BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab...

26
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasi Menurut Alter (1999, p42) teknologi informasi adalah perankat keras dan perangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan sekumpulan peralatan fisik yang terlibat dalam pemrosesan informasi, seperti komputer, peralatan jaringan, tempat penyimpanan data, dan peralatan transmisi (transmision device). Perangkat lunak merupakan program komputer yang mengintrepretasikan masukan (input) oleh user dan memberitahukan kepada komputer tentang apa yang harus dilakukan. 2.2 Sistem Informasi Sistem informasi memiliki banyak definisi. Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi maka definisi sistem informasi menjadi sangat kompleks. Hal ini dapat dilihat dari beberapa pendapat para ahli dibawah ini. 2.2.1 Pengertian Sistem Dalam perkembangan sampai saat ini banyak para ahli yang telah mengemukakan apa itu sistem, sehingga timbul banyak pengertian mengenai sistem. Salah satunya menurut McLeod (1998, p11) sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan definisi sistem menurut O’Brien (2003, p8), sistem mempunyai tiga operasi dasar yang saling berinteraksi, yaitu :

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teknologi Informasi Menurut Alter (1999, p42) teknologi informasi adalah perankat keras dan

perangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan

sekumpulan peralatan fisik yang terlibat dalam pemrosesan informasi, seperti komputer,

peralatan jaringan, tempat penyimpanan data, dan peralatan transmisi (transmision

device). Perangkat lunak merupakan program komputer yang mengintrepretasikan

masukan (input) oleh user dan memberitahukan kepada komputer tentang apa yang

harus dilakukan.

2.2 Sistem Informasi

Sistem informasi memiliki banyak definisi. Seiring dengan perkembangan jaman

dan teknologi maka definisi sistem informasi menjadi sangat kompleks. Hal ini dapat

dilihat dari beberapa pendapat para ahli dibawah ini.

2.2.1 Pengertian Sistem

Dalam perkembangan sampai saat ini banyak para ahli yang telah

mengemukakan apa itu sistem, sehingga timbul banyak pengertian mengenai sistem.

Salah satunya menurut McLeod (1998, p11) sistem adalah sekelompok elemen yang

terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Sedangkan definisi sistem menurut O’Brien (2003, p8), sistem mempunyai tiga

operasi dasar yang saling berinteraksi, yaitu :

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

7

• Input adalah meliputi pengambilan elemen yang akan masuk ke dalam sistem

untuk diproses. Contohnya: bahan mentah, energi, data, dan sumber daya

manusia yang harus bisa mengatur prosesnya.

• Proses adalah bagian yang meliputi proses merubah dari input menjadi

output. Contohnya: proses manufacture, kalkulasi matematika.

• Output adalah bagian yang meliputi perubahan element yang telah dihasilkan

dari proses transformasi sampai masalah tujuan yang akan dicapai.

Contohnya penyelesaian produk, human service, dan manajemen informasi

harus berhubungan dengan usernya.

2.2.2 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi juga telah banyak yang mendefinisikannya, salah satunya adalah

menurut O’brien (2002, p4), ia mendefinisikan sebagai pengaturan terhadap kombinasi

dari manusia, hardware, software, komunikasi jaringan atau network, dan sumber data

yang dikumpulkan, diubah atau diolah dalam sebuah organisasi. Manusia dapat

menggunakan sistem informasi dengan melakukan hubungan dengan aspek fisik

(hardware), proses informasi (software), komunikasi (network), dan tempat untuk data

(data resource).

Sedangkan menurut Turban (2001, p17), sistem informasi adalah sistem yang

dapat mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa, dan menyebarkan

informasi untuk tujuan tertentu.

2.2.3 Proyek Sistem Informasi

Menurut Olson (2001, p19), proyek adalah sebuah rencana yang mempunyai

tujuan, dan dirancang untuk menyelesaikan suatu hal yang terjadi dalam suatu

organisasi. Dalam suatu proyek mencakup:

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

8

• Membangun sesuatu, bisa berupa jembatan, gedung, ataupun sebuah sistem

informasi.

• Mengorganisasikan sesuatu, misalnya suatu pertemuan, rapat, dan sebagainya.

• Melakukan sesuatu untuk pertama kalinya.

• Berusaha menyelesaikan suatu hal baru yang tingkat kompleksitas

masalahanya tinggi.

2.3 Information Economics

Menurut Parker (1988, p101) information economics digunakan untuk

menganalisis biaya dan manfaat, mengkuantifikasi biaya proyek teknologi informasi

(TI) yang hasilnya diharapkan dapat memberikan manfaat kepada perusahaan.

Information Economics terdiri dari peralatan untuk analisa cost dan value serta alat

untuk mengukur. Information Economics ini berhubungan erat dengan masalah investasi

dan resiko yang digunakan untuk proses pengambilan keputusan. Information

Economics menentukan keputusan investasi yang berpusat pada proyek aplikasi dan

arsitektur sistem informasi. Sedangkan menurut Robson (1997, p237) Information

Economics secara eksplisit mengevaluasi alternatif investasi sistem informasi dengan

mengidentifikasi dan lalu mengevaluasi, pemberian skor, dan pemberian peringkat

faktor postof (nilai) dan faktor negatif (resiko atau ketidakpastian) yang potensial dari

sekumpulan kandidat investasi.

