Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

40
Kompetensi dasar : Kemampuan untuk menganalisa hakikat bangsa dan negara Indikator : Mendeskripsikan kedudukan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial Menganalisa pengertian dan unsur terbentuknya bangsa Menganalisa pengertian dan terjadinya negara Menguraikan fungsi dan tujuan negara Menyimpulkan pentingnya pengakuan suatu negara oleh negara lain Menunjukkan alasan suatu negara mengakui keberadaan negara lain Menunjukkan semangat kebangsaan (nasionalitas dan patriotisme) Menerapkan semangat kebangsaan

description

Rangkuman materi PKn Kelas X Bab 2 dalam bentuk Power Point

Transcript of Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

Page 1: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

Kompetensi dasar : Kemampuan untuk menganalisa hakikat bangsa dan negara

Indikator :Mendeskripsikan kedudukan manusia sebagai makhluk

individu dan makhluk sosialMenganalisa pengertian dan unsur terbentuknya bangsaMenganalisa pengertian dan terjadinya negaraMenguraikan fungsi dan tujuan negaraMenyimpulkan pentingnya pengakuan suatu negara oleh

negara lainMenunjukkan alasan suatu negara mengakui keberadaan

negara lainMenunjukkan semangat kebangsaan (nasionalitas dan

patriotisme)Menerapkan semangat kebangsaan

Page 2: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

A. SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL1. SISTEM HUKUMSistem adalah perangkat unsur yang saling

berkaitan sehingga membentuk satu totalitas.Menurut Mochtar Kusumaatmadja, Hukum

adalah keseluruhan kaidah-kaidah serta asas-asas yang mengatur pergaulan hidup dalam masyrakat yang bertujuan memelihara ketertiban serta meliputi lembaga-lembaga dan proses guna mewujudkan berlakunya kaidah itu sebagai kenyataan dalam masyarakat.

Page 3: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

Hukum meliputi beberapa unsur : a. Peraturan mengenai tingkah laku manusia

dalam pergaulan masyarakatb. Peraturan yang dibuat oleh badan-badan

resmic. Peraturan yang bersifat memaksad. Adanya sanksi yang tegas atas pelanggaran

peraturan tersebut.

Ciri-ciri hukum :1. Adanya perintah dan larangan2. Perintah dan /atau larangan tersebut harus

ditaati oleh semua orang.

Page 4: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

Hukum mempunyai fungsi terhadap subjek hukum, yaitu :Selain itu, hukum mempunyai fungsi terhadap

subjek hukum, yaitu sebagai berikut :a. menjamin kepastian hukum bagi setiap orang di dalam masyarakatb. menjamin ketertiban, ketentraman, kedamaian, keadilan, kemakmuran, kebahagiaan dan kebenaranc. menjaga tidak terjadi perbuatan main hakim sendiri dalam masyarakat.

Page 5: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

2. Penggolongan Hukuma. Menurut isinya, hukum dapat dibedakan

sebagai berikut :1. Hukum publik , yaitu hukum yang mengatur hubungan antara negara dan warga negara yang menyangkut kepentingan umum2. Hukum Privat, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara orang yang satu dan yang lain, yang menyangkut kepentingan perseorangan.

Page 6: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

b. Menurut bentuknya, hukum dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Hukum tertulis, yaitu hukum yang dicantumkan di dalam berbagai peraturan negara. Hukum tertulis terdiri atas :

a. Hukum tertulis yang dikodifikasikan (dibukukan), seperti Kitab Undang-

Undang Hukum Pidana dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Kodifikasi adalah pembukuan jenis-jenis hukum tertentu dalam kitab undang-undang secara sistematis dan lengkap

b. Hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan (tidak dibukukan), seperti peraturan hak merek dagang dan peraturan tentang kepailitan

Page 7: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

2. Hukum tak tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dan berkembang di masyarakat, tetapi tidak tertulis, seperti hukum adat atau hukum kebiasaan.

c. Menurut tempat berlakunya, hukum dapat dibedakan sebagai berikut :1.) Hukum Nasional, yaitu hukum yang berlaku dalam suatu negara tertentu dan sekaligus merupakan produk dari negara tersebut 2.)Hukum Internasional, yaitu hukum yang

mengatur hubungan hukum di dun ia internasional

3.)Hukum asing, yaitu hukum yang berlaku di negara lain.

