BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1...

37
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001, p5), sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (inter related) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose). Menurut Mcleod (2001, p12), sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan kedua definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. 2.1.1.1 Komponen Sistem Menurut O’brien (2003, p8), sistem memiliki 3 komponen dasar yaitu: 1. Input Menangkap dan mengubah elemen-elemen yang dimasukkan kedalam sistem untuk diproses. 2. Processing Proses transformasi mengubah input menjadi output.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Akuntansi

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Hall (2001, p5), sistem adalah sekelompok dua atau lebih

komponen-komponen yang saling berkaitan (inter related) atau

subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama

(common purpose).

Menurut Mcleod (2001, p12), sistem adalah sekelompok elemen

yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Berdasarkan kedua definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan dan bekerja

sama untuk mencapai tujuan bersama.

2.1.1.1 Komponen Sistem

Menurut O’brien (2003, p8), sistem memiliki 3 komponen

dasar yaitu:

1. Input

Menangkap dan mengubah elemen-elemen yang

dimasukkan kedalam sistem untuk diproses.

2. Processing

Proses transformasi mengubah input menjadi output.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

8

3. Output

Mengirim elemen-elemen yang telah dihasilkan melalui

proses transformasi ketujuan yang telah ditentukan.

2.1.2 Pengertian Informasi

Menurut Hall (2001, p13), informasi didefinisikan sebagai data yang

diproses. Informasi ditentukan oleh efeknya pada para pemakai, bukan

pada bentuk fisiknya.

Menurut Mcleod (2001, p16), informasi adalah suatu data yang

diproses atau data yang memiliki arti.

Menurut Romney (2003, p9), information is data that have been

organized and processed to provide meaning, yang berarti informasi

adalah data yang telah diorganisasi dan diproses untuk memberikan suatu

arti.

Berdasarkan ketiga definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

informasi adalah data yang telah diproses untuk menghasilkan suatu arti

yang berguna bagi user.

2.1.2.1 Penghasil Informasi dan Karakteristik Informasi

Menurut Hall (2001, p16), penghasil informasi merupakan

suatu proses mengumpulkan, mengatur, memformat dan menyajikan

informasi untuk para pemakai.

Tanpa memperhatikan bentuk fisiknya, informasi yang

berguna memiliki karakteristik berikut ini:

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

9

a. Relevan

Isi sebuah laporan atau dokumen harus mendukung suatu

tujuan. Dengan demikian laporan ini dapat mendukung

keputusan manajer atau petugas administrasi.

b. Tepat waktu

Umur informasi merupakan faktor yang critical dalam

menentukan kegunaannya. Informasi harus tidak lebih tua

dari periode waktu tindakan yang didukungnya.

c. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya

material. Namun demikian, materialitas merupakan konsep

yang sulit dikualisifikasi karena materialitas tidak memiliki

nilai yang absolut; materialitas merupakan konsep masalah

spesifik (problem-spesific concept). Ini berarti bahwa dalam

beberapa kasus, informasi harus akurat sempurna.

d. Lengkap

Tidak boleh ada bagian informasi yang penting bagi

pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang.

e. Ringkasan

Informasi harus dikumpulkan sesuai kebutuhan pengguna.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Hall (2001, p7), sistem informasi adalah sebuah rangkaian

prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi

dan didistribusikan pada para pemakai.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

10

Menurut Alter (1999, p42), sistem informasi adalah suatu jenis

sistem kerja yang menggunakan teknologi informasi untuk

mengumpulkan, meneruskan, menyimpan, memanipulasi sehingga

mendukung satu atau lebih sistem kerja.

Dengan demikian dapat disimpulkan sistem informasi adalah proses

pengolahan data menjadi informasi untuk disebarkan dan digunakan oleh

user.

2.1.3.1 Tujuan Sistem Informasi

Menurut Hall (2001, p17), sistem informasi dibedakan atas 3

tujuan umum, yaitu:

a. Untuk pendukung fungsi pengurusan (stewardship)

manajemen.

Kepengurusan yang merujuk ke tanggung jawab

manajemen untuk mengatur sumber daya perusahaan

secara benar.

b. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen.

Sistem informasi memberikan para manajer informasi

yang mereka perlukan untuk melakukan tanggung

jawab pengambilan keputusan.

c. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan setiap

harinya.

Sistem informasi menyediakan informasi bagi user

untuk membantu mereka setiap hari dengan efisien dan

efektif.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

11

2.1.3.2 Jenis Sistem Informasi

Menurut Bodnar (2001, p4-p6), jenis-jenis sistem informasi

yaitu:

1. Pengolahan data elektronik

Electronic data processing adalah pemanfaatan

teknologi komputer untuk melakukan pengolahan

data transaksi-transaksi dalam suatu organisasi. EDP

adalah aplikasi paling dasar dalam setiap organisasi.

