BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF...

29
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Beberapa teori – teori dasar yang menjadi landasan pada skripsi ini antara lain : 2.1.1 Interaksi Manusia dan Komputer 2.1.1.1 Pengertian Interaksi Manusia dan Komputer Interaksi Manusia dan Komputer adalah disiplin ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi, dan implementasi sistem komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia serta studi fenomena-fenomena besar yang berhubungan dengannya (Shneiderman, 1998, p18). Dalam perancangannya sebaiknya sistem tersebut ramah pengguna alias user- friendly, dan kriteria sistem yang ramah pengguna itu menurut Shneiderman (1998, p15) haruslah meperhatikan hal berikut : a. Waktu belajar ( time to learn ) : waktu yang diperlukan orang awam dalam komunikasi pengguna untuk mempelajari cara relevan untuk melakukan suatu tugas. b. Kecepatan kinerja ( speed of performance ) : waktu yang diperlukan untuk melakukan suatu tugas. c. Tingkat kesalahan ( rate of error by penggunas ) : berapa banyak kesalahan dan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Dasar

Beberapa teori – teori dasar yang menjadi landasan pada skripsi ini antara lain :

2.1.1 Interaksi Manusia dan Komputer

2.1.1.1 Pengertian Interaksi Manusia dan Komputer

Interaksi Manusia dan Komputer adalah disiplin ilmu yang berhubungan

dengan perancangan, evaluasi, dan implementasi sistem komputer interaktif

untuk digunakan oleh manusia serta studi fenomena-fenomena besar yang

berhubungan dengannya (Shneiderman, 1998, p18).

Dalam perancangannya sebaiknya sistem tersebut ramah pengguna alias user-

friendly, dan kriteria sistem yang ramah pengguna itu menurut Shneiderman

(1998, p15) haruslah meperhatikan hal berikut :

a. Waktu belajar ( time to learn ) : waktu yang diperlukan orang awam dalam

komunikasi pengguna untuk mempelajari cara relevan untuk melakukan suatu

tugas.

b. Kecepatan kinerja ( speed of performance ) : waktu yang diperlukan untuk

melakukan suatu tugas.

c. Tingkat kesalahan ( rate of error by penggunas ) : berapa banyak kesalahan

dan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

d. Daya ingat ( retention over time ) : bagaimanakah kemampuan pengguna

mempertahankan pengetahuannya setelah jangka waktu tertentu. Daya ingat

berkaitan erat dengan waktu belajar dan frekuensi penggunaan.

2.1.1.2 Delapan Aturan Emas

Untuk merancang sistem yang ramah pengguna, perancang sistem dapat

mengacu pada delapan aturan emas (Shneiderman, 1998, p74-75) yaitu :

a. Berusaha untuk konsisten.

Konsisten dalam aksi-aksi dalam situasi tertentu, konsistensi menu, warna,

tampilan, huruf, dan sebagainya.

b. Memungkinkan adanya shortcut.

Bagi pengguna yang sudah mahir pengguna membutuhkan interaksi yang lebih

singkat, yang diperoleh dengan shortcut.

c. Umpan balik yang informatif.

Untuk setiap aksi yang dilakukan pengguna terhadap sistem, sistem harus

memiliki umpan balik sehingga tidak membingungkan pemakai. Respon yang

diberikan tergantung dari aksi yang dilakukan user.

d. Membuat dialog untuk menghasilkan keadaan akhir.

Urutan-urutan aksi diatur ke dalam grup-grup dan tersusun rapi dengan adanya

bagian awal, tengah dan akhir. Feedback pada saat akhir dari grup aksi tersebut

harus memuaskan pengguna.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

e. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana.

Jika pengguna melakukan kesalahan, sistem harus dapat mendeteksinya dan

memberikan instruksi yang sederhana dan sistem dapat memberikan jalan keluar

yang termudah untuk mengatasi kesalahan tersebut

f. Mengizinkan pembalikan aksi.

Sedapat mungkin semua aksi dapat dibalik. Fitur ini mengurangi kekhawatiran

karena pengguna tahu kesalahaan dapat diabaikan.

g. Internal Locus of control/Pengendalian internal.