Page 8: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

d. Menurut waktu berlakunya, hukum dapat dibedakan sebagai berikut :1.) Ius constitutum, yaitu hukum yang berlaku pada saat ini dalam suatu negara tertentu. 2.) Ius constituendum, yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada waktu yang akan datang (yang dicita-citakan)3.) Hukum asasi, yaitu hukum yang berlaku di mana- mana, dalam segala waktu, dan untuk semua bangsa di dunia.

Page 9: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

Menurut cara mempertahankannya, hukum dapat dibedakan sebagai berikut :

1.) Hukum material, yaitu hukum yang memuat peraturan-peraturan yang berisi perintah-perintah dan larangan-larangan. Contoh : Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.2.) Hukum formal, yaitu keseluruhan peraturan yang berisi tata cara untuk menyelesaikan suatu perbuatan yang melanggar hukum material.

Page 10: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

F. Menurut sumbernya, hukum dapat dibagi sebagai berikut :

1) Hukum Undang-Undang, yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan perundangan.

2) Hukum kebiasaan (adat), yaitu hukum yang terletak di dalam peraturan-peraturan kebiasaan (adat).

3) Hukum Traktat, yaitu hukum yang terletak di dalam perjanjian antarnegara

4) Hukum Jurisprudensi, yaitu hukum yang terbentuk karena keputusan hakim sebelumnya

Page 11: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

g. Menurut Sifatnya, hukum dibedakan menjadi :

1) Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang dalam keadaan bagaimanapun juga harus dan mempunyai paksaan mutlak.

2) Hukum yang mengatur (hukum pelengkap), yaitu hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat sendiri dalam satu perjanjian.

Page 12: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

A. Hukum PublikAdalah hubungan antara negara dan warga negara

yang menyangkut kepentingan umum. Contoh Hukum publik adalah hukum tata negara, hukum administrasi negara, hukum pidana.

1.Hukum Tata negara ( bahasa Belanda : Staatsrecht).adalah sekumpulan peraturan hukum yang mengatur oraganisasi dari pada negara, hubungan antar alat perlengkapan negara dalam garis vertikal dan horizontal, serta kedudukan warga negara dan hak-hak azasinya.

Page 13: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

Hukum tata negara dibagi menjadi dua (2) yaitu :a. Dalam arti sempit ( hukum tata negara)b. Dalam arti luas: - hukum tata negara

- hukum administrasi negara

2. Hukum Administrasi (Tata Usaha) Negara – HTUNadalah himpunan peraturan perundang-undangan yang mengatur hubungan-hubungan hukum antara pemerintah (tata usaha negara) dengan warga negaranya sehingga para pelaksana pemerintah dapat menjalankan tugasnya dengan baik

Page 14: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

3. Hukum Pidana (bahasa belanda: Strafrecht)Adalah keseluruhan aturan hukum yang mengatur sanksi atau hukuman khusus yang dijatuhkan kepada pelanggar hukum yang berupa pelanggaran dan kejahatanDalam hukum pidana Indonesia, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 10 dikenal dua macam hukuman, yaitu :a. Hukuman Pokok, terdiri atas :

1. Pidana mati2. Pidana penjara : (a) pidana seumur hidup (b) pidana penjara selama waktu

tertentu (setinggi-tingginya 20 tahun dan sekurang- kurangnya 1 tahun)

Page 15: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

4. pidana denda5. pidana tutupan

b. Hukuman tambahan, terdiri atas :1. Pencabutan hak-hak tertentu, menurut pasal 35 KUHAP adalah :

a.Hak memegang jabatan pada umumnya atau jabatan yang tertentu

b.Hak memasuki angkatan bersenjatac.Hak memilih dan dipilih dalam pemilud.Hak menjadi penasehat hukum atau

pengurus atau penetapan pengadilan, dan hak menjadi wali

Page 16: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

e. Hak menjalankan kekuasaan bapakf. Hak menjalankan mata pencaharian tertentu

4) Hukum Acara Pidanaadalah peraturan-peraturan yang berisi tata cara penyelesaian perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum pidana. Hukum acara pidana mengatur tentang proses penyelidikan, penangkapan, penahanan, pemeriksaan di persidangan, penuntutan, penjatuhan putusan (hukuman), dan pelaksanaan putusan (eksekusi).