2. Sistem informasi manajemen

Menguraikan penggunaan teknologi komputer untuk

menyediakan informasi bagi pengambil keputusan

para manajer.

3. Sistem pendukung keputusan

Mensyaratkan penggunaan model-model keputusan

dan basis data khusus, dan benar-benar terpisah dari

sistem pengolahan data. Sistem pendukung

keputusan diarahkan untuk melayani permintaan

informasi tertentu , khusus dan tidak rutin dari

manajemen.

4. Sistem pakar

Sistem informasi berbasis pengetahuan yang

memanfaatkan pengetahuannya tentang bidang

aplikasi tertentu untuk bertindak seperti seorang

konsultan ahli bagi pemakainya.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

12

5. Sistem informasi eksekutif

Dibuat dibagi kebutuhan informasi strategi

manajemen tingkat puncak.

6. Sistem informasi akuntansi

Dapat juga didefinisikan sebagai sistem berbasis

komputer yang dirancang untuk mengubah data

akuntansi menjadi informasi.

2.1.4 Perngertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Bodnar dan Hopwood (2004, p3), sistem informasi

akuntansi adalah “ a computer based system designed to transform

accounting data into information”.

Menurut Jones dan Rama (2003, p5), sistem informasi akuntansi

adalah “a subsystem of management information system that provide

accounting an financial information, as well as, other information obtain

in the routine processing of accounting transaction”.

Menurut Romney dan Steinbart (2003, p.691), sistem informasi

akuntansi adalah “ the human and capital resources within an organization

that are responsible for (1) the preparation of financial information and

(2) the information obtained from collecting and processing company

transaction”.

Menurut Moscove, sSimkin, Bagranoff (2001, p7). “accounting

information system is the information susbsystem within an organization

that accumulates information from the entity’s various susbsystem”.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

13

Sistem informasi akuntansi adalah subsistem informasi di dalam

suatu organisasi yang mengumpulkan informasi dari bermacam-macam

subsistem entitas.

Suatu sistem informasi akuntansi dikatakan berhasil apabila

mencakup empat hal sebagai berikut:

1. Correct and timely information

Informasi yang dihasilkan oleh sistem dapat dipercaya dan tersedia

ketika dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Hal ini dapat dicapai

dengan adanya pengendalian intern yang baik untuk mencegah

terjadinya error dan fraud.

2. Reasonable time for development

Dimana waktu yang dibutuhkan dalam mengembangkan suatu

sistem tidak boleh terlalu lama karena biaya yang dikeluarkan akan

melebihi keuntungan yang akan diperoleh dari sistem tersebut. Untuk

itu, diperlukan adanya penentuan ruang lingkup dari sistem dan

penggunaan teknik dari manajemen proyek seperti PERT atau CPM.

3. Satisfy the organization’s need

Sistem yang dihasilkan harus dapat memenuhi kebutuhan dari

organisasi yang mengimplementasikannya baik untuk masa sekarang

maupun untuk masa yang akan datang.

4. User satisfaction

Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila pengguna merasa puas.

Faktor ini merupakan indikator keberhasilan yang paling kuat diantara

yang lain.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

14

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah

sebuah sistem komputer yang dirancang untuk menyediakan informasi

akuntansi dan keuangan, dan informasi lainnya yang diperoleh dari

mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan.

Mengacu pada pendapat Romney, Steinbart (2003, p2),

mengemukakan ada beberapa komponen sistem informasi, yaitu:

1. Orang yang mengoperasikan sistem dan menjalankan berbagai

macam fungsi.

2. Prosedur-prosedur dan intruksi-instruksi ; baik manual maupun

otomatis yang terlibat dalam pengumpulan, pemprosesan dan

penyimpanan data aktivitas organisasi.

3. Data mengenai organisasi dan proses bisnisnya.

4. Software yang digunakan untuk memproses data organisasi.

5. Infrastruktur TI, termasuk didalamnya alat-alat penunjang

komputer, komputernya dan alat komunikasi jaringan yang

digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses data

dan informasi.

6. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menjaga

data dalam SIA.

2.1.5 Pengertian Analisis Sistem

Menurut Widjajanto (2001, p65), adalah “proses pengujian sistem

yang ada (existing system) dan lingkungannya dengan tujuan untuk

menentukan berbagai perbaikan yang diperlukan”.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

15

Menurut Mcleod (2001, P194), analisis sistem adalah penelitian atas

sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru

atau diperbarui.

Menurut Hall (2001, p665), System Analysis is actually a two-step

process involving first a survey of the current system and then an analysis

of the user’s needs.

Menurut Bodnar (2001, p449), system analysis is responsible for the

development of the general design of system applications, yang artinya

analisis sistem bertanggung jawab terhadap pengembangan dari rancangan

umum aplikasi sistem.

Jadi analisis sistem adalah suatu proses mempelajari proses bisnis

perusahaan untuk selanjutnya dilakukan perancangan sistem perusahaan

yang lebih baik.

