BAB 2 Awal - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00504-SI_Bab 2.pdfsintak akan...
-
Upload
truongdang -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of BAB 2 Awal - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00504-SI_Bab 2.pdfsintak akan...
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori – teori Umum
2.1.1 Pengertian Internet
Menurut Chaffey, et. al (2000, p12), Internet mengarah pada
jaringan fisik yang menghubungkan komputer - komputer ke seluruh
dunia. Ini berisi infrastruktur dari jaringan server dan komunikasi wide-
area yang berhubungan di antara mereka yang digunakan untuk menahan
dan mengirim informasi dalam jumlah yang besar melalui Internet.
Sedangkan menurut Eloise Coupey (2001, p8), Internet secara
sederhana dapat dikatakan sebagai komunikasi antara konsumen,
marketer, dan jutaan organisasi lainnya. Internet memungkinkan
masyarakat untuk saling berkomunikasi dengan cara yang berbeda secara
cepat, mudah dan murah.
2.1.2 Pengertian World Wide Web
World Wide Web atau yang sering disingkat WWW, yakni
merupakan sebuah sistem, di mana informasi dalam bentuk teks, gambar,
suara, dan lain-lain, dipresentasikan dalam bentuk hypertext dan dapat
diakses oleh perangkat lunak yang disebut browser. (sumber :
www.dhani.singcat.com/internet/dict.php )
9
2.1.3 Pengertian URL (Uniform Resouce Location)
Menurut Mcleod (2004, p65), URL mengacu pada alamat dari
suatu web page. Sedangkan menurut O’Brien (2003, pG-19), URL adalah
kode akses untuk mengidentifikasi dan menempatkan file dokumen
hypermedia, database, serta sumber daya lainnya pada website dan lokasi
lainnya di Internet, intranet, dan extranet.
2.1.4 PHP
Menurut Anon Kuncoro (http://www.ilmukomputer.com/
umum/anon-phpmysql.php ), PHP adalah bahasa scripting yang menyatu
dengan HTML dan dijalankan pada server side. Dengan kata lain, semua
sintak akan sepenuhnya dijalankan pada server, sedangkan yang dikirim
ke browser hanya hasilnya saja.
Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain menurut Wikipedia
(http://en.wikipedia.org/wiki/PHP ), antara lain :
• Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak
melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
• Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan di mana -
mana dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan konfigurasi
yang relatif mudah.
10
• Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis -
milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.
• Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang
paling mudah karena referensi yang banyak.
• PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai
mesin (linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime
melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah
sistem.
2.1.5 My SQL
Menurut Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL),
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data
SQL atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta
instalasi di seluruh dunia.
2.1.6 RSS
Menurut Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/RSS
(file_format) ), RSS merupakan bagian dari format file XML untuk
sindikasi web yang digunakan diantaranya untuk situs berita dan weblog.
Singkatan ini digunakan untuk merujuk pada standar-standar berikut :
Rich Site Summary (RSS 0.91)
11
RDF Site Summary (RSS 0.9 dan 1.0)
Really Simple Syndication (RSS 2.0.0)
Teknologi RSS memungkinkan pengguna Internet untuk
berlangganan pada situs-situs yang menyediakan RSS feeds, umumnya
situs – situs yang mengubah atau menambah kontennya secara reguler.
Untuk menggunakan teknologi ini, pemilik situs menciptakan atau
menggunakan software khusus (seperti content management system)
yang, pada format XML yang terbaca, menampilkan artikel baru dalam
suatu daftar dengan satu atau dua baris deskripsi artikel dan link ke artikel
lengkap. Berbeda dengan subscription pada koran dan majalah,
kebanyakan dari RSS Subscription adalah gratis.
Format RSS menyediakan web content atau ringkasan dari web
content dengan link ke versi lengkap dari konten terkait dan metadata
lainnya. Informasi ini dihasilkan dalam suatu file XML yang disebut RSS
Feed, web feed, RSS stream, atau RSS channel. Selain memfasilitasi
sindikasi, RSS memungkinkan pembaca reguler dari suatu situs tertentu
untuk terus mengikuti update terbaru melalui aggregator.
Aggregator adalah jenis software yang mengambil syndicated web
content yang tersedia dalam bentuk web feed (RSS, atom, dan format
XML lainnya) dan dipublikasikan oleh weblog, podcast, vlogs, dan situs –
situs media massal mainstream.
12
2.2 Teori – teori Khusus
2.2.1 Definisi Pemasaran
Menurut Kotler dan Amstrong (2001, p7), pemasaran merupakan
suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan
dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
Menurut American Marketing Association (Mohammed, et al,
2003, p3), pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan
konsep, penentuan harga, promosi, dan distribusi ide, barang, dan jasa,
untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan
organisasi.
2.2.2 Konsep Pemasaran
Menurut Kottler dan Amstrong (2001, p19-28), ada 5 (lima)
konsep alternatif yang melandasi aktivitas pemasaran organisasi, antara
lain :
Konsep produksi
Anggapan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
gampang diperoleh dan sangat terjangkau, karenanya manajemen
harus berfokus pada perbaikkan efisiensi produksi dan distribusi.
Konsep produk
Gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu terbaik, kinerja terbaik, dan sifat terbaik dan
13
bahwa organisasi harus mencurahkan tenaganya untuk melakukan
perbaikkan produk terus - menerus.
Konsep penjualan
Gagasan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup
banyak produk perusahaan kecuali jika perusahaan tersebut
melakukan usaha penjualan dan promosi dalam skala besar.
Konsep pemasaran
Memaparkan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi
tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran
(target market) dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan
efisien daripada yang dilakukan oleh pesaing.
Titik Fokus Cara Akhir Awal
Gambar 2.1 Konsep Pemasaran
Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial
Gagasan yang menyatakan bahwa, organisasi harus
menentukan kebutuhan, keinginan dan minta pasar sasaran dan
memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan
Pasar Kebutuhan Pelanggan
Pemasaran Terpadu
Laba lewat Kepuasan Pelanggan
Konsep Pemasaran
14
efisien daripada pesaing, dengan suatu cara yang dapat menjaga dan
meningkatkan kesejahteraan pelanggan dan masyarakat.
