I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR...

29
9 I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN I.1 Tinjauan Umum I.1.1 Pengertian Hotel Secara harfiah, kata Hotel dulunya berasal dari kata HOSPITIUM (bahasa Latin), artinya ruang tamu. Dalam jangka waktu lama kata hospitium mengalami proses perubahan pengertian dan untuk membedakan antara Guest House dengan Mansion House (rumah besar) yang berkembang pada saat itu, maka rumah-rumah besar disebut dengan HOSTEL. Rumah-rumah besar atau hostel ini disewakan kepada masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, yang selama menginap, para penginap dikoordinir oleh seorang host, dan para tamu yang (selama) menginap harus tunduk kepada peraturan yang dibuat atau ditentukan oleh host (HOST HOTEL). Sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang yang ingin mendapatkan kepuasan, tidak suka dengan aturan atau peraturan yang terlalu banyak sebagaimana dalam hostel, dan kata hostel lambat laun mengalami perubahan. Huruf “s” pada kata hostel tersebut menghilang atau dihilangkan orang, sehingga kemudian kata hostel berubah menjadi Hotel seperti apa yang kita kenal sekarang. Menurut beberapa pengertian, Hotel didefinisikan sebagai berikut : Menurut Dirjen Pariwisata – Depparpostel Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan, untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial. Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan R.I No. PM10/PW – 301/Phb. 77, tanggal 12 Desember 1977 Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan, berikut makan dan minum.

Transcript of I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR...

Page 1: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

9

I. BAB II

TINJAUAN DAN LANDASAN

I.1 Tinjauan Umum

I.1.1 Pengertian Hotel

Secara harfiah, kata Hotel dulunya berasal dari kata HOSPITIUM

(bahasa Latin), artinya ruang tamu. Dalam jangka waktu lama kata

hospitium mengalami proses perubahan pengertian dan untuk membedakan

antara Guest House dengan Mansion House (rumah besar) yang

berkembang pada saat itu, maka rumah-rumah besar disebut dengan

HOSTEL.

Rumah-rumah besar atau hostel ini disewakan kepada masyarakat

umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, yang selama

menginap, para penginap dikoordinir oleh seorang host, dan para tamu yang

(selama) menginap harus tunduk kepada peraturan yang dibuat atau

ditentukan oleh host (HOST HOTEL).

Sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang yang ingin

mendapatkan kepuasan, tidak suka dengan aturan atau peraturan yang

terlalu banyak sebagaimana dalam hostel, dan kata hostel lambat laun

mengalami perubahan. Huruf “s” pada kata hostel tersebut menghilang atau

dihilangkan orang, sehingga kemudian kata hostel berubah menjadi Hotel

seperti apa yang kita kenal sekarang.

Menurut beberapa pengertian, Hotel didefinisikan sebagai berikut :

• Menurut Dirjen Pariwisata – Depparpostel

Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau

seluruh bangunan, untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan

minum, serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial.

• Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan R.I No. PM10/PW –

301/Phb. 77, tanggal 12 Desember 1977

Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial,

disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan,

berikut makan dan minum.

Page 2: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

10

• Menurut Webster

Hotel adalah suatu bangunan atau suatu lembaga yang menyediakan

kamar untuk menginap, makan dan minum serta pelayanan lainnya untuk

umum.

I.1.2 Klasifikasi Hotel

Hotel dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor, seperti :

• Dari segi lamanya tamu hotel tinggal :

o Transit hotel : merupakan hotel dengan lama tinggal tamu rata-rata

semalam.

o Residential hotel : merupakan hotel dengan lama tinggal tamu yang

cukup lama

o Semi-residential hotel : merupakan hotel dengan lama tinggal tamu

lebih dari satu hari tetapi tetap dalam jangka waktu pendek.

• Dari segi jumlah kamar (kapasitas) :

o Small hotel : merupakan hotel dengan jumlah kamar yang kecil

(maksimum 25 kamar). Hotel ini biasanya dibangun di daerah dengan

angka kunjungan yang rendah.

o Medium hotel : merupakan hotel dengan jumlah kamar yang sedang

(sekitar 29-299 kamar). Hotel ini biasanya di daerah dengan angka

kunjungan sedang.

o Large hotel : merupakan hotel dengan jumlah kamar yang besar

(minimum 300 kamar). Hotel ini biasanya dibangun di daerah dengan

angka kunjungan yang tinggi.

• Dari segi lokasi hotel :

o City hotel : merupakan hotel yang terletak di kota-kota besar terutama

ibu kota.

o Urban hotel : merupakan hotel yang terletak di dekat kota.

o Suburb hotel : merupakan hotel yang terletak di daerah pinggiran

kota/kota satelit.

o Resort hotel : merupakan hotel yang terletak di daerah peristirahatan,

seperti :

Page 3: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

11

- Beach hotel di beach resort.

- Mountain hotel di mountain resort.

- Lake hotel di lake resort.

o Airport hotel : merupakan hotel yang terletak di area pelabuhan udara.

• Dari segi aktivitas tamu hotel dan segi lainnya :

o Sport hotel : merupakan hotel yang merupakan bagian dari satu

kompleks olah raga, misalnya The Century Park Hotel– Senayan.

o Ski hotel : merupakan hotel yang khusus untuk tamu yang akan

bermain ski.

o Convention hotel : merupakan hotel yang menjadi bagian dari

komplek konvensional.

o Budget motel : merupakan motel yang biasa pembangunannya relatif

rendah.