2.1.5.1 Langkah – langkah Dalam Analisis Sistem

Menurut Bodnar (2001, p449), terdapat empat tahap dalam

analisis sistem yaitu :

a. Survey of any existing systems

Yaitu melakukan evaluasi terhadap sistem yang ada.

Hal ini penting bagi sistem analisis untuk memahami

sistem yang ada sebelum melakukan perubahan atau

modifikasi terhadap sistem yang bersangkutan.

b. Identify the information need of users

Yaitu mengidentifikasi kebutuhan informasi dari

user. Sistem analisis harus mempelajari keputusan yang

dibuat oleh user tentang informasi yang dibutuhkan

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

16

dalam jangka waktu tertentu. Tahap ini cukup sulit

karena user seringkali merasa tidak yakin terhadap

kebutuhan informasi mereka.

c. Identify the System requirements that are necessary

to Satisfy the information needs of users.

Yaitu mengidentifikasi kebutuhan sistem yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari

user. Kebutuhan sistem tersebut biasanya mengenai

input dan output.

d. Preparation of systems analysis report

Yaitu menyiapkan laporan analisis sistem. Laporan

ini berisi spesifikasi user untuk sistem yang diusulkan

dan keseluruhan rancangan konseptual dari sistem yang

diusulkan.

2.1.6 Pengertian Perancangan Sistem

Menurut Mcleod (2001, p196), perancangan sistem adalah

penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem yang baru.

Menurut Mulyadi (2001, p51), perancangan sistem adalah proses

penerjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan

sistem informasi yang diajukan pada pemakai informasi sebagai

pertimbangan. Jadi perancangan sistem dapat disimpulkan sebagai suatu

kegiatan membuat sistem yang lebih baik dari sistem sebelumnya dan

sesuai dengan kebutuhan user.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

17

2.1.6.1 Perancangan Sistem Informasi Berbasis Orientasi

pada Objek

2.1.6.1.2 Pengertian UML ( Unified Modeling Language)

Menurut Jones dan Rama (2006, p60), UML adalah

sebuah bahasa yang digunakan untuk spesifikasi, visualisasi,

kontruksi, dan mendokumentasi sistem informasi.

Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004,

p430), UML adalah sekumpulan rangkaian model yang

digunakan untuk menspesifikasikan atau menggambarkan

sebuah sistem perangkat lunak dalam kaitannya dengan

objek.

UML adalah suatu metode yang digunakan untuk

menggambarkan sistem perusahaan.

2.1.6.1.3 Pengertian Class Diagram

Menurut Mathiassen (2000, p4) adalah, “A

description of collection of object sharing stucture,

behavioral pattern, and attributes”. Yang dapat diartikan

class adalah kumpulan dari object yang saling berbagi

structure, behavioral pattern dan atributes. Objek adalah

suatu entitas dengan identitas, keadaan dengan sifat tertentu.

Menurut Mathiassen (2000, p69), Class diagram

menggambarkan kumpulan dari beberapa class dan hubungan

sktruktural diantara class-class tersebut.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

18

Menurut Mathiassen (2000, p93) Behaviour adalah

aktivitas terakhir dalam problem analysis. Bertujuan untuk

memodelkan apa yang terjadi dari suatu problem domain

sistem sepanjang waktu.

Menurut Jones dan Rama (2006, P172-172), UML

adalah class diagram provide a systematic approach for

designing data and documenting the design, yang artinya

UML class diagram menyediakan pendekatan sistematis

untuk merancang data dan mendokumentasikan rancangan

tersebut.

Empat aktivitas utama dalam membuat UML

class diagram yaitu:

1. Menempatkan transaction table yang dibutuhkan

pada UML class diagram.

2. Menempatkan master table yang dibutuhkan UML

class diagram.

3. Menentukan hubungan yang dibutuhkan antar

masing-masing table (transcation dan master).

4. Menentukan atribut yang dibutuhkan.

Jadi class diagram adalah kumpulan dari class-class

beserta hubungannya yang digunakan untuk merancang data

dan mendokumentasikan rancangan tersebut.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

19

2.1.6.1.4 Event

Menurut Mathiassen (2000, p51), Event adalah “ An

instanteous incident involving one or more objects”, yang

dapat diartikan sebagai suatu kejadian instan yang melibatkan

satu objek atau lebih.

Menurut Jones dan Rama (2006, p4), “event are

activities that happen at a particular point in time”, yang

berarti event adalah aktivitas yang terjadi pada waktu tertentu.

Jadi dapat disimpulkan bahwa event adalah aktivitas-

aktivitas yang terjadi dalam suatu rangkaian sistem yang

berjalan dalam perusahaan.

2.1.6.1.5 Workflow Table

Menurut Jones dan Rama (2006, p87), workflow

table adalah “ A two colums table that identifies the actors

and actions in a process”, yang dapat diartikan workflow

table adalah table dua kolom yang mengidentifikasi actor dan

kegiatan-kegiatan dalam proses.

Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p69),

Workflow : the flow of transactions through business

processes to ensure appropriate checks and approvals are

implemented. Yang artinya workflow : aliran yang melalui

proses bisnis untuk menjamin pengecekan dan otorisasi yang

diimplementasikan.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

20

Jadi workflow table adalah suatu table yang

menggambarkan transaksi dari suatu proses bisnis yang berisi

actor dan aktivitas yang dilakukan.

2.1.6.1.6 Activity Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006, P61), activity

diagram terdiri dari overview activity diagram dan detailed

activity.

Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004,

p755), activity diagram merupakan sebuah diagram yang

menggambarkan secara grafis aliran proses bisnis, langkah-

langkah sebuah use case atau langkah perilaku.

Jadi activity diagram adalah suatu diagram yang

menggambarkan proses bisnis suatu perusahaan yang terdiri

dari gambaran umum maupun detailnya.

2.1.6.1.6.1 Overview Activity Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006, p61),

overview activity diagram adalah diagram yang

menggambarkan tampilan level tinggi dari proses

bisnis dengan mendokumentasikan event-event yang

penting, urutannya, dan informasi yang menyertai

event tersebut.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

21

Menurut Jones dan Rama (2006, p65),

dalam menyiapkan overview activity diagram

terdapat langkah-langkah sebagai berikut:

a. Membaca narasi dan mengindentifikasi

event-event yang penting.

b. Mencatat narasi secara jelas untuk

mengidentifikasi event-event yang

terlibat di dalamnya.

c. Menggambarkan agen (actor) yang

terlibat dalam proses bisnis yang terjadi.

d. Membuat diagram masing-masing event

dan menunjukkan urutan event yang

terjadi.

e. Menggambarkan dokumen yang dibuat

dan digunakan dalam proses bisnis, serta

menggambarkan aliran informasi dari

dokumen tersebut.

2.1.6.1.6.2 Detailed Activity Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006, p61),

detailed activity diagram adalah diagram yang

menggambarkan aktivitas yang saling berhubungan

secara rinci dengan satu atau dua event yang

terdapat pada overview diagram.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

22

Menurut Jones dan Rama (2006, p80),

dalam menyiapkan detailed activity diagram

terdapat langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mencatat narasi untuk menunjukkan

aktivitas.

b. Menyiapkan workflow table.

c. Mengidentifikasi detailed diagram yang

dibutuhkan.

2.1.6.1.7 Navigation Diagram

Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004,

p568), navigation diagram merupakan alat yang digunakan

untuk menggambarkan urutan dan variasi layar yang dapat

terjadi selama satu sesi pengguna.

Menurut Mathiassen (2000, p344), “navigation

diagram is a special kind of statechart diagram that focuses

on the overall dynamics of the user interface”. The diagram

shows the participating windows and transitions between

them. The navigation diagram is not found in UML. Artinya

bahwa navigation diagram merupakan jenis yang khusus

dari statechart diagram yang fokus pada perpindahan dinamis

atas tampilan pengguna. Diagram ini menampilkan windows

yang ada dan perpindahan antar windows. Navigation

diagram tidak terdapat dalam UML.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

23

Jadi dalam hal ini, navigation diagram merupakan

diagram yang digunakan untuk menggambarkan alur

perpindahan dari satu window ke window lainnya yang terjadi

dalam suatu sistem informasi.

2.1.6.1.8 Use Case

Menurut Mathiaseen (2000, p120), “use case is a

pattern for interaction between the system and actors in the

application domain”, yang berarti : use case adalah suatu

pola interaksi antara sistem, actor dan application domain.

Menurut Jones dan Rama (2006, p288), “use case is

sequence of steps involving interaction between an actor and

a system for particular purpose “, yang berarti use case

adalah rangkaian langkah-langkah yang melibatkan interaksi

antara actor dan sistem untuk tujuan tertentu.

Menurut Whitten, Bentley Dan Dittman (2004,

p778), use case merupakan sebuah skenario atau peristiwa

bisnis dimana sistem harus memberikan suatu respon yang

ditentukan.

Jadi use case diagram menunjukkan hubungan antar

actor dan use case.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

24

2.1.7 Rancangan Database

2.1.7.1 Pengertian Rancangan Database

Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p518),

database merupakan kumpulan file yang saling terkait, dimana file

itu adalah kumpulan record yang serupa.

Menurut Connoly & Begg (2002, p279), database design is

process of creating a design that will support the enterprise’s

operations and objectives. Artinya perancangan database adalah

proses pembuatan sebuah rancangan untuk sebuah basis data yang

mendukung operasi dan tujuan perusahaan.

Jadi rancangan database merupakan proses membuat suatu

kumpulan file yang saling terkait, dimana hal tersebut akan

mendukung operasi dan tujuan dari perusahaan.

