BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1...

63
1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara harfiah, kata Hotel dulunya berasal dari kata HOSPITIUM (bahasa Latin), artinya ruang tamu. Dalam jangka waktu lama kata hospitium mengalami proses perubahan pengertian dan untuk membedakan antara Guest House dengan Mansion House (rumah besar) yang berkembang pada saat itu, maka rumah- rumah besar disebut Hostel. Rumah-rumah besar atau hostel ini disewakan kepada masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, yang selama menginap, para penginap dikoordinir oleh seorang host, dan semua tamu-tamu yang selama menginap harus menaati peraturan yang dibuat atau ditentukan oleh host (Host Hotel). sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang yang ingin mendapatkan kepuasan, tidak suka dengan aturan atau peraturan yang terlalu banyak sebagaimana dalam hostel, dan kemudian kata hostel lambat laun mengalami perubahan. Huruf “s” pada kata hostel tersebut dihilangkan, sehingga kemudian kata hostel berubah menjadi Hotel seperti yang kita kenal sekarang. 1 Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik yang bermalam di hotel ataupun yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Dapat disimpulkan, pengertian hotel adalah : Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyrakat umum yang dikelola secara komersil serta memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah. 1 http://e-journal.uajy.ac.id/165/3/2TA12941.pdf

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

1

1

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum

2.1.1 Definisi Hotel

1. Pengertian Hotel

Secara harfiah, kata Hotel dulunya berasal dari kata HOSPITIUM

(bahasa Latin), artinya ruang tamu. Dalam jangka waktu lama kata hospitium

mengalami proses perubahan pengertian dan untuk membedakan antara Guest House

dengan Mansion House (rumah besar) yang berkembang pada saat itu, maka rumah-

rumah besar disebut Hostel. Rumah-rumah besar atau hostel ini disewakan kepada

masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, yang selama

menginap, para penginap dikoordinir oleh seorang host, dan semua tamu-tamu yang

selama menginap harus menaati peraturan yang dibuat atau ditentukan oleh host

(Host Hotel). sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang yang ingin

mendapatkan kepuasan, tidak suka dengan aturan atau peraturan yang terlalu banyak

sebagaimana dalam hostel, dan kemudian kata hostel lambat laun mengalami

perubahan. Huruf “s” pada kata hostel tersebut dihilangkan, sehingga kemudian kata

hostel berubah menjadi Hotel seperti yang kita kenal sekarang.1

Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha

akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan

minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi

masyarakat umum, baik yang bermalam di hotel ataupun yang hanya menggunakan

fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Dapat disimpulkan, pengertian hotel adalah :

• Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan

bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman

serta jasa lainnya bagi masyrakat umum yang dikelola secara komersil serta

memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah.

1 http://e-journal.uajy.ac.id/165/3/2TA12941.pdf

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

2

2

(Keputusan Menteri Parpostel no Km 34/HK 103/MPPT 1987)

• Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas

penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut:

a) Jasa Penginapan

b) Pelanyanan makanan dan minuman

c) Pelayanan barang bawaan

d) Pencucian pakaian

e) Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di

dalamnya.

• Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan

memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan

dan minuman serta akomodasi dengan syarat

pembayaran.

2. Pengertian Hotel menurut para ahli

a) Dari sudut arsitektur, menurut pendapat Prof. Fred Lawson “Hotel is

defines a public establishment offering travelers, against payment, two

basic services accommodation and catering”. (Hotel adalah sebuah

perusahaan yang bergerak di bidang jasa akomodasi serta pelayanan

makan dan minum bagi para pelancong dengan imbalan pembayaran.)

b) Menurut kamus Oxford, The advance learned’s Dictionary adalah

“Building where meals and rooms are provided for travelers.” (bangunan

(fisik) yang menyediakan layanan kamar, makananan, dan minuman bagi

tamu.)

c) Menurut SK Menparpostel no.KM37/PW.340/MPPT-86 tentang

peraturan usaha dan pengelolaan hotel menyebutkan bahwa hotel adalah

suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh

bangunan yang menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman

serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial

d) Menurut The American Hotel and Motel Association (AHMA)

sebagaimana dikutip oleh Steadmon dan Kasavana : A hotel may be

defines as establishment whose primary business is providing lodging

facilities for the general public and which furnishes one or more of the

following services, uniformed service, Laundering of linens and use of

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

3

3

furniture. (Hotel dapat didefinisikan sebagai sebuah bangunan yang

dikelola secara komersial dengan memberikan fasilitas penginapan untuk

umum dengan fasilitas pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar,

pelayanan barang bawaan, pencucian pakaian dan dapat menggunakan

fasilitas atau perabotan dan dapat menikmati hiasan-hiasan yang ada di

dalamnya.)

e) Sedangkan menurut Webster, hotel adalah suatu bangunan atau suatu

lembaga yang menyediakan kamar untuk menginap, makan dan minum,

serta pelayanan lainnya untuk umum.2

f) Menurut Prof K. Kraft, hotel adalah sebuah bangunan yang menyediakan

makanan dan pelayanan yang bersangkutan.

g) Menurut Menteri Perhubungan, hotel adalah sebuah bentuk akomodasi

yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk

memperoleh pelayanan penginapan dan juga makanan dan minuman.

h) Menurut Keputusan Menteri SK 241/H/70 Thn/1970, hotel adalah

perusahaan yang memberikan layanan jasa dalam bentuk penginapan atau

akomodasi serta menyediakan hidangan dan fasilitas lainnya untuk umum

yang memenuhi syarat-syarat comfort, privacy, dan bertujuan

komersional. 3

2.1.2 Sejarah Hotel

Gambar 2.1 Hotel jaman dulu

Sumber: www.google.com

2 http://dilihatya.com/1136/pengertian-hotel-menurut-para-ahli 3 http://e-journal.uajy.ac.id/170/3/2TA13053.pdf

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

4

4

Sejarah perhotelan dimulai ketika mata uang dijadikan alat tukar/beli

pada abad ke-6, yang mendorong perjalanan orang-orang untuk berbagai keperluan

merambah lebih jauh, sehingga memerlukan tempat persinggahan dan penginapan.

Keadaan ini mulai menarik para tuan tanah (Land lord) untuk menyediakan sarana

persinggahan dan penginapan tersebut secara lebih baik, yaitu rapi, bersih dan

dengan harga sewa alakadarnya untuk kemudian berkembang terutama di London,

Inggris.

Konon kata hotel berasal dari kata hostel yang diambil dari bahasa

latin Perancis kuno yaitu Hospes. Kata hotel sendiri mulai digunakan semenjak abad

18 di London Inggris. Bangunan Publik ini mulai diperkenalkan pada masyarakat

umum pada tahun 1797 dengan tujuan awalnya untuk melayani masyarakat

pendatang tanpa dipungut biaya, sehingga tidak aneh kalau dulunya di Inggris dan

Amerika yang namanya pegawai hotel mirip dengan pegawai negeri alias abdi

masyarakat. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman dan pemakai jasa yang

semakin bertambah, tamu yang datang pun mulai dipungut bayaran, untuk membuat

tamu betah maka bangunan dan kamar-kamarnya mulai ditata sedemikian rupa

dengan standar layanan yang baik.4

Istilah Hotel dikenal di Amerika pada tahun 1750 dan berkembang

pesat sampai tahun 1820. Pada tahun 1793, dikota New York dibangun City Hotel

yang memiliki 73 kamar, menjadi pelopor pembangunan penginapan gaya baru yang

lebih fashionable dengan letak strategis dipinggir kota. Selanjutnya disusul dengan

hotel lainnya di Pensylvania, Boston dan dibeberapa Negara bagian lainnya sampai

kembali dibangun di New York hotel-hotel yang lebih modern dalam kurun tahun

1830-1927 antara lain pada tahun 1829, muncul hotel-hotel legendaris seperti

Tremont House Boston, Hotel Astor House di New York(1836), hotel Wardolf

Astora, yang saat ini sering dikunjungi tamu-tamu Negara pemerintah Amerika,

Buffalo Starter yang dikenal sebagai “Henry Ford” nya hotel, dibuka bulan Januari

1908 dan Steven Hotel di Chicago yang memiliki 3000 kamar yang kemudian

dikenal dengan nama Conrald Hilton yaitu cikal bakal “Hotel Hilton Chain” atau

waralaba Hotel Hilton tahun 1962 yang diresmikan bersamaan dengan hotel bertaraf

4http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/LAINNYA/TRI_LASTONO/Pengembangan_Usaha_Akomodasi.pdf

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

5

5

internasional pertama di Indonesia yaitu, Hotel Indonesia berlokasi di Jl. Mh.

Thamrin Jakarta.

Pada waktu itu, hotel modern identik dengan perkembangan lalu lintas

dan tempat beristirahat seperti saat pembangunan jaringan rel kereta api sedang

gencar-gencarnya, hampir tiap perhentian (stasiun) ada hotel yang disebut dengan

hotel transit. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan makin luasnya jangkauan

angkutan darat (terlebih setelah ditemukannya kendaraan bermotor), kawasan sekitar

rel kereta api tidak lagi menarik minat para investor. Orang kemudian lebih suka

jalan-jalan menggunakan mobil ketimbang kereta. Kepopuleran hotel transit pun

tersaingi oleh kehadiran “motel”, gabungan kata “motor hotel” yang sama dengan

tempat beristirahat para pengendara kendaraan bermotor. Kejayaan motel tak

berlangsung lama, seiring makin pesatnya perkembangan kota, berakhir pula era

motel, terutama karena letaknya yang agak di pinggir kota dan fasilitasnya yang

kalah bagus dengan hotel di pusat kota. Kalaupun terpaksa bermalam di kawasan

pinggiran, motel harus bersaing dengan hotel resort yang banyak tumbuh di tempat-

tempat peristirahatan.5

Secara umum perkembangan hotel dibagi menjadi 3 tahap :

1. Perkembangan Sebelum Abad Pertengahan

Perjalanan untuk kegiatan rekreasi (wisata) pertama kali dilakukan oleh

bangsa Romawi sekitar abad I sampai abad V, dengan tujuan untuk menambah

pengetahuan, cara hidup, ekonomi dan politik. Pada saat itu orang-orang Romawi

mulai menemukan dan memiliki beberapa jenis akomodasi. Di samping itu dibangun

pula “tavern” yaitu tempat menjual makanan dan minuman di pinggir jalan karena

pada waktu itu beberapa jenis akomodasi yang disewakan tidak menyediakan

makanan dan minuman. Bagi kaum bangsawan dan raja yang ingin melakukan

perjalanan ke tempat lain, biasanya menginap di puri (castle), sedangkan para

rohaniwan biasanya menginap di biara atau kuil. Tetapi orang-orang biasa yang

melakukan perjalanan ke suatu tempat, biasanya menginap di tempat-tempat

penginapan yang tersedia.

2. Perkembangan Dalam Abad Pertengahan

Pada masa ini banyak tempat-tempat suci yang digunakan oleh orang-orang

yang berziarah dan pengunjung untuk tempat menginap. Demikian juga rumah-

5 http://jenishotel.info/

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

6

6

rumah pribadi kaum bangsawan dan orang-orang terkemuka digunakan sebagai

tempat penginapan bagi para wisatawan. Dari sinilah timbul istilah penginapan yaitu

rumah-rumah pribadi yang disewakan kepada para tamu yang ingin menginap. Para

pedagang dan para pemilik tanah lebih banyak dan lebih senang tinggal dirumah

penginapan ini karena pelayanan yang diberikan cukup memuaskan yaitu mencakup

makanan di ruangan yang cukup besar, ruangan tidur dan kandang kuda bagi

wisatawan yang melakukan perjalanan dengan membawa kuda. Demikianlah pada

abas ke XIV semakin banyak tumbuh dan berkembang rumah penginapan dan istilah

ini dikenal sampai sekarang.

