koneksi jaringan sumeks - unsri.ac.id jaringan sumeks.pdf · I. Jaringan daerah lokal Jaringan...

15
TUGAS TENGAH SEMESTER JARINGAN KOMPUTER KONEKSI JARINGAN SUMEKS GRUP KE MESIN CTP OLEH: SUCI NUPLIANA (59061002011) ARINGGA PRIMA SATYA (59061002021) NUGRAHA RAHARJA (59061002026) FITRIA PURNAMASARI (59061002034) TEKNIK INFORMATIKA BILINGUAL FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2008/2009

Transcript of koneksi jaringan sumeks - unsri.ac.id jaringan sumeks.pdf · I. Jaringan daerah lokal Jaringan...

TUGAS TENGAH SEMESTER JARINGAN KOMPUTER KONEKSI JARINGAN SUMEKS GRUP KE MESIN CTP

OLEH:

SUCI NUPLIANA (59061002011) ARINGGA PRIMA SATYA (59061002021)

NUGRAHA RAHARJA (59061002026) FITRIA PURNAMASARI (59061002034)

TEKNIK INFORMATIKA BILINGUAL FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2008/2009

LATAR BELAKANG

I. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

Harian Pagi Sumatera Ekspres awalnya bernama Mingguan Trikora,

didirikan pada tanggal 2 Agustus 1962 di Baturaja oleh Alwi R Pandita

(wartawan Batanghari Sembilan), Joni Mursalim (wartawan Batanghari

Sembilan, Palembang), M Zaini Hamid (Direktur PT Balantara Sakti, Baturaja),

Erica Tannawi HJZ (Ketua Persatuan Wartawan Muda Indonesia-PWMI

cabang Baturaja).

Tahun 1986 nama Harian Trikora diubah nama menjadi Harian Pagi

Sumatera Ekspres. pada tahun 1990, Harian Sumatera Ekspres diambil alih

manajemennya oleh PT Surya Persindo Jakarta, penerbit Harian Media

Indonesia, tapi tidak bertahan lama hanya sekitar 22 bulan, kemudian

vakum, baru sekitar awal tahun 1995 Sumatra Ekspres dirangkul oleh Jawa

Pos, dan dijadikan grup koran Jawa Pos sampai dengan sekarang. Dengan

penerbit PT Citra Bumi Sumatera, Harian ini setiap harinya dicetak oleh

percetakan PT Sumex Intermedia, yang juga tergabung dalam Sumeks

Group.

Sumeks Grup juga memiliki media massa cetak yang berada dibawah

naungannya yaitu, Palembang Pos, Radar Palembang, Monica, OKU Ekspres,

Lahat Pos, Prabumulih Pos, Linggau Pos, Babel Pos, Radar Lampung, dan

Jambi pos. disamping itu juga Sumeks Grup memiliki media elektronik, yaitu

Pal TV, dan Sumex FM (dalam pengerjaan).

II. LATAR BELAKANG PERKEMBANGAN IT

Awal mulanya IT yang dimiliki tidak seperti sekarang, server yang

digunakan hanya satu, dan server tersebut adalah pusat dari semua

kegiatan. IT pada sumeks baru berkembang sekitar 5 tahun terakhir dan

teknisi IT yang dimilikipun hanya dua orang untuk bagian daerah sumbagsel.

Server yang digunakan sekarang juga tidak hanya satu tetapi ada 12 server,

Server tersebut antara lain:

1. Server data

2. Server iklan

3. Server foto

4. Firewall

5. Server web mail dan

website

6. Server proxy (2 buah)

7. Server FTP

8. Server CTP

9. Server Palpres

10. Server PABX

11. Server arsip PDF

12. Mikrotik

Palembang Ekspres, Palembang Post, dan Radar yang merupakan sub

koran dari Sumatra ekspres ini memiliki servernya tersendiri, yaitu server

palpres. Dimana server sub koran tersebut terletak diruang yang terpisah

dengan server lainnya.