2.3.1 Nilai (Value)

Menurut Parker (1988, p64) nilai didasarkan pada keuntungan dari persaingan

yang dicerminkan dalam kinerja masa sekarang dan masa yang akan datang. Dimana

akan menambah keuntungan yang melebihi para pesaing dan nilai tersebut akan

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

9

membuat pihak manajemen bersedia melakukan investasi. Dan nilai (Value) dapat

diklasifikasikan menjadi beberapa kategori yang terdiri dari Return On Investment,

Strategic Match, Competitive Advantage, Management Information Support,

Competitive Response, dan Strategic IS Architecture.

2.3.2 Biaya (Cost)

Menurut Parker (1988, p90), biaya merupakan sebuah pengukuran atas sejumlah

sumber daya yang diperlukan dalam menghasilkan produk. Biaya dinyatakan

berdasarkan ukuran (jenis) mata uang misalnya rupiah. Dalam information economics,

terdapat dua macam biaya, yaitu biaya pengembangan dan biaya berjalan. Biaya

pemeliharaan termasuk dalam biaya berjalan.

2.3.3 Manfaat (Benefif)

Benefit atau manfaat memiliki banyak arti, yang dapat dihubungkan dalam

berbagai bidang, tapi dalam Information Economics manfaat dipandang secara

ekonomis, baik yang tangible maupun intangible.

2.3.3.1 Definisi Manfaat

Dalam buku karangan Remenyi (1995, p40) dikemukakan manfaat teknologi

informasi adalah suatu keuntungan yang diperoleh perusahaan yang bersedia untuk

membayar atas penggunaan TI tersebut.

2.3.3.2 Kategori Manfaat

Menurut Parker (1988, p92) terdapat tiga jenis manfaat yaitu :

1. Tangible benefit, merupakan keuntungan nyata dan dapat dikalkulasikan

secara keuangan (keuntungan ini lebih mengarah pada sisi bisnis).

2. Quasi tangible, merupakan keuntungan yang lebih mengacu pada

peningkatan efisiensi proses kerja yang sudah diterapkan dalam perusahaan.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

10

3. Intangible benefit, merupakan keuntungan yang lebih mengacu pada

efektifitas proses kerja yang sudah diterapkan dalam perusahaan.

Sedangkan Remenyi (1995, p42) mengelompokkan lebih lanjut kedua jenis

manfaat tersebut dalam IT benefit matriks. Pengelompokan tersebut mengembangkan

dua jenis manfaat menjadi empat jenis manfaat, yaitu :

1. Tangible measureable, merupakan manfaat yang membawa dampak

langsung terhadap profitabilitas perusahaan dan dampak tersebut dapat

diukur secara objektif. Misalnya pengurangan staff dan peningkatan

penjualan.

2. Tangible unmeasureable, merupakan manfaat yang membawa dampak

langsung terhadap profitabilitas perusahaan tetapi sulit untuk diukur secara

langsung, misalnya informasi yang lebih baik, perbaikan keamanan, dan

resiko yang lebih rendah.

3. Intangible measureable, merupakan manfaat yang dapat diukur tetapi

dampaknya tidak secara langsung dapat mempengaruhi profitabilitas

perusahaan. Misalnya informasi yang lebih cepat dan tanggapan positif dari

staff.

4. Intangible unmeasureable, merupakan manfaat yang sulit diukur dan

dampaknya tidak secara langsung mempengaruhi profitabilitas perusahaan ,

misalnya terhadap perubahan pasar, persepsi dari konsumen dan calon

karyawan terhadap produk perusahaan.

2.3.4 Analisa Dua Domain

Menurut Parker (1988, p75) secara Information Economics, analisa dua domain

dapat diperluas menjadi dua model, dengan cara yang penting. Dua model umum

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

11

tersebut yaitu substitusi nilai (value) untuk keuntungan dan membagikan biaya

sebenarnya dari jasa yang ada dalam domain teknologi yang diperoleh dari

pendistribusian biaya dari keseluruhan biaya yang ada ke domain bisnis. Agar kedua

nilai tersebut dapat dicapai , maka harus dipisahkan justifikasi bisnis dari kelangsungan

teknologi dan mungkin dapat memperbolehkan manager untuk menentukan justifikasi

bisnis dan manager IT mengatur kelangsungan teknologi

Model analisa dua domain dalam information economics dapat dilihat dalam

gambar 2.1 dibawah ini:

Domain Bisnis Domain Teknologi Nilai: Dihasilkan dari penggunaan teknologi informasi. Menghasilkan laba, mengurangi biaya dan meningkatkan efektifitas dan nilai. Biaya: Diuraikan sebagai atribut dari biaya teknologi dan bisnis untuk sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan nilai. Termasuk resiko.