Pengguna yang berpengalaman menginginkan suatu perasaan bahwa mereka

menguasai sistem dan sistem harus merespon keinginan mereka.

h. Mengurangi beban ingatan jangka pendek.

Untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan memberikan informasi yang mudah

diingat pada setiap window.

2.1.2 Computer-Supported Cooperative Work (CSCW)

Menurut Shneiderman (1998, p479), definisi CSCW adalah bidang studi

yang berfokus pada perancangan dan evaluasi teknologi baru untuk mendukung

proses sosial kerja, sering di antara mitra yang berjauhan. Hasil CSCW biasanya

disebut Groupware. Jenis-jenis kerja sama berdasarkan tujuan, antara lain :

• Kemitraan terfokus: kerja sama antara dua user yang saling

membutuhkan untuk menyelesaikan tugas.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

• Kuliah atau demo. Seseorang membagikan informasi kepada banyak

user di tempat lain. Waktunya dijadwalkan.

• Konferensi. Komunikasi kelompok dengan tempat dan waktu yang

berbeda.

• Proses kerja terstruktur. Orang yang peranannya berbeda bekerja sama

dalam tugas yang berhubungan.

• Electronic commerce. Kerja sama jangka pendek untuk mencari

informasi dan memesan produk, dan jangka panjang untuk perjanjian

atau kontrak bisnis.

• Rapat dan dukungan keputusan. Rapat tatap muka menggunakan

komputer dengan membuat kontribusi simultan.

• Teledemokrasi. Pemerintah melakukan rapat jarak jauh, menampilkan

komentar dewan, mencari konsensus melalui konferensi, debat, dan

pemungutan suara online.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

10 

Matriks waktu-ruang untuk mengelompokkan sistem kerja sama:

Gambar 2.1 Matriks ruang-waktu

2.1.2.1 Groupware

Groupware adalah jenis software yang membantu kelompok kerja

(workgroup) yang terhubung ke jaringan untuk mengelola aktivitas mereka.

Menurut Messerchmitt (1999, p31), ada lima hal yang menjadi titik berat dalam

penggunaan groupware yaitu :

• Priority

Pendistribusian informasi sebaiknya diberi level prioritas sehingga penerima

informasi dapat mendahulukan yang lebih penting.

• Filtering

Tanpa adanya filtering pada informasi yang masuk maka akan

mengakibatkan waktu terbuang untuk beberapa informasi yang sebenarnya

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

11 

tidak penting. Identitas pengirim dan subyek/isi dari informasi dapat

dijadikan salah satu kriteria penyaringan.

• Autentification

Untuk menanggulangi adanya seseorang yang memberikan informasi dengan

menggunakan identitas palsu dibutuhkan autentifikasi identitas pengirim.

• Integrity

Dalam proses distribusinya, informasi mungkin mendapat penambahan

ataupun penggurangan isi. Untuk itu pesan dengan integrity dibutuhkan agar

informasi yang diterima sama dengan apa yang dikirim.

• Confidentiality

Beberapa informasi mungkin berisi hal-hal yang sensitif yang hanya

boleh sampai pada pihak yang bersangkutan. Confidentiality

dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kebocoran informasi tersebut.

2.1.3 Internet

2.1.3.1 Sejarah Internet

Berdasarkan Leiner et al (2003) Internet yang banyak digunakan orang

saat ini bermula dari jaringan komputer yang digunakan oleh Departemen

Pertahanan Amerika Serikat. Jaringan komputer tersebut dikenal dengan nama

ARPANET (Advanced Research Projects Administration Network) yang

digunakan pada saat terjadi perang dingin antara Amerika Serikat dengan Russia.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

12 

Selanjutnya ARPANET dikembangkan menjadi jaringan yang lebih luas lagi

yang disebut dengan Internet. Perkembangan Internet menjadi sangat pesat

karena banyak fasilitas yang ditawarkan seperti e-mail, file transfer, dan lain-

lain.

Agar dapat mengetahui komputer mana yang akan diakses, maka

masing-masing komputer tersebut diberi sebuah alamat yang disebut Internet

Address. Setiap alamat Internet harus didaftarkan pada network information

center, dimana alamat tersebut harus unik dan direpresentasikan dalam dua

wujud yaitu nama domainnya dan nomor IP-nya.

