BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF...

32
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah penelitian suatu sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sebuah sistem baru atau memperbaiki sistem. Mcleod (2001, p128). Ada enam tahap menganalisis sistem, Mcleod (2001, p128) antara lain : 1. Mengumumkan penelitian sistem Ketika perusahaan menerapkan sistem baru, manajemen bekerja sama dengan pekerja perihal sistem baru tersebut. 2. Mengatur tim proyek 3. Mendefinisikan kebutuhan informasi Melalui wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan dan survei. 4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem. 5. Mempersiapkan rancangan proposal Analisis sistem memberikan kesempatan bagi para manajer untuk membuat keputusan terusan atau menghentikan untuk kedua kalinya.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Analisis Sistem

Analisis sistem adalah penelitian suatu sistem yang telah ada dengan

tujuan untuk merancang sebuah sistem baru atau memperbaiki sistem.

Mcleod (2001, p128). Ada enam tahap menganalisis sistem, Mcleod (2001,

p128) antara lain :

1. Mengumumkan penelitian sistem

Ketika perusahaan menerapkan sistem baru, manajemen bekerja sama

dengan pekerja perihal sistem baru tersebut.

2. Mengatur tim proyek

3. Mendefinisikan kebutuhan informasi

Melalui wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan dan

survei.

4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya

adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem.

5. Mempersiapkan rancangan proposal

Analisis sistem memberikan kesempatan bagi para manajer untuk

membuat keputusan terusan atau menghentikan untuk kedua kalinya.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

Manajer dan komite pengarah sistem informasi manajemen mengevaluasi

usulan rancangan dan menentukan apakah memberi persetujuan atau

tidak.

2.1.2 Desain Sistem

Desain sistem atau Perancangan sistem adalah menentukan proses

dan data-data yang dibutuhkan untuk suatu sistem yang baru, jika sistem itu

berbasis komputer, maka perancangannya dapat menyertakan spesifikasi

peralatan yang akan digunakan. Mcleod (2001, p130).

Tahap perancangan sistem, Mcleod (2001, p130) antara lain :

1. Menyiapkan rincian rancangan sistem

Analisis bekerjasama dengan pengguna dan mendokumentasikan

rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dalam modul

teknis.

2. Mengidentifikasikan alternatif konfigurasi sistem

Analisis harus mengidentifikasikan konfigurasi peralatan komputer yang

akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan

pemrosesan.

3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem

Analisis bekerjasama dengan manajer mengevaluasi berbagai alternatif.

Salah satu yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem

memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

4. Memilih konfigurasi terbaik

Analisis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan

dengan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu

konfigurasi tunggal. Setelah selesai analisis membuat rekomendasi

kepada manajer untuk disetujui.

5. Menyiapkan pelaksanaan proposal

Analisis mempersiapkan uraian pelaksanaan proposal yang harus

dilakukan, manfaat yang diharapkan dan biaya.

6. Menyetujui atau menolak pelaksanaan sistem

Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya,

penerapan akan disetujui.

2.1.3 System Development Life Cycle (SDLC)

Menurut Turban (2003, p.463), System Development Life Cycle

(SDLC) atau Siklus Hidup Pengembangan Sistem adalah metode

pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

saat ini. SDLC adalah kerangka kerja (framework) yang terstruktur yang

berisi proses-proses sekuensial di mana sistem informasi dikembangkan.

Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak

digunakan adalah waterfall. Dengan siklus SDLC waterfall, proses

membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang

besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda. Dalam

sebuah siklus SDLC Waterfall, terdapat enam langkah. Jumlah langkah

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

SDLC Waterfall pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum

adalah sama. Langkah-langkah tersebut adalah :

1. Analisa sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang

berjalan

2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa

saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat

perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem

3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan

desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem

informasi

4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi

dengan menulis program yang diperlukan

5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah

dibuat

6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan

memelihara sistem yang telah dibuat

Gambar 2.1 System Development Life Cycle Waterfall

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

Siklus SDLC Waterfall dijalankan secara berurutan, mulai dari

langkah pertama hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai

harus dikaji ulang, kadang-kadang bersama expert user, terutama dalam

langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan

bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan. Jika tidak

maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau kembali ke langkah

sebelumnya.

