Bab 2 Daerah Euclid - Perpustakaan Digital...
Transcript of Bab 2 Daerah Euclid - Perpustakaan Digital...
-
3
Bab 2
Daerah Euclid
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai daerah Euclid beserta struktur lain
yang terkait dengannya. Beberapa struktur aljabar tersebut selanjutnya akan
digunakan untuk melihat struktur gelanggang polinom.
2.1 Struktur Daerah Euclid
Keberadaan suatu fungsi bernilai bulat tak negatif yang memungkinkan
berlakunya algoritma pembagian di suatu daerah integral memunculkan suatu
definisi daerah Euclid.
Definisi 2.1.1 Suatu daerah integral D disebut daerah Euclid atau Euclidean
domain (ED) jika terdapat suatu fungsi sehingga
(i) untuk semua berlaku ,
(ii) untuk semua dengan terdapat dengan
sehingga atau .
Contoh 2.1.2 Berikut contoh-contoh daerah Euclid.
a. Himpunan bilangan bulat beserta fungsi dengan
.
b. Himpunan bilangan bulat Gauss (Gaussian integers) dengan bentuk
beserta suatu fungsi dengan
(Rujukan Durbin [2000], Section 37).
-
4
Pengkajian struktur daerah Euclid dibatasi pada kaitan daerah Euclid dengan
dua struktur aljabar lain yaitu daerah ideal utama dan daerah faktorisasi
tunggal. Berikut definisi dan contoh dari kedua struktur aljabar tersebut.
Definisi 2.1.3 Daerah integral D disebut daerah ideal utama atau principal
ideal domain (PID) jika setiap ideal pada D merupakan ideal utama (ideal yang
dibangun oleh satu unsur).
Contoh 2.1.4 Himpunan bilangan bulat juga merupakan suatu daerah ideal
utama karena setiap ideal pada dapat dibangun oleh satu unsur.
Definisi 2.1.5 Suatu daerah integral D disebut daerah faktorisasi tunggal
atau Unique Factorization Domain (UFD) jika memenuhi
(i) jika dan bukan unit, maka dapat ditulis sebagai perkalian
sejumlah hingga unsur-unsur tak terurai di D, yaitu dengan
unsur-unsur tak terurai ( ) dan unit di D,
(ii) jika dan dengan masing-masing dan
unsur-unsur tak terurai, unit di D, maka dan untuk suatu
dan .
Contoh 2.1.6 Gelanggang bilangan bulat merupakan suatu daerah
faktorisasi tunggal. Pernyataan ini sesuai dengan Teorema Dasar Aritmatika
(The Fundamental Theorem of Arithmetic) yang menyatakan bahwa setiap
bilangan bulat lebih dari 1 dapat ditulis sebagai hasiil kali bilangan prima
secara tunggal. Teorema ini dapat dilihat pada rujukan Durbin (2000), Section
13.
Ketiga struktur aljabar di atas merupakan struktur atau kelas khusus dari
daerah integral. Ketiganya berbeda, namun memiliki hubungan yang cukup
dinilai penting dalam pengkajian ini.
-
5
Berikut dua buah teorema yang menyatakan hubungan antara daerah Euclid,
daerah ideal utama, dan daerah faktorisasi tunggal.
Teorema 2.1.7 Jika D suatu daerah integral yang merupakan daerah Euclid
maka D daerah ideal utama.
Bukti
Misalkan D daerah integral yang merupakan daerah Euclid dan misalkan I
suatu ideal di D. Akan ditunjukkan bahwa setiap ideal di D merupakan ideal
utama. Untuk jelas I dibangun oleh unsur , sehingga
Misalkan . Karena D merupakan daerah Euclid, maka terdapat
pemetaan sehingga adalah
himpunan tak hampa yang memuat bilangan nonnegatif. Perhatikan bahwa A
tak hampa karena terdapat sehingga Karena
yang tak hampa, maka A memilki nilai minimum misalnya . Artinya, untuk
setiap berlaku . Selanjutnya, pilih sehingga
, maka untuk setiap berlaku . Ambil
sehingga menurut definisi daerah Euclid terdapat yang memenuhi
, dengan . Diketahui bahwa (karena
). Karena untuk setiap , maka
untuk setiap . Andaikan maka
, kontradiksi dengan . Dengan demikian, haruslah
. Diperoleh . Maka Sedangkan , karena Jadi,
Akibatnya, D merupakan daerah ideal utama.
Perlu dicatat bahwa kebalikan teorema ini tidak berlaku. Tidak setiap daerah
ideal utama merupakan daerah Euclid. Contohnya, himpunan bilangan
kompleks dengan merupakan suatu
daerah ideal utama namun bukan daerah Euclid (non-Euclidean PID).
Pembuktian dari contoh ini dapat dilihat pada rujukan Iwanto (2011) halaman
14.
-
6
Teorema 2.1.8 Setiap daerah ideal utama merupakan daerah faktorisasi
tunggal.
Bukti
Misalkan R suatu daerah integral yang merupakan daerah ideal utama. Akan
ditunjukkan bahwa R merupakan daerah faktorisasi tunggal.
i) Pertama, akan ditunjukkan bahwa sebarang unsur tak nol dan bukan unit
di R dapat dinyatakan sebagai perkalian sejumlah hingga unsur tak
terurai.
Misalkan, adalah unsur tak nol dan bukan unit di R. Jika tak terurai,
maka selesai. Misalkan komposit (terurai) sehingga terdapat dan
di R dengan dan bukan unit yang memenuhi . Artinya,
dan sebab . Jika maka
artinya haruslah unit, kontradiksi.