2.1.3.2 Pengertian Internet

Menurut Sutarman (2003, p4), internet berasal dari kata interconnection

networking yang mempunyai arti hubungan sebagai komputer dan berbagai tipe

komputer yang merupakan sebuah federasi jaringan besar yang terbentuk dari

jaringan-jaringan yang dikomunikasikan oleh suatu alat protokol yang sama

dengan TCP/IP, dimana sebuah node dari internet merupakan bagian dari

jaringan lokal yang menghubungkan workstations atau PC yang terdapat pada

wilayah kecil.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

13 

2.1.4 Pengertian TCP/IP

TCP singkatan dari Transfer Control Protocol, sedangkan IP adalah

Internet Protocol. Menurut Sumarno (2007), TCP/IP merupakan protocol

jaringan komputer yang terbuka yang dapat terhubung dengan berbagai macam

jenis perangkat keras maupun perangkat lunak. TCP terdiri dari beberapa layer

atau lapisan yang memiliki fungsi yang khusus dalam komunikasi data. Setiap

fungsi dari layer selain dapat bekerjasama dengan layer yang lebih rendah atau

lebih tinggi, juga dapat berkomunikasi dengan layer sejenis pada remote host

(peering). IP adalah inti dari TCP/IP yang memiliki peran sebagai pembawa data

yang independen. Semua dokumen TCP/IP dalam bentuk public dokumen IEN

dan RFC. IP terbagi menjadi kelas network A, B, dan C. Sedangkan kelas D

digunakan untuk keperluan reverse IP dapat diabaikan. IP ditulis dalam bilangan

desimal dari 0 sampai 255. Data yang mengalir antar layer atau antar host

dibungkus dan diberi header dengan tujuan agar setiap layer dapat mengenali

dan memproses lebih lanjut. Sebuah host tidak mengetahui alamat IP gateway

pada jaringan yang lain, akan tetapi data tersebut mengalir menuju host tujuan

yang terdapat pada network lain melalui gateway network-nya setelah diberi

penentuan routing alamat IP. Ciri-ciri TCP/IP :

1. Network Technological Independence

2. Universal Interconnection

3. End-to-End Acknowledgement

4. Application Protocol Standard

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

14 

TCP/IP menjadi satu nama karena fungsinya yang selalu berkaitan satu

sama lain dalam proses komunikasi data. TCP/IP saat ini banyak digunakan

dalam banyak jaringan komputer lokal (Local Area Network / LAN) yang

terhubung pada koneksi Internet karena TCP/IP memiliki sifat :

1. Merupakan protokol standar yang terbuka, gratis dan dikembangkan

terpisah dari perangkat keras komputer tertentu. Karena itu protokol

ini banyak didukung oleh vendor perangkat keras, sehingga TCP/IP

merupakan pemersatu perangkat keras dan lunak komputer yang

terdiri dari berbagai macam vendor yang berbeda.

2. Berdiri sendiri atau terpisah dari berbagai jaringan perangkat keras.

Sifat ini memungkinkan TCP/IP bergabung dengan banyak jaringan

komputer yang ada. TCP/IP dapat beroperasi melalui sebuah ethernet,

token ring, maupun saluran dial-up, dan secara virtual melalui

berbagai media fisik transmisi data.

Bila di dasarkan atas standar-standar protocol yang telah dikembangkan

kita dapat menyusun task-task komunikasi untuk TCP/IP menjadi lima lapisan

independen secara relative :

1. Lapisan Aplikasi

Menyediakan komunikasi diantara proses atau aplikasi pada host-

host terpisah.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

15 

2. Lapisan Transport

Menyediakan layanan transfer data ujung-ke-ujung. Lapisan ini

meliputi mekanisme-mekanisme keandalan.

Menyembunyikan detail-detail jaringan yang mendasari atau

jaringan-jaringan dari lapisan aplikasi.

3. Lapisan Internet

Berkaitan dengan routing data dari sumber ke host tujuan melewati

satu jaringan atau lebih yang dihubungkan melalui router.

4. Lapisan Akses Jaringan

Berkaitan dengan logical interface diantara suatu ujung sistem dan

jaringan.