Page 17: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

5.)Hukum Internasionaladalah hukum yang mengatur hubungan antara dua negara atau lebih. Jadi hukum internasional mengatur seluruh kepentingan antarnegara demi terwujudnya perdamaian dunia dan terjadinya kerjasama yang baik antar negara di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya

B. HUKUM PRIVATC. Disebut juga hukum sipil, yaitu keseluruhan

hukum yang mengatur hubungan-hubungan antara orang yang satu dan orang lain menyangkut kepentingan perseorangan (pribadi)

Page 18: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

Hukum Privat dapat dibedakan atas :1. Hukum perdata2. Hukum dagang3. Hukum adat4. Hukum acara perdata

Ad.1 Hukum perdata adalah keseluruhan hukum yang mengatur hubungan antara orang satu dan orang yang lain, menyangkut kepentingan perseorangan.

Page 19: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

Hukum perdata dalam arti sempit (hukum perdata) terdiri dari :a.Hukum perseorangan (pribadi), keseluruhan peraturan yang mengatur tentang subjek hukumb.Hukum Keluarga, yaitu hukum yang mengatur hubungan yang timbul dari hubungan keluargac.Hukum perkawinan, yaitu hukum yang mengatur syarat-syarat dan tata cara yang harus dipenuhi untuk melagsungkan hubungan perkawinand.Hukum waris, yaitu hukum yang mengatur tentang harta benda atau kekayaan seseorang jika ia meninggal dunia.

Page 20: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

Warisan dapat dibedakan menjadi :1. Warisan ab Intesto, yaitu warisan yang terjadi

karena ketentuan undang-undang dan yang berhak menerima bagian warisan ialah mereka yang saling mempunyai hubungan darah

2. Warisan testamenter, yaitu warisan yang terjadi karena penunjukan sepihak dalam surat wasiat pada suatu atau lebih ahli waris oleh pewaris

e.) Hukum kekayaan, yaitu hukum yang mengatur tentang hubungan-hubungan hukum yang dapat dinilai dengan uang. Meliputi :1. Hukum benda, yaitu peraturan-peraturan hukum yang mengatur hak-hak kebendaan yang bersifat mutlak.

Page 21: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

2.) Hukum Perikatan, yaitu peraturan-peraturan yang mengatur hubungan yang bersifat kehartaan antara dua orang atau lebih, di mana pihak pertama berhak atas sesuatu prestasi atau pihak yang lain wajib memenuhi sesuatu prestasi.

2. Hukum Dagang

perluasan Kitab Undang-undang Hukum Perdata tentang perikatan ( hukum persetujuan)

3. Hukum Adat

yaitu hukum yang tidak tertulis, yang di dalamnya memuat aturan-aturan hidup. Sifatnya :

a. Kebersamaan (komunal), makhluk sosial yang terikat dalam ikatan kemasyarakatan: tolong-menolong

Page 22: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

b. Religi magis, artinya seluruh aspek kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari hal-hal gaib

c. Konkret, artinya setiap tindakan atau perbuatan harus sesuai dengan kenyataan atau diucapkan, misalnya : kata “jual”

d. Visual, artinya hubungan hukum dianggap terjadi apabila didahului dengan suatu ikatan yang dapat dilihat atau berupa tanda, mis: Panjer

Page 23: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

4. Hukum Acara Perdatadisebut hukum perdata formal adalah rangkaian peraturan yang berisi tat cara untuk menyelesaikan suatu perbuatan yang melanggar hukum perdata dalam arti luas.

Asas-asas pokok dari hukum acara perdata, sebagai berikut :a. Hakim tidak dapat berbuat apa-apab. Sifat terbuka dalam peradilanc. Mendengar kedua belah pihakd. Perwakilan yang diwajibkane. Soal tidak bebas dari biaya untuk acaraf. Debat secara tulisan dan lisang. Pemberian alasan atas keputusan hakim

Page 24: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

3. Peradilan NasionalProses peradilan dilakukan dengan sederhana

(mudah dipahami & tidak berbelit-belit), cepat (tidak berlarut-larut proses penyelesaiannya) dan biaya ringan (tidak membebankan pihak-pihak yang berperkara). (Pasal 4 ayat 2)

Di depan hukum, semua orang adalah sama (equality before the law). (Pasal 5)

