BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010,...

34
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Data dan Sistem M enurut Hoffer (2005, p5), data adalah fakta, atau bagian dari fakta yang mengandung arti, yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain. Data adalah representasi objek yang disimpan dan kejadian-kejadian yang memiliki maksud dan penting bagi user sedangkan menurut McLeod dan Schell (2004, p9), data terdiri dari fakta-fakta dan simbol-simbol yang secara umum kurang berguna dikarenakan jumlahnya yang besar dan sifatnya yang kasar atau belum diolah. M enurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004,p27), data adalah fakta mentah tentang orang, tempat, kejadian, dan barang yang sangat penting dalam organisasi. Definisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem database dan pandangan pengguna utama dan menurut James A.O’Brien (2002, p8), sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai sasaran dengan menerima input dan menghasilkan output dalam sebuah proses transformasi yang teroganisir.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010,...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

7  

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Umum

2.1.1 Pengertian Data dan Sistem

Menurut Hoffer (2005, p5), data adalah fakta, atau bagian dari fakta

yang mengandung arti, yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol,

gambar-gambar, kata-kata, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol

yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain. Data

adalah representasi objek yang disimpan dan kejadian-kejadian yang memiliki

maksud dan penting bagi user sedangkan menurut McLeod dan Schell (2004,

p9), data terdiri dari fakta-fakta dan simbol-simbol yang secara umum kurang

berguna dikarenakan jumlahnya yang besar dan sifatnya yang kasar atau

belum diolah. Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004,p27), data adalah

fakta mentah tentang orang, tempat, kejadian, dan barang yang sangat penting

dalam organisasi.

Definisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara

untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem database dan

pandangan pengguna utama dan menurut James A.O’Brien (2002, p8), sistem

adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai

sasaran dengan menerima input dan menghasilkan output dalam sebuah proses

transformasi yang teroganisir.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

8  

2.1.2 Pengertian Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2010, p15), basis data yaitu kumpulan

berbagai data secara logis terkait dan deskripsi, yang dirancang untuk

memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi sedangkan definisi basis

data menurut Elmasri (2004, p4), adalah kumpulan dari relasi-relasi data.

Dengan data kita dapat mengetahui fakta yang di-record dan memiliki arti

lengkap.

2.1.3 Database Management System (DBMS)

Definisi Database Management System menurut Connolly (2010, p16),

adalah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk

mendefinisikan, membuat, memelihara, dan kontrol akses ke database.

1. Komponen-komponen dalam lingkungan DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2010, p18) DBMS memiliki 5

komponen, yaitu :

a. Hardware

Aplkasi DBMS memerlukan hardware untuk menjalankan prosesnya,

hardware tersebut bisa berupa satu unit komputer, satu unit

mainframe, hingga satu jaringan komputer.

b. Software

Komponen software terdiri dari software itu sendiri dan program-

program aplikasi, bersama-sama dengan sistem operasi, termasuk

software jaringan jika DBMS digunakan melalui sebuah jaringan.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

9  

c. Data

Data berfungsi sebagai sebuah jembatan, karena menghubungkan

komponen-komponen mesin (hardware dan software) dengan

komponen-komponen manusia (procedure dan people)

d. Procedure

Procedure merupakan instruksi dan aturan yang digunakan untuk

merancang dan menggunakan suatu database.

e. People

User yang terlibat dalam lingkungan DBMS adalah data dan database

administrators, database designers, application developers, dan end

users.

2. Fasilitas-fasilitas DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2010, p16), fasilitas-fasilitas dalam

DBMS adalah sebagai berikut ini :

a. Mendefinisikan basis data, biasanya menggunakan suatu Data

Definition Language (DDL) yang berguna untuk memberikan fasilitas

kepada pengguna untuk mendeklarasikan tipe data, struktur dan isi

data yang disimpan ke dalam basis data tersebut.

b. Memperbolehkan pengguna untuk menambah data, mengubah data,

menghapus data, dan menemukan data. Dengan menggunakan suatu

Data Manipulation Language (DML) biasanya ada suatu fasilitas

untuk melayani pengaksesan data yang disebut sebagai Query

Language. Bahasa query yang paling sering diakui adalah Query

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

10  

Language (SQL), yang secara de facto merupakan standar bagi

DBMS.

c. Menyediakan pengendalian akses ke dalam basis data. Contohnya :

1) Sistem keamanan, yang mencegah user asing untuk mengakses

basis data.

2) Sistem integritas, yang memelihara konsistensi dari data yang

tersimpan.

3) Sistem pengawasan konkurensi, yang memungkinkan akses secara

bersamaan dalam basis data.

4) Sistem pengawasan pemulihan, yang memungkinkan basis data

menyimpan ke kedudukan konsisten sebelumnya saat terjadi

kesalahan pada perangkat lunak atau perangkat keras.

5) Katalog akses user, yang berisikan deskripsikan dari data di dalam

basis data tersebut.

3. Data Definition Language (DDL)

Definisi dari Data Definition Language menurut Connolly dan

Begg (2010, p42), adalah suatu bahasa yang memperbolehkan Database

Administrator (DBA) atau pengguna untuk mendefinisikan entitas,

atribut, dan hubungan yang dibutuhkan oleh suatu aplikasi serta

menambahkan fungsi-fungsi khusus untuk mempermudah atau

meningkatkan keamanan data.

