BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA...

23
5 BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Analisis dan Perancangan Menurut Mcleod (2004, p138) analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui. Menurut Mulyadi (2001, p40) analisis sistem dapat didefinisikan sebagai sebuah tahapan dalam pengembangan sistem yang akan menghasilkan berbagai dokumen yang menyajikan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mengembangkan sistem tersebut. Menurut Mcleod (2004, p140) perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Menurut Mulyadi (2001, p51) perancangan sistem adalah proses penerjemahan hubungan pemakai informasi kedalam alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan. 2.2 Internet 2.2.1 Pengertian Internet Internet adalah sistem informasi global berbasis computer yang terbentuk dari jaringan-jaringan komputer-komputer yang saling terkoneksi satu sama lain. (Nugroho, 2006, p25) Internet telah membentuk ulang pola berpikir dalam bisnis memberikan manfaat bagi pelanggannya, berinteraksi dengan para pemasok, dan mengelola karyawannya. Kelebihan utama internet adalah kecepatan, para manajer mampu membuat keputusan dengan informasi yang lebih baik dengan waktu yang jauh lebih cepat daripada sebelumnya. (Heizer dan Render, 2008, p38)

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00381-MN Bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN ... jaringan-jaringan komputer-komputer

5

BAB 2

LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Analisis dan Perancangan

Menurut Mcleod (2004, p138) analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang

telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui. Menurut

Mulyadi (2001, p40) analisis sistem dapat didefinisikan sebagai sebuah tahapan dalam

pengembangan sistem yang akan menghasilkan berbagai dokumen yang menyajikan rencana

pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mengembangkan sistem tersebut.

Menurut Mcleod (2004, p140) perancangan sistem adalah penentuan proses dan

data yang diperlukan oleh sistem baru. Menurut Mulyadi (2001, p51) perancangan sistem

adalah proses penerjemahan hubungan pemakai informasi kedalam alternatif rancangan

sistem informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan.

2.2 Internet

2.2.1 Pengertian Internet

Internet adalah sistem informasi global berbasis computer yang terbentuk dari

jaringan-jaringan komputer-komputer yang saling terkoneksi satu sama lain. (Nugroho, 2006,

p25)

Internet telah membentuk ulang pola berpikir dalam bisnis memberikan manfaat

bagi pelanggannya, berinteraksi dengan para pemasok, dan mengelola karyawannya.

Kelebihan utama internet adalah kecepatan, para manajer mampu membuat keputusan

dengan informasi yang lebih baik dengan waktu yang jauh lebih cepat daripada sebelumnya.

(Heizer dan Render, 2008, p38)

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00381-MN Bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN ... jaringan-jaringan komputer-komputer

6

2.2.2 Sejarah dan Perkembangan Internet

Internet berawal dari diciptakannya teknologi jaringan komputer sekitar tahun 1960.

Pada tahun 1989 Timothy Berners-Lee, ahli computer dari Inggris menciptakan World Wide

Web, semacam program yang memungkinkan suara, gambar, film, musik ditampilkan di

internet. (www.e-smartschool.com)

Sejak diperkenalkan pada tahun 1970-an, internet mencapai dua kali lipat ukurannya

setiap 9 hingga 14 bulan. Pada tahun 1981 hanya ada 213 komputer yang saling terhubung

ke internet. Pada tahun 2000 jumlahnya berlipat hingga ratusan juta. (Nugroho, 2006, p27)

World wide web pertama kali menemukan bentuknya di November 1990. Hingga

tahun 1993, jaringan internet berkembang demikian pesatnya. Layanan internet kala itu

masih berkisar diantara statik website yang saling dihubungkan dengan hyperlink. Umumnya

website berformat “brosur online” – website yang menyampaikan informasi satu arah –

umumnya berbentuk profile, portal berita, toko online, layanan email, dll. Web kala itu dihuni

oleh website-website yang di desain menggunakan table dan flash. (www.bloggingly.com)

Tahun 1998, Google berdiri dan internet menjadi semakin mudah untuk dijamah. di

kala itu potensi website dengan format portal berita dan toko online (seperti amazon.com) di

lirik besar-besaran oleh investor. Di US, dana jutaan dollar diinvestasikan untuk masuk ke

bidang online yang sayangnya, tidak semua website dengan modal jutaan dollar tadi dapat

menghasilkan. Pada pertengahan 2000, gelembungan dana (bubble) yang masuk ke internet

pecah (burst) juga. Dana yang masuk tidak berputar kembali menjadi keuntungan. Banyak

perusahaan online tumbang di masa DotCom Bubble burst, namun banyak juga yang

bertahan. Google, Yahoo, Amazon dan eBay adalah beberapa diantaranya. Kehancuran selalu

menyisakan pemain berkualitas yang bertahan. Dari keruntuhan DotCom Bubble burst

tersebut, wajah world wide web perlahan mulai berubah.(www.bloggingly.com)

Di tahun 2001, wikipedia di luncurkan. Apple mendirikan iTunes. Di tahun 2002,

friendster di luncurkan. Perlahan, world wide web mulai di huni oleh website – website

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00381-MN Bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN ... jaringan-jaringan komputer-komputer