5. Lapisan Fisik

Menentukan karakteristik-karakteristik media transmisi, rata-rata

pensinyalan, serta skema pengkodean sinyal.

2.1.5 Rekayasa Piranti Lunak

Pengertian RPL

Menurut Pressman (2001, p20), rekayasa piranti lunak adalaha

penerapan dan penggunaan prinsip-prinsip rekayasa dalam usaha menghasilkan

piranti lunak yang ekonomis, dapat dihandalkan dan bekerja secara efisien pada

mesin yang sesungguhnya. Paradigma rekayasa piranti lunak yang sering

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

16 

digunakan adalah the classic life cycle atau lebih dikenal dengan waterfall model.

(Pressman, 2001,p28-29).

Gambar 2.2 Life Cycle Waterfall Model

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam waterfall model ini adalah :

1. Analisis dan perancangan sistem (System Information dan modelling)

Piranti lunak merupakan bagian dari suatu sistem yang lebih besar

sehingga langkah pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan

kebutuhan untuk semua elemen sistem. Hal ini penting karena piranti

lunak harus lebih dulu berinteraksi dengan elemen-elemen lainnya

seperti perangkat keras, pengguna dan database.

2. Analisis kebutuhan piranti lunak (Software Requirement Analysis)

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif dan

terfokus khususnya pada piranti lunaknya. Untuk mengerti sistem

yang akan dibangun, seorang pembuat sistem harus memahami

informasi yang dibutuhkan piranti lunak, fungsi-fungsi, performance

dan antar muka.

System/Information engineering

Analysis Design Test Code

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

17 

3. Perancangan (Design)

Perancangan dipusatkan pada empat atribut program yaitu struktur

data, arsitektur piranti lunak, perincian prosedur, dan karakteristik

antar muka. Sama seperti piranti lunak, perancangan ini juga menjadi

bagian dari konfigurasi piranti lunak.

4. Pengkodean (Coding)

Di dalam tahapan ini, pengkodean bertujuan untuk menterjemahkan

desain ke dalam bentuk yang dapt dimengerti oleh mesin. Jika desain

dilakukan secara terperinci, pengkodean dapat dilakukan secara

mekanik seluruhnya.

5. Pengujian (Testing)

Setelah proses pengkodean selesai, dilakukan pengujian sampai

semua perintah selesai diuji. Pengujian ini bertujuan untuk

menemukan kesalahan dan memastikan keluaran yang dihasilkan

sesuai dengan apa yang diharapkan.

6. Dukungan (Support)

Piranti lunak ini akan mengalami perbaikan secara terus menerus

setelah dipergunakan oleh pengguna dan apabila terjadi

perubahan karena terjadinya kesalahan, hal ini menyebabkan

diperlukannya perbaikan fungsional dan unjuk kerja piranti lunak.

Pemeliharaan piranti lunak menawarkan setiap langkah daur hidup

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

18 

yang terdahulu menjadi program yang sudah ada daripada membuat

suatu program yang baru.

2.1.6 Unified Modelling Language

Menurut Booch (1998, p8) UML adalah bahasa visual yang dapat

digunakan untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan

mendokumentasikan artifak-artifak yang ada didalam sebuah system.

UML memberikan sebuah standar cara menuliskan rancang bangun dari sebuah

system, yang mencakup semua jenis konseptual seperti bisnis proses dan fungsi

dari system.

UML digunakan untuk modeling software system, dimana modeling

membutuhkan analisis dan desain. Dengan analisis, sistem pertama kali

dijabarkan dengan sebuah requirement, dan kemudian dengan identifikasi dari

sistem pada level yang lebih tinggi. Pada fase design berhubungan dengan fase

analisis. Dimulai dengan sistem part dan dilanjutkan dengan spesifikasi detail

dari part tersebut dan interaksinya. Untuk fase awal dari software project, UML

menyediakan support untuk identifikasi dan spesifikasi requirement seperti use

case. Class diagram atau component diagram dapat digunakan untuk identifikasi

sistem part pada level yang lebih tinggi. Ketika pada fase design, class diagram,

interaction diagram, component diagram, dan state chart diagram dapat

digunakan untuk menjelaskan deskripsi dari part-part yang ada di dalam sistem.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

19 

Di dalam UML terdapat sembilan buah type diagram, tapi ada lima buah

diagram yang sering digunakan, dan sering disebut sebagai UML core diagram.

