Bab 16 & 17

31
BAB 16 Kartu Plastik A. Pengertian Kartu plastik adalah kartu yang diterbitkan oleh bank atau perusahaan tertentu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi barang atau jasa, menjamin keabsahan cek yang dikeluarkan dan untuk melakukan penarikan uang tunai. B. Perkembangan Kartu Plastik Edward Bellamy, seorang pengacara Amerika yang beralih profesi menjadi wartawan, menulis sebuah buku pada tahun 1887 dengan judul Looking Backward. Salah satu dialog pada buku tersebut disebutkan bahwa pada tahun 2000 (seratus tiga belas belas tahun setelah penulisan buku tersebut), uang sebagai alat pembayaran akan tergeser dengan kartu kredit, dimana pemegangnya dapat memenuhi seluruh kebutuhannya dengan menggunakan kartu tersebut. Enam puluh tiga tahun kemudia, Frank McNamara, seorang pengusaha asal New York menciptakan suatu mekanisme pembayaran dengan menggunakan kartu yang dikenal dengan nama Diners Club. Beberapa decade kemudian, industry kartu plastik mengalami perkembangan pesat. Pada akhir tahun 1970-an telah merambah hampit ke seluruh bagian dunia, termasuk Indonesia. Kartu plastik yang paling umum digunakan oleh masyarakat dan berlaku internasional terdiri atas berbagai merk, antara lain Visa dan Master Card.

description

kartu plastik dan dana pensiun

Transcript of Bab 16 & 17

BAB 16

Kartu Plastik

A. PengertianKartu plastik adalah kartu yang diterbitkan oleh bank atau perusahaan tertentu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi barang atau jasa, menjamin keabsahan cek yang dikeluarkan dan untuk melakukan penarikan uang tunai.

B. Perkembangan Kartu PlastikEdward Bellamy, seorang pengacara Amerika yang beralih profesi menjadi wartawan, menulis sebuah buku pada tahun 1887 dengan judul Looking Backward. Salah satu dialog pada buku tersebut disebutkan bahwa pada tahun 2000 (seratus tiga belas belas tahun setelah penulisan buku tersebut), uang sebagai alat pembayaran akan tergeser dengan kartu kredit, dimana pemegangnya dapat memenuhi seluruh kebutuhannya dengan menggunakan kartu tersebut.

Enam puluh tiga tahun kemudia, Frank McNamara, seorang pengusaha asal New York menciptakan suatu mekanisme pembayaran dengan menggunakan kartu yang dikenal dengan nama Diners Club. Beberapa decade kemudian, industry kartu plastik mengalami perkembangan pesat. Pada akhir tahun 1970-an telah merambah hampit ke seluruh bagian dunia, termasuk Indonesia. Kartu plastik yang paling umum digunakan oleh masyarakat dan berlaku internasional terdiri atas berbagai merk, antara lain Visa dan Master Card.

C. Kartu Plastik di IndonesiaPenggunaan kartu plastik di Indonesia digunakan sebagai instrument pembayaran sejak memasuki decade 1980-an. Setelah deregulasi pada tanggal 20 Desember 1988, bisnis kartu kredit digolongkan sebagai kelompok usaha jasa pembiayaan berdasarkan keputusan menteri Keuangan No. 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988.

Citibank dan Bank Duta (merger dengan Bank Danamon) merupakan bank pelopor dalam pengembangan atau pemasyarakatan penggunaan kartu plastik di Indonesia dengan menerbitkan Visa dan Master Card. Selain itu, kartu kredit yang digunakan sebagai alat pembayaran adalah Amex Card, International Diners, BCA Card, Procard, Exim Smart, Duta Card, Kassa Card. Izin penerbitan kartu plastik oleh perusahaan pembiayaan diberikan oleh Departemen Keuangan, misalnya Diners Card oleh FIT Diners Jaya Indonesia Internasional dan Kassa Card oleh PT. Kassa Multi Finance.

D. Penggolongan Kartu Plastik1. Berdasarkan Fungsinya

a. Credit card adalah jenis kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi jual beli barang atau jasa dimana pelunasan atau pembayarannya kembali dapat dilakukan sekaligus atau dengan cara mencicil sejumlah minimum tertentu. Kartu kredit dapat digunakan pula untuk melakukan penarikan uang tunai baik langsung melalui teller pada kantor bank yang bersangkutan maupun melalui ATM yang tertera logo atau nama kartu yang dimiliki, baik di dalam maupun di luar negeri.

b. Charge card adalah kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran suatu transaksi jual beli barang atau jasa dimana nasabah harus membayar kambali seluruh tagihan secara penuh pada akhir bulan atau bulan berikutnya dengan atau tanpa biaya tambahan.

c. Debit card adalah kartu yang dapat digunakan untuk melunasi transaksi tunai dengan cara mendebit (mengurangi) secara langsung saldo rekening simpanan pemegang kartu yang bersangkutan dan dalam waktu yang sama mengkredit rekening penjual (merchant) sebesar jumlah nilai transaksi pada bank penerbit (pengelola). Selain itu, debit card juga dapat digunakan untuk penarikan sejumlah uang tunai.

d. Cash card adalah kartu yang dapat digunakan untuk penarikan uang tunai, baik langsung pada kasir bank maupun melalui ATM bank tertentu yang biasanya tersebar di tempat-tempat strategis.

e. Check Guarantee Card adalah kartu yang dapat digunakan untuk jaminan dalam penarikan cek oleh pemegang kartu. Selain itu, kartu tersebut dapat juga digunakan dalam melakukan penarikan uang melalui ATM.