2.1.7.2 Tahapan Rancangan Database

Menurut Connoly & Begg (2002, pp281-282), perancangan

database dibagi menjadi tiga tahapan utama, sebagaimana dijabarkan

berikut ini:

a. Conceptual Database design

Conceptual Database design merupakan proses

membangun sebuah model data dari informasi yang diperoleh

dalam suatu organisasi, tetapi bebas dari semua pertimbangan

fisik.

Conceptual design merupakan tahapan pertama dari

tahapan perancangan database dan menciptakan model data

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

25

konseptual dari bagian perusahaan yang akan dibuat

database-nya. Model data dibuat dengan menggunakan

dokumen dari spesifikasi kebutuhan pemakai.

b. Logical Database Design

Logical Database design merupakan proses membangun

sebuah model informasi yang diperoleh dari sebuah

organisasi berdasarkan model data khusus, tetapi bebas dari

hal yang berkaitan dengan Data Base Management System

dan pertimbangan fisik lainnya. Pada tahapan ini, model data

konseptual yang dibangun pada tahap sebelumnya diperhalus

dan dipetakan pada model data logis. Model data logis

didasarkan pada target model data untuk database.

c. Physical Database Design

Physical database design merupakan proses pembuatan

gambaran suatu implementasi database pada media

penyimpanan kedua. Hal ini menggambarkan hubungan

utama, organisasi file dan indeks yang digunakan untuk

mencapai efisiensi akses ke dalam data dan hubungan

integritas batasan (associated integrity constraints) yang

lainnya dan hak yang berkaitan dengan keamanan. Physical

database design merupakan tahap ketiga dan terakhir dari

proses perancangan basis data, dimana perancang

memutuskan bagaimana basis data tersebut

diimplementasikan. Secara garis besar, tujuan utama dari

physical database design adalah untuk mendeskripsikan

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

26

bagaimana perancang bermaksud untuk

mengimplementasikan secara fisik logical database design.

2.1.8 Rancangan Formulir

2.1.8.1 Pengertian Rancangan Formulir

Menurut Mulyadi (2001, p75), formulir adalah secarik kertas

yang memiliki ruang untuk diisi. Formulir sering juga disebut dengan

dokumen.

Menurut Jones & Rama (2003, p315), form is a formatted

document containing blank fields that users can fill in with data.

When the form is displayed on a computer screen, the data entered in

the blank fields are saved to one or more data tables. Artinya bahwa

form adalah suatu dokumen yang terancang yang berisi field kosong

yang dapat diisi data oleh pemakai. Ketika form ditampilkan pada

layar komputer, data yang masuk ke dalam field yang kosong

disimpan ke dalam satu atau lebih tabel data.

Jadi rancangan formulir adalah suatu pembuatan dokumen

yang akan diisi data penting, baik berbentuk kertas maupun digital

dalam komputer.

2.1.8.2 Jenis Tipe Input Form

Menurut Jones & Rama (2003, pp316-319), terdapat beberapa

jenis tipe dari input form, yakni:

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

27

a. Single-record entry form

Form ini menunjukkan hanya satu record saja. Form ini

digunakan untuk menambahkan, menghapus, atau

memodifikasi data dalam record tunggal pada tabel tertentu.

Form seperti ini sering digunakan dalam pemeliharaan data

master file.

b. Tabular Entry Form

Form ini menyediakan suatu lembar kerja seperti

rancangan untuk memasukkan berbagai record dalam suatu

tabel tunggal. Form jenis ini sering digunakan untuk

menyimpan secara batch suatu peristiwa.

c. Multi-Table Entry Form

Form ini digunakan untuk menambah data pada lebih dari

satu tabel.

2.1.8.3 Elemen Penting Form

Menurut Jones & Rama (2003, p322) ada lima elemen

penting dari form yang memerlukan dokumentasi, yakni:

a. Attribute yang disimpan dalam tabel.

b. Attribute yang ditampilkan dari tabel.

c. Fields yang dihitung.

d. Foreign Keys.

e. Queries.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

28

2.1.9 Rancangan Layar

2.1.9.1 Pengertian Rancangan Layar

Menurut Jones & Rama (2003, p326), form interface

elements are objects on forms used for entering information or

performing actions. Artinya bahwa elemen layar form adalah obyek-

obyek pada form yang digunakan untuk memasukkan informasi atau

tindakan yang ditunjukkan.

Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p589),

rancangan input harus dibuat sesedehana mungkin dan dirancang

untuk mengurangi kesalahan pemasukkan data. Kebutuhan pengguna

sistem harus dipertimbangkan. Jumlah data yang dimasukkan harus

seminimal mungkin. Jadi dalam hal ini, rancangan layar merupakan

rancangan input pada layar komputer dengan memperhatikan hal-hal

yang dapat mengurangi kesalahan pemasukan data itu sendiri.