Menurut Endy Marlina dalam buku Time Saver Standart (2008, 72),

hotel dapat diklasifikasikan menjadi berbagai tingkatan yang kemudian

dinyatakan dalam sebutan bintang dan melati, dimana masing-masing

tingkatan terbagi lagi atas 5 sub tingkatan.

Berdasarkan Dirjen Pariwisata dengan SK : Kep-22/U/VI/78 hotel

berdasarkan tingkatan atau bintang dibedakan menjadi (Sugiarto dan

Sulartiningrum, 1996) :

• Hotel berbintang satu

Persyaratan yang harus dimiliki oleh hotel berbintang satu antara lain:

o Jumlah kamar standard minimal 15 kamar

o Kamar mandi di dalam

o Luas kamar standard minimal 20 m2

• Hotel berbintang dua

Persyaratan yang harus dimiliki oleh hotel berbintang dua antara lain:

o Jumlah kamar standard minimal 20 kamar

o Kamar mandi di dalam

o Luas kamar standard minimal 22 m2

o Memiliki kamar suite minimal satu kamar

o Luas kamar suite minimal 44 m2

Page 4: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

12

• Hotel berbintang tiga

Persyaratan yang harus dimiliki oleh hotel berbintang tiga antara lain:

o Jumlah kamar standard minimal 30 kamar

o Kamar mandi di dalam

o Luas kamar standard minimal 24 m2

o Memiliki kamar suite minimal dua kamar

o Luas kamar suite minimal 48 m2

• Hotel berbintang empat

Persyaratan yang harus dimiliki oleh hotel berbintang empat antara lain:

o Jumlah kamar standard minimal 50 kamar

o Kamar mandi di dalam

o Luas kamar standard minimal 24 m2

o Memiliki kamar suite minimal tiga kamar

o Luas kamar suite minimal 48 m2

• Hotel berbintang lima

Persyaratan yang harus dimiliki oleh hotel berbintang lima antara lain:

o Jumlah kamar standard minimal 100 kamar

o Kamar mandi di dalam

o Luas kamar standard minimal 26 m2

o Memiliki kamar suite minimal empat kamar

o Luas kamar suite minimal 52 m2

Selain penjelasan tentang pembagian beberapa jenis dan

ketentuan hotel yang ada di atas, berikut adalah penjelasan tentang hotel

secara umum. Hal yang menunjang keberhasilan dalam sebuah hotel

terletak pada kinerja dari berbagai bagian/departemen yang ada dimiliki

dalam sebuah hotel.

Menurut AG Darsono dalam buku Kantor Depan Hotel (2001, 7),

struktur organisasi dari hotel yang terdiri dari berbagai departemen dapat

dilihat dari bagan berikut :

Page 5: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

13

Gambar II.1 Bagan struktur organisasi hotel

Sumber : Kantor Depan Hotel (2001)

Pada bagan diatas dapat dilihat bahwa posisi yang memegang

peranan paling tinggi adalah General Manager sebagai pimpinan hotel

yang mengatur departemen-departemen yang ada di dalam sebuah hotel

agar dapat berjalan dengan baik.

Setiap departemen memiliki tugas dan fungsi masing-masing.

Berikut ini adalah penjelasan masing-masing departemen (Yayuk Sri

Perwani, 2001, 10-11), yaitu:

• Marketing department (departemen pemasaran)

Tugasnya : memasarkan hotel ke pasaran luas sesuai kebutuhannya.

• Front office department (departemen kantor depan)

Tugasnya : menjual kamar yang memenuhi syarat dan siap untuk

dihuni oleh tamu hotel.

• Housekeeping department (departemen tata graha)

Tugasnya : menyediakan kamar yang bersih dan siap dihuni oleh tamu

hotel.

• Laundry department (departemen binatu)

Tugasnya : membantu departemen Housekeeping dalam menyediakan

kebutuhan linen (handuk, seprai, selimut) untuk kamar

hotel dan seragam karyawan.

• Engineering & maintenance department (departemen pengoperasian

dan perbaikan)

General Manager

Assistant General Manager

Sales & Marketing

Public Relation

House Keeping

Front Office

Laundry

F & B

Accounting

Administration

Repair & Maintenance

Page 6: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

14

Tugasnya : mengoperasikan, merawat dan memperbaiki segala

peralatan dalam hotel.

• Food & beverage department (departemen makanan dan minuman)

Tugasnya : menyiapkan makanan & minuman di dalam hotel.

• Finance department (departemen keuangan)

Tugasnya : mengelola keuangan, baik pemasukan maupun

pengeluaran hotel

• Personnel department (departemen personalia)

Tugasnya : mengurusi administrasi seluruh karyawan hotel.

• Training department (departemen pelatihan)

Tugasnya : memberikan berbagai pelatihan bagi karyawan hotel baik

yang baru maupun lama.

• Security department (departemen keamanan)

Tugasnya : menjaga dan mengatur keamanan hotel.

Menurut Time Saver Standart, ruang-ruang dalam hotel dibagi

menjadi dua kelompok, yaitu bagian depan (front of the house) dan

bagian belakang (back of the house), yang pengaturan fungsinya adalah

sebagai berikut :

• Front of the house, merupakan ruang-ruang yang ada di hotel akan

tetapi tidak berhubungan langsung dengan pengguna hotel, seperti :

ruang registrasi tamu, servis penyimpanan kunci (pada hotel

berbintang), kasir, ruang administrasi, lobby, fasilitas transportasi

vertikal mekanik/elevator), guest room, fasilitas restoran, koridor,

kamar mandi guest room.