2. Berdasarkan Wilayah Berlakunya

a. Kartu plastik lokal merupakan kartu plastik yang hanya berlaku di suatu wilayah tertentu saja, misalnya: Indonesia. Contoh kartu plastik lokal antara lain, Hero, Astra Card, Golden Truly, Garuda Executive Card.

b. Kartu plastik internasional merupakan kartu yang dapat digunakan dan berlaku sebagai alat pembayaran internasional. Contoh kartu plastik internasional antara lain, Visa, Master Card, Diners Club, Carte Blanc, American Express.

E. Fungsi Kartu Plastik1. Sumber Kredit

Kartu plastik dapat digunakan sebagai instrument untuk memperoleh kredit.

2. Sumber Uang Tunai

Kartu plastik dapat digunakan untuk memperoleh uang tunai.

3. Penjaminan Cek

Kartu plastik yang diterbitkan dapat digunakan untuk menjamin penarikan cek.

F. Perbedaan Charge Card, Credit Card dan Debit Card 1. Charge carda. Umumnya tidak ada ketentuan limit penggunaan dalam melakukan transaksi.b. Pembayaran penuh atas semua tagihan sebelum tagihan berikutnya.

c. Apabila tidak dilakukan pembayaran penuh dari tagihan, akan dikenakan denda keterlambatan sebesar prosentase tertentu.

d. Tidak dikenakan bunga atas pembayaran tagihan.

2. Credit card

a. Ketentuan limit kredit diberikan kepada setiap anggota yang tergantung dari jenis kartu.

b. Pembayaran minimum 10%-20% dari total saldo tagihan dan dibayarkan paling lambat pada tanggal jatuh tempo penagihan yang ditentuan setiap bulannya.

c. Tingkat bunga dikenakan atas saldo kredit, besarnya sesuai tingkat bunga pasar.

3. Debit card

a. Pemegang kartu harus memiliki rekening pada bank.

b. Transaksi hanya dapat dilakukan apabila pemegang kartu memiliki saldo yang mencukupi pada rekening untuk menutup biaya transaksinya.

c. Pembayaran dilakukan dengan mendebit langsung saldo rekening pemegang kartu dan mengkredit rekening pihak merchant.

G. Konsep Kartu KreditKonsep dasar kartu kredit yaitu suatu alat identifikasi pribadi yang dimaksudkan untuk menunda pembayaran atas transaksi jual beli barang dan jasa. Secara umum tujuan perusahaan kartu kredit meliputi:

1. Menerima sebanyak-banyaknya nasabah yang memiliki kelayakan kredit.

2. Merangsang penggunaan maksimum fasilitas credit line.3. Menerima merchant yang dapat dipercaya.

4. Membatasi dan mengurangi piutang bermasalah dan penyelewengan.

5. Memaksimalkan rata-rata setiap transaksi kartu.

H. PendanaanUntuk menjaga keseimbangan keuangan akibat dari pendanaan, perusahaan kartu kredit harus memperhatikan gearing ratio-nya, yaitu hubungan antara modal perusahaan sendiri dengan total kewajibannya. Posisi gearing ratio bagi perusahaan kartu kredit yang umum dipertahankan, khususnya bagi perusahaan kartu kredit yang bukan anggota grup perusahaan besar, berkisar antara 5:1 atau 15:1. Artinya pinjaman adalah 5 kali atau 15 kali dari modal sendirinya. Semakin tinggi gearing ratio semakin besar kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan keuangan.

I. Mekanisme Transaksi dengan Kartu KreditMekanisme pengunaan kartu kredit dapat dibedakan atas dua jenis yaitu:

1. Melibatkan Pihak Acquirera. Penerbitan kartu oleh issuer.b. Perjanjian antara issuer dengan merchant.c. Perjanjian antara issuer dengan acquirer.d. Permohonan kartu kredit oleh calon pemilik kartu.e. Analisis oleh acquirer atau issuer mengenai kelayakan calon pemilik kartu.

f. Perjanjian antara issuer dengan pemilik kartu melalui atau tanpa bantuan Acquirer.g. Pemberian kartu kredit kepada pemilik kartu melalui atau tanpa bantuan Acquirer.h. Penggunaan kartu oleh pemilik kartu untuk pembelian pada merchant yang telah ditunjuk dan mempunyai jalinan kerja sama dengan issuer. Merchant umumnya memasang logo issuer untuk memudahkan pemilik kartu dalam menentukan jenis kartu yang akan mereka gunakan. Selain itu, merchant tertentu juga menetapkan biaya sekitar 2% dari nilai transaksi.i. Merchant melakukan penagihan kepada acquirer dengan menggunakan slip penjualan. Periode penagihan sudah ditentukan terlebih dahulu.j. Acquirer memeriksa keabsahan slip penjualan.

k. Acquirer membayar kepada merchant sebesar jumlah transaksi setelah dikurangi diskon yang besarnya telah ditentukan sebelumnya dalam perjanjian antara issuer dengan merchant.l. Acquirer melakukan penagihan pada issuer termasuk dengan interchange fee yang sebelumnya telah ditentukan.