3. Perkembangan Dari Abad Pertengahan Sampai Abad Keduapuluh

Salah satu jenis akomodasi yang berbentuk rumah besar dimana setiap

apartemennya dapat disewakan per hari, perminggu, atau bulan adalah ‘Hotel Garni’

di Paris, Perancis. Demikian selanjutnya usaha-usaha jenis baru makin berkembang

dan menjadikan fasilitas dan pelayanan yang lebih lengkap dan baik. Pada permulaan

abad XIX mulailah tumbuh dan berkembang hotel-hotel dengan struktur dan

organisasi yang lebih modern. Hotel tidak hanya merupakan pusat komersialisasi

penerimaan tamu bagi para wisatawan, tetapi juga sangat penting perannya sebagai

pusat-pusat kegiatan sosial baik kota maupun pusat kota. Sekarang hotel-hotel

modern merupakan suatu tempat tidak saja menyediakan sarana penginapan, tempat

pertunjukan, tempat rekreasi, dan fasilitas lainnya disamping penyediaan makanan

dan minuman dengan manajemen yang lebih profesional.6

2.1.3 Sejarah Perhotelan di Indonesia

Sejarah perhotelan di Indonesia belum banyak terungkap, juga belum

banyak buku yang mengungkapkan masalah ini. Indonesia telah dikenal di dunia

pariwisata sejak sebelum Perang Dunia ke I, tetapi jumlah wisatawan yang

berkunjung masih terbilang ribuan. Seiring dengan perkembangan kedatangan

wisatawan asing ke Indonesia yang lebih memerlukan sarana akomodasi pariwisata

bersifat memadai, maka semasa penjajahan colonial Belanda, mulai berkembanglah

hotel-hotel di Indonesia. Dari buku Pariwisata Indonesia Dari Masa Ke Masa tercatat

hotel-hotel yang sudah hadir pada saat itu diantaranya:

6 https://www.scribd.com/doc/111971117/Sejarah-Perkembangan-Hotel

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

7

7

1. Jakarta, dibangun Hotel Des Indes, Hotel Der Nederlanden, Hotel Royal dan

Hotel Rijswijk.

2. Surabaya, berdiri Hotel Sarkies dan Hotel Oranje.

3. Semarang, berdiri Hotel Du Pavilion.

4. Malang, Palace Hotel.

5. Solo, Slier Hotel.

6. Yogyakarta, Grand Hotel (sekarang Hotel Garuda)

7. Bandung, Hotel Savoy Homann, Hotel Preanger dan Pension Van Hangel (kini

Hotel Panghegar).

8. Bogor, Hotel Salak.

9. Medan, Hotel de Boer dan Hotel Astoria.

10. Makassar, Grand Hotel dan Staat Hotel.

Kebanyakan hotel-hotel itu sampai sekarang masih ada, ada yang menjadi

Herritage, ada yang sudah direnovasi menjadi lebih baik da nada juga yang telah

diredevelopment total sehingga tidak ada lagi bentuk aslinya, seperti Hotel Des Indes

yang dalam perkembangannya pernah menjadi Hotel Duta Indonesia, kini pertokoan

Duta Merlin.

Setelah periode pemerintahan orde baru, pembangunan dan kehadiran hotel di

Indonesia jauh dan sangat berkembang pesat. Terutama setelah masuknya beberapa

chains ‘management’ hotel internasional yang banyak merambah ke kota-kota besar

di Indonesia. Sejalan dengan berkembangnya hotel di Indonesia, wajah arsitektur

hotel di Indonesia pun sangat berkembang dan inovatif.7

2.1.4 Produk Hotel

Produk hotel terdiri dari dua komponen utama yaitu barang dan jasa

(good and service). Barang (good) adalah segala sesuatu yang berwujud, dapat

diukur, disentuh dan dilihat serta dikonsumsi atau dimiliki oleh tamua sesaat setelah

terjadi transaksi pembayaran seperti makanan, minuman, sabun, shampoo, barang

souvenir, dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan jasa (service) adalah

suatu produk yang tidak nyata (intangible) dari hasil kegiatan timbal balik antara

7http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19555/3/Chapter%20II.pd

f

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

8

8

pemberi jasa (producer) dan penerima jasa (customer) melalui suatu atau beberapa

aktivitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Prof Philip Kotler memberi batasan tentang jasa sebagai berikut :

“Pelayanan (service) adalah suatu aktivitas yang memberikan manfaat dan

ditawarkan oleh suatu pihak lain dalam bentuk tidak nyata (intangible) dan tidak

menimbulkan pemindahan kepemilikan, seperti halnya terjadi pada produk

manufaktur”, yaitu Comfort, Convinient, Courtesy and Security – Kenyamanan,

Kemudahan, Kerama-tamahan dan ketenangan keamanan.

2.1.5 Pendapatan Hotel

Pendapatan hotel diperoleh dari:

a) Persewaan : Kamar, Ruang Meeting, rental space.

b) Penjualan : Makanan dan minuman.

c) Penjualan dan persewaan : Seluruh kamar, makanan dan

minuman.

2.1.6 Klasifikasi Hotel

2.1.6.1 Berdasarkan lokasi hotel didirikan :

a) City/Business hotel, biasanya hotel jenis ini terletak di pusat

kota atau pusat perdagangan dengan lama tamu tinggal hanya

satu atau dua hari saja.

b) Resident hotel adalah hotel yang dirancang untuk tamu-tamu

yang akan tinggal lebih lama

c) Resort hotel, letak hotel biasanya berada di kawasan

pegunungan dan pedalaman atau pantai.

d) Downtown hotel, yaitu hotel yang berlokasi di dekat

perdagangan dan perbelanjaan, kadang hotel ini dibangun

bergabung dengan suatu fasilitas perbelanjaan agar dapat saling

memberikan keuntungan.

e) Suburban hotel/motel, yaitu hotel yang dibangun dengan

berlokasi di pinggir kota. Tujuannya untuk membantu

masyarakat yang sedang melakukan perjalanan dan

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

9

9

membutuhkan tempat menginap sementara. Motel merupakan

fasilitas transit masyarakat yang sedang melakukan perjalanan.

2.1.6.2 Berdasarkan tipe kamar :

a) Single room, yaitu dalam satu kamar, terdapat satu tempat tidur

untukk satu orang tamu.

b) Twin room, yaitu dalam satu kamar terdapat dua tempat tidur

untuk dua orang tamu.

c) Double room, yaitu dalam satu kamar terdapat satu tempat tidur

besar untuk dua orang tamu.

d) Triple room, yaitu dalam satu kamar terdapat double bed atau

twin bed untuk dua orang tamu dan ditambah extra bed (untuk

tiga orang tamu).

e) Junior suite room, yaitu satu kamar besar terdiri dari ruang

tidur dan ruang tamu.

f) Suite room, yaitu kamar yang terdiri dari dua kamar tidur untuk

dua orang ditambah ruang tamu, ruang makan dan ruang dapur

kecil.

g) President suite room, yaitu kamar yang terdiri dari tiga kamar

besar : kamar tidur, kamar tamu, ruang makan dan dapur kecil.

2.1.6.3 Berdasarkan jenis tamu/pelanggan :

1. Sesuai dengan jenis para tamu/pelanggan

a) Keluarga

b) Pengusaha

c) Para Wisatawan

d) Keperluan pengobatan, dan lain-lain.

2. Sesuai dengan lama tamu tinggal

a) Transient hotel, tamu tinggal hanya sebentar, sekedar

untuk istirahat atau transit.

b) Resident hotel, ditempati tamu dengan menetap lama,

minimum satu bulan.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

10

10

c) Semi resident hotel, menerima tamu yang tinggal harian,

disamping tamu yang menetap lama.

3. Sesuai bintang dan non bintang

a) Bintang

b) Non bintang

4. Sesuai istilah “Plan” :

a) European plan, yaitu sewa kamar diperhitungkan tidak

termasuk harga makanan atau minuman.

b) American plan :

• Full American plan (FAP), yaitu sewa kamar termasuk

harga makanan sebanyak tiga kali makan

(pagi,siang,malam).

• Modified American plan (MAP), yaitu sewa semua

kamar sudah termasuk makan sebanyak dua kali

makan (pagi dan malam) atau (pagi dan siang).

• Continental plan (CP), yaitu sewa kamar termasuk

makan pagi (continental breakfast).

• Bermuda plan, yaitu sewa kamar sudah termasuk

makan pagi (American breakfast).

2.1.6.4 Jenis hotel berdasarkan Bintang

Pengklasifikasian hotel berbintang di Indonesia dibagi menjadi 5

tingkatan. Peninjauan terhadap klasifikasi dilakukan 3 tahun sekali

dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Berdasarkan SK

Menparpostel RI No. PM/PW 301/PHB-77 klasifikasi jenis hotel

berdasarkan bintang sebagai berikut:

a) Hotel berbintang 1

b) Hotel berbintang 2

c) Hotel berbintang 3

d) Hotel berbintang 4

e) Hotel berbintang 5

Adapun persyaratan yang harus dipenuhi hotel berbintang yaitu :

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

11

11

• Dikatakan hotel berbintang satu apabila sekurang-kurangnya

memiliki 15 kamar, satu kamar suite room, memiliki restoran

dan bar.

• Dikatakan hotel berbintang dua apabila sekurang-kurangnya

memiliki 20 kamar, dua suite room, memiliki restoran dan bar.

• Dikatakan hotel berbintang tiga apabila sekurang-kurangnya

memiliki 30 kamar, tiga suite room, memiliki restoran dan bar.

• Dikatakan hotel berbintang empat apabila sekurang-kurangnya

memiliki 50 kamar, empat suite room, memiliki restoran dan

bar.

• Dikatakan hotel berbintang lima apabila sekurang-kurangnya

memiliki 100 kamar, lima suite room, memiliki restoran dan

bar.

2.1.6.5 Berdasarkan harga

1. Harga dasar tiap kamar

a) Harga paket

b) Harga perorangan

c) Harga khusus

• Commercial rates, yaitu harga kamar untuk tamu-tamu

yang mengadakan perjalanan usaha (bisnis).

• Airlines rates, harga kamar untuk tamu yang bekerja

pada perusahaan penerbangan.

• Seasonal rates, yaitu harga kamar yang diberikan

kepada tamu saat musim tertentu.

• Family rates, yaitu harga khusu yang diberikan kepada

tamu keluarga yang membawa anak dibawah 12 tahun.

Anak ini dianggap satu dengan orang tuanya sehingga

ia tidak dikenakan biaya tambahan. Namun apabila

berpisah kamar dikenai harga khusus.

• Day use rates, yaitu harga khusus yang diberikan

kepada tamu yang hanya tinggal beberapa jam, datang

dan berangkat pada hari yang sama.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

12

12

• Over flow rates, yaitu harga khusus yang diberikan

kepada tamu yang dikirim dari hotel lain. Ini terjadi

karena yang bersangkutan over booked (kekurangan

kamar).

• Travel agency rates, yaitu harga kamar untuk para

tamu yang menginap di hotel lewat travel agent “biro

perjalanan”.

• Week end rates, yaitu harga untuk para tamu yang

menginap pada libur mingguan (jumat, sabtu dan

minggu).

• Group rates, yaitu harga kamar untuk tamu rombongan

yang berjumlah lebih dari 15 orang.

2.1.6.6 Jenis-jenis Akomodasi

a) Motel adalah tempat penginapan yang biasanya dirancang

untuk para pelanggan yang melakukan perjalanan melalui darat

(mobil). Letak motel biasanya berada di tengah-tengah, di

antara dua kota.

b) Hostel adalah penginapan dengan fasilitas kamar untuk empat

orang atau lebih, dikhususkan untuk siswa atau pemuda.

c) Floating hotel adalah jenis kapal penumpang yang dianggap

sebagai hotel terapung.

d) Lodgment adalah suatu usaha komersial yang menggunakan

seluruh atau sebagian bangunannya yang khusus dipergunakan

untuk penginapan.

e) Penginapan remaja (youth hostel) adalah suatu usaha yang tidak

bertujuan komersial dengan menggunakan sebagian atau

seluruh bangunan untuk penginapan remaja.

f) Pondok wisata (home stay) adalah suatu usaha perseorangan

dengan menggunakan sebagian dari rumah untuk penginapan

dengan perhitungan pembayaran secara harfiah.

g) Perkemahan adalah bentuk penginapan dengan menggunakan

tenda yang dipasang di alam terbuka.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

13

13

h) Aeroportel yaitu hotel yang berlokasi di sekitar pelabuhan

udara yang pada umumnya disebut hotel transit.

i) Butik yaitu hotel modis yang jumlah kamarnya terbatas namun

memiliki harga yang cukup mahal.

j) Condominium yaitu sebuah sarana akomodasi dengan berbagai

fasilitas yang dijual kepada siapapun yang ingin memilikinya,

akan tetapi dikelola oleh satu manajemen.8

2.1.7 Definisi Boutique Hotel

1. Pengertian Boutique Hotel

Telah bertahun-tahun banyak yang ingin mendefinisikan hotel butik secara

universal, namun hingga kini belum tercapai. Tapi secara garis besar hotel butik

adalah hotel kecil namun memiliki kualitas mewah atau kelas atas dengan pelayanan

yang sangat pribadi di lingkungan yang nyaman dan intim, biasanya memiliki desain

yang unik dan unsur kebudayaan. Pemilihan lokasi untuk hotel ini menjadi sangat

penting untuk keberhasilan suatu hotel dan kemampuan untuk memberikan

pengalaman unik kepada pengunjung.