DDL digunakan digunakan untuk mendefinisikan basis data, tabel,

dan view.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

11  

a. Create Table

Pernyataan create table, digunakan untuk membuat tabel dengan

mengidentifikasikan tipe data untuk tiap kolom. Bentuk umum :

CREATE TABLE table_name

(Column_name DataType [NULL | NOT NULL]

[, Column_name DataType [NULL | NOT NULL]]...)

b. Alter Table

Pernyataan alter table digunakan untuk menambah atau membuang

kolom dan konstrain. Bentuk umum :

ALTER TABLE table_name

[ADD Column_name DataType [NULL | NOT NULL]]

[DROP Column_name DataType [RESTRICT | CASCADE]]

[ADD Constraint_name]

[DROP Constraint_name [RESTRICT | CASCADE]]

c. Drop Table

Pernyataan drop table digunakan untuk membuang/menghapus table

beserta semya data yang terkait didalamnya. Bentuk umum :

DROP TABLE table_name

d. Create Index

Pernyataan create index digunakan untuk membuat index pada suatu

tabel. Bentuk umum :

CREATE UNION [UNIQUE] INDEX index_name

ON table_name (column_name [, column_name]...)

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

12  

e. Drop Index

Pernyataan drop index digunakan untuk membuang atau menghapus

index yang telah dibuat sebelumnya. Bentuk umum :

DROP INDEX index_name

4. Data Manipulation Language (DML)

Data Manipulation Language menurut Connolly dan Begg (2010,

p42), adalah suatu bahasa yang melakukan operasi-operasi standar pada

data yang ada di dalam basis data.

Pengoperasian data yang akan dimanipulasi biasanya meliputi :

a. Select

Pernyataan select digunakan untuk menampilkan sebagian atau

seluruh isi dari suatu tabel dan menampilkan kombinasi isi dari

beberapa tabel. Bentuk umum :

SELECT Fields

FROM Table_name

WHERE Condition

b. Update

Pernyataan update digunakan untuk mengubah isi satu atau beberapa

atribut dari suatu tabel. Bentuk umum :

UPDATE Table_name

SET column1 = value1, column1 = value2, ...

WHERE Condition

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

13  

c. Insert

Pernyataan insert digunakan untuk menambah satu atau beberapa

baris nilai baru ke dalam suatu tabel. Bentuk umum :

INSERT Table_name (Column list) VALUES (value list)

d. Delete

Pernyataan delete digunakan untuk menghapus sebagian/seluruh isi

dari suatu tabel. Bentuk umum :

DELETE FROM Table_name

WHERE Condition

5. Perancangan Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2010s, p270), Database Design

adalah proses membuat perancangan database yang mendukung operasi

dan objektivitas perusahaan.

Terdapat empat pendekatan yang dapat digunakan untuk merancan g

basis data, yaitu :

1. Bottom up Approach

Pendekatan Bottom Up dimulai dari atribut awal (entity dan

relationship) yang dianalisa asosiasi antar atribut, kemudian dibentuk

relation yang mewakili tipe dari entity dan relationship antar entity.

Pendekatan ini sesuai untuk perancangan database yang sederhana

dengan jumlah atribut sedikit.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

14  

2. Top down Approach

Pendekatan Top Down dimulai dengan pengembangan data model

yang terdiri dari sedikit atau banyak entity dan relationship, kemudian

melakukan perbaikan top down untuk mengidentifikasikan lower-level

entity, relationship, dan asosiasi antar atribut. Pendekatan ini

digambarkan dengan entity relationship (ER) model, yang dimulai dari

identifikasi entity dan relationship antar entity.

3. Inside-Out Approach

Pendekatan Inside-Out mirip seperti Bottom-Up. Perbedaaannya

adalah pada tahap awal mengidentifikasikan major entity, lalu

menguraikannya menjadi entity relasi-relasi dan atribut-atribut yang

berhubungan dengan major entity.

4. Mixed

Menggunakan Pendekatan Bottom-Up dan Top-Down.

2.1.4 Database System Development Lifecycle

Database System Development Lifecycle merupakan komponen yang

penting dalam sistem basis data karena aplikasi dari database lifecycle

berkaitan dengan sistem informasi yang ada (Connolly dan Begg, 2010,

p262).

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

15  

Langkah-Langkah dari Database System Development Lifecycle :

Gambar 2.1 Tahapan siklus hidup aplikasi basis data

(Sumber : Connolly, 2010, p264)

Database planning 

System definition  

Requirement collection  

Conceptual database design 

Logical database  design 

Logical database  design 

Application design  DBMS selection (optional)  

Prototyping   (optional)  

Implementation  

Data conversion  and loading 

Testing 

Operational  maintenance  

Database design 

Conceptual database design 

Logical database   design 

Physical database design 

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

16  

A. Database Planning (Perencanaan Basis Data)

Tujuan dari database planning adalah Kegiatan manajemen yang

memungkinkan tahapan dari pengembangan siklus hidup sistem database

untuk direalisasikan seefisien dan seefektif mungkin (Connolly dan Begg,

2010, p263).