m. Issuer membayar kepada acquirer.n. Issuer melakukan penagihan kepada pemilik kartu melalui atau tanpa acquirer.o. Pemilik kartu melakukan pembayaran kepada issuer melalui atau tanpa acquirer (pembayaran minimum, angsuran, bunga, dan biaya lainnya).2. Tanpa Melibatkan Pihak Acquirera. Penerbitan kartu oleh issuer.b. Perjanjian antara issuer dengan merchant.c. Permohonan kartu kredit oleh calon pemilik kartu.

d. Analisis oleh issuer mengenai kelayakan calon pemilik kartu.

e. Perjanjian antara issuer dengan pemilik kartu.

f. Pemberian kartu kredit kepada pemilik kartu.

g. Penggunaan kartu oleh pemilik kartu untuk pembelian pada merchant yang telah ditunjuk dan mempunyai jalinan kerja sama dengan issuer. Merchant umumnya memasang logo issuer untuk memudahkan pemilik kartu dalam menentukan jenis kartu yang akan mereka gunakan. Selain itu, merchant tertentu juga menetapkan biaya sekitar 2% dari nilai transaksi.

h. Merchant melakukan penagihan kepada issuer dengan menggunakan slip penjualan.

i. Issuer memeriksa keabsahan slip penjualan.

j. Issuer membayar kepada merchant sebesar jumlah transaksi setelah dikurangi diskon yang besarnya telah ditentukan sebelumnya dalam perjanjian antara issuer dengan merchant.k. Issuer melakukan penagihan kepada pemilik kartu.

l. Pemilik kartu melakukan pembayaran kepada issuer melalui atau tanpa acquirer (pembayaran minimum, angsuran, bunga, dan biaya lainnya).

J. Statement TagihanPemegang kartu secara periodik akan memperoleh statement tagihan dari issuer setiap bulannya yang berisi perincian informasi mengenai hal-hal sebagai berikut:

1. Nomor kartu: nomor identitas yang selalu harus dicantumkan pada setiap pembayaran tagihan.

2. Tanggal tagihan: tanggal dimana perincian tagihan dicetak.

3. Tanggal jatuh tempo: tanggal dimana batasa paling lambat untuk melakukan pembayaran atas tagihan yang berkisar antara 7 sampai 15 hari setelah tanggal tagihan dan akan dikenakan biaya keterlambatan jika pembayaran dilakukan melewati tanggal jatuh tempo.

4. Pembayaran minimum: pembayaran terendah yang merupakan kewajiban pemegang kartu yang harus dibayarkan sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran berkisar antara 10% sampai 20% dari total tagihan.

5. Jumlah tagihan: jumlah seluruh transaksi dengan menggunakan kartu kredit yang belum dilunasi.

6. Limit kredit: jumlah maksimal yang diberikan untuk setiap kartu yang jumlahnya berbeda-beda tergantung credit standing anggota yang bersangkutan.

7. Batas penarikan uang tunai: uang tunai yang dapat diambil pada posisi rekening seperti yang tertera pada perincian tagihan yang biasanya berkisar sampai 50% dari limit kredit dan dikenakan biaya disamping bunga.

8. Tunggakan: jumlah pembayaran minimum pada rincian tagihan bulan sebelumnya yang belum dibayar bagi kartu kredit.

9. Tanggal posting: tanggal ditagihkannya pemakaian kartu.

10. Tanggal transaksi: tanggal terjadinya transaksi pengambilan uang tunai dan pembayaran dengan menggunakan kartu.

11. Nomor referenst: nomor identitas setiap transaksi.

K. Pihak-pihak yang Terkait dengan Kartu Plastik1. Penerbit: pihak atau lembaga yang mengeluarkan dan mengelola suatu kartu yang dapat berupa bank, lembaga keuangan lain, dan perusahaan non-lembaga keuangan.

2. Acquirer: lembaga yang mengelola pengunaan kartu plastik terutama dalam hal penagihan dan pembayaran antara pihak issuer dengan pihak merchant.

3. Pemegang kartu: perseorangan yang telah memenuhi prosedur atau persyaratan yang ditetapkan oleh penerbit untuk dapat diterima sebagai anggota dan berhak menggunakan kartu sesuai dengan kegunaanya.

4. Merchant: pihak yang menerima pembayaran dengan kartu atas transaksi jual beli barang atau jasa.

L. Perjanjian Dasar Penggunaan KartuPerjanjian pemegang kartu adalah perjanjian yang dibuat antara card holder dengan issuer yang pada prinsipnya memuat pokok-pokok ketentuan antara lain sebagai berikut:

1. Pemilikan kartu

a. Kartu adalah milik issuer dan karenanya harus dikembalikan atas permintaan. Pemegang kartu harus membubuhkan tanda tangan pada bagian belakang kartu pada saat penerimaan kartu tersebut.

b. Dengan ditandatanganinya kartu tersebut berarti pemegang kartu setuju untuk mengikat diri dan tunduk pada ketentuan-ketentuan dan persyaratan yang terdapat dalam perjanjian.

c. Kartu tidak boleh dipindahtangankan.

d. Pemegang kartu harus membayar uang pangkal dan iuran tahunan.