(McIntosh & Siggs, 2005; Aggett, 2007; Lim & Endean, 2007; van Hartesvelt, 2006;

Sarheim,2010; oleh Clarissa Chan, 2012).

Yang paling ditekankan dalam hotel butik adalah karakteristiknya konsisten,

unik atau memiliki unsur budaya. Hotel butik adalah hotel yang unik yang berbeda

dengan hotel-hotel pada umumnya, perbedaan hotel ini biasanya terkait dengan

desain, artistik, budaya atau sejarah, prestis dan eksklusif dari segi propertinya. (Lim

& Endean, 2007; Sarheim, 2010;oleh Clarissa Chan,2012).

Karakteristik lain dari hotel butik adalah lokasinya. Butik hotel

diklasifikasikan hotel yang berada di kota dan juga untuk tujuan wisata. Namun

secara umum butik hotel terletak di pusat kota. (Chan,2012).

Menurut HVS Global Hospitality Services yaitu perusahaan konsultan yang

mengkhususkan diri dalam memberikan pelayanan terhadap industri perhotelan,

dalam risetnya memperlihatkan beberapa perbedaan butik hotel dengan hotel lainnya

yaitu:

8http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/LAINNYA/TRI_LASTONO/Pengembangan_

Usaha_Akomodasi.pdf`

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

14

14

Tabel 2.1 Perbedaan Hotel Butik dengan Hotel lainnya

Apa itu Butik Apa yang bukan Butik

Unik (unique) Ketinggalan jaman (old fashioned)

Tren (Trendy) Tradisional (traditional)

Keren (hip&cool) Hotel bisnis (business hotel)

Intim (intimate) Terstandar (standardized)

Orientasi desain (design oriented) Teknologi rendah (Low tech)

Suasana hangat (warm) Biasa (simple)

Tematik (thematic) Bersifat umum (impersonal)

Teknologi tinggi (high tech) Semua inklusif (all inclusive)

Layanan pribadi (personalized service) Konformis (conformist)

Eksklusif (exclusive) Bland (biasa)

Eksperiental Desain yang sudah biasa (mainstream)

Memberikan inspirasi (inspiring)

Aspirational

Dalam artikel “Boutique and Lifestyle Hotels: Emerging Definitions” hotel

butik didefinisikan sebagai:

• Budaya/bersejarah/original

• Individual hotel/bukan franchise dengan hotel lain

• Menarik dengan pelayanan yang unik

• Memiliki kamar yang berkualitas tinggi

• Memiliki area sosial seperti ruang tamu atau perpustakaan untuk acara

sosial.9

Butik mempunyai definisi sebuah toko kecil, yang khusus menjual barang-

barang tertentu yang mewah dan mengikuti tren seperti pakaian dan perhiasan. Dari

pengertian hotel dan butik diatas, dapat disimpulkan bahwa hotel butik memberikan

konsep penginapan yang berbeda dari hotel biasanya, dengan keunikan dan

kemewahan ini menjadikan hotel butik sebagai hotel non bintang dengan kualitas

hotel bintang.

9 http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01212-

AR%20Bab2001.pdf

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

15

15

Boutique hotel memiliki pengertian (The Definition of Boutique Hotels in

Recent Years – Lucienne Anhar) yaitu :

a) Kecil : memiliki kapasitas 50 kamar (di daerah pinggiran) atau 150 kamar

atau lebih (di daerah perkotaan).

b) Orisinalitas : kebanyakan butik hotel memiliki konsep yang jauh berbeda

dari hotel-hotel bintang lima, sehingga sebuah butik hotel memiliki

identitas yang kuat, misalnya hotel tersebut memiliki dekorasi layaknya

galeri, barang antik bahkan ada juga yang mendekorasi layaknya tempat-

tempat tinggal di perkampungan yang sangat sederhana.

c) Karya arsitektur yang ramah lingkungan (sustainable) : material yang

digunakan bervariasi dan kebanyakan konsep dasarnya selaras dengan

alam dan perkembangan budaya di sekitarnya.

d) Mewah : sebuah butik hotel mempunyai pedoman utama yang berbunyi “

Kualitas, Berapapun harganya”, namun hal ini tidak diterapkan dalam

pemilihan material, akan tetapi dalam segi pelayanan daesn keramahan

yaitu menempatkan keinginan individu di atas segalanya.

e) Low profile : Butik hotel tidak mengiklankan diri sendiri, mereka

berkeyakinan bahwa para turis akan mencari keberadaan mereka.

2. Pengertian Butik Hotel lainnya

a) Butik hotel bukanlah hotel yang berskala besar.

b) Butik hotel bukanlah bagian dari hotel lainnya. Hotel butik didesain

dengan penekanan pada tema yang berbeda dari hotel lainnya yakni

dengan tema yang unik, tidak biasa, dan suasana yang spesial.

c) Butik hotel tidak berkesan kuno

d) Butik hotel terkesan stylish. Gaya, perbedaan, kehangatan, dan keintiman

merupakan kunci utama dari hotel butik, dimana mereka menarik tamu

hotel yang mencari keunikan dan perbedaan dari segi arsitekturnya.

e) Lokasi dari hotel butik yang dipilih berperan penting. Apabila berada di

area perkotaan lokasi menjadi prioritas utama yang dipertimbangkan oleh

tamu hotel.

f) Hotel butik menawarkan suasana kosmopolitan dengan sentuhan lokal.

Suasana merupakan faktor penting dalam mendesain sebuah hotel butik.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

16

16

g) Hotel butik memiliki staf lulusan akademi pendidikan pelayanan.

h) Hotel butik adalah hotel untuk kalangan menengah ke atas.10

Kesimpulannya hotel butik adalah hotel yang memiliki ciri khas yang unik dari segi

desain, biasanya memiliki unsur budaya dan sejarah juga. Hotel ini terletak di pusat

kota yang berperan sebagai hotel bisnis sekaligus hotel wisata dengan target

pengguna adalah pebisnis atau wisatawan kalangan atas. Hotel ini memiliki ukuran

standar ruang kamar yang lebih besar dari hotel pada umumnya dan fasilitas yang

lengkap untuk memanjakan penghuninya.11

2.1.8 Sejarah Butik Hotel

Pertama kali didirikan pada kisaran tahun 1980an, pertama kali

didirikan di kota-kota besar di Eropa dan Amerika, seperti London dan San

Fransisko.

Dua orang yang pertama kali mendirikan Butik Hotel ini adalah Ian Schrager dan

Steve Rubell. Mereka berdua menjuluki hotelnya, Morgans, dengan sebutan Butik

hotel karena desain dan furnitur yang berbeda dengan tipikal hotel pada umumnya.

Sejak saat itu, istilah Butik Hotel semakin popular.

2.1.9 Lokasi Butik Hotel

Butik hotel biasanya banyak berlokasi di kota-kota yang menjadi

pusat bisnis dan entertainmen, dimana trafik pengunjungnya cukup tinggi dan

memungkinkan tingginya tingkat okupansi hotel. Butik hotel juga menargetkan

beberapa kota-kota yang menjadi destinasi wisata. Di Indonesia, Butik hotel banyak

ditemui di kawasan wisata seperti Yogyakarta dan Bali. Desainnya pun dibuat lekat

dengan unsur budaya lokal, yang sekaligus menjadi pembeda hotel ini dengan yang

lain.12

Berdasarkan lokasi, butik hotel dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Butik hotel yang berada di tengah kota

10 http://e-journal.uajy.ac.id/170/3/2TA13053.pdf

11 http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01212-

AR%20Bab2001.pdf 12 http://www.academia.edu/6561895/Tinjauan_Hotel_Butik

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

17

17

Butik hotel yang berlokasi pada daerah ini menjadi tujuan wisatawan. Lokasi sangat

mempengaruhi keberhasilan hotel ini, karena lingkungan sekitarnya harus dapat

mendukung keberadaan hotel ini. Kawasan kota yang dipilih diusahakan adalah

kawasan yang unik (memiliki ciri-ciri khusus). Selain itu, teknologi juga sangat

mempengaruhi baik teknologi yang meningkatkan ambisi maupun emosional tamu,

dapat berupa pencahayaan, fasilitas hiburan, akses internet, dll yang membuat tamu

nyaman. Interior hotel yang menerapkan konsep tertentu juga menjadi keunikan

butik hotel.

2. Butik hotel resort

Butik hotel resort lebih bersifat eksotis, kecil dan pribadi. Butik hotel ini

memberikan kesempatan bagi tamu-tamu untuk menjelajahi perasaan lokal tanpa

meninggalkan kemewahan yang ada. Kriteria lokasi hotel ini terkesan bersembunyi,

jauh di sudut-sudut pulau atau gunung. Lokasi berperan penting untuk hotel ini,

karena setiap ruang harus memiliki pemandangan yang bagus. Keberhasilan butik

hotel resort ini terletak pada perpaduan antara alam dengan buatan sehingga

mempertimbangkan faktor kenyamanan dan kemewahan tanpa menghilangkan

kepribadian komunitas setempat.13

2.1.10 Ukuran Butik Hotel

Mengenai ukuran Butik hotel, tidak ada standar yang pasti. Yang

jelas, mayoritas Butik hotel terdiri dari 100-150 kamar, namun kadang ada juga yang

hanya terdiri kurang dari 100 kamar hotel.

2.1.11 Komponen-komponen Butik hotel

a) Arsitektur dan Desain

Tema keunikan , dan keramahan serta keakraban merupakan peran

utama di dalam mendesain suatu hotel butik, dimana pada akhirnya dapat menarik

perhatian turis wisman maupun wisnis yang berkunjung ke suatu daerah. Selain itu,

pihak hotel cenderung lebih akrab dengan tamu-tamu hotelnya dan berusaha

memenuhi kebutuhan individu dari tamu hotelnya.

Dalam mendesain, disinilah letak keunggulan Butik hotel. butik hotel

kerap menawarkan desain-desain yang out of the box. Meski begitu, beberapa butik

13http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19555/3/Chapter%20II.p

df

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

18

18

hotel yang masih dalam jaringan yang sama kadang memiliki fitur-fitur desain yang

hampir seragam, misalnya jumlah ruang, penempatan tiap-tiap runag, hingga

perlengkapan yang tersedia, semua dibuat sama. Meski begitu, mereka tetap

menonjolkan desainnya terutama desain arsitekturnya yang bisa langsung terlihat

dari luar. Berbeda dengan konsep desain hotel tematik yang kadang terlihat

‘nyeleneh’, desain arsitektur butik hotel tegolong wajar, bahkan kadang banyak yang

mengadosi unsur budaya dan ornament lokal.

b) Pelayanan (service)

Perbedaan mendasari antar butik hotel dengan hotel standar adalah

tamu-tamu hotel yang memiliki hubungan baik dengan anggota staf hotel. para staf

butik hotel mengenal dengan baik para tamu yang menginap. Kebanyakan hotel butik

memiliki kamar yang relative sedikit. Hal ini disepakati agar pelayanan yang

diberikan oleh para staf hotel dapat maksimal.

Butik hotel juga menawarkan beragam fitur pendukung seperti kolam

renang, spa, kelas yoga, kelas seni, dan beberapa fitur lain yang disesuaikan dengan

target pengunjung dan momen-momen tertentu.

c) Target pemasaran

Target konsumen hotel butik umumnya adalah konsumen yang

berpenghasilan menengah ke atas. Keberhasilan hotel butik didasari oleh pemilihan

lokasi. Kualitas yang diberikan permintaan pasar, pendekatan pemasaran dan

penanganan distribusi dan reservasi yang efektif. Selain itu target pengunjung butik

hotel ini adalah para wisatawan muda yang menyukai petualangan dan ingin sensasi

menginap yang lebih entrik, akrab, membumi, tanpa fasilitas dan kemewahan yang

berlebihan. Tak heran, pengunjung butik hotel rata-rata berusia 20 hingga 40

tahunan, usia yang masih tergolong muda. Meski tidak menyediakan jumlah area

yang cukup luas untuk keperluan bisnis, namun kadang beberapa perusahaan lebih

senang mengadakan rapat di butik hotel. hal ini bertujuan untuk memberikan

kesempatan bagi para staff untuk rapat sambil merasakan nuansa liburan.14

2.1.12 Prinsip Butik hotel

a) Penggunaan elemen-elemen perancangan yang tidak biasa seperti garis,

warna, bentuk, tekstur, pola, ruang dan cahaya.

