bab 2-6 DRP

20
BAB II PROSES PERANCANGAN PRODUK A. Dasar Perancangan Proses perancangan produk adalah aktivitas-aktivitas rancang bangun produk dari data rencana produk (masukan proses) kedalam bentuk desain produk (keluaran proses). Pada perancangan produk dibutuhkan dasar-dasar tentang perancangan, yaitu aktivitas perancangan, masalah perancangan, dan abilitas perancangan. Aktivitas perancangan adalah terdiri dari komunikasi perancangan, evaluasi perancangan. Masalah perancangan adalah terbentuk menurut strukutur masalah dan strategi penyelesaian masalah. Abilitas masalah adalah kemampuan perancang untuk mengerti dan memahami aktivitas-aktivitas perancangan. B. Keputusan Produk Data rencana produk adalah sebagai masukan proses perancangan produk. Untuk perancangan produk sering dibutuhkan data-data lain, seperti data-data tentang kebutuhan konsumen dan proses produksi. Pengambilan keputusan produk dilakukan menurut pertimbangan, yaitu sebagai berikut : 1. Data Rencana Produk

description

DRP

Transcript of bab 2-6 DRP

Page 1: bab 2-6 DRP

BAB II

PROSES PERANCANGAN PRODUK

A. Dasar Perancangan

Proses perancangan produk adalah aktivitas-aktivitas rancang bangun produk

dari data rencana produk (masukan proses) kedalam bentuk desain produk (keluaran

proses). Pada perancangan produk dibutuhkan dasar-dasar tentang perancangan, yaitu

aktivitas perancangan, masalah perancangan, dan abilitas perancangan. Aktivitas

perancangan adalah terdiri dari komunikasi perancangan, evaluasi perancangan.

Masalah perancangan adalah terbentuk menurut strukutur masalah dan strategi

penyelesaian masalah. Abilitas masalah adalah kemampuan perancang untuk mengerti

dan memahami aktivitas-aktivitas perancangan.

B. Keputusan Produk

Data rencana produk adalah sebagai masukan proses perancangan produk.

Untuk perancangan produk sering dibutuhkan data-data lain, seperti data-data tentang

kebutuhan konsumen dan proses produksi. Pengambilan keputusan produk dilakukan

menurut pertimbangan, yaitu sebagai berikut :

1. Data Rencana Produk

Perencanaan produk adalah formulasi kebijaksanaan (kebijaksanaan produk) dan

penemuan ide (ide bisnis baru). Rencana produk, umumnya dikemukakan dalam

fungsi kegunaan produk atau jenis produk.

2. Kebutuhan Konsumen

Suatu kepuasan konsumen tentang jenis produk dipengaruhi oleh atribut-atribut

produk, seperti kegunaan, keandalan, keamanan, pemeliharaan, kepolusian,

keekonomisan, dan sebagainya.

3. Proses Produksi

Data proses produksi adalah menggambarkan kemampuan perusahaan industri dalam

memproduksi produk. Apakah suatu desain produk diproduksi sendiri oleh

perusahaan atau dipesan ke perusahaan lain.

Page 2: bab 2-6 DRP

C. Proses Perancangan

Penentuan proses perancangan produk dapat dikatakan sebagai pemilihan

model dan prosedur. Model dan prosedur tersebut dapat berupa model deskriptif,

model prespektif, dan prosedur sistematis. Setiap langkah proses pada model terpilih

adalah berhubungan dengan penggunaan metode perancangan, seperti metode kreatif

dan metode rasional. Perancangan produk dengan model prespektif (model hubungan

simetris problem/solusi) dan metode rasional (metode setiap langkah perancangan)

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pengklarifikasian Objektif

Mengklarifikasi objektif-objektif dan sub objektif-sub objektif perancangan, dan

hubungan diantaranya. Metode : Objectives Tree.

2. Penetapan Fungsi

Menetapkan keperluan fungsi-fungsi dan batasan sistem bagi suatu perancangan baru

atau produk baru. Metode : Function Analysis.

3. Pengesetan Keperluan

Membuat sebuah spesifikasi akurat keperluan performansi bagi suatu solusi

perancangan. Metode : Performance Specification.

4. Penentuan Karakteristik

Mengatur target-target pencapaian untuk karakteristik-karakteristik teknis suatu

produk menurut kebutuhan konsumen. Metode : Quality Function Deployment.

5. Penggenerasian Alternatif

Menggenerasi dalam kesempurnaan solusi-solusi perancangan alternatif untuk suatu

produk, kemudian menemukan suatu solusi baru yang potensial. Metode :

Morphological Chart.

