Salah paham thd ht

46

description

Salah paham bisa jadi muncul karena kurangnya info, atau mungkin juga karena salah mengambil sumber info... Slide ini berupa penjelasan mengenai isu2 yang beredar seputar Hizbut Tahrir.

Transcript of Salah paham thd ht

Page 1: Salah paham thd ht
Page 2: Salah paham thd ht

Hizb mengartikan Iman berbeda dengan pengertian para ‘ulama padaumumnya.

Iman menurut Hizb:

التصديق اجلازم املطابق للواقع عن دليل“Pembenaran yang bersifat pasti yang sesuai dengan fakta berdasarkansuatu bukti”

Iman menurut ‘ulama pada umumnya:

بالقلب واالقرار باللسان والعمل باجلوارحالتصديق“Pembenaran dengan hati, pernyataan dengan lisan, dan perbuatandengan anggota tubuh.”

Page 3: Salah paham thd ht

Pengertian Iman oleh Hizb adalah pengertian Iman sesungguhnya

secara bahasa dan realita, sedangkan pengertian Iman oleh ‘Ulama

pada umumnya adalah Iman yang kaitannya dengan perbuatan

seorang hamba.

Ungkapan al-qaul bi-l-lisaan dan al-’amal bi-l-jawaarih semata-mata

menandakan kesempurnaan Iman, bukan iman itu sendiri. Hal ini

karena keimanan yang benar akan meniscayakan ‘amal.

Page 4: Salah paham thd ht

Contoh dalil bahwa iman adalah murni amalan batin:

تىت ييكي ف أرن رب إب راهيم قال وإذ :تعاىلقال من أول قال ال مو ب لىقال ت ؤ [260/البقرة]ق ل ب ليط مئن ولكن

ج ف له صالاوعمل آمن من وأم ا:تعاىلقال ن زا [88/الكهف]..ال س ماتد ال من ون ق و م بالل ي ؤ كان واولو س وله ور الل حاد من ي وادون خر ال وال ي و

ه م ه م أو آبا وان ه م أو أب نا ميان ل وبم ق ف كتب أ ولئك ريت ه م عش أو إخ ال [22/اجملادلة]من ه بر وح وأي ده م

ورسلهوكتبهومالئكتهباهللتؤمنأنقالالميانعنفأخربن(جربيل)قال[مسلمرواه]وشرهخريهبالقدروتؤمنالخرواليوم

Page 5: Salah paham thd ht

Contoh dalil iman dengan konsekwensinya berupa amalan zhahir:

حيبماهألخيحيبحىتأحدكميؤمنالوسلمعليههللاصلىالنبقال[البخاريرواه]لنفسه

يشربوالمؤمنوهويزنحنيالزانيزنالوسلمعليههللاصلىالنبقالرواه]نمؤموهويسرقحنيالسارقيسرقوالمؤمنوهويشرباحنياخلمر

[البخارييؤذفالالخرواليومباهلليؤمنكانمنوسلمعليههللاصلىهللارسولقال

واليومباهللؤمنيكانومنضيفهفليكرمالخرواليومباهلليؤمنكانومنجاره[البخاريرواه]ليصمتأوخريافليقلالخر

Page 6: Salah paham thd ht

،ستداللواالالنظربعدللقلبالاصلالعلمهوواليقني:البخاريقالبالميانبالقلطمأنينةويوجبالريبينفيحىتالتصديققوةفيوجبالشعبقالاوكذ.كلهالميانمسعودابنجعلهوقد،بهوارتياحهوسكونه

.أيضا-Imam Al-Bukhoriy: “keyakinan adalah ilmu yang menancap di hatisetelah pengkajian dan pembuktian, maka ia meniscayakan kuatnyapembenaran sampai pada taraf menafikan keraguan danmeniscayakan ketentraman, ketenangan, dan kelegaan hati dengankeimanan tersebut. Ibnu Mas’ud menganggap keyakinan adalahkeimanan itu sendiri. Demikian pula dikatakan oleh Imam Asy-Sya’biy” [Ibn Rojab, Fathu-l-Baariy, jilid I hal. 13]

Page 7: Salah paham thd ht

حيكمالذىؤمناملأنعلىواملتكلمنيوالفقهااحملدثنيمنالسنةأهلواتفقاالسالمدينلبهبقاعتقدمنااليكونالالنارىفخيلدوالالقبلةأهلمنبأنه

.بالشهادتنيونطقالشكوكمنخالياجازمااعتقادا"Ahli Sunnah dari kalangan ahli hadits, para fuqaha, dan ahli kalam,

telah sepakat bahwa seseorang mukmin yang dihukumi sebagai ahli

kiblat (muslim) dan tidak kekal di dalam neraka, hanyalah siapa-siapa

yang meyakini dienu-l-Islaam di dalamnya hatinya secara pasti tanpa

keraguan sedikitpun, dan ia mengucapkan dua kalimat syahadat.”