14 http://e-journal.uajy.ac.id/170/3/2TA13053.pdf

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

19

19

b) Langgam arsitektur yang berbeda dari lingkungan di sekitarnya.

c) Hotel berskala kecil yang memiliki gaya dan ciri khas tersendiri.

d) Fokus terhadap gaya yang eksotis, keramahan dari keakraban serta

pelayanan yang memuaskan.

2.1.13 Faktor penyebab munculnya Butik Hotel

Dari tahun ke tahun, industri perhotelan terus meningkat dan

dimonopoli oleh grup-grup hotel ternama. Setiap hotal dilengkapi oleh fasilitas-

fasilitas yang memuaskannya. Tetapi, industri perhotelan menganggap bahwa akan

lebih menguntungkan jika kamar-kamar dibangun dengan cara lebih mudah dengan

biaya pemeliharaan lebih sedikit daripada membangun hotel dengan kamar yang

paling bagus yang akan menghabiskan banyak biaya dalam pemeliharaannya. Hal ini

kemudisa mendorong beberapa hotel untuk menawarkan kamar-kamar yang tipikal

dengan diberi pelayanan yang baik. Ini merupakan suatu usaha untuk menyetarakan

penawaran atau fasilitas mereka, sehingga pengunjung sudah mengetahui apa yang

akan mereka dapatkan ketika memasuki hotel dengan kategori yang sama.

Contohnya, ketika seorang wisatawan menginap di kamar standard room di hotel A,

maka fasilitas yang diterimanya akan sama ketika ia menginap di hotel yang lain.

Setiap hotel akan menyetarakan fasilitas yang akan diperoleh di setiap tipe kamar

tidur, hal ini juga terjadi memungkinkan penyetaraan biayanya, karena kamar

standard room yang diberikan di hotel A biasanya akan sama dengan hotel B. setiap

industri perhotelan berusaha untuk membuat tamu-tamunya nyaman dan betah

menginap di hotelnya. Tetapi pengunjung sekarang ini berharap lebih dari sekedar

merasa nyaman dan santai. Seiring perjalanan waktu, para pengunjung mulai jenuh

dengan kamar-kamar hotel yang terlihat sama dan tanpa karakter tersebut.

Wisatawan lebih menginginkan sesuatu yang baru, yang mengejutkan atau eksotis,

dan lebih tradisional. Ketika mereka merencanakan suatu perjalanan, mereka lebih

tertarik dengan hotel yang berbeda dibanding hotel-hotel yang pada umumnya sama.

Untuk mengatasi kondisi pasar ini, sejumlah hotel membuat strategi baru dengan

menawarkan produk yang berbeda. Hotel-hotel ini menawarkan gaya yang unik

dengan memberikan pelayanan yang ramah. Dan yang lebih penting lagi, setiap

ruang memiliki ciri khas tersendiri. Hotel-hotel ini kemudian dikenal sebagai “ hotel

Butik “yaitu sebuah hotel yang memiliki sense of place”.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

20

20

Hotel butik merupakan konsep baru di dalam dunia perhotelan. Hotel butik memiliki

keunikan yang berbeda disbanding hotel-hotel lainnya. Hotel butik diyakini pertama

kali dibuka pada tahun 1981 oleh The Kimpton Group’s di San Fransisco dan The

Blakes Hotel di South Kensington, London yang dirancang oleh Stylist selebriti

Anouska Hempel. Pada tahun 1984, Ian Schrager membuka butik hotel pertamanya

di Murray Hill, New York yang dimiliki oleh Morgans Hotel di rancang oleh arsitek

dari perancis yaitu Andree Putnam.15

2.1.14 Elemen-elemen yang membedakan butik hotel

• Butik hotel adalah hotel yang intim dalam ukuran

Butik hotel adalah hotel butik kecil yang jumlah kamarnya 100-150 kamar, namun

ada juga yang kurang dari 100 kamar (tapi jika tidak memiliki 10 kamar, itu bukan

sebuah hotel butik tapi penginapan). Salah satu contoh butik hotel dengan karakter

yang kuat adalah Monastero Santa Rosa di Itali, merupakan hotel bersejarah,

memiliki barang-barang antik dan dibangun dengan gaya modern.

Gambar 2.2 dan Gambar 2.3 Restoran dan Spa di Monastero Santa Rosa

Sumber: http://luxurytravel.about.com

15 http://www.academia.edu/6561895/Tinjauan_Hotel_Butik

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

21

21

• Butik hotel adalah hotel yang bersifat independen. Memiliki karakter yang

independen. Contohnya hotel The Point di New York.

Gambar 2.4 dan Gambar 2.5 kamar hotel The Point

Sumber: http://luxurytravel.about.com

• Merek butik dari label hotel besar lainnya

Beberapa hotel butik memakai label butik dari hotel besar lainnya. Contoh :

MGallery Burdigala di Bordeaux, Perancis, bagian dari Accor Hotels.

Gambar 2.6 kamar hotel MGallery Burdigala

Sumber: http://luxurytravel.about.com

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

22

22

• Butik hotel cenderung berada di perkotaan. Contoh: Hyatt 48 Lex, NYC.

Gambar 2.7 hotel Hyatt 48 Lex

Sumber: http://luxurytravel.about.com

• Butik hotel memiliki contemporary vibe & spirited guests to match. Contoh:

Condesa DF di Mexico.

Gambar 2.8 Kamar Condesa DF

Sumber: http://luxurytravel.about.com

• Butik hotel memiliki dekorasi yang modern dengan desain yang unik.

Biasanya menggunakan bahan yang lembut dan palet mencolok dengan

percikan warna berani. Futsy finishing seperti brokat bukan keunggulan dari

hotel butik. Contoh : W St. Petersburg Hotel di Rusia.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

23

23

Gambar 2.9 Bar dengan pemandangan

Sumber: http://luxurytravel.about.com

• Butik hotel sangat mengutamakan pelayanan. Memberikan pelayanan yang

maksimal bagi seluruh tamu hotel. butik hotel memberikan layanan pribadi

yang luar biasa misalnya Phulay Bay Ritz-Carlton di Thailand, dengan

pelayan pribadi dan Rosewood Inn di Sante Fe New Mexico, dimana para

staff mengetahui nama dan kampung halaman pengunjung hotel.

Gambar 2.10 pelayan pribadi di di Phulay Bay Ritz Carlton

Sumber: http://luxurytravel.about.com

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

24

24

• Butik hotel memiliki desain yang unik, kadang-kadang terlihat aneh, dengan

rasa humor misalnya harimau berbentuk bulu karpet dan wewangian yang

berbentuk sabun seperti margarita atau cokelat di Viceroy Riviera Maya di

Mexico.

Gambar 2.11 wewangian yang berbentuk sabun

Sumber: http://luxurytravel.about.com

• Butik hotel fokus pada makanan dan minuman.16

2.1.15 Data Okupansi Hotel di Jakarta

Tabel 2.2 Data okupansi Jakarta

Jakarta

2010 YTD Dec. 2011 YTD Dec. 2012 YTD Sep.

Occ ADR RevPA

R

Occ ADR RevPA

R

Occ AD

R

RevP

AR

Top Tier 66% $86 $56 65% $93 $63 67% $108 $73

Mid Rier 75% $56 $42 74% $61 $45 71% $65 $46

Combined 70% $72 $50 71% $78 $55 69% $89 $61

16 http://luxurytravel.about.com/od/hotelandresorts/tp/What-Are-Boutique-

Hotels.htm

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

25

25

Tabel di atas merupakan data okupansi yag dikeluarkan oleh Horwath HTL

yaitu suatu badan konsultasi perhotelan dunia. Berdasarkan tabel tersebut dapat

terlihat presentasi okupansi penghuni hotel naik dan turun seiring tahun. Untuk hotel

kalangan atas meningkat dari tahun 2010 ke 2011 dan menurun 1% di tahun 2012,

namun walaupun tingkat okupansinya menurun 1%, tapi rata-rata tarif kamar harian

(ADR/Average Daily Room rate) dan pendapatan per kamar (RevPAR/Revenue Per

Available Room) tetap meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis hotel di

Jakarta terus mengalami peningkatan.17

2.1.16 Tinjauan Khusus pada Lobby Hotel

Lobby adalah ruang teras di dekat pintu masuk hotel (bioskop, gedung

perkantoran, dan lainnya). Lobi biasanya dilengkapi dengan berbagai meja da kursi

yang berfungsi sebagai ruang duduk atau ruang tunggu. Kata Lobi digunakan pada

tahun 1640 yang berarti ruangan masuk yang besar dalam gedung umum.18Hotel

harus mempunyai Lobby dengan luas minimal 100m. Lobby adalah tempat pusat

aktivitas para tamu. Di tempat ini tamu melakukan check in, meminta informasi,

membayar rekening tamu dan juga bersosialisasi dengan tamu lainnya. Setiap tamu

yang menginap di hotel pasti melewati Lobby.19

Adapun pengertian Lobby lainnya, yaitu:

a. Pengertian Lobby

− Lobby adalah ruang dekat pintu masuk hotel, gedung bioskop dan sebagainya

yang dilengkapi dengan beberapa meja dan kursi yang berfungsi sebagai

ruang duduk/ruang tamu. (KBBI Balai Pustaka, 1995, hal : 599).

− Lobby adalah ruang tunggu umum (Encyclopedia American: vol.17,1975,hal.

633).

− Lobby adalah ruang depan untuk berjalan dan untuk menunggu (Wojowasito,

Kamus Umum, CV, Pengarang).

− Lobby adalah tempat luas yang menetap/permanen dan memusat pada

penerimaan tamu dan fasilitas umum (Lawson, 1997;62).

17 http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01212-

AR%20Bab2001.pdf 18 http://id.wikipedia.org/wiki/Lobi_(ruangan) 19 http://bet-interior.com/desain-ruangan-lobi-hotel/

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

26

26

− Lobby adalah salah satu departemen di hotel yang secara operasional

berhubungan langsung dengan tamu (Agustinus D,1992:9).

b. Fungsi Lobby

− Sebagai ruang tunggu

− Sebagai pemberi peranan “kesan awal” dari suatu bangunan.

− Sebagai tempat penjualan dan sebagai symbol.

− Sebagai kantor depan.

Dimaksudkan agar mudah diketahui oleh para tamu dan mempermudah

memperoleh informasi tentang fasilitas/pelayanan hotel (termasuk sesuatu diluar

hotel).

c. Peranan Lobby sebagai Front Officee

− Merupakan pusat kegiatan hotel.

− Para tamu mendapatkan pelayanan pada saat tiba, berada dan padawaktu akan

meninggalkan hotel.

− Tempat memperoleh informasi mengenai hotel maupun hal-hal diluar hotel

(misalnya obyek pariwisata).

− Menentukan keberhasilan pelayanan yang merupakan kesan pertama dan

terakhir bagi tamu (Martinus A 2000:5).

d. Tugas Lobby sebagai Front office

− Menyediakan kamar untuk tamu.

− Informasi pelayanan hotel.

− Mengkoordinasi pelayanan tamu.

− Menyusun laporan status kamar.

− Pencatatan pembayaran tamu.

− Penyelesaian pembayaran.

− Menyusun riwayat kunjungan tamu.

− Alat-alat komunikasi (telepon, facsimile dan sebagainya).