7

dengan karakteristik yang berbeda dengan website – website yang eksis sebelum dotcom

bubble burst. Website website tersebut memiliki satu ciri mencolok bernama partisipasi

sehingga pada tahun 2003, istilah web 2.0 muncul. (www.bloggingly.com)

Istilah web 2.0 tidak mengklasifikasikan world wide web berdasarkan teknologinya,

namun berdasarkan karakter website tersetbut. Istilah web 2.0 juga memunculkan istilah

web 1.0: Satu istilah untuk era sebelum web 2.0. (www.bloggingly.com)

Pada garis besarnya, web 2.0 berbicara mengenai partisipasi. hubungan komunikasi

many-to-many. Jika pada era web 1.0 (era sebelum web 2.0, dari 1990 hingga 2001)

pengguna internet dengan mudah membrowse internet, namun pengadaan konten di

internet masih ‘dikuasai’ oleh para geek yang menguasai bahasa HTML untuk membuat

halaman web. Komunikasi yang terjadi pun hanya satu arah: dari pemilik website ke

pengunjungnya. Pada era web 2.0, pengadaan konten di internet tidak lagi dikuasai oleh

geek. Website – website yang digolongkan ke dalam kategori web 2.0 (kita akan menuliskan

lebih rinci tentang web 2.0 di tulisan selanjutnya) memfasilitasi pengguna internet biasa

untuk menuliskan konten mereka sendiri: Website sharing foto seperti flickr, blog service

seperti wordpress.com, blogger.com, video sharing seperti YouTube, dll. Komunikasi pun

terjadi secara dua arah, dimana pengunjung web juga bisa memberikan informasi.

(www.bloggingly.com)

2.3 E-Business

Pengertian e-business menurut Turban (2004, p3) adalah mengacu pada lingkup

yang lebih luas dari e-commerce, karena e-business mencakup pada layanan pelanggan,

kolaborasi dengan mitra bisnis dan transaksi elektronik internet dalam sebuah organisasi.

Sedangkan menurut Kalakota (2001, p7), e-business bukan saja mengenai transaksi

jual beli melalui internet melainkan strategi keseluruhan memperbaiki model bisnis lama

dengan dukungan teknologi untuk memaksimalkan nilai pelanggan dan keuntungan.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00381-MN Bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN ... jaringan-jaringan komputer-komputer

8

Sehingga dapat disimpulkan bahwa e-business adalah berbagai macam aktivitas

bisnis secara elektronik yang dilakukan dengan menggunakan teknologi berbasis internet,

yang mencakup layanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis dan transaksi elektronik

internet dalam sebuah organisasi, yang memperbaiki model bisnis lama untuk

memaksimalkan nilai pelanggan dan keuntungan.

2.4 E-Commerce

2.4.1 Pengertian E-Commerce

Defiinisi E-commerce sangat beragam, tergantung pada perspektif atau kacamata

orang memanfaatkannya. Association for Electronic Commerce secara sederhana

mendefinisikan dalam arti sempit, E-commerce adalah mekanisme bisnis secara elektronis,

dan seolah-olah tidak ada alternatif komunikasi lain. Dalam arti luas, E-commerce

didefinisikan sebagai perdagangan melalui jaringan elektronik sebagai penggunaan komputer

untuk memudahkan semua operasi perusahaan yang bersifat internal dan eksternal. (Eko

Indrajit, 2001, p1)

Menurut Kalakota (2001, p4-5), e-commerce dapat dibedakan dari e-business.

Perbedaan itu antara lain, jika e-commerce adalah tentang transaksi pembelian dan

penjualan produk melalui media digital dan memiliki fokus terhadap urutan aliran dan

pendapatan kotor, e-business lebih mencakup pada semua aplikasi dan proses yang

memungkinkan perusahaan untuk layanan transaksi bisnis, dengan fokus pada bagaimana

internet dapat berdampak profitabilitas, dan profitabilitas bukan tentang peningkatan

pendapatan kotor, melainkan meningkatkan margin kotor. Dengan demikian, e-business

tidak hanya transaksi e-commerce atau sekedar membeli atau menjual produk melalui

internet, tapi juga merupakan strategi keseluruhan mengenai pendefinisian ulang model

bisnis lama, dengan bantuan teknologi, untuk memaksimalkan nilai pelanggan dan

keuntungan.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00381-MN Bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN ... jaringan-jaringan komputer-komputer

9

2.4.2 Keuntungan E-Commerce

Beberapa keuntungan E-commerce bagi perusahaan adalah : (Nugroho, 2006, p20)

• Memperpendek jarak. Perusahaan-perusahaan dapat lebih mendekatkan diri

dengan konsumen. Dengan hanya mengklik link-link yang ada pada situs-situs,

konsumen dapat menuju ke perusahaan dimana pun mereka berada.

• Perluasan pasar. Jangkauan pemasaran menjadi semakin luas dan tidak terbatas

oleh area geografis dimana perusahaan berada.

• Perluasan Jaringan Mitra Bisnis. Pada perdagangan tradisional sangat sulit bagi

suatu perusahaan untuk mengetahui posisi geografis mitra kerjanya yang berada di

negar-negara lain atau benua lain. Dengan adanya E-commerce lewat jaringan

Internet, hal-hal tersebut bukan menjadi masalah yang besar lagi.