[An-Nawawi, Syarah Shahih Muslim, jilid I hal. 149]

Page 8: Salah paham thd ht

يكفروالبذنبالقبلةأهلمنأحديكفرالأنهالقأهلمذهبأنواعلمحكمضرورةاالسالمدينمنيعلمماجحدمنوأنوالبدعاالهواأهل

.وكفرهبردته“Ketahuilah, bahwa madzhab ‘ulama yang benar adalah bahwa

seorang ahlul kiblat tidak dihukumi kafir hanya dikarenakan suatu

dosa tertentu, dan tidak pula dihukumi kafir para pengikut hawa

nasfsu dan bid’ah.” [An-Nawawi, Syarah Shahih Muslim, jilid I hal. 150]

Page 9: Salah paham thd ht

Hizbut Tahrir menolak penggunaan Hadits Ahad dalam masalah

Akidah, maka karenanya Hizb dianggap mengingkari Siksa Kubur

dan pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir, Kemunculan Imam

Mahdi dan Dajjal, Turunnya Nabi Isa as, Syafa’at Rasulullah saw,

dll., karena semuanya itu landasannya adalah hadits-hadits Ahad.

Karena itulah Hizbut Tahrir sama dengan Mu’tazilah

Page 10: Salah paham thd ht

Hizbut Tahrir tidak menggunakan Hadits Ahad sebagai landasan

akidah, karena ia bersifat zhanniy (dugaan) tidak qath’iy (pasti).

Sementara memunculkan kayakinan tidak bisa kecuali hanya dengan

dalil yang bersifat qath’iy, yaitu Al-Qur’an dan Hadits Mutawatir.

Adapun terhadap Hadits Ahad yang shahih, jika terkait syari’at wajib

diamalkan, dan jika terkait keyakinan cukup dibenarkan.

Hal ini tidak sebagaimana Mu’tazilah yang menolak hadits Ahad

secara mutlak.

Page 11: Salah paham thd ht

احملدثنيمندهمبعفمنوالتابعنيالصحابةمناملسلمنيمجاهريعليهفالذىيلزمعالشر حججمنحجةالثقةالواحدخربأناالصولوأصحابوالفقها

.العلميفيدوالالظنويفيدباالعمل“dan yang merupakan pendapat mayoritas kaum muslim dari

kalangan sahabat, tabi’ien dan siapa-siapa setelah mereka dari

kalangan ulama hadits, ulama fiqh, dan ulama ushul, bahwa khabar

ahad yang terpercaya (sahih) merupakan hujjah di antara hujjah-

hujjah syara’, wajib diamalkan, dan berfaedah Zhann (dugaan) tidak

berfaedah ‘ilm (yakin).” [An-Nawawi, Syarah Shahih Muslim, jilid I hal.

131]

Page 12: Salah paham thd ht

صحيحوأالبخارىصحيحىفالىتالحادأنإىلاحملدثنيبعضوذهبىفالهوابطالقولهذاقدمناوقدالحادمنغريهادونالعلمتفيدمسلم

...باطلةاجلمهورقولسوىكلهااألقاويلوهذهالفصول“Sebagian ‘ulama hadits berpendapat bahwa hadits ahad di dalam

Shahih Bukhari dan Shahih Muslim berfaeah ‘ilm (yakin), tidak hadits

ahad selainnya. Dan kami telah menjelaskan pendapat ini dan

bantahannya di banyak fashal. Semua pendapat-pendapat ini selain

pendapat jumhur adalah batil (salah) …

Page 13: Salah paham thd ht

مالعلحيصلوكيفللحسمكابرفهوالعلميوجبقالمنوأما....مأعلوهللا.إليهمتطرقذلكوغريوالكذبوالوهمالغلطواحتمال

… Adapun orang yang berpendapat bahwa hadits ahad

meniscayakan ‘ilm maka dia telah berpaling dari kenyataan.