• Back of the house, merupakan ruang-ruang yang ada di hotel dan

berhubungan langsung dengan pengguna hotel, seperti : laundry,

housekeeping, food & beverage dan ruang mekanikal.

Berbagai penjelasan tentang hotel di atas menunjukkan gambaran

hotel secara umum. Selain jenis-jenis hotel diatas, terdapat sebuah jenis

hotel yang mulai dikembangkan dan menjadi tren baru di Jepang. Hotel

tersebut dinamakan hotel kapsul.

Page 7: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

15

I.1.3 Hotel Kapsul

Menurut Sutrisno Iwantono (2008, 162), Capsul Hotel adalah hotel

yang menyediakan kamar sebesar tempat tidur, tanpa perlengkapan apapun.

Capsul Hotel disediakan bagi orang Jepang yang pulang kerja kemalaman.

Setelah bekerja keras seharian, banyak orang Jepang yang menghabiskan

waktu sepulang kerja untuk minum sambil berkaraoke. Hal ini membuat

mereka sering tidak dapat pulang karena tertinggal sarana transportasi

terakhir dan tidak jarang mereka tidur di stasiun.

Menurut Arjun Kumar Bhatia dalam Buku International Tourism

Management, unit kapsul pada hotel kapsul terbuat dari bahan fiberglass

yang terbuka pada salah satu sisinya. Unit kapsul menyediakan fasilitas

seperti kamar hotel pada umumnya seperti tempat tidur, jam, radio, televisi,

penerangan dan meja kecil. Ruang-ruang pada hotel kapsul tersusun secara

bertingkat dengan sebuah lorong didepannya seperti pada ruang-ruang di

dalam kereta api. Ruang-ruang lain seperti kamar mandi, ruang makan dan

lounge terdapat pada tiap lantai (2008, 406).

Gambar II.2 Unit Kapsul

(Sumber : Google Image Search)

Dalam perkembangannya, hotel kapsul yang ada di Jepang terdiri

dari dua bentuk yaitu kapsul dalam bentuk ruang besar seperti pada Nakagin

Capsule Tower dan kapsul dalam bentuk ruang yang seukuran dengan

tempat tidur seperti pada 9 Hour Hotel. Nakagin Capsule Tower

menyediakan bentuk kapsul yang berupa ruangan yang terdiri dari tempat

tidur, kamar mandi dan fasilitas-fasilitas lain seperti alarm, radio dan meja

kerja di dalam satu ruangan. Berbeda dengan 9 Hour Hotel yang

menyediakan bentuk kapsul sebesar tempat tidur dengan penambahan

Page 8: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

16

fasilitas seperti alarm. Fasilitas lain seperti shower, ruang bersama dan loker

terletak pada tempat yang berbeda dengan unit kapsul. Kedua jenis kapsul

tersebut merupakan perkembangan dari hotel kapsul yang ada di Jepang

sebagai tempat menginap yang disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.

Kesimpulan dari penulis, hotel kapsul merupakan sebuah jenis hotel

yang memberikan kelengkapan seperti hotel umumnya dengan harga yang

lebih murah dan luasan yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunjung

hotel tersebut. Hal ini membuat luasan hotel kapsul yang cenderung lebih

kecil dari pada hotel pada umumnya. Unsur kapsul digunakan dalam

penamaan hotel ini lebih untuk menunjukkan bentuk unit hunian yang kecil.

Peletakan ruang-ruang lainnya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna

seperti pedagang yang membutuhkan adanya ruang loker, ATM ataupun

jasa travel.

I.2 Tinjauan Khusus Topik

I.2.1 Hubungan Arsitektur Dan Perilaku

Menurut Irwin Altman (Moore, 1994) sebuah model yang digunakan

untuk melihat informasi antara lingkungan dan perilaku yang tersedia terdiri

dari tiga komponen pokok, yaitu fenomena lingkungan-perilaku, kolompok

pemakai dan seting.

Hubungan antara perilaku dan lingkungan menunjukkan adanya tiga

komponen yang berpengaruh. Keterkaitan ketiga komponen tersebut

memunculkan konsep-konsep yang berkaitan dengan fenomena perilaku

manusia, seperti konsep :

• Kepadatan yaitu sejumlah manusia dalam setiap unit ruangan. Suatu

keadaan akan dikatakan padat bila jumlah manusia pada suatu batas

ruang tertentu semakin banyak dibandingkan dengan luas ruangannya.

• Kesesakan yaitu suatu proses interpersonal pada suatu tingkatan interaksi

manusia satu dengan lainnya dalam suatu pasangan atau kelompok kecil.

• Privasi yaitu tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki

seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu.

Page 9: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

17

• Personal space yaitu daerah di sekeliling seseorang dengan batas-batas

di sekeliling orang tersebut.

Sehubungan dengan tema yang diambil dalam proyek hotel kapsul

ini, yaitu berdasarkan kebutuhan pedagang, maka konsep fenomena

perilaku lingkungan yang digunakan adalah privasi.

I.2.2 Privasi

Menurut Joyce Marcella (2005, 157), privasi adalah keinginan atau

kecenderungan pada diri seseorang untuk tidak diganggu kesendiriannya.

Dalam ilmu psikoanalis, privasi berarti dorongan untuk melindungi ego

seseorang dari gangguan yang tidak dikehendaki.