− Pengurusan barang-barang bawaan milik tamu (Agustinus D, 1997: 37-38).

e. Menurut sifat dan letak lobby dibagi menjadi 2 jenis:

− Lobby kecil, yaitu ruang yang disediakan untuk bersantai bagi para tamu

yang menginap. Biasanya terletaj ditempat yang agak dalam, agak jauh dari

pintu karena memang diperuntukkan khusus bagi tamu hotel. pada umumnya

lobby kecil diletakkan pada tempat yang mudah dicapai dari pintu masuk ke

dalam ruang kamar hotel.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

27

27

− Lobby besar, yaitu ruang yang disediakan bagi tamu yang berkunjung dan

sifatnya sementara. (Agustinus D, 1997: 214).

f. Aktifitas kegiatan dan kebutuhan ruang

Tabel 2.3 Aktifitas dan kebutuhan ruang

Pelakh Kegiatan Kebutuhan ruanh

Pengunjung Mencari informasi

Memesan kamar

Menitipkan pesan

Membayar tagihan

Ke toilet

Duduk menunggu

Front desk (resepsionis)

Toilet

Ruang tunggu

Pengelola Melayani tamu Semua ruangan pada hotel

g. Unsur pembentuk ruang

− Lantai

Mempunyai tugas untuk mendukung beban yang datang dari benda-benda,

seperti perabot rumah tangga, manusia dengan segala aktifitasnya. Kerangka itu

harus mampu dan kuat memikul beban mati atau hidup, lalu lintas manusia dan lain-

lain. (Y.B. Mangun Wijaya, 1988 : h.329).

Faktor yang memperngaruhi perencanaan lantai yaitu :

• Fungsi lantai

• Sifat lantai

• Karakter lantai

• Konstruksi lantai

(Djoko Panuwun, 1998 : 22)

Lantai pada lobby hotel biasanya memakai bahan marmer dan traso yang

tidak licin, lantai dekoratif, batu finil, karpet dan komposisi lantai (Lawson, Fred R.

1997: h.204).

− Dinding

Dinding adalah bidang vertikal yang membentuk ruang didalam bangunan.

(Ken Sunarko, 1990 : 35).

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

28

28

Dinding pada lobby harus dibuat mudah dalam perawatannya. Material yang

digunakan bisa berupa laminated wood, plastic, besi dan kaca. (Lawson, Fred R,

1997 : h.204)

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam merencana dinding adalah:

• Fungsi dinding

• Sifat dinding

• Konstruksi dinding (Djoko Panuwun, 1998 : 22)

− Langit-langit atau Ceiling

Secara umum langit-langit mempunyai fungsi antara lain :

• Langit-langit bersama lantai dan dinding membentuk ruangan dalam.

• Merupakan ruanagn atau rongga untuk melindungi dan menutup instalasi

listrik, AC, gantungan lampu, load speaker dan kabel-kabel lainnya.

• Sebagai bidang menempelnya titik-titik lampu.

• Berfungsi sebagai bidang peredam suara-suara atau akustik, dengan ditunjang

lantai dan dinding (Pamudji Supatandar, 1982 : 203).

Pada lobby hotel ruang diatas langit-langit harus luas karena merupakan

ruangan atau rongga untuk melindungi dan menutup instalasi listrik, AC, gantungan

lam[u, load speaker dan kabel-kabel lainnya.

Dalam perencanaan langit-langit harus meliputi :

• Fungsi langit-langit

• Penentuan ketinggian

• Penentuan bentuk penyelesaian

• Konstruksi pemasangan

• Pengaturan cahaya atau lampu

• Penentuan elemen-elemen mekanikal (Djoko Panuwun, 1998 : h.27)

h. Elemen pengisi ruang

Pada lobby furnitur sebagai pengisi ruang sangat penting peranannya. Hal ini

dikarenakan furnitur juga dapat menimbulkan suasana dalam ruangan (Jack d.

Ninemeier 1948:270)

Perabotan tidak bisa lepas sebagai unsur yang harus diperhatikan

perencanaan desain interior. Perabotan selalu menunjukkan pada sebuah bentuk

aktivitas manusia. Dalam menentukan ukuran perabotan kita dapat mengambil tolak

ukur manusia pemakai. (Silvy,1993:23)

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

29

29

Elemen pengisi ruang (furnitur) yang terdapat pada lobby hotel antara lain :

konter resepsionis, kursi resepsionis, meja dan kursi tunggu pada ruang tunggu dan

lain-lain.

i. Sistem interior

− Pencahayaan

Tujuan dari perencanaan pencahayaan atau tata cahaya itu sendiri adalah

memberikan suasana menyenangkan dan nyaman pada suatu lingkungan yang

memudahkan pelaksanaan terhadap tugas-tugas visual tanpa tegangan. (Catanese

Antonu J dan S. James, 1990 : 137)

Instalasi pencahayaan pada lobby hotel dirancang untuk memenuhi berbagai

kebutuhan yaitu :

• Untuk dekorasi

• Untuk identifikasi tanda-tanda (symbol)

• Emergency/darurat (pembangkit listriknya harus terpisah/berdiri sendiri)

• Untuk fungsional. (Lawson, Fred R, 1997: h.204)

− Penghawaan

Sistem penghawaan dalam lobby hotel berfungsi untuk mengatur kesejukan

di dalam ruangan. Ada dua jenis sistem pengaliran udara yaitu :

• Sistem mekanis yang menggunakan alat mekanis (listrik) misalnya kipas

angin yang digunakan untuk mempercepat pergerakan udara dengan tidak

mengurangi derajar kelembaban udara sekitar.

• Sistem AC yaitu sistem pengaturan dalam ruang yang dilakukan secara

tekstur dan konstan. Adapun unsur udara yang diatur dengan AC adalah

kecepatan aliran udara, pergantian dan pembersihan udara juga pengaturan

temperature udara pada kondisi yang diinginkan.

Pada dasarnya sistem penghawaan ini berfungsi untuk menghilangkan kalor air dan

uap air yang berlebihan serta membuang gas-gas yang tidak membuat nyaman

sekaligus mengalirkan udara segar ke dalam ruang. Adanya sirkulasi udara yang

lancar memungkinkan ruangan berada dalam suhu dan kelembaban yang wajar dan

nyaman. (Roderick Ham, 1973)

− Akustik

Sistem akusitik merupakan salah satu usaha untuk menanggulangi suara

bising yang dapat menganggu aktifitas tamu pada lobby hotel sehingga dapat

diperoleh kualitas bunyi yang baik.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

30

30

Jenis akustik yang digunakan :

• Akustik alami

Menggunakan taman yang selain dapat sebagai akustik alami juga sebagai

keindahan lobby hotel

• Akustik buatan

• Dapat dengan cara penggunaan material yang menyerap bunyi pada elemen

pembentuk ruang dan elemen pengisi ruang lobby pada hotel.

j. Sistem keamanan dan pengaman

Pada lobby hotel untuk sistem keamanan sebaiknya dipasang CCTV (close

Circuit Television) yaitu alat yang berfungsi untuk memonitor suatu ruangan yang

menampilkan gambar dari rekaman kamera yang dipasang di setiap sudut ruangan

(biasanya tersembunyi) yang diinginkan oleh bagian keamanan. (Dwi Tenggoro,

2000 : 88).

Untuk keamanan dan pengaman terhadap bahaya kebakaran biasanya pada

lobby hotel terdapat :

• Fire alarm, yaitu alarm kebakaran otomatis yang akan berbunyi secara

otomatis jika ada api atau temperature mencapai suhu 135 derajar celcius

sampai 160 derajar celcius. Dipasang pada tempat tertentu dengan jumlah

yang memadai.

• Smoke detector, alat deteksi asap diletakkan pada tempat dan jarak tertentu.

Alat ini bekerja pada suhu 170 derajat celcius.

• Automatic sprinkler, pemadam kebakaran dalam suatu jaringan saluran yang

dilengkapi dengan kepala penyiram. Kebutuan air ditampung pada resevior

dan radius pancuran 25 meter persegi.20

2.1.17 Tinjauan Khusus pada Lounge Hotel

Lobby Lounge adalah tempat yang tepat untuk mengadakan

pertemuan informal, menikmati kopi atau menikmati teh di sore hari. Lounge

biasanya dilengkapi dengan akses internet karena biasanya pengunjung yang datang

membutuhkan akses internet. Pengunjung juga dapat menikmati live music seperti

piano dan band yang tersedia di lounge.

20 http://eprints.uns.ac.id/3881/1/66521806200906101.pdfpengertia

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

31

31

Lounge adalah tempat yang nyaman untuk bersantai setelah sibuk seharian

dengan berbagai aktivitas dan tempat yang cocok untuk membahas masalah bisnis.

2.1.18 Tinjauan Khusus Gaya Art Deco

Art deco adalah sebuah gerakan desain yang popular dari tahun 1920

hingga 1939, yang mempengaruhi seni dekoratif seperti arsitektur, desain interior

dan desain industri maupun seni visual seperti lukisan, seni grafis dan film. Gerakan

ini dalam pengertian tertentu adalah gabungan dari berbagai gaya dan gerakan pada

awal abad ke-20, termasuk Konstruksionisme, Kubisme, Modernisme, Art Nouveau

dan Futurisme. Popularitasnya memuncak pada 1920-an. Meskipun banyak gerakan

desain mempunyai akar atau maksud politik atau filsafati, Art deco murni bersifat

dekoratif. Pada masa itu, gaya ini dianggap anggun, fungsional dan ultra modern.

a. Sejarah Art Deco

Setelah eksposisi dunia 1900, berbagai seniman Perancis membentuk kolektif

resmi, La Societe des artistes decorateus. Para pendirinya antara lain Hector

Guimard, Eugene Grasset, Raoul Lachenal, Paul Follot, Maurice Dufrene dan Emile

Decour. Para seniman ini sangat mempengaruhi prinsip-prinsip Art deco pada

umumnya. Maksud perhimpunan ini adalah memperlihatka tempat terkemuka dan

evolusi seni dekoratif Perancis secara internasional.

Gerakan awal ini disebut Style Moderne. Istilah Art deco diambil dari

eksposisi 1925, meskipun baru pada 1960-an istilah ini diciptakan, ketika terjadi

kebangkitan kembali Art deco.

Nama Art deco diilhami dari satu pameran Exposition Internationale des Arts

Decoratifs Industriale et Modernes yang diadakan di Paris pada tahun 1925. Art

deco menunjukkan suatu istilah langgam dekoratif yang terbentuk di antara tahun

1920-1930. Sejak tahun 1970-an hingga kini istilah Art deco telah diterima dengan

luas. Pada munculnya seni Art deco ini boleh dikatakan listrik dan lampu tidak

banyak dipakai, mengingat bahaya perang.

Art deco menginduk pada modernism hanya saja lebih fokus pada berbagai

variasi dekoratif dalam berbagai produk. Karakter yang paling utama adalah bentuk

geometrik murni dan keserderhanaan (Simplicity), dengan warna-warna cemerlang

dan bentuk sederhana untuk merayakan hadirnya dunia komersial dan teknologi.

Dari sinilah lahir Art deco yang menjadi penanda jaman dalam bentuk-bentuk

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

32

32

arsitektur yang anggun. Sesuai dengan klasifikasi yang ada, arsitektur laggam Art

deco dibedakan menjadi empat yaitu Floral deco, Streamline deco, Zigzag deco dan

Neo-classicael deco.

b. Asal usul nama Art Deco

Ungkapan Art deco diperkenalkan pertama kali pada tahun 1966 dalam

katalog yang diterbitkan oleh Musee des Arts Decoratifs di Paris yang pada saat itu

sedang mengadakan pameran dengan tema Les Annees 25 yang bertujuan untuk

meninjau kembali pameran internasional Exposition Internationale des Arts

Decoratifs et Industriels Modernes yang diselenggarakan pada tahun 1925 di Paris.

Sejak saat itu nama Art deco menjadi dikenal dan semakin populer dengan

munculnya beberapa artikel dalam media cetak. Pada tanggal 2 November 1996

artikel yang berjudul Art Deco dimuat di The times, setahun kemudian artikel Les

Arts Deco dari Van Dongen, Chanel dan Andre Groult furniture dimuat dalam

majalah Elle. Ungkapan Art deco semakin mendapat tempat dalam dunia seni dengan

dipublikasikannya buku Art deco karangan Bevis Hillier di Amerika pada tahun

1969. Jadi sebelum 1966, masyarakat belum mengenal nama Art deco dan menamai

seni yang popular di antara kedua perang dunia itu sebagai seni modern.

c. Tokoh dan Seniman Art Deco

Art deco berkembang dengan baik pada tahun-tahun setelah terjadinya perang

dunia pertama dan sebelum meletusnya perang dunia kedua. Tetapi dapat dikatakan

bahwa Art deco yang orisinal lahir pada awal tahun-tahun setelah berakhirnya perang

dunia pertama, saat para seniman sedang bereksperimen mencari perspektif baru

dengan menolak menggunakan ornament yang identic dengan Art Nouveau, mereka

seolah-olah ingin memutuskan diri dengan gaya Art Noveau. Disamping

menggunakan lagi ornamen-ornamen historis, mereka saling bertukar pikiran untuk

berbagai inspirasi. Untuk menggabungkan kesemuanya itu, mereka menggunakan

pendekatan eklektik. Para senimau dari berbagai media dengan cepat mengadopsi

gaya yang spektakuler ini. Poster, perhiasan, mebel, keramik, patung, lukisan dan

pekerjaan dari metal bahkan pakaian ikut memeriahkan seni modern yang sedang

popular pada saat itu.