Bagaimana bisa hadits ahad menghasilkan ‘ilm sementara

kemungkinan adanya penyimpangan, kealpaan, pemalsuan dan yang

lainnya ada padanya. Wallahu ‘alam.” [An-Nawawi, Syarah Shahih

Muslim, jilid I hal. 132]

Page 14: Salah paham thd ht

Membedakan antara At-Tashdiiq (Pembenaran Saja/Bersifat Tidak Pasti) dan At-Tashdiiqu-l-Jaazim (Pembenaran yang Bersifat Pasti)

Misalnya anda membeli gula dari sebuah toko sebanyak 3 kg dan penjualmenimbang gula tersebut di hadapan mata kepala anda. Jika di perjalanan pulanganda ditanya berapa berat gula yang anda bawa? Tentunya anda akan langsungmenjawab 3 kg! Tapi jika ditanya lebih lanjut: beranikah anda bersumpah bahwagula tersebut benar-benar 3 kg, tidak lebih dan tidak kurang walau hanya 1 mgpun? Tentu anda tidak akan berani, karena timbangan penjual gula tadi berpeluangsalah, bisa jadi karena takarannya dikurangi, rusak, penjual yang lalai, atau yanglainnya. Pembenaran anda terhadap 3 kg di sini baru pembenaran saja yangtidak bersifat pasti.

Kecuali jika kemudian anda membuktikan berat gula tersebut dengan timbangan-timbangan lainnya hingga jumlah timbangan yang memustahilkan terjadi kesalahanbahwa berat gula tersebut benar-benar 3 kg persis, tidak kuarang dan tidak lebih.Maka pembenaran anda atas 3 kg yang terakhir inilah pembenaran yangbersifat pasti dan anda akan berani bersumpah atasnya!

Page 15: Salah paham thd ht

Hizb dianggap telah mengkafirkan umat islam serta para pemimpin

mereka, lantaran Hizb menyebut negeri-negeri kaum muslim yang

ada saat ini dengan sebutan Daaru-l-Kufr (negara kufur), karena

tidak menerapkan sistem islam, yakni Khilafah Islamiyyah. Serta

menyebut kematian kaum muslimin saat ini dengan mati dalam

keadaan jahiliyah, di mana kondisi jahiliyyah identik dengan

kekufuran dan kemusyrikan.

Page 16: Salah paham thd ht

Dalam pandangan Hizb, negeri-negeri kaum muslim saat ini adalah

daaru-l-kufr (negara kufur) karena tidak berhukum dengan hukum

Allah swt. Hal ini sesuai dengan pandangan jumhur ‘ulama, bahwa

negara yang tidak memberlakukan hukum Islam bukanlah daaru-l-

islaam (negara islam), melainkan daaru-l-kufr.

Page 17: Salah paham thd ht

كامأحعليهاوجرتاملسلموننزهلااليتهيالسالمداراجلمهورقال.قهاالصوإنإسالمداريكنلالسالمأحكامعليهترلوما.السالم

.مكةبفتحإسالمدارتصرولجدامكةإىلقريبةالطائففهذه“Jumhur ‘ulama berkata: daaru-l-islaam adalah negara yang dihuni

oleh kaum muslim dan berlaku di dalamnya hukum-hukum Islam.

Setiap yang tidak berlaku di dalamnya hukum-hukum Islam, bukanlah

daaru-l-islaam meski ia berdekatan dengannya. Dan ini negeri Thaif,

sangat dekat dengan Mekah, tapi tidak secara otomatis menjadi

daaru-l-islaam dengan peristiwa Fathu Makkah.” (Ibn Qoyyim Al-

Jauziyyah, Ahkaamu Ahli-dz-Dzimmah, 2/728)

Page 18: Salah paham thd ht

Akan tetapi, penyebutan terhadap suatu negeri dengan sebutan

daaru-l-kufr, tidak berarti menganggap semua penghuninya kafir.

Istilah daaru-l-kufr hanya menandakan bahwa negeri tersebut tidak

berhukum dengan hukum-hukum Islam. Demikian sebaliknya,

sebutan daaru-l-islaam tidak berarti menganggap semua

penghuninya muslim, karena daaru-l-islam pada faktanya juga dihuni

oleh non-muslim, baik berstatus sebagai kafir dzimmiy maupun kafir

musta-min.

Adapun penguasa yang tidak menerapkan hukum islam, Hizb

memandang: jika perbuatannya disertai keyakinan maka dia kafir,

jika tidak disertai keyakinan maka dia brdosa (zhaalim/faasiq).