2. Masa berlakunya kartu

a. Kartu hanya dapat digunakan selama masa berlakunya kart yang tercantum dalam kartu tersebut.

b. Perpanjangan kartu dapat dilakukan secara otomatis atas persetujuan issuer.

3. Transaksi-transaksi

a. Pemegang kartu harus menandatangani slip pembelian barang-barang/jasa-jasa yang menggunakan kartu dan cash advance slip untuk setiap pengambilan uang tunai.

b. Pemegang kartu bertanggung jawab atas semua transaksi termasuk tagihan-tagihan, ongkos-ongkos, dan bunga yang dibebankan pada rekeningnya.

c. Issuer tidak bertanggung jawab terhadap merchant yang menolak pembayaran dengan kartu dan setiap permasalahan yang menyangkut pembelianm barang-barang atau jasa-jasa oleh pemegang kartu.

4. Pembayaran tagihan

a. Statement tagihan akan dikirim issuer setiap bulan sekali kepada pemegang kartu dan pemegang kartu wajib melakukan pembayaran minimum selambat-lambatnya dalam jangka waktu tertentu dari tanggal statement tagihan dikeluarkan.

b. Apabila ada kesalahan terhadap tagihan yang terdapat dalam statement tagihan issuer, harus diberitahukan selambat-lambatnya beberapa hari sejak tanggal penerimaan statement tagihan tersebut.

c. Besarnya pembayaran minimum.

d. Tagihan atas penggunaan kartu suplemen adalah tanggung jawab pemegang kartu utama dan akan ditagih bersama-sama dalam satu statement tagihan.

e. Issuer dapat melakukan pemotongan langsung atas tagihan pemegang kartu yang mempunyai rekening pada issuer.

5. Bunga dan biaya-biaya

a. Pemegang kartu yang melakukan pembayaran seluruh jumlah tagihan sebelum tanggal jatuh tempo, maka issuer tidak akan menarik biaya administrasi.

b. Issuer akan mengenakan bunga atas sisa tagihan yang belum dibayar.

c. Pemegang kartu yang tidak melunasi pembayaran minimum sampai jatuh tempo atau membayar kurang dari jumlah minimum tersebut akan dikenakan biaya administrasi yang ditentukan oleh issuer.6. Limit kredit

a. Pemegang kartu tidak dibenarkan menggunakan kartu lebih dari limit kredit yang telah ditetapkan issuer.

b. Apabila penggunaan kartu melebihi limit kredit, akan dikenakan bunga tertentu yang besarnya diperhitungkan sejak terjadinya transaksi yang melampaui limit kredit.

7. Penarikan uang tunai

a. Pemegang kartu dapat menarik uang tunai di setiap tempat yang ditunjuk.

b. Penarikan uang tunai tersebut akan dikenakan biaya administrasi sebesar persentase tertentu dari jumlah penarikan atau sebesar minimum tertentu.8. Keuntungan Penggunaan Kartu1. Pemegang Kartu

a. Lebih aman dan praktis karena tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar.

b. Leluasa. Karena kartu plastic (khususnya kartu kredit) telah diterima sebagai alat pembayaran hampir di seluruh kota di seluruh dunia (misalnya, Visa dan Master card).

c. Sistem pembayaran yang fleksibel. Pembayaran atas tagihan dapat diangsur (credit card) atau tempo beberapa waktu (charge card).

d. Program merchandising yaitu kesempatan membeli barang-barang dengan mengangsur tanpa bunga.

e. Bantuan-bantuan perjalanan terutama di luar negeri. Misalnya: referensi, dokter, rumah sakit dan bantuan hukum.

f. Purchase protection plan, yaitu asuransi perlindungan pembelian barang yang diberikan secara otomatis.

g. Berbagai fasilitas yang menarik lainnya.

2. Issuer

a. Uang pangkal.

b. Iuran tahunan anggota.

c. Discount dari merchant.

d. Pendapatan bunga.

e. Pembayaran denda atas keterlambatan atau penunggakan pembayaran (late charge).

f. Interchange fee.3. Merchant

a. Keamanan lebih terjamin karena merchant tidak menerima atau menyimpan uang tunai dari hasil penjualan.

b. Pembayaran atas penjualan dijamin penerbit sepanjang merchant memenuhi prosedur dan ketentuan yang ditetapkan oleh issuer.

c. Dapat meningkatkan turnover atau omzet penjualan.

d. Mengurangi beban dan menyederhanakan pembukuan.

e. Mencegah larinya nasabah ke pesaing lainnya yang memberi fasilitas kemudahan berbelanja dengan menerima kartu.

4. Acquirer

Keuntungan yang diharapkan oleh acquirer adalah komisi yang diterima dari merchant.

Contoh Soal :1. Sistem apa yang digunakan oleh kartu plastik?

2. Jenis apa saja yang tergolong kartu plastik?Bab 17

Dana pensiun

Program pensiun adalah sebuah perjanjian yang menetapkan bahwa pemberi kerja atau majikan pemberi tunjangan (pembayaran) kepada para karyawan setelah mereka pensiun atas jasa-jasa yang mereka berikan ketika masih bekerja.

Yang terlibat dalam program pensiun adalah :

Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun.

Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang memperkerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun luran Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya, sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban bagi pemberi kerja.

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun luran Pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dariDana Pensiun Pemberi Kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.