2.2.3 Strategi Pemasaran
Menurut Kotler dan Amstrong (2001, p76), strategi pemasaran
adalah logika pemasaran yang digunakan oleh perusahaan dengan
harapan agar unit bisnis dapat mencapai tujuan perusahaan.
Pemimpin pasar (market leader)
Sebuah perusahaan yang menguasai sebuah pasar yang dapat
mengikuti beberapa strategi para pemimpin pasar. Contoh :
Cocacola dan McDonald’s.
Penantang pasar (market challenger)
Perusahaan nomor dua yang agresif menyerang pesaing
untuk menambah pangsa pasar lebih banyak. Contoh : Pepsi yang
menantang Coke.
Pengikut pasar (market follower)
Perusahaan yang menggunakan strategi ini memperoleh
pangsa pasar dan laba yang stabil dengan mengikuti produk, harga,
serta program pemasaran pesaing.
Perelung pasar (market nicher)
Perusahaan yang lebih kecil dalam suatu pasar atau bahkan
perusahaan yang lebih besar namun tidak memiliki posisi yang
mapan. Mereka melakukan spesialisasi dengan melayani celah pasar
yang diabaikan oleh kebanyakan pesaing. Melalui perelungan yang
15
cermat, perusahaan yang lebih kecil dalam industri memiliki
kemampuan menghasilkan laba yang sama dengan pesaing yang
lebih besar.
2.2.4 Proses Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2001, p67), proses pemasaran
adalah proses yang menganalisis peluang pemasaran, menyeleksi pasar
sasaran, mengembangkan bauran pemasaran, dan mengatur usaha
pemasaran.
2.2.4.1 Peluang Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2001, p68), untuk
mencapai kesuksesan dalam pemasaran, perusahaan harus
berorientasi pada pelanggan, memenangkan pelanggan dari
pesaing dan mempertahankan mereka dengan memberikan nilai
yang lebih besar.
Untuk mencapai hal tersebut diperlukan analisis mendalam
untuk mengetahui bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan
para pelanggan yang berbeda - beda. Untuk itu, perlu dilakukan
beberapa proses yang terdiri dari segmentasi pasar, menetapkan
pasar sasaran, dan menentukan posisi di pasar.
Segmentasi pasar
Merupakan proses pembagian pasar menjadi
beberapa kelompok pembeli yang berbeda - beda
berdasarkan kebutuhan, karakteristik, atau prilaku, yang
16
mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran
terpisah.
Menetapkan pasar sasaran
Merupakan proses mengevaluasi daya tarik dari
masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih
segmen untuk dimasuki.
Menempatkan posisi pasar
Mengatur sebuah produk agar mendapatkan tempat
yang jelas, dapat dibedakan, dan diharapkan secara relatif
terhadap produk pesaing dalam benak konsumen sasaran.
2.2.4.2 Bauran pemasaran (Marketing Mix)
Menurut Kotler dan Armstrong (2001, p71), bauran
pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran taktis dan
terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan
respon yang diinginkan pasar sasaran. Ada empat variabel yang
mencakup di dalamnya atau lebih sering dikenal dengan 4P , yaitu
product, price, place, dan promotion.
Product (produk), artinya kombinasi barang dan jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran.
Price (harga) adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh
pelanggan untuk memperoleh produk.
Place (distribusi), meliputi aktivitas perusahaan agar produk
mudah didapatkan konsumen sasarannya.
17
Promotion (promosi) merupakan aktivitas
mengkomunikasikan keunggulan produk serta membujuk
pelanggan sasaran untuk membelinya.
2.2.5 Pengaruh Internet pada Pemasaran
Menurut Mohammed, et. al (2003, p96) Internet telah dan akan
terus mempengaruhi strategi pemasaran pada suatu perusahaan dengan
sistem perekonomiannya yang baru. Pengaruh Internet terhadap
pemasaran tersebut, antara lain :
1. Tingkatan segmentasi yang lebih baik.
Dengan berkurangnya biaya dalam pengumpulan dan
pemrosesan informasi pada Internet, perusahaan dapat lebih akurat
lagi dalam melakukan segmentasi pelanggan.
2. Perputaran waktu yang lebih cepat dalam mengambil keputuan
tentang strategi pemasaran.
Dengan adanya Internet, strategi pemasaran akan
terpengaruh karena perusahaan akan lebih cepat dan mudah dalam
mengumpulkan informasi, sehingga strategi pemasaran yang
disusun akan lebih cepat direncanakan.
3. Meningkatkan usaha pemasaran
Karena dengan adanya Internet pengumpulan informasi
menjadi lebih cepat dan mudah, maka pelacakan terhadap usaha
pemasaran yang dilakukan juga semakin cepat dan mudah.
18
4. Meningkatkan integrasi antara strategi pemasaran dengan strategi
bisnis dan operasi.
Strategi pemasaran akan meningkat dan menjadi lebih
terintegrasi ke dalam fungsi yang berbeda dari organisasi, sehingga
strategi pemasaran akan lebih searah dengan strategi bisnis dan
operasi.
2.2.6 E- Marketing
Menurut Mohammed, et al (2003, p4), Internet marketing adalah
proses membangun dan memelihara customer relationship melalui
aktivitas online untuk memfasilitasikan pertukaran ide-ide, produk, dan
jasa yang memenuhi tujuan kedua kelompok. Definisi ini dapat dibagi ke
dalam 5 komponen :
1. A Process (Proses)
Seven Stage merupakan proses program Internet marketing
yang menentukan peluang pasar, merumuskan strategi pemasaran,
merancang berdasarkan pengalaman yang dimiliki pelanggan,
menyusun customer interface, merancang program pemasaran,
mengumpulkan informasi tentang pelanggan melalui teknologi, dan
mengevaluasi hasil secara keseluruhan.
2. Building and Maintaining Customer Relationships (Membangun
dan Mempertahankan Hubungan dengan Pelanggan)
Tujuan pemasaran adalah untuk membangun dan membuat
hubungan yang dapat berlangsung lama dengan pelanggan.