• Efisien. Perusahaan-perusahaan E-commerce tidak membutuhkan kantor atau took

yang besar, menghemat kertas-kertas yang digunakan untuk transaksi-transaksi,

periklanan, serta pencatatan-pencatatan. Selain itu E-commerce juga sangat efisien

dari sudut waktu yang digunakan. Pencarian informasi produk dapat dilakukan lebih

cepat dan lebih akurat.

2.4.3 Keterbatasan E-Commerce

Beberapa segi negatif E-commerce pada umumnya adalah sebagai berikut :

(Nugroho, 2006, p22)

• Meningkatkan Individualisme. Pada E-commerce, seseorang dapat bertransaksi

dan mendapatkan barang/jasa yang diperlukan tanpa harus bertemu dengan siapa

pun. Ini membuat beberapa orang menjadi berpusat pada diri sendiri serta

individualistis dan merasa dirinya tidak membutuhkan kehadiran orang lain dalam

hidupnya.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00381-MN Bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN ... jaringan-jaringan komputer-komputer

10

• Terkadang Menimbulkan Kekecewaan. Apa yang dilihat di layer monitor

komputer kadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata.

• Tidak Manusiawi. Dengan E-commerce walaupun kita dapat mengobrol (chatting)

dengan orang lain, tapi kita mungkin tidak dapat merasakan jabat tangannya,

senyuman ramahnya atau candanya.

2.4.4 Media E-Commerce

Berikut ini adalah beberapa media dari E-commerce, yaitu : (Heizer dan Render,

2008, pp40-41)

• Bisnis-ke-bisnis (Business to Business-B2B). Hal ini berarti kedua pihak yang

melakukan transaksi adalah perusahaan, organisasi nirlaba, atau pemerintah.

• Bisnis-ke-konsumen (Business to Consumer-B2C). Definisi ini berarti transaksi e-

commerce merupakan transaksi dimana para pembeli merupakan konsumen

individu.

• Konsumen-ke-konsumen (Consumer to Consumer-C2C). Di sini konsumen menjual

secara langsung satu sama lain melalui iklan elektronik atau situs pelelangan.

• Konsumen-ke-bisnis (Consumer to Business-C2B). Dalam kategori ini individu

menjual barang-barang atau jasa ke perusahaan.

2.5 Pemasaran (Marketing)

2.5.1 Pengertian Pemasaran

Menurut American Marketing Association, pemasaran dapat didefinisikan sebagai

proses analisis, perencanaan, dan implementasi konsep-konsep penetapan harga (pricing),

promosi (promotion), serta penyebaran (distribution) ide-ide, barang-barang, dan layanan-

layanan, untuk menciptakan pertukaran-pertukaran yang memuaskan; baik untuk sasaran-

sasaran organisasi maupun sasaran-sasaran pribadi. (Nugroho, 2006, p203)

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00381-MN Bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN ... jaringan-jaringan komputer-komputer

11

Menurut Kotler dan Armstrong (2001, p7), pemasaran adalah suatu proses sosial dan

manajerial yang membuat individual dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan

dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang

lain.

2.5.2 Konsep Pemasaran

Menurut Kotler dan Armstrong (2001, pp19-28), ada lima konsep alternatif yang

melandasi aktivitas pemasaran yaitu :

1) Konsep Produksi (Production Concept)

Falsafah yang mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang mudah

diperoleh dan sangat terjangkau. Oleh karena itu, manajemen harus berfokus pada

perbaikan efisiensi produksi dan distribusi.

2) Konsep Produk (Product Concept)

Gagasan bahawa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu terbaik,

kinerja terbaik, dan sifat terbaik. Organisasi harus mencurahkan tenaganya untuk

melakukan perbaikan produk terus-menerus.

3) Konsep Penjualan (Selling Concept)

Gagasan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk perusahaan

kecuali jika perusahaan tersebut melakukan usaha penjualan dan promosi dalam

skala besar.

4) Konsep Pemasaran (Marketing Concept)

Falsafah menajemen pemasaran mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan

organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan

memuaskan pelanggan secara lebih efektif daripada yang dilakukan pesaing.

5) Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial (Societal Marketing Concept)

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00381-MN Bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN ... jaringan-jaringan komputer-komputer

12

Gagasan yang menyatakan bahwa organisasi harus menentukan kebutuhan,

keinginan, dan minat pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diharapkan

secara lebih efektif dan efisien daripada pesaing dengan suatu cara yang dapat

menjaga dan meningkatkan kesejahteraan pelanggan dan masyarakat.

2.5.3 Unsur Pemasaran

Unsur utama pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama yaitu :

(Rangkuti, 2008, pp48-50)

1) Unsur strategi persaingan, dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :

• Segmentasi pasar, yaitu tindakan mengidentifikasikan dan membentuk

kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah.

• Targeting, yaitu suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang

akan dimasuki.

• Positioning, yaitu penetapan posisi pasar yang bertujuan untuk membangun dan

mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam

benak konsumen.

2) Unsur taktik pemasaran, memiliki dua unsur dalam taktik pemasaran yaitu :

• Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam

berbagai aspek di perusahaan.

• Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan mengenai produk,

harga, promosi, dan tempat.

3) Unsur nilai pemasaran, nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :

• Merek atau brand yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki

dan melekat pada suatu perusahaan.

• Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa

pelayanan kepada konsumen.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00381-MN Bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN ... jaringan-jaringan komputer-komputer

13

• Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat

setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses

memuaskan konsumen.

2.5.4 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Bauran pemasaran merupakan hal-hal yang mempengaruhi perilaku konsumen

dalam tindakan-tindakannya membeli suatu produk dan/atau jasa. Dalam hal ini,

dikelompokkan dalam 4 P, yaitu Product, Price, Place, Promotion. (Nugroho, 2006, pp205-

210)

1) Product (Produk)

Product adalah barang atau jasa yag ditawarkan perusahaan pada para konsumen.

Tanpa produk yang ditawarkan pada pada konsumen, perusahaan tak akan dapat

bertahan karena perusahaan tidak memiliki dana-dana untuk biaya operasionalnya.

Komponen produk dalam literatur-literatur pemasaran sering ditempatkan dalam

bagian produksi pada rantai nilai berorientasi konsumen.

2) Pricing (Harga)

Pricing merujuk pada proses yang terlibat dalam penentuan jumlah uang yang harus

ditagihkan pada konsumen untuk suatu barang atau jasa yang diperolehnya. Model

penentuan harga (pricing) biasanya digunakan untuk menentukan harga dari produk

begitu ia keluar dari perusahaan penjual/pabrik dan bukannya harga yang berlaku di

pasar sebab harga di pasar sering kali lebih bergantung pada parameter yang tidak

bias dikendalikan secara langsung oleh perusahaan.

3) Place (Tempat)

Place sering kali dirujuk penyebaran atau distribusi, dimana distribusi dapat

didefinisikan sebagai tugas atau pekerjaan untuk memindahkan produk dari lokasi

produsen ke lokasi konsumen. Produk mungkin mengalir langsung dari produsen ke

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00381-MN Bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN ... jaringan-jaringan komputer-komputer

14

konsumen, atau produk yang bersangkutan mungkin sampai ke para konsumen

melalui perantara-perantara, seperti gudang atau ritel.

4) Promotion (Promosi)

Promotion dalam ilmu pemasaran tradisional, merupakan suatu upaya perusahaan

agar semua fungsi-fungsi pemasaran suatu saat nanti akan berakhir dengan tahapan

penjualan. Promosi produk yang sukses menghendaki, paling sedikit, pesan positif

yang diterima oleh konsumen-konsumen potensial. Pesan-pesan ini mungkin

dikomunikasikan dengan berbagai cara, yaitu saluran periklanan komersial, cerita-

cerita dan berita-berita pers, kalimat-kalimat dari mulut ke mulut, pengalaman

konsumen secara pribadi, dan pengemasan.

2.5.5 E-Marketing

E-marketing adalah gambaran usaha-usaha perusahaan untuk menginformasikan,

berkomunikasi, mempromosikan, dan memasarkan produk dan jasanya lewat internet.

(Kotler dan Armstrong, 2004, p74)

Manfaat pemasaran online terbagi menjadi dua, yaitu bagi pembeli potensial dan

pemasar. (Kotler dan Armstrong, 2001, pp260-263)

1) Manfaat pemasaran online bagi pembeli potensial adalah :

• Kemudahan, para pelanggan dapat memesan produk 24 jam dalam sehari,

dimana pun mereka berada. Mereka tidak harus berkendaraan, mencari

tempat parkir dan berjalan melewati gang yang panjang untuk mencari dan

memeriksa barang-barang.

• Informasi, para pelanggan dapat memperoleh cukup banyak informasi

komparatif tentang perusahaan , produk, pesaing tanpa meninggalkan

kantor dan rumah mereka.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00381-MN Bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN ... jaringan-jaringan komputer-komputer

15

• Faktor emosional yang lebih sedikit, para pelanggan tidak perlu menghadapi

atau melayani bujukan dan faktor-faktor emosional lainnya. Mereka juga

tidak perlu menunggu dalam antrian tertentu.

2) Manfaat pemasaran online bagi pemasar adalah :

• Penyesuaian yang cepat terhadap kondisi pasar, perusahaan-perusahaan

dapat dengan cepat menambahkan produk pada penawaran mereka serta

mengubah harga dan deskripsi atau produk.

• Biaya yang lebih rendah, para pemasar online dapat menghindari biaya

pengelolaan took dan biaya sewa, asuransi, serta prasarana yang

menyertainya. Mereka dapat membuat catalog digital dengan biaya yang

jauh lebih rendah daripada biaya percetakan dan pengiriman catalog kertas.

• Perusahaan kecil dan besar dapat membiayainya.

• Tidak ada keterbatasan nyata untuk tempat iklan.

• Akses dan pengambilan informasi yang cepat, dibandingkan dengan surat

dan bahkan mesin fax.

• Website itu dapat dikunjungi oleh siapa saja di dunia dan kapan saja.

• Belanja dapat dilakukan secara pribadi dan cepat.