Peraturan Dana Pensiun adalah peraturan yang berisi ketentuan yang menjadi dasar penyelenggaraan program pensiun.

Program Pensiun adalah setiap program yang mengupayakan manfaat pensiun bagi peserta.Program Pensiun luran Pasti (PPIP) adalah Program Pensiun yang iurannya ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun.Program dengan Tunjangan Pasti Peserta adalah setiap orang yang memenuhi persyaratan Peraturan Dana Pensiun untuk menjadi penerima manfaat pensiun.Pemberi Kerja adalah badan usaha yang memiliki program pensiun bagi karyawannya. Pemberi Kerja dapat merupakan pendiri atau mitra pendiri.

Pendiri adalah:

orang atau badan yang membentuk Dana Pensiun Pemberi Kerja;

bank/perusahaan asuransi jiwa yang membentuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan

Mitra Pendiri adalah pemberi kerja yang ikut serta dalam suatu Dana Pensiun Pemberi Kerja Pendiri untuk kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya.Peran Aktuaris dalam Akuntansi Pensiun

Kewajiban Aktuaria (Present Value of Accumulated Pension Benefit /Actuarial Present Value of Promised Retirement Benefit) adalah nilai sekarang pembayaran manfaat pensiun yang akan dilakukan Dana Pensiun kepada karyawan yang masih bekerja dan yang sudah pensiun, yang dihitung berdasarkan jasa yang telah diberikan.

Pendanaan adalah pembayaran iuran oleh pemberi kerja atau pemberi kerja dan peserta atau peserta yang sifatnya tidak dapat ditarik kembali, dalam rangka menyiapkan dana untuk memenuhi kewajiban membayar manfaat pensiun.

Aktiva Bersih adalah total seluruh aktiva Dana Pensiun tidak termasuk piutang jasa lalu (past service) yang belum jatuh tempo, dikurangi dengan seluruh kewajiban kecuali kewajiban aktuaria yang dihitung oleh aktuaris.

Selisih Kewajiban Aktuaria adalah selisih Kewajiban Aktuaria dan Aktiva Bersih.Nilai Wajar adalah suatu jumlah, untuk itu suatu aktiva mungkin ditukar atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar {arm's length transaction). Pihak adalah perorangan, perusahaan, usaha bersama atau setiap kelompok yang terorganisasi.Dalam akuntansi untuk pensiun, muncul dua pertanyaan:

(1) Berapa jumlah kewajiban pemberi kerja dan kewajiban pensiun yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan?

(2) Berapa beban pensiun untuk periode tersebut?

Pendekatan yang biasanya digunakan oleh akuntan adalah proyeksi kewajiban tunjangan, yaitu nilai tunjangan sekarang tunjangan yang terjamin dan yang tidak terjamin di akrualkan sampai tanggal ini berdasarkan tingkat gaji masa depan karyawan.

Komponen Beban Pensiun Ada kesepakatan umum bahwa biaya pensiun harus dipertanggungjawabkan dengan dasar akrual. Komponen-komponen yang ada adalah sebagai berikut :

1. Biaya Jasa. Aktuaris menghitung biaya jasa sebagai nilai sekarang tunjangan baru yang diperoleh karyawan selama tahun berjalan.

2. Bunga atas Kewajiban. Pensiun dicatat atas dasar setelah didiskontokan karena terdapat faktor nilai waktu dari uang. 3. Pengembalian Aktual atas Aktiva Program. Beban pensiun tahunan harus disesuaikan untuk memperhitungkan bunga dan dividen yang terakumulasi dalam dana dan juga kenaikan serta penurunan nilai pasar aktiva dana itu.4. Amortisasi Biaya Jasa Sebelumnya yang Belum Diakui. Biaya jasa sebelumnya untuk menyediakan tunjangan retroaktif ini dialokasikan ke beban pensiun di masa depan, khususnya selama sisa tahun masa kerja karyawan yang dipengaruhi.5. Keuntungan atau Kerugian. Volatilitas beban pensiun dapat disebabkan oleh perubahan mendadak dan besar dalam nilai pasar aktiva program.JENIS JENIS PENSIUN

Proses pelaksanaan pensiun dapat dilaksanakan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Para penerima pensiun dapat memilih salah satu dari berbagai alternatif jenis pensiun yang ada sesuai dengan tujuan masing masing.

1. Pensiun normal adalah pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usia nya telah mencapai masa pensiun seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan dana pensiun.

2. Pensiun dipercepat adalah ketentuan yang mengizinkan peserta pensiun untuk mempercepat pensiunnya karena suatu hal. Salah satu persyaratan untuk mengajukan pensiun dipercepat adal ah mendapatkan pesetujuan dari pembrei kerja.

3. Pensiun ditunda adalah ketentuan yang memperkenankan karywannya yang secara mental dan fisik masih sehat untuk tetap bekerja melampaui usia pensiun normal dengan ketentuan pembayaran pensiun dimulai pada tanggal pensiun normal meskipun karyawan yang bersangkutan tetap meneruskan bekerja dan tetap memperoleh gaji dari perusahaan.

4. Pensiun cacat adalah pensiun yang diberikan bukan karena usia akan tetapi lebih disebabkan karena karyawan yang bersangkutan mengalami kecelakaan atau cacat sehingga dianggap tidak mampu atau tidak cakap lagi dalam bekerja. Pembayaran pensiun dihitung seolah olah sampai usia pensiun normal dan penghasilan dasar pensiun ditentukan pada saat yang bersangkutan dinyatakan cacat.