19
Karenanya, tujuan utama pemasaran berubah dari yang hanya
mencari pelanggan menjadi usaha untuk memelihara pelanggan
yang telah ada dan tetap setia terhadap perusahaan.
Program pemasaran yang berhasil akan mengubah target
pelanggan melalui tiga tahap relationship building, yaitu: kesadaran
(awareness), penjelajahan (exploration), dan tanggung jawab
(commitment).
3. Online
Sesuai definisi, Internet marketing berkaitan dengan alat -
alat yang ada dalam dunia Internet. Keberhasilan program
pemasaran melalui Internet diawali dari perubahan pemasaran
tradisional secara offline menjadi sistem yang online.
4. Exchange (Pertukaran)
Inti dari online dan offline marketing program adalah konsep
pertukaran. Dalam bisnis ekonomi yang melalui jaringan online,
perusahaan harus peka terhadap pertukaran yang melintasi saluran
jaringan tersebut.
Program pemasaran online harus dievaluasi menurut dampak
pertukaran secara keseluruhan, jadi tidak hanya dampak pertukaran
secara online. Karenanya, pemasaran secara online dapat
menimbulkan transaksi pertukaran pada toko eceran. Perusahaan
harus dapat meningkatkan kepekaan terhadap pengaruh lintasan
saluran pemasaran jika mereka ingin mengukur dampak masing-
masing dari program pemasaran online dan offline.
20
5. Satisfaction of Goals of Both parties (Kepuasan Tujuan dari Kedua
Belah Pihak).
Kedua belah pihak, yaitu perusahaan dan pelanggan harus
mendapatkan tingkat kepuasan yang sama untuk berlanjut.
2.2.7 Pengertian Seven Stage of Internet Marketing
Gambar 2.2 The Seven-Stage Cylce of Internet Marketing
21
Tujuh langkah dari Internet marketing :
Stage 1 : Framing the Market Opportunity (Menentukan
Peluang Pasar).
Tahap ini meliputi analisa peluang pasar dan langkah awal
utama dalam konsep bisnis, dimana merupakan kegiatan
mengumpulkan data online dan offline yang cukup untuk
menentukan kesimpulan dari bukti penilaian terhadap peluang.
Tahap ini terdiri dari 6 (enam) langkah, antara lain :
1. Investigate Opportunity in an Existing or New Value System
(Menyelidiki Peluang pada Nilai Sistem yang Ada atau
yang Baru).
Melakukan identifikasi faktor-faktor apa saja yang
menjadi peluang pasar bagi perusahaan, dan faktor-faktor dari
lingkungan sekitar yang dapat mendukung perusahaan untuk
melaksanakan pemasaran melalui Internet.
2. Identify Unmet or Underserved Needs (Mengidentifikasi
Kebutuhan-kebutuhan yang Belum Terpenuhi).
Mencari tahu keinginan dan kebutuhan pelanggan yang
masih belum dapat dipenuhi.
3. Determine Target Customer Segments (Menentukan Target
Segmentasi Pelanggan).
Untuk dapat memengidentifikasi dan memilih mana
customer yang menjadi prioritas utama, diperlukan
pemahaman yang mendalam akan target segmen dari suatu
22
perusahaan. Segmentasi adalah proses pengelompokkan para
pelanggan berdasarkan kesamaan yang ada pada mereka.
Setelah pengelompokkan pelanggan ke dalam segmen-
segmen yang berbeda, maka perusahaan harus menentukan
segmen yang menjadi target perusahaan. Segmentasi yang
baik harus mudah dimengerti dan diterapkan (actionable),
serta dapat menggambarkan keadaan pelanggan dengan jelas
(meaningful). Beberapa pendekatan segmentasi, antara lain :
- Demographic (atau “firmographic”)
Bagi individual, pengelompokkan demografis
termasuk ke dalam pengelompokkan umur, jenis
kelamin, pekerjaan, suku, pendapatan, status dalam
keluarga, pendidikan, Internet Connectivity, dan tipe
browser.
Dalam pendekatan firmographic, perusahaan
dikelompokkan berdasarkan pada jumlah karyawan,
status online atau offline, ukuran perusahaan, job
function, dan proses pembelian.
- Geographic
Untuk geographic, pengelompokkan pelanggan
berdasarkan negara, negara bagian, kota, kepadatan
penduduk (kota, pinggiran kota, desa), ISP (Internet
Service Provider) domain, dan lain-lain.
23
- Behavioral
Untuk behavioral, pengelompokkan pelanggan
berdasarkan perilaku online shopping, perilaku offline
shopping; penggunaan web, website loyalty, pembelian
utama, dan lain-lain.
- Occasion ( atau Situational)
Untuk occasion pengelompokkan pelanggan
berdasarkan kegiatan rutin, kegiatan khusus, waktu (hari
libur), lokasi (dari rumah, di jalan), event (ketika menulis
business plan, ketika berbelanja), trigger (out of supply),
dan lain-lain.
- Psychographic
Untuk psychographic pengelompokkan
pelanggan berdasarkan gaya hidup (pencari tantangan,
pecinta kesenangan), kepribadian (pengambil resiko,
penunda), affinity (pembangun komunitas, partisipasi),
dan lain-lain.
- Benefits
Untuk benefits pengelompokkan pelanggan
berdasarkan pada keuntungan, atau kualitas yang dicari
dari suatu produk. Sebagai contoh : kenyamanan,
ekonomis, kualitas, kemudahan dalam penggunaan,
kecepatan, informasi, pilihan, dan lain-lain.
24
- Benefits and attitudes
Untuk benefits dan attitudes pengelompokkan
pelanggan berdasarkan merek kepercayaan (jaringan
ekonomi, old fashioned), sikap ke arah kategori, dan
lain-lain.
4. Assess Resource Requirements to Deliver the Offering
(Menilai Sumber Daya yang Dibutuhkan untuk
Memberikan Penawaran).
Pada tahap ini, perusahaan harus mengidentifikasi
pengalaman dan keuntungan yang dapat ditawarkan kepada
pelanggan serta kemampuan dan teknologi apa yang akan
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan para pelanggannya.
