhadap fenomena Urban Sprawl, secara

umum dapat disarikan beberapa perbedaan antara Urban Sprawl dengan model

Compact City, berdasarkan 12 aspek yaitu kepadatan, pola pertumbuhan, guna

lahan, skala, layanan komunitas, tipe komunitas, transportasi, disain jalan,

disain bangunan, ruang publik, biaya pembangunan, proses perencanaan

(Roychansyah, 2006).

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

14

Menurut Burton (2001) dalam Buletin Tata Ruang dan Pertanahan

edisi 2 tahun 2012, manfaat dari model Compact City adalah pengurangan

konsumsi energi (fasilitas terjangkau dengan jalan kaki), pelayanan transportasi

lebih baik, peningkatan aksesibilitas secara keseluruhan, regenerasi kawasan

perkotaan dan vitalitas perkotaan, kualitas hidup yang lebih tinggi, preservasi

ruang terbuka hijau. Menurut Jenks (2000), bentuk kota yang kompak mampu

mengurangi jarak tempuh perjalanan sehingga menurunkan tingkat mobilitas

penduduk. Tingkat kepadatan tinggi juga memberi keuntungan dalam

penyediaan layanan dasar, transportasi umum, pengelolaan sampah, pelayanan

kesehatan dan pendidikan.

Dapat disimpulkan konsep Compact City menekankan pada sebuah

kawasan dengan fasilitas – fasilitas yang sudah tersedia (mix use) untuk

memenuhi kebutuhan penduduk di dalamnya sehingga penggunaan transportasi

dapat ditekan yang berpotensi pada pengurangan ecological foot print (ruang

yang diperlukan manusia untuk menghasilkan sumber daya yang mereka

habiskan) (wwf.or.id) yang secara tidak langsung berdampak pada penurunan

polusi akibat penggunaan kendaraan (Mungkasa, 2012).

2.2.2 Peranan Building Farming

Jika diterjemahkan, kata Building berarti bangunan. Pengertian

bangunan, menurut kamus besar bahasa Indonesia bangunan mempunyai

sesuatu yang didirikan atau sesuatu yang dibangun.

Kata “bangunan” juga dapat diartikan sebagai rumah, gedung ataupun

segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan

manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

15

konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi. Umumnya

sebuah peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari teknik teknik bangunan

maupun sarana dan prasarana yang dibuat ataupun ditinggalkan oleh manusia

dalam perjalanan sejarahnya.

Jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia kata Building mempunyai

arti pertanian, peternakan, dan budidaya. Jika didefinisikan Building juga dapat

diartikan sebagai praktek budidaya lahan atau meningkatkan stok, usaha

budidaya lahan. Building sendiri dapat dikategorikan lagi ke pertanian atau ke

peternakan.

Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan Building Farming

adalah suatu kegiatan membudidayakan tumbuhan atau hewan pada sebuah

bangunan. Pada era modern ini konsep menanam secara vertikal sudah mulai

dikembangkan, menurut Ken Yeang dalam bukunya yang berjudul The

Skyscreaper Bioclimatically Considered menjelaskan praktik menanam secara

vertikal akan membantu menciptakan iklim mikro. (Yeang, 1996). Praktik

memasukan tanaman kedalam bangunan, mulai berkembang dari waktu ke

waktu hingga sekarang ini praktik menanam dilakukan pada bangunan dalam

bidang vertikal (Green Wall) (Canevaflor, 2013).

Praktik menanam dapat membantu menciptakan iklim mikro seperti

yang diungkapkan oleh Ken Yeang juga dikemukakan oleh Sukawi (2008)

dalam seminar nasional untuk tema Taman Kota dan Upaya Penurunan Suhu

Lingkungan menjelaskan pada dasarnya tanaman dapat mempengaruhi iklim

mikro di sekitarnya. Secara keseluruhan Building Farming berperan dalam

mewujudkan Compact City, dimana dengan adanya penanaman dan produksi

sayur dan buah di kota, distribusi sayur dan buah dari luar kota dapat dikurangi

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

16

sehingaa penggunaan energi dan polusi yang diakibatkan distribusi

menggunakan kendaraan bermotor dapat dikurangi (Mungkasa, 2012).

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman

2.3.1 Faktor Lingkungan

Budidaya tanaman menggunakan sistem aeroponik umumnya dilakukan

dalam greenhouse yang mempunyai fungsi selain untuk melindungi tanaman

dari sinar matahari berlebih dan gangguan hama dan penyakit, greenhouse

digunakan untuk memanipulasi iklim agar sesuai dengan persyaratan tumbuh

tanaman yang ditanam (Suhardiyanto H., 2009). Dalam perkembangannya

aeroponik dapat dilakukan di luar bangunan, hanya saja perlu diperhatikan

beberapa hal yang merupakan persyaratan tanaman itu sendiri untuk tumbuh.