JENIS PROGRAM PENSIUNProgram pensiun yang umumnya dipakai diperusahaan swasta dan perusahaan milik negara maupun bagi karyawan Pemerintah terdiri atas 2 ( dua ) jenis yaitu Program Pensiun Iuran Pasti dan Program Pensiun Manfaat Pasti.A. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTIProgram pensiun iuran pasti atau benefit contribution pension plan, yaitu program pensiun yang menetapkan besarnya iuran karyawan dan perusahaan ( pemberi kerja ). Sedangkan benefit yang akan diterima karyawan dihitung berdasarkan akumulasi iuran ditambah dengan hasil pengembangan atau investasinya.Menurut PSAK No. 18 Dalam PPIP, jumlah yang diterima oleh peserta pada saat pensiun bergantung pada jumlah iuran dari pemberi kerja, atau iuran peserta dan pemberi kerja atau iuran peserta, dan hasil usaha. Kewajiban dari pemberi kerja adalah membayar iuran sesuai dengan yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun. Bantuan aktuaris biasanya tidak diperlukan, meskipun nasehat aktuaris kadang-kadang digunakan untuk memperkirakan manfaat pensiun yang akan diterima peserta pada saat pensiun , berdasarkan jumlah iuran saat ini dan dimasa depan serta estimasi hasil investasi Dana Pensiun.

Peserta berkepentingan untuk mengetahui kegiatan investasi Dana Pensiun karena sangat menentukan manfaat pensiun yang diterima. Baik peserta maupun pemberi kerja berkepentingan untuk mengetahui apakah iuran telah dilakukan sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun, pengawasan atas kekayaan Dana Pensiun telah dilakukan secar tepat, atau kegiatan operasional Dana Pensiun telah dilaksanakan secara efisien dan wajar. Sedangkan Pemerintah berkepentingan untuk mengetahui apakah Dana Pensiun telah dikelola sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Tujuan dari pelaporan Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPIP adalah menyediakan informasi secara periodik mengenai penyelenggaraan program pensiun, posisi keuangan, serta kinerja investasi. Tujuan tersebut lazimnya dapat dipenuhi dengan menyusun laporan yang antara lain terdiri dari :a) Penjelasan atas kegiatan penting Dana Pensiun selama satu periode pelaporan dan dampak setiap perubahan Peraturan Dana Pensiun;b) Laporan tentang transaksi dan kinerja investasi selama periode pelaporan dan posisi keuangan Dana Pensiun pada akhir periode pelaporan; danc) Penjelasan mengenai kebijakan/arahan investasi.

Kelebihan Program Pensiun Iuran PastiProgram pensiun pasti memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut :

a. Pendanaan ( biaya atau iuran ) dari perusahaan lebih dapat diperhitungkan atau diperkirakan.

b. b. Karyawan dapat memperhitungkan besarnya iuran yang dilakukan setiap tahunnya.

c. Lebih mudah untuk diadministrasikan.

Kelemahan Program Pensiun Iuran PastiKelemahan-kelemahan program pensiun iuran pasti antara lain sebagai berikut :

a. Penghasilan pada saat mencapai usia pensiun lebih sulit untuk diperkirakan.

b. Karyawan menanggung risiko atas ketidakberhasilan investasi.

c. Tidak dapat mengakomodasikan masa kerja yang telah dilalui karyawan.

B. PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTIProgram pensiun manfaat pasti atau sering disebut defined benefit plan adalah suatu program pensiun yang memberikan formula tertentu atas manfaat akan diterima karyawan pada saat mencapai usia pensiun. Atas dasar formula manfaat dimaksud, besarnya iuran yang diperlukan dihitung aktuaris. Perbandingan iuran karyawan dan pemberi kerja bervariasi tergantung pada kesepakatan yang dicapai, namun pada umumnya iuran pemberi kerja lebih besar daripada iuran karyawan.

Menurut PSAK No. 18, Dalam PPMP, besarnya manfaat pensiun yang dijanjikan kepada peserta dientukan dengan rumus manfaat pensiun yang telah ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun. Rumus tersebut dipengaruhi oleh masa kerja, faktor penghargaan per tahun masa kerja, dan penghasilan dasar pensiun.

PPMP menbutuhkan bantuan akturis secara periodik untuk menentukan nilai kewajiban aktuaria, mengkaji kembali asumsi aktuarial yang digunakan dan merekomendasikan tingkat iuran yang seharusnya.