Menurut Amos dalam buku Arsitektur dan Perilaku Manusia (Joyce

Marcella Laurens, 2004), privasi adalah kemampuan seseorang atau

sekelompok orang untuk mengendalikan interaksi mereka dengan orang lain

baik secara visual, audial maupun indra penciuman untuk mendapatkan apa

yang diinginkan.

Menurut Holahan dalam buku Arsitektur dan Perilaku Manusia

(Joyce Marcella Laurens, 2004), ada enam jenis privasi yang terbagi

menjadi dua golongan, yaitu :

• Golongan pertama adalah keinginan untuk tidak diganggu secara fisik

yang terbagi menjadi :

o Keinginan menyendiri (solitude)

o Keinginan menjauh (seclusion) dari pandangan dan gangguan suara

o Keinginan untuk intim dengan orang-orang (intimacy)

• Golongan kedua adalah keinginan untuk menjaga kerahasiaan diri sendiri

yang terwujud dalam tingkah laku hanya memberi informasi yang perlu

(control of information), yaitu :

o Keinginan merahasiakan diri sendiri (anonymity)

o Keinginan untuk tidak mengungkapkan diri terlalu banyak kepada

orang lain (reserve)

o Keinginan untuk tidak terlibat dengan para tetangga (not neighboring)

Page 10: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

18

Seiring dengan berjalannya waktu, terdapat kebutuhan-kebutuhan

akan tingkat privasi yang lebih tinggi sehingga dalam proses desain perlu

dilakukan perancangan. Hal terpenting adalah hidup dan bekerja dalam

suatu tatanan yang memungkinkan bagi seorang individu untuk memilih

keterbukaan atau ketertutupan dalam berinteraksi dengan orang lain. Maka

muncullah beberapa hierarki ruang seperti :

• Penataan ruang publik

Bertujuan agar pertemuan dengan orang-orang asing yang tidak saling

mengenal dapat terjadi dengan tenang dan efisien. Tenang yang

dimaksud sebagai kontrol terhadap perhatian yang tidak diinginkan dan

efisien yang dimaksud berupa penataan ruang agar tidak terjadi tabrakan,

yang bisa berakibat transaksi bisnis yang tidak jadi berlangsung, seperti

ruang-ruang fasilitas yang akan disediakan.

• Ruang semi-publik

Ruang yang bersifat sedikit lebih privat daripada sebelumnya seperti

koridor di apartemen, taman-taman umum di lingkungan perumahan atau

lobby. Penataan ini mendapatkan privasi yang lebih menekankan pada

peluang terjadinya interaksi atau menghindari interaksi.

• Ruang semiprivat

Privasi didapat dengan menciptakan batas-batas antar kegiatan yang

dapat menimbulkan konflik. Ruang ini terwujud dalam ruang loker bagi

pengunjung.

• Ruang privat

Ruang jenis ini hanya terbuka bagi seseorang atau sekelompok kecil.

Ruang ini terwujud dalam bentuk unit hunian yang berupa unit kapsul.

Pembagian hirarki ruang diatas menunjukkan adanya keragaman

tingkat privasi yang dimiliki oleh pengguna sehingga perlu adanya

pengurutan susunan di dalam hotel kapsul berdasarkan keinginan pengguna

untuk memiliki membuka atau menutup interaksi yang akan terjadi dengan

pengunjung lain.

Sasaran pengguna/pengunjung pada perancangan hotel kapsul di

Tanah Abang merupakan pedagang yang bertujuan untuk berbelanja.

Page 11: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

19

Pedagang yang memiliki karakteristik yang membedakannya dengan yang

lain. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai pedagang.

I.2.3 Pedagang

Menurut Jose Rizal Joesoef, pedagang (trader atau dealer) adalah

pihak yang bertindak sebagai pembeli sekaligus penjual komoditas untuk

mendapatkan laba dari selisih harga pembelian komoditas dan harga

penjualannya (2008, 2).

Menurut Frans M. Royan, dalam mendistribusikan produk dapat

melalui pedagang perantara. Pedagang perantara dapat dibagi menjadi dua

kategori (2007,126), yaitu :

• Pedagang perantara tradisional seperti pemilik toko di pasar tradisional,

jalan raya dan gang perkampungan.

• Pedagang perantara modern seperti pemilik minimarket, supermarket dan

hypermarket.

Masing-masing pedagang membutuhkan outlet sebagai tempat

menjual produk yang dibagi menjadi :

• Outlet retailer (pengecer) tradisional dengan kegiatan utamanya adalah

menjual dalam bentuk eceran untuk konsumen yang membeli produk

untuk konsumsi sendiri, seperti warung atau gerobak.

• Outlet retailer (pengecer) modern, yaitu dengan menjual dalam bentuk

eceran kepada konsumen untuk digunakan sendiri dengan omset yang

sangat tinggi, seperti minimarket.

• Outlet yang menjual secara partai (grosir) dengan menawarkan barang

dan tidak langsung berhadapan dengan calon pembeli. Pedagang grosir

tidak langsung menawarkan barang kepada calon pembeli sebagaimana

pedagang eceran, melainkan calon pembelilah yang mendatangi

pedagang grosir.

• Outlet pengecer dan menjual secara partai (semi grosir), yaitu outlet yang

kegiatannya selain menjual secara partai juga dapat menjual secara

eceran.

Page 12: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

20

Berdasarkan jenis pedagang dan outlet yang ada diatas, jenis

pedagang yang beraktivitas di Pasar Tanah Abang merupakan pedagang

eceran dan grosir. Masing-masing pedagang berasal dari berbagai daerah

dan tingkatan ekonomi yang berbeda sehingga masing-masing pedagang

memiliki outlet yang berbeda pula.