2.6 Analisis Kompetitif : Model Lima Kekuatan Porter

Model Lima Kekuatan Porter (Porter’s Five-Forces Model) tentang analisis kompetitif

adalah pendekatan yang digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi dalam

banyak industri. Persaingan antar perusahaan sejenis sangatlah tajam, pesaing baru dapat

masuk ke industri dengan relatif mudah, serta pemasok dan pelanggan dapat meningkatkan

kekuatan tawar menawar mereka. Menurut Porter, hakikat persaingan suatu industri dapat

dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan, yaitu persaingan antar perusahaan sejenis,

kemungkinan masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk substitusi, kekuatan

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00381-MN Bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN ... jaringan-jaringan komputer-komputer

16

tawar-menawar penjual/pemasok, kekuatan tawar-menawar pembeli/konsumen. (David,

2006, p130)

Gambar 2.1 Model Lima Kekuatan Porter

Sumber : David (2006, p131)

1) Persaingan di Antara Perusahaan Sejenis (Rivalry Among Existing Firms)

Persaingan antar perusahan sejenis biasanya merupakan kekuatan terbesar dalam lima

kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil

hanya jika mereka memberikan keunggulan kompetitif dibanidng strategi yang dijalankan

perusahaan pesaing. Perubahan strategi oleh satu perusahaan mungkin akan mendapat

serangan balasan, seperti menurunkan harga, meningkatkan kualitas, menambah fitur,

menyediakan jasa, memperpanjang garansi, dan meningkatkan iklan. (David, 2006,

p133)

Kemungkinan masuknya pesaing baru

Persaingan antar

perusahaan sejenis

Kekuatan tawar-

menawar

penjual/pemasok

Kekuatan tawar-

menawar

pembeli/konsumen

Potensi pengembangan produk substitusi

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00381-MN Bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN ... jaringan-jaringan komputer-komputer

17

2) Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru (Threat of New Entrance)

Ketika perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke dalam industri tertentu,

intensitas persaingan antar perusahaan meningkat. Tetapi, hambatan untuk masuk,

dapat mencakup kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi dengan cepat, kebutuhan

untuk mendapatkan teknologi dan pengetahuan khusus, kurangnya pengalaman,

tingginya kesetiaan pelanggan, kuatnya preferensi merek, besarnya kebutuhan akan

modal, kurangnya jalur distribusi yang memadai, peraturan pemerintah, tariff, kurangnya

akses terhadap bahan mentah, kepemilikan paten, loasi yang kurang menguntungkan,

serangan balasan dari perusahaan yang sudah mapan, dan potensi kejenuhan pasar.

(David, 2006, p133)

3) Potensi Pengembangan Produk Substitusi (Threat of Substitute Product)

Dalam banyak industri, perusahaan bersaing dekat dengan produsen produk substitusi

dalam industri yang berbeda. Keberadaan produk substitusi menciptakan batas harga

tertinggi yang dapat dibebankan sebelum konsumen beralih ke produk substitusi.

Tekanan kompetisi yang berasal dari produk substitusi meningkta sejalan dengan

menurunnya harga relatif dari produk substitusi dan sejalan dengan biaya konsumen

untuk beralih ke produk lain menurun, cara terbaik untuk mengukur kekuatan kompetitif

produk substitusi adalah dengan memantau pangsa pasar yang didapat oleh produk-

produk tersebut, juga dengan memantau rencana perusahaan untuk meningkatkan

kapasitas dan penetrasi pasar. (David, 2006, p133-134)

4) Kekuatan Tawar-menawar Penjual/Pemasok (Bargaining Power of Supplier)

Kekuatan tawar-menawar pemasok (bargaining power of supplier) mempengaruhi

intensitas persaingan dalam suatu industri, khususnya ketika ada sejumlah besar

pemasok, ketika hanya ada sedikit barang substitusi yang cukup bagus, atau ketika biaya

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00381-MN Bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN ... jaringan-jaringan komputer-komputer

18

untuk mengganti bahan baku sangat mahal. Seringkali kepentingan yang dicari oleh

pemasok dan produsen adalah saling memberikan harga yang masuk akal, memperbaiki

kualitas, mengembangkan jasa baru, pengiriman just-in-time, dan mengurangi biaya

persediaan, dengan demikian memperbaiki profitabilitas jangka panjang untuk semua

pihak. Perusahaan dapat menjalankan strategi integrasi ke belakang untuk mendapatkan

kendali atau kepemilikan dari pemasok. (David, 2006, p134)

5) Kekuatan Tawar-menawar Pembeli/Konsumen (Bargaining Power of Consumer)

Ketika konsumen terkonsentrasi atau besar jumlahnya, atau membeli dalam jumlah

besar, kekuatan tawar-menawar mereka menjadi kekuatan utama yang mempengaruhi

intensitas persaingan dalam suatu industri. Perusahaan pesaing mungkin menawarkan

garansi yang lebih panjang atau jasa khusus untuk mendapatkan kesetiaan pelanggan

ketika kekuatan tawar-menawar konsumen (bargaining power of consumer) cukup besar.

Kekuatan tawar-menawar konsumen juga lebih tinggi ketiika yang dibeli adalah produk

standar atau tidak terdiferensiasi. Ketika kondisinya seperti ini, konsumen sering kali

dapat bernegosiasi tentang harga jual, cakupan garansi dan paket aksesori hingga ke

tingkat yang lebih tinggi. (David, 2006, p134-135)

2.7 Kerangka Kerja Perumusan Strategi Komprehensif

Menurut David (2006, p282), teknik perumusan strategi yang penting dapat

diintegrasikan ke dalam kerangka kerja pengambilan keputusan tiga tahap. Alat yang

disajikan dalam kerangka kerja ini dapat digunakan untuk semua ukuran dan tipe organisasi

dan dapat membantu penyusun strategi mengidentifikasi dan memilih strategi.