Beberapa desainer sangat identik dengan Art Deco, misalnya Jaques Emile

Ruhlmann yang dikenal sebagai master Art deco melalui karya mebelnya yang

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

33

33

hampir selalu memakai material mahal. Desainer mebel lainnya yaitu Paul Follot,

Pierre Chareau, Clement Rousseau, tim desain Sue et Mare serta Eileen Gray. Rene

Lalique dikenal dengan hiasan kaca dan desain perhiasannya, Susie Cooper dan

Clarice Cliff terkenal dengan keramiknya, Jean Puiforcat dengan perak dan

pekerjaan metalnya, Paul Poiret terkenal dengan motif tekstilnya, dan A.M

Cassandre dikenal dengan poster-posternya.

Desainer Art deco terbagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama adalah

desainer yang mengkonsentrasikan diri pada desain yang individual dan dikerjakan

dengan kemampuan pekerjaan tangan yang tingii, rancangan tersebut hanya dapat

dibeli oleh kalangan atas, sedangkan kelompok lainnya adalah kelompok desainer

yang mengutamakan desain berbentuk geometri dengan berdasarkan para

pertimbangan fungsional.

Beberapa desainer Art deco yang menciptakan barang-barang untuk

masyarakat banyak adalah Susie Cooper (1902-1995) yang terkenal tidak saja

sebagai desainer tetapi juga sebagai prosedur keramik. Ketertarikannya pada keramik

ditekuninya sejak tahun 1922. Pada awalnya ia bekerja pada A.E. Gray & Co. tujuh

tahun kemudian ia mendirikan studio serta pabriknya yang memproduksi peralatan

makan dan peralatan minum teh untuk masyarakat kelas menengah. Desainer Art

deco lainnya yang berusaha memproduksi barang-barang untuk masyarakat luas

adalah Rene Lalique (1860-1945). Rene selain dikenal sebagai desainer perhiasan

dikenal juga sebagai desainer kaca. Ia mengawali karirinya sebagai perhiasan Art

Noveau yang sangat inovatif. Pada awal abad ke 20 ia mengalihkan perhatiannya

pada material kaca, ia merintis teknik-teknik memproduksi kaca massal dalam

pabriknya. Ia mendesain berbagai macam jenis barang misalnya, botol parfum,

lampu, vas, peralatan makan, patung dan perhiasan kaca.

Dari pakaian, perhiasan, poster sampai perabot dan peralatan rumah tangga,

semua karya-karya ini memeriahkan dunia Art deco. Para seniman yang

menghasilkannya berasal dari berbagai latar belakang. Mereka mencoba

menghadirkan karya-karya yang dapat memenuhi kebutuhan manusia saat itu

ditengah perubahan jaman. Partisipasi masyarakat luaslah yang membuat seni ini

menjadi spektakuler.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

34

34

d. Corak Langgam Art Deco

Dalam perjalanannya Art deco dipengaruhi oleh berbagai macam aliran

modern antara lain Kubisme, Futurisme dan Konstruktivisme serta juga mengambil

ide-ide desain kuno misalnya dari Mesir, Siria dan Persia. Seniman Art deco banyak

bereksperimen dengan memakai teknik baru dan material baru misalnya kaca, metal,

bakelit serta plastik dan menggabungkannya dengan penemuan-penemuan baru saat

itu., lampu misalnya. Karya-karya mereka memakai warna-warna yang kuat serta

bentuk-bentuk abstrak dan geometris misalnya bentuk tangga, segitiga dan lingkaran

terbuka, tetapi mereka kadang masih menggunakan motif-motif tumbuhan dan

figure, tetapi motif-motif tersebut cenderung mempunyai bentuk yang geometris.

Komposisi elemen-elemennya mayoritas dalam format yang sederhana. Warna pada

art deco tidak berperan penting, tapi dekorasi lebih berperan. Bangunan art deco

banyak menggunakan material yang biasa digunakan, terutam tembok bata dengan

ornamentasi dari beton dan semen. Cat biasa digunakan dalam warna netral maupun

warna asli bahan seperti batuan, ampyang, kayu dan besi. Untuk aksesoris biasanya

menggunakan dekorasi yang terbuat dari logam, biasanya dibentuk dalam dekorasi

dengan komposisi yang sesuai dengan dekorasi lainnya seperti dekorasi dinding.

Tema popular lain dalam Art deco adalah bentuk-bentuk yang bersifat

trapezoid, zigzag, geometris dan bentuk puzzle yang banyak terlihat pada karya

mula-mula. Sejalan dengan pengaruh-pengaruh ini, Art deco dikarakterkan dengan

penggunaan bahan-bahan seperti aluminum, stainless steel, lacquer, inlaid wood,

kulit jiu dan kulit zebra. Penggunaan berani dari bentuk bertingkat, sapuan kurva,

pola-pola chevron dan motif pancaran matahari adalah tipikal dari Art deco.

Art deco terbagi sesuai dengan klasifikasi yang ada, arsitektur langgam Art

Deco dibedakan menjadi empat, yaitu :

1. Floral deco

Floral deco merupakan salah satu tipe Art deco yang memiliki desain

berbentuk lekukan-lekukan garis yang melengkung dan memiliki ciri khas ukiran

bunga atau daun.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

35

35

Gambar 2.12 Floral deco

Sumber: www.google.com

2. Streamline deco

Streamline deco adalah satu tipe art deco yang merupakan gaya desain yang

muncul selama tahun 1930-an. Desain ini menekankan gaya arsitektur yang memiliki

bentuk melengkung dan garis horizontal panjang.

Gambar 2.13 Typical characteristics of Decorative deco

Sumber: www.google.com

Gambar 2.14 Typical characteristics of Streamline Moderne

Sumber: www.google.com

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

36

36

Gambar 2.15 Mosman Park Memorial Hall

Sumber: www.google.com

Gambar 2.16 dan Gambar 2.17 Streamline deco

Sumber: www.google.com

3. Zig zag deco

Zig zag deco memiliki pola bentuk garis yang tajam dan tegas serta bentuk

zig zag yang merupakan ciri khasnya dan mengalami pengulangan bentuk yang

harmonis.

Gambar 2.18 Zigzag deco

Sumber: www.google.com

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

37

37

4. Neo classical deco

Neo classical deco merupakan tipe dari art deco yang memiliki corak ragam

ukiran kuno yang dapat berbentuk wajah/benda, geometri dan terdiri dari corak

gabungan yang terlihat seperti ukiran-ukiran kuno.

Gambar 2.19 Neo classical deco

Sumber: www.google.com

Gambar 2.20 Neo classical deco

Sumber: www.google.com

e. Art Deco di Indonesia

Kota bandung termasuk dari sederetan kota-kota di dunia yang memiliki

arsitektur langgam art deco yang signifikan. Langgam art deco sangat indah dan

dapat dinikmati oleh setiap orang. Di Asia disebutkan hanya ada tiga kota yang

memiliki koleksi bangunan dan kawasan dengan arsitektur langgam art deco, yaitu

Shanghai, Bombay dan Bandung.

Pengaruh art deco di Indonesia dibawa oleh arsitek-arsitek Belanda, salah

satu diantara mereka adalah C.P. Wolff Schoemaker dan A.F. Aalbers. Karya

arsitektur langgam art deco di Bandung terlihat dua macam, yaitu yang pertama

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

38

38

penuh dengan inovasi seni dekoratif, antara lain diwakili oleh Gereja Katedral St.

Petrus (1922), Gereja Bethel (1925), Hotel Preanger (1929), Vila Isola (1932)

dirancang oleh CP Wolff Schoemaker. Yang kedua, yaitu yang memanfaatkan

dekorasi floral, jumlah bangunan seperti ini saat ini paling besar di Bandung. Yang

ketiga yang mengutamakan fasade streamline, yaitu Hotel Homann (1931), Bank

Pembangunan Daerah, Villa Tuga Warna dan Villa Dago Thee dirancang oleh A.F.

Albers antara tahun 1931-1938.

Selanjutnya perkembagan arsitektur art deco di Indonesia tambil lebih

sederhana, mereka lebih mengutamakan pola garis-garis lengkung dan bentuk

silinder, contoh konkret dari konsep ini adalah Vila Isola Bandung (sekarang gedung

IKIP) juga rancangan Schoemaker. Kesederhanaan bentuk belumlah mewakili semua

konsep arsitektur art deco ini karena kedinamisan ruang interior dapat dilihat dari

denah bangunannya.

Arsitektur memang menggambarkan kehidupan jaman itu. Pengaruh aliran

De Stijl dari Belanda yang menyuguhkan konsep arsitektural “kembali ke bentuk

yang sederhana” dan pengkomposisian bentuk-bentuk sederhana menghasilkan

pencahayaan dan bayangan yang menarik. Aliran ini pula yang banyak

mempengaruhi penganut arsitektur art deco di Indonesia.

Perkembangan art deco akhir di Indonesia mengacu pada kedinamisan dan

bentuk plastis yang kelenturan fasadeya merupakan pengejawantahan dari

kemoderenan teknologi arsitektural. Contoh fasade yang dinamis salah satunya

adalah fasade hotel Savoy Homann Bandung yang dirancang oleh A.F Aalbers.

Lengkungan yang ditampilkan itu merupakan ekspresi gerak, teknologi modern dan

rasa optimism. Orang-orang sering menjuluki lengkungan itu dengan “Ocean Liner

Style” , hal ini mengacu pada bentuk kapal pesiar yang pada saat itu merupakan

karya manusia yang patut dibanggakan, jadi bentukan kapal bentuk lengkung

dijadikan sebagai ekspresi kemoderenan.

Penggunaan gaya art deco di Indonesia merupakan pengaruh yang meluas

pada masa perang dunia 2 dimana saat itu gaya ini sangat popular digunakan

bersaing dengan arsitektur modern lain yang berkembang saat itu, sehingga banyak

digunakan oleh arsitek Hindia Belanda serta masih banyak bangunan yang menjadi

saksi sejarah dari keberadaan seni desain art deco ini, seperti di kota-kota besar

Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang dan kota-kota

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

39

39

lainnya. Apabila gaya arsitektur ini diterapkan pada saat ini artinya kita

mengembalikan kejayaan ornamentatif ini untuk masa saat ini.

Di Indonesia tentunya banyak bangunan berlanggam art deco yang masih

harus diteliti. Arsitektur ini merupakan salah satu kekayaan arsitektur Indonesia.

Gambar 2.21 Villa Isola, Bandung

Sumber: www.google.com

Gambar 2.22 Bioskop Megaria Jakarta

Sumber: www.google.com

Gambar 2.23 Grand Hotel Preanger, Bandung

Sumber: www.google.com

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

40

40

Gambar 2.24 Hotel Savoy Homann, Bandung

Sumber: www.google.com

2.1.19 Prinsip Perancangan Berdasarkan pada Studi Preseden/Tinjauan

Khusus pada Butik Hotel.

1. Villa Dahlia

Villa Dahlia terletak di Jalan Raya Tanawangko- Kalasey 1 Dusun III,

Manado, Sulawesi Utara, Villa Dahlia menawarkan kenyamanan dan pemandangan

yang sulit anda dapatkan di tempat lain. Dari sini para tamu dapat menikmati akses

mudah ke semua tujuan yang ditawarkan dari kota ini. Dengan lokasinya yang

strategis, hotel ini menawarkan akses yang mudah ke berbagai tujuan yang menarik

dan menjadi focal point dari kota ini, 20 menit dari Kota Manado dan sekitar 45

menit dari Bandara Internasional Sam Ratulangi. Villa Dahlia memiliki

pemandangan tepi laut yang menghadap Pulau Manado Tua dan Taman Laut

Bunaken, yang menjadi destinasi tujuan datangnya para wisatawan. Villa Dahlia

melayani makanan dan pelayanan terbaik, restoran City Extra yang menjadi salah

satu restoran ternama di Kota ini melayani pengunjung yang datang ke Villa Dahlia.