Perbedaan jenis outlet yang dimiliki oleh pedagang membuat adanya

perbedaan antara pedagang eceran dan pedagang grosir. Perbedaan tersebut

terletak pada kebutuhan pedagang eceran akan tempat menyimpan barang

belanjaan karena pedagang eceran cenderung membeli barang pada toko

yang berbeda dengan ragam yang banyak dan jumlah yang sedikit sehingga

barang belanjaannya akan dibawa sendiri oleh pedagang. Sedangkan

pedagang grosir cenderung membeli barang pada toko yang sama dengan

ragam yang sedikit dan jumlah yang banyak sehingga mereka biasanya

langsung mengirim barang belanjaannya tersebut ke tempat yang

diinginkan. Hal ini membuat pedagang grosir cenderung tidak memerlukan

tempat menyimpan barang belanjaan yang besar karena mereka tidak

membawa sendiri barang belanjaannya.

Ciri pedagang yang paling menonjol adalah pedagang cenderung

memanfaatkan waktu yang digunakannya semaksimal mungkin untuk

menekan biaya yang akan dikeluarkannya. Hal ini membuat banyaknya

pedagang terutama yang berasal dari luar pulau Jawa memerlukan tempat

menginap sementara yang murah, dekat dan memudahkan kegiatan

berbelanjanya (seperti fasilitas pendukung terkait dengan kegiatan

berbelanjanya).

I.3 Kelengkapan Data dan Relevansi Pustaka Pendukung

Bab ini berisi tentang studi banding secara literatur maupun survei lapangan

yang di lakukan berkaitan dengan beberapa pengelompokan, yaitu :

I.3.1 Studi Literatur Proyek Sejenis

Studi banding ini berupa studi literatur tentang hotel kapsul dengan

jenis proyek yang sama. Berikut adalah jenis hotel kapsul yang ada, yaitu :

Page 13: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

21

1. 9 Hour Hotel

Gambar II.3 9 Hour Hotel

(Sumber : Google Image Search)

Lokasi : Teramachi Street, Shimogyo-Ku, Kyoto

Arsitek : Fumie Shibata

Hotel kapsul ini memiliki desain minimalis. Keseluruhan hotel ini

terdiri dari 125 kapsul, ruang loker, kamar mandi, lounge. Hotel ini

memiliki nama 9h Hotel yang di ambil dari penyimpulan 9 hour (9 jam)

yang digunakan oleh pengunjung yang akan menginap.

Gambar II.4 Penjelasan 9 h

(Sumber : Google Image Search)

Waktu yang digunakan berupa 1 jam untuk mandi, 7 jam untuk

tidur/beristirahat dan 1 jam untuk bersiap-siap (total = 9 jam). Total

waktu tersebut dijabarkan dalam gambar dibawah ini yang kemudian

dijadikan nama dari 9h Hotel ini.

Gambar II.5 Konsep 9h Hotel

(Sumber : Google Image Search)

Gambar di atas menjelaskan tentang desain yang digunakan oleh

9h Hotel dimana terdiri dari 3 aspek, yaitu flat, form dan texture. Flat

berupa bentuk arsitektur bangunan dari 9h Hotel yang berbentuk

Page 14: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

22

bangunan bertingkat dengan desain interior berupa penanda yang berada

di dinding maupun lantai sebagai penanda. Form menjelaskan bentuk

unit tempat tidur yang digunakan berupa kapsul yang dilengkapi dengan

kasur. Terakhir adalah texture yang berupa tersedianya fasilitas-fasilitas

seperti wi-fi serta disediakannya handuk dan sandal yang dapat

digunakan selama berada di 9h Hotel.

Gambar II.6 Penyusunan Unit-Unit Kapsul

(Sumber : Google Image Search)

Gambar II.7 Desain Dalam Unit Kapsul

(Sumber : Google Image Search)

Gambar II.8 Lift & Pembagian Ruang Dalam 9h

(Sumber : Google Image Search)

Gambar II.9 Desain Lounge Bersama

(Sumber : Google Image Search)

Gambar II.10 Wastafel Bersama

(Sumber : Google Image Search)

Gambar II.11 Kamar Mandi Yang Dapat Dipakai Secara Bergantian

(Sumber : Google Image Search)

Gambar diatas menunjukkan peletakan unit kapsul setelah

dipasang ditempat yang telah ditentukan serta desain bagian dalam

sebuah unit kapsul yang siap untuk digunakan. Setiap unit kapsul

tersebut terdapat fasilitas seperti Air Conditioner, alarm, bantal, kasur

Page 15: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

23

dan lampu. 9h Hotel terdiri dari 8 lantai dimana setiap lantai dapat

dicapai dengan menggunakan lift. Dengan luas bangunan yang tidak

terlalu luas, maka 9h Hotel membuat pembagian ruang yang

dipisahkan per lantai seperti lounge yang berada pada lantai 1 dan 2;

kamar mandi, toilet dan wastafel untuk wanita berada di lantai 3.

Untuk lantai 4-5 merupakan lantai khusus untuk wanita dan lantai 6-8

merupakan lantai khusus untuk pria dengan kamar mandi berada di

lantai 9.