Tahap 1 dalam kerangka kerja perumusan strategi terdiri atas Matriks EFE, Matriks

IFE, dan Matriks Profil Kompetitif (Competitive Profile Matrix-CPM). Disebut Tahap Input,

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00381-MN Bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN ... jaringan-jaringan komputer-komputer

19

tahap 1 meringkas informasi dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi. (David,

2006, p282)

Tahap 2, disebut Tahap Pencocokan, berfokus pada menciptakan alternatif

strategi yang layak dengan mencocokkan faktor eksternal dan internal kunci. Teknik tahap 2

mencakup Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (Strengths-Weakness-

Opportunities-Threats-SWOT), Matriks Evaluasi Tindakan dan Posisi Strategi (Strategic

Position and Action Evaluation-SPACE), Matriks Boston Consulting Group (BCG), Matriks

Internal-Eksternal (IE), dan Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix). (David, 2006,

p282)

Tahap 3, disebut Tahap Keputusan, melibatkan strategi tunggal, yaitu Matriks

Perencanaan Strategis Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM). QSPM

menggunakan input dari Tahap 1 untuk mengevaluasi secara objektif alternatif-alternatif

strategi yang layak dan dengan demikian memberikan dasar tujuan untuk memilih strategi

yang spesifik. (David, 2006, p282)

2.7.1 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (Matrix EFE)

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (External Factor Evaluation-EFE Matrix)

memungkinkan para penyusun strategi untuk merangkum dan mengevaluasi informasi

ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan

persaingan. Matriks EFE dapat dibuat dengan lima tahapan : (David, 2006, p143-144)

1. Buat daftar lima faktor eksternal yang didentifikasikan dalam proses audit eksternal.

Masukkan dari total sepuluh hingga dua puluh faktor, termasuk peluang dan ancaman,

yang mempengaruhi perusahaan dan industrinya. Tuliskan peluang terlebih dahulu dan

kemudian ancaman. Usahakan untuk sespesifik mungkin menggunakan persentase,

rasio, dan nilai komparatif bila mungkin.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00381-MN Bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN ... jaringan-jaringan komputer-komputer

20

2. Berikan bobot untuk masing-masing faktor dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (paling

penting). Bobot mengindikasikan tingkat penting relatif dari faktor terhadap keberhasilan

perusahaan dalam suatu industri. Peluang dapat diberi bobot yang tinggi jika mereka

sangat serius atau sangat mengancam. Bobot yang tepat dapat ditentukan dengan

membandingkan keberhasilan atau kegagalan pesaing atau dengan mendiskusikan faktor

dan mencapai consensus kelompok. Penjumlahan dari seluruh bobot yang diberikan

kepada semua faktor harus sama dengan 1,0.

3. Berikan peringkat 1 hingga 4 untuk masing-masing faktor eksternal kunci tentang

seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespons faktor tersebut, di mana

4 = respons perusahaan superior, 3 = respons perusahaan di atas rata-rata, 2 = respons

perusahaan rata-rata, 1 = respons perusahaan jelek. Peringkat didasari pada efektivitas

strategi perusahaan. Dengan demikian, peringkat didasarkan pada perusahaan

(company-based), sedangkan bobot dalam Tahap 2 didasarkan pada industri (industry-

based). Penting untuk diperhatikan bahwa ancaman dan peluang dapat diberi peringkat

1, 2, 3, atau 4.

4. Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkatnya untuk menentukan nilai

tertimbang.

5. Jumlahkan nilai tertimbang dari masing-masing variabel untuk menentukan total nilai

tertimbang bagi organisasi.

2.7.2 Matriks Evaluasi Faktor Internal (Matrix IFE)

Alat formulasi strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan

utama dalam area fungsional bisnis, dan juga memberikan dasar untuk mengidentifikasikan

dan mengevaluasi hubungan antara area-area tersebut. Matriks IFE dapat dikembangkan

dengan lima tahap, yaitu : (David, 2006, p206-208)

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00381-MN Bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN ... jaringan-jaringan komputer-komputer

21

1. Tuliskan faktor internal utama seperti diidentifikasi dalam proses audit internal. Gunakan

total sepuluh hingga dua puluh faktor internal, mencakup kekuatan dan kelemahan.

Tuliskan kekuatan lebih dahulu dan kemudian kelemahan. Buatlah sespesifik mungkin,

gunakan persentase, rasio, dan angka komparatif.

2. Berikan bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting). Bobot

yang diberikan kepada masing-masing faktor mengindikasikan tingkat penting relatif dari

faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Tanpa memandang

apakah faktor kunci itu adalah kekuatan atau kelemahan internal, faktor yang dianggap

memiliki pengaruh paling besar dalam kinerja organisasi harus diberikan bobot yang

paling tinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0.

3. Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor untuk mengindikasikan apakah

faktor tersebut menunjukkan kelemahan utama (peringkat = 1), atau kelemahan minor

(peringkat = 2), kekuatan minor (peringkat = 3), atau kekuatan utama (peringkat = 4).

Perhatikan bahwa kekuatan harus mendapatkan peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus

mendapatkan peringkat 1 atau 2. Peringkat adalah berdasarkan perusahaan, di mana

bobot di langkah 2 adalah berdasarkan industri.

4. Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkatnya untuk menentukan rata- rata

tertimbang untuk masing-masing variabel.

5. Jumlahkan rata-rata tertimbang untuk masing-masing variabel untuk menentukan total

rata-rata tertimbang untuk organisasi.

Berapa pun banyaknya faktor yang dimasukkan daam Matriks IFE, total rata-rata

tertimbang berkisar antara yang terendah 1,0 dan tertinggi 4,0, dengan rata-rata 2,5. Total

rata-rata tertimbang di bawah 2,5 menggambarkan organisasi yang lemah secara internal,

sementara total nilai di atas 2,5 mengindikasikan posisi internal yang kuat. Seperti Matriks

EFE, Matriks IFE harus memasukkan 10 hingga 20 faktor utama. Jumlah faktor tidak memiliki

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00381-MN Bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN ... jaringan-jaringan komputer-komputer

22

pengaruh terhadap kisaran total rata-rata tertimbang karena bobot selalu berjumlah 1,0.

(David, 2006, p208-209)

2.7.3 Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT Matrix)

Matriks SWOT adalah alat untuk mencocokkan yang penting yang membantu

manajer mengembangkan empat tipe strategi, yaitu SO (kekuatan-peluang), WO

(kelemahan-peluang), ST (kekuatan-ancaman), WT (kelemahan-ancaman). Mencocokkan

faktor eksternal dan internal kunci adalah bagian yang paling sulit dalam mengembangkan

matriks SWOT. (David, 2006, 284)

Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan

peluang eksternal. Organisasi pada umunya akan menjalankan strategi WO, ST, atau WT

agar dapat mencapai situasi di mana mereka dapat menerapkan strategi SO. Ketika suatu

perusahaan memiliki kelemahan utama, ia akan berusaha mengatasinya dan menjadikannya

kekuatan. Ketika sebuah organisasi menghadapi ancaman utama, ia akan berusaha

menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang. (David, 2006, p285)

Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan

memanfaatkan peluang eksternal. Kadang-kadang tedapat peluang eksternal kunci tetapi

perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghambatnya untuk mengeksploitasi

peluang tersebut. (David, 2006, p285)

Strategi ST menggunakan kekuatan perusahan untuk menghindari atau mengurangi

pengaruh dari ancaman eksternal. Ini tidak berarti bahwa organisasi yang kuat harus selalu

menghadapi ancaman di lingkungan eksternalnya secara langsung. (David, 2006, p285)

Strategi WT adalah taktik defensif yang diarahkan pada pengurangan kelemahan

internal dan menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi menghadapi berbagai

ancaman eksternal dan kelemahan internal akan berada pada posisi yang tidak aman.

Kenyataannya, perusahaan seperti itu mungkin harus berusaha bertahan hidup, bergabung,

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00381-MN Bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN ... jaringan-jaringan komputer-komputer

23

mengurangi ukuran, mendeklarasikan kebangkrutan, atau memilih likuidasi. (David, 2006,

p286)

Ada 8 langkah yang terlibat dalam membuat Matriks SWOT, yaitu : (David, 2006, p286)

1. Tuliskan peluang eksternal kunci perusahaan.

2. Tuliskan ancaman eksternal kunci perusahaan.

3. Tuliskan kekuatan internal kunci perusahaan.

4. Tuliskan kelemahan internal kunci perusahaan.

5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil Strategi SO

dalam sel yang ditentukan.

6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil Strategi WO

dalam sel yang ditentukan.

7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil Strategi ST

dalam sel yang ditentukan.

8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil Strategi WT

dalam sel yang ditentukan.

Tujuan dari masing-masing alat pencocokkan adalah untuk menghasilkan alternative

strategi yang layak, bukan untuk memilih strategi mana yang terbaik. Tidak semua strategi

yang dikembangkan dalam Matriks SWOT akan dipilih untuk diimplementasi. (David, 2006,

p286)

2.7.4 Matriks Internal-Eksternal (IE Matrix)

Matriks internal-eksternal memposisikan berbagai divisi organisasi dalam tampilan

sembilan sel, diilustrasikan dalam tabel. Matriks IE mirip dengan matriks BCG dalam hal

keduanya menempatkan divisi organisasi dalam diagram skematis; ini mengapa keduanya

disebut matriks portofolio. Juga, ukuran dari masing-masing lingkaran menggambarkan

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00381-MN Bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN ... jaringan-jaringan komputer-komputer

24

persentase kontribusi penjualan dari masing-masing divisi dan potongan dalam lingkaran

mengungkapkan persentase kontribusi laba untuk masing-masing divisi dalam Matriks BCG

dan IE. (David, 2006, p300-301)

Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci, yaitu total rata-rata tertimbang IFE

pada sumbu x dan total rata-rata tertimbang EFE pada sumbu y. ingat bahwa masing-masing

divisi dari sebuah organisasi harus membuat matriks IFE dan EFE untuk bagian dari

organisasi. Total rata-rata tertimbang yang diturunkan dari masing-masing divisi

memungkinkan pembuatan Matriks IE tingkat korporasi. Pada sumbu x dari Matriks IE, total

rata-rata tertimbang dari 1,0 hingga 1,99 dianggap rendah; nilai dari 2,0 sampai 2,99 adalah

menengah; dan nilai dari 3,0 hingga 4,0 adalah tinggi. (David, 2006, p302)

2.7.5 Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM)

Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) merupakan teknik analisis dalam

literature yang didesain untuk menentukan daya tarik relatif dari alternatif tindakan yang

layak. Teknik ini secara objektif mengindikasikan alternatif strategi mana yang terbaik.