Biaya: Menguraikan biaya sumber daya yang digunakan untuk memberikan pelayanan jasa kepada domain bisnis termasuk resiko

Nilai: Biaya di recover atau keuntungan dihasilkan atau investasi yang dibuat dalam domain teknologi

Nilai bersih yang dihasilkan: Kelayakan bisnis dan justifikasi ekonomis untuk proyek berdasarkan kinerja bisnis.

Nilai pendukung yang dihasilkan: Kelayakan teknis dan kelangsungan ekonomis proyek berdasarkan kelangsungan teknologi.

Gambar 2.1 Analisa Dua Domain

Model dibawah ini memperlihatkan perbedaan biaya (cost) dan nilai (value)

dalam dua domain tersebut. Dari sudut pandang domain bisnis, nilai diciptakan dengan

menggunakan teknologi informasi, misalnya peningkatan pendapatan, pengurangan

biaya, dan peningkatan keefektifan. Dari sudut pandang domain teknologi nilai dilihat

dari manfaat dalam domain bisnis, yaitu adanya pembiayaan kembali atau investasi lebih

Pembalik dari jasa dan fasilitas

Jasa menciptakan nilai bisnis

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

12

lanjut terhadap teknologi informasi. Nilai ini kemudian digunakan kembali untuk

menciptakan manfaat terhadap domain bisnis.

Biaya dalam domain bisnis merupakan semacam pembayaran atas digunakannya

pelayanan dari domain teknologi (merupakan nilai bagi domain teknologi) dan biaya

pada domain teknologi merupakan penggunaan sumber daya teknologi informasi untuk

menciptakan layanan kepada domain bisnis.

Domain Bisnis Domain Teknologi

+ Nilai

-Biaya SI untuk penggunaan jasa

-Biaya segi bisnis

Biaya Jasa –

Pendapatan dan biaya SI +

Investasi pada infrastruktur IT+

=Kelayakan bisnis dan justifikasi proyek =Kelangsungan teknis dan kelayakan

ekonomis dari proyek

Gambar 2.2 Model Information Economics berdasarkan biaya (gambar 2.1)

Perbandingan antara gambar 2.2 dengan model tradisional yang digambarkan

pada gambar 2.3 menunjukan perbedaan, dimana analisa tradisional cost benefit

bergerak secara horisontal yang menghubungkan nilai domain bisnis dengan biaya

langsung dari domain teknologi.

Jasa menciptakan nilai bisnis

Pembalik dari jasa dan fasilitas

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

13

Domain Bisnis Domain teknologi + Keuntungan Biaya dalam menghasilkan keuntungan -

Gambar 2.3 Perbandingan Antara Biaya Dengan keuntungan

2.3.5 Analisis Biaya Manfaat

Menurut Parker (1988, p91) analisis biaya manfaat dapat digunakan dalam dua

cara, yang pertama adalah sebagai alat perencana yang membantu dalam pengambilan

keputusan, maksudnya adalah apakah suatu sistem layak atau tidak layak. Yang kedua,

adalah analisa biaya manfaat digunakan sebagai alat evaluasi apakah proyek sistem

informasi sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Setelah menentukan manfaat yang

diharapkan dan biaya implementasi proyek, hubungan antara biaya dan manfaat perlu

dijelaskan lebih lanjut. Dan satu hal yang perlu diingat bahwa analisa cost dan benefit

sangat dibutuhkan karena untuk mengambil sebuah keputusan dibutuhkan sekumpulan

data yang konsisten. Pendekatan untuk menjelaskan hubungan tersebut adalah Simple

Return On Investment (ROI), teknik ini biasanya disebut juga sebagai accounting rate

of return. Simple return on investment (ROI) merupakan rasio dari rata-rata pendapatan

bersih proyek dibagi dengan investasi proyek tersebut. Metode ini cocok untuk proyek

pemrosesan data dan SI. Penggunaan metode ini mengasumsikan tersedianya dana untuk

mendukung implementasi SI. Tentu saja kondisi tidak selalu benar, oleh karena itu ROI

tidak bisa berdiri sendiri.

Jasa dalam menciptakan nilai bisnis

Perbandingan antara keuntungan dan biaya yang dihasilkan dari dasar justifikasi kedua segi

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

14

2.3.6 Lembar Kerja Untuk Menghitung ROI

Menurut parker (1988, p95) disebutkan bahwa untuk menghitung nilai

pengembalian suatu investasi dapat menggunakan tiga macam lembar kerja, yaitu:

2.3.6.1 Development Costs Worksheet

Dalam lembar kerja ini mencakup lima kategori utama yaitu:

• Development Effort (usaha pengembangan), mencakup biaya peningkatan

sistem dan pemrograman, biaya peningkatan adanya tambahan karyawan,

seperti administrasi data.

• New hardware, mencakup biaya-biaya tambahan untuk berbagai peralatan,

misalnya terminal, printer, monitor, jaringan komunikasi dan lain sebagainya.