ISP yang digunakan pada mulanya adalah LINTASARTA dengan frame

relay, yang memiliki bandwith 256 MB, tetapi baru satu tahun terakhir (sekitar

awal 2008) mereka sudah menggunakan ISP INDOSAT, dengan Bandwith

512 untuk INP dan 4GB untuk INIX. Jadi sekarang, mereka menggunakan 2

ISP, LINTASARTA dan INDOSAT.

Proyek pengerjaan untuk akhir tahun ini adalah pembuatan sumeks PDF

Online dimana pengguna web bisa membaca full halaman koran sumeks

dengan format PDF.

TOPOLOGI YANG DIGUNAKAN Topologi yang digunakan adalah topologi Star dimana masing-masing

workstation terhubung dengan sebuah HUB. HUB yang ada antara lain: HUB

Pracetak, HUB redaksi, HUB server dimana, masing-masing HUB tersebut ada

yang terhubung ke switch dan Switch terhubung ke server Proxy.

Teknologi yang digunakan pada topologi star ini masih menggunakan

Fast Ethernet.

JARINGAN PADA SUMEKS GRUP DAERAH SUMATRA SELATAN I. Jaringan daerah lokal

Jaringan antar daerah sering menggunakan VPN, VPN merupakan Vitual

Private Network, jaringan pribadi (bukan untuk akses umum) yang

menggunakan media seperti internet untuk menghubungkan antar daerah

(remote site) secara aman.

Jaringan pusat untuk grup koran daerah terletak di kota Prabumulih.

Koran lokal daerah Lahat dan OKU merupakan VPN IP ke kota Prabumulih,

sedangkan Muara Enim dan Linggau memiliki jalur dedicated (tersendiri).

Dari Prabumulih baru terkoneksi ke Palembang (Sumeks).

II. Jaringan Sumeks Palembang

Jaringan pada kantor pusat Sumeks grup (Gedung Graha Pena)

menggunakan LAN, LAN merupakan Local Area Network, merupakan

jaringan lokal yang menghubungkan komputer-komputer dalam suatu

gedung.

Komputer redaksi dan komputer pracetak bisa saling berhubungan

dengan menggunakan LAN dengan Private IP.

Server yang tidak terhubung dengan internet (untuk interen) adalah

server data, foto, dan iklan.

ISP YANG DIGUNAKAN SUMATRA EKSPRES GRUP Jasa ISP atau Internet Service Provider yang digunakan oleh Sumeks grup

ini adalah ISP LINTASARTA dan INDOSAT. Dimana keduanya memiliki

fungsinya masing-masing. Mereka TIDAK menjadikan kedua provider itu

menjadi sebuah teknologi Load Balancing System, system dimana kedua

Bandwithnya digabungkan sehingga bisa mencapai bandwith maksimal

gabungan dari keduanya apabila sedang berjalan normal.

Tapi, kedua ISP itu bisa menjadi jalur back up apabila terjadi down pada

salah satunya baik itu LINTASARTA ataupun INDOSAT, teknisinya akan

memindahkan/mengalihkan akses internetnya ke salah satu dari jasa

Provider yang tidak mengalami trouble. Dan apabila pada saat yang

bersamaan terjadi down pada keduanya maka mereka akan

menggunakan cara dial up. Karna koneksi internet sangat penting di SUMEKS

GRUP ini untuk mengambil berita.

Pada ISP LINTASARTA mereka menggunakannya untuk melayani

permintaan akses internet ke link lokal terutama ke JAWA POS Grup dan

anak perusahaan mereka yang berada didaerah SUMBAGSEL. Sedangkan

INDOSAT digunakan untuk melayani pengunjung web, pengguna email lokal

SUMEKS dan akses link internasional seperti Yahoo!

Bandwith yang digunakan untuk ISP LINTASARTA sebesar 256MB,

sedangkan INDOSAT 512 MB untuk akses link internasional dan 4 GB untuk

INIX(local). Pada provider INDOSAT mereka menggunakannya secara

terpisah untuk pemakaian akses link lokal (dalam negri) dan akses

internasional.