Berikut ini adalah 6 langkah pengembangan QSPM, yaitu : (David, 2006, p308-311)

1. Membuat daftar peluang/ancaman eksternal dan kekuatan/kelemahan internal kunci

perusahaan pada kolom kiri dalam QSPM. Informasi ini harus diambil secara

langsung dari Matriks EFE dan IFE. Minimum sepuluh faktor keberhasilan kunci

eksternal dan internal harus dimasukkan dalam QSPM.

2. Berikan bobot untuk masing-masing faktor internal dan eksternal. Bobot ini identik

dengan yang ada pada Matriks EFE dan IFE. Bobot disajikan dalam kolom persis di

samping kanan faktor keberhasilan kunci eksternal dan internal.

3. Evaluasi matriks tahap 2 (pencocokkan), dan identifikasi alternative strategi yang

harus dipertimbangkan organisasi untuk diimplementasikan. Catat strategi-strategi

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00381-MN Bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN ... jaringan-jaringan komputer-komputer

25

ini pada baris atas dari QSPM. Kelompokkan strategi ke dalam set yang independent

jika memungkinkan.

4. Tentukan nilai daya tarik (attractiveness scores-AS). Ditentukan dengan

mengevaluasi masing-masing faktor internal dan eksternal kunci. Secara spesifik nilai

daya tarik harus diberikan pada masing-masing strategi untuk mengindikasikan daya

tarik relative dari satu strategi atas strategi lainnya, dengan pertimbangan faktor

tertentu. Jangkauan untuk nilai daya tarik adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak

menarik, 3 = cukup menarik, 4 = sangat menarik.

5. Hitung total nilai daya tarik. Total nilai daya tarik dihitung dengan mengalikan bobot

(langkah 2) dengan nilai daya tarik (langkah 4) dalam masing-masing baris. Total

nilai daya tarik mengindikasikan daya tarik relative dari masing-masing alternative

strategi, dengan hanya mempertimbangkan pengaruh faktor keberhasilan kunci

eksternal dan internal yang terdekat.

6. Hitung penjumlahan total nilai daya tarik. Tambahkan total nilai daya tarik dalam

masing-masing kolom strategi dari QSPM. Penjumlahan total nilai daya tarik (STAS)

mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dari setiap set alternative. Nilai

yang lebih tinggi mengindikasikan strategi yang lebih menarik, mempertimbangkan

semua faktor internal dan eksternal relevan yang dapat mempengaruhi keputusan

strategis. Tingkat perbedaan antara penjumlahan total nikai daya tarik dari set

alternative strategi tertentu mengindikasikan tingkat kesukaan relatif dari satu

strategi di atas yang lainnya.

2.8 Tahap Perancangan : 7Cs

Menurut Kotler (2003, p48), tantangan utama dalam merancang dan merencanakan

sebuah situs yang menarik adalah pada tampilan pertamanya dan haruslah cukup menarik

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00381-MN Bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN ... jaringan-jaringan komputer-komputer

26

untuk menarik pengunjung datang berulang. Situs web yg pada awalnya berbasis teks telah

digantikan oleh situs yang semakin canggih yang menyediakan teks, suara, dan animasi.

Ada tujuh elemen yang perlu diperhatikan (7Cs) untuk merancang situs web yang

menarik, yaitu : (Mohammed, 2003, p162)

a) Context, konteks dari situs menggambarkan tampilan yang estetik dan

fungsional.

b) Content, merupakan semua data digital yang berpengaruh pada situs.

c) Community, merupakan hubungan yang terjalin berdasarkan kesamaan

ketertarikan.

d) Customization, kemampuan situs untuk memodifikasi atau dimodifikasi oleh

setiap user.

e) Communication, merupakan dialog antara situs dengan penggunanya.

f) Connection, merupakan jaringan yang menghubungkan situs dengan situs

lainnya.

g) Commerce, merupakan kemampuan transaksi dari suatu situs.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRANlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00381-MN Bab 2.pdfBAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN ... jaringan-jaringan komputer-komputer

27

Pengumpulan Data :

• Penelitian Kepustakaan

• Penelitian Lapangan :

Observasi & Wawancara

Hasil analisis data :

• Kondisi pemasaran perusahaan saat ini

• Alternatif strategi untuk mendukung

pemasaran perusahaan

Perancangan website e-marketing

Perencanaan e-marketing sesuai strategi pemasaran perusahaan

7C

Analisis Kompetitif :

Model Lima Kekuatan Porter

Kerangka Kerja Perumusan Strategi Komprehensif :

• Tahap Input ( Matriks EFE, IFE )

• Tahap Pencocokan ( Matriks SWOT, IE )

• Tahap Keputusan ( QSPM )

Analisis Data

2.9 Kerangka Penelitian

Analisis dan Perancangan E-Marketing pada PT. Kreasi Sentosa Abadi

Gambar 2.2 Kerangka Penelitian PT. Kreasi Sentosa Abadi