Keberhasilan penanaman di luar bangunan dipengaruhi oleh faktor lingkungan

(Rahimah, 2010).

Berikut ini rangkuman faktor – faktor yang perlu diperhatikan agar

tanaman dapat tumbuh secara optimal (Rahimah, 2010; Diansari M.,2008;

Suhardiyanto 2009; Sari, 2012):

Tabel 2.3. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman No Faktor Pengaruh Manipulasi Penerapan

1 Curah Hujan Curah hujan tinggi

menyebabkan lingkungan

lembab sehingga tanaman

mudah terserang hama dan

penyakit

Melindungi tanaman

dengan plastik / dalam

greenhouse

Sistem,

melindungi

tanaman

dengan plastik

atau naungan

2 Kelembaban

(RH)

Kelembaban baik berkisar

70%. Kelembaban

mempengaruhi

evapotranspirasi. RH tinggi

menyebabkan daya serah

akar berkurang sehingga

Ventilasi alami atau

menggunakan blower,

Menyemprotkan air

dengan sprinkler

Sistem, dengan

pemasangan

sprinkler atau

blower

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

17

mudah terserang penyakit,

RH rendah menyebabkan

daya serap tinggi, apabila

kurang air tanaman layu.

3 Intensitas

Cahaya

Mempengaruhi fotosintesis,

kurang cahaya tanaman

menjadi kurus, pucat, dan

rentan terserang penyakit.

Berlebihan cahaya tanaman

dapat hangus atau terbakar.

Penggunaan plastik UV Perletakan

tanaman di

daerah yang

terkena cahaya

4 Elevasi Merupakan keberhasilan

tanaman di daerah tertentu

Pemilihan jenis

tanaman yang sesuai

persyaratan lokasi

Pemilihan

Jenis tanaman

yang sesuai

5 Suhu Suhu optimal tanaman adalah

250C – 270C, suhu terlalu

tinggi dapat menyebabkan

proses pertumbuhan tanaman

terganggu. Pada sistem

hidroponik temperatur yang

digunakan umumnya berkisar

280C - 300C.

Penentuan lokasi,

penggunaan sprinkler

Pemilihan

Jenis tanaman

yang sesuai,

sistem

penggunaan

sprinkler.

6 Keasaman

(pH)

Pengaruh pertumbuhan

tanaman

Penyesuaian pemberian

larutan nutrisi dengan

kebutuhan tanaman

untuk mencapai pH

yang sesuai

Sistem, dengan

pemberian

larutan nutrisi

yang sesuai

Sumber : Jurnal – Jurnal Pertanian, Rahimah, 2010; Diansari M.,2008; Suhardiyanto, 2009

Faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangan ini adalah penentuan

jenis tanaman yang digunakan yang akan dikaitkan dengan persyaratan suhu

dan elevasi tanaman untuk tumbuh, jenis tanaman yang hidup pada suhu yang

terlalu rendah tidak akan digunakan. Faktor peryaratan seperti intensitas cahaya

yang dibutuhkan tanaman akan disesuaikan dengan zoning atau posisi letak

tanaman dalam bangunan. Sedangkan pH, suhu, kelembaban dan curah hujan

merupakan faktor – faktor yang dapat dimanipulasi dengan perencanaan sistem

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

18

(pemberian sprinkler, pemberian larutan nutrisi, atau pemberian naungan)

(Diansari M, 2008).

2.3.2 Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Tanaman

Pada dasarnya setiap mahluk hidup membutuhkan asupan atau makanan

untuk dapat melanjutkan hidupnya, begitu juga dengan tumbuhan. Tumbuhan

melakukan pembentukan zat makanan atau energi dengan menggunakan zat

hara, karbondioksida, air dan cahaya matahari. Proses pembentukan zat

makanan oleh tumbuhan tersebut disebut fotosintesis (Juwilda, 2011).

Kebutuhan cahaya pada proses fotosintesis tumbuhan dapat dijelaskan

melalui reaksi yang terjadi saat fotosintesis. reaksi fotosintesis terbagi menjadi

2 yaitu reaksi terang (membutuhkan cahaya) dan reaksi gelap (tidak

membutuhkan cahaya tetapi karbondioksida). Dalam reaksi terang energi

cahaya dibutuhkan untuk dikonversi menjadi energi kimia yang menghasilkan

oksigen (Juwilda, 2011). Kurangnya cahaya matahari yang diterima tanaman

akan berpengaruh terhadap fotosintesis tanaman sehingga dapat menjadi kurus,

warna daun pucat, dan rentan terhadap penyakit (Rahimah, 2010). Untuk itu

perlu diketahui persyaratan utama tanaman untuk tumbuh berupa kebutuhan

cahaya matahari yang nantinya digunakan sebagai acuan dalam menentukan

posisi atau lokasi penanaman tanaman pada bangunan. Penanaman sayur

berdasarkan lama cahaya yang dibutuhkan secara umum dapat dibagi menjadi 3

yaitu (Shafer K, 2012).:

• Full Sun, membutuhkan paling sedikit 6 jam matahari langsung dari 8 –

12 jam cahaya matahari selama 1 hari.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

19

• Partial Sun / Partial Shade, membutuhkan paling sedikit 3 jam

matahari langsung dari 4 – 8 jam cahaya matahari selama 1 hari. Jenis

tanaman dalam kelompok ini hanya sedikit membutuhkan cahaya pagi

hari, tanaman dapat hidup di bawah pembayangan pada siang hari.