Database planning harus diintegrasikan dengan keseluruhan

strategi sistem informasi berikutnya. Ada 3 hal penting dalam menyusun

sebuah strategi sistem informasi, yaitu :

1. Identifikasi dari tujuan dan rencana perusahaan dengan penentuan

kebutuhan sistem informasi berikutnya.

2. Evaluasi dari sistem informasi saat ini untuk menentukan kelebihan

dan kelemahan yang ada saat ini.

3. Penilaian dari kesempatan-kesempatan TI yang mungkin menghasilkan

keuntungan komprehensif. Langkah penting dari tahap ini adalah

mendefinisikan secara jelas tentang pernyataan misi untuk proyek

basis data. Pernyataan tersebut mendefinisikan tujuan utama dari

aplikasi basis data. Bila pernyataan tersebut selesai maka langkah

selanjutnya adalah mengidentifikasikan sasarannya. Pernyataan dan

sasaran ini perlu didukung oleh informasi-informasi tambahan yang

menentukan pekerjaan yang harus diselesaikan, sumber-sumber yang

mendukungnya, dan biaya yang harus dikeluarkan.

B. System Definition (Definisi Sistem)

System Definition menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari

sistem basis data dan pandangan pengguna utama (Connolly dan Begg,

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

17  

2010, p266). Sebelum merancang aplikasi basis data,maka harus

mengidentifikasikan batasan dari sistem dan bagaimana sistem tersebut

berinteraksi dengan bagian lain dari informasi perusahaan. User view

menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh aplikasi basis data dari sudut

pandang jabatan tertentu, seperti manajer atau pengawas, maupun dari

sudut pandang area aplikasi perusahaan, seperti pemasaran, personalia,

atau pengawasan persediaan, dalam hubungannya dengan data yang akan

disimpan dan transaksi yang akan dijalankan terhadap data itu (Connolly

dan Begg, 2010, p266).

C. Requirement Collection and Analysis (Pengumpulan dan Analisis

Kebutuhan)

Pengumpulan dan analisis kebutuhan adalah Proses mengumpulkan

informasi menganalisis tentang bagian dari organisasi yang harus

didukung oleh sistem basis data, dan menggunakan informasi ini untuk

mengidentifikasi persyaratan untuk sistem baru. (Connolly dan Begg,

2010, p266). Informasi yang dikumpulkan termasuk :

1. Penjabaran dari data yang digunakan

2. Detail mengenai bagaimana data digunakan

3. Kebutuhan tambahan apapun untuk aplikasi basis data yang baru.

Informasi ini kemudian dianalisis untuk mengidentifikasikan

kebutuhan yang dimasukkan untuk aplikasi basis data yang baru

tersebut.

Ada 3 macam pendekatan untuk mengatur kebutuhan dari sebuah

aplikasi basis data dengan berbagai pandangan pemakai, yaitu :

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

18  

1. Pendekatan Centralized

Kebutuhan untuk tiap pandangan pemakai disatukan menjadi satu set

kebutuhan untuk aplikasi basis data. Umumnya pendekatan ini dipakai

jika basis datanya tidak terlalu kompleks.

2. Pendekatan View Integration

Kebutuhan untuk tiap pandangan pemakai digunakan untuk

membangun sebuah model data yang terpisah yang merepresentasikan

tiap pandangan pemakai tersebut. Hasil dari data-data model tersebut

kemudian disatukan di bagian desain basis data.

3. Kombinasi keduanya

Dalam pengumpulan data informasi ini, ada beberapa teknik dan

salah satunya adalah fact-finding technique. Teknik fact-finding adalah

suatu proses resmi dalam menggunakan teknik-teknik seperti wawancara

atau kuisioner untuk mengumpulkan fakta-fakta tentang sistem dan

kebutuhan-kebutuhannya (Connolly dan Begg, 2010, p291). Ada lima

kegiatan yang dipakai dalam kegiatan ini, yaitu :

1. Memeriksa dokumentasi dan formulir

Pemahaman terhadap jalannya sistem akan cepat diperoleh dengan

memeriksa dokumen-dokumen, formulir, laporan, dan file yang

berhubungan dengan sistem yang sedang berjalan.

2. Wawancara

Bertujuan untuk mengumpulkan fakta-fakta, memeriksa kebenaran

fakta yang ada dan mengklarifikasikannya, membangkitkan semangat,

melibatkan pengguna akhir, mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan,

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

19  

dan mengumpulkan ide-ide dan pendapat (Connolly dan Begg, 2010,

p295). Teknik ini memerlukan kemampuan komunikasi yang baik

untuk menghadapi pengguna yang memiliki nilai, prioritas, pendapat,

motivasi, dan kepribadian yang berbeda-beda.

3. Mengamati operasional perusahaan

Memungkinkan untuk ikut serta atau mengamati seseorang dalam

melakukan kegiatan untuk mempelajari sistem. Salah satu faktor

pengamatan dapat berhasil adalah dengan mencari informasi sebanyak

mungkin tentang aktivitas-aktivitas yang akan diamati serta orang yang

melakukan aktivitas tersebut.

4. Penelitian

Jurnal komputer, buku-buku referensi, dan internet merupakan sumber

informasi yang baik yang menyediakan informasi bagaimana orang

lain memecahkan masalah yang serupa.