Diagram-diagram tersebut adalah sebagai berikut:

1. Use case diagram; menunjukan beberapa pasang use case dan

bagaimana aktor menggunakannya.

2. Class diagram; menjelaskan struktur dari sistem yang terbagi

dalam class dengan connection dan relasi yang berbeda.

3. Sequence diagram; menunjukan interaksi antara beberapa object,

melalui massage yang dapat dimasukan di antara mereka.

4. State chart diagram; state machine, terdiri dari state, transition,

event, dan activity.

5. Activity diagram; menunjukan alur melalui sebuah program dari

start point ke end point.

6. Object diagram; sebuah set dari object dan relasi mereka.

Core diagram tersebut adalah use case diagram, class diagram,

sequence diagram, state chart diagram, dan activity diagram.

2.1.6.1 Use Case Diagram

Use Case adalah sebuah teknik untuk merekam persyaratan fungsional

dari sebuah system. Use case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para

pangguna system itu sendiri, dengan memberikan sebuah narasi tentang

bagaimana system tersebut digunakan (Fowler, 2004, p141).

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

20 

Gambar 2.3 Contoh Use Case Diagram

Simbol-simbol yang digunakan dalam Use Case Diagram :

1.Case

Case adalah hasil penguraian cakupan system secara fungsional ke dalam

bentuk-bentuk pernyataan yang lebih kecil. Pernyataan ini digambarkan dengan

symbol ellips.

Gambar 2.4 Case Pada Use Case Diagram

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

21 

2. Aktor

Aktor adalah pengguna system. Didalam use case diagram para

pengguna system atau actor digambarkan berinteraksi dengan sebuah system

melalui use case dan hubungan tertentu.

Gambar 2.5 Actor Pada Use Case Diagram

3. Hubungan (Relasi)

Sebuah relasi digambarkan sebagai sebuah garis yang menhubungkan

actor dengan use case yang berada di dalam sebuah system. Tipe relasi dapat

berbeda tergantung dari bagaimana garis tersebut digambarkan.

2.1.6.2 Class Diagram

Class diagram menunjukkan class yang terdapat dalam perangkat lunak

dan bagaimana mereka saling berhubungan. Class diagram mendeskripsikan

jenis-jenis objek dalam system dan berbagai hubungan statis yang terdapat

diantara mereka. Class diagram juga menunjukkan property dan sebuah operasi

sebuah kelas dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan

objek tersebut (Fowler, 2005, p53).

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

22 

Gambar 2.6 Contoh Class Diagram

Simbol yang umum digunakan dalam class diagram yaitu :

1. Kelas

Kelas digambarkan dengan sebuah kotak yang terbagi atas tiga

bagian, yaitu :

a. Nama kelas (bagian atas)

b. Attribut kelas (bagian tengah)

c. Operasi kelas (bagian bawah)

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

23 

Gambar 2.7 Struktur Class Pada Class Diagram

2. Hubungan

Didalam class diagram terdapat 3 jenis hubungan yang umum

digunakan, yaitu :

a. Asosiasi

Asosiasi digambarkan dengan sebuah garis lurus yang

menghubungkan dua buah kelas, berawal dari kelas sumber menuju kelas

yang dituju.

b. Generalisasi

Generalisasi digambarkan dengan sebuah garis yang biasanya

digambarkan secara vertical yang menghubungkan sebuah kelas sumber

dengan subkelasnya. Kelas sumber ditunjukkan menggunakan gambar

segitiga yang menunjuk ke arah kelas tersebut. Didalam sudut pandang

software, yang dimaksud dengan generalisasi adalah pewarisan

(inheritance).

c. Dependensi

Dependensi ada diantara dua elemen yang saling berkaitan,

dimana perubahan definisi dari elemen yang satu (supplier) juga

menyebabkan perubahan definisi di elemen yang lainnya (client). Kelas

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

24 

client ditunjukkan dengan menggunakan segitiga yang menunjuk ke arah

kelas tersebut.