• New purchased software, mencakup semua biaya yang berkaitan dengan

adanya software baru dalam perusahaan.

• User training, mencakup keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk

memberikan pelatihan bagi karyawan dengan adanya suatu sistem baru

• Other cost, mencakup semua biaya yang dikeluarkan, termasuk juga di

dalamnya biaya pengujian sistem baru pada saat diimplementasi.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

15

Year 1 • Development effort • Incremental system and programing

(eg, estimate days times $xxx/day) ___________________ • Incremental staff support

(eg, data administration at $xxx/day) ___________________ • New hardware • Terminal, printer, comunication ___________________ • Other _____________________ ___________________ • New (purchase) software • Package application software ___________________ • Other _____________________ ___________________ • User training • Other _____________________ ___________________ Total ___________________

Gambar 2.4 Lembar Kerja Biaya Pengembangan

2.3.6.2 Ongoing Expense Worksheet

Menurut Parker (1988, p95), lembar kerja biaya saat ini mencakup enam

kategori, yaitu:

• Application Software Maitenance (pemeliharaan aplikasi software).

• Incremental Data Storage Expense (peningkatan biaya penyimpanan data).

• Incremental Communication (peningkatan biaya komunikasi)

• New Software and Hardware Lease (peningkatan perangkat lunak dan keras

yang baru).

• Supllies (perlengkapan).

• Other (lainnya).

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

16

Year 1-X A. Application software maitenance

Development effort days ___________ Ratio of maitenance to development ___________ (based on experience, eg, 10 to 1) ___________ Resulting annual maitenance days ___________ Daily maitenance rate ___________ Total application software maitenance ___________

B. Incremental data storage required:__________MBx___________ ___________ (eg, estimated MB at $xx.xxx) C. Incremental communication (lines, message, etc) ___________ D. New software leases or hardware leases ___________ E. Suplies ___________ F. Other ___________

___________ TOTAL ongoing expenses

Gambar 2.5 Lembar Kerja Biaya Saat Ini

2.3.6.3 Economic Impact Worksheet

Menurut Parker (1988, p97) dalam lembar kerja ini berisi ringkasan dampak

ekonomis dari proyek teknologi informasi. Skor (nilai) diperoleh dari adanya hubungan

garis lurus untuk menghitung Return On Investment (ROI) dari periode aliran kas bersih

selama masa waktu lima tahun. Bagian-bagian utama dari lembar kerja ini adalah

investasi bersih yang dibutuhkan (net investment required) yang diambil langsung dari

lembar kerja biaya pengembangan. Arus kas tahunan (yearly cash flow) didapat manfaat

ekonomis bersih (net economic impact) ditambah dengan pengurangan biaya operasi

(operating cost reduction) menghasilkan pendapatan yang belum kena pajak (pre tax

income), kemudian dikurangi lagi dengan yang sedang berjalan. Simple Return On

Investment (Simple ROI) dikalkulasi rata-rata lima tahun arus kas bersih yang dibagi

dengan investasi bersih. Setelah simple ROI didapat, maka skor proyek dapat

ditentukan.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

17

Berikut ini adalah contoh lembar kerja dampak ekonomis menurut Parker (1988,

p97) :

Net Investment Required (from development cost worksheet) Yearly Cash Flows: based on five twelve month periods following implementation of the prposed system Cash Flow can be negative Total Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 Net economic benefit

0 0 0 0 0

Operation cost reduction

XXX XXX XXX XXX XXX

Pre-tax income XXX XXX XXX XXX XXX On-going expense from worksheet

XXX XXX XXX XXX XXX

Net cash flow XXX XXX XXX XXX XXX XXX Simple ROI calculation as B/ # YRS / A

Scoring economic impact Score Simple ROI 0 Zero to less 1 1% to 299% 2 300% to 499% 3 500% to 699% 4 700% to 899% 5 Over

Gambar 2.6 Lembar Kerja Dampak Ekonomis

2.3.7 Faktor-Faktor Dalam Perhitungan Skor Proyek

Menurut Parker (1988, p102) terdapat pembobotan dari tiga faktor atau variabel,

dapat dilihat pada gambar 2.7. Dimana akan dijumlahkan untuk mendapatkan skor

proyek, yaitu weighted simple ROI, weighted business domain, dan weighted technology

domain .

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

18

Weighted simple + Weighted business + Weighted technology = Project score ROI domain domain (quantification) (assesment) (assesment)

Gambar 2.7 Faktor-faktor Dalam Perhitungan Skor Proyek

Weighted simple ROI merupakan justifikasi finansial yang menggunakan ketiga lembar

kerja yang diselesaikan sebelumnya. Ada lima variabel yang dipertimbangkan menurut

Parker (1988, p102). Di dalam bukunya dia mempertimbangkan dalam kalkulasi simple

ROI, yaitu traditional cost benefit, value linking, value acceleration, value restructuring,

dan innovation valuation. Traditional cost benefit adalah mutlak dilakukan sedangkan

keempat faktor lainnya tergantung dari sifat teknologi informasi yang

diimplementasikan. Gambar 2.8 memperlihatkan bagaimana hubungan antara kelima

variabel dalam kalkulasi simple ROI.