Hotel ini juga memberikan pengalaman bagi para pengunjung yang datang bukan

hanya dengan fasilitas hotel, tetapi juga dapat membawa para pengunjung ke tempat-

tempat wisata yang diinginkan, maupun wisata alam seperti menyelam, berpetualang,

pegunungan, air terjun, dan arung jeram.

Berbagai tanaman dan bunga-bunga yang segar akan menyambut saat

pengunjung menapakkan kaki di lobby Villa Dahlia. Taman tropis yang asri

menciptakan suasana rileks dan mampu menghilangkan semua kepenatan. Di tengah

taman terdapat kolam renang dengan air yang jernih kebiruan. Pemandangan yang

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

41

41

memanjakan mata dan menyegarkan jiwa ini tidak hanya terlihat dari Restoran,

namun dari jendela kamar yang ada di Villa Dahlia.

Selain memiliki taman yang luas dan cantik, Villa Dahlia juga memiliki

kamar dengan interior yang minimalis. Desainnya tampak sederhana namun

memberikan kesan yang nyaman. Furnitur yang terbuat dari kayu dan bambu,

aksesoris yang sederhana pada dinding, dan cat berwarna putih yang menyegarkan

dengan sentuhan warna coklat kekuningan pada kayu dan bambu menimbulkan

suasana alam dan terasa menyegarkan dan tenang. Kursi malas yang ada di tiap teras

semakin memperkuat rasa homey. Sambil duduk, anda bisa menikmati pemandangan

hijaunya pepohonan dan birunya air yang menjadi pemandangan dari kamar. Villa

Dahlia menjadi tempat sempurna untuk beristirahat sekaligus menghilangkan

kepenatan.

Fasilitas yang diberikan antara lain :

a) Satelit tv

b) Minibar

c) Intercom

d) Pemanas air

e) Kamar mandi dengan shower dan tersedia air dingin dan panas.

f) Kolam renang

g) Restoran

h) Wifi

i) BBQ area

a. Profil Lembaga

Gambar 2.25 Logo Villa Dahlia

Sumber: penulis

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

42

42

− Nama : Villa Dahlia

− Alamat : Jalan Raya Tanawangko- Kalasey 1 Dusun III, Manado.

− Telp : +62 431717

+62811432798

− Email : [email protected]

www.villa-dahlia.com

1. Visi dan Misi

Membangun hotel yang mempunyai ciri khas sendiri dan dikenal masyarakat

sebagai hotel pilihan dan menyediakan sebuah pengalaman tersendiri yang

berkenang bagi pengunjung dengan ciri khas tersendiri pada hotel.

b. Organisasi

1. Struktur Organisasi

Diagram 2.1 Struktur Organisasi Villa Dahlia

Sumber: Penulis

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

43

43

2. Aktivitas Villa Dahlia

Terdapat berbagai macam aktivitas yang dilakukan baik oleh pihak Villa

dahlia ataupun pengunjung yang datang. Seluruh aktivitas yang dilakukan di Villa

Dahlia dilakukan oleh beberapa orang, yaitu :

1) Pengelola Villa Dahlia

Pengelola villa dahlia memilki aktivitas yaitu melayani para pengunjung yang

datang ke villa dahlia. Selain melayani para pengunjung yang menginap di hotel ini,

villa dahlia juga melayani para pengunjung yang ingin mengadakan acara atau

pertemuan di hotel ini. Hotel ini menyediakan ballroom untuk acara perkawinan

ataupun hanya sekedar pertemuan. Untuk acara perkawinan villa dahlia menyediakan

paket perkawinan seharga 200.000/pax dengan minimal 100pax, sudah termasuk

makanan dan minuman, dekorasi tempat, musik, balon, ruang pengantin, dan bunga

tangan. Villa dahlia juga menyediakan restoran yang dibuka untuk umum tidak

hanya untuk tamu yang menginap di villa dahlia.

2) Pengunjung

Pengunjung yang datang ke villa dahlia terdiri dari berbagai macam kelas dan

golongan masyarakat. pengunjung yang datang ke villa dahlia kebanyakan

merupakan wisatawan asing namun ada juga pengunjung yang sekedar ingin berlibur

dan mengadakan acara. Kolam renang yang tersedia tidak hanya untuk tamu yang

menginap namun dibuka untuk umum, dan para pengunjung dapat menikmati dua

jenis kolam renang, yaitu air asin dan air biasa. Sehingga para pengunjung yang

ingin pergi ke pantai dapat sekaligus merasakan suasana pantai.

2. Griya Sintesa

Griya sintesa terletak di Jalan Dr. Sutomo No.4 Manado, Griya Sintesa

berjarak 15 menit berkendara dari Pelabuhan Manado dan 30 menit berkendara dari

Bandara Sam Ratulangi. Tempat menarik lainnya yang dekat dengan hotel adalah

tempat perbelanjaan seperti Mega Mall dan Manado Town Square dan juga dekat

dengan Balai Sidang Grand Kawanua Internasional. Hotel ini menggunakan konsep

desain minimalis, hotel ini memiliki 38 kamar dan pelayanan 24 jam.

Fasilitas yang diberikan antara lain :

a) Wifi

b) Layanan kamar 24 jam

c) Water heater

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

44

44

d) Kolam renang

a. Profil Lembaga

Gambar 2.26 Logo Griya Sintesa

Sumber: penulis

− Nama :Hotel & cafe Griya Sintesa

− Alamat :Jl. Dr. Soetomo No.4

Wenang-Manado 95123

− Telp :+62(0) 431 855 196

− Fax :+62(0) 431 855 101

− HP :+62(0) 852 5646 8990

+62(0) 431 3433 086

− Email :[email protected]

www.sintesapeninsulahotels.com

1. Visi dan Misi

Membangun hotel dengan harga kaki lima serasa bintang lima, dan selalu

mengutamakan kepentingan para pengunjung hotel. Tamu adalah Raja begitulah

Moto yang selalu dipakai untuk Hotel ini.

2. Sejarah Griya Sintesa

Awal tahun 2009 mulai beroperasi, pada saat awal berdirinya hotel ini hanya

dikelola oleh empat orang. Hotel ini mulai benar-benar beroperasi pada bulan Juni

2009. Hotel ini merupakan turunan dari Peninsula Hotel (bintang 5), pemilik hotel ini

adalah Ibu Martina Wijaya, hotel peninsula ini tersebar di beberapa kota, namun

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

45

45

Griya Sintesa ini hanya terdapat di Manado dan muara enim di palembang. Ibu

Martina sendiri ingin membangun sebuah hotel yang untuk kalangan menengah ke

bawah, berbeda dengan hotel peninsula yang biasanya untuk kalangan menengah ke

atas. Berawal dari empat orang kemudian pengelola hotel ini mulai berkembang di

bawah pimpinan Ibu Lily Virlanti, beliau sendiri yang mengembangkan hotel ini

dengan cara membagi-bagikan brosur sampai ke sekolah dan perguruan tinggi.

3. Aktivitas Griya Sintesa

Terdapat berbagai macam aktivitas yang dilakukan baik oleh pihak hotel

ataupun oleh pengunjung yang datang. Seluruh aktivitas yang dilakukan di Griya

Sintesa dilakukan oleh beberapa orang, yaitu:

1) Pengelola Hotel Griya Sintesa

Pengelola Griya Sintesa memiliki aktivitas yaitu melayani para pengunjung

yang datang ke Griya Sintesa. Selain melayani para pengunjung yang ingin

menginap di hotel ini, Griya Sintesa juga melayani para pengunjung yang ingin

mengadakan acara atau pertemuan di hotel ini. Hotel ini menyediakan Ballroom

untuk acara perkawinan maupun untuk pengunjung yang akan mengadakan

pertemuan. Griya Sintesa juga menyediakan restoran & café yang dibuka untuk

umum dengan harga yang terjangkau.

2) Pengunjung

Pengunjung yang datang ke Griya Sintesa terdiri dari berbagai macam kelas

dan golongan masyarakat. Pengunjung-pengunjung yang datang ke Griya Sintesa

antara lain: salah satunya berasal dari kalangan pelajar seperti anak sekolah,

mahasiswa, pebisnis maupun keluarga. Para pengunjung yang datang ke Griya

Sintesa memiliki berbagai tujuan, yaitu menginap, mengadakan acara/pertemuan dan

pengunjung yang ingin makan/minum di restoran. Para pengunjung restoran juga

dapat menikmati fasilitas seperti billiard dan catur yang tersedia di restoran.

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

46

46

3. The Hermitage

Gambar 2.27 The Hermitage

Sumber: www.google.com

The Hermitage bertempat di lokasi utama Menteng, yaitu terletak di Jalan

Cilacap No.1, Menteng Jakarta. Hotel ini berjarak 5 menit berkendara dari kawasan

barang antik yang terkenal di Jalan Surabaya dan 10 menit berkendara dari Grand

Indonesia Shopping Town, dan hanya terletak sejauh 22 km dari bandara

Internasional Soekarno Hatta.

The Hermitage menempati bangunan bersejarah bekas gedung

telekomunikasi dari masa penjajahan Belanda bergaya art deco yang dibangun pada

tahun 1923. Sempat dikenl dengan sebutan “Telefoongebouw”, bangunan ini telah

mengalami beberapa perubahan fungsi selama satu dekade terakhir, mulai dari

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia hingga pernah digunakan

sebagai kampus Universitas Bung Karno.

Menawarkan sebuah pengalaman yang unik, tenang dan elegan, namun

kontras antara modernitas dan kesan sejarah masa lalu. Bangunan Sembilan tingkat

ini memiliki 90 kamar dan suite, 68 di antaranya memiliki ruang tamu terpisah

bergaya kontemporer dan mewah dari tahun 1920-an. Setiap kamar dilengkapi

dengan fasilitas standar seperti HDTV layar datar 40 inci, sambungan komunikasi,

saluran internet kabel dan wifi, serta tempat tidur tipe deluxe berpadu dengan

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

47

47

warnna-warna lembut dan material mewah dari interior ruangan yang

memaksimalkan keindahan dan kenyamanannya.

Hotel ini juga memiliki empat fasilitas restoran, bar, lounge, dan café untuk

dinikmati para tamu. Seperti L’Avenue, restoran ethno-brasserie yang kental dengan

cita rasa Perancis bernuansa era kolonial dengan hiasan batu marmer Carerra dan

lapisan kayu yang sangat apik. Ada pula Hermitage lounge, ruangan yang cocok

untuk bersantai dengan atmosfer elegan yang menyediakan hidangan ringan, pastri

dan minuman di siang hari dan pada malam harinya para tamu dapat menikmati

wine. Selain itu Al Fresco Courtyard Café yang berlokasi di lantai dasar hotel

menyediakan hidangan ringan, patisseries dan cocktails. Dan LaVue bar, yang

terletak di lantai Sembilan, menawarkan tempat yang nyaman dan pemandangan

indah dari kawasan menteng. Fasilitas lain yang ditawarkan adalah ruang pertemuan

mewah seluas lebih dari 350 meter persegi dengan cahaya alami, dimmer lights dan

sistem audio terintegrasi.

Fasilitas yang diberikan antara lain :

a) Dining, concierge dan kemanan 24 jam

b) Penukaran uang

c) Penerjemah bahasa

d) Layanan antar jemput bandara

e) Penyewaan mobil

f) Full laundry service

g) Ruangan bebas rokok

h) Terdapat souvenir shop

i) Ruangan rapat

j) Ruang serbagun

k) Kolam renang, tempat fitness dan layanan pijat

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

48

48

a. Profil Lembaga

Gambar 2.28 Logo The Hermitage

Sumber: www.google,com

− Nama : The Hermitage

− Alamat : Jalan Cilacap No. 1, Menteng, 10310 Jakarta., Indonesia.

− Telp : 021 31926888

− Fax : +62 431 823444

1. Visi dan Misi

Memperkenalkan hotel yang mempunyai ciri khas dan dikenal sebagai hotel

pilihan di Jakarta dan menyediakan sebuah pengalaman tersendiri yang berkenan

bagi pengunjung dengan ciri khas tersendiri.