6. Pengevaluasian Alternatif

Membandingkan nilai kegunaan dari setiap usulan perancangan alternatif atas dasar

tingkat perbedaan pembobotan performansi objektif-objektif. Metode : Weighted

Objectives.

7. Peningkatan Detail

Meningkatkan atau mempertahankan nilai suatu produk terhadap pembeli atau

mengusahakan penurunan ongkos terhadap kegiatan produksi. Metode : Value

Engineering.

Page 3: bab 2-6 DRP

D. Gambar Teknik

Deskripsi akhir artefact perancangan disebut dengan gambar teknik. Gambar

teknik adalah berfungsi sebagai alat komunikasi dalam bisnis produk. Spesifikasi-

spesifikasi produk pada gambar teknik adalah berisikan data-data teknis dan non

teknis, yaitu sebagai berikut :

1. Bahan Benda Kerja

Spesifikasi bahan benda kerja adalah berhubungan dengan jenis dan karakteristik

bahan benda kerja, seperti variasi-variasi dan/atau tingkatan dari kekuatan tarik,

kekerasan, dan keuletan atau ketermesinan.

2. Fisik Benda Kerja

Spesifikasi fisik benda kerja adalah berhubungan dengan jenis dan karakteristik fisik

benda kerja, seperti variasi-variasi dan/atau tingkatan dari ukuran besar, berat, dan

bentuk.

3. Geometris Benda Kerja

Spesifikasi geometris benda kerja adaah berhubungan dengan macam/jenis dan

karakteristik geometris benda kerja, seperti variasi-variasi dan/atau tingkatan kelas

toleransi dari dimensi, posisi, dan kehalusan permukaan.

4. Jumlah Benda Kerja

Spesifikasi jumlah benda kerja adalah berhubungan karakteristik sifat jumlah benda

kerja, seperti variasi jumlah atau sifat produksi (produksi satuan, produksi masal, dan

produksi kontinyu).

Overall problem

Sub-problems

Overall solution

Sub-solutions

Page 4: bab 2-6 DRP

Overall problem

Overall solution

Sub-problems Sub-solutions

Clarifying objectives

Establishingobjectives

Settingrequirements

Improvingdetails

Evaluatingalternatives

Generatingalternatives

DeterminingCharacteristics

Page 5: bab 2-6 DRP

BAB III

PENGKLARIFIKASIAN OBJEKTIF

A. Pengertian Umum

Suatu objektif produk dapat diartikan sebagai suatu keaktulan dalam

kebutuhan sasaran produk. Pengadaan objektif pada produk dapat mengakibatkan

penambahan dan/atau penurunan terhadap suatu nilai produk dan/atau ongkos produk.

Umumnya, pengadaan objektif produk dapat dikatakan sebagai penambahan nilai

produk dan ongkos produk.

Sistem objektif produk adalah terdiri dari sub objektif-sub objektif. Sub

objektif produk adalah terdiri dari sebuah sub-sub objektif. Pemilihan suatu objektif

produk dapat dilakukan dengan analisis keputusan produk. Sub objektif produk adalah

sebagai pengarahan dari objektif produk. Sub-sub objektif produk adalah kebutuhan

teknik pada sub objektif produk.

Suatu kebenaran sistem objektif produk dibutuhkan suatu penilaian. Penilaian

sistem objektif produk diperlukan spesifikasi performansi. Spesifikasi performansi

sistem objektif adalah spesifikasi-spesifikasi untuk penilaian tingkat objektif produk.

Sehingga spesifikasi sistem objektif, spesifikasi sub objektif, dan spesifikasi sub-sub

objektif.

Pengadaan objektif produk harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan

konsumen atau keputusan produk dan pemasaran. Untuk pencapaian tujuan tersebut

diperlukan aktivitas klarifikasi objektif produk.

B. Maksud dan Tujuan

Pengklarifikasian objektif adalah aktivitas-aktivitas untuk mendatakan objektif

menetapkan tingkatan objektif, dan menentukan hubungan antara objektif dari suatu

desain produk. Tujuannya adalah untuk menuangkan dan/atau mengetahui suatu objek

permasalahan tentang desain produk.

Page 6: bab 2-6 DRP

C. Metode Pohon Objektif

Pohon objektif (objectives tree) adalah metode untuk mengklarifikasi

statement-statement objektif produk kedalam sub-sub objektif dan hubungan

diantaranya. Diagram pohon objektif adalah cara dalam membedakan sub-sub objektif

produk dan hubungannya serta penentuan tingkatan pada objektif produk. Penentuan

objektif disebut dengan penentuan atribut produk. Penentuan sub objektif adalah

penemuan objek-objek dalam pencapaian spesifilasi performansi setiap atribut

produk. Peningkatan sub objektif produk dibutuhkan teknik dalam pengendalian objek

pada sistem produk.