Page 19: Salah paham thd ht

حكممنلوجعهللا،رسولعلىهللاأنزلمباحيكمأنالسلطانهللاأمروقدرسوله،علىنزلأماصالحيةبعدمواعتقدبهاعتقدإنكافرا هللاأنزلمابغري

يعتقدهولبهحكمإنعاصيا وجعله“Allah swt telah memerintahkan penguasa untuk berhukum dengan

apa yang Allah swt turunkan atas Rasulullah saw, dan menjadikan

siapa-siapa yang berhukum dengan selain apa yang diturunkan Allah

swt sebagai kafir jika menyakininya, dan meyakini tidak adanya

kemaslahatan pada apa yang diturunkan atas Rasul-Nya, serta

menjadikannya bermaksiat jika berhukum dengannya (selain hukum

Allah swt) tanpa meyakininya.” [Syaikh Taqyuddin An-Nabhaaniy,

Muqaddimatu-d-Dustuur, hlm 6]

Page 20: Salah paham thd ht

حيكمولبهرأقومنكفرفقدبهجاحدا هللاأنزلمباحيكملومنعكرمةوقال.أيضا عباسابنقولوهذافاسقظالفهوبه

“Berkata ‘Ikrimah ra: siapa-siapa yang tidak berhukum dengan apa

yang diturunkan Allah swt karena keingkaran terhadapnya maka dia

benar-benar telah kafir, dan siapa-siapa masih mengakuinya tapi tidak

mau berhukum dengannya maka dia zhalim lagi fasiq. Ini juga

perkataan (pendapat) Ibn ‘Abbas ra.” [Tafsiir Al-Khaazin, 2/289]

Page 21: Salah paham thd ht

علىاجلاهليةأهلكموتاملوتحالةامليمبكسروهياجلاهليةبامليتةواملرادميوتنهأاملرادوليسذلكيعرفونالكانواألهنممطاعاماملهوليسضاللعاصياميوتبلكافرا

“Yang dimaksud dengan kematian jahiliyah [dengan mim dibaca

kasroh] adalah keadaan kematiannya seperti kematian masyarakat

jahiliyyah di atas kesesatan dan tidak memiliki seorang pemimpin

yang ditaati, karena mereka belum mengenal hal tersebut. Bukan

dimaksudkan mati dalam keadaan kafir, melainkan mati dalam

keadaan bermaksiat.” [Ibn Hajar, Fathu-l-baariy, 13/7]

Page 22: Salah paham thd ht

بذاتداللاالسووجه،جاهليةميتةماتفقدبيعةعنقهفوليسماتومنخلليفةعةبيعنقهفتكونأنمسلمكلعلىأوجبالرسولأنهوالديث

اخلليفةمسلمكليبايعأنيوجبول“… Aspek argumentatif dari hadits ini adalah bahwa Rasulullah saw

mewajibkan atas setiap muslim untuk mengadakan di lehernya bai’at

untuk seorang khalifah, dan tidak mewajibkan agar setiap muslim

membai’at khalifah.” [Taqyuddiin An-Nabhaaniy, Muqaddimatu-d-Dustuur,

100]

Page 23: Salah paham thd ht

Hizb dianggap menafikan Qadar, sehingga tidak ada bedanya

dengan mu’tazilah

Hizb menyalahkan pemahaman Ahlus Sunnah dalam bab Qadha

dan Qadar dan menyamakannya dengan Jabriyyah

Page 24: Salah paham thd ht

Firoq Konsep al-iraadah & khalqu-l-af’aal Konsep tawalludu-l-af’aal

QadariyahManusia punya kebebasan berkehendak dan

menciptakan perbuatannya sendiri

Manusia yang menciptakan

tawalludu-l-af’aal

JabariyahManusia terikat dengan kehendak Allah swt

dan perbuatannya ciptaan Allah

Allah yang menciptakan

tawalludu-l-af’aal

Ahlu Sunnah

(Asy’ariyyah)

Manusia memiliki kasb ikhtiyari tapi terikat

dengan kehendak Allah dan perbuatannya

ciptaan Allah

Allah yang menciptakan

tawalludu-l-af’aal

Hizb

Perbuatan yang bersifat pilihan terjadi atas

kehendak manusia dengan wasilah khashiyyat

benda dan hukum kausalitas ciptaan Allah

Tawalludu-l-af’aal timbul dari

khashiyat benda yang

dikenai perbuatan manusia

Page 25: Salah paham thd ht

Hizb mengimani Qadar yang berarti ketetapan Allah terhadap benda-benda dan ‘ilmu-

Nya yang tertulis di Lauhi-l-Mahfuuzh:

ذلك،فختوضوافاللألشياوتقديرههللاعلمذ كرإذاأي(فأم سك واالقدر ذ كر إذا)وكونعلمها،أنهيعينوهذااحملفوظاللوحفكتبهاأنهيعينهللامناألشياتقديركونألنباالميانجيباليتهللاصفاتمنهوباعاملا هللا

(Hadits Nabi): “Jika dituturkan (tentang) Qadar maka diamlah” yakni jika disebut ilmu

Allah dan ketetapannya atas benda-benda maka jangan larut dalam

membicarakannya, karena ketetapan atas benda-benda oleh Allah yaitu bahwa Dia

telah menulisnya di Lauhu-l-Mahfuuzh, ini berarti Dia mengetahuinya. Dan

kemahatahuan Allah terhadapnya adalah diantara sifat-sifat Allah yang wajib diimani.

[Taqyuddin, Asy-Syakhshiyyatu-l-Islaamiyyah, 1/78]

Tidak sebagaimana disangkakan bahwa Hizb sama dengan Mu’tazilah, karena

mu’tazilah mengingkari Qadar secara mutlak.

Page 26: Salah paham thd ht

yang beranggapan bahwa Al-Asy’ariyyah termasuk Jabariyyah dalam

bab ini, bukan hanya Syaikh Taqyuddin. Berikut berkata Imam Al-Aiji:

متوسطةاجلربيةو .هللاإىلالعبدفعلإسنادواجلرب...اجلربيةالسادسةالفرقةجهمأصحابوهمةكاجلهميتثبتهوالوخالصة.كاألشعريةكسباللعبدتثبت

صفوانبنKelompok ke-Enam, Al-Jabriyyah … Al-Jabr (paksaan) adalah

menisbatkan perbuatan hamba kepada Allah swt. Al-Jabriyyah ada

yang pertengahan, yaitu menetapkan adanya usaha pada diri hamba,

seperti kelompok Asy’ariyyah. Dan ada yang murni, yang tidak

menetapkan itu tadi, seperti kelompok Jahmiyyah, mereka adalahpengikut Jahm bin Shafwaan. [al-Iji, Al-Mawaaqif, 3/712]

Page 27: Salah paham thd ht

Hizb dianggap membolehkan laki-laki dan wanita yang bukan

suami-isteri dan bukan mahramnya untuk saling berciuman.

Page 28: Salah paham thd ht

Anggapan tersebut tidak benar dan bertentangan dengan apa yang

diadobsi oleh Hizb itu sendiri. Hizb mengatakan:

تريدها هي فقبلة الرجل المرأة أجنبية يريدها ، فقبلة املرأة لرجل أجنب... ...قبلة حمرمة ،

“Ciuman seorang laki-laki terhadap wanita asing yang diinginkannya,

atau sebaliknya, adalah ciuman yang diharamkan. …” [Taqyuddin An-

Nabhaniy, An-Nizhaamu-l-Ijtimaa’iy fi-l-islaam, 55]

Page 29: Salah paham thd ht

Hizb dianggap membolehkan laki-laki dan wanita yang bukan

suami-isteri dan bukan mahramnya untuk berjabat tangan,

sehingga siapa pun boleh menjabat tangan siapa saja dari

kalangan wanita yang bukan mahramnya.

Page 30: Salah paham thd ht

Hizb memang mengadopsi pendapat yang menganggap berjabat

tangan antara laki-laki dan wanita yang bukan mahram adalah

mubah (boleh), tapi dengan syarat: tidak disertai syahwat dan aman

dari fitnah.

Page 31: Salah paham thd ht

Kebolehan ini berdasarkan hadits:

اعلىأخذ وسل م علي ه الل صل ىالل رس ول أن عطي ة أ م عن أخذ فيمالن سان ال أن رأة ف قالت ي ن ح رأة إن الل رس ول ياام عدت ين ام هاأفال أس عد أ س

.ي بايع هاف لم يده وسل م علي ه الل ىصل الل رس ول وق بض يدهاف قبضت Dari Ummu ‘Athiyyah, bahwa Rasulullah saw mengambil bai’at atas

kaum wanita untuk tidak melakukan niyaahah (meratapi mayat),

berkata seorang wanita: wahai Rasulullah, sesungguhnya ada

seorang wanita dulu menyertaiku ber-niyahah, tidakkah aku boleh

membalasnya, maka ia menarik tangannya, Rasulullah pun juga

menarik tangannya dan beliau tidak jadi membai’atnya. [HR. Ahmad –

Sahih]

Page 32: Salah paham thd ht

Memperkuat:

: دها فقال فنظر إىل ي. يا نب هللا ، بايعين : عن هند بنت عتبة قالت . ال أبايعك حىت تغريي كفيك كأهنما كفا سب ع

Dari Hindun binti ‘Utbah berkata: wahai Rasulullah saw, bai’atlah aku.