• Full Shade, membutuhkan kurang dari 3 jam cahaya langsung

perharinya. Tanaman dalam kelompok ini membutuhkan hanya sedikit

intensitas cahaya pada pagi hari atau sore hari, beberapa tanaman dapat

hidup dalam pembayangan secara penuh.

Adapun lokasi perletakan tanaman akan dipengaruhi oleh cahaya

matahari, pada dasarnya posisi matahari menyinari bumi akan berpindah –

pindah karena bumi yang berotasi dan juga berevolusi terhadap matahari yang

membentuk bidang ekliptika, hal tersebut dikenal sebagai konsep heliosentris

(Purwanto A., 2011).

Gambar 2.1. Rotasi & Revolusi Bumi Sumber : Laboratorim Falak : Laboratorium Alternatif yang Murah dan Terpadu, Purwanto,

2011

Pada bulan desember bumi berada di atas matahari, bumi berotasi dan

berevolusi sehingga sejajar dengan matahari pada bulan maret, kemudian

berada di bawah matahari pada bulan juni, dan kembali sejajar dengan matahari

pada bulan September (Purwanto A., 2011).

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

20

Gambar 2.2. Gerak Semu Matahari Sumber : Laboratorim Falak : Laboratorium Alternatif yang Murah dan Terpadu, Purwanto,

2011

Revolusi bumi mengelilingi matahari tersebut memberi gerak semu

tahunan matahari mengitari bumi dengan posisi matahari yang berubah dari

selatan ke utara secara terus menerus. Matahari akan berada pada 23,50 lintang

selatan pada sekitar tanggal 21 bulan Desember, berada pada 23,50 lintang utara

pada sekitar tanggal 21 Juni, dan berada pada ekuator sekitar tanggal 21 bulan

Maret dan September (Purwanto A., 2011). Karena itu pemilihan lokasi

perletakan tanaman perlu melihat seberapa lama cahaya matahari menyinari

daerah tersebut dengan mempertimbangkan adanya gerak semu matahari.

2.3.3 Pengaruh Suhu Terhadap Tanaman

Salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan

tanaman adalah suhu udara, suhu udara yang terlalu tinggi dapat menyebabkan

kelembaban lingkungan rendah akibatnya tanaman akan menjadi layu atau

mengalami gosong pucuk pada tepi daun (Diansari, 2008). Adapun suhu lokasi

tapak perlu diketahui sebagai salah satu acuan untuk menentukan jenis tanaman

yang ditanam dapat tumbuh. Suhu udara rata – rata Jakarta menurut data dari

Badan Pusat Statistik dengan data survei tahun 2011.

Tabel 2.4. Suhu Udara Rata – Rata Bulanan No Bulan Suhu (0C) 1 Januari 27,3 2 Februari 27,4 3 Maret 27,9

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

21

4 April 28,6 5 Mei 28,8 6 Juni 28,7 7 Juli 28,3 8 Agustus 28,8 9 September 29,0 10 Oktober 29,2 11 November 28,9 12 Desember 28,9

Sumber : www.bps.go.id

Suhu Udara yang disurvei mewakili untuk wilayah Jakarta dengan suhu

udara rata – rata berdasarkan data tersebut berkisar 280C.

2.4 Aeroponik

2.4.1 Aeroponik Dalam Hidroponik

Pada Dasarnya aeroponik merupakan turunan dari sistem hidroponik

larutan nutrisi. Budidaya tanaman hidroponik merupakan budidaya dimana

tanaman memperoleh unsur hara dan larutan nutrisi yang dipersiapkan secara

khusus. Tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik dapat tumbuh dengan

baik apabila memperoleh unsur hara, air, dan oksigen yang diperlukan. Berikut

ini pengelompokan sistem hidroponik (Suhardiyanto, 2010).

Gambar 2.3. Skema Kategori Sistem Hidroponik Sumber : Teknologi Hidroponik Untuk Budidaya Tanaman, Herry S, 2010

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

22

1. Kultur media tanam (menggunakan media padat berpori, dapat berupa

media organik, anorganik, atau campuran keduanya). Kultur media tanam

dibagi menjadi 2 kelompok :

� Sub irrigation (irigasi bawah permukaan)

� Passive sub irrigation system (sistem irigasi dengan prinsip

kapiler)

� Ebb and flow (sistem irigasi genang dan alir)

� Top irrigation / drip irrigation system (irigasi permukaan / sistem

irigasi tetes).