Kebebasan kehakiman bersikap menunggu (pasif), hakim bersikap menunggu datangnya atau diajukan sebuah perkara. (Pasal 6 UU No.4 Tahun 2004)

Page 25: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

Pengadilan tidak boleh menolak suatu perkara karena hukumnya tidak/kurang jelas, pengadilan wajib menggali dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup di masyarakat. ( Pasal 16 UU No.4 Tahun 2004)

Sidang pemeriksaan di Pengadilan adalah terbuka untuk umum , kecuali UU menentukan lain. Kehadiran pengunjung di persidangan merupakan “social control” (Pasal 19 )

Terdakwa mempunyai hak ingkar (recusatie) yaitu hak seseorang yang diadili untuk mengajukan keberatan-keberatan yang disertai dengan alasan-alasan terhadap seorang hakim yang akan atau sedang mengadili perkaranya. ( Pasal 29)

Page 26: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

Mahkamah Agung meliputi badan peradilan dalam lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan Peradilan Tata Usaha Negara .

B. PERANAN LEMBAGA-LEMBAGA PERADILAN

1.Lingkungan Peradilan UmumPengadilan negeri berkedudukan di ibukota kabupaten, pengadilan tinggi berkedudukan di ibu kota propinsi.Susunan pengadilan negeri terdiri dari Pimpinan (Ketua dan wakil ketua), hakim anggota, panitera, sekretaris dan juru sita.Ketua pengadilan mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas, tingkah laku hakim, panitera, sekretaris dan juru sita di daerah hukumnya.

Page 27: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

2. Lingkungan Peradilan AgamaTugas dan wewenang pengadilan agama pada

pokoknya adalah memeriksa dan memutus sengketa antara orang-orang yang beragama Islam mengenai bidang hukum perdata tertentu yang harus diputus berdasarkan syariat Islam.

Perkara-perkara di pengadilan agama dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :a. Perkara yang tidak mengandung sengketab. Permohonan fatwa pembagian warisan yang pada umumnya bukan merupakan sengketac. Perkara perselisihan pernikahan.

Page 28: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

29 Desember 1989 diundangkan UU No.7 Tahun 1989, pengadilan agama sejajar dengan pengadilan yang lain, yaitu tidak memerlukan pengukuhan keputusan pengadilan negeri dan untuk melaksanakan keputusan telah tersedia juru sita.

3.Lingkungan Peradilan MiliterSusunan sidang Pengadilan Militer dan Pengadilan Militer Tinggi terdiri atas tiga orang hakim, seorang oditur, jaksa tentara, dan seorang panitera.Peradilan Militer mempunyai wewenang memeriksa dan memutus perkara pidana terhadap kejahatan dan pelanggaran yang dilakukan oleh anggota militer sebagai berikut: Seorang yang pada waktu melaksanakan kejahatan atau pelanggaran adalah :

Page 29: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

a. Anggota militerb. Ditetapkan sama dengan anggota militerc. Anggota suatu golongan atau jawatan yang

dipersamakan atau dianggap sebagai anggota militer

d. Seseorang yang menurut Menteri Pertahanan dengan persetujuan Menteri kehakiman harus diadili oleh suatu pengadilan dalam lingkungan peradilan militer

Page 30: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

4. LINGKUNGAN PERADILAN TATA USAHA NEGARA

Pada 29 Desember 1986 diundangkan UU No.5 Tahun 1986 tentang peradilan tata usaha negara, tingkat pertama, banding dan kasasi

Sengketa tata usaha negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Page 31: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

C. SIKAP YANG SESUAI DENGAN KETENTUAN HUKUM YANG BERLAKUSetiap warga negara berkewajiban menjaga

ketentraman masyarakat dan keamanan negara, memelihara persatuan dan kesatuan bangsa. Hidup tertib dan teratur harus dibiasakan dan dilatih sejak kecil.

Ciri-ciri seseorang yang berperilaku sesuai dengan hukum, yaitu sebagai berikut : Perilaku yang diperbuat :

1. disenangi oleh masyarakat pada umumnya2. tidak menimbulkan kerugian bagi diri

sendiri dan bagi orang lain3. tidak menyinggung perasaan orang lain

Page 32: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

4. Menciptakan keselarasan5. Mencerminkan sikap sadar hukum6. Mencerminkan sikap patuh terhadap hukum

Perilaku yang mencerminkan sikap patuh dalam kehidupan di lingkungan keluarga, antara lain :

1. Mematuhi perintah orang tua2. Menghormati orangtua, kakak dan adik3. Membantu ibu membersihkan rumah4. Belajar di waktu yang telah ditentukan5. Melaksanakan aturan yang dibuat dan

disepakati keluarga.