Adapun kelebihan dari SDLC Waterfall:

1. Proses-prosesnya mudah dipahami dan jelas

2. Mudah dalam pengelolaan proyek

- Dokumen dihasilkan setiap akhir fase

- Sebuah fase dijalankan setelah fase sebelumny selesai

3. Stuktur sistem jelas

4. Kondisi tepat SDLC Waterfall

- Kebutuhan user telah sangat dipahami

- Kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan user kecil

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

2.1.4 Database Life Cycle (DBLC)

Gambar 2.2 Database Life Cycle, Connoly (2005, p.284)

2.1.4.1 Database Planning

Database Planning adalah aktifitas manajemen untuk

merealisasikan tahapan Database Application Lifecycle secara efektif

dan efisien. Connoly (2005,p.285)

2.1.4.2 System Definition

System Definition bertujuan untuk menjelaskan ruang

lingkup dan batas-batas dari aplikasi database dan pandangan utama

dari pengguna. Connoly (2005, p.286)

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

2.1.4.3 Requirement Collection and Analysis

Requirement Collection and Analysis merupakan proses

pengumpulan dan menganalisis informasi tentang organisasi yang

didukung oleh aplikasi database dan menggunakan informasi tersebut

untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna untuk sistem yang baru.

Connoly (2005, p.288)

Ada tiga pendekatan utama untuk mengelola kebutuhan sistem

database dengan pandangan beberapa pengguna antara lain sebagai

berikut :

1. The Centralized Approach

2. The View Integration Approach

3. Gabungan antara Centralized dan View Integration Approach

2.1.4.4 Database Design

Database Design adalah proses membuat desain yang akan

mendukung operational dan tujuan perusahaan untuk sistem database

yang dibutuhkan. Connoly (2005, p.291)

Ada tiga fase dalam membuat desain database, antara lain :

1. Conceptual Database Design

Conceptual Database Design adalah proses pembuatan model

yang berasal dari informasi yang digunakan pada perusahaan,

terpisah dari semua pertimbangan fisikal. Connoly (2005, p.293)

Conceptual Database Design melalui 8 tahapan Connoly (2005,

p.440), antara lain :

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

a. Mengidentifikasi tipe entitas

Langkah pertama untuk membuat data model ini adalah

dengan menjelaskan objek utama yang menarik bagi user.

Objek-objek ini adalah tipe entitas. Salah satu metode untuk

mengidentifikasi entitas adalah dengan memeriksa spesifikasi

kebutuhan user. Metode lain yaitu dengan mencari objek yang

memiliki keberadaan pada kenyataan.

b. Mengidentifikasi tipe relasi

Mengidentifikasi semua relasi dengan melihat spesifikasi

kebutuhan user yang merupakan noun (kata benda).

c. Mengidentifikasi dan menghubungkan attribut dengan entitas

atau relasi

Langkah selanjutnya yaitu mencari noun dan noun phrase

yang spesifik untuk kebutuhan perusahaan atau dengan cara

konsulatasi kepada perusahaan mengenai hubungan tersebut.

d. Menentukan domain attribut

Bertujuan untuk menjelaskan domain dari semua atribut yang

ada pada model dimana sebuah domain merupakan kumpulan

dari nilai yang dimiliki oleh atribut.

e. Menentukan candidate, primary, dan alternate key

Langkah ini adalah mengidentifikasi candidate key untuk

entity dan kemudian memilih salah satunya sebagai primary

key dan yang lain dianggap sebagai alternate key.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

f. Memeriksa redundancy model

Melakukan pemeriksaan data model konseptual lokal dengan

fokus apakah masih ada redundancy dan menghapusnya jika

ada.

g. Memvalidasi konseptual model dengan transaksi user

Pada tahap ini, telah didapat model data konseptual yang

merepresentasikan kebutuhan perusahaan. Namun, tujuan

langkah ini adalah untuk memeriksa dan memastikan apakah

model tersebut memenuhi transaksi yang dibutuhkan.

h. Meninjau kembali konseptual data model dengan user

Model data konseptual ini mencakup sebuah ER Diagram dan

dokumentasi yang dapat menjelaskan mengenai data model,

dan apabila terdapat anomaly, harus dilakukan perubahan atau

bahkan mengharuskan pengulangan dari langkah-langkah

sebelumnya.