YANG DIGUNAKAN PADA SUMEKS GRUP Kabel yang digunakan pada gedung pusat (Graha Pena Palembang)

dan Kantor daerah yaitu:

1. Kabel UTP : digunakan didalam gedung

2. Kabel STP : digunakan diluar gedung

HUB merupakan terminal untuk menginterkoneksikan

beberapa PC atau server untuk membentuk suatu

jaringan HUB sering disebut juga multiport repeater.

Dijaringan Sumeks HUB ini masih digunakan untuk

menghubungkan jaringan lokal tiap bagian, misalnya bagian redaksi dan

pracetak ke switch dan menghubungkan beberapa server yang ada.

SWITCH sering disebut dengan

multiport bridge karna switch memiliki

table penerjemah atau sering disebut

dengan MAC table untuk mengetahui semua port yang ada padanya jika

ada. Pada sumeks ini digunakan untuk menghubungkan tiap-tiap HUB yang

ada ke server proxy dan firewall dan memisahkan Public IP dan Private IP.

Mikrotik, digunakan untuk memixing permintaan

link-link lokal(INIX) dan internasional (INP) yang

digunakan oleh komputer-komputer yang ada di

perusahaan yang menggunakan provider INDOSAT.

Modem BWA, modem

yang dipakai apabila

menggunakan provider

LINTASARTA, BWA

(BroadBand Wireless

Acces) digunakan untuk

koneksi ke LINTASARTA. Dari modem BWA dikoneksikan ke Cisco serial P35

baru kemudian di hubungkan router.

PABX atau Private Autimatic Branch eXchange merupakan perangkat

penyambungan komunikasi telpon yang terdapat disisi pelanggan. PABX ini

digunakan untuk percabangan telpon yang menghubungkan antar

ruangan atau yang lebih dikenal dengan extension. PABX di Sumeks ini bisa

me-manage login telpon diseluruh kantor dan bisa membatasi pemakaian

biaya pada tiap ruangan, disamping itu juga pada PABX ini mereka memiliki

modul-modul tersendiri yang langsung terhubung ke operator-operator

telpon, maksudnya apabila ada yang ingin menelpon ke nomer Telkomsel

maka modul telpon tersebut akan menggunakan operator yang sama

sehingga biaya yang dikeluarkan bisa ditekan, karna menggunakan

operator telpon yang sama.

Yang paling dibutuhkan pada perusahaan koran yaitu CTP atau

Computer To Plate. CTP merupakan pemindahan data digital berbentuk PDF

dari komputer secara langsung ke plat tembaga, proses ini menghilangkan

kebutuhan akan film dan bahan kimia yang sering disebut dengan proses

muntase. Format warna yang dibentuk dari mesin CTP ini adalah CMYK,

dimana satu halaman koran itu akan dicetak kedalam plat tembaga

tersebut dengan warna Cyan, Magenta, Yellow, dan Black, sehingga pada

satu halaman penuh koran tersebut akan terdapat 4 buah plat tembaga

untuk tiap dua halaman koran.

Pada Sumeks grup CTP ini memiliki server tersendiri, mereka

menyebutnya dengan nama server CTP, server CTP ini terletak di bagian

pracetak. Mesin CTP itu sendiri berukuran kira-kira 1x2 meter dan terdapat

satu buah komputer untuk mengendalikannya. Untuk daerah Sumbagsel

perusahaan koran yang menggunakan mesin CTP ini, baru pada Sumeks

Grup.

Selain itu komputer yang digunakan dibagian redaksi, desain dan

pracetak menggunakan apple Macintosh dengan OS iMac 10, dan software

yang mereka pakai untuk mendesain layout pada bagian pracetak adalah

Adobe InDesign, dan Handsfree untuk membuat animasi gambar.