2.1.9.2 Elemen Rancangan Layar

Menurut Jones & Rama (2003, p326), terdapat beberapa

elemen dalam rancangan layar, yakni:

a. Text Box

Text Box adalah ruang pada form yang digunakan untuk

memasukkan informasi yang kemudian akan ditambahkan pada

tabel atau untuk menampilkan informasi yang dibaca dari tabel.

b. Labels

Labels merupakan pengguna dalam memahami informasi

apa yang dibutuhkan untuk dimasukan ke dalam form.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

29

c. Look-Up Feature

Look-Up feature biasanya ditambahkan pada text boxes yang

digunakan untuk memasukkan ke dalam foreign key.

d. Command Buttons

Command buttons digunakan untuk menjalankan perintah

untuk menjalankan perintah selanjutnya.

e. Radio Buttons

Radio Buttons memungkinkan pengguna untuk memilih salah

satu dari serangkain pilihan. Sebagai contoh, pengguna dapat

menggunakan radio button pada form untuk memungkinkan

pengguna memilih salah satu dari tiga tipe pembayaran berikut,

yakni pembayaran tunai, pembayaran kredit, atau kartu kredit.

Jika terdapat pilihan yang banyak, look-up feature merupakan

pilihan yang terbaik.

f. Check Boxes

Check boxes mirip seperti radio buttons, tetapi dapat memilih

lebih dari satu pilihan.

2.1.10 Rancangan Laporan

2.1.10.1 Pengertian Rancangan Laporan

Menurut Jones & Rama (2003, p241), report is a

formatted and organized presentation of data. Artinya adalah

bahwa laporan adalah penyajian data yang telah tersusun dan

teroganisir.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

30

Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p552),

laporan atau output menggambarkan informasi bagi pengguna

sistem. Output adalah komponen yang dapat dilihat dari sistem

informasi yang bekerja atau berfungsi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa rancangan laporan

merupakan pembuatan informasi yang berisi data yang telah diolah

dari sstem informasi sehingga bermanfaat bagi pengambil

keputusan dalam suatu organisasi.

2.1.10.2 Elemen Rancangan Laporan

Menurut Jones & Rama (2003, pp256-258), rancangan

laporan dapat dibagi menjadi:

- Label Boxes dan Text Boxes

Dua elemen penting dari segala laporan adalah label

dan data. Dalam Microsoft Access, elemen-elemen ini

ditunjukan oleh label boxes dan text boxes.

- Grouping Attribute

Laporan yang berkelompok dikelompokan oleh

sesuatu.

- Group Header

Group Header dapat digunakan untuk menyajikan

informasi yang umum pada kelompok.

- Group Detail

Transaksi yang terjadi pada kelompok didaftarkan

dalam kelompok secara rinci dan lengkap.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

31

- Group Footer

Group Footer juga dapat digunakan untuk

menyediakan informasi yang dapat berguna dalam

laporan yang berkelompok.

2.2 Teori-Teori Khusus

2.2.1 Sistem Informasi Penjualan

2.2.1.1 Penjualan

Penjualan merupakan aktivitas penting dalam suatu

perusahaan, karena dengan adanya penjualan dapat menghasilkan

pendapatan bagi perusahaan.

Menurut Mulyadi (2001, p202), kegiatan penjualan terdiri

dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik kredit maupun tunai.

2.2.1.1.1 Penjualan Tunai

Menurut Mulyadi (2001, p455), penjualan tunai

dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan

pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dulu

sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli.

Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian

diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai

kemudian dicatat oleh perusahaan.

Menurut Mulyadi (2001, p462), fungsi yang terkait

dalam sistem penjualan tunai antara lain:

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

32

1. Fungsi Penjualan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima

order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai,

dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli

untuk kepentingan pembayaran harga barang ke

fungsi kas.

2. Fungsi Kas

Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima

kas dari pembeli.

3. Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan

barang yang dipesan oleh pembeli, serta

menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.

4. Fungsi Pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk

membungkus barang dan menyerahkan barang yang

telah dibayar harganya kepada pembeli.

5. Fungsi Akuntasi

Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat

transaksi penjualan dan penerimaan kas dan

membuat laporan penjualan.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

33

Menurut Mulyadi (2001, p463), dokumen yang

digunakan dalam sistem penjualan tunai adalah:

1. Faktur Penjualan Tunai.

2. Pita Register Kas (Cast Register Tape).

3. Credit card sales slip.

4. Bill of lading.

5. Faktur Penjualan COD.

6. Bukti Setor Bank.

7. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan.

Menurut Mulyadi (2001, p468-469), catatan

akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan tunai

adalah:

1. Jurnal Penjualan

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat

dan meringkas data penjualan. Jika perusahaan

menjual beberapa macam produk dan manajemen

memerlukan informasi penjualan setiap jenis

produk yang dijualnya selama jangka waktu

tertentu, dalam jurnal penjualan disediakan satu

kolom untuk setiap jenis produk guna meringkas

informasi penjualan menurut jenis produk tersebut.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

34

2. Jurnal Penerimaan kas

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat

penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya

dari penjualan tunai.