2. Logical Database Design

Logikal Database Design adalah proses pembuatan model yang

berasal dari informasi yang digunakan dalam perusahaan yang

berdasarkan model data tertentu, tetapi independen pada Database

Management System (DBMS) utama dan pertimbangan aspek fisik

yang lain. Connoly (2005, p.294)

Logical database design melalui 7 tahapan Connoly (2005,

p.440), antara lain:

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

a. Membuat relasi untuk logikal data model

Pada tahap ini, didapatkan relasi data model logikal untuk

merepresentasikan entitas, relasi dan atribut. Komposisi pada

setiap relasi digambarkan dengan menggunakan Database

Definition Language untuk relational database. Relasi

didapatkan dari struktur-struktur yang mungkin terjadi pada

data model konseptual, yaitu :

• One-to-one (1:1) binary relationship types

• One-to-many (1:*) binary relationship types

• One-to-one (1:1) recursive relationship types

• Many-to-many (*:*) binary relationship types

• Weak entity types

• Strong entity types

• Tipe relationship yang komplek

• Atribut yang multy-valued

• Superclass/subclass relationship types

b. Memvalidasi relasi dengan normalisasi

Proses validasi grup-grup atribut pada setiap relasi

menggunakan aturan normalisasi dimana tujuan dari

normalisasi adalah untuk memastikan bahwa sekumpulan

relasi memiliki atribut yang minimal namun mencukupi utnuk

mendukung kebutuhan data perusahaan.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

c. Memvalidasi relasi dengan transaksi user

Bertujuan untuk memvalidasi data model logikal untuk

memastikan bahwa model tersebut mendukung transaksi yang

dibutuhkan, yang telah dirinci pada spesifikasi kebutuhan

user.

d. Memeriksa integrity constraint

Integrity constraints adalah constraint yang diharapkan untuk

diberlakukan demi menjaga database terhindar dari ketidak

akuratan, inconsistent dan tidak selesai.

e. Meninjau logikal data model dengan user

Pada tahap ini data model logikal seharusnya sudah lengkap

dan didokumentasikan secara penuh. Namun, user tetap

diminta untuk meninjau data model logikal dan memastikan

bahwa model data yang dibuat telah merepresentasikan

kebutuhan data perusahaan.

f. Menggabungkan logikal data model ke dalam global data

model

Proses ini hanya diperlukan untuk mendesain database dengan

pandangan user yang banyak diatur dengan menggunakan

pendekatan integrasi view. Data model logikal lokal

merepresentasikan satu atau banyak tapi tidak semua

pandangan user pada database sementara data model logikal

global merepresentasikan semua pandangan user pada

database.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

g. Memeriksa untuk pertumbuhan masa datang

Tujuan dari langkah ini adalah untuk menentukan apakah ada

perubahan yang penting pada masa depan yang diperkirakan

dan untuk menilai apakah data model logikal tersebut dapat

menyesuaikan perubahan yang terjadi.

3. Physical Database Design

Physical Database Design adalah proses yang menghasilkan

deskripsi implementasi database pada penyimpanan sekunder,

mendeskripsikan relasi dasar, organisasi file dan indeks yang

digunakan untuk mencapai akses yang efisien kepada data serta

batasan integritas dan ukuran keamanan. Connoly (2005, p.294)

Physical database design melalui 6 tahapan Connoly (2005,

p.441), yaitu :

a. Penerjemahan logikal data model dalam Database

Management System (DBMS)

b. Pertama, penerjemahan dari relasi pada data model logikal

kepada sebuah bentuk yang dapat diimplementasikan pada

target relational Database Management System (DBMS).