Sumber daya perusahaan dapat berasal dari perusahan
itu sendiri (company resources) maupun dari partnernya
(partners). Sumber daya yang berasal dari perusahaan itu
sendiri meliputi:
- Customer-Facing Resources, meliputi brand name, sales
yang terlatih dengan baik, dan saluran distribusi yang
banyak.
- Internal adalah sumber daya yang berkaitan dengan
operasi internal perusahaan. Contoh : teknologi,
pengembangan produk, skala ekonomi, dan karyawan
yang berpengalaman.
25
- Upstream adalah sumber daya yang berkaitan dengan
hubungan perusahaan dengan para pemasoknya.
Sedangkan sumber daya dari partner dibutuhkan oleh
perusahaan untuk dapat bekerja sama dalam meraih
peluang yang ada.
5. Assess Competitive, Technological, and Financial
Attractiveness of Opportunity (Menilai Kekuatan
Persaingan, Teknologi, dan Finansial Perusahaan
terhadap Peluang).
Faktor-faktor yang dapat digunakan perusahaan untuk
penilaian terhadap peluang :
Competitive Intensity
Mengukur tingkat kemampuan bersaingnya suatu
perusahaan dengan mengidentifikasi pesaing-pesaing
yang akan dihadapinya. Perusahaan yang menjadi
pesaing dapat dibagi menjadi :
1. Direct Competitors, adalah perusahaan-perusahaan
yang bergerak dibidang penjualan produk atau jasa
yang sama.
2. Indirect Competitor, adalah perusahaan-perusahaan
yang menjadi pesaing secara tidak langsung,
terbagi atas:
26
o Substitute Producers
Perusahaan yang menjual produk atau
jasa yang berbeda, tetapi dapat memberikan
fungsi yang sama sehingga dapat
menggantikan produk atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan.
o Adjacent Competitors
Perusahaan yang tidak sedang
menawarkan produk atau jasa yang sama atau
yang dapat menjadi pengganti pada sekarang
ini, tetapi perusahaan memiliki potensi untuk
melakukannya.
Dari gambar peta kompetitor berikut, suatu perusahaan
dapat menentukan direct dan indirect competitor-nya:
Gambar 2.3 Peta Kompetitor
3 2
1
27
Keterangan:
Lingkaran 1 : Menggambarkan rangkaian
aktivitas pelanggan dalam sistem pemasaran yang
menjadi perhatian utama dalam analisa perusahaan.
Lingkaran 2 : Menggambarkan perusahaan-perusahaan
yang merupakan pesaing langsung.
Lingkaran 3 : Menggambarkan perusahaan-perusahaan
yang merupakan pesaing tidak langsung.
Customer Dynamics
Setelah memperkirakan kelemahan pesaing,
perusahaan kemudian perlu menaruh perhatian pada
customer dynamics dari pasar dan bagaimana mereka
diciptakan, mempercepat, dan menopang unit yang
diminta.
Ketika menganalisa customer dynamic, 3 (tiga)
faktor utama harus di pertimbangkan :
o Unconstrained Opportunity. Ini merupakan jumlah
dari ‘white space’ dalam marketplace.
o Segment Interaction. Ini adalah level dari
penguatan aktivitas yang menghasilkan lebih
banyak pembelian dan pemakaian. Perusahaan
yang memiliki member influencing - member
dynamics juga disebut “viral dynamics” dapat
dengan cepat menangkap banyak peluang.
28
o Growth. Growth biasanya menunjuk ke persentase
pertumbuhan tahunan dari pelanggan – unit market.
Market dengan perkiraan pertumbuhan yang tinggi
menghasilkan peluang yang penting bagi pemain.
Technology Vulnerability
Dalam arena yang kompetitif, perusahaan harus
bisa memberikan penilaian yang tepat dalam konsep
penggunaan teknologi dan dampaknya terhadap
perusahaan.
Microeconomics
Merupakan penilaian terhadap peluang finansial
perusahaan yang dapat dilihat melalui ukuran perusahaan
dan keuntungan.
6. Conduct Go/No-Go Assessment (Mengadakan Penilaian
Go/No-Go).
Pada tahap ini, dilakukan penilaian terhadap peluang,
sumber daya yang dimiliki perusahaan, dan kebutuhan
pelanggan yang belum terpenuhi untuk menilai besarnya
dukungan terhadap pelaksanaan sistem pemasaran melalui
Internet.
Dalam menentukan go / no-go with the Internet
marketing, variabel-variabel penentu dapat dinilai berdasarkan
3 tingkatan, yaitu :
29
1. Positive Factor (Faktor Positif)
Merupakan faktor pendukung bagi pelaksanaan
pemasaran melalui Internet.
2. Neutral Factor (Faktor Netral)
Merupakan faktor yang berada diantara faktor yang
mendukung dan faktor yang tidak mendukung, namun
lebih cenderung sebagai faktor yang mendukung.
3. Negative Factor (Faktor Negatif)
Merupakan faktor yang kurang mendukung bagi
pelaksanaan pemasaran melalui Internet.
Stage 2 : Formulating the Marketing Strategy (Menyusun
Strategi Pemasaran).
Jika keputusan yang diambil oleh perusahaan adalah “Go
with the Internet marketing”, maka dibuatlah strategi pemasaran
online perusahaan.
Kunci konsep dalam strategi marketing, secara tradisional
berisi segmentation, targeting, dan positioning. Strategi ini
kemudian didukung oleh program marketing, yang mencangkup
keputusan yang berhubungan dengan marketing mix - price ,
product, promotion, dan distibution. Semua keputusan ini saling
berhubungan dan saling bergantung, yang membuat sulit untuk
menjelaskan proses dimana menejer mengambil keputusan.
30
Gambar 2.4 Marketing-Strategy Decision
Tiga kunci konsep strategi marketing :
o Segmentation
Kebanyakan markets dapat dibagi menjadi subunit-
subunit dari konsumen yang memiliki nilai serupa dalam
kategori produk, atau jumlah pengeluaran, atau karakteristik
para pelanggan. Proses ini disebut segmentation dan subunit-
subunit-nya disebut market segment, dan merupakan langkah
pertama dalam proses strategi marketing.
o Target Market Selection
Target dari pasar adalah segmen (atau segmen-
segmen) dari pasar yang paling menarik bagi perusahaan
karena laba keuntungannya, biaya pelayanan, mudah diakses,
memiliki pertumbuhan yang potensial, dan lain-lain. Proses
Promotion Product
Price Distribution
Positioning and Target-Market
Selection
31
mengidentifikasi dan memilih segmen ini disebut targeting.