Cost benefit + Value + Value + Value + Innovation = Input simple Linking acceleration restructuring valuation ROI

Gambar 2.8 Teknik Information Economics untuk menghitung simple ROI

Untuk Mendapatkan skor domain bisnis dan domain teknologi terdapat beberapa

variabel yang perlu dibobot, dievaluasi dan diformulasikan melalui beberapa lembar

kuesioner maupun tanya jawab langsung. Variabel-variabel tersebut dapat dilihat pada

gambar dibawah ini :

Category Business domain Technolgy domain Strategic value • Strategic match

• Competitive advantage • Competitive response • Management

information

• Strategic IS architecture

Organizational risk and uncertainty

• Project or orgnanization risk

• Definitional uncertainty • Technical uncertainty • IS infrastructure risk

Gambar 2.9 Variabel-variabel Domain Bisnis dan Teknologi

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

19

2.3.8 Value Linking dan Value Acceleration

Menurut Parker (1988, p111) value linking merupakan bagian dari Information

Economics yang mengevaluasi secara finansial dampak-dampak yang terjadi dengan

adanya peningkatan kinerja dari seluruh fungsi dan beberapa hasil konsekuensi dari

fungsi yang tersebar. Value acceleration digunakan unuk mengevaluasi secara finansial

setiap percepatan dan penghematan waktu dalam menghasilkan manfaat, karena adanya

hubungan antara dua departemen atau fungsi dalam hubungan sebab akibat dan value

acceleration dipengaruhi oleh faktor waktu.

2.3.9 Value Restructuring

Menurut Parker (1988, p122) value restructuring digunakan untuk mengukur

nilai dari peningkatan produktifitas yang dihasilkan dari adanya perubahan organisasi,

misalnya dengan menyusun kembali suatu pekerjaan atau fungsi departemen. Contoh

dari value restructuring adalah pada saat terjadinya peningkatan produktifitas dalam

suatu fungsi atau departemen karena penerapan aplikasi office automation. Peningkatan

produktivitas merupakan perpindahan kemampuan organisasi dari kegiatan yang bernilai

lebih rendah ke nilai yang lebih tinggi.

2.3.10 Innovation Valuation

Menurut Parker (1988, p134) Inovasi menciptakan fungsi-fungsi baru dalam

organisasi. Inovasi aplikasi teknologi informasi merupakan sarana untuk merubah

strategi bisnis, servis, dan produk lini bisnis, serta domain bisnis organisasi. Sebagai

hasilnya teknik innovation valuation adalah biaya dan resiko pada organisasi daripada

biaya dan resiko teknologi.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

20

2.3.11 Business Domain Values and Risk

Dalam buku Parker (1988, p144) dikatakan bahwa nilai dan biaya tidak

digambarkan secara pasti dalam perhitungan simple ROI, hanya ada beberapa yang

khusus untuk domain bisnis dan yang lainnya untuk domain teknologi. Konsep dari nilai

didasarkan pada kinerja bisnis dan biaya didasarkan pada resiko bisnis dan teknis,

perlengkapan dari teknik baru ini digunakan untuk menetapkan simple ROI.

Terdapat lima faktor utama dalam domain bisnis yang berada diluar perhitungan

ROI sederhana yaitu strategic match, competitive advantage, management information,

competitive response, dan project or organizational risk. Keempat elemen pertama

bernilai positif sedangkan organizational risk bernilai negatif. Pada domain teknologi

terdapat empat faktor, yaitu strategic IS architecture, definitional uncertainity, technical

uncertainity, dan IS infrastructure risk. Hanya terdapat satu elemen yang bernilai positif

yaitu strategic IS architecture sedangkan yang lain bernilai negatif.

• Strategic Match, yaitu memfokuskan sampai sejauh mana suatu teknologi

informasi atau proyek sistem informasi mendukung atau bergabung dengan

perusahaan atau garis bisnis dalam menetapkan tujuan bisnis.

• Competitive Advantage, untuk memasukkan keunggulan bersaing sebagai

bagian dari nilai strategis, organisasi harus bisa memilih strategi dan

memperkirakan kontribusinya. Nilai skor atas competitive advantage

bergantung terhadap bentuk strategi, dimana strategi yang diusulkan

berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap kemampuan

bersaing organisasi.

• Management Information Support, merupakan faktor ketiga yang dinilai

dalam domain bisnis tergantung pada sejauh mana suatu proyek menyediakan

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

21

informasi manajemen bagi kegiatan inti perusahaan atau lini bisnis. Faktor ini

memberikan kesempatan positif dalam aplikasi yang berhubungan dengan

penyediaan sistem dan manajemen informasi yang lebih baik untuk

mendukung strategi bisnis.