5. Kuisioner

Kuisioner adalah suatu dokumen dengan tujuan khusus yang

memungkinkan fakta-fakta dikumpulkan dari banyak orang sambil

menjaga kontrol terhadap tanggapan yang diberikan (Connolly dan

Begg, 2010, p296).

D. Database Design (Perancangan Basis Data)

Perancangan basis data adalah suatu proses menciptakan desain

yang akan mendukung pernyataan misi perusahaan dan tujuan misi untuk

sistem database yang diperlukan. (Connolly dan Begg, 2010, p270).

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

20  

3 Kegunaan dari data berdasarkan pandangan pemakai. Kriteria

untuk model data, yaitu :

1. Structural validity

Konsistensi dengan cara yang didefinisikan perusahaan dan menyusun

informasi.

2. Simplicity

Kemudahan untuk pemahaman baik bagi yang profesional di bidang

sistem informasi maupun pemakaian non-teknis

3. Expressibility

Kemampuan untuk membedakan antara data yang berbeda dan

hubungan antar data.

4. Nonredudancy

Penghapusan informasi yang tak ada hubungannya, khususnya

representasi dari tiap potongan informasi tepatnya hanya sekali.

Dalam database design terdapat tiga fase utama, yaitu perancangan

konseptual (Conceptual Database Design), perancangan logikal (Logical

Database Design), dana perancangan fisik (Physical Database Design).

1. Perancangan Basis Data Konseptual (Conceptual Database

Design)

Perancangan basis data konseptual adalah proses membangun

suatu model data yang digunakan dalam suatu perusahaan, independen

dari semua pertimbangan fisik. (Connolly dan Begg, 2010, p272).

Tujuan dari perancangan basis data konseptual adalah untuk

membangun sebuah model data konseptual dari persyaratan data dari

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

21  

perusahaan. (Connolly dan Begg, 2010, p420). Conceptual Database

Design secara keseluruhan terbebas dari detil penerapannya, seperti

Database Management System (DBMS) software, aplikasi program,

programming language, hardware platform atau pertimbangan fisik

lainnya. Tahapan yang dilakukan dalam conceptual database design

adalah membangun model data konseptual lokal untuk setiap view,

yang dapat diuraikan sebagai berikut :

a) Mengidentifikasi jenis entitas

b) Mengidentifikasi jenis hubungan

c) Mengidentifikasi dan asosiasi atribut dengan jenis entitas atau

hubungan

d) Menentukan domain atribut

e) Menentukan kandidat, primer, dan atribut kunci alternatif

f) Pertimbangkan penggunaan konsep-konsep pemodelan ditingkatkan

g) Memeriksa model redundansi

h) Memvalidasi model data konseptual terhadap transaksi pengguna

i) Tinjauan konseptual data model dengan pengguna

2. Perancangan Basis Data Logikal (Logical Database Design)

Tujuan perancangan logikal basis data adalah untuk

menerjemahkan data model konseptual ke dalam model data logis dan

kemudian untuk memvalidasi model ini untuk memeriksa bahwa itu

secara struktural benar dan dapat mendukung transaksi yang

diperlukan. (Connolly dan Begg, 2010, p440). Logical database design

adalah Proses membangun suatu model data yang digunakan dalam

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

22  

suatu perusahaan berdasarkan data model spesifik, tetapi independen

dari DBMS tertentu dan pertimbangan fisik lainnya. (Connolly dan

Begg, 2010, p273).

Tahapan yang dilakukan dalam logical database design adalah

sebagai berikut :

1) Menganalisis relasi untuk logical model data.

2) Validasi hubungan menggunakan normalisasi.

3) Validasi hubungan terhadap transaksi pengguna.

4) Mendefinisikan integrity constraint.

5) Review logical model data lokal dengan user.

6) Menggabungkan model data logikal ke dalam model data global

(option step).

7) Periksa untuk pertumbuhan masa depan.

3. Perancangan Basis Data Fisikal (Physical Database Design)

Perancangan basis data fisikal adalah proses memproduksi

deskripsi implementasi basis data pada penyimpanan sekunder; itu

menggambarkan basis relasi, organisasi file, dan indeks yang

digunakan untuk mencapai akses yang efisien ke data, dan setiap

kendala integritas terkait dan langkah-langkah keamanan. (Connolly

dan Begg, 2010, p274).

Tahapan yang dilakukan dalam physical database design adalah

sebagai berikut :

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

23  

a. Menerjemahkan logical data model global untuk target DBMS ,

yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Merancang relasi-relasi dasar

2) Merancang representasi dari data yang diturunkan

3) Merancang general constraint.

b. Merancang representasi physical, yang dapat diuraikan sebagai

berikut :

1) Menganalisa transaksi.