Bagian ini diperlukan perbandingan antara informasi yang

telah didapatkan pada desain logikal database dan

dokumentasi pada kamus data dengan informasi yang didapat

selama pengumpulan kebutuhan dan tahap analisis dan

dokumen spesifikasi system. Kemudian menggunakan

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

informasi tersebut untuk memproduksi desain dari relasi

dasar.

c. Perancangan organisasi file dan indeks

Tujuan dari langkah ini adalah untuk menetapkan organisasi

file yang optimal untuk menyimpan relasi dasar dan indeks

yang dibutuhkan untuk mencapai performa yang diinginkan.

Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini adalah :

• Menganalisis transaksi

• Memilih indeks

• Mengestimasi kebutuhan disk space

• Memilih organisasi file

d. Perancangan user view

Tujuan dari langkah ini adalah untuk mendesain pandangan

user yang diidentifikasikan selama pengumpulan kebutuhan

dan tahap analisis pada Database System Development

Lifecycle.

e. Perancangan mekanisme keamanan

Tujuan dari langkah ini adalah untuk mendesain mekanisme

keamanan untuk database seperti yang telah dispesifikasi oleh

user selama tahap pengumpulan dan kebutuhan pada

Database System Development Lifecycle.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

f. Pertimbangan pengenalan pengawasan redudancy

Tujuan dari langkah ini adalah untuk menetapkan apakah

redundancy yang terkontrol dengan aturan normalisasi akan

meningkatkan peforma dari sistem.

g. Pemantauan dan pengaturan system operasional

Tujuan dari langkah ini adalah untuk memantau sistem

operasional dan meningkatkan peforma dari sistem untuk

membetulkan desain yang tidak cocok atau mencerminan

perubahan kebutuhan.

2.1.4.5 DBMS Selection

Database Management System (DBMS) Selection adalah

pemilihan DBMS yang tepat untuk mendukung aplikasi database.

Connoly (2005, p.295)

2.1.4.6 Application Design

Application Design adalah perancangan user interface dan

program aplikasi yang menggunakan dan melakukan proses terhadap

database. Connoly (2005, p299)

2.1.4.7 Prototyping

Prototyping adalah membuat model kerja suatu aplikasi

database. Connoly (2005, p.304)

2.1.4.8 Implementation

Implementation adalah perwujudan fisik dari database dan

desain aplikasi. Connoly (2005, p.304)

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

2.1.4.9 Data Conversion and Loading

Data Conversion and loading adalah pemindahan data yang

ada ke dalam database yang baru dan mengkorvesikan aplikasi yang

ada agar dapat menggunakan database yang baru. Connoly (2005,

p.305)

2.1.4.10 Testing

Testing adalah proses menjalankan sistem database dengan

tujuan untuk menemukan kesalahan yang ada. Connoly (2005, p.305)

2.1.4.11 Operational Maintenance

Operational Maintenance adalah proses dari pengawasan dan

penjagaan sistem database mengikuti instalasi. Connoly (2005,

p.306)

2.1.5 Flowchart

2.1.5.1 Definisi Flowchart

Flowchart adalah penyajian yang sistematis tentang proses dan

logika dari kegiatan penanganan informasi atau penggambaran secara

grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu

program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk

memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan

menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam

pengoperasian. Anharku (2012).

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

2.1.5.2 Simbol-Simbol Flowchart

Simbol-simbol yang terdapat dalam flowchart, antara lain :

Gambar 2.3 Simbol-simbol Flowchart

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

2.1.6 Normalisasi

2.1.6.1 Pengertian Normalisasi

Normalisasi adalah sebuah teknik untuk memproduksi

seperangkat hubungan dengan property yang diinginkan, memberikan

kebutuhan data dari sebuah perusahaan. Connoly (2005, p.388)

Karakteristik dari seperangkat relasi adalah :

1. Atribut dengan jumlah terkecil penting untuk memenuhi

mendukung kebutuhan data pada sebuah perusahaan.

2. Atribut dengan hubungan logical terdekat (functional

dependency) ditemukan di relasi yang sama.

3. Redundancy minimal dimana setiap atribut direpresentasikan

hanya sekali dengan pengecualian penting dari atribut yang

membentuk semua atau sebagian dari foreign key, yang penting

untuk menggabungkan relasi yang berhubungan.