3. Jurnal Umum

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat

harga pokok produk yang dijual.

4. Kartu Persediaan

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat

berkurangnya harga pokok produk yang dijual.

Kartu persediaan ini diselenggarakan di fungsi

akuntansi untuk mengawasi mutasi dan persediaan

barang yang disimpan di gudang.

5. Kartu Gudang

Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan

akuntasi karena hanya berisi data kuantitas

persediaan yang disimpan di gudang. Catatan ini

diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk

mencatat mutasi dan persediaan barang yang

disimpan dalam gudang. Dalam transaksi penjualan

tunai, kartu gudang digunakan untuk mencatat

berkurangnya kuantitas produk yang dijual.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

35

Menurut Mulyadi (2001, p469), sistem penjualan

tunai terdiri dari 6 prosedur, yaitu:

1. Prosedur Order Penjualan

Digunakan untuk melayani pembeli yang akan

membeli barang.

2. Prosedur Penerimaan Kas

Digunakan untuk melayani pembeli yang

membayar harga buku sesuai yang tercantum pada

faktur penjualan tunai.

3. Prosedur Penyerahan Barang

Prosedur penyerahan barang digunakan untuk

melayani pengambilan barang oleh pembeli yang

telah melakukan pembayaran ke bagian kasa.

4. Prosedur Pencatatan Penjualan

Digunakan untuk mencatat transaksi penjualan

ke dalam buku jurnal penjualan.

5. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas dari

Penjualan Tunai

Digunakan untuk mencatat transaksi kas ke

dalam buku jurnal penerimaan kas.

6. Prosedur Rekonsiliasi Bank

Digunakan untuk mengawasi penerimaan kas

dan penyetoran bank.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

36

2.2.1.1.2 Penjualan Kredit

Menurut Mulyadi (2001, p202), dalam transaksi

penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi

dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk

jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada

pelanggannya. Kegiatan penjualan secara kredit ini ditangani

oleh perusahaan melalui sistem penjualan kredit.

Menurut Mulyadi (2001, p210), penjualan kredit

dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan

barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli untuk

jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada

pembeli tersebut. Untuk menghindari tidak tertagihnya

piutang, setiap penjualan kredit yang pertama kepada seorang

pembeli selalu didahului dengan analisis terhadap dapat atau

tidaknya pembeli tersebut diberi kredit.

Menurut Mulyadi (2001, p204), fungsi yang terkait

dalam sistem penjualan kredit antara lain:

1. Fungsi Kredit

Fungsi ini bertanggung jawab dalam

meneliti status kredit pelanggan dan

memberikan kredit kepada pelanggan terpilih.

2. Fungsi Penjualan

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

37

Bertanggung jawab melayani kebutuhan

barang pelanggan. Fungsi penjualan mengisi

surat order pengiriman untuk memungkinkan

fungsi gudang dan fungsi pengiriman

melaksanakan penyerahan barang kepada

pelanggan.

3. Fungsi Gudang

Fungsi yang bertanggung jawab dalam

penyimpanan dan penyerahan barang yang harus

dipesan pelanggan kepada fungsi pengiriman.

4. Fungsi Pengiriman

Bertanggung jawab untuk menyerahkan

barang yang kualitas, mutu dan spesifikasinya

sesuai dengan yang tercantum dalam tembusan

faktur penjualan yang diterima dari fungsi

kredit.

5. Fungsi Akuntansi

Bertanggung jawab untuk mencatat

transaksi bertambahnya piutang kepada

pelanggan ke dalam kartu piutang berdasarkan

faktur penjualan yang diterima dari fungsi

pengiriman.

6. Fungsi Penagihan

Bertanggung jawab dalam membuat surat

tagihan secara periodik kepada pelanggan.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

38

Menurut Mulyadi (2001, p214), dokumen yang

digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah:

1. Surat order pengiriman dan tembusannya.

2. Faktur dan tembusannya.

3. Rekapitulasi harga pokok penjualan.

4. Bukti memorial

Menurut Mulyadi (2001, p218), catatan akuntansi

yang digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah:

1. Jurnal Penjualan

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi

penjualan, baik secara tunai maupun kredit. Jika perusahaan

menjual beberapa macam produk dan manajemen

memerlukan informasi penjualan menurut jenis produk,

dalam jurnal penjualan dapat disediakan kolom-kolom untuk

mencatat penjualan menurut jenis produk tersebut.

2. Kartu Piutang

Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang

berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap

debiturnya.

3. Kartu Persediaan

Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang

berisi rincian mutasi setiap jenis perusahaan.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

39

4. Kartu Gudang

Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk

mencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang disimpan

di gudang.

5. Jurnal Umum

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga

pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.