Tujuan pelaporan Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP adalah menyediakan informasi secara periodik mengenai penyelenggaran program pensiun, posisi keuangan, serta kinerja investasi yang berguna untuk menentukan besarnya kekayaan Dana Pensiun dihubungkan dengan besarnya kewajibannya membayar manfaat pensiun kepada peserta pada saat tertentu. Tujuan ini dapat dipenuhi dengan menyusun laporan yang antara lain terdiri dari :a) Penjelasan mengenai kegiatan penting selama satu periode pelaporan dan dampak dari setiap perubahan peraturan Dana Pensiun;b) Laporan tentang transaksi dan kinerja investasi selama periode pelaporan dan posisi keuangan Dana Pensiun pada akhir periode pelaporan;c) Penjelasan mengenai kebijakan/arahan investasi; dand) Perhitungan kewajiban aktuaria berdasarkan laporan aktuaris yang terakhir. Kelebihan Program Pensiun Manfaat PastiProgram pensiun manfaat pasti atau defined benefit plan memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut :

a. Lebih menekankan pada hasil akhir.

b. Manfaat pensiun ditentukan terlebih dahulu mengingat manfaat dikaitkan dengan gaji karyawan.

c. Program pensiun manfaat pasti dapat mengakomodasi masa kerja yang telah dilalui karyawan apabila program pensiun dibentuk jauh setelah perusahaan berjalan.

d. Karyawan lebih dapat menentukan besarnya manfaat yang akan diterima pada saat mencapai usia pensiun.

Kelemahan Program Pensiun Manfaat PastiKelemahan-kelemahan program pensiun manfaat pasti adalah sebagai berikut :

a. Perusahaan menanggung risiko atas kekurangan dana apabila hasil investasi tidak mencukupi.

b. Relatif lebih sulit untuk di administrasikan.

Kewajiban AktuariaDalam laporan keuangan Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP, perlu diungkapkan penjelasan yang memadai mengenai sumber perhitungan kewajiban aktuaria, seperti metode penilaian dan asumsi aktuarial yang digunakan aktuaris, nama aktuaris, dan tanggal laporan aktuaris yang terakhir.

Frekuensi Penilaian AktuarialDana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP wajib memiliki laporan aktuaris sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam laporan keuangan Dana Pensiun harus disebutkan tanggal laporan aktuaris terakhir yang digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan yang bersangkutan.Laporan Keuangan Dana Pensiun Laporan keuangan Dana Pensiun terdiri atas laporan aset bersih, laporan perubahan aset bersih, neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.Khusus untuk Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP, laporan mengenai kewajiban akturia dan perubahannya perlu disusun sebagai lampiran laporan keuangan.

Sebagai informasi tambahan atas laporan keuangan perlu disajikan antara lain portofolio investasi, rincian biaya yang merupakan beban Dana Pensiun selama satu periode sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun (untuk Dana Pensiun Pemberi Kerja), atau rincian biaya yang dapaat dipungut dari Peserta atau dibebankan pada rekening Peserta selama satu perode sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun (untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan).Penilaian Aset Dana PensiunAset Dana Pensiun dinilai sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku, namun mengingat tujuan Dana Pensiun dan kekhususan informasi yang diperlukan, maka dalam neraca, untuk aset tertentu disamping nilai historis, perlu ditentukan pula nilai wajarnya. Selisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi.Untuk tujuan penyusunan laporan aset bersih dan laporan perubahan aset bersih, investasi Dana Pensiun dinilai berdasarkan nilai wajar (fair value). Surat-surat berharga dinilai berdasarkan harga pasar karena dianggap sebagai nilai yang paling tepat untuk mengukur nilai surat berharga pada tanggal laporan dan hasil investasi selama satu periode tersebut. Surat-surat berharga yang nilai jatuh temponyasudah ditetapkan dan memang dimaksudkan untuk membayar manfaat pensiun, dinilai berdasarkan nilai jatuh temponya dengan asumsi tingkat pengembalian yang tetap. Jika suatu investasi tidak memiliki nilai wajar, maka perlu diungkapkan alasan mengapa nilai wajar tidak dapat ditentukan. Aset operasional dinilai berdasarkan nilai buku.Penyajian Informasi dalam Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dana Pensiun perlu mengungkapkan informasi relevan antara lain sebagai berikut :(a) Laporan Aset Bersih:i. Nilai aset pada akhir periode dengan klasifikasi yang tepat;

ii. Dasar penilaian aset;iii. Investasi sesuai dengan rincian jumlah investasi menurut jenis; daniv. Kewajiban selain daripada kewajiban aktuaria.(b) Laporan Perubahan Aset Bersih:i. Biaya jasa kini (iuran normal) yang jatuh tempo, baik yang berasal dari pemberi kerja atau pemberi kerja dan peserta atau peserta;ii. Biaya jasa lalu (iuran tambahan) yang jatuh tempo;iii. Hasil investasi, antara lain bunga, dividen, dan sewa;iv. Pendapatan lain-lain;v. Manfaat yang sudah dibayarkan dan yang masih terutang, dirinci untuk peserta yang pensiun, meninggal, atau cacat, juga untuk pembayaran manfaat secara sekaligus;vi. Beban administrasi;vii. Beban investasi;viii. Beban lain-lain;

ix. Pajak penghasilan;