2.1.6.2 Proses Normalisasi

Proses normalisasi terbagi atas, Connoly (2005, p.401). :

Unnormalized Form(UNF)

Unnormalized Form adalah sebuah tabel yang berisikan satu atau

lebih kelompok yang berulang

• First Normal Form(1NF)

First Normal Form adalah sebuah relasi dimana persimpangan

setiap baris dan kolom nya hanya mengandung satu nilai.

Second Normal Form(2NF)

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

Second Normal Form adalah sebuah relasi yang ada di First

Normal Form dan dimana setiap atribut yang non primary key

bergantung fungsional penuh terhadap primarykey.

Third Normal Form(3NF)

Third Normal Form adalah sebuah relasi yang ada pada First dan

Second Normal Form dan dimana tidak adanya attribut yang non

primary key tergantung fungsional terhadap pada non primary

key.

• Boycode-Codd Normal Form (BCNF)

Boycode-Codd Normal Form adalah sebuah relasi di BCNF, jika

dan hanya jika, setiap determinannya adalah satu candidate key.

2.1.7 Entity Relationship Modeling

2.1.7.1 Tipe Entitas

Tipe entitas adalah kumpulan objek-objek dengan sifat yang

sama yang dapat diidentifikasi oleh perusahaan yang mempunyai

eksistensi independen. Conolly (2005, p343)

2.1.7.2 Tipe Relasi

Tipe relasi adalah kumpulan keterhubungan yang mempunyai

arti antara tipe entitas yang ada. Conolly (2005, p347)

2.1.7.3 Attribut

Attribut adalah sifat-sifat dari sebuah entittas atau tipe relasi.

Conolly (2005, p350)

Karakteristik dari attribute terbagi atas :

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

1. Attribut Domain

Attribut Domain adalah himpunan nilai yang di perbolehkan

untuk satu atau lebih attribut.

Attribut domain terbagi atas:

• Simple Attribut adalah attribut yang terdiri atas satu komponen

tunggal dengan keberadaan yang independen dan tidak dapat

dibagi menjadi bagian yang lebih kecil lagi.

• Composite Attribut adalah attribut yang terdiri atas beberapap

komponen, dimana masing-masing komponen memiliki

keberadaan yang independen.

• Single-Value Attribut adalah attribut yang mempunyai nilai

tunggal untuk setiap kejadian.

• Multi-Value Attribut adalah attribut yang mempunyai beberapa

nilai satu atau beberapa attribut lainnya dan tidak harus berasal

dari satu entitas.

2.1.7.4 Keys

Candidate Key adalah jumlah minimal attribut yang dapat

mengidentifikasikan setiap kejadian atau record secara unik.

Primary Key adalah Candidate Key yang dipilih untuk

mengidentifikasikan setiap kejadian atau record dari suatu entitas

secara unik.

Composite Key adalah Candidate Key yang terdiri atas dua

atau lebih attribut.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

2.1.7.5 Strong and Weak Entity Type

Strong Entity Type adalah entitas yang keberadaannya tidak

bergantung pada entitas lain.

Weak Entity Type adalah entitas yang keberadaannya

bergantung kepada entitas lain.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Internet

Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang bersifat global.

Deitel & Deitel (2003, p.12). dikembangkan ditahun 1960-an dengan dana

yang disediakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Pada

awalnya, internet dirancang untuk menghubungkan sistem komputer utama

dari beberapa universitas dan organisasi penelitian. Saat ini, internet dapat

diakses lebih dari 1 miliar komputer dan peralatan komputer pengendali

secara luas.

Pengenalan World Wide Web memungkinkan pengguna komputer

untuk mencari dan melihat dokumen apa saja berbasis multimedia melalui

internet.