Langkah ini mengikuti proses segmentasi.
o Positioning
Positioning adalah tentang mempengaruhi persepsi
konsumen tentang produk. Ini artinya merancang pesan
marketing sehingga produk dirasa unik dan bernilai oleh
target market.
o Marketing Mix
Strategi marketing juga termasuk dalam program
marketing, atau marketing mix. Marketing Mix secara
tradisional termasuk harga, produk, promosi, dan saluran
distribusi.
Terdapat dua skenario pemasaran melalui Internet :
o Pure Play
Merupakan skenario pemasaran bagi perusahaan yang
menjalankan sistem pemasarannya murni secara online sejak
awalnya berdiri. Perusahaan yang termasuk Pure Play hanya
menggunakan sistem pemasaran secara online saja.
o Brick and Mortar (BAM)
Merupakan skenario pemasaran bagi perusahaan yang
masih menggunakan sistem pemasaran secara tradisional,
tetapi ingin berkembang untuk menggunakan sistem
pemasaran secara online. Perusahaan yang termasuk BAM
32
menggunakan keduanya, yaitu sistem pemasaran secara online
dan offline.
Strategi pemasaran melalui Internet untuk tipe skenario Pure Plays
adalah :
o Segmentation
Proses Segmentasi Pure Play hampir sama dengan
strategi segmentasi perusahaan offline, yaitu meliputi
pengelompokkan pelanggan menjadi kelompok-kelompok
yang besar dan dapat diidentifikasi. Segmentasi dilakukan
dengan dasar variabel-variabel tertentu, yaitu :
1. Demographic, merupakan pengelompokkan pelanggan
berdasarkan umur, jenis kelamin, pekerjaan, suku,
pendapatan, dan status dalam keluarga.
2. Geographic, merupakan pengelompokkan pelanggan
berdasarkan ISP (Internet Service Provider) domain,
negara, negara bagian, kota, kepadatan penduduk, dan
kepadatan penduduk.
3. Psychographic, merupakan pengelompokkan pelanggan
berdasarkan gaya hidup, kepribadian seseorang, dan
kelas sosial.
4. Cognitive and Behavioral, merupakan pengelompokkan
pelanggan berdasarkan keuntungan yang diinginkan,
33
tingkat pemakaian, status kesetiaan pelanggan, dan
tanggapan pelanggan terhadap produk.
o Targeting
Strategi pemasaran kini telah berubah menjadi
mentargetkan, atau proses mengevaluasi segmen-segmen
pasar terhadap aktivitas keseluruhan perusahaan, dan memilih
segmen yang sesuai dengan strategi pemasaran dan
kemampuan perusahaan.
Ada tiga faktor dalam mengevaluasi segmen-segmen
pasar, yaitu :
1. Ukuran dan pertumbuhan segmen
2. Ketertarikan struktural
3. Sumber daya perusahaan
o Positioning
Lima langkah yang harus dilaksanakan oleh sebuah
perusahaan ketika membuat rencana penempatan (positioning)
adalah :
1. Mengidentifikasi penempatan produk aktual.
2. Menetapkan penempatan produk yang ideal.
3. Mengembangkan strategi alternatif untuk mencapai
penempatan produk yang ideal.
4. Memilih dan mengimplementasikan alternatif yang
paling menjanjikan
5. Membandingkan posisi aktual dengan posisi yang ideal.
34
Strategi pemasaran melalui Internet untuk tipe skenario Bricks And
Mortar (BAM) adalah :
o Segmentation
Segmentasi perusahaan tradisional yang baru saja
akan memasuki bisnis di Internet dapat menghasilkan empat
skenario yang berbeda yang digambarkan sebagai berikut :
Change in Segmentation Characteristic
Due to Internet
No Yes
Gambar 2.5 Matriks Segmentasi Bricks and Mortar
Dimensi pertama pada matriks diatas (Change In Size
of Market Segmentation) berfokus pada apakah ukuran
segmentasi pasar setelah perusahaan berpindah ke pemasaran
melalui Internet akan berubah atau tidak, dan dimensi kedua
(Change In Segmentation Characteristics Due to Internet)
berfokus pada apakah setelah perusahaan berpindah ke
pemasaran melalui Internet kriteria segmentasi pasar akan
mengalami perubahan atau tidak.
Cha
nge
in S
ize
of
Mar
ket S
egm
enta
tion
N
o
Yes
Market Reclassified Expansion Expansion Market
Reclassification No Change
35
Berdasarkan kedua dimensi tersebut, dapat diperoleh
4 (empat) kemungkinan hasil matriks sebagai berikut :
1. No Change
Adalah kemungkinan dimana setelah penerapan
pemasaran secara online, karakteristik segmentasi online
masih sama seperti karakteristik offline serta tidak
memperlihatkan segmen baru yang signifikan, dan
ukuran jumlah segmen pelanggan secara online tetap
sama seperti pada segmen offline.
2. Market Expansion
Adalah kemungkinan dimana setelah penerapan
pemasaran secara online, karakteristik segmentasi online
masih sama seperti karakteristik offline, tetapi ukuran
jumlah segmentasi pasar mengalami perubahan.
3. Market Reclassification
Adalah kemungkinan dimana setelah penerapan
pemasaran secara online, karakteristik segmentasi
perusahaan mengalami perubahan dari pemasaran
offline, tetapi ukuran jumlah segmentasi pelanggan tidak
mengalami perubahan yang signifikan dari pemasaran
secara offline.