2) Memilih organisasi file

3) Memilih indeks-indeks

4) Memperkirakan kebutuhan disk space

c. Merancang user view yang telah didefinisikan selama tahapan

pengumpulan dan analisis kebutuhan dari relational database

application lifecycle.

d. Merancang mekanisme keamanan

Menentukan tingkat keamanan database berdasarkan spesifikasi

user.

e. Mempertimbangkan pengenalan dari kontrol redudansi,

yang dapat diuraikan sebagai berikut :

a) Menggabungkan relasi one-to-one (1:1).

b) Menduplikasikan atribut non-key dalam relasi one-to-many

(1:*) untuk mengurangi join.

c) Menduplikasikan atribut foreign key dalam relasi one-to-

many (1:*) untuk mengurangi join.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

24  

d) Menduplikasikan atribut-atribut dalam relasi many-to-many

(*:*) untuk mengurangi join.

e) Memperkenalkan repeating groups.

f) Menggabungkan lookup tables dengan base relations.

g) Membuat extract tables.

f. Memonitor dan menjalankan sistem operasional

Memonitor sistem operasional dan meningkatkan performa

sistem untuk memperbaiki keputusan rancangan yang tidak

sesuai.

E. DBMS Selection (Pemilihan Sistem Manajemen Basis Data)

Database Management System adalah sebuah sistem piranti lunak

yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, menciptakan,

memelihara, dan mengontrol akses ke basis data (Connolly dan Begg,

2010, p16).

Sebuah DBMS mencakup proses yang mendukung aplikasi basis

data, yaitu :

1. Mendefinisikan syarat-syarat referensi studi

Menentukan sasaran, batasan masalah, dan tugas yang harus

dilakukan.

2. Mendaftar 2 atau 3 jenis barang

Membuat daftar barang-barang, misalkan darimana barang ini didapat,

berapa biayanya, serta bagaimana bila ingin mendapatkannya.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

25  

3. Mengevaluasi barang

Barang-barang yang ada dalam daftar diteliti lebih lanjut untuk

mengetahui kelebihan dan kekurangan barang tersebut.

4. Merekomendasikan pilihan dan membuat laporan

Merupakan langkah terakhir dari seleksi DBMS yaitu

mendokumentasikan proses dan untuk menyediakan pernyataan

mengenai simpulan dan rekomendasi terhadap salah satu prodik

DBMS.

Tahapan utama dalam memilih DBMS antara lain :

1. Mendefinisikan syarat-syarat sebagai referensi

2. Daftar singkat dua atau tiga produk

3. Evaluasi Produk

4. Merekomendasikan pilihan dan memproduksi laporan

F. Application Design (Perancangan Aplikasi)

Application Design adalah desain dari antarmuka pengguna dan

program aplikasi yang menggunakan dan memproses basis data

(Connolly dan Begg, 2010, p279). Bertujuan merancang antarmuka

pemakai (user interface) dan program aplikasi yang menggunakan dan

memproses basis data agar pemakai dapat menggunakan sistem tersebut

dengan baik dan mengurangi human error.

Dua aspek merancang aplikasi yaitu :

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

26  

a. Perancangan Transaksi (Transaction Design)

Transaksi adalah aksi atau rangkaian aksi yang dilakukan oleh seorang

pengguna atau program aplikasi yang mengakses atau mengubah isi

dari basis data (Connolly dan Begg, 2010, p280).

b. Perancangan Antarmuka Pengguna (User Interface Design)

Elemen-elemen dalam merancang suatu antarmuka pengguna (user

interface) (Connolly dan Begg, 2010, p281) antara lain penetapan

judul yang bermakna, instruksi-instruksi yang dapat dipahami,

pengelompokkan logika dan pengurutan kolom, bentuk form yang

menarik secara visual, judul kolom yang dikenal, penggunaan istilah

dan singkatan yang konsisten, penggunaan warna yang konsisten,

ruang dan batasan yang terlihat untuk menginput kolom, pergerakkan

kursor yang mudah, perbaikan kesalahan untuk satu huruf dan semua

kolom, mencegah kesalahan, menampilkan pesan kesalahan terhadap

nilai yang tidak sesuai, pemberian tanda terhadap kolom yang berupa

pilihan (optional field), pesan-pesan yang bersifat penjelasan untuk

suatu kolom, pemberian tanda penyelesaian.

G. Prototyping (Prototipe)

Prototyping adalah proses membangun sebuah model kerja dari

aplikasi basis data (Connolly dan Begg, 2010, p283). Tujuan utama

prototyping adalah untuk memungkinkan pengguna menggunakan

prototype untuk mengidentifikasi fitur-fitur yang bekerja dengan baik

pada sistem, atau kekurangannya, dan memberikan saran bagi

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

27  

peningkatan kerja sistem atau bahkan memberikan masukan terhadap

fitur-fitur kedalam aplikasi basis data.

Ada dua strategi prototyping yang sering digunakan saat ini, yaitu :

a. Requirement prototyping

Menggunakan sebuah prototype untuk menentukan kebutuhan dari

aplikasi basis data yang diusulkan dan ketika kebutuhan-kebutuhannya

sudah terpenuhi prototype tidak digunakan lagi atau dibuang.

b. Evoutionari Prototyping

Digunakan untuk tujuan yang sama. Tetapi pada prototyping jenis ini,

prototypenya tidak dibuang namun untuk selanjutnya akan

dikembangkan menjadi aplikasi basis data yang akan berjalan.

H. Implementation (Implementasi)

Implementation adalah realisasi fisikal dari desain basis data dan

desain aplikasi (Connolly dan Begg, 2010, p283). Implementasi

merupakan realisasi dari basis data dan perancangan aplikasi.