x. Keuntungan atau kerugian dari pelepasan investasi dan penurunan atau kenaikan nilai investasi; danxi. Pengaihan dana ke dan dari Dana Pensiun lain(c) Neraca :i. Posisi keuangan Dana Pensiun; danii. Nilai historis; khusus untuk investasi ditentukan juga nilai wajarnya.(d) Perhitungan Hasil Usaha :i. Pendapatan dan beban investasi; ii. Beban administrasi; dan iii. Pendapatan lain-lain.(e) Laporan Arus Kas :Laporan arus kas disajikan sesuai dengan sifat kegiatan usaha Dana Pensiun selama periode pelaporan; dan(f) Catatan atas Laporan Keuangan.Laporan Keuangan Dana Pensiun Laporan keuangan Dana Pensiun, baik yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) maupun Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP), mencakup :(a) Laporan aset bersih;(b) Laporan perubahan aset bersih;(c) Neraca;(d) Perhitungan hasil usaha;(e) Laporan arus kas; dan(f) Catatan atas laporan keuangan.Laporan Aset BersihLaporan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang jumlah aset bersih yang tersedia untuk membayar manfaat pensiun kepada peserta pada tanggal laporan.Total seluruh aset Dana Pensiun tidak termasuk piutang jasa lalu (past service) yang belum jatUh tempo, dikurangi seluruh kewajiban kecuali kewajiban aktuaria, menunjukan jumlah aset bersih yang tersedia untuk manfaat pensiun pada tanggal laporan. Aset untuk tujuan penyusunan laporan ini, dinilai sesuai dengan penjelasan pada paragaraf 28.Laporan Perubahan Aset Bersih Laporan ini berisi informasi tentang perubahan atas jumlah aset bersih yang tersedia untuk manfaat pensiun, serta menguraikan penyebab perubahan tersebut yang terperinci atas penambahan dan/atau pengurangan yang terjadi selam satu periode tertentu.Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, dan Laporan Arus Kas Neraca, laporan hasil usaha, dan laporan arus kas disusun berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Pelaporan Laporan Keuangan yang berazas utama biaya historis. Khusus untuk investasi, ditentukan juga nilai wajanya. Selisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Selisih Penilaian Investasi bukan merupakan unsur hasil usaha, tetapi akan mengoreksi nilai historis mnjadi nilai wajar. Untuk penyusunan laporan keuangan Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP, penentuan kewajiban aktuaria berdasarkan laporan aktuaris terakhir. Dalam Neraca, selisih antara nilai kewajiban aktuaria dan aset bersih disajikan sebagai Selisih Kewajiban Aktuaria.Dalan nearaca Dana Pensiun yang menyelenggaraka PPMP, piutang kepada pemberi kerja sehubungan dengan jasa masa lalu karyawan diakui sebesar jumlah yang telah jatuh tempo pada tanggal laporan.Penilaian Aset Dana Pensiun

Untuk tujuan penyusunan laporan aset bersih dan laporan perubahan aset bersih, aset dinilai sebagai berikut :a. Uang tunai, rekening giro, dan deposito di bank dinilai menurut nilai nominal;b. Sertifikat deposito, Surat Berharga Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang, dan surat pengakuan utang lebih dari setahun dinilai berdasarkan nilai tunai;c. Surat berharga berupa saham dan obligasi yang di perjualbelikan di bursa efek, dinilai menurut nilai pasar yang wajar pada tanggal laporan;d. Penyertaan pada perusahaan yang sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek, dilaporkan berdasarkan nilai apraisal sebagai hasil penilaian independen;e. Investasi pada tanah dan bangunan dilaporkan berdasarkan nilai apraisal sebagai hasil penilaian independen ;f. Piutang dilaporkan berdasarkan jumlah yang dapat ditagih, setelah memperhitungkan penyisihan piutang tidak tertagih; dang. Aset operasional antara lain komputer, peralatan kantor, dan peralatan lainnya dilaporkan berdasarkan nilai buku.Bila suatu aset, misalnya gedung, digunakan sebagian untuk investasi dan sebagian untuk kegiatan operasional, maka penggolongan aset sebagai investasi atau aset operasional ditentukan berdasarkan mana yang lebih signifikan.PengungkapanInformasi tentang hal tersebut dibawah ini perlu diungkapkan secukupnya dalam catatan atas laporan keuangan, antara lain :(a) Penjelasan mengenai program pensiun serta perubahan yang terjadi selama periode laporan : Nama pendiri Dana Pensiun dan mitra pendiri (jika ada); Kelompok karyawan yang menjadi peserta program jumlah pensiun; Jumlah peserta program pensiun dan jumlah pensiunan; Jenis program pensiun; Iuran yang berasal dari peserta, jika ada; Untuk PPMP, penjelasan mengenai manfaat pensiun yang dijanjikan; dan Penjelasan mengenai rencana penggabungan, pemisahan, pemindahan kelompok peserta, dan pembubaran Dana Pensiun (jika besar kemungkinannya terjadi.(b) Penjelasan singkat mengenai kebijakan akuntansi yang penting;(c) Penjelasan mengenai kebijakan pendanaan;(d) Rincian portofolio investasi; dan(e) Perhitungan kewajiban aktuaria, metode penilaian, asumsi aktuarial, serta nama dan tanggal laporan aktuaris terakhir (dalam hal PPMP).KETENTUAN TRANSISIJika penerapan Pernyataan ini mengakibatkan perubahan kebijakan akuntansi, perubahan tersebut dilaporkan secara prospektif.TANGGAL EFEKTIFPernyataan ini berlaku efektif untuk laporan keuangan Dana Pensiun yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 1995. Penerapan lebih dini dianjurkan.

Contoh Soal :1. Apa landasan hukum operasional dana pensiun?2. Apa jenis lembaga pengelolaan dana pensiun?Penerima Pensiun (karyawan)

Dana Pensiun

Investasi Pendapatan

$ $

$

$

Pemberi Kerja (Perusahaan)