2.1.6.3 Sequence Diagram

Diagram sequence digunakan untuk mewujudkan kelakuan sistem dan

untuk memvisualisasikan komunikasi antar object. Mereka berguna untuk

mengenali object tambahan yang ikut serta dalam use case. Object yang terlibat

dalam use case disebut sebagai participating object. Diagram sequence

menggambarkan interaksi-interaksi yang terjadi diantara object-object

tersebut(Bruegge dan Dutoit,2000,p26).

Object1 Object2

Message1

Message2

<--------------------------------------

Gambar 2.8. Contoh sequence diagram

2.1.6.4 Activity Diagram

Sebuah diagram activity menguraikan sebuah sistem dengan aktifitas-

aktifitas. Aktivitas merupakan pernyataan yang menggambarkan pelaksanaan

satu set operasi. Penyelesaian dari operasi-operasi ini memicu terjadinya transisi

ke aktifitas lain. Diagram activity mirip dengan diagram flowchart dalam hal

mereka dapat digunakan untuk menggambarkan aliran kendali (misal: urutan

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

25 

terjadinya operasi), dan aliran data(misal : object-object yang ditukar diantara

operasi)(Bruegge dan Dutoit,2000,p28).

Elemen penting dari activity diagram adalah activities,

branches(condition or selection), transition, fork and join.

State

Initial State

Control Flow Final State

Gambar 2.9 S imbol-simbol dalam activity diagram

2.1.7 Basis Data

2.1.7.1 Pengertian Basis Data

Sistem Basis Data adalah sistem penyimpanan data secara komputerisasi.

Menurut Connolly (2005, p15), database adalah suatu kumpulan dari data yang

terhubung secara logis, dan deskripsi dari data ini, dirancang untuk memenuhi

kebutuhan informasi dari sebuah organisasi. Database bersifat tunggal, memiliki

tempat penyimpanan data yang besar di mana dapat digunakan secara bersama-

sama oleh banyak departemen dan user.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

26 

Sebuah basis data menggabungkan record yang disimpan sebelumnya dalam

file-file terpisah ke dalam sebuah kelompok elemen-elemen data umum yang

menyediakan data untuk banyak aplikasi. Data yang disimpan dalam basis data

berdiri sendiri, terpisah dari program aplikasi yang menggunakan data tersebut

dan dari tipe alat penyimpanan dimana data itu disimpan. Jadi basis data berisi

elemen-elemen data, menggambarkan entiti dan relasi antar entiti. Adapun

tujuan dari sistem basis data ini adalah untuk melakukan perawatan informasi

dan dapat menyajikan kapan saja dibutuhkan oleh pengguna.

2.1.7.2 ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, pp295-307), entity

relationship diagram adalah permodelan data yang menggunakan beberapa

notasi untuk menggambarkan data yang berhubungan dengan entity dan

hubungan (relationship) yang dideskripsikan oleh data tersebut.

ERD merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antar objek

data. Salah satu alternative pembuatan ERD adalah dengan notasi permodelan

Crow’s Feet.

Simbol-simbol yang digunakan dalam ERD :

1. Entitas

Entitas adalah objek data representasi dari hampir semua informasi

gabungan yang harus dipahami yang direpresentasikan pada database.

(Connoly dan Begg, 2002, p15). Entitas terdiri dari beberapa atribut

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

27 

yang merupakan property dari entitas tersebut. Ada beberapa macam

jenis key atribut, antara lain :

a. Key adalah suatu atribut, atau group atribut yang

mengasumsikan nilai unik untuk setiap instan.

b. Composite key adalah group atribut yang secara unik

mengidentifikasi instan dari suatu entitas.

c. Candidate key adalah suatu key yang dapat melayani

primary key dari suatu entitas.

d. Primary key adalah candidate key yang sebagian besar

digunakan untuk mengidentifikasi secara unik instan

entitas tunggal.

e. Alternate key adalah candidate key yang tidak menjadi

primary key.

f. Foreign key adalah key utama dari suatu entitas yang

digunakan pada entitas lain untuk mengidentifikasi instan

dari relationship.