Rasulullah saw melihat ke arah tangan Hindun, kemudian bersabda:

“aku tidak mau membai’atmu sebelum kamu merubah kedua telapak

tanganmu (dengan pacar), kedua telapak tangan itu seperti kedua

telapak tangan binatang buas (seperti tangan laki-laki)”. [HR. Abu

Dawud – Hasan]

Aspek argumentatif: jika bai’at terhadap wanita cukup dengan isyarat

atau ucapan, maka tidak perlu Nabi saw memerintahkan Hindun berpacar.

Page 33: Salah paham thd ht

فالصمتهلعبهخمصوصهذاقيل...الرضوانبيعةفالنسايصافحكان.الفتنةأمنلعدماجنبيةمصافحةلغريهجيوز

“Adalah (Rasulullah saw) beliau menjabat tangan wanita pada saat bai’at

ridhwan … ada yang mengatakan ini dikhususkan bagi Rasulullah saw

saja karena kema’shumannya maka tidak boleh bagi selain beliau untuk

menjabat tangan wanita asing dikarenakan tidak ada jaminan aman dari

fitnah.” [Al-Haafizh Al-Manawi, At-Taisiir bi-syarhi-l-jaami’ish-shaghiir, 2/538]

Di situ Al-Haafizh Al-Manawi menuliskan apa adanya bahwa Nabi saw

benar-benar bejabat tangan dengan wanita saat bai’at, hanya saja jika itu

merupakan kekhususan bagi Beliau maka harus ada qariinah (indikasi)

yang menunjukkan hal tersebut.

Page 34: Salah paham thd ht

لكن.«لنسااأصافحالإن»وسلمعليههللاصل ىلقولهاملرأةمصافحةوترمالنعدامدهايومستشتهىالاليتالعجوزمصافحةأجازواالشافعيةغرياجلمهور

وجوزهحملرم،حىتأيضا وشددالنسا،مصافحةأمحدكره:النابلةقال،الفتنةخوفكانتولومطلقا،للمرأةوالنظراملسالشافعيةوحرم.شوهاعجوزيدوأخذلوالد،.املباشراملسمينعحبائلاملصافحةتوز.عجوزا املرأة

“Diharamkan menjabat tangan wanita berdasarkan sabda Nabi saw:“sesungguhnya aku tidak menjabat tangan wanita”, akan tetapi mayoritas ‘ulamaselain syafi’iyyah membolehkan berjabat tangan dan menyentuh tangan wanitatua yang tidak menimbulkan syahwat, karena tidak ditakutkan akan timbul fitnah.Berkata ‘ulama hanabilah: Imam Ahmad bin Hambal memakruhkan berjabattangan dengan wanita, bahkan terhadap mahram, dan membolehkannya terhadaporang tua, dan menyentuh tangan wanita tua yang buruk rupa. Ulama syafi’iyyahmengharamkan menyentuh dan melihat wanita secara mutlak, meskipun wanitayang sudah tua, berjabat tangan boleh dengan menggunakan pelapis yangmencegah dari bersentuhan secara langsung.” [Wahbah Zuhaili, Al-fiqhu-l-islaamiywa adillatuhu, 4/206]

Page 35: Salah paham thd ht

Hizb dianggap memberontak terhadap penguasa yang sah, padahal

hal tersebut tidak dibenarkan dalam Islam

Page 36: Salah paham thd ht

Pemberontakan yang dilarang dalam Islam adalah pemberontakan

terhadap penguasa kaum muslim atau khalifah yang berhukum

dengan syari’at Islam.

Adapun terhadap pengauasa kaum muslim yang mencampakkan

syari’at Islam di tengah-tengah perjalanan kekuasaannya maka harus

diperangi. Dan terhadap penguasa negara sekular yang tidak

berhukum dengan syari’at Islam sejak awal kekuasaannya maka harus

berlepas diri darinya, disertai perjuangan untuk mengembalikan

kehidupan islami.