• Competitive Response, mengukur tingkat kesalahan yang terjadi pada sistem

yang akan menyebabkan persaingan dan merugikan perusahaan. Hal ini dapat

terjadi karena pesaing telah menyediakan servis, produk, atau pertukaran

data. Jarak pengukuran dikatakan rendah jika suatu proyek dapat ditunda

selama kurun waktu satu tahun tanpa mempengaruhi posisi persaingan.

Dikatakan tinggi apabila penundaan proyek mengakibatkan kerugian bagi

perusahaan. Dalam competitive response terdapat langkah untuk

memperlihatkan kesempatan bagi sebuah innovative application dalam

penilaian keseluruhan ekonomi.

• Project or Organizational Risk, memfokuskan dirinya pada tingkat

kemampuan organisasi dalam memenuhi perubahan yang diperlukan dalam

suatu proyek. Evaluasi ini menyangkut user atau domain bisnis dari

organisasi, bukan technical organization. Hal ini menggambarkan resiko

dalam proyek yang memerlukan produk, pelanggan, atau perubahan pasar

dalam bisnis.

2.3.12 Technology Domain Value and Risk

Menurut Parker (1988, p158) Technology domain value and risk kebanyakan

mengandung nilai-nilai penting dan resiko yang tidak digambarkan secara jelas dalam

perhitungan keuangan seperti simpel ROI. Beberapa nilai dan resiko yang unik bagi

domain technologi adalah sebagai berikut:

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

22

• Strategic IS Architecture, sampai sekarang implementasi proyek telah

diperlakukan dan dievaluasi secara independen. Akan tetapi pada domain

teknologi pada dasarnya mungkin menentukan suatu pesanan dan mendesak

proyek yang berjalan diluar dampak ekonomi domain bisnis. Strategic IS

Architecture mengevaluasi tingkat dimana suatu proyek berhubungan dengan

keseluruhan strategi sistem informasi.

• Definitional Uncertainty, karena perubahan datang dalam ketidaktentuan,

maka perubahan teknologi informasi dalam sebuah perusahaan dapat

ditunjukan dalam banyak cara. Information economics memungkinkan

penilaian resiko dan ketidaktentuan tersebut. Jenis perubahan yang pertama

adalah mengubah sebuah elemen tunggal dalam sebuah proses yang meliputi

resiko yang dapat diisolasikan ke sebuah posisi atau proses tunggal. Jenis

lainnya berhubungan dengan banyak elemen dalam proses untuk

menghasilkan produk akhir yang sama. Definitional Uncertainty (DU)

menilai sejauh mana tingkat suatu persyaratan atau spesifikasi yang dikenal.

Juga menilai kompleksitas dari suatu area dan kemungkinan perubahan yang

tidak rutin. Skor DU menyediakan sebuah langkah bagi domain teknologi

untuk menggambarkan resiko yang berhubungan dengan suatu proyek, sebab

DU berhubungan dengan persyaratan, spesifikasi, dan perubahan.

• Technical Uncertainty, identifikasi resiko lainnya dalam domain teknologi

adalah Technical Uncertainty (TU) yang menilai kesiapan dari domain

teknologi untuk menjalankan proyek. Empat penilaian terpisah diantaranya

adalah : keahlian yang diperlukan, ketergantungan hardware, ketergantungan

software, dan aplikasi software. Kegunaan dari penilaian ini tidak

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

23

menekankan pada perencanaan penolakan resiko, akan tetapi berguna untuk

mengenali resiko dan menekankan pada suatu kesiagaan serta persiapan yang

diperlukan untuk keberhasilan proyek.

• IS Infrastructure Risk, menilai tingkat investasi non proyek yang diperlukan

untuk membantu proyek. Ini adalah sebuah penilaian lingkungan yang

meliputi faktor-faktor seperti administrasi data, komunikasi, dan sistem

terdistribusi. Penekanannya adalah dalam keseluruhan organisasi sistem

informasi, termasuk hardware, software, dan staff dalam hubungan dengan

investasi yang diperlukan untuk mengakomodasi proyek yang digunakan.

2.3.13 Corporate Value

Corporate value digunakan perusahaan untuk menilai kekuatan nilai yang relatif

dalam investasi teknologi informasi.

2.3.13.1 Value Based On Corporate Culture

Menurut Parker (1988, p180) hal ini dilakukan untuk dapat mengerti bagaimana

menguraikan nilai atau bobot yang tepat untuk dikontribusikan sebagai value dan risk

dalam teknologi informasi dan kebiasaan perusahaan merupakan sistem kepercayaan

yang meliputi sejarah perusahaan, kepercayaan dan nilai-nilai termasuk juga pandangan

dan nilai dari manajemen yang menanyakan pihak yang berkepentingan dalam

perusahaan. Kebiasaan perusahaan mewakili semangat dan kemauan keras dari suatu

organisasi. Manajer sistem informasi harus mengerti perusahaan sebelum dapat bersaing

untuk sumber daya yang ada dalam perusahaan, dahulu keputusan dibuat berdasarkan

pada aspek kebiasaan perusahaan dan sistem kepercayaan bersama.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

24

2.3.13.2 Establishing Corporate Value

Metode ini digunakan untuk menguraikan corporate value dengan menentukan

bobot relatif sebagai sesuatu yang penting untuk setiap kategori dan risk.