Jika dan tak terurai, selesai. Namun jika tidak, misalkan komposit
(sama halnya jika komposit), sehingga ada dan di R yang bukan
unit dan memenuhi sehingga dan dan
seterusnya sehingga jika merupakan hasilkali sejumlah tak hingga
unsur lain, maka diperoleh dan untuk
setiap Selanjutnya, misalkan . Ambil sebarang
, maka terdapat dan , sedemikian sehingga
dan . Tanpa mengurangi keumuman misalkan ,
maka sehingga dan . Untuk dan
berlaku dan . Perhatikan bahwa , maka
dan . Jadi, ideal di R.
Karena R merupakan daerah ideal utama maka terdapat sehingga
. Karena, , maka untuk suatu . Jadi,
. Diperoleh, . Padahal, . Diperoleh
kontradiksi. Maka haruslah ada sehingga untuk
setiap . Jadi, unsur sebarang dapat dinyatakan sebagai hasil
kali sejumlah hingga unsur tak terurai.
-
7
ii) Selanjutnya, akan ditunjukkan bahwa penulisan unsur tak nol dan bukan
unit di R sebagai perkalian sejumlah hingga unsur tak terurai adalah
tunggal.
Ambil . Misalkan dengan
dan adalah unsur-unsur tak terurai di R serta u dan v adalah
unit di R. Tanpa mengurangi keumuman, misalkan . Perhatikan
bahwa , hal ini berarti . Akibatnya, untuk suatu
. Misalkan . Karena tak terurai, maka , dengan
unit. Jadi, diperoleh . Andaikan .
Karena R komutatif, dengan mengulangi proses, akan diperoleh
Karena haruslah
Persamaan terakhir menimbulksn kontradiksi karena tidak mungkin
unsur-unsur tak terurai membagi 1. Dengan demikian pengandaian di
atas salah dan haruslah .
Selanjutnya, untuk setiap terdapat sehingga
atau , dengan unit. Jadi, ( dan sekawan/
associated).
Seperti juga teorema sebelumnya, Teorema 2.1.8 ini pun tidak berlaku
sebaliknya. Tidak semua daerah faktorisasi tunggal merupakan daerah ideal
utama. Contohnya, yaitu
gelanggang polinom atas bilangan bulat. Himpunan polinom dengan konstanta
genap membentuk ideal di namun bukan merupakan ideal utama. Contoh
ini dapat dilihat di rujukan Durbin (2000), Section 41.
-
8
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa daerah Euclid merupakan
daerah ideal utama dan juga merupakan daerah faktorisasi tunggal. Hal ini
dapat digambarkan dalam bagan berikut.
2.2 Gelanggang Polinom atas Lapangan sebagai Daerah
Euclid
Berikut akan diuraikan mengenai gelanggang polinom dan kaitannya dengan
struktur aljabar yang telah dijelaskan pada Subbab 2.1.
Definisi 2.2.1 Misalkan R suatu gelanggang komutatif dengan unsur
kesatuan (untuk selanjutnya gelanggang R selalu dimaksudkan bersifat
komutatif juga dengan unsur kesatuan kecuali jika disebut lain). Polinom
dalam atas R berbentuk dengan
. Dengan definisi ini dapat dikatakan sebagai variabel tak
diketahui dan R sebagai gelanggang koefisien dari polinom tersebut. Jika
maka adalah derajat polinom dan disebut koefisien utama (leading
coefficient).
Polinom-polinom tersebut dihimpun dalam suatu gelanggang polinom
Contoh 2.2.2
adalah gelanggang polinom atas bilangan bulat, yaitu himpunan polinom
berbentuk dengan masing-masing
bilangan bulat.
Daerah EuclidDaerah Ideal
UtamaDaerah Faktorisasi
Tunggal
-
9
Contoh di atas merupakan suatu contoh gelanggang polinom atas gelanggang
(koefisien-koefisien dari polinom-polinomnya merupakan anggota suatu
gelanggang). Namun, jika kita melihat ke ruang yang lebih khusus daripada
gelanggang yaitu lapangan, akan ditemukan bahwa suatu gelanggang polinom
atas lapangan merupakan suatu daerah Euclid.
Misalkan F suatu lapangan. Kita dapat membentuk suatu gelanggang polinom
atas F yang berbentuk:
Karena F adalah suatu lapangan maka F merupakan daerah integral. Berikut
pembuktiannya. Ambil sebarang dengan dan akan dibuktikan
bahwa atau . Misalkan . Karena F lapangan dan maka
terdapat dengan demikian sehingga diperoleh
atau .
Selanjutnya, karena F adalah daerah integral maka merupakan daerah
integral. Perhatikan bahwa untuk setiap di dengan
dan
berlaku atau .
Misalkan pemetaan dengan untuk
setiap . Perhatikan bahwa
(i) Untuk setiap dengan
dan
berlaku .
Maka, .
Jadi,
-
10
(ii) Juga untuk setiap dengan
Untuk , pilih dan , maka berlaku
. Dalam hal ini, jelas .
Untuk , terapkan induksi matematika pada .
Misalkan sifat berlaku untuk . Selanjutnya, akan
dibuktikan juga sifat berlaku untuk dengan .
Misalkan dan
, dengan dan . Pandang dua kasus:
a) Jika .
Pilih dan . Diperoleh
dengan .
b) Jika .
Pandang .
Dalam hal ini, .
Menurut hipotesis induksi terdapat dan di yang
memenuhi hubungan dengan
atau .
Diperoleh
Tulis maka .
Dengan uraian di atas terbukti bahwa gelanggang polinom atas suatu
lapangan merupakan suatu daerah Euclid yang berarti juga merupakan
daerah ideal utama dan daerah faktorisasi tunggal.
2013-03-04T23:51:13-0800Digital Content