2. Kultur larutan nutrisi (menggunakan larutan nutrisi). Kultur media tanam

dibagi menjadi 3 kelompok :

� Continuous flow (hidroponik yang disirkulasikan)

� Deep Flow Technique (DFT). Metode dengan cara tanaman

ditopang menggunakan Styrofoam dan akarnya terendam dalam

larutan nutrisi yang mengalir dalam bak.

� Nutrisit Film Technique (NFT). Metode budidaya dimana akar

tumbuh di larutan nutrisi sangat dangkal yang membentuk lapisan

tipis nutrisi dan tersirkulasi

� Static Flow (hidroponik larutan diam)

� Unaerated Technique. Metode tanam dengan cara tanaman

ditopang menggunakan Styrofoam dan akarnya terendam dalam

larutan nutrisi yang tidak dialiri oksigen.

� Aerated Technique. Metode tanam dengan cara tanaman ditopang

menggunakan Styrofoam dan akarnya terendam dalam larutan

nutrisi yang dialiri oksigen.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

23

� Aeroponik (pengkabutan). Larutan nutrisi yang disemprotkan ke akar

tanaman yang menggantung dalam wadah tertutup.

2.4.2 Definisi Aeroponik

Aeroponik berasal dari kata latin yaitu aero yang berarti udara dan

ponic yang artinya pekerjaan, artinya aeroponik adalah membudayakan

tumbuhan di udara. (Lakkireddy K.K.R., Kasturi K., Sambasiva Rao K.R.S.,

2012). Dalam Makalah ilmiah Anies Ma’rufatin mengenai respon pertumbuhan

tanaman kentang dalam sistem aeroponik terhadap periode penyinaran, juga

menjelaskan bahwa aeroponik merupakan media udara yang diberdayakan

untuk bercocok tanam dengan metode tanaman digantung pada suatu media

sehingga akar tersebut akan menggantung di udara untuk mendapatkan air dan

nutrisi (Ma’rufatin, 2011). Begitu pula dengan penjelasan yang terdapat dalam

makalah ilmiah teknik hidroponik untuk budidaya tanaman oleh Herry

Suhardiyanto juga menjelaskan hal serupa bahwa aeroponik merupakan

budidaya tanaman dengan sistem pengkabutan. Sistem pengkabutan yang

dimaksud adalah penyemprotan larutan nutrisi pada akar tanaman yang

menggantung di udara dalam suatu wadah tertutup pada durasi tertentu

(Suhardiyanto, 2010).

2.4.3 Keuntungan Sistem Aeroponik

Jika dibandingkan dengan sistem tanam konvensional, sistem aeroponik

memiliki beberapa keuntungan seperti yang dijabarkan pada tabel berikut.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

24

Tabel 2.5. Perbandingan Aeroponik dengan Tanam Konvensional Perbandingan Aeroponik Tanam Konvensional

Kebutuhan lahan Luasan Sempit, Kontur tidak harus

datar, tidak menggunakan tanah

Luas, relative datar, perlu

rotasi, produktivitas lahan

tergantung jenis tanah

Musim Tidak tergantung musim Tergantung musim

Ketersediaan Barang Ada sepanjang tahun Tidak ada sepanjang tahun

Kualitas Barang Bersih, sehat, renyah, aroma kurang Tidak terlalu bersih, belum

tentu sehat, relative alot, aroma

kuat

Sarana & Prasarana Butuh green house & suplai listrik

relatif besar

Tidak butuh sarana yang mahal

Teknologi Teknologi menengah - tinggi Teknologi sederhana

Operator Sedikit, perlu mengerti teknologi Banyak, tidak perlu mengerti

teknologi

Investasi Awal Sedang – besar Kecil – sedang

Waktu Pendek (1 bulan panen), tanpa

pengolahan lahan, setiap hari tanam

– setiap hari panen

Sedang – panjang (1,5 – 2

bulan panen), ada waktu untuk

pengolahan lahan, tidak bisa

setiap saat tanam dan panen

Kepenuhan Nutrisi Terpenuhi, karena bisa mengatur

dengan ukuran formula pasti

Tidak selalu (pemenuhan

nutrisi sulit diukur dengan

tepat)

Hama & Penyakit Relatif aman, terlindung green house Beresiko karena ruang terbuka

Fleksibilitas Tanaman dapat dipindah – pindah

tanpa mengganggu pertumbuhan

Tanaman tidak bisa dipindah –

pindah, tanaman akan stress

Kecepatan Adaptasi Saat pindah tanam, bibit bisa

langsung tumbuh tanpa aklimatisasi

Aklimatisasi lama

Penggunaan Pupuk Lebih efisien

(Suhardiyanto, 2010)