4. Reclassified Expansion
Adalah kemungkinan dimana setelah penerapan
pemasaran secara online, karakteristik segmentasi dan
36
ukuran jumlah segmentasi pelanggan kedua-duanya
mengalami perubahan yang signifikan dari pemasaran
offline.
o Targeting
Dalam menentukan target segmentasi pelanggan, ada 4
(empat) skenario berbeda yang digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.6 Matriks Targeting Bricks And Mortar
Skenario diatas menunjukkan empat kemungkinan
strategi dimana perusahaan tradisional dapat menentukan
target segmentasi online yang berhubungan dengan target
segmentasi offline. Terdapat dua dimensi penting pada
skenario diatas. Dimensi pertama (Focus on Effort), berfokus
Blanket
Targeting
New-Opportunity
Targeting
Beachhead Targeting
Bleed-Over Targeting
Same Customers Different Customer
Customer Similarity En
tire
Se g
men
t Po
rtio
n of
a
Segm
ent Fo
cus
of E
ffor
t
37
pada upaya pemasaran pada seluruh segmen (Entire Segment)
atau sebagian dari segmen (Portions of a Segment). Dimensi
kedua (Customer Similarity), merupakan kesamaan jenis
pelanggan online dengan offline.
Dari kedua dimensi skenario diatas, maka dapat
diperoleh empat pilihan posisi target pasar untuk perusahaan
Bricks And Mortar, yaitu sebagai berikut :
1. Blanket Targeting
Karakteristik segmentasi pemasaran online tidak
mengalami perubahan dari offline, tetapi segmentasinya
semakin meluas dikarenakan faktor seperti jangkauan
geografis yang semakin meluas. Pilihan ini akan muncul
bila semua pelanggan perusahaan adalah pengguna
Internet, sehingga lebih banyak pelanggan yang
dijangkau melalui Internet, dimana kesemuanya
menunjukkan kesamaan perilaku dan pilihan terhadap
barang yang dibeli. Target perusahaan adalah semua
pelanggan yang ada pada segmentasi offline.
2. Beachhead Targeting
Segmentasi online lebih kecil dari segmentasi
offline, bahkan mungkin lebih sedikit selera dan pilihan,
dengan tipe pelanggan yang sama. Pilihan ini muncul
bila hanya sebagian pelanggan perusahaan yang
38
mengakses Internet. Target perusahaan adalah sebagian
kecil dari segmentasi yang ada pada offline.
3. Bleed Over Targeting
Target segmentasi online meliputi sebagian dari
segmentasi offline, serta memasukkan segmentasi baru
yang belum ada sebelumnya pada offline. Target segmen
baru meliputi tipe pelanggan yang berbeda dari offline.
Segmen yang ditargetkan termasuk individu yang
diabaikan sebelumnya pada offline, namun menjadi
target karena sistem online menawarkan sesuatu yang
menarik bagi pelanggan tersebut.
4. New Opportunity Targeting
Target segmentasi online sama sekali berbeda
dari target segmentasi pada saat perusahaan menjalankan
pemasaran secara offline. Jika jenis targeting ini yang
dipilih, biasanya perusahaan harus mempunyai merek
ataupun menawarkan produk yang sama sekali berbeda
dengan offline.
o Positioning
Skenario pendekatan positioning berdasarkan pilihan
skenario targeting yang ada terbagi menjadi empat, yaitu :
39
Gambar 2.4 Matriks Positioning Bricks And Mortar
Gambar 2.7 Bricks-Mortar Positioning Scenarios and Guidelines
1. Blanket Positioning
Strategi potitioning berfokus pada penawaran
tambahan layanan yang bisa didapat dari Internet, seperti
kenyamanan dan akses.
2. Beachhead Positioning
Strategi positioning ini mirip dengan blanket
positioning, tetapi lebih berfokus pada komunitas
konsumen yang lebih kecil.
3. Bleed Over Positioning
Strategi positioning ini menyerupai penawaran
offline, tetapi juga membuat penawaran online yang
menarik bagi tipe konsumen baru.
Blanket Positioning : - Menggunakan seluruh strategi
positioning saat offline - Menyediakan website
kenyamanan dan mudah di akses.
Customer Similarity Same Customers Different Customers
New Opportunity Positioning : - Mengganti seluruh strategi
positioning saat offline - Pembedaan posisi untuk
melayani segmen yang baru.
Beachhead Positioning : - Mengambil sebagian strategi
saat offline - Lebih fokus pada kebutuhan
kelompok kecil pelanggan - Menekankan keuntungan yang
ada pada Internet.
Bleed-Over Positioning : - Menggunakan dua
positioning - Positioning sebelumnya
masih digunakan - Keuntungan tambahan posisi
seperti memperbanyak penawaran via Internet.
Port
ions
of a
se
gmen
t En
tire
segm
ent
Foc
us o
f Eff
ort
40
4. New Opportunity Positioning
Strategi positioning ini berbeda sekali karena
ditujukan pada segmen konsumen baru.
Stage 3 : Designing the Customer Experience (Merancang
Pengalaman Pelanggan).
Setelah sebuah perusahaan menentukan positioning dari
produk atau jasa yang ditawarkan, maka perusahaan menentukan
bentuk rancangan yang dapat membentuk customer experience yang
baik. Hirarki pengalaman terdiri dari tiga tahap pengalaman
pelanggan, yaitu:
1. Experiencing Functionality – “Situsnya berjalan baik”
Merupakan faktor-faktor yang menentukan apakah
situs yang akan dibuat akan bekerja dengan baik atau tidak.
Faktor-faktor tersebut antara lain :
o Usability and ease of navigation (Kegunaan dan
kemudahan navigasi). Usability dinilai dari seberapa
baik sebuah website mengantisipasi kebutuhan user dan
memberi kemudahan bagi user untuk mencapai
tujuannya.
o Speed (Kecepatan). Adalah waktu yang dibutuhkan
untuk menampilkan halaman web pada layar user.
o Reliability (Dapat dipercaya). Menggambarkan tingkat
pengalaman periode waktu down suatu website, atau
41
sewaktu user tidak dapat mengakses halaman web
karena pemeliharaan yang telah direncanakan ataupun
karena kesalahan yang terjadi didalam sistem.
o Security (Keamanan). Adalah jaminan keamanan privasi
dan data pribadi user.
o Media accessibility (Kemampuan akses media). Artinya
sebuah website harus dapat diakses melalui berbagai
platform media.