• Kuadaran A : Investment, menjelaskan sebuah organisasi dengan bisnis yang

kuat, dengan dukungan komputer yang lemah. Ini merupakan hal yang tidak

biasa dalam perusahaan yang sedang berubah, khususnya ketika pendapatan

membawa divisi baru dengan dukungan komputer yang dulunya sangat

kurang. Interpretasinya bahwa line of business ini mempunyai pondasi bisnis

yang kuat dan memiliki waktu serta kesempatan untuk investasi di masa

yang akan datang.

• Kuadaran B : Strategic, menggambarkan sebuah organisasi bisnis yang

mempunyai dasar bisnis yang kuat dengan dukungan komputer yang kuat.

Interpretasinya bahwa ini adalah perusahaan yang kuat yang memiliki

kesempatan untuk menginvestasi dalam competitive advantage dan

rintangan competitive application

• Kuadaran C : Infrastructure, menggambarkan sebuah organisasi bisnis yang

lemah dengan dukungan komputer yang lemah. Interpretasinya bahwa bisnis

yang dijalankan kurang baik tetapi tetap ada dukungan komputer untuk

bisnis. Jadi keputusan untuk investasi IT behubungan dengan pengembangan

infrastruktur

• Kuadaran D : Breakthru atau manajemen, menggambarkan sebuah

organisasi yang lemah dengan dukungan sistem informasi yang kuat.

Interpretasinya dimana tujuan dari bisnis adalah untuk bertahan, tetapi

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

25

dengan kapabilitas penggunaan komputer dapat memberikan kesempatan

dalam investasi dan pengembangan yang secara signifikan dapat

memperkuat potensial bisnis.

Gambar 2.10 Establishing Corporate Values

2.3.13.3 Corporate Value

Menurut Parker (1988, p193) yang merupakan kunci konsep hubungan antara

kebiasaan perusahaan dengan nilai-nilai terhadap Information Economics :

• Culture, menentukan strategi, resiko, dan nilai-nilai lainnya yang akan

kelihatan maupun tidak kelihatan.

• Strategi dan resiko menjadi suatu pandangan untuk berubah yang akan

menentukan penempatan sumber daya.

• Strategic architecture, merupakan pandangan jauh kedepan, seperti

menentukan teknologi informasi merupakan rencana ke depan dari sistem

sebagai data.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

26

• Information Economics merupakan kumpulan dari tools untuk membuat

strategi, resiko, dan nilai-nilai yang tidak kelihatan dalam kebiasaan

perusahaan yang menentukan alokasi sumber daya pada proyek dan teknologi

informasi yang diperlukan pada saat implementasi

Information Economics tidak akan mengubah kebiasaan perusahaan walaupun

Information Economics merupakan sebuah rencana dalam mengkomunikasikan

kepercayaan bersama atau nilai yang terkandung dalam kebiasaan perusahaan ketika

perusahaan berubah, Information Economics dapat menjelaskan alternatif-alternatif.

2.3.14 Information Economics Scorecard

Proses terakhir dari kerangka kerja Information Economics adalah memasukkan

semua nilai hasil pembobotan simple ROI dan pembobotan variabel domain teknologi

dan domain bisnis ke dalam sebuah scorecard untuk mendapatkan skor akhir dari proyek

teknologi informasi tersebut. Semua nilai positif dan negatif yang mewakili nilai dan

resiko dijumlahkan.

2.3.15 Kerangka Kerja Information Economics

Metode yang digunakan dalam Information Economics pada umumnya terbagi

menjadi 2 jenis yaitu pendekatan financial dan non financial. Tahap awal penelitian

ditujukan untuk mengetahui komponen-komponen yang berhubungan erat dengan

investasi teknologi informasi tersebut, misalnya biaya pemeliharaan, biaya perbaikan,

dan lain-lain.

Setelah itu dilakukan analisis biaya dan manfaat (cost benefit analysis) untuk

mendapatkan ROI atas investasi tersebut. Tangible benefit diperoleh dengan

menggunakan tradisional cost benefit sedangkan value linking, value acceleration, value

restructuring, dan innovation valuation digunakan untuk mengukur quasi tangible.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

27

Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis dari dua sisi perusahaan (two

domain analysis) yaitu domain teknologi dan bisnis. Hal ini dilakukan karena

perhitungan ROI belum merefleksikan nilai dan resiko tertentu. Ada beberapa yang unik

di domain bisnis dan yang lainnya unit domain teknologi. Analisis ini dilakukan untuk

intangible benefit investasi teknologi informasi tersebut.