Menurut Mulyadi (2001, p219), jaringan prosedur

yang membentuk sistem penjualan kredit adalah sebagai

berikut:

1. Prosedur Order Penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari

pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat

order dari pembeli. Fungsi penjualan kemudian membuat

surat order pengiriman dan mengirimkannya kepada berbagai

fungsi yang lain untuk memungkinkan fungsi tersebut

memberikan kontribusi dalam melayani order dari pembeli.

2. Prosedur Persetujuan Kredit

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan meminta

persetujuan penjualan kredit kepada pembeli tertentu dari

fungsi kredit.

3. Prosedur Pengiriman

Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan

barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

40

tercantum dalam surat order pengiriman yang diterima dari

fungsi pengiriman.

4. Prosedur Penagihan

Dalam proses ini, fungsi penagihan membuat faktur

penjualan dan mengirimkannya kepada pembeli. Dalam

metode tertentu faktur penjualan dibuat oleh fungsi penjualan

sebagai tembusan pada waktu bagian ini membuat surat order

pengiriman.

5. Prosedur Pencatatan Piutang

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat tembusan

faktur penjualan ke dalam kartu piutang atau dalam metode

pencatatan tertentu mengarsipkan dokumen tembusan

menurut abjad yang berfungsi sebagai catatan piutang.

6. Prosedur Distribusi Penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mendistribusikan

data penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh

manajemen.

7. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat secara

periodik total harga pokok produk yang dijual dalam periode

akuntansi tertentu.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

41

2.2.2 Sistem Informasi Piutang Dagang

2.2.2.1 Pengertian Piutang Dagang

Menurut Mulyadi (2001, p257), piutang adalah transaksi yang

timbul dari penjualan barang atau jasa dalam kegiatan normal

perusahaan. Sumber utama piutang adalah aktifitas operasi normal

perusahaan, yaitu penjualan kredit atas barang atau jasa pelanggan.

Menurut Warren, Reeve and Fess (2005, p392),

mengemukakan bahwa transaksi paling umum yang menciptakan

piutang adalah penjualan barang atau jasa secara kredit, piutang

dicatat dengan mendebet akun piutang usaha. Piutang usaha

semacam ini normalnya diperkirakan akan tertagih dalam periode

waktu yang relatif pendek, seperti 30 atau 60 hari, diklasifikasikan

sebagai aktiva lancar.

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

piutang adalah transaksi yang timbul dari penjualan barang dan jasa

secara kredit, piutang dicatat dengan mendebet akun piutang usaha.

2.2.2.2 Metode Pencatatan Piutang

Menurut Mulyadi (2001, p261), pencatatan piutang dapat

dilakukan dengan salah satu dari metode berikut ini:

1. Metode konvensional, dimana posting ke dalam kartu

piutang dilakukan atas dasar data yang dicatat dalam

jurnal.

2. Metode posting langsung ke dalam kartu piutang, yang

dibagi menjadi dua golongan berikut ini:

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

42

a. Metode Posting Harian.

- Posting langsung ke dalam kartu piutang

dengan tulisan tangan; jurnal hanya

menunjukkan jumlah total harisan saja

(tidak rinci).

- Posting langsung ke dalam kartu piutang

dan pernyataan piutang.

b. Metode Posting Periodik.

- Posting ditunda

- Penagihan bersiklus (cycle billing)

3. Metode pencatatan tanpa buku pembantu.

4. Metode pencatatan piutang dengan komputer.

Menurut Mulyadi (2001, p258), mutasi piutang adalah

disebabkan oleh transaksi penjualan kredit, penerimaan kas dari

debitur, retur penjualan, dan penghapusan piutang. Dokumen pokok

yang digunakan sebagai dasar pencatatan ke dalam kartu piutang

adalah:

1. Faktur Penjualan

Dalam pencatatan piutang, dokumen ini digunakan

sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang dari transaksi

penjualan kredit.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00679-KA BAB 2.pdf2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem ... Umur informasi

 

 

 

43

2. Bukti Kas Masuk

Dalam pencatatan piutang, dokumen ini digunakan

sebagai dasar pencatatan berkurangnya piutang dari transaksi

pelunasan piutang oleh debitur.

3. Memorial Kredit

Dalam pencatatan piutang, dokumen ini digunakan

sebagai dasar pencatatan retur penjualan.

4. Bukti Memorial (journal voucher)

Bukti memorial adalah dokumen sumber untuk dasar

pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum. Dalam

pencatatan piutang, dokumen ini digunakan sebagai dasar

pencatatan penghapusan piutang.

Menurut Mulyadi (2001, p257), informasi yang dibutuhkan

oleh manajemen mengenai piutang adalah:

1. Saldo piutang pada saat tertentu kepada setiap debitur.

2. Riwayat pelunasan piutang yang dilakukan oleh setiap

debitur.

3. Umur piutang kepada setiap debitur pada saat tertentu.