Gambar II.12Bagian-Bagian Sebuah Unit Kapsul

Gambar II.13 Pemasangan Kapsul Secara Manual

(Sumber : Google Image Search) (Sumber : Google Image Search)

Gambar II.14 Pemasangan Unit Kapsul Sesuai Dengan Tempat Yang Diinginkan

Gambar II.15 Hasil Pemasangan Unit Kapsul

(Sumber : Google Image Search) (Sumber : Google Image Search)

Gambar-gambar diatas menjelaskan proses perakitan unit hotel

kapsul di 9h Hotel yang pertama-tama terdiri dari 4 sisi yang telah dibuat

terlebih dahulu. Setelah itu tiap-tiap sisi bagian yang ada dipasang pada

salah satu bagian frame depan yang telah ada. Kemudian untuk

memperkuat struktur dari unit kapsul ini, pada bagian luarnya

ditambahkan kerangka dari besi. Setelah itu proses pamasangan unit

telah selesai.

Page 16: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

24

2. UFO Capsule Hotel

Gambar II.16 UFO Capsule Hotel

(Sumber : Google Image Search)

Lokasi : No. 30, Jalan 1/77A, Kampung Dollah, Off Jalan Pudu,

Bukit Bintang, 55100 Kuala Lumpur

Fasilitas : 24 jam, AC, brankas, penitipan bagasi, kamar bebas

rokok, ruang khusus merokok

Check-in : dari jam 14:00

Check-out : sampai jam 12:00

UFO Capsule Hotel menawarkan kamar-kamar kapsul yang

dilengkapi dengan Wi-Fi gratis. Hotel ini berjarak 2 menit berjalan kaki

dari Berjaya Times Square dan 8 menit berkendara dari Pusat Kota Kuala

Lumpur. Kamar-kamar kapsul di UFO Hotel ber-AC. Masing-masing

memiliki sebuah meja kerja. Loker juga tersedia untuk penyimpanan

barang-barang. Hotel memiliki resepsionis 24 jam untuk kenyamanan

para tamu. Bandara Internasional Kuala Lumpur berjarak 45 menit

berkendara dari hotel.

Gambar II.17 Kamar Mandi UFO Capsule Hotel

Gambar II.18 Wastafel UFO Capsule Hotel

(Sumber : Google Image Search) (Sumber : Google Image Search)

Gambar II.19 Perletakan Unit Kapsul Di UFO Capsule Hotel

(Sumber : Google Image Search)

Page 17: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

25

Hotel ini berntuk unit kapsul yang lebih diperuntukkan bagi

wisatawan. Hal tersebut dapat dilihat dari perletakan hotel ini sendiri

yang berdekatan dengan pusat kota Kuala Lumpur yang banyak di

kunjungi oleh wisatawan. Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa hotel

ini menerapkan bentuk unit kapsul dan ruang unit dipisah dengan ruang

kamar kandi dan wastafel.

I.3.2 Studi Lapangan

Studi banding yang dilakukan di lapangan untuk melihat langsung

keadaan beberapa hotel yang ada di Indonesia.Berikut ini contoh hotel

disekitar Pasar Tanah Abang yang banyak digunakan oleh orang-orang yang

berkunjung ke Pasar Tanah Abang , yaitu :

a. Hotel n1

Foto II.1 Hotel n1

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Lokasi : Jl. Ks. Tubun Raya no 3, Petamburan, Tanah Abang,

Jakarta Pusat 10260

Fasilitas : Parkir (< 10 mobil), drug store, laundry, lift, meeting

room dan restoran 24 jam.

Jumlah kamar : 84 unit (double bed atau twin share bed)

Harga : Rp 300.000,00 + breakfast untuk 2 orang

Page 18: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

26

Foto II.2 Resepsionis Dan Ruang Meeting (Kiri) Dan Ruang Breakfast (Kanan)

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Hotel ini menyediakan fasilitas Air Conditioner (AC) di seluruh

ruangannya.Lantai satu terdiri dari bagian lobby, resepsionis, ruang

meeting, ruang breakfast, lift, ruang manajemen dan tangga yang

menghubungkan setiap lantai.

Foto II.3 Kamar Dengan Twin Share Bed

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Hotel n1 terdiri dari 84 kamar dengan ukuran yang sama. Setiap

pengunjung yang datang dapat memilih jenis kasur sesuai dengan yang

dibutuhan. Masing-masing kamar terdiri dari sebuah kamar mandi dalam,

lemari baju dan televisi.

Hotel ini menjadi salah satu pilihan bagi orang yang berkunjung

ke Pasar Tanah Abang karena lokasi hotel yang berdekatan dengan Pasar

Tanah Abang.Pasar Tanah Abang dapat dijangkau dengan berjalan kaki

maupun menggunakan kendaraan umum. Hal lain yang membuat hotel

ini banyak dipilih adalah harga menginap per malam yang cukup murah

yaitu sekitar Rp 300.000,00. Harga yang murah juga dilengkapi dengan

fasilitas-fasilitas yang nyaman seperti adanya lift, breakfast untuk dua

orang, kamar mandi dalam dan televisi yang dapat dinikmati oleh

pengunjung hotel.

