bab 1A

7
1 GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK UMBI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas Poiret)YANG DIINDUKSI PARASETAMOL NAMA MAHASISWA : SYAMSURIANI NOMOR MAHASISWA : 150 2012 0390 PEMBIMBING I : Dr. ANDI EMELDA, S.Si., M.Si., Apt PEMBIMBING II : SITTI AMIRAH, S.Farm., M.Si., Apt BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal merupakan organ yang berperan penting dalam tubuh yang berfungsi untuk mengekskresikan sisa-sisa metabolisme dan racun tubuh dalam bentuk urin / air seni. Ginjal juga memiliki peran dalam mempertahankan keseimbangan air, garam, dan elektrolit. Ginjal sangat rentan terhadap pengaruh zat-zat kimia, karena menerima kurang lebih 25-30 % sirkulasi darah untuk dibersihkan, sehingga organ filtrasi ini kemungkinan mengalami terjadinya perubahan patologik sangat tinggi (Suhita et al, 2013). Peningkatan eksresi sisa-sisa metabolit, 1

description

histopatologi ginjal

Transcript of bab 1A

1

GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK UMBI UBI JALAR

UNGU (Ipomoea batatas Poiret)YANG DIINDUKSIPARASETAMOL

NAMA MAHASISWA : SYAMSURIANINOMOR MAHASISWA : 150 2012 0390PEMBIMBING I : Dr. ANDI EMELDA, S.Si., M.Si., AptPEMBIMBING II : SITTI AMIRAH, S.Farm., M.Si., Apt

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ginjal merupakan organ yang berperan penting dalam tubuh yang

berfungsi untuk mengekskresikan sisa-sisa metabolisme dan racun tubuh

dalam bentuk urin / air seni. Ginjal juga memiliki peran dalam

mempertahankan keseimbangan air, garam, dan elektrolit. Ginjal sangat

rentan terhadap pengaruh zat-zat kimia, karena menerima kurang lebih

25-30 % sirkulasi darah untuk dibersihkan, sehingga organ filtrasi ini

kemungkinan mengalami terjadinya perubahan patologik sangat tinggi

(Suhita et al, 2013). Peningkatan eksresi sisa-sisa metabolit, dapat

menyebabkan kerusakan ginjal, karena keracunan yang diakibatkan oleh

paparan berbagai macam bahan toksik dan penggunaan obat-obatan

kimia maupun herbal dengan dosis yang berlebihan. Salah satu contoh

obat-obatan yang memiliki efek nefrotoksik yaitu, antibiotik golongan

aminoglikosida, asiklovir, golongan ACE inhibitor dan parasetamol.

(Rohana, 2013).

1

2

Parasetamol merupakan salah satu zat atau senyawa kimia yang

sering digunakan sebagai obat demam, karena memiliki daya kerja

analgetik dan antipiretik (Rafita et al, 2015). Di Indonesia sendiri dari

tahun ke tahun berbagai macam merk obat, yang mengandung

parasetamol (Asetaminofen) semakin bertambah (Sari, 2007).

Parasetamol (Asetaminofen) ini telah dapat diperoleh dan

digunakan secara bebas dengan atau tanpa menggunakan resep dokter

seperti yang saat ini terjadi dibeberapa negara berkembang seperti

Indonesia. Oleh karena peredaran parasetamol (Asetaminofen) yang

terlalu bebas inilah, maka resiko untuk terjadinya penyalahgunaan dan

keracunan parasetamol (Asetaminofen) menjadi lebih besar (Sari, 2007).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Naggayi et al (2015)

penggunaan parasetamol dengan dosis toksik 1000 mg/KgBB dapat

berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal pada tikus. Namun kerusakan

ini tidak hanya disebabkan oleh obat tetapi dapat disebabkan juga oleh

radikal bebas. Oleh karena itu salah satu tindakan pencegahan yang

dapat dilakukan adalah dengan pemberian senyawa antioksidan baik

antioksidan sintesis maupun yang diperoleh dari bahan alam

(Cahyaningsih, 2011; Gunawan, 2012).

3

. Hal ini dijelaskan dalam hadits riwayat Imam Muslim,

عز الله بإذن برأ الداء، الدواء أصاب فإذا دواء، داء لكل

وجلTerjemahan: “Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat

sesuai dengan penyakitnya maka dia akan sembuh dengan

seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim)

Salah satu tanaman yang dideteksi memiliki aktivitas antioksidan

yang tinggi yaitu umbi ubi jalar ungu (Ipomoea batatas Poiret). Umbi ubi

jalar ungu (Ipomoea batatas Poiret) memiliki kandungan senyawa

antosianin yang mana berfungsi sebagai antioksidan atau antiradikal

bebas. Kandungan antosianin pada ubi jalar ungu yaitu 61,85 mg/100 gr

dan aktivitas antioksidan sebesar 59,25% (Husna et al., 2013).

Berdasarkan uraian di atas, tmaka akan dilakukan penelitian

mengenai pengaruh ekstrak umbi ubi jalar ungu (Ipomoea batatas Poiret)

terhadap gambaran histopatologi ginjal tikus putih (Rattus norvegicus)

yang diinduksi parasetamol. .

B. Perumusan Masalah

1. Apakah umbi ubi jalar ungu (Ipomoea batatas Poiret) dapat

memberikan efek nefroprotektif ?

2. Pada konsentrasi berapa umbi ubi jalar ungu (Ipomoea batatas

Poiret) efektif sebagai nefroprotektif ?

4

C. Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah untuk melakukan penelitian

tentang uji efek nefroprotektif umbi ubi jalar ungu (Ipomoea batatas

Poiret) terhadap gambaran histopatologi tikus putih (Rattus

norvegicus) yang diinduksi parasetamol.

2. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek

nefroprotektif umbi ubi jalar ungu (Ipomoea batatas Poiret) terhadap

gambaran histopatologi tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi

parasetamol.

3. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah

a. Menentukan efek nefroprotektif umbi ubi jalar ungu (Ipomoea

batatas Poiret) terhadap gambaran histopatologi tikus putih (Rattus

norvegicus) yang diinduksi parasetamol.

b. Menentukan konsentrasi umbi ubi jalar ungu (Ipomoea batatas

Poiret) yang efektif sebagai nefroprotektif terhadap gambaran

histopatologi tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi

parasetamol.

D. Manfaat Penelitian

Parasetamol

Umbi ubi jalar ungu memiliki kandungan antosianin yaitu 61,85 mg/100 gr aktivitas

antioksidan sebesar 59,25% (Husna et al., 2013)

Nefrotoksik(Lakshmi et al., 2012)

Bahan alam yang bersifat nefroprotektif

Antioksidan

5

1. Manfaat teoritas sebagai sumber data ilmiah yang dapat dijadikan

acuan untuk peneliti selanjutnya tentang efek nefroprotektif umbi ubi

jalar ungu (Ipomoea batatas Poiret) terhadap gambaran histopatologi

tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi parasetamol.

2. Manfaat praktis sebagai informasi kepada masyarakat bahwa umbi ubi

jalar ungu (Ipomoea batatas Poiret) dapat dijadikan sebagai

tumbuhan yang dapat berguna sebagai nefroprotektif.

E. Kerangka Pikir

F. Hipotesis

Umbi ubi jalar ungu (Ipomoea batatas Poiret) dapat memberikan

efek nefroprotektif dan mencegah kerusakan ginjal pada tikus putih

(Rattus norvegicus) yang diinduksi parasetamol.