2.2.1.1 Keuntungan Internet

Keuntungan yang bisa didapatkan melalui penggunaan internet

Dietel & Dietel (2003, p.12) , antara lain:

1. Membuat pekerjaan kita menjadi lebih mudah

2. Membuat informasi secara instant dan mudah diakses secara luas

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

3. Memungkinkan individu dan bisnis lokal kecil untuk

memperkenalkan bisnisnya kepada dunia

4. Mengubah cara suatu bisnis dijalankan

5. Masyarakat luas dapat mencari harga terbaik dari produk atau

layanan secara virtual

6. Para peneliti dapat secara cepat menyadari penemuan/isu terbaru

2.2.2 World Wide Web (WWW)

World Wide Web didefinisikan sebagai sistem interkoneksi komputer

internet (disebut server) yang mendukung dokumen-dokumen berformat

multimedia Williams/Sawyer (2007, p.17).

Proses yang terjadi ketika www bekerja yaitu :

1. Informasi web disimpan dalam dokumen yang disebut dengan halaman-

halaman web

2. Web page adalah file-file yang disimpan dalam komputer yang disebut

dengan server-server web

3. Komputer-komputer membaca halaman web disebut sebagai web client

4. Web client menampilkan halaman dengan menggunakan aplikasi yang

disebut dengan browser web (web browser)

5. Browser web yang populer adalah Mozilla Firefox dan Internet Explorer

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

2.2.3 PHP

PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor adalah bahasa

pemrograman web server-side yang bersifat open source. Anhar, ST. (2010,

p.3)

PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada

pada server (server side HTML embedded scripting).

PHP adalah script yang digunakan untuk membuat suatu halaman

website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat

saat halaman itu diminta oleh client atau dinamis artinya pengunjung web

dapat memberikan komentar saran/masukan pada website kita. Website yang

kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan

kita sebagai webmasternya. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang

diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi

pada server di mana script tersebut dijalankan.

Untuk sejarahnya PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lesdorf pada

tahun 1995, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakan untuk

mengelola form dari Web. Pada perkembangannya, kode tersebut dirilis ke

umum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer di seluruh

dunia.

2.2.4 MySQL

MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat

lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System)

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

atau DBMS dari sekian banyak DBMS, seperti Oracle, MS SQL, Postagre

SQL, dan lain-lain. Anhar, ST. (2010, p.21)

MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa

SQL. MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya

secara gratis. Pemrograman PHP juga sangat mendukung/support dengan

database MySQL.

Ada beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL dari pada DBMS-

DBMS lainnya, antara lain adalah :

1. MySQL dapat berjalan dengan stabil pada berbagai sistem operasi,

seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, dan lain-

lain.

2. Bersifat Open Source, MySQL didistribusikan secara open source

(gratis), di bawah lisensi GNU General Public Licence (GPL).

3. Bersifat Multiuser, MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam

waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah.

4. MySQL memiliki kecepatan yang baik dalam menangani query (perintah

SQL). Dengan kata lain, dapat memproses lebih banyak SQL per satuan

waktu.

5. Dari segi security atau keamanan data, MySQL memiliki beberapa

lapisan sekuriti, seperti level subnet mask, nama host, dan izin akses user

dengan sistem perizinan yang mendetail serta password yang terenkripsi.

6. Selain itu MySQL bersifat fleksibel dengan berbagai pemrograman,

MySQL juga memiliki interface (antarmuka) terhadap berbagai aplikasi

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application

Programming Interface)

2.2.5 Apache

Apache merupakan tujuan dari web server yang dikeluarkan oleh

NSCA, yaitu NSCA HTTPd sekitar tahun 1995-an.

Richardus dan bambang (2002, p3).

Pada dasarnya apache adalah "A PatCHy" (patch) dan pengganti dari

NSCA HTTPd.apache berada dibawah GNU (General Public Licensi) yang

bersifat free sehingga apache dapat di download gratis pada alamat

http://apache.org. Saat ini, apache banyak digunakan sebagai web server

untuk portal-portal besar. Adapun pertimbangan dalam memilih apache

adalah: apache termasuk kedalam software gratis, instalasi apache sangat

mudah.

Mampu beroperasi pada banyak platform sistem opersai, seperti AUX

3.1 BSDI 2.0, free BSD 2.1 Hp-UX 9.07, IRIX 5.3, Linux, SolarisX86,

Windows dan lain-lain.