Page 19: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

27

b. Hotel Gani

Foto II.4 Hotel Gani

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Lokasi : Jl.K.S Tubun Raya No. 9A,Jakarta Pusat 10260 - Indonesia

Fasilitas : AC, kamar mandi dalam, safe deposite box, tempat parkir (< 5

mobil)

Jumlah kamar : 21 unit (tipe deluxe atau tipe standard)

Harga : Rp 210.000,00 – Rp 200.000,00

Hotel ini berdekatan dengan Pasar Tanah Abang.Untuk

mengakses hotel ini dari Pasar Tanah Abang, dapat dilakukan dengan

berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan umum.Hotel ini berada di

sisi jalan raya sehingga memudahkan pencapaian. Berikut gambar

fasilitas yang ada di Hotel Gani :

Foto II.5 Ruang Duduk

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Foto II.6 Koridor

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Hotel ini menyediakan 2 tipe kamar yaitu tipe deluxe dan tipe

standard. Tiap kamar memiliki fasilitas yang sama seperti AC (Air

Conditioner), telepon, LCD TV + Indovision, double springbed, safe

deposite box, lemari, kursi + meja, refrigerator dan kamar mandi (terdiri

dari shower hot & cold, wastafel, closet duduk).

Page 20: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

28

Foto II.7 Tempat Tidur

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Foto II.8 Ruang Duduk

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Foto II.9 Fasilitas Refrigerator

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Page 21: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

29

Page 22: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

30

Page 23: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

31

I.3.3 Kesimpulan

Berdasarkan studi banding yang dilakukan diatas, dapat disimpulkan

bahwa hotel kapsul merupakan sebuah konsep hotel yang menawarkan unit

hunian dengan harga murah. Hotel kapsul ini memiliki sasaran berupa

pedagang yang kebanyakan mencari tempat hunian sementara (hanya satu

atau dua hari). Untuk menarik minat pengunjung, hotel kapsul juga banyak

memberikan fasilitas-fasilitas seperti wi-fi, ruangan ber-AC, radio, TV

maupun jam alarm. Berdasarkan studi banding hotel kapsul yang ada diatas,

dapat disimpulkan bahwa hotel kapsul termasuk dalam :

• Transit hotel berdasarkan lama tinggal pengunjungnya dimana

pengunjung rata-rata bermalam selama satu malam.

• City hotel berdasarkan lokasinya yang terletak di ibu kota.

• Medium hotel berdasarkan jumlah kapasitas kamar yang disediakan

karena lokasi tapak berada di daerah Tanah Abang dengan angka

kunjungan sedang oleh masyarakat.

• Hotel kapsul merupakan jenis hotel yang tidak memiliki bintang.

• Fasilitas yang akan disediakan di hotel kapsul berdasarkan studi banding

antara lain tempat parkir, restoran, kamar mandi, ruang untuk santai,

minimarket, loker dan laundry.

I.3.4 Studi Proyek

Proyek berada di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Gambar II.20 Letak Proyek di Peta Kota Jakarta

(Sumber : Google Image Search)

Page 24: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

32

• Berikut adalah alternatif pemilihan tapak yang akan dipilih :

Keterangan Gambar :

o → letak proyek

o → letak Pasar Tanah Abang

o → stasiun Tanah Abang

o → Grand Indonesia dan EX

o → Tamrin City

Tabel II.2 Perbandingan Alternatif Tapak

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

Lokasi Jalan Kyai Haji Mas

Mansyur, Tanah

Abang, Jakarta Pusat

Jalan Jati Baru,

Tanah Abang,

Jakarta Pusat

Jalan Jati Baru,

Tanah Abang, Jakarta

Pusat

Gambar tapak

(Sumber :

Google Image

Search)

Batas tapak • Utara : Puskesmas

Kebon Kacang

• Selatan : Pertokoan

• Barat : Pemukiman

• Timur : Rusun

Tanah Abang

• Utara : Jln. Jati

Baru (Gedung

Khatulistiwa

Group)

• Selatan :

Pemukiman

• Barat :

Pemukiman

• Timur :

Pemukiman

• Utara : Pertokoan

(pedagang kaki

lima)

• Selatan :

Perkantoran

• Barat : Stasiun

Tanah Abang

• Timur : Pasar

Tanah Abang

Peruntukan

lahan

Wkt (wisma kantor) /

Wdg (wisma dagang)

Kkt (karya

pekantoran) / Kpd

(karya perdagangan)

Kkt (karya

pekantoran) / Kpd

(karya perdagangan)

KDB 60% 60% 50%

Jumlah

maksimal

lantai yang

dapat

dibangun

4 8 8

KLB 2,4 3,5 3,2

Tipe massa

bangunan

D (bangunan deret) D (bangunan deret) D (bangunan deret)

Kelebihan • Berada di antara

Pasar Tanah Abang

dan area

• Berdekatan dengan

pasar Tanah

Abang dan Stasiun

Berdekatan dengan

pasar Tanah Abang

dan stasiun Tanah

Page 25: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

33

perkantoran di

Tamrin

• Dapat diakses oleh

pekerja kantoran

dan wisatawan

Tanah Abang

• Berada di area

hook sehingga

mudah untuk

dilihat dari

berbagai arah

Abang

Kekurangan • Letak tapak yang

terlalu jauh dari

Pasar Tanah Abang

• Dikelilingi oleh

area pemukiman

• Macet pada jam

tertentu (pagi dan

sore hari)

• Macet pada jam

tertentu (pagi dan

sore hari)

• Berada di area

pemukiman dan

pertokoan

• Macet sepanjang

hari

• Terlalu dekat

dengan Stasiun

Tanah Abang

(terkait dengan

getaran dan

kebisingan)

Kriteria yang digunakan dalam memilih tapak meliputi aspek lokasi

tapak, lingkungan sekitar tapak dan kemudahan untuk memperoleh

transportasi.