Page 37: Salah paham thd ht

ويصلونحيبونكمو تبوهنمالذينأئمتكمخيار:وسلمعليههللاصلىهللارسولقالتلعنوهنمو يبغضونكمتبغضوهنمالذينأئمتكموشرارعليهموتصلونعليكم

الصالةفيكمامواأقماال:فقالبالسيف؟ننابذهمأفالهللارسولياقيل،ويلعنونكمرواه]اعةطمنيداتنزعواوالعملهفاكرهواتكرهونهشيئاوالتكممنرأيتموإذا

[مسلمLafazh aimmatikum (imam-imam kalian) di situ menunjukkan para khalifah,karena merekalah pemimpin kaum muslim (yang dimaksud “kalian” olehNabi saw di hadits itu adalah kaum muslim). Sedangkan para pemimpinselain negara Khilafah tidak bisa disebut atau diklaim sebagai pemimpinkaum muslim.

Alasan “selama dia masih mendirikan shalat” menunjukkan bahwa sistemyang dimaksud Rasulullah saw adalah sistem Islam, karena mengharuskanpemimpinnya muslim ditandai dengan “mendirikan shalat”.

Page 38: Salah paham thd ht

كلعنناهيالخري،كلعلىاملشتملاحملكمهللاحكمعنخرجمنعلىتعاىلينكربالالرجالوضعهااليتواالصطالحات،واألهواالرامنسواهماإىلوعدلشر

إىليرجعحىتقتالهجيبكافرفهومنهمذلكفعلومن...هللاشريعةمنمستندكثريوالقليلفبسواهحيكمفالورسوله،هللاحكم

“Allah mengingkari siapa-siapa (penguasa) yang tidak menerapkan hukum Allah

swt yang jelas, konprehensif meliputi segala kebaikan dan mencegah dari segala

keburukan, serta berpaling kepada selainnya yang berupa pendapat, hawa

nafsu, dan istilah-istilah yang ditetapkan oleh manusia tanpa bersandar kepada

syari'at Allah ... siapa-siapa dari mereka melakukan hal tersebut maka ia telah

kafir wajib diperangi hingga kembali menerapkah hukum Allah dan Rasul-Nya,

maka tidak boleh berhukum kepada selain hukum Allah, baik sedikit maupun

banyak” [Ibnu Katsir, Tafsiru-l-Qur-aani-l-’Azhiim, 3/131]

Page 39: Salah paham thd ht

عنارجونخفهؤال؛بغريهوحكمبهحيكمولهللاشرعمنهمعطلمنوأمامناليتمامةالمقاصدضيعواألهنم؛الناسعلىهلمطاعةفالاملسلمنيطاعةاخلروجوعدموالطاعةالسمعواستحقوان صبواأجلها

“... Sedangkan siapa-siapa dari mereka (penguasa) yang

memberhentikan syari'at Allah swt, tidak berhukum dengannya dan

berhukum dengan selainnya, maka mereka itu keluar dari (tidak layak)

mendapat ketaatan kaum muslim, maka tidak ada kewajiban bagi

kaum muslimin menaati mereka, karena mereka telah menghilangkan

tujuan imamah (menerapkan syari'at Allah), dimana untuk itulah

mereka diangkat serta diberikan ketaatan dan kepatuhan, dan tidak

boleh memberontak (terhadap mereka).” [Al-Atsariy, ‘Aqiidatu-s-Salafi-

sh-Shaalih Ahli-s-Sunnah wa-l-Jamaa’ah, 132]

Page 40: Salah paham thd ht

Jika kaum muslim tidak lagi memiliki pemimpin (khalifah), maka

solusinya berlepas diri dari pemimpin-pemimpin yang menyeru pada

kesesatan, selain tentunya mendakwahkan islam semampunya.

اخلريعنسلمو عليههللاصلىهللارسوليسألونالناسكانيقولاليمانبنحذيفةعنفجاناوشريةجاهلفكناإناهللارسوليافقلتيدركينأنخمافةالشرعنأسألهوكنت

قالخريمنرالشذلكبعدوهلقلتنعمقالشرمناخلريهذابعدفهلاخلريبذاهللافهلقلتروتنكمنهمتعرفهدييبغرييهدونقومقالدخنهوماقلتدخنوفيهنعمقلتفيهاقذفوهإليهاأجابممنجهنمأبوابعلىدعاةنعمقالشرمناخلريذلكبعد

أدركينإنأمرنتفماقلتبألسنتناويتكلمونجلدتنامنهمقاللناصفهمهللارسوليافاعتزلقالإماموالمجاعةهلميكنلفإنقلتوإمامهماملسلمنيمجاعةتلزمقالذلك.كذلعلىوأنتاملوتيدرككحىتشجرةبأصلتعضأنولوكلهاالفرقتلك