Page 33: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

Perilaku yang mencerminkan sikap patuh di sekolah antara lain :

1. Membayar SPP tepat pada waktunya2. Mengikuti pelajaran sesuai jadwal yang berlaku3. Berseragam sekolah sesuai dengan ketentuan4. Menghormati kepala sekolah, guru, dan

karyawan lainnyaPerilaku yang mencerminkan sikap patuh di

lingkungan masyarakat, berbangsa dan bernegara antara lain :

1. Mematuhi UU No.14 Tahun 1992 tentang lalu lintas

2. Memiliki KTP3. Memiliki SIM bagi pengemudi kendaraan

bermotor

Page 34: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

4. Pejalan kaki wajib berjalan pada jalan yang telah disediakan

5. Membayar retribusi sampah dan parkir6. Membayar Pajak7. Mematuhi undang-undang hukum pidana

Page 35: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

D. UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA

1. Pada masa ORLA (Presiden Soekarno)Badan Pemberantasan korupsi berdasarkan UU Keadaan Bahaya dengan produknya diberi nama Panitia Retooling Aparatur Negara (Paran), dipimpin oleh A.H. Nasution dibantu Prof. Mohamad Yamin dan Roeslan AbdulganiSalah satu tugas Paran adalah agar pejabat pemerintah diharuskan mengisi formulir yang disediakan (daftar kekayaan pejabat negara). Paran mendapat reaksi keras dari para pejabat, mereka minta formulir diserahkan ke Presiden bukan ke Paran. Sehingga Paran tdk dpt menjalankan tugasnya dan korupsi semakin merajalela.

Page 36: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

2. ORDE BARUAwal Orba Soeharto bertekad membasmi

korupsi sampai akar-akarnya, kemudian dibentuk Tim Pemberantas Korupsi (TPK) yang diketuai Jaksa Agung.

Tahun 1970 Mahasiswa dan pelajar protes karena ketidakseriusan TPK. Perusahaan negara : Bulog, Pertamina, Departemen Kehutanan dianggap sebagai sarang korupsi.

Maraknya gelombang protes ditanggapi Soeharto dengan membentuk KOMISI EMPAT, yang dianggap bersih dan berwibawa, namun mendapat tantangan dari pejabat yang merasa tidak nyaman dengan komite ini

Page 37: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

Tahun 1998 Akhirnya Presiden Soeharto mengundurkan diri digantikan Wakil Presiden BJ Habibie, yang mengeluarkan UU No.28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas KKN. Pembentukan berbagai komisi :

KPKPN (Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara)

KPPU ( Komisi Pengawas Persaingan Usaha)

Presiden berikutnya adalah Abdurrahman Wahid membentuk Tim Gabungan Pemberantas Tindak Pidana Korupsi (TGPTPK), pada masa Jaksa Agung Marzuki Darusman dan Hakim Agung Andi Andojo

Page 38: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

Masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, membentuk Tim Pemberantas Tindak Pidana Korupsi (Timtas Tipikor) dengan UU No.31 Tahun 1999 dan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dengan UU No.30 Tahun 2002.

Intruksi Presiden (Inpres) No.5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.

Demikian upaya pemberantasan korupsi di Indonesia yang dilakukan pemerintah agar dapat mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

Page 39: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

E. PERAN SERTA DALAM UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA

Max Weber :Korupsi menurut persepektif keadilan atau pendekatan hukum bahwa korupsi adalah mengambil bagian yang bukan menjadi haknya.

Abdul Rahman Ibnu Khaldun : Sebab utama korupsi adalah nafsu untuk hidup mewah dalam kelompok yang memerintah.

PERAN SERTA WARGA NEGARA UNTUK MEMBERANTAS KORUPSI :

1. Kontrol Sosial dari Masyarakat

Page 40: Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas

2. Sistem Hukum yang berlaku3. Seleksi Penerimaan Pegawai

Negeri4. Undang-Undang Korupsi5. Akses bagi Masyarakat untuk

Melapor6. Sistem Pendidikan

======The End=====