Kurang efisien

(Suhardiyanto, 2010)

Penggunaan Air Lebih efisien 3,57% dari sistem

konvensional (Agustina, 2009)

0%

Produktivitas Lebih banyak 45% - 75% (Plant

Factory by Aeroponic & LED, 2010,

NextFarm In The City Co., Ltd)

0%

Sumber : Implementasi Sistem Pertanian Aeroponik Pada Fasade Bangunan di Pusat Kota, Sylvia, 2012

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

25

Dari data tabel tersebut dapat dilihat bahwa sistem aeroponik sangat

menguntungkan dibandingkan dengan sistem tanam konvensional, dimana

dengan sistem aeroponik tanaman bisa ditanam dan dipanen setiap saat,

tempatnya fleksibel, penggunaan air lebih efisien, waktu panen lebih cepat.

Apabila dibandingkan dibandingkan dengan sistem hidroponik lainnya, sistem

aeroponik memiliki beberapa keuntungan diantaranya :

1. Sistem aeroponik mampu menghasilkan produksi 70% lebih banyak tetapi

dengan bobot 30% lebih rendah dalam penelitian perbandingan sistem

hidroponik dan aeroponik pada tanaman kentang oleh E. Ritter (E. Ritter,

et al, 2001).

2. Sistem aeroponik tidak memiliki limbah karena larutan nutrisi yang

disemprotkan digunakan kembali, sedangkan sistem hidroponik fertigasi

terbuka menggunakan media arang sekam menghasilkan limbah dari

pupuk yang berlebih (Pemanfaat Limbah Hidroponik Sistem Fertigasi

Terbuka, UNPAD, 2012 dalam youtube, diakses 30 mei 2013).

3. Sistem aeroponik tidak menggunakan media tanam, sedangkan sistem

hidroponik fertigasi terbuka yang menggunakan media arang sekam tidak

dapat dibuang sembarangan karena tidak lapuk dalam tanah (Pemanfaat

Limbah Hidroponik Sistem Fertigasi Terbuka, UNPAD, 2012 dalam

youtube, diakses 30 mei 2013).

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

26

2.4.4 Cara kerja Sistem Aeroponik

Gambar 2.4. Skematik Sistem Aeroponik

Sumber : Makalah Ilmiah Herry Suhardiyanto, 2012

Pada dasarnya yang dibutuhkan untuk sistem aeroponik ini antara lain

chamber, yaitu wadah tertutup tempat tumbuh akar, sprinkler untuk

menyemprotkan larutan nutrisi yang disesuaikan dengan timer, tanaman yang

ditopang oleh styrofoam atau kawat disesuaikan dengan berat tanaman

(Suhardiyanto, 2010). Berikut ini cara kerja sistem aeroponik (Rahimah D.S.,

2010; Diansari M, 2008).

• Merangkai sprinkler dengan selang plastik

• Menyiapkan media untuk meletakan tanaman menggunakan Styrofoam,

kawat dapat digunakan apabila berat biomassa melebihi 3 kg/m2.

• Melubangi media tanam dengan diameter dan jarak antara lubang yang

disesuaikan dengan jenis tanaman yang diatanam

• Menyiapkan timer dan mengatur interval waktu dan durasi untuk

penyemprotan nutrisi ke akar. Interval waktu dan durasi disesuaikan

dengan jenis tanaman yang akan ditanam. Timer dihubungkan dengan

pompa.

• Merangkai sistem pengairan dengan mencampur nutrisi yang diperlukan

• Meletakan bibit tanaman dari hasil penyemaian dalam lubang Styrofoam

kemudian diisi dengan busa atau rockwool.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

27

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan peralatan yang diperlukan

dalam sistem aeroponik (Suhardiyanto, 2010; Rahimah, 2010) :

1. Chamber, wadah tertutup tempat tumbuh akar dan penyemprotan

larutan nutrisi.

2. Sprinkler atau nozzle dan selang, digunakan untuk menyemprotkan

larutan nutrisi ke akar tanaman.

3. Media meletakan Tanaman, biasa menggunakan styrofoam atau plastik

pvc yang didesain khusus.

4. Pompa air dan timer, digunakan untuk memompa air untuk

disemprotkan ke akar tanaman dan timer digunakan untuk mengatur

waktu penyemprotan larutan nutrisi

5. Reservoir, digunakan untuk menampung persediaan air dan larutan

nutrisi.

6. Suplai listrik, digunakan untuk menjalankan pompa (diperlukan genset

untuk keadaan mati listrik karena tanaman harus disiram secara

berlanjut)

7. Larutan Nutrisi, digunakan untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman

sehingga tanaman dapat tumbuh.