Tabel II.3 Kriteria Pemilihan Tapak

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

Lokasi Berada di antara

Pasar Tanah Abang

dan Thamrin City

Berada di antara

Pasar Tanah Abang

dan Stasiun Tanah

Abang

Berada di antara

Pasar Tanah Abang

dan Stasiun Tanah

Abang

Lingkungan sekitar

tapak

Area pemukiman

penduduk dan

pertokoan (bersisian

dengan jalan Kyai

Haji Mas Mansyur)

Area pemukiman

penduduk dan

pertokoan (bersisian

dengan Jalan Jati

Baru)

Area pertokoan

(bersisian dengan

Jalan Jati Baru)

Kemudahan

memperoleh

transportasi

Terdapat di jalur

yang dilalui oleh

transportasi umum

seperti metromini

dan taksi

Terdapat di jalur

yang dilalui oleh

transportasi umum

seperti mikrolet,

metromini dan taksi

Terdapat di jalur

yang dilalui oleh

transportasi umum

seperti mikrolet dan

taksi

Berdasarkan perbandingan diatas, tapak yang akan digunakan adalah

tapak pada alternatif 2. Pemilihan alternatif 2 sebagai tapak yang digunakan

karena letak tapak yang berada di antara Pasar Tanah Abang dan Stasiun

Tanah Abang serta lokasi tapak yang bersisian dengan jalan besar

memberikan kemudahan bagi pengunjung baik pengunjung yang

Page 26: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

34

menggunakan transportasi kereta ataupun angkutan umum (mikrolet,

metromini atau taksi) untuk mencapai tapak.

o Lokasi Tapak

Gambar II.21 Posisi Tapak Proyek di Kawasan Tanah Abang

(Sumber :Google Image Search)

Keterangan Gambar :

- → letak proyek

- → letak Pasar Tanah Abang

- → stasiun Tanah Abang

o Lahan Tapak

Gambar II.22 Posisi Lahan Tapak Proyek

(Sumber : Google Image Search)

Tapak berbatasan dengan :

o Utara : Jalan Jati Baru

o Selatan : Pemukiman

U

Page 27: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

35

o Barat : Pemukiman

o Timur : Lahan kosong

Tapak ini memiliki luas 4202,83m2. Berikut ketentuan yang ada

pada tapak tersebut :

o Peruntukan lahan : Kkt (Peruntukan Karya

Pekantoran) atau Kpd (Peruntukan

Karya Perdagangan)

o Luas Lahan : 4202,83 m2

o KDB : 60%

o Luas lantai yang dapat

dibangun

: 60% x 4202,83 = 2521,698 m2

o Jumlah maksimal lantai

yang dapat dibangun

: 8

o KLB : 3,5

o Luas total bangunan yang

dapat dibangun

: 3,5 x 4202,83 = 14709,905 m2

• Letak Proyek

Tapak yang diambil untuk pelaksanaan proyek ini berada di Jalan

Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Tapak ini berada pada lahan

kosong dan bersebelahan dengan jalan Jati Baru. Tapak ini berdekatan

dengan Pasar Tanah Abang dan Stasiun Tanah Abang yang menjadi daya

tarik bagi masyarakat dengan keperluan tertentu.

Pasar Tanah Abang dan Stasiun Tanah Abang merupakan daya

tarik bagi orang yang berbelanja. Hal ini disebabkan Stasiun Tanah

Abang merupakan salah satu stasiun persinggahan bagi orang-orang yang

berasal dari luar kota Jakarta dengan menggunakan kerata api.

Sehari-hari keadaan di sekitar lokasi proyek selalu dipadati oleh

orang yang berlalu lalang. Ada orang yang berjualan di pinggir jalan, ada

orang yang berasal dari pasar Tanah Abang, ada orang yang berasal dari

Stasiun Tanah Abang. Pada lokasi proyek juga terdapat sebuah hotel

yaitu Hotel Pharmin. Hotel ini memberikan harga ekonomis berkisar

Page 28: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

36

antara Rp 75.000,- sampai dengan Rp 150.000,-. Hotel ini memberikan

kamar bagi para pelaku bisnis maupun keluarga yang ingin menginap.

Lokasi Hotel Pharmin ditandai dengan lingkaran merah (gambar

dibawah).

Gambar II.23 Letak Hotel Pharmin

(Sumber :Google Image Search)

Keadaan di sekitar tapak yang padat paling terasa pada sore hari,

saat dimana banyak toko di Pasar Tanah Abang mulai menutup usahanya

dan saat jam pulang kantor. Sering terjadi macet yang bahkan terkadang

sudah dimulai dari jalan Fachrudin hingga jalan Jati Baru.

Sebelah utara tapak bersisian dengan Jalan Jati Baru yang

merupakan jalan utama. Jalan Jati Baru terjadi menjadi dua jalur yang

dibatasi oleh pagar pembatas pada bagian tengahnya. Jalan ini

merupakan jalan utama yang banyak dilalui oleh transportasi umum

seperti mikrolet, metromini maupun taksi (foto II.10).

Sisi barat tapak bersebelahan dengan pemukiman penduduk dan

sebagian besar merupakan bangunan 1 lantai. Sisi selatan tapak

bersebelahan dengan pemukiman penduduk dan kali kecil. Sisi timur

tapak bersebelahan dengan lahan kosong dan sisi luar lahan yang

bersebahan dengan jalan dipenuhi oleh pedagang kaki lima (foto II.11).

Foto II.10 Jalan Jati Baru

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Foto II.11 Pedagang Kaki Lima

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Page 29: I. BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01118-AR Bab2001.pdf11 - Beach hotel di beach resort . - Mountain hotel di mountain resort .

37