Setelah dilakukan pembobotan, gabungan hasil analisis ROI, domain bisnis dan

domain teknologi inilah yang akan memberikan angka atau skor yang menunjukan

besarnya dampak ekonomis dari penerapan teknologi terhadap perusahaan.

Evaluator Business domain Teknologi domain Weighted

score Factor ROI

+ SM+

CA+

MI +

CR +

OR -

SA+ DU- TU -

IR -

Business domain

Technology

domain

Weighted value

Where: ROI= Return On Investment Business Domain Assesment SM= Strategic Match CA= Competitive Advatage CR= Competitive Response MI= Management Information OR=Project or Organizational Risk Technology Domain SA= Strategic IS Architecture DU= Definitional Uncertainity TU= Technical Uncertainity IR= IS Infrastructure Risk

Gambar 2.11 Lembar Kerja Information Economics

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

28

2.4 Value Chain

Penggunaan value chain dapat membantu perusahaan dalam memahami dengan

jelas perbandingan antara rantai nilai sendiri dengan pesaing sehingga memberikan

pilihan yang menguntungkan dalam menghadapi persaingan bisnis.

Sedangkan menurut Ward (2002, p244) yang didasarkan pada referensi Michael

Porter mengatakan bahwa konsep dari value chain dimana setiap perusahaan merupakan

kumpulan dari aktivitas yang digunakan untuk mendesain, produksi, mengirim, dan

mendukung produk atau jasa. Semua aktivitas ini dapat direpresentasikan dalam value

chain yang hanya dapat dilihat dari segi bisnis. Dan value chain dari sebuah perusahaan

harus dimengerti sebagai bagian dari sistem yang besar, yang meliputi supplier,

konsumen, dan kompetitor. Selain itu value chain dapat dikatakan aliran informasi

internal yang berpengaruh pada IT/IS.

Value chain secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu aktivitas utama

dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama adalah bagian yang dapat memenuhi aturan

dari value chain itu sendiri dan meningkatkan kepuasan pelanggan, yang akan

berdampak langsung pada aktivitas yang berhubungan. Tidak hanya setiap aktivitas

harus berjalan dengan baik, tapi juga harus berhubungan satu sama lain secara efektif

jika menginginkan kemampuan seluruh bisnis dioptimalkan. Aktivitas utama ini terdiri

dari:

• Inbound logistic Penerimaan, penyimpanan, mendapatkan, dan

menentukan input dan sumber daya dengan kualitas dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan bisnis. Hal ini mungkin meliputi perekrutan staff yang

baik, pembelian material, komponen, dan jasa.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

29

• Operation Melakukan perubahan dari input menjadi produk dan jasa yang

dibutuhkan oleh konsumen.

• Outbound logistic Mendistribusikan produk ke konsumen baik secara

langsung atau melalui perantara jalur distribusi.

• Sales and marketing Menentukan cara bagaimana agar konsumen peduli

terhadap produk dan jasa serta menerimanya, termasuk bagaimana caranya

membujuk mereka untuk membeli dan menggunakan produk dan jasa.

• Services Menambahkan nilai dengan memastikan konsumen mendapatkan

keuntungan atau nilai dari produk yang dibelinya secara penuh.

Sedangkan aktivitas pendukung merupakan bagian yang memungkinkan untuk

mengontrol dan mengembangkan bisnis sepanjang waktu dan menambah nilai secara

tidak langsung. Nilai akan terwujud jika aktivitas utama dijalankan dengan sukses.

Dalam aktivitas pendukung terdiri dari beberapa bagian :

• Infrastructure Seperti bangunan fisik, fasilitas, dan legal.

• Human resource management Terdiri dari karyawan atau personel, proses

perekrutan, training, dan payroll.

• Product and technology development Melakukan riset dan development,

serta mendesain produk dan prosesnya.

• Procurement Melakukan pembelian dan pendanaan untuk kebutuhan

aktivitas bisnis.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

30

Gambar 2.12 Value Chain

2.5 Skala Pengukuran

Dalam penelitian kuantitatif, instrumen akan digunakan untuk

mengumpulkan data. Dan setiap instrumen mempunyai skala pengukuran. Menurut

Sugiyono (2004, p84), skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan

sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat

ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan

menghasilkan data kuantitatif. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang. Dengan skala Likert,

maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian

indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen

yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai

gradasi dari sangat positif hingga sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara

lain:

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...

31

• Sangat setuju/ setuju/ sangat positif.

• Setuju/ sering/ positif.

• Ragu-ragu/ kadang-kadang/ netral.

• Tidak setuju/ hampir tidak pernah/ negatif.

• Sangat tidak setuju/ tidak pernah/ sangat negatif.

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor,

misalnya:

• Sangat setuju/ setuju/ sangat positif = 5

• Setuju/ sering/ positif = 4

• Ragu-ragu/ kadang-kadang/ netral = 3

• Tidak setuju/ hampir tidak pernah/ negatif = 2

• Sangat tidak setuju/ tidak pernah/ sangat negatif = 1