2. Experiencing Intimacy – “Mereka mengerti saya”
Setelah sebuah perusahaan mampu menyediakan dasar
dari functionality, maka perusahaan diposisikan untuk
memindahkan pelanggannya ke tahap kedua dari hirarki
pengalaman, yaitu sebuah pengalaman yang mengundang
keintiman dengan pelanggan. Pengalaman tersebut antara lain
diperoleh dengan adanya :
o Customization (Penyesuaian)
Adalah kemampuan sebuah website untuk dapat berubah
atau menyesuaikan dengan keinginan user.
o Communication (Komunikasi)
Adalah komunikasi berupa percakapan terbuka yang
terjadi antara suatu situs dengan usernya. Komunikasi ini
dapat terbagi menjadi tiga bentuk, yaitu :
- Firm-to-user, contoh : pemberitahuan melalui e-
mail.
42
- User-to-firm, contoh : permintaan pelayanan
terhadap pelanggan.
- Two-way communication, contoh : instant
messaging.
o Consistency (Konsistensi)
Adalah kemampuan perusahaan untuk melakukan segala
sesuatu sesuai dengan yang telah dijanjikan kepada
pelanggan, dan konsisten dengan setiap tindakannya
seperti pengiriman yang tepat waktu.
o Trustworthiness (Kepercayaan)
Adalah tingkat kepercayaan yang ditanamkan oleh user
terhadap suatu website yang diperoleh dari pengalaman
pelayanan yang diberikan perusahaan terhadap user.
o Exceptional value (Nilai yang luar biasa)
Pada tahap ini, user diyakinkan dengan tawaran dari
perusahaan yang sangat bernilai, sehingga user tidak
dapat dibujuk untuk membeli produk perusahaan lain.
o Shift from consumption to leisure activity (Pergeseran
dari aktivitas konsumsi menjadi aktivitas yang
menyenangkan)
Adalah perpindahan tujuan user membuka website suatu
perusahaan, dari yang hanya kewajiban saja, menjadi
kesenangan tersendiri saat mengunjungi web tersebut.
43
3. Experiencing Evangelism – “Saya suka membagi cerita”
Setelah user merasa yakin dan mengenal suatu situs
dengan baik, maka pada tahap terakhir ini user akan menjadi
penyebar informasi mengenai situs perusahaan, dan secara
tidak langsung mempromosikan perusahaan kepada kerabat,
relasi, dan orang-orang disekitarnya. Berbagai bentuk
penyebaran yang terjadi antara lain :
o Taking the word to the market (Pemasaran dari mulut ke
mulut). Adalah pemasaran yang dilakukan oleh
pelanggan dengan cara bercerita tentang produk ataupun
merek yang telah mereka percayai.
o Active community membership (Komunitas
keanggotaan). Adalah kumpulan pelanggan yang
berpartisipasi terhadap kegiatan yang ada dalam situs,
dimana dalam komunitas tersebut, mereka akan bertemu
dengan sesama pelanggan yang memiliki pengalaman
yang sama serta dapat berbagi cerita.
o The company cares about my opinions (Perusahaan
peduli terhadap pendapat pelanggan). Pada tahap ini
yang menjadi kunci adalah kepedulian perusahaan
terhadap saran dan kritik dari pelanggan yang sangat
berarti untuk kemajuan perusahaan.
o Defender of the experience (Pertahanan terhadap
pengalaman yang dimiliki). Adalah perilaku pelanggan
44
mempertahankan produk yang mereka gunakan untuk
seterusnya dipergunakan oleh generasi selanjutnya.
Stage 4 : Crafting the Customer Interface (Menyusun Customer
Interface)
Internet telah mengubah konsep tempat pertukaran dari
konsep marketplace (interaksi face-to-face) menjadi konsep
marketspace (interaksi screen-to-face). Perbedaan utamanya adalah
bahwa pertukaran sekarang ini telah diperantarai dengan teknologi
sebagai interface. Interface ini dapat berupa peralatan seperti PC
(Personal Computer) desktop, subnotebook, personal digital
assitant, mobile phone, wireless application protocol (WAP), atau
alat-alat lain yang dapat terkoneksi dengan Internet. Terdapat tujuh
elemen dalam perancangan customer interface disebut juga 7Cs
Framework, yaitu :
1. Context
Dua dimensi dari context adalah nilai estetika dan nilai
fungsional. Nilai fungsional berisi tentang informasi yang
berguna. Perancangan situs yang baik adalah mengatur seluruh
informasi dalam serangkaian halaman dan memberikan
rancangan navigasi yang efektif dari halaman ke halaman.
Sedangkan nilai estetika berfokus pada karakteristik visual
seperti warna, grafik, fotografi, ukuran font, dan lain-lain.
45
2. Content
Empat dimensi dari content adalah offering mix
(menawarkan campuran), appeal mix (pendekatan campuran),
multimedia mix (multimedia campuran), dan content type
(jenis isi). Offering mix berisi produk, informasi, dan layanan
jasa. Appeal mix lebih condong pada promosi dan komunikasi
yang dilakukan perusahaan pada pelanggannya. Multimedia
mix adalah variasi dari media seperti text, suara, gambar,
video, grafik. Content type adalah informasi yang ada harus
memiliki derajat waktu sensitive.
3. Community
Community adalah hubungan yang dibangun
berdasarkan ketertarikan yang sama terhadap sesuatu, baik
antara pelanggan dengan perusahaan maupun pelanggan
dengan pelanggan sehingga dapat menarik pelanggan untuk
kembali mengunjungi website lagi.
4. Customization
Customization merupakan kemampuan sebuah website
untuk dapat dimodifikasi baik oleh perusahaan maupun oleh
setiap user. Customization yang dilakukan oleh user disebut
personalization, sedangkan customization yang dilakukan oleh
perusahaan disebut tailoring.
46
5. Communication
Communication merupakan dialog yang terjadi antara
sebuah perusahaan dan pelangan-pelanggannya.
Communication dapat terjadi dalam tiga bentuk :
- Perusahaan kepada user, contoh : pemberitahuan melalui
e-mail.
- User kepada perusahaan, contoh : customer service.
- User kepada user, contoh : instant message.