Adapun proses penanaman yang dilakukan dalam sistem aeroponik

pada umumnya adalah (Ma’rufatin, 2011; Agustina, 2009) :

1. Penyemaian, yaitu proses menanam benih untuk ditanam kembali di

tempat lain. Proses penyemaian dimaksudkan agar tanaman lebih tahan

terhadap gangguan hama atau penyakit.

2. Penanaman, merupakan proses pindah – tanam anak semai ke media

aeroponik.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

28

3. Panen, proses pengambilan (panen) hasil produk yang sudah ditanam.

Dengan kemajuan teknologi di bidang pertanian sistem aeroponik dapat

dilakukan secara vertikal, seperti yang dilakukan oleh Reinhold Ziegler. Sistem

aeroponik yang digunakan pada dasarnya sama dengan sistem yang digunakan

pada umumnya, perbedaannya adalah wadah tanaman diletakan satu sama lain

secara vertikal dan di rotasikan dengan posisi tanaman muda berada di bagian

paling atas karena pada dasarnya tanaman membutuhkan matahari pada fase

vegetatif awal. Sedangkan nutrisi diberikan dengan cara disemprotkan ke

bawah melewati tabung dimana akar tanaman tumbuh (Ziegler, 2005).

Gambar 2.5. Skema Rotasi Tanaman Ziegler Sumber : Vertical Aeroponic System, Ziegler, 2005

Gambar 2.6. Modul Vertical Aeroponic System Sumber : Vertical Aeroponic System, Ziegler, 2005

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

29

Pemberian nutrisi dilakukan dengan sirkulasi tertutup karena yang

diserap tanaman terbatas jumlahnya, hal tersebut akan menghemat penggunaan

air (Ziegler, 2005). Sistem aeroponik tersebut dilakukan dalam greenhouse

untuk melindungi tanaman dari hujan badai dan mengontrol suhunya untuk

mendapatkan hasil produksi yang optimal. Persyaratan utama untuk melakukan

sistem aeroponik secara vertical ini adalah terdapat matahari, lokasi tanam

tidak dibawah pembayangan bangunan, membutuhkan air dan sedikit energi

listrik (Ziegler, 2005).

Gambar 2.7. Vertical Aeroponic Tomat Sumber : Vertical Aeroponic System, Ziegler, 2005

Adapun keuntungan dari sistem aeroponik secara vertikal oleh Reinhold

Ziegler ini dibandingkan dengan sistem aeroponik biasa adalah kemampuan

produksi dalam jumlah banyak karena disusun sebanyak 6 tingkat (Ziegler,

2005).

Inovasi lain dikembangkan menggunakan sistem aeroponik secara

vertikal yaitu Tower Garden yang dikembangkan oleh Tim Blank. Sistem

tersebut hampir serupa dengan yang dikembangkan oleh Ziegler, perbedaannya

sistem aeroponik secara vertikal tersebut sudah dikemas dalam bentuk tower

memiliki ukuran 76.2 cm x 76.2 cm dengan tinggi 152.4 cm dan dapat

menampung 20 tanaman (Blank T., 2011).

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

30

Gambar 2.8. Aplikasi Tower Garden Sumber : www.towergarden.com, Tim Blank, diakses 14 Juni 2013

Gambar 2.9. Sistem Aeroponik Tower Garden Sumber : www.towergarden.com, Tim Blank, 2012

Sistem aeroponik yang digunakan pada Tower Garden ini adalah

dengan semprotan larutan nutrisi ke bagian teratas kemudian larutan nutrisi

akan menetes ke bagian – bagian bawah mengenai akar tanaman yang

menggantung.

Pemberian larutan nutrisi dilakukan dengan mencampurkan larutan

nutrisi dengan air dalam wadah di bawahnya yang kemudian akan dipompa ke

atas. Adapun jenis tanaman yang dapat dilakukan dengan sistem tersebut

Air

dipompa

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

31

meliputi berbagai jenis sayur dan buah, rempah – rempahan, dan bunga (Tower

Garden, Tim Blank, 2012).

Dari kedua sistem tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem aeroponik

dapat dimodifikasi menjadi berbagai bentuk yang inovatif, modifikasi bentuk

tersebut tetap menerapkan sistem aeroponik yang berlaku pada umumnya yaitu

dengan penyemprotan larutan nutrisi ke akar tanaman pada wadah tertutup

sehingga larutan nutrisi dapat digunakan terus menerus.

2.4.5 Jenis Tanaman Aeroponik

Adapun jenis tanaman yang dapat dilakukan pada sistem hingga

sekarang ini sudah sangat banyak meliputi sayuran, rempahan, buah dan bunga.