2.2.6 Security

2.2.6.1 Security Internet

Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang sangat

terbuka di dunia, konsekuensi yang harus di tanggung adalah tidak

ada jaminan keamanan bagi jaringan yang terkait ke Internet. Artinya

jika operator jaringan tidak hati-hati dalam menset-up sistemnya,

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

maka kemungkinan besar jaringan yang terkait ke Internet akan

dengan mudah dimasuki orang yang tidak di undang dari luar. Adalah

tugas dari operator jaringan yang bersangkutan, untuk menekan resiko

tersebut seminimal mungkin. Pemilihan strategi dan kecakapan

administrator jaringan ini, akan sangat membedakan apakah suatu

jaringan mudah ditembus atau tidak.

Firewall merupakan alat untuk mengimplementasikan

kebijakan security (security policy). Sedangkan kebijakan security,

dibuat berdasarkan perimbangan antara fasilitas yang disediakan

dengan implikasi security-nya. Semakin ketat kebijakan security,

semakin kompleks konfigurasi layanan informasi atau semakin sedikit

fasilitas yang tersedia di jaringan. Sebaliknya, dengan semakin

banyak fasilitas yang tersedia atau sedemikian sederhananya

konfigurasi yang diterapkan, maka semakin mudah orang orang 'usil'

dari luar masuk kedalam sistem (akibat langsung dari lemahnya

kebijakan security).

2.2.6.2 Security Database

SQL injection adalah jenis aksi hacking pada keamanan

komputer di mana seorang penyerang bisa mendapatkan akses ke

basis data di dalam sistem. SQL injection yaitu serangan yang mirip

dengan serangan XSS dalam bahwa penyerang memanfaatkan

aplikasi vektor dan juga dengan Common dalam serangan XSS.

SQL injection exploits dan sejenisnya adalah hasil interfacing

sebuah bahasa lewat informasi melalui bahasa lain. Dalam hal SQL

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

injection, sebuah bahasa pemrograman seperti PHP atau Perl

mengakses database melalui SQL query. Jika data yang diterima dari

pengguna akhir yang dikirim langsung ke database dan tidak disaring

dengan benar, maka yang penyerang dapat menyisipkan perintah SQL

nya sebagai bagian dari input.

Setelah dijalankan pada database, perintah ini dapat

mengubah, menghapus, atau membeberkan data sensitif. Lebih parah

lagi jika sampai ke sistem eksekusi kode akses yaitu mematikan

database itu sendiri, sehingga tidak bisa memberi layanan kepada web

server.

2.2.7 CSS (Cascading Style Sheet)

2.2.7.1 Definisi CSS (Cascading Style Sheet)

CSS merupakan singkatan dari Cascading Style Sheet.

Kegunaannya adalah untuk mengatur tampilan dokumen HTML,

contohnya seperti pengaturan jarak antar baris, teks, warna dan format

border bahkan penampilan file gambar.

CSS dikembangkan oleh W3C, organisasi yang

mengembangkan teknologi internet. Tujuannya untuk mempermudah

proses penataan halaman web.

CSS hanyalah berupa kumpulan script yang tujuannya bukan

untuk menggantikan HTML, melainkan pelengkap agar dokumen

HTML bisa tampil lebih cantik dan dinamis.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

2.2.7.2 Sintaks Kode CSS (Cascading Style Sheet)

Cara penulisan sintaks kode CSS secara umum terdiri atas

komposisi berikut ini:

Selector { Property : Value }

• Selector merupakan tag HTML atau elemen (class / ID) yang

dipilih,

• Property adalah attribute yang ingin anda atur nilainya.

• Value merupakan nilai dari property, bias berupa angka atau teks.

Nilai property atau value didefinisikan dengan tanda “:” dan

pendefinisian property / attribute berada dalam tanda kurung “{” dan

“}”.

2.2.8 Penjualan

2.2.8.1 Sistem Penjualan Kredit

Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau

jasa, baik secara kredit maupun secara tunai.

Kegiatan penjualan secara kredit ditangani oleh perusahaan

melalui sistem penjualan kredit. Mulyadi (2001, p.211).