D. Prosedur Klarifikasi

Pengklarifikasian objektif produk dilakukan atas dasar metode pohon objektif

dan prosedur-prosedur. Prosedur klarifikasi objektif produk dijelaskan dengan contoh

produk, yaitu sebagai berikut :

1. Persiapan Objektif Produk

Persiapan objektif produk adalah menguraikan dan/atau menjelaskan

statement objektif-objektif produk dari suatu ‘statement brief’ ke suatu ‘statement

clear’ secara generasi terhadap statement masalah spesifik. Misalnya : Kehandalan

dari otak-otak tulang ikan, diantaranya :

o Bahan berkualitas

o Tanpa pengawet berbahaya

o Tanpa pewarna berbahaya

o Mengenyangkan

o Bergizi

Untuk penguraian objektif produk dibutuhkan beberapa pertanyaan, yaitu ‘why do want to

achieve this objective?’, ‘how can we achieve?’, dan ‘what is the problem really about?’.

Penguraian objektif ke sub objektif diarahkan pada kebutuhan dan keinginan konsumen.

Penguraian sub objektif ke sub-sub objektif diarahkan pada teknik pencapaian kebutuhan dan

keinginan konsumen.

Page 7: bab 2-6 DRP

2. Pengklasifikasian Tingkat Objektif

Pengklasifikasian tingkat objektif produk adalah mengklasifikasian statement

objektif produk kedalam objektif, sub objektif, dan sub-sub objektif. Misalnya :

Statement ‘Reliability’.

o Bahan berkualitas

o Tanpa pengawet berbahaya

o Tanpa pewarna berbahaya

o Bergizi

o Mengenyangkan

Statement ‘mengenyangkan adalah maksud akhir dari sub objektif’ ‘bergizi’ dan

maksud bagian dari objektif ‘reliability’.

Pembedaan tingkatan objektif adalah bermaksud untuk penulusuran masalah-masalah

terhadap desain produk. Apakah performansi produk sesuai dengan ketetapan

spesifikasinya.

3. Pembuatan Diagram Pohon Objektif

Pembuatan diagram pohon objektif adalah menggambarkan obejktif, sub-sub

objektif, dan hubungan diantaranya dalam tingkatan, yaitu objektif sebagian tingkat

atas, sub objektif sebagai tingkat bawah, sub-sub objektif sebagai maksud akhir.

Setiap tingkatan objektif digambarkan dengan simbol kotak-kotak berbentuk balok.

Setiap hubungan tingkatan objektif digambarkan dengan simbol garis-garis.

Diagram pohon objektif dilengkapi dengan panah ‘how’ dan ‘why’. Panah

how adalah bagaimaa cara dalam pencapaiannya. Panah why kenapa harus dilakukan

pencapaiannya.

Page 8: bab 2-6 DRP
Page 9: bab 2-6 DRP

BAB IV

PENETAPAN FUNGSI PRODUK

A. Pengertian Umum

Suatu fungsi produk dapat diartikan sebagai aktivitas dalam kegunaan produk

atau sifat kegunaan produk. Pembentukan produk sering disebut dengan penciptaan

satu kesatuan fungsi. Sebuah fungsi mungkin membutuhkan sebuah atau beberapa

komponen dalam satu kesatuan sistem produk. Penetapan spesifikasi produk sangat

berpengaruh terhadapa kualitas fungsi, dimana kualitas fungsi sering disebut dengan

kualitas produk.

Sistem produk dapat memiliki sebuah atau beberapa fungsi sekaligus dalam

satu kesatuan. Setiap fungsi produk adalah terdiri dari sub-sub fungsi. Setiap sub

fungsi produk adalah terdiri dari dungsi-fungsi komponen produk. Setiap komponen

produk dibentuk dengan spesifikasi, seperti jenis bahan, bentuk fisik, dan toleransi

geometris. Keterhubungan dari fungsi-fungsi didalam sistem produk diperlukan

batasan-batasan untuk keterkaitan dalam satu kesatuan. Dalam penilaian performansi

kefungsian pada sistem produk diperlukan beberapa spesifikasi fungsi yaitu

spesifikasi untuk setiap fungsi, spesifikasi untuk setiap sub fungsi, dan spesifikasi

untuk setiap sub-sub fungsi atau fungsi komponen produk.

Pencapaian kualitas produk dipengaruhi oleh penentuan dan pengaturan

fungsi-fungsi pada sistem produk. Untuk memperoleh kebenaran dalam penentuan

dan/atau pengaturan tersebut dibutuhkan aktivitas penetapan fungsi.