Berikut ini daftar tanaman yang dapat digunakan mengikuti jenis tanaman yang

dapat digunakan pada sistem aeroponik Tower Garden (Blank T, 2012) :

Tabel 2.6. Jenis Tanaman Aeroponik No Fruits & Vegetables No Fruits & Vegetables 1 Amaranth (jenis sayuran) 22 Kolrabi 2 Arugula 23 Kamatsuna 3 Bayam 24 Daun Bawang 4 Kacang : Lima, Bush, Pole, Shell,

Fava, Green 25 Selada, semua jenis

5 Brokoli 26 Mesclun Varieties 6 Brokoli Raab 27 Melon, semua jenis 7 Brussels Sprouts 28 Misome 8 Kubis 29 Mizuna 9 Couliflower (Kembang Kol) 30 Mustard Greens 10 Chard 31 Ngo Gai 11 Sawi Putih 32 Okra 12 Timun 33 Pak Choy 13 Cress 34 Perilla 14 Dandelion, italia 35 Kacang Polong, semua jenis 15 Terong, eropa & asia 36 Paprika, semua jenis 16 Andewi 37 Radicchio 17 Escarole 38 Sorrel 18 Garbanzo Beans 39 Stroberi 19 Gourds, dapat dimakan dan hias 40 Tomat, semua jenis 20 Kangkung 41 Labu 21 Kinh Gioi

No Herbs No Herbs 42 Angelica 68 Lemon Balm

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

32

43 Anise Hyssop 69 Serai 44 Basil (kemangi), semua jenis 70 Lovage 45 Bee Balm 71 Marjoram 46 Borage 72 Mexican Mint marigold 47 Celendula 73 Milk Thistle 48 Catmint 74 Mint, semua varietas 49 Catnip 75 Nettle 50 Kamomil 76 Oregano 51 Cervil 77 Peterseli (jenis berdaun saja) 52 Daun Bawang 78 Passion Flower No Herbs No Herbs 53 Cilantro (ketumbar) dan cilantro 79 Pleurisy Root 54 Citrus Basil 80 Pyrethrum 55 Jinten 81 Rosemary 56 Seledri 82 Rue 57 Dandelion 83 Sage 58 Dill 84 Salad Burnet 59 Echinacea (Coneflower) 85 Saltwort 60 Epazote 86 Savory 61 Feverfew 87 Shiso 62 Flax 88 Stevia 63 Bawang putih 89 Thyme 64 Goldenseal 90 Valerian 65 Hisop 91 Apsintus 66 Lavender 92 Mibura 67 Daun Adas

Sumber : Tower Garden, Tim Blank, 2012

2.4.6 Kebutuhan Tanaman Aeroponik di Hotel

Berkaitan dengan perancangan hotel bisnis menggunakan sistem

aeroponik untuk menghasilkan sayur yang dapat dimanfaatkan untuk restoran,

perlu diketahui jenis sayur atau buah yang akan digunakan pada restoran hotel.

Untuk mengetahui jenis tanaman yang digunakan dalam restoran ditelusuri

dengan mencari resep masakan hotel untuk mengetahui bahan yang dapat

digunakan (sayur, buah, atau rempah). Berikut ini beberapa resep masakan

standar yang terdapat dalam makalah ilmiah Mukhtar (2004) mengenai Usaha

Pengolahan Dapur Dalam Peningkatan Kualitas Makanan Pada Hotel dan

resep masakan oleh chef Jethro Ido Pasaribu yang berpengalaman sebagai chef

di Novotel Bandung (2012).

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

33

Gambar 2.10. Resep Nasi Goreng & Mihun Goreng Sumber : Usaha Pengolahan Dapur Dalam Peningkatan Kualitas Makanan Pada Hotel,

Muktar, 2004

Tabel 2.7. Tanaman Aeroponik pada Makanan Hotel Kategori Nama Masakan Porsi Kuantitas Tanaman