2. Relationship

Relationship adalah hubungan asosiasi antar entitas. (Connoly dan

Begg, 2002, p15). Hubungan ini dinotasikan pada ERD dengan garis

lurus. Ada dua jenis relationship yaitu Non-identifying relationship

dan Identifying relationship. Non-identifying relationship adalah

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

28 

hubungan dimana setiap entitas partisipan mempunyai primary key

independen-nya masing-masing. Relationship tipe ini digambarkan

dengan garis putus-putus dan biasa disebut strong entity. Sementara

identifying relationship adalah hubungan dimana setiap entitas

partisipan mempunyai primary key yang sama. Relationship tipe ini

digambarkan dengan garis solid yang tidak terputus-putus dan biasa

disebut weak entity.

3. Kardinalitas

Kardinalitas merupakan suatu properties dari suatu relasi yang

mendefinisikan jumlah hubungan maksimum dari setiap entitas yang

memiliki relasi tersebut. (Connoly dan Begg, 2002, p351).

2.1.8 Pengumpulan Kebutuhan dan Analisis (Requirements Collection and

Analysis)

Tahap selanjutnya yang dilakukan setelah pendefinisan sistem adalah tahap

pengumpulan kebutuhan dan analisa. Dalam tahap ini dilakukan proses

pengumpulan dan analisa informasi tentang bagian organisasi yang akan

didukung oleh aplikasi basisdata, dan menggunakan informasi ini untuk

mengidentifikasi kebutuhan pengguna terhadap sistem yang baru (Connolly dan

Begg, 2002, p276).

Suatu proses resmi dalam menggunakan teknik-teknik seperti wawancara atau

kuisioner untuk mengumpulkan fakta-fakta tentang sistem dan kebutuhan-

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

29 

kebutuhannya dinamakan dengan teknik fact-finding (Connolly dan Begg, 2002,

p302).

Ada lima kegiatan yang dipakai dalam teknik ini, yaitu:

a. Memeriksa dokumentasi

Pemahaman terhadap jalannya sistem akan cepat diperoleh

dengan memeriksa dokumen-dokumen, formulir, laporan, dan berkas

yang terkait dengan sistem yang sedang berjalan pada perusahaan.

Dengan pemerikasaan ini diharapkan dapat mengetahui data-data apa

saja yang akan disimpan dalam basisdata.

b. Wawancara

Wawancara bertujuan untuk mengumpulkan fakta-fakta,

memeriksa kebenaran fakta yang ada dan mengklarifikasinya,

membangkitkan semangat, melibatkan pengguna akhir,

mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan, dan mengumpulkan ide-ide

dan pendapat (Connolly dan Begg, 2002, p306). Teknik ini

memerlukan kemampuan komunikasi yang baik untuk menghadapi

pengguna yang memiliki nilai, prioritas, pendapat, motivasi, dan

kepribadian yang berbeda-beda.

Keuntungan menggunakan teknik ini menurut Thomas

Connolly (2002, p306), antara lain:

• Memungkinkan orang yang diwawancara untuk

menanggapi pertanyaan dengan bebas dan terbuka.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

30 

• Memungkinkan orang yang diwawancara merasa

bahwa ia merupakan bagian dari proyek.

• Memungkinkan pewawancara untuk

menindaklanjuti komentar-komentar menarik yang

dibuat oleh orang yang diwawancara.

• Memungkinkan pewawancara untuk mengubah

atau menyusun kembali pertanyaan selama

kegiatan wawancara.

• Memungkinkan pewawancara untuk mengamati

bahasa tubuh orang yang diwawancara.

Kerugian teknik ini menurut Thomas Connolly (2002, p306),

yaitu:

• Sangat memakan waktu dan biaya, sehingga

menjadi tidak praktis

• Keberhasilannya tergantung pada kemampuan

komunikasi pewawancara

• Keberhasilannya tergantung pada keinginan orang

yang diwawancara untuk ikut serta dalam

wawancara.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

31 

c. Mengamati operasional perusahaan

Pengamatan ini memungkinkan untuk ikut serta atau

mengamati seseorang melakukan kegiatan untuk mempelajari sistem.

Salah satu factor pengamatan dapat berhasil adalah dengan mencari

informasi sebanyak mungkin tentang aktivitas yang akan diamati

serta orang yang melakukan aktivitas tersebut.