Implementasi basis data dicapai menggunakan Data Defintion Language

(DDL) dari DBMS yang dipilih dan Graphical User Interface (GUI).

Pernyataan DDL digunakan untuk membuat struktur basis data dan file

basis data kosong. Pandangan pemakai (user view) lainnya juga

diimplementasikan dalam tahapan ini. Bagian dari aplikasi program

adalah transaksi basis data yang diimplementasikan dengan menggunakan

Data Manipulation Language (DML) dari sasaran DBMS, mungkin

termasuk host programming language.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

28  

Dalam tahap ini juga akan diimplementasikan komponen lain dari

aplikasi basis data seperti pemasukkan data, security dan kontrol

integritas.

I. Data Conversion and Loading (Konversi dan Pemuatan Data)

Data Conversion and Loading adalah suatu proses mentransfer data

yang ada ke dalam basis data baru dan mengubah aplikasi yang ada untuk

dijalankan dalam basis data baru (Connolly dan Begg, 2010, p284).

Tahap ini hanya dibutuhkan ketika sistem basis data baru menggantikan

sistem yang lama.

J. Testing (Pengujian)

Testing adalah suatu proses mengeksekusi program aplikasi dengan

tujuan untuk menemukan kesalahan (Connolly dan Begg, 2010, p284).

Jika pengujian berhasil, maka dapat menampilkan error dari program

aplikasi dana struktur basis data. Testing memperlihatkan bahwa basis

data dan pemrograman aplikasi bekerja sesuai dengan sepesifikasinya dan

menampilkan kebutuhan-kebutuhan untuk kerja yang memuaskan.

K. Operational Maintenance (Pemeliharaan Operasional)

Operational Maintenance adalah suatu proses memonitor dan

memelihara sistem berdasarkan instalasi (Connolly dan Begg, 2010,

p285).

Tahap ini terdiri dari aktivitas – aktivitas berikut :

a. Memonitor untuk kerja sistem

b. Memelihara dan memperbaharui aplikasi basis data (jika diperlukan)

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

29  

2.1.5 Normalisasi

Definisi normalisasi menurut Connolly dan Begg (2010, p366), adalah

sebuah teknik untuk menghasilkan suatu himpunan yang saling berhubungan

dengan sifat-sifat yang memenuhi kebutuhan suatu perusahaan. Tujuan dari

normalisasi adalah untuk menghasilkan representasi atau penyusunan yang

akurat dari data, hubungan, dan batasan-batasan.

Tujuan dilakukannya normalisasi :

1. Mencegah kemungkinan terjadinya update anomalies (redudansi data)

Update anomalies merupakan suatu bentuk kumpulan data dimana data-

data yang sudah ada disimpan secara berulang-ulang sehingga memperumit

proses dan sulit untuk dipahami.

2. Untuk memvalidasi apakah kebutuhan bisnis sebenarnya sudah sesuai

dengan bentuk relasinya.

Salah satu konsep utama yang berhubungan dengan normalisasi adalah

ketergantungan fungsional (Functional dependency). Ketergantungan

fungsional menggambarkan hubungan antara atribut dalam sebuah relasi.

Ketergantungan fungsional adalah sebuah sifat dari makna (semantic) pada

atribut dalam sebuah relasi. Maknanya (semantic) mengindikasikan

bagaimana atribut berelasi antara satu dengan yang lainnya, dengan

menentukan ketergantungan fungsional diantara atribut. Jika sebuah

ketergantungan fungsional muncul, atribut atau kumpulan atribut pada

sebelah kiri anak panah disebut sebagai determinan.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

30  

Hal yang perlu diperhatikan dalam proses normalisasi adalah hanya

bentuk normal pertama (First normal form / 1NF) yang menjadi kritis dalam

membuat relasi. Semua bentuk normal berikutnya adalah optional.

Tetapi untuk menghindarkan update anomalies biasanya dianjurkan

sampai tahap ketiga (3NF). Normalisasi yang umum dipakai adalah sampai

dengan bentuk normal ketiga. Berikut adalah penjelasan bentuk normal

pertama sampai ketiga :

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form / UNF)

Unnormalized form (UNF) adalah sebuah table yang mengandung satu

atau lebih bagian yang berulang (repeating group).

2. Bentuk Normal Pertama (First Normal Form / 1NF)

Untuk membentuk normalisasi pertama (1NF) repeating groups harus

dihilangkan. Untuk mentransfer table unnormalized ke table normalisasi

pertama kita harus mencari dan memindahkan data-data yang berulang.

Suatu hubungan dikatakan normal pertama jika :

a. Setiap baris dalam kolom berisi atribut yang bernilai tunggal.

b. Primary key telah ditentukan

c. Multi value telah dihilangkan

3. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / 2NF)

Normalisasi kedua (2NF) adalah sebuah relasi pada 1NF dan setiap

atribut yang non primary key adalah fully functionally dependent dapat

diciptakan dengan menghilangkan partial dependency.

Suatu hubungan dikatakan normal kedua jika :

a. Berada pada normal pertama.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

31  

b. Atribut non primary key telah dihilangkan atau semua atribut non

primary key bergabung sepenuhnya kepada primary key.

4. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form / 3NF)

Normalisasi ketiga (3NF) dilakukan dengan cara melihat apakah terdapat

atribut non primary key yang bergantung secara fungsional terhadap

atribut non primary key lainnya (Transitive Dependence). Dengan cara

yang sama, maka setiap ketergantungan transitive dipisahkan.

Suatu hubungan dikatakan normal ketiga, jika :

a. Berada pada normal pertana dan normal kedua

b. Setipa atribut non primary key tidak memiliki dependency transitive

terhadap primary key

2.1.6 Model Entitas Relasional (Entity Relational Model)

Entity relational modelling merupakan sebuah model data yang

didasarkan pada konsep matematika dari relasi, yang secara fisik

direpresentasikan sebagai tabel. Dalam model relasional, semua data

terstruktur secara logis dalam sejumlah relasi. Setiap relasi memiliki nama,

dan terdiri dari sejumlah atribut.

1. Tipe Entitas (Entity Types)

Tipe entitas adalah sekumpulan objek yang memiliki properti

yang sama, didefinisikan oleh perusahaan yang keberadaannya independent

(Connolly dan Begg, 2010, p285). Sebuah tipe entitas memiliki keberadaan

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

32  

yang bebas dan bisa menjadi objek dengan keberadaan fisik (nyata) atau

menjadi objek dengan keberadaan konseptual (abstrak). Ini menunjukan

bahwa perancangan yang berbeda akan menghasilkan indetifikasi entitas

yang berbeda pula. Suatu objek dan tipe entitas yang dapat

diindentifikasikan secara unik disebut juga entity occurence. Sebuah entitas

digambarkan dalam bentuk segiempat yang dijelaskan dengan nama dari

nama entitas tersebut, yang biasanya merupakan kata benda tunggal. Dalam

UML, huruf pertama dari entitas adalah huruf kapital.

Gambar 2.2 Contoh Tipe Entitas

(Sumber : Connolly, 2010, p324)

2. Atribut (Attribute)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p329-330), sifat tertentu dari

entitas disebut atribut. Atribut menyimpan nilai dari setiap entity occurence

dan disimpan dalam basis data.

Attributes domain adalah sejumlah nilai yang diperkenankan untuk

satu atau lebih atribut. Setiap atribut yang dihubungkan dengan sejumlah

Nama Entitas

Karyawan Cabang

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

33  

nilai disebut domain. Domain menetapkan nilai potensial sebuah atribut

yang bisa disimpan atau sama dengan konsep domain pada model

relasional.

Simple Attribute adalah suatu susunan atribut dari komponen tunggal

dengan keberadaan yang bebas (independent existence). Simple attribute

tidak dapat dibagi ke dalam komponen yang lebih kecil lagi. Sedangkan

Composed attribute adalah sebuah susunan atribut dari banyak komponen

dengan sebuah keberadaan yang bebas dari masing-masing. Dalam hal ini

beberapa atribut dapat dipisahkan menjadi komponen yang lebih kecil lagi.

Single value attribute adalah atribut yang hanya menyimpan nilai

tunggal untuk suatu sifat dari entitas. Multi-valued attribute adalah atribut

yang bisa menyimpan nilai lebih dari satu untuk suatu sifat entitas.

Derived attribute adalah atribut yang menunjukkan nilai, diperoleh

dari atribut atau kumpulan atribut yang berhubungan, tidak terlalu

ditentukan dalam tipe entitas yang sama.

3. Tipe Relasi (Relationship Types)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p324), relationship types adalah

sekumpulan hubungan antara satu atau lebih tipe-tipe entitas.

Entitas yang berkaitan dalam sebuah tipe relasi dikenal sebagai

participant dalam relasi. Derajat dari relasi adalah jumlah dari partisipasi

entitas dalam sebuah tipe relasi tertentu. Sebuah relasi berderajat dua

disebut binary, relasi berderajat tiga disebut sebagai ternary, dan relasi

berderajat empat disebut sebagai quertenary.

Tipe-tipe relasi yaitu :

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

34  

a. One-to-one Relationship

S taff entity Manage Branch entity type type (Staff no) Relationship type (Branch no)

Gambar 2.3 Relationship One-to-one (1:1)

Gambar diatas menggambarkan relationship One-to-one antara entitas

Staff dan entitas Branch, dimana satu orang staff hanya mengontrol satu

cabang dan satu cabang hanya dikontrol oleh satu orang staff.

b. One-to-many Relationship

S taff entity Oversees Property For type Rent entity

Gambar 2.4 Relationship One-to-many (1:*)

Gambar diatas menggambarkan relationship One-to-many yang sering

terjadi antara entitas Staff dengan entitas Property, dimana dalam relasi

ini seorang staff memungkinkan untuk mengurus (oversees) lebih dari

•  • 

•  • 

• • • 

• • • 

• • • 

•  • 

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

35  

satu property, sedangkan satu property hanya dapat diurus oleh satu

staff.

c. Many-to-many Relationship

Newspaper Advertises Property For entity Rent entity

Gambar 2.5 Relationship Many-to-many (*:*)

Gambar diatas menggambarkan relationship Many-to-many yang

sering terjadi diantara entitas Newspaper dengan entitas Property,

dimana dalam satu property dapat dipasarkan (advertise) pada lebih

dari satu koran, begitu juga satu buah koran dapat memasarkan lebih

dari satu property.