2. Sejarah The Hermitage

Sebelumnya merupakan kantor Telekomunikasi Belanda, dibangun dengan

gaya art deco dari 1923, the menteng ‘Telefoongebouw’ sekarang berubah menjadi

The Hermitage, sebuah hotel mewah percampuran dari kenanggunan dunia lama,

fasilitas ultra-modern dan ramah keramahan Indonesia. Selama beberapa dekade,

bangunan ini telah melayani beberapa fungsi mulai dari kantor pelayanan sampai

Bung Karno University..

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

49

49

b. Organisasi

1. Aktivitas The Hermitage

Terdapat berbagai macam aktivitas yang dilakukan baik oleh pihak hotel

ataupun pengunjung yang datang. Seluruh aktivitas yang dilakukan di The Hermitage

dilakukan oleh beberapa orang, yaitu :

1) Pengelola The Hermitage

Pengelola The Hermitage memiliki aktivitas yaitu melayani para pengunjung

yang datang. Selain melayani para pengunjung yang menginap, juga melayani para

pengunjung yang ingin mengadakan acara atau pertemuan di Hotel ini. The

Hermitage menyediakan Ruang rapat dan ruang serbaguna yang juga disewakan

untuk umum.

2) Pengunjung

Pengunjung yang datang ke The Hermitage terdiri dari berbagai macam kelas

dan golongan masyarakat. Pengunjung yang datang bervariasi dan untuk berbagai

macam keperluan seperti, rapat, makan siang, acara, menginap dan lain-lain. Fasilitas

pada hotel ini dibuka untuk umum tidak hanya untuk tamu hotel yang menginap.

Namun untuk restoran dan café hanya dibuka pada pukul 09.00 – 21.00.

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

50

50

Tabel 2.5 Perbandingan Hasil Survei

Villa Dahlia Griya Sintesa The Hermitage

Villa dahlia merupakan sebuah butik hotel di

Indonesia yang berada di Manado, terletak di

Jalan Raya Tanawangko- kalasey 1 Dusun

III.

Griya sintesa merupakan hotel turunan

dari hotel bintang lima Sintesa Peninsula

yaitu Griya sintesa yang terletak di Jalan

Dr. Soetomo No.4

Terletak di Jalan Cilacap No.1 Jakarta,

Menteng. Indonesia 10310.

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

51

51

Tabel 2.6 Perbandingan Hasil Survei

Villa Dahlia Griya Sintesa The Hermitage

ENTRANCE

Main entrance terletak dekat dengan gerbang

masuk hotel, yang berhuungan langsung

dengan resepsionis dan kantor dari villa

dahlia. Terdapat satu pos satpam di samping

gerbang masuk hotel.

Griya Sintesa memiliki dua pintu akses

untuk masuk ke Hotel, di depan dan

samping. Pada bagian depan terdapat

satpam yang bertugas untuk mengawasi

pintu masuk.

Pada bagian entrance terdapat pos satpam

yang mengawasi pintu masuk dan langsung

berhadapan dengan pintu masuk hotel

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

52

52

Tabel 2.7 Perbandingan Hasil Survei

Villa Dahlia Griya Sintesa The Hermitage

RESEPSIONIS

Ruang reseptionis terletak dekat dengan

gerbang masuk villa dahlia. Ruang

resepsionis pada hotel ini terletak bersamaan

dengan ruang tunggu dan kantor. Ruang

resepsionis ini mendapatkan view taman yang

hijau dan segar. Ruangan ini juga terlihat

seperti galeri dengan berbagai macam

pajangan yang di letakkan diruangan yang

mendukung konsep butik hotel sendiri.

Resepsionis pada Griya Sintesa berada

tepat di depan main entrance, sehingga

semua pengunjung yang datang langsung

disambut oleh karyawan hotel dan juga

bisa langsung mencari informasi mengenai

keperluan masing-masing. Ruangannya

tidak memiliki space yang besar.

Dibelakang meja resepsionis terdapat

lemari untuk menyimpan perlengkapan

hotel, disamping resepsionis terdapat dua

sofa dan satu meja kopi.

Resepsionis terletak bersamaan dengan

area tunggu, memiliki dua meja

resepsionis dengan masing-masing dua

tempat duduk tamu. Ruangan ini

langsung berhubungan langsung dengan

lounge. Pada bagian tengah antara

resepsionis dengan area tunggu terdapat

grand piano. Warna yang digunakan

adalah warna natural, didominasi oleh

warna putih.

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

53

53

Tabel 2.8 Perbandingan Hasil Survei

Villa Dahlia Griya Sintesa The Hermitage

RUANG TUNGGU

Ruang tunggu terletak bersamaan dengan

kantor dan ruang resepsionis, memberikan

view yang bagus bagi pengunjung hotel.

terdapat berbagai macam kursi dan sofa yang

menghiasi ruangan ini, mulai dari kursi bar,

sofa bahkan kursi goyang.

Ruang tunggu berhubungan langsung

dengan resepsionis, hanya terdiri dari 2 sofa

dengan meja kopi di tengah. Ruang tunggu

pada hotel ini tidak memiliki space yang

besar .

Ruang tunggu berhubungan langsung

dengan resepsionis.

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

54

54

Tabel 2.9 Perbandingan Hasil Survei

Villa Dahlia Griya Sintesa The Hermitage

KANTOR

kantor terletak bersamaan dengan ruang

resepsionis dan ruang tunggu. Hal ini kurang

memberikan kenyamanan baik bagi karyawan

maupun pengunjung hotel, karena dapat

menganggu konsentrasi kerja para karyawan

dan mengganggu para pengunjung hotel yang

datang karena menyebabkan ruangan terasa

lebih sempit dan kurang nyaman.

Kantor terletak berbelakangan dengan

meja resepsionis, pihak hotel tidak

mengijinkan untuk mengambil foto

dikarenakan ruangan dianggap privasi.

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

55

55

Tabel 2.10 Perbandingan Hasil Survei

Villa Dahlia Griya Sintesa The Hermitage

RESTORAN

Restoran ini terletak bersebelahan dengan

kolam renang yang memberikan

pemandangan yang bagus pada setiap

penghuni hotel. warna yang digunakan pada

restoran ini adalah warna netral, seperti

material kayu dan rotan. Pada bagian atap

digantung lampion-lampiom dengan berbagai

warna.

Restoran terletak satu lantai dengan

resepsionis. Warna yang digunakan adalah

warna natural yaitu hitam, putih dank rem.

Lantai menggunakan keramik berwarna

krem dengan ukuran 40x40 dengan cat

dinding berwarna putih. Pada restoran

terdapat billiard di bagian tengah ruanga

yang dapat digunakan oleh tamu.

Terletak satu lantai dengan resepsionis.

Restoran ini dinamakan L’avenue, Warna-

warna yang digunakan adalah warna

natural yaitu putih dan coklat. Warna

didominasi oleh warna putih, sedangkan

furniture menggunakan finishing kayu.

Pada plafond menggunakan gypsum dan

dihiasi dengan kipas angin.

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

56

56

Tabel 2.11 Perbandingan Hasil Survei

Villa Dahlia Griya Sintesa The hermitage

KOLAM RENANG

Kolam renang pada Villa dahlia memiliki 2

jenis air yaitu air tawar dan air biasa,

pengunjung hotel dapat merasakan 2 jenis

air sekaligus. Tetapi pengaturan kolam

yang berdekatan dengan air yang berbeda

tidak baik, karena pengunjung hotel dapat

berpindah-pindah dari air tawar dan air

biasa.

Griya Sintesa tidak memiliki kolam renang,

namun para tamu yang menginap di Griya

Sintesa dapat menikmati kolam renang di

Hotel Sintesa Peninsula. Griya Sintesa

adalah turunan dari Hotel Sintesa Peninsula.

Para tamu yang ingin berenang dapat

dijemput oleh pihak hotel dan diantar ke

Hotel Sintesa Peninsula. Begitu pula dengan

fasilitas hotel Sintesa Peninsula lainnya

dapat digunakan oleh tamu hotel Griya

Sintesa.

Page 57: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

57

57

Tabel 2.12 Perbandingan Hasil Survei

Villa Dahlia Griya Sintesa The Hermitage

SPA

TIDAK TERSEDIA

Sama halnya dengan kolam renang, para

tamu yang menginap di Griya Sintesa dapat

menikmati Spa pada Hotel Sintesa

Peninsula.

Page 58: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

58

58

Tabel 2.13 Perbandingan Hasil Survei

Villa Dahlia Griya Sintesa The Hermitage

HOTEL ROOMS

Standard room dengan double bed

Page 59: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

59

59

standard room dengan king bed

Villa dahlia memiliki kamar dengan desain

yang sederhana didominasi oleh warna

putih pada dinding dan ditambahkan

aksesoris sederhana pada dinding,

menggunakan keramik ukuran 40x40

berwarna krem dan pada warna pada

furnitur juga didominasi oleh warna putih

seperti pada nakas, meja kerja dan meja

untuk menaruh mini bar,

Kamar pada Griya Sintesa sangat simple

dan minimalis. Ruangan terasa clean dan

nyaman. Dinding didominasi oleh warna

putih dan warna hijau di belakang tempat

tidur. Menggunakan Keramik 40x40

berwarna krem.

Memiliki lima jenis kamar yaitu : deluxe,

executive, junior suite, executive suit,

and presidential suite. Setiap kamar

menggunakan warna-warna natural

yaitu putih coklat dank rem. Didominasi

oleh warna putih dan krem .

Tabel 2.14 Perbandingan Hasil Survei

Page 60: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

60

60

Villa Dahlia Griya Sintesa The Hermitage

HOTEL BATHROOMS

Kamar mandi pada standard room

double bed

Kamar mandi The Hermitage menggunakan

Page 61: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

61

61

Kamar mandi pada standard room king

bed

Kamar mandi pada Villa dahlia tidak

memiliki bathup. Material yang

digunakan adalah material-material dari

alam yaitu bebatuan, dapat dilihat pada

penggunaan material dinding dan lantai.

Desain yang diterapkan adalah desain

yang simple dengan penggunaan warna-

warna natural yang menimbulkan

suasana alam dan terasa menyegarkan

dan tenang,

Pada Griya sintesa, kamar mandi tidak

memiliki bathup. Pada lantai

menggunakan keramik berwarna krem

dan pada dinding menggunakan keramik

berwarna abu-abu.

warna natural yang sama dengan warna kamar.

Pada lantai dan dinding menggunakan warna

putih dan hanya menggunakan kaca.

Page 62: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

62

62

2.1.20 Kesimpulan Hasil Survei dan Observasi

Tabel 2.15 Kesimpulan Hasil Survei Lokasi

SUBJEK VILLA DAHLIA GRIYA SINTESA THE HERMITAGE

LOBBY

RESTORAN

R. TUNGGU

KAMAR TIDUR

FASILITAS

HOTEL

PEMELIHARAAN

AKSES KE

LOKASI

KELENGKAPAN

RUANG

= sangat baik = cukup baik =kurang baik

Page 63: BAB 2 LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00980...1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Hotel 1. Pengertian Hotel Secara

63

63

Dari ketiga Hotel yang sudah di survei, ketiganya memiliki keunggulan masing-masing. Namun dapat kita lihat bahwa The

Hermitage merupakan yang terbaik dimana dapat dilihat dari desain dan kelengkapan ruangan yang dimiliki. The hermitage juga terletak

di pusat kota yang mendukung konsep perancangan Butik Hotel ini dimana Butik Hotel yang diambil adalah yang terletak di pusat kota.

Bangunan The Hermitage ini merupakan penginngalan dari Belanda.

Konsep Villa Dahlia dapat menjadi contoh yang baik untuk Butik Hotel, terlihat pada Lobby Villa Dahlia yang terlihat seperti

Gallery yang mendukung konsep Butik Hotel, namun Villa Dahlia tidak memiliki fasilitas yang lengkap.

Griya Sintesa memiliki banyak kekurangan, ruangan-ruangan yang dimiliki tergolong sempit dan kecil yang dapat mengganggu

kenyamanan para tamu hotel. Restoran tidak dipisahkan bagian smoking dan non smoking, sehingga sangat mengganggu bagi para tamu

yang tidak merokok karena ruangannya menyatu. Namun di dalam kekurangannya Griya Sintesa juga berusaha terus berusaha

memberikan yang terbaik bagi pengunjungnya.