Keuntungan menggunakan teknik ini antara lain :

• Validitas fakta dan data dapat diperiksa

• Pengamat dapat melihat dengan jelas apa yang

dikerjakan.

• Pengamat juga dapat memperoleh data yang

menjelaskan lingkungan fisik dari tugas yang

diberikan

• Relative murah

• Pengamat dapat membuat pengukuran kerja

Kerugian teknik ini yaitu :

• Sangat memakan waktu dan biaya, sehingga

menjadi tidak praktis.

• Dapat terlewat dalam mengamati tugas-tugas yang

melibatkan tingkat kesulitan yang lain.

• Beberapa tugas tidak selalu dilakukan dengan cara

seperti pada saat pengamatan.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

32 

d. Penelitian

Selain melakukan penelitian yang berasal dari dalam

organisasi itu sendiri, dapat juga dilakukan pengumpulan informasi

yang berasal dari luar organisasi tersebut. Beberapa contoh sumber

informasi tersebut antara lain jurnal computer, buku-buku referensi,

dan internet. Sumber informas i tersebut juga dapat digunakan untuk

memecahkan masalah serupa.

Keuntungan menggunakan teknik ini antara lain :

• Dapat menghemat waktu jika solusinya telah

tersedia.

• Peneliti dapat mengamati cara orang lain

memecahkan masalah yang sama atau menemui

kebutuhan yang serupa.

• Membuat para peneliti selalu up-to-date dengan

perkembangan baru.

Kerugian teknik ini yaitu :

• Dapat menjadi sangat memakan waktu.

• Membutuhkan akses ke sumber informasi yang

tepat

• Dapat saja tidak membantu memecahkan masalah

karena tidak didokumentasikan.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

33 

e. Kuesioner

Teknik lain yang dapat digunakan untuk mengumpulkan

informasi yang dibutuhkan adalah dengan menggunakan kuisoner.

Kuisoner adalah suatu dokumen dengan tujuan khusus yang

memungkinkan fakta-fakta dikumpulkan dari banyak orang sambil

menjaga control terhadap tanggapan yang diberikan (Connolly dan

Begg,2002,p308).

Keuntungan menggunakan teknik ini antara lain :

• Orang dapat melengkapi dan mengembalikan

kuisoner pada waktu sebaik-baiknya.

• Tidak mahal untuk mengumpulkan data dari

banyak orang.

• Responden lebih mudah untuk memberikan

jawaban yang benar karena jawaban yang

diberikan dapat dijaga kerahasiaannya.

• Tanggapan dapat ditabulasikan dan dianalisa

dengan cepat

Kerugian teknik ini yaitu :

• Jumlah responden dapat saja rendah, sekitar 5%

sampai 10%.

• Kerugian dapat saja dikembalikan dengan tidak

lengkap.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00221-IF Bab 2.pdfdan kesalahan apa saja yang dibuat pengguna. 7 ... Untuk mengatasi hal

34 

• Tidak menyediakan kesempatan untuk mengubah

pertanyaan yang salah diartikan.

• Tidak dapat mengamati dan menganalisa bahasa tubuh

responden.

• Memakan waktu untuk menyiapkan kuisoner.

2.1.9 E-Meeting

2.1.9.1 Pengertian Elektronik

Yang dimaksud dengan elektronik di sini adalah suatu media yang

berbasis elektronik. Media elektronik adalah perangkat media yang proses

bekerjanya berdasar pada prinsip elektronik dan elektromagnetis, yang berfungsi

untuk membantu serta memudahkan proses kerja manusia

(http://www.edwi.dosen.upnyk.ac.id/kuliah.htm). Beberapa contoh dari media

elektronik adalah komputer, handphone, dan internet.

2.1.9.2 E-Meeting

E-Meeting adalah sebuah kegiatan meeting yang diadakan melalui

sebuah media elektronik dan menggunakan software khusus. Penggunaan e-

meeting merupakan alternatif dari meeting konvensional dengan tatap muka

langsung. Beberapa software mempunyai kemungkinan memiliki fitur yang

mirip antar satu sama lain seperti fitur real-time drawing dimana satu pihak

melakukan penjelasan dengan menggambar dan kemudian akan tampil pada

layar peserta lainnya. (http://www.wisegeek.com/what-is-emeeting.htm)