Page 41: Salah paham thd ht

Dari Hudzaifah bin Yaman berkata, orang-orang bertanya kepada Rasulullah saw tentang

kebaikan, sedangkan aku bertanya kepada beliau tentang keburukan karena khawatir akan

menimpaku, maka aku katakan: wahai Rasulullah saw, kami dahulu berada dalam masa

jahiliyyah dan keburukan, kemudian Allah swt datangkan kebaikan ini (Islam), lalu apakah

setelah kebaikan ini ada keburukan? beliau berkata: Ya. aku berkata: dan apakah setelah

keburukan tesebut ada kebaikan lagi? beliau berkata: Ya, dan di masa itu ada asap (bertanda

polusi). aku bertanya: apa asapnya? beliau menjawab: kaum yang memberi petunjuk dengan

selain petunjukku, kamu mengenali di antara mereka dan mengingkarinya. aku bertanya: apakah

setelah kebaikan itu ada keburukan? beliau menjawab: Ya, para pendakwah di depan pintu-pintu

neraka jahannam, siapa yang memenuhi seruan mereka maka mereka akan melemparkannya

kedalamnya (neraka). aku bertanya: gambarkanlah (tentang mereka) kepada kami wahai

Rasulullah saw. Beliau berkata: mereka adalah dari kalangan bangsa kita, berkata-kata dengan

bahasa kita pula. aku bertanya: lalu apa yang engkau perintahkan kepadaku jika aku di masa

itu? beliau bersabda: berpegang teguhlah terhadap jama'ah kaum muslimin dan imam mereka

(khalifah). aku berkata: bagaimana jika mereka tidak lagi memiliki jama'ah dan imam? beliau

berkata: maka jauhilah kelompok-kelompok (yang menyeru kepada kesesatan) tersebut

seluruhnya, sekalipun kamu harus menggigit akar pohon hingga kematian menjumpaimu

sedangkan kamu dalam kondisi seperti itu. [HR. Al-Bukhori]

Page 42: Salah paham thd ht

Hizb dianggap tidak mewajibkan jihad sebelum berdiri Khilafah

Hizb dianggap tidak akan bisa menegakkan khilafah tanpa

menggunakan jihad

Page 43: Salah paham thd ht

Hizb berpendapat bahwa jihad baik yang bersifat offensive maupunketika musuh datang menyerang adalah wajib. Disebutkan di dalamkitab Asy-Syakhshiyyatu-l-Islaamiyyah jilid II sebagai berikut:

،امجهمهمنعلىالعدوهجمإنعنيوفرض،ابتداكفايةفرضواجلهاد.غريهمعلىكفايةوفرض

“Jihad (hukumnya) fardhu kifayah jika bersifat offensive, dan fardhu‘ain atas mereka yang diserang musuh dan fardhu kifayah atas selainmereka yang diserang musuh.” [Taqyuddin An-Nabhaaniy, Asy-Syakhshiyyatu-l-Islamiyyah, 2/151]

Page 44: Salah paham thd ht

Kewajiban berjihad berleku terus hingga hari kiamat tiba. Dalam kitab

Muqaddimatu-d-Dustur, Syaikh Taqyuddin mengutip hadits berikut:

يقاتلأنإىلهللابعثنمنذماض واجلهاد...:وسلمعليههللاصلىالنبقال...عادلعدلوالجائرجوريبطلهالالدجالأمىتآخر

Rasulullah saw bersabda: “… (kewajiban) jihad berlaku sejak Allah

swt mengutusku sampai umatku yang terakhir memerangi Dajjal,

kezhaliman dan keadilan seseorang (peguasa) tidak bisa

menggugurkannya, ...” [HR. Abu Dawud dan Al-Baihaqi]

Page 45: Salah paham thd ht

Akan tetapi dalam penerapannya, baik menurut ketentuan syara’

maupun secara faktual, jihad yang bersifat offensive tidak bisa

dilakukan tanpa keberadaan khalifah. Jihad yang saat ini bisa

dilakukan baru jihad yang berisfat diffesive, yaitu ketika musuh

datang menyerang negeri-negeri kaum muslim.

Sedangkan perkara Hizb tidak mendirikan khilafah dengan jihad, itu

dikarenakan jihad bukanlah metode yang dicontohkan Nabi saw

untuk mendirikan suatu negara. Metode yang beliau contohkan

adalah thalabu-n-nushrah, bukan jihad.

Page 46: Salah paham thd ht