B. Maksud dan Tujuan

Penetapan fungsi produk adalah aktivitas-aktivitas untuk mendatakan fungsi,

menetapkan batasan sistem, dan menentukan hubungan diantara fungsi pada satuan

produk. Tujuannya adalah untuk mengetahui tentang keefisien dan keefektifan dalam

kinerja fungsi dari suatu produk. Performansi suatu fungsi produk dipengaruhi oleh

spesifikasi produknya.

Page 10: bab 2-6 DRP

C. Metode Analisis Fungsi

Analisis fungsi (function analysis) adalah metode untuk menganalisis

kebutuhan fungsi-fungsi sebagai masukan dalam perancangan produk. Analisis

produk adalah untuk mengetahui tentang kebutuhan total fungsi, subfungsi, hubungan

subfungsi, dan komponen-komponen produk pada subfungsi.

D. Prosedur Penetapan

Penetapan fungsi produk dilakukan dengan metode analisis fungsi dan

beberapa prosedurnya. Untuk kejelasannya, prosedur penetapan fungsi produk disertai

dengan contoh produk ‘otak-otak tulang ikan’ yaitu sebagai berikut :

1. Pengekspresian Overall Fungsi

Pengekspresian overall fungsi dimaksudkan untuk menggambarkan overall

fungsi sebagai ‘black box’ menurut istilah perubahan masukan (input) menjadi

keluaran (output). Overall fungsi dapat merupakan sebuah fungsi atau kombinasi

fungsi-fungsi. Masukan overall fungsi adalah berupa masukan dari luar dan/atau

didalam sistem produk. Keluaran overall fungsi adalah berupa keluaran keluar

dan/atau didalam sistem produk.Dari :

Input : Bahan baku

Fungsi dasar : Proses Pembuatan Otak-Otak Tulang Ikan

Output : Dapat mengenyangkan dengan harga terjangkau

2. Pemisahan overall fungsi

Dimaksudkan untuk menguraikan overall fungsi atau sebuah fungsi kedalam

satu kesatuan subfungsi sesungguhnya. Setiap subfungsi pada sistem produk saling

berhubungan dalam spesifikasi input dan outputnya. Analisis subfungsi boleh

diarahkan pada kemampuan komponen-komponen produknya. Yaitu : otak otak

tulang, dengan essential sub-function ; mengenyangkan, enak, harga terjangkau.

3. Penggambaran diagram balok

Penggambaran diagram balok (model transparent box) dimaksudkan untuk

memperlihatkan lingkupan penetapan fungsi-fungsi dan/atau hubungan diantaranya.

Setiap subfungsi digambarkan dengan balok-balok, dan hubungannya diantara balok

sebagai input dan output. Penentuan hubungan diantara sub fungsi dilakukan

Page 11: bab 2-6 DRP

pendefinisian ulang dari fungsi-fungsi. Prinsip hubungan diantara sub fungsi harus

bersifat kepuasan dan/atau kelayakan.

Gambar 2. 1 Blackbox

4. Penggambaran batasan sistem

Penggambaran batasan sistem dimaksudkan untuk menentukan luas dan lokasi

suatu batasan sistem dan fungsi. Sistem produk diidentifkasi menurut batasan-batasan

sistem untuk fungsi-fungsi dan sub fungsi. Keluaran (output) dan masukan (input)

didalam batasan-batasan sistem diperlukan pengaturan untuk kelayakan fungsi dan

sub fungsi, kecuali keluar dan masuk diluar batasn sistem produk.

Batasan sistem disini didefinisikan sebagai batas-batas fungsional untuk proses

pembuatan otak-otak tulang ikan. Batasan tersebut diantaranya, yaitu :

Fasilitas

Metode

Alat

Manusia

Material

5. Penelitian kesalahan komponen

Penelitian suatu kesalahan komponen produk dimaksudkan untuk mempelajari

kekuranagn terhadap komponen produk dalam pembentukan setiap sub fungsi dan

hubungannya. Pencapaian spesifikasi performansi sub fungsi dipengaruhi oleh

komponen-komponen pembentuknya. Penentuan spesifikasi komponen produk

disebut dengan pemilihan jenis bahan, bentuk fisik, dan toleransi geometris atau

penetapan spesifikasi performansi komponen produk. Misalnya : Otak-otak tulang

Page 12: bab 2-6 DRP

membutuhkan bumbu yang memadai agar rasanya dapat melengkapi kekurangan

segala jenis bahan yang lain.