2.2.8.2 Sistem Penjualan Tunai

Kegiatan penjualan secara tunai ditangani oleh perusahaan

melalui sistem penjualan tunai.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

Dalam transaksi penjualan tunai, barang atau jasa diserahkan

oleh perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah menerima kas

dari pembeli. Mulyadi (2001, p.211).

2.2.8.3 Fungsi yang Terkait Dalam Sistem Penjualan Kredit

Fungsi yang terkait dalam sistem penjualan kredit antara lain,

mulyadi (2001, p.211) :

1. Fungsi Penjualan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari

pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan

informasi yang belum ada pada surat order, meminta otorisasi

kredit, menentukan tanggal penerimaan, dari gudang mana barang

akan dikirim, mengisi surat order pengiriman.

2. Fungsi Kredit

Fungsi ini bertanggung jawab untuk meneliti status kredit

pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada

pelanggan.

3. Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan

menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan serta

menyerahkan barang ke fungsi pengiriman.

4. Fungsi Pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas

dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi

penjualan.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

5. Fungsi Penagihan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan

faktur penjualan kepada pelanggan, serta menyediakan copy

faktur bagi kepentingan pencatatan transaksi penjualan oleh

fungsi akuntansi.

6. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul

dari transaksi penjualan kredit dan mengirimkan pernyataan

piutang kepada para debitur, serta mebuat laporan penjualan.

2.2.8.4 Informasi yang Diperlukan Oleh Manajemen

Informasi yang diperlukan oleh manajemn dari kegiatan

penjualan kredit antara lain, Mulyadi (2001, p.213) :

1. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau

kelompok produk selama jangka waktu tertentu

2. Jumlah piutang kepada setiap debitur dari transaksi penjualan

kredit

3. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu

tertentu

4. Nama dan alamat pembeli

5. Kuantitas produk yang dijual

6. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan

7. Otoritasi pejabat yang berwenang

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

2.2.9 Sistem Pembelian

2.2.9.1 Definisi Sistem Pembelian

Sistem pembelian digunakan dalam perusahaan untuk

pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan. Transaksi

pembelian dapat digolongkan menjadi 2 yaitu : pembelian lokal dan

impor. Mulyadi (2001, p.299)

2.2.9.2 Fungsi yang Terkait Dalam Sistem Pembelian

Fungsi yang terkait dalam sistem pembelian antara lain,

Mulyadi (2001, p.299) :

1. Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan

pembelian sesuai dengan persediaan yang ada di gudang dan

menyimpan barang yang diterima oleh fungsi penerimaan.

2. Fungsi Pembelian

Fungsi ini bertanggung jawab untuk memperoleh informasi

mengenai harga barang, menentukan kuantitas pemasok yang

dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan order

pembeliaan kepada pemasok yang dipilih.

3. Fungsi Penerimaan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan pemerikasaan

terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari

pemasok untuk menentukan bisa atau tidaknya barang diterima

oleh perusahaan.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

4. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab mencatat transaksi pembelian

kedalam bukti kas keluar dan menyiapkan arsip dokumen.

2.2.10 Pelayanan

2.2.10.1 Definisi Pelayanan

Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat

ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya

tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun (Kotler

2002, p83).

Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu

produk fisik. Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya

kepuasan pada konsumen itu sendiri.

Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi

pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi.

2.2.10.2 Karakteristik Pelayanan

Beberapa aspek yang perlu dicermati karyawan dalam

memberikan pelayanan kepada konsumen, agar dapat memberikan

kepuasan (Tjiptono 2005, p117) adalah sebagai berikut :

a. Suasana lingkungan yang bisa membuat konsumen nyaman dan

senang.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00160-IF Bab 2.pdf · pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi

b. Pelatihan dan pengembangan serta pemberdayaan karyawan agar

dapat memahami dan menangani respon emosional pelanggan.

c. Sistem penanganan keluhan yang responsif, empatik, fair, dan

efektif.

d. Menggunakan pendekatan komunikasi berbeda untuk kategori

individu yang berlainan.

e. Menawarkan nilai sosial dan emosional tertentu.

f. Mendirikan kelompok konsumen eksklusif yang mengelola

aktivitas khusus.

g. Menerapkan pengalaman untuk menciptakan kegembiraan kepada

konsumen.