aeroponik Bahan Dasar Kaldu - 100 g

Secukupnya Secukupnya

Seledri Thyme

Rosemary Appertizers Orange-Garlic

Marinated Shrimp 1-2 2 siung

1 sdm

Bwg Putih Thyme

Fresh-look Salad 1-2 20 g

20 g

Mentimun Paprika

Toasted Baked

Potatoes 2 50 g

5 g 5 g

Brokoli Oregano Peterseli

Stuffed Tofu 2 1 siung

Bwg Putih

Baked Home-made

Bruschetta 2 150 g

5 g 30 g

Tomat Ketumbar Paprika

Egg Florentine 2-3 40 g

2 siung

Bayam Bwg putih

Soup Broccoli Soup 2 400 g

Brokoli

Shrimp Bisque 2-3 10 g

3 g 3 g

Seledri Thyme

Peterseli

Mixed Seafood Chowder

2 200 g 3 g

Tomat Thyme

Red Beans & Tomato Soup

2 30 g 1/8 sdt ¼ sdt

Paprika Jintan

Ketumbar

Main Course Squid Ink Spaghetti 2 ½ sdm ½ sdm 25 g

Thyme Oregano

Bwg Putih Tuna Fettuccine 2 15 g Bwg Putih

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

34

1 sdt 1 sdt 40 g

Thyme Peterseli Paprika

Veggie Calzone Puzza Dough

2 30 g 30 g 3 g

Brokoli Terung Thyme

Baked Pasta 2 1 sdm 1 g

Peterseli Oregano

Roasted Beef With Lemon Sauce

1 20 g ¼ sdt ¼ sdt

Terung Rosemary

Thyme Steam-Stir Angry

Crab 1 3 g

2 ruas Ketumbar

Serai Shrimp & Broccoli

Pasta 2 1 tangkai

150 g 5 g

1/8 sdt

Thyme Brokoli Peterseli Oregano

Stuffed Baked Squid Pasta

1 100 g 2 siung 200 g

Bayam Bwg Putih

Paprika Soy Glazed Fish 1 2 g

1 siung Ketumbar Bwg Putih

Chicken With Herb Cheese

1 10 g 1 sdm

5 g 15 g

Seledri Thyme

Perterseli Paprika

Baked Fish With Grilled Tomatoes &

Mustard Sauce

1 40 g 1 g

Tomat Thyme

Spiced Grilled

Chicken 1 1 sdt

2 siung 30 g

Ketumbar Bwg Putih

Terung

Desserts Fruity Redish Pavlova

4-6 50 g Stroberi

Sumber : Buku Resep Makanan ala Hotel Bintang 5, Jethro Ido Pasaribu, 2012

Dari masakan tersebut didapat 19 jenis tanaman yang dapat ditanam

menggunakan sistem aeroponik dan digunakan di restoran hotel, tanaman

tersebut antara lain selada, tomat, timun, terung, paprika, sawi, brokoli,

stroberi, bawang putih, daun bawang, serai, jintan, peterseli, oregano, thyme,

rosemary, seledri, ketumbar.

2.4.7 Persyaratan Tumbuh Tanaman yang Digunakan

Berikut ini daftar tanaman yang dapat tumbuh dan juga digunakan

dalam hotel dan dapat diproduksi menggunakan sistem aeroponik berikut

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01231-AR Bab2001.… · Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan

35

dengan persyaratan tanaman untuk tumbuh berupa elevasi tanaman, kebutuhan

cahaya langsung, dan suhu (Jurnal Pertanian; Litbang Departemen Pertanian;

Departemen Kehutanan).

Tabel 2.8. Persyaratan Tanaman Tumbuh No Jenis Tanaman Ketinggian Kebutuhan

Direct Sun Suhu

1 Tomat (Lycopersicon esculentum)

Dataran Rendah – Tinggi (0 – 1250 m)

6 jam 24 – 28

2 Selada (Lactuca sativa L.)

Dataran Rendah – Tinggi (5 – 2200 m)

3 jam 22 - 27

3 Mentimun (Cucumis sativus L.)

Dataran Rendah – Tinggi (0 – 1000 m)

6 jam 21 – 26

4 Seledri (Apium graveolens)

Dataran Rendah – Tinggi (1000 - 1200 m)

3 jam 18 – 24

5 Paprika (Capsicum annuum L.)

Dataran Menengah – Tinggi (700 – 1500 m)

6 jam (naungan)

16 – 25

6 Sawi (Brassica juncea)

Dataran Rendah – Tinggi (100 – 500 m)

3 jam 22 – 33

7 Kubis (Brassica oleracea L.)

Dataran Rendah – Tinggi (0 – 1200 m )

3 jam 15 - 25

8 Terung (Solanum melongena)

Dataran Rendah - Tinggi (1 - 1200 m)

6 jam 22 - 30

9 Brokoli (Brassica oleracea ver italica)

Dataran Rendah – Tinggi (1 – 1000 m)

3 jam 15 - 24

10 Stroberi (Fragaria vesca)

Dataran Tinggi (1000 – 1500 m)

6 jam 17 - 20

11 Jinten (Nigella sativa)

6 jam 5 - 25

12 Ketumbar (Coriandrum sativum)

- 3 jam 15 - 23

13 Rosemary (Rosmarinus officinalis L.)

- 6 jam 20 - 25

14 Peterseli (Petroselinum cripcum)

Dataran Rendah – Tinggi (450 – 1100 m)

6 jam (naungan)

18 - 21

15 Oregano (Origanum vulgare L.)

- 6 jam 10 - 13

16 Thyme (Thymus vulgaris)

- 6 jam 21 - 24

17 Kemangi (Ocinum basilicum)

Dataran Rendah -Tinggi (1 - 1100 m)

6 jam 5 - 30

18 Bawang Putih (Allium sativum)

- 3 jam 15 – 20

19 Serai (Cymbopogon Nardus)

3 jam 18 - 25

Sumber : Jurnal Pertanian; Litbang Departemen Pertanian; Departemen Kehutanan