Page 13: bab 2-6 DRP

BAB V

PENGESETAN KEPERLUAN PRODUK

A. Pengertian Umum

Setting Requirements ini untuk menetapkan persyaratan, kinerja, spesifikasi dan

mempunyai tujuan untuk membuat spesifikasi yang akurat tentang kinerja yang

diperlukan dari solusi desain.

Adapun bahan-bahan dalam pembuatan otak-otak tulang adalah sebagai

berikut

BAHAN:

500 gram daging tulang tengiri, di tumbuk kasar

100 ml santan kental

200 gram tepung kanji

2 lembar daun bawang, iris halus

Garam, gula dan merica secukupnya

2 sendok makan air perasan jahe

Daun pisang untuk membungkus

BUMBU (dihaluskan):

5 siung bawang putih

Cabe rawit dan cabe merah

CARA MEMBUAT OTAK-OTAK BAKAR :

1.Campur tulang ikan bersama bumbu halus, santan, tepung kanji, garam, dan merica.

Aduk rata.

2. Gunakan pipping bag (kantong segitiga), isikan adonan Ikan, gunting ujung

kantong selebar 1 cm.

3. Semprotkan adonan ikan di pinggir daun, gulung daun, semat kedua ujungnya.

4. Bakar dengan api kecil, hingga daun mengering dan otak-otak matang.

Page 14: bab 2-6 DRP

BAB VI

PENENTUAN KARAKTERISTIK PRODUK

Penentuan karakteristik produk adalah aktivitas untuk mengolah data kebutuhan

konsumen, mengevaluasi atribut dalam persaingan dan menentukan target karakteristik teknik

dari suatu produk. Tujuannya adalah mempersiapkan suatu sasaran dalam satuan target-target

karakteristik teknik.

Quality function deployment adalah metode untuk membandingkan kebutuhan

konsumen dengan karakteristik teknik yaitu memperhatikan kebutuhan konsumen sebagai

pembeli dan mentranslasikan kebutuhan konsumen kedalam karakteristik teknik serta

menggambarkan kedalam pokok proses perancangan. Berikut adalah prosedur penentuan

karakteristik produk :

1. Pengelompokkan kebutuhan konsumen

2. Penentuan kepentingan relatif atribut

3. Pengevaluasian persaingan atribut produk

4. Penggambaran matriks atribut & karakteristik

5. Penggambaran matriks atribut & karakteristik penetapan hubungan anatara atribut &

karakteristik

6. Penetapan hubungan antara karakteristik teknik

7. Pengaturan target karakteristik teknik

Page 15: bab 2-6 DRP

Design Requirement (Hows)

Peni

laia

n K

onsu

men

Jam

inan

Kua

litas

Des

ain

Prod

uk

Bia

ya P

rodu

ksi

Kar

akte

ristik

Bah

an

Jeni

s B

ahan

Este

tika

Cos

tum

er R

equi

rem

ent (

WH

ATS

)

Item Number 1 2 3 4 5 6

Harga Murah/terjangkau 4 ○ · · ○ 3.6 3.2 3.8 1.06

Reliability

Bahan Berkualitas 3 ○ ○ ∆ 3.5 3.2 3.7 1.06

Tanpa pengawet berbahaya 2 ○ ○ 3.3 3.3 3.5 1.06

Tanpa pewarna berbahaya 3 ○ · · 3.6 3.5 4 1.11

Bergizi 3 ○ · · 3.4 3.4 3.6 1.06

Mengenyangkan 1 ○ ○ 3.1 3.1 3.3 1.06

ConformanceRasanya enak 3 · ○ ○ 3.4 3.4 3.6 1.06

Baik untuk dikonsumsi 4 ○ ○ ∆ ∆ 3.5 3.5 3.8 1.09

Durability Tidak mudah basi 3 ○ · 3.3 3.3 3.5 1.06

AestheticsKemasan menarik 4 ○ · 3.5 3.4 3.7 1.06

Tekstur dan kekentalan konsisten 3 · ○ · ○ 3.4 3.3 3.5 1.03

ServiceabilityMudah ditemukan 3 3.4 3.4 3.6 1.06

Bisa delivery 6 ○ ○ ○ 3.8 3.7 4 1.05

Penilaian Teknik (Hows) 5 1 6 4 4 3

Ota

k2 tl

g ik

an

otak

2 bi

asa

Nila

i Tar

get

Fakt

or S

kalaOtak-otak Tulang Ikan 4 3.9 4.3 4 4.4 4

Otak-Otak Biasa 4.1 4 3.9 4 4.1 4

Nilai Target 4.5 4.2 4.6 4.5 4.5 4.2

Penilaian Persaingan Teknis (Hows)

Penilaian Permintaan Konsumen