Dimensi dari komunikasi adalah broadcast, interactive, dan
hybrid.
6. Connection
Connection adalah jaringan yang menghubungkan
antara satu situs dengan situs lain. Dimensi dari connection
adalah link to site, homesite background, outsourced content,
percentage of homesite content, dan pathway of connection.
7. Commerce
Commerce adalah kapasitas transaksional dari suatu
situs, seperti penjualan produk dan jasa di dalam sebuah situs.
Commerce capability adalah variasi customer interface yang
mendukung beberapa aspek dari transaksi perdagangan.
47
Stage 5 : Designing the Marketing Program (Merancang
Program Pemasaran).
Tahap ini merupakan perancangan kombinasi khusus dari
tindakan pemasaran untuk memindahkan target pelanggan dari
awareness menjadi commitment.
Kerangka kerja yang digunakan untuk mengerjakan tugas
pada tahapan ini adalah menggunakan Marketspace Matrix. Pada
matriks ini, pemasaran melalui Internet memiliki enam golongan
pendukung, yaitu produk (product), harga (price), komunikasi
(communication), komunitas (community), distribusi (distribution),
dan merek (branding), yang dapat digunakan untuk menciptakan
kewaspadaan (awareness), penjelajahan (explorations), dan
diharapkan berkomitmen pada perusahaan.
Sangat penting jika pelanggan dapat tetap berkomitmen
dengan perusahaan dalam jangka waktu yang lama, tanpa ada
kemungkinan relationship dissolution (pemutusan hubungan
komitmen). Jika pelanggan yang berkomitmen menguntungkan
maka perusahaan akan tetap mempertahankan hubungan
commitment pada tahap ini. Namun, jika pelanggan yang
berkomitmen tidak menguntungkan (biaya melayani pelanggan
lebih besar dari pendapatan) maka perusahaan akan masuk ke tahap
pemutusan yaitu dissolution stage.
48
Gambar 2.8 Stages of Customer Relationship
- Awareness
Ketika pelanggan hanya mengetahui informasi dasar,
pengetahuan, ataupun sikap terhadap suatu perusahaan atau
tawarannya tetapi tidak melakukan komunikasi dengan
perusahaan, maka mereka berada pada tahap awareness.
Pelanggan menjadi sadar akan keberadaan perusahaan melalui
berbagai sumber, yaitu pemberitahuan dari mulut ke mulut,
pemasaran tradisional seperti iklan di televisi dan program
pemasaran online seperti banner iklan di website.
- Exploration / Expansion
Pada tahap ini, pelanggan (dan perusahaan) mulai
melakukan komunikasi dan tindakan yang kemungkinan
berlanjut ke arah hubungan yang lebih dekat, dimana
pelanggan mulai tertarik untuk menjelajahi website dan
mencari informasi di dalamnya.
Awareness Exploration/Expansion
Commitment Dissolution
49
- Commitment
Commitment meliputi rasa akan kewajiban dan
tanggung jawab terhadap suatu produk atau perusahaan.
Ketika pelanggan berkomitmen terhadap suatu website,
mereka akan berulang-ulang bersikap dan berkelakuan yang
mencerminkan loyalitas, dimana pelanggan akan melakukan
suatu transaksi ataupun kembali untuk menjelajahi website dan
melakukan transaksi berikutnya.
- Dissolution
Dissolution terjadi ketika satu ataupun kedua belah
pihak (perusahaan dan pelanggan) memutuskan hubungan
tersebut. Dissolution dapat disebabkan karena :
1. Adanya alternatif lebih baik, atau pelanggan hanya ingin
sesuatu yang baru.
2. Hubungan dalam dunia online akan berakhir sebagai
suatu konsekuensi secara langsung atas pengabaian.
3. Kesalahan utama, seperti pelayanan yang tidak baik,
kesalahan produk atau layanan, atau masalah etika
dengan perusahaan ataupun karyawan.
4. Pelanggan sudah tidak sesuai lagi dengan beberapa jenis
produk tertentu, misalnya pembelian video games atau
lagu yang berkurang setelah usia remaja.
50
Stage 6 : Leveraging Customer Information Through Technology
(Mengumpulkan Informasi Mengenai Pelanggan Melalui
Teknologi)
Bagaimana dengan menggunakan teknologi dapat lebih
memahami dan mempengaruhi pelanggan melalui Marketing
Research, Database Marketing dan Customer Relationship
Management (CRM). Penelitian pasar merupakan alat yang
membantu perusahaan untuk memahami dan memenuhi keinginan
dan kemauan pelanggan, dimana dapat menyediakan informasi
mengenai kualitas dan kegunaan dari produk dan layanan yang
dibutuhkan pelanggan sehingga perusahaan dapat menentukan
produk atau layanan yang tepat. Dengan adanya marketing
research, perusahaan dapat mengurangi kegagalan dari peluncuran
produk atau layanan yang menghabiskan biaya tinggi.
Stage 7: Evaluating the Marketing Program (Mengevaluasi
Program Pemasaran).
Mengevaluasi semua program marketing apakah sudah
mencapai sasaran. Menggunakan parameter untuk mengukur
kesuksesan dari program marketing online dan apakah cocok
dengan objektif dari perusahaan. Dalam tahap ini, digunakan
Marketing Metrics Framework yang terdiri dari Financial Metrics,
Customer-Based Metrics, Implementation Metrics.
51
Financial Metrics digunakan untuk mengukur hasil dasar
dan merupakan level keseluruhan. Metric ini meliputi pengukuran
Sales, Revenue, Gross Margins, Profits, Marketing Spend.
Customer-Based Metrics digunakan untuk melihat kinerja
marketing dalam membangun aset yang berorientasi pada pelanggan
yang akan diterjemahkan kedalam hasil secara financial. Metric ini
berhubungan dengan tahap hubungan dengan pelanggan yaitu
Awareness, Exploration, Commitment, dan Dissolution.
Marketing Implementation Metrics digunakan untuk melihat
seberapa efektif dan baiknya kinerja elemen-elemen dalam program
merketing dalam hal membangun aset berorientasi pelanggan.
Elemen-elemen tersebut adalah Product, Pricing, Communication,
Distribution, dan Branding.