4. Key

Super key adalah sekumpulan dari satu atau lebih atribut yang

diambil untuk mengidentifikasikan secara unik sebuah entitas dalam

sebuah kumpulan entitas.

Candidate key adalah sejumlah kecil atribut yang secara unik

mengenali setiap occurence dalam setiap entitas.

Primary key adalah candidate key yang digunakan untuk mengenali

secara unik setiap occurence key. Pemilihan primary key untuk setiap

• • • •

• • • •

• • • 

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

36  

entitas adalah berdasarkan pada pertimbangan panjang atribut, dan jumlah

minimal dari kebutuhan atribut.

Alternate key adalah candidate key yang tidak terpilih menjadi

primary key.

Foreign key adalah suatu atribut atau kumpulan atribut di suatu tabel

yang digunakan di tabel lainnya sehingga berfungsi sebagai penghubung

informasi antara tabel.

Composite key adalah candidate key yang terdiri dari lebih dari satu

atribut.

5. Structural Constraint

Menurut Connolly dan Begg (2010, p339), batasan utama pada relasi

disebut multiplicity, yaitu jumlah (atau range) dari kejadian yang mungkin

terjadi pada suatu entitas yang terhubung ke satu kejadian dari entitas lain

yang berhubungan melalui suatu relasi.

Menurut Connolly dan Begg (2010,p340)Multiplicity dibentuk dari

dua macam batasan pada relationship yaitu :

a. Cardinality, menjelaskan jumlah maksimum dari kejadian relasi yang

mungkin untuk entitas yang berpartisipasi di dalam relasi tersebut.

b. Participation, menetapkan apakah seluruh atau hanya sebagian

entitas yang berpartisipasi dalam suatu relasi.

2.1.7 Bagan Alir Dokumen (Document Flow Chart)

Menurut Mulyadi (2001, p60), sistem akuntansi dapat dijelaskan

menggunakan bagan alir dokumen. Untuk menggambarkan aliran dokumen

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

37  

dalam sistem tertentu, digunakan simbol-simbol. Berikut adalah simbol-

simbol umum dengan penjelasannya masing-masing.

Gambar 2.6 Simbol Dokumen

Gambar 2.7 Simbol Dokumen dan Tembusannya

Gambar 2.8 Simbol Catatan

Gambar 2.9 Simbol Kegiatan Manual

Gambar 2.10 Simbol mulai/berakhir (Terminal)

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

38  

Gambar 2.11 Simbol arsip sementara

Ya

Tidak

Gambar 2.12 Simbol Keputusan

Gambar 2.13 Simbol Garis Alir

Gambar 2.14 Simbol Penghubung pada Halaman yang Berbeda

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

39  

2.2 Teori-teori Khusus

2.2.1 Teori Penjualan

Menurut Mulyadi (2001, p202), kegiatan penjualan terdiri dari transaksi

penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun secara tunai.

1. Penjualan Kredit

Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah

dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka

waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya.

Kegiatan penjulan kredit ini ditangani oleh perusahaan melalui sistem

penjualan kredit.

2. Piutang

Menurut Mulyadi (2005, p257), produser pencatatan piutang

bertujuan untuk mencatat mutasi piutang perusahaan kepada setiap

debitur.

Mutasi piutang disebabkan oleh transaksi penjualan kredit

penerimaan kas dari debitur, retur penjualan, dan penghapusan piutang.

3. Retur Penjualan

Menurut Mulyadi (2001, p226), transaksi retur penjualan terjadi

jika perusahaan menerima pengembalian barang dari pelanggan.

Pengembalian barang dari pelanggan harus diotorisasi oleh fungs i

penjualan dan diterima oleh fungsi penerimaan.

2.2.2 Structured Query Language (SQL)

Menurut Connolly dan Begg (2002, p111). SQL adalah suatu bahasa

yang dirancang untuk operasi pengaksesan data pada struktur relational

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id bab 2.pdfDefinisi Sistem menurut Connolly dan Begg (2010, p266), adalah cara untuk menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari sistem

40  

database yang mentransformasikan input menjadi output yang diinginkan

pengguna operasi pengaksesan data meliputi penyisipan data (insert),

pengubahan data (update), pengambilan data (select), dan penghapusan data

(delete). Perintah-perintah diatas dilakukan atas kebutuhan pengguna.

2.2.3 Microsoft SQL Server

Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data

relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa Query utamanya adalah

Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO

yang digunakan oleh Microsoft. Umumnya SQL Server digunakan di dunia

bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah,

tetepi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis

data besar.

2.2.4 Visual Basic.NET (VB.NET)

Visual Basic.NET (VB.NET atau VB. NET) adalah versi lain dari

Microsoft Visual Basic sebagai bagian produk dari Microsoft.NET, ditujukan

untuk membuat aplikasi lebih mudah dikembangkan. VB.NET adalah aplikasi

pertama yang mendukung pemrograman berorientasi objek atau Object-

Oriented Programing (OOP) versi Visual Basic, dengan demikian, VB.NET

mendukung konsep-konsep OOP seperti abstraction, inheritance,

polymorphism, dan aggregation.