SPESIFIKASI SERVER SUMATRA EKSPRESS GRUP

No Nama Server Prosesor Memory Harddisk 1. Data IBM X-Server 3105

Opteron 1214 2.2GHz-2x1MB (dual core)

2GB DDR2 ECC 80 GB+500 GB

2. Mail dan Web Intel Xeon 5120 2GB DDR2 FBDIMM

80 GB + 500 GB

3. Data Palpres Dual AMD Opteron 270 2GB DDR2 ECC 2X500 GB 4. Data Pracetak Intel Xeon Nocona 3.0

Ghz 1GB DDR2 ECC 80 GB + 400

GB 5. Proxy Intel Core 2 duo 2.0 Ghz 2 GB DDR2 80 GB 6. Firewall Intel Core 2 Duo 2.0 Ghz 2GB DDR2 80 GB 7 Iklan Intel Pentium 4 3.6 Ghz 1 GB DDR2 80 GB + 500

GB 8. CTPIntel Xeon 5130 2GB DDR2

FBDIMM 80 GB + 200 GB

9. Arsip PDF Dual core intel Xeon 3.0 Ghz

2GB DDR2 ECC 2X500GB+160 GB

PROSES PRACETAK DI SUMATRA EKPRESS GRUP

Secara umum proses pracetak dilakukan sebagai berikut:

Foto, naskah dan iklan yang ingin diterbitkan akan dikirim oleh tim redaksi

dan photographer ke server data, foto dan iklan, kemudian pada bagian

pracetak, data tersebut diambil dan didesain layoutnya.

Pada tim pracetak data yang ada pada server data, iklan, dan foto

tersebut hanya bersifat read only, sehingga mereka hanya bisa mengambil

datanya dan mengerjakan proses pendesainan di komputer masing-masing.

Jika proses desain tersebut selesai dikerjakan maka, hasilnya akan

dikirimkan ke server CTP, pada server CTP ini layout sudah benar-benar

selesai dan langsung akan diproses pada mesin CTP.

Didaerah SUMSEL koran-koran lokal daerah seperti: Prabumulih Post,

Muara Enim, Lahat Post, Linggau Post, dan OKU Ekspres untuk proses

percetakan berpusat di Kota Prabumulih. tiap daerah tersebut telah memiliki

tim Pracetak sendiri, jadi apabila mereka telah selesai mendesain layout

yang siap cetak maka hasil desain tersebut bisa langsung dikirim ke

Prabumulih sebagai pusat cetak koran lokal daerah. Tim pracetak ditiap

daerah tersebut mengirimkan hasil desain layoutnya ke server CTP yang

berada di Prabumulih, setelah itu baru diproses ke mesin CTP.

SEBELUM MENGGUNAKAN MESIN CTP Masalah yang sering dihadapi sebelum menggunakan mesin CTP adalah

lambat dalam proses mencetak dan masih menggunakan film untuk proses

pracetaknya, dimana proses ini sering disebut dengan proses Muntase,

proses muntase ini seperti proses pada penyablonan, setelah bagian

pracetak selesai mendesain maka hasil desain tersebut diprint

menggunakan film, pengerjaannya memerlukan waktu 30 menit per 2

halaman koran, baru dibawa ke percetakan.

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN MESIN CTP Keuntungan perusahaan koran menggunakan CTP (Computer To Plate)

adalah mereka menghilangkan satu proses, yaitu proses dimana setelah

bagian pracetak selesai mendesain layout maka akan ada proses muntase,

setelah menggunakan mesin CTP mereka hanya memerlukan waktu sekitar 5

menit untuk mencetak plat tembaga hasil desain koran tersebut per 2

halaman koran.

KEKURANGAN MENGGUNAKAN MESIN CTP Kekurangan dari mesin CTP ini adalah apabila ada kesalahan sedikit saja

pada proses desain tersebut misalkan salah dalam kalimat atau gambar

maka mereka harus mencetak ulang hasil desain tersebut ke plat tembaga.

Tapi jika menggunakan proses muntase mereka hanya membuat bagian

yang salah saja. Disamping itu mesin CTP juga masih terbilang mahal sekitar

900 juta.

GAMBAR: